sek 2 pancaindera
Post on 03-Feb-2016
248 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
INFEKSI TELINGA TENGAH
Ketua : R.M. Ridho Hidayatulloh(1102011215)Sekertaris : Mutiara isman(1102011185)Anggota :Wan Asmaul Atmam (1102010285)Witrisyah Putripari Cendana (1102010293)Muthiara Surya (1102011183)Mutia Rizki (1102011184)Nadia Anisha (1102011186)Putri Wulandari (1102011214)R.M. Affandi Akbar (1102011216)
KELOMPOK B-8
Seorang anak usia 3 tahun pilek batuk dan demam sudah 3 hari yang lalu. Keluhan telinganya kanan sakit, mengeluarkan sedikit cairan seperti air susu dan bercampur sedikit warna merah seperti darah. Lalu dibawa ibunya ke UGD. Setelah liang telinga dibersihkan, diperiksa gendang telingan tampak merah dan mengeluarkan cairan. Ibu pasien bertanya pada dokter, apakah penyakit anaknya bisa sembuh?
Infeksi Telinga Tengah
SASARAN BELAJAR
LO 1.1.Memahami dan menjelaskan makroskopis telinga tengahLO 1.2.Memhami dan menjelaskan mikroskopis telinga tengah
LI 1.Memahami dan Menjelaskan Anatomi Telinga Tengah
LI 2.Memahami dan Menjelaskan Fisiologi Pendengaran
LO 3.1 Memahami dan menjelaskan Definisi OMALO 3.2 Memahami dan menjelaskan Etiology OMALO 3.3 Memahami dan menjelaskan EpidemiologI OMALO 3.4 Memahami dan menjelaskan Klasifikasi OMALO 3.5 Memahami dan menjelaskan Patofisiologi OMALO 3.6 Memahami dan menjelaskan Manifestasi klinis OMA
L1.3.Memahami dan Menjelaskan Otitis Media Akut
LO 3.7 Memahami dan menjelaskan Diagnosis OMALO 3.8 Memahami dan menjelaskan Diagnosis banding OMA LO 3.9 Memahami dan menjelaskan Tatalaksana OMALO 3.10 Memahami dan menjelaskan Pencegahan OMALO 3.11 Memahami dan menjelaskan Komplikasi OMALO 3.12 Memahami dan menjelaskan Prognosis OMA
LO 4.Memahami dan Menjelaskan Menjaga Telinga Menurut Ajaran Islam
LO 1.1.Memahami dan Menjelaskan Makroskopis Telinga Tengah
LO 1.2.Memhami dan Menjelaskan Mikroskopis Telinga Tengah
LI 2.Memahami dan menjelaskan Fisiologi pendengaran
Otitis media akut (OMA) adalah peradangan telinga tengah dengan gejala dan tanda- tanda yang bersifat cepat dan singkat.
(Kerschner, 2007).
Otitis Media Akut (OMA) adalah penyakit yang disebabkan oleh serangan mendadak dari infeksi bakteri dalam telinga bagian tengah.
(CharleneJ.Reevas.2001:16)
3.1 Memahami dan menjelaskan Definisi Otitis Media Akut
Pada anak-anak, makin sering terserang ISPA, makin besar kemungkinan terjadinya otitis media akut (OMA). Pada bayi, OMA dipermudah karena tuba eustachiusnya pendek, lebar, dan letaknya agak horisontal
LO 3.2 Memahami dan Menjelaskan Etiology Otitis Media Akut
Berikut adalah penyebab yang paling sering menyebabkan otitis media:1. Bakteri
Streptococcus pneumoniae (40%)Haemophilus influenzae (25- 30%) Moraxella catarhalis ( 10-15%). Bakteri patogen lain (5%)
2. VirusRespiratory Syncytial Virus (RSV), Influenza
Virus, atau Adenovirus (30 -40%)Parainfluenza Virus, Rhinovirus atau
Enterovirus (10-15%)
Epidemiologi seluruh dunia terjadinya otitis media berusia 1 tahun sekitar 62%,sedangkan anak-anak berusia 3tahun sekitar 83% (Zackzouk, 2001).
Di AS ,diperkirakan 75% anak mengalami minimal 1 episode otitis media sebelum usia 3 thn dan hampir setengah dari mereka mengalaminya 3x atau lebih. Di Inggris setidaknya 25% anak mengalami min 1 episode sebelum usia 10 tahun. (Abidin, 2008).
LO 3.3 Memahami dan menjelaskan Epidemiology Otitis Media Akut
Klasifikasi ototis media dibedakan berdasarkan stadium, yakni:
Stadium Oklusi Tuba EustachiusTerdapat gambaran retraksi membran
timpani.Membran timpani berwarna normal atau
keruh pucat.Sukar dibedakan dengan otitis media serosa
virus.
LO 3.4 Memahami dan menjelaskan Klasifikasi Otitis Media Akut
Stadium Hiperemis / Pre-supurasiPembuluh darah tampak lebar dan edema pada
membran timpani.Sekret yang telah terbentuk mungkin masih
bersifat eksudat yang serosa sehingga sukar terlihat.
Stadium SupurasiMembran timpani menonjol ke arah
luar(bulging).Sel epitel superfisila hancur.Terbentuk eksudat purulen di kavum timpani.Pasien tampak sangat sakit, nadi dan suhu
meningkat, serta nyeri di telinga tambah hebat.
Stadium PerforasiMembran timpani ruptur.Keluar nanah dari telinga tengah.Pasien lebih tenang, suhu badan turun, dan
dapat tidur nyenyak.
Stadium ResolusiBila membran timpani tetap utuh, maka
perlahan-lahan akan normal kembali.Bila terjadi perforasi, maka sekret akan
berkurang dan mengering.Resolusi dapat terjadi tanpa pengobatan bila
virulensi rendah dan daya tahan tubuh baik.
LO 3.5 Memahami dan menjelaskan patogenesis Otitis Media Akut
Pada bayi dan anak kecil gejala khas OMA ialah:suhu tubuh tinggi dapat sampai 39.5ºCanak gelisah dan sukar tidurtiba-tiba anak menjerit waktu tidurdiarekejang-kejang kadang-kadang anak memegang telinga yang
sakit.Bila terjadi rupture membrane timpani, maka
secret mengalir ke liang telinga, suhu tubuh turun dan anak tertidur tenang.
LO 3.6 Memahami dan menjelaskan manifestasi klinis OMA
Pada anak yang sudah dapat berbicara keluhan utama adalah:rasa nyeri di dalam telingasuhu tubuh yang tinggi. Biasanya terdapat riwayat batuk pilek
sebelumnya.
Pada anak yang lebih besar atau pada orang dewasa, selain rasa nyeri terdapat pula gangguan pendengaran berupa rasa penuh di telinga atau rasa kurang dengar.
Menurut Kerschner (2007), kriteria diagnosis OMA harus memenuhi tiga hal berikut, yaitu:1. Penyakitnya muncul secara mendadak dan
bersifat akut.2. Ditemukan adanya tanda efusi.3. Terdapat tanda atau gejala peradangan
telinga tengah
LO 3.7 Memahami dan menjelaskan Diagnosis OMA
1. ANAMNESIS2. PEMERIKSAAN FISIK (menggunakan
otoskop)3. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Timpanomimetri Timpanosintesis
Otitis Eksterna Diffusa Otitis eksterna sircumkripta Otitis media efusi
LO 3.8 Memahami dan menjelaskan diagnosis banding OMA
ObservasiIndikasi :tidak ada demam, tidak ada muntah, pasien atau orang tua pasien menyetujui
penundaan pemberian antibiotik.Kontra indikasi : telah mendapat lebih dari 3 seri antibiotik
dalam 1 tahun, pernah mendapat antibiotik dalam 2 minggu
terakhir, terdapat otorea.
LO 3.9 Memahami dan menjelaskan tatalaksana OMA
Terapi berdasar stadiumPada stadium oklusi : obat tetes hidung
HCl efedrin 0,5% dalam larutan fisiologik (anak<12 tahun) atau HCl efedrin 1% dalam larutan fisiologik yang berumur di atas 12 tahun dan pada orang dewasa.
Pada stadium pre-supurasi : Antibiotika (gol. Penisilin/Ampisilin, obat tetes hidung dan analgesika.
Pada stadium supurasi : selain diberikan antibiotika, idealnya harus disertai dengan miringitomi, bila membrane timpani masih utuh.
Pada stadium perforasi : obat cuci telinga H2O2 3% selama 3-5 hari serta antibiotika yang adekuat.
Pada stadium resolusi : Bila tidak terjadi resulusi, antibiotika dapat dilanjutkan sampai 3 minggu.
VaksinMencegah ISPA dan terapi yang cepat pada
bayi dan anakPemerian ASI minimal 6 Menghindari pemberian susu asi dengan
posisi anak berbaring karena mencegah terjadinya reflux.
LO 3.10 Memahami dan menjelaskan pencegahan OMA
Komplikasi intratemporal : mastoiditis akut, petrositis, labirintitis, perforasi pars tensa, atelektasis telinga tengah, paresis fasialis, dan gangguan pendengaran.
Komplikasi intrakranial : meningitis, encefalitis, hidrosefalus otikus, abses otak, abses epidural, empiema subdural, dan trombosis sinus lateralis.
LO 3.11 Memahami dan menjelaskan komplikasi OMA
Prognosis otitis media akut dubia et bonam jika terapi cepat,tepat,dan adekuat,serta jika belum terjadi komplikasi.
LO 3.12 Memahami dan menjelaskan prognosis OMA
و�ال� �م� ك �ص�ار� ب� أ و�ال� �م� م�ع�ك س� �م� �ك �ي ع�ل ه�د� �ش� ي �ن� أ ون� �ر� �ت ت �س� ت �م� �ت �ن ك و�م�ا
�ون� �ع�م�ل ت م�م!ا ا �ير# �ث ك �م� �ع�ل ي ال� !ه� الل ن!� أ �م� �ت �ن ظ�ن �(ك�ن� و�ل �م� �ود�ك ل ج�
“Kamu sekali-kali tidak akan dapat bersembunyi dari persaksian persaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu terhadapmu. Bahkan kamu mengira Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan” (Q.S. Fushilat ayat 22)
LO 4.Memahami dan Menjelaskan menjaga telinga menurut ajaran Islam
ع�د�د# �ين� ن س� �ه�ف� �ك ال ف�ي �ه�م� آذ�ان ع�ل�ى( �ا �ن ب ف�ض�ر�“Maka Kami tutup telinga-telinga mereka selama bertahun-tahun (selama 309 tahun)”.(Q.S. Al-Kahfi: 11)
�ه�ا ب �ف�ر� �ك ي !ه� الل �ات� آي �م� م�ع�ت س� �ذ�ا إ �ن� أ �اب� �ت �ك ال ف�ي �م� �ك �ي ع�ل ل� �ز! ن و�ق�د��ذ#ا إ �م� !ك �ن إ �ر�ه� غ�ي ح�د�يث= ف�ي �خ�وض�وا ي !ى ت ح� م�ع�ه�م� �ق�ع�د�وا ت ف�ال� �ه�ا ب
� أ �ه�ز� ت �س� و�ي�ه�م� �ل م�ث“Dan sungguh Allah telah menurunkan kekuatan kepada kamu di dalam Al Quran bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka.”. [QS. An-Nisaa: 140]
“Orang yang menggunjing dan mendengarkan gunjingan, keduanya bersekutu dalam perbuatan dosa." (Hadits Riwayat Ath-Thabrani)
"Berapa banyak orang yang berpuasa, namun tidak didapatkan dari puasanya itu kecuali haus dan lapar." (Hadits Riwayat Turmudzi)
Menjaga pendengaran dari yang perkataan sia-sia
Soepardi, EA, dkk. 2008. Buku Ajar Ilmu Kesehatan: Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala & Leher, Edisi Keenam. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Ganong.W.F. 2005. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.Ed.22. Jakarta : EGC
Guyton A.C. Physiology of The Human Body. 11th ed. Philadelphia: W.B. Saunders Company. 2003.
Indrana ilma. Pendengaran menurut Islam. www.wordpress.com
Djaafar, ZA. 2006. Kelainan Telinga Tengah. Dalam: Telinga Hidung Tenggorokan,
cetakan ke-5. Balai Penerbit FKUI. Jakarta Munilson Jacky. 2012.Penatalaksanaan Otitis Media Akut.
Diakses pada 18Februari 2014, melalui http://repository.unand.ac.id/18807/1/Penatalaksanaan%20otitis%20media%20akut_repositori.pdf
DAFTAR PUSTAKA
top related