scanned by camscanner - kemlu.go.id iku itjen 2017.pdf · organisasi dan tata kelola yang baik di...
Post on 07-Mar-2019
241 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Cu
sto
mer
Inte
rnal
Bu
sin
ess
Pro
cess
Lea
rnin
g &
Gro
wth
SDM
L1. Implementasi Talent Management
di Itjen
Organisasi dan Lingkungan Kerja
L2. Organisasi dan tata kelola yang baik
di Itjen
L3. Peningkatan Engagement
Pegawai di Itjen
Anggaran
L4. Anggaran yang optimal di Itjen
Peta Strategi Inspektorat JenderalKEMENTERIAN LUAR NEGERI
C2. Terwujudnya pengawasan dan
pengendalian internal yang handal, berintegritas dan
akuntabel
B2. Meningkatnya akuntabilitas kinerja yang
terencana, terukur, ekonomis, efektif dan
efisien
B3. Meningkatnya akuntabilitas pengelolaan anggaran dan aset negara
serta pencegahan dini terjadinya risiko permasalahan
B1. Meningkatnya efektifiitas kegiatan
pengendalian
C1. Organisasi dan tata kelola yang baik
L4. Pengelolaan Anggaran yang
Optimal dan Akuntabel di Itjen
C3. Pengelolaan Anggaran yang
Akuntabel
2017 2018 2019 2020
C1.1 Nilai Reformasi Birokrasi Kemenlu 85 85 85 85 Sekretariat Inspektorat Jenderal
C1.2 Nilai AKIP Kemlu (MenPAN-RB) BB (Nilai
75)BB BB BB
Sekretariat & Inspektorat Wilayah
C2Terwujudnya pengawasan dan pengendalian internal
yang handal, berintegritas dan akuntabelC2.1
Indeks kepuasan Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI terhadap
pengawasan dan pengendalian internal yang di lakukan Inspektorat Jenderal
Indeks 3
(Skala 4)
Indeks 3
(Skala 4)
Indeks 3
(Skala 4)
Indeks 3
(Skala 4)Inspektorat Wilayah
C3 Pengelolaan Anggaran yang Akuntabel C3.1 Opini audit BPK WTP WTP WTP WTPInspektorat Wilayah
B3.1.1
Persentase penyelesaian LHE
dokumen SAKIP Unit Organisasi,
Satker Pusat dan Perwakilan RI di
wilayah kerja Inspektorat Wilayah
100% 100% 100% 100% Inspektorat Wilayah
B3.1.2
Persentase tindaklanjut
rekomendasi hasil verifikasi/reviu
dokumen Satker Pusat dan
Perwakilan
100% 100% 100% 100% Inspektorat Wilayah
B3.1.3Indeks penilaian SPIP Satker Pusat
dan Perwakilan sesuai target80 81 82 83 Inspektorat Wilayah
B2.1Persentase Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI yang memenuhi
kriteria standar penilaian audit kinerja (Baik = minimal 71)92% 92% 95% 95% Inspektorat Wilayah
B2.2 Level Internal Audit Capability Model (IACM) 3 (Skala 5) 3 3 3 Sekretariat Inspektorat Jenderal
B3.1
Persentase penyelesaian Laporan Keuangan (LK) Unit Organisasi,
Satuan Kerja dan Perwakilan yang memenuhi Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP)
100% 100% 100% 100% Inspektorat Wilayah
B3.2Persentase penyelesaian Review RKA-K/L Unit Organisasi, Satuan
Kerja dan Perwakilan RI 100% 100% 100% 100% Inspektorat Wilayah
B3.3Persentase penyelesaian Review RK-BMN Unit Organisasi, Satuan
Kerja dan Perwakilan RI100% 100% 100% 100% Inspektorat Wilayah
L1 Implementasi Talent Management di Inspektorat Jenderal L1.1Persentase pejabat di Inspektorat Jenderal yang telah memenuhi
standar kompetensi jabatan100% 100% 100% 100%
Sekretariat Inspektorat Jenderal
L2Organisasi dan tata kelola yang baik di Inspektorat
JenderalL2.1 Nilai AKIP Inspektorat Jenderal
BB (Nilai
78)BB BB BB Sekretariat Inspektorat Jenderal
L3Peningkatan Engagement Pegawai di Inspektorat
Jenderal L3.1 Indeks engagement pegawai di Inspektorat Jenderal 3 (skala 5) 3 (skala 5) 3 (skala 5) 3 (skala 5)
Sekretariat Inspektorat Jenderal
L4.1Persentase realisasi anggaran dan realisasi kinerja di Inspektorat
Jenderal 95% 95% 95% 95% Sekretariat Inspektorat Jenderal
L4.2Persentase temuan Itjen & BPK yang ditindaklanjuti di Inspektorat
Jenderal 75% 75% 75% 75% Sekretariat Inspektorat Jenderal
L4.3Persentase penyusunan dokumen rencana kerja dan anggaran sesuai
ketentuan dan peraturan perundang-undangan 100% 100% 100% 100% Sekretariat Inspektorat Jenderal
B2Meningkatnya akuntabilitas kinerja Satker yang terencana,
terukur, ekonomis, efektif dan efisien
B3
Meningkatnya akuntabilitas pengelolaan anggaran dan
aset negara serta pencegahan dini terjadinya risiko
permasalahan
Learning & Growth
L4Pengelolaan Anggaran yang Optimal dan Akuntabel di
Inspektorat Jenderal
PIC
Customer
C1 Organisasi dan tata kelola yang baik
Internal Business Process
B1
Meningkatnya efektifiitas kegiatan pengendalian untuk
memberikan keyakinan yang memadai bagi akuntabilitas
kinerja Satker
B1.1Persentase akuntabilitas kinerja dan penganggaran Unit Organisasi,
Satuan Kerja dan Perwakilan
KEY PERFORMANCE INDICATOR & TARGET
INSPEKTORAT JENDERAL
Perspective ID SO Strategic Objective ID KPI/IKU KPI/IKU ID SUB IKU SUB IKU
Perspektif:
Sasaran Strategis:
Deskripsi Sasaran Strategis:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja
Utama:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( ) Moderate ( X ) Low
Tingkat Validitas IKU :( X ) Exact () Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab
IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU:( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( X ) Direct ( ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode :( ) Sum ( ) Average
(X) Take Last
Known Value
Jenis Konsolidasi Lokasi :( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan
Laporan Nilai Reformasi Birokrasi dari Kementerian PAN dan RB
KemenPAN-RB
Semua Inspektorat Wilayah dan Sekretariat Inspektorat Jenderal
Nilai Reformasi Birokrasi
Indeks Reformasi Birokrasi Kemenlu oleh KeMENPAN dan RB
IKU-1 Nilai Kemajuan Reformasi Birokrasi Kemenlu
Definisi:
Indeks Reformasi Birokrasi adalah nilai yang diberikan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi atas
upaya suatu organisasi pemerintah untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan
pemerintahan dalam rangka mencapai good governance.
Penilaian indeks mencakup hasil evaluasi capaian 8 program area perubahan RB baik pada komponen proses maupun hasil berdasarkan
Lembar Kerja Evaluasi Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi.
Komponen 8 program area perubahan, yaitu: Perubahan pola pikir dan budaya kerja (Manajemen Perubahan);
Penataan Peraturan Perundang-undangan; Penguatan Organisasi; Penataan Tata Laksana; Manajemen SDM Aparatur; Penguatan
Pengawasan; Penguatan Akuntabilitas Kinerja; dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.
Indeks Reformasi Birokrasi mencakup penilaian terhadap dua komponen: Proses dan Hasil. Proses adalah seluruh upaya yang dilakukan
oleh instansi pemerintah dalam menjalankan fungsinya, sedangkan Hasil adalah kinerja yang diperoleh dari komponen proses.
Hubungan sebab-akibat antara komponen proses dan hasil dapat mewujudkan proses perbaikan bagi instansi melalui inovasi dan
pembelajaran, di mana proses perbaikan ini akan meningkatkan kinerja instansi pemerintah secara berkelanjutan.
Komponen proses sangat menentukan keberhasilan tugas instansi, sedangkan komponen hasil berhubungan dengan kepuasan para
pemangku kepentingan.
Formula:
Tujuan:
untuk mengukur sejauh mana Kementerian Luar Negeri telah melakukan perubahan penyelenggaraan pemerintahan yang menciptakan
kondisi good governance.
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA
INSPEKTORAT JENDERAL
Customer Perspective
Organisasi dan tata kelola yang baik
Definisi:
Organisasi adalah kesatuan bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Tata Kelola merupakan rangkaian proses, kebiasaan, kebijakan, aturan, dan institusi yang memengaruhi pengarahan, pengelolaan, serta
pengontrolan suatu organisasi. Tata kelola juga mencakup hubungan antara para pemangku kepentingan (stakeholders) yang terlibat
dalam pengelolaan tujuan organisasi. (keyword: prosedural)
C1
Tabel Data
2018
Target Realisasi Target Realisasi Target
N/A N/A 85 N/A …
N/A N/A N/A N/A ...
N/A N/A N/A N/A ...
N/A N/A N/A N/A ...
N/A N/A N/A N/A ...
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja
Utama:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( ) Moderate ( X ) Low
Tingkat Validitas IKU :( X ) Exact () Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab
IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU:( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( X ) Direct ( ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode :( ) Sum ( ) Average
(X) Take Last
Known Value
Jenis Konsolidasi Lokasi :( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan
Tabel Data :
2018
Target Realisasi Target Realisasi Target
N/A N/A BB (Nilai 75) N/A BB
N/A N/A N/A ...
N/A N/A N/A ...
N/A N/A N/A ...
N/A N/A N/A ...
TAHUNAN
Periode Pelaporan
2016 2017
TRIWULAN II
TRIWULAN IV
TRIWULAN III
TRIWULAN II
TRIWULAN I
TRIWULAN IV
Semua Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI
KemenPAN-RB
Laporan Hasil Evaluasi AKIP dari Kementerian PAN dan RB
2016 2017Periode Pelaporan
TAHUNAN
TRIWULAN I
TRIWULAN III
Formula:
Nilai AKIP Kemenlu oleh KemenPAN-RB
Tujuan:
untuk mengukur sejauh mana Kementerian Luar Negeri telah melakukan penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel dan
berorientasi hasil.
Nilai AKIP
IKU-2 Nilai AKIP Kemlu (MenPAN-RB)
Definisi:
Nilai AKIP adalah nilai perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintahan untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan
pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara
terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik .
Penilaian AKIP meliputi lima komponen, yaitu: (1) perencanaan kinerja; (2) pengukuran kinerja; (3) pelaporan kinerja; (4) evaluasi internal;
dan (5) capaian kinerja
Perspektif:
Sasaran Strategis:
Deskripsi Sasaran Strategis:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja
Utama:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( ) Moderate ( X ) Low
Tingkat Validitas IKU : ( X ) Exact ( ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab
IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( X ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode :( X ) Sum ( ) Average ( ) Take Last Known Value
Jenis Konsolidasi Lokasi :( ) Sum ( x ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( X ) Semesteran ( ) Tahunan
Tabel Data :
Target Realisasi Target Realisasi
N/A N/A N/A
N/A N/A N/A
N/A N/A Indeks 3 N/A
N/A N/A N/A N/A
N/A N/A Indeks 3 N/A
TRIWULAN II
TRIWULAN III
Definisi:
Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran standar dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan tersebut.
Pengendalian merupakan mekanisme untuk mencegah terjadinya penyimpangan dan mengarahkan orang untuk bertindak menurut norma- norma yang telah melembaga
Formula:
Nilai Indeks kepuasan Satker Pusat dan Perwakilan Kemenlu terhadap pengawasan dan pengendalian internal yang dilakukan oleh Inspektorat Jenderal
Tujuan:
Indeks Kepuasan Unit Organisasi, Satuan Kerja Pusat dan Perwakilan adalah ukuran yang menggambarkan kondisi penerimaan pelayanan yang diterima oleh
penerima jasa dalam hal ini Satker Pusat dan Perwakilan
2016
Indeks
Inspektorat Wilayah I, II, III, IV
Satker Pusat dan Perwakilan
Laporan Hasil Kuesioner
TRIWULAN IV
TAHUNAN
TRIWULAN I
2017
untuk mengukur sejauh mana tingkat kepuasan Satker Pusat dan Perwakilan Kemenlu terhadap pengendalian internal yang dilakukan oleh Inspektorat Jenderal
Periode Pelaporan
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA
INSPEKTORAT JENDERAL
Customer Perspective
Terwujudnya pengawasan dan pengendalian internal yang handal, berintegritas dan akuntabel
Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran standar dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan tersebut.
Pengendalian merupakan mekanisme untuk mencegah terjadinya penyimpangan dan mengarahkan orang untuk bertindak menurut norma- norma yang telah melembaga.
Handal adalah tangguh, kuat, dan terpercaya.
Berintegritas adalah konsistensi dalam nilai-nilai, metode-metode, ukuran-ukuran, prinsip-prinsip, ekspektasi-ekspektasi dan berbagai hal yang dihasilkan.
Akuntabel berarti dapat dipertanggungjawabkan
IKU-1 Indeks kepuasan Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI terhadap pengawasan dan pengendalian internal yang di lakukan Inspektorat Jenderal
2018
Target
Indeks 3
Indeks 3
Definisi:
Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran standar dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan tersebut.
Pengendalian merupakan mekanisme untuk mencegah terjadinya penyimpangan dan mengarahkan orang untuk bertindak menurut norma- norma yang telah melembaga
Formula:
Nilai Indeks kepuasan Satker Pusat dan Perwakilan Kemenlu terhadap pengawasan dan pengendalian internal yang dilakukan oleh Inspektorat Jenderal
Tujuan:
Indeks Kepuasan Unit Organisasi, Satuan Kerja Pusat dan Perwakilan adalah ukuran yang menggambarkan kondisi penerimaan pelayanan yang diterima oleh
penerima jasa dalam hal ini Satker Pusat dan Perwakilan
untuk mengukur sejauh mana tingkat kepuasan Satker Pusat dan Perwakilan Kemenlu terhadap pengendalian internal yang dilakukan oleh Inspektorat Jenderal
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA
INSPEKTORAT JENDERAL
Customer Perspective
Terwujudnya pengawasan dan pengendalian internal yang handal, berintegritas dan akuntabel
Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran standar dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan tersebut.
Pengendalian merupakan mekanisme untuk mencegah terjadinya penyimpangan dan mengarahkan orang untuk bertindak menurut norma- norma yang telah melembaga.
Handal adalah tangguh, kuat, dan terpercaya.
Berintegritas adalah konsistensi dalam nilai-nilai, metode-metode, ukuran-ukuran, prinsip-prinsip, ekspektasi-ekspektasi dan berbagai hal yang dihasilkan.
Akuntabel berarti dapat dipertanggungjawabkan
IKU-1 Indeks kepuasan Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI terhadap pengawasan dan pengendalian internal yang di lakukan Inspektorat Jenderal
C2
Perspektif:
Sasaran Strategis:
Deskripsi Sasaran Strategis:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja
Utama:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( ) Moderate ( X ) Low
Tingkat Validitas IKU : ( X ) Exact ( ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab
IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU:( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( X ) Direct ( ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode :( ) Sum ( ) Average
( X ) Take Last
Known Value
Jenis Konsolidasi Lokasi :( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : (X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan
Tabel Data :
Target RealisasiWTP WDP
N/A N/A
N/A N/A
N/A N/A
N/A N/ATRIWULAN IV N/A N/A .....
TRIWULAN III N/A N/A .....
TRIWULAN II N/A N/A .....
TRIWULAN I N/A N/A .....
TAHUNAN WTP N/A WTP
Periode Pelaporan 2016 2017 2018
Target Realisasi Target
Laporan Hasil Opini BPK Terhadap Laporan Keuangan Kemenlu
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA
INSPEKTORAT JENDERAL
Customer Perspective
Pengelolaan Anggaran yang Optimal dan Akuntabel
Definisi:
Pengelolaan anggaran adalah rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan dan merupakan rencana
tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan dinyatakan dalam satuan moneter untuk jangka waktu
tertentu (periode) di masa yang akan datang.
Optimal berarti paling baik dan tertinggi
Akuntabel berarti dapat dipertanggungjawabkan
Ruang lingkup: Anggaran yang Optimal dicapai dengan penyerapan anggaran yang maksimal serta terpenuhinya target-target kinerja yang
telah ditetapkan.
Tujuan:
untuk mengukur seberapa jauh tingkat kewajaran penyajian laporan keuangan K/L
Nilai dari BPK
Inspektorat Wilayah I, II, III, IV
BPK
IKU-1 Opini BPK
Definisi:
Opini BPK adalah pernyataan profesional pemeriksa mengenai kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang
didasarkan pada empat kriteria, yakni: kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan, kecukupan pengungkapan (adequate disclosure),
kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan efektivitas sistem pengendalian internal
Batasan waktu:
1 tahun anggaran
Formula:
Penilaian dari BPK (WTP = 4 , WDP= 3 , adverse = 2, disclaimer =1)
C3
Perspektif:
Sasaran Strategis:
Deskripsi Sasaran Strategis:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja
Utama:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High (X) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU :( X) Exact () Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung
Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU:( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta
( X ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode :( ) Sum ( ) Average
( X ) Take Last
Known Value
Jenis Konsolidasi Lokasi :( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : (X) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan (X ) Semesteran ( ) Tahunan
Tabel Data :
Target
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja
Utama:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High (X) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU :( ) Exact (X) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung
Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU:( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta (X) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode :( ) Sum ( X ) Average
( ) Take Last Known
Value
Jenis Konsolidasi Lokasi :( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : (X) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( X ) Semesteran ( ) Tahunan
Tabel Data :
Target
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
TRIWULAN III N/A N/A N/A .....
TRIWULAN IV N/A N/A N/A 100%
TRIWULAN I N/A N/A N/A .....
TRIWULAN II N/A N/A N/A 100%
Target
TAHUNAN N/A N/A N/A
Periode Pelaporan 2015 2016 2017
Realisasi Target Realisasi
Persentase
Semua Inspektorat Wilayah
KemenPAN-RB
Laporan Hasil Evaluasi SAKIP
Definisi:
Nilai AKIP adalah nilai perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintahan untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan
pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara
terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik.
Penilaian AKIP meliputi lima komponen, yaitu: (1) perencanaan kinerja; (2) pengukuran kinerja; (3) pelaporan kinerja; (4) evaluasi internal; dan
(5) capaian kinerja
Formula:
Tujuan
Untuk mengukur Nilai rata-rata AKIP seluruh Satker Pusat dan Perwakilan
Jumlah Dokumen SAKIP Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI yang di evaluasi
Jumlah Dokumen SAKIP Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI yang di selesai di evaluasi
X 100%
TRIWULAN IV N/A N/A N/A 100%
IKU-1 SUB IKU-1 Persentase penyelesaian LHE dokumen SAKIP Unit Organisasi, Satker Pusat dan Perwakilan RI di wilayah kerja
TRIWULAN II N/A N/A N/A 100%
TRIWULAN III N/A N/A N/A ....
TRIWULAN I N/A N/A N/A .......
Periode Pelaporan 2015 2016 2017
Realisasi Target Realisasi Target
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA
INSPEKTORAT JENDERAL
Business Process
Meningkatnya efektifiitas kegiatan pengendalian untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi akuntabilitas
Definisi:
Efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk
mendukung kegiatan yang dijalankan dalam kegiatan pengendalian.
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk mengelola sumber-sumber daya publik dan yang bersangkutan dengannya untuk dapat menjawab hal-hal
yang menyangkut pertanggungjawabannya.
IKU-1 Persentase akuntabilitas kinerja dan penganggaran Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan
Indeks
Semua Inspektorat Wilayah
Satker Pusat dan Perwakilan
Laporan Hasil Evaluasi Dokumen SAKIP, Laporan Hasil Review dan Kertas Kerja SPIP
Definisi:
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk mengelola sumber-sumber daya publik dan yang bersangkutan dengannya untuk dapat menjawab hal-hal
yang menyangkut pertanggungjawabannya.
Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan pegawai secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas
dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan.
Indeks ini terdiri dari 3 Sub IKU, yaitu:
Sub IKU 1: Persentase penyelesaian LHE dokumen SAKIP Unit Organisasi, Satker Pusat dan Perwakilan RI di wilayah kerja Bobot: 40%
Sub IKU 2: Persentase tindaklanjut rekomendasi hasil verifikasi/reviu dokumen Satker Pusat dan Perwakilan. Bobot: 30%.
Sub IKU 3: Indeks penilaian SPIP Satker Pusat dan Perwakilan sesuai target. Bobot: 30%
Formula:
(40% x Realisasi Sub IKU 1) + (30% x Realisasi Sub IKU 2) + (30% x Realisasi Sub IKU 3)
Tujuan:
untuk mengukur akuntabilitas kinerja dan penganggaran Satker Kemlu Pusat dan Perwakilan
TAHUNAN N/A N/A N/A
B1
Perspektif:
Sasaran Strategis:
Deskripsi Sasaran Strategis:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja
Utama:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High (X) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU :( X) Exact () Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung
Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( X ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode :( ) Sum ( ) Average
Jenis Konsolidasi Lokasi :( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : (X) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan (X) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan
Tabel Data :
Target
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja
Utama:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( ) Moderate ( X ) Low
Tingkat Validitas IKU : ( X ) Exact ( ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung
Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta (X) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode :( ) Sum ( ) Average
( X ) Take Last Known
Value
Jenis Konsolidasi Lokasi :( ) Sum (X ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : (X) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan (X) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan
Tabel Data :
2018
Target Target
N/A 3
N/A 3
N/A
N/A
N/ATRIWULAN IV N/A N/A N/A
( X ) Take Last Known Value
TRIWULAN II N/A N/A N/A
TRIWULAN III N/A N/A N/A
TAHUNAN N/A 3 N/A
TRIWULAN I N/A 3 N/A
Periode Pelaporan 2016 2017
Realisasi Target Realisasi
Semua Inspektorat Wilayah dan Sekretariat Inspektorat Jenderal
BPKP
Laporan Assesment
Internal Audit Capability Model (IACM) adalah sebuah dokumen yang dihasilkan oleh IIARF dan bertujuan untuk memberikan gambaran
tentang 5 level pertumbuhan kapabilitas sebuah organisasi internal audit dalam organisasi. IACM pada dasarnya merupakan tools yang
digunakan APIP sendiri menuju ke organisasi yang lebih efektif, dalam upaya meningkatkan kapabilitasnya, APIP perlu melakukan
penilaian mandiri (self assessment) terhadap area proses kunci (key process areas) yang harus dipenuhi sehingga diketahui kondisi APIP
saat ini, serta diketahui area yang memerlukan perbaikan (areas of improvement) untuk menuju ke level kapabilitas yang lebih tinggi
Formula:
Level IACM
Tujuan:
Untuk mengukur Level IACM Inspektorat Jenderal
Level
TRIWULAN IV N/A N/A N/A
IKU-2 Level IACM
Definisi:
TRIWULAN II N/A N/A N/A
TRIWULAN III N/A N/A N/A
TAHUNAN N/A 90% N/A
TRIWULAN I N/A N/A N/A
Periode Pelaporan 2016 2017
Realisasi Target Realisasi
Laporan audit kinerja
Definisi:
Audit kinerja adalah pemeriksaan secara objektif dan sistematik terhadap berbagai macam bukti, untuk dapat melakukan penilaian secara
independen atas kinerja entitas atau program/kegiatan Pemerintah yang diaudit.
Formula:
(Jumlah Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI yang memenuhi kriteria standar penilaian audit kinerja /Jumlah Unit
Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI yang dinilai ) x 100%
Tujuan:
Untuk mengukur Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI yang memenuhi kriteria standar penilaian audit kinerja
Persentase
Semua Inspektorat Wilayah
Unit Organisasi, Satker dan Perwakilan
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA
INSPEKTORAT JENDERAL
Business Process
Meningkatnya akuntabilitas kinerja Satker yang terencana, terukur, ekonomis, efektif dan efisien
Definisi: revisi
Efektif dan efisien : menjamin terselenggaranya pelayanan dengan menggunakan sumber daya yang tersedia secara optimal &
bertanggung jawab
IKU-1 Persentase Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI yang memenuhi kriteria standar penilaian audit kinerja (Baik =
minimal 71)
B2
Perspektif:
Sasaran Strategis:
Deskripsi Sasaran Strategis:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja
Utama:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High (X) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact (X) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung
Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( X ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode :( ) Sum ( ) Average
( X ) Take Last Known
Value
Jenis Konsolidasi Lokasi :( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : (X) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan (X ) Semesteran ( ) Tahunan
Tabel Data :
Target
N/A
N/A
N/A
N/A
N/ATRIWULAN IV 100% N/A ....
TRIWULAN II 100% N/A ....
TRIWULAN III N/A N/A ....
TAHUNAN N/A 100%
TRIWULAN I ....... N/A ....
Periode Pelaporan 2016 2017 2018
Target Realisasi Target
Laporan keuangan
Definisi:
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan organiasasi pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja
perusahaan tersebut.
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan Pemerintah,
yang terdiri atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD), dalam rangka transparansi dan akuntabilitas
penyelenggaraan akuntansi pemerintahan, serta peningkatan kualitas LKPP dan LKPD.
Formula:
(Jumlah Laporan Keuangan (LK) Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI yang memenuhi Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) / Jumlah
Laporan Keuangan (LK) Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan yang dinilai ) x 100%
Tujuan:
untuk mengukur Laporan Keuangan (LK) Unit Organisasi, Satuan Kerja Kemenlu Pusat dan Perwakilan RI yang memenuhi Standar Akuntansi Pemerintahan
(SAP)
IKU-1 Persentase penyelesaian Laporan Keuangan (LK) Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI yang memenuhi Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP)
Persentase
Semua Inspektorat Wilayah
Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA
INSPEKTORAT JENDERAL
Business Process
Meningkatnya akuntabilitas pengelolaan anggaran dan aset negara serta pencegahan dini terjadinya risiko permasalahan
Definisi:
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk mengelola sumber-sumber daya dan yang bersangkutan dengannya untuk dapat menjawab hal-hal yang menyangkut
pertanggungjawabannya.
Pengelolaan anggaran adalah rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan dan merupakan rencana tertulis mengenai
kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan dinyatakan dalam satuan moneter untuk jangka waktu tertentu (periode) di masa yang akan
datang.
Aset negara adalah barang tidak bergerak (tanah dan/atau bangunan) dan barang bergerak (inventaris) yang dibeli atas beban APBN dan perolehan lain yang
sah, dimiliki/dikuasai oleh instansi pemerintah lembaga pemerintah non departemen, badanbadan, tidak termasuk kekayaan yang dipisahkan dan bukan
kekayaan Pemda.
B3
Perspektif:
Sasaran Strategis:
Deskripsi Sasaran Strategis:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja
Utama:
Jumlah Pejabat (Eselon I s.d. II) di lingkungan Inspektorat Jenderal
IKU-1 Persentase pejabat di Inspektorat Jenderal yang telah memenuhi standar kompetensi jabatan
Definisi:
Pejabat adalah pegawai Inspektorat Jenderal yang menduduki jabatan atau memegang jabatan penting (unsur pimpinan). Ruang
lingkup pejabat yang menjadi dasar pengukuran adalah jabatan Eselon I dan Eselon II.
Kompetensi adalah karakteristik dan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai tugas
dan/atau fungsi jabatan.
Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang PNS dalam suatu satuan
kerja organisasi negara.
Sehingga, Standar Kompetensi Jabatan berarti persyaratan kompetensi minimal yang harus dimiliki seorang PNS dalam
melaksanakan tugas jabatan.
Formula:
Realisasi IKU
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA
INSPEKTORAT JENDERAL
Learning and Growth
Implementasi Talent Management di Inspektorat Jenderal
Definisi:
Implementasi adalah pelaksanaan; penerapan.
Talent Management adalah pengembangan talenta individual dengan segala ukuran dan kualitasnya sehingga mampu
diterjemahkan ke dalam sinergi human capital organisasi sebagai suatu agregat yang bernilai strategik bagi peningkatan
keunggulan kompetitif organisasi
Ruang Lingkup:
Talent management dalam hal ini dikaitkan dengan kompetensi SDM di Inspektorat Jenderal. SDM Inspektorat Jenderal yang
berkompeten mencakup pegawai Inspektorat Jenderal yang dibina dan dikembangkan potensinya serta dapat memenuhi kriteria
kondisi internal yang mencakup unsur pengetahuan, keterampilan, interpesonal dan intrapersonal yang mampu menunjang
pencapaian kinerja organisasi secara optimal. Berkompeten juga memiliki arti memiliki kemampuan dan wewenang yang memadai
untuk memutuskan sesuatu.
=
Jumlah Pejabat (Eselon I s.d. II) di lingkungan Inspektorat Jenderal yang telah
memenuhi kompetensi jabatan
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High (X) Moderate
Tingkat Validitas IKU : ( X ) Exact () Proxy
Unit/Pihak Penanggung Jawab
IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta
Metode Cascading : ( X ) Direct ( ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode :( ) Sum ( ) Average
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan (X) Triwulanan
Konversi 120 : ( ) Ya ( ) Tidak
Tabel Data :
TargetPeriode Pelaporan
2015
Realisasi
untuk mengukur sejauh mana sumber daya manusia di Inspektorat Jenderal telah memenuhi syarat minimal dalam menduduki
setiap jabatan, serta memastikan setiap jabatan diisi oleh pegawai yang sesuai dengan kompetensinya
Persentase
Sekretariat Inspektorat Jenderal
Semua pegawai Inspektorat Jenderal
Laporan Hasil Asessment
Tujuan:
N/A
N/A
N/A
N/A
N/ATRIWULAN IV N/A
TRIWULAN II N/A
TRIWULAN III N/A
TAHUNAN N/A
TRIWULAN I N/A
Jumlah Pejabat (Eselon I s.d. II) di lingkungan Inspektorat Jenderal
IKU-1 Persentase pejabat di Inspektorat Jenderal yang telah memenuhi standar kompetensi jabatan
Definisi:
Pejabat adalah pegawai Inspektorat Jenderal yang menduduki jabatan atau memegang jabatan penting (unsur pimpinan). Ruang
lingkup pejabat yang menjadi dasar pengukuran adalah jabatan Eselon I dan Eselon II.
Kompetensi adalah karakteristik dan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai tugas
dan/atau fungsi jabatan.
Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang PNS dalam suatu satuan
kerja organisasi negara.
Sehingga, Standar Kompetensi Jabatan berarti persyaratan kompetensi minimal yang harus dimiliki seorang PNS dalam
melaksanakan tugas jabatan.
Formula:
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA
INSPEKTORAT JENDERAL
Learning and Growth
Implementasi Talent Management di Inspektorat Jenderal
Definisi:
Implementasi adalah pelaksanaan; penerapan.
Talent Management adalah pengembangan talenta individual dengan segala ukuran dan kualitasnya sehingga mampu
diterjemahkan ke dalam sinergi human capital organisasi sebagai suatu agregat yang bernilai strategik bagi peningkatan
keunggulan kompetitif organisasi
Ruang Lingkup:
Talent management dalam hal ini dikaitkan dengan kompetensi SDM di Inspektorat Jenderal. SDM Inspektorat Jenderal yang
berkompeten mencakup pegawai Inspektorat Jenderal yang dibina dan dikembangkan potensinya serta dapat memenuhi kriteria
kondisi internal yang mencakup unsur pengetahuan, keterampilan, interpesonal dan intrapersonal yang mampu menunjang
pencapaian kinerja organisasi secara optimal. Berkompeten juga memiliki arti memiliki kemampuan dan wewenang yang memadai
untuk memutuskan sesuatu.
Jumlah Pejabat (Eselon I s.d. II) di lingkungan Inspektorat Jenderal yang telah
memenuhi kompetensi jabatan
x 100%
L1
( ) Low
( ) Activity
( ) Non-Cascading
(X) Take Last
Known Value
( ) Raw data
( ) Stabilize
( ) Semesteran ( ) Tahunan
2016 2017
Target Realisasi Target
untuk mengukur sejauh mana sumber daya manusia di Inspektorat Jenderal telah memenuhi syarat minimal dalam menduduki
setiap jabatan, serta memastikan setiap jabatan diisi oleh pegawai yang sesuai dengan kompetensinya
Persentase
Sekretariat Inspektorat Jenderal
Semua pegawai Inspektorat Jenderal
Laporan Hasil Asessment
Tujuan:
N/A N/A ....
N/A N/A ....
N/A N/A ....
100% N/A 100%
N/A N/A ....
Perspektif:
Sasaran Strategis:
Deskripsi Sasaran Strategis:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja
Utama:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( ) Moderate
Tingkat Validitas IKU : ( X ) Exact ( ) Proxy
IKU-1 Nilai AKIP Inspektorat Jenderal
Definisi:
Nilai AKIP adalah nilai perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintahan untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku
kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah
ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik.
Penilaian nilai AKIP meliputi lima komponen, yaitu: (1) perencanaan kinerja; (2) pengukuran kinerja; (3) Formula:
Nilai AKIP Inspektorat Jenderal
Tujuan:
untuk mengukur sejauh mana Inspektorat Jenderal telah melakukan penyelenggaraan pemerintahan yang
akuntabel dan berorientasi hasil.
Nilai AKIP Inspektorat Jenderal
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA
INSPEKTORAT JENDERAL
Learning and Growth
Organisasi dan tata kelola yang baik di Inspektorat Jenderal
Definisi:
Organisasi adalah kesatuan bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Tata Kelola merupakan rangkaian proses, kebiasaan, kebijakan, aturan, dan institusi yang memengaruhi
pengarahan, pengelolaan, serta pengontrolan suatu organisasi. Tata kelola juga mencakup hubungan antara
para pemangku kepentingan (stakeholders) yang terlibat dalam pengelolaan tujuan organisasi. (keyword:
prosedural)
Unit/Pihak Penanggung Jawab
IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta
Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode :( ) Sum ( ) Average
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( X ) Average
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan
Konversi 120 : ( ) Ya ( X ) Tidak
Tabel Data :
Target Realisasi
BB BB
N/A N/A
N/A N/A
N/A N/A
N/A N/ATRIWULAN IV
TRIWULAN I
TRIWULAN II
TRIWULAN III
TAHUNAN
Periode Pelaporan 2016
Sekretariat Inspektorat Jenderal
KemenPAN-RB
Laporan Hasil Evaluasi AKIP dari KemenPAN-RB
( X ) Low
( ) Low
IKU-1 Nilai AKIP Inspektorat Jenderal
Definisi:
Nilai AKIP adalah nilai perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintahan untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku
kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah
ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik.
Penilaian nilai AKIP meliputi lima komponen, yaitu: (1) perencanaan kinerja; (2) pengukuran kinerja; (3) Formula:
Nilai AKIP Inspektorat Jenderal
Tujuan:
untuk mengukur sejauh mana Inspektorat Jenderal telah melakukan penyelenggaraan pemerintahan yang
akuntabel dan berorientasi hasil.
Nilai AKIP Inspektorat Jenderal
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA
INSPEKTORAT JENDERAL
Learning and Growth
Organisasi dan tata kelola yang baik di Inspektorat Jenderal
Definisi:
Organisasi adalah kesatuan bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Tata Kelola merupakan rangkaian proses, kebiasaan, kebijakan, aturan, dan institusi yang memengaruhi
pengarahan, pengelolaan, serta pengontrolan suatu organisasi. Tata kelola juga mencakup hubungan antara
para pemangku kepentingan (stakeholders) yang terlibat dalam pengelolaan tujuan organisasi. (keyword:
prosedural)
L2
( X ) Non-Cascading
(X) Take Last
Known Value
( ) Raw data
( ) Stabilize
( ) Semesteran ( X ) Tahunan
Target Realisasi
BB N/A
N/A N/A
N/A N/A
BB N/A
N/A N/A
BB
....
....
....
Target
BB
2017 2018
Sekretariat Inspektorat Jenderal
KemenPAN-RB
Laporan Hasil Evaluasi AKIP dari KemenPAN-RB
Perspektif:
Sasaran Strategis:
Deskripsi Sasaran
Strategis:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator
Kinerja Utama:
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA
INSPEKTORAT JENDERAL
Learning and Growth
Peningkatan Engagement Pegawai di Inspektorat Jenderal
Definisi:
Peningkatan adalah proses; cara perbuatan untuk meningkatkan.
Engagement pegawai adalah suatu kondisi dimana pegawai puas dengan pekerjaannya serta merasa memiliki
keterlibatan, komitmen, keinginan berkontribusi dan rasa memiliki (ownership) yang tinggi terhadap lembaga.
Latar belakang dan Tujuan:
Engagement pegawai merupakan sesuatu yang semestinya ditingkatkan. Pada Engagement pegawai tidak hanya
kepuasan kerja yang diharapkan, namun juga di dalamnya untuk menumbuhkan semangat, rasa saling percaya (trust),
loyalitas terhadap pekerjaan dan organisasi/institusi serta kebanggaan terhadap organisasi/institusi tempat bekerja.
Dengan adanya peningkatan engagement, diharapkan setiap pegawai dapat memberikan kinerja yang terbaik dalam
mendukung pencapaian kinerja organisasi/institusi tempat mereka bekerja.
IKU-1 Indeks engagement pegawai di Inspektorat Jenderal
Definisi:
Indeks Engagement Pegawai dilakukan melalui survei yang ditujukan untuk mengetahui dan menganalisis tingkat
engagement pegawai Inspektorat Jenderal terhadap kapasitas organisasi Kementerian Luar Negeri yang meliputi puas
dengan pekerjaannya serta merasa memiliki keterlibatan, komitmen, keinginan berkontribusi dan rasa memiliki (ownership)
yang tinggi terhadap lembaga. Dalam setiap variabel pertanyaan, responden dapat mencantumkan komentar tertulis
sebagai masukan bagi Kementerian Luar Negeri dalam melakukan pembenahan. Pengolahan data dilakukan secara
deskriptif dengan menggunakan metode analisis statistika deskriptif. Pengolahan data statistik dilakukan dengan
menggunakan program SPSS oleh pihak konsultan pengolah data statistik,guna menjamin independensi dari survei serta
hasil data yang valid dan kredibel. Metode analisis statistika deskriptif merupakan metode statistik yang digunakan untuk
menggambarkan data yang telah terkumpul. Data kemudian dianalisis guna memperoleh gambaran karakteristik dan
persepsi responden terhadap kapasitas organisasi.Hasil olah data disajikan dalam bentuk tabulasi dan diagram.
Ukuran tingkat engagement skala Likert (skala terendah 1 yaitu sangat rendah dan skala tertinggi 5 yaitu sangat tinggi),
Formula:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High (X) Moderate
Tingkat Validitas IKU : ( X ) Exact () Proxy
Unit/Pihak Penanggung
Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data
:
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta
Metode Cascading : ( X ) Direct ( ) Indirect
Jenis Konsolidasi
Periode :( ) Sum ( ) Average
Jenis Konsolidasi Lokasi
:( ) Sum ( X ) Average
Polarisasi Indikator
Kinerja :( X ) Maximize ( ) Minimize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan
Konversi 120 : ( ) Ya ( ) Tidak
Indeks
Sekretariat Inspektorat Jenderal
Sekretariat Jenderal
Kuesioner, Laporan Hasil Survey
mengukur sejauh mana tingkat engagement pegawai di lingkungan internal Inspektorat Jenderal atas kinerja aspek-aspek
pelayanan dan/atau kinerja organisasi secara umum
Tujuan:
Indeks hasil survei
Tabel Data :
Target Realisasi
N/A N/A
N/A N/A
N/A N/A
N/A N/A
N/A N/A
TRIWULAN III
Periode Pelaporan 2016
TRIWULAN IV
TRIWULAN I
TRIWULAN II
TAHUNAN
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA
INSPEKTORAT JENDERAL
Learning and Growth
Peningkatan Engagement Pegawai di Inspektorat Jenderal
Definisi:
Peningkatan adalah proses; cara perbuatan untuk meningkatkan.
Engagement pegawai adalah suatu kondisi dimana pegawai puas dengan pekerjaannya serta merasa memiliki
keterlibatan, komitmen, keinginan berkontribusi dan rasa memiliki (ownership) yang tinggi terhadap lembaga.
Latar belakang dan Tujuan:
Engagement pegawai merupakan sesuatu yang semestinya ditingkatkan. Pada Engagement pegawai tidak hanya
kepuasan kerja yang diharapkan, namun juga di dalamnya untuk menumbuhkan semangat, rasa saling percaya (trust),
loyalitas terhadap pekerjaan dan organisasi/institusi serta kebanggaan terhadap organisasi/institusi tempat bekerja.
Dengan adanya peningkatan engagement, diharapkan setiap pegawai dapat memberikan kinerja yang terbaik dalam
mendukung pencapaian kinerja organisasi/institusi tempat mereka bekerja.
IKU-1 Indeks engagement pegawai di Inspektorat Jenderal
Definisi:
Indeks Engagement Pegawai dilakukan melalui survei yang ditujukan untuk mengetahui dan menganalisis tingkat
engagement pegawai Inspektorat Jenderal terhadap kapasitas organisasi Kementerian Luar Negeri yang meliputi puas
dengan pekerjaannya serta merasa memiliki keterlibatan, komitmen, keinginan berkontribusi dan rasa memiliki (ownership)
yang tinggi terhadap lembaga. Dalam setiap variabel pertanyaan, responden dapat mencantumkan komentar tertulis
sebagai masukan bagi Kementerian Luar Negeri dalam melakukan pembenahan. Pengolahan data dilakukan secara
deskriptif dengan menggunakan metode analisis statistika deskriptif. Pengolahan data statistik dilakukan dengan
menggunakan program SPSS oleh pihak konsultan pengolah data statistik,guna menjamin independensi dari survei serta
hasil data yang valid dan kredibel. Metode analisis statistika deskriptif merupakan metode statistik yang digunakan untuk
menggambarkan data yang telah terkumpul. Data kemudian dianalisis guna memperoleh gambaran karakteristik dan
persepsi responden terhadap kapasitas organisasi.Hasil olah data disajikan dalam bentuk tabulasi dan diagram.
Ukuran tingkat engagement skala Likert (skala terendah 1 yaitu sangat rendah dan skala tertinggi 5 yaitu sangat tinggi),
Formula:
L3
( ) Low
( ) Activity
( ) Non-Cascading
(X) Take Last
Known Value
( ) Raw data
( ) Stabilize
( X ) Semesteran (X ) Tahunan
Indeks
Sekretariat Inspektorat Jenderal
Sekretariat Jenderal
Kuesioner, Laporan Hasil Survey
mengukur sejauh mana tingkat engagement pegawai di lingkungan internal Inspektorat Jenderal atas kinerja aspek-aspek
pelayanan dan/atau kinerja organisasi secara umum
Tujuan:
Indeks hasil survei
2018
Target Target
Indeks 3 Indeks 3
N/A N/A
N/A N/A
N/A N/A
N/A N/A
N/A
N/A
N/A
2017
Realisasi
N/A
N/A
Perspektif:
Sasaran Strategis:
Deskripsi Sasaran Strategis:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja
Utama:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High
Tingkat Validitas IKU : ( X) Exact
Persentase
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA
INSPEKTORAT JENDERAL
Learning and Growth
Pengelolaan Anggaran yang Optimal dan Akuntabel di Inspektorat Jenderal
Definisi:
Pengelolaan anggaran adalah rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan dan merupakan rencana tertulis mengenai
kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan dinyatakan dalam satuan moneter untuk jangka waktu tertentu (periode) di masa yang akan
datang.
Optimal berarti paling baik dan tertinggi
Akuntabel berarti dapat dipertanggungjawabkan
Ruang lingkup: Anggaran yang Optimal dicapai dengan penyerapan anggaran yang maksimal serta terpenuhinya target-target kinerja yang telah ditetapkan.
IKU-1 Persentase realisasi anggaran dan realisasi kinerja di Inspektorat Jenderal
Definisi:
Realisasi anggaran diukur melalui seberapa besar realisasi anggaran Inspektorat Jenderal dalam jangka waktu 1 tahun anggaran dilihat dari akumulasi SP2D
yang diterbitkan dibagi dengan pagu DIPA Inspektorat Jenderal.
Realisasi kinerja diukur melalui pencapaian suatu rencana kinerja Inspektorat Jenderal yang telah ditetapkan di awal tahun.
Batasan waktu:
1 tahun anggaran
Kinerja : hijau : ≥ 100% , kuning : 80-99,99% , merah : ≤ 80
Formula:
Realisasi Anggaran / Pagu DIPA x 100%
Tujuan:
untuk mengukur seberapa jauh anggaran digunakan secara optimal untuk mencapai target-target kinerja yang telah ditetapkan.
Unit/Pihak Penanggung Jawab
IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU:( X ) Cascading Peta
Metode Cascading : ( X ) Direct
Jenis Konsolidasi Periode :( ) Sum
Jenis Konsolidasi Lokasi :( ) Sum
Polarisasi Indikator Kinerja : (X) Maximize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan
Konversi 120 : ( ) Ya
Tabel Data :
Target
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja
Utama:
IKU-2 Persentase temuan Itjen dan BPK yang ditindaklanjuti di Inspektorat Jenderal
Definisi:
Temuan BPK adalah hasil pemeriksaan mengenai kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada empat
kriteria, yakni: kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan, kecukupan pengungkapan (adequate disclosure), kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan, dan efektivitas sistem pengendalian internal
Temuan Itjen adalah hasil
pemeriksaaan mengenai kewajaran informasi keuangan, administrasi kepegawaian, sarana dan prasarana, dan kinerja.
Ditindaklanjuti berarti dilakukan upaya untuk melakukan perbaikan.
Formula:
TRIWULAN III N/A
TRIWULAN IV N/A
TRIWULAN I N/A
TRIWULAN II N/A
2015
Realisasi
Sekretariat Inspektorat Jenderal
Semua Inspektorat Wilayah dan Sekretariat Inspektorat
SP2D, Monitoring dan evaluasi, Laporan Kinerja (LKj)
TAHUNAN N/A
Periode Pelaporan
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High
Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact
Unit/Pihak Penanggung Jawab
IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU:( ) Cascading Peta
Metode Cascading : ( ) Direct
Jenis Konsolidasi Periode :( ) Sum
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum
Polarisasi Indikator Kinerja : (X) Maximize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan
Konversi 120 : ( ) Ya
Tabel Data :
Target
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
Indikator Kinerja Utama:
TRIWULAN III N/A
TRIWULAN IV N/A
TRIWULAN I N/A
TRIWULAN II N/A
TAHUNAN N/A
Periode Pelaporan 2015
Realisasi
Untuk mengukur seberapa besar tingkat temuan yang ditindaklanjuti
Persentase
Sekretariat Inspektorat Jenderal
Sekretariat Inspektorat Jenderal
Laporan hasil rekonsiliasi Itjen dan BPK
(Jumlah temuan BPK yang ditindaklanjuti di Inspektorat Jenderal / Jumlah keseluruhan temuan BPK di Inspektorat Jenderal) x 100%
Tujuan:
IKU-3 Persentase penyusunan dokumen rencana kerja dan anggaran sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan di Inspektorat Jenderal
Deskripsi Indikator Kinerja
Utama:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High
Tingkat Validitas IKU :( ) Exact
Unit/Pihak Penanggung Jawab
IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta
Metode Cascading : ( ) Direct
Jenis Konsolidasi Periode :( ) Sum
Jenis Konsolidasi Lokasi :( X ) Sum
Polarisasi Indikator Kinerja : (X) Maximize
Sekretariat Inspektorat Jenderal dan Semua Inspektorat Wilayah
RKA-K/L, RenJa, Penyempurnaan RenStra, PK, Disbursement Plan , Rencana Aksi
Bagian Perencanaan dan Organisasi dan Bagian Keuangan
Definisi:
Penyusunan adalah proses atau kegiatan, cara, menyusun
Dokumen adalah surat yang tertulis atau tercetak yang dapat dipakai sebagai bukti keterangan
Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL) merupakan dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi program dan
kegiatan suatu Kementerian Negara/Lembaga dan sebagai penjabaran dari Rencana Kerja Pemerintah dan Rencana Kerja Kementerian Negara/Lembaga
yang bersangkutan dalam satu tahun
Tepat waktu dan Sesuai pedoman yaitu sesuai dengan waktu yang ditentukan dan sesuai dengan apa yan telah ditetapkan
Formula:
(Jumlah dokumen rencana kerja dan anggaran yang disusun tepat waktu dan sesuai pedoman) / (Total dokumen rencana kerja dan anggaran yang disusun) x
100%
untuk mengukur sejauh mana Inspektorat Jenderal telah membuat dokumen rencana kerja dan anggaran yang disusun tepat waktu dan sesuai pedoman
Tujuan:
Persentase
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan
Konversi 120 : ( ) Ya
Tabel Data :
Target
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
Periode Pelaporan
TAHUNAN
TRIWULAN I
TRIWULAN II
TRIWULAN III
N/A
2015
N/A
TRIWULAN IV
Realisasi
N/A
N/A
N/A
(X) Moderate ( ) Low
( ) Proxy ( ) Activity
Persentase
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA
INSPEKTORAT JENDERAL
Learning and Growth
Pengelolaan Anggaran yang Optimal dan Akuntabel di Inspektorat Jenderal
Definisi:
Pengelolaan anggaran adalah rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan dan merupakan rencana tertulis mengenai
kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan dinyatakan dalam satuan moneter untuk jangka waktu tertentu (periode) di masa yang akan
datang.
Optimal berarti paling baik dan tertinggi
Akuntabel berarti dapat dipertanggungjawabkan
Ruang lingkup: Anggaran yang Optimal dicapai dengan penyerapan anggaran yang maksimal serta terpenuhinya target-target kinerja yang telah ditetapkan.
IKU-1 Persentase realisasi anggaran dan realisasi kinerja di Inspektorat Jenderal
Definisi:
Realisasi anggaran diukur melalui seberapa besar realisasi anggaran Inspektorat Jenderal dalam jangka waktu 1 tahun anggaran dilihat dari akumulasi SP2D
yang diterbitkan dibagi dengan pagu DIPA Inspektorat Jenderal.
Realisasi kinerja diukur melalui pencapaian suatu rencana kinerja Inspektorat Jenderal yang telah ditetapkan di awal tahun.
Batasan waktu:
1 tahun anggaran
Kinerja : hijau : ≥ 100% , kuning : 80-99,99% , merah : ≤ 80
Formula:
Realisasi Anggaran / Pagu DIPA x 100%
Tujuan:
untuk mengukur seberapa jauh anggaran digunakan secara optimal untuk mencapai target-target kinerja yang telah ditetapkan.
( ) Cascading Non peta () Non-Cascading
( ) Indirect
( ) Average( X ) Take Last Known
Value
( ) Average ( ) Raw data
( ) Minimize ( ) Stabilize
(X) Triwulanan ( ) Semesteran
(X) Tidak
IKU-2 Persentase temuan Itjen dan BPK yang ditindaklanjuti di Inspektorat Jenderal
Definisi:
Temuan BPK adalah hasil pemeriksaan mengenai kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada empat
kriteria, yakni: kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan, kecukupan pengungkapan (adequate disclosure), kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan, dan efektivitas sistem pengendalian internal
Temuan Itjen adalah hasil
pemeriksaaan mengenai kewajaran informasi keuangan, administrasi kepegawaian, sarana dan prasarana, dan kinerja.
Ditindaklanjuti berarti dilakukan upaya untuk melakukan perbaikan.
Formula:
N/A N/A N/A
N/A N/A N/A
N/A N/A N/A
N/A N/A N/A
N/A
2015 2016
Realisasi
Sekretariat Inspektorat Jenderal
Semua Inspektorat Wilayah dan Sekretariat Inspektorat
SP2D, Monitoring dan evaluasi, Laporan Kinerja (LKj)
N/A N/A
Target Realisasi
(X) Moderate ( ) Low
(X) Proxy ( ) Activity
( ) Cascading Non peta (X) Non-Cascading
( ) Indirect
( ) Average( X ) Take Last Known
Value
(X ) Average ( ) Raw data
( ) Minimize ( ) Stabilize
( ) Triwulanan ( X ) Semesteran
(X) Tidak
N/A N/A N/A
N/A N/A N/A
N/A N/A N/A
N/A N/A N/A
N/A N/A N/A
2015 2016
Realisasi Target Realisasi
Untuk mengukur seberapa besar tingkat temuan yang ditindaklanjuti
Persentase
Sekretariat Inspektorat Jenderal
Sekretariat Inspektorat Jenderal
Laporan hasil rekonsiliasi Itjen dan BPK
(Jumlah temuan BPK yang ditindaklanjuti di Inspektorat Jenderal / Jumlah keseluruhan temuan BPK di Inspektorat Jenderal) x 100%
Tujuan:
IKU-3 Persentase penyusunan dokumen rencana kerja dan anggaran sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan di Inspektorat Jenderal
(X) Moderate ( ) Low
(X) Proxy ( ) Activity
( ) Cascading Non peta (X) Non-Cascading
( ) Indirect
( ) Average( X ) Take Last Known
Value
( ) Average ( ) Raw data
( ) Minimize ( ) Stabilize
Sekretariat Inspektorat Jenderal dan Semua Inspektorat Wilayah
RKA-K/L, RenJa, Penyempurnaan RenStra, PK, Disbursement Plan , Rencana Aksi
Bagian Perencanaan dan Organisasi dan Bagian Keuangan
Definisi:
Penyusunan adalah proses atau kegiatan, cara, menyusun
Dokumen adalah surat yang tertulis atau tercetak yang dapat dipakai sebagai bukti keterangan
Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL) merupakan dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi program dan
kegiatan suatu Kementerian Negara/Lembaga dan sebagai penjabaran dari Rencana Kerja Pemerintah dan Rencana Kerja Kementerian Negara/Lembaga
yang bersangkutan dalam satu tahun
Tepat waktu dan Sesuai pedoman yaitu sesuai dengan waktu yang ditentukan dan sesuai dengan apa yan telah ditetapkan
Formula:
(Jumlah dokumen rencana kerja dan anggaran yang disusun tepat waktu dan sesuai pedoman) / (Total dokumen rencana kerja dan anggaran yang disusun) x
100%
untuk mengukur sejauh mana Inspektorat Jenderal telah membuat dokumen rencana kerja dan anggaran yang disusun tepat waktu dan sesuai pedoman
Tujuan:
Persentase
( ) Triwulanan ( ) Semesteran
( ) Tidak
N/A
2015
N/A
N/A
2016
Realisasi Target Realisasi
N/A N/A
N/A N/A N/A
N/A N/A N/A
N/A
N/A N/A N/A
Persentase
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA
INSPEKTORAT JENDERAL
Learning and Growth
Pengelolaan Anggaran yang Optimal dan Akuntabel di Inspektorat Jenderal
Definisi:
Pengelolaan anggaran adalah rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan dan merupakan rencana tertulis mengenai
kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan dinyatakan dalam satuan moneter untuk jangka waktu tertentu (periode) di masa yang akan
datang.
Optimal berarti paling baik dan tertinggi
Akuntabel berarti dapat dipertanggungjawabkan
Ruang lingkup: Anggaran yang Optimal dicapai dengan penyerapan anggaran yang maksimal serta terpenuhinya target-target kinerja yang telah ditetapkan.
IKU-1 Persentase realisasi anggaran dan realisasi kinerja di Inspektorat Jenderal
Definisi:
Realisasi anggaran diukur melalui seberapa besar realisasi anggaran Inspektorat Jenderal dalam jangka waktu 1 tahun anggaran dilihat dari akumulasi SP2D
yang diterbitkan dibagi dengan pagu DIPA Inspektorat Jenderal.
Realisasi kinerja diukur melalui pencapaian suatu rencana kinerja Inspektorat Jenderal yang telah ditetapkan di awal tahun.
Batasan waktu:
1 tahun anggaran
Kinerja : hijau : ≥ 100% , kuning : 80-99,99% , merah : ≤ 80
Formula:
Realisasi Anggaran / Pagu DIPA x 100%
Tujuan:
untuk mengukur seberapa jauh anggaran digunakan secara optimal untuk mencapai target-target kinerja yang telah ditetapkan.
L4
( ) Tahunan
IKU-2 Persentase temuan Itjen dan BPK yang ditindaklanjuti di Inspektorat Jenderal
Definisi:
Temuan BPK adalah hasil pemeriksaan mengenai kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada empat
kriteria, yakni: kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan, kecukupan pengungkapan (adequate disclosure), kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan, dan efektivitas sistem pengendalian internal
Temuan Itjen adalah hasil
pemeriksaaan mengenai kewajaran informasi keuangan, administrasi kepegawaian, sarana dan prasarana, dan kinerja.
Ditindaklanjuti berarti dilakukan upaya untuk melakukan perbaikan.
Formula:
N/A 95%
N/A 95%
N/A 95%
N/A 95%
N/A
2016 2017
Sekretariat Inspektorat Jenderal
Semua Inspektorat Wilayah dan Sekretariat Inspektorat
SP2D, Monitoring dan evaluasi, Laporan Kinerja (LKj)
TargetRealisasi
( ) Tahunan
N/A .....
N/A 75%
N/A .....
N/A 75%
Target
N/A 75%
2016 2017
Realisasi
Untuk mengukur seberapa besar tingkat temuan yang ditindaklanjuti
Persentase
Sekretariat Inspektorat Jenderal
Sekretariat Inspektorat Jenderal
Laporan hasil rekonsiliasi Itjen dan BPK
(Jumlah temuan BPK yang ditindaklanjuti di Inspektorat Jenderal / Jumlah keseluruhan temuan BPK di Inspektorat Jenderal) x 100%
Tujuan:
IKU-3 Persentase penyusunan dokumen rencana kerja dan anggaran sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan di Inspektorat Jenderal
Definisi:
Penyusunan adalah proses atau kegiatan, cara, menyusun
Dokumen adalah surat yang tertulis atau tercetak yang dapat dipakai sebagai bukti keterangan
Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL) merupakan dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi program dan
kegiatan suatu Kementerian Negara/Lembaga dan sebagai penjabaran dari Rencana Kerja Pemerintah dan Rencana Kerja Kementerian Negara/Lembaga
yang bersangkutan dalam satu tahun
Tepat waktu dan Sesuai pedoman yaitu sesuai dengan waktu yang ditentukan dan sesuai dengan apa yan telah ditetapkan
Formula:
(Jumlah dokumen rencana kerja dan anggaran yang disusun tepat waktu dan sesuai pedoman) / (Total dokumen rencana kerja dan anggaran yang disusun) x
100%
untuk mengukur sejauh mana Inspektorat Jenderal telah membuat dokumen rencana kerja dan anggaran yang disusun tepat waktu dan sesuai pedoman
Tujuan:
Persentase
( X ) Tahunan
2016 2017
Realisasi Target
N/A 100%
N/A .....
N/A .....
N/A .....
N/A .....
top related