selai kulit pisang
Post on 30-Jul-2015
1.364 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
PEMANFAATAN KULIT PISANG
SEBAGAI ALTERNATIF PEMBUATAN SELAI
MAKALAH
OLEH
IRODATUL CHASANAH 4006
UMROTUN NASUKHAH 4361
DINAS PENDIDIKAN KOTA PASURUAN
UPT SMP NEGERI 6 PASURUAN 2009
i
PEMANFAATAN KULIT PISANG
SEBAGAI ALTERNATIF PEMBUATAN SELAI
MAKALAH
Disusun untuk diikutkan dalam
Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional tahun 2009
Oleh
Irodatul Chasanah 4006
Umrotun Nasukhah 4361
DINAS PENDIDIKAN KOTA PASURUAN
UPT SMP NEGERI 6 PASURUAN
2009
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Makalah yang berjudul ”PEMANFAATAN KULIT PISANG SEBAGAI
ALTERNATIF PEMBUATAN SELAI” telah disetujui dan disahkan pada tanggal
15 Juni 2009.
Pembimbing I
Evaria Kusumaningtiyas, S.Si NIP………………………..
Pembimbing II
Dra. Rulianingsih NIP. 196308261988032005
Mengetahui Kepala UPT SMP N 6 Pasuruan
Endang Sih Handayani, S.Pd NIP. 195611181978032003
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga karya tulis ilmiah dengan judul
”PEMANFAATAN KULIT PISANG SEBAGAI ALTERNATIF PEMBUATAN
SELAI” dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Karya tulis ini dapat penulis selesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak, oleh
sebab itu dalam kesempataan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Ibu Endang Sih Handayani, S.Pd sebagai kepala UPT SMP N 6 Pasuruan
yang telah memberikan kesempatan dan dorongan kepada penulis;
2. Ibu Evaria Kusumaningtiyas, S.Si dan Ibu Dra. Rulianingsih sebagai
pembimbing penulis dalam melakukan penelitian hingga penulisan karya
tulis ini;
3. Kedua orang tua kami yang telah memberikan dorongan dan doa dalam
proses penyelesaian karya tulis ini;
4. Semua rekan-rekan yang telah membantu penulis dalam mengumpulkan
data penelitian;
Semoga bantuan dan kerjasama yang telah diberikan mendapat balasan
yang setimpal dari Allah SWT.
Kami menyadari bahwa Karya Ilmiah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu apabila masih banyak kekurangan kami mohon maaf. Kritik dan saran
masih sangat kami harapkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Pasuruan, Juni 2009
Penulis
iv
ABSTRAK
Chasanah, Irodatul & Nasukhah, Umrotun. 2009. Pemanfaatan Kulit Pisang
Sebagai Alternatif Pembuatan Selai. Makalah. UPT SMP N 6 Pasuruan. Pembimbing: (I) Evaria Kusumaningtiyas, S.Si; (II) Dra. Rulianingsih.
Kata Kunci: kulit pisang, selai.
Menurut sejarah pisang berasal dari Asia Tenggara yang oleh para penyebar agama Islam disebarkan ke Afrika Barat, Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Selanjutnya pisang menyebar ke seluruh dunia, meliputi daerah tropis dan subtropik. Indonesia Merupakan negara penghasil pisang nomor empat dunia Kebutuhan akan pisang sebagai bahan makanan sangatlah banyak, akan tetapi hingga saat ini belum ada penelitian khusus mengenai pemanfaatan limbah pisang, termasuk kulitnya. Salah satu pemanfaatan limbah kulit pisang adalah digunakan sebagai bahan alternatif pembuatan selai.
Dalam penelitian ini, kulit pisang yang digunakan adalah kulit pisang kepok. Teknik pengambilan data dilakukan dengan uji rasa (kelezatan) kepada 40 responden yang terdiri dari siswa dan guru UPT SMP N 6 Pasuruan dan uji daya tahan. Jenis penelitiannya termasuk penelitian deskriptif, dimana metode yang digunakan dengan mendeskripsikan data yang menjadi sasaran penelitian. Data pengamatan menunjukkan bahwa selai kulit pisang mempunyai rasa yang enak (lezat) dan mempunyai daya tahan yang cukup lama yaitu 27 hari.
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................... ii
KATA PENGANTAR............................................................................... iii
ABSTRAK .............................................................................................. iv
DAFTAR ISI ........................................................................................... v
DAFTAR TABEL .................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang ....................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ..... ............................................................ 3 C. Tujuan Penelitian ....... ............................................................ 3 D. Manfaat Penelitian ..... ............................................................ 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................... 4
A. Selai .......................... ............................................................ 4 B. Pisang ........................ ............................................................ 4 C. Kandungan Gizi Pisang .......................................................... 6
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 8
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................... 8 B. Metode Penelitian ................................................................... 8 C. Alat Penelitian ........................................................................ 9 D. Bahan Penelitian ..................................................................... 9 E. Cara Kerja .............................................................................. 9
BAB IV DATA PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN ......................... 10
1. Data Pengamatan ................................................................... 10 2. Pembahasan ........................................................................... 12
vi
BAB V PENUTUP .................................................................................. 13
A. Kesimpulan ............................................................................ 13 B. Saran ...................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 14
LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................................... 15
vii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Perkiraan Biaya Pembuatan Selai kulit Pisang ................................... 2
4.1 Uji Kelezatan Selai Kulit Pisang........................................................ 10
4.2 Uji Daya Tahan Selai Kulit Pisang Berdasarkan Bau ......................... 11
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Biodata Peserta ............................................................................ 15
2. Foto Proses Pembuatan Selai Kulit Pisang .................................... 16
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Selai
Selai atau selei (bahasa Inggris: jam, bahasa Perancis: confiture) adalah
salah satu jenis makanan awetan berupa sari buah atau buah-buahan yang sudah
yang sudah dihancurkan, ditambah gula dan dimasak hingga kental atau berbentuk
setengah padat (Anonim, 2006 dalam http://id.wikipedia.org/wiki/selai). Selai
tidak dimakan begitu saja, melainkan untuk dioleskan di atas roti tawar atau
sebagai isi roti manis. Selai juga sering digunakan sebagai isi pada kue-kue seperti
kue nastar atau pemanis pada minuman, seperti yogurt dan es krim.
B. Pisang
Menurut sejarah, pisang berasal dari Asia Tenggara yang oleh para penyebar
agama Islam disebarkan ke Afrika Barat, Amerika Selatan dan Amerika Tengah
(Anonim, 2006 dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Pisang). Selanjutnya pisang
menyebar ke seluruh dunia yang meliputi daerah tropis dan subtropis. Negara-
negara penghasil pisang yang terkenal di antaranya adalah: Brasilia, Filipina,
Panama, Honduras, India, Equador, Thailand, Karibia, Columbia, Mexico,
Venezuela, dan Hawai. Indonesia merupakan negara penghasil pisang nomor
empat di dunia (Anonim, 2008 dalam
http://www.muslimdaily.net/2008/08/18/Kandungan+Nutrisi+Pisang+Sebagai+Bu
ah+Kehidupan.html). Iklim tropis yang sesuai serta kondisi tanah yang banyak
mengandung humus memungkinkan tanaman pisang tersebar luas di Indonesia.
Saat ini, hampir seluruh wilayah Indonesia merupakan daerah penghasil pisang.
Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa
berdaun besar memanjang dari suku Musaceae. Beberapa jenisnya (Musa
acuminata, M. balbisiana, dan M. paradisiaca) menghasilkan buah konsumsi
yang dinamakan sama. Buah ini tersusun dalam tandan dengan kelompok-
kelompok tersusun menjari, yang disebut sisir. Dalam satu tandan pisang
5
menghasilkan 1 - 17 sisir atau 4 - 40 Kg per tandan, tergantung jenisnya. Pada
pisang tanduk setiap tandannya terdapat 1 - 7 sisir, sedangkan pada pisang ambon
7 - 17 sisir. Hampir semua buah pisang memiliki kulit berwarna kuning ketika
matang, meskipun ada beberapa yang berwarna jingga, merah, ungu, atau bahkan
hampir hitam. Buah pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber energi
(karbohidrat) dan mineral, terutama kalium. Klasifikasi pisang menurut (Anonim,
2006 dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Pisang)adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Famili : Musaceae
Genus : Musa
Species : Musa paradisiaca
Istilah pisang juga dipakai untuk sejumlah jenis yang tidak menghasilkan
buah, seperti pisang hias, pisang kipas dan pisang abaka (Anonim, 2006 dalam
http://id.wikipedia.org/wiki/pisang). Berdasarkan manfaatnya bagi kepentingan
manusia pohon pisang dibedakan atas tiga macam, yaitu pisang serat, pisang hias
dan pisang bauh.
1. Pada pisang serat (Musa textilis), yang dimanfaatkan bukan buahnya,
tetapi serat batangnya untuk pembuatan tekstil.
2. Pisang hias umumnya ditanam bukan untuk diambil buahnya tetapi
sebagai hiasan yang cantik di taman, contohnya adalah pisang kipas dan
pisang-pisangan.
3. Pisang buah (Musa paradisiaca) ditanam dengan tujuan untuk
dimanfaatkan buahnya. Pisang buah dibedakan menjadi empat golongan:
1. Pisang yang dapat dimakan langsung setelah matang (pisang meja),
contohnya: pisang kepok, susu, hijau, mas, raja, ambon, barangan dan
cavendish.
2. Pisang yang dapat dimakan setelah diolah terlebih dahulu, contohnya:
pisang tanduk, oli, kapas dan pisang bangkahulu.
6
3. Pisang yang dapat dimakan langsung setelah masak maupun setelah
diolah terlebih dahulu, contohnya: pisang kepok dan pisang raja.
4. Pisang yang dapat dimaan sewaktu masih mentah, contohnya pisang
klutuk (pisang batu) yang berasa sepat dan enak dibuat rujak.
C. Kandungan Gizi Pisang
Kulit pisang yang sering dianggap barang tak berharga itu, ternyata
memiliki kandungan vitamin C, vitamin B, kalsium, protein, dan juga lemak yang
cukup (Anonim, 2008 dalam http://www.indospiritual.com/artikel_khasiat-kulit-
pisang-untuk-depresi-dan-kesehatan-retina.html). Secara umum, kandungan gizi
yang terdapat dalam setiap buah pisang matang adalah sebagai berikut: kalori 99
kalori, protein 1,2 gram, lemak 0,2 gram, karbohidrat 25,8 miligram (mg), serat
0,7 gram, kalsium 8 mg, fosfor 28 mg, besi 0,5 mg, vitamin A 44 RE, Vitamin B
0,08 mg, Vitamin C 3 mg dan air 72 gram. Dalam Medicinal Uses of Bananas
menyebutkan, bahwa pisang mempunyai manfaat dalam penyembuhan anemia,
menurunkan tekanan darah, tenaga untuk berpikir, kaya serat untuk membantu
diet, kulit pisang dapat digunakan sebagai krim anti nyamuk, membantu sistem
syaraf, dapat membantu perokok untuk menghilangkan pengaruh nikotin, stres,
mencegah stroke, mengontrol temperatur badan terutama bagi ibu hamil,
menetralkan keasaman lambung dan sebagainya.
Tanaman pisang secara genetis dapat menghasilkan vaksin yang murah dan
sebagai alternatif untuk pertahanan anak dari serangan penyakit. Para peneliti
sedang mencoba dari pisang untuk memproduksi antigen untuk coating Virus
Hepatitis B. Apabila vaksin Hepatitis B tersebut berhasil akan menjadi sangat
murah. Peneliti lain mengembangkan pisang yang dapat membantu dalam
melawan penyakit campak / cacar air, penyakit kuning, polio dan dipteri (Ramada,
2008 dalam http://organicindonesianvanilla.blogspot.com/2008/08/kulit-pisang-
jangan-dibuang.html).Pisang termasuk tanaman serba guna karena semua bagian
tanamannya, mulai dari bonggol (umbi batang pisang), batang, bunga, buah,
sampai kulit buahnya dapat dimanfaatkan kulit pisang ternyata juga bermanfaat
untuk kesehatan. Berdasarkan penelitian para peneliti dari Universitas Kedokteran
Taichung Chung Shan, Taiwan, diketahui bahwa selain kaya akan vitamin B6,
kulit pisang juga ternyata banyak mengandung serotonin yang sangat vital untuk
7
menyeimbangkan mood (Anonim, 2008 dalam
http://www.indospiritual.com/artikel_khasiat-kulit-pisang-untuk-depresi-dan-
kesehatan-retina.html). Selain itu ditemukan pula manfaat ekstrak pisang untuk
menjaga retina dari kerusakan cahaya akibat regenerasi retina.
Dalam studi klinis yang dilakukan, para peneliti membandingkan efek
ekstrak kulit pisang bagi retina mata pada dua kelompok. Pertama adalah
kelompok kontrol dan kelompok kedua adalah responden yang diberi ekstrak kulit
pisang dan mereka dipapari cahaya selama enam jam dalam dua hari. Hasilnya,
mereka yang tidak mendapat ekstrak kulit pisang sel retinanya menjadi mati,
sedangkan kelompok lainnya retinanya tidak mengalami kerusakan (Anonim,
2008 dalam http://www.indospiritual.com/artikel_khasiat-kulit-pisang-untuk-
depresi-dan-kesehatan-retina.html. Sementara itu untuk mengatasi depresi, para
peneliti menyarankan untuk meminum air rebusan kulit pisang atau membuatnya
dalam bentuk jus segar selama beberapa kali dalam seminggu. Meski belum ada
penjelasan ilmiahnya, para ahli meyakini rendahnya kadar serotonin di dalam otak
akan menyebabkan timbulnya depresi. Serotonin yang cukup akan membuat
seseorang tenang dan rileks (Anonim, 2008 dalam
http://www.indospiritual.com/artikel_khasiat-kulit-pisang-untuk-depresi-dan-
kesehatan-retina.html).
8
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan, mulai dari bulan Februari 2009
sampai Maret 2009, di laboratorium IPA SMP Negeri 6 Pasuruan.
Proses pembuatan selai kulit pisang membutuhkan waktu selama 1 hari, kemudian
selai yang telah dibuat diberikan kepada responden untuk dinilai tingkat rasa dan
kelezatannya, selain itu selai juga dinilai daya tahannya. Sisa hari yang lain
digunakan untuk mencari literatur dan sumber yang dapat mendukung peneliti
dalam penulisan karya ilmiah.
B. Metode Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif, yaitu metode
yang digunakan untuk memberikan atau mendeskripsikan fakta-fakta, ciri-ciri,
bidang-bidang yang menjadi sasaran penelitian. Penelitian dilakukan melalui tiga
tahap, yaitu: (1) Tahap Persiapan, (2) Tahap Pelaksanaan, (3) Tahap Penyelesaian.
Tahap persiapan meliputi: pemilihan judul, konsultasi judul, mengadakan
studi pustaka.
Tahap pelaksanaan meliputi: melakukan percobaan, pendataan,
pengolahan data. Pendataan dilakukan dengan uji rasa ke responden. Pada
tahap ini uji rasa dilakukan kepada 40 responden. Untuk uji daya tahan
selai kulit pisang tersebut disimpan di tempat yang tertutup dan dinilai dari
baunya setiap hari, apabila terjadi perubahan bau (dari harum menjadi basi
/ tengik) maka pengamatan dapat dihentikan. Selanjutnya dilakukan
pengolahan data serta pengonsepan laporan secara lengkap.
Pada tahap penyelesaian, konsep laporan yang telah disusun
dikonsultasikan kepada pembimbing untuk selanjutnya diadakan
pembenahan. Bagian akhir melakukan pengetikan dan penjilidan.
9
C. Alat Penelitian
1. Teflon 1 buah
2. Sendok 1 buah
3. Piring 1 buah
4. Baskom 1 buah
5. Toples kecil 6 buah
D. Bahan Penelitian
1. Kulit pisang 1 tandan
2. Gula pasir 250 gram
3. Perasa (buah-buahan) 2 sdm
4. Margarin 50 gram
E. Cara kerja
1. Pilih kulit pisang yang masih segar dan tidak rusak ,lalu ambil bagian
dalam kulit pisangdengan menggunakan sendok stainless dan tampunglah
dalam wadah .
2. Menghaluskan hasil kerokan kulit pisang tersebut memakai sendok.
3. Memanaskan margarin dengan api yang sedang.
4. Memasukkan kulit pisang yang sudah di haluskan ke dalam teflon tersebut
5. Apabila kulit pisang sudah agak mengental, gula pasir ditambahkan,
apabila sudah mengental masukkan perasa makanan (yakni buah-buahan
yang di sukai), jika sudah selesai tiriskan lalu tunggu hingga dingin.
6. Setelah mendidih didinginkan dan dimasukkan ke dalam toples kedap
udara.
7. Sebagian selai yang sudah jadi, di simpan ditoples untuk uji daya tahan,
Sebagian selai lainnya digunakan untuk uji rasa ke responden.
8. Mengamati daya tahan selai yang disimpan setiap hari.
9. Memasukkan hasil pengamatan dalam tabel.
15
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Biodata Peserta
Nama lengkap : Irodatul Chasanah
TTL : Pasuruan, 27 Juli 1995
Jenis Kelamin : Perempuan
Nama Sekolah : UPT SMP N 6 Pasuruan
Kelas : VIII A
Alamat Sekolah : Jl. Parasrejo No.40 Pasuruan
Alamat Rumah : Pandean Pleret RT/RW:01/01 Pasuruan
Kegemaran / Hobby : Membaca
Cita-cita : Guru
Bidang ilmu yang digemari : Fisika dan Bahasa Inggris
Nama Orang Tua : Miskat
Pekerjaan Orang tua : Bengkel
Pendidikan Orang Tua : SMP
Biodata Peserta
Nama lengkap : Umrotun Nasukhah
TTL : Pasuruan, 13 Maret 1996
Jenis Kelamin : Perempuan
Nama Sekolah : UPT SMP N 6 Pasuruan
Kelas : VII E
Alamat Sekolah : Jl. Parasrejo No.40 Pasuruan
Alamat Rumah : Jl. KH. Ach Dahlan No.42 RT/RW:04/04
Pasuruan
Kegemaran / Hobby : Melukis
Cita-cita : Dokter hewan
Bidang ilmu yang digemari : Matematika
Nama Orang Tua : M. Hotib
Pekerjaan Orang Tua : Petani
Pendidikan Orang Tua : SMP
16
Lampiran Proses Pembuatan Selai Kulit Pisang
Alat yang digunakan Bahan yang diperlukan
Kulit pisang dikerok Margarin dipanaskan
Hasil kerokan dipanaskan Gula ditambahkan
Ditambahkan aroma Selai siap dikonsumsi
top related