skripsi administrasi negara = penerapan ilmu administrasi terhadap peningkatan kreatifitas kerja...
Post on 28-Jul-2015
2.447 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap Organisasi memiliki tujuan utama dalam kegiatan usahanya. Dalam
mencapai tujuan Organisasi tersebut diperlukan proses penyelenggaraan dari
setiap bidang-bidang yang ada dalam Organisasi untuk bersama-sama mencapai
tujuan yang telah ditetapkan oleh Organisasi.
Dalam pencapaian tujuan organisasi diperlukan adanya tenaga kerja atau
pegawai yang potensial dan mampu berkreatifitas kerja dengan baik tetapi juga
memerlukan pemahaman dan pengetahuan tentang konsep ilmu administrasi
yang baik sehingga tercipta suasana pekerjaan yang rapih, tertib, dinamis dan
mampu mencapai target yang telah ditentukan.
Proses dalam pencapaian tujuan Organisasi dengan memaksimalkan
seluruh sumber daya yang ada secara bersama-sama tersebut dinamakan
“Administrasi” (administration).1 Sebagaimana diungkapkan oleh Sondang P.
Siagian, bahwa “administrasi adalah segenap proses penyelenggaraan dari setiap
usaha kerja sama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu.”2
Sebagaimana dikatakan oleh Slamet Soesanto dan Sondang P. Siagian,
bahwa terdapat 8 (delapan) unsur dalam rangkaian kegiatan penataan
(administrasi) yang merupakan sub konsep dari administrasi itu sendiri, yaitu:3
1 ? Moekijat, Administrasi Kantor, (Bandung: Alumni 2000), hal. 6. 2 ? Sondang P Siagian, Kerangka dasar ilmu administrasi, (Jakarta: Rineka Cipta 2002), hal.2. 3 ? Ibid., hal. 4-5. Lihat juga Slamet Soesanto, Administrasi kantor: manajemen dan aplikasi, (Jakarta: Djambatan 1999), hal.10-11.
1
1. Organisasi, adalah kumpulan dari orang-orang atau kelompok yang
memiliki kesamaan dalam tujuan.
2. Manajemen, adalah proses secara teknis dalam mencapai tujuan.
Manajemen memiliki fungsi-fungsi utama, yaitu dalam hal perencanaan
(planning, pengorganisasian (organizing), pengendalian (controlling), dan
evaluasi (evaluating).
3. Komunikasi, adalah hubungan yang terjadi di antara anggota-anggota
organisasi.
4. Informasi, adalah terkait dengan sumber-sumber data atau informasi yang
dibutuhkan dalam proses pencapaian tujuan.
5. Personalia, adalah adanya orang-orang atau karyawan yang bertanggung
jawab dalam menjalankan tugas masing-masing bidang dengan hak dan
kewajiban yang telah ditetapkan oleh Organisasi.
6. Finansial, merupakan aspek pendanaan dari seluruh kegiatan administrasi.
7. Material, adalah faktor penunjang dalam kegiatan administrasi yang
biasanya berbentuk fisik, baik sarana maupun prasarana.
8. Relasi Publik, adalah hubungan Organisasi dengan dunia luar. Relasi
publik memfokuskan pada kegiatan sosialisasi tujuan atau kegiatan
Organisasi secara eksternal.
Berdasarkan pertimbangan hal tersebut, maka penulis merasa tertarik
untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai :
2
”PENERAPAN ILMU ADMINISTRASI TERHADAP PENINGKATAN
KREATIFITAS KERJA PEGAWAI DI KECAMATAN KARANGWARENG
KABUPATEN CIREBON” dengan memfokuskan pembahasan pada pembagian 8
unsur-unsur administrasi yang telah disebutkan di atas.
B. Identifikasi Masalah
Dalam penelitian ini, penulis dapat mengidentifikasikan masalah yang
terkait dengan penelitian administrasi di Kecamatan Karangwareng Kabupaten
Cirebon sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan ilmu administrasi di Kecamatan Karangwareng
Kabupaten Cirebon?
2. Bagaimana kreatifitas kerja pegawai di Kecamatan Karangwareng
Kabupaten Cirebon?
3. Bagaimana hubungan antara penerapan ilmu administrasi terhadap
peningkatan kreatifitas kerja pegawai di Kecamatan Karangwareng
Kabupaten Cirebon?
4. Bagaimanakah solusi untuk memecahkan permasalahan penerapan ilmu
administrasi terhadap peningkatan kreatifitas kerja pegawai di Kecamatan
Karangwareng Kabupaten Cirebon?
C. Pembatasan Masalah
Dari identifikasi masalah di atas, terlihat dengan jelas bahwa penelitian
mengenai administrasi terkait oleh dua variabel. Untuk itu, perlu dilakukan
pembatasan masalah yang akan menjadi fokus utama penelitian agar tidak terlalu
3
luas. Dalam penelitian ini, penulis membatasi masalah pokok penelitian sebagai
berikut:
1. Tentang penerapan ilmu administrasi (Variabel X/ Variabel Bebas) di
Kecamatan Karangwareng Kabupaten Cirebon.
2. Tentang kreatifitas kerja pegawai (Variabel Y/ Variabel Terikat) di
Kecamatan Karangwareng Kabupaten Cirebon
3. Tentang hubungan antara penerapan ilmu administrasi (Variabel X/
Variabel Bebas) terhadap peningkatan kreatifitas kerja pegawai (Variabel
Y/ Variabel Terikat) di Kecamatan Karangwareng Kabupaten Cirebon
4. Tentang Problem Solving atau solusi untuk memecahkan permasalahan
penerapan ilmu administrasi terhadap peningkatan kreatifitas kerja
pegawai di Kecamatan Karangwareng Kabupaten Cirebon
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk menjawab permasalahan yang ada. Dalam
hal ini tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui penerapan ilmu administrasi di Kecamatan
Karangwareng Kabupaten Cirebon
2. Untuk mengetahui kreatifitas kerja pegawai di Kecamatan Karangwareng
Kabupaten Cirebon
3. Untuk mengetahui hubungan antara penerapan ilmu administrasi terhadap
peningkatan kreatifitas kerja pegawai di Kecamatan Karangwareng
Kabupaten Cirebon
4
4. Untuk mengetahui solusi untuk memecahkan permasalahan penerapan
ilmu administrasi terhadap peningkatan kreatifitas kerja pegawai di
Kecamatan Karangwareng Kabupaten Cirebon
E. Kegunaan Penelitian
a. Kegunaan Ilmiah
1) Mendapatkan data dan fakta yang valid hubungan antara penerapan
ilmu administrasi terhadap peningkatan kreatifitas kerja pegawai di
Kecamatan Karangwareng Kabupaten Cirebon
2) Memberikan sumbangan bagi perkembangan khazanah ilmu
pengetahuan, terutama bagi kemajuan ilmu administrasi yang
penulis dapat di bangku perkuliahan.
b. Kegunaan praktis
1) Menambah perbendaharaan referensi di Perpustakaan Sekolah
Tinggi Ilmu Adminstrasi Kawula Indonesia (STIAKIN), Jakarta.
2) Merupakan sumber referensi bagi jurusan administrasi negara,
yang akan meneliti lebih lanjut mengenai administrasi kreatifitas
kerja pegawai di Kecamatan Karangwareng Kabupaten Cirebon.
3) Memberikan masukan bagi Camat mengenai urgensitas sistem
administrasi di Kecamatan Karangwareng Kabupaten Cirebon.
E. Kerangka Pemikiran
Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini penulis membuat sebuah gambaran
atau kerangka pemikiran yang akan dikembangkan menjadi sebuah acuan untuk
mencapai tujuan dari penelitian ini.
5
Adapun Kerangka pemikiran yang bisa penulis ajukan adalah :
F. Hipotesis
Seperti yang dikemukakan oleh Sukardi (2003: 41) tentang pengertian
hipotesis adalah sebagai berikut: “ Hipotesis adalah jawaban yang masih
sementara, karena keberadaannya masih perlu diuji atau dites kebenarannya
dengan data yang asalnya dan lapang”
Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu proposisi atau anggapan
yang mungkin benar, dan sering digunakan sebagai dasar pembuatan
keputusan/pemecahan persoalan ataupun untuk dasar penelitian lebih lanjut.4
Dalam penelitian ini penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut:
4 ? Sugiyono, Statitiska untuk Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2005), hal. 82.
6
Perencanaan (Planning)
Ilmu Administrasi
Pengorganisasian (organizing)
Pengendalian (controlling)
Memimpin (Actuiting)
Kreatifitas Kerja Pegawai
Tujuan Organisasi
Hipotesis negatif (H0): “ Diduga hubungan antara penerapan ilmu
administrasi terhadap peningkatan kreatifitas kerja pegawai di Kecamatan
Karangwareng Kabupaten Cirebon adalah tidak baik”.
Hipotesis positif (H1): “Diduga hubungan antara penerapan ilmu
administrasi terhadap peningkatan kreatifitas kerja pegawai di Kecamatan
Karangwareng Kabupaten Cirebon adalah baik”.
G. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode Penelitian Menurut Pendapat Surahmad (1989 : 121) adalah
"Metode merupakan cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan,
misalnya menguji serangkaian hipotesis dengan menggunakan cara
serta alat tertentu".
Menurut pendapat sudjana dan Ibrahim (1989:56) :Bahwa “ metode
metode penelitian menunjukan kepada pengukuran variabel bebas yang telah
terjadi sebelumnya , sehingga peneliti tidak perlu memberikan perlakuan lagi
tinggal mencatat efek nya pada variabel terikat.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut diatas maka penulis
menggunakan metode penelitian untuk mempermudah dalam memperoleh dan
mengolah Data di lapangan secara objektif.
2. Ruang Lingkup Penelitian
Metode dalam penelitian menurut tingkat eksplanasi (penjelasan)nya
dibagi menjadi tiga jenis:5
5 ? Sugiyono, Metodologi Penelitian Administrasi, (Bandung: Alfabeta, 2000), Cet.Ke-3, hal.10-11
7
1) Metode deskriptif, yaitu metode penelitian yang bersifat untuk mengetahui
dan menjelaskan nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa
membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain;
2) Metode komparatif, adalah suatu metode yang bersifat membandingkan
dari suatu variabel untuk sampel yang lebih dari satu atau dalam waktu
yang berbeda; dan
3) Metode penelitian asosiatif/hubungan, yaitu metode penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.
Metode ini berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol
suatu gejala/peristiwa.
Dikarenakan penelitian ini berusaha untuk mengetahui hubungan antara
penerapan ilmu administrasi terhadap peningkatan kreatifitas kerja pegawai di
Kecamatan Karangwareng Kabupaten Cirebon, maka metode yang digunakan
adalah mengacu pada Metode penelitian asosiatif/hubungan seperti telah
dijelaskan pengertiannya di atas.
3. Jenis dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data sekunder. Data
sekunder, yaitu data yang diambil dari data yang telah tersedia.
Dalam penelitian ini juga dibutuhkan data pendukung yang meliputi:
a. Data tentang Sejarah Organisasi
b. Data tentang jumlah karyawan
c. Data tentang Perkembangan Organisasi
4. Populasi dan Sampel
Berdasarkan pendapat Suharsimi Arikunto (1998:115-117) populasi
8
adalah keseluruhan subyek penelitian dan sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yang diteliti untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya
kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan
penelitian populasi.
Menurut Surachmad (1990:93) bahwa populasi adalah sekelompok
subjek baik manusia , gejala , nilai test, benda-benda ataupun peristiwa “ ,
sedangkan menurut suharsimi Arikunto (1989 : 82) mengartikan populasi
sebagai berikut : “ populasi adalah keseluruhan objek penelitian.”
Berdasarkan penjelasan diatas mengenai populasi , penulis dapat
menyimpulkan bahwa populasi merupakan keseluruhan atau totalitas dari
seluruh totalitas yang dimiliki dari cara atau karakter yang dipelajari oleh
sifat-sifatnya.
Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh data sekunder yang terkait
dengan sistem manajemen, kualitas personalia, keadaan finansial, material
Kecamatan Karangwareng Kabupaten Cirebon dari sejak awal berdirinya
Organisasi.
Peneliti menggunakan teknik random sampling, yaitu teknik
pengambilan sampel secara acak di dalam populasi yang dapat mewakili
keseluruhan jumlah yang ada dalam populasi.6
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik dan alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini
meliputi:
6 ? Nur Indriantoro dan B. Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis, (Yogyakarta: BPFE, 2000), hal.47.
9
a. Penelitian dokumenter, yaitu kegiatan
mempelajari catatan resmi mengenai gambaran Organisasi.
b. Penelitian kepustakaan, yaitu kegiatan
mempelajari dan mengumpulkan data tertulis untuk menunjang
penelitian. data yang dikumpulkan berupa literatur yang berhubungan
dengan topik permasalahan penelitian, baik dalam bentuk buku, artikel
majalah, ensiklopedia, kamus, dan sebagainya.
c. Penelitian lapangan, yaitu penulis melakukan
observasi secara langsung ke lokasi penelitian untuk memperoleh data-
data yang dibutuhkan, juga untuk melihat secara nyata kegiatan operasi
Kecamatan Karangwareng Kabupaten Cirebon.
d. Kuisioner (Quetionaire), Dalam teknik
pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik kuisioner, yaitu
pengajuan angket pertanyaan baik kepada pimpinan maupun pegawai
dilingkungan Kecamatan Karangwareng Kabupaten Cirebon, dengan
harapan untuk memperoleh jawaban secara tertulis yang dapat
memberi gambaran dan informasi yang akurat serta obyektif
6. Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data yang penulis lakukan adalah dengan
menghubungkan kedua variabel yaitu variabel X dan Variabel Y dengan
menggunakan koefesien korelasi dengan menggunakan rumus " Product
Moment"
10
H. Sistematika Penulisan
Pembuatan sistematika ini dimaksudkan untuk memudahkan penyampaian
informasi berdasarkan urutan dan aturan logis dari penelitian yang dilakukan serta
memberikan gambaran menyeluruh mengenai skripsi ini.
BAB I: PENDAHULUAN
Di dalamnya menguraikan mengenai latar-belakang masalah dari
penelitian ini, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dan
kegunaan penelitian, hipotesa, metodologi penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II: LANDASAN TEORITIS
Membahas hal-hal mengenai pengertian-pengertian pokok dari teori-
teori yang dikemukakan para ahli sebagai landasan untuk pembahasan
selanjutnya. Berisikan teori-teori tentang: pengertian ilmu administrasi,
unsur-unsur ilmu administrasi, tentang kreatifitas kerja pegawai dan teori
lain yang berkaitan dengan skripsi ini, serta kerangka pikir penelitian.
BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
Bab ini secara khusus akan membahas mengenai objek penelitian, di
antaranya akan membahas mengenai sejarah pendirian Organisasi, visi
dan misi, kegiatan usaha dan perkembangan usaha Organisasi.
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini merupakan bab utama, di dalamnya memuat isi penting
mengenai temuan dari hasil penelitian yang berkaitan dengan judul
11
skripsi ini, di mana hasilnya dianalisis secara sistematis disertai
interpretasinya.
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN
Merupakan bab terakhir dari skripsi ini yang akan menyajikan
kesimpulan dan saran-saran yang dapat bermanfaat.
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Administrasi
Administrasi, seperti diungkapkan oleh Siagian, adalah “Rangkaian
kegiatan perbuatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam suatu
kerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.7 Sedangkan oleh Newman,
administrasi diartikan sebagai “Bimbingan, Ilmu Administrasi dan
pengawasan usaha kelompok dan individu guna mencapai tujuan bersama”.8
Namun, kedua pengertian tersebut nyaris sama dalam hal pencapaian tujuan
bersama. Artinya, administrasi memang memiliki fokus utama dalam
pencapaian tujuan dari kelompok orang atau unit usaha.
Dengan demikian, administrasi adalah rangkaian kegiatan perbuatan
yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam suatu kerjasama untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Ketiga faktor inilah yang merupakan tanda
pengenal atau ciri khas dari administrasi, yaitu faktor-faktor (1) sekelompok
orang, (2) kerjasama, dan (3) tujuan tertentu. Jadi bisa ditarik kesimpulan
bahwa kerjasama adalah rangkaian perbuatan yang dilakukan bersama-sama
secara teratur yang menimbulkan akibat yang sebenarnya tidak akan terjadi
apabila dilakukan oleh seorang diri. Dan tujuan yang akan dicapai yang telah
disepakati oleh sekelompok orang tersebut.9
7 ? Sondang P Siagian, Kerangka dasar ilmu administrasi, (Jakarta: Rineka Cipta 2002), hal.1 8 ? Newman, Administration, dalam Encyclopedia Wikipedia, 2006, pada entry Administartion. 9 ? Ibid,. hal.1.
13
Dalam masalah Sumber Daya Manusia (SDM), ilmu administrasi juga
membahas tentang hal tersebut. Sebagaimana dikatakan oleh Sondang P.
Siagian, bahwa cabang dari ilmu administrasi salah satunya adalah ”Ilmu
Administrasi Kepegawaian”. Beberapa yang dibahas dalam cabang ilmu ini
adalah: sistem-sistem kepegawaian, proses penerimaan pegawai, analisis
pekerjaan, sistem penggolongan jabatan dan kepangkatan, sistem penggajian,
sistem penilaian kecakapan pegawai, sistem kenaikan pangkat dan
pemindahan jabatan, disiplin jabatan, pengembangan kecakapan pegawai,
sistem pemberhentian pegawai, dan sistem pensiun atau jaminan hari tua.10
Fokus utama Ilmu Administrasi Kepegawaian atau dalam ilmu
Manajemen SDM adalah sama, yaitu untuk meningkatkan kinerja dengan
menetapkan cara yang lebih efektif dan efisien disertai dengan peningkatan
kualitas kehidupan para pekerja, seperti yang dikemukakan oleh Werther dan
Davis bahwa:
"Tujuan manajemen sumber daya manusia adalah untuk meningkatkan
produktivitas manusia (kinerja) dalam suatu organisasi dengan cara yang
bertanggungjawab secara strategis, etika dan sosial. Kegiatan ini memberikan
kontribusi untuk meningkatkan kinerja secara langsung dengan meningkatkan
kualitas kehidupan kerja bagi para pekerja."11
B. Unsur-unsur Ilmu Administrasi
Selanjutnya, sebagaimana dikatakan oleh Slamet Soesanto dan
Sondang P. Siagian, bahwa terdapat 8 (delapan) unsur dalam rangkaian
10 ? Ibid., hal.10. 11 ? B.W. Werther, JR and Keith Davis, Personel Management and Human Resources, (Mc. Graww Hill: International Edition, management series, 1999), hal.10. Periksa juga Slamet Soesanto, Administrasi kantor: manajemen dan aplikasi. (Jakarta: Djambatan, 1999), hal.29.
14
13
kegiatan penataan (administrasi) yang merupakan sub konsep dari administrasi
itu sendiri, yaitu:12
1. Organisasi, adalah kumpulan dari orang-orang atau kelompok yang
memiliki kesamaan dalam tujuan.
2. Manajemen, adalah proses secara teknis dalam mencapai tujuan.
Manajemen memiliki fungsi-fungsi utama, yaitu dalam hal perencanaan
(planning, pengorganisasian (organizing), pengendalian (controlling), dan
evaluasi (evaluating).
3. Komunikasi, adalah hubungan yang terjadi di antara anggota-anggota
organisasi.
4. Informasi, adalah terkait dengan sumber-sumber data atau informasi yang
dibutuhkan dalam proses pencapaian tujuan.
5. Personalia, adalah adanya orang-orang atau karyawan yang bertanggung
jawab dalam menjalankan tugas masing-masing bidang dengan hak dan
kewajiban yang telah ditetapkan oleh Organisasi.
6. Finansial, merupakan aspek pendanaan dari seluruh kegiatan administrasi.
7. Material, adalah faktor penunjang dalam kegiatan administrasi yang
biasanya berbentuk fisik, baik sarana maupun prasarana.
8. Relasi Publik, adalah hubungan Organisasi dengan dunia luar. Relasi
publik memfokuskan pada kegiatan sosialisasi tujuan atau kegiatan
Organisasi secara eksternal.
Berikut ini adalah gambar yang akan menunjukkan hubungan antara
“administrasi” dan “manajemen” serta fungsi-fungsinya.12 ? Ibid., hal. 4-5. Lihat juga Slamet Soesanto, Administrasi kantor: manajemen dan aplikasi, (Jakarta: Djambatan 1999), hal.10-11.
15
Fungsi-fungsi inti manajemen adalah juga fungsi-fungsi inti dari
administrasi, dikarenakan manajemen adalah inti dari administrasi. Diagramnya
sebagai berikut: 13
Gambar 1. Hubungan Manajemen dan Administrasi
Lebih lanjut, di antara fungsi-fungsi manajemen dan juga fungsi-fungsi
administrasi yang mesti diterapkan dalam sebuah organisasi dikemukakan oleh
G.R. Tery yang biasa disebut dengan istilah POAC, yaitu Planning, Organizing,
Actuiting dan Controlling:14
1. Planning, perencanaan. Yaitu proses pemikiran, atau usaha/kegiatan/
langkah memprediksi kenyataan dengan memilih memanfaatkan
kemampuan dan kegiatan yang diperlukan serta sarana yang ada secara
sistematis untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Perencanaan adalah
13 ? Sondang P. Siagian, Teori dan Praktek Ilmu Administrasi. Cet.Ke-2. (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hal.17.14 ? Buchori Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa (Bandung: Alfabeta, 2000), hal.6
16
suatu proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang
akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu, yang mencakup:
a. penentuan kebijaksanaan/tujuan yang hendak dicapai;
b. penyusunan kegiatan secara sistematis;
c. berorientasi masa depan;
d. penentuan waktu pelaksanaan (awal dan akhirnya);
e. metode yang dipergunakan.
Lebih jauh, perencanaan yang baik adalah:
1) berdasarkan fakta/kenyataan, bukan keinginan pribadi;
2) mempermudah pencapaian tujuan;
3) berorientasu ke depan;
4) dapat dipertanggung jawabkan, baik dari segi teknis,
ekonomis, operasional dan jarak waktu yang akan
ditempuh;
5) fleksibel dan dinamis, bila menghadapi masalah-masalah
yang datang menyusul.
2. Organizing, pengorganisasian. Adalah proses memikirkan,
memperhitungkan, kemudian menyediakan segala sesuatunya untuk
memungkinkan rencana-rencana dapat terselenggara secara efektif dan
efisien, yang meliputi:
a. pencapaian tujuan diperlukan adanya kegiatan;
b. kegiatan harus dibagi-bagi/didelegasikan kepada anggota
manajemen, mulai top manajer, midle manajer, lower manajer dan
pegawai;
17
c. perlunya penggolongan pekerjaan secara sendiri-sendiri;
d. perlunya delegasi kewenangan dalam tugas.
Pengalokasian tugas dan wewenang inilah yang dimaksudkan dengan
pengorganisasian.
3. Actuiting, menggerakkan untuk bekerja. Untuk melaksanakan kegiatan,
pemimpin mengambil tindakan berupa:
a. menetapkan leadership berupa penempatan/penunjukkan manajer,
baik top, midle maupun lower manajer yang diperlukan;
b. memberikan pengarahan dan instruksi;
c. mengadakan komunikasi dengan tim kerja yang ada;
d. mengadakan konseling, konsultasi, dan rapat.
4. Controlling, pengawasan dan peninjauan. Pengawasan adalah proses yang
menentukan apa yang hendak dicapai, menilainya, dan jika perlu
mengambil tindakan koreksi agar pelaksanaan dapat berjalan menurut
rencana.
Sebagai suatu proses, unsur-unsur manajemen di atas dapat digambarkan
melalui diagram di bawah ini:
18
MANAJEMEN /ADMINISTRASI
MERENCANAKAN (PLANNING)MENGORGANISASIKAN (ORGANIZING)
MEMIMPIN (ACTUITING)MENGAWASI (CONTROLLING)
TUJUAN ORGANISASIYANG TELAH DITETAPKAN
Gb.1. Diagram Manajemen/administrasi sebagai suatu proses
dan fungsi-fungsinya di dalam mencapai tujuan organisasi.
Berdasarkan diagram di atas, dalam kerangka manajemen atau administrasi
sebagai suatu proses ada empat macam peranan penting bagi para penentu
kebijakan (decision maker):
a. Menentukan kebijakan pada hakikatnya merupakan salah satu fungsi
manajer, di samping planning, organizing, actuiting, dan controlling.
b. Di dalam melaksanakan serangkaian fungsi manajemen, penentu kebijakan
harus selalu mampu memberikan: petunjuk, bimbingan dan pengarahan
kepada bawahan.
c. Penentu kebijakan harus melakukan hubungan dengan pihak-pihak lain,
dan tidak mungkin dapat bekerja sendiri tanpa adanya kerjasama dengan
pihak lain/pelaksana.
d. Sebagai seorang penentu kebijakan harus mampu menciptakan suasana
kerja yang sebaiknya-baiknya, dengan memperhatikan aspirasi yang
diharapkan bawahan, sehingga para bawahan dapat bekerja dengan sebaik-
baiknya.
C. Pengertian Personalia (Kreatifitas Kerja Pegawai)
Secara umum telah diterima bahwa peran manusia dalam suatu
organisasi merupakan faktor penentu berhasil tidaknya suatu organisasi
mencapai tujuannya. Jadi sumber daya manusia merupakan sumber daya yang
paling penting bagi organisasi. Seperti dikatakan oleh Dessler bahwa
karyawan merupakan kunci daya saing Organisasi.15
15 ? Gary Dessler, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Gramedia, 2004), hal.13.
19
Kreatifitas Kerja Pegawai dalam sebuah organisasi sering disebut
personalia dan ilmu yang membahas hal itu disebut "Manajemen Personalia"
yang lebih dikenal dengan istilah "Manajemen SDM".
Kreatifitas Kerja Pegawai merupakan sumber daya yang paling penting
bagi organisasi, karena beberapa alasan yang disebut oleh Gibson, et.al. antara
lain:
Tidak ada organisasi tanpa orang.
Organisasi bukan hanya alat untuk menyediakan barang dan jaga saja,
organisasi juga menciptakan lingkungan tempat kehidupan, dalam hal ini
organisasi mempunyai pengaruh yang besar terhadap perilaku.
Dalam kenyataannya orang hidup dalam organisasi dan dipengaruhi
organisasi.
Orang merupakan satu sumber umum bagi semua organisasi.16
Henry Simamora menyimpulkan: “Sumber daya manusia membuat
sumber daya organisasi lainnya bekerja”.17 Jadi, manusia yang mempu
berkreatifitas sebagai titik sentral yang sekaligus subyek dan obyek dalam
organisasi, sedangkan organisasi adalah untuk memenuhi dan mencapai tujuan
manusia serta melayani manusia. Oleh karena itu, di dalam proses pencapaian
tujuan organisasi/perusahan terjadi pengaruh timbal balik antara manusia,
kerjasama, tujuan, peralatan dan struktur organisasi.
Lebih jauh Sondang P. Siagian mengatakan, “Betapapun besarnya
kemampuan seseorang untuk mengumpulkan dana untuk dijadikan modal,
tidak akan terjadi “nilai tambah” modal tersebut apabila tidak digunakan oleh
16 ? Gary Dessler, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Gramedia, 2004), hal.1417 ? Henry Simamora,, Manajemen Sumberdaya Manusia, Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE-YPKN, ed. Kesatu, cet. Pertama, 2000.
20
manusia untuk menghasilkan barang atau jasa untuk dijual kepada pihak
konsumen yang membutuhkannya. Tegasnya, betapapun besarnya modal yang
dipupuk, ia tetap merupakan “benda mati” dan hanya mempunyai makna
apabila digunakan dan dikelola manusia.”18
Bertitik tolak dari kedua pendapat di atas, dapat diketahui bahwa
manusia itu mempunyai: (1) kemampuan (ability) yang tersimpan (potensi)
untuk mengembangkan dirinya, (2) pengetahuan (knowledge) dan (3)
keterampilan (skill) untuk merubah sesuatu agar mempunyai nilai tambah.
Dengan demikian, potensi manusia itu tidak dapat ditentukan batas-
batasnya, tetapi pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) dan
kemampuan (ability) seseorang dapat diukur menurut ketentuan sesuatu
jabatan atau pekerjaan. Itulah sebabnya, manusia itu di dalam organisasi
dikelompokkan ke dalam unit-unit kerja untuk lebih memudahkan mengelola
atau yang disebut dengan istilah “Manajemen Sumber Daya Manusia”
(Human Resources Management) yaitu: “…rekan setara dalam proses
perencanaan strategis, dan membentuk tenaga kerja yang berkomitmen“.19
Adapun tujuan mendayagunakan sumberdaya manusia atau
menciptakan kreatifitas kerja pegawai itu adalah “untuk meningkatkan
kontribusinya agar banyak mendatangkan hasil bagi organisasi”, tetapi
kenyataannya belum, hal ini diungkapkan Rudolf Dreikers “bahwa manusia
belum menggunakan seluruh sumber daya manusia sebagaimana mestinya”
(Bennet Silalahi, 2000:17).20
18 ? Sondang P. Siagian, Peranan Staf dalam Manajemen, Jakarta: Penerbit CV. Haji Mas Agung, 2000, hal.65 19 ? Gary Dessler, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Gramedia, 2004), hal.13.20 ? Bennet Silalahi,. Perencanaan dan Pembinaan Tenaga Kerja Permasalahan, Jakarta : Midas Surya Grafindo. 2003, hal.75.
21
1. Kemampuan Kreatifitas Sumber Daya Manusia (Personalia)
Memasuki era globalisasi, maka potensi keberhasilan suatu organisasi
tidak terlepas dari peranan sumber daya manusianya. Dalam bagian ini
pengertian sumber daya manusia dan kualitas tidak dijelaskan lagi, namun
penekanannya adalah penjelasan mengenai kualitas sumber daya manusia.
Edwin B. Flippo (dalam Sondang P. Siagian) mengatakan, bahwa
sesudah karyawan direkrut (ditarik), dipilih dan dilantik/diperkenalkan
selanjutnya dia harus dikembangkan agar lebih sesuai dengan pekerjaan dan
organisasinya. Tidak seorangpun yang sepenuhnya sesuai pada saat
pengangkatan, sehingga harus dilakukan pendidikan dan pelatihan.21
Flippo menonjolkan bahwa pegawai yang baru direkrut “… agar lebih
sesuai (memahami, mengerti betul) tugas pekerjaan dan organisasi harus
dididik dan dilatih terlebih dahulu”. Ini berarti pendidikan dan latihan
mempunyai korelasi dengan kemampuan, penguasaan, pemahaman akan
pekerjaan seseorang dalam suatu organisasi.
Secara lebih tegas dia mengatakan pengembangan meliputi baik
pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dalam melaksanakan pekerjaan
tertentu maupun pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan umum dan
pemahaman atas keseluruhan lingkungan. Akhirnya, Flippo berkesimpulan
bahwa pengembangan terdiri atas :
Pelatihan (training) untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan
untuk melakukan pekerjaan tertentu.
21 ? Sondang P. Siagian, Peranan Staf dalam Manajemen, Jakarta: Penerbit CV. Haji Mas Agung, 2000, hal.65.
22
Pendidikan yang berhubungan dengan peningkatan pengetahuan,
pengertian, dan latar belakang orang.
H.A.R. Tilaar mengatakan, proses pendidikan pada hakekatnya
merupakan suatu proses pemberdayaan yaitu suatu proses untuk
mengungkapkan potensi yang ada pada manusia sebagai individu, yang
selanjutnya dapat memberikan sumbangan kepada kebudayaan masyarakat
lokal kepada masyarakat bangsanya, dan pada akhirnya kepada masyarakat
global.22
Lebih lanjut menjelaskan bahwa peningkatan kemampuan intelektual
termasuk penguasaan, penerapan dan pengembangan ilmu pengetahuan serta
teknologi agar penguasaan tersebut dapat meningkatkan kualitas hidup
manusia Indonesia. Selanjutnya, manusia Indonesia yang berkualitas
merupakan kemampuan daya saing yang tinggi ditengah-tengah kehidupan
global.
Prasetya Irawan menyatakan, bahwa pengembangan pegawai
mempunyai cakupan makna yang luas. Namun secara umum pengembangan
pegawai dapat didefinisikan sebagai suatu proses merekayasa perilaku kerja
pegawai sedemikian rupa sehingga pegawai dapat menunjukkan kinerja yang
optimal dalam pekerjaannya”.23
2. Strategi Pengembangan Kreatifitas Kerja Pegawai/ SDM
a. Perencanaan
22 ? H.A.R Tilaar, Pengembangan SDM Dalam Era Globalisasi, Jakarta : Gramedia Widyasarana Indonesia. 2003, hal.16. 23 ? Prasetya, Irawan, et.al. Manajemen Sumberdaya Manusia, Jakarta : STIA-LAN, 2001, hal.42.
23
Secara umum, perencanaan SDM disebutkan oleh Dessler adalah
proses menentukan posisi yang akan diisi dalam Organisasi, dan bagaimana
cara mengisinya. Merencanakan pekerjaan adalah sebuah bagian integral dari
strategi Organisasi dan proses perencanaan SDM. Manajemen harus membuat
rencana pekerjaan dan kebutuhan SDM dengan asusmi dasar masa depan.24
Dessler kemudian merumuskan tahapan-tahapan dalam meramalkan
kebutuhan SDM. Proses pertama yang harus ditempuh adalah memprediksi
pendapatan. Kemudian memperkirakan ukuran staf yang dibutuhkan untuk
mencapai volume pendapatan yang diharapkan. Rencana mengisi staf harus
mencerminkan:
1. Rotasi yang diproyeksikan (sebagai hasil dari pengunduran diri
atau pemberhentian)
2. Mutu dan keterampilan karyawan (yang berkaitan dengan
kebutuhan yang berubah dari organisasi)
3. Keputusan strategis untuk meningkatkan mutu produk dan jasa
atau memasuki pasar baru
4. Teknologi dan perubahan lainnya yang menghasilkan
meningkatnya produktivitas
5. Sumber keuangan yang tersedia pada divisi SDM.
Menurut Sondang P. Siagian bahwa “Perencanaan sumber daya
manusia terdapat paling sedikit enam manfaat yang dapat dipetik melalui
suatu perencanaan sumber daya manusia”. Keenam manfaat tersebut adalah :25
1. Organisasi dapat memanfaatkan sumber daya manusia secara lebih baik
24 ? Gary Dessler, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Gramedia, 2004), hal.103 25 ? Sondang P Siagian. Kerangka dasar ilmu administrasi. Jakarta: Rineka Cipta 2002, hal.90
24
2. Meningkatkan produktivitas sumber daya manusia
3. Berkaitan dengan kebutuhan dimasa yang akan datang
4. Berkaitan dengan informasi sumber daya manusia
5. Berkaitan dengan penelitian
6. Berkaitan dengan penyusunan program kerja
b. Peningkatan Kreatifitas Sumber Daya Manusia
Kaitannya dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam
skripsi ini, Pascale dan Athos (dalam Sondang P. Siagian, 2000:46)
mensyaratkan dua hal penting yakni :26
1. Metode pengembangan atau peningkatan kualitas sumberdaya manusia,
2. Sasaran atau tujuan yang jelas dari pengembangan atau peningkatan sumber
daya manusia. Kedua ha pokok ini dijelaskan satu demi satu di bawah ini.
1) Metode Pengembangan atau Peningkatan Kretifitas SDM
Untuk mendukung terlaksananya proses industrialisasi diperlukan
SDM yang menguasai berbagai aspek teknologi. Sebagai konsekuensi
perlu ditingkatkan kualitas SDM yang mampu mengantisipasi dan
mengikuti perkembangan teknologi. Untuk menghasilkan SDM yang
berkualitas sebagai modal dasar dalam pembangunan baik secara nasional
maupun regional menuju masyarakat industri, maka diperlukan proses
pendidikan, baik formal maupun non formal.
Hal ini sangat penting, karena kualitas pendidikan masih dijadikan
indikator untuk mengukur kreatifitas SDM. Para pakar dibidang ekonomi
26 ? Sondang P Siagian. Kerangka dasar ilmu administrasi. Jakarta: Rineka Cipta 2002, hal.91.
25
mengakui bahwa kualifikasi dan kuantitas pendidikan turut berpengaruh
terhadap ekonomi suatu negara.
Hal senada juga dikemukakan H.A.R. Tilaar yaitu :
“Proses globalisasi tidak akan berjalan secara mekanistis. Pada akhirnya proses tersebut diciptakan dan dikendalikan oleh manusia. Oleh karena itu manusia harus dipersiapkan untuk menghayati dan menanggulangi serta melaksanakan proses tersebut agar terkendali. Disinilah tempat proses pendidikan untuk mempersiapkan manusia, mengantisipasi proses transformasi tersebut.”27
Prasetyo Irawan, et.al. (2001) secara spesifik menyebutkan tujuan
dan mengapa dilakukan pengembangan atau peningkatan kreatifitas
pegawai sebagai berikut :
Alasan Tujuan
1. adanya pegawai baru
2. adanya peralatan kerja baru
3. adanya perubahan sistim
manajemen / administrasi
birokrasi
4. adanya standar kualitas
kerja yang baru
1. memberi orientasi pekerjaan
kepada pegawai baru
2. mempersiapkan pegawai un-
tuk menggunakan peralatan
baru
3. mempersiapkan pegawai be-
kerja dengan sistim yang
baru
4. mempersiapkan pegawai
agar mencapai standar kuali-
27 ? H.A.R Tilaar, Pengembangan SDM Dalam Era Globalisasi, Jakarta : Gramedia Widyasarana Indonesia. 2003, hal.55
26
5. adanya kebutuhan untuk
menyegarkan ingatan
6. adanya penurunan dalam
hal kinerja pegawai
tas yang baru
5. menyegarkan (refresing),ilmu dan
keterampilan yang dimiliki
6. meningkatkan kualitas kinerja
2) Tujuan atau Sasaran Pengembangan Kreatifitas Pegawai
Apabila ditetapkan suatu rencana pelatihan dan pengembangan
(training and development) dan pemilihan suatu metode pelatihan dan
pengembangan yang tepat, tentu ada tujuan atau sasaran yang diharapkan
dari pelatihan dan pengembangan sumberdaya manusia dimaksud. Secara
umum tujuan tersebut adalah untuk menambah pengetahuan agar lebih
luas dan lebih terampil.
Henry Simamora mengatakan, bahwa Tujuan utama pelatihan
secara luas dapat dikelompokkan ke dalam lima bidang, yaitu :28
Memutakhirkan keahlian para karyawan sejalan dengan
perkembangan teknologi.
Mengurangi waktu belajar bagi karyawan baru untuk menjadi
kompeten dalam pekerjaan.
Membantu memecahkan permasalahan operasional.
Mempersiapkan karyawan untuk promosi.
Mengorientasikan karyawan terhadap organisasi.
Dengan kata lain, program pelatihan dan pengembangan
dilaksanakan karena output dari program tersebut dapat memberikan
28 ? Henry Simamora, Manajemen Sumberdaya Manusia, Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE-YPKN, ed. Kesatu, cet. Pertama, 2000 , hal.74
27
kontribusi terhadap tujuan atau sasaran organisasi.
Secara implisit Edwin B. Flippo (2003:73) menyebutkan tiga hal yaitu :
1) Program-program pelatihan bagi non manajer untuk
mengembangkan keterampilan dalam melakukan suatu pekerjaan.
2) Program-program pelatihan dan pendidikan bagi para eksekutif
untuk mengembangkan kemampuan manajemen.
3) Program-program yang dirancang untuk mengembangkan unit
organisasi sebagai satu kesatuan.29
c. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Kreatifitas Sumber
Daya Manusia/ Pegawai
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan atau peningkatan
kualitas sumberdaya manusia adalah hal-hal yang dapat mendorong atau
menghambat pengembangan atau peningkatan kualitas sumberdaya manusia
atau dapat disebut pendorong dan faktor penghambat pengembangan pegawai
dapat dikemukakan sebagai berikut :
Adapun hal-hal yang dapat mendorong pengembangan kreatifitas
pegawai yaitu :
1) Adanya kebijaksanaan pimpinan organisasi untuk melaksanakan
pengembangan atau peningkatan kualitas.
2) Apabila dalam suatu organisasi sangat sedikit tersedia tenaga (pegawai)
yang berpengalaman dan terampil.
3) Apabila ada promosi jabatan atau gaji yang lebih tinggi.
29 ? Henry Simamora, Manajemen Sumberdaya Manusia, Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE-YPKN, ed. Kesatu, cet. Pertama, 2000 , hal.75.
28
4) Apabila ada tujuan yang jelas dari suatu organisasi, maka untuk mencapai
tujuan tersebut perlu ditanamkan kesamaan pola pikir, sedangkan pola
pikir tersebut hanya dapat dicapai melalui suatu diklat sebagai sarana
pengembangan pegawai.
5) Adanya suatu upaya untuk meningkatkan kualitas produk atau perfomance
suatu organisasi.
Sedangkan hal-hal yang dapat menghambat pengembangan kreatifitas
pegawai adalah
1) Tidak adanya kebijaksanan pimpinan organsasi untuk melaksankan
pengembangan pegawai.
2) Tidak ada promosi jabatan atau gaji yang lebih tinggi.
3) Tidak mempunyai tujuan yang jelas, sehingga tidak ada gambaran kerja
yang akan dilaksanakan.
4) Tidak ada upaya dari pimpinan organisasi untuk meningkatkan kualitas
produk atau perfomance organisasi.
Manajer harus melihat atau mengetahui batasan wewenangnya.
Seseorang pemimpin/manajer tanpa mengetahui dengan jelas batas wewenang
yang dimilikinya tidak mungkin dapat memimpin atau mengatur dengan
efektif.
1. Mengetahui batas kemampuan. Seorang pemimpin/manger harus mengetahui
batas kemampuannya, misalnya mengemukakan apa yang dapat dilakukan
dan fakta-faktanya.
2. Mampu melakukan dialog internal. Pemberdayaan seorang pegawai bukanlah
suatu hal yang sederhana tetapi merupakan tanggung jawab formal yang luas
29
jangkauannya. Untuk mencapai tanggung jawab yang luas tersebut tergantung
atau ditentukan dari kemampuan pemimpin/manajer melakukan dialog secara
internal.
3. Mampu membangun dialog internal secara positif. Membangun dialog
internal secara positif dapat membawa keuntungan yang sangat potensial.
Keuntungan dimaksud bukan hanya bermanfaat bagi pimpinan tetapi juga
bagi pegawai untuk mendorong lebih cepat bertindak dalam bekerja.
4. Penerimaan atau penampilan yang menarik. Tidak seorangpun dapat
termotivasi oleh sesuatu hal yang sama. Seseorang pegawai misalnya tekun
untuk menghemat, yang lain lebih senang mengusulkan pemecahan masalah
dalam suatu proposal, yang lain lagi lebih menekuni untuk mendorong
melalui suatu ide yang dapat memperbaiki prestise. Semua motivasi pegawai
tersebut bagi pemimpin/manajer harus tampil atau menerimanya dengan cara
menarik.
D. Manajemen Perencanaan Kebutuhan Sarana dan Prasarana
Dalam upaya memperlancar proses pekerjaan apalagi Organisasi yang
bergerak dalam bidang penyewaan suatu barang, dibutuhkan berbagai
peralatan kerja yang jumlah dan ragam sarana dan prasarana yang diperlukan
berbeda sesuai kebutuhan. Semua kebutuhan sarana dan prasarana yang
diperlukan dicatat melalui pendataan yang selektif, sehingga tepat guna dan
tepat pakai. Sehingga perencanaan dan penentuan kebutuhan sarana dan
prasarana akan menjadi mudah. Apabila setiap unit kerja kebutuhan atas
30
sarana dan prasarana yang diperlukan sudah ditetapkan, yang disusun dalam
Daftar Susunan Personil dan Perlengkapan yang lazim disebut DSPP.
Jika kebutuhan dan peralatan kerja untuk petugas operasional maupun
unit usaha suatu perusahan telah disusun dan dirumuskan dengan mudah
pengadaan kebutuhan segera direalisir.
Taufik S. Kurniawan menyebutkan bahwa bagian terpenting dalam
pengelolaan suatu proses pekerjaan dan pengendalian diperlukan sistem
manajemen yang baik dan perencanaan yang optimal sehingga berbagai
permasalahan yang timbul sekecil mungkin dapat dicegah. Beberapa faktor
yang perlu diperhatikan antara lain ialah:
a. Perlunya tenaga kerja dengan segala kelengkapan lainnya untuk
mendukung pembinaannya.
b. Tersedianya materiil (equipment) dengan aneka ragam kelengkapan
untuk mendukung pembinaannya.
c. Tersedianya instalasi dan fasilitas dengan segala kelengkapannya
beserta kegiatan pemeliharaan dan sarana penunjangnya.30
Selain itu juga diperlukan tersedianya logistik yang diharapkan dapat
mengatasi berbagai permasalahan yang timbul, di tengah meningkatnya
teknologi. Dengan kemungkinan timbulnya berbagai permasalahan itulah
diperlukan dukungan manajemen dan administrasi materiil yang kompleks.31
Dalam hal tersebut perlu dilaksanakan kontrol dalam mengantisipasi
perkembangan kebutuhan antara lain ditujukan bagi:
30 ? Kurniawan, Taufik S. Petunjuk Teknis Penyusunan Daftar Inventaris Barang Milik dan Kekayaan Negara. (Jakarta: CV. Citra Utama, 1998), hal.21.31 ? Slamet Soesanto, Administrasi kantor: manajemen dan aplikasi, (Jakarta: Djambatan 1999), hal.10-11.
31
1) pembinaan katalogisasi dan standarisasi
2) perencanaan kebutuhan materiil
3) pembinaan sistem distribusi
4) pemberian pengarahan dalam pengadaan
5) pemberian pengarahan dalam pemeliharaan, dan
6) pemberian pengarahan dalam penentuan materiil serta
pertanggungjawaban administrasi.
Dalam pelaksanaan distribusi dapat disimpulkan sebagai berikut:
a) hampir setiap organisasi di dunia tidak
terlepas dari kegiatan pengadaan dan penyediaan
b) setiap kegiatan yang memerlukan material
tergantung pada kebutuhan organisasi bersangkutan.32
Dalam pelaksanaan tugas suatu satuan kerja, perlu disusun suatu pedoman
yang menyangkut keperluan dan kebutuhan barang-barang sebagai sarana
penunjang operasional. Kebutuhan atas aneka ragam material atau barang
tersebut, disusun berdasarkan kebutuhan yang menyangkut uraian tugas dan
komposisi tenaga kerja yang dituangkan dalam Daftar Susunan Personal dan
Peralatan (DSPP) seperti disebutkan dalam uraian di atas.
Rencana kebutuhan material untuk melengkapi kebutuhan suatu organisasi
atau satuan kerja lazimnya disebut “initial issue”. Selain itu setiap
organisasi dari satuan unit kerja, memerlukan sekelompok material yang
lazim disebut material pelengkap (secondary items) yang meliputi
klasifikasi habis dipakai (expendable items) yang bersifat konsumtif.
32 ? Ibid.
32
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka perlu direncanakan adanya keperluan
untuk penggantinya (replacement). Sedangkan untuk membina “supply
level” atau batas-batas persediaan, diperlukan jumlah stock replenishment
atau penambahan persediaan.
Selain itu harus juga dipahami bahwa suatu satuan kerja bila akan
mengajukan permintaan barang (material) kepada atasan di atasnya perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Permintaan sarana dan prasarana harus sesuai dengan DSPP,
yaitu sebagai akibat adanya mutasi personil dan perkembangan
dalam organisasi.
b. Disertai laporan adanya kerusakan atau kehilangan suatu
barang yang memerlukan penggantinya.33
Dalam merumuskan dan menentukan kebutuhan barang-barang tersebut
terutama yang tergolong “pakai habis” (expendable), dalam rangka
mencukupi kebijaksanaan penyediaan, perlu kiranya diperhatikan azas
selektif dan responsif. Selektif dalam kaitannya dengan jenis atau
macamnya, dan responsif dalam kaitannya dengan jumlah atau besarnya
kebutuhan jenis barang yang bersangkutan.34
Selain itu perlu diperhatikan agar dalam menyusun rencana kebutuhan
tersebut tidak terjadi perencanaan yang terlalu tinggi (over estimation) dan
tidak pula perencanaan yang terlalu rendah (under estimation), yang
berakibat akan mempengaruhi buruknya efisiensi dan Kreatifitas.
33 ? Taufik Kurniawan, Op.Cit., hal.25. 34 ? Moekijat, Administrasi Kantor. (Bandung: Alumni 1999), hal.97.
33
E. Pengertian Kreatifitas Kerja/ Kinerja yang diharapkan
Kinerja adalah terjemahan dari "work performance" atau "job
performance". Dalam beberapa kamus bahasa Inggris dijelaskan bahwa,
"performance is the ability to perform; capacity to achieve a desired result".
(Websters Third New International Dictionary, 1966). "The act of performing;
execution; completion achievement" (New Practical Standard Dictionary,
1956). "The execution of accomplishment of work" (The Random House
Dictionary of English Language, 1968).35
Hoy dan Miskel mengatakan bahwa "Performance = f (ability x
motivation)".36 Kinerja adalah fungsi dari abilitas dan motivasi.
Kreatifitas Kerja anggota-anggota suatu organisasi ditentukan oleh
kemampuan dan motivasinya. Terdapat korelasi yang positif antara motivasi
dengan penampilan kerja.
Kreatifitas kerja dari karyawan atau staf sangat tergantung pada
kemampuan dan motivasinya. Bila setiap karyawan atau staf mempunyai
kemampuan dan motivasi kerja, maka hasilnya akan nampak pada penampilan
kerjanya dalam bentuk produktivitas kerja.
Kinerja dapat dilihat dalam wujud kematangan kerja anggota-anggota
suatu organisasi. Teori Ilmu Administrasi situasional dari Hersey dan
Blanchard telah menempatkan faktor kematangan kerja (job maturity) para
pengikut atau bawahan itu demikian penting sehingga sangat menetukan
dalam memilih gaya Ilmu Administrasi mana yang paling efektif untuk suatu
35 ? H.A.R. Tilaar, Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Era Globalisasi. (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1999), hal.200.36 ? Omar Hamalik, Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), hal.197.
34
organisasi. Hersey dan Blanchard mengatakan "maturity not as age or
emotional stability but as desire for achievement, willingness to accept
responsibility, and task-related ability and experience".37
Kematangan merupakan kapasitas seseorang dalam merumuskan
tujuan serta kemampuan untuk mencapai tujuan itu, kemauan dan kemampuan
bertanggung jawab, berpendidikan dan berpengalaman sebagai individu atau
kelompok.
Secara umum, dikatakan oleh Achmad S. Ruky, yang dimaksud
dengan Kinerja adalah perbandingan atau rasio output dan input. Penggunaan
rasio ini perlu memperhatikan aspek staf (kualitas dan jumlahnya, aspek
pimpinan kelompok) dan pembina, maupun aspek rumusan sasaran tenaga
kerja yang harus dicapai di samping kapasitas mesin pengolahnya
(teknologi).38
Konsep kreatifitas kerja dikembangkan untuk mengukur besarnya
kemampuan menghasilkan nilai tambah atas komponen masuknya yang
digunakan. Kinerja mengutarakan cara pemanfaatan secara baik terhadap
sumber-sumber dalam memproduksi barang atau jasa.
Kinerja yang meningkat, berarti performansi yang baik akan menjadi
feedback bagi usaha atau memotivasi staf pada tahap berikutnya. Semakin
besar kemampuan itu dibina semakin efektif pemanfaatan sumberdaya yang
digunakan dan itu berarti akan dapat menekan besarnya biaya per unit.
Secara makro berlaku konsep yang serupa. Untuk menghasilkan tingkat
kinerja yang tinggi ada ketergantungan pada aspek teknologi yang dipakai di
37 ? James F. Stoner, Op.Cit. hal.486. 38 ? Achmad S. Ruky, Sistem Manajemen Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia. (Jakarta: PT Gramedia, 2001), hal.10.
35
samping pada aspek keterampilan kualitas sumber daya yang digunakan.
Dalam hubungan itu dapat dijumpai kaitan antara aspek kinerja dengan aspek
keterampilan pelaksana dan prosesnya. Namun demikian secara makro kinerja
tidak hanya dipengaruhi oleh keterampilan saja, melainkan juga oleh berbagai
faktor lain termasuk lingkungan di mana kegiatan dilakukan. Sementara itu
melalui lingkup pendekatan mikro, kinerja mempunyai hubungan yang lebih
erat dengan prestasi yang optimal karena telah dirawat dan dijaga
produktivitasnya.
Tujuan dari peningkatan kinerja SDM ini adalah untuk meningkatkan
efisiensi material, meminimalkan biaya per unit dan memaksimalkan output
per jam kerja. Peningkatan kinerja SDM merupakan hal penting. Mengingat
manusialah yang mengelola modal, sumber alam dan teknologi, sehingga
dapat meperoleh keuntungan darinya.
Kreatifitas Kerja merupakan suatu sikap mental yang selalu
mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari
kemarin dan hari esok harus lebih baik dari kemarin dan hari esok harus lebih
baik dari hari ini. Indikator yang tepat digunakan sebagai kriteria manfaat dan
komponen-komponen pengukuran kinerja antara lain adalah peningkatan
prestasi kerja, penurunan absensi dan perputaran (turn over) tenaga kerja.
Sedangkan untuk mengukur kreatifitas kehidupan kerja dapat dilihat
dari peningkatan kepuasan kerja dan penurunan stress.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kreatifitas kerja adalah:
a. Manusia
36
Faktor manusia mencakup beberapa aspek antara lain kuantitas, tingkat
keahlian, latar belakang kebudayaan dan pendidikan, kemampuan sikap,
minat, struktur pekerja, jenis kelamin.
b. Modal
Faktor modal meliputi aspek modal tetap, teknologi dan bahan baku.
c. Faktor metode (proses) meliputi tata ruang tugas, penanganan bahan baku
penolong dan mesin, perencanaan dan pengawasan produksi, pemeliharaan
melalui pencegahan, teknologi yang memakai cara alternatif.
d. Faktor produksi, meliputi kuantitas, kualitas ruangan produksi, struktur
campuran, spesialisasi produksi.
e. Faktor lingkungan organisasi (internal) meliputi organisasi dan
perencanaan, kebijaksanaan personalia, sistem manajemen, gaya Ilmu
Administrasi, kondisi kerja, ukuran Organisasi, iklim kerja, sistem
intensif.
f. Faktor lingkungan negara (faktor eksternal) meneliti struktur sosial politik,
struktur industri, perusahan, tujuan pengembangan jangka panjang.
g. Faktor lingkungan internasional (regional) meliputi kondisi perdagangan
dunia, masalah-masalah perdagangan internasional, kebijaksanaan migrasi
tenaga kerja.
h. Umpan balik
Umpan balik menunjukkan bagaimana masyarakat menilai kuantitas dan
kualitas produksi beberapa banyak yang harus dibayarkan untuk masukan-
37
masukan utamanya (tenaga kerja dan modal) di mana masyarakat
menawarkan pada Organisasi. 39
Terdapat dua faktor penting yang berpengaruh terhadap menurunnya
pertumbuhan produktivitas dan kinerja, yaitu faktor ekonomi dan faktor
kelembagaan. Faktor ekonomi dalam hubungannya dengan performansi
produktivitas, cenderung untuk menekankan pendekatan pada faktor-faktor
ekonomi makro yang memberi konstribusi langsung pada pertumbuhan, faktor
kelembagaan pendekatannya lebih mengkonsentrasikan pada perilaku, sikap
dan motivasi di antara pelaku-pelaku ekonomi.
Dengan pendekatan sistem, faktor yang dapat mempengaruhi kinerja
staf dapat digolongkan pada tiga kelompok yaitu:
a. Yang menyangkut kualitas dan kemampuan fisik
Kualitas dan kemampuan staf dipengaruhi oleh tingkat pendidikan,
latihan, motivasi kerja, etos kerja, mental dan kemampuan fisik staf
yang bersangkutan. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin
tinggi pula tingkat kinerja. Latihan kerja melengkapi staf dengan
keterampilan. Bagi para pemimpin organisasi, program dan
penyediaan fasilitas merupakan investasi berharga yang hasilnya dapat
diperoleh kembali dalam bentuk peningkatan kinerja staf.
b. Sarana Pendukung
Sarana pendukung untuk meningkatkan kreatifitas kerja pegawai dapat
dikelompokkan dalam dua golongan yaitu:
39 ? Bambang Tri Cahyono, Manajemen Sumber Daya Mnusia, (Jakarta: Badan Penerbit IPWI, 2002), hal.283-287.
38
1) Menyangkut lingkungan kerja termasuk teknologi, sarana dan
peralatan produksi yang digunakan, tingkat keselamatan kerja
serta suasana dalam lingkungan kerja itu sendiri.
2) menyangkut kesejahteraan staf yang tercermin dalam sistem
pengupahan dan jaminan sosial, serta jaminan kelangsungan
kerja.
Peningkatan kinerja mustahil berhasil jika hanya dilancarkan dalam
bidang-bidang tertentu saja. Masalah kinerja merupakan masalah sistem dalam
arti tertentu, karena ada banyak segi dari pekerjaan dan kegiatan organisasi
yang mempunyai dampak terhadap kreatifitas kerja pegawai.
Faktor pertumbuhan kinerja yang sangat penting adalah material dan
tenaga kerja. Meningkatkan kinerja juga tergantung pada pemilihan bahan-
bahan maupun pendayagunaan secara optimal. Dalam bidang tenaga kerja
peningkatan kinerja diupayakan bahwa salah satu arena potensial tertinggi
dalam peningkatan kinerja adalah mengurangi jam kerja yang tidak produktif,
lamanya staf bekerja dan proporsi menempatkan waktu yang produktif sangat
tergantung pada cara pengaturan, latihan, administrasi dan manajemennya.
BAB III
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
39
A. Gambaran Umum Kecamatan Karangwareng Kabupaten Cirebon
Kecamatan Karangwareng merupakan sebuah kecamatan yang berada
di Kabupaten Cirebon. Dengan kedaan iklim yang tropis dan mempunyai
banyak lahan yang luas seperti Kecamatan yang berada di lingkungan
Kabupaten Cirebon, maka keadaan geografis semacam ini dimanfaatkan oleh
penduduk atau warga di Kecamatan Karangwareng Kabupaten Cirebon
dengan bercocok tanam baik mengolah hasil kebun yang produktif maupun
bertani kendati ada beberapa lainnya yang mempunyai mata pencaharian
sebagai Guru, PNS, mapun berdagang dan pekerja lepas.
Kualitas Sumber Daya alam di lingkungan Kecamatan Karangwareng
Kabupaten Cirebon memang sangat baik dan potensial kendati belum
sepenuhnya dimanfaatkan secara produktif tetapi dirasakan baik pembangunan
maupun penggalaan sumbangsih dari pemerintah memang cukup membantu
dalam hal penataan wilayah maupun pembangunan fisik dan material seperti
adanya program P2KP, Pronangkis (Program Penanggulangan Kemiskinan),
Program Paket maupun program pemerintah dalam hal bantuan lainnya. Oleh
sebab itu peran Kecamatan Karangwareng dirasakan sangat penting dalam hal
ini Camat selaku pimpinan Wilayah Kecamatan terus berusaha Pro Aktif
dalam mewujudkan programnya kepada tujuan organisasi yang telah
direncanakan demi terwujudnya sistem pemerintahan yang baik.
A. Stuktur Organisasi
40
42
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2003 tentang
Pedoman Organisasi Perangkat Daerah, bahwa camat adalah perangkat daerah
yang memimpin wilayah kecamatan dan bertugas membantu Bupati/Walikota.
dengan ketentuan yang berlaku dan dalam pelaksanaan kewenangannya camat
bertanggung jawab kepada Bupati/Walikota melalui Sekretaris Daerah.
Adapun struktur organisasi Kecamatan Karangwareng, sebagaimana dalam
gambar berikut.
Gambar : 1
Struktur Organisasi Kecamatan Karangwareng
Sumber : Kecamatan Karangwareng, 2007
Keterangan :
Garis Hubungan Operasional _____________
Garis Hubungan Koordinasi & Fasilitasi ...........................
41
CAMAT
SEKMATKel Jabatan Fungsional
KASI
PEM
KASI
EKBANG
KASI
TRATIB
KASI
KESRA
KASI
YANUM
Desa Kelurahan esa
B. Tugas dan Fungsi
Uraian Tugas Camat, Sekretariat Kecamatan Dan Seksi-Seksi Pada
Pemerintah Kecamatan Di Lingkungan Kecamatan Karangwareng
a. Bahwa dengan telah berlakunya Keputusan Bupati Cirebon tentang
Organisasi dan tata Kerja Pemerintahan Kecamatan pada Daerah
Kabupaten Cirebon, maka perlu diatur lebih lanjut Uraian Tugas camat,
Sekretariat Kecamatan dan seksi-seksi pada Pemerintahan Kecamatan di
lingkungan Pemerintahan Kabupaten Cirebon, sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
b. Bahwa untuk maksud sebagaimana huruf a diatas, perlu ditetapkan dengan
Keputusan Bupati.
1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-
daerah Kabupaten/Kota dalam Lingkungan Propinsi Jawa Barat
(Berita Negara Tahun 1950);
2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2004, Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4437);
3. Undang–undang Nomor 33 Tahun 2004, tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah ( Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor : 4438);
4. Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999, tentang Perubahan Atas
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang pokok-pokok
42
Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 3890);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000, tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom
(Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor : 3952);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003, tentang Pedoman
Organisasi Perangkat Daerah;
Susunan Organisasi Kecamatan Karangwareng, terdiri :
a. Camat;
b. Sekretariat Kecamatan;
c. Seksi Pemerintahan;
d. Seksi Ketentraman dan Ketertiban;
e. Seksi Ekonomi dan Pembangunan;
f. Seksi Kesejahteraan sosial;
g. Seksi Pelayanan Umum;
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
1. Camat
Tugas pokok Camat adalah untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi
sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, Camat mempunyai uraian
tugas :
a.Membantu Bupati dalam melaksanakan tugas dibidang penyelenggaraan
tugas dibidang penyelenggaraan pemerintahan ,pembangunan dan
kehidupan kemasyarakatan di Kecamatan;
43
b.Mengelola rencana dan program kerja Kecamatan sebagai pedoman
pelaksanaan tugas sesuai dengan kebijakan pemerintah daerah;
c.Menetapkan rencana dan program kerja kecamatan sesuai dengan
kebutuhan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
d.Melaksanakan pengelolaan kegiatan kecamatan;
e.Memberikan saran, pertimbangan dan rekomendasi mengenai situasi
perkembangan kecamatan sebagai bahan penetapan kebijakan umum
daerah;
f. Menyelenggarakan koordinasi dan kerja sama dengan instansi
pemerintah, swasta dan lembaga terkait lainnya untuk kelancaran
pelaksanaan tugas;
g.Melakukan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan untuk bahan
perbaikan kedepan, sesuai kebutuhan dan ketentuan Perundang-
undangan yang berlaku;
h.Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan sebagai bahan informasi dan
pertanggung jawaban kepada Bupati;
i. Melaksakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Bupati.
2. Sekretaris Kecamatan
Tugas pokok dan fungsi, Sekretariat Kecamatan adalah untuk
melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud ayat (1)
pasal ini, Sekretarita kecamatan mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a. Menyusun rencana dan program kerja tahunan Sekretariat kecamatan;
44
b.Mempersiapkan pedoman dan petunjuk pelaksanaan kegiatan ketata
usahaan meliputi ; urusan umum, program, pelaporan, keuangan dan
kepegawaian.
c. Melakukan pelayanan ketatausahaan pada seksi-seksi di lingkungan
kecamatan;
d.Melakukan urusan surat menyurat , kearsipan, dokumentasi, kehumasan
dan protokoler;
e. Melaksanakan urusan rumah tangga kantor meliputi; K3 dan
perlengkapan kebutuhan kantor;
f. Mengurus perpustakaan kantor;
g.Mempersiapkan usul perubahan status CPNS menjadi PNS, kenaikan
pangkat dan cuti pegawai;
h.Melakukan registrasi kearsipan pegawai;
i. Mempersiapkan peserta pra jabatan, diklat struktural dan fungsional
serta ujian dinas;
j. Melaksanakan penyusunan anggaran;
k.Melaksanakan pengelolaan keuangan meliputi; penerimaan,
pengeluaran, pertanggung jawaban dan pembukuan;
l. Melaksanakan pembayaran biaya perjalanan dinas;
m. Melaksanakan pembayaran listrik, telepon dan air;
n.Mewakili Camat apabila Camat berhalangan melaksanakan tugasnya;
o.Melaksanakan evaluasi kegiatan kecamatan;
p.Melaksanakan penyusunan kegiatan kecamatan;
q.Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan oleh Camat.
45
3. Seksi Pemerintahan
Tugas Pokok dan Fungsi Seksi Pemerintahan adalah untuk melaksanakan
tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, Seksi
Pemerintahan mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a. menyusun rencana dan program kerja tahunan seksi pemerintahan;
b. menyediakan peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis,
pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang
berhubungan dengan urusan pemerintahan sebagai pedoman serta
landasan kerja;
c. mengumpulkan, mengolah serta evaluasi data yang berhubungan
dengan kegiatan pemerintahan;
d. melaksanakan identifikasi permasalahan yang dihadapi dalam
mengelola Seksi Pemerintahan dan mencari petunjuk pemecahannya;
e. melaksanakan evaluasi kegiatan Seksi Pemerintahan;
f. menyusun laporan kegiatan Seksi Pemerintahan;
g. pembinaan ideologi negara, kesatuan bangsa dan kemasyarakatan;
h. memfasilitasi kegiatan yang berhubungan dengan penyelenggaraan
pemilihan umum sesuai dengan ketentuan umum sesuai dengan
perundang-undangan yang berlaku;
i. menciptakan ketahanan nasional dan pengawasan atas kegiatan
organisasi untuk kepentingan asing;
j. pelaksanaan pengambilan sumpah / janji dan pelantikan Kepala Desa ,
Pimpinan dan Anggota Badan Permusyawarahan Desa (BPD);
k. melakukan penilaian atas laporan pertanggung jawaban Kepala Desa;
46
l. fasilitas penataan desa / kelurahan;
m. fasilitas penyusunan peraturan desa;
n. penyelenggaraan lomba / penilaian desa / kelurahan tingkat kecamatan;
o. pelaksanaan inventarisasi asset daerah atau kekayaan daerah lainnya
yang ada di wilayah kerja kecamatan;
p. mempersiapkan pertimbangan pengangkatan Kepala Kelurahan;
q. pembinaan terhadap panitia pencalonan dan pelaksanaan pemilihan
calon Kepala Desa;
r. fasilitas penyelenggaraan kerjasama antar desa dan penyelesaian
terhadap perselisihan sengketa yang terjadi di desa / kelurahan;
s. pembinaan dan penyelesaian sengketa batas antar desa / kelurahan;
t. pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pembinaan kelurahan;
u. penyelenggaraan bidang pertahanan, pencataan dan pendaftaran hak-
hak atas tanah serta memberikan rekomendasi mutasi hak atas tanah;
v. penyusunan nama-nama geografi (jalan, batas wilayah);
w. pembinaan dan bimbingan teknis penyusunan data dasar monografi
kelurahan / desa;
x. pengusulan penetapan batas wilayah kecamatan dan kelurahan / desa;
y. pengusulan penetapan pemekaran kelurahan / desa dan rekomendasi
untuk penetapan perubahan kelurahan / desa;
z. mempersiapkan rekomendasi pengangkatan anggota BPD;
aa.penyiapan pelantikan anggota BPD;
bb. penyiapan rekomendasi penetapan pjs Kepala Desa;
cc.penyiapan rekomendasi pengangkatan perangkat desa;
47
dd. penyiapan penilaian terhadap kinerja Skretariat Desa;
ee.penyiapan rekomendasi laporean pertanggungjawaban Kepala Desa;
ff. penyiapan rekomendasi pembentukan panitia Kepala Desa;
gg. penyiapan penilaian terhadap peraturan desa dan keputusan Kepala
Desa;
hh. penyiapan rekomendasi tukar menukar (ruslak sewa, gade, pinjam
pakai asset milik desa atau asset milik pemerintah kabupaten yang ada
di desa;
ii. penyiapan rekomendasi pemekaran / penghapusan desa, dusun, Rw dan
Rt;
jj. pengawasan atas tanah-tanah negara dan tanah asset pemerintah daerah
di wilayah kerja kecamatan;
kk. pembantuan terhadap pelaksanaan pembebasan tanah milik dan
pelepasan hak yang akan dipergunakan untuk kepentingan
pembangunan serta peralihan status tanah dari tanah negara menjadi
hak milik sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku;
ll. pembantuan dalam hal penetapan peruntukan, proses pengalihan dan
perubahan status tanah kekayaan desa yang berubah menjadi
kelurahan;
mm. pelaksanaan monitoring dan inventarisasi setiap kegiatan yang
berkaitan dengan penggunaan tanah terlantar, tanah negara bebas dan
tanah timbul di wilayah kerjanya sebagai bahan masukan kepada
Kepala Desa;
48
nn. mewakili Camat apabila, Camat dan sekretaris Kecamatan
berhalangan melaksanakan tugasnya;
oo. melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan oleh Camat.
4. Seksi Ketentraman dan Ketertiban
Tugas pokok dan fungsi seksi ketenteraman dan ketertiban adalah untuk
melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud ayat (1)
pasal ini,, seksi ketentraman dan ketertiban mempunyai uraian tugas :
a. menyusun rencana dan program kerja tahunan Seksi Ketentraman dan
Ketertiban;
b. menyediakan peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis,
pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang
berhubungan dengan ketentraman dan ketertiban sebagai pedoman
serta landasan kerja;
c. mengumpulkan, menghimpun dan mengolah data serta informasi yang
berhubungan dengan pelaksanaan tugas ketentraman dan ketertiban;
d. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan, pedoman dan petunjuk
teknis penyelenggaraan pengawasan, pengendalian dan pembinaan
serta bantuan teknis pelaksanaan bidang ketentraman dan ketertiban;
e. menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis di
bidang ketentraman dan ketertiban;
f. melaksanakan evaluasi pelaksanaan ketentraman dan ketertiban;
g. pembinaan ketentraman dan ketertiban;
h. membantu pendataan penggunaan alat pemadam kebakaran pada
semua jenis unit bangunan;
49
i. pembentukan Satuan Relawan Kebakaran (SATLAKAR);
j. pembinaan Pedagang Kaki Lima (PKL), becak dan ojek;
k. pemberian ijin keramaian umum dan pertunjukan;
l. fasilitas komunikasi Ormas dan Parpol dalam rangka kesatuan
bangsa;
m. penertiban pemasangan spanduk, billboard, pamlet dan selebaran yang
bersifat sosial dan komersial;
n. fasilitas penyelenggaraan operasi penegakan ketentraman dan
ketertiban umum;
o. pelayanan penerbitan surat keterangan serba guna;
p. pelayanan penerbitan surat keterangan kelakuan baik;
q. pengawasan dan penegakan peraturan daerah;
r. pelaksanaan koordinasi dan pembinaan Satuan Polisi Pamong Praja
dan perlindungan masyarakat;
s. penyiapan rekomendasi HO / ijin gangguan;
t. sosialisasi peraturan perundang-undangan dari produk hukum daerah;
u. pengawasan rambu-rambu lalu lintas di lingkungan jalan pemukiman
dan jalan umum;
v. penetapan pangkalan operasi kendaraan bermotor (Ojeg) sebagai
kendaraan penumpang / umum perintis dan kendaraan tidak bermotor
di wilayah kerjannya;
w. pengelolaan penyelenggaraan perparkiran di jalan dan tempat umum
pada kegiatan-kegiatan tertentu;
50
x. persiapan pemberian ijin tempat-tempat parkir yang menggunakan
garasi dan disewakan;
y. pengusutan dan pembongkaran pelanggaran ijin bangunan;
z. menyusun laporan seksi ketentraman dan ketertiban serta
mempersiapkan bahan penyusunan laporan Camat;
aa. mewakili Camat apabila, Camat dan Sekretaris Kecamatan
berhalangan dalam menjalankan tugasnya;
bb. melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan oleh Camat.
5. Seksi Ekonomi dan Pembangunan
Tugas Pokok dan fungsi Seksi Ekonomi dan Pembangunan adalah untuk
melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud ayat (1)
pasal ini, Seksi Ekonomi dan Pembangunan mempunyai uraian tugas :
a.menyusun rencana dan program kerja tahunan Seksi Ekonomi dan
Pembangunan;
b. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan,
kebijaksanaan teknis, petunjuk teknis dan bahan-bahan lainnya yang
berhubungan dengan urusan ekonomi dan pembangunan sebagai
pedoman dan landasan kerja;
c.menghimpun data dan informasi darana dan prasarana ekonomi dan
pembangunan;
d. menginventarisir permasalahan - permasalahan yang berhubungan
dengan ekonomi dan pembangunan;
e.menyelenggarakan pengelolaan sarana dan prasarana ekonomi dan
pembangunan;
51
f. mempersiapkan perumusan kebijaksanaan pengembangan ekonomi dan
pembangunan;
g. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
h. melakukan evaluasi pelaksanaan pengelolaan ekonomi dan
pembangunan;
i. fasilitasi pembangunan di bidang prasarana desa / kelurahan dan
pengembangan perekonomian desa / kelurahan;
j. pengkoordinasian, pembinaan dan pengawasan serta pelaporan
langkah-langkah penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran dan
kerusakan lingkungan;
k. pembinaan dan pengembangan serta pemantauan terhadap
perkembangan perindustrian dan perdagangan, pertambangan dan
energi, perkoperasian, UMK, dan golongan ekonomi lemah;
l. pengkoordinasian program peningkatan produksi pertanian,
perkebunan, perikanan dan kelautan;
m. pengawasan penyaluran dan pengembalian kredit dalam rangka
menunjang keberhasilan program peningkatan produksi pertanian;
n. pelaksanaan pencegahan atas pengembalian sumber daya alam tanpa
ijin dan dapat mengganggu serta membahayakan makhluk hidup;
o. pengawasan perijinan terhadap suatu usaha atau kegiatan diwilayah
kerjanya;
p. pembinaan usaha ekonomi desa dan masyarakat;
q. pengkoordinasian pelaksanaan pembangunan swadaya syarakat;
52
r. pemeliharaan dan rehab drainase dan trotoar di lingkungan,
pemukiman dan pedesaan;
s.pengawasan dan pembangunan drainase dan trotoar otonom;
t. pengawasan dan pengendalian penggalian jalan trotoar pada jalan
umum dan jalan lingkungan yang dilaksanakan oleh instansi pengelola
utilitas (PDAM, Listrik, dan Telkom);
u. pengawasan dan pengendalian pembangunan sarana pemerintah;
v. penyiapan pemberian ijin jalan masuk pekarangan termasuk jalan
masuk rumah-rumah non komersial di komplek perumahan /
pemukiman;
w. penyiapan program imbal swadaya masyarakat;
x. pendataan dan pembinaan pedagang yang memperoleh legalisasi
dengan menggunakan lahan milik pemerintah;
y. pendataan dan penomoran bangunan;
z.penyiapan rekomendasi Ijin Mendirikan Bangunan (IMB);
aa. penyiapan rekomendasi ijin usaha bidang peternakan, perikanan dan
pertanian;
bb. pendataan dan pendaftaran usaha kecil;
cc. pendataan harga pasar peternakan, perikanan dan pertanian;
dd. penyiapan rekomendasi ijin usaha sarang burung walet dan
pemotongan hewan;
ee. pendataan dan pengawasan perusahaan yang sudah maupun belum
mempunyai alat pengendalian dampak lingkungan;
53
ff. penyuluhan, pengawasan dan pengkoordinasian pengelolaan sampah
serta penyiapan ijin tempat pembuangan sampah;
gg. mewakili Camat apabilaCamat dan Sekretaris Kecamatan berhalangan
dalam menjalankan tugasnya;
hh. melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan oleh Camat.
6. Seksi Kesejahteraan Sosial
Tugas Pokok dan fungsi Seksi Kesejahteraan Sosial adalah untuk
melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud ayat (1)
pasal ini.
a. menyusun rencana dan program kerja tahunan Seksi Kesejahteraan
sosial
b. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan,
kebijaksanaan teknis, petunjuk teknis dan bahan-bahan lainnya yang
berhubungan dengan urusan kesejahteraan sosial sebagai pedoman dan
landasan kerja;
c. menghimpun data dan informasi sarana dan prasarana kesejahteraan
sosial;
d. menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan
dengan kesejahteraan sosial;
e. menyelenggarakan pengelolaan sarana dan prasarana kesejahteraan
sosial;
f. mempersiapkan perumusan kebijaksanaan pengembangan kesejahteraan
sosial;
g. pembinaan dan pengembangan ketenagakerjaan dan perburuhan;
54
h. pembinaan kegiatan pemberdayaan masyarakat;
i. fasilitasi kegiatan organisasi sosial / kemasyarakatan dan Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM);
j.pembinaan lembaga adat;
k. pencegahan dan penanggulangan bencana alam dan pengungsi;
l.penanggulangan masalah sosial;
m. penyiapan pemberian ijin dan pengawasan pengumpulan uang dan
atau barang untuk bantuan sosial;
n. pasilitasi pelaksanaan pemantauan daerah rawan bencana;
o. penyiapan rekomendasi dan pengawasan ijinpendaftaran swadaya
masyarakat yang bergerak di bidang sosial;
p. pelayanan penerbitan surat keterangan tidak mampu;
q. pembinaan dan pengawasan kegiatan program kesehatan masyarakat;
r. fasilitasi penyelenggaraan sarana dan pelayanan kesehatan, keluarga
berencana, pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan obat
terlarang;
s. pembinaan Usaha Kesehatan yang bersumber Daya Masyarakat
(UKDM);
t. pembinaan Puskesmas dan pemberian ijin sarana kesehatan dasar
swasta;
u. pasilitasi penyelenggaraan taman kanak-kanak dan pendidikan dasar;
v. pembinaan dan pengawasanprogram pendidikan, generasi muda,
keolahragaan, kebudayaan, kepramukaan serta peranan wanita;
w. pelaksanaan penyuluhan wajib belajar;
55
x. penyelenggaraan administrasi pendirian dan penutupan sekolah,
peningkatan peran serta masyarakat dibidang pendidikan;
y. pasilitasi perencanaan dan pelaksanaan pengadaan pendistribusian,
pendayagunaan dan perawatan sarana / prasarana pendidikan;
z. fasilitasi pelaksanaan pelantikan dan pengambilan sumpah Kepala
Sekolah Dasar Negeri dan Madrasah Ibtidaiyah;
aa. penyiapan rekomendasi pendirian SD / MI, SLTP dan SLTA Swasta
serta pemberian ijin penyelenggaraan PADU / Taman Bermain Anak;
bb. monitoring pelaksanaan UMR, proses pra penetapan tenaga kerja dan
pengawasan penyaluran tenaga kerja;
cc. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
dd. mewakili Camat apabila Camat dan Sekretaris Kecamatan
berhalangan dalam menjalankan tugasnya;
ee. melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan oleh Camat.
7. Seksi Pelayanan Umum
Tugas Pokok dan fungsi Seksi Pelayanan Umum adalah untuk
melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud ayat (1)
pasal ini, Seksi Kependudukan mempunyai uraian tugas :
a. menyusun rencana dan program kerja tahunan Seksi Pelayanan umum
b. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan,
kebijaksanaan teknis, petunjuk teknis dan bahan-bahan lainnya yang
berhubungan dengan urusan kependudukan sebagai pedoman dan
landasan kerja;
c. menghimpun data dan informasi sarana dan prasarana kependudukan;
56
d. menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan
dengan kependudukan;
e. menyelenggarakan pengelolaan sarana dan prasarana kependudukan;
f. mempersiapkan perumusan kebijaksanaan pengembangan
kependudukan;
g. pelayanan penyelenggaraan administrasi dan pendaftaran penduduk;
h. pelayanan penerbitan Kartu Keluarga (KK);
i. pelayanan penerbitan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
57
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Tentang Pelaksanaan Ilmu Administrasi
Dalam mengidentifikasikan dan menentukan hasil Penelitian tentang
Peranan Ilmu Administrasi yang dilaksanakan oleh Camat dalam upaya
mencapai Kreatifitas Kerja Pegawai di Kecamatan Karangwareng Kabupaten
Cirebon , maka Penulis menggunakan beberapa teknik pembobotan terhadap
kuesioner dengan menggunakan skala likert dengan 4 (empat) kategori
jawaban untuk setup pertanyaan yang diajukan kepada respondent'
- Apabila jawabannya a diberi nilai 1
- Apabda jawabannya b diberi nilai 2
- Apabila jawabannya c diberi nilai 3
- Apabila jawabannya d diberi nilai 4
Langkah awal penulis sebelum dilakukan perhitungan terhadap
penilaian data dari data primer, terlebih dahulu dilakukan penghitungan
jumlah kelas dan interval kelas.
Tujuan dilakukannya perhitungan jumlah kelas sebagai alat bantu
untuk menyajikan data, khususnya untuk mengetahui penilaian apakah
penerapan Ilmu Administrasi yang dilakukan Camat dalam upaya mencapai
Kreatifitas Kerja Pegawai di Kecamatan Karangwareng Kabupaten Cirebon
memiliki kualitas baik, kurang baik, Cukup Baik atau tidak baik Perhitungan
ini :
58
58
59
Dari hasil data primer variabel Penerapan Ilmu Administrasi yang berhasil
dikumpulkan , dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 3
Daftar Nilai Kuisioner Variabel X (Penerapan Ilmu Administrasi)
RESPONDENDAFTAR PERTANYAAN
JUMLAHRATA-
RATA1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 4 4 3 4 4 3 3 3 3 33 3.3
2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 32 3.2
3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 4 32 3.2
4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 37 3.7
5 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 34 3.4
6 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 34 3.4
7 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 34 3.4
8 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 36 3.6
9 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 36 3.6
10 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 31 3.1
11 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 32 3.2
60
12 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 34 3.4
13 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 32 3.2
14 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 37 3.7
15 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 32 3.2
16 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 37 3.7
17 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 35 3.5
18 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 34 3.4
19 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 35 3.44
RATA-RATA 34.05 3.40
Sumber : Data Primer (Penerapan Ilmu Administrasi)
Sesuai dengan perhitungan data diatas, maka penulis dapat menyimpulkan
bahwa Penerapan Ilmu Administrasi, menurut hasil quisioner dari responden saat
ini adalah rata-rata sebesar 3.40 atau dapat diidentifikasi " Cukup Baik ".
Berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut, maka dapat diidentifikasikan
bahwa Penerapan Ilmu Administrasi dalam melaksanakan pemerintahannya
sejauh ini cukup Baik, Camat Karangwareng selalu memberikan instruksi yang
bersifat membangun, bertanggung jawab dan pro aktif dalam segala macam
bentuk kegiatan.
Camat Karangwareng merupakan sebuah figur pemimpin yang dapat
mengerti aspirasi bawahan, dan sejauh ini gaya Ilmu Administrasinya cukup
disukai oleh bawahan dan mampu mengkondisikan ruang lingkup kerja yang lebih
baik.
61
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
RATA-RATA
JUMLAH
2 4 6 8
10 12 14 16 18
RATA
-RAT
A
JUMLAH
0
5
10
15
20
25
30
35
40
JUMLAH
RATA-RATA
Gambar 2Daftar Nilai Kuisioner Variabel X (Penerapan Ilmu Administrasi)
62
63
(Kinerja Pegawai)2.
B. Hasil Penelitian Tentang Kreatifitas Kerja Pegawai Kecamatan
Karangwareng Kabupaten Cirebon
Tabel 3
Daftar Nilai Kuisioner Variabel Y
(Kreatifitas Kerja Pegawai Kecamatan Karangwareng Kabupaten Cirebon)
RESPONDEN
DAFTAR PERTANYAAN
JUMLAH
RATA-
RATA1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 34 3.4
2 2 3 3 4 4 4 3 4 3 3 33 3.3
3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 33 3.3
4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 35 3.5
5 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 35 3.5
6 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 33 3.3
7 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 34 3.4
8 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 34 3.4
9 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 37 3.7
10 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 35 3.5
11 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 36 3.6
12 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 36 3.6
13 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 36 3.6
14 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 37 3.7
15 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 35 3.5
16 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 34 3.4
17 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 37 3.7
18 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 34 3.4
64
0
5
10
15
20
25
30
35
40
3 6 9 12 15 18
JUMLAH
RATA-RATA
19 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 34 3.44
RATA-RATA 34.84 3.49
Sesuai dengan data hasil penelitian tentang variabel Kreatifitas Kerja
Pegawai Kecamatan Karangwareng Kabupaten Cirebon adalah sebagai berikut:
Berdasarkan Pendapat dari 19 Responden mendapatkan hasil rata-rata
sebesar 3.49 atau dapat diidentifikasikan bahwa Kreatifitas Kerja Pegawai
Kecamatan Karangwareng Kabupaten Cirebon ” Baik”.
Gambar 3Daftar Nilai Kuisioner Variabel Y
(Kreatifitas Kerja Pegawai)
65
C. Analisa Uji Korelasi Variabel X (Penerapan Ilmu Administrasi)
terhadap Variabel Y (Kreatifitas Kerja Pegawai)
Cara penulis dalam menguji hipotesis, dalam penelitian ini menggunakan
anlisis koefesien Korelasi (r) dengan rumus product moment, yaitu teknik
perhitungan data untuk mengetahui hubungan antara Variabel X (penerapan Ilmu
Administrasi) dan Variabel Y (Kreatifitas Kerja Pegawai)
Tabel 5Daftar Analisa Uji Korelasi Variabel X dan Variabel Y
( Penerapan Ilmu Administrasi Terhadap Kreatifitas Kerja Pegawai)RESPONDEN X Y X2 Y2 XY
1 33 34 1089 1156 1122
2 32 33 1024 1089 1056
3 32 33 1024 1089 1056
4 37 35 1369 1225 1295
5 34 35 1156 1225 1190
6 34 33 1156 1089 1122
7 34 34 1156 1156 1156
8 36 34 1296 1156 1224
9 36 37 1296 1369 1332
10 31 35 961 1225 1085
11 32 36 1024 1296 1152
12 34 36 1156 1296 1224
13 32 36 1024 1296 1152
14 37 37 1369 1369 1369
66
15 32 35 1024 1225 1120
16 37 34 1369 1156 1258
17 35 37 1225 1369 1295
18 34 34 1156 1156 1156
19 35 34 1225 1156 1190
∑ 647 662 22099 23098 22554
Diketahui : ∑ fX = 647 ∑ fX2 = 22099∑ fXY = 22554
∑ fY = 662 ∑ fY2 = 23098 n = 19
r XY = n.∑ XY – (∑ X) (∑ Y)
n.(∑ X 2) - .(∑ X 2) (n. ∑ Y2)- (∑ Y 2)
r XY = 19 x 22554 – (647) (662)
19x (647) 2 - .( 647)2 (19x (662)2 - (662) 2
r XY = 428526 - 428314
19 x 418609 - .( 418609) (19x (438244) - (438244)
r XY = 212
(7953571 – 418609 ) (8326636 - 438244)
r XY = 212
(7534962 ) (7888392)
67
r XY = 212
594387
r XY = 212
770.96
r XY = 0. 27
Berdasarkan perhitungan koefesien Korelasi (r) dengan rumus product
moment, yaitu teknik perhitungan data untuk mengetahui hubungan antara
Variabel X (Ilmu Administrasi) dan Variabel Y (Kreatifitas Kerja Pegawai) dan
menghasilkan angka 0.27 atau dapat di identifikasi kan bahwa hubungannya
68
Tabel 6Keterangan Product Moment
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19
VARIABEL Y
VARIABEL X
RESPONDEN
lemah.
Gambar 4Daftar Analisa Uji Korelasi Variabel X dan Variabel Y
(Pelaksanaan Ilmu Administrasi Terhadap Peningkatan Kreatifitas Kerja Pegawai)
69
B A B V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dari perhitungan data statistika dari
Penerapan Ilmu Administrasi yang dilaksanakan oleh Camat dalam upaya
meningkatkan Kreatifitas Kerja Pegawai di Kecamatan Karangwareng
Kabupaten Cirebon, maka penulis dapat memberikan beberapa kesimpulan
antara lain :
a. Penerapan Ilmu Administrasi yang dilakukan Camat Karangwareng
menurut hasil quisioner dari 19 responden saat ini adalah rata-rata sebesar
3.40 atau dapat diidentifikasi " Cukup Baik".
b. Kreatifitas Kerja Pegawai Kecamatan Karangwareng Kabupaten Cirebon
dari 19 Responden mendapatkan hasil rata-rata sebesar 3.49 atau dapat
diidentifikasikan bahwa Kreatifitas Kerja Pegawai di Kantor Kecamatan
Karangwareng Kabupaten Cirebon” Baik”.
c. Berdasarkan perhitungan koefesien Korelasi (r) dengan rumus product
moment, yaitu teknik perhitungan data untuk mengetahui pengaruh
hubungan antara Variabel X (Penerapan Ilmu Administrasi) dan Variabel
Y (Kreatifitas Kerja Pegawai) dan menghasilkan angka 0.27 atau dapat di
identifikasi kan bahwa hubungannya lemah.
70
d. Solusi yang bisa penulis kemukakan adalah diharapkan Camat mampu
lebih menguasai dan menerapkan ilmu administrasi dan mjempunyai daya
nalar dan kreatifitas untuk lebih bersikap pro aktif dan profesiona dalam
hal penerapannya, selain itu sistem pendekatan kekeluargaan antar
bawahan dan atasan harus mampu tercipta dengan baik.
B. Saran
Saran yang bisa penulis sampaikan sebagai bahan masukan kepada
Camat Karangwareng untuk dapat meningkatkan Kreatifitas Kerja Pegawai di
Kantor Kecamatan Karangwareng Kabupaten Cirebon, yaitu
a. Camat Karangwareng agar lebih memahami figur seorang pemimpin dan
memberikan contoh yang baik kepada para bawahannya.
b. Ketika dirasa dengan penerapan figur Ilmu Administrasi saja kurang
begitu efektif dalam meningkatkan Kreatifitas Kerja Pegawai maka Camat
Karangwareng harus mampu melakukan terobosan inovasi lain guna lebih
meningkatkan Kreatifitas Kerja Pegawai di Kantor Kecamatan
Karangwareng Kabupaten Cirebon.
71
70
PENERAPAN ILMU ADMINISTRASI TERHADAP PENINGKATAN KREATIFITAS KERJA PEGAWAI DI
KECAMATAN KARANGWARENG KABUPATEN CIREBON
SkripsiDiajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat-syarat
Guna Mendapatkan Gelar Sarjana Strata Satu (SI)Jurusan Ilmu Administrasi Negara
Oleh :
NENDI SUPRIATNA
NPM. 06.014.068
SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI KAWULA INDONESIA
STIAKIN JAKARTA
72
2008
SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI
KAWULA INDONESIA (STAKIN)
LEMBAR PERSETUJUAN
Nama : NENDI SUPRIATNA
NPM : 06.014.068
Program Studi : Strata Satu (S1)
Jurusan : Ilmu Administrasi Negara
Konsentrasi : Administrasi Pemerintahan
Judul :
”PENERAPAN ILMU ADMINISTRASI TERHADAP PENINGKATAN KREATIFITAS KERJA PEGAWAI DI KECAMATAN KARANGWARENG KABUPATEN CIREBON”
Penguji I : ..................................... .............................
Penguji II : ..................................... ..............................
Penguji III : .................................... .............................
Pembimbing Materi Pembimbing Teknis
(_______________________) (________________________)
73
LEMBAR PENGESAHAN
Telah dipertahankan dan disyahkan di hadapan Sidang Penguji Skripsi Sekolah
Tinggi Ilmu Administrasi Kawula Indonesia, Program Strata Satu (S1) Ilmu
Administrasi Negara di Jakarta.
Hari :Tanggal :
Panitia Penguji :
1.
2.
3.
4.
5.
SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASIKAWULA INDONESIA
Ketua,
Roy BB Janis, SH.
74
i
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji kami panjatkan kepada Allah SWT Tuhan YME,
yang telah melimpahkan berbagai karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini, walaupun dalam bentuk sederhana dan masih jauh dari
kesempurnaan, baik isi maupun cakupannya.
Penyusunan skripsi ini tidak lain merupakan tugas dan kewajiban yang
diberikan kepada Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Kawula Indonesia
(STIAKIN) Jakarta, yang akan diajukan dalam memenuhi salah satu syarat
Akademik dalam menempuh ujian Sarjana (S1) jurusan Ilmu Administrasi
Negara, Konsentrasi Ilmu Administrasi Pemerintahan.
Harapan penulis kiranya para pemerhati berkenan memberikan saran dan
kritik yang baik untuk penyempurnaan penyusunan skripsi ini.
Akhirnya dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :
1. Bapak Roy BB Janis, SH , sebagai Ketua Yayasan merangkap Ketua
STIAKIN Jakarta.
2. Bapak Drs. H. Gunawan Tangkilisan SE,SH,MBA,MM, selaku Puket I .
3. Bapak selaku Pembimbing Materi.
4. Bapak selaku Pembimbing Teknik.
75
ii
5. Bapak- Ibu Dosen STIAKIN yang telah membantu dan membimbing kami
selama mengikuti pendidikan.
6. Para Staf Sekretariat STIAKIN Jakarta.
7. Camat dan Pegawai Kecamatan Karangwareng Kabupaten Cirebon
8. Kepada rekan-rekan keluarga yang telah membantu dan memberikan motivasi
dan semangat di segala hal.
Atas segala dorongan dan bantuan serta dukungannya baik moril maupun
materiil, sehingga memungkinkan penyelesaian skripsi ini, seraya teriring doa
semoga Tuhan senatiasa memberikan pahala dan kebaikan yang setimpal.
Demikian kata pengantar, penulis berharap kiranya skripsi ini dapat
bermanfaat bagi kita semua pihak dimasa sekarang maupun masa yang akan
datang.
Cirebon, Januari 2008
Penulis,
NENDI S
76
iii
ABSTRAKSI
Nama : NENDI SUPRIATNANPM : 06.014.068Judul : ”PENERAPAN ILMU ADMINISTRASI TERHADAP PENINGKATAN KREATIFITAS KERJA PEGAWAI DI KECAMATAN KARANGWARENG KABUPATEN CIREBON”
Dalam pencapaian tujuan organisasi diperlukan adanya tenaga kerja atau pegawai yang potensial dan mampu berkreatifitas kerja dengan baik tetapi juga memerlukan pemahaman dan pengetahuan tentang konsep ilmu administrasi yang baik sehingga tercipta suasana pekerjaan yang rapih, tertib, dinamis dan mampu mencapai target yang telah ditentukan.
Ilmu Administrasi adalah rangkaian kegiatan perbuatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam suatu kerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Secara umum telah diterima bahwa peran manusia dalam suatu organisasi merupakan faktor penentu berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai tujuannya peran pegawai yang mampu berkreatifitas dirsakan sangat menunjang keberhasilan sebuah organisasi.
Objek penelitian yang sengaja penulis pilih adalah di Kecamatan Karangwareng Kabupeten Cirebon yang merupakan sebuah wilayah yang strategis dan terdiri dari beberapa Desa yang tersentral pemerintahannya oleh kecamatan.
Berdasarkan uji analisis yang penulis dapatkan dari penelitian di lapangan bahwa penerapan ilmu Administrasi yang dilakukan oleh Camat Karangwareng Kabupaten Cirebon, menurut hasil quisioner dari responden saat ini adalah rata-rata sebesar 3.40 atau dapat diidentifikasi " Cukup Baik ".Dan dari Pendapat 19 Responden yang dijadilan sampel mendapatkan hasil rata-rata sebesar 3.49 atau dapat diidentifikasikan bahwa kreatifitas kerja pegawai dirasakan ” Baik”. Hubungan antara Variabel X (Penerapan Ilmu Administrasi) dan Variabel Y (Kreatifitas Kerja Pegawai) menghasilkan angka 0.27 atau dapat di identifikasi kan bahwa hubungannya lemah.
Diharapkan Camat mampu lebih menguasai dan menerapkan ilmu administrasi dan mjempunyai daya nalar dan kreatifitas untuk lebih bersikap pro aktif dan profesional dalam hal penerapannya, selain itu sistem pendekatan kekeluargaan antar bawahan dan atasan harus mampu tercipta dengan baik.
77
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL---------------------------------------------------------------------i
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ---------------------------------------------ii
BERITA ACARA SIDANG SKRIPSI----------------------------------------------iii
KATA PENGANTAR ----------------------------------------------------------------iv
ABSTRAK------------------------------------------------------------------------------vi
DAFTAR ISI---------------------------------------------------------------------------vii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah-----------------------------------------------1
B. Identifikasi Masalah----------------------------------------------------3
C. Pembatasan Masalah----------------------------------------------------4
D. Tujuan Penelitian-------------------------------------------------------4
E. Kegunaan Penelitian ---------------------------------------------------5
F. Hipotesis -----------------------------------------------------------------6
G. Metodologi Penelitian--------------------------------------------------7
1. Metode Penelitian---------------------------------------------------7
2. Ruang Lingkup Penelitian-----------------------------------------7
3. Jenis dan Sumber Data---------------------------------------------8
4. Populasi dan Sampel------------------------------------------------9
5. Teknik Pengumpulan Data-----------------------------------------10
78
v
6. Teknik Pengolahan Data-------------------------------------------11
H. Sistematika Penulisan--------------------------------------------------11
BAB II : LANDASAN TEORI
A. Pengertian Administrasi-----------------------------------------------13
B. Unsur-unsur Ilmu Administrasi---------------------------------------15
C. Pengertian Personalia (Kreatifitas Kerja Pegawai)-----------------23
D. Manajemen Perencanaan Kebutuhan Sarana Prasarana -----------35
E. Pengertian Kreatifitas Kerja/ Kinerja yang diharapkan -----------39
BAB III : GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
A. Gambaran Umum Kecamatan---------------------------------------43
B. Struktur Organisasi-----------------------------------------------------44
C. Tugas Pokok dan Fungsi----------------------------------------------45
BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Hasil penelitian tentang pelaksanaan Administrasi---------------53
B. Hasil penelitian tentang kretifitas kerja pegawai-------------------58
C. Analisa Uji Korelasi Variabel X dan Variabel Y------------------61
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan-------------------------------------------------------------65
B. Saran-saran-------------------------------------------------------------66
DAFTAR PUSTAKA-----------------------------------------------------------------78
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
79
vi
80
vii
top related