sediaan insulin dan indikasinya - sinta.unud.ac.id · pdf filehubungan kekuatan otot genggam...
Post on 26-Feb-2018
220 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa,
Tuhan Yang Maha esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul “Hubungan Kekuatan Otot
Genggam dan Kemampuan Fungsional pada Lansia Wanita di Posyandu Lansia
Desa Dauh Puri Kelod Denpasar Barat”.
Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan
dalam jenjang perkuliahan Strata 1 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana Bali. Selama penulisan skripsi ini tidak lepas dari
adanya suatu hambatan dan juga kesulitan yang telah dilalui. Pada kesempatan ini
penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dr.dr. Susy
Purnawati, MKK selaku pembimbing yang dengan penuh perhatian telah memberikan
dorongan, semangat, bimbingan, dan saran selama penulis mengikuti program S1,
khususnya dalam penyelesaian skripsi ini.
Ucapan yang sama juga ditujukan kepada Rektor Universitas Udayana Prof.
Dr. dr. Ketut Suastika atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis
untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program S1 di Universitas Udayana.
Kepada Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana yang dijabat oleh Dr.dr. Dewa Putu Gde Purwa Samatra, Sp.S (K),
terimakasih atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menjadi
mahasiswa Program S1 pada PSPD FK Universitas Udayana. Tidak lupa pula penulis
ucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. dr. Putu Astawa, Sp.OT (K), M.kes, Dekan
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana atas ijin yang diberikan kepada penulis
untuk mengikuti pendidikan program S1.
Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa selalu
melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan
dan penyelesaian skripsi ini, serta kepada penulis sekeluarga.
Denpasar, 22 Desember 2016
2
Penulis
3
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya tulis
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi,
dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini
dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kemudian hari terbukti bahwa saya melakukan tindakan menyalin
atau meniru tulisan orang lain sebagai hasil pemikiran saya sendiri, maka gelar dan
ijazah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Denpasar, 22 Desember 2016
Yang menyatakan
Materai
Rp 6.000,-
Dewa Ayu Komang Trisya Artha Putri
NIM 1302005101
4
ABSTRAK
HUBUNGAN KEKUATAN OTOT GENGGAM DAN KEMAMPUAN
FUNGSIONAL PADA LANSIA WANITA DI POSYANDU LANSIA DESA
DAUH PURI KELOD DENPASAR BARAT
Proses penuaan menyebabkan terjadinya beberapa perubahan pada sistem
tubuh, salah satunya adalah penurunan kekuatan otot. Penurunan kekuatan otot dapat
menimbulkan penurunan kemampuan fungsional pada lansia karena kekuatan otot
mempengaruhi hampir semua aktivitas sehari-hari. Pada akhirnya dapat menyebabkan
seorang lansia mengalami ketergantungan pada orang lain. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui hubungan antara kekuatan otot genggam dengan kemampuan
fungsional pada lansia wanita.
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross sectional dengan
pengambilan sampel penelitian secara consecutive sampling pada lansia wanita di
posyandu lansia Desa Dauh Puri Kelod Denpasar Barat. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer. Kekuatan otot genggam diukur dengan
menggunakan alat hand-grip dynamometer, sedangkan kemampuan fungsional dinilai
melalui wawancara dengan kuesioner Indeks Barthel.
Dari 50 sampel yang diteliti dilakukan uji korelasi Spearman dan didapatkan
hasil analisis berupa nilai p=0,000 (p<0,05) yang menunjukkan bahwa terdapat
hubungan yang bermakna antara kekuatan otot genggam dengan kemampuan
fungsional. Berdasarkan analisis didapatkan pula nilai r sebesar 0,893 yang
menunjukkan kekuatan otot genggam dan kemampuan fungsional berhubungan
sangat kuat dan positif. Hal ini menunjukkan bahwa kekuatan otot genggam dapat
dijadikan sebagai prediktor dalam menilai disabilitas atau gangguan mobilitas pada
lansia
Dapat disimpulkan bahwa kekuatan otot genggam memiliki hubungan
terhadap kemampuan fungsional. Kedua variabel ini berhubungan sangat kuat dan
positif. Semakin rendah kekuatan otot genggam maka semakin rendah kemampuan
fungsional, demikian pula sebaliknya.
Kata kunci: lansia, kekuatan otot genggam, kemampuan fungsional, mobilitas
5
ABSTRACT
ASSOCIATION OF GRIP MUSCLES’ STRENGTH AND FUNCTIONAL
CAPACITY AMONG FEMALE ELDERLY IN ELDERLY POSYANDU OF
DAUH PURI KELOD WEST DENPASAR
Aging is a process which causes a vast range of changes within human body,
one of them is the declining of muscles’ strength. This diminishing process would
worsen one’s functional capacity, cost the quality of daily activity, and consequently,
causes an elderly to be dependent to others. This study aims to understand the
association between grip muscles’ strength and functional capacity among female
elderly.
This cross sectional study applied consecutive sampling to obtain sample from
all elderly female in Dauh Puri Kelod’s elderly integrated health service center,
posyandu lansia, West Denpasar. Data obtained in this study are primary data. Grip
muscles’ strength was measured using hand-grip dynamometer, while functional
capacity was observed in an interview using Barthel Index.
Spearman correlation test of data obtained from 50 samples revealed
significant correlation between grip muscles’ strength and functional capacity
(p=0.000, α< 0.05). R value was 0.893, indicating that both variables are positively
correlated. This findings show that grip muscles’ strength may be used as disability
and immobility predictor in elderly.
In conclusion, grip muscles’ strength is very strongly and positively correlated
with functional capacity. The weaker the muscle, the lower the functional capacity
becomes, and vice versa.
Key words: elderly, grip muscles’ strength, functional capacity, mobility
6
RINGKASAN
Hubungan Kekuatan Otot Genggam dan Kemampuan Fungsional pada Lansia
Wanita di Posyandu Lansia Desa Dauh Puri Kelod Denpasar Barat
Seiring dengan meningkatnya usia, tubuh manusia mengalami banyak
perubahan. Hal ini menjadikan lansia sebagai populasi yang sangat rentan terhadap
faktor morbiditas dan mortalitas. Perubahan fisiologis pada sistem muskuloskeletal
merupakan salah satu perubahan yang memberikan dampak besar dalam kehidupan
sehari-hari seorang lansia. Morfologi otot yang berubah pada lansia menyebabkan
terjadinya penurunan kekuatan otot. Setelah usia 30 tahun, manusia akan kehilangan
sekitar 3-5% jaringan otot total per dekade.
Kekuatan otot genggam berhubungan kuat dengan pemeriksaan kekuatan otot
lainnya sehingga sering dipertimbangkan bahwa kekuatan otot genggam mampu
mewakili kekuatan otot seluruh tubuh. Meskipun kekuatan otot anggota gerak bawah
lebih relevan dibandingkan anggota gerak atas dalam menilai keseimbangan dan
fungsi fisik, namun kekuatan otot genggam lebih mungkin dilakukan pada populasi
lansia meskipun lansia tersebut memiliki masalah kesehatan ataupun masalah
mobilitas.
Kekuatan otot genggam yang kurang merupakan tanda klinis dari mobilitas
yang kurang. Dengan kata lain, kekuatan otot genggam dapat dijadikan sebagai
prediktor dalam menilai disabilitas atau gangguan mobilitas pada lansia. Adapun
tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kekuatan
otot genggam dan kemampuan fungsional pada lansia wanita di posyandu lansia Desa
Dauh Puri Kelod Denpasar Barat.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan
pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah lansia wanita yang
menghadiri kegiatan posyandu lansia di Desa Dauh Puri Kelod Denpasar Barat
dengan jumlah sampel sebesar 50 responden yang diperoleh melalui teknik
consecutive sampling dan setelah dilakukan pemilihan sesuai kriteria inklusi dan
eksklusi. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dengan melakukan
pengukuran kekuatan otot genggam dengan alat hand-grip dynamometer dan
wawancara langsung. kemampuan fungsional dengan kuesioner Indeks Barthel.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan data bahwa dari 50
responden, sebagian besar merupakan lansia pertama berusia 60-74 tahun (74%),
dengan riwayat pendidikan sebagian besar adalah lulusan SD (42%), sebesar 92%
lansia sudah tidak bekerja namun tetap melakukan aktivitas fisik berupa senam
(90%), sebanyak 94% subjek mengaku memiliki penyakit penyerta dimana penyakit
yang paling banyak diderita adalah osteoartritis (70%), Indeks Massa Tubuh (IMT)
sebagian besar berada pada kategori normal (50%), tingkat kekuatan otot genggam
dominan berada pada kategori kurang (90%) dengan tingkat kemampuan fungsional
sebagian besar berada pada kategori ketergantungan sebagian (92%).
Hasil statistik dengan menggunakan uji korelasi Spearman diperoleh nilai
p=0,000 (p<0,05) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna
antara kekuatan otot genggam dengan kemampuan fungsional. Dengan nilai
7
coefficient correlation sebesar 0,893 yang mengindikasikan tingkat hubungan kedua
variabel tersebut sangat kuat dan bernilai positif yang menandakan bahwa semakin
rendah kekuatan otot genggam maka semakin rendah pula kemampuan fungsional,
demikian pula sebaliknya.
Mengingat adanya hubungan antara kedua variabel tersebut, maka perlu
adanya perhatian terhadap penurunan kekuatan otot pada lansia. Penurunan kekuatan
otot secara signifikan perlu untuk dicegah dengan melakukan beberapa aktivitas fisik
yang diyakini mampu meningkatkan kekuatan otot, salah satunya adalah senam
lansia. Dengan kegiatan ini diharapkan lansia mampu untuk meningkatkan
produktivitasnya dalam kegiatan sehari-hari sehingga mengurangi ketergantungannya
terhadap orang lain.
8
SUMMARY
Association of Grip Muscles’ Strength and Functional Capacity among Female
Elderly in Elderly Posyandu of Dauh Puri Kelod West Denpasar
As ageing process go on, various changes happen within human body. These
changes occur to all tissues and organs, causing the elderly to be susceptible to
morbidity and mortality. This physiologic alterations’ impact on musculoskeletal
system significantly alter elderly’s daily activities. Morphological changes in
elderly’s muscle diminish its power. After reaching 30 years old, human will lose 3-
5% of total muscles tissues each decade.
Muscles’ strength, specifically grip muscles, vary considerably between male
and female due to muscle mass of both sexes. Grip muscles’ strength is strongly
associated with other muscles’ strength that it is thought to represent the whole
body’s muscles’ strength well. Although muscles of lower limbs are considered more
relevant than upper limbs in assessing balance and physical function, grip muscles are
more preferred because it is easier to be tested, especially within a population of
elderly regardless of their health and mobility status.
A decline in grip muscles’ strength indicate a low mobility. To put it
differently, grip muscles’ strength is a good predictor for disability and mobility in
elderly. The general aim of this study is to observe the correlation between grip
muscles’ strength and functional capacity among female elderly in Dauh Puri Kelod’s
elderly posyandu, West Denpasar.
This is an analytic study with cross sectioinal design. Samples were 50
female elderly who attended elderly posyandu of Dauh Puri Kelod, West Denpasar,
obtained after consecutive sampling based on inclusion and exclusion criteria. This
study obtained primary data from direct measurement, observation, and interview. Gri
muscles’ strength was measured using hand-grip dynamometer, while functional
capacity was assessed in an interview using Barthel Index.
The study saw demographic data as follows: most respondents were aged 60-
74 years old (74%) whose educational background were mostly elementary school
(42%). There were 92% retiree, 90% of which still did physical activity like
gymnastic. Ninety four percent of respondents had comorbidities, mostly were
osteoarthritis (70%). Fifty percent of respondents had normal body mass index
(BMI). The majority of respondents had poor grip strength (90%) with partial
dependency within functional capacity categories (92%).
Spearman correlation test revealed that both variables are significantly
correlated (p=0.000, α< 0.05). With coefficient correlation of 0.893, it is concluded
that both variables are positively correlated. The weaker the muscle, the lower the
functional capacity becomes, and vice versa.
Based on these findings, it is reasonable to always assess elderly’s grip
strength. Declining muscle strength can be prevented by doing physical activity, such
as the elderly gymnastic. Such activity is expected to enhance daily productivity so
that they become less dependent.
9
10
DAFTAR ISI
SAMPUL DALAM .................................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................ ii
LEMBAR PENETAPAN PANITIA PENGUJI ........................................................ iii
KATA PENGANTAR ............................................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ........................................ v
ABSTRAK ................................................................................................................. vi
ABSTRACT ............................................................................................................... vii
RINGKASAN .............................................................................................................. viii
SUMMARY ............................................................................................................... x
DAFTAR ISI .............................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xv
DAFTAR ARTI SINGKATAN DAN LAMBANG ................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 3
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................. 4
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................ 6
2.1 Lanjut Usia .............................................................................................. 6
2.2 Penuaan ................................................................................................... 7
2.2.1 Definisi Penuaan .......................................................................... 7
2.2.2 Perubahan Fisiologi Terkait Penuaan .......................................... 7
2.3 Kekuatan Otot ......................................................................................... 12
2.3.1 Definisi Kekuatan Otot ................................................................ 12
2.3.2 Faktor yang Mempengaruhi Kekuatan Otot ................................ 13
11
2.3.3 Pengukuran Kekuatan Otot Genggam ......................................... 15
2.3.4 Mekanisme Penurunan Kekuatan Otot pada Lansia .................... 17
2.4 Kemampuan Fungsional ......................................................................... 20
2.4.1 Definisi Kemampuan Fungsional ................................................ 20
2.4.2 Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Fungsional ................ 21
2.4.3 Pengukuran Kemampuan Fungsional .......................................... 22
2.5 Kekuatan Otot Genggam dan Kemampuan Fungsional......................... 25
BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS ........................... 27
3.1 Kerangka Berpikir ................................................................................... 27
3.2 Kerangka Konsep .................................................................................... 28
3.3 Hipotesis Penelitian ................................................................................ 28
BAB IV METODE PENELITIAN ............................................................................ 29
4.1 Rancangan Penelitian .............................................................................. 29
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 29
4.3 Subjek Penelitian .................................................................................... 30
4.3.1 Populasi Penelitian ...................................................................... 30
4.3.2 Sampel Penelitian ........................................................................ 30
4.3.3 Besar Sampel ............................................................................... 31
4.3.4 Teknik Penentuan Sampel ........................................................... 31
4.4 Variabel Penelitian .................................................................................. 32
4.4.1 Identifikasi Variabel .................................................................... 32
4.4.2 Klasifikasi Variabel ..................................................................... 32
4.4.3 Definisi Operasional Variabel ..................................................... 32
4.5 Bahan dan Instrumen Penelitian ............................................................. 34
4.6 Prosedur Penelitian ................................................................................. 35
4.6.1 Tahap Persiapan .......................................................................... 35
4.6.2 Tahap Pelaksanaan ...................................................................... 35
4.7 Cara Pengolahan dan Analisis Data ........................................................ 36
4.8 Etika Penelitian ....................................................................................... 39
12
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................... 40
5.1 Hasil Penelitian ....................................................................................... 40
5.1.1 Karakteristik Subjek Penelitian ................................................... 41
5.1.2 Gambaran Kekuatan Otot Genggam dan Kemampuan
Fungsional ................................................................................... 44
5.1.3 Hubungan Kekuatan Otot Genggam dan Kemampuan
Fungsional ................................................................................... 45
5.2 Pembahasan............................................................................................. 47
5.2.1 Karakteristik Subjek Penelitian ................................................... 47
5.2.2 Gambaran Kekuatan Otot Genggam dan Kemampuan
Fungsional ................................................................................... 51
5.2.3 Hubungan Kekuatan Otot Genggam dan Kemampuan
5.2.4 Fungsional ................................................................................... 52
5.3 Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 55
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ......................................................................... 56
6.1 Simpulan ................................................................................................. 56
6.2 Saran ....................................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 58
LAMPIRAN ............................................................................................................... 61
13
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Batasan Lanjut Usia Menurut WHO ................................................ 6
Tabel 2.2 Klasifikasi Kekuatan Otot Genggam................................................ 16
Tabel 4.1 Klasifikasi Kekuatan Otot Genggam pada Lansia Wanita .............. 33
Tabel 4.2 Klasifikasi Kemampuan Fungsional ................................................ 34
Tabel 5.1 Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Usia, Riwayat Pendidikan,
dan Status Pekerjaan......................................................................... 41
Tabel 5.2 Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Riwayat Penyakit,
Indeks Massa Tubuh, Kekuatan Otot Genggam, dan
Kemampuan Fungsional ................................................................... 42
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Kekuatan Otot Genggam pada Lansia
Wanita di Desa Dauh Puri Kelod Denpasar Barat periode
Juli – Agustus 2016 .......................................................................... 44
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Kemampuan Fungsional pada Lansia
Wanita di Desa Dauh Puri Kelod Denpasar Barat periode
Juli – Agustus 2016 .......................................................................... 45
Tabel 5.5 Hubungan Kekuatan Otot Genggam dan Kemampuan
Fungsional pada Lansia Wanita di Desa Dauh Puri Kelod
Denpasar Barat ................................................................................. 46
14
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Hand-Grip Dynamometer ............................................................ 16
Gambar 3.1 Kerangka Konsep ......................................................................... 28
15
DAFTAR ARTI SINGKATAN DAN LAMBANG
SINGKATAN
AADL : Advanced Activities of Daily Living
ATP : Adenosine Triphosphate
BAB : Buang Air Besar
BADL : Basic Activities of Daily Living
BAK : Buang Air Kecil
BKKBN : Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
IADL : Intermediate Activities of Daily Living
IMT : Indeks Massa Tubuh
KF : Kemampuan Fungsional
KOG : Kekuatan Otot Genggam
Lansia : Lanjut Usia
SD : Sekolah Dasar
SMA : Sekolah Menengah Atas
SMP : Sekolah Menengah Pertama
UU : Undang-undang
WHO : World Health Organisation
LAMBANG
> : menyatakan lebih dari
< : menyatakan kurang dari
≥ : menyatakan lebih dari atau sama dengan
≤ : menyatakan kurang dari atau sama dengan
% : menyatakan bilangan dalam bentuk persen
16
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Lembar Persetujuan Responden ........................................................... 61
Lampiran 2. Kuesioner dan Formulir DataPenelitian ................................................ 63
Lampiran 3. Data Subjek Penelitian........................................................................... 66
Lampiran 4. Output SPSS .......................................................................................... 70
Lampiran 5. Dokumentasi Penelitian ......................................................................... 75
17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses penuaan adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri dan mempertahankan fungsi normalnya
sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang
diderita (Nair, 2005). Di Indonesia sampai saat ini berlaku UU No. 13 tahun 1998
tentang kesejahteraan lansia yang berbunyi sebagai berikut: “lansia adalah seseorang
yang mencapai usia 60 tahun ke atas” (Kemenkes RI, 2014).
Proporsi penduduk lansia di Indonesia pada tahun 2012 sebesar 7,59% dengan
jumlah lansia perempuan (10.046.073 jiwa atau 54%) lebih banyak daripada lansia laki-
laki (8.538.832 jiwa atau 46%). Persentase kelompok lansia diproyeksikan terus
mengalami peningkatan yang pesat dibandingkan kelompok usia lainnya hingga tahun
2050 (21,4% di Indonesia dan 25,3% di dunia) dan 2100 (41% di Indonesia dan 25,3% di
dunia). Ini menyebabkan Indonesia mulai masuk ke dalam kelompok negara berstruktur
tua (aging population), yang merupakan cerminan dari semakin tingginya rata-rata usia
harapan hidup (Kemenkes RI, 2014).
Lonjakan pertumbuhan populasi penduduk lanjut usia ini mendorong Institute
on Medicine untuk mengembangkan literatur yang khusus difokuskan pada
penyediaan sumber daya medis untuk penduduk lanjut usia di Amerika. Hal ini
dilakukan untuk mengatasi sekitar 42% atau 15,6 juta lansia yang dilaporkan
memiliki satu atau lebih keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-harinya
18
dimana tujuan utamanya adalah untuk mempertahankan mereka berada di dalam
komunitas atau masyarakat. Perubahan fisik memiliki peranan paling besar dalam
menimbulkan peningkatan angka morbiditas, salah satunya adalah penurunan
kekuatan otot yang berdampak pada kegiatan mereka sehari-hari (Manini dan Clarck,
2011). Puncak kekuatan otot terjadi pada umur sekitar 30 tahun dan kemudian
kekuatannya berkurang 30-40% hingga umur 80 tahun (Nair, 2005).
Basuki (2008) melakukan penelitian terhadap lansia dan mendapatkan data
bahwa rerata kekuatan otot genggam tangan pada lansia berumur 60-69 tahun jauh
lebih besar dibanding dengan lansia berumur ≥70 tahun. Penurunan kekuatan otot ini
dapat menimbulkan penurunan kemampuan fungsional pada lansia karena kekuatan
otot mempengaruhi hampir semua aktivitas sehari-hari, yang akhirnya dapat
menyebabkan lansia mengalami ketergantungan pada orang lain. Ketergantungan
lansia disebabkan oleh kondisi lansia yang mengalami kemunduran fisik maupun
psikis, ini menandakan bahwa lansia mengalami perubahan yang mengarah pada
perubahan negatif (Basuki, 2008).
Ryoto (2012) melalui penelitiannya menyatakan bahwa penurunan kekuatan
otot, khususnya kekuatan otot genggam tangan pada lansia disebabkan oleh
perubahan struktur lokal tangan seperti persedian, otot, tulang, suplai pembuluh
darah, kulit, dan kontrol saraf. Di samping itu, hal ini juga dipengaruhi oleh
perubahan struktur otot yang meliputi penurunan jumlah dan serabut otot (atrofi otot).
Dampak dari penurunan kekuatan otot ini adalah keterbatasan dalam menjalankan
aktivitas sehari-hari (kemampuan fungsional).
19
Desa Dauh Puri Kelod merupakan salah satu dari enam desa yang ada di
wilayah Puskesmas II Denpasar Barat, memiliki tujuh posyandu lansia yang berada di
Banjar Bumi Sari, Banjar Bumi Asri, Banjar Eka Sila, Banjar Batu Bintang, Banjar
Bumi Banten, Banjar Sanglah Utara, dan Banjar Bumi Santi. Posyandu lansia ini
mengembangkan berbagai program pemeliharaan kesehatan lansia untuk menciptakan
penurunan angka morbiditas dan mortalitas pada lansia. Maka dari itu, peneliti
berkeinginan untuk melakukan penelitian mengenai hubungan antara kekuatan otot
genggam dengan kemampuan fungsional pada lansia wanita di posyandu lansia Desa
Dauh Puri Kelod Denpasar Barat karena sebelumnya belum pernah diadakan
penelitian serupa di desa tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis dapat
merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran karakteristik subjek penelitian di posyandu lansia Desa
Dauh Puri Kelod Denpasar Barat?
2. Bagaimana gambaran kekuatan otot genggam dan kemampuan fungsional pada
lansia wanita di posyandu lansia Desa Dauh Puri Kelod Denpasar Barat?
3. Apakah terdapat hubungan antara kekuatan otot genggam dengan kemampuan
fungsional pada lansia wanita di posyandu lansia Desa Dauh Puri Kelod Denpasar
Barat?
20
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan umum
Untuk menilai kekuatan otot genggam dan hubungannya terhadap kemampuan
fungsional pada lansia wanita di posyandu lansia Desa Dauh Puri Kelod Denpasar
Barat.
1.3.2 Tujuan khusus
Kegiatan penelitian ini memiliki tujuan:
a. Untuk mengetahui gambaran karakteristik subjek penelitian di posyandu
lansia Desa Dauh Puri Kelod Denpasar Barat.
b. Untuk mengetahui gambaran kekuatan otot genggam dan kemampuan
fungsional pada lansia wanita di posyandu lansia Desa Dauh Puri Kelod
Denpasar Barat.
c. Untuk mengetahui hubungan antara kekuatan otot genggam tangan dengan
kemampuan fungsional pada lansia wanita di posyandu lansia Desa Dauh Puri
Kelod Denpasar Barat.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna
dalam menambah ilmu pengetahuan, serta dapat digunakan sebagai pertimbangan
masukan dalam penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan kekuatan otot
genggam dan kemampuan fungsional.
21
1.4.2 Manfaat Praktis
a. Bagi Lansia di Desa Dauh Puri Kelod
Memberi informasi mengenai hubungan antara kekuatan otot genggam tangan
dengan kemampuan fungsional.
b. Bagi Puskesmas II Denpasar Barat
Dapat dijadikan sebagai masukan bagi pemegang program lansia untuk
menggalakkan berbagai program peningkatan aktivitas fisik pada lansia
sehingga dapat meningkatkan kekuatan ototnya, salah satunya dengan
melakukan senam lansia.
c. Bagi Dinas Kesehatan
Menambah informasi yang berguna untuk mengambil keputusan, merumuskan
kebijakan, dan membuat perencanaan dalam program lansia.
i
i
top related