sistem pencernaan welly
Post on 24-Dec-2015
50 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Sistem Pencernaan Ikan
BAB I
PENDAHULUAN
Ikan merupakan salah satu jenis hewan vertebrata yang bersifat poikilotermis (berdarah dingin), memiliki ciri khas pada tulang belakang, insang dan siripnya serta tergantung pada air sebagai medium untuk kehidupannya. Ikan memiliki kemampuan di dalam air untuk bergerak dengan menggunakan sirip untuk menjaga keseimbangan tubuhnya sehingga tidak tergantung pada arus atau gerakan air yang disebabkan oleh arah angin. Dari keseluruhan vertebrata, sekitar 50,000 jenis hewan, ikan merupakan kelompok terbanyak di antara vertebrata lain memiliki jenis atau spesies yang terbesar sekitar 25,988 jenis yang terdiri dari 483 famili dan 57 ordo. Jenis-jenis ikan ini sebagian besar tersebar di perairan laut yaitu sekitar 58% (13,630 jenis) dan 42% (9870 jenis) dari keseluruhan jenis ikan. Jumlah jenis ikan yang lebih besar di perairan laut, dapat dimengerti karena hampir 70% permukaan bumi ini terdiri dari air laut dan hanya sekitar 1% merupakan perairan tawar.
Sebagai bahan pangan, ikan merupakan sumber protein, lemak, vitamin dan mineral yang sangat
baik dan prospektif. Keunggulan utama protein ikan dibandingkan dengan produk lainnya adalah
kelengkapan komposisi asam amino dan kemudahannya untuk dicerna. Mengingat besarnya
peranan gizi bagi kesehatan, ikan merupakan pilihan tepat untuk diet di masa yang akan datang.
Sumber protein, lemak, vitamin dan mineral yang ada pada daging ikan diperoleh dari
luar, yaitu dengan mengkonsumsi makanan (pakan). Untuk mengkonsumsi makanan maka ikan
memerlukan sistem pencernaan agar bahan tersebut dapat diproses. Pencernaan adalah proses
penyederhanaan makanan melaului cara fisik dan kimia, sehingga menjadi sari-sari makanan
yang mudah diserap di dalam usus, kemudian diedarkan ke seluruh organ tubuh melalui sistem
peredaran darah. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui sistem pencernaan
dan kelenjar pencernaan yang terdapat pada ikan. Sedangkan mafaat dari penyusunan makalah
ini adalah dapat dijadikan sebagai bahan bacaan dan sumber referensi atau acuan bagi para
pembaca, baik mahasiswa, masyarakat umum maupun para peneliti.
BAB II
STRUKTUR DAN FUNGSI ALAT PENCERNAAN
2. 1. Sistem Pencernaan
Secara anatomis, struktur alat pencernaan ikan berkaitan dengan bentuk tubuh, kebiasan
makanan, tingkah laku ikan dan umur ikan. Sistem atau alat pencernaan pada ikan terdiri dari
dua bagian, yaitu saluran pencernaan (Tractus digestivus) dan kelenjar pencernaan (Glandula
digestoria).
2.2. Saluran pencernaan
Mulai dari muka ke belakang, saluran pencernaan tersebut terdiri dari mulut, rongga
mulut, farings, esofagus, lambung, pilorus, usus, rektum dan anus.
a. Mulut
Bagian terdepan dari mulut adalah bibir, pada ikan-ikan tertentu bibir tidak berkembng dan
malahan hilang secara total karena digantikan oleh paruh atau rahang (ikan famili scaridae,
diodotidae, tetraodontidae). Pada ikan belanak atau tambakan, bibir berkembang dengan baik dan
menebal, bahkan mulutnya dapat disembulkan. Keberadaan bibir berkaitan erat dengan cara
mendapatkan makanan. Di sekitar bibir pada ikan tertentu terdapat sungut, yang berperan sebagai
alat peraba. Mulut terletak di ujung hidung dan juga terletak di atas hidung.
b. Rongga mulut
Di bagian belakan mulut terdapat ruang yang disebut rongga mulut. Rongga mulut ini
berhubungan langsung dengan segmen faring. Secara anatomis organ yang terdapata pada rongga
mulut adalah gigi, lidah dan organ palatin. Permukaan rongga mulut diselaputi oleh lapisan sel
permukaan (epitelium) yang berlapis. Pada lapisan permukaan terdapat sel-sel penghasil lendir
(mukosit) untuk mempermudah masuknya makanan. Disamping mukosit, di bagian mulut juga
terdapat organ pengecap (organ penerima rasa) yang berfungsi menyeleksi makanan.
c. Farings
Lapisan permukaan faring hampir sama dengan rongga mlut, masih ditemukan organ pengecap,
Sebagai tempat proses penyaringan makanan.
d. Esofagus
Permulaan dari saluran pencernaan yang berbentuk seperti pipa, mengandung lendir untuk
membantu penelanan makanan. Pada ikan laut, esofagus berperan dalam penyerapan garam
melalui difusi pasif menyebabkan konsentrasi garam air laut yang diminum akan menurun ketika
berada di lambung dan usus sehingga memudahkan penyerapan air oleh usus belakang dan
rectum (proses osmoregulasi)
e. Lambung
Lambung merupakan segmen pencernaan yang diameternya relatif lebih besar bila dibandingkan
dengan organ pencernaan yang lain. Besarnya ukuran lambung berkaitan dengan fungsinya
sebagai penampung makanan. Seluruh permukaan lambung ditutupi oleh sel mukus yang
mengandung mukopolisakarida yang agak asam berfungsi sebagai pelindung dinding lambung
dari kerja asam klorida. Sebagai penampung makanan dan mencerna makanan secara kimiawi.
Pada ikan-ikan herbivora terdapat gizard (lambung khusus) berfungsi untuk menggerus makanan
(pencernaan secara fisik).
f. Pilorus
Pilorus merupakan segmen yang terletak antara lambung dan usus depan. Segmen ini sangat
mencolok karena ukurannya yang mengecil/menyempit.
g. Usus ( intestinum)
Merupakan segmen yang terpanjang dari saluran pencernaan. Intestinum berakhir dan bermuara
keluar sebagai anus. Merupakan tempat terjadinya proses penyerapan zat makanan
h. Rektum
Rektum merupakan segmen saluran pencernaan yang terujung. Secara anatomis sulit dibedakan
batas antara usus dengan rektum. Namun secara histologis batas antara kedua segmen tersebut
dapat dibedakan dengan adanya katup rektum.
i. Kloaka
Kloaka adalah ruang tempat bermuaranya saluran pencernaan dan saluran urogenital. Ikan
bertulang sejati tidak memiliki kolaka, sedangkan ikan bertulang rawan memiliki organ tersebut.
j. Anus
Anus merupakan ujung dari saluran pencernaan. Pada ikan bertulang sejati anus terletak di
sebelah depan saluran genital. Pada ikan yang bentuk tubuhnya memanjang, anus terletak jauh
dibelakang kepala bedekatan dengan pangkal ekor. Sedangkan ikan yang tubuhnya membundar,
posisi anus terletak jauh di depan pangkal ekor mendekati sirip dada.
2.3. Kelenjar Pencernaan
Kelenjar pencernaan berguna untuk menghasilkan enzim pencernaan yang nantinya akan
bertugas membantu proses penghancuran makanan. Enzim pencernaan yang dihasilkan oleh ikan
buas juga berbeda dengan ikan vegetaris. Ikan buas pada umumnya menghasilkan enzim-enzim
pemecah protein, sedangkan ikan vegetaris menghasilkan enzim-enzim pemecah karbohidrat.
Kelenjar pencernaan terdiri dari hati dan pankreas. Disamping itu, saluran pencernaannya
(lambung dan usus) juga berfungsi sebagai kelenjar pencernaan.
Hati meupakan organ penting yang mensekresikan bahan untuk proses pencernaan. Organ ini
umumnya merupakan suatu kelenjar yang kompak, berwarna merah kecokelatan. Posisi hati
terletak pada rongga tubuh bagian bawah, di belakang jantung dan disekitar usus depan. Di
sekitar hati terdapat organ berbentuk kantong kecil, bulat, oval atau memanjang dan berwarna
hijau kebiruan, organ ini dinamakan kantung empedu yang fungsinya untuk menampung cairan
empedu yang disekresikan oleh organ hati. Secara umum hati berfungsi sebagi tempat
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein serta tempat memproduksi cairan empedu.
Pankreas merupakan organ yang mensekresikan bahan (enzim) yang berperan dalam proses
pencernaan. Pankreas ada yang berbentuk kompak dan ada yang diffus (menyebar) di antara sel
hati. Letak penkreas berdekatan dengan usus depan sebab saluran pankreatik bermuara ke usus
depan. Saluran pankreatik yaitu saluran-saluran kecil yang bergabung satu sama lain dan pada
akhirnya akan terbentuk saluran yang keluar dari pankreas menuju usus depan.
2.4. Proses Pencernaan
Sebelum makanan di sambar dan ditelan, terlebih dahulu telah menimbulkan rangsangan berupa
nafsu untuk makan. Nafsu untuk makan ini dapat dirangsang melalui penglihatan, bau dan
rabaan. Begitu ada nafsu untuk makan, maka alat-alat pencernaanya segera bersiap-siap untuk
menerima makanan dan selanjutnat mencernakannya. Setelah makanan digigit, untuk
menelannya diperlukan bahan pelicin yaitu air liur. Selai sebagai pelicin, air liur juga
mengandung enzim ptialin yang merupakan enzim pemecah karbohidrat menjadi maltosa yang
kemudaian dilanjutkan menjadi glukosa. Tapi karena ikan tidak mengunyah makanan, padahal
pemecahan karbohidrat membutuhkan waktu yang lama, maka ptialinnya baru dapat bekerja
aktif setelah makanan sampai di lambung. Selain mengandung enzim ptialin, air liur juga
mengandung senyawa penyangga derajat keasaman (bufer) yang berguna untuk memecah
terjadinya penurunan pH agar proses pencernaan dapat berjalan normal.
Apabila makanan telah masuk ke dalam saluran pencernaan, maka dindng saluran pencernaannya
akan terangsang untuk menghasilkan hormon gastrin. Hormon ini akan memacu pengeluaran
asam klorida (HCL) dan pepsinogen. HCL akan mengubah pepsinogen menjadi pepsin yang
merupakan enzim pencernaan akif, yaitu sebagai pemecah protein menjadi pepton (polipeptida).
Apabila makanannya banyak mengandung lemak, maka akan dihasilkan juga hormon
entergastron.
Di dalam usus, makanan itu sendiri akan merangsang keluarnya hormon kolsistokinin. Hormon
ini kemudian akan memacu keluarnyagetah empedu dari hati. Getah empedu itu sebenarnya
dibuat dari sel-sel darah merah yang telah rusak di dalam hati. Pengeluaran getah empedu
tersebut melalui pembuluh hepatikus yang kemidaian ditampung di dalam kantong empedu.
Fungsi getah empedu tersebut adalah memeperhalus butiran-butiran lemak menjadi emulsi
sehingga mudah larut dalam air dan diserap oleh usus.
Dinding usus juga mengeluarkan hormon sekretin dan pankreozinin. Sekretin akan memacu
pengeluaran getah empedu dan pankreas. Getah penkreas ini mengandung enzim amilase, lipase
dan protase. Sedangkan hormon pankreozinin menyebabkan rangsangan untuk mempertinggi
produksi getah pankreas.
Enzim amilase akan memecah karbohidrat menjadi glukosa. Enzim lipase memecah lemak
menjadi asam lemak dan gliserol. Sedangkan protase memecah protein menjadi asam amino.
Ketiga enzim tersebut dapat mencapai puncak keaktifan apabila kadar protein dalam makanan
antara 40-60%. Apabila kadar proteinnya berubah maka untuk mencapai puncak keaktifan,
enzim-enzim tersebut membutuhkan waktu untuk menyseuaikan diri.
2.5. Penyerapan Sari Makanan
Makanan yang sudah dicerna halus sekali kemudian sari-sarinya akan diserap oleh dinding usus.
Sebenarnya di dalam lambung juga sudah mulai penyerapan, tapi jumlahnya masih sangat
sedikit. Penyerapan yang utama terjadi di dalam usus. Untuk menyerap sari makanan tersebut,
dinding usus mempunyai jonjot-jonjot agar permukaannya lebih luas. Melalui pembuluh darah
rambut pada jonjot usus tersebut, sari makanan akan diserap ke dalam darah.
Karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida, yaitu glikosa, galaktosa, fruktosa dan lain-lain.
Proses penyerapannya dipengaruhi oleh hormon insulin. Hormon tersebut dihasilkan oleh
kelenjar pankreas. Lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol. Di dalam lapisan lendir
dinding usus, asam lemak dan gliserol bersatu lagi, untuk kemudian diedarkan keseluruh tubuh
melalui limfe (70%) dan melalui pembuluh darah (30%). Sedangkan protein diserap dalam
bentuk asam amino yang dibawa ke hati dulu untuk diubah menjadi protein lagi, akan tetapi yang
telah disesuaikan dengan kebutuhan tubuh ikan yang bersangkutan.
Zat-zat makanan yang telah diserap oleh darah kemudian diedarkan ke seluruh tubuh untuk
keperluan metabolisme, yaitu anabolisme dan katabolisme. Anabolisme adalah pembentukan zat-
zat yang lebih kompleks dari zat-zat yang lebih sederhana. Misalnya pembentukan protein dan
asam-asam amino. Sedangkan katabolisme adalah pemecahan zat-zat yang merupakan bahan
bakar untuk menghasilkan tenaga. Misalnya pemecahan karbohidrat menjadi tenaga, air dan
karbondioksida.
Pada hewan-hewan darat, yang digunakan sebagai sumber tenaga pertama-tama adalah
karbohidrat kemudian disusul oleh lemak sebagai sumber nomor dua dan terakhir protein.
Sedangkan pada ikan adalah kebalikan dari hewan darat, yaitu protein, lemak dan karbohidrat.
2.6. Pencernaan Secara Fisik Mekanik dan Kimiawi
Pencernaan secara fisik dan mekanik dimulai di bagian rongga mulut yaitu dengan berperannya
gigi pada proses pemotongan dan penggerusan makanan. Pencernaan secara mekanik ini juga
berlangsung di segmen lambung dan usus yaitu melalui gerakan-gerakan (kontraksi) otot pada
segmen tersebut. Pencernaan secara mekanik di segmen lambung dan usus terjadi lebih efektif
oleh karena adanya peran cairan digestif. Pada ikan, pencernaan secara kimiawi dimulai di
bagian lambung, hal ini dikarenakan cairan digestif yang berperan dalam proses pencernaan
secara kimiawi mulai dihasilkan di segmen tersebut yaitu disekresikan oleh kelenjar lambung.
Pencernaan ini selanjutnya disempurnakan di segmen usus. Cairan digestif yang berperan pada
proses pencernaan di segmen usus berasal dari hati, pankreas dan dinding usus itu sendiri.
Kombinasi antara aksi fisik dan kimiawi inilah yang menyebabkan perubahan makanan dari yang
asalnya bersifat komplek menjadi senyawa sederhana atau yang asalanya berpartikel makro
menjadi partikel mikro. Bentuk partikel mikro inilah makanan menjadi zat terlarut yang
memungkinkan dapat diserap oleh dinding usus yang selanjutnya diedarkan ke seluruh tubuh.
BAB III
KESIMPULAN
Pencernaan adalah proses penyederhanaan makanan melaului cara fisik dan kimia,
sehingga menjadi sari-sari makanan yang mudah diserap di dalam usus, kemudian diedarkan ke
seluruh organ tubuh melalui sistem peredaran darah.
Sistem atau alat pencernaan pada ikan terdiri dari dua bagian, yaitu saluran pencernaan
(Tractus digestivus) dan kelenjar pencernaan (Glandula digestoria). saluran pencernaan terdiri
dari mulut, rongga mulut, farings, esofagus, lambung, pilorus, usus, rektum dan anus. Sedangkan
kelenjar pencernaan terdiri dari hati dan pankreas yang berguna untuk menghasilkan enzim
pencernaan yang nantinya akan bertugas membantu proses penghancuran makanan.
Daftar Pustaka
Adaaja.com . 2010. Sistem Pencernaan Pada Ikan. http://adaaja.com/sistem-pencernaan-pada-
ikan/
Adhi, I.K.D 2008. sistem-pencernaan-pada-hewan. http://gurungeblog. wordpress.com/2008/11/23/sistem-pencernaan-pada-hewan/
Affandi, R., Sjafei, D.S., Rahardjo, M.F. dan Sulistiono. 2004. Fisiologi Ikan, Pencernaan dan Penyerapan Makanan. Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. Bogor. 215 hal
Arfinanda, G.F. 2010. Sistem Pencernaan Hewan. http://blogs.myspace.com/ index.cfm?fuseaction=blog.
Crayonpedia. 2008. Sistem Pencernaan Hewan. http://www.crayonpedia.org/ mw/3._Sistem_Pencernaan_Hewan_11.2
Eafrianto. 2009. Probiotik Pada Ikan. http://eafrianto.wordpress.com/ 2009/11/29/probiotik-pada-ikan/.
Ensilokpedia. 2008. Saluran pencernaan pada ikan. http://ensiklofauna.net46.net /?q=node/17.
Meitanisyah. 2009. Anatomi dan Fisiologi ikanhttp://www.bloggaul.com/ meitanisyah/readblog/99696/anatomi-n-fisiologi-ikan.
Made Astawan, . 2001. Ikan Air Tawar Kaya Protein dan Vitamin. http://www. gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1057636419,44479,
Mirzan, C. 2009. Anatomi dan Fisologi Ikan Nila . http://www.blog.co.id/ Blogkage/blog/266/
Putra. A,I. 2009. http://nemalz88veterinerblog.blogspot.com/2009/06/i_9553.html
Renaldy. R. 2010. Sistem Pencernaan dalam Hewan . http://rhenorenaldy240990. blogspot.com/2010/01/sistem-pencernaan-dalam-hewan.html.
Wikipedia. 2010. ikan. http://id.wikipedia.org/wiki/Ikan.
Sistem Pencernaan Ikan
May 11, 2012 5 Comments
Salah satu contoh ikan adalah ikan mas (Cyprinus carpio). Saluran pencernaan ikan mas yang terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan anus. Kelenjar pencernaan terdiri dari hati dan pankreas. Perhatikan gambar berikut.
Sistem Pencernaan Ikan
Di dalam rongga mulut ikan terdapat gigi-gigi dan lidah. Ikan mas tidak memiliki kelenjar ludah, tetapi memiliki kelenjar lendir yang berguna untuk membantu menelan makanan.
Pada proses pencernaan, makanan dari rongga mulut masuk ke kerongkongan dan selanjutnya ke lambung. Dari lambung, makanan masuk ke usus. Di usus bermuara cairan empedu yang membantu proses pencernaan. Di usus halus, sari-sari makanan diserap dan selanjutnya diedarkan oleh darah ke seluruh bagian tubuh. Sisa-sisa makanan yang tidak diserap dikeluarkan melalui anus.
Saluran Pencernaan
Nama enzim dan fungsinya
Mulut (Kelenjar Ludah/Saliva)
1. Enzim Ptialin (Amilase) berfungsi Memecah pati menjadi Maltosa
Lambung (Kelenjar Lambung)
1. Enzim Renin berfungsi mengubah kaseinogen menjadi kasein
2. Enzim Pepsin berfungsi mengubah protein menjadi proteosa, pepton dan polipeptida
Pankreas (Saluran Pankreas)
1. Enzim Karbohidrase Pankreas berfungsi untuk mencerna amilum menjadi maltosa atau disakarida lainnya.
2. Enzim Lipase Pankreas berfungsi mengubah emulsi
lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
3. Enzim Tripsin berfungsi untuk mengubah protein menjadi polipeptida
Usus (Kelenjar Usus) 1. Enzim Enterokinase (enzim khusus) berfungsi untuk mengubahTripsinogen menjadi Tripsin yang digunakan dalam saluran pangkreas
2. Enzim Maltase berfungsi untuk mengubah Maltosa menjadi Glukosa
3. Enzim Laktase berfungsi untuk mengubah Laktosa menjadi Glukosa dan Galaktosa
4. Enzim Sukrase berfungsi untuk mengubah Sukrosa menjadi Glukosa dan Fruktosa
5. Enzim Paptidase berfungsi untuk mengubah polipeptida menjadi asam amino
6. Enzim Lipase berfungsi untuk mengubah Lemak menjadi asam lemak dan Gliserol
Daftar Jenis-Jenis Enzim yang Bekerja pada Sistem Pencernaan, Nama-nama enzim dalam sistem pencernaan beserta fungsinya, Jenis-jenis enzim dalam sistem pencernaan dan fungsinya diatas adalah enzim yang berperan penting bagi berlangsungnya cerna makanan agar pada saat pencernaan makanan dapat berlangsung dengan baik tanpa adanya penyakit sistem pencernaan yang dapat menghambat cerna makanan yang berlangsung dalam tubuh kita.Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda yang membutuhkan.
PENCERNAAN PADA IKAN1.1Definis Pencernaan Pada IkanMakanan yang dimakan oleh ikan harus berpotensi melalui system pencernaan selamam a k a n a n d i o l a h m e n j a d i b a h a n y a n g b e r m a n f a a t , s y s t e m p e n c e r n a a n p u n b e r f u n g s i membersihkan ikan dari produk pembuangan dan bahan bahan makanan yang tidak dapatdicerna. Yang dimaksud dengat system pencernaan yankni mulut, rongga tenggorokan, saluranm a k a n a n d a r i m u l u t k e m u l u t ( e s o p h a g u s ) , p e r u t o t o t p e r u t ( q i z z a r d ) u s u s d a n a n u s (Clemens,2008).Saluran pencernaan ikan terdiri dari mulut, esophagus (kerongkongan), lambung, ususdan anus. Didalam rongga mulut ikan terdapat lidah pendek yang berada di dasar mulut. Lidahini tidak dapat digerakkan dan tidak mempunyai fungsi yang berarti. Gigi ikan tumbuh padabagian rahang atas dan rahang bawah bahkan ada yang tumbuh pada langit-langit mulut. Gigiikan bertulang keras berbentuk kerucut. Ikan tidak mempunyai
kelenjar lender dari mulutnya.Lambung ikan merupakan pelebaran dari saluran pencernaan. Antara lambung dengan ususterdapat 3 buah usus buntu (sekum) (Kimball,2005).Bahan makanan yang padat biasanya dipecah menjadi larutan berisikan molekul-molekul organic yang relative kecil dan dapat larut sebelum dapat dipakai oleh organismheterotropik, suatu proses yang disebut pencernaan (Kimball,2005).1.2Pengertian Daya Cerna Ikan Pada MakananZat gizi pakan dan pertumbuhan ikan merupakan factor pembatas dalam suatu modelpertumbuhan. Daya cerna adalah bagian pakan yang dikonsumsi dan tidak dikeluarkanmen jad i f e se s (Mayna rd ,1979 ) . Kapas i t a s l ambung dan l a j u pakan da l am sa lu r an ce rna merupakan variable dari daya cerna. Ikan yang berbobot lebih kecil akan mengosongkansejumlah pakan (%bobot tubuh perjam) dari dalam lambungnya lebih cepat dibandingkan yangberbobot lebih besar, sehingga jumlah konsumsi pakan relative (% bobot tubuh hari semakinkecil) (Wooton et al,1980). Akan tetapi semakin besar ukuran ikan, daya cerna komponen seratsemakin baik ( Haetami,2002).Ikan yang herbivore secara sederhana dapat dinyatakan bahwa ikan tidak mempunyaikemampuan untuk memakan dan mencerna material lain selain tumbuhan. Oleh karena itu ikanpemakan tumbuhan cenderung memakan material tumbuhan yang lambat dicernanya. Ikanherbivore ini harus dapat mengekstraksi nutrient melalui ususnya yang panjang jadi usus iniberfungsi sebagai penahan makanan dalam jumlah besar dalam waktu yang lama untukmendapat kesempatan penggunaan penuh material makanan yang sudah dicernakan. Secarak o n t r a s i k a n k a r n i v o r a m e m p u n y a i u s u s p e n d e k l e b i h k h u s u s ( E f f e n d i e , 1 9 9 7 d a l a m Youlyz,2010).
1.3Pengertian Gastric Guacoation TimeMenurut Tyler (1976), Bromley (1994) dalam Galato et al (2003) dalam Youlyz(2010),rata-rata pengosongan lambung merupakan salah satu determinasi utama pada pencernaanmakanan dan berpengatuhan pada aspek ini sangat berguna untuk mendeterminasi frekuensimakanan optimal yang dipelajari dalam pengosongan lambung adalah spesies predatpor,suhu,ukuran makanan, kualitas makanan dan dampak rata-rata pengosongan lambung-lambung terhadap sejarah kehidupan ikan.Menuru t Sa luane t e t a l ( 1995 ) Sweka e t a l ( 2004 ) da l am Hannan (2004 ) , s ebuah komponen penting dari dan estimasi laju konsumsi random harian adalah tingkat evaluasilambung-lambung menilai tindakan evaluasi kecepatan yang bermuara makanan dari lambung.Ini ditentukan dengan melihat hubungan antara berat sisa mangsa diperut dan waktu setelahmakan . Po l a eva lua s i l ambung dapa t d ipenga ruh i o l eh s e jumlah f ac to r , t e rmasuk suhu , karakteristik dari predator dan karakteristik dari mangsa.1.4Organ Pengenceran dan FungsiM e n u r u t V i l l e a t a l ( 1 9 9 9 ) , s a l u r a n p e n c e r n a a n y a n g u m u m p a d a h e w a n diantaranya :•Rongga bukal atau rongga mulutBagian ddepan saluran pencernaan merupakan tempat mulut bermuara rongga mulutbiasanya berisi gigi, rahang, kelenjar ludah dan alat-alat lainnya yang menyangkutmasuknya makanan atau ingesti•FaringFaring vertebrata hanya dapat diberi defines mengenai lokasinya dan bukaan mengenaifungsinya•EsophagusBagian seperti tabung yang menyalurkan makanan ke bagian yang lebih belakang
•TembolokBagian khusus untuk tempat penyimpanan makanan sementara•Empela Bagian saluran pencernaan, khusus untuk menghancurkan makanan secara mekanisatau triturasi, menjadi bagian yang lebih kecil sebelum dicerna. Dindingnya berotot danpermukaan yang menghadap lumen seringkali mempunyai lempeng-lempeng keras ,gigi atau lekukan.•LambungB a g i a n s a l u r a n p e n c e r n a a n y a n g m e m b e s a r , k a d a n g - k a d a n g b e r o t o t , t e m p a t pencernaan makanan berlangsung. Pada beberapa hewan, dilambung ini terjadi pulaabsorbs.•UsusBagian seperti tabung tempat pencernaan dan absorbs. Feses biasanya terbentuk dibagian belakang usus.•RectumBag ian u jung s e lu ruh pence rnaan t empa t f e se s d iben tuk dan d i s impan s ebe lum dikeluarakan.Menuru t Noe r dan Widawa t i ( 2007 )dalamYoulyz (2010), kelenjar pencernaandisekresikan oleh organ hati, empedu dn pancreas:a.Hati (hepar) dan kantung empeduhati merupakan kelenjar pencernaan terbesar yang mempunyai fungsi variatif danberbeda yaitu menyimpan hasil pemecahan karbohidrat (sebagian pada golongan cyclostomatadan ikan) dan lemak. Membersihkan toksik pada darah juga dilakukan hepar. Fungsi hepar dalam pencernaan makanan itu sendiri mensekresi bilus yang dikeluarkan dari seluruh hepar menuju keduadenum dimana lemak yang teremulsi diproses bersama enzim dan pancreas.Hepar menghasilkan bilus melalui duodenum dimana jika bilus yang disekresikan hepar berlebih akan disimpan dalam resiko feleo yang merupakan bentuk dari peleburan saluranhepar.b. Pancreaspancreas dikatakan kelenjar yang berfungsi sebagai kelenjar eksokrin dan kelenjar enddokrin. Dikatakan eksokrin karena hasilnya melalui system saluran dan ekdokrin karenasekresi dikeluarkan menuju target dengan melalui pembuluh darah. 1.5 Proses Pencernaan ( Protein, lemak,dan karbohidrat)1.5.1 Proses Pencernaan ProteinM e n u r u t Y o w o n o d a n P u r n a m a ( 2 0 0 1 ) , p a d a h e w a n a i r p e n c e r n a a n p r o t e i n membutuhkan enzim protease sebagai katalisator. Enzim protease yang pertama pada udang,misalnya adalah tripsin dan kemotripsin. Pada vertebrata pencernaan protein menbutuhkanpepsin misalnya pada perut ikan karnivora, tripsin yang terdapat dalam usus dan pancreaskimotripsin dan erepsin yang terdapat usus.Enzim yang berperan penting untuk mencerna protein adalah protease. Proteasedisekresikan dalam bentuk inaktif (zimogen), yang dapat segera diaktifkan. Penyimpananprotease dalam bentuk inaktif sangat penting untuk menhindari terjadinya self digestion(mencerna sel /jaringannya sendiri). Apabila disimpan dalam bentuk aktif, protease dapatmencerna sel lambung, yang juga banyak mengandung protein (Isnaeni,2006).Didalam rongga mulut, protein makanan belum mengalami proses pencernaan. Barud ida l am l ambung t e rdapa t enz im peps ine dan HCl yang beke r j a sama memecah p ro t e in makanan menjadi metabolite intermediate tingkat polypeptide, yaitu peptone, albumosa danproteosa(Sediaoetama,2004).
1.5.2 Proses Pencernaan LemakLemak adalah senyawa yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organic.Pada hewan air lemak merupakan konstituen pakan yang menghasilkan energy tinggi. Lemakdalam pakan mengandung vitamin yang larut didalamnya dan asam lemak. Pada berbagaispesies enzim lipase disekresikan pada pancreas. Tetapi enzim lipase juga terdapat dalammukosa (Yuwono dan Purnama,2001).Lemak didalam bahan makanan tidak mengalami pencernaan didalam rongga mulut,karena tidak ada enzim yang dapat memecahnya. Di dalam rongga mulut, karena tidak adaenzim yang dapat memecahnya. Di dalam gaster ada enzim lipase, tetapi pengaruhnyaterhadaalintp pemecahan lemak dapat diabaikan, karena rendah sekali, pH di dalam gaster tidak cocok untuk aktivitas lipase tersebut (Sediaotama,2004).Pencernaan lipid baru dimulai pada saat bahan makanan sampai di usus. Pencernaanini terjadi dengan bantuan enzim lipase usus, lipase lambung dan lipase pancreas. Lipaseakan menghidrolisis lipid dan trigliserida, monosakarida, gliserol dan asam lemak bebas.Lipase pancreas lebih mudah bereaksi dengan trigliserida berantai panjang, yang biasanyaberlangsung pada pH 7-9 (Isnaeni, 2006). 1.5.3 Proses Pencernaan KarbohidratMenurut Sediaoetama (2004), proses pencernaan karbohidrat yaitu amilum di dalamrongga mulut sudah mulai mengalami pencernaan oleh enzim ptyalin yang terdapat dalam air liur (salifa). Ptyalin melepaskan satuan-satuan maltose. Karena amylum tidak mempunyai rasa(tawar), sedangkan maltose berasa manis.Didalam gaster proses pencernaan amylum oleh enzim ptyalin masih terus berlangsung,selama reaksi bolus masih belum cukup asam ; ini terjadi dilapisan tengah dari tumpukanlapisan bulus.Karbohidrat yang tidak dapat dicerna, seperti selulosa, galakian dan pentosan dialirkanterus ke colon. Di dalam colon jenis karbohidrat ini dipecah sebagian oleh mikroba yangterdapat di dalam usus, melalui proses fermentasi dan menghasilkan energy untuk keperluanmikroba tersebut dan bahan sisa seperti air dan karbohidrat.Menuru t Yuwono dan Pu rnama (2001 ) , enz im yang pen t i ng da l am pence rnaan karbohidrat adalah amylase yang bekerja pada amylum dan memecahnya menjadi glukosadengan proses pencernaan kimiawi.Pence rnaan d ikon t ro l o l eh ho rmone ga s t ro in t e s t i na l yang t e rd i r i a t a s s ek re t i n , kolsistokinin, gastein dan peptida penghambat gastric. Hormone ini dilepaskan ke dalamdarah oleh sel-sel endokrin gastrointestinal dan bersirkulasi ke seluruh tubuh.Enzim yang bertanggung jawab dalam pencernaan karbohidrat ialah karbohidrase.Enz im in i memutuskan i ka t an g l i kos id ik pada ka rboh id ra t s eh ingga dapa t d iha s i l kan disakarida, trisakarida, dan polisakarida lain yang memiliki rantai lebih pendek. Berdasarkan j umlah un i t s aka r i da penyusunnya ka rboh id ra t dapa t d i bedakan men j ad i dua , ya i t u polisakarida dan oligosakarida ( Isnaeni,2006).
1.5.3 Proses Pencernaan KarbohidratMenurut Sediaoetama (2004), proses pencernaan karbohidrat yaitu amilum di dalamrongga mulut sudah mulai mengalami pencernaan oleh enzim ptyalin yang terdapat dalam air liur (salifa). Ptyalin melepaskan satuan-satuan maltose. Karena amylum tidak mempunyai rasa(tawar), sedangkan maltose berasa manis.Didalam gaster proses pencernaan amylum oleh enzim ptyalin masih terus berlangsung,selama reaksi bolus masih belum cukup asam ; ini terjadi dilapisan tengah dari tumpukanlapisan bulus.Karbohidrat yang tidak dapat dicerna, seperti selulosa, galakian dan pentosan dialirkanterus ke colon. Di dalam colon jenis karbohidrat ini dipecah sebagian oleh
mikroba yangterdapat di dalam usus, melalui proses fermentasi dan menghasilkan energy untuk keperluanmikroba tersebut dan bahan sisa seperti air dan karbohidrat.Menuru t Yuwono dan Pu rnama (2001 ) , enz im yang pen t i ng da l am pence rnaan karbohidrat adalah amylase yang bekerja pada amylum dan memecahnya menjadi glukosadengan proses pencernaan kimiawi.Pence rnaan d ikon t ro l o l eh ho rmone ga s t ro in t e s t i na l yang t e rd i r i a t a s s ek re t i n , kolsistokinin, gastein dan peptida penghambat gastric. Hormone ini dilepaskan ke dalamdarah oleh sel-sel endokrin gastrointestinal dan bersirkulasi ke seluruh tubuh.Enzim yang bertanggung jawab dalam pencernaan karbohidrat ialah karbohidrase.Enz im in i memutuskan i ka t an g l i kos id ik pada ka rboh id ra t s eh ingga dapa t d iha s i l kan disakarida, trisakarida, dan polisakarida lain yang memiliki rantai lebih pendek. Berdasarkan j umlah un i t s aka r i da penyusunnya ka rboh id ra t dapa t d i bedakan men j ad i dua , ya i t u polisakarida dan oligosakarida ( Isnaeni,2006). 1 . 6 P r o s e s P e n c e r n a a n ( f i s i k a d a n k i m i a )Menurut Yuwono dan Purnama (2001), berdasarkan perangkat pencernaan pada hewanterjadi secara mekanis dan kimiawi :1 . P e n c e r n a a n m e k a n i k m e n g g u n a k a n t a r i n g m i s a l n y a p a d a i k a n u n t u k m e n g g i g i t . Beberapa hewan air juga menggunakan gigi untuk menggigit dan mengoyak pakanmisalnya pada ikan lele. Struktur tembolok pada hewan air (pada ikan dan udang) jugadigunakan untuk pencernaan mekanik. Sebanyak 85% ikan teleostey memiliki lambungyang di gunakan untuk pencernaan mekanik.2.Pencernaan kimiawi melibatkan enzim ( contohnya protease, lipase, amylase ) sebagaikatalisator untuk mempercepat prosesnya. Dalam kondisi normal reaksi berjalanlambat, tetapi dengan hidrolisis dan kerja enzim reaksi kimia berjalan lebih cepat.Pencernaan protein oleh enzimprotease yang terdiri atas enzim eksopeptidase danendopeptidase. Enzim tersebut terdapat pada hewan avertebrata dan vertebrata yanghidup di perairan. Pencernaan lemak oleh lipase juga terdapat pada hewan avertebratadan vertebrata. Pencernaan karbohidrat, hidrolisis oleh amylase, katalisis oleh sukrase,p rose snya s e rupa pada hewan ave r t eb ra t a dan ve r t eb ra t a . Pence rnaan s e lu lo sa memerlukan selulosa yang di hasilkan oleh bakteri simbiotik.System pencernaan berfungsi untuk mengubah bahan makanan yang kompleksmenjadi sari makanan yang sederhana agar dapat diserap oleh sel. Pencernaan makanandapat terjadi secara mekanis dengan bantuan gigi atau penggantinya ( misalnya gigi perutdari bahan tanduk) dan secara kimia (dengan bantuan enzim pencernaan atau senyawak imia yang d iha s i l kan o l eh mik roo rgan i sme) . D i t i n j au da r i t empa t be r l angsungnya p e n c e r n a a n m a k a n a n d a p a t t e r j a d i d i d a l a m s e l ( i n t e r s e l u l e r ) m a u p u n d i l u a r s e l (ekstraseluler) (Isnaeni,2006).1.7 Struktur dan Fungsi Saluran PencernaanMenurut Poedjandi dan Titin (2007) dalam Youlyz (2010) system pencernaan makananterdiri atas beberapa organ tubuh yaitu mulut, lambung, dan usus dengan bantuan pancreasdan empedu.1 .Pence rnaan da l am Mulu t Dalam mulut makanan dihancurkan secara mekanis oleh gigi dengan jalandikunyah. Makanan yang dimakan dalam bentuk besar diubah menjadi ukuran yang kecil. Selama penghancuran secara mekanis ini berlangsung, kelenjar di sekitar mulutmengeluarkan cairan yang disebut seliva atau lidah.2 .Pence rnaan da l am Lambung Makanan yang telah dikunyah dalam mulut di telan melalui esophagus masuk kedalam lambung disebabkan oleh adanya derakan peristaltic pada esophagus denganbantuan mucus. Dalam lambung terdapat cairan yang berfungsi untuk pencernaanprotein dengan cara hidrolisis. Dalam lambung ini dihasilkan asam HCl, pepsin,
rennindan mucus atau lendir.3 . P e n c e r n a a n d a l a m U s u s Makanan yang telah dicerna dalam lambung secara berkala masuk ke dalamusus dua belas jari melalui katus pylorus. Ada 2 organ yang berperan penting dalampencernaan makanan di usus yaitu pancreas, empedu dan usus sendiri.Menurut Murtidjo (2001) bagian-bagian saluran pencernaan berturut-turut darimulut hingga ke usus adalah sebagai berikut :1.Rongga mulut : di dalam rongga terdapat :a.Lidah yang melekat pada dasar mulut dan tidak dapat digerakkanb.Kelenjar-kelenjar lendir, tetapi tidak terdapat kelenjar lidahc.Rahang dengan gigi-gigi kecil berbentuk kerucut2 .Fa rn ik s , yakn i pangka l t enggo rokan yang t epa tnya d i dae r ah yang s e sua i dengan tempat insang.3.Kerongkongan, yakni kelanjutan farniks yang terletak di belakang insang.4 .Lambung , yakn i ke l an ju t an ke rongkongan yang merupakan pembesa ran da r i u sus . Jenis-jenis ikan tertentu memiliki usus-usus bantu yang terletak pada batas antaralambung dan usus, usus-usus bantu ini berfungsi sebagai alat untuk memperluasd ind ing l ambung . Seh ingga pence rnaan dan penye rapan za t - za t makanan dapa t berlangsung lebih sempurna.M e n u r u t S u l i s t i o w a t i ( 2 0 0 9 ) , s y s t e m p e n c e r n a a n m a k a n a n t e r d i r i d a r i s a l u r a n pencernaan dan kelenjar pencernaan, saluran pencernaan terdiri atas mulut, kerongkongan,lambung, usus dan anus.1 . M u l u t Di dalam mulut terdapat gigi, lidah dan kelenjar pencernaan secara mekanis dankimia.2 . K e r o n g k o n g a n Dari mulut, makanan masuk ke dalam kerongkongan, kerongkongan merupakansaluran panjang sebagai jalan makanan dari mulut menuju ke lambung.3 . L a m b u n g Lambung merupakan suatu kantong yang terletak di dalam rongga perut sebelahkiri di bawah sekat rongga badan.4 . U s u s H a l u s Usus halus merupakan saluran pencernaan terpanjang yang terdiri dari 3 untaianyaitu usus dua belas jari, usus kosong dan usus penyerapan.5 .Usus be sa r , Rek tum dan Anus Usus besar atau kolon merupakan kelanjutan dari usus halus. Fungsi utama usus besar a d a l a h m e n g a t u r k a d a r a i r s i s a m a k a n a n . R e c t u m b e r w a r n a p a d a a n u s . A n u s mempunyai 2 macam otot sadar dan otot tidak sadar, pada saat sampai dari rectumsusunan zat yang berguna telah diserap ke dalam darah. 1.8 Manfaat Kandungan Pakan Ikan1.8.1 Pakan AlamiPakan ikan alami merupakan makanan ikan yang tumbuh di alam tanpa campurantangan manusia secara langsung, pakan yang alami sebagai makana ikan adalah plankton dantumbuhan air lain. Plankton dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu plankton nabati(phy top l ank ton ) dan p l ank ton hewan i ( zoop l ank ton ) . Te t ap i menuru t eko log i dan ca r a hidupnya, plankton dapat dibedakan menjadi 3 golongan yaitu ephypiton ( perypiton), nekton,dan bentos. Ephipiton adalah jenis plankton baik phytoplankton mau[pun zooplankton yanghidup menempel pada benda-benda air maupun melayang-layang dalam air. Nekton adalah jenis plankton yang bisa bergerak aktif. Sedangkan bentos adalah jenis plankon yang hidupmenetap di bagian daras perairan ( Djurijah,1995 ).Menurut Maswira weblog (2005) dalam Youlyz (2010). Memiliki komposisi yang baikd i an t a r anya p ro t e in , l emak dan ka rboh id ra t dan mine ra l . P ro t e in be rguna s aa t p ro se s pertumbuhan dan pengganti sel yang rusak sebagai zat pembangun. Lemak dan karbohidratberfungsi sebagai pembentuk energy yang akan digunakan tubuh, vitamin dan mineral akanmembantu proses metabolisme, mengatur fisiologi membentuk enzim dan hormone karenapakan alami dan bergerak aktif dan sehingga larva untuk makanannya pada dunia pembesaran,pakan alami sering digunakan untuk memacu pertumbuhan misalnya cacing sutera.
1.8.2 Pakan BuatanMenurut Sutan muda (2008) dalam Youlyz (2010), bentuk pakan buatan di bentuk olehkebiasaan makan ikan : a) larutan, b) tepung halus, c) tapung kasar, d) remah, e) pelet, f) dilev,g) tepung tanah, h) siluse.Pakan ikan buatan merupakan makanan ikan yang dibuat dari campuran bahan-bahanalmi dan atau bahan olahan yang selanjutnya dilakukan proses pengolahan suatu dibuat dalambentuk tertentu sehingga tercipta dengan baik (meransang) ikan untuk memakannya denganmudah dan lahap. Istilah lain untuk pakan ikan buatan adalah concentrate namun istilah ini lebihmemasyarakat untuk menyebut pakan unggas (Djurijah,1995).Pembuat pelet atau pakan ikan sebenarnya dapat dilakukan dengan mudah dan sederhana.Komposisi ransum pakan ikan dapat dibuat hanya dengan lumpur sludye padat saja maupun d ibua t r amuan campuran an t a r a l umpur s l udye pada t dengan bebe rapa bahan pokok pembuatan pakan ikan, seperti penambahan tepung ikan tapioca, vitamin mix, tepung kedelaiatau minyak ikan (Rustidja.2001).1.9 Jenis Makanan Pada IkanMenurut Yuwono dan Purnama (2001) berdasarkan tipenya, pakan hewan ini dapatdikelompokkan sebagai berikut :-Pakan pa r t i ke l kec i l : b ak t e r i , a l gae , me todenya menggunakan s i l i a , menya r ing , amoba, basolaria, ciliate,bivalvia, gastropoda, dan crustacean.- P a k a n p a r t i k e l b e s a r d i p e r o l e h d e n g a n m e n a n g k a n d a n m e n e l a n m a n g s a i k a n karnivora, herbivore dan omnivora.- P a k a n m o l e k u l o r g a n i c t e r l a r u t d i p e r o l e h m e l a l u i u p t a k e d a r i p e r a i r a n s a k i t n y a , misalnya pada vertebrata laut kecual antrophoda.Menurut fungsinya, pakan ikan dapat dibedakan menjadi 2 golongan yaitu sebagaimakanan utama (pokok) dan makanan tambahan. Sebagai makanan pokok apabila sebagiansumber energy yang dibutuhkan diperkecil dari makanan yang diberikan dari luar golongansebagai makanan tambahan (Djurijah,1995).1.10 Komposisi Pakan ( Pelet, Tubifek, Chironomus Beku dan Lumut Jaring )Menurut Djurijah (1995), komposisi pakan jenis pelet, bahan baku pembuatan pakanikan me l ipu t i dedak ha lu s (beku tu l ) , t epung i kan dan bungk i l kede l a i . Bahan t ambahan pembuatan pakan ikan meliputu tepung jagung, tepung kepala udang, minyak ikan, vitamin danmineral.1 . D e d a k H a l u s ( b e k u t u l ) Dedak halus (bekutul) merupakan produk samping penggilingan gabah (ricenull). Bahan ini di pedesaan dapat diperoleh setiap kali menumbuk padi.2 . T e p u n g I k a n Tepung ikan dibuat dari ikan nicah yang dikeringkan dan digiling halus. Kualitastepung sangat bergantung dari jenis ikan sebagai bahan utamanya.3 . B u n g k i l K e l a p a Bungkil kelapa dapat dibeli langsung dari industry tahu atau membeli dikiospengeceran dan distributor paka ternak atau pakan ikan, nama lain bungki kelapaadalah anipah tahu.4 . T e p u n g J a g u n g Tepung j agung dapa t d i be l i l angsung da r i k io s pengece r pakan t e rnak , distributor atau membuat sendiri dengan cara menggiling butiran jagung utuh (jagungpipilan).5 . T e p u n g K e p a l a U d a n g Tepung kepala udang dapat dibuat dari kepala udang kering yang dihaluskanatau dibuat tepung. Bahan ini digunakan sebagai atraktan atau penyedap (perangsang)atau aroma/bau.6 . M i n y a k I k a n Minyak ikan merupakan sumber lemak dan sekaligus berfungsi sebagai atraktan( bahan penyedap,aroma pakan ikan ). Minyak ikan disamping sebagai sumber lemakhewani merupakan sumber vitamin A yang sangat dibutuhkan oleh ikan.7 .Sumber v i t amin dan mine ra l dapa t d ibe l i d i t oko oba t , t oko makanan a t au k io s -k io s pengecer yang menyediakannya. Bahan baku ikan dapat juga ditambah anhok encer yang berfungsi sebagai pengawet.Komposisi cacing tubifek terdiri dari protein 46,1%, lemak 15,1% dan abu 6,9%, sedangkancacing (bload worm) 90% bagian tubuh adalah air dan sisanya
10%, terdiri dari bahan padatan.Bahan padatan ini 62,5% adalah protein 10%, lemak dan sisanya lain-lain ( Ekawati,2005 ). Menurut Bachtiar (2003), cacing tubifek termasuk dalam filum annelid, kelas oligochaetadan ordo haplotaxida, tubuhnya berwarna merah kecoklatan dan beruas-ruas. Di perairancacing air ini tampak seperti lumut merah yang melambai, selain mengandung pigmen karotenberupa astaxantha, untuk hewan chrominious hidup di perairan yang tenang dan kaya bahanorganic. Selain mengandung protein cukup tinggi, nutrient 66% dan lemak 2,86% hewanchrominious juga mengandung pigmen karoten berupa astaxanthin.1.11 Faktor yang Mempengaruhi GETMenurut Murjiman (1984) dalam Titik (2008) laju digesti dipengaruhi oleh beberapa hal,diantaranya temperature lingkungan dan kualitas pakan, selain itu factor-faktor kimia yangterdapat dalam perairan yaitu,kandungan O₂, CO₂, H₂S,pH dan Alkumutus.Biasanya semakin banyak aktivitas ikan, maka akan semakin banyak membutuhkan energysehingga proses metabolismenya tinggi atau membutuhkan makanan yang mutunya jauh lebihbaik dan lebih banyak jumlahnya.Menurut Gunarso et al (2003) dalam Youlyz (2010) kandungan lemak total pada pakan akanmemperlambat proses pencernaan dan sudah kosong saluran pencernaan.1.12 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi DigestibilityMenurut Prosser dan Bromn (1965), faktor mekanik yang mempengaruhi chaestive :-Wi l ayah Fungs iona l Sa lu r an Pence rnaan Ada banyak variasi morfologi menurut tipe makanan tetapi urutan fungsi-fungsitersebut meliputi a) pencernaan wilayah ini meliputi mulut dengan apendik danorgan. Seleksi makanan terutama oleh rasa , bau dan tekstur yang mana terjadipada wilayah pencernaan kelenjar mulut yang mana mengeluarkan cairan pelarut.b) konduksi dari pengempasan ini dapat terjadi di esophagus atau tembolok, kelenjar pencernaan meskipun jarang regustraci enzim pada daerah ini. c) sibuk internalmencakup pencernaan merupakan wilayah tenggorokan dan lambung produksi dan perut. d) pencernaan akhir dan absorbs merupakan bagian depan posterior mulut, e)bentuk files, daerah ini sangat mencolok padsa kebanyakan hewan darat yang manaberfungsi untuk penyerapan air dari feses.- Pe r l i ndungan da r i s e l ep i t e l pence rnaan Pencernaan pada binatang terutama adalah extra seluler dan makanan besar m e l e w a t i s y s t e m p e n c e r n a a n , l a p i s a n e p i t e l p a d a l i m e n t e l a hd i l i n d u n g i , perlindungan secara umum oleh lendir yang disekresikan dari sel-sel khusus.-P e r g e r a k a n d a r i m a s s a m a k a n a n Makanan d ido rong ke s a lu r an pence rnaan s e sua i dengan kecepa t an o l eh keadaan suhu atau oleh aktivitas otot atau kombinasi keduanya.Menurut Scheider dan Flutt (1975) dalam Hoetami dan Sukiyo dalam Youlyz(2010), faktor-faktor yang lain yang mempengaruhi nilai kecemasan bahan keringransum adalah :1.Tingkat propinsi bahan pakan, dalam ransum2 . K o m p o s i s i k i m i a 3 . T i n g k a t p r o t e i n r a n s u m 4 . P r o s e n t a s e l e m a k 5 . M i n e r a l Di samping itu perbedaan nilai bahan kering dicerna, mungkin disebabkan karena adanya perbedaan sifat-sifat yang diproses termasuk kesesuaiannya dihidrolisis danaktivitas substansi yang terdapat di dalam pakan
NAMA LATIN IKAN DAN NAMA LOKAL (BY. AKHMAD)
No Nama Indonesia
Nama Ilmiah Nama Perdagangan
1. Arwana Sclerophagus fanmousus Bonilangua
2. Arengan Murcillus zhysosphakadion Black shark
3. Baung putih Macrones nemurus Catfish
4. Belut Monopterus albus Freshwater eel
5. Boja Barbus barbus Fivebanded bard
6. Barbus Barbodes lateristrisa
T. barb
7. Bilis tembaga
Anchoviclla commersoni
Anchory
8. Cupang Trichaptis vittatus Talking gouramy
9. Cerutu strip putih
Anantomus anostomus
Stiped headstander
10. Cerutu strip hitam
Pooglobrycon unifasciatus
One lined pecilfish
11. Ciling ciling Botia matracanta Clown loach
12. CupiLabistes reticulatus
Cuppy
13. Curami Osphronemus geuramy
Ciant geuramy
14. Hampala, barau
Hampala macrolipidota
Carp
15. Lele dumbo Clarias gariepinus Catfish
16. Lele putih/ biasa
Clarias batracus Hite catfish
17. Lais timah Cyptopterus apogon Catfish
18. Lais junggang
Cyptopterus micronema
Catfish
19. Lempam Puntius schwanefeldi
Carp
20. Labiusa Colisa labiosa Thick lipped gouramy
21. Langli Botia hymomrophyra
Banded loach
22. Mola Hypothalmchtys molitrik
Silver carp
23. Mas Cyprinus carpio Common carp
24. Cabus Ophiochepalus striatus
Namel, snake head
25. Mas koki cina
Carrasius auratus Chinese aranda
26 Nilem/paweh Osteocilus hasselti Nilem
27 PatinPangasius
Cat fish
pangasius
28. Niasa Pseudothropus auratus
Malawl auratus
29. Neon tetra Pharaceirdon innesi Neon tetra
30. Oscar Astronotus ocellatus Pelped cichlid
31. Mas koki Carrasius auratus Cold fish
32. Mujair Opheochromis musambicus
Tilapia mosambica
33. Malong Muarenesox cinareus
Silver conger
34. Nila Orheochromis niloticus
Nile tilapia
35. Nomel Harpodon nehereus Bombay duck
36. Pantau Rasbora argirotaenia
Silver rasbora
37. Puntung damar
Siliago siliama Silver whiting
38. Sepat siam Trichogaster pectoralis
Shakeskin gouramy
39. Sepat rawa Trichogaster trichopterus
Two spot,three spot blue gouramy
40. Sepat batikCidochaichthyes anoples
Chocolata gouramy
38. SepatTrichogaster leeri
Pearl or musaic gouramy
39. Sepat Trichogaster microlepis
Moonlight gouramy
40. Toman Orheichepalus micropeltes
Marcel
41. Tambakan Helostoma temmintri
Kissing gouramy
42. Tawes Puntius javanicus Tawes
43. Sadaim Macrones nigriceps Catfish
44. Sarpe Malanotaema maculochi
Saverum
45. Saverum Cichlesoma severum
Sumatra barb
46. Seren Toxetes javolator Acher fish
47. Sepat batik Cydochaicichthys aroplos
Chicelata gouramy
48. Sumput Barbodes everetti Sampae tetra
49. Sebarau Hyphessorbycab serpao
Sampae tetra
50. ResboraLabeobarbus sorc
Carp
52. ArenganMonolius chysophekadion
Crup
53. AkaimAecudens pulcher
Blue acana
54. AyamCantligaster uslentini
Balack saddleptop
55. Bulu 2Punitus bulu
Carp
56. BatikSphaerinchthyes osphronunades
Chocolata gouramy
57. Buntal tutulAratutron nigropunchtatus
Black
58. BettaBetta spendens
Laga
59. BartirPuntius conhnus
Retibarb,resiban
60. Badis2Butwanicus hamilton
Burnes hadissilpes
61. DokkunBarbodes lateritringa
T.barb
62. DiskusSymphysodon discus
Discus
63. Danio malabari Danio
warabaricus
Giant danio
64. Danio mutiara Branchidanio
albeliniatus
Peart danio
65. Danio letripBranchidanio
Zebrdanio
66. Ekor sikatBeluntia stigmata
Tail pardise
67. Etropos hijauEtropis suratensis
Baned cromic
68. FasciataGolisa fascata Giant gouramy
69. GabusChanna striatus
Snack head
70. GuramiOsphronemus gouramy
Gouramy
71. JelawatLeptobarbus hoeveni
Carp
72. Jambal siam/ptn kolam
Pangasius suchiCatfish
73. Keranda ngOphiocephalus pleropithalmus
Muriel
74. KacaChandra borvensis
Siames glass
75. KehungOpgiocephalus monptherus
Mukiel
76. KetupThymnthyes polylepis
Carp
77. Kelabu padiOstheicillus melunopterus
Carp
78. KoanCtenopphaycyngodon idellus
Ciasa carp
79. KaiserNematobycon palmeri
Emperortetra
80. Kongo salemPhenocoarammus interuptus
Congo tetra
81. LindiClarias nisuwhofi
Catfish
82. Lele duriClarias metanoderma
Catfish
83. Lele labirinBelendontichthyes dinema
Cat fish
84. LelawakPuntius lawak
Carp
85. LumoThunnchthyes fhynnoides
Carp
86. LaylaGelisha laila
Owarf gouramy
87. Moa kembung Anguilla
mouritama
Fresswater eel
88. MatabarDanio malabarius
Grant danio
89. Mata butaAnaptichthyes siqrdani
Blind corecroenim
90. Mulut apiChihlasoma maelii
Fira mouth carp
91. Nilem/pawehOsteocilus hasselti
Nilem
92. PatinPangasius2
Catfish
93. PayangDecapterusruseklli
Mackerel scott
94. Kerapu biruEpinophilus flavoucoenules
Lowder blue
96. Kerong2Therapon therap
Lunded grunt
97. Krot2Pamadasys hasta
Silver grund
98. KutisiiNemipterus nemotophorus
Theadfin bruad
99. LayangDetapterus pusailus
Malayan half
100. LayaranIstiophorus oriantalis
Sail fish
101. TaliiDemogenesais pusailus
Malayan half
102. Ekor pedangXiphophorus halleri
Sword fish
103. JambalPangasius2
Catfish
104. KaneraLabeobarbus dedronensis
Carp
105. ManuisPbrobhylum scalare
Angelfish scalare
106. ParadisXiphophorus mculatus
Paradise fish
107. PelataChilosellium indicum
Yellow tail seod
108. PituluApistograma ramtrazi
Ramirezi
109 Plati koralXhyphoporus helleri
Sward tail
110.Plati pedang
Xiphoporus variatus
Sunset platy
111. Rainbow irian Balamiochelus
melapnoterus
Bala shark
112. RomirasiMalonotaema machulachi
Rainbow fish
113. Sapu2Coohlidorn glecostoinoides
Spoontoothed
114. SadormEacrones oigriceps
Catfish
115. SriguntingRasbora eisthaveni
Biliant rasbora
116. SumatraCapeotra tetrason
Thre linea
117. Sulia batangRasbora trilinsata
Palty rasbora
118. TempehPristolenis pasciatus
Freshwater perch
119. Tetra bolangkitam Cymnocobymbus
henetzi
Black tetra
120. UnogulOpiocephalus branninensis
Snake fish
121. Plati variatusEpalzeorhynchus olepterus
Playing
Posted 19th June 2012 by akhmad zzzaainudin
Selasa, 01 Maret 2011
Saduran Bermanfaat: Hormon Pertumbuhan pada Ikan
Sebelum melangkah lebih jauh, sebagai penyadur saya mohon maaf kepada Dr. Ir. Ridwan Affandi dan Dr. Ir. Usman Muhammad Tang, yang dengan susah payah menyusun buku “Fisiologi Hewan Air” dimana tulisan di bawah ini terkandung. Sepotong kecil bagian dari buku beliau ini tentu akan sangat bermanfaat bagi yang membacanya. Semoga ilmu beliau-beliau selalu bertambah dan semakin bermanfaat bagi masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan.. amin.. mari kita mulai:
Growth hormone (GH), atau dikenal juga sebagai somatic hormon (STH) mempunyai berat molekul 22.000 serupa berbagai spesies (jenis) mamalia, misalnya manusia, sapi, domba dan sebagainya. Growth hormon telah diisolasi dari ikan Tilapia, dari hasil tersebut dibuktikan bahwa struktur asam amino sebanyak 191 asam amino, dengan 2 isulfida atau cystein – 53 dan cys-165, dan cys 182 dan 189, satu triptopan dan mengandung sedikit metionin dan histidin.
Fungsi growth hormon adalah memainkan peranan penting di dalam metabolisme protein, lemak, dan karbohidrat, jugar transpor asam amino, bertindak sebagai pemerkuat di dalam meningkatkan pengaruh hormon-hormon lain. Menurut Turner dan Bagnara (1988), growth hormon adalah hormon anabolik protein yang mempengaruhi pertumbuhan banyak jaringan, tidak hanya sistem kerja saja. Hormon ini tampak menunda katabolisme asam-asam dan memacu inkorporasinya ke dalam protein tubuh.
Pengaruh GH (STH) terhadap species lain mempunyai kekhususan tertentu. Hormon tumbuh yang diperoleh dari ekstrak hipofisa dari ikan tidak akan memberikan efek bila diberikan pada tikus. Sebaliknya ikan akan tumbuh dengan tambah baik bila ikan tersebut diberi hormon tumbuh dari sapi (Donaldson, 1979). Growth hormone telah diisolasi dari kelenjar hipofisa ikan grass carp, kemudian disuntikkan sebanya 0,2 ig/g dan 1 ig/g setelah 35 hari diperoleh laju pertumbuhan 24 % dan 53% lebih besar dibandingkan dengan kontrol (Songlin et.al, 1993).
Sekresi hormon pertumbuhan dipengaruhi oleh hormon GnRH seperti dibuktikan pada ikan mas (habibi, 1995) juvenil kan grass carp (Lin et al, 1995) dilaporkan bahwa penyuntikan SGnRH, LHRH, Testosteron dan estradiol dapat meningkatkan sekresi hormon pertumbuhan; demikian juga ikan dipindahkan dari atau menuju media yang bersalinitas (Varnvsky et al., 1995).
TiroidHormon tiroid. Tiroid adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid terdapat pada seluruh vertebrata, namun kelenjar itu sangat bervariasi dalam bentuk dan posisi anatomiknya. Pada sementara vertebrata rendah, folikel tiroid ada, namun folikel ini tidak terorganisasi menjadi suatu kelenjar yang mampat dan berkapsul. Folikel pada tiroid telestei cendrung bertebaran sepanjang sebelah ventral aorta dan sering ditemukan sepanjang arteri brankialis. Jaringan tiroid teleostei tertentu sangat mobil dan dapat menebar dari daerah pharing ke tempat lain, seperti mata, otak, limpa dan ginjal.
Fungsi kelenjar tiroid adalah membuat, menyimpan dan mengeluarkan sekresi yang terutama berhubungan dengan pengaturan metabolisme, merangsang laju dari sel-sel tertentu dalam tubuh untuk melakukan oksidasi terhadap bahan makanan. Itulah sebabnya hormon tiroid
memegang peranan pengawasan di dalam metabolisme di dalam tubuh secara keseluruhan. Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid merupakan dua macam molekul yang terdiri dari tiroksin dan triiodotyronin. Tiroksin dikenal dengan struktur kimia L-3.5, 3”,5”-tetraidotironin (T4) sedangkan hormon kedua struktur kimianya L-3,5,3”-tiidotyronin (T3).
Fungsi hormon tiroid adalah dapat meningkatkan konsumsi oksigen. Pemberian hormon tiroid dalam basis farmakologis akan meningkatkan konsumsi oksigen mitokondria. Bersamaan dengan meningkatnya konsumsi oksigen oleh mitokondria, hormon tiroid juga melakukan hambatan terhadap sintesis ATP. Hormon tiroid memerlukan waktu yang relatif lama untuk meningkatkan oksigen. Hal ini disebabkan karena terlebih dahulu diperlukan sintesis protein di dalam sel tujuan yang menerima tiroksin. Peningkatan konsumsi oksigen karena pemberian hormon tiroid nampaknya digunakan untuk meningkatkan aktivitas transpor natrium dengan akibat meningkatnya pembentukan ATP.
Pengaruh hormon tiroid terhadap sintesis protein melalui aktivitas mRNA, metabolisme nitrogen bergantung pada dosis yang diberikan. Dosis yang optimum pada hewan percobaan yang masih muda dapat meningkatkan pertumbuhan dengan jalan meningkatkan deposisi protein dan retensi protein. Hormon tiroid mempercepat laju penyerapan monosakarida dari saluran pencernaan. Pemasukan glukosa dan penggunaannya di dalam sel-sel tubuh dan ditingkatkan oleh hormon tiroid. Bila kebutuhan glukosa di dalam sel meningkat, maka proses glikogenesis akan meningkat dan hal ini diikuti oleh menurunnya cadangan glycogen yang terdapat dalam hati, jantung dan otot.
Tiroksin mempunyai efek meningkatkan eksresi kolesterol dan garam-garam empedu yang jauh lebih efisien dan dari pada kempuan tiroksin untuk merangsang sintesis kolestrol maupun garam-garam empedu di dalam hati. Fungsi lain dari hormon tiroid adalah sintesis vitamin A yang berasal dari caroten di dalam hati. Kontraksi otot, metabolisme air dan mineral, di samping peranannya sebagai pelindung kulit juga berperan aktif di dalam pengaturan temperatur tubuh. Pada ikan, keberadaan hormon T4 telah ada pada masa telur dan larva ikan coho Salmon (Kobuke dalam Ayson, 1995). Tagawa dalam Ayson (1995), menambahkan T4 dan T3 ditemukan dalam telur dan larva beberapa ikan air tawar, payau dan laut, mulai dari telur (yolk): yolk sac, larva, sampai dewasa.
Fungsi T4/T3 telah dibuktikan pada beberapa ikan air tawar bahwa T4 dan T3 dapat memacu pertumbuhan, perkembangan dan penyerapan telur pada masa larva (Lam, 1994). Beberapa penelitian melaporkan bahwa T3 lebih efektif dari T4, ini terjadi diduga tingkat afinitas reseptor lebih tinggi T3. Penggunaan T3 juga telah dibuktikan dapat meningkatkan pertumbuhan kan gurami dan ikan lele (Supardi et al, 1996; Sumarnowo, 1996). Hormon lain yang dihasilkan oleh
kelenjar tiroid adalah calsitonin. Pada mulanya hormon ini diperkirakan dihasilkan oleh kelenjar parathyroid. Tetapi kemudian melalui beberapa penelitian, disimpulkan bahwa hormon ini dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Calsitonin mampu menurunkan kadar kalsium di dalam darah dengan jalan menghambat resopsi tulang pada manusia, tetapi pada ikan tidak. Menurut Turner dan Bagnara (1988) calsitonin pada ikan berfungsi dalam proses adaptasi lingkungan yang berubah-ubah. Calsitonin yang dihasilkan oleh ikan salmon mempunyai efek biologis yang lebih besar dibandingkan dengan calsitonin yang dihasilkan manusia, yaitu 10:1. Tingginya efektivitas calsitonin salmon diduga karena mempunyai paru umur peredaran (circulating half time) yang lebih lama daripada manusia. Di samping itu calsitonin salmon mempunyai afinitas yang tinggi terhadap jaringan tujuan dan waktu yang digunakan untuk berikatan dengan reseptor lebih lama.
ProlaktinProlaktin (PRL), hormon ini dihasilkan oleh hipofisa anterio oleh sel-sel lactotrof. Pada hewan hormon ini tidak sukar untuk diisolasi dan dipisahkan dari hormon tubuh. Tetapi prolaktin pada manusia lebih sulit karena mempunyai bentuk yang hampir serupa, demikian pula besar molekulnya, susunan amino-nya pun hampir sama. Struktur prolaktin pada ikan belum banyak dipublikasikan. Fungsi dari prolaktin dikelompokkan menjadi lima kategori, yaitu : 1) hubungan dengan reproduksi, 2) kulit dan derivat-derivatnya, 3) osmoregulasi, 4) pertumbuhan dan, 5) metabolisme lemak, karbohidrat (Turner dan Bagnara, 1988).
Menurut Djojosoebagio (1990), prolaktin dapat merangsang sintesis protein, pembentukan chondroitin sulfat di dalam pembentukan tulang rawan dan kalorigenesis, retensi nitrogen, mobilisasi lemak, merangsang pertumbuhan tulang dan meningkatkan eksresi kalsium dalam urin. Khusus untuk ikan teleostei dapat merangsang tirotrofin. Disposisi lipid dan ketahanan terhadap stress suhu tinggi (Turner dan Bagnara, 1988).
VasotosinVasotosin adalah hormon protein yang terdiri dari delapan asam amino yang melingkar membentuk gelang. Baik jumlah maupun bentuk lingkarannya serupa dengan oksitosin. Bedanya hanya terletak pada asam amino nomor 7 yaitu pada oksitosin adalah leusin, pada vasotosin adalah arginin, sehingga hormon ini sering disebut arginin vasotosin. Fungsi dari hormon ini adalah melakukan rangsangan terhadap otot halus untuk berkonsentrasi dan meningkatkan reabsorbsi air oleh tubuh dari ginjal. Namun fungsi utamanya secara fisiologis adalah mengatur reabsorbsi air. Dengan jalan demikian maka air dapat ditingkatkan reensinya di dalam tubuh dengan menurunkan laju pengeluaran air melalui urin, 1985).
Pemberian vasotosin pada teleostei Carasius auratus menyebabkan sodium hilang lewat ginjal
dan pemasukan sodium lebih giat, mungkin suatu pengaruh terhadap insang. Pertukaran ion lewat insang sangat nyata dibandingkan lewat ginjal atau usus (Turner dan Bagnara, 1988).
Steroid (androgen dan Estrogen)Androgen yang terdapat dalam tubuh ada empat macam, namun testosteron mempunyai potensi yang sangat tinggi. Testosteron (17 betha hidroxy andros-4-en-3-one). Fungsi androgen hubungannya dengan pertumbuhan adalah mempunyai daya menahan nitrogen dalam badan, sehingga terjadi pertambahan bobot badan karena adanya pertambahan protein. Selain itu, testoteron juga dapat bekerja timbal balik dengan kelenjar hipofisa yang dapat merangsang sintesis hormon pertumbuhan dan prolaktin serta tiroid hormon.
Estrogen terdiri atas 18 atom karbon dengan inti steroid cyclopentano pehydro phenanthrene (gonane dengan 17 atom karbon) sedang am karbon yang ke-18 tertaut pada karbon nomor 13 dari inti tersebut. Fungsi fisiologis dari estrogen adalah : 1) menyebabkan pertambahan sintesa dan sekresi hormon tubuh, 2) merangsang adrenat cortex untuk mensintesa dan melepaskan zat-zat yang bersifat androgen. Pada ikan pemberian diethylstilbestrol 1,2 mg/kg diet meningkatkan pertumbuhan ikan small phice (Ball, 1969).
Hormon pulau pulau langerhans (Pangkreas)Sel-sel pulau langerhans pada ikan bertulang beraneka ragam. Kebanyakan jaringan pulau dipusatkan pada satu atau lebih pulau-pulau utama. Sel pangkreas eksokrin dapat membentuk suatu lapisan tipis di sekitar perifer pulau utama, namun sisinya terdiri atas A ( penghasil glukagon) dan sel B (penghasil insulin). Glukagon adalah polipeptida rantai lurus yang mengandung 29 residu asam amino dan memiliki berat molekul 348. Berfungsi untuk menguraikan glyogen menjadi glukosa, sehingga penambahan glukagon akan mengikatkan gula darah. Struktur insulin pada ikan higfish terdiri dari 2 rantai A dan rantai B, mirip dengan insulin pada babi, kecuali beberapa asam amino tertentu.
Insulin mempunyai pengaruh luas di dalam tubuh dan bereaksi langsung atau tidak langsung mempengaruhi banyak macam proses biokimiawi. Pengaruh menyeluruh hormon ini ialah memudahkan pemakaian glucose oleh sel untuk mencegah pemecahan secara berlebihan glikogen (glikogenesis) yang disimpan di dalam hati dan otot. Konsekuensinya, hormon ini merupakan zat hipolikemik yang kuat. Di samping mempengaruhi metabolisme harbohidrat, insulin mempunyai aksi pengaturan yang amat penting pada metabolisme lemak dan protein.
Insulin-like growth factors (IGFs)IGFs adalah peptida metogenic yang diproduksi di hati. IGFs memegang peranan yang penting sebagai media mediator pertumbuhan, memacu kerja GH, pertumbuhan sel, laju metabolisme.
Ada dua formasi IGF, yaitu IGF I dan IGF II yang diisolasi dari ikan (Ayson, 1995). IGF dapat memacu pertumbuhan pada kondisi tertentu, tetapi pada dosis yang tinggi menurunkan pertumbuhan.
Mekanisme kerja hormon tiroksin.Tiroksin adalah hasil modifikasi asam amino tirosin, tetapi mekanisme kerjanya berbeda dengan hormon protein yang lain yang mempunyai reseptor pada membran sel. Di dalam sel target, T4 mengalami dejodisasi dan hormon ini ditransformasi menjadi T3. Transformasi ke bentuk T3 berlangsung di dalam membran plasma dan retikulum endoplasma. Setelah transformasi berlangsung maka T3 migrasi ke inti sel dan melakukan interaksi dengan reseptor yang terdapat inti. Akibatnya produksi nuclear RNA (nRNA) dan microsmional RNA (mRNA) akan meningkat. Efek dari T3, di samping pada pertumbuhan, juga mampu bekerjasama dengan hormon-hormon lain, misalnya dengan kortisol untuk merangsang pembentukan hormon tumbuh melalui mRNA yang terdapat dalam hipofisa.
Mekanisme kerja hormon steroidHormon steroid dapat masuk ke dalam sel dengan melintasi membran plasma permeabel dengan cara difusi dengan mudah, tanpa adanya hambatan dari membran plasma yang dilintasinya. Setelah itu, akan berinteraksi dengan reseptor yang spesifik yang terdapat dalam sitoplasma. Selanjutnya setelah diaktifkan oleh suatu rangsangan, hormon ini akan mengalami perpindahan tempat di dalam hati. Agar efek hormon steroid ini dapat dimanifestasikan ke dalam bentuk proses-proses fenomena biologis maupun fisiologis, agar kompleks hormon steroid-reseptor akan terikat pada reseptor di dalam kromatin. Bila keadaan ini telah tercapai dengan mantap, maka akan mulailah rangkaian sintesis nRNA dan protein yang spesifik.
Defisiensi dan kelebihanPembentukan hormon tumbuh yang berlebihan akan mengakibatkan terjadinya pertumbuhan raksasa (gigantism). Efek hormon tumbuh ini akan terlihat dengan jelas sekali pada bagian tulang panjang. Pertumbuhan tulang yang berlebihan dapat mengakibatkan kelainan pada persendian, sehingga mekanisme kerja dari persendian terebut menjadi tidak normal lagi. Akibat dari agromegali ini dapat menyebabkan timbulnya infeksi pada persendian-persendian yang dapat berakibat pada kepincangan. Estrogen yang tinggi dapat menghambat pertumbuhan. Karena itu, hormon ini akan mengurangi sintesis somatomedin (IGF-1), tetapi tidak menghambat kerja somatomedin.
Produksi hormon tiroid yang berlebihan akan mengakibatkan terjadinya gangguan terhadap konversi keratin menjadi kreatinin. Akibat dihambatnya pembentukan kreatinin ini maka pembentukan fosfokreatin juga terhambat yang berakibat dieksresikannnya keratin ke dalam
urine. Kehilangan keratin dari otot-otot menyebabkan kerja otot tidak efisien. Demikian juga, apabila terjadi kekurangan produksi hormon tumbuh di dalam tubuh organisme, maka akan terjadi kelainan-kelainan pertumbuhan.
Kekurangan GH akan mengakibatkan kekerdilan (dwarfism). Kekurangan hormon tiroid (hipotirodism) menghambat terjadinya proses osifikasi (pembentukan tulang), menghambat proses metamorfosa pada amphibia, menurunkan pristaltic usus, penumpukan asam sulfur kondroitin, polysakharida dan asam hyaluronik yang menyebabkan terjadinya peregangan dan pembengkakan tenunan pengikat kulit.
Demikianlah saduran ini, semoga penulis merestui dan bermanfaat bagi para pembaca. Mari kita bersama-sama membangun informasi tentang dunia perikanan, bagaimana pun media dan arenanya. Negeri kita begitu kaya akan sumberdaya alam perairan, namun kurang dieksplorasi dan dipahami, dengan semangat berbagi dan mencari, semoga anak dan cucu kita dapat memetik buah dari hasil kerja dan berpikir keras kita saat ini... amin
top related