seminar proposal ratih
Post on 24-Dec-2015
20 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
USUL SKRIPSI
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA DOKTER INTERNSHIP
Oleh :Ratih Paringgit
G1A010023
Penelah : dr. Hilma Paramita. Sp. KJPembimbing I : Dra. Sotyania Wardhianna M.KesPembimbing II: Rr. Dyah Woro D.L. S.Psi. M.ATim komisi : dr. Ariadne Tiara H, Sp. A. Msi. Med
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Kecemasan timbul karena stressor dan dipengaruhi oleh faktor fisik dan psikologi atau campuran keduanya
Riskesdas 2007 angka rata-rata nasional gangguan mental emosional (cemas dan depresi) pada penduduk usia ≥ 15 tahun adalah 11.6% atau sekitar 19 juta penduduk
Beberapa penelitian menunjukkan kecerdasan emosional dapat menekan terjadinya stress sehingga menurukan kecemasan pada individu
Survey pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada dokter internship di Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen tanggal 23 Februari 2014 dengan metode wawancara langsung pada 10 orang, ditemukan bahwa 9 dari 10 responden mengalami tanda-tanda mirip kecemasan.
RUMUSAN MASALAH
Apakah ada hubungan antara kecerdasan emosi
terhadap tingkat kecemasan pada dokter
internship?
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Umum
Mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi terhadap tingkat kecemasan pada dokter internship.
Tujuan Khusus
1. Mengetahui kecerdasan emosi pada dokter internship2. Mengetahui tingkat kecemasan pada dokter internship3. Mengetahui hubungan kecerdasan emosi dengan tingkat
kecemasan pada dokter intership
MANFAAT PENELITIAN
Manfaat Teoritis Mengembangkan pengetahuan teoritis dibidang sosial kesehatan, khususnya yang berkaitan dengan kajian kecerdasan emosional terhadap tingkat kecemasan pada dokter internship.
Manfaat Praktis1. Bagi Peneliti
Menambah pengalaman dan pengetahuan mengenai kecerdasan emosional terhadap tingkat kecemasan pada dokter internship
2. Bagi Masyarakat Memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai faktor-faktor penyusun kecerdasan emosional terhadap tingkat kecemasan pada dokter internship
3. Bagi InstansiSebagai bahan masukan bagi dinas instansi terkait untuk mempertimbangkan aspek kecerdasan emosional pada dokter internship.
TINJAUAN PUSTAKA
KECERDASAN EMOSI
Goleman (2004) mengemukakan bahwa Kecerdasan emosi adalah kemampuan yang dimiliki seseorang dalam memotivasi diri, ketahanan dalam menghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda kepuasan, serta mengatur keadaan jiwa.
Definisi
Komponen-komponen kecerdasan emosi (Goleman, 2009)
Kesadaran Emosi
Pengendalian Emosi
Motivasi Diri
Empati
Keterampilan Sosial
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kecerdasan emosi
•Lingkungan keluarga•Lingkungan non keluarga
Goleman, 1997
•Faktor fisik•Faktor psikis
Le dove dalam
Goleman, 1997
KECEMASAN
Definisi
Suatu keadaan emosional yang tidak menyenangkan, yang memiliki sumber yang kurang jelas, kecemasan seringkali disertai dengan peruahan fisiologis dan perilaku yang mirip dengan yang disebabkan oleh ketakutan. (nadesul, 2006)
ETIOLOGI(Ramaiah, 2003)
Lingkungan
Emosi yang
ditekan
Fisik
Genetik
Klasifikasi (Townsend dalam Sudiyanto, 2005)
Kecemasan ringan
Kecemasan sedang
Kecemasan berat
Panik
Tanda dan Gejala(Conley, 2006)
•Keringat berlebih•Ketegangan pada otot skelet•Sindrom hiperventilasi•Gangguan fungsi gastrointestinal•Iritabilitas kardiovaskuler•Disfungsi genitourinaria
Gejala somati
k
•Gangguan mood•Kesulitan tidur•Kelelahan•Kehilangan motivasi dan minat•Sensitif terhadap suara•Pikiran kosong
Gejala psikolo
gis
Faktor Predisposisi(Carnegie, 2007)
Faktor Kognitif
Faktor Lingkun
gan
Proses Belajar
Hubungan Kecerdasan Emosi dan Tingkat
Kecemasan
Goleman, 2007 Seseorang yang pandai menyesuaikan diri memiliki tingkat emosionalitas yang baik dan akan lebih mudah menyesuaikan diri dalam pergaulan sosial
Davidoff dan Collings kecemasan menyebabkan seseorang merasa bingung mempunyai penilaian kurang baik terhadap dirinya kecerdasan emosi yang rendah
Rooprai, 2009 Pengembangan kecerdasan emosi harus lebih ditekankan untuk mengatasi stress dan kecemasan
Kerangka Teori
Kecerdasan Emosi
1. Kesadaran emosi
2. Pengendalian emosi
3. Motivasi
4. Empati
5. Kemampuan sosial
Kecemasan
Kerangka Konsep
Faktor penyebab :
1. Lingkungan Sosial Ekonomi
2. Emosi yang ditekan
3. Fisik Jasmani
4. Genetik
Kecerdasan emosi Kecemasan
Hipotesis
Terdapat hubungan antara kecerdasan emosi dengan tingkat kecemasan
METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Jenis penelitian pada skripsi ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional
Populasi
Semua dokter internship
Populasi Target Semua dokter
internship lulusan Universitas
Jenderal Soedirman
Populasi Terjangkau
Sampel & Metode Pengambilan Sampel(Sastroasmoro, S. 2008)
Teknik probability sampling dengan metode simple random sampling
•Semua dokter internship lulusan Universitas Jenderal Soedirman•Bersedia mengikuti penelitian•Skor skala L-MMPI kurang dari 10
Kriteria Inklusi
•Tidak mengembalikan kuesioner yang diberikan
Kriteria Eksklusi
Besar Sampel(Ridwan. 2009)
Sampel minimal yang didapat dari perhitungan di atas adalah 100 responden ditambah 10% dari sampel menjadi 110 responden
Variabel Penelitian
• Kecerdasan emosiVariabel Bebas
• Tingkat KecemasanVariabel Terikat
Definisi Operasional
Nama Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur SkalaVariabel BebasKecerdasan Emosi Kecerdasan emosi
adalah kemampuan yang dimiliki seseorang dalam memotivasi diri, ketahanan dalam menghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda kepuasan, serta mengatur keadaan jiwa (Goleman, 2004).
Kuesioner Kecerdasan Emosi
Skor ≤ 22 : Kecerdasan Emosi TinggiSkor ≥ 23 :Kecerdasan Emosi Rendah
Ordinal
Variabel TerikatTingkat Kecemasan Kecemasan adalah
campuran perasaan yang sangat tidak enak, khawatir, cemas, gelisah, yang disertai satu atau lebih keluhan badaniah (Kaplan dan Sadock , 1997).
Kuesioner T-MAS yang terdiri dari 50 pertanyaan
Skor <22: Kecemasan RinganSkor ≥22: kecemasan berat
Ordinal
Pengambilan Data
Data Primer
•Kuesioner identitas partisipan•Kuesioner kecerdasan emosi•Kuesioner tingkat kecemasan•Kuesioner L-MMPI
Data Sekund
er
•Data jumlah , nama, dan penempatan dokter internship diperoleh dari bagian profesi FKIK Universitas Jenderal Soedirman
Prosedur Penelitian
Persiapan Penelitian
Perumusan masalah
Menetukan tujuan
penelitian
Kriteria subyek
penelitian
Cara pengambilan data dan perkiraan
besar subyek
Menentukan variabel
yang diukur
Menyiapkan inform
consent
Penelitian pendahuluan
Menyusun kuesioner
Pelaksanaan penelitian
Pengolahan dan analisis
data
Menganalisis data
Menyusun laporan
penelitian
Analisis Data
Univariat Distribusi dan KarakteristikBivariat uji chi-square
Waktu & Tempat Penelitian
Waktu : Mei 2014Tempat : Tempat dinas dokter internship dengan media surat elektronik
Jadwal Penelitian
No Kegiatan BulanJanuari 2014
Februari 2014
Maret 2014
April 2014
Mei 2014
Juni 2014
Juli 2014
1. Penyusunan proposal
2. Seminar proposal
3. Penelitian4. Menyusun
laporan5. Seminar
hasil
Daftar Pustaka
Carniege, D. 2007. Mengatasi Rasa Cemas dan Depresi Guna Meraih Motivasi Kuat Dalam Memulai Hidup. Yogyakarta: ThinkConley, T. 2006. Breaking Free From The Anxiety Trap. Available from: http//www.wshg.org.uk. Diakses pada tanggal 10 Februari 2014 Gail, S. W. 2002. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC Golleman, d. 2007. Kecerdasan Emosional Mengapa EI lebih Penting daripada IQ. Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Ilmu 2000. Kecerdasan Emosi : Mengapa EI lebih tinggi daripada IQ. Alih Bahasa : T. hermay, Pt. Gramedia Pustaka utama : Jakarta _________. 2001. Kecerdasan Emosional Untuk Mencapai Puncak Prestasi.Alih Bahasa : Alex Tri K.W, PT. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama_________. 2004. Emotional Intelligence. Alih bahasa: Hermaya, T. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. _________. 1997. Emotional Quotient (EQ) : Mengapa EQ Lebih Penting daripada IQ (Terjemahan). Jakarta: PT. Gramedika Pustaka Utama. _________. 2009. Emotional Quotient (EQ) : Mengapa EQ Lebih Penting daripada IQ (Terjemahan). Jakarta: PT. Gramedika Pustaka Utama. Haddadu kohsar, A. A., & Asgharnezhadfarid, A. A. (2007). Journal of Psychological and Educational Sciences.Jahangir Pour, M. 2012. The relationship between Emotional Intelligence and the Universiti Students’ anxiety. Proceedings of the First National Conference on Health PsychologyKartidjo. 2002. Pengaruh Latihan Olahraga Pernapasan Bio Energy Power terhadap Derajat Anxietas dan Depresi, Tesis Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa Program Pendidikan Dokter Spesialis Universitas Padjadjaran Tahun 2002. Available from: http://www.bioenergypower.com/ansietas.htm. Diakses pada tanggal 20 Februari 2014
Nadesul, H. 2006. Informasi Tentang Kecemasan. Available from: http://www.medicastore.com/cybermed/detail_pyk.php. Diakses pada tanggal 20 Februari 2014Ramaiah. 2003. Kecemasan: Bagaimana Mengatasi Penyebabnya, jakarta: Pustaka OborRidwan. 2009. Metode & Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Jakarta: AlfabetaRooprai, k. 2009. Role of Emotional Intelligence in Managing stress and Anxiety at workplace. Proceedings of ASBBS Volume 16 number 1: Gautam Buddha University, Greater Noida (U.P) IndiaSastroasmoro, S. 2008. Dasar-dasar Metodologi Penelitian. Jakarta: Sagung SetoSudiyanto, A. 2005. Keefektifan Psikoterapi Untuk Menurunkan Skor Kecemasan Pasien
Gangguan Anxietas. Indigeous, Jurnal Berkala Psikologi. Vol 7. No. 2. Nopember 2005: 158-170Yadyary, F, Moradi, A.R, yahiazadeh, S. 2007. Journal of Psychological Studies
TERIMA KASIH
top related