skripsi - repository.ub.ac.idrepository.ub.ac.id/7752/1/ahmad abyan haidar zhafran.pdf · pada...
Post on 21-Oct-2020
1 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
SISTEM AKSES MASUK RBTE BERBASIS RFID
SKRIPSI
TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI ELEKTRONIKA
Ditujukan untuk memenuhi persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Teknik
AHMAD ABYAN HAIDAR ZHAFRAN
NIM. 135060300111048
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
MALANG
2017
-
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya dan
berdasarkan hasil penelusuran berbagai karya ilmiah, gagasan dan masalah ilmiah yang
diteliti dan diulas di dalam Naskah Skripsi ini adalah asli dari pemikiran saya. Tidak terdapat
karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di
suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan
disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.
Apabila ternyata di dalam naskah Skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur
jiplakan, saya bersedia Skripsi dibatalkan, serta diproses sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 25 ayat 2 dan pasal 70).
Malang, 04 Desember 2017
Mahasiswa,
Ahmad Abyan Haidar Z.
135060300111048
-
RINGKASAN
Ahmad Abyan Haidar Zhafran, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya, November 2017, Sistem Akses Masuk RBTE Berbasis RFID, Dosen
Pembimbing: Adharul Muttaqin dan Nurussa’adah.
Pendataan pengunjung yang masuk RBTE pada saat ini masih dilakukan dengan cara
menuliskan nama pengunjung yang melewati akses masuk pada buku tamu yang tersedia.
Pada saat kunjungan ramai, pencatatan yang lama akan membuat antrian semakin panjang.
Pada umumnya pengunjung RBTE mempunyai kartu pengenal yang berupa
RFID tag misalnya berupa KTP/KTM. Untuk membantu mempercepat pencatatan maka
dapat dibuat sebuah sistem yang memanfaatkan RFID untuk membaca data pengunjung.
Pada skripsi ini ditunjukkan salah satu alternatif sistem pencatatan akses masuk RBTE
yang berbasis RFID. Sistem dibuat dengan memanfaatkan RFID tag, RFID reader, arduino
dan PC yang memiliki platform Java sebagai user interface dan Microsoft Excel sebagai
program pembukuan. Arduino bertugas membaca kode hex kartu RFID dan mengirimkan
kode tersebut ke PC. Kode tersebut selanjutnya disimpan kedalam database yang bertugas
untuk menyimpan kode hex dan biodata, serta mengirimkan kembali biodata yang sesuai
dengan kode hex yang terbaca. Biodata yang didapat, dapat ditampilkan dalam Java dan
disimpan dalam Microsoft Excel. Untuk user yang menggunakan RFID tag berupa KTM,
data user diambil dari database Universitas Brawijaya melalui web service, selain itu
dilayani dengan database lokal.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa semua fungsi sistem dapat bekerja sesuai desain.
Data user yang masuk RBTE, baik yang menggunakan KTM , KTP, ataupun entry manual,
dapat tercatat dan tervisualisasikan. Perbedaan waktu eksekusi terjadi pada 3 hal yaitu,
perbedaan jenis kartu, penggunaan kartu diawal proses tap, dan pemberian gangguan berupa
jarak atau penghalang tertentu antara tag dan reader. Pengaksesan data lokal sampai
dengan menampilkan foto user memerlukan waktu sampai 138 ms. Untuk pembacaan kartu,
perlu waktu 239 ms jika tanpa halangan atau gangguan, dan memerlukan waktu 516ms jika
terdapat gangguan. Proses pengolahan data/pembukuan berhasil dilakukan dengan baik
karena data mampu disalin dan disimpan dalam Microsoft Excel.
Kata kunci: RBTE, RFID tag, KTM, RFID reader, database, pembukuan
-
SUMMARY
Ahmad Abyan Haidar Zhafran, Department of Electrical Engineering, Faculty of
Engineering, University of Brawijaya, November 2017, RBTE Entry Access with RFID
Based, Academic Supervisors: Adharul Muttaqin and Nurussa’adah.
Collecting data from visitors at Ruang Baca Teknik Elektro (RBTE) is currently still
done with writing visitors name in the visitor’s book which available at the RBTE. When it
had too many visitors, data collecting would made a long queue line. In general, RBTE
visitors had a ID card that contain RFID like KTP/KTM. To help make data collecting faster,
so we made a system which utilize RFID to read visitor’s data.
In this thesis is shown an alternative RBTE entry access system based on RFID. The
system is created by utilizing RFID tags, RFID reader, arduino and PCs that have the Java
platform as the user interface and Microsoft Excel as the bookkeeping program. Arduino is
in charge of reading the hex code of the RFID card and sending the code to the PC. The
code is then stored into a database assigned to store the hex and biodata code, and to send
back the corresponding biodata with the readable hex code. Biodata obtained, can be
displayed in Java and stored in Microsoft Excel.
The results shows that all system functions work according to the design. Data users
which at RBTE, whether using KTM, KTP, or manual entry, can be recorded and visualized.
Differences in execution time occurs in 3 things, the different types of cards, the use of the
card at the beginning of the tap process, and the provision of disturbance in the form of a
certain distance or barrier between the tag and reader. Accessing local data to displaying
user photos takes up to 138 ms. For card readings, it takes 239 ms if without obstruction or
interruption, and takes 516ms, if there is interference. The data processing / bookkeeping
process is done well because the data can be copied and stored in Microsoft Excel.
Keywords: RBTE, RFID tags, KTM, RFID readers, database, bookkeeping
-
39
PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan rahmat-Nya
sehingga pengujian dan penulisan skripsi dapat terselesaikan. Dan hanya karena anugerah,
petunjuk serta karunia-Nya, maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul:
“Sistem Akses Masuk RBTE Berbasis RFID”. Pengujian dan penulisan skripsi ini tidak
terlepas dari bantuan banyak pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak M. Aziz Muslim, S.T., M.T., Ph.D, selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro
Universitas Brawijaya.
2. Bapak Hadi Suyono, S.T, M.T., selaku Sekertaris Jurusan Teknik Elektro Universitas
Brawijaya.
3. Bapak Ali Mustofa, S.T, M.T., selaku Kepala Program Studi Teknik Elektro
Universitas Brawijaya.
4. Bapak Adharul Muttaqin, S.T., M.T., dan Ibu Ir. Nurussa’adah, M.T., selau dosen
pembimbing skripsi yang telah memberikan arahan, saran, nasihat, dan waktu untuk
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi.
5. Bapak dan Ibu dosen serta segenap staf dan karyawan Jurusan Teknik Elektro
Universitas Brawijaya.
6. Kedua orangtua yaitu Ayah Putut dan Ibunda Muslikha, adik-adik Afgi dan Aisyah,
dan keluarga besar penulis yang selalu memberikan doa, nasihat, motivasi, dan
dukungan untuk menyelesaikan studi di Teknik Elektro dari awal hingga akhir studi.
7. Himpunan dan Keluarga Besar Mahasiswa Teknik Elektro, khususnya SPECTRUM
2013 yang telah memberikan 4 tahun lebih pengalaman yang luar biasa.
8. Keluarga besar Laboratorium Sistem Digital, khususnya dari angkatan 2011 hingga
2015 yang telah memberikan penulis pengalaman yang berharga dan juga memberikan
tempat untuk belajar yang nyaman di ruang asistennya.
9. Keluarga Besar Selorejo 12, David Heryana, Orlando Hatorangan, Ahmad Zainul, Dwi
Mukti, Khoirul Herman, dan Gifari Indra, beserta anggota tidak tetapnya Bobby, Rizal,
Andy, dan Agriesa yang senantiasa memberikan semangat dalam penyelesaian skripsi
ini dan juga telah memberikan tempat mengninap, sandang, pangan, Ikana dan Dota
serta canda tawa selama ini, yang tentunya selalu penulis ingat. Semoga persahabatan
dan senyum kita tetap terjaga hingga akhir hayat nanti. See you on top!
-
40
10. Untukmu sang calon ibu, Herina Dwi Putri, S.Kep. yang selalu memberikan segala
waktu di kesibukannya dari saat kuliah, skripsi, kerja, hingga menganggur dan kerja
lagi. Walaupun jarak memisahkan, namun banyak bantuan yang diberikan berupa
saran dalam penulisan, semangat, motivasi, hiburan, canda tawa, amarah hingga tangis
yang tentunya memberikan penulis semangat dan senyum baru dalam hari-hari
pengerjaan skripsi ini. Distance means nothing, when you means everything, love.
11. Keluarga kecil ThrowApp, Alwin, Farra, Ulya, Bintang, dan Haris yang walaupun
dalam pembuatan PKM mungkin tak memberikan hasil yang sempurna, kita masih
dapat berkumpul bersama bercanda tawa dan menangis sendu di teras base. Semoga
keluarga kecil ini tetap terus bertahan hingga akhir hayat nanti. Some of them earned
money, some of them got achievments. We? We got an incredible friendship!
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyelesaian skripsi ini,
penulis terbuka menerima kritik dan saran untuk perbaikan agar dapat menjadi lebih baik.
Malang, 2 November 2017
Penulis
-
41
DAFTAR ISI
PENGANTAR ..................................................................................................................... 39
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 41
DAFTAR TABEL ............................................................................................................... 43
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................... 44
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................................... 45
BAB I ................................................................................... Error! Bookmark not defined.
PENDAHULUAN ............................................................... Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang ...................................................... Error! Bookmark not defined.
1.2 Rumusan Masalah ................................................. Error! Bookmark not defined.
1.3 Batasan Masalah ................................................... Error! Bookmark not defined.
1.4 Tujuan ................................................................... Error! Bookmark not defined.
1.5 Manfaat ................................................................. Error! Bookmark not defined.
BAB II ................................................................................. Error! Bookmark not defined.
TINJAUAN PUSTAKA ...................................................... Error! Bookmark not defined.
2.1 Radio Frequency Identification (RFID) ................ Error! Bookmark not defined.
2.1.1 RFID Tag ....................................................... Error! Bookmark not defined.
2.1.2 RFID Reader (MRC522) ............................... Error! Bookmark not defined.
2.2 ATMega 328P ....................................................... Error! Bookmark not defined.
2.3 Arduino ................................................................. Error! Bookmark not defined.
2.4 Java-NetBeans ...................................................... Error! Bookmark not defined.
2.5 Database MySQL .................................................. Error! Bookmark not defined.
2.6. Web Service .......................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB III ................................................................................ Error! Bookmark not defined.
METODE PENELITIAN .................................................... Error! Bookmark not defined.
3.1 Spesifikasi Sistem ................................................. Error! Bookmark not defined.
3.2 Perancangan Alat .................................................. Error! Bookmark not defined.
3.2.1 Perancangan Perangkat Keras ....................... Error! Bookmark not defined.
3.2.2 Perancangan Perangkat Lunak....................... Error! Bookmark not defined.
3.3 Implementasi ......................................................... Error! Bookmark not defined.
3.4 Pengujian Alat ....................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB IV ................................................................................ Error! Bookmark not defined.
-
42
HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................... Error! Bookmark not defined.
4.1 Pengujian Jarak Kerja RFID Reader .................... Error! Bookmark not defined.
4.1.1. Hasil Pengujian .............................................. Error! Bookmark not defined.
4.1.2. Analisis Data ................................................. Error! Bookmark not defined.
4.2 Pengujian dengan database Lokal (My SQL) ...... Error! Bookmark not defined.
4.2.1 Hasil Pengujian .............................................. Error! Bookmark not defined.
4.2.2 Analisis Data ................................................. Error! Bookmark not defined.
4.3 Pengujian dengan database Universitas Brawijaya ............. Error! Bookmark not
defined.
4.3.1 Pengujian RFID reader dan KTM serta keseuaian data dari database
Universitas Brawijaya.................................................. Error! Bookmark not defined.
4.3.2 Pengujian dengan gangguan RFID reader dan KTM serta keseuaian data dari
database Universitas Brawijaya .................................. Error! Bookmark not defined.
4.4 Pengujian pengolahan database ............................ Error! Bookmark not defined.
4.4.1 Hasil Pengujian .............................................. Error! Bookmark not defined.
4.4.2 Analisis Data ................................................. Error! Bookmark not defined.
4.5 Pengujian Keseluruhan ......................................... Error! Bookmark not defined.
4.5.1 Hasil Pengujian .............................................. Error! Bookmark not defined.
4.5.2 Analisis Data ................................................. Error! Bookmark not defined.
BAB V ................................................................................. Error! Bookmark not defined.
KESIMPULAN ................................................................... Error! Bookmark not defined.
5.1 Kesimpulan ........................................................... Error! Bookmark not defined.
5.2 Saran ..................................................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA .......................................................... Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN ........................................................................ Error! Bookmark not defined.
-
43
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Spesifikasi Arduino UNO................................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.1 Hasil Pengujian Jarak .......................................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.2 Hasil pengujian database lokal ............................ Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.3 Hasil pengujian pembacaan RFID dan KTM ...... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.4 Hasil pengujian pembacaan RFID reader dengan RFID tag ..... Error! Bookmark
not defined.
Tabel 4.5 Hasil Pengujian penampilan database dengan kartu KTM Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4.6 Hasil Pengujian penampilan database dengan kartu RFID tag . Error! Bookmark
not defined.
Tabel 4.7 Hasil pengujian KTM-RFID reader dengan gangguan dompet Error! Bookmark
not defined.
Tabel 4.8 Hasil pengujian RFID ¬reader dengan gangguan dompet dan e-Money ..... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4.9 Hasil pengujian penampilan database dengan kartu KTM dan gangguan berupa
dompet ................................................................. Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.10 Hasil Pengujian penampilan RFID reader dengan kartu KTM dan gangguan
berupa dompet dan e-Money............................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.11 Hasil pengujian pengolahan data ....................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.12 Hasil pengujian keseluruhan ............................. Error! Bookmark not defined.
-
44
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Prinsip Kerja RFID ......................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 2. 2 RFID Tag MF1 IC S50 ................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 2. 3 RFID MIFARE RC522 ................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 2. 4 Konfigurasi pin ATMega328 .......................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 2. 5 Bentuk Fisik Aruino UNO .............................. Error! Bookmark not defined.
Gambar 2. 6 Blok Bangunan Web service .......................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3. 1 Blok diagram sistem ....................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3. 2 Flowchart keseluruhan dengan menggunakan sistem RFID Error! Bookmark
not defined.
Gambar 3. 3 Flowchart Keseluruhan dengan menggunakan sistem pengisian
manual(mengetik) ........................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3. 4 Flowchart pembacaan RFID (baca serial) ...... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3. 5 Flowchart pengetikan manual (isi manual)..... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3. 6 Flowchart pengambilan data dengan RFID dan manual Error! Bookmark not
defined.
Gambar 3. 7 Flowchart pengolahan data ............................ Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.1 Hasil penampilan database lokal ..................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.2 Tampilan pada web service Universitas Braijaya ........... Error! Bookmark not
defined.
Gambar 4.3 Keluaran hasil pengujian RFID dengan KTM . Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.4 Keluaran hasil pengujian RFID reader dengan RFID tag ...... Error! Bookmark
not defined.
Gambar 4.5 Tampilan Hasil Pengujian penampilan database dengan kartu KTM ...... Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4.6 Tampilan Hasil Pengujian penampilan database dengan kartu RFID tag Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4.7 Tampilan Hasil pengujian KTM-RFID reader dengan gangguan dompet Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4.8 Tampilan Hasil pengujian RFID ¬reader dengan gangguan dompet dan e-
Money ............................................................. Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.9 Tampilan Hasil pengujian penampilan database dengan kartu KTM dan
gangguan berupa dompet ............................... Error! Bookmark not defined.
-
45
Gambar 4.10 Tampilan Hasil Pengujian penampilan RFID reader dengan kartu KTM dan
gangguan berupa dompet dan e-Money ......... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.11 Tampilan Hasil pengujian pengolahan data ... Error! Bookmark not defined.
-
46
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Listing Program pada Arduino ........................ Error! Bookmark not defined.
Lampiran 2. Listing Program pada Java Netbeans .............. Error! Bookmark not defined.
Lampiran 3. Data Sheet MFRC522 ..................................... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 4. Data Sheet Arduino Uno ................................. Error! Bookmark not defined.
Lampiran 5. Data Sheet ATMega328P ............................... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 6. Bentuk Fisik alat yang dibuat (RFID reader) .. Error! Bookmark not defined.
file:///D:/AbyanBean/Byan/Tugas/Univ.%20Brawijaya/Skripsi%20dan%20Metpen/Skripsi%20Siapa%20Ini/4.%20Yudisium/SISTEM%20AKSES%20MASUK%20RBTE%20BERBASIS%20RFID%20kompreh%20rev%202%20yudisioum.docx%23_Toc501212342file:///D:/AbyanBean/Byan/Tugas/Univ.%20Brawijaya/Skripsi%20dan%20Metpen/Skripsi%20Siapa%20Ini/4.%20Yudisium/SISTEM%20AKSES%20MASUK%20RBTE%20BERBASIS%20RFID%20kompreh%20rev%202%20yudisioum.docx%23_Toc501212343file:///D:/AbyanBean/Byan/Tugas/Univ.%20Brawijaya/Skripsi%20dan%20Metpen/Skripsi%20Siapa%20Ini/4.%20Yudisium/SISTEM%20AKSES%20MASUK%20RBTE%20BERBASIS%20RFID%20kompreh%20rev%202%20yudisioum.docx%23_Toc501212344file:///D:/AbyanBean/Byan/Tugas/Univ.%20Brawijaya/Skripsi%20dan%20Metpen/Skripsi%20Siapa%20Ini/4.%20Yudisium/SISTEM%20AKSES%20MASUK%20RBTE%20BERBASIS%20RFID%20kompreh%20rev%202%20yudisioum.docx%23_Toc501212345file:///D:/AbyanBean/Byan/Tugas/Univ.%20Brawijaya/Skripsi%20dan%20Metpen/Skripsi%20Siapa%20Ini/4.%20Yudisium/SISTEM%20AKSES%20MASUK%20RBTE%20BERBASIS%20RFID%20kompreh%20rev%202%20yudisioum.docx%23_Toc501212346
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penggunaan teknologi dan alat-alat elektronika sebagai alat yang membantu
kehidupan manusia memang dibutuhkan dalam era perkembangan teknologi pada saat ini.
Penggunaan sistem yang serba otomatis membuat manusia mulai meninggalkan pekerjaan
yang serba manual yang membuat manusia harus bekerja dua kali atau lebih sehingga
memakan waktu yang lebih banyak, seharusnya pekerjaan ini dapat dilakukan oleh mesin
atau robot otomatis yang tentunya dapat membantu dan menghemat waktu manusia.
Pada zaman sekarang ini kemajuan teknologi tersebut berkembang dengan sangat
pesat. Salah satunya adalah teknologi sistem pengolah dan penyimpan data yang dapat
ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Hampir semua orang saat ini menyipan data dalam
bentuk elektronik agar tidak mudah hilang dan lebih mudah dalam pengaksesannya.
Karena kelebihannya tersebut maka seharusnya keperluan dan pekerjaan yang masih
dilakukan secara manual harusnya sudah bisa diakukan dengan otomatis. Salah satu
pekerjaan yang masih dilakukan secara manual dapat ditemui salah satunya di sistem
masuk Ruang Baca Teknik Elektro (RBTE) Universitas Brawijaya, Malang.
Sistem masuk RBTE pada saat ini masih dilakukan secara manual yaitu pengunjung
yang masuk harus mengisi buku daftar masuk secara tulis tangan terlebih dahulu sebelum
berkunjung ke RBTE. Padahal di sana hanya terdapat satu buah buku daftar masuk
sehingga menyebabkan akses masuk RBTE mendapatkan antrian yang panjang jika
dikunjungi oleh banyak orang dalam waktu yang bersamaan. Hal ini sering terjadi pada
saat mahasiswa baru berkunjung, karena mahasiswa baru sering berkunjung secara
beramai-ramai menyebabkan antrian yang panjang. Selain itu, karena sistem akses masuk
masih manual, penjaga RBTE harus memasukkan data pengunjung ke dalam komputer
setiap harinya untuk pembukuan. Hal ini menyebabkan penjaga harus bekerja lebih
banyak, padahal jika sistem dapat dilakukan secara otomatis, maka data yang dimasukkan
oleh pengunjung dapat secara langsung disimpan ke dalam komputer.
-
2
Untuk menyelesaikan masalah tersebut dibutuhkan suatu sistem yang dapat bekerja
secara otomatis. Salah satu sistem tersebut adalah dengan memanfaatkan teknologi Radio
Frequency Identification (RFID) dan komputer yang nantinya dapat bekerja secara
bersamaan. Dengan adanya RFID maka antrian yang panjang dapat dengan cepat
memendek karena tidak perlu menulis pada buku daftar masuk lagi. Kemudian dengan
disambungkannya RFID dengan komputer maka data yang terbaca oleh RFID dapat
dengan langsung disimpan oleh program agar penjaga tidak harus bekerja lebih banyak.
Selain itu dengan pemanfaatan komputer maka dapat diawasi pula kebutuhan mahasiswa
dalam melakukan kunjungan ke RBTE sehingga perpustakaan ini akan menjadi tempat
yang lebih nyaman digunakan oleh seluruh civitas akademika di ruang lingkup Universitas
Brawijaya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, didapatkan rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana merancang sistem akses masuk RBTE berbasis RFID yang data yang
didapat dapat mudah disimpan ke dalam komputer.
2. Bagaimana proses pengiriman data dari RFID tag dan KTM(Kartu Tanda
Mahasiswa) menuju PC dan database.
3. Bagaimana hasil visualisasi data dari PC.
4. Bagaimana pengaruh waktu eksekusi dengan mengunakan RFID tag dan KTM.
1.3 Batasan Masalah
Karena luasnya objek pengajian, maka perlu dilakukan pembatasan masalah agar
permasalah lebih terfokus pada rumusan masalah. Adapun batasan masalah pada skripsi ini
anatara lain:
1. Jumlah RFID tag yang digunakan hanya 2 buah tag dengan variasi ID yang
berbeda-beda.
2. Jumlah KTM yang digunakan hanya 3 buah KTM.
3. Jumlah database yang digunakan 2 buah, yaitu database lokal yang
menggunakan software MySQL dan hanya bisa diakses oleh RFID tag, dan
-
3
database Universitas Brawijaya yang ditampilkan dalam bentuk web service dan
dapat diakses oleh KTM.
4. Data disimpan dengan format Microsoft Excel (.xlsx).
5. User interface menggunakan JAVA NetBeans.
6. Pengunjung yang tidak membawa RFID yang sesuai dapat mengetik data yang
dibutuhkan secara manual ke dalam komputer.
1.4 Tujuan
Tujuan dari skripsi ini adalah untuk merancang dan membuat sistem akses masuk
RBTE yang berbasis RFID dan keluaran yang dihasilkan dapat disimpan pada database
pada perangkat PC yang disediakan. Data yang tersimpan diharapkan dapat membantu
pembukuan yang dilakukan oleh penjaga RBTE.
1.5 Manfaat
Manfaat penelitian ini adalah memberikan alternatif yang diharapkan dapat
mempermudah akses masuk RBTE dengan mengubah sistem akses masuk dari tulis
tangan(manual) menjadi berbasis RFID, sehingga dapat mengurangi antrian yang panjang
pada saat kunjungan dan mempermudah kerja penjaga RBTE agar tidak repot untuk
memasukkan data ke dalam komputer.
-
4
-
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Radio Frequency Identification (RFID)
Radio Frequency Identification (RFID) merupakan suatu metoda identifikasi objek
yang menggunakan gelombang radio. Proses identifikasi dilakukan oleh RFID reader dan
RFID transponder (RFID tag). RFId tag dilekatkan pada suatu benda atau suatu objek
yang akan diidentifikasi. Tiap-tiap RFID tag memiliki data angka identifikasi (ID number)
yang unik, sehingga tidak ada RFID tag yang memiliki ID number yang sama.
Dalam suatu sistem RFID sederhana, suatu objek dilengkapi dengan tag yang kecil.
Tag tersebut berisi transponder dengan suatu chip memori digital yang di dalamnya berisi
sebuah kode produk yang sifatnya unik. Sebaliknya, interrogator, suatu antena yang berisi
transceiver dan decoder, memancarkan sinyal yang bisa mengaktifkan RFID tag sehingga
dia dapat membaca dan menulis data ke dalamnya. Ketika suatu RFID tag melewati suatu
zona elektromagnetis, maka dia akan mendeteksi sinyal aktivasi yang dipancarkan oleh
reader. Reader akan menkode data yang ada pada tag dan kemudian data tadi akan
diproses oleh komputer. Prinsip kerja RFID dapat dilihat pada Gambar 2.1. (Rio D.S.,
2015, p.2)
Teknologi RFID mudah digunakan dan sangat cocok untuk sistem yang bersifat
otomasi. RFID tersedia dalam device yang hanya bisa dapat dibaca (Read Only) atau dapat
dibaca dan ditulis (Read/Write), serta tidak memerlukan kontak secara langsung. Pada
dasarnya tag pada RFID digolongkan menjadi RFID aktif dan RFID pasif. RFID aktif
merupakan RFID yang catu dayanya di peroleh dari baterai, sehingga akan mengurangi
daya yang diperlukan oleh pembaca RFID dan tag dapat mengirimkan informasi dalam
jarak yang lebih jauh. Sedangkan RFID pasif merupakan RFID yang catu daya tagnya
diperoleh dari medan elektromagnetik yang dihasilkan oleh pembaca RFID. Untuk itu
RFID merupakan teknologi wireless yang komplit untuk otomasi sistem (Maryono, 2005)
-
6
Gambar 2. 1 Prinsip Kerja RFID
Sumber: gadgetronicx.com
Tatacara (Aturan/Protokol) pada RFID MFRC522: (NXP Semiconductors, 2016, p.2)
1. Mikrokontroller dan reader berkomunikasi dengan SPI (NXP MFRC522
Datasheet)
2. RFID tag dan reader berkomunikasi menggunakan medan elektromagnetis
sebesar 13.56 MHz. (ISO/IEC 14443-3:2011 Part 3 Type A)
3. RFID MFRC522 dapat menunjang seluruh variasi dari MIFARE Mini, MIFARE
1K, MIFARE 4K, MIFARE Ultralight, MIFARE DESFire EV1 and MIFARE
Plus RF identification protocols.
2.1.1 RFID Tag
Tag ini bekerja saat antena mendapatkan sinyal dari reader RFID dan sinyal tersebut
akan dipantulkan lagi, sinyal pantul ini biasanya sudah ditambahkan dengan data yang
dimiliki tag tersebut. RFID tag ukurannya dapat berbeda-beda, pada umumnya kecil.
(Adam, W., 2014, p.2).
Beberapa jenis tag yang sudah diproduksi terlihat pada Gambar 2.2, yang di
antaranya adalah:
1. Tag berbentuk disk atau koin,
2. Tag dari bahan kaca,
3. Tag dari bahan plastik,
4. Tag yang ditanamkan ke dalam logam, kunci, dsb.
-
7
Gambar 2. 2 RFID Tag MF1 IC S50
Sumber: Adam, W. (2014, p.3)
Dengan spesifikasi sebagai berikut (NXP Semiconductors, 2007):
1. Transminsi data dan supply energy tanpa kontak (tidak membutuhkan baterai),
2. Jarak operasi: sampai 100 mm (tergantung geometri antena),
3. Frekuensi kerja: 13.56 MHz,
4. Kecepatan transfer data: 106 kbit/s,
5. Integritas data tinggi: 16 bit CRC, parity, bit coding, bit counting.
RFID tag dapat dikembangkan dalam bentuk KTM(Kartu Tanda Mahasiswa) sebagai
induk identitas dari setiap mahasiswa, RFID ditanam dalam KTM yang sudah dimilik
setiap mahasiswa.
2.1.2 RFID Reader (MRC522)
MIFARE RC522 RFID Reader Module adalah sebuah modul berbasis IC Philips
MFRC522 yang dapat membaca RFID dengan penggunaan yang mudah dan harga yang
murah, karena modul ini sudah berisi komponen-komponen yang diperlukan oleh
MFRC522 untuk dapat bekerja. Modul ini dapat digunakan langsung oleh mikrokontroler
dengan menggunakan interface SPI, dengan suplai tegangan sebesar 3.3 V (Adam, W.,
2014, p.2).
MFRC522 adalah sebuah IC reader/writer untuk komunikasi tanpa kabel pada
frekuensi 13.56 MHz. Transmiter internal dari MFRC522 dapat men-drive antena -
reader/writer yang dirancang untuk berkomunikasi dengan ISO/IEC 14443 A/MIFARE
cards dan transponder tanpa rangkaian tambahan. Bentuk fisik Modul MFRC522 dapat
dilihat pada gambar 2.3. Modul penerima ini memberikan implementasi yang efisien untuk
proses demodulasi dan dekode sinyal dari ISO/IEC 14443 A/MIFARE cards dan
transponder. Modul ini dapat digunakan dengan interface SPI, Serial UART, dan I2C
(NXP Semiconductors, 2016).
-
8
Gambar 2. 3 RFID MIFARE RC522
Sumber: Adam, W. (2014, p.2)
Spesifikasi adalah sebagai berikut (NXP Semoconductors, 2016, p.2):
1. Arus kerja: 13 – 26 mA / DC 3.3 V,
2. Arus standby: 10 – 13 mA / DC 3.3 V,
3. Arus puncak:
-
9
6. Memiliki EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory)
sebesar 1KB sebagai tempat penyimpanan data semi permanent karena EEPROM
tetap dapat menyimpan data meskipun catu daya dimatikan.
7. Memiliki SRAM (Static Random Access Memory) sebesar 2KB.
8. Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 Master/ Slave SPI Serial interface.
Mikrokontroller ATmega 328 memiliki arsitektur Harvard, yaitu memisahkan
memori untuk kode program dan memori untuk data sehingga dapat memaksimalkan kerja
dan parallelism. Instruksi-instruksi dalam memori program dieksekusi dalam satu alur
tunggal, di mana pada saat satu instruksi dikerjakan instruksi berikutnya sudah diambil dari
memori program. Konsep inilah yang memungkinkan instruksi-instruksi dapat dieksekusi
dalam setiap satu siklus clock. Konfigurasi pin ATMega328 dapat dilihat pada gambar 2.4.
Gambar 2. 4 Konfigurasi pin ATMega328
Sumber: fandi.students.uii.ac.id
2.3 Arduino
Arduino adalah sebuah board Mikrokontroller yang berbasis ATMega 328p. Arduino
memiliki fitur dasar ATMega 328p dengan koneksi USB, jack power, kepala ICSP, dan
tombol reset. Bentuk board Arduino terlihat pada Gambar 2.5. Arduino ditulis memakai
bahasa C++ yang sudah dimodifikasi dalam arduino IDE nya. Catu daya yang dipakai 5 V.
Hanya butuh 100 𝜇𝑠 (0,0001 s) untuk membaca input analog (ADC), jadi maksimum nilai
yang dapat dibaca adalah 10.000 kali dalam 1 sekon.(Erekutoro, 2015)
Tabel 2. 1 Spesifikasi Arduino UNO
Mikrokontroler ATmega328
Operasi tegangan 5Volt
Input tegangan disarankan 7-11Volt
Input tegangan batas 6-20Volt
-
10
Pin I/O digital 14 (6 bisa untuk PWM)
Pin Analog 6
Arus DC tiap pin I/O 50mA
Arus DC ketika 3.3V 50mA
Memori flash 32 KB (ATmega328) dan 0,5 KB digunakan oleh bootloader
SRAM 2 KB (ATmega328)
EEPROM 1 KB (ATmega328)
Kecepatan clock 16 MHz
Gambar 2. 5 Bentuk Fisik Aruino UNO
Sumber: erukutoro.com
2.4 Java-NetBeans
Java menurut defenisi dari Sun adalah nama untuk sekumpulan teknologi untuk
membuat dan menjalankan perangkat lunak pada komputer personal ataupun pada
lingkungan jaringan. Java berdiri di atas mesin interpreter yang diberi nama Java Virtual
Machine (JVM). JVM akan membaca bytecode dalam file.class dari suatu program sebagai
sebuah representasi langsung program yang berisi bahasa mesin. Oleh karena itu, bahasa
java disebut sebagai bahasa pemrograman yang portable karena dapat dijalankan pada
berbagai sistem operasi, asalkan pada sistem operasi tersebut terdapat JVM.
NetBeans IDE adalah sebuah peralatan dalam pemrograman yang diintegrasikan ke
dalam software yang mendukung pembangunan GUI, teks, compiler dan debuger.
Perancangan dan pemrograman dilakukan di dalam kerangka sebuah proyek. Proyek
NetBeans merupakan sekumpulan file yang dikelompikkan di dalam satu kesatuan.
NetBeans IDE merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk membangun perangkat
lunak yang lain. NetBeans IDE dapat digunakan untuk membangun perangkat lunak
berbasis Java Standard Edition, Java Enterprise Edition, Java Micro Edition, JavaFX, PHP,
C/C++, Ruby, Groovy, dan Python (Satryawati, M., 2015, p.37)
-
11
Aplikasi berbasis platform NetBeans (termasuk IDE NetBeans) dapat diperpanjang
oleh pengembang pihak ketiga. Berikut adalah kelebihan dan karakteristik Java:
• Syntax bahasa pemograman java adalah pengembangan dari bahasa pemograman
C/C++, sehingga mudah dipelajari.
• Berorientasi Object, Java telah menerapkan konsep pemograman berorientasi object
yang modern dalam implementasinya Robust, Java mendorong pemograman yang
bebas dengan kesalahan yang bersipat strongly typed dan memiliki run time
checking.
• Portable, pemograman Java berjalan pada system operasi apapun yang memiliki Java
Virtual Machine.
• Multithreding, Java mendukung pemograman multitreding dan terintegrasi secara
langsung dalam bahasa program.
• Dinamis, program Java dapat melakukan sesuatu tindakan yang ditentukan pada saat
eksekusi program dan pada saat kompilasi.
• Terdistribusi, Java didesain untuk berjalan pada lingkungan yang terdistribusi seperti
halnya internet.
• Aman, aplikasi yang dibuat dengan bahasa Java lebih dapat dijamin keamanannya
terutama untul aplikasi internet.
• Netral secara arsitektur, Java tidak terkait pada suatu mesin atau mesin operasi
tertentu. 10. Interpreted, aplikasi java bisa dieksekusi pada platform yang berbeda-
beda karena melakukan interpretasi pada bytecode. 11.
• Berkinerja tinggi, byte kode Java telah teroptimasi dengan baik sehingga eksekusi
program dapat dilakukan dengan cepat.
2.5 Database MySQL
Database merupakan sebuah sistem yang dibuat untuk mengorganisir, menyimpan
dan menarik data dengan mudah. Database terdiri dari kumpulan data yang teroganisir
untuk satu atau lebih penggunaan dalam bentuk digital.
MySQL adalah sebuah program database server yang mampu menerima
mengirimkan datanya sangat cepat, multi-user serta menggunakan perintah dasar SQL
(Structured Quesry Language). MySQL mempunyai dua bentuk lisensi, yaitu
-
12
FreeSoftware dan Shareware yang dirintis pertama kali oleh Michael Widenius. Selain
MySQL berfungsi sebagai server, MySQL juga dapat mengakses suatu database MySQL
yang berposisi sebagai server, yang berarti MySQL berfungsi sebagai client (Haris
Saputro, 2012).
Kelebihan database MySQL antara lain:
1. MySQL merupakan Database Management System
2. MySQL sebagai Relation Database Management System (RDBMS)
3. Dapat digunakan sebagai server dan client
4. Mampu menyimpan data dengan kapasitas besar (GB)
5. Database MySQL dapat diakses dengan aplikasi apa saja
6. Menggunakan enkripsi password
7. MySQL merupakan database yang multi-user
8. Mendukung field yang dijadikan sebagai kunci primer dan kunci unik
9. Cepat dalam pambuatan tabel dan update tabel.
2.6. Web Service
Web service adalah sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung
interaksi yang bisa beroperasi machine-to-machine di atas jaringan. Web service
mempunyai alat penghubung yang diuraikan di dalam format machine-processable (secara
spesifik WSDL). Sistem lain saling berhubungan dengan Web service di dalam cara yang
ditentukan oleh deskripsinya yang menggunakan pesan SOAP, secara khas disampaikan
menggunakan HTTP dengan XML serialization, bersama dengan standar lain yang terkait
dengan web.
Web service merupakan suatu komponen perangkat lunak yang merupakan
selfcontaining, aplikasi modular self-describing yang dapat dipublikasikan, dialokasikan,
dan dilaksanakan pada web. Web service adalah teknologi yang mengubah kemampuan
internet dengan menambahkan kemampuan transactional web, yaitu kemampuan web
untuk saling berkomunikasi dengan pola program-to-program (P2P). Fokus web selama ini
didominasi oleh komunikasi program-to-user dengan interaksi business-to-consumer
(B2C), sedangkan transactional web akan didominasi oleh program-to-program dengan
interaksi business-to-business.(Hartati D., 2011)
Gambar 2.6 merupakan blok bangunan web service yang mana menyediakan fasilitas
komunikasi jarak jauh antara dua aplikasi yang merupakan layer arsitektur web service.
-
13
a. Layer 1 : protokol internet standar yang digunakan sebagai sarana transportasi
adalah HTTP dan TCP/IP.
b. Layer 2 : Simple Object Access Protocol (SOAP) berbasiskan XML dan
digunakan untuk pertukaran informasi antar sekelompok layanan.
c. Layer 3 : Web service Definition Language (WSDL) digunakan untuk
mendiskripsikan atribut layanan.
d. Layer 4 : Universal Description, Discovery and Integration, yang mana
merupakan direktori pusat untuk deskripsi layanan.
Gambar 2. 6 Blok Bangunan Web service
Sumber: Hartati, 2011
-
14
-
15
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Spesifikasi Sistem
Spesifikasi sistem ditentukan berdasarkan kebutuhan yang dibutuhkan oleh penjaga
RBTE dan pengunjung RBTE yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah. Untuk itu
spesifikasi yang direncanakan yaitu sebuah sistem yang mampu membaca RFID tag dan
KTM dengan frekuensi 13,56 MHz yang jika di-tap(ditempelkan pada RFID reader) dapat
menampilkan biodata dari pengunjung RBTE dan biodata tersebut dapat disimpan dalam
bentuk Excel (.xlxs)
Berdasarkan rumusan masalah dan spesifikasi sistem yang telah ditentukan, maka
alat yang dirancang mempunyai:
• Alat dapat membaca ID dari kartu RFID dan KTM dengan frekuensi 13,56
MHz
• Alat dapat mengirimkan ID dengan benar menuju PC.
• PC dapat mengirim ID menuju database dan mendapat balasan biodata berupa
Nama, NIM, dan Foto dari database di mana biodata yang ditampilkan sesuai
dengan yang tertera pada KTM dan atau database.
• Datauser lokal dapat diakses menggunakan MySQL, dan datauser yang
diambil dari database Universitas Brawijaya dapat diakses melalui web service
yang disediakan oleh unit TIK Universitas Brawijaya.
• Program penampil yang dibuat dapat memberikan fasilitas pemilihan keperluan
kunjungan RBTE.
• Program dapat menyimpan biodata yang ditampilkan ke dalam program
komputer yang mudah di akses.
3.2 Perancangan Alat
3.2.1 Perancangan Perangkat Keras
Perancangan dan pembuatan perangkat keras pada penelitian ini berupa
perancangan dan pembuatan sistem elektrik dari alat. Perancangan elektrik meliputi,
-
16
konfigurasi RFID Reader pada Arduino, dan konfigurasi Arduino dengan PC. Blok
diagram sistem ditunjukkan dalam gambar 3.1.
Spesifikasi alat pada perangkat keras ditentukan berdasarkan spesifikasi sistem yang
telah direncanakan. Spesifikasi yang dicantumkan adalah yang memiliki fungsi penting
dalam perancangan. Spesifikasi alat yang direncanakan yaitu:
• RFID tag dan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM), digunakan sebagai pemberi ID
yang dibaca oleh RFID reader. Tipe RFID tag yang digunakan adalah tipe
CS50(MIFARE ONE) dan tipe RFID dari KTM adalah MIFARE DESFire.
• RFID reader, digunakan sebagai penerima/pembaca ID yang dikirimkan oleh
RFID tag dan sebagai input dari mikrokontroller. Tipe yang digunakan adalah
tipe MFRC522-AN.
• Mikrokontroller, digunakan sebagai penerjemah ID yang terbaca. Diletakkan
dalam sebuah Arduino UNO. Tipe mikrokontroller yang digunakan adalah
ATMega328p.
• Personal Computer (PC), sebagai penampil hasil data yang di keluarkan oleh
Arduino dan database. Tipe PC yang digunkan tidak spesifik, dan program
yang digunakan sebagai penampil data adalah JAVA NetBeans. Sedangkan
database disimpan melalui program MySQL untuk database lokal dan Web
Service Universitas Brawijaya untuk database KTM.
-
17
Gambar 3. 1 Blok diagram sistem
3.2.2 Perancangan Perangkat Lunak
Berdasarkan spesifikasi sistem yang telah ditetapkan, terdapat dua sistem perangkat
lunak yang didesain yaitu sistem pengisian data dengan menggunakan RFID dan sistem
pengisian data secara manual(mengetik pada PC) yang berfungsi untuk memfasilitasi
pengunjung RBTE yang tidak membawa RFID tag/KTM. Diagram alir (flowchart) dari
dua sistem tersebut dapat dilihat pada gambar 3.2 dan 3.3.
Dari flowchart keseluruhan sistem, flowchart dibagi kembali menjadi 4 flowchart
lainnya, yaitu flowchart pembacaan RFID oleh mikrokontroller (arduino), flowchart
pengetikan manual, flowchart pengambilan data dengan menggunakan RFID dan manual,
dan flowchart pengolahan data yang masing-masing dapat dilihat pada gambar 3.4, 3.5,
3.6, 3.7. Pada flowchart pengambilan data, terdapat 3 buah predefined process(sub
program). Sub program “ISI MANUAL” dan “BACA SERIAL” sudah di gambarkan pada
gambar 3.4 dan 3.5, sedangkan sub program “REQUEST USERDATA DARI WEB
SERVICE/MYSQL” adalah permintaan dari PC ke web service/MySQL untuk
mendapatkan balasan userdata berupa Nama, NIM, dan Foto.
Bahasa yang digunakan dalam perangkat lunak adalah bahasa C, dengan
menggunakan mikrokontroler yang dipasang pada perangkat Arduino Uno, dan JAVA
yang terdapat pada PC.
-
18
Kiri: Gambar 3. 2 Flowchart keseluruhan dengan menggunakan sistem RFID
Kanan: Gambar 3. 3 Flowchart Keseluruhan dengan menggunakan sistem pengisian manual(mengetik)
-
19
Gambar 3. 4 Flowchart pembacaan RFID (baca serial)
Gambar 3. 5 Flowchart pengetikan manual (isi manual)
-
20
Gambar 3. 6 Flowchart pengambilan data dengan RFID dan manual
Gambar 3. 7 Flowchart pengolahan data
-
21
3.3 Implementasi
Pengimplementasian perancangan dilakukan setelah perancangan hardware dan
software selesai. Pengimplementasian dilakukan dengan pencetakan PCB, pembuatan
mekanik dan packing dari alat tersebut.
3.4 Pengujian Alat
Pengujian dilakukan setiap bagian blok diagram untuk mengetahui hasil
perancangan. Keluaran pada pengujian alat dibedakan oleh pengujian tersebut berupa
pembacaan RFID atau penampil hasil pada JAVA. Pada pembacaan RFID keluaran yang
dicari adalah status terbaca/tidak terbacanya kartu, kode hex, dan waktu yang dibutuhkan
untuk membaca kartu. Sedangkan pada penampil hasil pada JAVA keluaran yang dicari
adalah kesesuaian biodata(Nama dan NIM) dengan biodata yang terdapat pada RFID tag
atau KTM dan waktu yang dibutuhkan untuk menampilkan biodata pada form(tampilan)
Java Netbeans. Pengukuran waktu dilakukan dengan cara menambahkan listing program
“long startTime = System.currentTimeMillis();” di awal dan “long endTime =
System.currentTimeMillis();” di akhir program yang ingin di tentukan waktu eksekusinya.
-
22
-
23
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengujian dilakukan pada beberapa blok diagram, namun tetap menggunakan sistem
secara keseluruhan. Adapun hal yang diuji adalah:
1. Pengujian jarak kerja RFID reader
2. Pengujian dengan database lokal
• Pengujian RFID reader serta kesesuaian tampilan data dan foto dari database
lokal.
3. Pengujian dengan database Universitas Brawijaya
• Pengujian RFID reader dan KTM serta kesesuaian data dari database
Universitas Brawijaya.
• Pengujian dengan gangguan KTM serta keseuaian data dari database
Universitas Brawijaya.
4. Pengujian pengolahan database
5. Pengujian Keseluruhan blok diagram
4.1 Pengujian Jarak Kerja RFID Reader
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui jarak kerja maksimal yang dapat dibaca
oleh RFID reader. Pengujian ini dilakukan menggunakan 1 buah KTM, RFID reader, dan
penggaris yang diletakkan sejajar tepat dibawah RFID reader. Pengujian ini dilakukan
dengan cara menaruh KTM pada jarak yang telah ditentukan.
4.1.1. Hasil Pengujian
Hasil pengujian jarak kerja RFID reader dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Hasil Pengujian Jarak
NO Jarak(cm) Terbaca Waktu(ms)
1 0 √ 1,2 1,3 1,2
2 1 √ 1,3 1,3 1,2
3 2 √ 1,7 1,2 1,6
-
24
4 2,5 √ 1,3 1,7 1,6
5 3 √ 1,6 1,7 1,7
6 4 x - - -
7 5 x - - -
”√” = berhasil tampil/sesuai. “x” = gagal tampil/tidak sesuai. “-“ = tidak ada data
4.1.2. Analisis Data
Dari hasil yang didapat dapat disimpulkan bahwa sistem dapat bekerja sesuai dengan
jarak kerja baca RFID reader. Waktu eksekusi berasal dari waktu proses pembacaan kartu.
Dari hasil pengujian terlihat semakin dekat jarak kartu maka pembacaan akan lebih cepat
selama jarak kartu masih dalam jangkauannya yaitu ±3cm. Pada jarak 4cm dan seterusnya
KTM sudah tidak dapat terbaca dikarenakan terlalu jauh dari jangkauan RFID reader.
4.2 Pengujian dengan database Lokal (My SQL)
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan dari pembaca RFID untuk
membaca data(kode hex) yang terdapat pada kartu RFID dan kesesuaian dari kartu RFID
dengan database yang tersimpan. Pengujian dilakukan dengan dua kali pengujian, yaitu
kartu yang berwarna putih di-tap terlebih dahulu, kemudian kartu yang berwarna biru.
Setelah pengujian pertama selesai, pengujian kembali diulang dan dilakukan dengan kartu
berwarna biru terlebih dahulu kemudian dilanjutkan kartu yang berwarna putih.
4.2.1 Hasil Pengujian
Hasil Pengujian dengan database lokal dapat dilihat pada tabel 4.2, dan tampilan
yang dikeluarkan pada pengujian dapat dilihat pada gambar 4.1.
Tabel 4.2 Hasil pengujian database lokal
NO Kartu Kode Hex Tampilan Kesesuaian Waktu
(ms) Nama NIM Foto Nama NIM Foto
1 Putih C20D71FC √ √ √ √ √ √ 51,7
2 Biru 85360E88 √ √ √ √ √ √ 236,6
3 Biru 85360E88 √ √ √ √ √ √ 86,5
4 Putih C20D71FC √ √ √ √ √ √ 177,3
Rata-rata 138,0
”√” = berhasil tampil/sesuai. “x” = gagal tampil/tidak sesuai. “-“ = tidak ada data
-
25
Gambar 4.1 Hasil penampilan database lokal
4.2.2 Analisis Data
Dari hasil yang didapat bisa disimpulkan bahwa sistem dapat bekerja dengan baik
karena dapat menampilkan kode hex yang sesuai, sehingga data yang dibutuhkan seperti
nama, NIM, dan foto dapat dikirim ke dalam form Java. Untuk waktu eksekusi berasal dari
waktu antara kartu sebelum di-tap hingga dapat ditampilkan di form Java Netbeans. Dari
hasil pengujian terlihat bahwa setiap kartu yang pertama di-tap dapat dieksekusi lebih
cepat daripada kartu selanjutnya. Hasil waktu pembacaan dan penampilan data dengan
menggunakan database lokal adalah 138,0 ms.
4.3 Pengujian dengan database Universitas Brawijaya
Pengujian Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan dari pembaca
RFID untuk membaca kode hex yang terdapat pada kartu RFID dan KTM dan kesesuaian
dari kartu RFID dan KTM dengan datauser yang tersimpan dalam database yang telah
disedakan dalam tampilan web service oleh unit TIK Universitas Brawijaya. Tampilan web
service dapat diakses dengan menggunakan IP address 175.45.184.12/mini-
ws/getKtmData.php?rfid=*kode hex KTM*&key=*kata sandi*, untuk gambar tampilan
web services dapat dilihat pada gambar 4.2. Adapun pengujian ini dilakukan dengan 3 tipe
pengujian, yang pertama adalah pengujian RFID reader dan KTM yang dilanjutkan dengan
uji keseuaian data yang didapat dengan database Universitas Brawijaya, pengujian yang
kedua adalah pengujian dengan gangguan RFID reader dan KTM yang dilanjutkan
-
26
dengan uji keseuaian data dengan database Universitas Brawijaya, dan yang terakhir
adalah pengujian pengolahan data.
Gambar 4.2 Tampilan pada web service Universitas Braijaya
4.3.1 Pengujian RFID reader dan KTM serta keseuaian data dari database
Universitas Brawijaya.
Pengujian ini dilakukan dengan 2 tipe kartu yang berbeda, yaitu 3 buah KTM dan 2
buah kartu tag RFID biasa. Pengujian dilakukan berulang sebanyak jumlah kartu pada
setiap tipenya. Pada setiap perulangan, urutan kartu diubah-ubah agar mendapatkan data
yang lebih akurat.
4.3.1.1 Hasil Pengujian
Hasil Pengujian pembacaan dan penampilan hasil dengan menggunakan KTM dapat
dilihat pada tabel 4.3 dan 4.5, sedangkan dengan menggunakan RFID tag pada tabel 4.4
dan 4.6. Tampilan yang dikeluarkan kolom output pada pengujian dapat dilihat pada
gambar 4.3 dan 4.4, sedangkan pada form pada gambar 4.5. dan 4.6.
A. Hasil pengujian pembacaan RFID dan KTM
Tabel 4.3 Hasil pengujian pembacaan RFID dan KTM
Perc. Kartu NIM yang tertera Terbaca Kode HEX Waktu (ms)
1 A 135060300111048 √ 04397E8AFC2C80 1,2
2 B 135060300111041 √ 041C778AFC2C80 346,5
3 C 135060300111052 √ 0452578AFC2C80 255,7
4 B 135060300111041 √ 041C778AFC2C80 1,2
-
27
5 C 135060300111052 √ 0452578AFC2C80 810,6
6 A 135060300111048 √ 04397E8AFC2C80 810,9
7 C 135060300111052 √ 0452578AFC2C80 1,3
8 A 135060300111048 √ 04397E8AFC2C80 1031,9
9 B 135060300111041 √ 041C778AFC2C80 963,3
Rata-rata 469,2
*”√” = berhasil tampil/sesuai. “x” = gagal tampil/tidak sesuai. “-“ = tidak ada data
Gambar 4.3 Keluaran hasil pengujian RFID dengan KTM
Tabel 4.4 Hasil pengujian pembacaan RFID reader dengan RFID tag
Perc. Kartu NIM yang tertera Terbaca Kode HEX Waktu (ms)
1 Putih - √ C20D71FC 0,8
2 Biru - √ 85360E88 252,3
3 Biru - √ 85360E88 0,9
4 Putih - √ C20D71FC 260,0
Rata-rata 257,0
*”√” = berhasil tampil/sesuai. “x” = gagal tampil/tidak sesuai. “-“ = tidak ada data
Gambar 4.4 Keluaran hasil pengujian RFID reader dengan RFID tag
-
28
B. Hasil pengujian penampilan data KTM dan RFID
Tabel 4.5 Hasil Pengujian penampilan database dengan kartu KTM
Perc Kartu Nama NIM Kesesuaian Waktu
(ms) Nama NIM
1 A Ahmad Abyan H. Z. 135060300111048 √ √ 16,8
2 B David Heryana 135060300111041 √ √ 4,9
3 C Khoirul Herman P. 135060300111052 √ √ 4,6
4 B David Heryana 135060300111041 √ √ 15,6
5 C Khoirul Herman P. 135060300111052 √ √ 4,3
6 A Ahmad Abyan H. Z. 135060300111048 √ √ 6,6
7 C Khoirul Herman P. 135060300111052 √ √ 13,4
8 A Ahmad Abyan H. Z. 135060300111048 √ √ 5,3
9 B David Heryana 135060300111041 √ √ 5,5
Rata-rata 8,5
*”√” = berhasil tampil/sesuai. “x” = gagal tampil/tidak sesuai. “-“ = tidak ada data
Gambar 4.5 Tampilan Hasil Pengujian penampilan database dengan kartu KTM
-
29
Tabel 4.6 Hasil Pengujian penampilan database dengan kartu RFID tag
Perc Kartu Nama NIM Kesesuaian Waktu
(ms) Nama NIM
1 Putih - - x x -
2 Biru - - x x -
3 Biru - - x x -
4 Putih - - x x -
Rata-rata -
*”√” = berhasil tampil/sesuai. “x” = gagal tampil/tidak sesuai. “-“ = tidak ada data
Gambar 4.6 Tampilan Hasil Pengujian penampilan database dengan kartu RFID tag
4.3.1.2 Analisis Data
Dari hasil yang didapat disimpulkan bahwa sistem bekerja dengan baik karena dapat
menampilkan kode hex yang sesuai, sehingga data yang dibutuhkan seperti nama dan NIM
dapat dikirim kedalam form Java namun untuk foto tidak dapat ditampilkan karena
keterbatasan hak akses dari unit TIK Universitas Brawijaya yang menyebabkan foto bukan
merupakan prioritas utama dan akan mendapatkan data yang panjang jika di ambil dari
database.
-
30
Pada pengujian A yaitu pembacaan kode hex, terlihat pada tabel untuk jenis kartu
KTM maupun RFID biasa, kode hex dapat ditampilkan oleh console. Untuk waktu
eksekusi yang dibutuhkan terlihat bahwa kartu RFID biasa menghasilkan waktu eksekusi
yang lebih cepat daripada KTM. Pada pembacaan kartu baik KTM maupun RFID tag,
pembacaan kartu pertama lebih cepat daripada kartu selanjutnya.
Pada pengujian B yaitu penampilan data, terlihat pada tabel bahwa seluruh data dapat
ditampilkan dan sesuai dengan yang tertera pada setiap KTM namun ketika diuji oleh kartu
RFID biasa, form Java tidak dapat menampilkan karena database berasal dari Universitas
Brawijaya dan kode hex RFID tersebut tidak terdapat pada database. Untuk waktu
eksekusi pada KTM terlihat pada tabel, kartu pertama yang di-tap membutuhkan waktu
eksekusi yang lebih lambat daripada kartu kedua dan selanjutnya.
Dari hasil pengujian A dan B waktu eksekusi didapatkan rata-rata senilai 469,2ms
untuk pengujian A dan 8,5ms untuk pengujian B, maka dari data tersebut rata-rata eksekusi
dari pembacaan hingga penampilan data adalah 469,2+8,5
2= 238,9 𝑚𝑠.
4.3.2 Pengujian dengan gangguan RFID reader dan KTM serta keseuaian data dari
database Universitas Brawijaya
Pengujian ini dilakukan dengan 3 buah KTM dan sebagai gangguan diberikan satu
buah dompet, dan 1 buah RFID lain(e-Money). Pengujian dilakukan 2 kali, Pengujian
pertama dilakukan dengan penghalang berupa dompet di mana jarak antara kartu dan sisi
dompet 1,86 cm, pengujian pertama dilakukan berulang sebanyak 3 kali. Pada setiap
perulangan, urutan kartu diubah-ubah agar mendapatkan data yang lebih akurat. Sedangkan
percobaan kedua dilakukan 1 kali secara berurutan namun diberikan gangguan tambahan
berupa kartu RFID yang ditaruh di antara KTM dan RFID reader.
4.2.2.1 Hasil Pengujian
Hasil Pengujian pembacaan dan penampilan hasil dengan gangguan menggunakan
dompet dapat dilihat pada tabel 4.7 dan 4.9, sedangkan dengan menggunakan dompet dan
RFID tag lain dapat dilihat pada tabel 4.8 dan 4.10. Tampilan yang dikeluarkan kolom
output pada pengujian dapat dilihat pada gambar 4.7 dan 4.8, sedangkan pada form pada
gambar 4.9. dan 4.10
-
31
A. Hasil pengujian pembacaan KTM dengan gangguan
Tabel 4.7 Hasil pengujian KTM-RFID reader dengan gangguan dompet
Perc. Kartu NIM yang tertera Terbaca Kode HEX Waktu (ms)
1 A 135060300111048 √ 04397E8AFC2C80 1,6
2 B 135060300111041 √ 041C778AFC2C80 1275,6
3 C 135060300111052 √ 0452578AFC2C80 1859,0
4 B 135060300111041 √ 041C778AFC2C80 1,3
5 C 135060300111052 √ 0452578AFC2C80 1293,5
6 A 135060300111048 √ 04397E8AFC2C80 1701,3
7 C 135060300111052 √ 0452578AFC2C80 1,6
8 A 135060300111048 √ 04397E8AFC2C80 1312,8
9 B 135060300111041 √ 041C778AFC2C80 1687,8
Rata-rata 1014,9
*”√” = berhasil tampil/sesuai. “x” = gagal tampil/tidak sesuai. “-“ = tidak ada data
Gambar 4.7 Tampilan Hasil pengujian KTM-RFID reader dengan gangguan dompet
Tabel 4.8 Hasil pengujian RFID ¬reader dengan gangguan dompet dan e-Money
Perc. Kartu NIM yang tertera Terbaca Kode HEX Waktu
(ms)
1 A+RFID 135060300111048 √ 0FFDF7280FFDF7 117,1
2 B+RFID 135060300111041 √ 0FFDF7280FFDF7 233,5
3 C+RFID 135060300111052 √ 0FFDF7280FFDF7 219,5
Rata-rata 190,0
*”√” = berhasil tampil/sesuai. “x” = gagal tampil/tidak sesuai. “-“ = tidak ada data
-
32
Gambar 4.8 Tampilan Hasil pengujian RFID ¬reader dengan gangguan dompet dan e-Money
B. Hasil penampilan KTM dengan gangguan
Tabel 4.9 Hasil pengujian penampilan database dengan kartu KTM dan gangguan berupa dompet
Perc Kartu Nama NIM Kesesuaian Waktu
(ms) Nama NIM
1 A Ahmad Abyan H. Z. 135060300111048 √ √ 31,5
2 B David Heryana 135060300111041 √ √ 7,4
3 C Khoirul Herman P. 135060300111052 √ √ 7,8
4 B David Heryana 135060300111041 √ √ 26,8
5 C Khoirul Herman P. 135060300111052 √ √ 13,9
6 A Ahmad Abyan H. Z. 135060300111048 √ √ 10,0
7 C Khoirul Herman P. 135060300111052 √ √ 14,7
8 A Ahmad Abyan H. Z. 135060300111048 √ √ 12,6
9 B David Heryana 135060300111041 √ √ 29,9
Rata-rata 17,2
*”√” = berhasil tampil/sesuai. “x” = gagal tampil/tidak sesuai. “-“ = tidak ada data
-
33
Gambar 4.9 Tampilan Hasil pengujian penampilan database dengan kartu KTM dan gangguan berupa dompet
Tabel 4.10 Hasil Pengujian penampilan RFID reader dengan kartu KTM dan gangguan berupa dompet dan e-
Money
Perc Kartu Nama NIM Kesesuaian Waktu
(ms) Nama NIM
1 A+RFID - - x x -
2 B+RFID - - x x -
3 C+RFID - - x x -
Rata-rata -
*”√” = berhasil tampil/sesuai. “x” = gagal tampil/tidak sesuai. “-“ = tidak ada data
-
34
Gambar 4.10 Tampilan Hasil Pengujian penampilan RFID reader dengan kartu KTM dan gangguan berupa
dompet dan e-Money
4.2.2.2 Analisis Data
Dari hasil yang didapat bisa disimpulkan bahwa sistem dapat bekerja jika posisi
KTM lebih dekat dengan reader dari pada kartu RFID lain. Jika KTM telah terbaca maka
sistem tetap dapat bekerja dengan baik karena dapat menampilkan kode hex yang sesuai,
sehingga data yang dibutuhkan seperti nama dan NIM dapat dikirim ke dalam form Java
namun untuk foto tidak dapat ditampilkan karena ketebatasan hak akses.
Pada pengujian A yaitu pembacaan kode hex, terlihat pada tabel untuk jenis kartu
KTM dengan gangguan berupa dompet maupun kartu RFID lain, kode hex dapat
ditampilkan oleh console namun kode hex yang tertampil jika diberi gangguan untuk RFID
lain tidak sesuai dengan kode hex KTM karena RFID reader membaca kartu yang lebih
dekat dengannya. Untuk waktu eksekusi yang dibutuhkan terlihat pada tabel waktu
eksekusi cukup berbeda jika dilakukan pengujian dengan dompet maupun tidak, perubahan
terlihat jauh ketika kartu kedua maupun ketika di-tap. Sama seperti pengujian sebelumya,
kartu pertama membutuhkan waktu eksekusi yang lebih cepat daripada kartu-kartu
selanjutnya. Pada pengujian dengan RFID lain, waktu eksekusi tetap dapat terbaca namun
lebih lama.
-
35
Pada pengujian B yaitu penampilan data, terlihat pada tabel bahwa seluruh data dapat
ditampilkan dan sesuai dengan yang tertera pada setiap KTM jika hanya diganggu oleh
jarak berupa dompet namun ketika diuji oleh kartu RFID lain, form Java tidak dapat
menampilkan karena kode hex yang di ambil dari kartu tidak sesuai dengan yang terdapat
pada database sehingga data tidak dapat muncul. Untuk waktu eksekusi pada KTM dengan
gangguan dompet, kartu pertama yang di-tap membutuhkan waktu eksekusi yang lebih
lambat daripada kartu kedua dan selanjutnya. Jika dibandingkan dengan tanpa gangguan,
pengujian dengan gangguan sedikit menggunakan waktu yang lebih lambat karena
dipengaruhi oleh jarak. Sedangkan pada KTM yang diberi gangguan RFID lain waktu
tidak dapat ditampilkan karena kode hex tidak sesuai dengan yang ada pada database.
Dari hasil pengujian A dan B waktu eksekusi didapatkan rata-rata senilai 1014,9ms
untuk pengujian A dan 17,17ms untuk pengujian B, maka dari data tersebut rata-rata
eksekusi dari pembacaan hingga penampilan data adalah 1014,9+17,17
2= 516,0 𝑚𝑠.
4.4 Pengujian pengolahan database
Pengujian ini dilakukan dengan cara mengolah dan menampilan data dalam bentuk
tabel di dalam Microsoft Excel. Data tersebut berasal baik dari pengiriman RFID reader
dan database ke PC maupun pemasukan data secara manual. Pengujian ini dilakukan untuk
mengetahui apakah data yang dikirimkan dapat tersimpan dan mudah diakses jika data
diperlukan suatu saat.
4.4.1 Hasil Pengujian
Hasil Pengujian pengolahan data dapat dilihat pada tabel 4.11, Tampilan yang
dikeluarkan form dan Excel pada pengujian dapat dilihat pada gambar 4.11.
Tabel 4.11 Hasil pengujian pengolahan data
Jumlah Data Dapat di Salin Waktu (ms)
1 √ 51,1
2 √ 50,1
3 √ 60,6
4 √ 47,5
5 √ 48,6
Rata-rata 51,9
*”√” = berhasil tampil/sesuai. “x” = gagal tampil/tidak sesuai. “-“ = tidak ada data
-
36
Gambar 4.11 Tampilan Hasil pengujian pengolahan data
4.4.2 Analisis Data
Pada pengujian pengolahan data, terlihat pada gambar bahwa sistem dapat bekerja
dengan baik walaupun jumlah data semakin banyak. Untuk waktu eksekusi, banyaknya
jumlah data tidak mempengaruhi cepat-lambatnya proses penyalinan data dari Java dan
pembukaan program Microsoft Excel. Jadi, walaupun jumlah data sangat banyak, waktu
yang dibutuhkan hampir sama dengan rata-rata 51,9ms.
-
37
4.5 Pengujian Keseluruhan
Pengujian ini dilakukan dengan 3 buah KTM dan 2 buah data manual, dilakukan
seperti keadaan nyata jika digunakan pada RBTE. Pengujian dilakukan 1 kali percobaan
secara berurutan sesuai keluruhan blok diagram sistem.
4.5.1 Hasil Pengujian
Hasil keseluruhan sistem dapat dilihat pada tabel 4.12.
Tabel 4.12 Hasil pengujian keseluruhan
Kartu Nama NIM Dapat
Ditampilkan Dapat Disalin Kesesuaian
A
Ahmad
Abyan
Haidar Z
135060300111048 √ √ Sesuai
B David
Heryana 135060300111041 √ √ Sesuai
C Khoirul
Herman 135060300111052 √ √ Sesuai
Tidak
digunakan abc 123 √ √ Sesuai
Tidak
digunakan def 456 √ √ Sesuai
*”√” = berhasil tampil/sesuai. “x” = gagal tampil/tidak sesuai. “-“ = tidak ada data
4.5.2 Analisis Data
Pada tabel terlihat bahwa program sudah dapat bekerja dengan baik. Data dari KTM
maupun manual, seluruhnya dapat ditampilkan pada form dan dapat disalin menuju
Microsoft Excel. Untuk kesesuaian datapun, data sudah sesuai dengan yang tertera pada
KTM, form, maupun hasil yang disalin.
-
38
-
39
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian tiap bagian dan keseluruhan sistem yang telah
dilaksanakan didapatkan kesimpulan:
1. Sistem akses masuk RBTE dirancang dengan menggunakan teknologi RFID yang
memiliki frekuensi yang sama antara RFID reader dan RFID tag, dan dengan
mengirimkan kode hex ke database data yang diinginkan sudah dapat dikirimkan
jika kode hex sesuai dengan userdata yang terdapat pada database. Hasil yang
didapatkan berupa nama, nim, dan foto dapat ditampilkan dan disimpan dengan
format Microsoft Excel.
2. Seluruh proses dilakukan dengan seperangkat alat RFID tag dan KTM yang
dibaca oleh RFID reader tipe MFRC522-AN dan sebuah Personal
Computer(PC). Data yang terbaca oleh RFID reader dikirim terlebih dahulu
menuju Arduino UNO, dan selanjutnya dikirim secara serial menuju PC. Saat
data sampai di PC, data yang berupa kode hex dikirimkan menuju database
MySQL/Web service Universitas Brawijaya, setelah itu database mengirim
balasan berupa biodata mahasiswa yang nantinya akan di tampilkan di Java
NetBeans.
3. Pada database lokal, hasil yang didapatkan dapat menampilkan foto pada form
Java Netbeans namun di satu sisi database tidak mampu membaca KTM karena
ID(kode hex) KTM tidak tersedia di database lokal. Untuk waktu eksekusi
bernilai 138,0ms. Sedangkan pada database Universitas Brawijaya, hasil dapat
membaca KTM, namun tidak dapat menampilkan foto pada form dikarenakan
foto pada server bukan merupakan prioritas utama sehingga menyebabkan data
pada server panjang dan terganggu. Ditambah lagi foto pada server disimpan
dalam bentuk blob sehingga menambah panjang data yang akan diambil. Untuk
waktu eksekusi dengan tanpa gangguan kartu dapat terbaca setelah 238,9ms,
sedangkan dengan gangguan dapat terbaca setelah 516,0ms.
-
40
4. Waktu Eksekusi pada kenyataannya tidak terlalu berpengaruh dan tidak menjadi
masalah karena hanya berselisih dalam beberapa detik namun jika dilihat dalam
skala mili detik, maka terlihat perbedaan yang cukup signifikan. Perbedaan
jumlah string, penggunaan kartu diawal penyalaan program, penggunaan RFID
lain, dan jarak RFID tag. dengan RFID reader pada satu tempat dapat
menyebabkan perbedaan jumlah waktu eksekusi yang dibutuhkan.
5.2 Saran
Saran yang dapat digunakan dalam peningkatkan kerja sistem dapat diuraikan
sebagai berikut:
1. Pengunaan RFID harus semakin ditingkatkan karena kemudahan dan
kecepatannya dalam proses pembacaan dan pengriman data.
2. Membuat program yang dapat memisahkan secara otomatis RFID yang
mempunyai string yang berbeda, sehingga jika ada gangguan oleh RFID lain,
KTM dapat terbaca.
3. Membuat program yang ketika membaca database dari Universitas Brawijaya,
foto dapat di tampilkan di dalam form.
-
41
DAFTAR PUSTAKA
Adam, Wahyu. 2014. Sistem Absensi Pegawai Menggunakan Teknologi RFID. Bandung:
STMIK LPKIA.
Atmel.2010.ATMEga328 Datasheet. San Jose: Atmel Corporation Campbell, Neil A.
2009. Biology . Pearson.
Deviana, Hartati. 2011. Penerapan XML Web Service Pada Sistem Distribusi Barang.
Generic Jurnal, Vol. 6, No.2, Juli 2011, pp 61-70 ISSN:1907-4093. Politeknik Negeri
Sriwijaya.
Erekutoro. 2015. www.erekutoro.com. Mengenal Arduino Uno. (Diakses pada 11 Januari
2017)
M. Azwar A. G. N.; ChristiyonoY.; Isnanto R. R. Pengendali Suara Penjelasan Objek
Museum Berbasis RFID. Jurnal Ilmiah. Jurusan Teknik Elektro Universitas
Diponegoro
Mallu, Satryawati. 2015. Sistem Pendukukung Keputusan Penentuan Karyawan Kontrak
Menjadi Karyawan Tepat Menggunakan Metode TOPSIS. Jurnal Ilmiah Teknologi
Informasi Terapan Vol.I, No.2.
Maryono. 2005. Dasar-dasar RFID, Media Informasi. Vol XIV no.20,2005.
NXP Semiconductors. 2016. MFRC522 Datasheet. Rev.: 3.9 – 27 April 2016 112139
Setiadi, Rio D. 2015. Sistem Komunikasi Radio Frequency Identification (RFID).
Purwokerto: Sekolah Tinggi Teknik Telematika Telkom Purwokerto.
Saputro, Haris. 2012. Modul Pembelajaran Praktik Basis Data (MySQL).
http://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/materi_1.pdf (diakses 11 Januari 2017).
http://www.erekutoro.com/http://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/materi_1.pdf
-
42
Bagian Depan.pdfBAB I.pdfBAB II.pdfBAB III.pdfBAB IV.pdfBAB V.pdfDaftar Pustaka.pdf
top related