sikap sadar lingkungan mahasiswa jurusan …lib.unnes.ac.id/19943/1/3201409017.pdf · saran yang...
Post on 06-Mar-2019
221 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
SIKAP SADAR LINGKUNGAN MAHASISWA JURUSAN
PENDIDIKAN GEOGRAFI
SKRIPSI
Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Suciati
NIM. 3201409017
JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia
Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial Unnes pada:
Hari :
Tanggal :
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. Dewi Liesnoor S., M. Si. Drs. Suroso, M. Si.
NIP. 19620811 1988032 001 NIP. 19600402 11986011 001
Mengetahui
Ketua Jurusan Geografi
Drs. Apik Budi Santoso, M.Si.
NIP. 19620904 198901 1 001
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan panitia ujian skripsi Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Semarang pada:
Hari :
Tanggal :
Penguji Utama
Dr. Eva Banowati, M. Si.
NIP. 19610929 1989012 003
Penguji II Penguji III
Drs. Suroso, M. Si. Prof. Dr. Dewi Liesnoor S., M. Si.
NIP. 19600402 11986011 001 NIP. 19620811 1988032 001
Mengetahui
Dekan Fakultas Ilmu Sosial
Dr. Subagyo, M. Pd.
NIP. 19510808 1980031 003
iv
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya.
Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat di dalam skripsi ini dikutip atau
dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, Februari 2013
Suciati
NIM. 3201409017
v
MOTO DAN PERSEMBAHAN
MOTO
1. Kesulitan yang kita jumpai dalam menempuh tujuan merupakan jalan terdekat
kearah itu (Kahlil Gibran).
2. Tak ada yang perlu ditakuti dalam hidup, semua hanya perlu dipahami (Marie Curie).
3. Sungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai
(dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan hanya
kepada Tuhanmulah engkau berharap (QS. Al- Insyirah: 6-8).
PERSEMBAHAN
Tanpa mengurangi sedikitpun rasa syukur terhadap ALLAH SWT, skripsi ini
penulis persembahkan untuk:
1. Ibuku Sumarni tersayang yang selalu mendo’akanku, bekerja sendirian buat aku,
menyemangati aku, dan selalu merindukanku saat aku di Semarang….
2. Bapakku tersayang yang selalu memberi nasehat aku, dan selalu mengkhawatirkanku
di saat aku tidak bersama Beliau...... dan selalu mendoakanku selama aku berjuang
untuk merubah hidupku menjadi yang terbaik.
3. Buat kakak-kakaku tercinta yang selalu memberi uang saku selama aku kuliah, dan
selalu memperhatikan aku.
4. Buat pujaan hatiku Afif yang selalu menyemangatiku, memberi nasehat aku selama
aku sedih dalam menjalani kehidupanku sehari-hari, yang akan memberikan janji
kepadaku untuk melamarku setelah aku wisuda.
5. Keluarga besarku, atas segala limpahan doa dan kasih sayang
vi
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala berkah,
rahmat, dan ridha_Nya akhirnya penulis dapat menyelasaikan penyusunan Skripsi
dengan judul “Sikap Sadar Lingkungan Mahasiswa Pendidikan Geografi”.
Penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah
banyak membantu baik motivasi, moral, dan material kepada penulis. Oleh sebab itu,
dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Prof. Dr. Sudijono Sastroatmojdo, Rektor Universitas Negeri Semarang atas
kesempatan yang telah diberikan.
2. Dr. Subagyo, M. Si, Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang
atas segala kemudahan yang telah diberikan.
3. Drs. Apik Budi Santoso, M. Si, Ketua Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial atas
segala bimbingannya.
4. Dr. Eva banowati M. Si, selaku dosen penguji yang telah sabar membimbing
penulis dalam perbaikan skripsi ini.
5. Prof. Dr. Dewi Liesnoor, M. Si, pembimbing I yang dengan sabar memberikan
arahan, bimbingan dan masukan dalam penyusunan skripsi.
6. Drs. Suroso, M. Si, pembimbing II yang telah memberikan arahan, bimbingan dan
motivasi dalam penyelesaian skripsi.
7. Dra. Pudji Hardati, M. Si, dosen wali yang telah memberikan masukan dan saran
serta kehangatan keluarga.
8. Dosen Jurusan Geografi yang telah memberikan bekal ilmu yang tak ternilai
harganya selama penulis belajar di Jurusan Geografi.
9. Nur Sodiq, Aksin, Satpam C7 atas bantuan informasinya.
10. Mahasiswa Pendidikan Geografi Angkatan 2006 - 2010, terimakasih atas
kerjasama dan bantuannya.
11. Kedua orang tuaku tercinta, yang telah memberikan doa terbaiknya untuk kami
anak-anaknya.
vii
12. Mbak-mbakku, Mas-masku, Keponakanku tersayang, Terimakasih ….
13. Apresiasi khusus penulis berikan buat Ana, Desy, Lala, Yoris, Firoh yang telah
banyak membantu selama penelitian dan perjalanan skripsiku. Terimakasih pula
atas cinta dan persahabatan tak terlupakan.
14. Teman-teman Kos, terimakasih atas kehangatan dan kekeluargaannya.
15. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.
Semoga bantuan, doa, materi, waktu dan jasa yang telah diberikan tersebut
mendapat imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya penulis berharap semoga
laporan penelitian ini dapat bermanfaat untuk penulis khususnya dan pembaca pada
umumnya.
Semarang, Februari 2013
Penulis
viii
SARI
Suciati. 2013. Sikap Sadar Lingkungan Mahasiswa Jurusan Pendidikan
Geografi. Skripsi. Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri
Semarang. Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Dewi Liesnoor S., M.Si dan Drs. Suroso,
M.Si. 151 halaman.
Kata kunci: Sikap, Sadar Lingkungan
Unnes menjadi Universitas Konservasi, untuk itu perlu adanya dukungan oleh
seluruh civitas akademika untuk melancarkan program Unnes menjadi Universitas
Konservasi. Dunia pendidikan tinggi yang sebenarnya diikuti oleh banyak kenyataan-
kenyataan fatal lainnya mengenai penggunaan sumber daya alam yang tidak terkelola
secara efisien, sebuah hal yang memprihatinkan ketika semua itu subyek atau aktor-
aktornya adalah para mahasiswa dan praktisi akademik yang biasanya berpikir kritis
menyikapi dunia yang dinamis. Masih ada sebagian mahasiswa belum mempunyai
sikap sadar lingkungan seperti belum membuang sampah pada tempatnya, mahasiswa
masih menginjak tanaman kampus, masih membiarkan lampu menyala yang tidak
digunakan, ketika adanya acara tentang pembuatan alat peraga pembelajaran dari daur
ulang kertas mahasiswa yang ikut hanya sedikit. Berhubungan dengan hal tersebut
penulis meneliti tentang Sikap Sadar Lingkungan Pendidikan Geografi. Penelitian
bertujuan untuk: 1) mengetahui sikap terhadap perlindungan lingkungan kampus
mahasiswa pendidikan Geografi, 2) mengetahui sikap terhadap pengawetan
lingkungan kampus mahasiswa pendidikan Geografi, 3) mengetahui sikap terhadap
pemanfaatan lingkungan kampus mahasiswa pendidikan Geografi.
Populasi mahasiswa pendidikan Geografi sebanyak 197 mahasiswa, teknik
pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan karakteristik
mahasiswa angkatan 2006-2010 yang telah mengambil PKLH yaitu sejumlah 50
mahasiswa. Variabel dalam penelitian adalah sikap terhadap perlindungan,
pengawetan dan pemanfaatan lingkungan kampus mahasiswa pendidikan Geografi.
Teknik analisis data menggunakan deskriptif persentase.
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 90% mahasiswa pendidikan Geografi
dalam kategori baik dalam bersikap sadar terhadap kampus. Mahasiswa mempunyai
sikap terhadap perlindungan lingkungan seperti pandangan, perasaan dan usaha untuk
melakukan penanaman pohon dan untuk mengikuti seminar dalam rangka
perlindungan lingkungan di kampus. Mahasiswa mempunyai sikap terhadap
pengawetan lingkungan seperti mempunyai pandangan, perasaan dan kecenderungan
tindakan terhadap pengelolaan sampah, pengurangan pengggunaan kertas dan hemat
energi listrik di kampus. Mahasiswa mempunyai sikap terhadap pemanfaatan
lingkungan secara lestari seperti mempunyai pandangan, perasaan dan kecenderungan
tindakan terhadap daur ulang sampah, kompos, pemanfaatan barang bekas di kampus.
Saran yang diajukan Unnes agar mengadakan penyuluhan tentang lingkungan
terutama dalam pembuatan pupuk kompos dan biopori.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ ii
PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................... iii
PERNYATAAN .............................................................................................. iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v
PRAKATA ...................................................................................................... vii
SARI ................................................................................................................ viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 4
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 4
E. Penegasan Istilah .................................................................................. 5
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengelolaan Lingkungan Kampus ....................................................... 7
B. Pengertian Sikap dalam Taksonomi Bloom ......................................... 12
C. Sikap Sadar Lingkungan ...................................................................... 17
D. Komponen Sikap Sadar Lingkungan .................................................. 18
E. Penelitian Terdahulu ............................................................................ 22
F. Kerangka Berfikir................................................................................. 25
x
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian .................................................................................. 27
B. Populasi dan Sampel ............................................................................ 27
C. Variabel Penelitian ............................................................................... 27
D. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 28
E. Metode Analisis Data .......................................................................... 29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .................................................................................... 31
B. Pembahasan ......................................................................................... 53
BAB V PENUTUP
A. Simpulan .............................................................................................. 62
B. Saran .................................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 64
LAMPIRAN .................................................................................................... 66
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Penelitian Terdahulu tentang Pengetahuan Lingkungan
Mempengaruhi Sikap ................................................................................... 23
3.1 Kriteria Skor Jawaban .................................................................................. 29
4.1 Hasil Jumlah Jawaban Instrumen Sikap Sadar Lingkungan Mahasiswa
Pendidikan Geografi .................................................................................... 37
4.2 Hasil Jumlah Jawaban Sikap Mahasiswa dalam Perlindungan Lingkungan
Kampus Unnes .............................................................................................. 37
4.3 Hasil Jumlah Jawaban Sikap Mahasiswa Pendidikan Geografi
dalam Pengawetan Lingkungan Kampus Unnes secara Lestari .................... 38
4.4 Hasil Jumlah Jawaban Sikap Mahasiswa Pendidikan Geografi
dalam Pemanfaatan Lingkungan Kampus Unnes secara Lestari ................... 39
4.5 Sikap terhadap Perlindungan Lingkungan Kampus ................................................. 41
4.6 Sikap terhadap Pengawetan Lingkungan Kampus .................................................... 46
4.7 Sikap terhadap Pemanfaatan Lingkungan Kampus .................................................. 52
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Kerangka Berfikir Penelitian ................................................................... 26
4.1 Peta Lokasi Sampel Penelitian di Jurusan Geografi ................................ 33
4.2 Kondisi Lingkungan Geografi ................................................................ 35
4.3 Tempat Sampah Organik dan Anorganik ................................................ 35
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Sampel Penelitian ............................................................................... 67
2. Instrumen Angket .............................................................................. 69
3. Tabulasi Data Angka Hasil Jawaban Penelitian ................................. 77
4. Hasil Jawaban/Alasan Responden ...................................................... 91
5. Sikap Terhadap Perlindungan, Pengawetan dan
Pemanfaatan Lingkungan Kampus ditinjau
dari Aspek Kognitif, Afektif dan Psikomotorik ........................................... 131
6. Langkah-Langkah Analisisi Data ....................................................... 141
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akhir-akhir ini malapetaka berupa banjir, kekeringan, pencemaran air,
tanah, udara, kenaikan suhu dan keracunan oleh pestisida telah banyak
diberitahukan oleh media massa. Hal tersebut merupakan ancaman bagi
kelangsungan kehidupan kita yang menghendaki hidup sejahtera di bumi.
Timbulnya krisis lingkungan disebabkan adanya interaksi antara manusia dengan
lingkungannya yang tidak seimbang mengakibatkan terjadinya kerusakan ekologi
seperti kerusakan tanah, pencemaran lingkungan, dan sebagainya. Keadaan ini
makin diperbesar dengan adanya penggalian dan pemanfaatan sumber-sumber
alam untuk menunjang kehidupan manusia akibat dari pertumbuhan penduduk
yang cepat (Sunarko, 2007:72).
Sholeh (2011:88) menyimpulkan bahwa 92,16% sampah tidak dipisahkan
antara sampah organik dan anorganik. Hal tersebut banyak terjadi di kota
Semarang, khususnya lingkungan kelurahan Sekaran. Sebagian besar penduduk
dari kelurahan Sekaran adalah mahasiswa, sehingga dapat disimpulkan bahwa
sikap sadar lingkungan untuk memisahkan sampah organik dan anorganik belum
muncul. Berdasarkan masalah tersebut akan berdampak pada pencemaran
lingkungan dan kerusakan lingkungan kampus Unnes jika mahasiswanya belum
mempunyai kesadaran dalam memisahkan sampah organik dan anorganik.
2
Kerusakan alam tidak dapat dibiarkan untuk terus terjadi, nalar di balik
praktik-praktik produksi yang menempatkan lingkungan dan alam pada
umumnya sebagai korban juga harus dihentikan. Demi keberlanjutan kehidupan
diperlukan nalar baru yang di dalamnya manusia dan lingkungan ditempatkan
secara bijak, sebagai dari alam. Nalar ini menempatkan lingkungan sebagai pihak
minor dan spesies manusia sebagai pihak superior. Berdasarkan hal ini dunia dan
masyarakat akademik memiliki tanggung jawab sosial-moral (TIM Pengembang
Universitas Konservasi Unnes, 2009).
Dunia pendidikan tidak terlepas dari pendidikan mahasiswa sebagai calon
penerus tongkat estafet dunia pengajaran. Mahasiswa mempunyai peranan yang
sangat penting dalam kemajuan dan perkembangan program Unnes menjadi
Universitas Konservasi, untuk itu perlu adanya dukungan oleh seluruh civitas
akademika untuk melancarkan program Unnes menjadi Universitas Konservasi.
Kenyataan ringan di dunia pendidikan tinggi yang sebenarnya diikuti oleh
banyak kenyataan-kenyataan fatal lainnya mengenai penggunaan sumber daya
alam yang tidak terkelola secara efisien, sebuah hal yang memprihatinkan ketika
semua itu subyek atau aktor-aktornya adalah para mahasiswa dan praktisi
akademik yang biasanya berpikir kritis menyikapi dunia yang dinamis.
Mahasiswa pendidikan Geografi seharusnya mempunyai sikap sadar
lingkungan dengan dukungan program-program yang telah ada seperti
mengurangi gas pencemaran udara dengan berjalan kaki, memperingati hari
lingkungan hidup, memperingati hari bumi, memperingati hari air sedunia dan
3
mengikuti acara penanaman pohon secara rutin dan merawatnya sehingga dapat
menciptakan kenyamanan untuk jangka panjang, membuang sampah dengan
bijak sehingga yang organik dapat terurai menyuburkan tanah dan yang
anorganik dapat didayagunakan kembali, menggunakan fasilitas sistem
pengerjaan tugas secara online karena mengetahui betapa pentingnya menghemat
penggunaan kertas, menggunakan pendingin ruangan secara hemat dan segala
akitifitas lainnya sebagai simbol mahasiswa mempunyai sikap sadar lingkungan.
Sebagian mahasiswa masih ada yang belum mempunyai sikap sadar
lingkungan seperti mahasiswa belum membuang sampah pada tempatnya ini
terlihat masih ada sampah yang masih berserakan di lantai. Rendahnya kesadaran
mahasiswa dalam menjaga tanaman di kampus seperti masih ada mahasiswa
yang menginjak tanaman kampus padahal sudah ada papan larangan untuk tidak
menginjak di area tanaman tersebut. Setelah perkuliahan selesai mahasiswa
masih membiarkan lampu yang menyala dan tidak digunakan. Rendahnya
kesadaran lingkungan mahasiswa juga ditunjukkan ketika di kampus ada acara
tentang pembuatan alat peraga pembelajaran dengan memanfaatkan daur ulang
kertas mahasiswa yang ikut dalam acara tersebut hanya sedikit.
Berdasarkan uraian di atas maka maka penulis sangat tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul “Sikap Sadar Lingkungan Mahasiswa
Jurusan Pendidikan Geografi”.
4
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah.
Penelitian ini ditentukan rumusan masalah, bagaimana sikap sadar lingkungan
mahasiswa jurusan pendidikan Geografi yang masih aktif pada Tahun Akademik
2012?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini adalah:
1. Mengetahui sikap terhadap perlindungan lingkungan kampus mahasiswa
jurusan pendidikan Geografi yang masih aktif pada Tahun Akademik 2012.
2. Mengetahui sikap terhadap pengawetan lingkungan kampus mahasiswa
jurusan pendidikan Geografi yang masih aktif pada Tahun Akademik 2012.
3. Mengetahui sikap terhadap pemanfaatan lingkungan kampus mahasiswa
pendidikan Geografi yang masih aktif pada Tahun Akademik 2012.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang meliputi:
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan secara teoritis dapat menambah wawasan ilmu
tentang taksonomi bloom, terutama yang berhubungan dengan sikap.
5
2. Manfaat praktis
Penelitian ini bermanfaat bagi Jurusan Geografi dan mahasiswa
Geografi. Manfaat penelitian bagi Jurusan Geografi Unnes sebagai bahan
masukan untuk meningkatkan sikap sadar lingkungan mahasiswa pendidikan
Geografi karena jurusan Geografi indentik dengan lingkungan. Manfaat bagi
mahasiswa Geografi untuk menambah wawasan ilmu tentang kondisi
lingkungan di Unnes.
E. Penegasan Istilah
Agar tidak terjadi perbedaan penafsiran maka penulis perlu menegaskan
istilah dari masing-masing kata dalam judul tersebut yaitu:
1. Sikap
Pengertian sikap menurut Secord dan Backman (2001:10) adalah
sebagai keteraturan tertentu hal ini perasaan (afeksi), pandangan (kognisi) dan
predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu aspek lingkungan.
2. Sadar Lingkungan
Upaya untuk menumbuhkan kesadaran agar tidak hanya tahu tentang
sampah, pencemaran, penghijauan dan perlindungan, tetapi lebih dari pada itu
semua, membangkitkan kesadaran lingkungan manusia Indonesia khususnya
pemuda masa kini, agar mencintai tanah dan air untuk membangun tanah air
Indonesia yang adil, makmur serta utuh lestari.
6
3. Sikap Sadar Lingkungan di Kampus Unnes
Sikap sadar lingkungan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
pandangan, perasaan, dan kecenderungan tindakan untuk menumbuhkan
kesadaran agar tidak hanya tahu tentang sampah, pencemaran, penghijauan,
tetapi lebih dari pada itu semua, membangkitkan kesadaran lingkungan di
Jurusan Geografi. Unnes terdapat program-program konservasi sehingga
dalam penelitian ini, sikap sadar lingkungan diterapkan dalam prinsip-prinsip
konservasi Unnes menurut (Rahmadi, 2011:183) yaitu perlindungan
lingkungan, pengawetan lingkungan, dan pemanfaatan lingkungan secara
lestari.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengelolaan Lingkungan Kampus
Unnes adalah Universitas yang mendeklarasikan menjadi Universitas
Konservasi yang bertaraf internasional yang sehat, unggul, dan sejahtera pada
tanggal 12 Maret 2010. Selain itu Universitas juga menempatkan konservasi
sebagai wujud tridarma perguruan tinggi yakni pendidikan, penelitian dan
pengabdian masyarakat.
Tujuan dideklarasikannya program Unnes sebagai Universitas Konservasi
adalah 1) mendukung upaya pemerintah dalam melaksanakan pegelolaan sumber
daya alam hayati dan ekosistemnya sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5
tahun 1990, Undang-Undang Nomor 23 tahun 1997 dan Peraturan Pemerintah
tahun 1999, 2) menjadikan Unnes sebagai acuan atau referensi Universitas yang
berwawasan konservasi di Jawa Tengah, khususnya di Kota Semarang,
melindungi, mengawetkan, dan memanfaatkan sumber daya alam secara lestari
di lingkungan Unnes dan sekitarnya melalui kegiatan pendidikan, penelitian, dan
pengabdian bagi terciptanya keseimbangan ekosistem yang ada di dalamnya, 3)
menumbuhkan sikap mental, perilaku yang bertanggung jawab dan peran serta
seluruh warga Unnes dalam upaya konservasi keanekaragaman hayati dan
pelestarian lingkungan.
Mahasiswa memiliki kedudukan dan peranan penting dalam
penggembangan program Unnes sebagai Universitas konservasi. Mahasiswa
8
dalam era konservasi ini sudah mengepakan sayapnya dan aktionnya di lapangan
untuk mendukung program-program Universitas Konservasi, contohnya
penanggulangan sampah, mengikuti program satu pohon satu mahasiswa,
mengikuti seminar dan melakukan penelitian yang berkaitan dengan program-
program Universitas Konservasi, menggunakan sepeda ke kempus serta tidak
merokok di area kampus serta mengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan
di area Unnes untuk yang mendukung program-program Universitas konservasi.
Melalui program-program menuju Universitas konservasi diharapkan
akan tercipta kondisi-kondisi keselarasan sistem dan praktek tata kelola Unnes
dengan prinsip dan praktek tata kelola Universitas konservasi, kelangsungan
hidup biodiversitas sebagai penyangga kualitas lingkungan konservasi,
meningkatkan partisipasi aktif seluruh komponen masyarakat Unnes dan
masyarakat pendukungnya dibidang konservasi dan lingkungan dan
meningkatkan kualitas daya dukung kawasan.
Upaya meneguhkan diri menjadi sebuah Universitas Konservasi, Unnes
telah melakukan beberapa program untuk mengembangkan program Universitas
konservasi antara lain yaitu:
a. Green Campus
Program ini meliputi konservasi biodiversitas (keanakaragaman hayati)
dan manajemen lingkungan Green Space Management, Green Architecture,
Green Internal Transportation, Biopori di kampus Unnes dan sekitarnya.
Green Space Management mencakup beberapa program seperti penghijauan
9
lanjutan yang dilakukan di Unnes ini baru ditujukan untuk sekedar
“menghijaukan kampus”. Secara garis besar program penghijauan tersebut
sudah mulai menciptakan iklim mikro di lingkungan kampus, akan tetapi
penghijauan ini belum sepenuhnya sampai pada sudut-sudut kampus.
Kampanye media yang menggambarkan kekayaan hayati kampus
Unnes dan hasil analisis dari inventarisasi flora dan fauna kemudian dibuat
poster untuk ditempatkan di beberapa sudut atau jalur kampus. Pembuatan
poster ini diharapkan dapat memberi informasi jenis, status dan sebaran flora
dan fauna di kampus Unnes dan sekitarnya yang bertujuan meningkatkan
kesadaran akan konservasi.
Green Architecture merupakan program ini bertujuan untuk
pengembangan desain bangunan di lingkungan kampus Unnes lebih ramah
lingkungan. Green Internal Transportation System merupakan program ini
mengupayakan kampanye dan penggunaan di lingkungan kampus yang ramah
lingkungan.
b. Biopori
Pembuatan biopori bertujuan untuk memperbaiki daur hidrologi di
lingkungan Unnes dan sekitarnya. Pengembangan biopori ini bertujuan untuk
menjamin ketersediaan sumber air di wilayah Semarang.
10
c. Pengelolaan limbah
Meliputi pengolahan kompos, daur ulang kertas, plastik, logam atau
kaleng, pengolahan limbah laboratorium, dan pengolahan bunga atau daun
kering.
d. Paperless policy (kebijakan nir kertas)
Merupakan kebijakan pengurangan pemakaian kertas bukan
meniadakan pemakaian kertas sama sekali. Program tersebut meliputi
Pengelolaan Administrasi Akademik Berbasis Teknologi Informasi,
Pengelolaan Administrasi Dokumen Perkantoran Berbasis Teknologi
Informasi, Rancangan Sistem e-administration.
e. Green Energy
Merupakan program yang bertujuan mewujudkan penyediaan energi
berkelanjutan melalui pengembangan energi terbarukan dan konservasi energi
sebagai bentuk kepedulian komunitas kampus pada konservasi energi di
lingkungan kampus. Program tersebut meliputi Pengembangan dan Penerapan
Sumber Energi Terbarukan khususnya energi surya (solar energy) dan
Biofuel.
f. Seni Budaya
Bersamaan dengan upaya konservasi secara ekologis, penguatan pada
aspek sikap dan perilaku segenap warga Universitas serta lingkungan di
sekitarnya yang mencerminkan nilai konservasi menjadi program konservasi
di bidang budaya. Implementasinya lewat sosialisasi dan pembudayaan sikap
11
hidup ramah lingkungan, semangat menanam sekaligus merawatnya,
mengutamakan nir kertas, efisien energi sekaligus pengembangan energi
ramah lingkungan yang semua bermuara pada perlindungan dan penguatan.
Sejalan dengan itu, kegiatan yang telah berlangsung akan diteruskan,
difasilitasi, dan dioptimalkan. Antara lain sarasehan 'selasa legen (rebo
legen)', sanggar tari, sanggar pedalangan, sanggar panatacara, dan
pembangunan kampung budaya secara fisik merupakan sebuah perkampungan
yang mencerminkan prinsip multikultural. Perkampungan inilah berbagai
aspek dan wujud kebudayaan dieksplorasi, diapresiasi dan dikembangkan.
g. Kader Konservasi
Program ini merupakan upaya peningkatan kader konservasi baik di
lingkungan Unnes maupun masyarakat sekitar Unnes. Kegiatan yang
dilakukan antara lain adalah: penjaringan kader, pelatihan kader melalui
pedidikan konservasi, sosialisasi, dan memperluas kerjasama dengan pihak
terkait dengan kegiatan konservasi dan lingkungan hidup (Rencana strategis
2009-2012 (Pengembangan Unnes sebagai Universitas Konservasi)).
Dari 7 pilar konservasi yang terkait dalam penelitian ini ada 4 pilar yaitu:
1) green campus program tersebut meliputi konservasi biodiversitas
(keanakaragaman hayati) dan manajemen lingkungan Green Space Management,
Green Internal Transportation, Biopori di kampus Unnes dan sekitarnya, 2)
Pengelolaan limbah: meliputi pengolahan kompos, daur ulang kertas, plastik,
logam atau kaleng, pengolahan limbah laboratorium, dan pengolahan bunga atau
12
daun kering, 3) Paperless policy (kebijakan nir kertas): merupakan kebijakan
pengurangan pemakaian kertas bukan meniadakan pemakaian kertas sama sekali.
Program tersebut meliputi Pengelolaan Administrasi Akademik Berbasis
Teknologi Informasi, Pengelolaan Administrasi Dokumen Perkantoran Berbasis
Teknologi Informasi, Rancangan Sistem e-administration, 4) Green Energy:
Merupakan program yang bertujuan mewujudkan penyediaan energi
berkelanjutan melalui pengembangan energi terbarukan dan konservasi energi
sebagai bentuk kepedulian komunitas kampus pada konservasi energi di
lingkungan kampus.
B. Pengertian Sikap dalam Taksonomi Bloom
Bloom (2006:77) berpendapat bahwa taksonomi (pengelompokan) tujuan
pendidikan itu harus senantiasa mengacu kepada tiga jenis domain (daerah
binaan atau ranah) yang melekat pada diri peserta didik, yaitu ranah proses
berfikir (cognitive domain), ranah nilai atau sikap (affective domain), dan ranah
ketrampilan (psychomotor domain).
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak).
Menurut Bloom, segala upaya yang menyangkut aktifitas otak adalah termasuk
ranah kognitif. Ranah kognitif ada enam jenjang proses berfikir, mulai dari
jenjang terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi. Pengetahuan
(knowledge) adalah kemampuan seseorang untuk mengingat-ingat kembali
(recall) atau mengenai kembali tentang nama, istilah, ide, gejala, rumus-rumus
13
dan sebagainya, tanpa mengharapkan kemampuan untuk menggunakannya.
Pengetahuan dan ingatan ini adalah proses berfikir yang paling rendah.
Pemahaman (comprenhension) adalah kemampuan seseorang untuk
mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat,
dengan kata lain memahami adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat
melihatnya dari berbagai segi. Seseorang peserta didik dikatakan memahami
setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Penerapan atau aplikasi adalah
kesanggupan seseorang untuk menerapkan metode-metode, prinsip-prinsip,
rumus-rumus, teori-teori dan sebagainya, dalam situasi yang baru atau konkret.
Analisis adalah kemampuan seseorang untuk merinci atau menguraikan
suatu bahan atau keadaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan mampu
memahami hubungan diantara bagian-bagian yang satu dengan bagian-bagian
yang lain. Sintesis adalah kemampuan berfikir yang merupakan kebalikan dari
proses berfikir analisis. Sintesis merupakan suatu proses yang memadukan
bagian-bagian atau unsur-unsur yang logis, sehingga menjelma menjadi suatu
pola yang berstruktur atau berbentuk pola baru. Penilaian adalah kemampuan
seseorang untuk membuat pertimbangan terhadap suatu situasi, nilai atau ide.
Ranah afektif adalah ranah yang berupa sikap dan nilai. Beberapa pakar
mengatakan sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya jika sesorang
memiliki penguasaan kognitif tingkat tinggi. Ranah afektif ini oleh Krathwohl
(1974:31) dan kawan-kawan ditaksonomi lebih rinci ke dalam lima jenjang yaitu
14
receiving, responsing, valuing, organization, characterization by value or value
complex.
Receiving atau attending (menerima atau memperhatikan), adalah
kepekaan seseorang dalam menerima rangsangan (stimulus) dari luar yang akan
datang kepada dirinya dalam bentuk masalah, situasi, gejala dan lain-lain.
Responding adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mengikutsertakan
dirinya secara aktif dalam fenomena tertentu dan membuat reaksi terhadapnya
dengan salah satu cara. Valuing adalah memberikan nilai atau memberikan
pengahargaan terhadap suatu kegiatan atau objek, sehingga apabila kegiatan itu
dikerjakan, dirasakan akan membawa kerugian atau penyesalan.
Organization adalah mempertemukan perbedaan nilai sehingga terbentuk
nilai baru yang universal, yang membawa kepada perbaikan umum.
Organization, characterization by value or value complex adalah keterpaduan
semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola
kepribadian dan tingkah lakunya.
1. Pengertian Sikap
Sikap adalah kencenderungan seseorang berespon positif atau negatif
terhadap objek tertentu seperti orang, lembaga atau peristiwa. Menurut Secord
dan Backman (2001:10), berpendapat sikap sebagai keteraturan tertentu hal ini
perasaan (afeksi), pandangan (kognisi) dan predisposisi tindakan (konasi)
seseorang terhadap suatu aspek lingkungan. Aspek kognisi menyangkut
komponen pengetahuan, pandangan, pengharapan, dan cara berpikir, serta
15
segala sesuatu yang diperoleh dari hasil pikiran individu. Aspek afeksi
menyangkut komponen perasaan dan keadaan emosi individu terhadap objek
tertentu serta segala sesuatu yang menyangkut evaluasi baik buruk
berdasarkan faktor emosional seseorang. Aspek konasi menyangkut motivasi,
perilaku atau aktivitas individu sesuai dengan perasaan terhadap suatu objek
atau keadaan tertentu (Walgito, 2003:127-128).
Menurut Krech dan Crutchfield (2003:14) mendefinisikan sikap
sebagai organisasi yang tetap dari proses motivasi, emosi, persepsi atau
pengalaman atas suatu aspek dari kehidupan individu. Menurut Walgito
(2002) sikap merupakan organisasi pendapat keyakinan seseorang mengenai
objek atau situasi yang relatif ajeg, yang disertai adanya perasaan tertentu dan
memberikan dasar kepada orang tersebut untuk membuat respon atau
berperilaku dengan cara yang tertentu yang dipilihnya.
Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sikap adalah keadaan tertentu
pada diri individu berupa pemikiran (kognisi), perasaan (afeksi) dan
kecenderungan untuk bertindak (konasi), baik yang bersifat positif maupun
negatif terhadap suatu objek.
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya sikap
Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya sikap menurut
pendapat Walgito (2002:117) adalah: 1) faktor dalam (faktor internal)
adalah individu merupakan penentu karena apa yang datang dari luar tidak
semuanya begitu saja diterima, tetapi individu mengadakan seleksi mana
16
yang akan diterima dan mana yang akan ditolaknya, 2) faktor luar (faktor
eksternal) adalah hal-hal atau keadaan yang ada di luar diri individu yang
merupakan stimulus untuk membentuk atau mengubah sikap.
b. Pengukuran sikap
Menurut Neolaka (2008:41) metode pengungkapan atau
penyaluran sikap dapat dilakukan dengan cara: 1) obeservasi perilaku
adalah cara mengetahui sikap seseorang terhadap objek sikap, dapat
memperhatikan dan mangamati perilakunya, sebab perilaku merupakan
salah satu indikator sikap individu, cara mengintrepretasi sikap dengan
observasi harus hati-hati karena biasa jadi pelaku yang ditampakkan hanya
situasional, 2) penanyaan langsung adalah asumsi yang melandasi
penanyaan langsung guna pengungkapan sikap yang pertama adalah
individu merupakan orang yang lebih tahu tentang dirinya sendiri dan
kedua adalah asumsi keterusterangan bahwa manusia akan mengemukakan
secara terbuka apa yang dirasakan, 3) pengungkapan langsung adalah
metode ini terdiri dari dua macam yaitu: item tunggal dan item ganda, item
tunggal caranya responden diminta menjawab langsung suatu pernyataan
sikap tertulis dengan memberi tanda setuju, benci, atau suka, ya atau tidak,
sedangkan item ganda adalah teknik diferensi sematik, teknik ini dirancang
untuk mengungkap perasaan yang berkaitan dengan objek sikap yaitu
memilih dimensi dan kata sikap yang relavan dengan objek sikap.
17
c. Skala sikap
Merupakan metode pengungkapan sikap yang berupa kumpulan
pertanyaan-pertanyaan mengenai objek sikap dari respon subjek pada
setiap pernyataan dapat disimpulkan mengenai arah dan intensitas sikap
seseorang. Cara mengukur sikap digunakan skala likert dalam Neolaka
(2008:23), skala ini menggunakan hanya item-item yang secara pasti baik
dan secara pasti buruk, tidak dimasukkan yang agak kurang, yang netral
dan rangking lain diantara dua sikap yang pasti di atas.
C. Sikap Sadar Lingkungan
Kesadaran terhadap lingkungan hidup merupakan aspek yang penting
dalam pengelolaan lingkungan hidup karena kesadaran terhadap lingkungan
hidup merupakan bentuk kepedulian seseorang terhadap kualitas lingkungan,
sehingga muncul berbagai aksi menentang kebijaksanaan yang tidak berwawasan
lingkungan (Swan dan Stapp, 1974).
Menurut Krech dan Crutcfield (2000:12) menyatakan bahwa tingkat
kesadaran masyarakat terhadap lingkungan terjadi sebagai akibat berkembangnya
pemahaman terhadap lingkungan itu sendiri ataupun akibat terjadinya perubahan
kebutuhan nilai-nilai yang dianut, sikap dan karakteristik individu. Menurut
Iskandar (2001:14) terdapat keterkaitan yang sangat erat antara pandangan
manusia terhadap kelestarian lingkungannya. Selanjutnya dikatakan pula bahwa
pandangan manusia tersebut tergantung dari pengetahuan pengalaman yang
18
diperolehnya, serta norma-norma yang terdapat di sekitar lingkungan tempatnya
berada.
Zen (1998:3) berpendapat lingkungan adalah usaha melibatkan setiap
warga negara dalam menumbuhkan dan membina kesadaran untuk
menumbuhkan dan membina kesadaran untuk melestarikan lingkungan,
berdasarkan tata nilai dari pada lingkungan itu sendiri dengan filsafat hidup
secara damai dengan alam dan lingkungannya.
Kesadaran lingkungan adalah upaya untuk menumbuhkan kesadaran agar
tidak hanya tahu tentang sampah, pencemaran, penghijauan dan perlindungan
satwa langka, tetapi lebih dari pada itu semua, membangkitkan kesadaran
lingkungan manusia Indonesia khususnya pemuda masa kini, agar mencintai
tanah dan air untuk membangun tanah air Indonesia yang adil, makmur serta
utuh lestari. Etika lingkungan yang sampai sekarang berlaku adalah etika
lingkungan yang didasarkan pada sistem nilai yang mendudukan manusia
sebagai makhluk biologis.
Berdasarkan beberapa pengertian yang telah disebutkan di atas kesadaran
lingkungan pada penelitian ini diterapkan sesuai dengan prinsip konservasi yaitu
perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan lingkungan secara lestari.
D. Komponen-Komponen Sikap Sadar Lingkungan
Komponen-komponen sikap sadar lingkungan diterapkan dalam prisip
konservasi menurut Rahmadi (2011:183). Kesadaran lingkungan adalah upaya
untuk menumbuhkan kesadaran agar tidak hanya tahu tentang sampah,
19
pencemaran, penghijauan dan perlindungan, tetapi juga sadar terhadap
perlindungan kampus, pengawetan lingkungan kampus, dan pemanfaatan
lingkungan secara lestari. Komponen-komponen sikap sadar lingkungan yang
diterapkan dalam prinsip Konservasi adalah sebagai berikut.
a. Sikap sadar terhadap perlindungan lingkungan
Perlindungan lingkungan adalah perlindungan yang bertujuan untuk
terpeliharanya proses ekologi yang menunjang kelangsungan kehidupan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mutu kehidupan manusia.
Langkah-langkah dalam perlindungan lingkungan adalah sebagai berikut.
Penetapan wilayah tertentu sebagai wilayah perlindungan sistem perlindungan
sistem penyangga kehidupan, penetapan pola dasar pembinaan wilayah
perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengaturan cara pemanfaatan
wilayah perlindungan sistem penyangga kehidupan. Perlindungan sistem
penyangga kehidupan meliputi usaha-usaha dan tindakan-tindakan yang
berkaitan dengan perlindungan terhadap gejala keunikan dan keindahan alam,
dan lain-lain.
Sikap sadar lingkungan terhadap terhadap perlindungan lingkungan
kampus adalah mahasiswa mempunyai perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi)
dan predisposisi tindakan (konasi) gerakan seperti: 1) penanaman pohon, 2)
bersepeda atau jalan kaki saat berangkat kuliah, 3) pembuatan biopori, 4)
merawat tanaman di kampus.
20
b. Pengertian sikap sadar terhadap pengawetan lingkungan
Pengawetan lingkungan adalah pengawetan keanekaragaman jenis
tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya dilaksanakan dengan cara
ditetapkan oleh pasal 13 UU no. 5 tahun 1990. Pengawetan jenis tumbuhan
dan satwa dilaksanakan di dalam dan di luar kawasan suaka alam, pengawetan
jenis tumbuhan dilaksanakan di dalam kawasan suaka alam dengan
membiarkan populasi semua jenis tumbuhan tetap seimbang, pengawetan
jenis tumbuhan dan satwa dilaksanakan di luar kawasan suaka alam menjaga
dan menjaga dan mengembangkan jenis tumbuhan untuk menghindari bahasa
kepunahan.
Pengawetan merupakan usaha dan tindakan konservasi untuk menjamin
keanekaragaman jenis meliputi penjagaan agar unsur-unsur konservasi
tersebut tersebut tidak punah dengan tujuan agar masing-masing tujuan
tersebut dapat berfungsi dalam alam dan senantiasa siap untuk waktu-waktu
dimanfaatkan bagi kesejahteraan manusia.
Sikap sadar terhadap pengawetan lingkungan adalah: 1) membuang
sampah berdasarkan jenisnya (biotik dan abiotik), 2) menggunakan sikadu dan
elena guna menekan konsumsi kertas, 3) mematikan lampu yang menyala dan
sudah tidak digunakan, 4) pengumpulan tugas melalui e-learning, 5)
mematikan komputer setelah selesai menggunakannya, 6) menggunakan air
seperlunya.
21
c. Sikap Sadar Lingkungan Terhadap Pemanfaatan Lingkungan Secara Lestari
Pemanfaatan SDA secara lestari adalah kondisi kawasan pelestarian
alam, jenis tumbuhan. Kawasan pelestarian alam terdiri dari taman nasional
taman hutan raya dan taman wisata alam. Bentuk-bentuknya berupa
pengkajian, penelitian, dan pengembangan, pemburuan, penangkaran,
perdagangan, peragaan, pertukaran, budidaya tanaman obat-obatan,
pemeliharaan untuk kesenangan. Sikap sadar lingkungan terhadap
pemanfaatan lingkungan secara lestari adalah memanfaatkan lingkungan
dengan ramah lingkungan. Sikap sadar lingkungan terhadap pemanfaatan
lingkungan secara lestari adalah: 1) memanfaatkan kertas bekas, 2) pembuatan
pupuk kompos, 3) pembuatan alat peraga pembelajaran dari kertas bekas, 4)
memanfaatkan daun kering, 5) memanfaatkan botol bekas, dan plastik bekas,
6) mengikuti pelatihan pembuatan alat peraga pembelajaran dengan
memanfaatkan barang bekas.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesadaran lingkungan adalah faktor
ketidaktahuan dan faktor kemanusiaan. Maksud dari ketidaktahuan adalah
manusia belum memiliki pengetahuan tentang lingkungan hidup maka jelas
akan mempengaruhi kesadaran lingkungan.
Faktor kemanusiaan sangat mempengaruhi lingkungan hidup. Faktor
gaya hidup adalah munculnya gaya hidup global melalui perdangangan,
perjalanan, televisi, dan mereka meletakkan kerangka dasar bagi gaya hidup
22
global, gaya hidup global mementingkan materi, bersenang-senang dan ingin
mengikuti mode terakhir sehingga akan merusak lingkungan hidup.
Kesadaran Lingkungan menurut Neolaka (2008:119-124) dapat diraih
melalui pendidikan lingkungan hidup yaitu masalah kependudukan dan
lingkungan tidak hanya diatasi dengan melakukan usaha yang bersifat teknis,
tetapi harus didukung dengan upaya yang bersifat edukatif dan persuasif, caranya
dengan melaksanakan PKLH dari kanak-kanak sampai perguruan tinggi.
E. Penelitian Terdahulu
Berikut adalah penelitian mengenai sikap terhadap lingkungan yang pernah
dibuat sebelum penelitian penulis. Lebih jelasnya lihat Tabel 2.1 penelitian
tentang pengetahuan lingkungan mempengaruhi sikap.
23
Nama
Judul Variabel Metode Hasil
1 Prof.
Dr. Sri
Mulyan
i E.S.,
M.Pd
jurusan
Biolo
gi, FMI
PA UN
NES
Hubungan Antara Latar
Belakang Pendidikan
Formal, Tingkat
Pengetahuan
Lingkungan, dan Peran
Serta Wanita dalam
Usaha Pelestarian
Lingkungan.
Variabel bebas:
latar belakang
pendidikan formal
dan tingkat
pengetahuan
lingkungan.
Variabel terikat:
peran serta wanita
dalam usaha
pelestarian
lingkungan hidup.
Angket berbentuk
tes tertulis model
pilihan ganda,
serta pengamatan.
Analisis data
deskriptif, regresi
linier, dan
korelasi ganda.
Hub. tk pendidikan formal, tk
pengetahuan lingk., & peran serta,
yaitu: Fh= 28,33 > Ft= 3,14.
Korelasi parsial tk pendidikan
formal thd peran serta =
-0,033; hub negatif.
Korelasi parsial tk penget.
lingkungan dg peran serta= 0,182.
Korelasi tk pendidikan dg tkt
pengetahuan= 0,286.
2 Muh.
Khami
d
(32014
05057)
Hubungan Antara
Pengetahuan Siswa
Tentang Lingkungan
Fisik dengan Perilaku
Siswa dalam Menjaga
Kebersihan
Lingkungan Fisik
Sekolah (Studi Kasus
Penerapan Model
Pembelajaran Terpadu
pada Siswa Kelas VI di
Sekolah Alam Ar
Ridho Unit SD
Tembalang, Kota
Semarang)
Variabel bebas:
pengetahuan
tentang lingkungan
sehat, lingkungan
tercemar, dan cara
menciptakan
lingkungan sehat.
Variabel terikat:
perilaku operant
menjaga kebersihan
sekolah.
Pengamatan, tes,
angket, dan
dokumentasi.
Analisis data
frekuensi
(deskriptif) dan
korelasi Product
Moment.
Hubungan signifikan antara
pengetahuan lingkungan dan
perilaku menjaga kebersihan
lingkungan fisik sekolah, r hitung=
0,868> r tabel= 0,423 pada taraf
kesalahan 5%.
3 Siti
Mu’afa
nah
(32014
06013)
Pengaruh Tingkat
Pengetahuan
Lingkungan Hidup
terhadap Perilaku Siswa
dalam Menjaga
Kebersihan Lingkungan
Sekolah pada Siswa
Kelas XII IPS di SMA
Negeri Sekabupaten
Kudus Tahun 2010.
Variabel bebas:
pengetahuan
konsep, fakta,
prinsip, metode,
dan penafsiran data
sederhana dlm
lingk. hidup.
Variabel terikat:
perilaku siswa dlm
menjaga kebersihan
sekolah.
Pengamatan, tes,
angket, dan
dokumentasi.Anal
isis data deskriptif
presentase dan
analisis regresi
linier sederhana.
Hasil penelitian menyatakan
pengetahuan lingkungan
berpengaruh signifikan terhadap
perilaku menjaga kebersihan, Fh=
8,78 > Ft (6,90).
Hubungan kedua variabel linier,
taraf signifikansi 5%, dk
pembilang= 41, dk penyebut= 76.
Fh= 1,03 < Ft (1,88)
4 Widya
Indria
Restian
i
531120
1
Pengetahuan
Lingkungan Hidup dan
Perilaku Ramah
Lingkungan Pada Siswa
SLTA Swastadi Kodya
Yogyakarta
Variabel bebas:
Pengetahuan
Lingkungan Hidup,
variabel bebas:
sikap dan perilaku
ramah lingkungan
Teknik analisis
data yang
digunakan adalah
analisis regresi
berganda, Uji F,
Uji t, koefisien
korelasi berganda
dan koefisien
determinasi
parsial
Hasil meyatakan pengetahuan
berpengaruh t hitung 1,67>1,13
pada sikap dan sikap berpengaruh
pada perilaku ramah perilaku ramah
lingkungan dengan t hitung
4,093>1,67
32
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Hubungan Pengetahuan Lingkungan Terhadap Sikap
24
Perbedaan penelitian penulis dari penelitian terdahulu, yaitu pada
penelitian ini terdiri dari variabel berupa sikap terhadap perlindungan,
pengawetan dan pemanfaatan lingkungan mahasiswa jurusan pendidikan
Geografi. Perbedaannya terletak pada yang diteliti, Prof. Sri Mulyani yang diteliti
adalah peran serta wanita, sedangkan penelitian penulis meneliti mahasiswa, Muh
Khamid meneliti perilaku siswa kelas 6, sedangkan Siti Mu’afanah dan Widya
Indriyani meneliti Siswa kelas XII SMA. Teknik pengumpulan data penelitian
penulis menggunakan angket sedangkan Prof. Sri Mulyani, Muh Khamid, Siti
Mu’afanah pengambilan datanya menggunakan tes.
Penggunaan metode penelitian ini menggunakan deskriptif persentatif
sedangkan penelitian Muh Khamid yang menggunakan metode Korelasi Product
Momen, sedangkan persamaannya adalah hasilnya mengatakan sama-sama
meneliti sikap terhadap lingkungan.
F. Kerangka Berfikir
Terjadinya kerusakan lingkungan seperti yang ada di lingkungan udara,
pencemaran sampah yang semakin meluas dan perkembangan IPTEK yang
menyebabkan kerusakan tersebut. Mahasiswa mempunyai peranan yang sangat
penting dalam kemajuan dan perkembangan program Unnes menjadi Universitas
Konservasi, untuk itu perlu adanya dukungan oleh seluruh civitas akademika
untuk melancarakan program Unnes menjadi Universitas Konservasi.
Sikap sadar lingkungan, indikator dari sikap sadar lingkungan adalah
mahasiswa mempunyai perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi) dan presdiposisi
tindakan terhadap perlindungan lingkungan kampus Unnes, mahasiswa
mempunyai perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi) dan presdiposisi tindakan
25
(konasi) terhadap pengawetan lingkungan kampus Unnes, mahasiswa
mempunyai perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi) dan presdiposisi tindakan
(konasi) terhadap pemanfaatan lingkungan kampus Unnes
Mahasiswa membangkitkan kesadarannya akan masalah lingkungan yang
sedang dihadapi baik lokal maupun global. Banyak usaha-usaha yang dilakukan
agar lingkungan kita tetap lestari dan tidak rusak. Meskipun ada mahasiswa
Geografi yang memiliki sikap sadar terhadap lingkungan, namun ada mahasiswa
Geografi yang tidak memiliki sikap sadar terhadap lingkungan.
Penelitian penulis untuk mengetahui sikap sadar lingkungan mahasiswa
Geografi yang masih aktif sebagai mahasiswa Geografi dan telah menempuh mata
kuliah PKLH. Penulis melakukan penelitian untuk mengetahui sejauh mana sikap
sadar lingkungan mahasiswa Geografi yang masih aktif sebagai mahasiswa
Geografi dan telah menempuh mata kuliah PKLH. Lebih jelasnya lihat pada
Gambar 2.1.
26
Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian; Sadar Lingkungan Mahasiswa
Pendidikan Geografi.
Indikator:
A. Mahasiswa mempunyai perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi) dan
predisposisi tindakan terhadap perlindungan lingkungan kampus
Unnes
B. Mahasiswa mempunyai perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi) dan
predisposisi tindakan (konasi) terhadap pengawetan lingkungan
kampus Unnes
C. Mahasiswa mempunyai perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi) dan
predisposisi tindakan (konasi) terhadap pemanfaatan lingkungan
kampus Unnes
.
Sikap sadar lingkungan tehadap perlindungan, pengawetan, dan pemanfaatan lingkungan
A.
Kerusakan Lingkungan
Sikap sadar Lingkungan
Unnes Konservasi
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Lokasi yang digunakan untuk melakukan penelitian ini di Jurusan
Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Unnes, Sekaran, Kecamatan Gunungpati, Kota
Semarang.
B. Metode Penentuan Objek Penelitian
1. Populasi
Populasi penelitian ini meliputi mahasiswa jurusan pendidikan Geografi
yang masih aktif pada Tahun Akademik 2012 dan telah menempuh mata
kuliah PKLH. Jumlah populasi 197 mahasiswa.
2. Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling dengan karakteristik mahasiswa angkatan 2006-2010
yang telah mengambil mata kuliah PKLH. Pengambilan sampel 25% dari
populasi sebanyak 197 mahasiswa pendidikan Geografi (angkatan 2006-2010)
yaitu sebanyak 50 orang.
C. Variabel Penelitian
Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu sikap sadar lingkungan
mahasiswa pendidikan Geografi, variabel penelitian ini adalah sebagai berikut.
28
1. Sikap terhadap Perlindungan Lingkungan
Mahasiswa mempunyai perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi) dan
presdiposisi tindakan (konasi) terhadap: 1) green campus Unnes, 2) bersepeda
atau jalan kaki saat kuliah, 3) membuat dan merawat biopori, 4) mengikuti
seminar/diskusi dalam hal perlindungan lingkungan.
2. Sikap terhadap Pengawetan Lingkungan
Mahasiswa mempunyai perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi) dan
presdiposisi tindakan (konasi) terhadap: 1) memisahkan sampah organik dan
anorganik, 2) mengurangi konsumsi kertas, 3) mematikan lampu, 4)
mematikan komputer.
3. Sikap terhadap Pemanfaatan Lingkungan
Mahasiswa mempunyai perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi) dan
presdiposisi tindakan (konasi) terhadap: 1) memanfaatkan kertas bekas
sebagai media pembelajaran, 2) ikut serta dalam pembuatan pupuk kompos, 3)
memanfaatkan daun kering, plastik dan botol bekas.
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian dengan
menggunakan angket. Angket ini digunakan untuk memperoleh data tentang
sikap kesadaran lingkungan mahasiswa pendidikan Geografi yang berupa
pertanyaan pilihan (angket terbuka).
29
E. Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif persentase. Metode ini digunakan untuk mengetahui sikap sadar
lingkungan mahasiswa jurusan Pendidikan Geografi.
Cara menganalisis data sikap sadar lingkungan dilakukan langkah-
langkah sebagai berikut.
a. Skoring
Memberikan skor pada setiap jawaban responden dengan kententuan
jawaban A skornya 1, B skornya 0.
b. Klasifikasi
Setelah dilakukan skoring, maka memberikan kriteria dari setiap skor.
Kriteria untuk variabel sikap sadar lingkungan dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Kriteria Skor Jawaban
Jawaban Skor
A 1
B 0
Sumber: Hasil Penelitian 2013, Lampiran 3
c. Menghitung fekuensi
Menghitung frekuensi untuk tiap-tiap kategori jawaban yang ada pada
masing-masing variabel, sub variabel dan sub-sub variabel. Langkah-langkah
adalah sebagai berikut.
1) Menghitung skor maksimal dengan rumus
Skor maksimal = ∑butir soal variabel × skor tertinggi
30
2) Menghitung skor minimal dengan rumus
Skor minimal = ∑butir soal variabel × skor terendah
3) Menentukan range dengan rumus
Range = skor maksimal – skor minimal
4) Menentukan interval dengan rumus
Interval =
5) Parameter dibagi menjadi 2 yaitu sadar dan tidak sadar.
6) Menghitung fekuensi untuk tiap kriteria
7) Fekuensi yang diperoleh kemudian dipresentasekan, dengan rumus % =
Keterangan
f = frekuensi responden untuk kriteria sub variabel
∑ responden = Jumlah responden dalam penelitian
Langkah-langkah menentukan frekuensi sub variabel dan sub-sub
variabel caranya sama dengan variabel hanya perbedaannya pada jumlah butir
soal lebih jelasnya lihat pada Lampiran 6.
31
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Objek Penelitian
Responden penelitian adalah Mahasiswa Jurusan Pendidikan yang
masih aktif pada tahun akademik 2012. Penelitian ini yang menjadi populasi
adalah seluruh mahasiswa Jurusan Pendidikan yang masih aktif sebagai
mahasiswa pendidikan Geografi berjumlah 197 mahasiswa. Jumlahnya
populasinya sedikit sehingga menggunakan teknik pengambilan purposive
sampling dengan karakteristik mahasiswa pendidikan Geografi yang telah
menempuh PKLH. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini 25% dari
jumlah populasi yang sampelnya berjumlah 50 orang.
Program Studi Pendidikan Geografi merupakan salah satu program
studi yang terdapat di Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Unnes. Jurusan
ini memiliki jenjang Strata 1 untuk mahasiswanya. Program Studi Pendidikan
Geografi berdiri pada tahun 1965 dengan Keputusan Mentri PTIP No.40/1965
dan dan Keputusan Presiden No.271/1965. Berdasarkan SK BAN-PT No.
020/BAN-PT/Ak-13/S1/X/2010 tanggal 08 Oktober 2010 terakreditasi
dengan nilai A.
32
a. Letak Lokasi Penelitian
Penelitian penulis lokasi penelitian terletak di Jurusan Geografi
komplek kampus Unnes, Sekaran, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang.
Jurusan Geografi merupakan salah satu jurusan yang terdapat pada Fakultas
Ilmu Sosial Unnes dengan koordinat 7003’09’’- 7
006’49’’LS dan
110038’54’’- 110
041’05’’BT.
Jurusan Geografi mempunyai 3 Program Pendidikan (Prodi) yaitu S1
Geografi, S1 Pendidikan Geografi, dan D3 Survei Pemetaan Wilayah. Objek
yang diteliti pada penelitian ini adalah mahasiswa pendidikan Geografi
Angkatan 2006 sampai dengan 2010. Lokasi penelitian yang digunakan dalam
penelitian peneliti yaitu gedung C1 dan C5. Lebih jelasnya lihat Gambar 4.1
Peta Lokasi FIS.
33
Gambar 4.1 Peta Lokasi Penelitian
34
b. Kondisi Fisik Jurusan Geografi
Sarana dan prasarana pendukung perkuliahan pada Jurusan Geografi
meliputi sarana bangunan untuk penyelenggaraan perkuliahan, perpustakaan,
dan laboratorium. Bangunan yang digunakan untuk menyelenggarakan
perkuliahan berada di komplek Fakultas Ilmu Sosial Unnes, yaitu gedung C1
lantai II dan III, serta gedung C5 sebagai laboratorium, perkuliahan dan
perpustakaan pada lantai II dan III.
Perpustakaan di Jurusan Geografi mempunyai koleksi buku-buku
yang lengkap sebagai penunjang perkuliahan. Laboratorium yang dimiliki
oleh Jurusan Geografi Unnes antara lain: Laboratorium Geologi dan
Geomorfologi, Laboratorium Kartografi, Laboratorium Kosmografi,
Laboratorium Tanah dan Laboratorium SIG. Sarana lainnya adalah setiap
kelas dilengkapi dengan LCD, VCD, dan OHP.
Kondisi gedung Jurusan Geografi lebih bersih daripada jurusan lain,
ruangannya tertata dengan rapi. Jurusan Geografi pada C1 terdapat banyak
tanaman di pot yang merupakan hasil karya dari mahasiswa. Kamar mandi
pada jurusan ini bersih dan lampu mati jika kamar mandi tersebut tidak
digunakan. Depan gedung ini terdapat banyak tanaman yang terawat dan
subur. Jurusan ini terdapat tempat 2 sampah yaitu sampah organik dan
sampah anorganik. Perpustakaan yang terdapat pada gedung C5 ruangan
terlihat bersih dan nyaman. Lebih jelasnya lihat Gambar 4.2 dan Gambar 4.3.
35
Gambar 4.2 Kondisi Lingkungan Geografi
Gambar 4.3 Tempat Sampah Organik dan Anorganik
36
2. Sikap Sadar Lingkungan Mahasiswa Geografi
Penelitian penulis akan membahas mengenai deskripsi data sikap sadar
lingkungan mahasiswa pendidikan Geografi.
a. Sikap Sadar Lingkungan Mahasiswa Pendidikan Geografi.
Sikap sadar lingkungan adalah pandangan, perasaan, dan
kecenderungan tindakan untuk menumbuhkan kesadaran agar tidak hanya
tahu tentang sampah, pencemaran, penghijauan, tetapi lebih dari pada itu
semua, membangkitkan kesadaran perlindungan lingkungan, pengawetan
lingkungan, dan pemanfaatan lingkungan secara lestari.
Penelitian terhadap sikap sadar lingkungan dengan menyebar
angket kepada mahasiswa Prodi Pendidikan Geografi. Angket pengukur
sikap sadar lingkungan terdiri dari 3 bagian yaitu sikap terhadap
perlindungan lingkungan kampus, sikap terhadap pengawetan lingkungan
kampus dan pemanfaatan lingkungan kampus secara lestari. Perhitungan
hasil jawaban instrumen sikap sadar lingkungan ini merupakan keseluruhan
dari penjumlahan semua hasil jawaban perhitungan dari sikap terhadap
perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan lingkungan secara lestari.
Berdasarkan hasil penelitian jumlah jawaban dari instrumen sikap sadar
lingkungan mahasiswa pendidikan Geografi dapat disajikan dalam Tabel
4.1 berikut ini.
37
Tabel 4.1 Jumlah Jawaban Instrumen Sikap Sadar Lingkungan Mahasiswa
Pendidikan Geografi
Jawaban Jumlah %
Setuju 949 82,5
Tidak Setuju 201 17,5
Jumlah 1150 100,0
Sumber: Hasil Penelitian 2013, Lampiran 3
Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui dari 50 responden, diperoleh data
yaitu jawaban setuju dari seluruh mahasiswa pendidikan Geografi
berjumlah 949 (82,5%), jawaban tidak setuju berjumlah 201 (17,5%).
Lebih detailnya mengenai sikap sadar lingkungan mahasiswa
jurusan pendidikan Geografi dapat dilihat dari diskripsi tiap-tiap variabel
sikap sadar lingkungan mahasiswa pendidikan Geografi sebagai berikut.
1) Hasil Jawaban Instrumen Sikap Mahasiswa Pendidikan Geografi dalam
Perlindungan Lingkungan Kampus Unnes
Variabel sikap mahasiswa dalam perlindungan lingkungan
kampus Unnes terdiri dari 7 soal yaitu 3 soal pandangan mahasiswa
pendidikan Geografi terhadap lingkungan kampus, 2 soal perasaan
senang atau tidak senang terhadap perlindungan lingkungan kampus,
dan 2 soal tindakan untuk usaha mengikuti dalam hal perlindungan
kampus.
Tabel 4.2 Hasil Jawaban Instrumen Sikap Mahasiswa dalam
Perlindungan Lingkungan Kampus Unnes
Kategori Jumlah %
Setuju 309 88,20
Tidak setuju 41 11,80
Jumlah 350 100,00
Sumber: Hasil Penelitian 2013, Lampiran 3
38
Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 4.2 dapat diketahui dari
50 responden diperoleh keterangan langsung bahwa jawaban setuju dari
seluruh mahasiswa jurusan pendidikan Geografi berjumlah 309 (88,2%).
Jawaban mahasiswa yang tidak setuju berjumlah 41 (11,8%).
2) Hasil Jawaban Intrumen Sikap Mahasiswa dalam Pengawetan
Lingkungan Kampus Unnes
Variabel ini bertujuan untuk mengungkapkan berapa persen
jumlah jawaban setuju dan tidak setuju dari intumen angket yang
berhubungan dengan sikap mahasiswa terhadap pengawetan lingkungan.
Sikap terhadap pengawetan lingkungan kampus terdiri dari 3 soal
mengenai pandangan mahasiswa terhadap pengawetan lingkungan
kampus, 3 soal mengenai perasaan senang terhadap pengawetan
lingkungan kampus, dan 2 soal mengenai tindakan mahasiswa terhadap
pengawetan lingkungan kampus. Jumlah jawaban instrumen yang
berkaitan dengan sikap terhadap pengawetan lingkungan dapat disajikan
pada Tabel 4.3 berikut.
Tabel 4.3 Hasil Jawaban Instrumen Sikap Mahasiswa dalam
Pengawetan Lingkungan Kampus Unnes
Kriteria Sikap Jumlah %
Setuju 330 82,50
Tidak setuju 70 17,50
Jumlah 400 100,00
Sumber: Hasil Penelitian 2013, Lampiran 3
Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 4.3 diketahui dari 50
responden diperoleh keterangan jawaban setuju dari seluruh mahasiswa
39
pendidikan Geografi berjumlah 330 (82,5%) dan jawaban tidak setuju
berjumlah 70 (17,5%).
3) Hasil Jawaban Instrumen Sikap Mahasiswa dalam Pemanfaatan
Lingkungan Kampus Unnes secara Lestari.
Hasil jawaban instrumen sikap mahasiswa dalam pemanfaatan
lingkungan kampus Unnes secara lestari ini digunakan untuk
mengungkapkan seberapa persen jumlah jawaban setuju dan tidak setuju
dari intrumen yang berkaitan dengan sikap mahasiswa dalam
pemanfaatan lingkungan kampus.
Butir soal angket sikap mahasiswa dalam pemanfaatan
lingkungan kampus Unnes secara lestari terdiri dari 3 butir pandangan
mahasiswa terhadap pemanfaatan lingkungan, 2 perasaan senang
terhadap pemanfaatan lingkungan kampus, dan 3 butir soal mengenai
tindakan untuk usaha mengikuti dalam hal pemanfaatan lingkungan
kampus. Jumlah jawaban instrumen yang berkaitan dengan sikap
mahasiswa dalam pemanfaatan lingkungan kampus Unnes secara lestari,
dapat disajikan dalam Tabel 4.4 sebagai berikut.
Tabel 4.4 Jumlah Jawaban Instrumen Sikap Mahasiswa Pendidikan
Geografi dalam Pemanfaatan Lingkungan
Kategori Jumlah %
Setuju 315 78,8
Tidak Setuju 85 21,2
Jumlah 400 100,0
Sumber: Hasil Penelitian 2013, Lampiran 3
40
Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan bahwa terdapat 315
(78,8%) jawaban setuju dari 50 responden mahasiswa pendidikan
Geografi, sedangkan jawaban tidak setuju berjumlah 85 (21,2%).
3. Sikap terhadap Perlindungan Lingkungan Kampus Unnes
Sikap perlindungan lingkungan kampus adalah pandangan, perasaan,
dan pemanfaatan terhadap perlindungan yang bertujuan untuk terpeliharanya
proses ekologi kampus yang menunjang kelangsungan kehidupan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat kampus dan mutu kehidupan
manusia di lingkungan kampus Unnes. Berdasarkan hasil penelitian sikap
terhadap perlindungan lingkungan kampus dari 50 responden diperoleh
keterangan langsung bahwa mahasiswa jurusan pendidikan Geografi yang
memiliki sikap dalam perlindungan lingkungan kampus Unnes yang baik ada
46 mahasiswa (92%), dan tidak baik ada 4 mahasiswa (8%). Skor rata-rata
seluruh responden yaitu 6,38. Skor 0-<3,5 dikatakan tidak baik dan skor >3,5-
7 dikatakan baik, sehingga menunjukkan bahwa rata-rata mahasiswa
mempunyai sikap sadar terhadap perlindungan lingkungan yang baik. Lebih
jelasnya lihat pada Lampiran 6.
Hasil analisis sikap terhadap perlindungan lingkungan kampus dibagi
menjadi pandangan terhadap perlindungan lingkungan, perasaan terhadap
perlindungan lingkungan, dan kecenderungan tindakan untuk usaha mengikuti
dalam hal perlindungan kampus. Sikap terhadap perlindungan lingkungan
kampus disajikan pada Tabel 4.5.
41
Tabel 4.5. Sikap terhadap perlindungan lingkungan kampus
Sikap Aspek Sikap Indikator Alasan
Sikap
terhadap
perlindungan
lingkungan
kampus
Pandangan
terhadap
perlindungan
lingkungan
Pandangan
penanaman pohon
Pandangan jalan
kaki
Pandangan Biopori
Menetralisir CO2
Enggan jalan kakai
karena Jarak kos jauh
dan bus kurang
Enggan membuat
biopori karena biopori
susah dan butuh waktu
lama untuk
membuatnya
Perasaan
terhadap
perlindungan
lingkungan
Merawat tanaman
kampus
Merawat biopori
Tumbuh kesadaran
merawat tanaman
kampus
Tidak ada waktu luang
Tindakan
terhadap
perlindungan
lingkungan
kampus
Menyiram tanaman
Ikut seminar
perlindungan
lingkungan
Sejuk dan nyaman
Manambah
pengalaman
Sumber: Hasil Penelitian 2012, Lampiran 5
Lebih jelasnya masing-masing dari sikap terhadap perlindungan
lingkungan kampus mahasiswa penidikan Geografi diuraikan sebagai berikut.
a. Pandangan terhadap Perlindungan Lingkungan
Pandangan terhadap perlindungan lingkungan kampus adalah
pengetahuan, pengharapan, dan cara berpikir, serta segala sesuatu tentang
perlindungan lingkungan kampus yang diperoleh dari hasil pikiran
individu. Sebagian besar mahasiswa mempunyai pandangan terhadap
perlindungan lingkungan kampus terdiri dari pandangan tentang
penanaman pohon, jalan kaki, dan biopori. Berdasarkan hasil penelitian
42
sebanyak 96% mahasiswa mempunyai pandangan terhadap perlindungan
lingkungan kampus. Mahasiswa mempunyai pandangan terhadap gerakan
green campus seperti penanaman pohon yang dilakukan di kampus.
Sebanyak 80% mahasiswa mempunyai pandangan terhadap gerakan green
campus karena dengan adanya penanaman pohon maka lingkungan kampus
dapat menetralisir karbondioksida/CO2 yang berbahaya pada lingkungan
kampus sehingga terhindar dari gangguan penyakit pernafasan. Mahasiswa
juga berpandangan perlu digerakan green campus karena dapat
memberikan kenyamanan di sekitar lingkungan kampus dan dapat
mencegah terjadinya kerusakan lingkungan kampus.
Sebagian besar mahasiswa mempunyai pandangan tentang jalan kaki
atau bersepeda saat kuliah. Sebanyak 60% mahasiswa tidak mempunyai
pandangan tentang jalan kaki tidak perlu dilakukan karena jarak antara kos
dengan kampus terlalu jauh dan armada bus tersebut hanya sedikit.
Mahasiswa juga mempunyai usulan agar armada bus ditambah sehingga
dapat memperlancar perkuliahan. Mahasiswa yang mempunyai pandangan
jalan kaki atau bersepeda perlu dilakukan di kampus karena dapat
mencegah terjadinya pemanasan global.
Alasan mahasiswa lainnya mempunyai pandangan tentang jalan kaki
saat berangkat kuliah agar menciptakan Unnes konservasi dan tidak
menambah polusi udara. Selain itu juga beralasan mengurangi kesenjangan
43
sosial, menjadikan budaya Unnes Konservasi, enak sambil jalan-jalan juga
dapat menyehatkan badan, menjadikan mahasiswa fress kalau jalan kaki.
Pandangan mahasiswa tentang biopori yaitu sebanyak 98%
mahasiswa mempunyai pandangan biopori perlu dibuat karena biopori
mempunyai banyak manfaat selain dapat menghasilkan kompos, juga dapat
meresap air dari permukaan tanah dan dapat menyuburkan tanah.
Mahasiswa yang tidak mempunyai pandangan tentang pembuatan biopori
di kampus karena mahasiswa berpikir dalam pembuatan biopori
membutuhkan waktu yang lama.
b. Perasaan terhadap Perlindungan Lingkungan
Perasaan terhadap perlindungan lingkungan adalah keadaan emosi
individu terhadap perlindungan lingkungan serta segala sesuatu yang
menyangkut evaluasi baik buruk berdasarkan faktor emosional mahasiswa
tersebut. Perasaan mahasiswa pendidikan Geografi terhadap perlindungan
lingkungan kampus terdiri perasaan terhadap perawatan tanaman kampus
dan marawat biopori. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa
88% mahasiswa mempunyai perasaan senang terhadap perlindungan
lingkungan kampus. Sebanyak 90% mahasiswa yang mempunyai perasaan
senang untuk merawat tanaman di kampus karena dengan merawat
tanaman kampus kesadaran mahasiswa merawat tanaman kampus perlu
ditanamkan pada diri mahasiswa. Mahasiswa lainnya juga beralasan agar
kampus terlihat sejuk, indah dan mengurangi pencemaran lingkungan
44
Perasaan senang atau tidak senang mahasiswa untuk merawat biopori
di kampus. Sebagian besar 60% mahasiswa senang merawat biopori
dengan alasan demi terciptanya lingkungan yang bebas banjir. Sebanyak
40% mahasiswa menjawab tidak senang membuat dan merawat biopori
karena mahasiswa berfikir untuk membuat biopori cukup susah dan
membutuhkan pemilihan lahan sehingga perlu dikoordinasikan secara tepat
baik oleh mahasiswa maupun jurusan.
c. Presdiposisi Tindakan (konasi) terhadap Perlindungan Lingkungan
Presdiposisi tindakan (konasi) terhadap perlindungan lingkungan
adalah kecenderungan motivasi, perilaku atau aktivitas individu sesuai
dengan perasaan terhadap perlindungan lingkungan kampus.
Kecenderungan tindakan terhadap perlindungan lingkungan kampus terdiri
dari kecenderungan tindakan untuk menyiram bunga tanpa pamrih dan
mengikuti seminar dalam rangka perlindungan lingkungan kampus.
Berdasarkan hasil penelitian sebanyak 88% mahasiswa berusaha
melakukan tindakan terhadap perlindungan lingkungan kampus. Sebanyak
88% mahasiswa akan berusaha melakukan tindakan untuk menyiram bunga
tanpa pamrih karena kampus menjadi sejuk dan indah, tanaman subur,
menciptakan kenyamanan kampus sedangkan sisanya dengan alasan wujud
dari kecintaan lingkungan kampus.
Sebanyak 80% mahasiswa mempunyai kecenderungan tindakan
untuk mengikuti seminar tentang perlindungan lingkungan kampus dengan
45
alasan menambah pengalaman, menambah ilmu pengetahuan. Alasan lain
mahasiswa mengikuti seminar karena untuk menjaga lingkungan alam di
sekitar kampus demi kenyamanan kampus.
Berdasarkan tingginya data sikap mahasiswa pendidikan Geografi
dalam perlindungan lingkungan kampus disebabkan karena rata-rata
mahasiswa mempunyai pengetahuan atau pandangan yang luas tentang
lingkungan hidup. Berdasarkan kriteria yang ada maka dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar mahasiswa jurusan pendidikan Geografi memiliki
sikap yang baik terhadap perlindungan lingkungan kampus Unnes.
4. Sikap terhadap Pengawetan Lingkungan Kampus Unnes
Sikap terhadap pengawetan lingkungan kampus Unnes adalah
pandangan, perasaan dan kecenderungan untuk usaha dalam menjaga dan
mengembangkan sumber daya alam untuk menghindari kepunahan.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa jurusan
pendidikan Geografi yang memiliki sikap dalam pengawetan lingkungan
kampus Unnes sebanyak 43 mahasiswa atau 86%. Sebanyak 7 mahasiswa
atau 4% tidak mempunyai sikap sadar terhadap lingkungan kampus. Rata-
rata skor dari seluruh responden yaitu 6,6. Skor 0-<4 dikatakan tidak baik
dan skor >4-8 dikatakan baik. Rata-rata skor menunjukkan bahwa
mahasiswa pendidikan Geografi mempunyai sikap sadar terhadap
pengawetan lingkungan lebih jelasnya lihat pada Lampiran 6.
46
Sikap terhadap pengawetan lingkungan kampus terdiri pandangan
terhadap pengawetan lingkungan, perasaan senang terhadap pengawetan
lingkungan kampus, kecenderungan tindakan untuk usaha mengikuti dalam
hal pengawetan lingkungan kampus. Sikap terhadap pengawetan lingkungan
kampus disajikan pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6 Sikap terhadap pengawetan lingkungan kampus
Sikap Aspek Sikap Indikator Alasan
Sikap
terhadap
pengawetan
lingkungan
kampus
Pandangan
terhadap
pengawetan
lingkungan
Pandangan sampah
Pandangan sikadu
elena
Pandangan
memtikan lampu
Terhindar
pencemaran tanah
Hutan utuh dan
terhindar global
warming
Menekan emisi CO2
Perasaan
terhadap
pengawetan
lingkungan
Gerakan green
energy
Penggunaan e
learning
Mematikan
komputer setelah
menggunakan
Bentuk dari
konservasi
Bentuk dari
konservasi dan
paperlees
Bentuk konservasi
dan komputer akan
tetap terawat
Tindakan
terhadap
pengawetan
lingkungan
kampus
Mematikan keran
air
Mematikan lampu
yang tidak
digunakan
Hemat air
Hemat listrik dan
budaya konservasi
Sumber: Hasil Penelitian 2012, Lampiran 5
Lebih jelasnya masing-masing sikap terhadap pengawetan lingkungan
kampus mahasiswa jurusan pendidikan Geografi dijelaskan sebagai berikut.
47
a. Pandangan terhadap Pengawetan Lingkungan kampus
Pandangan terhadap pengawetan lingkungan kampus adalah
pengetahuan, pengharapan, dan cara berpikir, serta segala sesuatu tentang
pengawetan lingkungan kampus yang diperoleh dari hasil pikiran
mahasiswa itu sendiri. Pandangan mahasiswa pendidikan Geografi
terhadap pengawetan lingkungan kampus terdiri dari pandangan terhadap
pengelolaan sampah, pengurangan penggunaan kertas dan hemat energi
listrik.
Berdasarkan hasil penelitian sebanyak 80% mahasiswa
mempunyai pandangan yang baik terhadap pengawetan lingkungan
kampus. Pandangan pengawetan lingkungan kampus seperti pandangan
membedakan sampah organik dan anorganik. Sebanyak 88% mahasiswa
mempunyai pandangan tentang membedakan sampah organik dan
anorganik karena dengan alasan membuang sampah dapat membantu
tanah terhindar dari pencemaran dan sampah anorganik bisa dimanfaatkan
untuk daur ulang. Alasan lainnya seperti demi pelestarian lingkungan dan
mahasiswa yang tidak mempunyai pandangan terhadap pembedaan
sampah organik dan anorganik disebabkan karena mereka tidak
mempunyai waktu untuk melakukan kegiatan tersebut selain itu mereka
berpikiran bahwa untuk terlalu sulit dalam membedakan pupuk kompos
tersebut.
48
Sebagian besar mahasiswa mempunyai pandangan tentang
pengurangan penggunaan kertas perlu dilakukan saat perkuliahan seperti
menggunakan sikadu dan elena. Sebanyak 86% mahasiswa mempunyai
pandangan tersebut dengan alasan untuk membantu mengurangi
pemanasan global dan menjaga keutuhan hutan. Mahasiswa yang tidak
mempunyai pandangan terhadap pengurangan penggunaan kertas dengan
alasan karena sikadu yang dipakai dalam perkuliahan sering eror sehingga
kelancaran komunikasi kurang terjamin.
Sebagian besar mahasiswa mempunyai pandangan mematikan
lampu setelah selesai kuliah. Sebanyak 90% mahasiswa dengan alasan
untuk menghemat energi listrik. Alasan mahasiswa lainnya seperti
menekan emisi CO2 yang terdapat dalam kampus dan demi kesejahteraan
masa depan. Mahasiswa yang tidak mempunyai pandangan untuk
mematikan lampu setelah selesai perkuliahan karena mahasiswa terburu-
buru pulang pulang setelah selasai kuliah.
b. Perasaan terhadap Pengawetan Lingkungan
Perasaan terhadap pengawetan lingkungan adalah keadaan emosi
individu terhadap pengawetan lingkungan serta segala sesuatu yang
menyangkut evaluasi baik buruk berdasarkan faktor emosional
mahasiswa tersebut. Perasaan mahasiswa terhadap pengawetan
lingkungan kampus terdiri dari perasaan senang terhadap pengurangan
penggunaan kertas, dan penghematan energi listrik.
49
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan hasil bahwa rata-rata
sebagian besar 88% dari 50 mahasiswa mempunyai perasaan senang
terhadap pengawetan lingkungan. Sehubungan dengan program di
kampus Unnes memberikan kewajiban mahasiswa untuk mengikuti
gerakan green energy sebanyak 70% mahasiswa senang terhadap
keawajiban tersebut dengan alasan demi terwujudnya konservasi.
Mahasiswa yang tidak senang terhadap kewajiban tersebut karena
mahasiswa berpikiran dalam gerakan tersebut membutuhkan waktu yang
lama.
Sebagian besar mahasiswa mempunyai perasaan senang terhadap
kebijakan yang diberikan mahasiswa dalam Unnes dalam pengumpulan
tugas maupun pembelajaran perkuliahan menggunakan e learning.
Sebanyak 60% mahasiswa senang terhadap kebijakan yang diberikan
dengan alasan demi terwujudnya Unnes konservasi. Alasan mahasiswa
lainnya seperti, dengan pengurangan kertas tersebut dapat melestarikan
lingkungan, menjaga lingkungan, paperlees, simpel, lebih mudah dan
menjaga keutuhan hutan, selain itu pengurangan kertas menggunakan
dengan menggunakan media e learning sebagai mahasiswa sudah
memberikan peran terhadap pelestarian hutan. Mahasiswa yang tidak
senang dengan alasan sistem tersebut sering eror.
Sebanyak 80% mahasiswa senang terhadap kebijakan yang
diberikan untuk mematikan komputer setelah dipakai dengan alasan
50
wujud dari Unnes Konservasi sedangkan sisanya dengan alasan sebagai
bentuk kepedulian akan fasilitas kampus dan menghindari kerusakan
komputer lebih cepat. Mahasiswa yang tidak senang karena mahasiswa
terburu-buru untuk pulang ke kosnya masing-masing.
c. Kecenderungan Tindakan untuk Usaha terhadap Pengawetan Lingkungan
Presdiposisi tindakan (konasi) terhadap pengawetan lingkungan
adalah kecenderungan motivasi, perilaku atau aktivitas individu sesuai
dengan perasaan terhadap pengawetan lingkungan kampus.
Kecenderungan tindakan untuk usaha terhadap pengawetan lingkungan
terdiri dari menghemat penggunaan air dan selalu mematikan lampu.
Baerdasarkan hasil penelitian 30 atau 60% mahasiswa cenderung
melakukan tindakan dalam pengawetan lingkungan kampus. Bentuk
pengawetan lingkungan di kampus seperti menggunakan air kamar mandi
seperlunya dan mematikan keran setelah selesai menggunakannya.
Sebanyak 76% mahasiswa cenderung melakukan tindakan tersebut
dengan alasan hemat air untuk menunjang konservasi dan sisa alasan
yang lain untuk menghindari terjadinya ekploitasi air. Mahasiswa yang
cenderung tidak mematikan keran setelah selesai menggunakannya
karena dengan alasan sudah ada penjaga kebersihan yang bertanggung
jawab untuk mematikannya.
Sebanyak 90% mahasiswa cenderung melakukan tindakan untuk
mematikan lampu yang sudah tidak terpakai karena dengan alasan hemat
51
listrik dan merupakan bentuk usaha untuk menunjang konservasi.
Mahasiswa yang tidak mau mematikan lampu saat selesai perkuliahan
karena sudah ada penjaga kebersihan yang bertanggung jawab untuk
mematikan lampu tersebut.
5. Sikap terhadap Pemanfaatan Lingkungan Kampus Unnes
Sikap terhadap pemanfaatan lingkungan secara lestari adalah
pandangan, perasaan, dan kecenderungan untuk melakukan tindakan terhadap
kondisi kawasan pelestarian alam dan jenis tumbuhan. Berdasarkan hasil
penelitian menunjukkan bahwa 50 responden mahasiswa pendidikan Geografi
yang memiliki sikap dalam pemanfaatan lingkungan menunjukkan bahwa
mahasiswa jurusan pendidikan Geografi yang memiliki sikap dalam
pemanfaatan lingkungan kampus secara lestari yang baik ada 45 mahasiswa
atau 90%, sedangkan yang tidak baik hanya 5% lebih jelasnya lihat pada
lampiran 6.
Sikap terhadap pemanfaatan lingkungan kampus secara lestari terdiri
dari pandangan terhadap pemanfaataan lingkungan secara lestari, perasaan
senang terhadap pemanfaataan lingkungan secara lestari, kecenderungan
tindakan untuk usaha mengikuti dalam hal pemanfaataan lingkungan secara
lestari. Sikap terhadap pemanfaatan lingkungan secara lestari disajikan pada
Tabel 4.7.
52
Tabel 4.7 Sikap terhadap pemanfaatan lingkungan kampus
Sikap Aspek Sikap Indikator Alasan
Sikap
terhadap
pemanfaatan
lingkungan
kampus
Pandangan
terhadap
pemanfaatan
lingkungan
Pandangan daur
ulang sampah
Pandangan
mahasiswa
terhadap
pembuatan alat
peraga dari kertas
karton lunak yang
tidak dipakai
Terhindar pencemaran
tanah
Menciptakan kreatifitas
mahasiswa, terhindar
pencemaran
lingkungan
Perasaan
terhadap
pemanfaatan
lingkungan
Pemanfaatan kertas
bekas
Pembuatan pupuk
kompos
Menumbuhkan jiwa
kewirausahaan
Melatih kreatifitas
mahasiswa
Tindakan
terhadap
pemanfaatan
lingkungan
kampus
Pemanfaatan
plastik, kertas, dan
botol bekas
Kegiatan
pengolahan pupuk
kompos
Pembuatan media
pembelajaran dari
kertas bekas
Menumbuhkan jiwa
kewirausahaan
Menambah
pengalaman dalam
pembuatan pupuk
kompos
Mencegah pencemaran
lingkungan juga dapat
melestarikan alam
Sumber: Hasil Penelitian 2012, Lampiran 5
Lebih jelasnya masing-masing sikap terhadap pemanfaatan lingkungan
kampus mahasiswa jurusan pendidikan Geografi diuraikan sebagai berikut.
a. Pandangan terhadap Pemanfaatan Lingkungan Kampus
Pandangan terhadap pemanfaatan lingkungan kampus adalah
pengetahuan, pengharapan, dan cara berpikir, serta segala sesuatu tentang
pemanfaatan lingkungan kampus yang diperoleh dari hasil pikiran
mahasiswa itu sendiri. Pandangan mahasiswa terhadap pemanfaatan
53
lingkungan kampus secara lestari terdiri dari pandangan terhadap daur
ulang sampah dan pandangan tentang kompos.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata
sebanyak 46 atau (92%) mahasiswa mempunyai pandangan yang baik
terhadap pemanfaatan lingkungan secara lestari dengan daur ulang
sampah. Sebanyak 72% mahasiswa mempunyai pandangan terhadap
pemanfaatan kertas bekas yang tidak terpakai untuk didaur ulang dengan
alasan agar mencegah terjadinya pencemaran lingkungan terutama
pencemaran tanah. Sebanyak 28% mahasiswa mempunyai pandangan
terhadap pembuatan alat peraga pembelajaran dari kertas dan karton
lunak yang sudah tidak terpakai dengan alasan karena menciptakan
kreatifitas mahasiswa. Mahasiswa yang tidak mempunyai pandangan
terhadap pemanfaatan daur ulang kertas karena mahasiswa tersebut
berpikiran bahwa dalam daur ulang kertas bekas tersebut membutuhkan
waktu dan tenaga yang lebih.
b. Perasaan terhadap Pemanfaatan Lingkungan Kampus secara Lestari
Perasaan terhadap pemanfaatan lingkungan adalah keadaan emosi
individu terhadap pemanfaatan lingkungan serta segala sesuatu yang
menyangkut evaluasi baik buruk berdasarkan faktor emosional
mahasiswa tersebut. Indikator ini digunakan untuk mengungkapkan
seberapa jauh perasaan terhadap pemanfaatan lingkungan kampus secara
lestari. Perasaan terhadap pemanfaatan lingkungan terdiri dari perasaan
54
senang terhadap pemanfaatan barang bekas, dan pembuatan pupuk
kompos.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan hasil bahwa sebanyak 23
mahasiswa atau 46% dari 50 mahasiswa mempunyai perasaan senang
terhadap pemanfaatan lingkungan. Pemanfaatan barang bekas tersebut
dengan memberikan kewajiban kepada mahasiswa untuk menggunakan
media pembelajaran dengan memanfaatkan barang. Sebanyak 72%
mahasiswa berperasaan senang terhadap kewajiban dalam pemanfaatan
kertas bekas karena dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan mahasiswa
dan sisanya menjawab alasan mencegah kerusakan lingkungan, lebih
efektif.
Sebanyak 80% mahasiswa berperasaan senang terhadap pembuatan
pupuk kompos yang dilakukan di Unnes dengan alasan untuk melatih
kreatifitas mahasiswa dan sisanya dengan alasan menambah teman.
c. Kecenderungan Tindakan terhadap Pemanfaatan Lingkungan Kampus
secara Lestari
Presdiposisi tindakan (konasi) terhadap pemanfaatan lingkungan
adalah kecenderungan motivasi, perilaku atau aktivitas individu sesuai
dengan perasaan terhadap pemanfaatan lingkungan kampus.
Kecenderungan tindakan mahasiswa pendidikan Geografi terhadap
pemanfaatan lingkungan kampus secara lestari terdiri dari tindakan untuk
55
melakukan usaha mengikuti pemanfaatan kertas, plastik, mengikuti
pelatihan pembuatan kompos.
Hasil penelitian menunjukkan hasil bahwa 41 mahasiswa atau 82%
mahasiswa berusaha untuk melakukan pemanfaatan lingkungan kampus
secara lestari. Mahasiswa yang tidak berusaha untuk melakukan usaha
pemanfaatan lingkungan sebanyak 9 mahasiswa atau 18%.
Sebanyak 90% mahasiswa cenderung melakukan tindakan untuk
memanfaatkan plastik, kertas, dan botol bekas dengan alasan untuk
meningkatkan pendapatan dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan.
Alasan mahasiswa lainnya agar mencegah pencemaran tanah dan
menambah pengalaman.
Sebanyak 60% mahasiswa cenderung melakukan tindakan untuk
mengikuti kegiatan pengolahan pupuk kompos di kampus karena
menambah pengalaman dalam pembuatan pupuk kompos. Alasan
mahasiswa lainnya dapat menciptakan lapangan pekerjaan, bermanfaat
dimasa yang akan datang dan ketrampilan bertambah. Mahasiswa yang
cenderung tidak melakukan usaha dalam pemanfaatan lingkungan dengan
alasan karena tidak ada waktu untuk kegiatan tersebut dikarenakan tugas
kuliah.
Sebagian besar mahasiswa cenderung mengikuti pembuatan media
pembelajaran dari kertas bekas. Sebanyak 82% mahasiswa beralasan
untuk mencegah pencemaran lingkungan juga dapat melestarikan alam
56
sehingga semua barang dapat dimanfaatakan agar lingkungan menjadi
tidak kumuh karena sampah didaur ulang. Alasan mahasiswa lainnya
adalah meningkatkan kreatifitas mahasiswa.
Berdasarkan tingginya data sikap mahasiswa terhadap pemanfaatan
lingkungan secara lestari disebabkan karena mahasiswa mempunyai
pengetahuan dan pandangan tentang pelestarian lingkungan sehingga
mahasiswa sadar dalam menjaga lingkungannya. Berdasarkan kriteria
yang ada maka secara umum dapat disimpulkan sebagian besar
mahasiswa pendidikan Geografi mempunyai sikap terhadap pemanfaatan
lingkungan secara lestari yang baik.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian sikap sadar lingkungan terdiri dari dari sikap
perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan lingkungan secara lestari yang
secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Sikap terhadap Perlindungan Lingkungan Kampus
Berdasarkan hasil penelitian sikap terhadap perlindungan lingkungan
kampus yang terdiri dari pandangan terhadap penanaman pohon. Perasaan
mahasiswa terhadap perawatan tanaman kampus dan merawat biopori.
Kecenderungan tindakan untuk menyiram bunga, menjaga kebersihan,
kecenderungan untuk mengikuti seminar dalam rangka perlindungan
lingkungan kampus.
57
Berdasarkan hasil penelitian sebanyak 92% mahasiswa mempunyai
pandangan, perasaan dan kecenderungan untuk melakukan tindakan dalam
perlindungan lingkungan dengan alasan demi kenyamanan lingkungan
kampus, mewujudkan konservasi, dan mencegah kerusakan yang terjadi pada
lingkungan kampus. Faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa
mempunyai sikap terhadap perlindungan lingkungan kampus dikarenakan
mahasiswa telah mempunyai pengetahuan tentang lingkungan hidup, sehingga
setelah mahasiswa tersebut tahu tentang pengetahuan lingkungan hidup akan
mengaplikasikan pengetahuannya pada kehidupan sehari-hari.
Mahasiswa yang enggan jalan kaki dengan alasan jarak antara kos
dengan kampus jauh, terburu-buru untuk pulang kos. Mahasiswa yang enggan
membuat biopori karena pembuatan biopori membutuhkan waktu yang lama
dalam membuatnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa menjawab
dalam pembuatan biopori membutuhkan waktu yang lama dalam membuat ini
disebabkan karena mahasiswa tersebut tidak mengetahui cara pembuatan
biopori. Padahal menurut pendapat Brata Departemen Ilmu Tanah dan
Sumberdaya Lahan cara pembuatan biopori adalah dengan lubang silindris
yang dibuat ke dalam tanah dengan diameter 10 cm, kedalaman sekitar 100
cm, dan lubang tersebut diisi dengan sampah organik, sehingga pembuatan
biopori dikatakan mudah dan waktu yang singkat, sehingga solusi yang tepat
agar mahasiswa mengetahui cara pembuatan biopori diperlukan sosialisasi
pembuatan biopori.
58
2. Sikap terhadap Pengawetan Lingkungan Kampus
Berdasarkan hasil penelitian sikap mahasiswa pendidikan Geografi
terhadap pengawetan lingkungan yang terdiri dari pandangan, perasaan dan
kecenderungan tindakan terhadap pengelolaan sampah, pengurangan
penggunaan kertas dan hemat energi listrik.
Berdasarkan hasil penelitian sebanyak 86% mahasiswa yang
mempunyai sikap terhadap pengawetan lingkungan kampus dengan alasan
menghindari pencemaran lingkungan kampus dan sampah dapat didaur ulang
kembali, menghemat enegi, demi terwujudnya Konservasi Unnes. Faktor-
faktor yang mempengaruhi mahasiswa menjawab dengan alasan tersebut
dikarenakan mahasiswa mempunyai pengetahuan lingkungan hidup sehingga
mahasiswa mengetahui penyebab terjadinya kerusakan lingkungan yang
disebabkan oleh manusia.
Sebanyak 4% mahasiswa yang tidak mempunyai sikap terhadap
pengawetan lingkungan seperti tidak senang menggunakan sikadu guna
pengurangan kertas dengan alasan sikadu tersebut sering eror sehingga
pekerjaan mahasiswa menjadi terhambat selain itu karena tugas mahasiswa
yang banyak. Penyebab mahasiswa yang tidak setuju menggunakan sikadu
karena mahasiswa belum menyadari betapa pentingnya penghematan kertas
dilakukan demi menjaga keutuhan hutan dan kerusakan lingkungan. Solusi
yang tepat untuk mahasiswa yang tidak setuju terhadap pengurangan kertas
yaitu mahasiswa diberi pengetahuan tentang pengawetan lingkungan.
59
3. Sikap terhadap Pemanfaatan Lingkungan secara Lestari
Berdasarkan hasil penelitian sikap terhadap pemanfaatan lingkungan
secara lestari yang terdiri dari pandangan, perasaan dan kecenderungan
tindakan mahasiswa terhadap daur ulang sampah, kompos, pemanfaatan
barang bekas.
Berdasarkan hasil penelitian sebanyak 90% mahasiswa yang
mempunyai sikap terhadap pemanfaatan lingkungan kampus dengan alasan
untuk meningkatkan pendapatan mahasiswa, mencegah terjadinya
pencemaran lingkungan, mencegah terjadinya kerusakan lingkungan kampus,
menumbuhkan jiwa kewirausahaan mahasiswa dan menumbuhkan kreatifitas.
Faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa beralasan mencegah terjadinya
pencemaran lingkungan dikarenakan mahasiswa mempunyai pengetahuan
lingkungan hidup selain itu mahasiswa juga belajar hemat dalam kehidupan
sehari-hari.
Mahasiswa yang tidak mempunyai sikap terhadap pemanfaatan
lingkungan dengan alasan tidak ada waktu luang untuk melakukan kegiatan
tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa menjawab alasan
tersebut dikarenakan faktor kemanusiaan yang mempengaruhi lingkungan
hidup terutama gaya hidup mahasiswa yang disebabkan karena munculnya
gaya hidup, bersenang-senang dan ingin mengikuti mode terakhir sehingga
akan merusak lingkungan hidup, selain itu mahasiswa sibuk untuk
60
mengerjakan tugas kuliah sehingga tidak ada waktu luang untuk mengikuti
kegiatan yang berhubungan dengan pemanfaatan lingkungan.
Penyebab mahasiswa tidak mempunyai sikap sadar lingkungan
dikarenakan faktor ketidaktahuan dan faktor kemanusiaan. Maksud dari
ketidaktahuan adalah mahasiswa belum memiliki pengetahuan tentang
lingkungan hidup maka jelas akan mempengaruhi kesadaran lingkungan. Faktor
kemanusiaan sangat mempengaruhi lingkungan hidup terutama gaya hidup
mahasiswa yang disebabkan karena munculnya gaya hidup global melalui
perdangangan, perjalanan, televisi, dan mereka meletakkan kerangka dasar bagi
gaya hidup global, gaya hidup global mementingkan materi, bersenang-senang
dan ingin mengikuti mode terakhir sehingga akan merusak lingkungan hidup.
Kesadaran lingkungan adalah upaya untuk menumbuhkan kesadaran agar
tidak hanya tahu tentang sampah, pencemaran, penghijauan tetapi lebih dari pada
itu semua, membangkitkan kesadaran lingkungan. Etika lingkungan yang sampai
sekarang berlaku adalah etika lingkungan yang didasarkan pada sistem nilai yang
mendudukan manusia sebagai makhluk biologis. kesadaran lingkungan
diterapkan dalam prinsip konservasi yaitu perlindungan, pengawetan dan
pemanfaatan lingkungan secara lestari.
Kesadaran lingkungan dapat diraih melalui pendidikan lingkungan hidup
yaitu masalah kependudukan dan lingkungan tidak hanya di atasi dengan
melakukan usaha yang bersifat teknis, tetapi harus didukung dengan upaya yang
bersifat edukatif dan persuasif, caranya dengan melaksanakan Pendidikan
61
Kependudukan Lingkungan Hidup dari kanak-kanak sampai perguruan tinggi.
Institusi tersebut dalam hal ini adalah Unniversitas atau sekolah-sekolah harus
mendukung dalam upaya sikap sadar lingkungan. Mahasiswa memiliki
kedudukan dan peranan penting dalam pengembangan sikap sadar lingkungan di
kampus Unnes. Sekarang mahasiswa sudah mengepakan sayapnya dan aktionnya
di lapangan untuk menerapkan sikap sadar lingkungan, contohnya
penanggulangan sampah, mengikuti program satu pohon satu mahasiswa,
menggunakan sepeda ke kampus serta tidak merokok di area kampus.
Berdasarkan hasil penelitian mahasiswa pendidikan Geografi yang mempunyai
sikap sadar lingkungan ada 45 mahasiswa (90%), dan yang tidak bersikap sadar
lingkungan ada 5 mahasiswa (10%).
62
BAB V
KESIMPULAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil penelitian sikap sadar lingkungan mahasiswa pendidikan Geografi
yang masih aktif sebagai mahasiswa Geografi dan telah menempuh mata kuliah
Pendidikan Kependudukan Lingkungan Hidup tahun akademik 2012
menunjukkan bahwa:
1. Sikap terhadap Perlindungan Lingkungan Mahasiswa Jurusan
Pendidikan Geografi
Sebagian besar sikap terhadap perlindungan lingkungan kampus
mahasiswa pendidikan Geografi dalam kategori baik seperti mahasiswa
mempunyai pandangan terhadap penanaman pohon, perasaan mahasiswa
terhadap perawatan tanaman kampus dan merawat biopori, dan
kecenderungan tindakan untuk menyiram bunga, menjaga kebersihan dan
kecenderungan untuk mengikuti seminar dalam rangka perlindungan
lingkungan kampus hal ini ditunjukkan dengan lingkungan di jurusan
Geografi yang bersih daripada jurusan lain.
2. Sikap terhadap Pengawetan Lingkungan Mahasiswa Jurusan
Pendidikan Geografi
Sebagian besar sikap terhadap pengawetan lingkungan kampus
mahasiswa pendidikan Geografi dalam kategori baik seperti mahasiswa
mempunyai dari pandangan pengelolaan sampah pengurangan penggunaan
63
kertas, hemat energi listrik, perasaan senang terhadap pengelolaan sampah,
hemat energi listrik dan pengurangan penggunaan kertas dan kecenderungan
tindakan untuk melakukan usaha terhadap pengelolaan sampah, pengurangan
pengggunaan kertas dan hemat energi listrik.
3. Sikap terhadap Pemanfaatan Lingkungan Mahasiswa Jurusan
Pendidikan Geografi
Sebagian besar sikap terhadap pengawetan lingkungan kampus
mahasiswa pendidikan Geografi dalam kategori baik seperti mahasiswa
mempunyai pandangan terhadap daur ulang sampah, kompos, pemanfaatan
barang bekas, perasaan terhadap daur ulang sampah, kompos, pemanfaatan
barang bekas, dan kecenderungan tindakan untuk melakukan usaha terhadap
daur ulang sampah, pemanfaatan barang bekas.
B. Saran
1. Terciptanya sikap sadar lingkungan di kampus hendaknya juga diterapkan
oleh mahasiswa di lingkungan masyarakat (rumah, kos, tempat umum dll).
2. Unnes perlu mengadakan penyuluhan tentang lingkungan terutama dalam
pembuatan pupuk kompos dan biopori.
3. Unnes perlu mengadakan kegiatan rutin tentang pemanfaatan barang bekas.
64
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Syaifudin. 2009. Sikap Manusia dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Backman and Secord. 2001. Introduction to Psycology. Singapore: Mc Graw Hill
Book.
Benjamin S. Bloom. 2000. Taxonomy of educational Objectuives Handbook: New
York: David Mekay.
Bimo, Walgito. 2002. Pengantar psikologi umum. Yogyakarta: Andi Offset
Budiraharjo, Paulus. 1997. Mengenal Teori Kepribadian Mutakhir. Yogyakarta:
Kanisiun
Darmawan dan Zulkarnaini. 2010. “Hubungan Pengetahuan, Sikap, Perilaku dan
Peran serta dengan Kesadaran Lingkungan Hidup Serta Kesanggupan
Membayar Masyarakat Sekitar Bantaran Sungai Di Kota Pekanbaru”.
Dalam ilmu lingkungan.No.2 hal 104.
Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Djamin, Djanius. 2007. Undang-Undang Lingkungan Hidup. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia.
Dwidjoseputro. 1991. Ekologi Manusia dan Lingkungannya.Jakarta: Erlangga.
Goleman, Daniel. 1997. Kecerdasan Emosional. Jakarta: Gramedia Pusat
Hardjosoemantri, Koesnadi. 1991. Hukum Perlindungan Lingkungan dan Konservasi
Sumber Daya Alam hayati dan Ekosistemnya. Yogyakarta: UGM press.
http://Konservasi .Unnes.ac.id (diunduh pada tanggal 15 Februari 2013)
Http://simawa.unnes.ac.id (diunduh pada tanggal 15 Februari 2013).
Indria. Widya. 2006. Pengetahuan Lingkungan Hidup Dan Perilaku Ranah
Lingkungan. Skripsi. Semarang. Unnes.
Iskandar. 2001. Pengantar Psikologi. Bandung: Angkasa.
Khamid. Muh. 2005. Hubungan Antara Pengetahuan Siswa Dengan Perilaku Siswa
Dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan. Skripsi. Semarang: Unnes
Krathowl, D, R. 1974. Taxonomy of educational Objectuives Handbook II Affective
Domain. London: Longmans.
Krech and Crutfield. 2003. The Psycology of Adolesence. New York: Hogton Miflin
Company.
65
Muafan. Siti. 2005. Pengaruh Tingkat Pengetahuan Hidup Terhadap Perilaku Siswa
Dalam Menjaga Kebersihan. Skripsi. Semarang: Unnes.
Mulyani, Sri. 2000. Hubungan Antara Latar Belakang Pendidikan Formal, Tingkat
Pengetahuan lingkungan, dan Peran Serta Wanita dalam Usaha Pelestarian
Lingkungan. Skripsi: Semarang: Unnes.
Neolaka, Amos. 2008. Kesadaran Lingkungan. Jakarta: Reneka Cipta.
Rahmadi, Takdir. 2011 Hukum lingkungan di Indonesia. Jakarta: Rajagrafindo
Persada.
Salim, Emil. 1979. Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: Mutiara.
Sastrawijaya. Tresna.2009. Pencemaran Lingkungan.Jakarta. Rineka Cipta.
Sholeh, Muh. 2011. “Model Pengelolaan Sampah Kos-Kosan Di Kelurahan
Sekaran Gunung Pati Semarang”. dalam Forum Ilmu Sosial. hal 88.
Sudijono, Anas. 2006. Pengantar evaluasi pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Suharsimi, Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sunarko. 2007. Diktat Perkuliahan Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan
Hidup. Semarang: UNNES.
Swan and Stapp. 1974. Psycomotor Domain. London: Longmans.
TIM Pengembang Universitas Konservasi Universitas Negeri Semarang. 2009.
Rencana Strategis 2009-2012 ( Pengembangan Universitas Negeri
Semarang sebagai Universitas Konservasi). Semarang: Tidak Diterbitkan.
Zen, M. T. 1985. Menuju Kelestarian Lingkungan Hidup. Jakarta: Gramedia.
66
LAMPIRAN
67
LAMPIRAN 1
Sampel Penelitian
No Nama Nim Jenis Kelamin
1 Syaekhul Indriyanto 3201409053 Laki-laki
2 Muhamad Lukman Hidayat 3201409002 Laki-laki
3 Reka Nur Afian 3201409005 Laki-laki
4 Khatam Prastyohadi 3201409009 Laki-laki
5 Cipta Adi Wijaya 3201409013 Laki-laki
6 Fauzi Kurnianto 3201409018 Laki-laki
7 Tyas Mahardika 3201409027 Laki-laki
8 Aji Setyo Rio Nur Cahyo 3201409028 Laki-laki
9 Nurul layli Yafiudin 3201409042 Laki-laki
10 Eko Edi Septiyanto 3201409050 Laki-laki
11 Yuhana Dwi Krisnawati 3201409001 Perempuan
12 Nurya Dwi Saputra 3201409057 Laki-laki
13 Anissa Ristyani 3201409060 Perempuan
14 Wahono 3201409067 Laki-laki
15 Teguh Affriyadi 3201409087 Laki-laki
16 Ahadiyah ratnasari 3201409092 Perempuan
17 Sri Yuliani 3201409068 Perempuan
18 Agustina Ridhowati 3201409095 Perempuan
19 Yuspika Maharani 3201409090 Perempuan
20 Muhammad Syukur 3201409096 Laki-laki
21 Nur Laili 3201409012 Perempuan
22 Bayu W. 3201409079 Laki-laki
23 Ana Nur Fauziyah 3201409004 Perempuan
24 Ratna Dwi Setyowati 3201409006 Perempuan
68
25 Retno Ristyaningrum 3201409016 Perempuan
26 Didik Cahyo Mariyanto 3201409022 Laki-laki
No Nama Nim Jenis Kelamin
27 Dwi Kurniawati 3201409020 Perempuan
28 Ambar Tri Hutami 3201409029 Perempuan
29 Vita Nandia Sari 3201409044 Perempuan
30 Makrifah 3201409045 Perempuan
31 Deni Puspita Sari 3201409046 Perempuan
32 Aslih Fitriani 3201409049 Perempuan
33 Eka Puji 3201409052 Perempuan
34 Wahono 3201409067 Laki-laki
35 Rizka Istyas 3201409069 Perempuan
36 Tauhid Agus 3201409073 Laki-laki
37 Mifta Nurjanah 3201409082 Perempuan
38 Zoenita Fitriani 3201409083 Perempuan
39 Nur Isnaini 3201409088 Perempuan
40 Dian Fatmawati 3201409026 Perempuan
41 Sri Nata Saputri 3201409051 Perempuan
42 Dwi Budi Aryanto 3201409071 Laki-laki
43 Kevin Cedi 3201409037 Laki-laki
44 Nila Amalia 3201409014 Perempuan
45 layla Ramdhan Nurfasani 3201409043 Perempuan
46 Rossa Dewi harjati 3201410076 Perempuan
44 Wiwik Lestariningsih 3201410095 Perempuan
48 Reza Arianti 3201410002 Perempuan
49 Fella Oktafiana 3201410009 Perempuan
50 Sugiyanto 3201410079 Laki-laki
69
Lampiran 2
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
Kepada
Yth. Mahasiswa/mahasiswi
Pendidikan geografi
Di Universitas Negeri Semarang
Dalam rangka penyusunan skripsi saya yang berjudul “ Sikap Sadar
Lingkungan Mahasiswa Pendidikan Geografi”. Maka penulis mengharapkan
ketersediaan mahasiswa/mahasiswi untuk mengisi angket ini sesuai dengan yang
sebenarnya.
Penulis sangat menghargai setiap jawaban yang diberikan dan akan tetap
menjaga kerahasiaannya serta tidak akan berpengaruh terhadap prestasi yang akan
anda peroleh karena penelitian ini hanya semata-mata hanya untuk kepentingan
peneliti.
Atas bantuan dan kesediaan untuk menjawab angket ini peneliti mengucapkan
banyak terimakasih.
Semarang,….,….., 2012
Peneliti
Instrument penelitian
70
KISI ANGKET SIKAP SADAR LINGKUNGAN
Variabel Sub variabel Indikator Nomor
Sikap sadar lingkungan
mahasiswa geografi
1. Sikap
mahasiswa
dalam
perlindungan
lingkungan
a. Pandangan mahasiswa
tentang:
1) Penanaman pohon
2) Bersepeda atau jalan
kaki saat kuliah
3) biopori
b. Perasaan senang atau tidak
senang tentang
1) Merawat tanaman
kampus
2) Merawat biopori
c. Tindakan untuk usaha
mengikuti dalam hal
perlindungan lingkungan
1) Menyiram bunga tanpa
pamrih
2) Menjaga kebersihan
3) Mengikuti seminar
dalam hal perlindungan
kampus.
1, 2, 3
4, 5
6, 7
71
2. Sikap
mahasiswa
dalam
pengawetan
lingkungan
a. Pandangan mahasiswa
terhadap pengawetan
lingkungan
1) Sampah
2) Pengurangan
penggunaan kertas
3) Energi listrik
b. b. Perasaan senang atau
tidak senang terhadap
pengawetan lingkungan
1) Sampah
2) Pengurangan
penggunaan kertas
3) Energi listrik
c. c. Tindakan untuk usaha
d. mengikuti dalam hal
pengawetan lingkungan
e. 1) menggunakan air
secukupnya
f. 2) Selalu mematikan
lampu yang sudah
digunakan.
a. Pandangan mahasiswa
terhadap pemanfaatan
lingkungan dengan lestari
7, 8, 9
10, 11, 12
13, 14
15, 16, 17
72
3. Sikap
mahasiswa
dalam
pemanfaatan
lingkungan
dengan lestari
1) Daur ulang sampah
2) Kompos
b. Perasaan senang atau tidak
senang terhadap
pemanfaatan lingkungan
dengan lestari
1) Senang mengikuti
kegiatan yang
berhubungan dengan
pemanfaatan barang
bekas
c. Tindakan untuk usaha
mengikuti dalam hal
pemanfaatan lingkungan
dengan lestari
1) Memanfaatkan plastik,
kertas, dan botol bekas
2) Mengikuti kegiatan
pengolahan kompos
3) Mengikuti pelatihan
pembuatan kompos
18, 19
20, 21, 22
73
LEMBAR INSTRUMEN SIKAP SADAR LINGKUNGAN
MAHASISWA TERHADAP LINGKUNGAN KAMPUS
1. Indentitas Responden
Nama :
NIM :
2. Petujuk pengisisan
1. Bacalah setiap pertanyaan secara teliti sebelum menjawab
2. Pilih salah satu jawaban dengan memberikan tanda silang (X) pada
jawaban yang yang sesuai dengan kondisi sikap saudara. Hal ini tidak
akan mengurangi nilai hasil belajar mahasiswa.
Sikap Mahasiswa dalam Perlindungan Lingkungan
A. Pandangan Mahasiswa Terhadap Perlindungan Lingkungan
1. Di kampus perlu di gerakan Green campus
a. Setuju, alasannya ………..
b. Tidak setuju, alasannya………..
2. Bersepeda atau jalan kaki perlu dilakukan saat kuliah
a. Setuju, alasannya ………..
b. Tidak setuju, alasannya………..
3. Biopori perlu dibuat di lingkungan kampus
a. Setuju,alasannya ………..
b. Tidak setuju, alasannya………..
B. Perasaan Senang Atau Tidak Senang Terhadap Perlindungan Lingkungan
4. Kewajiban merawat tanaman di kampus
a. Senang, alasannya ………..
b. Tidak senang, alasannya………..
5. Kewajiban diberikan kepada mahasiswa unnes yang masih aktif untuk
membuat hingga merawat biopori agar berfungsi sebagaimana mestinya.
74
a. Senang, alasannya ………..
b. Tidak senang, alasannya………..
C. Tindakan Untuk Usaha Mengikuti Dalam Hal Perlindungan Lingkungan
6. Tugas sebagai mahasiswa yang cinta lingkungan, apabila melihat tanaman di
sekitar kampus layu, maka saya harus membantu menyirami tanaman yang
layu tersebut tanpa pamrih.
a. Setuju,alasannya ………..
b. Tidak setuju, alasannya………..
7. Kegiatan program UNNES sebagai Universitas Konservasi (seminar/diskusi)
yang dilaksanakan di UNNES terutama dalam hal perlindungan lingkungan
perlu di ikuti oleh setiap mhasiswa.
a. Setuju,alasannya ………..
b. Tidak setuju, alasannya………..
Sikap mahasiswa Dalam Pengawetan Lingkungan
A. Pandangan Mahasiswa Terhadap Pengawetan Lingkungan
8. Selalu membuang sampah berdasarkan jenisnya (biotik/abiotik).
a. Setuju, alasannya ………..
b. Tidak setuju, alasannya………..
9. Melalui sikadu, elena, konsumsi kertas dapat ditekan tanpa mengurangi
efektifitas belajar mahasiswa.
a. Setuju, alasannya ………..
b. Tidak setuju, alasannya………..
10. Mematikan lampu setelah selasai perkulihan.
a. Setuju, alasannya ………..
b. Tidak setuju, alasannya………..
B. Perasaan Senang atau Tidak Senang Terhadap Pengawetan Lingkungan
75
11. Dalam program pengawetan lingkungan di kampus, maka Unnes memberikan
kewajiban kepada mahasiswa harus mengikuti gerakan green energy.
a. Senang, alasannya ………..
b. Tidak senang, alasannya………..
12. Kewajiban diberikan mahasiswa Unnes dalam pengumpulan tugas- tugas
maupun pembelajaran perkuliahan menggunakan e learning.
a. Senang, alasannya ………..
b. Tidak senang, alasannya………..
13. Kewajiban yang diberikan mahasiswa mematikan komputer setelah dipakai,
karena dapat menghemat energi listrik.
a. Senang, alasannya ………..
b. Tidak senang, alasannya………..
C. Tindakan untuk Usaha Mengikuti Dalam Hal Pengawetan Lingkungan.
14. Dalam program pengawetan lingkungan Unnes , maka saya akan
mengguanakan air kamar mandi seperlunya, dan mamatikan keran setelah
menggunakannya.
a. Setuju,alasannya ………..
b. Tidak setuju, alasannya………..
15. Sebagai masyarakat kampus melihat lampu yang sudah tidak di gunakan,
maka saya akan segera mematikannya.
a. Setuju, alasannya ………..
b. Tidak setuju, alasannya………..
Sikap Mahasiswa Dalam Pemanfaatan Lingkungan Dengan Lestari
A. Pandangan Mahasiswa Terhadap Pemanfaatan Lingkungan Dengan Lestari
16. Memanfaatkan kertas bekas yang sudah tidak terpakai, dengan cara mendaur
ulang kertas.
a. Setuju, alasannya ………..
b. Tidak setuju, alasannya………..
76
17. Pembuatan pupuk kompos perlu dilaksanakan di kampus, karena akan
mengatasi pencemaran lingkungan.
a. Setuju, alasannya ………..
b. Tidak setuju, alasannya………..
18. Pembuatan alat peraga pembelajaran dari kertas dan karton lunak yang sudah
tidak terpakai sangat bermanfaat bagi saya.
a. Setuju, alasannya ………..
b. Tidak setuju, alasannya………..
B. Perasaan Senang Atau Tidak Senang Terhadap Pemanfaatan Lingkungan
Dengan Lestari
19. Kewajiban yang diberikan kepada mahasiswa untuk menggunakan media
pembelajaran dengan memanfaatkan barang bekas karena dapat mencegah
pencemaran lingkungan, sehingga lingkungan akan tetap lestari.
a. Senang, alasannya ………..
b. Tidak senang, alasannya………..
20. Kewajiban yang diberikan mahsiswa Unnes untuk mengikuti kegiatan
pembuatan pupuk kompos yang diadakan di kampus.
a. Senang, alasannya ………..
b. Tidak senang, alasannya……….
C. Tindakan Untuk Usaha Mengikuti Dalam Hal Pemanfaatan Lingkungan
Dengan Lestari
21. Akhir-akhir ini banyak plastik, kertas, dan botol bekas yang tidak
dimanfaatkan, sebagai mahasiswa yang cerdas maka saya akan membuat
barang tersebut untuk dibuat kerajinan.
a. Setuju, alasannya ………..
b. Tidak setuju, alasannya………..
77
22. Saya akan mengikuti kegiatan pengolahan pupuk kompos di kampus.
a. Setuju, alasannya ………..
b. Tidak setuju, alasannya………..
23. Sebagai masyarakat kampus, saya akan mengikuti pelatihan-pelatihan
pembuatan alat peraga/media pembelajaran dengan memanfaatkan bahan-
bahan bekas yang tidak dimanfaatkan.
a. Setuju, alasannya ………..
b. Tidak setuju, alasannya………..
78
Lampiran 3
TABEL TABULASI DATA HASIL JAWABAN PENELITIAN
SIKAP SADAR LINGKUNGAN KAMPUS
Aspek sikap
Jawaban
Jumlah
Soal
Ya % Tidak %
Sikap terhadap perlindungan lingkungan
kampus
7 304 86,8 46 13,2
Sikap terhadap pengewetan lingkungan kampus 8 330 82,5 70 17,5
Sikap terhadap pemanfaatan lingkungan
kampus
8 315 78,7 85 21,3
Jumlah 23 949 82,5 201 17,5
Sikap Terhadap Perlindungan Lingkungan Kampus
Pandangan Terhadap Perlindungan Lingkungan
No Kode Nomor Soal
Jumlah
Kategori
1 2 3
1 R-01 1 0 1 2 Baik
2 R-02 1 0 0 1 Tidak Baik
3 R-03 1 0 1 2 Baik
4 R-04 0 0 1 1 Tidak Baik
5 R-05 1 0 1 2 Baik
6 R-06 1 0 1 2 Baik
7 R-07 1 0 1 2 Baik
8 R-08 1 0 1 2 Baik
9 R-09 1 0 1 2 Baik
10 R-10 1 0 1 2 Baik
11 R-11 1 0 1 2 Baik
12 R-12 1 0 1 2 Baik
13 R-13 1 0 1 2 Baik
14 R-14 1 0 1 2 Baik
15 R-15 1 0 1 2 Baik
16 R-16 1 1 1 3 Baik
17 R-17 1 1 1 3 Baik
18 R-18 1 1 1 3 Baik
19 R-19 1 1 1 3 Baik
79
20 R-20 1 1 1 3 Baik
21 R-21 1 0 1 2 Baik
22 R-22 1 0 1 2 Baik
23 R-23 1 0 1 2 Baik
24 R-24 1 0 1 2 Baik
25 R-25 1 1 1 3 Baik
26 R-26 1 1 1 3 Baik
27 R-27 1 1 1 3 Baik
28 R-28 0 1 1 2 Baik
29 R-29 1 1 1 3 Baik
30 R-30 1 1 1 3 Baik
31 R-31 1 1 1 3 Baik
32 R-32 0 0 1 1 Tidak Baik
33 R-33 1 1 1 3 Baik
34 R-34 1 1 1 3 Baik
35 R-35 1 1 1 3 Baik
36 R-36 1 1 0 2 Baik
37 R-37 1 1 1 3 Baik
38 R-38 1 1 1 3 Baik
39 R-39 1 1 1 3 Baik
40 R-40 1 0 1 2 Baik
41 R-41 1 1 1 3 Baik
42 R-42 1 1 1 3 Baik
43 R-43 1 1 1 3 Baik
44 R-44 1 1 1 3 Baik
45 R-45 1 1 1 3 Baik
46 R-46 1 1 1 3 Baik
47 R-47 1 1 1 3 Baik
48 R-48 1 1 1 3 Baik
49 R-49 1 1 1 3 Baik
50 R-50 1 1 1 3 Baik
Jumlah skor 124
Keterangan: (>1,5 – 3) = baik, (0 - <1,5) = tidak baik
80
Perasaan terhadap perlindungan lingkungan
No Kode Nomor
Soal
Jumlah
Kriteria
4 5
1 R-01 0 0 0 Tidak Baik
2 R-02 1 1 2 Baik
3 R-03 1 1 2 Baik
4 R-04 1 1 2 Baik
5 R-05 1 1 2 Baik
6 R-06 1 0 1 Baik
7 R-07 1 1 2 Baik
8 R-08 1 1 2 Baik
9 R-09 1 1 2 Baik
10 R-10 1 1 2 Baik
11 R-11 1 1 2 Baik
12 R-12 1 1 2 Baik
13 R-13 1 1 2 Baik
14 R-14 1 1 2 Baik
15 R-15 1 1 2 Baik
16 R-16 1 1 2 Baik
17 R-17 1 1 2 Baik
18 R-18 1 1 2 Baik
19 R-19 1 1 2 Baik
20 R-20 1 1 2 Baik
21 R-21 1 1 2 Baik
22 R-22 1 1 2 Baik
23 R-23 1 1 2 Baik
24 R-24 1 1 2 Baik
25 R-25 1 1 2 Baik
26 R-26 0 0 0 Tidak Baik
27 R-27 0 0 0 Tidak Baik
28 R-28 0 0 0 Tidak Baik
29 R-29 1 1 2 Baik
30 R-30 1 1 2 Baik
31 R-31 1 1 2 Baik
32 R-32 1 1 2 Baik
33 R-33 1 1 2 Baik
81
34 R-34 1 1 2 Baik
35 R-35 1 1 2 Baik
36 R-36 1 1 2 Baik
37 R-37 1 1 2 Baik
38 R-38 1 1 2 Baik
39 R-39 1 1 2 Baik
40 R-40 1 1 2 Baik
41 R-41 1 1 2 Baik
42 R-42 1 1 2 Baik
43 R-43 1 1 2 Baik
44 R-44 1 1 2 Baik
45 R-45 1 1 2 Baik
46 R-46 1 1 2 Baik
47 R-47 1 1 2 Baik
48 R-48 1 1 2 Baik
49 R-49 1 1 2 Baik
50 R-50 0 0 0 Tidak Baik
Jumlah Skor 89
Keterangan (>1-2) = baik, (0-<1) = tidak baik
Kecenderungan untuk melakukan usaha terhadap perlindungan lingkungan
No Kode Nomor Soal Jumlah Kategori 6 7
1 R-01 0 1 1 Tidak Baik
2 R-02 0 0 0 Tidak Baik
3 R-03 1 1 2 Baik
4 R-04 1 1 2 Baik
5 R-05 1 1 2 Baik
6 R-06 1 1 2 Baik
7 R-07 1 1 2 Baik
8 R-08 1 1 2 Baik
9 R-09 1 1 2 Baik
10 R-10 1 1 2 Baik
11 R-11 1 1 2 Baik
12 R-12 1 1 2 Baik
13 R-13 1 1 2 Baik
14 R-14 1 1 2 Baik
82
15 R-15 1 1 2 Baik
16 R-16 1 1 2 Baik
17 R-17 1 1 2 Baik
18 R-18 1 1 2 Baik
19 R-19 1 1 2 Baik
20 R-20 1 1 2 Baik
21 R-21 1 1 2 Baik
22 R-22 1 1 2 Baik
23 R-23 1 1 2 Baik
24 R-24 0 1 1 Tidak Baik
25 R-25 0 1 1 Tidak Baik
26 R-26 0 1 1 Tidak Baik
27 R-27 0 1 1 Tidak Baik
28 R-28 1 1 2 Baik
29 R-29 1 1 2 Baik
30 R-30 1 1 2 Baik
31 R-31 1 1 2 Baik
32 R-32 1 1 2 Baik
33 R-33 1 1 2 Baik
34 R-34 1 1 2 Baik
35 R-35 1 1 2 Baik
36 R-36 1 1 2 Baik
37 R-37 1 1 2 Baik
38 R-38 1 1 2 Baik
39 R-39 1 1 2 Baik
40 R-40 1 1 2 Baik
41 R-41 1 1 2 Baik
42 R-42 1 1 2 Baik
43 R-43 1 1 2 Baik
44 R-44 1 1 2 Baik
45 R-45 1 1 2 Baik
46 R-46 1 1 2 Baik
47 R-47 1 1 2 Baik
48 R-48 1 1 2 Baik
49 R-49 1 1 2 Baik
50 R-50 0 0 0 Tidak Baik
Jumlah skor 91
Keterangan (>1-2) = baik, (0-<1) = tidak baik
83
SIKAP TERHADAP PERLINDUNGAN LINGKUNGAN KAMPUS
Aspek sikap Jawaban
Ya % Tidak %
Pandangan terhadap perlindungan lingkungan
kampus
124 82,6 26 17,4
Perasaan terhadap perlindungan lingkungan kampus 89 89 11 11
Konasi terhadap perlindungan lingkungan kampus 91 91 9 9
Jumlah 309 88,2 41 11,8
SIKAP TERHADAP PENGAWETAN LINGKUNGAN
Pandangan terhadap pengawetan lingkungan
No kode Nomor soal Jumlah Kreteria
8 9 10
1 R-01 1 1 1 3 Baik
2 R-02 1 1 1 3 Baik
3 R-03 1 1 1 3 Baik
4 R-04 1 1 1 3 Baik
5 R-05 1 1 1 3 Baik
6 R-06 1 1 1 3 Baik
7 R-07 0 0 0 0 Tidak Baik
8 R-08 1 0 0 1 Tidak Baik
9 R-09 1 1 1 3 Baik
10 R-10 1 1 1 3 Baik
11 R-11 1 1 1 3 Baik
12 R-12 1 0 0 1 Tidak Baik
13 R-13 1 1 1 3 Baik
14 R-14 1 1 1 3 Baik
15 R-15 1 1 1 3 Baik
16 R-16 1 1 1 3 Baik
17 R-17 1 1 1 3 Baik
18 R-18 1 0 1 2 Baik
19 R-19 1 0 1 2 Baik
20 R-20 1 0 1 2 Baik
21 R-21 1 1 1 3 Baik
22 R-22 1 1 1 3 Baik
23 R-23 1 1 1 3 Baik
84
24 R-24 1 1 1 3 Baik
25 R-25 1 1 1 3 Baik
26 R-26 1 1 1 3 Baik
27 R-27 0 1 1 2 Baik
28 R-28 0 1 1 2 Baik
29 R-29 0 1 1 2 Baik
30 R-30 0 1 1 2 Baik
31 R-31 1 1 0 2 Baik
32 R-32 1 1 1 3 Baik
33 R-33 1 1 1 3 Baik
34 R-34 1 1 1 3 Baik
35 R-35 1 1 1 3 Baik
36 R-36 1 1 1 3 Baik
37 R-37 1 1 1 3 Baik
38 R-38 1 1 1 3 Baik
39 R-39 1 1 1 3 Baik
40 R-40 1 1 0 2 Baik
41 R-41 1 1 0 2 Baik
42 R-42 1 1 0 2 Baik
43 R-43 1 1 1 3 Baik
44 R-44 0 0 0 0 Tidak Baik
45 R-45 1 1 1 3 Baik
46 R-46 1 1 1 3 Baik
47 R-47 1 1 1 3 Baik
48 R-48 1 1 1 3 Baik
49 R-49 1 1 1 3 Baik
50 R-50 1 1 1 3 Baik
Jumlah 129
Keterangan: (>1,5 – 3) = baik, (0 - <1,5) = tidak baik
Perasaan Terhadap Pengawetan Lingkungan
No Kode Nomor soal Jumlah Kategori
11 12 13
1 R-01 0 0 0 0 Tidak Baik
2 R-02 0 0 0 0 Tidak Baik
3 R-03 1 1 1 3 Baik
4 R-04 1 1 1 3 Baik
5 R-05 1 1 1 3 Baik
85
6 R-06 1 1 1 3 Baik
7 R-07 0 0 1 1 Tidak Baik
8 R-08 0 0 0 0 Tidak Baik
9 R-09 1 1 1 3 Baik
10 R-10 1 1 1 3 Baik
11 R-11 1 1 1 3 Baik
12 R-12 0 0 0 0 Tidak Baik
13 R-13 1 1 1 3 Baik
14 R-14 1 1 1 3 Baik
15 R-15 1 1 1 3 Baik
16 R-16 1 1 1 3 Baik
17 R-17 1 1 1 3 Baik
18 R-18 1 1 1 3 Baik
19 R-19 1 1 0 2 Baik
20 R-20 1 1 0 2 Baik
21 R-21 1 1 0 2 Baik
22 R-22 1 1 1 3 Baik
23 R-23 0 0 0 0 Baik
24 R-24 1 1 1 3 Baik
25 R-25 1 1 1 3 Baik
26 R-26 1 1 1 3 Baik
27 R-27 1 1 1 3 Baik
28 R-28 1 1 1 3 Baik
29 R-29 1 1 1 3 Baik
30 R-30 0 0 0 0 Tidak Baik
31 R-31 1 1 1 3 Baik
32 R-32 1 1 1 3 Baik
33 R-33 1 1 1 3 Baik
34 R-34 1 1 1 3 Baik
35 R-35 1 0 1 2 Baik
36 R-36 1 0 1 2 Baik
37 R-37 1 0 1 2 Baik
38 R-38 1 1 1 3 Baik
39 R-39 1 1 1 3 Baik
40 R-40 1 1 1 3 Baik
41 R-41 1 1 1 3 Baik
42 R-42 1 1 1 3 Baik
43 R-43 1 1 1 3 Baik
86
44 R-44 0 0 0 0 Tidak Baik
45 R-45 1 1 1 3 Baik
46 R-46 1 1 1 3 Baik
47 R-47 1 1 1 3 Baik
48 R-48 1 1 1 3 Baik
49 R-49 1 1 1 3 Baik
50 R-50 1 1 1 3 Baik
Jumlah 121
Keterangan: (>1,5 – 3) = baik, (0 - <1,5) = tidak baik
Kecenderungan untuk melakukan tindakan terhadap pengawetan lingkungan
No Kode Nomor
Soal
Jumlah Kategori
14 15
1 R-01 0 0 0 Tidak Baik
2 R-02 0 1 1 Tidak Baik
3 R-03 1 1 2 Baik
4 R-04 1 1 2 Baik
5 R-05 1 1 2 Baik
6 R-06 1 1 2 Baik
7 R-07 1 1 2 Baik
8 R-08 0 1 1 Tidak Baik
9 R-09 1 1 2 Baik
10 R-10 1 1 2 Baik
11 R-11 1 1 2 Baik
12 R-12 0 0 0 Tidak Baik
13 R-13 1 1 2 Baik
14 R-14 1 1 2 Baik
15 R-15 1 1 2 Baik
16 R-16 1 1 2 Baik
17 R-17 1 1 2 Baik
18 R-18 1 1 2 Baik
19 R-19 1 1 2 Baik
20 R-20 1 0 1 Tidak Baik
21 R-21 1 0 1 Tidak Baik
22 R-22 1 0 1 Tidak Baik
23 R-23 0 0 0 Tidak Baik
24 R-24 1 1 2 Baik
87
25 R-25 1 1 2 Baik
26 R-26 1 1 2 Baik
27 R-27 1 1 2 Baik
28 R-28 1 0 1 Tidak Baik
29 R-29 1 1 2 Baik
30 R-30 0 0 0 Tidak Baik
31 R-31 1 1 2 Tidak Baik
32 R-32 1 1 2 Baik
33 R-33 1 1 2 Baik
34 R-34 0 1 1 Tidak Baik
35 R-35 0 1 1 Tidak Baik
36 R-36 0 1 1 Tidak Baik
37 R-37 0 1 1 Tidak Baik
38 R-38 1 1 2 Baik
39 R-39 1 1 2 Baik
40 R-40 1 1 2 Baik
41 R-41 1 1 2 Baik
42 R-42 1 1 2 Baik
43 R-43 1 1 2 Baik
44 R-44 0 0 0 Tidak Baik
45 R-45 1 1 2 Baik
46 R-46 1 1 2 Baik
47 R-47 1 1 2 Baik
48 R-48 1 1 2 Baik
49 R-49 1 1 2 Baik
50 R-50 1 1 2 Baik
Jumlah 80
Keterangan (>1-2) = baik, (0-<1) = tidak baik
SIKAP TERHADAP PENGAWETAN LINGKUNGAN KAMPUS
Aspek sikap Jawaban
Ya % Tidak %
Pandangan terhadap pengawetan lingkungan kampus 129 86 21 14
Perasaan terhadap pengawetan lingkungan kampus 121 80,6 29 19,4
Konasi terhadap pengawetan lingkungan kampus 80 80 20 20
Jumlah 330 82,5 70 17,5
88
SIKAP PEMANFAATAN LINGKUNGAN SECARA LESTARI
Pandangan Terhadap Pemanfaatan Lingkungan Secara Lestari
No Kode Nomor Soal Jumlah Kategori
16 17 18
1 R-01 0 0 0 0 Tidak Baik
2 R-02 0 0 0 0 Tidak Baik
3 R-03 1 1 1 3 Baik
4 R-04 1 1 1 3 Baik
5 R-05 1 1 1 3 Baik
6 R-06 1 1 1 3 Baik
7 R-07 0 1 1 2 Baik
8 R-08 0 0 0 0 Tidak Baik
9 R-09 0 0 1 1 Tidak Baik
10 R-10 0 0 0 0 Tidak Baik
11 R-11 0 1 1 2 Baik
12 R-12 1 0 0 1 Tidak Baik
13 R-13 1 1 1 3 Baik
14 R-14 1 1 1 3 Baik
15 R-15 1 1 1 3 Baik
16 R-16 1 1 1 3 Baik
17 R-17 1 1 1 3 Baik
18 R-18 1 1 1 3 Baik
19 R-19 1 1 0 2 Baik
20 R-20 1 1 1 3 Baik
21 R-21 1 0 0 1 Tidak Baik
22 R-22 1 0 0 1 Tidak Baik
23 R-23 1 0 0 1 Tidak Baik
24 R-24 1 0 1 2 Baik
25 R-25 1 1 1 3 Baik
26 R-26 1 1 1 3 Baik
27 R-27 0 0 0 0 Tidak Baik
28 R-28 1 1 1 3 Baik
29 R-29 1 1 1 3 Baik
30 R-30 1 1 0 2 Baik
31 R-31 1 1 1 3 Baik
32 R-32 1 1 1 3 Baik
33 R-33 1 1 1 3 Baik
34 R-34 1 1 1 3 Baik
89
35 R-35 1 1 1 3 Baik
36 R-36 1 1 1 3 Baik
37 R-37 1 1 1 3 Baik
38 R-38 1 1 0 2 Baik
39 R-39 1 1 0 2 Baik
40 R-40 1 1 0 2 Baik
41 R-41 1 1 0 2 Baik
42 R-42 1 1 1 3 Baik
43 R-43 1 1 1 3 Baik
44 R-44 1 1 1 3 Baik
45 R-45 1 1 1 3 Baik
46 R-46 1 1 1 3 Baik
47 R-47 1 1 1 3 Baik
48 R-48 1 1 1 3 Baik
49 R-49 1 1 1 3 Baik
50 R-50 1 1 1 3 Baik
Jumlah 116
Keterangan: (>1,5 – 3) = baik, (0 - <1,5) = tidak baik
Perasaan Terhadap Pemanfaatan Lingkungan Secara Lestari
No Kode Nomor
Soal Jumlah
Kategori
19 20
1 R-01 0 0 0 Tidak Baik
2 R-02 0 1 1 Tidak Baik
3 R-03 1 1 2 Baik
4 R-04 1 0 1 Tidak Baik
5 R-05 1 1 2 Baik
6 R-06 1 1 2 Baik
7 R-07 1 1 2 Baik
8 R-08 0 0 0 Tidak Baik
9 R-09 1 1 2 Baik
10 R-10 0 1 1 Tidak Baik
11 R-11 1 1 2 Baik
12 R-12 1 0 1 Tidak Baik
13 R-13 1 1 2 Baik
14 R-14 1 1 2 Baik
15 R-15 1 1 2 Baik
90
16 R-16 1 1 2 Baik
17 R-17 1 1 2 Baik
18 R-18 1 1 2 Baik
19 R-19 0 0 0 Tidak Baik
20 R-20 1 1 2 Baik
21 R-21 1 1 2 Baik
22 R-22 1 1 2 Baik
23 R-23 1 1 2 Baik
24 R-24 1 1 2 Baik
25 R-25 1 1 2 Baik
26 R-26 1 1 2 Baik
27 R-27 0 1 1 Tidak Baik
28 R-28 1 1 2 Baik
29 R-29 1 1 2 Baik
30 R-30 0 0 0 Tidak Baik
31 R-31 1 0 1 Tidak Baik
32 R-32 1 1 2 Baik
33 R-33 1 1 2 Baik
34 R-34 1 1 2 Baik
35 R-35 1 1 2 Baik
36 R-36 1 1 2 Baik
37 R-37 1 1 2 Baik
38 R-38 1 1 2 Baik
39 R-39 1 1 2 Baik
40 R-40 1 1 2 Baik
41 R-41 1 1 2 Baik
42 R-42 1 1 2 Baik
43 R-43 1 1 2 Baik
44 R-44 1 1 2 Baik
45 R-45 1 1 2 Baik
46 R-46 1 1 2 Baik
47 R-47 1 1 2 Baik
48 R-48 1 1 2 Baik
49 R-49 1 1 2 Baik
50 R-50 1 1 2 Baik
Jumlah 86
Keterangan (>1-2) = baik, (0-<1) = tidak baik
91
Kecenderungan tindakan Pemanfaatan lingkungan secara lestari
No Kode Nomor soal
Jumlah Kategori 21 22 23
1 R-01 0 0 1 1 Tidak Baik
2 R-02 1 0 1 2 Baik
3 R-03 1 0 1 2 Baik
4 R-04 0 0 2 2 Baik
5 R-05 1 0 1 2 Baik
6 R-06 1 0 1 2 Baik
7 R-07 0 0 1 1 Tidak Baik
8 R-08 0 0 1 1 Tidak Baik
9 R-09 0 0 1 1 Tidak Baik
10 R-10 0 0 1 1 Tidak Baik
11 R-11 0 0 1 1 Tidak Baik
12 R-12 0 0 0 0 Tidak Baik
13 R-13 1 0 1 2 Baik
14 R-14 1 0 1 2 Baik
15 R-15 1 0 1 2 Baik
16 R-16 1 0 1 2 Baik
17 R-17 1 1 1 3 Baik
18 R-18 1 1 1 3 Baik
19 R-19 0 0 0 0 Tidak Baik
20 R-20 1 1 1 3 Baik
21 R-21 1 1 1 3 Baik
22 R-22 1 1 1 3 Baik
23 R-23 1 1 1 3 Baik
24 R-24 1 1 1 3 Baik
25 R-25 1 1 1 3 Baik
26 R-26 1 1 1 3 Baik
27 R-27 0 1 1 2 Baik
28 R-28 1 1 1 3 Baik
29 R-29 1 1 1 3 Baik
30 R-30 0 0 0 0 Tidak Baik
31 R-31 1 1 1 3 Baik
32 R-32 1 1 1 3 Baik
33 R-33 1 1 1 3 Baik
34 R-34 1 1 1 3 Baik
35 R-35 1 1 1 3 Baik
92
36 R-36 1 1 1 3 Baik
37 R-37 1 1 1 3 Baik
38 R-38 1 1 1 3 Baik
39 R-39 1 1 1 3 Baik
40 R-40 1 1 1 3 Baik
41 R-41 1 1 1 3 Baik
42 R-42 1 1 0 2 Baik
43 R-43 1 1 0 2 Baik
44 R-44 1 1 0 2 Baik
45 R-45 1 1 1 3 Baik
46 R-46 1 1 1 3 Baik
47 R-47 1 1 1 3 Baik
48 R-48 1 1 0 2 Baik
49 R-49 1 1 0 2 Baik
50 R-50 1 1 0 2 Baik
Jumlah 113
Keterangan: (>1,5 – 3) = baik, (0 - <1,5) = tidak baik
SIKAP TERHADAP PEMANFAATAN LINGKUNGAN KAMPUS
Aspek sikap Jawaban
Ya % Tidak %
Pandangan terhadap pemanfaatan lingkungan kampus 116 77,3 34 22,7
Perasaan terhadap pemanfaatan lingkungan kampus 86 86 14 14
Konasi terhadap pemanfaatan lingkungan kampus 113 75,3 37 24,7
Jumlah 315 78,8 85 21,2
93
LAMPIRAN 4
HASIL JAWABAN/ALASAN RESPONDEN
SIKAP TERHADAP PERLINDUNGAN LINGKUNGAN KAMPUS
Soal nomer 1 pandangan kampus perlu digerakan green kampus
Responden Jawaban Alasan
R1 A
Karena agar lingkungan kampus nyaman dan mencegah
kerusakan lingkungan kampus
R2 A
Menjaga kelestarian lingkungan kampus sehingga
terhindar dari kerusakan lingkungan kampus
R3 A
Karena agar lingkungan kampus nyaman dan mencegah
kerusakan lingkungan kampus
R4 B Sudah ada petugas yang menyelanggarakan
R5 A
Kampus menjadi nyaman dan mencegah kerusakan
lingkungan kampus
R6 A mencegah kerusakan lingkungan kampus
R7 A mencegah polusi udara lingkungan kampus
R8 A
Kampus menjadi nyaman dan mencegah kerusakan
lingkungan kampus
R9 A
Kampus menjadi nyaman dan mencegah kerusakan
lingkungan kampus
R10 A Agar kampus Unnes terlihat sejuk
R11 A Kampus menjadi sejuk
R12 A
Kampus lebih nyaman dan terhindar dari kerusakan
lingkungan kampus
R13 A
Kampus nyaman dan terhindar dari kerusakan
lingkungan kampus
R14 A Agar tidak merusak lingkungan kampus
R15 A
Kampus nyaman dan terhindar dari kerusakan
lingkungan kampus
R16 A
Karena menjadikan lingkungan kampus menjadi
nyaman
R17 A
Kampus nyaman dan terhindar dari kerusakan
lingkungan kampus sehingga terhindar dari gangguan
penyakit pernafasan
R18 A
Kampus nyaman dan terhindar dari kerusakan
lingkungan kampus
R19 A Kampus menjadi sejuk
R20 A Kampus nyaman dan terhindar dari kerusakan
94
lingkungan kampus
R21 A Agar tidak merusak lingkungan kampus
R22 A
Kampus nyaman dan terhindar dari kerusakan
lingkungan kampus
R23 A
Kampus nyaman dan terhindar dari kerusakan
lingkungan kampus
R24 A
Kampus nyaman dan terhindar dari kerusakan
lingkungan kampus dan tidak menghirup asap
kendaraan bermotor
R25 A
Kampus nyaman dan terhindar dari kerusakan
lingkungan kampus
R26 A
Perlunya penjagaan dan perawatan sehingga kampus
nyaman dan terhindar dari kerusakan lingkungan
kampus
R27 A
Kampus nyaman dan terhindar dari kerusakan
lingkungan kampus
R28 B
Membutuhkan waktu yang lama dalam
menggerakannya
R29 A
Kampus nyaman dan terhindar dari kerusakan
lingkungan kampus
R30 A Nyaman berada di kampus
R31 A
Kampus nyaman dan terhindar dari kerusakan
lingkungan kampus
R32 B
Membutuhkan waktu yang lama dalam
menggerakannya
R33 A
Kampus nyaman dan terhindar dari kerusakan
lingkungan kampus
R34 A
Agar lingkungan kampus terlihat hijau dan udaranya
tidak tercemar sehingga kampus menjadi nyaman
R35 A
Kampus nyaman dan terhindar dari kerusakan
lingkungan kampus
R36 A
Kampus nyaman dan terhindar dari kerusakan
lingkungan kampus dan tidak terjadi polusi udara
R37 A
Terhindar dari kerusakan lingkungan kampus dan
kampus nyaman
R38 A
Kampus nyaman dan terhindar dari kerusakan
lingkungan kampus
R39 A
Terhindar dari kerusakan lingkungan kampus dan
kampus nyaman
R40 A
Kampus nyaman dan terhindar dari kerusakan
lingkungan kampus dan global warming
95
R41 A
Kampus nyaman dan terhindar dari kerusakan
lingkungan kampus
R42 A Kampus nyaman sehingga betah di kampus
R43 A
Kampus nyaman dan terhindar dari kerusakan
lingkungan kampus
R44 A
Kampus nyaman, tenang jika digunakan dalam
perkuliahan
R45 A
Kampus nyaman dan terhindar dari kerusakan
lingkungan kampus
R46 A
Kampus nyaman dan terhindar dari kerusakan
lingkungan kampus dan mencegah pencemaran udara
R47 A
Kampus nyaman dan terhindar dari kerusakan
lingkungan kampus
R48 A Memberikam kenyamanan pada lingkungan kampus
R49 A
Terhindar dari kerusakan lingkungan kampus dan
kampus nyaman
R50 A
Kampus nyaman dan terhindar dari kerusakan
lingkungan kampus
Soal Nomor 2 Pandangan Tentang Bersepeda Dan Jalan Kaki
Responden Jawaban Alasan
R1 B Jarak antara kos dengan kampus terlalu jauh
R2 B Kosnya jauh
R3 B Jarak antara kos dengan kampus terlalu jauh
R4 B Jauh
R5 B
Jarak antara kos dengan kampus terlalu jauh dan sudah
terbiasa bawa motor
R6 B Jarak antara kos dengan kampus terlalu jauh
R7 B
Jarak antara kos dengan kampus terlalu jauh dan
armada bisnya kurang
R8 B Jarak kosku sama kampus jauh
R9 B Jauh sehingga memperlambat waktu
R10 B Jarak antara kos dengan kampus terlalu jauh
R11 B
Jarak antara kos dengan kampus jauh, sehingga kalau
jalan capek dan akan tergesa-gesa saat kuliah
R12 B Jarak antara kos dengan kampus terlalu jauh
R13 B
Jauh kalau jalan kaki menju kos, sedangkan untuk naik
bis harus menunggu lama
R14 B Masih ada mahasiswa yang kosnya jauh
96
R15 B Jarak antara kos dengan kampus terlalu jauh
R16 A Untuk menciptakan unnes konservasi
R17 A
Mewujudkan unnes konservasi dan agar tidak
menambah polusi udara
R18 A Mewujudkan unnes konservasi
R19 A
Untuk menggerakan grren kampus sehingga
menciptakan unnes konservasi
R20 A Memwujudkan unnes konservasi
R21 B
Jarak kos dan kampus terlalu jauh selain itu untuk naik
bus harus menunggu terlebih dahulu
R22 B
Jarak kos dan kampus terlalu jauh dan armada bus
kurang
R23 B Jarak kos dan kampus terlalu jauh
R24 B Armada bis kurang jarak antara kos dan kampus jauh
R25 A Budaya unnes konservasi
R26 A
Untuk mengurangi kesenjangan sosial selain itu
menjadikan budaya unnes konservasi
R27 A Budaya unnes konservasi
R28 A
Bentuk dari unnes konservasi, selain enak sambil
jalan-jalan juga dapat menyehatkan badan.
R29 A Budaya unnes konservasi
R30 A Budaya unnes konservasi
R31 A Budaya unnes konservasi
R32 B Kosku jauh
R33 A Budaya unnes konservasi
R34 A Budaya unnes konservasi
R35 A
Budaya unnes konservasi dan menghindari polusi
udara
R36 A Budaya unnes konservasi
R37 A
Konservasi unnes dan menjadikan kita fress kalo jalan
kaki
R38 A Budaya unnes konservasi
R39 A Budaya unnes konservasi
R40 B
Jarak antara kos dan kampus jauh dan suasana yang
panas
R41 A
Budaya konservasi dan dapat mencegah global
warming
R42 A Budaya konservasi
R43 A Budaya konservasi
97
R44 A
Budaya konservasi dan menjadikan kampus lebih
tenang dan tidak bising
R45 A Budaya konservasi
R46 A Budaya konservasi
R47 A Budaya konservasi
R48 A
Mengurangi pencemaran udara dan bentuk budaya
konservasi
R49 A Budaya konservasi
R50 A Budaya konservasi
Soal Nomor 3 Pandangan Tentang Biopori Perlu Dibuat
Responden Jawaban Alasan
R1 B Sulit dalam membuatnya dan butuh waktu yang lama
R2 B Sulit dalam membuatnya
R3 B Sulit dalam membuatnya
R4 B
Perlu biaya yang banyak untuk membuatnya dan sulit
membuatnya
R5 B Sulit dalam membuatnya
R6 B Sulit dalam membuatnya
R7 B
butuh tenaga, waktu dan biaya dan sulit dalam
membuatnya
R8 B Sulit dalam membuatnya
R9 B Sulit dalam membuatnya
R10 B Tenaga, waktu dan biaya yang banyak
R11 B Sulit dalam membuatnya
R12 B Sulit dalam membuatnya
R13 B Butuh waktu lama
R14 B Sulit dalam membuatnya
R15 B Sulit dalam membuatnya
R16 A Terhindar run off
R17 A Mencegah run off
R18 A Terhindar run off
R19 A
Hati menjadi tenang karena akan selalu terhindar
banjir
R20 A Terhindar run off
R21 B Tidak ada waktu untuk membuat biopori
R22 B Tidak ada waktu untuk membuat biopori
98
R23 B Selain waktu juga butuh biaya untuk membuat biopori
R24 B Tidak ada waktu untuk membuat biopori
R25 A Terhindar run off
R26 A Agar tidak terjadi genangan air
R27 A Tidaka akan terjadi bajir
R28 A Terhindar run off
R29 A Agar tidak banjir
R30 A
Agar tidak terjadi genangan-genangan air yang dapat
menyebabkan sarang penyakit
R31 A Dapat meresap air sehingga terhindar dari genangan air
R32 B Terhindar run off
R33 A
Sebagai resapan air sehingga tanah tidak becek dan
terhindar banjir
R34 A Terhindar run off
R35 A
Terhindar run off selain itu kampus mempunyai
lingkungan yang sehat
R36 A Melindungi tanah dan selalu Terhindar run off
R37 A Terhindar run off
R38 A Terhindar run off
R39 A Terhindar run off
R40 B
Tidak tahu cara membuatnya sehingga saya tidak
setujut
R41 A Terhindar run off
R42 A Terhindar run off
R43 A
Terhindar run off karena dapat meresap air yang
berada pada permukaan tanah
R44 A
Terhindar run off sehingga dapat menciptakan
lingkungan kampus menjadi sehat
R45 A Terhindar run off dan menjaga kesuburan tanah
R46 A
Terhindar run off dan mendukung unnes sebagai
unnes konservasi
R47 A Mencegah terjadinya banjir
R48 A Terhindar run off
R49 A Tidak akan terkena banjir
R50 A Terhindar run off
99
Soal Nomor 4 Tentang Perasaan Senang Tentang Merawat Tanaman
Kampus
Responden Jawaban Alasannya
R1 B Sudah ada petugas yang merawatnya
R2 A Menumbuhkan kesadaran merawat tanaman kampus
R3 A Menumbuhkan kesadaran merawat tanaman kampus
R4 A Sebagai wujud tanggung jawab terhadap kampus
R5 A Menumbuhkan kesadaran merawat tanaman kampus
R6 A
Agar tanaman tetap lestari dan menumbuhkan
kesadaran merawat tanaman kampus
R7 A
Menumbuhkan kesadaran dan agar tanaman tetap
terjaga
R8 A Menumbuhkan kesadaran merawat tanaman kampus
R9 A
Menumbuhkan kesadaran merawat tanaman kampus
selain itu agar tetap banyak tanaman
R10 A Menumbuhkan kesadaran merawat tanaman kampus
R11 A
Menumbuhkan masing-masing kesadaran merawat
tanaman kampus
R12 A Menumbuhkan kesadaran merawat tanaman kampus
R13 A Wujud dari kesadaran merawat tanaman kampus
R14 A Menumbuhkan kesadaran merawat tanaman kampus
R15 A
Menumbuhkan kesadaran merawat tanaman kampus
agar kampus terlihat hijau dan sejuk
R16 A
Kesadaran merawat tanaman kampus perlu
ditanammkan
R17 A Menumbuhkan kesadaran merawat tanaman kampus
R18 A Menumbuhkan kesadaran merawat tanaman kampus
R19 A Perlu ditanamkan kesadaran merawat tanaman kampus
R20 A
Agar kampus terlihat indah selain itu untuk
menumbuhkan kesadaran merawat tanaman kampus
R21 A Menumbuhkan kesadaran merawat tanaman kampus
R22 A
Kampus terasa sejuk dan hijau serta menumbuhkan
kesadaran merawat tanaman kampus
R23 A Membiasakan menjaga dan merawat tanaman kampus
R24 A
Menumbuhkan kesadaran merawat tanaman kampus
dan kampus terlihat hijau dan pemandangan manjadi
bagus
R25 A Menumbuhkan kesadaran merawat tanaman kampus
R26 A Untuk menumbuhkan kesadaran merawat tanaman
100
kampus
R27 A Menjadikan kita sadar akan merawat tanaman kampus
R28 A
Untuk melestarikan dan menumbuhkan kesadaran
merawat tanaman kampus
R29 A Menumbuhkan kesadaran merawat tanaman kampus
R30 A Menumbuhkan kesadaran merawat tanaman kampus
R31 A
Menumbuhkan kesadaran merawat tanaman kampus
untuk mendukung program menuju kampus konservasi
R32 A Menumbuhkan kesadaran merawat tanaman kampus
R33 A
Tanaman menjadi subur dan nyaman di lingkungan
kampus
R34 A Agar kampus terlihat sejuk
R35 A Menumbuhkan kesadaran merawat tanaman kampus
R36 A Agar kampus terlihat sejuk
R37 A Menumbuhkan kesadaran merawat tanaman kampus
R38 A
Menumbuhkan kesadaran merawat tanaman kampus
dan dapat mengurangi CO2
R39 A Menumbuhkan kesadaran merawat tanaman kampus
R40 A Agar kampus terlihat sejuk
R41 A
Menumbuhkan kesadaran merawat tanaman kampus
sehingga dapat menambah O2 sehingga menjadikan
tubuh sehat
R42 A Menumbuhkan kesadaran merawat tanaman kampus
R43 A Membiasakan merawat tanaman kampus
R44 A Menumbuhkan kesadaran merawat tanaman kampus
R45 A Agar kampus terlihat sejuk
R46 A Menumbuhkan kesadaran merawat tanaman kampus
R47 A
Menumbuhkan kesadaran merawat tanaman kampus
sehingga pemanasan global dapat terkurangi
R48 A Menumbuhkan kesadaran merawat tanaman kampus
R49 A Agar kampus terlihat sejuk
R50 B
Tidak ada waktu untuk merawatnya dan sudah ada
petugas yang merawat tanaman
101
Soal Nomor 5 Tentang Perasaan Senang Tentang Merawat Biopori
Responden Jawaban Alasan
R1 B
Butuh waktu yang lama dalam pembuatan biopori dan
biaya yang banyak
R2 A
Hati menjadi tenang karena akan selalu terhindar
banjir
R3 A Untuk mengurangi tingkat kebanjiran
R4 A
Hati menjadi tenang karena akan selalu terhindar
banjir
R5 A Lingkungan bebas banjir
R6 B Waktu yang lama dalam pembuatanya
R7 A Terhindar banjir di lingkungan kampus
R8 A
Terhindar banjir di lingkungan kampus dan
mendukung konservasi Unnes
R9 A Terhindar banjir di lingkungan kampus
R10 A Mencegah terjadinya bencana banjir
R11 A Terhindar banjir di lingkungan kampus
R12 A Supaya bencana banjir dapat teratasi
R13 A Lingkungan bebas banjir
R14 A Terhindar banjir di lingkungan kampus
R15 A Terhindar run off
R16 A Terhindar banjir di lingkungan kampus
R17 A Melindungi kesuburan tanah
R18 A
Hati menjadi tenang karena akan selalu terhindar
banjir
R19 A Dapat menciptakan lingkungan yang bebas bajir
R20 A
Hati menjadi tenang karena akan selalu terhindar
banjir
R21 A
Terhindar banjir dan akan memelihara lingkungan
kampus
R22 A
Hati menjadi tenang karena akan selalu terhindar
banjir
R23 A Terhindar banjir dan mencegah pencemaran tanah
R24 A
Hati menjadi tenang karena akan selalu terhindar
banjir
R25 A Terhindar dari kerusakan tanah dan terhindar banjir
R26 B
Butuh waktu yang lama dalam pembuatan biopori dan
biaya yang banyak
R27 B Waktu yang lama untuk membuat biopori
102
R28 B
Butuh waktu yang lama dalam pembuatan biopori dan
biaya yang banyak
R29 A
Hati menjadi tenang karena akan selalu terhindar
banjir
R30 A
Hati menjadi tenang karena akan selalu terhindar
banjir
R31 A Terhindar dari genangan air
R32 A
Hati menjadi tenang karena akan selalu terhindar
banjir
R33 A
Karena itu merupakan salah satu program untuk
mencegah bencana banjir
R34 A Terhindar banjir dan melindungi tanah
R35 A
Hati menjadi tenang karena akan selalu terhindar
banjir
R36 A Terhindar run off
R37 A Dapat mencegah kerusakan tanah dan terhindar banjir
R38 A Banjir teratasi
R39 A
Hati menjadi tenang karena akan selalu terhindar
banjir
R40 A Terhindar runn off
R41 A
Hati menjadi tenang karena akan selalu terhindar
banjir
R42 A
Hati menjadi tenang karena akan selalu terhindar
banjir
R43 A terhindar banjir dan menjadikan lingkungan yang sehat
R44 A
Selalu terhindar banjir dan menjaga kelestarian
lingkungan
R45 A
Hati menjadi tenang karena akan selalu terhindar
banjir
R46 A Selalu terhindar banjir
R47 A Terhindar banjir dan menjadikan kampus terawat
R48 A Karena lingkungan menjadi bebas banjir
R49 A
Hati menjadi tenang karena akan selalu terhindar
banjir
R50 B
Butuh waktu yang lama dalam pembuatan biopori dan
biaya yang banyak
103
Soal Nomor 6 Kecenduran Tindakan dalam Menyiram Tanaman yang Layu
Responden Jawaban Alasan
R1 B Merupakan kewajiban petugas yang merawatnya
R2 B Sudah ada petugas yang merawatnya
R3 A Kampus menjadi sejuk dan indah
R4 A Agar lingkungan kampus menjadi sejuk dan indah
R5 A Menjadi sejuk dan indah
R6 A Agar lingkungan kampus menjadi sejuk dan indah
R7 A
Tanaman subur sehingga lingkungan kampus menjadi
sejuk dan indah
R8 A Agar lingkungan kampus menjadi sejuk dan indah
R9 A
Agar linkampus terlihat sejukgkungan kampus
menjadi sejuk dan indah
R10 A Kampus menjadi sejuk dan indah
R11 A Menciptakan kenyamanan kampus
R12 A Agar lingkungan kampus menjadi sejuk dan indah
R13 A Menjaga keindahan kampus
R14 A Agar lingkungan kampus menjadi sejuk dan indah
R15 A
Agar lingkungan kampus menjadi sejuk dan indah dan
wujud konservasi
R16 A Menciptakan kenyamanan kampus
R17 A Agar lingkungan kampus menjadi sejuk dan indah
R18 A Dapat menambah keindahan lingkungan kampus
R19 A Agar lingkungan kampus menjadi sejuk dan indah
R20 A Menciptakan kenyamanan kampus
R21 A Agar lingkungan kampus menjadi sejuk dan indah
R22 A
Melestarikan lingkungan kampus menjadi sejuk dan
indah
R23 A Kampus menjadi sejuk dan indah
R24 B Sudah ada petugas yang merawatnya
R25 B
Sudah ada petugas yang merawatnya sehingga tidak
usaha merawatnya
R26 B Sudah ada petugas yang merawatnya
R27 B
Sudah ada petugas yang merawatnya dan tidak ada
waktu untuk merawat tanaman
R28 A Agar lingkungan kampus menjadi sejuk dan indah
R29 A
Agar lingkungan kampus menjadi sejuk dan indah dan
wujud konservasi
104
R30 A Wujud kecinntaan lingkungan
R31 A Agar lingkungan kampus menjadi sejuk dan indah
R32 A
Agar lingkungan kampus menjadi sejuk dan indah dan
wujud konservasi
R33 A Dapat menambah keindahan lingkungan kampus
R34 A Agar lingkungan kampus menjadi sejuk dan indah
R35 A Wujud kecinntaan lingkungan
R36 A Agar lingkungan kampus menjadi sejuk dan indah
R37 A
Agar lingkungan kampus menjadi sejuk dan indah dan
wujud konservasi
R38 A Dapat menambah keindahan lingkungan kampus
R39 A Agar lingkungan kampus menjadi sejuk dan indah
R40 A Wujud kecinntaan lingkungan
R41 A Kampus menjadi sejuk dan indah
R42 A Agar lingkungan kampus menjadi sejuk dan indah
R43 A Dapat menambah keindahan lingkungan kampus
R44 A Kampus menjadi sejuk dan indah
R45 A Agar lingkungan kampus menjadi sejuk dan indah
R46 A Dapat menambah keindahan lingkungan kampus
R47 A Agar lingkungan kampus menjadi sejuk dan indah
R48 A Kampus menjadi sejuk dan indah
R49 A Agar lingkungan kampus menjadi sejuk dan indah
R50 B Sudah ada petugas yang merawatnya
Soal Nomor 7 Kecenderungan Tindakan Untuk Mengikuti Seminar Tentang
Perlindungan Kampus
Responden Jawaban Alasan
R1 A Menambah pengalaman
R2 B Tidak ada waktu luang
R3 A Menambah ilmu pengetahuan
R4 A Menambah pengalaman
R5 A
Menambah pengalaman tentang perlindungan
lingkungan kampus
R6 A Menambah pengalaman
R7 A
Supaya mahasiswa tahu betapa pentingnya menjaga
lingkungan alam di sekitar kampus demi kenyamanan
R8 A Menambah pengalaman
105
R9 A
Menambah pengalaman tentang perlindungan
lingkungan kampus
R10 A
Kita menjadi tahu tentang konservasi dan bagaimana
upaya-upaya untuk ikut berperan dalam Unnes
konservasi
R11 A Menambah pengalaman
R12 A
Menambah pengalaman dan mendukung unnes sebagai
unnes konservasi
R13 A Budaya Unnes konservasi
R14 B
Waktu digunakan untuk bekerja jadinya tidak sempat
melakukan seminar
R15 A Menambah pengalaman
R16 A
Untuk menumbuhkan kesadaran mahasiswa
pentingnya menjaga lingkungan dan menambah
pengalaman
R17 A
Menambah pengalaman dan mendukung Unnes
Konservasi
R18 A Menambah pengalaman
R19 A
Menambah pengalaman dan mendukung Unnes untuk
maju sebagai Universitas konservasi
R20 A Menambah pengalaman
R21 B Waktu untuk kegiatan lainnya
R22 A Menambah pengalaman
R23 A
Menambah pengalaman dan mendukung Unnes
Konservasi
R24 A
Menambah wawasan tentang perlindungan lingkungan
kampus
R25 A Konservasi dan tambah pengalaman
R26 B Saya tidak kos jadinya tidak ada waktu buat seminar
R27 A Menambah wawasan
R28 B Tidak ada waktu luang
R29 A Menambah pengalaman
R30 A
Menambah wawasan tentang perlindungan lingkungan
kampus
R31 B Saya lebih mementingkan belajar di kos
R32 A Menambah pengalaman
R33 A
Untuk menumbuhkan kesadaran mahasiswa
pentingnya menjaga lingkungan dan menambah
pengalaman
106
R34 B Waktu untuk kegiatan lainnya
R35 A Menambah pengalaman
R36 A
Menambah wawasan tentang perlindungan lingkungan
kampus
R37 A Menambah pengalaman
R38 B Waktu untuk kegiatan lainnya
R39 A Menambah pengalaman
R40 B Saya selalu sibuk dengan kegiatan saya
R41 A Menambah pengalaman
R42 B Tidak ada waktu luang
R43 A Menambah pengalaman
R44 A
Menambah wawasan tentang perlindungan lingkungan
kampus
R45 A
Menambah pengalaman dan membantu jalnnya Unnes
Konservasi
R46 B Tidak ada waktu luang
R47 A
Untuk menumbuhkan kesadaran mahasiswa
pentingnya menjaga lingkungan dan menambah
pengalaman
R48 A
Agar mahasiswa mendapat pengalaman tentang
konservasi yang dilakukan di Unnes
R49 A Menambah pengalaman
R50 B
Tidak ada waktu luang untuk melakukan kegiatan
tersebut
SIKAP MAHASISWA TERHADAP PENGAWETAN LINGKUNGAN
KAMPUS
Soal Nomor 8 Pandangan Mahasiswa Terhadap Pengawetan Lingkungan
(Membuang Sampah Berdasarkan Jenisnya)
Responden Jawaban Alasan
R1 A
Mempermudah pengolahan sampah dan Menghindari
pencemaran lingkungan
R2 A Menghindari pencemaran lingkungan
R3 A
Untuk mengurangi pemupukan sampah agar
penguaraian samaph lebih mudah dan Menghindari
pencemaran lingkungan
R4 A Menghindari pencemaran lingkungan
R5 A
Mempermudah pengolahan sampah dan Menghindari
pencemaran lingkungan
107
R6 A Menghindari pencemaran lingkungan
R7 B Susah membedakannya
R8 A Menjaga kesuburan tanah
R9 A Menjaga kesuburan tanah
R10 A Menjaga kesuburan tanah
R11 A Menjaga kesuburan tanah
R12 A Menjaga kesuburan tanah
R13 A Menjaga kesuburan tanah
R14 A Menjaga kesuburan tanah
R15 A Menjaga kesuburan tanah
R16 A
Untuk mengurangi pemupukan sampah agar
penguaraian samaph lebih mudah dan Menghindari
pencemaran lingkungan
R17 A Terhindar pencemaran lingkungan
R18 A Terhindar pencemaran lingkungan
R19 A
Untuk mengurangi pemupukan sampah agar
penguaraian samaph lebih mudah dan Menghindari
pencemaran lingkungan
R20 A Terhindar pencemaran lingkungan
R21 A
Terhindar pencemaran lingkungan dan dapar didaur
ulang kembali
R22 A Terhindar pencemaran lingkungan
R23 A Menghindari pencemaran tanah
R24 A Terhindar pencemaran lingkungan
R25 A Menghindari pencemaran tanah
R26 A Terhindar pencemaran lingkungan
R27 B Kelamaan kalau memisahkan terlebih dahulu
R28 B Bingung untuk memisahkannya
R29 B Bingung untuk memisahkannya
R30 B Bingung untuk memisahkannya
R31 A
Untuk mengurangi pemupukan sampah agar
penguaraian samaph lebih mudah dan Menghindari
pencemaran lingkungan
R32 A
Terhindar pencemaran lingkungan dan sampah dapat
didaur ulang kembali
R33 A Terhindar pencemaran
R34 A
Terhindar pencemaran lingkungan dan sampah dapat
didaur ulang kembali
108
R35 A
Terhindar pencemaran lingkungan dan sampah dapat
didaur ulang kembali
R36 A
Untuk mengurangi pemupukan sampah agar
penguaraian samaph lebih mudah dan Menghindari
pencemaran lingkungan
R37 A
Terhindar pencemaran lingkungan dan sampah dapat
didaur ulang kembali
R38 A Menghindari pencemaran tanah
R39 A
Terhindar pencemaran lingkungan dan sampah dapat
didaur ulang kembali
R40 A
Terhindar pencemaran lingkungan dan sampah dapat
didaur ulang kembali
R41 A
Untuk mengurangi pemupukan sampah agar
penguaraian sampah lebih mudah dan Menghindari
pencemaran lingkungan
R42 A
Terhindar pencemaran lingkungan dan sampah dapat
didaur ulang kembali
R43 A
Terhindar pencemaran lingkungan dan sampah dapat
didaur ulang kembali
R44 B Sulit membedakannya
R45 A Menghindari pencemaran tanah
R46 A Terhindar pencemaran
R47 A
Mempermudah pengolahan sampah dan Menghindari
pencemaran lingkungan
R48 A Terhindar pencemaran
R49 A
Mempermudah pengolahan sampah dan Menghindari
pencemaran lingkungan
R50 A Terhindar pencemaran
Soal Nomor 9 Pandangan Tentang Penggunaan Sikadu, Elena Dan
Konsumsi Kertas.
Responden Jawaban Alasan
R1 A Mengurangi pemanasan global
R2 A
Menjaga keutuhan hutan sehingga mengurangi
pemanasan global
R3 A Mengurangi pemanasan global
R4 A Membantu mengurangi pemansan global
R5 A Mengurangi pemanasan global
109
R6 A Mengurangi pemanasan global
R7 B Sering eror
R8 B Sering eror
R9 A
Menjaga keutuhan hutan sehingga mengurangi
pemanasan global
R10 A Keutuhan hutan akan selalu terjaga
R11 A Sering eror
R12 B Sering eror
R13 A
Menjaga keutuhan hutan sehingga mengurangi
pemanasan global
R14 A Membantu mengurangi pemansan global
R15 A
Menjaga keutuhan hutan sehingga mengurangi
pemanasan global
R16 A Mencegah global warming
R17 A
Menjaga keutuhan hutan sehingga mengurangi
pemanasan global
R18 B Sering eror
R19 B Sering eror
R20 B Sering eror
R21 A
Menjaga keutuhan hutan sehingga mengurangi
pemanasan global
R22 A Mencegah global warming
R23 A
Menjaga keutuhan hutan sehingga mengurangi
pemanasan global
R24 A
Menjaga keutuhan hutan sehingga mengurangi
pemanasan global
R25 A
Bentuk dari konservasi selain itu dapat menjaga
keutuhan hutan sehingga mengurangi pemanasan
global
R26 A
Menjaga keutuhan hutan sehingga mengurangi
pemanasan global
R27 A Keutuhan hutan akan selalu terjaga
R28 A
Menjaga keutuhan hutan sehingga mengurangi
pemanasan global
R29 A
Bentuk dari konservasi selain itu dapat menjaga
keutuhan hutan sehingga mengurangi pemanasan
global
R30 A
Menjaga keutuhan hutan sehingga mengurangi
pemanasan global
R31 A Keutuhan hutan akan selalu terjaga
110
R32 A
Menjaga keutuhan hutan sehingga mengurangi
pemanasan global
R33 A Mencegah global warming
R34 A
Menjaga keutuhan hutan sehingga mengurangi
pemanasan global
R35 A Mencegah global warming
R36 A
Menjaga keutuhan hutan sehingga mengurangi
pemanasan global
R37 A Mencegah global warming
R38 A
Menjaga keutuhan hutan sehingga mengurangi
pemanasan global
R39 A
Menjaga keutuhan hutan sehingga mengurangi
pemanasan global
R40 A
Menjaga keutuhan hutan sehingga mengurangi
pemanasan global
R41 A Keutuhan hutan akan selalu terjaga
R42 A
Menjaga keutuhan hutan sehingga mengurangi
pemanasan global
R43 A Mengurangi pemanasan global
R44 B Sering eror
R45 A
Menjaga keutuhan hutan sehingga mengurangi
pemanasan global
R46 A
Bentuk dari konservasi selain itu dapat menjaga
keutuhan hutan sehingga mengurangi pemanasan
global
R47 A
Menjaga keutuhan hutan sehingga mengurangi
pemanasan global
R48 A
Menjaga keutuhan hutan sehingga mengurangi
pemanasan global
R49 A
Bentuk dari konservasi selain itu dapat menjaga
keutuhan hutan sehingga mengurangi pemanasan
global
R50 A
Menjaga keutuhan hutan sehingga mengurangi
pemanasan global
Soal nomor 10 pandangan mematikan lampu setelah selesai kuliah
Responden Jawaban Alasan
R1 A Menghemat energi listrik
R2 A Hemat energi listrik
111
R3 A Menghemat energi listrik
R4 A
Hemat energi listrik dan menekan emisi CO2 yang
terdapat dalam kampus
R5 A Hemat energi listrik
R6 A Menghemat energi listrik
R7 B Terburu-buru pulang
R8 B Terburu-buru pulang
R9 A Hemat energi listrik
R10 A
Hemat energi listrik dan menekan emisi CO2 yang
terdapat dalam kampus
R11 A Hemat energi listrik
R12 B Terburu-buru pulang
R13 A Hemat energi listrik
R14 A Hemat energi listrik
R15 A Hemat energi listrik
R16 A Hemat energi listrik
R17 A Hemat energi listrik demi kesejahteraan masa depan
R18 A Hemat energi listrik
R19 A Hemat energi listrik
R20 A Hemat energi listrik
R21 A Menghemat energi listrik
R22 A Hemat energi listrik dan hemat biaya
R23 A Hemat energi listrik
R24 A Menghemat energi listrik
R25 A Hemat energi listrik biar buat anak cucu kita nanti
R26 A Hemat energi listrik
R27 A Hemat energi listrik
R28 A Hemat energi listrik
R29 A
Hemat energi listrik dan menekan emisi CO2 yang
terdapat dalam kampus
R30 A Hemat energi listrik
R31 B Terburu-buru pulang
R32 A Hemat energi listrik
R33 A Menghemat energi listrik
R34 A
menekan emisi CO2 yang terdapat dalam kampus dan
hemat energi
R35 A Hemat energi listrik
112
R36 A
Hemat energi listrik dan menekan emisi CO2 yang
terdapat dalam kampus
R37 A Hemat energi listrik
R38 A menekan emisi CO2 yang terdapat dalam kampus
R39 A Hemat energi listrik
R40 B Terburu-buru pulang
R41 B Terburu-buru pulang
R42 B Terburu-buru pulang
R43 A Hemat energi listrik
R44 B Terburu-buru pulang
R45 A Hemat energi listrik
R46 A
menekan emisi CO2 yang terdapat dalam kampus dan
hemat energi
R47 A Hemat energi listrik
R48 A menekan emisi CO2 yang terdapat dalam kampus
R49 A Hemat energi listrik
R50 A
menekan emisi CO2 yang terdapat dalam kampus dan
hemat energi
Soal nomor 11 perasaan senang terhadap gerakan green energi
Responden Jawaban Alasan
R1 B Tidak ada waktu untuk melakukkannya
R2 B Tidak ada waktu untuk melakukkannya
R3 A Demi terwujudnya konservasi
R4 A
Demi terwujudnya konservasi dan penting bagi
mahasiswa dalam melesterikan lingkungan dan
menjaga lingkungan
R5 A Demi terwujudnya konservasi
R6 A Demi terwujudnya konservasi
R7 B Tidak ada waktu untuk melakukkannya
R8 B Tidak ada waktu untuk melakukkannya
R9 A Demi terwujudnya konservasi
R10 A
Demi terwujudnya konservasi dan penting bagi
mahasiswa dalam melesterikan lingkungan dan
menjaga lingkungan
R11 A Demi terwujudnya konservasi
R12 B Tidak ada waktu untuk melakukkannya
R13 A Demi terwujudnya konservasi
113
R14 A Konservasi Unnes
R15 A Demi terwujudnya konservasi
R16 A Konservasi Unnes
R17 A Demi terwujudnya konservasi
R18 A Demi terwujudnya konservasi
R19 A Demi terwujudnya konservasi
R20 A
Demi terwujudnya konservasi dan penting bagi
mahasiswa dalam melesterikan lingkungan dan
menjaga lingkungan
R21 A Demi terwujudnya konservasi
R22 A Demi terwujudnya konservasi
R23 B Konservasi Unnes
R24 A Demi terwujudnya konservasi
R25 A Demi terwujudnya konservasi
R26 A Untuk mewujudkan konservasi
R27 A Demi terwujudnya konservasi
R28 A Untuk mewujudkan konservasi
R29 A Demi terwujudnya konservasi
R30 B Butuh waktu lama untuk mengikutinya
R31 A Demi terwujudnya konservasi
R32 A Demi terwujudnya konservasi
R33 A Konservasi Unnes
R34 A
Mencegah global warming dan demi terwujudnya
konservasi
R35 A Demi terwujudnya konservasi
R36 A Konservasi Unnes
R37 A Demi terwujudnya konservasi
R38 A Untuk mewujudkan konservasi
R39 A Bentuk Unnes Konservasi
R40 A Demi terwujudnya konservasi
R41 A Untuk mewujudkan konservasi
R42 A Demi terwujudnya konservasi
R43 A Demi terwujudnya konservasi
R44 B Membutuhkan waktu yang lama
R45 A Demi terwujudnya konservasi
R46 A Bentuk Unnes Konservasi
R47 A Demi terwujudnya konservasi
114
R48 A Budaya konservasi
R49 A Demi terwujudnya konservasi
R50 A Bentuk Unnes Konservasi
Soal Nomor 12 Perasaan Tentang Kewajiban Yang Diberikan Mahasiswa
Dalam Pengumpulan Tugas.
Responden Jawaban Alasan
R1 B Sering eror sehingga lama dalam menggunakannya
R2 B Bikin emosi karena Sering eror
R3 A Paperlees
R4 A Paperlees dan simpel
R5 A Paperlees
R6 A Hemat kertas
R7 B Sering eror
R8 B Sering eror
R9 A Paperlees
R10 A Tidak boros kertas dan simpel
R11 A Paperlees
R12 B Sering eror
R13 A Lebih mudah dan Menjaga keutuhan hutan
R14 A Menjaga keutuhan hutan
R15 A
Menjaga keutuhan hutan sehingga mengurangi global
warming
R16 A Menjaga keutuhan hutan
R17 A Mencegah pengggundulan hutan
R18 A Menjaga keutuhan hutan
R19 A Menjaga keutuhan hutan
R20 A
Menjaga keutuhan hutan dan bentuk kecintaan
terhadap alam
R21 A Menjaga keutuhan hutan
R22 A Menjaga keutuhan hutan
R23 B Sering eror
R24 A
Dengan menggunakan media e learning kita sebagai
mahasiswa sudah memberikan peran terhadap
pelestarian hutan
R25 A Mencegah pengggundulan hutan
R26 A Menjaga keutuhan hutan
115
R27 A Mencegah pengggundulan hutan
R28 A Menjaga keutuhan hutan
R29 A Menjaga keutuhan hutan
R30 B Sering eror
R31 A Menjaga keutuhan hutan
R32 A
Dengan menggunakan media e learning kita sebagai
mahasiswa sudah memberikan peran terhadap
pelestarian hutan
R33 A Menjaga keutuhan hutan
R34 A Menjaga keutuhan hutan
R35 B Sering eror
R36 B Sering eror
R37 B Sering eror
R38 A Menjaga keutuhan hutan
R39 A Menjaga keutuhan hutan
R40 A Menjaga keutuhan hutan
R41 A Menjaga keutuhan hutan
R42 A Menjaga keutuhan hutan
R43 A Menjaga keutuhan hutan
R44 B Sering eror
R45 A Menjaga keutuhan hutan
R46 A Lebih mudah dan Menjaga keutuhan hutan
R47 A Menjaga keutuhan hutan
R48 A Lebih mudah dan Menjaga keutuhan hutan
R49 A
Dengan menggunakan media e learning kita sebagai
mahasiswa sudah memberikan peran terhadap
pelestarian hutan
R50 A Mencegah pengggundulan hutan
Soal Nomor 13 Kewajiban Untuk Mematikan Komputer Setelah Selesai
Menggunakan.
Responden Jawaban Alasan
R1 B Ingin cepat pulang
R2 B Terburu-buru untuk cepat pulang
R3 A
Wujud unnes konservasi dan selain itu menghemat
energi listrik
R4 A Agar listrik tidak boros dan wujud unnes konservasi
R5 A mewujudkan kampus konservasi
116
R6 A
Menciptakan unnes konservasi dan sebagai kampus go
green
R7 A Menghindari kerusakan lebih cepat
R8 B Sering lupa
R9 A Sebagai bentuk kesadaran akan kampus konservasi
R10 A Menunjang kampus konservasi
R11 A Konservasi unnes
R12 B Sudah ingin cepat pulang dan sering lupa
R13 A Menunjang bentuk kampus konservasi
R14 A Konservasi unnes
R15 A Biar tidak cepat rusak
R16 A Hemat energi listrik
R17 A
Konservasi unnes dan menghindari komputer cepat
rusak
R18 A Konservasi unnes
R19 B Buru-buru pulang dan sering lupa
R20 B Ingin cepat pulang dan tidak berpikir untuk mematikan
R21 B Sudah ingin cepat pulang
R22 A Tidak boros energi listrik
R23 B Tidak berpikir untuk mematikan lampu
R24 A Mewujudkan konservasi
R25 A Sebagai bentuk kepedulian akan fasilitas kampus
R26 A Mendukung konservasi dengan cara menghemat listrik
R27 A Hemat daya dan sebagai bentuk konservasi
R28 A Agar tidak panas dan tidak cepat rusak
R29 A Biar listrik kampus tidak boros
R30 B Lupa dan tidak berpikir mematikan
R31 A Termasuk kesadaran konservasi
R32 A Menghindari kerusakan komputer lebih cepat
R33 A Hemat listrik
R34 A Bentuk kesadaran akan konservasi
R35 A Listrik tidak cepat boros
R36 A Kampus tidak membayar listrik terlalu tinggi
R37 A Mencegah kerusakan komputer
R38 A Menjaga fasilitas kampus
R39 A Konservasi unnes
R40 A Menjaga fasilitas kampus
117
R41 A Menjaga dan mencegah kerusakan lebih cepat
R42 A Hemat listrik
R43 A Listrik tidak boros
R44 B Lupa dan ingin cepat pulang
R45 A Agar tidak panas dan tidak cepat rusak
R46 A Hemat listrik
R47 A Salah satu wujud konservasi
R48 A Listrik tidak boros dan menghindari kerusakan
R49 A Sebagai bentuk kesadaran akan kampus konservasi
R50 A Kesadaran konservasi kampus
Soal nomor 14 kecenderungan tindakan untuk menggunakan air secara
seperlunya
Responden Jawaban Alasan
R1 B Sudah ada penjaga untuk mematikan keran tersebut
R2 B Tidak setuju karena ada OB
R3 A Hemat air dan Budaya konservasi
R4 A Hemat air untuk menunjang konservasi
R5 A Budaya konservasi
R6 A Menghemat air sehingga air stok air selalu ada
R7 A Budaya konservasi
R8 B Lupa
R9 A Budaya konservasi menghemat energi listrik
R10 A Mendukung Unnes konservasi
R11 A Budaya konservasi
R12 B Sudah ada penjaga untuk mematikan keran tersebut
R13 A Budaya konservasi
R14 A Hemat air serta tidak terjadi ekploitasi
R15 A
Penghematan sumber daya air dan menunjang
konservasi
R16 A Budaya konservasi dan hemat energi
R17 A Budaya konservasi
R18 A
Penghematan sumber daya air dan menunjang
konservasi
R19 A Budaya konservasi
R20 A Mendukung Unnes konservasi
R21 A Budaya konservasi
118
R22 A Mendukung Unnes konservasi
R23 B Budaya konservasi
R24 A Mendukung Unnes konservasi
R25 A Hemat air bersih dan bentuk konservasi
R26 A Konservasi
R27 A Menghemat air untuk menunjang konservasi
R28 A
Budaya konservasi dan menghidari terjadinya
ekploitasi air
R29 A Budaya konservasi
R30 B Sudah ada penjaga untuk mematikan keran tersebut
R31 A Budaya konservasi
R32 A
Menghidari terjadinya ekploitasi air selain itu juga
membiasakan budaya konservasi
R33 A Budaya konservasi
R34 B Sudah ada penjaga untuk mematikan keran tersebut
R35 B Sudah ada penjaga untuk mematikan keran tersebut
R36 B Sudah ada penjaga untuk mematikan keran tersebut
R37 B
Tergesa-gesa keluar kamar mansi dan Sudah ada
penjaga untuk mematikan keran tersebut
R38 A Budaya konservasi
R39 A
Penghematan sumber daya air dan menunjang
konservasi
R40 A Budaya konservasi
R41 A Menghemat air untuk menunjang konservasi
R42 A Budaya konservasi
R43 A Hemat air serta tidak terjadi ekploitasi
R44 B Sudah ada penjaga untuk mematikan keran tersebut
R45 A Konservasi
R46 A
Penghematan sumber daya air dan menunjang
konservasi
R47 A Menghemat air untuk menunjang konservasi
R48 A
Bentuk konservasi tujuan untuk kepentingan bersama
agar tidak boros air
R49 A Menghemat air untuk menunjang konservasi
R50 A Hemat air serta tidak terjadi ekploitasi
119
Soal Nomor 15 Kecenderungan Tindakan Untuk Mematikan Lampu Yang
Sudaah Tidak Terpakai
Responden Jawaban Alasan
R1 B Sudah ada penjaga untuk mematikan keran tersebut
R2 A
Hemat listrik dan merupakan bentuk usaha untuk
menunjang konservasi konservasi
R3 A Konservasi
R4 A
Hemat listrik dan merupakan bentuk usaha untuk
menunjang konservasi konservasi
R5 A Budaya konservasi
R6 A Budaya konservasi
R7 A
Hemat listrik dan merupakan bentuk usaha untuk
menunjang konservasi konservasi
R8 A Budaya konservasi
R9 A
Hemat listrik dan merupakan bentuk usaha untuk
menunjang konservasi konservasi
R10 A Budaya konservasi
R11 A Budaya konservasi
R12 B Sudah ada penjaga untuk mematikan keran tersebut
R13 A Budaya konservasi
R14 A
Menghemat energi listrik dan bentuk Budaya
konservasi
R15 A
Budaya konservasi dan membantu hemat dalam
penggunaan listrik
R16 A Budaya konservasi
R17 A
Budaya konservasi dan membantu hemat dalam
penggunaan listrik
R18 A Budaya konservasi
R19 A
Menghemat energi listrik dan bentuk Budaya
konservasi
R20 B
Bukan kewajiban saya dan Sudah ada penjaga untuk
mematikan keran tersebut
R21 B Sudah ada penjaga untuk mematikan keran tersebut
R22 B Sudah ada penjaga untuk mematikan keran tersebut
R23 B Sudah ada penjaga untuk mematikan keran tersebut
R24 A Budaya konservasi
R25 A
Menghemat energi listrik dan bentuk Budaya
konservasi
R26 A Budaya konservasi dan membantu hemat dalam
120
penggunaan listrik
R27 A Budaya konservasi
R28 B Sudah ada penjaga untuk mematikan keran tersebut
R29 A Budaya konservasi
R30 B Sudah ada penjaga untuk mematikan keran tersebut
R31 A Budaya konservasi
R32 A
Menghemat energi listrik dan bentuk Budaya
konservasi
R33 A Menunjang program konservasi
R34 A
Menghemat energi listrik dan bentuk Budaya
konservasi
R35 A Menunjang program konservasi
R36 A Budaya konservasi
R37 A Menunjang program konservasi
R38 A
Menghemat energi listrik dan bentuk Budaya
konservasi
R39 A
Menghemat sumber daya energi demi kepentingan
bersama
R40 A Budaya konservasi
R41 A
Hemat listrik dan merupakan bentuk usaha untuk
menunjang konservasi konservasi
R42 A Budaya konservasi
R43 A
Budaya konservasi dan Menghemat sumber daya energi
demi kepentingan bersama
R44 B
Sudah ada penjaga untuk mematikan keran tersebut dan
bukan tugas saya
R45 A Budaya konservasi
R46 A Menghemata listrik sebagi bentuk kesadaran mahasiswa
R47 A Budaya konservasi
R48 A
Budaya konservasi dan membantu hemat dalam
penggunaan listrik
R49 A Budaya konservasi
R50 A Menghemata listrik sebagi bentuk kesadaran mahasiswa
Nomor 16 Pandangan Mahasiswa Memanfaatkan Kertas Bekas Yang Sudah
Tidak Dipakai, Dengan Mendaur Ulang Kertas.
Responden Jawaban Alasan
R1 B Tidak ada waktu untuk melaksanakannya
R2 B Tidak ada waktu untuk melaksanakannya
121
R3 A
Karena dapat diolah dan digunakan menjadi barang
yang unik dan menarik serta Mencegah pencemaran
lingkungan
R4 A Mencegah pencemaran lingkungan
R5 A pencemaran lingkungan dapat di atasi
R6 A Mencegah pencemaran lingkungan
R7 B Tidak ada waktu untuk melaksanakannya
R8 B Tidak ada waktu untuk melaksanakannya
R9 B Tidak ada waktu untuk melaksanakannya
R10 B Tidak ada waktu untuk melaksanakannya
R11 B Tidak ada waktu untuk melaksanakannya
R12 A Mencegah pencemaran lingkungan
R13 A Mencegah pencemaran lingkungan
R14 A
Karena dapat diolah dan digunakan menjadi barang
yang unik dan menarik serta Mencegah pencemaran
lingkungan
R15 A pencemaran lingkungan dapat di atasi
R16 A
Mencegah pencemaran lingkungan dan melestarikan
lingkungan secara lestari
R17 A pencemaran lingkungan dapat di atasi
R18 A terhindar pencemaran lingkungan
R19 A
Dapat mengurangi global warming dan mencegah
pencemaran lingkungan
R20 A Mencegah pencemaran lingkungan
R21 A pencemaran lingkungan dapat di atasi
R22 A
Dapat mengurangi global warming dan mencegah
pencemaran lingkungan
R23 A Mencegah pencemaran lingkungan
R24 A
Mencegah pencemaran lingkungan dan memanfaatakan
waktu luang
R25 A Mencegah pencemaran lingkungan
R26 A terhindar pencemaran lingkungan
R27 B Tidak ada waktu untuk melaksanakannya
R28 A
Mencegah pencemaran lingkungan dan melestarikan
lingkungan secara lestari
R29 A Mencegah pencemaran lingkungan
R30 A pencemaran lingkungan dapat di atasi
R31 A Mencegah pencemaran lingkungan
122
R32 A
Karena dapat diolah dan digunakan menjadi barang
yang unik dan menarik serta Mencegah pencemaran
lingkungan
R33 A Mencegah pencemaran lingkungan
R34 A
Terciptanya kreatifitas mahahasiswa selain itu
Mencegah pencemaran dan melestarikan lingkungan
lingkungan
R35 A Mencegah pencemaran lingkungan
R36 A Mencegah pencemaran lingkungan
R37 A
Terciptanya kreatifitas mahahasiswa selain itu
Mencegah pencemaran dan melestarikan lingkungan
lingkungan
R38 A
Dapat mengurangi global warming dan mencegah
pencemaran lingkungan
R39 A Terhindar dari pencemaran lingkungan
R40 A Mencegah pencemaran lingkungan
R41 A
Mencegah pencemaran lingkungan dan mengurangi
global warming
R42 A Mencegah pencemaran lingkungan
R43 A
Dapat mengurangi global warming dan mencegah
pencemaran lingkungan
R44 A
Mencegah pencemaran lingkungan dan dapat
menciptakan peluang usaha
R45 A
Mencegah pencemaran lingkungan dan mengurangi
global warming
R46 A Mencegah pencemaran lingkungan
R47 A
Dapat mengurangi global warming dan mencegah
pencemaran lingkungan
R48 A Mencegah pencemaran lingkungan
R49 A
Mencegah pencemaran lingkungan dan mengurangi
global warming
R50 A
Mencegah pencemaran lingkungan dan dapat
menciptakan peluang usaha
Nomor 16 Pandangan Mahasiswa Memanfaatkan Kertas Bekas Yang Sudah
Tidak Dipakai Dengan Mendaur Ulang Kertas.
Responden Jawaban Alasannya
R1 B
Lebih mementingkan kegiatan di kos daripada di
kampus
R2 B Lebih mementingkan kegiatan di kos daripada di
123
kampus
R3 A
Mencegah pencemaran lingkungan kampus menambah
pengalaman
R4 A Mencegah pencemaran lingkungan kampus
R5 A Mencegah pencemaran lingkungan kampus
R6 A Mencegah pencemaran lingkungan kampus
R7 A Mencegah pencemaran lingkungan kampus
R8 B
Lebih mementingkan kegiatan di kos daripada di
kampus
R9 B
Tidak ada waktu luang untuk melaksanakan kegiatan
tersebut
R10 B
Tidak ada waktu luang untuk melaksanakan kegiatan
tersebut
R11 A Mencegah pencemaran lingkungan kampus
R12 B
Tidak ada waktu luang untuk melaksanakan kegiatan
tersebut
R13 A Mencegah pencemaran lingkungan kampus
R14 A Mencegah pencemaran lingkungan kampus
R15 A
Mencegah pencemaran lingkungan kampus menambah
pengalaman
R16 A Mencegah pencemaran lingkungan kampus
R17 A
Mencegah pencemaran lingkungan kampus menambah
pengalaman
R18 A Mencegah pencemaran lingkungan kampus
R19 A Mencegah pencemaran lingkungan kampus
R20 A Mencegah pencemaran lingkungan kampus
R21 B
Tidak ada waktu luang untuk melaksanakan kegiatan
tersebut
R22 B
Tidak ada waktu luang untuk melaksanakan kegiatan
tersebut
R23 B
Tidak ada waktu luang untuk melaksanakan kegiatan
tersebut
R24 B
Tidak ada waktu luang untuk melaksanakan kegiatan
tersebut
R25 A Mencegah pencemaran lingkungan kampus
R26 A Terhindar pencemaran lingkungan kampus
R27 B
Tidak ada waktu luang untuk melaksanakan kegiatan
tersebut
R28 A Mencegah pencemaran lingkungan kampus
124
R29 A
Mencegah pencemaran lingkungan kampus atau
kerusakan lingkungan
R30 A Mencegah pencemaran lingkungan kampus
R31 A
Karena bermanfaatan untuk lingkungan dan dapat
Mencegah pencemaran lingkungan kampus
R32 A
Mencegah pencemaran lingkungan kampus dan
menciptakan kreatifitas mahasiswa
R33 A Mencegah pencemaran lingkungan kampus
R34 A
Agar lebih kreatif Mencegah pencemaran lingkungan
kampus
R35 A Mencegah pencemaran lingkungan kampus
R36 A
Agar lebih kreatif Mencegah pencemaran lingkungan
kampus
R37 A Mencegah pencemaran lingkungan kampus
R38 A
Agar lebih kreatif Mencegah pencemaran lingkungan
kampus
R39 A Mencegah pencemaran lingkungan kampus
R40 A Mencegah pencemaran lingkungan kampus
R41 A
Karena bermanfaatan untuk lingkungan dan dapat
Mencegah pencemaran lingkungan kampus
R42 A Mencegah pencemaran lingkungan kampus
R43 A Agar lebih kreatif pencemaran lingkungan kampus
R44 A Mencegah pencemaran lingkungan kampus
R45 A Mencegah pencemaran lingkungan kampus
R46 A
Karena bermanfaatan untuk lingkungan dan dapat
Mencegah pencemaran lingkungan kampus
R47 A Mencegah pencemaran lingkungan kampus
R48 A
Mengatasi pencemaran lingkungan kampus menjadikan
kreatifitas mahasiswa
R49 A Mencegah pencemaran lingkungan kampus
R50 A
Karena bermanfaatan untuk lingkungan dan dapat
Mencegah pencemaran lingkungan kampus
.
Soal Nomor 18 Pandangan Mahasiswa Terhadap Pembuatan Alat Peraga
Pembelajaran Dari Kertas Dan Karton Lunak Yang Sudah Tidak Terpakai
Responden Jawaban Alasan
R1 B Membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih
R2 B Membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih
125
R3 A Menciptakan kreatifitas mahasiswa
R4 A Agar menjadi kreatif
R5 A Menciptakan kreatifitas mahasiswa
R6 A Menciptakan kreatifitas mahasiswa
R7 A Menciptakan kreatifitas mahasiswa
R8 B Membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih
R9 A Menciptakan kreatifitas mahasiswa
R10 B Membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih
R11 A Menciptakan kreatifitas mahasiswa
R12 B Membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih
R13 A Agar menjadi kreatif
R14 A Menciptakan kreatifitas mahasiswa
R15 A Menciptakan kreatifitas mahasiswa
R16 A Agar menjadi kreatif
R17 A Menciptakan kreatifitas mahasiswa
R18 A
Menciptakan kreatifitas mahasiswa dan menjadikan
barang menjadi lebih bermanfaat
R19 B Membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih
R20 A Menciptakan kreatifitas mahasiswa
R21 B Membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih
R22 B Membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih
R23 B Membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih
R24 A Menciptakan kreatifitas mahasiswa
R25 A Menciptakan kreatifitas mahasiswa
R26 A Menciptakan kreatifitas mahasiswa
R27 B Membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih
R28 A Menciptakan kreatifitas mahasiswa
R29 A Menciptakan kreatifitas mahasiswa
R30 B Membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih
R31 A Menciptakan kreatifitas mahasiswa
R32 A Menciptakan kreatifitas mahasiswa
R33 A Menciptakan kreatifitas mahasiswa
R34 A Menciptakan kreatifitas mahasiswa
R35 A Menciptakan kreatifitas mahasiswa
R36 A Menciptakan kreatifitas mahasiswa
R37 A Menciptakan kreatifitas mahasiswa
126
R38 B Membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih
R39 B Membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih
R40 B Membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih
R41 B Membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih
R42 A Menciptakan kreatifitas mahasiswa
R43 A Menciptakan kreatifitas mahasiswa
R44 A Menciptakan kreatifitas mahasiswa
R45 A Menciptakan kreatifitas mahasiswa
R46 A Menciptakan kreatifitas mahasiswa
R47 A Menciptakan kreatifitas mahasiswa
R48 A Menciptakan kreatifitas mahasiswa
R49 A Menciptakan kreatifitas mahasiswa
R50 A Menciptakan kreatifitas mahasiswa
Soal Nomor 19 Perasaan Senang Terhadap Kewajiban Yang Diberikan
Kepada Mahasiswa Untuk Menggunakan Media Pembelajaran Dengan
Memanfaatkan Barang Bekas.
Responden Responden Alasan
R1 B
Terlalu banyak pikiran, karena membutuhkan
kreatifitas lebih tinggi
R2 B
Terlalu banyak pikiran, karena membutuhkan
kreatifitas lebih tinggi
R3 A
Menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan mencegah
kerusakan lingkungan
R4 A Menumbuhkan jiwa kewirausahaan
R5 A tumbuh jiwa kewirausahaan
R6 A tercipta jiwa kewirausahaan
R7 A
Menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan mencegah
kerusakan lingkungan
R8 B
Terlalu banyak pikiran, karena membutuhkan
kreatifitas lebih tinggi
R9 A Menumbuhkan jiwa kewirausahaan
R10 B
Terlalu banyak pikiran, karena membutuhkan
kreatifitas lebih tinggi
R11 A
Menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan mencegah
pencemaran lingkungan dan menghemat uang saku
R12 A
Menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan
memanfaatkan lingkungan secara lestari
127
R13 A Menumbuhkan jiwa kewirausahaan
R14 A
Menumbuhkan jiwa kewirausahaan selain itu
merupakan bentuk dalam pelaksanaan program
konservasi
R15 A
Lebih efektif untuk Menumbuhkan jiwa
kewirausahaan
R16 A Menumbuhkan jiwa kewirausahaan
R17 A Menumbuhkan jiwa kewirausahaan
R18 A Menumbuhkan jiwa kewirausahaan
R19 B
Terlalu banyak pikiran, karena membutuhkan
kreatifitas lebih tinggi
R20 A Menumbuhkan jiwa kewirausahaan
R21 A Menumbuhkan jiwa kewirausahaan
R22 A
Menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan
memanfaatkan lingkungan secara lestari
R23 A Menumbuhkan jiwa kewirausahaan
R24 A
Menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan mencegah
kerusakan lingkungan
R25 A Menumbuhkan jiwa kewirausahaan
R26 A
Menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan
memanfaatkan lingkungan secara lestari
R27 B
Terlalu banyak pikiran, karena membutuhkan
kreatifitas lebih tinggi
R28 A Menumbuhkan jiwa kewirausahaan
R29 A
Menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan melestarikan
lingkungan kampus
R30 B
Terlalu banyak pikiran, karena membutuhkan
kreatifitas lebih tinggi
R31 A Menumbuhkan jiwa kewirausahaan
R32 A
Menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan mencegah
kerusakan lingkungan
R33 A Menumbuhkan jiwa kewirausahaan
R34 A Menumbuhkan jiwa kewirausahaan
R35 A Menumbuhkan jiwa kewirausahaan
R36 A
Menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan mencegah
kerusakan lingkungan
R37 A
Pengolahan sampah lebih efektif dan menciptakan
jiwa kewirausahaan
R38 A Menumbuhkan jiwa kewirausahaan
128
R39 A
Menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan mencegah
kerusakan lingkungan
R40 A
Menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan melestarikan
lingkungan kampus
R41 A Menumbuhkan jiwa kewirausahaan
R42 A
Menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan
memanfaatkan lingkungan secara lestari
R43 A Tumbuh jiwa kewirausahaan
R44 A
Menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan melestarikan
lingkungan kampus
R45 A
Pengolahan sampah lebih efektif dan menciptakan
jiwa kewirausahaan
R46 A Menumbuhkan jiwa kewirausahaan
R47 A Menumbuhkan jiwa kewirausahaan
R48 A
Menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan
memanfaatkan lingkungan secara lestari
R49 A
Pengolahan sampah lebih efektif dan menciptakan
jiwa kewirausahaan
R50 A
Menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan melestarikan
lingkungan kampus
Soal Nomor 20 Perasaaan Mahasiswa Terhadap Kewajiban Yang
Diberikan Untuk Pembuatan Pupuk Kompos
Responden Jawaban Alasanya
R1 B Tidak ada waktu luang
R2 A
Melatih kreatifitas mahasiswa dan Lebih perduli
dengan lingkungan
R3 A Lebih perduli dengan lingkungan
R4 B Tidak ada waktu luang
R5 A Lebih perduli dengan lingkungan
R6 A
Merupakan salah satu kegiatan untuk melestarikan
lingkungan sehingga lebih perduli dengan
lingkungan
R7 A Lebih perduli dengan lingkungan
R8 B Tidak ada waktu luang
R9 A
Merupakan salah satu kegiatan untuk melestarikan
lingkungan sehingga lebih perduli dengan
lingkungan
R10 A
Melatih kreatifitas mahasiswa dan Lebih perduli
dengan lingkungan
129
R11 A Lebih perduli dengan lingkungan
R12 B Tidak ada waktu luang
R13 A Lebih perduli dengan lingkungan
R14 A
Melatih kreatifitas mahasiswa dan Lebih perduli
dengan lingkungan
R15 A Lebih perduli dengan lingkungan
R16 A
Merupakan salah satu kegiatan untuk melestarikan
lingkungan sehingga lebih perduli dengan
lingkungan
R17 A
Melatih kreatifitas mahasiswa dan Lebih perduli
dengan lingkungan
R18 A Lebih perduli dengan lingkungan
R19 B Tidak ada waktu luang
R20 A Lebih perduli dengan lingkungan
R21 A Lebih perduli dengan lingkungan
R22 A
Merupakan salah satu kegiatan untuk melestarikan
lingkungan sehingga lebih perduli dengan
lingkungan
R23 A Lebih perduli dengan lingkungan
R24 A Lebih perduli dengan lingkungan
R25 A
Merupakan salah satu kegiatan untuk melestarikan
lingkungan sehingga lebih perduli dengan
lingkungan
R26 A Lebih perduli dengan lingkungan
R27 A Untuk mengisi waktu luang
R28 A Lebih perduli dengan lingkungan
R29 A Untuk mengisi waktu luang
R30 B Tidak ada waktu luang
R31 B Tidak ada waktu luang
R32 A Lebih perduli dengan lingkungan
R33 A Lebih perduli dengan lingkungan
R34 A
Merupakan salah satu kegiatan untuk melestarikan
lingkungan sehingga lebih perduli dengan
lingkungan
R35 A Lebih perduli dengan lingkungan
R36 A Lebih perduli dengan lingkungan
R37 A
Merupakan salah satu kegiatan untuk melestarikan
lingkungan sehingga lebih perduli dengan
lingkungan
130
R38 A Lebih perduli dengan lingkungan
R39 A Lebih perduli dengan lingkungan
R40 A Lebih perduli dengan lingkungan
R41 A
Merupakan salah satu kegiatan untuk melestarikan
lingkungan sehingga lebih perduli dengan
lingkungan
R42 A Lebih perduli dengan lingkungan
R43 A Lebih perduli dengan lingkungan
R44 A Untuk mengisi waktu luang
R45 A Lebih perduli dengan lingkungan
R46 A Lebih perduli dengan lingkungan
R47 A Lebih perduli dengan lingkungan
R48 A
Merupakan salah satu kegiatan untuk melestarikan
lingkungan sehingga lebih perduli dengan
lingkungan
R49 A Lebih perduli dengan lingkungan
R50 A Lebih perduli dengan lingkungan
Soal Nomor 21 Tindakan Untuk Memanfaatkan Plastik,Kertas,Dan Botol
Bekas Yang Tidak Dimanfaatkan.
Responden Jawaban Alasan
R1 B Tidak ada waktu luang dan uang saku sudah cukup
R2 A
Mencegah pencemaran tanah, Meningkatkan
pendapatan dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan
R3 A
Meningkatkan pendapatan dan menumbuhkan jiwa
kewirausahaan
R4 B Tidak ada waktu luang dan uang saku sudah cukup
R5 A
Meningkatkan pendapatan dan menumbuhkan jiwa
kewirausahaan
R6 A
Mencegah pencemaran tanah, Meningkatkan
pendapatan dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan
R7 B Tidak ada waktu luang dan uang saku sudah cukup
R8 B
Butuh pelatihan dalam pembuatan tersebut sehingga
waktunya lama
R9 B Membutuhkan tenaga yang lebih
R10 B Tidak ada waktu luang dan uang saku sudah cukup
R11 B Tidak ada waktu luang dan uang saku sudah cukup
R12 B Tidak ada waktu luang dan uang saku sudah cukup
R13 A Bentuk dari pelestarian lingkungan dan Meningkatkan
131
pendapatan dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan
R14 A
Mencegah kerusakan pada alam karena terhindar dari
prencemaran lingkungan
R15 A
Meningkatkan pendapatan dan menumbuhkan jiwa
kewirausahaan
R16 A
Meningkatkan pendapatan dan menumbuhkan jiwa
kewirausahaan
R17 A
Bentuk dari pelestarian lingkungan dan Meningkatkan
pendapatan dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan
R18 A
Meningkatkan pendapatan dan menumbuhkan jiwa
kewirausahaan
R19 B Tidak ada waktu luang dan uang saku sudah cukup
R20 A
Meningkatkan pendapatan dan menumbuhkan jiwa
kewirausahaan
R21 A
Mencegah kerusakan pada alam karena terhindar dari
pencemaran lingkungan
R22 A Lebih kreatif, tambah pengalaman
R23 A
Meningkatkan pendapatan dan menumbuhkan jiwa
kewirausahaan
R24 A Lebih kreatif, tambah pengalaman
R25 A
Dapat melestarikan lingkungan dan Meningkatkan
pendapatan dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan
R26 A
Meningkatkan pendapatan dan menumbuhkan jiwa
kewirausahaan
R27 B Tidak ada waktu luang dan uang saku sudah cukup
R28 A
Meningkatkan pendapatan dan menumbuhkan jiwa
kewirausahaan
R29 A
Dapat melestarikan lingkungan dan Meningkatkan
pendapatan dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan
R30 B Tidak ada waktu luang dan uang saku sudah cukup
R31 A
Meningkatkan pendapatan dan menumbuhkan jiwa
kewirausahaan
R32 A
Mencegah pencemaran tanah dan meningkatkan
kesuburan tanah selain itu menambah pendapatan dan
tumbuh jiwa kewirausahaan
R33 A
Meningkatkan pendapatan dan menumbuhkan jiwa
kewirausahaan
R34 A
Dapat melestarikan lingkungan dan Meningkatkan
pendapatan dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan
R35 A Lebih kreatif, tambah pengalaman
132
R36 A
Meningkatkan pendapatan dan menumbuhkan jiwa
kewirausahaan
R37 A Menambah pendapatan mahasiswa
R38 A
Meningkatkan pendapatan dan menumbuhkan jiwa
kewirausahaan
R39 A
Mencegah pencemaran tanah dan meningkatkan
kesuburan tanah selain itu menambah pendapatan dan
tumbuh jiwa kewirausahaan
R40 A Lebih kreatif, tambah pengalaman
R41 A
Meningkatkan pendapatan dan menumbuhkan jiwa
kewirausahaan
R42 A
Mencegah pencemaran tanah dan meningkatkan
kesuburan tanah selain itu menambah pendapatan dan
tumbuh jiwa kewirausahaan
R43 A Menambah pendapatan mahasiswa
R44 A
Meningkatkan pendapatan dan menumbuhkan jiwa
kewirausahaan
R45 A
Pendapatan bertambah dan menumbuhkan jiwa
kewirausahaan
R46 A
Mencegah pencemaran tanah dan meningkatkan
kesuburan tanah selain itu menambah pendapatan dan
tumbuh jiwa kewirausahaan
R47 A
Meningkatkan pendapatan dan menumbuhkan jiwa
kewirausahaan
R48 A
Pendapatan bertambah dan menumbuhkan jiwa
kewirausahaan
R49 A Menambah pendapatan mahasiswa
R50 A
Meningkatkan pendapatan dan menumbuhkan jiwa
kewirausahaan
Soal Nomor 22 Tindakan Mahasiswa Untuk Mengikuti Kegiatan
Pengolahan Pupuk Kompos Di Kampus.
Responden Jawaban Alasan
R1 B
Selalu sibuk sehingga tidak ada waktu luang untuk
kegiatan
R2 B Sibuk butuh waktu untuk melakukannya
R3 B
Tidak ada waktu luang untuk kegiatan tersebut
dikarenakan tugas yang begitu banyak
R4 B
Tugasnya banyak sehingga tidak sempat untuk
melakukaanya
R5 B Tidak ada waktu luang untuk kegiatan tersebut
133
dikarenakan tugas yang begitu banyak
R6 B Sibuk butuh waktu untuk melakukannya
R7 B
Tidak ada waktu luang untuk kegiatan tersebut
dikarenakan tugas yang begitu banyak
R8 B Waktu digunkan untuk belajar
R9 B
Tidak ada waktu luang untuk kegiatan tersebut
dikarenakan tugas yang begitu banyak
R10 B
Selalu sibuk sehingga tidak ada waktu luang untuk
kegiatan
R11 B
Tugasnya banyak sehingga tidak sempat untuk
melakukaanya
R12 B
Tidak ada waktu luang untuk kegiatan tersebut
dikarenakan tugas yang begitu banyak
R13 B
Tugasnya banyak sehingga tidak sempat untuk
melakukaanya
R14 B Sibuk butuh waktu untuk melakukannya
R15 B Sibuk butuh waktu untuk melakukannya
R16 B
Tugasnya banyak sehingga tidak sempat untuk
melakukaanya
R17 A Menambah pengalaman
R18 A Menambah pengalaman
R19 B
Tidak ada waktu luang untuk kegiatan tersebut
dikarenakan tugas yang begitu banyak
R20 A
Menambah pengalaman, selain itu juga dapat membuat
kita dapat menciptakan lapangan pekerjaan
R21 A Menambah pengalaman
R22 A Bertambahnya pengalaman
R23 A Punya pengalaman, dan bersosialisasi
R24 A Menambah pengalaman, ketrampilan
R25 A Menambah pengalaman
R26 A Bermanfaat di masa yang akan datang
R27 A Menambah pengalaman
R28 A Pengalaman dan senang untuk kegiatan yang berguna
R29 A Menambah pengalaman
R30 B
Tidak ada waktu luang untuk kegiatan tersebut
dikarenakan tugas yang begitu banyak
R31 A Menambah pengalaman
R32 A
Menambah pengalaman dan demi terciptanya
konservasi
134
R33 A Pengalaman dan senang untuk kegiatan yang berguna
R34 A Menambah pengalaman
R35 A Pengalaman dan ketrampilan bertambah
R36 A
Memanfaatkan sampah sacara maksimal, dan tambah
pengalaman
R37 A Menambah pengalaman
R38 A Pengalaman dan senang untuk kegiatan yang berguna
R39 A Menambah pengalaman
R40 A
Terampil dalam pembuatan pupuk, sehingga dapat
memanfaatkan sampah yang tida berguna
R41 A Menambah pengalaman
R42 A Menambah pengalaman, ketrampilan
R43 A Banyak teman dan menambah pengalaman
R44 A Menambah pengalaman
R45 A
Pengalaman, dan dapat mencegah pencemaran
lingkungan
R46 A
Terampil dalam pembuatan pupuk, sehingga dapat
memanfaatkan sampah yang tida berguna
R47 A Menambah pengalaman, ketrampilan
R48 A Pengalaman dan senang untuk kegiatan yang berguna
R49 A Menambah pengalaman, ibadah dalam mencari ilmu
R50 A Bertambahnya pengalaman saya
Nomor 23 Untuk Mengikuti Pembuatan Media Pembelajaran Dari Kertas
Bekas
Responden Jawaban Alasan
R1 A
Selain mencegah pencemaran lingkungan juga dapat
meningkatkan kreatifitas mahasiswa
R2 A Tambah kreatif
R3 A Meningkatkan kreatifitas mahasiswa
R4 A Hemat biaya dan meningkatkan kreatifitas mahasiswa
R5 A Meningkatkan kreatifitas mahasiswa
R6 A
Melestarikan alam sehingga semua barang dapat
dimanfaatakan
R7 A Meningkatkan kreatifitas mahasiswa
R8 A
Memanfaatkan alam sehingga menunjang kreatifitas
saya
R9 A Meningkatkan kreatifitas mahasiswa
135
R10 A Hemat biaya dan meningkatkan kreatifitas mahasiswa
R11 A Meningkatkan kreatifitas mahasiswa
R12 B Membutuhkan waktu yang lama untuk pelatihan
R13 A Tambah kreatif
R14 A Meningkatkan kreatifitas mahasiswa
R15 A Meningkatkan kreatifitas mahasiswa
R16 A
Puas dengan hasil buatan sendiri dan meningkatkan
kreatifitas mahasiswa
R17 A Meningkatkan kreatifitas mahasiswa
R18 A
Melestarikan alam sehingga semua barang dapat
dimanfaatakan
R19 B Membutuhkan waktu yang lama untuk pelatihan
R20 A Meningkatkan kreatifitas mahasiswa
R21 A
Agar lingkungan menjdi tidak kumuh karena sampah
didaur ulang dan menambah kita menjadi kreatif
R22 A Kreatifitas mahasiswa bertambah
R23 A Meningkatkan kreatifitas mahasiswa
R24 A
Agar lingkungan menjdi tidak kumuh karena sampah
didaur ulang dan menambah kita menjadi kreatif
R25 A Meningkatkan kreatifitas mahasiswa
R26 A
Melestarikan alam sehingga semua barang dapat
dimanfaatakan
R27 A Meningkatkan kreatifitas mahasiswa
R28 A Hemat biaya dan meningkatkan kreatifitas mahasiswa
R29 A
Melestarikan alam sehingga semua barang dapat
dimanfaatakan
R30 B Membutuhkan waktu yang lama untuk pelatihan
R31 A Meningkatkan kreatifitas mahasiswa
R32 A Meningkatkan kreatifitas mahasiswa
R33 A
Agar lingkungan menjdi tidak kumuh karena sampah
didaur ulang dan menambah kita menjadi kreatif
R34 A
Melestarikan alam sehingga semua barang dapat
dimanfaatakan
R35 A Meningkatkan kreatifitas mahasiswa
R36 A Hemat biaya dan meningkatkan kreatifitas mahasiswa
R37 A Meningkatkan kreatifitas mahasiswa
R38 A
Melestarikan alam sehingga semua barang dapat
dimanfaatakan
136
R39 A Kreatifitas mahasiswa bertambah
R40 A
Memanfaatkan alam sehingga menunjang kreatifitas
saya
R41 A
Meningkatkan kreatifitas mahasiswa dan bentuk dari
konservasi
R42 B Membutuhkan waktu yang lama untuk pelatihan
R43 B
Terlalu sibuk sedangkan pelatihan membutuhkan waktu
yang lama
R44 B Membutuhkan waktu yang lama untuk pelatihan
R45 A Meningkatkan kreatifitas mahasiswa
R46 A Meningkatkan kreatifitas mahasiswa
R47 A
Agar lingkungan menjdi tidak kumuh karena sampah
didaur ulang dan menambah kita menjadi kreatif
R48 B
Waktu lama dalam pembuatan sehingga lebih
menggunakan media yang sudah jadi
R49 B Membutuhkan waktu yang lama untuk pelatihan
R50 B
Pelatihan mrmbutuhkan waktu lama, dan saya saya
sangat sibuk sekali
137
LAMPIRAN 5
1. SIKAP TERHADAP PERLINDUNGAN LINGKUNGAN KAMPUS DITINJAU DARI ASPEK KOGNITIF, AFEKTIF
DAN PSIKOMOTORIK
A. Sikap
terhadap
perlindu
ngan
lingkung
an
kampus
1. Pandangan
terhadap
perlindung
an
lingkungan
kampus
a. Pandangan
terhadap green
campus perlu di
gerakan.
Jawaban setuju alasan
1) Menetralisir CO2
2) Kampus nyaman
3) Terhindar kerusakan lingkungan
4) Mencegah polusi udara
5) Terhindar dari gangguan pernafasan
6) Kampus terlihat hijau
Jawaban tidak setuju alasan
1) Butuh waktu yang lama untuk gerakan
tersebut
2) Sudah ada petugas yang berwajib
b. Pandangan
tentang
kewajiban
bersepeda dan
jalan kaki saat
di kampus
Jawaban setuju alasan
1) Mencegah global warming
2) Wujud konservasi Unnes
3) Tidak menambah polusi udara
Jawaban tidak setuju alasan
1) Jarak kampus dan kos jauh
138
2) Capek
3) Nunggu bis lama
4) Armada bus kurang
5) Panas
c. Pandangan
tentang biopori
perlu dibuat
Jawaban setuju alasan
1) Terhindar run off
2) Tidak terjadi genangan air
3) Lingkungan kampus menjadi sehat
4) Mendukung Unnes konservasi
5) Menjaga kesuburan tanah
Jawaban tidak setuju alasan
1) Sulit membuatnya
2) Butuh waktu lama
2. Perasaan
terhadap
perlindung
an
lingkungan
kampus
a. Perasaan senang
marawat
tanaman
kampus
Jawaban senang alasan
1) Tumbuh kesadaran merawat tanaman
2) Tanaman tetap terjaga
3) Kampus jadi hijau dan sejuk
4) Mengurangi CO2
5) Kampus terlihat sejuk
139
Jawaban tidak senang karena
1) Sudah ada petugas yang merawat
2) Tidak ada waktu untuk merawat
b. Perasaan senang
merawa biopori
Jawabab senang alasan
1) Hati tenang karena terhindar run off
2) Terhindar kerusakan tanah
3) Menjaga kelestarian lingkungan
Jawaban tidak senang alasan
1) Tidak ada waktu luang
2) Tenaganya tidak ada
3. Tindakan
terhadap
perlindung
an
lingkungan
kampus
a. Tindakan untuk
menyiram
tanaman yang
layu
Jawaban setuju alasan
1) Kampus menjadi sejuk
2) Tercipta kenyaman kampus
3) Terhindar kerusakan kampus
4) Mencegah pencemaran udara
Jawaban tidak setuju alasan
1) Sudah ada petugas yang merawatnya
140
2) Butuh waktu lama luang
b. Tindakan untuk
mengikuti
seminar tentang
perlindungan
lingkungan
kampus
Jawaban setuju alasan
1) Menambah pengalaman
2) Wujud Unnes Konservasi
Jawaban tidak setuju
1) Tidak ada waktu luang
2) Lebih memntingkan belajar di kos
141
2. SIKAP TERHADAP PENGAWETAN LINGKUNGAN KAMPUS DITINJAU DARI ASPEK KOGNITIF, AFEKTIF DAN
PSIKOMOTORIK
B. Sikap
terhadap
pengawetan
lingkungan
kampus
1. Pandangan
terhadap
pengawetan
lingkungan
kampus
a. Pandangan
mahasiswa tentang
membuang sampah
berdasarkan
jenisnya
Jawaban setuju alasan
1) Mengindari pencemaran lingkungan
2) Mengurangi penumpukan sampah
3) Menjaga kesuburan tanah
4) Sampah dapat didaur ulang kembali
Tidak setuju dengan alasan sulit membedakannya
b. Pandangan tentang
penggunaan sikadu
elena guna
pengurangan
konsumsi kertas
Jawaban setuju alasan
1) Mencegah global warming
2) Menjaga keutuhan hutan
3) Bentuk dari konservasi
Jawaban tidak setuju alasan ering eror
c. Pandangan
mematikan lampu
saat selesai kuliah
Jawaban setuju alasan
1) Hemat energi listrik
2) Menekan emisi CO2
3) Hemat biaya
Jawaban tidak setuju dengan alasan terburu-
buru pulang
2. Perasaan
terhadap
pengawetan
lingkungan
a. Perasaan senang
terhadap gerakan
green energy
Jawaban setuju
1) Demi terwujudnya konservasi
142
kampus 2) Menjaga kelestarian lingkungan
Jawaban tidak setuju karena butuh waktu
yang lama untuk gerakan tersebut
b. Perasaan tentang
kewajiban yang
diberikan kepada
mahasiswa tentang
pengumpulan tugas
menggunakan e
learning
Jawaban setuju alasan
1) Paperlees
2) Simpel
3) Tidak boros kertas
4) Menjaga keutuhan hutan
Jawaban tidak setuju dengan alasan sering eror
c. Perasaan senang
untuk mematikan
komputer setelah
selesai
menggunakan
Jawaban senang alasan
1) Wujud konservasi Unnes
2) Hemat listrik
3) Komputer tetap terawat
Jawaban tidak senang alasan
1) Lupa
2) Terburu-buru saat pulang
143
3. Tindakan
terhadap
pengawetan
lingkungan
kampus
a. Tindakan untuk
menggunakan air
seperlunya
Jawaban setuju
1) Hemat air
2) Budaya konservasi
3) Terhindar eksploitasi air
Jawaban tidak setuju alasan
1) Tergesa-gesa
2) Sudah ada OB
b. Tindakan untuk
mematikan lampu
Jawaban setuju alasan
1) Budaya konservasi
2) Hemat energi listrik
Jawaban tidak setuju sudah ada petugas yang melakukannya
144
3 SIKAP TERHADAP PERLINDUNGAN LINGKUNGAN KAMPUS DITINJAU DARI ASPEK KOGNITIF,
AFEKTIF DANPSIKOMOTORIK C. Sikap terhadap
pemanfaatan
lingkungan
secara lestari
1. Pandangan
terhadap
pemanfaatan
lingkungan
kampus
a. Pandangan
mahsiswa terhadap
pemanfaatan kertas
bekas
Jawaban setuju alasan
1) Mencegah pencemaran lingkungan
2) Dapat dibuat kerajinan yang unik
3) Menjaga kelastarian lingkungan
4) Dapat mengurangi global warming
5) Dapat menciptakan peluang usaha
Jawaban tidak setuju
1) Lebih mementingkan kegiatan kos
2) Tidak ada waktu luang untuk kegiatan tersebut
b. Pandangan
mahasiswa
terhadap
pembuatan alat
peraga dari kertas
karton lunak yang
tidak dipakai
Jawaban setuju alasan
1) Menciptakan kreatifitas mahasiswa
2) Menjadikan barang bekas lebih bermanfaatan
Jawaban tidak setuju alasan
1) Butuh waktu lama
2) Butuh tenaga
145
2. Perasaan
terhadap
pemanfaatan
lingkungan
kampus
a. Perasaan terhadap
pembuatan media
pembelajaran
denga barang
bekas
Jawaban setuju
Alasan
1) Menumbuhkan jiwa kewirausahaan
2) Program Unnes konservasi
3) Melestarikan lingkungan
4) Tumbuh kreatifitas mahasiswa
Jawaban tidak senang alasan
1) Butuh pikaran yang ekstra
2) Butuh kreatifitas yang tinggi
b. Perasaan mahsiswa
terhadap kewajiban
untuk pembuatan
pupuk kompos
Jawaban setuju
1) Lebih peduli terhadap lingkungan
2) Melatih kreativitas mahasiswa
3) Salah satu kegiatan untuk melestarikan
lingkungan
Jawaban tidak setuju alasan
1) Tidak ada waktu luang dalam kegatan tersebut
3. Tindakan
terhadap
a. Tindakan untuk
memanfaatkan
Jawaban setuju alsan
146
pemanfaatan
lingkungan
kampus
plastik, kertas dan
botol kertas yang
tidak terpakai
1) Mencegah pencemaran tanah
2) Meningkatkan pendapatan
3) Menumbuhkan jiwa kewirausahaan
4) Bentuk pelestarian lingkungan
5) Lebih kreatif
Jawaban tidak setuju alasan
1) Buruh waktu
2) Butuh tenaga
b. Tindakan
mahasiswa untuk
mengikuti
pengolahan pupuk
kompos
Jawaban setuju alasan
1) Menambah pengalaman
2) Bermanfaat dimasa yang kan datang
3) Terciptanya Unnes Konservasi
4) Mencegah pencemaran lingkungan
5) Ibadah mencari ilmu
Jawaban tidak setuju alasan
1) Tugas kampus banyak
2) Tidak ada waktu luang
c. Tindakan untuk
mengikuti
pembuatan media
Jawaban setuju
1) Mencegah pencemaran lingkungan
147
pembelajaran dari
kertas bekas
2) Lebih kreatif
3) Hemat biaya
4) Melestarikan alam
5) Agar lingkungan tidak kumuh
6) Bentuk dari Unnes konservasi
Jawaban tidak setuju alasan
1) Butuh wakktu lama dalam pelatihan tersebut
2) Mahasiswa sibuk belajar
148
KESIMPULAN JAWABAN RESPONDEN
NO
SOAL
NO JAWABAN
1 1
32 (80%) dari 40 responden menjawab setuju dengan alasan karena menetralisir karbondioksida dan dapat mencegah
terjadinya kerusakan lingkungan kampus, responden lainnya alasannya agar lingkungan kampus menjadi sejuk.
2 2
18 (60%) dari 30 responden menjawab tidak setuju karena jarak antara kos dengan kampus jauh dan sudah terbiasa
menggunakan sepeda motor. 20 responden menjawab setuju dengan alasan untuk memuwujudkan Unnes
Konservasi.
3 3
34 (98%) dari 35 mahasiswa menjawab setuju agar lingkungan kampus Unnes tidak terjadi banjir karena kegunaan
biopori untuk resapan air. Responden lainnya menjawab tidak setuju karena biopori membutuhkan waktu yang lama
dalam membuatnya.
4 4
40 (90%) dari 45 responden menjawab senang dengan alasan untuk menumbuhkan kesadaran merawat tanaman
kampus, responden lainnya menjawab dengan alasan untuk memberikan suasana yang sejuk dalam kampus.
5 5
30 responden menjawab senang alasan karena lingkungan kampus akan selalu terhindar banjir. 20 (40%) responden
menjawab tidak senang karena membutuhkan waktu yang lama untuk pembuatan biopori.
6 6
38 (88%) dari 44 responden menjawab setuju dengan agar lingkungan kampus terlihat segar dan sejuk, sisanya
menjawab wujud dari kecintaan lingkungan.
7 7
32 (80%) dari 40 responden menjawab setuju dengan alasan untuk menambah pengalaman. 10 responden menjawab
tidak setuju dengan alasan tidak ada waktu luang untuk mengikuti kegiatan seminar.
8 8
38 (88%) dari 44 responden menjawab setuju dengan alasan untuk menghinndari pencemaran lingkungan dan
sampah anorganik dapat didaur ulang kembali. 6 orang menjawab tidak setuju dengan alasan terlalu rumit untuk
membedakan sampah tersebut.
9 9
36 (86%) dari 43 responden menjawab setuju dengan alasan menjaga keutuhan hutan dan mengurangi pemanasan
global. 7 orang menjawab tidak setuju karena sering eror.
10 10
40 (90%) dari 45 orang menjawab setuju dengan alasan untuk menghemat energi listrik dan demi kesejahteraan di
masa yang akan datang. 5 orang menjawab tidak setuju dengan alasan terburu-buru pulang setelah selesai kuliah.
11 11 31 (70%) dari 35 responden menjawab senang dengan alasan demi terwujudnya Unnes Konservasi. 15 orang
149
menjawab tidak senang dengan alasan membutuhkan waktu yang lama untuk mengikuti gerakan tersebut
12 12
18 (60%) dari 30 mahasiswa menjawab senang karena terwujudnya konservasi dan menjaga keutuhan hutan. 20
orang menjawab tidak senang karena sering eror
13 13
32 (80%) dari 40 rang menjawab senang karena wujud dari Unnes konservasi. 10 responden menmjawab tidak
senang karena selalu terburu-buru untuk cepat pulang kos.
14 14
28 (76%) 38 mahasiswa menjawab setuju dengan alasan menghemat air bersih dan menghemat energi listrik dan
hemat air. 12 mahasiswa menjawab karena alasan sudah ada penjaga kebersihan yang bertanggung jawab untuk
mematikannya
15 15
40 (90%) dari 45 mahasiwa menjawab setuju dengan alasan mewujudkan budaya konservasi. 5 orang, menjawab
tidak setuju dengan alasan sudah ada penjaga kebersihan yang bertanggung jawab untuk mematikannya
16 16
33 (72%) dari 36 mahasiswa menjawab setuju dengan alasan dapat mencegah pencemaran lingkungan terutama
pencemaran tanah. 4 mahasiswa menjawab tidak setuju dengan alasan tidak ada waktu luang dalam membuatnya
17 17
28 (72%) dari 40 orang menjawab setuju karena akan mengatasi pencemaran lingkungan, dan kerusakan lingkungan
kampus.
18 18 13 (28%) dari 30 responden menjawan setuju dengan alasan menciptakan keratifitas mahasiswa.
19 19 21(72%) dari 30 mahasiswa menjawab senang karena untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan mahasiswa.
20 20 36 (80%) dari 46 mahasiswa menjawab senang dengan alasan melatih kreatifitas mahasiswa.
21 21
40 (90%) dari 45 responden menjawab setuju dengan alasan untuk meningkatkan pendapatan tambahan, dan
menumbuhkan jiwa kewirausahaan.
22 22
18 (60%) dari 30 responden menjawab setuju dengan alasan menambah pengalaman dalam pembatan pupuk
kompos. 20 orang menjawab tidak setuju dengan alasan tidak ada waktu untuk kegiatan tersebut dikarenakan tugas
kuliah yang begitu banyak.
23 23
33 (82%) dari 41 orang menjawab setuju dengan alasan meningkatkan kreatifitas mahasiswa. 9 orang menjawab
tidak setuju karena membutuhkan waktu yang lama dalam pelatihan-pelatihan tersebut.
150
LAMPIRAN 6
Langkah-Langkah Pengolahan Data Variabel Sikap Sadar Lingkungan
a. Menghitung skor maksimal dengan rumus
Skor maksimal = ∑butir soal variabel × skor tertinggi
= 23 X 1 = 23
b. Menghitung skor minimal dengan rumus
Skor minimal = ∑butir soal variabel × skor terendah
= 23 X 0 = 0
c. Menentukan range dengan rumus
Range = skor maksimal – skor minimal
= 23 – 0 = 23
d. Menentukan interval dengan rumus
Interval =
= 23 : 2= 11,5
e. Parameter dibagi menjadi dua yaitu yaitu >11,5 – 23 adalah sadar dan 0-
<11,5 adalah tidak sadar.
Tabel 1 Hasil Perhitungan Sikap Sadar Lingkungan
Interval Kriteria Jumlah
Mahasiswa
%
>11,5 - 23 Sadar 45 90
0-<11,5 Tidak sadar 5 10
Jumlah 50 100
151
Sub Variabel Sikap Mahasiswa dalam Perlindungan Lingkungan
a. Menghitung skor maksimal dengan rumus
Skor maksimal = ∑butir soal sub variabel × skor tertinggi
= 7 X 1 = 7
b. Menghitung skor minimal dengan rumus
Skor minimal = ∑butir soal sub variabel × skor terendah
= 7 X 0 = 0
c. Menentukan range dengan rumus
Range = skor maksimal – skor minimal
= 7 – 0 = 7
d. Menentukan interval dengan rumus
Interval =
= 7 : 2 = 3,5
e. Parameter dibagi menjadi dua yaitu >3,5-3,5 adalah baik dan 0-<3,5 tidak
baik
Tabel 2 Hasil Perhitungan Sikap Dalam Perlindungan Lingkungan
Interval Kriteria Jumlah
mahasiswa
%
>3,5-3,5 Baik 46 92
0-<3,5 Tidak baik 4 8
Jumlah 50 100
Langkah-Langkah Pengolahan Data Sub –Sub Variabel Pandangan
Mahasiswa Terhadap Perlindungan Kampus
a. Menghitung skor maksimal dengan rumus
Skor maksimal = ∑butir soal variabel × skor tertinggi
152
= 3 X 1 = 3
b. Menghitung skor minimal dengan rumus
Skor minimal = ∑butir soal variabel × skor terendah
= 3 X 0 = 0
c. Menentukan range dengan rumus
Range = skor maksimal – skor minimal
= 3 – 0 = 3
d. Menentukan interval dengan rumus
Interval =
= 3: 2 = 1,5
e. Parameter dibagi menjadi dua yaitu baik dan tidak baik.
Tabel 3 Kriteria Pandangan Terhadap Perlindungan Lingkungan
Interval Kriteria Jumlah
Mahasiswa
%
>1,5-3 Baik 48 96
0-<1,5 Tidak baik 2 4
Langkah-Langkah Pengolahan Data Sub –Sub Variabel Perasaan
Mahasiswa Terhadap Perlindungan Kampus
a. Menghitung skor maksimal dengan rumus
Skor maksimal = ∑butir soal variabel × skor tertinggi
= 2 X 1 = 2
b. Menghitung skor minimal dengan rumus
Skor minimal = ∑butir soal variabel × skor terendah
153
= 2 X 0 = 0
c. Menentukan range dengan rumus
Range = skor maksimal – skor minimal
= 2 – 0 = 1
d. Menentukan interval dengan rumus
Interval =
= 2: 2 = 1
e. Parameter dibagi menjadi dua yaitu baik dan tidak baik.
Tabel 4 Kriteria Perasaan Mahasiswa terhadap Perlindungan Lingkungan
Interval Kriteria Jumlah
mahasiswa
%
>1-2 Baik 44 88
0-<1 Tidak baik 6 12
Langkah-Langkah Pengolahan Data Sub –Sub Variabel Tindakan
Untuk Usaha Mahasiswa Untuk Mengikuti Dalam Hal Perlindungan
Kampus
a. Menghitung skor maksimal dengan rumus
Skor maksimal = ∑butir soal variabel × skor tertinggi
= 2 X 1 = 2
b. Menghitung skor minimal dengan rumus
Skor minimal = ∑butir soal variabel × skor terendah
= 2 X 0 = 0
c. Menentukan range dengan rumus
Range = skor maksimal – skor minimal
154
= 2 – 0 = 1
d. Menentukan interval dengan rumus
Interval =
= 2: 2 = 1
e. Parameter dibagi menjadi dua yaitu baik dan tidak baik
Tabel 5 Kriteria Tindakan Mahasiswa terhadap Perlindungan
Lingkungan
Interval Kriteria Jumlah
mahasiswa
%
>1-2 Baik 44 88
0-<1 Tidak baik 6 12
Sub Variabel Sikap Mahasiswa Dalam Pengawetan Lingkungan
a. Menghitung skor maksimal dengan rumus
Skor maksimal = ∑butir soal sub variabel × skor tertinggi
= 8 X 1 = 8
b. Menghitung skor minimal dengan rumus
Skor minimal = ∑butir soal variabsub el × skor terendah
= 8 X 0 = 0
c. Menentukan range dengan rumus
Range = skor maksimal – skor minimal
= 8 – 0 = 8
d. Menentukan interval dengan rumus
Interval =
= 8 : 2 = 4
e. Parameter dibagi menjadi dua yaitu baik dan tidak baik.
155
Tabel 6 Kriteria Sikap Dalam Pengawetan Lingkungan
Interval Kriteria Jumlah
mahasiswa
%
>4-8 Baik 43 86
0-<4 Tidak baik 7 4
Langkah-Langkah Pengolahan Data Sub –Sub Variabel Pandangan
Mahasiswa Terhadap Pengawetan Kampus
a. Menghitung skor maksimal dengan rumus
Skor maksimal = ∑butir soal variabel × skor tertinggi
= 3 X 1 = 3
b. Menghitung skor minimal dengan rumus
Skor minimal = ∑butir soal variabel × skor terendah
= 3 X 0 = 0
c. Menentukan range dengan rumus
Range = skor maksimal – skor minimal
= 3 – 0 = 3
d. Menentukan interval dengan rumus
Interval =
= 3: 2 = 1,5
e. Parameter dibagi menjadi dua yaitu baik dan tidak baik.
Tabel 7 Kriteria Pandangan Mahasiswa Terhadap Pengawetan Kampus
Interval Kriteria Jumlah
mahasiswa
%
>1,5-3 Baik 40 80
0-<1,5 Tidak baik 10 20
156
Langkah-Langkah Pengolahan Data Sub –Sub Variabel Perasaan
Mahasiswa Terhadap Pengawetan Kampus
a. Menghitung skor maksimal dengan rumus
Skor maksimal = ∑butir soal variabel × skor tertinggi
= 3 X 1 = 3
b. Menghitung skor minimal dengan rumus
Skor minimal = ∑butir soal variabel × skor terendah
= 3 X 0 = 0
c. Menentukan range dengan rumus
Range = skor maksimal – skor minimal
= 3 – 0 = 3
d. Menentukan interval dengan rumus
Interval =
= 3: 2 = 1,5
e. Parameter dibagi menjadi dua yaitu baik dan tidak baik.
Tabel 8 Kriteria Perasaan Mahasiswa Terhadap Pengawetan Kampus
Interval Kriteria Jumlah
Mahasiswa
%
>1,5-3 Baik 44 88
0-<1,5 Tidak baik 6 12
Langkah-Langkah Pengolahan Data Sub –Sub Variabel Tindakan
Untuk Usaha Dalam Hal Pengawetan Lingkungan
a. Menghitung skor maksimal dengan rumus
Skor maksimal = ∑butir soal variabel × skor tertinggi
= 2 X 1 = 2
157
b. Menghitung skor minimal dengan rumus
Skor minimal = ∑butir soal variabel × skor terendah
= 2 X 0 = 0
c. Menentukan range dengan rumus
Range = skor maksimal – skor minimal
= 2 – 0 = 1
d. Menentukan interval dengan rumus
Interval =
= 2: 2 = 1
e. Parameter dibagi menjadi dua yaitu baik dan tidak baik
Tabel 9 Kriteria Tindakan Mahasiswa terhadap Pengawetan Lingkungan
Interval Kriteria Jumlah
mahasiswa
%
>1-2 Baik 30 60
0-<1 Tidak baik 20 40
Sub Variabel Sikap Mahasiswa dalam Pemanfaatan Lingkungan
Secara Lestari
a. Menghitung skor maksimal dengan rumus
Skor maksimal = ∑butir soal sub variabel × skor tertinggi
= 8 X 1 = 8
b. Menghitung skor minimal dengan rumus
Skor minimal = ∑butir soal variabsub el × skor terendah
= 8 X 0 = 0
158
c. Menentukan range dengan rumus
Range = skor maksimal – skor minimal
= 8 – 0 = 8
d. Menentukan interval dengan rumus
Interval =
= 8 : 2 = 4
e. Parameter dibagi menjadi dua yaitu baik dan tidak baik.
Tabel 10 Kriteria Sikap Dalam Pemanfaatan Lingkungan
Interval Kriteria Jumlah
mahasiswa
%
>4-8 Baik 45 90
0-<4 Tidak baik 5 10
Langkah-Langkah Pengolahan Data Sub –Sub Variabel Pandangan
Mahasiswa Terhadap Pemanfaatan Lingkungan Kampus Secara
Lestari
a. Menghitung skor maksimal dengan rumus
Skor maksimal = ∑butir soal variabel × skor tertinggi
= 3 X 1 = 3
b. Menghitung skor minimal dengan rumus
Skor minimal = ∑butir soal variabel × skor terendah
= 3 X 0 = 0
c. Menentukan range dengan rumus
Range = skor maksimal – skor minimal
= 3 – 0 = 3
d. Menentukan interval dengan rumus
159
Interval =
= 3: 2 = 1,5
e. Parameter dibagi menjadi dua yaitu baik dan tidak baik.
Tabel 11 Kriteria Pandangan Mahasiswa Terhadap Pemanfaatan
Lingkungan Kampus
Interval Kriteria Jumlah
mahasiswa
%
>1,5-3 Baik 46 92
0-<1,5 Tidak baik 4 8
Langkah-Langkah Pengolahan Data Sub –Sub Variabel Perasaan
Pemanfaatan Lingkungan Kampus Secara Lestari
a. Menghitung skor maksimal dengan rumus
Skor maksimal = ∑butir soal variabel × skor tertinggi
= 2 X 1 = 2
b. Menghitung skor minimal dengan rumus
Skor minimal = ∑butir soal variabel × skor terendah
= 2 X 0 = 0
c. Menentukan range dengan rumus
Range = skor maksimal – skor minimal
= 2 – 0 = 1
d. Menentukan interval dengan rumus
Interval =
= 2: 2 = 1
e. Parameter dibagi menjadi dua yaitu baik dan tidak baik.
160
Tabel 12 Kriteria Perasaan Mahasiswa terhadap Pemanfaatan
Lingkungan
Interval Kriteria Jumlah
Mahasiswa
%
>1-2 Baik 23 46
0-<1 Tidak baik 17 44
Langkah-Langkah Pengolahan Data Sub –Sub Variabel Tindakan
Untuk Usaha Mengikuti Dalam Hal Pemanfaatan Lingkungan
Secara Lestari
a. Menghitung skor maksimal dengan rumus
Skor maksimal = ∑butir soal variabel × skor tertinggi
= 3 X 1 = 3
b. Menghitung skor minimal dengan rumus
Skor minimal = ∑butir soal variabel × skor terendah
= 3 X 0 = 0
c. Menentukan range dengan rumus
Range = skor maksimal – skor minimal
= 3 – 0 = 3
d. Menentukan interval dengan rumus
Interval =
= 3: 2 = 1,5
e. Parameter dibagi menjadi dua yaitu baik dan tidak baik.
Tabel 13 Kriteria Tindakan Mahasiswa Terhadap Pemanfaatan
Lingkungan Kampus
Interval Kriteria Jumlah
Mahasiswa
%
>1,5-3 Baik 41 82
0-<1,5 Tidak baik 9 18
top related