sistem pengelolaan air limbah sistem setempat (spal) - sistem setempat (spal-s atau onsite system)

Post on 21-Aug-2015

73 Views

Category:

Engineering

9 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Sanitasi.Net

Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S)

Modul Pelatihan Dasar:Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)

Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah bagi Para Perencana, Pelaksana dan Pengelola Sanitasi

Agustus, 2015

Modul SPAL-3

Sanitasi.Net

Dasar Pertimbangan Pemilihan Sistem SPAL-S atau SPAL-T?

• Cakupan pelayanan• Kepadatan penduduk;• Ketersediaan air

bersih;• Kedalaman muka air

tanah;• Permeabilitas tanah;

• Kemiringan tanah;• Kebutuhan dan

ketersediaan lahan; • Kemudahan operasi;• Ketersediaan sumber

daya manusia, dan• Kemampuan

pembiayaan.

Sanitasi.Net

CAKUPAN PELAYANAN SPAL-SSistem Pelayanan Air Limbah Setempat (SPAL-S)

Sanitasi.Net

Cakupan Layanan SPAL-S

Cakupan pelayanan SPAL-S:• Skala individual• Skala komunal.

Sanitasi.Net

Cakupan Layanan SPAL-SSkala Individual

• Cakupan pelayanan skala individual meliputi layanan untuk lingkup 1 (satu) unit rumah tinggal  atau bangunan.

Sanitasi.Net

Cakupan Layanan SPAL-SSkala Komunal

• Cakupan pelayanan skala komunal:– Lingkup rumah tinggal– Lingkup Mandi Cuci Kakus (MCK).

• Cakupan pelayanan skala komunal lingkup rumah tinggal:– Meliputi layanan untuk lingkup 2 (dua) sampai dengan

10 (sepuluh) unit rumah tinggal. • Cakupan pelayanan skala komunal lingkup  MCK:

– Meliputi layanan untuk lingkup 10 (sepuluh) sampai dengan 200 (dua ratus) jiwa.

Sanitasi.Net

Cakupan Layanan SPAL-SPerumahan Baru dan Skala Komunal

• Dalam hal permukiman baru dengan jumlah sampai dengan 100 (seratus) unit rumah tinggal, belum termasuk dalam cakupan pelayanan SPAL-T skala perkotaan, permukiman baru tersebut harus membuat SPAL-S skala komunal lingkup rumah tinggal atau SPAL-T skala permukiman sesuai persyaratan teknis yang berlaku.

Sanitasi.Net

KOMPONEN SPAL-SSistem Pelayanan Air Limbah Setempat (SPAL-S)

Sanitasi.Net

Komponen SPAL-S

• Unit Pengolahan Setempat• Unit Pengangkutan;• Unit Pengolahan Lumpur Tinja; dan• Unit Pembuangan Akhir.

Sanitasi.Net

Komponen SPAL-SUnit Pengolahan Setempat

• Unit Pengolahan Setempat sebagaimana berfungsi untuk menampung dan mengolah Air Limbah dari rumah tinggal dan/atau MCK

Sanitasi.Net

Komponen SPAL-SUnit Pengolahan Setempat

Unit Pengolahan Setempat dapat berupa:• Cubluk kembar• Tangki septik dengan sistem resapan• Biofilter• Unit pengolahan Air Limbah fabrikasi lainnya

sesuai perkembangan teknologi dan dinyatakan layak secara teknis.

Sanitasi.Net

Komponen SPAL-SLumpur Tinja dan Pengurasan

• Lumpur tinja   yang terbentuk di tangki septik dengan sistem resapan pada Unit Pengolahan Setempat harus dikuras secara berkala paling lama 3 (tiga) tahun sekali dan lumpurnya diangkut dan diolah di IPLT.

• Lumpur tinja dari  yang terdapat di biofilter dan/atau unit pengolahan air limbah fabrikasi lainnya pada Unit Pengolahan Setempat harus dikuras secara berkala sesuai dengan spesifikasi pabrik dan lumpurnya diangkut dan diolah di IPLT.

Sanitasi.Net

CUBLUK KEMBAR, TANGKI SEPTIK DAN BIDANG RESAPAN

Sistem Pelayanan Air Limbah Setempat (SPAL-S)

Sanitasi.Net

Cubluk Kembar

Cubluk kembar harus memenuhi ketentuan:• Kedalaman muka air tanah lebih dari 2 (dua)

meter;• Jarak horisontal dengan sumber air paling sedikit

10 (sepuluh) meter; dan• Ditempatkan pada kawasan perdesaan dengan

kepadatan penduduk kurang dari 25 jiwa/hektar .

Sanitasi.Net

Tangki Septik

Tangki septik dengan sistem resapan harus memenuhi

ketentuan : • Kedalaman muka air tanah lebih dari 2 (dua)

meter ; dan • Jarak horisontal antara sistem resapan tangki

septik dengan sumber air paling sedikit 10 (sepuluh) meter.

Sanitasi.Net

Sistem Resapan

Sistem resapan dapat berupa:• Bidang resapan; • Sumur resapan; atau• Kolam sanita.

Sanitasi.Net

UNIT PENGANGKUTANSistem Pelayanan Air Limbah Setempat (SPAL-S)

Sanitasi.Net

Unit Pengangkutan

• Unit Pengangkutan berfungsi untuk melakukan pengurasan, pengangkutan, dan pembuangan lumpur tinja dari unit pengolahan setempat ke IPLT.

Sanitasi.Net

Unit Pengangkutan

• Unit Pengangkutan dapat berupa truk tinja atau motor roda tiga yang telah dimodifikasi sebagai pengangkut tinja.  

• Unit Pengangkutan harus diberi tanda pengenal khusus sebagai kendaraan pengangkut lumpur tinja.

Sanitasi.Net

UNIT PENGOLAHAN LUMPUR TINJA

Sistem Pelayanan Air Limbah Setempat (SPAL-S)

Sanitasi.Net

Unit Pengolahan Lumpur Tinja

• Unit Pengolahan Lumpur Tinja berfungsi untuk mengolah lumpur tinja dari unit pengolahan setempat dan/atau lumpur dari unit pengolahan SPAL-T.

• Unit Pengolahan Lumpur Tinja, berupa prasarana dan sarana IPLT, yang terdiri dari : – fasilitas utama, – fasilitas pendukung dan – zona penyangga.

Sanitasi.Net

Unit Pengolahan Lumpur TinjaFasilitas Utama IPLT

1. Unit penyaringan secara mekanik atau manual;2. Unit pemekatan seperti tangki imhoff, sludge

separation chamber, dan klarifier; 3. Unit stabilisasi, yang dapat berupa:

– sistem kolam yang terdiri dari kolam anaerobik, kolam fakultatif, dan kolam maturasi;

– kolam aerasi;– anaerobic sludge digester;– aerobic sludge digester; atau– oxidation ditch.

4. Unit pengeringan lumpur seperti sludge drying bed, filter press, atau belt filter press.

Sanitasi.Net

Unit Pengolahan Lumpur TinjaFasilitas Pendukung IPLT

• Platform (dumping station)

• Kantor;• Gudang dan bengkel

kerja;• Laboratorium;• Infrastruktur jalan :

– jalan masuk, – jalan operasional,

dan – jalan inspeksi; 

• Sumur pantau; • Fasilitas air bersih;• Alat pemeliharaan dan

keamanan;• Pagar pembatas; dan• Generator.

Sanitasi.Net

Unit Pengolahan Lumpur TinjaZona Penyangga

• Zona penyangga berupa tanaman pelindung yang ditanam di sekeliling lokasi IPLT dan berfungsi sebagai zona hijau.

Sanitasi.Net

Unit Pembuangan AkhirFungsi

• Unit Pembuangan Akhir berfungsi untuk menyalurkan efluen Air Limbah dan/atau menampung lumpur hasil pengolahan.

Sanitasi.Net

Unit Pembuangan AkhirKomponen

Unit Pembuangan Akhir meliputi:• Sarana pembuangan efluen• Sarana penampungan sementara lumpur hasil

pengolahan.

Sanitasi.Net

Unit Pembuangan AkhirSarana Pembuangan Efluen

• Sarana pembuangan efluen berupa sistem perpipaan yang menyalurkan efluen hasil olahan ke badan air penerima atau saluran drainase.

Sanitasi.Net

Unit Pembuangan AkhirSarana Penampungan Sementara

• Sarana penampungan sementara lumpur hasil pengolahan adalah bangunan dan/atau wadah penampung lumpur hasil olahan, sebelum dibuang ke tempat pemrosesan akhir sampah, atau untuk dimanfaatkan lebih lanjut.

Sanitasi.Net

Unit Pembuangan AkhirEfluen dan Lokasi Pembuangan

• Efluen yang dibuang  ke badan air penerima dan/atau saluran drainase, harus memenuhi standar baku mutu Air Limbah.  

• Lokasi pembuangan akhir efluen, harus memperhatikan faktor keamanan pengaliran sumber air baku dan daerah terbuka. 

Sanitasi.Net

MANDI-CUCI-KAKUS (MCK)Sistem Pelayanan Air Limbah Setempat (SPAL-S)

Sanitasi.Net

MCKJenis-jenis MCK

Unit MCK, dapat berupa:• Bangunan MCK; dan• Toilet bergerak (mobile toilet).

Sanitasi.Net

MCKKetentuan dalam Membangun MCK

Pembangunan MCK harus memenuhi ketentuan:1. Lokasi MCK telah tersedia, terletak di daerah

bebas banjir dan dapat diterima oleh calon masyarakat pengguna

2. Jumlah pengguna minimal 10 (sepuluh) jiwa yang belum memiliki kakus

3. Tersedia sistem penyediaan air bersih4. Tersedia jaringan listrik

Sanitasi.Net

MCKKetentuan dalam Membangun MCK

Pembangunan MCK harus (lanjutan):5. Tersedia akses untuk kendaraan pengangkut

lumpur tinja6. Jarak maksimal antara lokasi MCK dengan rumah

pengguna adalah 100 meter6. Dibentuk Kelompok Masyarakat pengelola MCK

dengan kemampuan memadai.

Sanitasi.Net

Bangunan MCK

Bangunan MCK terdiri dari:1. Bangunan atas2. Bangunan bawah3. Fasilitas pendukung

Sanitasi.Net

Bangunan MCKBangunan Atas

Bangunan atas meliputi:1. Kamar mandi 2. Ruang cuci3. Kakus

Sanitasi.Net

Bangunan MCKBangunan Bawah/Unit Pengolahan

Bangunan bawah dapat berupa:• Tangki septik dengan sistem resapan, • Biofilter dan/atau • Unit pengolahan Air Limbah fabrikasi lainnya

sesuai perkembangan teknologi dan dinyatakan layak secara teknis

Sanitasi.Net

Bangunan MCKFasilitas Pendukung

Fasilitas Pendukung dapat berupa:• Sarana air bersih• Saluran drainase• Bangunan reservoar• Sistem perpipaan dan pompa

Sanitasi.Net

Bangunan MCK

• Bangunan MCK dapat berupa bangunan sementara atau bangunan permanen.

• Bangunan MCK sementara berupa bangunan MCK yang dapat dibongkar pasang dan dipindah lokasi.

• Bangunan MCK permanen berupa bangunan MCK yang permanen dan tetap di satu lokasi.

• Bangunan MCK permanen dapat dilengkapi dengan biodigester untuk menghasilkan biogas.

Sanitasi.Net

MCK & Lumpur Tinja

• Lumpur tinja dari bangunan MCK harus dikuras secara berkala, paling lama 3 (tiga) tahun sekali dan diolah di IPLT.

• Lumpur tinja dari toilet bergerak (mobile toilet) harus dikuras secara berkala setiap selesai suatu kegiatan atau jika sudah penuh, dan diolah di IPLT.

Sanitasi.Net

Pemanfaatan Biogas

• Biogas dari hasil pengolahan limbah tinja dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dengan tetap memperhatikan faktor keamanan dan keselamatan.

Sanitasi.Net

Referensi

Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PPLP)Direktorat Jenderal Cipta KaryaKementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Sanitasi.Net

Modul DasarSistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)

Modul SPAL1. Kamus, Istilah dan Definisi2. Sistem Pengelolaan Air

Limbah Terpusat (SPAL-T)

3. Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S)

4. Kebijakan dan Strategi SPAL5. Perencanaan SPAL6. Pelaksanaan Konstruksi SPAL7. Operasi dan Pemeliharaan

SPAL

Modul SPAL8. Kelembagaan,

Administrasi dan Pembiayaan

9. Peran Masyarakat dan Badan Usaha Swasta

10. Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Penyelenggaraan SPAL

11. Wewenang dan Tanggung Jawab Penyelenggaraan SPAL

12. Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan SPAL

Sanitasi.Net

Terima kasihJoy Irmanputhra

AFSIFasilitatorSanitasi.Org

top related