sistem koloid
Post on 11-Feb-2017
1.309 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Saifuddin_Aziz@Yahoo.com
Kelompok 5 – XI MIPA 3
Mar’atusholihah (21) Maulavida Q (22)
Muh. Wahyu Z. (23) Nur Holis (24)
Pandu Bagus P(25)
SMA Negeri 1 Surabaya
A. Sistem dispersi koloid
• Sistem dispersi adalah campuran antara fase terdispersi dengan medium pendispersi yang bercampur secara merata
• Macam-macamnya :1. Dispersi kasar (suspensi)2. Dispersi halus (larutan)3. Dispersi koloid
Perbedaan karekteristik antara suspensi, larutan, dan koloid
No.
Dispersi Kasar (Suspensi)
Dispersi Halus (Larutan)
Dispersi koloid
1 Heterogen Homogen Tampak Homogen2 Dua fase Satu fase Dua fase3 Keruh ada endapan Jernih Keruh tanpa endapan4 Dapat disaring Tidak dapat disaring Dapat disarin dengan
kertas saring ultra5 Tidak stabil Stabil Stabil 6 Diameter partikel
>10-5 cmDiameter partikel <10-7 cm
Diameter partikel 10-7 - 10-5 cm
Jenis-Jenis Koloid
1.Sol2.Aerosol3.Emulsi4.Busa
SolSol adalah sistem koloid dengan fase terdispersi padat dalam medium pendispersi berwujud cair atau padat
Macam sol:1. Sol padat : pendispersi padat
Contoh: kaca berwarna, intan hitam, garam tambang biru, batu mulia.
2. Sol cair (sol) : pendispersi cairContoh: kanji, tinta, cat, darah.
AerosolAerosol padatfase terdispensinya yaitu partikel padat yang halus Contoh: angin puting beliung, asap dan debu
Aerosol cairfase terdispensinya cairContoh: Kabut dan awan
Macam- macam:
Aerosol adalah sistem koloid dengan fase terdispersi padat atau cair dalam medium pendispersi berwujud gas
Pengertian
EMULSIPengertian
Emulsi adalah sistem koloid dengan fase terdispersi cair dalam medium pendispersi padat atau cair
Emulsi PadatFase pendispersinya padatContoh: Mentega, Keju, Mutiara
Emulsi Cair (Emulsi)Fase pendispersinya cairContoh: Susu, Es krim, Santan, Mayones
Macam- macam:
Busa• Busa adalah sistem koloid
dengan fase terdispersi gas dalam medium pendispersi padat atau cair
• Macam- macamnya:• Busa Padat: Pendispersinya
padatContoh: Karet busa, Batu apung
• Busa Cair: Pendispersinya cairContoh: Krim kocok, Busa sabun
No Jenis Koloid Fase terdispersi
Medium Pendispersi
Contoh
1 Aerosol (padat) Padat Gas Asap,debu
2 Sol Padat Cair Agar agar, cat, kanji, tinta
3 Sol padat Padat Padat Kaca berwarna,paduan logam
3 Emulsi Cair Cair Susu, santan
5 Aerosol (cair) Cair Gas Kabut, awan
6 Emulsi padat Cair Padat Keju, mentega, mutiara
7 Buih / busa cair Gas Cair Krim kocok, Busa sabun
8 Busa padat Gas Padat Karet busa, Batu apung
B. Sifat- Sifat Koloid
1. Efek Tyndall2. Gerak Brown3. Elektroforesis4. Adsorpsi5. Koagulasi6. Koloid Pelindung7. Dialisis8. Koloid Liofil dan Liofob
1. Efek Tyndall
Yaitu peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel koloid. Efek Tyndall terjadi karena pertikel koloid yang berupa ion atau
molekul memiliki ukuran yang cukup besar yang juga mempengaruhi intensitas hamburan cahaya menghamburkan cahaya ke segala arah.
2. Gerak Brown• Gerak Brown merupakan gerak acak partikel koloid dam
medium dispersinya.• Disebabkan oleh tumbukan tidak seimbang antara partikel-
partikel koloid yang terdispersi dengan molekul-molekul medium pendispersinya.
3. Elektroforesis Yaitu peristiwa
pergerakan partikel koloid karena pengaruh medan listrik.
Elektroforesis membuktikan bahwa partikel koloid memiliki muatan.
Ketika listrik dialirkan maka koloid akan bergerak menuju arah kutub lawannya.
4. Adsorpsi• Yaitu proses penyerapan suatu partikel zat, baik ion atom
maupun molekul pada permukaan zat lain.• Adsorpsi terjadi karena adanya gaya tarik tidak seimbang pada
partikel zat yang berada pada permukaan adsoben.• Partikel yang memiliki muatan berbeda akan saling menarik.
Contoh
5. Koagulasi
Koagulasi atau penggumpalan yaitu peristiwa pengendapan partikel-partikel koloid sehingga fase terdispersi terpisah dari medium pendispersinya.
Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya koagulasi pada sistem koloid antara lain karena pengaruh pemanasan, pendinginan, pencampuran elektrolit atau karena proses elektroforesis yang berlangsung lama.
Contoh Koagulasi dalam kehidupan sehari-hari
1. Memanaskan telur.2. Memanaskan agar-agar.3. Penjernihan air.
Koagulasi dapat dilakukan secara mekanis, fisis dan kimia
1) Mekanik, menggumpalkan koloid dengan pemanasan, pengadukan, dan pendinginan. Proses ini akan mengurangi air atau ion di sekeliling koloid sehingga koloid akan mengendap.Contohnya : protein, agar-agar dalam air akan menggumpal bila didinginka.
2) FisisContoh : penggunakan alat cottrel. Alat Cottrel biasanya dipakai pada cerobong asap di industri-industri besar, untuk menggumpalkan asap dan debu. Hal ini bertujuan untuk mengurangi pencemaran asap dan debu yang berbahaya. Caranya dengan melewatkan asap atau debu pada Cottrel sebelum keluar dari cerobong pabrik. Alat ini terdiri dari dua pelat elektrode listrik bertegangan tinggi. Bila sudah jenuh elektrode tersebut dibersihkan.
3) KimiaCara ini dilakukan dengan penambahan zat elektrolit ke dalam koloid.Contoh : Proses pengolahan karet dari bahan mentah (lateks) dengan menambahkan
asam formiat atau cuka. Pembentukan delta di muara sungai Proses penjernihan air dengan menambahkan tawas. Tawas digunakan untuk
menggumpalkan partikel koloid dalam air.
6. Koloid PelindungContoh:1. Penambahan gelatin pada es
krim.2. Cat dan tinta dapat bertahan
lama karena menggunakan suatu koloid pelindung, yaitu minyak silikon.
Koloid pelindung yaitu koloid yang dapat melindungi koloid lain agar tidak mengalami koagulasi.
Koloid pelindung ini akan membungkus partikel zat terdispersi, sehingga tidak dapat lagi mengelompok.
7. Dialisis
Dialisis yaitu cara mengurangi ion-ion pengganggu dalam koloid menggunakan selaput semipermeabel. Contoh dialisis yaitu:
1. Memisahkan ion-ion sianida dari tepung tapioka;2. Proses cuci darah.
8. Koloid Liofil dan Liofob
Sistem koloid yang medium dispersinya cair.Apabila fase terdispersi dan medium pendispersi terdapat gaya tarik menarik yang cukup besar, maka koloid yang terbentuk disebut koloid liofil. Apabila gaya tarik menariknya lemah, disebut koloid liofob.
Koloid liofil lebih kental dan stabil, fase terdispersinya dibungkus oleh mediumnya sehingga terhindar dari pengelompokkan (koagulasi). Hal ini disebut Solvatasi/hidratasi. Koloid liofob akan stabil, apabila mengadsorbsi suatu ion.
Koloid liofil bersifat reversible, karena bila terjadi penggumpalan/pengendapan dan endapan itu ditambah kembali koloid liofil.
C. PembuatAN KOLOID
Pembuatan koloid ada 2 cara:
1. Kondensasi Yaitu pembuatan koloid yang berasal dari larutan sejatiCaranya yaitu dengan menggabungkan partikel-partikel dalam larutan sejati hingga partikel tersebut berukuran koloid
2. DispersiYaitu pembuatan koloid yang berasal dari SUSPENSICaranya yaitu dengan menghancurkan partikel-partikel suspensi hingga berukuran partikel koloid dan mendispersikannya dalam medium pendispersi
1. Kondensasi
Pembuatan kondesasi dibedakan menjadi dua cara, yaitu:a. Cara Kimiab. Cara FIsika
b. Cara Fisika1. Pengembunan uap
Diterapkan pada sol raksa. Sol raksa di buat dengan menguapkan raksa, uap raksa selanjutnya dialirkan melalu air dingin sehingga mengembun dan diperoleh partikel raksa berukuran koloid.
2. PendinginanPembuatan koloid dengan proses pendinginan bertujuan untuk mengumpulkan suatu larutan sehingga menjadi koloid karena kelarutan suatu zat sebanding dengan suhu.
3. Pengganti PelarutDigunakan untuk mempermudah pembuatan koloid yang tidak dapat larut dalam suatu pelarut tertentu. Contoh pada pembuatan ol belerang. Belerang sukar larut daam medium air sehingga air diganti dengan alcohol. Sol belerang dala air dibuat dengan cara melarutkan belerang ke dalam alcohol hingga diperoleh larutan jenuh. Larutan jenuh ini selanjutnya diteteska sedikit demi sedikit ke dalam air hingga terbentuk sol belerang.
2. Cara Dispersi Dispersi adalah pembuatan partikel koloid dari partikel kasar (suspensi).
Pembuatan koloid dengan dispersi :a. Busur bredig,b. Mekanik,c. Peptisasi,d. Homogenisasi
a. Cara busur bredig Untuk membuat partikel 2 fase terdispersi
menggunakan loncatan bunga api listrik. caranya yaitu dengan membuat logam,yang
hendak dibuat solnya,menjadi dua kawat berfungsi sebagai elektrode yg dicelupkan kedalam air sehingga terbentuk sol logam.
Contoh:pembuatan sol logam
b. Cara mekanik
Proses pembuatan koloid melalui penggerusan/penggilingan(zat padat)serta dengan pengadukan/pengocokan (zat cair).Setelah diperoleh partikel yg ukurannya sesuai dengan ukuran koloid ,kemudian didispersikan ke dalam mediumnya
Contoh:pembuatan sol belerang
c. Cara peptisasi
• Pembuatan koloid dengan menggunakan zat kimia (zat elektrolit)untuk memecah partikel besar menjadi partikel koloid.
Contoh:• Proses pencernaan makanan dengan enzim • Pembuatan sol belerang dari dari endapan nikel sulfida,dengan
mengalirkan gas asam sulfida
d. Cara homogenisasi
Pembuatan koloid jenis emulsi dapat dilakukan menggunakan mesin penghomogen sampai berukuran koloid. Partikel lemak dari susu diperkecil dengan melewatkan lubang berpori dengan tekanan tinggi. Jika ukuran partikel sudah sesuai ukuran solid ,selanjutnya didispersikan kedalam medium pendis persi.
top related