sistem manajemen basis data bab 9-1
Post on 29-Dec-2015
176 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA
Tujuan Belajar
Memahami masalah-masalah operasional yang ada dalam pendekatan file datar
terhadap manajemen data, yang melahirkan konsep basis data.
Memahami relasi di antara elemen-elemen yang membentuk lingkungan basis data.
Memahami relasi di anomali-anomali yang disebabkan oleh basis yang tidak
dinormalisasi dan kebutuhan akan normalisasi basis data.
Mengetahui tahap-tahap dalam desain basis data, termasuk identifikasi konseptual,
pemodelan data, kontruksi basis data fisik, dan penyiapan pandangan pengguna.
Mengetahui fitur-fitur operasional dari basis data terdistribusi dan mengenal isu-isu
yang perlu diperhatikan dalam memutuskan konfigurasi basis data tertentu.
BASIS DATA (DATABASE)
1 | S i s t e m M a n a j e m e n B a s i s D a t a
A,B,C
X, B,Y
L, B, M
Basis data adalah suatu gabungan file yang saling berhubungan dan dikoordinasi secara
terpusat. Pendekatan database memberlakukan data sebagai sumber daya organisasi yang
seharusnya dipergunakan serta dikelola oleh seluruh bagian dari organisasi tersebut, bukan
hanya suatu departemen atau fungsi tertentu saja. Fokusnya adalah intregasi data dan
pembagian data dengan seluruh pemakai yang berhak memakainya.
FILE DATAR VERSUS PENDEKATAN BASIS DATA
FIGUR 9-1
Manajemen Data File Datar ( Flat File )
DATA
Pengguna 1
Transaksi
Pengguna 2
Transaksi
Pengguna 3
Transaksi
2 | S i s t e m M a n a j e m e n B a s i s D a t a
Program 1
Program 2
Program 3
A, B,C,X,Y,L,M
Pendekatan file datar dalam manajemen dalam manajemen data. Dalam lingkungan ini, para
pengguna memiliki file data mereka. Kepemilikan eksklusif terhadap data ini merupakan
konsekuensi alami dari dua masalah yang berkaitan dengan era system warisan. Jadi, data
yang sama, tetapi digunakan dengan cara yang agak berbeda oleh para pengguna yang
berbeda, harus distruktur ulang dan diproduksi ulang secara fisik di dalam file-file yang
berbeda. Dengan kata lain, isi dari file-file tersebut diwakili secara konseptual dengan huruf-
huruf. Setiap huruf mewakili menunjukkan satu atribut data, satu record, atau seluruh file.
PENDEKATAN BASIS DATA
FIGUR 9-2 (A)
Konsep basis data ( Data Base )
BASIS DATA
Pengguna 1
Transaksi
Pengguna 2
Transaksi
Pengguna 3
Transaksi
3 | S i s t e m M a n a j e m e n B a s i s D a t a
Program 1
Program 2
Program 3
Figur 9-2 menyajikan ulasan sederhana pendekatan basis data dengan pengguna dan
keperluan data yang sama seperti dalam figure 9-1. Perubahan paling jelasdari model file
datar adalah pengelompokan data mejadi sebuah basis data umum yang dapat digunakan
secara bersama oleh semua pengguna system informasi.
PENYELESAIAN MASALAH FILE DATAR
Pengguna data secara bersama-sama (tidak adanyan kepemilikan data) merupakan konsep
utama dari pendekatan basis data. Masalah-masalah yang terjadi dapat diatasi dan
diselesaikan, yaitu:
Tidak ada redundansi data. Setiap elemen data di simpan hanya sekali sehingga
menghilangkan redundansi data dan mengurangi biaya penyimpanan data.
Satu kali pembaruan data. Karena setiap elemen data hanya terdapat pada satu tempat,
dibutuhkan hanya satu kali pembaruan data. Ini tentu mengurangi waktu dan biaya
untuk menjaga kekinian data.
Nilai kekinian data. Perubahan terhadap basis data yang dilakukan oleh seorang
pengguna akan berlaku bagi semua pengguna. Misalnya, jika pengguna 1 mencatat
perubahan alamat seorang pelanggan, pengguna 3 akan segera mendapatkan
perubahan ini.
Interpendensi tugas data. Pengguna memiliki akses sepenuhnya ke data yang ada di
perusahaan. Kebutuhan informasi seoarang pengguna bisa meluas diluar wilayah
langsung pekerjaannya, namun kebutuhan ini dapat dengan segera di penuhi dengan
pendekatan file datar. Para pengguna hanya di batasi oleh keterbatasan data yang
disediakan oleh organisasi (seluruh basis data) dan legitimasi yang di perlukan untuk
mengakses data tersebut.
SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA
4 | S i s t e m M a n a j e m e n B a s i s D a t a
A, B,C,X,Y,L,M
FIGUR 9-2(B)
Konsep basis data
Pengguna 1
Transaksi
Pengguna 2
Transaksi
Pengguna 3
Transaksi
FIGUR 9-2(b) menambah elemen baru dalam figure 9(a) yang berada diantara
program pengguna dan basis data fisik adalah sistem manajamen basis data (database
management sytem-DBMS). Simtem Manajemen Basis Data ( database management
system-DBMS) merupakan system peranti lunak khusus yang diprogram untuk mengetahui
elemen data mana yang bisa diakses oleh pengguna. Program pengguna mengirimkan
permintaan data kepada DBMS, yang mengesahkan dan mengotorisasi akses ke basis data,
sesuai dengan tingkat otoritas pengguna. Jika pengguna meminta data yang dia tidak punya
otoritasnya, permintaan itu akan ditolak. Jadi, prosedur untuk menetapkan otoritas pengguna
sistem informasi di dalam sebuah organisasi merupakan masalah pengendalaian penting yang
harus diperhatikan oleh seorang akuntan.
TIGA MODEL KONSEPTUAL
5 | S i s t e m M a n a j e m e n B a s i s D a t a
DBMS
Program 1
Program 2
Program 3
Pendekatan basis data tidak diwakili oleh arsitektur tunggal modal basis data awal berbeda
dengan model basis data modern karena basis data awal dari file data tradisional. Pendekatan
basis data yang paling umum digunakan oleh sistem informasi bisnis adalah model hierarkis
(hierarchical model), model jaringan (network model) dan model relasional (relational
model) karena kemiripan konseptual tertentu, basis data hierarkis dan jaringan disebut model
navigasional (navigational model) atau terstruktur (structured model). Cara data diatur
dalam system basis data awal ini mendorong para pengguna untuk menjelajahi diantara
elemen-elemen data dengan menggunakan jalur-jalur yang sudah terstruktur. Model
relasional jauh lebih fleksibel karena memungkinkan para penggunanya menciptakan jalur
yang baru dan unik melalui basis data untuk memecahkan masalah-masalah bisnis yang lebih
luas cakupannya.
ELEMEN LINGKUNGAN BASIS DATA
PENGGUNA
Pengguna (user) mengakses basis data dalam dua cara :
1. Akses basis data dapatdicapai melalui program-program pengguna yang disiapkan oleh
professional system.
2. Akses basis data melalui permintaan langsung, yang tidak memerlukan program-program
formal dari pengguna.
SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA
Setiap model DBMS mencapai tujuan ini dengan cara yang berbeda, tetapi ada beberapa ciri
yang umum, di antaranya :
6 | S i s t e m M a n a j e m e n B a s i s D a t a
1. Pengembangan program. DBMS berisi peranti lunak pengembangan aplikasi
(application development software). Baik pemrograman maupun pengguna akhir dapat
menggunakan fitur ini guna menciptakan aplikasi untuk mengakses basis data.
2. Cadangan dan pemulihan. DBMS secara berkala membuat file-file cadangan untuk basis
data fisik. Jika terjadi kerusakan (kegagalan disket, kesalahan program, atau tindak
kejahatan) yang menyebabkan basis data tidak dapat diguanakan, DBMS dapat pulih
keversi sebelumnya yang dianggap benar.
3. Penggunaan basis data untuk pelaporan. Fitur ini mencatat data statistic tentang data
yang sedang digunakan, siapa yang menggunakannya.
4. Akses basis data. Fitur yang paling penting dari DBMS adalah memungkinkan pengguna
yang memiliki otorisasi untuk mengakses basis data.
BAHASA DEFINISI DATA
Bahasa definisi data (data definition language-DDL) adalah bahasa pemrograman yang
digunakan untuk mendefinisikan basis data fisik DBMS. Terdapat tiga tingkat, yang disebut
tampilan (view), dalam definisi ini, yaitu :
Tampilan Internal yaitu menyajikan pengaturan record secara fisik dalam basis data.
Tampilan Konseptual (Skema) yaitu menyajikan basis data secara logis dan secara
abstrak, bukan bagaimana basis data itu secara fisik disimpan.
Tampilan Pengguna (Subskema) yaitu mendefinisikan bagaimana seorang pengguna
melihat basis data.
7 | S i s t e m M a n a j e m e n B a s i s D a t a
BAHASA MANIPULASI DATA
Bahasamanipulasi data (data manipulation language- DML) adalah bahasa pemograman
kepemilikan yang digunakanoleh DBMS tertentu untuk mengambil, memproses, dan
menyimpan data.
BAHASA PERMINTAAN DATA
Bahasa permintaan terstruktur (structured query language—SQL) merupakan bahasa
generasi keempat dan bahasa nonprocedural dengan banyak perintah yang memungkinkan
pengguna untuk memasukkan, mengambil, dan memodifikasi data dengan mudah.
ADMINISTRATOR BASIS DATA
Administrator basis data (data administrator—DBA) bertanggungjawab untuk mengelola
sumber daya basis data.
8 | S i s t e m M a n a j e m e n B a s i s D a t a
Fungsi-fungsi Administrator Basis Data
Perencanaan Basis Data:
Mengembangkan strategi basis data organisasi
Mendefinisikan lingkungan basis data
Mengembangkan kamus data
Desain:
Basis data logis (skema)
Tampilan pengguna eksternal (subskema)
Pengendali basis data
Implementasi:
Menentukan kebijakan akses
Mengimplementasikan pengendali keamanan
Menentukan prosedur pengujian
Menetapkan standar pemrograman
Operasi dan Pemeliharaan:
Mengevaluasi kinerja basis data
Menyusun ulang basis data sesuai dengan
kebutuhan pengguna
Meninjau kembali standard an prosedur
Perubahan dan Pertumbuhan:
Perubahan dan Pertumbuhan:
Merencanakan perubahan dan pertumbuhan
Mengevaluasi teknologi baru
9 | S i s t e m M a n a j e m e n B a s i s D a t a
INTERAKSI ORGANISASIONAL DARI DBA
Ketika kebutuhan informasi meningkat, para pengguna mengirimkan permintaan formal
untuk aplikasi computer kepada para profesional system (pemprogram) organisasi.
Permintaan ini ditangani melalui prosedur pengembangan system formal, yang menghasilkan
aplikasi terprogram.
KAMUS DATA
10 | S i s t e m M a n a j e m e n B a s i s D a t a
Salah satu komponen kunci dari Database Management System (DBMS) adalah kamus data,
yang mencakup informasi mengenai struktur database. Kamus data (data dictionary)
menjelaskan setiap elemen data yang terdapat dalam basis data. Fungsi ini memungkin kan
semua pengguna (pemprogram) untuk berbagi tampilan yang sama terdapat sumber daya
data sehingga sangat membantu dalam menganalisis kebutuhan pengguna.
BASIS DATA FISIK
Pendekatan ini merupakan tingkat terendah dari basis data. Data base tersusun dari titik-titik
magnetis pada disket magnetis. Di tingkat fisik, basis data merupakan kumpulan record dan
file. Basis data relasional didasarkan pada struktur file berurutan berindeks (indexed
sequential file).
MODEL BASIS DATA RELASIONAL
Model basis dara relasional menggambarkan data dalam bentuk table dua dimensi:
hubungan - tabel database
atribut (elemen data) – kolom bentuk
tupel (catatan) – baris bentuk
Data – persimpangan baris dan kolom.
RELASIONAL TABEL YANG DIRANCANG DENGAN BENAR
Tidak ada pengulangan nilai – Semua kejadian di persimpangan dari baris dan kolom
adalah nilai tunggal.
Nilai atribut dalam kolom manapun semua harus dari kelas yang sama.
Setiap kolom dalam tabel tertentu harus memiliki nama yang unik.
Setiap baris dalam table harus unik dalam setidaknya satu atribut, yang merupakan
kunci utama.
11 | S i s t e m M a n a j e m e n B a s i s D a t a
3 TIPE ANOMALI
Perbarui Anomali: Sebuah modifikasi pada atribut harus dilakukan di setiap baris di
mana atribut muncul
Penyisipan Anomali: Sebuah item baru tidak dapat ditambahkan ketabel sampai
setidaknya satu entitas menggunakan sebuah item atribut tertentu.
Penghapusan Anomali: Jika item atribut yang digunakan oleh hanya satu entitas yang
dihapus, semua informas itentang item atribut hilang.
ENAM TAHAPAN DALAM MERANCANG BASIS DATA RELASIONAL
1. Mengidentifikasi entitas
Mengidentifikasi entitas utama organisasi
membangun model data hubungan mereka
2. Membangun model data yang menunjukkan asosiasi entitas
Menentukan hubungan antara entitas
Model asosias imenjadi diagram ER
3. Tambahkan kunci primer dan atribut
Menetapkan kunci utama untuk semua entitas dalam model untuk secara unik
mengidentifikasi catatan
Setiap atribut akan muncul satu atau lebih dalam pandangan pengguna
4. Menormalkan dan menambahkan kunci asing
Menghapus pengulangan kelompok, parsial dan ketergantungan transitif
Menetapkan kunci asing untuk dapat menghubungkan table
5. Membangun database fisik
Membuat table fisik
Mengisi table dengan data
6. Siapkan pandangan pengguna
12 | S i s t e m M a n a j e m e n B a s i s D a t a
Table normalisasi harus mendukung semuap andangan yang dibutuhkan
pengguna sistem
Pandangan pengguna membatasi user darimengakses data yang tidak sah.
PENDISTRIBUSIAN BASIS DATA
Pembagian Basis Data
Membagi database pusat menjadi segmen yang didistribusikan kepada pengguna
utama mereka.
keuntungan:
o Control pengguna meningkat oleh data memiliki disimpan di situs local
o Peningkatan waktu respon pemrosesan transaaksi
o volume data yang ditransmisikan antara IPUs berkurang
o mengurangi potensi kehilangan data dari bencana
Fenomena Deadlock
Deadlock terjadi di sini karena ada pengecualian bersama untuk data, dan transaksi
berada dalam keadaan menunggu sampai kunci di hapus. Hal ini dapat mengakibatkan
transaksi yang tidak lengkap diproses dan korupsi dari database. Sebuah kebuntuan adalah
kondisi permanen yang harus diselesaikan oleh perangkat lunak khusus yang menganalisis
setiap kondisi kebuntuan untuk menentukan solusi terbaik. Karena implikasi untuk proses
transaksi, akuntan harusmenyadari isu-isu yang berkaitan dengan resolusi kebuntuan.
Menyelesaikan kebuntuan biasanya melibatkan mengorbankan satu atau lebih
transaksi. Ini harus dihentikan untuk menyelesaikan pemrosesan transaksi urutan kebuntuan.
Transaksi mendahului kemudian harus sudah dimulai. Dalam transaksi preempting, perangkat
lunak resolusi kebuntuan upaya untuk meminimalkan total biaya memecahkan kebuntuan.
13 | S i s t e m M a n a j e m e n B a s i s D a t a
Replikasi Basis Data
Di beberapa organisasi, Duplikasi seluruh database untuk beberapa IPUs.
Replikasi basis data efektif untuk perusahaan yang memiliki situasi dengan berbagai
data tingkat tinggi, tapi tidak ada pengguna utama.
Pembenaran utama untuk database direplikasi adalah untukmendukung read-
only query. Maksudanya, dengan data direplikasi di setiap situs, akses data untuk
tujuan permintaan terjamin, penutupan dan penundaan karena lalu lintas jaringan yang
diminimalkan
Concurrency Problems and Control Issues
Konkurensi Database adalah adanya data yang lengkap dan akurat di semua situs IPU.
Dengan database direplikasi, menjaga data pada saat masa-masa sulit. Yang kedua
adalah stamping waktu yang digunakan untuk serialize transaksi. Metode ini
mencegah dan menyelesaikan konflik yang diciptakan oleh pembaruan data
padaberbagai IPUs
14 | S i s t e m M a n a j e m e n B a s i s D a t a
DAFTAR PUSTAKA
Hall, James A. Accounting Information Systems, 3rd, 2001, South Western Publishing, USA.
Romney, Marshal B., Paul John Steinbart. Accounting Information Systems, 9th edition, New Jersey.Pearson_Prentice Hall.
http://www.sentra-ilmu.co.cc/2010/04/sistem-basis-data-istilah-istilah-dalam.htm/
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_manajemen_basis_data
http://alfarisy89.wordpress.com/2010/07/24/arsitektur-basis-data/
15 | S i s t e m M a n a j e m e n B a s i s D a t a
top related