sistem pemilu di indonesia

Post on 27-Dec-2015

20 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Describing the election system in Indonesia.

TRANSCRIPT

Sistem Pemilu dalam Pemilu-Pemilu di Indonesia

Valina Singka Subekti

Pengertian Sistem Pemilu

• Metode mengkonversi suara pemilih ke dalamkursi parlemen/presiden/gub/bupati/walikota

• Pemilu dan sistem pemilu sampai saat inidigunakan sebagai mekanismepenyelenggaraan praktek sistem demokrasitidak langsung/demokrasi perwakilan.

Constitutional Political Engineering

• Sistem pemilu sebagai constitutional political engineering

• Tidak ada sistem pemilu yang ideal• Pilihan dikaitkan dengan tujuan akhir sebuah

masyarakat bangsa.

Sistem Pemilu

• Single member constituency: sistem pemiludistrik

• Multi member constituency: sistem pemiluproporsional

Single Member Constituency

• Sistem pemilu berwakil tunggal• Ukuran daerah pemilihan kecil (dapil)• Hanya ada satu pemenang di setiap dapil• The winner takes all• Hanya partai besar dan kuat sebagai

pemenang• Menghasilkan sistem dua partai atau sistem

kepartaian sederhana

Multi Member Constituency

• Sistem pemilu berwakil banyak• Ukuran daerah pemilihan besar• Ada lebih dari satu pemenang pada setiap

dapil• Partai kecil dan menengah memiliki

kesempatan lebih besar memperoleh kursi• Membantuk sistem kepartaian multipartai

Pemilu 1955

• Pemilu pertama setelah 10 tahun merdeka, diselenggarakan pada masa demokrasiparlementer pada kabinet Burhanuddin Harahap.

• Memilih anggota DPR 29 Septembet 1955 danmemilih anggota Konstituante 15 Desember1955.

• Asas pemilu: jujur, umum, berkesamaan, rahasia, bebas dan langsung

• Dasar hukum: UU No 7 / 1952 Tentang PemilihanAnggota Konstituante dan Anggota DPR sebagaimana diubah dengan UU No 18 /1953

• Penyelenggara pemilu: Panitia PemilihanIndonesia di tingkat Pusat. Keanggotaan PPI sekurangnya 5 orang dan sebanyaknya 9 orang dengan masa kerja 4 tahun

• Panitia Pemilihan (PP) dibentuk di setiap daerahpemilihan untuk membantu persiapanpenyelenggaraan, sekurangnya 5 orang dansebanyaknya 7 orang, masa kerja 4 tahun.

• Panitia Pemilihan Kabupaten (PPK), PanitiaPemungutan Suara (PPS)di kecamatan, dan camatmenjadi ketua PPS

Sistem Pemilu 1955

• Sistem pemilu proporsional daftar calontertutup , dan calon perseorangan

• Terdapat 15 daerah pemilihan: Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jakarta Raya, Sumatra Selatan, Sumatra Tengah (DewanAdat Minangkabau), Sumatra Utara, Kalimantaan Barat, Kalimantan Selaan, Kalimantan Timr, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Maluku, NTB, NTT

• Peserta pemilu DPR: 36 parpol, 34 organisasikemasyarakatan, dan 48 perseorangan

• Peserta pemilu Konstituante: 39 parpol, 23 organisasikemasyarakatan, 29 perseorangan

• Partai besar: PNI, Masyumi, NU, PKI. • Partai menengah: PSII, Parkindo, Partai Katolik, PSI,

Perti, IPKI• Partai kecil bercakup nasional: PRN, Partai Buruh, PRI,

Partai Murba, PIR• Partai kecil bercakup daerah: Gerinda-Yogyakarta,

Partai Persatuan Daya-Kalbar, Partai Rakyat Desa-Jabar, Persatuan Indonesia Raya-NTB, dll

• Jumlah pemilih 43.141.464 orang• Voters turnout: 87,65 persen atau 37.875.299

orang yang menggunakan hak pilihnya. • Lebih kurang di 93.532 TPS di 15 dapil• Pemilu paling demokratis yang pernah

berlangsung di Indonesia……………. Lihat dalamHerbeth Feith dalam ‘Pemilihan Umum 1955’, Jakarta Gramedia, 1999.

Pemilu-Pemilu Orde Baru

• Pemilu 5 Juli 1971 pemilu pertama orde baruuntuk memilih anggota DPR dan DPRD.

• Asas pemilu: langsung, umum, bebas, rahasia.• Dasar hukum UU No. 15/Tahun 1969 Tentang

Pemilu Anggota BadanPermusyawaratan/Perwakilan dan UU No 16/ Tahun1969 Tentang SusDuk MPR,DPR, DPRD

• Penyelenggara pemilu adalah LPU (Lembaga PemilhanUmum) yang dibentuk dari tingkat pusat sampaidaerah2.

• PPI di tingkat pusat. PPD I di tingkat Provinsi, PPD II di tingkat kabupaten, PPS di tingkat kecamatan, dan di desa/ kelurahan adalah Pantarlih (Panita PendaftaranPemilih) dan KPPS (Kelompok PenyelenggaraPemungutan Sara), juga ada PPSLN dan KPPSLN

• LPU secara struktural hirarkis di bawah DepartemenDalam Negeri dan Mendagri sebagai ketua LPU.

Sistem pemilu Orde Baru

• Sistem pemilu proporsional daftar calontertutup (party list system)

• Calon ditentukan oleh partai dan disusunberdasarkan daftar urut.

• Pemenang ditentukan oleh daftar urut.• Pemilih mencoblos tanda gambar partai

• Sebanyak 10 parpol peserta pemilu: NU, Parmusi, PSII, Perti, PNI, Parkindo, Partaikatolik, Partai IPKI, Partai Murba, SekberGolkar.

• Pemilu 1971 didisain memenangkan Golkaruntuk memperkuat legitimasi politik ordebaru di bawah kepemimpinan Suharto.

• Pemilu dengan intimidasi dan kekerasanpolitik yang masif di seluruh Indonesia.

• Pemilu 1977, 1982, 1992, 1997 diikuti olehPPP, PDIP dan Golkar.

• Pemilu-pemilu itu selalu menghasilkan Golkarsebagai ‘the hegominic ruling party’

Pemilu Era Reformasi

• Pemilu pertama di era reformasi: pemilu 5 Juni 1999 masih menggunakan sistem pemiluyang sama dan diikuti oleh 48 partai politik

• Penyelenggara pemilu adalah KPU yang anggotanya 48 parpol dan 5 orang wakilpemerintah

• Parpol tidak bersedia menandatangani hasilpemilu sehingga hasil pemilu ditetapkandengan Keppres.

Pemilu 2004

• Pasal 22E UUD 1945 hasil Perubahan Ketiga: pemilihan umum dilaksanakan oleh sebuahkomisi pemilihan umum yang bersifat nasional, tetap dan mandiri.

• Dibentuk KPU independen dan ditetapkan olehpresiden April 2001.

• Anggota KPU adalah non partisan berjumlah 9 orang, dibantu oleh Sekretariat Jendral

• Dibentuk KPU Provinsi dan Kab/Kota dengan 5 orang anggota.

• Pemilu 2004 berbeda dengan pemilusebelumnya

• Pemilu legislatif: memilih anggota DPR, DPD, DPRD Prov dan DPRD Kab/Kota

• Sistem pemilu untuk DPR dan DPRD proporsionaldaftar calon terbuka.

• Peserta pemilu 24 parpol• Sistem Pemilu DPD: Sistem mayoritas• Pemilihan presiden secara langsung: sistem

mayoritas

Sistem Pemilu Legislatif 2004 dan 2009

• Sistem pemilu proporsional daftar calonterbuka dengan melihat kepada 4 hal yaitu: (1) daerah pemilihan, (2) tata cara pencalonan, (3) metode pemberian suara dan (4) formula penetapan kursi dan penetapan calon

• Pemilu 2004 memperebutkan 550 kursi DPR dengan 69 dapil.

• Calon ditentukan parpol dengan menismedemokrasi internal parpol

• Metode pemberian suara dengan mencoblos• Suara sah apabila mencoblos tanda gambar

partai dan nama calon. • Suara sah apabila hanya mencoblos nama

calon saja

• Penghitungan kursi dan penetapan calon terpilihcukup rumit.

• Menentukan BPP yaitu jumlah suara sah parpol di dapil dibagi dengan jumlah kursi yang diperebutkan di dapil

• Penghitungan tahap I: calon yang jumlahsuaranya mencapai BPP ditetapkan sebagaipemenang

• Calon yang tidak mencapai BPP ditentukanberdasarkan daftar urut calon.

Sistem Pemilu 2009

• Proporsional daftar calon terbuka• Parliamentary threshold 2,5%. • Memperebutkan 560 kursi DPR dengan 77

dapil.

top related