siklus penyakit dan intensitas
Post on 30-Dec-2015
137 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
SIKLUS PENYAKIT DAN PENGHITUNGAN INTENSITAS PENYAKIT TANAMAN
Compilled by N.Istifadah
Compilled by N.Istifadah
SIKLUS penyakit = siklus infeksi = tahap-tahap patogenesis
Siklus hidup patogen : perkembangan patogen yang meliputi tahap aseksual dan seksual nya biasanya merupakan bagian dari sikuls penyakit
Inokulum primer : inokulum yang ada di awal pertanaman
Inokulum sekunder : inokulum yg dihasilkan setelah infeksi patogen selama musim tanam
Compilled by N.Istifadah
Compilled by N.Istifadah
Siklus penyakit – Monosiklik - polisiklik
Penyakit monosiklik. : hanya 1 atau beberapa siklus dalam 1 musim tanam- penyakit terbawa tanah atau pada bagian jaringan
pembuluh, - inokulum sekunder patogen terisolasi dlm jaringan terinfeksi - penularan ke tanaman sekitar jarang terjadi- laju perkembangan atau penyebaran penyakit sangat kecil
Penyakit polisiklik. - patogen produksi inokulum berkali-kali dalam 1 musim tanam. - inokulum cepat menular ke tanaman sekitarnya. laju penyebaran penyakit besar
Penyakit polietik. penyakit pada tanaman tahunan, epideminya perlu waktu beberapa tahun
Compilled by N.Istifadah
Compilled by N.Istifadah
MANUSIA
LINGKUNGAN
PATOGENINANG
WAKTU
Siklus penyakit yang terjadi dalam suatu populasi tanaman (pertanaman) dapat menyebabkan penyebaran penyakit - pada skala pertanaman di suatu lahan dan lahan lahan lain di suatu area menyebabkan epidemi penyakityaitu perkembangan penyakit dalam populasi tanaman pada periode wakut tertentu
Perkembangan penyakit tanaman dapat diamati melalui penghitungan intensitas penyakit
Compilled by N.Istifadah
PENGHITUNGAN INTENSITAS PENYAKIT TANAMAN
Intensitas penyakit : Disease intensity dibedakan
- Disease incedence penyakit terjadi secara sistemik, Contoh penyakit yang menggunakan cara ini adalah penyakit-penyakit karena virus atau molicutes (MLO, mikoplasma), penyakit layu bakteri, akar gada, rebah kecambah/damping off.
Untuk penyakit pada buah
Persentase tanaman terserang/ buah terserang
% tan terserinfeksi = jumlah tanaman yang terinfeksi x 100% jumlah tanaman sampel.
Compilled by N.Istifadah
Damping off Layu bakteri
Kelayuan/kerdil krn Akar gada Layu FusariumCompilled by N.Istifadah
Penyakit Virus kuning
Penyakit virus kerdil
Penyakit TMVCompilled by N.Istifadah
Penyakit antraknosa cabai Penyakit busuk buah kakao
Persentase buah terinfeksi : Jumlah buah terinfeksi / total buah x 100 %
Compilled by N.Istifadah
Disease severity / keparahan penyakit/ intensitas penyakit- untuk penyakit yang bersifat non sistemik
Intensitas penyakit = € n x z x 100% N x Z
n : jumlah sampel yang mempunyai nilai skor sama z : nilai skorN : jumlah total sample yang diamatiZ : Nilai skor tertinggi
Compilled by N.Istifadah
Untuk menentukan intensitas penyakit dengan cara skoring, skoring dapat didasarkan pada daun atau tanaman tergantung dari sifat penyakit, kondisi daun, tujuannya (ketelitian data) dan jumlah sampel
Pada penelitian rumah kaca, dimana jumlah tanaman sampel tidak banyak, dan perlu ketelitian data tinggi, skoring dilakukan pada setiap daun
Pada penelitian di lapangan dimana jumlah
tanaman sampel banyak , skoring dapat dilakukan dalam taraf tanaman terutama untuk penyakit hawar atau penyakit dapat menginfeksi seluruh bagian tanaman
Compilled by N.Istifadah
Penyakit Bercak Ungu Penyakit Busuk Hitam
Penyakit dengan gejala hawar daun
Compilled by N.Istifadah
Untuk tanaman yang mempunyai daun majemuk skoring daun dilakukan pada daun majemuknya (dianggap sebagai satu daun besar)
Compilled by N.Istifadah
Penyakit hawar daun kentang
skoring dapat dilakukan per tanaman
Jumlah sampel tanaman yang diperlukan lebih banyak karena untuk menentukan satu intensitas penyakit memerlukan minimal 5 tanaman untuk diskoring
Compilled by N.Istifadah
Untuk tanaman tahunan, sampel diambil dari ranting pada 4 arah mata angin
- apabila daunnya relatif kecil dan banyak skoring dapat dilakukan pada tingkat ranting (seluruh daun pada ranting dihitung satu skor) intensitas dihitung per tnm
- Apabila daun pada ranting relatif besar dan sedikit skoring dilakukan pada masing-masing daun dalam 1 ranting tsb sehingga intensitas penyakit dihitung per ranting sampel
Compilled by N.Istifadah
Skoring gejala yang digunakan tergantung dari penyakit, jenis tanaman dan jumlah sampel . - apabila jumlah tanaman sampel dan jmlh daun yang
diamati relatif sedikit skoring dilakukan per daun data lebih akurat
- apabila jumlah sampel banyak maka yang di skor adalah tanaman
Skoring yang sering digunakan
0 : Tidak ada penyakit 1 : persentase daun/tanaman bergejala 0 < x ≤ 12 2 : persentase daun/tanaman bergejala 12 < x ≤ 253 : persentase daun/tanaman bergejala 25 < x ≤ 50 4 : persentase daun/tanaman bergejala 50 < x ≤ 75 5 : persentase daun/tanaman bergejala 75 < x ≤ 100
Compilled by N.Istifadah
Compilled by N.Istifadah
PENGAMATAN INTENSITAS PENYAKIT DOMINAN
Penentuan tanaman yang dijadikan sampel (Sampling)
Compilled by N.Istifadah
Compilled by N.Istifadah
CARA PENGAMBILAN SAMPEL YANG BIASA DIGUNAKAN
Disease severity Disease incidence
Xxx xxx xx xx
xxx xx
xxx xxx xx xx
x x x x x x x x x x x
x x x x x x x x x x x
X x x x x x x x x x
X x x x x x x x x x
X x x x x x x x x
Compilled by N.Istifadah
Tentang Siklus Hidup Penyakit Tanaman
1. Apa pentingnya ahli pertanian memahami siklus hidup penyakit tanaman?
2. Bandingkan Siklus hidup penyakit tanaman di negara maju dengan di Indonesia?
3. Mengingat pentingnya pemahaman tentang siklus penyakit tanaman (No. 1 dan No. 2 diu atas), apa yang dapat kita lakukan untuk mengoptimalkannya?
Tarkus Suganda
top related