skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat-syarat mencapai
Post on 31-Oct-2021
4 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALAMADRASAH TERHADAP KINERJA GURU
DI MAN 1 KONAWE SELATAN
Skripsi Ini Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar SarjanaPendidikan Pada Program Studi Manajemen Pendidikan Islam
Oleh :
YENI KANDARINI13010103032
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUANINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
KENDARI2017
iv
KATA PENGANTAR
الرحمن الرحیم بیسم رب ا لعلمین و الصلاة و السلام الحمد
اما بعد.على اشر ف الا نبیا ء و المر سلین و على الھ و اصحا بھ اجمعن
Segala puji bagi Allah SWT., atas segala rahmat dan karunia-Nya kepada
kita semua. Salawat sertasalam kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad
SAW., serta para sahabatnya yang telah mengantarkan kita dari alam kegelapan
menuju alam yang terang benderang seperti yang kita rasakan sekarang ini.
Rasa syukur tiada terkira bagi penulis yang telah menyelesaikan
penelitian dan penulisan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan
skripsi ini tidak terlepas dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan
serta bantuan, maka sepantasnya penulis mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya terutama kepada Ayanda Miula dan Ibunda
tercinta Astuti. yang telah memberikan semangat dan motivasi baik moril maupun
material serta keluarga tercinta yang telah memotivasi penulis sejak awal masuk
kuliah sampai menyelesaikan hasil penelitian ini. Selanjutnya penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. H. Nur Alim, M.Pd, selaku Rektor IAIN Kendari yang telah memberikan
dukungan sarana dan fasilitas serta kebijakan yang mendukung penyelesaian
studi penulis.
2. Dr. Hj. St. Kuraedah, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan yang telah memberikan dukungan sarana dan kebijakan dalam studi
penyelesaian seluruh mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
v
3. Dr, Abdul Kadir P., M.Pd selaku dosen pembimbing penulis yang tak pernah
bosan dan lelah dalam memberikan bimbingan kepada penulis dalam
penyusunan skripsi ini.
4. Dr. Samrin, M.Pd.I, dan Syahrul. S.Pd.I, M.Pd, sebagai penguji dalam hasil
penelitian ini yang telah memberikan masukan dan saran yang sangat
konstruktif.
5. Raehang, S.Ag, M.Pd.I, selaku kepala perpustakaan IAIN Kendari dan
seluruh stafnya yang telah berkenan memberikan pelayanan kepada penulis
berupa buku-buku yang berkaitan dengan pembahasan skripsi penulis.
6. Segenap dosen serta seluruh staf lingkungan IAIN Sultan Qaimuddin
Kendari
7. Kepada seluruh staf Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, yang ramah dan
tak pernah bosan dalam melayani setiap keluhan penulis dalam
menyelesaikan skripsi.
8. Muspidar, S.Ag., MA selaku Kepala Madrasah dan guru-guru di MAN 1
Konawe Selatan yang telah membantu selama proses penelitian sebagai
tahapan penyusunan skripsi.
9. Rekan-rekan mahasiswa prodi MPI angkatan 2013 diantaranya Sri lestari,
Husnul Hatima, Ulvi ramadhani dll, terima kasih atas dukungannya.
Penulis berharap semoga bantuan dan berbagai upaya yang telah
disumbangkan kepada penulis mendapat pahala yang setimpal disis Allah SWT
dan tetap mendapat lindungan-Nya dalam menjalankan aktifitas sehari-hari.
vii
ABSTRAKYENI KANDARINI NIM: 13 01 01 03 032, Pengaruh Kemampuan ManajerialKepala Madrasah Terhadap Kinerja Guru di MAN 1 Konawe Selatan, MelaluiBimbingan Dr. Abdul Kadir P., M.Pd
Skripsi ini mengkaji Pengaruh Kemampuan Manajerial Kepala MadrasahTerhadap Kinerja Guru di MAN 1 Konawe Selatan dengan tujuan penelitian untuk(1) Mengetahui gambaran Kemampuan Manajerial Kepala Madrasah di MAN 1Konawe Selatan, (2) Mengetahui Kinerja Guru di MAN 1 Konawe Selatan, (3)Mengetahui pengaruh positif dan signifikan Kemampuan Manajerial KepalaMadrasah Terhadap Kinerja Guru di MAN 1 Konawe Selatan.
Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Konawe Selatan. Penelitian ini terdiridari 2 variabel yaitu Kemampuan Manajerial Kepala Madrasah sebagai variabel (X)dan Kinerja guru sebagai variabel (Y). Jenis penelitian ini adalah penelitiankuantitatif dengan sampel 32 orang. Tekhnik pengumpulan data yang digunakandengan cara angket dan dokumentasi. penelitian ini menggunakan tehnik angket yangdikembangkan dari kisi-kisi instrumen variabel masing-masing. Adapun tekhnikanalisis yang digunakan adalah, menggunakan statistik deskriptif dan analisis statistikinferensial.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) KemampuanManajerial Kepala Madrasah di MAN 1 Konawe Selatan dalam kategori baik denganpresentase 75%. (2) Kinerja Guru di MAN 1 Konawe Selatan dalam kategori baikdengan presentase 56,25%. Selanjutnya terungkap bahwa adanya pengaruh yangpositif dan signifikan kemampuan manajerial kepala madrasah terhadap kinerja gurudi MAN 1 Konawe Selatan, dapat dibuktikan dari hasil penelitian, berdasarkanperhitungan ternyata diperoleh thitung lebih besar dari ttabel atau 4,488>0,682, makatolak Ho artinya signifikan, dan rhitung 0,644. Selanjutnya dikonsultasikan pada rtabel
taraf α = 5% dan n = 32, maka diperoleh rtabel = 0,349. Dengan demikian rhitung lebihbesar dari rtabel atau 0,644>0,349. Dan besarnya pengaruh kemampuan manajerialkepala madrasah terhadap kinerja guru yaitu sebesar 50,96% dan sisanya 40,04%ditentukan oleh variabel lain.
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI............................................................... ii
PENGESAHAN HASIL ....................................................................................... iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ................................................................................. 1B. batasan dan rumusan masalah.......................................................... 5C. tujuan dan kegunaan masalah ......................................................... 6D. Definisi operasional ......................................................................... 7E. Hipotesis penelitian.......................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Kemampuan Manajerial Kepala Madrasah......................... 81. Konsep manajemen ..................................................................... 82. Konsep manajerial....................................................................... 123. Konsep kepemimpinan................................................................ 124. Konsep kepala madrasah............................................................. 145. Peran kepala madrasah................................................................ 166. Kemampuan manajerial kepala madrasah................................... 25
B. Konsep Kinerja Guru .................................................................... 291. Pengetian kinerja .......................................................................... 292. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja................................... 313. Indikator penilaian kinerja guru ................................................... 34
C. Penelitian Terdahulu ........................................................................ 37D. Kerangka Berfikir ............................................................................ 39
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelititan ............................................................................... 41B. Variabel Penelitian........................................................................... 41
ix
C. Lokasi Dan Waktu Penelitian.......................................................... 41D. Populasi Dan Sampel ....................................................................... 42E. Tehnik Pengumpulan Data .............................................................. 43F. Kisi-Kisi Instrumen.......................................................................... 44G. Uji Validitas Dan Reabilitas............................................................ 45H. Tehnik Analisis Data ...................................................................... 46
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Hasil Penelitian ................................................................................ 501. Gambaran Obyek Penelitian ..................................................... 502. Deskripsi Variabel Penelitian ................................................... 543. Pengujian Hipotesis .................................................................. 85
B. Pembahasan Penelitian .................................................................... 9
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 97B. Saran ................................................................................................ 99
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 100
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................... 102
x
DAFTAR TABEL
No Judul Tabel Halaman
3.1 Opsi Pernyataan Skala Likert ............................................................... 433.2 Kisi-Kisi Instrument ............................................................................. 444.1 Keadaan Sarana Di MAN 1 Konawe Selatan....................................... 514.2 Keadaan Prasarana Di MAN 1 Konawe Selatan .................................. 514.3 Daftar Nama Guru Di MAN 1 Konawe Selatan .................................. 524.4 Presentasi variabel X berdasarkan item ............................................... 544.29 Prensentasi variabel X berdasarkan indikator ...................................... 674.30 Parameter statistik ................................................................................ 684.31 Kategori Kemampuan Manajerial Kepala Madrasah (X) .................... 694.32 Presentasi variabel Y berdasarkan item ............................................... 704.56 Presentasi Variabel Y berdasarkan indikator ....................................... 834.57 Parameter statistik ................................................................................ 845.58 Deskripsi kinerja guru di MAN 1 Konawe Selatan.............................. 845.59 Tabel pembantu untuk pengujian hipotesis .......................................... 865.60 Interval koefisien.................................................................................. 89
xi
DAFTAR GAMBAR
No Judul Gambar Halaman
2.1 Bagan kerangka berpikir ...................................................................................40
4.1 Diagram kemampuan manajerial kepala madrasah ..........................................70
4.2 Diagram kinerja guru ........................................................................................87
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Judul Lampiran Halaman
1 Angket kemampuan manajerial kepala madrasah (X) 103
2 Angket kinerja guru (Y) 105
3 Hasil tabulasi data variabel X 107
4 Hasil tabulasi data variabel Y 108
5 Hasil data uji validitas angket variabel X 109
6 Hasil data uji validitas angket variabel Y 110
7 Daftar r tabel 111
8 Daftar t tabel 112
9 Surat keterangan penelitian di MAN 1 Konawe Selatan 113
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Mutu pendidikan merupakan sasaran pembangunan dibidang
pendidikan nasional dan merupakan bagian integral dari upaya peningkatan
kualitas manusia Indonesia secara menyeluruh. Mutu pendidikan dipengaruhi
oleh beberapa faktor dan salah satu diantaranya adalah manajemen. kepala
sekolah harus dapat menggerakan para guru untuk untuk mencapai kinerja
yang maksimal, seorang kepala sekolah harus memiliki kemampuan manajerial
yang baik untuk memberdayakan tenaga pendidik dan kependidikan guna
mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Menurut James A.F. Stoner dan Charles Wankel dalam Siswanto,
manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan
pengendalian anggota organisasi dan penggunaan seluruh sumber daya
organisasi lainnya demi tercapainya tujuan organisasi.1 Untuk mewujudkan
pengelolaan yang baik dalam sebuah organisasi diperlukan seorang manajer
yang mempunyai kemampuan profesional dibidangnya, dan itu juga berlaku di
dunia pendidikan khususnya sekolah, kualitas pengelolaan sekolah akan
tergantung kepada seorang kepala sekolah yang berperan sebagai manajer.
Kepala sekolah mempunyai tugas dan tanggung jawab yang besar dalam
mengelola sekolahnya. Keberhasilan kepala sekolah dalam mengelola
sekolahnya tidak akan terlepas dari kemampuan kepala sekolah sebagai
1 Siswanto, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administrasi DanOperasional , (Jakarta:Bumi Aksara, 2005), h.2
2
pemimpin sekolah dalam melaksanakan fungsi dan peran sebagai kepala
sekolah.
Kepala sekolah sebagai pemimpin profesional di lembaga pendidikan
mempunyai peran yang sangat penting, mengingat posisinya yang secara
struktural sebagai pemimpin legal formal memiliki kekusaan penuh pada
lembaga yang dipimpinnya.
Sebagai manajer, kepala sekolah harus memiliki pengetahuan yang luas
untuk mengarahkan semua sumber daya yang tersedia dalam mencapai tujuan,
maksudnya kepala sekolah harus mempunyai kemampuan manajerial yang
bagus untuk memberdayakan tenaga pendidik dan kependidikan guna
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tapi pada kenyataanya di lapangan
kepala sekolah masih tergolong lemah dalam kepemimpinan manajerialnya
sehingga tidak mampu menjalankan organisasi dengan baik. Untuk itu seorang
kepala sekolah dituntut mampu memiliki kesiapan dalam mengelola sekolah,
kesiapan pimpinan yang dimaksud disini adalah kemampuan manajerial yang
berkenaan dengan Peraturan Menteri No 13 Tahun 2007 Tentang Standar
Kepala Sekolah/Madrasah, kemampuan manajerial kepala sekolah meliputi:
perencanaan, pengorganisasian, pengerahan dan pengawasan. Dengan
kemampuan manajerial yang baik diharapkan setiap kepala sekolah mampu
menjadi pendorong dan penegak disiplin bagi para guru agar mereka mampu
menunjukkan produktivitas kinerjanya dengan baik.
Gorton mengemukakan bahwa “perangkat sekolah seperti kepala
sekolah, dewan guru, siswa, pegawai harus saling mendukukng untuk dapat
3
bekerjasama mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu dapat
dikatakan bahwa sukses atau tidaknya suatu organisasi mencapai tujuan yang
telah ditentukan tergantung atas kemampuan pimpinannya untuk menciptakan
iklim kerja sama agar dengan mudah dapat berjalan efektif dan efisien.2 Dalam
lembaga pendidikan disamping dibutuhkan kepala sekolah yang professional,
juga perlu adanya tenaga kependidikan yang kompeten dan professional. Hal
ini dikarenakan pencapaian tujuan pendidikan sangat tergantung pada kualitas
tenaga pendidik, dalam hal ini guru, karena guru memegang peran sentral
dalam proses belajar mengajar dimana guru harus berinteraksi langsung dengan
para siswa.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh suroso, guru merupakan
komponen pendidikan yang turut mempunyai andil penting dalam
penyelenggaraan pendidikan.3 kontribusi dan inovasi dalam sistem pendidikan
tidak akan terwujud bila guru yang selama ini menjadi tombak utama dalam
mencerdaskan anak bangsa tidak diberdayakan dan dianggap komponen yang
tidak penting. oleh karenanya, kinerja guru yang juga terkait dengan
profesionalismenya ini tentu juga terkait dengan SDM yang rendah, sarana
prasarana pembelajaran, rendahnya jaminan kesejahteraan guru, dan
kemerdekaan untuk membanggakan diri yang masih terpasung, dan motivasi
kerjanya sehingga turut serta mempengaruhi tingkat atau skala kinerjanya.
2 Richard, School Adminstration, (The American: Brown Company Publisher, 1976),h.178
3 Suroso, In Memoriam Guru Membangkitkan Ruh-ruh Pencerdasan (Yogyakarta:Jendela, 2002), h.7
4
Bila diamati bahwa guru sudah menunjukan kinerja yang maksimal
dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pendidik dan pengajar, akan
tetapi masih ada sebagian guru belum menunjukan kinerja yang baik, tentunya
secara tidak langsung akan berpengaruh pada kinerja guru secara makro, masih
banyaknya guru yang tidak tepat waktu, guru yang dalam proses mengajar
tidak sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Dengan kondisi kinerja guru yang
buruk maka secara langsung juga berpengaruh terhadap prestasi siswa,
dikarenakan yang berinteraksi secara langsung dalam proses belajar dengan
siswa adalah guru, sehingga hal itu menyebabkan terciptanya persepsi
sebagian besar masyarakat bahwa hanya guru yang bertanggung jawab
terhadap keberhasilan belajar siswa.
Berdasarkan observasi awal sebagaimana terdeskripsi di atas, ada
beberapa alasan yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian ini
diantaranya kemajuan dibidang pendidikan membutuhkan manajer pendidikan
yang mampu mengelola satuan pendidikan dan mampu meningkatkan kinerja
guru dalam mencapai tujuan pendidikan, serta sebagian kepala sekolah di
Indonesia lemah didalam kompetensi supervisi dan manajerial.
Ketiga, persepsi masyarakat selama ini memposisikan guru sebagai
kunci utama keberhasilan atau kegagalan pendidikan, padahal seorang guru
hanyalah salah satu komponen dalam satuan pendidikan di sekolah. disamping
guru, kepala sekolah adalah pihak yang memegang peranan tidak kalah penting
dalam suatu lembaga pendidikann.
5
Jadi keberhasilan sekolah banyak ditentukan oleh para guru dan kepala
sekolah, meskipun keberhasilan kinerja guru sangat ditentukan oleh banyak
faktor, salah satu faktor yang berperan terhadap kinerja guru adalah
kemampuan manajerial kepala sekolah. sehingga penulis penelitian ini dengan
lebih memfokuskan pada masalah yang berkaitan dengan kemampuan
manajerial kepala madrasah dan kinerja guru di MAN 1 Konawe Selatan. Maka
penelitian ini berjudul pengaruh kemampuan manajerial kepala madrasah
terhadap kinerja guru di MAN 1 Konawe Selatan
B. Batasan dan Rumusan masalah
1. Batasan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dikemukakan
batasan permasalahan penelitian adalah sebagai berikut:
a. Kemampuan manajerial kepala madrasah di MAN 1 Konawe
Selatan.
b. Kinerja guru di MAN I Konawe Selatan.
2. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka yang menjadi rumusan masalah
penelitian adalah sebagai berikut:
a. Bagaimanakah kemampuan manajerial kepala madrasah di MAN 1
Konawe Selatan?
b. Bagaimanakah kinerja guru di MAN 1 Konawe Selatan?
6
c. Apakah ada pengaruh kemampuan manajerial kepala madrasah
terhadap kinerja guru di MAN 1 Konawe Selatan?
C. Tujuan dan kegunaan penelitian
1. Tujuan penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui kemampuan manajerial kepala madrasah di
MAN 1 Konawe Selatan?
b. Untuk mengetahui kinerja guru di MAN 1 Konawe Selatan?
c. Untuk mengetahui pengaruh kemampuan manajerial kepala
madrasah terhadap kinerja guru di MAN 1 Konawe Selatan?
2. Kegunaan penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini antara lain sebagai berikut:
a. Bagi sekolah agar dijadikan sebagai acuan dalam meningkatkan
kinerja sekolahnya yang ditinjau dari kepemimpinan
b. Bagi peneliti, diharapkan dapat menjadi bahan perbandingan
khususnya terkait dengan pengaruh kemampuan kepala madrasah
terhadap kinerja guru.
c. Bagi Sebagai bahan bacaan bagi para pembaca sebagai ilmu yang
bisa di jadikan masukan untuk selanjutnya di terapkan.
7
D. Definisi Operasional
1. Kemampuan manajerial kepala madrasah adalah kemampuan untuk
menggerakkan bawahan dalam memanfaatkan sumber-sumber yang
ada dalam mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efisien.
Ukuran seberapa efisien dan efektifnya seorang manajer adalah
seberapa baik dia menetapkan rencana dalam mencapai tujuan yang
memadai, kemampuan memimpin secara efektif dalam mencapai
tujuan yang memadai, kemampuan memimpin secara efektif
merupakan kunci keberhasilan organisasi, yang mencakup yaitu
kemampuan merencanakan, kemampuan mengorganisasikan,
kemampuan dalam pelaksanaan, kemampuan mengadakan
pengawasan.
2. Kinerja guru adalah keberhasilan guru dalam proses pembelajaran
dengan menampilkan kompetensi-kompetensi dimana guru sebagai
pendidik dan sekaligus sebagai pengajar. Dalam penelitian ini kinerja
guru diukur menggunakan instrumen penilaian kinerja guru yang telah
ditetapkan meliputi: perencanaan pembelajaran, pelaksanaan kegiatan
pembelajaran yang aktif dan efektif dan penilaian pembelajaran.
E. Hipotesis Penelitian
Kemampuan manajerial kepala madrasah berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja guru di MAN 1 Konawe Selatan.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Kemampuan Manajerial Kepala Madrasah
1. Konsep Manajemen
Menurut Hasibuan Malayu mengemukakan bahwa “Manajemen adalah
serangkaian kegiatan ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber daya-sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk
suatu tujuan tertentu”.1
Manajemen adalah suatu proses yang khas yang terjadi tindakan-tindakan
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan
melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lain.2 Lebih lanjut
dikemukakan oleh Indriyo Gitosudarmo, bahwa proses manajemen terdiri dari (1)
kegiatan perencanaan yang meliputi penentuan tujuan organisasi,penjabaran
tugas/pekerjaan, pembagian tugas, (2) kegiatan pengarahan, atau menggerakkan
anggota organisasi untuk bekerja memutar roda organisasi, (3) serta kegiatan
pengawasan yang berarti memantau hasil pekerjaan sebagai umpan balik dengan
membandingkannya terhadap standar yang telah ditentukan dalam rencana semula
serta kemudian mencoba untuk menemukan jalan keluar bagi kesalahan-kesalahan
yang terjadi.3
Dari berbagai pandangan tentang proses manajemen atau fungsi-fungsi
manajemen yang dikemukakan di atas, tidak ditemukan perbedaan yang prinsipil
1Hasibun Malayu, Manajemen Sumber Daya Manusia,(Jakarta: Bumi Aksara,2005), h.202Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik Dan Permasalahanya
(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005) h.423Indriyo Gitosudarmo, Prinsip Dasar Manajemen,(Yogyakarta: BPFE,1990), h.10
9
karena semuanya mengandung fungsi-fungsi manajemen sebagai suatu proses
manajemen. Jadi dapat disimpulkan bahwa fungsi-fungsi manajemen meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.
Perencanaan (Planning), merupakan keseluruhan proses pemikiran dan
penentuan secara matang tentang hal-hal yang akan dikerjakan dimasa yang akan
datang dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan.Didalam perencanaan
ini dirumuskan dan ditetapkan seluruh aktivitas lembaga yang menyangkut apa
yang harus dikerjakan, mengapa dikerjakan, dimana dikerjakan, kapan akan
dikerjakan, siapa yang mengerjakan dan bagaimana hal tersebut dikerjakan.
Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan dapat meliputi penetapan tujuan,
penegakan strategi, dan pengembangan rencana untuk mengkoordinasikan
kegiatan. Kepala sekolah sebagai top manajemen di lembaga pendidikan sekolah
mempunyai tugas untuk membuat perencanaan, baik dalam bidang program
pembelajaran dan kurikulum, keguruan, kesiswaan, keuangan maupun
perlengkapan.
Pengorganisasian (organizing), merupakan pembagian pekerjaan yang
direncanakan untuk diselesaikan oleh anggota kelompok pekerjaan, penentuan
hubungan-hubungan pekerjaan diantara mereka dan pemberian lingkungan
pekerjaan yang sepatutnya. Pengorganisasian merupakan salah satu fungsi
manajemen yang perlu mendapatkan perhatian dari kepala sekolah. Fungsi ini
perlu dilakukan untuk mewujudkan struktur organisasi sekolah, uraian tugas tiap
bidang, wewenang dan tanggung jawab menjadi lebih jelas, dan penentuan
sumber daya manusia dan materil yang diperlukan. Pendapat yang sama
10
dikemukakan oleh Robbins dalam Miftah Thoha bahwa kegiatan yang dilakukan
dalam pengorganisasian dapat mencakup (1) menetapkan tugas yang harus
dikerjakan; (2) siapa yang mengerjakan; (3) bagaimana tugas itu dikelompokkan;
(4) siapa melapor ke siapa; (5) dimana keputusan itu harus diambil.4
Pengarahan (actuating), adalah aktivitas untuk memberikan dorongan,
pengarahan, dan pengaruh terhadap semua anggota kelompok agar mau bekerja
secara sadar dan suka rela dalam rangka mencapai suatu tujuan yang ditetapkan
sesuai dengan perencanaan dan pola organisasi. Masalah pengarahan ini pada
dasarnya berkaitan erat dengan unsur manusia sehingga keberhasilannya juga
ditentukan oleh kemampuan kepala sekolah dalam berhubungan dengan para guru
dan karyawannya. Oleh sebab itu, diperlukan kemampuan kepala sekolah dalam
berkomunikasi, daya kreasi serta inisiatif yang tinggi dan mampu mendorong
semangat dari para guru/karyawannya.
Untuk dapat menggerakkan guru atau anggotanya agar mempunyai
semangat dan gairah kerja yang tinggi, maka perlu memperhatikan beberapa
prinsip berikut: (1) memperlakukan para guru dengan sebaik-baiknya; (2)
mendorong pertumbuhan dan pengembangan bakat dan kemampuan para guru
tanpa menekan daya kreasinya; (3) menanamkan semangat para guru agar mau
terus berusaha meningkatkan bakat dan kemampuannya; (4) menghargai setiap
karya yang baik dan sempurna yang dihasilkan para guru; (5) menguasahakan
adanya keadilan dan bersikap bijaksana kepada setiap guru tanpa pilih kasih.; (6)
memberikan kesempatan tepat bagi pengembangan gurunya, baik kesempatan
4Miftah Thoha, Kepemimpinan Manajemen, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), h.15
11
belajar maupun biaya yang cukup untuk tujuan tersebut; (7) memberikan motivasi
untuk dapat mengembangkan potensi yang dimiliki para guru melalui ide,
gagasan dan hasil karyanya.
Pengawasan (controlling), dapat diartikan sebagai salah satu kegiatan
untuk mengetahui realisasi perilaku personel dalam organisasi pendidikan dan
apakah tingkat pencapaian tujuan pendidikan sesuai dengan yang dikehendaki,
kemudian apakah perlu diadakan perbaikan. Pengawasan dilakukan untuk
mengumpulkan data tentang penyelenggaraan kerja sama antara guru, kepala
sekolah, konselor, supervisor, dan petugas madrasah lainnya dalam institusi
satuan pendidikan.
Pada dasarnya ada tiga langkah yang perlu ditempuh dalam melaksanakan
pengawasan, yaitu; (1) menetapkan alat ukur atau standar; (2) mengadakan
penilaian atau evaluasi; dan (3) mengadakan tindakan perbaikan atau koreksi dan
tindak lanjut. Oleh sebab itu, kegiatan pengawasan itu dimaksudkan untuk
mencegah penyimpangan dalam pelaksanaan pekerjaan, menilai proses dan hasil
kegiatan dan sekaligus melakukan tindakan perbaikan.
Dalam praktek manajemen, fungsi-fungsi pokok manajemen tersebut
merupakan kegiatan yang saling terkait yang harus dilakukan oleh para manajer,
agar dapat memanfaatkan seluruh sumber daya yang dimiliki organsisasi tersebut
baik sumber daya manusia maupun bukan untuk dimanfaatkan secara efektif dan
efisien dalam upaya untuk mencapai tujuan dengan produktivitas yang tinggi dan
kepuasan individu yang terlibat dalam kegiatan manajemen.
12
2. Konsep Manajerial
Menurut T. Hani Handoko menjelaskan bahwa praktek manajerial
adalah kegiatan yang dilakukan oleh manajer.5 Selanjutnya Siagian
mengemukakan bahwa “Manajerial skill adalah keahlian menggerakkan orang
lain untuk bekerja dengan baik”.6 Kemampuan manajerial sangat berkaitan erat
dengan manajemen kepemimpinan yang efektif, karena sebenarnya manajemen
pada hakekatnya adalah masalah interaksi antara manusia baik secara vertikal
maupun horizontal oleh karena itu kepemimpinan dapat dikatakan sebagai
perilaku memotivasi orang lain untuk bekerja kearah pencapaian tujuan tertentu.
Kepemimpinan yang baik seharusnya dimiliki dan diterapkan oleh semua jenjang
organisasi agar bawahannya dapat bekerja dengan baik dan memiliki semangat
yang tinggi untuk kepentingan organisasi.
3. Konsep Kepemimpinan
Menurut Hendiyat Soetopo kepemimpinan adalah suatu kegiatan dalam
membimbing suatu kelompok sedemikian rupa sehingga tercapai tujuan dari
kelompok itu yaitu tujuan bersama.7 Menurut T. Hani Handoko bahwa
kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk
mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai sasaran. Sedangkan menurut
Stoner dalam T. Hani Handoko, kepemimpinan adalah suatu proses pengarahan
5T. Hani Handoko, Manajemen,(Yogyakarta: BPFE,1995), h.136Siagian, Kiat Meningkatkan Produtivitas Kerja, (Jakarta:Rineka Cipta, 2002), h.637Hendiyat Soetopo, Kepemimpinan Dan Supervisi Pendidikan,(Jakarta Bina Aksara,
1984), h.1
13
dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang
saling berhubungan tugasnya.8
Dari berbagai pengertian di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa
kepemimpinan adalah kemampuan seorang pemimpinan untuk mempengaruhi dan
menggerakkan orang lain untuk bekerjasama mencapai suatu tujuan kelompok.
Upaya untuk menilai sukses tidaknya pemimpin itu dilakukan antara lain dengan
mengamati dan mencatat sifat-sifat dan kualitas atau mutu perilakunya, yang
dipakai sebagai kriteria untuk menilai kepemimpinannya.
Teori kesifatan atau sifat pemimpin dikemukakan oleh beberapa ahli antara lain:
Menurut George R. Terry dalam Kartini Kartono teori kesifatan adalahsebagai berikut: 1) kekuatan badaniah, 2) stabilitas emosi, 3) pengetahuantentang relasi insan pemimpin. 4) kejujuran, 5) obyektif, 6) pengabdiankepada kepentingan umum 7) kemampuan berkomunikasi, 8) Kemampuanmengajar, 9) kemampuan sosial, 10) kecakapan teknis.9
Berdasarkan teori-teori tentang kesifatan atau sifat-sifat pemimpin di atas,
dapat disimpulkan bahwa sifat-sifat kepemimpinan kepala sekolah adalah: (1)
kemampuan sebagai pengawas (supervisory ability) (2) kecerdasan (3) inisiatif (4)
energi jasmaniah dan mental (5) kesadaran akan tujuan dan arah 6) stabilitas
emosi (7) obyektif (8) ketegasan dalam mengambil keputusan (9) kemampuan
berkomunikasi (10) kemampuan mengajar (11) kemampuan sosial (12)
pengetahuan tentang relasi insan.
8T.Hani Handoko, Manajemen,(Yogyakarta: BPFE,1995), h.2949Kartini Kartono, Pemimpin Dan Kepemimpinan (Jakarta; Raja Grafindo Persada, 1992),
h.25
14
4. Konsep Kepala Sekolah
Sekolah merupakan organisasi yang kompleks dan unik, organisasi yang
kompleks karena didalam sekolah terdapat sumber daya–sumber daya yang saling
terkait, sedangkan sebagai organisasi yang unik karena sekolah menjadi tempat
proses belajar–mengajar dan pembudaya kehidupan umat manusia.10 Untuk dapat
mencapai tujuan sekolah, diperlukan pemimpin yang mampu mendayagunakan
sumber daya–sumber daya tersebut agar dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, tanpa seorang pemimpin sekolah
tidak akan bisa berhasil. Pendapat tersebut dipertegas oleh Gibson, yang
mengemukakan bahwa keberhasilan sekolah banyak ditentukan oleh kapasitas
kepala sekolahnya di samping adanya guru-guru yang kompeten di sekolah itu.
Dengan demikian keberadaan kepala sekolah sangat penting dalam menentukan
keberhasilan sekolah.
Kepala sekolah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas)
diartikan sebagai orang (guru) yang memimpin suatu sekolah atau bisa disebut
dengan guru kepala.11 Wahjosumidjo mendefinisikan kepala sekolah sebagai
seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah,
di mana diselenggarakan proses belajar-mengajar.
Kepala sekolah merupakan orang terpenting di suatu sekolah, sebab
merupakan kunci bagi pengembang dan peningkatan suatu sekolah, jika kepala
sekolah, guru, karyawan dan seluruh stakeholder sekolah itu berfungsi dengan
baik, terutama kalau prestasi siswa dapat mencapai maksimal.
10Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik Dan Permasalahan-nya, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), h.81
11Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:Balai Pustaka, 2005), h.549
15
Kepala sekolah merupakan pejabat formal di sekolah, dikarenakan
pengangkatannya melalui suatu proses dan prosedur yang didasarkan atas
peraturan yang berlaku. Hal ini dapat ditunjukkan dengan adanya kualifikasi dan
kompetensi yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No 13
Tahun 2007 Tentang Standar Kepala Sekolah, diantaranya :
1. Kualifikasi Umum Kepala Sekolah/Madrasah adalah sebagai berikut:
a. Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S1) atau diploma empat (DIV)
kependidikan atau nonkependidikan pada perguruan tinggi yang
terakreditasi.
b. Pada waktu diangkat sebagai kepala sekolah berusia setinggi-tingginya 56
tahun.
c. Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun
menurut jenjang sekolah masing-masing, kecuali di Taman Kanak-
kanak/Raudhatul Athfal (TK/RA) memiliki pengalaman mengajar
sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun di TK/RA, dan
d. Memiliki pangkat serendah-rendahnya III/c bagi guru negeri sipil (PNS)
dan bagi non-PNS disetarakan dengan kepangkatan yang dikeluarkan
oleh yayasan atau lembaga yang berwenang.
2. Kualifikasi Khusus Kepala Sekolah Dasar/ MI meliputi:
a. Berstatus sebagai guru Sekolah Dasar/MI.
b. Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru Sekolah Dasar/MI, dan
c. Memiliki sertifikat kepala Sekolah Dasar/MI yang diterbitkan oleh
lembaga yang ditetapkan Pemerintah.
16
3. Sedangkan kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala sekolah diantaranya
kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial.
Berdasarkan deskripsi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kepala
sekolah merupakan seorang tenaga fungsional (guru) yang diberi tugas untuk
memimpin suatu sekolah di mana diselenggarakan proses belajar mengajar atau
tempat di mana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid
yang menerima pelajaran yang diangkat dengan keputusan oleh badan yang
berwenang, kepala sekolah adalah jabatan pemimpin yang tidak di isi oleh orang-
orang tanpa didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan, siapapun yang akan
diangkat menjadi kepala sekolah harus ditentukan melalui prosedur serta
persyaratan-persyaratan tertentu seperti latar belakang pendidikan, pengalaman,
usia, pangkat dan intergritas.
5. Peran Kepala Sekolah
Dalam mengembangkan mutu pendidikan di sekolah yang dipimpinnya,
kepala sekolah memiliki peran–peran yang harus dijalankannya. Peran kepala
sekolah dapat digolongkan menjadi tujuh pokok yakni sebagai pendidik
(educator), sebagai manajer, sebagai administrator, sebagai supervisor(penyelia),
sebagai leader (pemimpin), sebagai inovator, serta sebagai motivator(Depdikbud)
Agar lebih jelas, maka peran-peran kepala sekolah tersebut diuraikan sebagai
berikut.
a. Kepala Sekolah sebagai Edukator
17
Kepala sekolah merupakan guru yang diberikan tugas sebagai kepala
sekolah atau pimpinan sekolah, oleh karenanya kepala sekolah juga memiliki
tugas untuk mendidik, hal tersebut dipertegas dengan adanya Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional nomor : 162/U/2003 Tentang Pedoman Penugasan Guru
sebagai Kepala Sekolah bahwa “kepala sekolah adalah guru dan tetap harus
menjalankan tugas-tugas guru, yaitu mengajar dalam kelas minimal 6 jam dalam
satu minggu di samping menjalankan tugas sebagai seorang manajer sekolah”.
Tujuan pokok dan fungsi (TUPOKSI) kepala sekolah sebagai educator
ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler dan kurikuler untuk
siswa, menyusun program pembelajaran, melaksanakan program pembelajaran,
melakukan evaluasi pembelajaran, melakukan pembinaan siswa, dan memberikan
layanan konseling pada siswa (Kemendiknas).
Dalam melaksanakan perannya sebagai edukator, kepala sekolah juga
harus mampu menanamkan 4 macam nilai, yaitu mental, moral, fisik dan artisitik
kepada guru, staf dan peserta didik. Nilai mental berkaitan dengan sikap batin dan
watak manusia, nilai moral berkaitan dengan ajaran baik-buruk mengenai
perbuatan, sikap, dan kewajiban atau moral yang diartikan sebagai akhlak, budi
pekerti dan kesusilaan, nilai fisik yaitu berkaitan dengan kesehatan dan
penampilan manusia secara lahiriah, sedangkan nilai artistik yaitu hal-hal yang
berkaitan dengan kepekaan manusia terhadap seni dan keindahan.
Dengan demikian tugas kepala sekolah sebagai edukator, yaitu melakukan
pembinaan kepada guru, staf, serta siswa, serta penciptaan lingkungan sekolah
yang kondusif untuk pembelajaran bagi semua masyarakat sekolah.
18
b. Kepala Sekolah sebagai Manajer
Manajemen merupakan sebuah proses untuk menentukan serta mencapai
sasaran–sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia
serta sumber–sumber lain. Dengan kata lain manajemen adalah proses
pengelolaan terhadap suatu organisasi agar mampu mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.12 Sehubungan dengan pendapat tersebut, Indriyo
Gitosudarmo mengemukakan bahwa manajemen merupakan kegiatan
menggunakan atau mengelola faktor-faktor produksi baik manusia, modal/dana,
serta mesin-mesin/alat/perlengkapan secara efektif dan efisien
Lebih lanjut dikemukakan oleh Indriyo Gitosudarmo, bahwa prosesmanajemen terdiri dari (1) kegiatan perencanaan yang meliputi penentuantujuan organisasi, penjabaran tugas/pekerjaan, pembagian tugas, (2) kegiatanpengarahan, atau menggerakkan anggota organisasi untuk bekerja memutarroda organisasi, (3) serta kegiatan pengawasan yang berarti memantau hasilpekerjaan sebagai umpan balik dengan membandingkannya terhadap standaryang telah ditentukan dalam rencana semula serta kemudian mencoba untukmenemukan jalan keluar bagi kesalahan-kesalahan yang terjadi.13
Sekolah merupakan sebuah organisasi, sehingga perlu dilakukan
pengelolaan/kegiatan manajemen agar sumber daya yang ada di dalamnya dapat
didayagunakan secara efektif dan efisien sehingga dapat mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Dengan demikian maka kepala sekolah juga memiliki peran
sebagai manajer.
c. Kepala Sekolah sebagai Administrator
Dalam meningkatkan mutu sekolah, kepala sekolah bertugas
mengembangkan dan memperbaiki sumber daya sekolah. Semua kegiatan
12Winardi, Asas-Asas Manajemen, (Bandung: Mandar Maju,1983), h.413 Indriyo Gitosudarmo, Prinsip Dasar Manajemen, (Yogyakarta BPFE,1990), h.9
19
perbaikan tersebut tercakup dalam bidang administrasi pendidikan, sehingga
kepala sekolah juga memiliki peran sebagai administrator. Tugas dan fungsi
kepala sekolah sebagai administrator, meliputi kegiatan pengelolaan terhadap
personalia, keuangan, sarana-prasarana, kurikulum, siswa serta humas.14
Kepala sekolah sebagai administrator memiliki hubungan sangat erat
dengan berbagai aktivitas pengelolaan adminsitrasi yang bersifat pencatatan,
penyusunan, dan pendokumenan seluruh program sekolah. 15 Sementara itu,
dalam Buku Kerja Kepala Sekolah, menyatakan bahwa menyusun administrasi
sekolah meliputi:
1. Administrasi program pengajaran, meliputiMenyusun jadwal pelajaran sekolah, daftar pembagian tugas guru,daftar pemeriksaan persiapan mengajar, daftar penyelesaian kasuskhusus di sekolah, daftar hasil UAS, rekapitulasi kenaikan kelas, daftarpenyerahan STTB, catatan pelaksanaan supervisi kelas, laporanpenilaian hasil belajar.
2. Administrasi kesiswaan, meliputiMenyusun administrasi penerimaan siswa baru, buku induk siswa danbuku klaper, daftar jumlah siswa, buku absensi siswa, surat keteranganpindah sekolah, daftar mutasi siswa selama semester, daftar pesertaUAS, daftar kenaikan kelas, daftar rekapitulasi kenaikan kelas/lulusan,tata tertib siswa.
3. Administrasi keguruan, meliputiMenyusun daftar kebutuhan guru, daftar usulan pengadaan guru, datakeguruan, daftar hadir guru, buku penilaian PNS, dan file-filekeguruan lainnya.
4. Administrasi keuangan, meliputiMenyusun buku kas, rangkuman penerimaan dan pengeluarankeuangan sekolah, laporan penerimaan dan pengeluaran anggaransekolah.
5. Administrasi perlengkapan, meliputi
14 Soewadji Lazaruth,Kepala Sekolah Dan Tanggung Jawabnya, (Yogyakarta:Yanisius,1992), h.21-22
15 E Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung PT Remana Rosdakarya,2004), h.107
20
Menyusun buku pemeriksaan perlengkapan/barang, buku inventarisperlengkapan/barang, daftar usul pengadaan perlengkapan/barang.16
Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tugas
keadministrasian kepala sekolah merupakan tugas yang berhubungan dengan
pendokumenan pada semua sumber daya di sekolah, baik sumber daya manusia
maupun sumber daya pendukung lainnya guna peningkatan mutu sekolah.
d. Kepala Sekolah sebagai Supervisor
Suharsimi Arikunto mendefinisikan supervisi sebagai kegiatan membina
tenaga kependidikan dalam mengembangkan proses pembelajaran termasuk
segala unsur penunjangnya. Lebih lanjut dikemukakannya bahwa dalam supervisi
dilakukan kegiatan perbaikan pada kinerja tenaga kependidikan yang masih
negatif, dan meningkatkan kinerja tenaga kependidikan yang sudah positif.
Berdasarkan pendapat tersebut Sergiovani mengemukakan bahwa:
Supervisi merupakan suatu proses yang dirancang secara khusus untukmembantu para guru dan supervisor dalam mempelajari tugas sehari-hari disekolah, agar dapat menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untukmemberikan layanan yang baik kepada orang tua, peserta didik, sekolah sertaberupaya menjadikan sekolah sebagai masyarakat belajar yang efektif.17
Dengan demikian maka supervisi dapat diartikan sebagai proses
mengefektifkan kegiatan pembelajaran, melalui pembinaan kepada tenaga
kependidikan/guru.
Supervisi dilaksanakan guna meningkatkan mutu pendidikan melalui
peningkatan dan pembinaan kualitas guru Lebih lanjut diungkapkan bahwa
16Kemendiknas, Buku Kerja Kepala Sekolah,(Jakarta: Pusat PengembangantenagaKependidikan, 2011), h.49
17Kusmiati Endang, Hubungan Keterampilan Manajer Kepala Sekolah Dengan KinerjaGuru Sekolah Dasar Di Kecamatan Sukomanunggal Kota Surabaya,(Tesis.Pps UNY, 2010), h.15
21
dengan memberikan bantuan pembinaan kepada guru, maka guru akan mampu
menciptakan suasana belajar mengajar yang kondusif, dengan demikian proses
belajar mengajar akan berjalan lebih efektif dan efisien.18 Pendapat tersebut
dipertegas oleh Suharsimi Arikunto yang mengemukakan bahwa Supervisi
memiliki 3 fungsi, yakni sebagai peningkat mutu pembelajaran, sebagai
penggerak terjadinya perubahan unsur-unsur yang berpengaruh pada peningkatan
kualitas pembelajaran, serta berfungsi sebagai kegiatan memimpin dan
membimbing bagi kepala sekolah.
Dalam Buku Kerja Kepala Sekolah dikemukakan bahwa tugas kepala
sekolah sebagai supervisor adalah menyusun program supervisi, melaksanakan
program supervisi, memanfaatkan hasil supervisi yang meliputi pemanfaatan hasil
supervisi untuk peningkatan/pembinaan kinerja guru/staf dan pemanfaatan hasil
supervisi untuk pengembangan sekolah.19
Dari uraian di atas, dapat dilihat bahwa banyaknya tugas dan tanggung
jawab kepala sekolah sebagai supervisor, namun walaupun begitu kepala sekolah
harus tetap mampu menjalankan supervisi dengan sebaik-baiknya.
Dengan demikian kepala sekolah sebagai supervisor harus mampu
melakukan pembimbingan dan pembinaan yang efektif bagi semua guru/staf dan
siswanya, baik secara formal maupun informal agar dapat mencapai kinerja yang
tinggi.
e. Kepala Sekolah sebagai Leader
18Hartati Sukirman Dkk, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan,(Yogyakarta UNYPress, 2007), h.90
19Kemendiknas. Buku Kerja Kepala Sekolah, (Jakarta: Sekolah Pusat PengembanganTenaga Kependidikan, 2011), h.7-10
22
Menurut Miftah Thoha, kepemimpinan adalah kegiatan untuk
mempengaruhi perilaku orang lain, atau seni mempengaruhi perilaku orang lain
baik perorangan maupun kelompok.20Sedangkan Ngalim Purwanto
mengemukakan bahwa:
kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat kepribadian, termasuk di dalamnya kewibawaan, untuk dijadikansebagai sarana dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka maudan dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankannya dengan rela, penuhsemangat, ada kegembiraan batin, serta merasa tidak terpaksa.21
Kepala sekolah sebagai leader/pemimpin hendaknya mampu menggerakan
bawahannya agar bersedia melaksanakan tugasnya masing-masing dalam rangka
mencapai tujuan sekolah.
Kemampuan yang harus diwujudkan kepala sekolah sebagai leader dapat
dianalisis dari kepribadian, pengetahuan terhadap tenaga kependidikan,
pemahaman terhadap visi-misi sekolah, kemampuan mengambil keputusan, dan
kemampuan berkomunikasi, Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka
dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah sebagai leader harus mampu
menggerakkan bawahannya agar bersedia melaksanakan tugas yang menjadi
tanggung jawabnya masing-masing dengan komitmen yang tinggi. Termasuk
dalam tugas ini yaitu pemotivasian, pembimbingan serta pengarahan kepada
guru/staf dalam pelaksanaan tugasnya.
20Miftah Thoha, Kepemimpinan Dalam Manajemen, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,1995), h.9
21Ngalim Purwanto,Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT.RemajaRosdakarya, 2010), h.26
23
f. Kepala Sekolah sebagai Inovator
E.Mulyasa menyatakan bahwa kepala sekolah sebagai inovator akan
tercermin dari cara-caranya dalam melakukan pekerjaan secara(1) konstruktif
yaitu membina setiap tenaga kependidikan untuk dapat berkembang secara
optimal dalam melaksanakan tugas yang diembannya, (2) kreatif yaitu berusaha
mencari gagasan dan cara-cara baru dalam melaksanakan tugasnya, (3) delegatif
yaitu berusaha mendelegasikan tugas kepada tenaga kependidikan sesuai dengan
deskripsi tugas, jabatan serta kemampuan masing-masing, (4) integratif yaitu
berusaha mengintegrasikan semua kegiatan sehingga dapat menghasilkan sinergi
untuk mencapai tujuan sekolah secara efektif, efisien dan produktif, (5) rasional
dan objektif yaitu berusah bertindak dengan mempertimbangkan rasio dan obektif,
(6) pragmatis yaitu berusaha menetapkan kegiatan atau target berdasarkan kondisi
dan kemampuan nyata yang dimiliki oleh setiap tenaga kependidikan, serta
kemampuan sekolah, (7) keteladanan yaitu kepala sekolah harus menjadi teladan
dan contoh yang baik bagi bawahannya, (8) disiplin, serta (9) adaptabel dan
fleksibel yaitu mampu beradaptasi dan fleksibel terhadap sesuatu yang inovatif,
serta berusaha menciptakan situasi kerja yang menyenangkan dan memudahkan
bagi setip tenaga kependidikan dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya.22
Dengan demikian, seiring dengan perkembangan zaman kepala sekolah
harus bertindak sebagai inovator, yang senantiasa mengikuti perubahan yang ada
guna mengembangkan sekolah yang dipimpinnya. Kepala sekolah harus mampu
menciptakan metode-metode pembelajaran yang inovatif, mengikuti
22E Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung PT Remana Rosdakarya,2003), h.118-119
24
perkembangan IPTEK, serta menjalin hubungan dengan masyarakat luar guna
mencari gagasan-gagasan/ide-ide baru yang dapat diterapkan di sekolah yang
dipimpinnya.
g. Kepala Sekolah sebagai Motivator
Sekolah merupakan suatu organisasi yang di dalamnya terdapat beragam
karakteristik individu. Kepala sekolah sebagai pimpinan harus mampu
memberikan dorongan atau motivasi kepada anggotanya untuk selalu bersedia
bekerja sama sehingga tujuan bersama dapat tercapai, dorongan tersebut dapat
berupa pemberian penghargaan atas prestasi guru, staf, maupun siswa, pemberian
sanksi/hukuman atas pelanggaran peraturan dan kode etik bagi guru, staf, maupun
siswa, serta menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif,hal ini
menunjukkan bahwa kepala sekolah juga berperan sebagai motivator.
Kepala sekolah sebagai motivator bertugas memberikan dorongan atau
dukungan kepada semua bawahannya agar mampu bekerja sama dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Terdapat dua macam motivasi atau dorongan yang
dapat diberikan kepada bawahan yaitu motivasi finansial yang berupa pemberian
imbalan finansial kepada bawahan, dan motivasi nonfinansial yang berupa
pemberian motivasi tidak dalam bentuk finansial namun berupa hal-hal seperti
pujian, penghargaan, pendekatan manusiawi.23
E. Mulyasa mengemukakan sebagai motivator, kepala sekolah harus
memiliki strategi yang tepat untuk memberikan motivasi kepada para tenaga
23Gitosudarmo Indriyo, Prinsip Dasar Manajemen Edisi 2. (Yogyakarta: BPFE, 1990),h.47
25
kependidikan dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya.24 Agar dalam
memberikan motivasi dapat dilakukan dengan tepat, maka kepala sekolah harus
memahami karakteristik bawahannya, hal ini dikarenakan setiap individu
memiliki motif masing–masing yang berbeda dalam melaksanakan tugasnya.
Motivasi ini dapat ditumbuhkan melalui pengaturan lingkungan fisik, pengaturan
suasana kerja, disiplin, dorongan, penghargaan secara efektif, dan penyediaan
berbagai sumber belajar melalui pengembangan Pusat Sumber Belajar (PSB).
Berdasarkan pendapat–pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
kepala sekolah sebagai motivator harus mampu mendorong atau memotivasi
bawahannya untuk selalu bersemangat dalam melaksanakan tugas. Kegiatan
motivasi ini dapat dilakukan dengan cara memberikan reward atau penghargaan
bagi bawahan yang kinerjanya baik, dan memberikan hukuman/sanksi bagi
bawahan yang melanggar peraturan yang telah ditetapkan.
6. Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah
Kepala sekolah merupakan jabatan tertinggi dari suatu organisai sekolah,
ia mempunyai peranan yang sangat vital dalam mengembangan institusi yang
dipimpinya. Dinas pendidikan menetapkan tugas dan peranan kepala sekolah
dalam melaksanakan perkejaanya, yaitu sebagai educator, manajer,
adminitator,dan supervisor. Dalam perkembangan berikutnya peranan kepala
sekolah tersebut bertambah menjadi educator, manajer, administrator, supervisor,
leader, innovator, figure dan mediator.25
24E Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: PT Remana Rosdakarya,2003), h.120
25Ibid., h.97-98
26
Begitu banyaknya tugas, fungsi dan peran kepala sekolah tersebut
menuntut kepala sekolah untuk memiliki kemampuan dan pengalaman yang lebih
dibanding bawahanya atau guru. Sehingga pengangkatan kepala sekolah tidak
dapat dilakukan sembarangan. Salah satu tugas berat kepala sekolah adalah harus
dapat berperan sebagai manajer atau kata lain seorang kepala sekolah harus
mempunyai kemampuan manajerial yang memadai. Menurut Robbins dalam
Soebagio Atmodiwirio kemampuan (ability) merujuk ke suatu kapasitas individu
untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan dan Yulk juga dalam
dalam Soebagio Atmodiwirio mengemukakan bahwa, kemampuan dapat diartikan
Kemampuan atau skill menuju kepada kemampuan dari seseorang untuk
melalukan berbagai jenis kegiatan kognitif atau diperlukan dengan suatu cara
yang efektif.26 Kemampuan menggerakkan orang lain inilah yang disebut
manajerial skill. Demikian pula dikemukakan bahwa Manajerial skill adalah
keahlian menggerakkan orang lain untuk bekerja dengan baik.27
Jadi dapat disimpulkan bahwa kemampuan manajerial adalah kemampuan
untuk menggerakkan orang lain dalam memanfaatkan sumber-sumber yang ada
dalam mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif. Ukuran seberapa
efisien dan efektifnya seorang manajer adalah seberapa baik dia menetapkan
rencana dalam mencapai tujuan yang memadai, kemampuan memimpin secara
efektif merupakan kunci keberhasilan organisasi. Kepala sekolah sebagai manajer
pada jalur pendidikan formal dituntut memiliki kemampuan manajemen dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya agar mampu mencapai tujuan proses
26Soebagio Atmodiwirio, Manajemen Pelatihan,(Jakarta: Ardadizya Jaya, 2002), h.10027Siagian, Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h.36
27
belajar mengajar secara keseluruhan. Untuk dapat melakukan tugas dan tanggung
jawab tersebut, kepala sekolah perlu memiliki berbagai kemampuan yang
diperlukan.
Menururut Crudy yang dikutip Atmodiwirio, bahwa:Kemampuan manajerial adalah kemampuan untuk memanaj sekolah,mengorganisasikan orang dan sumber, mempergunakan tenaga-tenaga yangbaik dan teknik kehumasan yang baik, memanfaatkan komunikasi yangefektif dalam menghadapi beraneka macam subjek yang berkepentingan,seperti orang tua murid atau siswa dan guru-guru.28
Peranan kepala sekolah sebagai manajer sangat memerlukan ketiga macam
kemampuan di atas. Agar kepala sekolah dapat secara efektif melaksanakan
fungsinya sebagai manajer maka harus memahami nilai-nilai yang terkandung
didalam ketiga kemampuan di atas dan mampu mewujudkannya kedalam tindakan
atau perilaku. Adapun nilai-nilai yang terkandung didalam ketiga kemampuan
tersebut sebagai berikut:
1) Kemampuan teknis yaitu : menguasai pengetahuan tentang metode, proses,prosedur, dan teknik untuk melaksanakan kegiatan khusus dankemampuan untuk memanfaatkan serta mendayagunakan sarana, peralatanyang diperlukan dalam mendukung kegiatan yang bersifat khusus tersebut.
2) Kemampuan manusiawi merupakan kemampuan untuk memahamiperilaku manusia dan proses kerja sama, kemampuan untuk memahami isihati, sikap, dan motif orang lain, kemampuan untuk berkomunikasi secarajelas dan efektif, sehingga mampu menciptakan kerja sama yang efektif,kooperatif, praktis, dan diplomatis, dan mampu berperilaku yang dapatditerima kemampuan untuk menciptakan dan membina hubungan baik,memahami dan mendorong orang lain sehingga mereka bekerja secarasuka rela, tidak ada paksaan dan lebih produktif (working with people).
3) Kemampuan konseptual adalah kemampuan mental untukmengkoordinasikan, dan memadukan semua kepentingan serta kegiatanorganisasi. Dengan kata lain, kemampuan konseptual ini terkait dengankemampuan untuk membuat konsep (working with ideas) tentang berbagaihal dalam lembaga yang dipimpinnya yaitu kemampuan berpikir rasional,cakap dalam berbagai macam konsepsi, mampu menganalisis berbagai
28Opcit., Hal. 102
28
kejadian serta mampu memahami berbagai kecendrungan, mampumangantisipasi perintah, dan mampu mengenali dan mamahami macam-macam masalah sosial.
Sedangkan di dalam Peraturan Menteri No 13 Tahun 2007 Tentang
Standar Kepala Sekolah/Madrasah, kemampuan manajerial kepala sekolah
meliputi:
1) Menyusun perencanaan sekolah/madrasah untuk berbagai tingkatanperencanaan.
2) Mengembangkan organisasi sekolah/madrasah sesuai dengan kebutuhan.3) Memimpin sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber daya
sekolah/madrasah secara optimal.4) Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah/madrasah menuju
organisasi pembelajaran yang efektif5) Menciptakan budaya dan iklim sekolah/ madrasah yang kondusif dan
inovatif bagi pembelajaran peserta didik.6) Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya
manusia secara optimal.7) Mengelola sarana dan prasarana sekolah/madrasah dalam rangka
pendayagunaan secara optimal.8) Mengelola hubungan sekolah/madrasah dan masyarakat dalam rangka
pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaansekolah/madrasah.
9) Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru,penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik.
10) Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuaidengan arah dan tujuan pendidikan nasional.
11) Mengelola keuangan sesuai dengan prinsip pengelolaan yang akuntabel,transparan, dan efisien.
12) Mengelola ketatausahaan dalam mendukung pencapaian tujuansekolah/madrasah.
13) Mengelola unit layanan khusus sekolah/madrasah dalam mendukungkegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolah/madrasah.
14) Mengelola sistem informasi sekolah/madrasah dalam mendukungpenyusunan program dan pengambilan keputusan.
15) Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatanpembelajaran dan manajemen sekolah/madrasah.
16) Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan programkegiatan sekolah/madrasah dengan prosedur yang tepat, sertamerencanakan tindak lanjutnya.29
29Soebagio Atmodiwirio, Manajemen Pelatihan, (Jakarta : Ardadizya Jaya,2002,), h.114
29
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan
manajerial kepala sekolah adalah kapasitas yang dimiliki oleh seorang kepala
sekolah dalam mengelola organisasi dan sumber daya yang ada, guna mencapai
tujuan organisasi yang mancakup:
1) Kemampuan merencanakan dengan indikator yaitu mampu menyusun danmenerapkan strategi, dan mampu mengefektifkan perancanaan.
2) Kemampuan mengorganisasikan dengan indicator yaitu mampumelakukan departementalisasi, membagi tanggung jawab dan mampumengelola personil.
3) Kemampuan dalam pelaksanaan dengan indikator yaitu mampumengambil keputusan, dan mampu menjalin komunikasi.
4) Kemampuan mengadakan pengawasan dengan indicator yaitu mampumengelola, dan mampu mengendalikan operasional.
B. Konsep Kinerja Guru
1. Pengertian Kinerja
Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat
dicapai oleh seorang guru dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya. Istilah kinerja atau prestasi kerja berasal dari
kata job performance yaitu prestasi kerja yang dicapai seseorang dalam
melaksanakan tugas pokok, fungsi dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Definisi kinerja menurut Bambang Kusriyanto dalam Mangkunegara
adalah perbandingan hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja per-
satuan waktu (lazimnya per-jam).30
Menurut Robbin bahwa ”kinerja merupakan ukuran performance yang
meliputi efektivitas dan effisiensi. Efektif berkaitan dengan pencapaian sasaran,
30Mangkunegara, Evaluasi Kinerja Sekolah Dasar, (Jakarta : Refika Aditama, 2005), h.9
30
sedang efisien adalah ratio antara output yang efektif dengan input yang
diperlukan untuk mencapai sasaran”.31
Pada hakikatnya kinerja merupakan prestasi yang dicapai oleh seseorang
dalam melaksanakan tugasnya atau pekerjaannya sesuai dengan standar dan
kriteria yang ditetapkan untuk pekerjaan itu”. Oleh karenanya, kinerja merupakan
hal yang penting untuk dilakukan secara berkelanjutan dan memberikan umpan
balik dalam upaya mencapai keberhasilan di masa mendatang.
Pada dasarnya pengertian kinerja dapat dimaknai secara beragam.
Beberapa pakar memandangnya sebagai hasil dari suatu proses penyelesaian
pekerjaan, sementara sebagian yang lain memahaminya sebagai perilaku yang
diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Agar terdapat kejelasan
mengenai kinerja, akan disampaikan beberapa pengertian mengenai kinerja.
Berdasarkan pengertian tentang kinerja di atas dapat disimpulkan bahwa
oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kinerja Sekolah Dasar adalah prestasi
kerja, atau hasil kerja (output) baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai
Sekolah Dasar per-satuan preriode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya atau taraf kesuksesan
yang dicapai seseorang dalam bidang pekerjaannya menurut kriteria tertentu dan
di evaluasi oleh orang-orang tertentu terutama atasan guru yang bersangkutan.
Berkaitan dengan kinerja guru dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar, maka dapat dikemukakan Tugas Keprofesionalan Guru menurut
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 pasal 20 (a) Tentang
31Robbins, Stephen, Perilaku Organisasi,( PT. Prenhallindo, Jakarta,1997), h.26
31
Guru dan Dosen adalah merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses
pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, mengacu pada Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 pasal 20 (a) maka dapat disimpulkan
bahwa kinerja guru merupakan usaha kemampuan dan usaha guru untuk
melaksanakan tugas pembelajaran sebaik-baiknya dalam perencanaan program
pengajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan evaluasi hasil belajar. Kinerja
guru yang dicapai harus berdasarkan standar kemampuan profesional, selama
melaksanakan kewajiban sebagai guru di sekolah.
2. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru
Menurut Pidarta dalam Lamatengga bahwa ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya yaitu kepemimpinan
kepala sekolah, fasilitas kerja, harapan-harapan, dan kepercayaan personalia
sekolah.32 Dengan demikian nampaklah bahwa kepemimpinan kepala sekolah
dan fasilitas kerja akan ikut menentukan baik buruknya kinerja guru. Selain itu
banyak faktor yang turut mempengaruhi kualitas kinerja guru, baik faktor internal
guru yang bersangkutan maupun faktor yang berasal dari luar seperti fasilitas
sekolah, peraturan dan kebijakan yang berlaku, kualitas manajerial dan
kepemimpinan kepala sekolah, dan kondisi lingkungan lainnya. Tingkat kualitas
kinerja guru ini selanjutnya akan turut menentukan kualitas lulusan yang
32Lamatenggo, Kinerja Guru: Korelasi Ntara Persepsi Guru Terhadap PerilakuKepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi Kerja Dan Kinerja Guru Sekolah Dasar Di Gorontalo,(Universitas Negeri Jakarta, 2001), h.35
32
dihasilkan serta pencapaian lulusan yang dihasilkan serta pencapaian keberhasilan
sekolah secara keseluruhan.
Guru sangat mungkin dalam menjalankan profesinya bertentangan dengan hati
nuraninya, karena guru paham bagaimana harus menjalankan profesinya namun karena
tidak sesuai dengan kehendak pemberi petunjuk atau komando maka cara-cara para guru
tidak dapat diwujudkan dalam tindakan nyata. Guru selalu diinterpensi, tidak adanya
kemandirian atau otonomi itulah yang mematikan profesi guru dari sebagai pendidik
menjadi pemberi instruksi atau penatar, bahkan sebagai penatar guru juga tidak
memiliki otonomi sama sekali, selain itu ruang gerak guru selalu dikontrol melalui
keharusan membuat satuan pelajaran (SP), padahal seorang guru yang telah memiliki
pengalaman mengajar di atas lima tahun sebetulnya telah menemukan pola belajarnya
sendiri. Dengan dituntutnya guru setiap kali mengajar membuat SP maka waktu dan
energi guru banyak terbuang, waktu dan energi yang terbuang ini dapat dimanfaatkan
untuk mengembangkan dirinya.
Faktor yang memepengaruhi kinerja guru diantaranya: tingkat pendidikan
guru, supervisi pengajaran, program penalaran, iklim yang kondusif, sarana an
prasarana, kondisi fisik dan mental guru, gaya kepemimpinan kepala sekolah,
jaminan kesejahteraan, dan kemampuan manajerial kepala sekolah dll.33
33 Hidayatullah, Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru, Http/pgril org/berita/95-faktoryang mempengaruhi kinerja guru,html, diakses 2 februari 2017.
33
3. Penilaian Kinerja Guru
Kinerja guru dalam periode waktu tertentu perlu dievaluasi atau dinilai karena
penilaian terhadap kinerja guru merupakan bagian dari psoses staffing, yang
dimulai dari proses rekrutmen, seleksi, orientasi, penempatan, pelatihan dan
proses penilaian kerja. Kenyataan dewasa ini menunjukkan masih relatif banyak
organisasi atau perusahaan mengabaikan fungsi penilaian terhadap kinerja.
Padahal penilaian terhadap kinerja merupakan bagian yang sangat penting dari
manajemen kinerja dan mungkin juga sistem penilaian yang diterapkan tidak
sesuai dengan kultur organisasi yang dikembangkan sehingga tidak mendorong
motivasi kerja. Hal ini mengakibatkan adanya proses penilaian kinerja yang
cenderung bersifat administratif, subjektif dan kurang memiliki daya pembeda
yang valid.
Menurut Simamora penilaian kinerja adalah proses yang dipakai oleh
organisasi untuk mengevaluasi pelaksanaan kerja individu karyawan. 34
Sedangkan menurut Mathis dan Jackson penilaian kinerja (Performance
appraisal) adalah proses evaluasi seberapa baik karyawan mengerjakan pekerjaan
mereka ketika dibandingkan dengan satu set standar dan kemudian
mengkomunikasikan informasi tersebut.35
Penilaian kinerja yang efektif berfokus pada hasil kerja yang terkait secara
langsung dengan misi dan tujuan organisasi sehingga nantinya dapat menunjang
implementasi strategi pelayanan. Hal ini akan terwujud apabila guru memahami
34Simamora, Henry, Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi III. Jakarta : STIE YKPN,2004), h.56
35Mathis Dan Jackson, Manajemen Sumber Daya Manusia, ( Jakarta: PT. SalembaEmban Patria, 2001), h.4
34
dimensi-dimensi yang dievaluasi, aspek-aspek yang dinilai dari jabatannya, dan
mereka memandang penilaian telah dilakukan secara terbuka dan valid. Dalam hal
ini diperlukan adanya interaksi antara penilai dengan individu yang dinilai dalam
proses penentuan dimensi kegiatan, standar penilaian dan metode penilaian
memegang peranan yang sangat penting. Kesesuaian antara pendekatan dan
metode dengan strategi yang dijalankan oleh organisasi juga akan menentukan
efektivitas sistem penilaian dan hal ini juga akan mengakibatkan efektifnya
implementasi strategi melalui aktivitas individu dan kelompok.
Banyak faktor/komponen yang membentuk kinerja individu antara lain :
kemampuan, usaha yang dilakukan, serta dukungan. Kemampuan ditentukan oleh
bakat, ketertarikan, dan kepribadian, sedangkan usaha yang dilakukan meliputi
motivasi, etika kerja, kehadiran, rancangan pekerjaan dan yang termasuk
dukungan meliputi pelatihan dan pengembangan, peralatan dan teknologi, standar
kinerja dan manajemenn dan rekan kerja. Apabila keseluruan faktor di atas
diperhatikan oleh organisasi, maka kemungkinan penciptaan kinerja individu guru
dapat dioptimalkan.
4. Indikator Penilaian Kinerja
Berkaitan dengan kinerja guru dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar, terdapat tugas keprofesionalan guru menurut Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 pasal 20 Tentang Guru dan Dosen yang
kemudian di modifikasi oleh Depdiknas menjadi Alat Penilaian Kemampuan
Kinerja Guru (APKG). Alat Penilaian Kemampuan Guru meliputi: (1)
35
merencanakan pembelajaran, (2) Melaksanakan proses pembelajaran yang
bermutu, (3) Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran. Indikator penilaian
terhadap kinerja guru dapat dilakukan dengan tiga kegiatan pembelajaran di kelas
yaitu:
1) Perencanaan pembelajaranTahap perencanaan dalam kegiatan pembelajaran adalah tahap yangberhubungan dengan kemampuan guru menguasai bahan ajar.Kemampuan guru dapat dilihat dari cara atau proses penyusunanprogram kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, yaitumengembangkan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran(RPP). Unsur-unsur atau komponen yang ada dalam silabus terdiridari: a) identitas silabus, b) standar kompetensi, b) standar kompetensi(SK), c) kompetensi dasar (KD), d) materi pembeljaran, e) kegiatanpembelajaran, e) kegaiatan pembelajaran, e) kegiatan pembelajaran,f)inidakator, g) alokasi waktu, h) sumber pembelajaran. Programpembelajaran jangka waktu singkat (RPP), yang merupakanpenjabaran lebih rinci dan spesifik dari silabus ditandai oleh adanyakomponen-komponen, yaitu: a) identitas RPP, b) standar kompetensi(SK), c) kompetensi dasar (KD), d) indikator, e) tujuan pembelajaran,f) materi pembelajaran, g) metode pembelajaran, h) langkah-langkahkegiatan, i) sumber pembelajaran, j) penilaian.
2) Pelakasanaan kegiatan pembelajaranKegiatan pembelajaran di kelas adalah inti penyelenggaraanpendidikan yang ditandai oleh adanya kegiatan pengelolaan kelas,penggunaan media, sumber belajar dan pengguanaan merode sertastrategi pembelajaran. Semua tugas tersebut merupakan tuga sertatanggung jawab guru yang secara optimal dalam pelaksanaannyamenuntut kemampuan guru. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran,meliputi:
a) Pengelolaan kelasKemampuan menciptakan suasana kondusif di kelas untukmewujudkan proses pembelajaran di kelas untuk mewujudkanproses pembelajaran yang menyenangkan adalah tuntutan bagiseorang guru dalam pengelolaan kelas, seperti pelaksanaan piketkebersian kelas, ketepatan wakru masuk dan keluar kelas,melakukan absensi setiap akan memulai proses pembelajaran danmelakukan pengaturan tempat duduk siswa.
b) Penggunaan media dan sumber belajarKemampuan menggunakan media dan sumber belajar tidak hanyamenggunakan media yang sudah tersedia seperti media cetak,media audio, media audio visual. Kemampuan guru dalam
36
penggunaan media dan sumber belajar lebih ditekankan padapenggunaan objek nyata yang ada disekitar sekolahnya, sepertimemanfaatkan media yang sudah ada.
c) Penggunaan metode pembelajaran Guru diharapkan mampumemilih dan menggunakan metode pembelajaran sesuai denganmateri yang akan disampaikan. Karna siswa memiliki interes yangsangat heterogen, idealnya seorang guru harus menggunakanmetode pembelajaran di dalam kelas seperti metode ceramahdipadukan dengan tanya jawab, metode diskusi dipadukan denganpenugasan dan sebagainya.
3) Evaluasi atau penilaian pembelajaranPenilaian hasil belajar adalah kegiatan atau cara yang ditujukanuntuk mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran dan jugaproses pembelajaran yang telah dilakukan. Pada tahap ini, seorangguru dituntut memiliki kemampuan dalam pendekatan dan cara-caraevaluasi, penyusunan alat-alat evaluasi, pengelolaan dan penggunaanhasil evaluasi.36
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan kinerja guru adalah
kemampuan dan usaha guru untuk melaksanakan tugas pembelajaran sebaik
baiknya dalam perencanaan program pengajaran, pelaksanaan kegiatan
pembelajaran dan evaluasi hasil pembelajaran. Kinerja guru yang dicapai harus
berdasarkan standar kemampuan profesional selama melaksanakan kewajiban
36Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta : PT Rineca Cipta, 2002) h.27-56
37
C. Penelitian Terdahulu
1. Sutarjo dalam penelitiannya bahwa : 1) terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan kemampuan manajerial kepala sekolah terhadap kinerja guru.
Seorang kepala sekolah dalam kepemimipinanya perlu memiliki
kemampuan dalam memberdayakan semua unsur yang ada di sekolah baik
yang menyangkut keuangan, personil, maupun sarana dan prasarana. 2)
terdapat pengaruh yang positif dan signifikan gaya kepemimpinan
partisipatif kepala sekolah terhadap kinerja guru. Pengambilan kebijakan
yang dilakukan seorang kepala sekolah dengan melibatkan semua bawahan
akan lebih berkualitas karena bawahan banyak memberikan masukan yang
kemungkinan ada beberapa pengalaman dan pengetahuan yang tidak
dimiliki oleh kepala sekolah.3) terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan motivasi berprestasi terhadap kinerja guru. Pemberian tugas
yang menantang dan menyenangkan yang diberikan oleh kepala sekolah
kepada guru sehingga guru akan lebih giat dalam melaksanakan tugasnya
tanpa ada unsur keterpaksaan.37
2. Sumanto dalam penelitiannya bahwa kemampuan manajerial berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja guru, sedangkan gaya
kepemimpinan dan motivasi kepala sekolah tidak berpengaruh signifikan
terhadap kinerja guru di MTs N Plupuh Kabupaten Sragen.38
37 Sutarjo, Pengaruh Kemampuan Manajerial, Gaya Kepemimpinan Pertisipatif KepalaSekolah Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar Di KecamatanSekampung Udik Kabupaten Lampung Timur, 2013, h.2
38Sumanto, Pengaruh Kemampuan Manajerial, Gaya Kepemimpinan Dan MotivasiKepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Di Mts N Plupuh Kabupaten Sragen,2004, h.7
38
3. Sugeng dalam penelitiannya bahwa: (1) kemampuan manajerial 46,7%
menyumbang secara positif dan signifikan terhadap kinerja guru; (2)
Budaya sekolah menyumbang 53,6% secara positif dan signifian terhadap
kinerja guru; (3) sumbangan secara positif dan signifikan dihasilkan dari
hasil pengaruh secara bersama-sama antara kemampuan manajerial kepala
sekolah dan budaya sekolah terhadap kinerja guru sebesar 60,5%.39
Persamaan penelitian dengan penelitian terdahulu adalah sama-sama
melihat pengaruh antara kemampuan manajerial kepala sekolah terhadap kinerja
guru. Sedangkan untuk perbedaan antara penelitian dengan penelitian terdahulu
adalah terletak pada lokasi dan waktu penelitian yang berbeda, indikator untuk
mengukur kinerja, tolak ukur dari setiap variable yang terbatas dan juga banyak
variabel yang hanya berfokus pada pengaruh antara kemampuan manajerial kepala
madrasah terhadap kinerja guru.
39Sugeng, Pengaruh Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah Dan Budaya SekolahTerhadap Kinerja Guru Smp Negeri Di Kabupaten Kudus, Educational Management,Vol 1, No 1,Juni, 2012, h.6
39
D. Kerangka Berfikir
Seorang kepala sekolah sebagai seorang manajer harus memiliki
kemampuan manajerial yang efektif, manajemen yang efektif dapat tercipta
apabila kepala sekolah memiliki sifat, perilaku dan kemampuan yang baik untuk
memimpin sebuah organisasi sekolah. Dalam perannya sebagai seorang manajer,
kepala sekolah harus mampu untuk mempengaruhi semua orang yang terlibat
dalam proses pendidikan yaitu guru dan fasilitas kerja yang akhirnya mencapai
tujuan dan kualitas sekolah.
Kemampuan manajerial kepala sekolah adalah kemampuan seorang kepala
sekolah dalam mengelola, menata dan memipin sekolah sebagai lembaga
pendidikan. Apabila kepala sekolah memiliki kemampuan manajerial yang baik
akan mempengaruhi terhadap kinerja guru. Oleh karena itu manajerial kepala
sekolah berhubungan erat dengan kinerja guru.
Guru sebagai orang yang terlibat dalam proses pendidikan memiliki tugas
sebagai pengajar yang melakukan transfer pengetahuan. Selain itu guru juga
sebagai pendidik yang melakukan transfer nilai-nilai sekaligus sebagai
pembimbing yang memberikan pengarahan dan menuntun siswa dalam belajar.
Untuk itu guru harus berperan aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai
tenaga profesional yang bekerja dengan kinerja yang tinggi. Kinerja guru akan
menjadi optimal bila diintegrasikan dengan komponen sekolah, baik kepala
sekolah maupun sarana prasarana kerja yang memadai.
Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini akan mendeskripsikan
pengaruh kemampuan manajerial kepala sekolah terhadap kinerja guru dimana
40
KEPALA SEKOLAH
Kemampuanmengorganisasi
kan
Kemampuanmerencanakan
nn
Kemampuanpengawasan
Kemampuanpelaksanaan
kemampuan manajerial sebagai variabel independen atau variabel bebas yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen atau variabel terikat, dalam hal ini adalah kinerja guru.
Gambar 2.1
Kerangka Pikir Penelitian
KEMAMPUANMANAJERIAL
KINERJA GURU
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif dengan metode survei, Sedangkan berdasarkan analisis dasarnya
penelitian ini adalah korelasional.
B. Variabel dan Desain Penelitian
1. Variabel penelitian
a. Variabel independen dengan simbol X yaitu kemampuan manajerial
kepala madrasah
b. Variabel dependen dengan simbol Y yaitu kinerja guru
2. Desain penelitian
Keterangan :
X = Kemampuan manajerial kepala madrasahY = Kinerja guru
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Konawe Selatan. Lokasi penelitian ini
dipilih berdasarkan permasalahan penelitian dan juga kemudahan bagi peneliti
dalam memperoleh data.
X Y
42
2. Waktu penelitian
Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada bulan juli sampai September
2017.
D. Populasi dan sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian1. Apabila seseorang ingin
meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya
merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya disebut studi populasi
atau stude sensus. Adapun populasi yang dimaksud penelitian ini adalah jumlah
seluruh guru MAN 1 Konawe Selatan yang berjumlah 32 orang.
2. Sampel
Sampel ialah bagian dari jumlah karaktristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut.2 Apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya
sehingga penelitiannya merupakan populasi.3
Berdasarkan keterangan di atas diperoleh jumlah populasi berjumlah 32
orang responden, maka populasi dan sampel penelitian merupakan populasi jenuh
yang akan dijadikan sampel utuh sebanyak 32 orang tenaga pendidik.
1 Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis, (CV. Alfa Beta. Bandung, 1999), h. 722 Margoyo, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta T.P. Asdi Mahasatya, 2003), h. 813 Suharsimi Arikanto, Dasar-Dasar evaluasi pendidikan, 2006, h.118
43
E.Teknik Pengumpulan Data
Untuk pengumpulan data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua
cara yaitu:
1. Kuesioner (angket) yaitu berupa daftar pertanyaan tentang kemampuan
manajerial kepala sekolah dan kinerja guru yang diberikan kepada
responden untuk dijawab sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti.
Angket dalam penelitian ini merupakan instrumen utama dalam
pengumpulan data. Untuk mendapatkan jawaban secara obyektif,
pertanyaan angket ini diukur dengan menggunakan Skala Likert dalam
bentuk pilihan ganda dengan kontribusi sebagai berikut
Tabel 3.1 Opsi Pernyataan Skala Likert Yang Telah Dimodifikasi
Pernyataan(+) Skor Nilai Pertanyaan(-) Skor Nilai
Sering sekali 4 Sering sekali 1
Sering 3 Sering 2
Kadang-kadang 2 Kadang-kadang 3
Tidak pernah 1 Tidak pernah 4
2. Dokumentasi, yakni teknik pengumpulan data dengan cara melakukan
pencatatan terhadap arsip-arsip dokumen resmi, yang berupa data-data
pribadi guru seperti tingkat pendidikan guru, banyaknya jumlah guru,
program-program yang dilakukan oleh sekolah dalam menunjang kinerja
guru.
44
F.Kisi-Kisi Instrumen
Tabel 3.2 Kisi-kisi instrumenVariable Aspek Indikator No Butir
KemampuanManajerial(X)
1. Kemampuanmerencanakan
a. Kemampuan kepalasekolah merencanakanvisi dan misi sekolah.
b. Bertindak sesuai visi danmisi sekolah.
c. Kemampuan kepalasekolah dalam membuatrencana kerja 1 tahun dan4 tahun yang mencakup 8SNP.
a.1,2,3b.4,5,6c.7,8
2. Kemampuanmengorganisasi
a. Kemampuan dalampenataan staf
b. Kemampuan dalammenggerakkan staf
c. Kemampuan dalammemberdayakan staf
a.9,10b.11,12c.13,14,
15,16,
3. Kemampuanmelakukanevaluasiterhadap kinerjaguru
a. Kemampuan dalammemilih metode evaluasitiap semester.
b. Kemampuan menindaklanjuti hasil evaluasi tiapsemester
a.17,18,19,20
b.21,22,23
4. Kemampuanmengadakanpengawasan
a. Kemampuan sebagaipengawas atau pelaksanafungsi-fungsi manajemen.
a,24, 25,26, 27,2829,30
Kinerja Guru(Y)
1. Merencanakanpembelajaran
a. Membuat programtahunan dan semester
b. Membuat silabusc. Membuat RPPd. Membuat agenda harian
a.31,32,b.33,34,
35,36,37
c.38,39,d.40
2. Melaksanakanprosespembelajaran
a. Pendahuluan.b. Kegiatan intic. Penutup
a.41,42,43,44,
b.45,46,47,48,49,50
c.51,52,53
3. Penilaianpembelajaran
a. Teknik penilaianb. Program remedial
a.54,55,56
45
c. Analisis ulangan harian. b.57,58c,59,60
G.Uji Validitas dan Reliabilitas
Untuk pengumpulan data, terlebih dahulu perlu dilakukan pengujian
terhadap alat ukur penelitian untuk membuktikan apakah alat ukur yang
digunakan memiliki kesahihan (validity) dan keandalan (reliability) untuk
mengukur apa yang seharusnya menjadi fungsi ukurnya, yaitu untuk menguji
apakah kuesioner telah mengukur secara cermat dan tepat apa yang ingin diukur
pada penelitian ini.
Untuk menguji kuesioner sebagai instrument penelitian maka digunakan
uji validitas dn reliabilitas. Suatu instrument dalam penelitian dapat dikatakan
valid apabila mampu mengukur apa yang ingin diukur dan dapat mengungkapkan
data dan variabel-variabel yang diteliti secara konsisten. Uji validitas dilakukan
dengan menggunakan koefesien korelasi product moment dengan criteria yang
dikatakan valid jika nilai r ≥ 0,30 dengan derajat signifikan α = 0,054.
Selanjutnya dalam riset ini selain uji validitas juga dilakukan uji
reliabilitas instrument dengan tujuan untuk mengetahui apakah instrument
penelitian yang dipakai dapat digunakan berulang kali pada waktu yang berbeda.
Untuk mengetahui reliable atau tidaknya variabel tersebut adalah dari alat ukur
yang digunakan yaitu diuji dengan menggunakan koefesien alpha cronbach (α).5
4 Imam Ghozali, , Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, UniversitasDiponegoro, 2009,Hal. 65
5 Ibid., Hal.69
46
H. Teknik Analisis Data
Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan
analisis statistik yaitu statistik deskriptif dan inferensial.
1. Analisis statistik deskriptif yaitu menentukan rata-rata, distribusi
frekuensi dan persentase. Sedangkan analisis statistik inferensial yaitu
untuk mengetahui hipotesis penelitian yang diajukan. Pengelolaan data
pada kedua variabel penelitian ini, maka peneliti menggunakan rumus
sebagai berikut :
P = Persentase∑F = FrekuensiN = Jumlah sampel6
2. Uji persyaratan analisis
Setelah diperoleh data, maka langkah selanjutnya adalah
mengumpulkan data dan mengolahnya, kemudian menganalisis data,
untuk analisi data inferensial dilakukan langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data dalam penelitian ini mengggunakan rumus
kemiringan kurva. Adapun rumusnya yaitu:
Km=
Keterangan :
6 Anas sudijono, pengantar statistik pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo persada,2006), h. 34
47
X : Rata-rata variabel penelitianMo : Modus variabel penelitianSD : Standar deviasi variabel penelitian.7
Kriteria yang digunakan dalam uji normalitas dengan rumus
kemiringan kurva adalah sebagai berikut :
a. -1 ≤Km, artinya data variabel penelitian berdistribusi normal.b. Km ≤ -1, artinya data variabel penelitian tidak berdistribusi
normal.
3. Uji inferensial
1. Uji regresi linear sederhana
Adapun untuk mengetahui persamaan regresi dari tiap variabel,
digunakan rumus analisis regresi linear sederhana. Adapun rumusnya
yaitu :
Y’= a + bXKeterangan:Y’= Nilai yang diprediksikanX = Nilai variabel independena = Nilai konstant harga X=0b = Koefisien Regresi.8
4. Uji koefisien produk moment person
Menggunakan analisis statistik inferensial yaitu menguji apakah
terdapat pengaruh antara kemampuan manajerial kepala madrasah
terhadap kinerja guru, maka peneliti mengggunakan rumus produc
moment sederhana. Adapun rumusnya :
7 Suharsimi arikunto, Manajemen penelitian,( Jakarta:Rineka cipta, 2009), h. 314-3158 Sugiono, metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R dan D, (Bandung : Alfabeta, 2007),
h. 188
48
Keterangan:: Angka indeks korelasi variabel X dan Y
N : Number of cases (jumlah responden): Kemampuan manajerial kepala sekolah: Kinerja guru di MAN 1 Konawe Selatan
:Skor kemampuan manajerial kepala sekolah
:Skor kinerja guru9
5. Uji Koefisien Determinasi,
Berdasarkan nilai koefisien produc moment yang diperoleh,
selanjutnya akan dilihat koefisien determinasinya untuk mengetahui
besar sumbangan X terhadap variabel Y. Adapun rumusnya :
KD
Keterangan :KD : Konstribusi Variabel x terhadap Vareiabel yr² : Koefiensi Korelasi antara Variabel x terhadap Variabel y10
6. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji signifikasi dengan
menggunakan uji t, dengan rumus:
t = r
Keterangan:t = nilai koefisien signifikansin = jumlah sampelr = nilai koefisien korelasi11.
Kaidah pengujian:
Jika t hitung> t tabel maka tolak H0 terima H1 artinyasignifikan, dan
Jika t hitung< t tabel maka tolak H1 terimah H0 artinya tidaksignifikan
9 Ana Sudijono, Pengantar Statistik pendidikan, (Jakarta, PT.Raja Grafindo Persada,2008), h.206
10 S. Margono, Metode penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005), h. 22611Ibid., h. 258
49
Dimana:
H1: ada pengaruh yang signifikan antara Kemampuan ManajerialKepala Madrasah Terhadap Kinerja Guru Di MAN 1 Konawe Selatan.
H0: tidak ada pengaruh yang signifikan antara Kemampuan ManajerialKepala Madrasah Terhadap Kinerja Guru Di MAN 1 Konawe Selatan.
50
BAB IV
HASIL PENILITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Obyek Penelitian
Eksitensi suatu lembaga pendidikan, baik pendidikan formal maupun
non formal banyak ditentukan oleh kebutuhan masyarakat akan pendidikan.
Sebagaimana halnya Madrasah Aliyah Negeri (MAN ) 1 Konawe Selatan,
sekolah ini di dirikan untuk menyatuhi kebutuhan pendidikan akan pendidikan.
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Konawe Selatan merupakan
madrasah yang didirikan pada tahun 1999 dan terletak di Jalan Mayjen
Katamso, Desa Tanea, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan.
Madrasah ini mempunyai perbedaan jika dibandingkan dengan madrasah
lainnya atau sederajat karena letaknya yang unik yaitu berada di atas gunung.
Madrasah ini pada awalnya adalah madrasah Swasta yang dikenal dengan MA
Al-Ikhlas yang dibangun di atas tanah hibah dari pemerintah kecamatan.
Madrasah ini didirikan atas inisiatif bapak H. Siswanto, S.Pd, M.Pd dan
prakarsa dari guru MtsN Konda. Kebaradaan Madrasah Aliyah Negeri Konawe
Selatan disambut baik oleh masyarakat, khususnya mayarakat konda yang
masih sangat membutuhkan pendidikan saat itu terutama pendidikan agama.
Dalam lingkup Kabupaten Konawe Selatan, Madrasah Aliyah Negeri
(MAN) 1 Konsel merupakan satu-satunya madrasah aliyah yang berstatus
negeri, selain itu sejak tahun 1999 MAN Konda hingga sekarang, MAN 1
Konsel telah dipimpin 6 kepala sekolah yaitu bapak Sulaeman, Siswanto,S.Pd,
51
Drs,Abdul Khamim, Armin Talang, S.Ag, Safrial, S.Pd, M.Pd dan sekarang di
Pimpin oleh ibu Muspidar, S.Ag.
a. Keadaan Sarana dan Prasarana
Tabel 4.1 Keadaan sarana di MAN 1 Konawe Selatan
Keadaan Gedung,Sarana Prasarana Jumlah Ket
Ruang Kelas 15 Baik
Ruang Kamad 1 BaikRuang Guru 1 BaikRuang TU 1 BaikRuang Lab. Ipa 1 BaikRuang Lab.Komputer 1 BaikRuang Lab. Bahasa 1 BaikRuang Perpustakaan 1 BaikRuang UKS 1 BaikRuang Perpus 1 BaikMushola/ T. Ibadah 1 BaikWc 4 BaikKantin 3 BaikR.Penjaga 2 BaikPagar 1 BaikTempat Olah Raga 3 Baik
Tabel 4.2 Keadaan Prasarana Pendidikan
Keadaan SaranaPendidikan
Jumlah Keterangan
Kursi Siswa 356 BaikLemari 9 BaikRak Buku 1 Rusak ringanPapan Tulis 12 BaikKomputer 1 Rusak beratKomputer 12 Rusak beratRangka 1 Rusak beratGlobe 1 BaikTape Recorder 1 BaikBola Volly 2 BaikTenis Meja 1 Baik
52
b. Keadaan guru
Dalam dunia pendidikan, guru merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi salah satu faktor pendidikan di sekolah. Guru bukan hanya
yang mentransfer ilmu pengetahuan saja kepada anak didiknya, akan tetapi dia
juga bertanggung jawab akan keberhasilan peserta didiknya. Oleh karena itu,
guru sebagai tenaga pendidik dan pengajar, dituntut untuk mempunyai kualitas
sumber daya manusia yang potensial serta memiliki kesehatan baik jasmani
dan rohani agar proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik.
Untuk lebih jelasnya tentang keadaan guru di MAN 1 Konawe selatan
disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 4.3 Daftar Nama Guru di MAN 1 Konawe Selatan
No Nama guru Mata pelajaran1 Muhkarruddin, S.Ag Fiqih2 Syukur, S.Pd,M.Pd Fisika3 Uswatun aliyah,S.Ag Fiqih4 Maslaka, S.Ag Ski5 Sumarlin, S.Pd Matematika6 Hasriati, S.Pd Bahasa inggris7 Mahmud, S.Pd.I Al-quran hadis8 Aslina, S.Pd Bioogi9 Rustam sufia, S.Ag Bahasa arab10 Gatut suhardi, S.Pd.I Akidah11 Almisbah, S.Pd.I Kimia12 Dra.Siti Salmah Pkn13 Nurhayati, S.pd Bahasa inggris14 Bidasari Rasak, S.Pd Biologi15 Roy izen mustakim,S.Pd Fisika16 Binar , S.Pd Sejarah17 Hamkah, S.Sos Sosiologi18 Waode musrifa.B, S.Pd.I Geografi19 Saparuddin, S.Pd, MH Matematika20 Farida arlis Bahasa indonesia21 Septiani dewi utari, S.Pd Sejarah22 Masni Bahasa arab
53
23 Dian saputri S.Pd.I,.M.Pd.I Ilmu kalam24 Ririn ariyanti, S.Pd. Ekonomi25 Suharni, S.Pd Bahasa indonesia26 Asriani, S.Pd Tik27 Amir hamzah, S.Pd Akuntansi28 Rini, S.Pd Ekonomi29 Rena, S.Pd Bp30 Dedi suryanto, S.Pd.I Tafsir31 Rika miliyanti, S.Pd Bahasa indonesia32 Andi musripan, S.Pd Fisika
c. Keadaan siswa
Siswa merupakan faktor pendidikan yang berperan aktif dalam proses
belajar mengajar, karena siswa adalah objek dan sekaligus menjadi subjek
dalam kegiatan proses pengajaran. Siswa atau peserta didik merupakan salah
satu faktor yang turut mempengaruhi pelaksanaan pendidikan serta ikut
menetukan pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah.
Pada sisi lain, kelengkapan komponen-komponen pendidikan baik
berupa sarana dan prasaran, jumlah guru merupakan aspek pendukung yang
perlu diperhatikan oleh suatu lembaga, akan tetapi faktor siswa merupakan
penentu utama dalam rangka menciptakan dinamis dan kondusif dalam
meningkatkan mutu pendidikan pada sekolah, spesifik dalam hal proses belajar
mengajar secara kualitas dan secara kuantitas jumlah siswa juga
diperhitungkan, wajar jika hal ini mendapat perhatian khusus. Sebagai salah
satu unsur lembaga pendidikan, maka keberadaannya tidak terpisahkan dari
eksitensi suatu lembaga pendidikan.
54
2. Deskripsi Variabel Penelitian
Pada bagian ini, akan dikemukakan hasil pengolahan angket yang
diberikan kepada responden berkenaan dengan variabel kemampuan manajerial
kepala madrasah (X) dan variabel kinerja guru (Y). Adapun hasil angket yang
diisi responden dapat dilihat pada lampiran 3 dalam penelitian ini.
a. Variabel Kemampuan Manajerial Kepala Madrasah (X)
Dalam suatu lembaga pendidikan dalam hal ini sekolah yang menjadi atau
penggerak utama adalah pemimpin atau biasa disebut kepala sekolah, berhasil
dan tidaknya sebuah sekolah tidak jauh dari campur tangan kepala sekolah
karena ditangan kepala sekolah terdapat wewenang dan tanggung jawab yang
besar untuk kemajuan dan perkembangan sekolah yang dipimpinnya.
1)Deskripsi persentase variabel X berdasarkan Item
Tabel 4.4 Kepala madrasah dapat merumuskan misi dan tujuan sekolah secarajelas
No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 10 31,2%2. Sering 12 37,5%3. Kadang-kadang 7 21,8%4. Tidak Pernah 3 9,37%
Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 1.
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering
sekali sebanyak 10 responden atau 31,2%, yang menyatakan sering sebanyak
12 responden atau 37,5%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 7
responden atau 21,8%, dan yang menyatakan tidak pernah 3 responden atau
9,73%. Data di atas menjelaskan bahwa kepala madrasah dapat merumuskan
visi dan misi dan tujuan sekolah secara jelas.
55
Tabel 4.5 Kepala madrasah dapat menentukan langkah-langkah strategis untukmencapai misi dan tujuan sekolah
No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 7 21,8%2. Sering 18 56,2%3. Kadang-kadang 5 15,62%4. Tidak Pernah 2 6,25%
Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 2.
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering
sekali sebanyak 7 responden atau 21,8%, yang menyatakan sering sebanyak 18
responden atau 56,2%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 5
responden atau 15,62%, dan yang menyatakan tidak pernah 2 responden atau
6,25%. Data di atas menjelaskan Kepala madrasah dapat menentukan langkah-
langkah strategis untuk mencapai misi dan tujuan sekolah.
Tabel 4.6 Kepala madrasah dapat menentukan sasaran sekolah secara realistisdengan menetukan kreteria yang dapat di ukur
No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 11 34,3%2. Sering 9 28,12%3. Kadang-kadang 7 21,87%4. Tidak Pernah 5 15,62%
Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 3.
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering
sekali sebanyak 11 responden atau 34,3%, yang menyatakan sering sebanyak 9
responden atau 28,12%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 7
responden atau 21,87%, dan yang menyatakan tidak pernah 5 responden atau
15,65%. Data di atas menjelaskan Kepala madrasah dapat menentukan sasaran
sekolah secara realistis dengan menetukan kreteria yang dapat di ukur
56
Tabel 4.7 Kepala madrasah menerapkan strategi dengan jelasNo. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 7 21,8%2. Sering 10 31,25%3. Kadang-kadang 8 25%4. Tidak Pernah 7 21,8%
Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 4.
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering
sekali sebanyak 7 responden atau 21,8%, yang menyatakan sering sebanyak 10
responden atau 31,25%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 8
responden atau 25%, dan yang menyatakan tidak pernah 7 responden atau
21,8%. Data di atas menjelaskan kepala madrasah dapat menerapkan strategi
yang jelas.
Tabel 4.8 Kepala madrasah membuat kegiatan kelompok dalam rangkamenetapkan tujuan yang dicapai
No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 17 53,12%2. Sering 9 28,12%3. Kadang-kadang 6 18,75%4. Tidak Pernah 7 21,8%
Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 5.
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering
sekali sebanyak 17 responden atau 53,12%, yang menyatakan sering sebanyak
9 responden atau 28,12%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 6
responden atau 18,75%, dan yang menyatakan tidak pernah 7 responden atau
21,8%. Data di atas menjelaskan kepala madrasah membuat kegiatan kelompok
dalam rangka menetapkan tujuan yang dicapai
57
Tabel 4.9 Kepala madrasah merumuskan tujuan dan sasaran sekolahNo. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 12 37,5%2. Sering 13 40,62%3. Kadang-kadang 4 12,5%4. Tidak Pernah 3 9,37%
Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 6.
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering
sekali sebanyak 12 responden atau 37,52%, yang menyatakan sering sebanyak
13 responden atau 40,62%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 4
responden atau 12,5%, dan yang menyatakan tidak pernah 3 responden atau
9,37%. Data di atas menjelaskan kepala madrasah merumuskan tujuan dan
sasaran sekolah
Tabel 4.10 Kepala madrasah dapat menentukan progam standar isi
rencana kerja 1 tahun dan 4 tahun
No Jawaban F Persentase (%)1. Sering Sekali 11 34,37%2. Sering 11 34,37%3. Kadang-kadang 9 28,1%24. Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 7.
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering
sekali sebanyak 11 responden atau 34,37%, yang menyatakan sering sebanyak
11 responden atau 34,37%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 9
responden atau 28,12%, dan yang menyatakan tidak pernah 9 responden atau
28,12%. Data di atas menjelaskan kepala madrasah dapat menentukan progam
standar isi rencana kerja 1 tahun dan 4 tahun
58
Tabel 4.11 Kepala madrasah dapat menentukan progam standar proses rencana
kerja 1 tahun dan 4 tahun
No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 9 28,12%2. Sering 16 50%3. Kadang-kadang 5 15,62%4. Tidak Pernah 2 6,25%
Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 8.
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering
sekali sebanyak 9 responden atau 28,12%, yang menyatakan sering sebanyak
16 responden atau 50%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 5
responden atau 15,62%, dan yang menyatakan tidak pernah 2 responden atau
6,25%. Data di atas menjelaskan kepala madrasah dapat menentukan progam
standar proses rencana kerja 1 tahun dan 4 tahun.
Tabel 4.12 Kepala madrasah dapat menentukan progam standar kompetensilulusan
No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 15 46,88%2. Sering 11 34,37%3. Kadang-kadang 6 18,75%4. Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 9.
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering
sekali sebanyak 15 responden atau 46,88%, yang menyatakan sering sebanyak
11 responden atau 34,37%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 6
responden atau 18,75%, dan yang menyatakan tidak pernah 6 responden atau
18,75%. Data di atas menjelaskan kepala madrasah dapat menentukan progam
standar kompetensi lulusan
59
Tabel 4.13 Kepala madrasah dapat menentukan progam standar penilaian
No Jawaban F Persentase (%)1. Sering Sekali 7 21,88%2. Sering 16 50%3. Kadang-kadang 7 21,88%4. Tidak Pernah 2 6,25%
Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 10.
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering
sekali sebanyak 7 responden atau 21,88%, yang menyatakan sering sebanyak
16 responden atau 50%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 7
responden atau 21,88%, dan yang menyatakan tidak pernah 2 responden atau
6,25%. Data di atas menjelaskan kepala madrasah dapat menentukan progam
standar penilaian.
Tabel 4.14 Kepala madrasah mengangkat para pembantu kepala sekolah atau
wakil kepala sekolah sesuai dengan kepatutan dan kelayakan yang dimilikinya.
No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 8 25%2. Sering 15 46,88%3. Kadang-kadang 9 28,12%4. Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 11.
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering
sekali sebanyak 8 responden atau 25%, yang menyatakan sering sebanyak 15
responden atau 46,88%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 9
responden atau 28,12%, dan yang menyatakan tidak pernah 0 responden atau
0%. Data di atas menjelaskan kepala madrasah mengangkat para pembantu
60
kepala sekolah atau wakil kepala sekolah sesuai dengan kepatutan dan
kelayakan yang dimilikinya
Tabel 4.15 Kepala madrasah melibatkan guru dalam menentukan target SKLpada tiap mata pelajaran
No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 7 21,88%2. Sering 18 56,25%3. Kadang-kadang 7 21,88%4. Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 12.
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering
sekali sebanyak 7 responden atau 21,88%, yang menyatakan sering sebanyak
18 responden atau 56,25%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 7
responden atau 21,88%, dan yang menyatakan tidak pernah 0 responden atau
0%. Data di atas menjelaskan kepala madrasah melibatkan guru dalam
menentukan target SKL pada tiap mata pelajaran.
Tabel 4.16 Kepala madrasah melibatkan guru dalam penerimaan siswa barusecara transparan
No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 5 15,62%2. Sering 26 81,25%3. Kadang-kadang 11 34,3%74. Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 13.
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering
sekali sebanyak 5 responden atau 15,62%, yang menyatakan sering sebanyak
26 responden atau 81,25%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 11
responden atau 34,37%, dan yang menyatakan tidak pernah 0 responden atau
61
0%. Data di atas menjelaskan kepala madrasah melibatkan guru dalam
penerimaan siswa baru secara transparan.
Tabel 4.17 Kepala madrasah obyektif dalam menilai setiap permasalahan yangdi hadapai.
No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 6 18,75%2. Sering 13 40,64%3. Kadang-kadang 13 40,62%4. Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 14.
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering
sekali sebanyak 6 responden atau 18,75%, yang menyatakan sering sebanyak
13 responden atau 40,64%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 13
responden atau 40,64%, dan yang menyatakan tidak pernah 0 responden atau
0%. Data di atas menjelaskan kepala madrasah obyektif dalam menilai setiap
permasalahan yang di hadapai.
Tabel 4.18 Kepala madrasah mempunyai kemampuan untuk membuatkeputusan-keputusan dengan baik
No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 9 28,12%2. Sering 14 43,75%3. Kadang-kadang 7 21,88%4. Tidak Pernah 2 6,25%
Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 15.
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering
sekali sebanyak 9 responden atau 28,12%, yang menyatakan sering sebanyak
14 responden atau 43,75%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 7
responden atau 21,88%, dan yang menyatakan tidak pernah 2 responden atau
62
6,25%. Data di atas menjelaskan Kepala madrasah mempunyai kemampuan
untuk membuat keputusan-keputusan dengan baik
Tabel 4.19 kepala madrasah dapat membuat keputusan dalam menyelasaikan
masalah
No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 14 43,75%2. Sering 12 37,5%3. Kadang-kadang 3 9,37%4. Tidak Pernah 3 9,37%
Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 16.
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering
sekali sebanyak 14 responden atau 43,75%, yang menyatakan sering sebanyak
12 responden atau 37,5%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 3
responden atau 9,37%, dan yang menyatakan tidak pernah 3 responden atau
9,37%. Data di atas menjelaskan kepala madrasah dapat membuat keputusan
dalam menyelasaikan masalah.
Tabel 4.20 Kepala madrasah dapat membuat hubungan dengan baik dengan
masyarakat sekitar
No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 9 28,12%2. Sering 17 53,12%3. Kadang-kadang 6 18,75%4. Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 17.
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering
sekali sebanyak 9 responden atau 28,12%, yang menyatakan sering sebanyak
17 responden atau 53,12%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 6
responden atau 18,75%, dan yang menyatakan tidak pernah 0 responden atau
63
0%. Data di atas menjelaskan kepala madrasah dapat membuat hubungan
dengan baik dengan masyarakat sekitar.
Tabel 4.21 Kepala madrasah selalu berkomunikasi dan memberikan informasiNo. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 16 50%2. Sering 9 28,12%3. Kadang-kadang 6 18,75%4. Tidak Pernah 1 3,12%
Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 18.
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering
sekali sebanyak 16 responden atau 50 %, yang menyatakan sering sebanyak 9
responden atau 28,12%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 6
responden atau 18,75%, dan yang menyatakan tidak pernah 1 responden atau
3,12%. Data di atas menjelaskan kepala madrasah selalu berkomunikasi dan
memberikan informasi.
Tabel 4.22 Kepala madrasah mengadakan pengawasan terhadap kinerja guru
No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 11 34,38%2. Sering 17 53,12%3. Kadang-kadang 3 9,38%4. Tidak Pernah 1 3,12%
Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 19.
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering
sekali sebanyak 11 responden atau 34,38%, yang menyatakan sering sebanyak
17 responden atau 53,12%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 3
responden atau 9,38%, dan yang menyatakan tidak pernah 1 responden atau
64
3,12%. Data di atas menjelaskan kepala madrasah mengadakan pengawasan
terhadap kinerja guru.
Tabel 4.23 kepala madrasah mempunyai kemampuan sebagai pengawas yangbaik
No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 10 31,25%2. Sering 21 65,62%3. Kadang-kadang 1 3,12%4. Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 20
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering
sekali sebanyak 10 responden atau 31,25%, yang menyatakan sering sebanyak
21 responden atau 65,62%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 1
responden atau 3,12%, dan yang menyatakan tidak pernah 0 responden atau
0%. Data di atas menjelaskan kepala madrasah mempunyai kemampuan
sebagai pengawas yang baik.
Tabel 4.24 Kepala madrasah dapat mengadakan tindakan perbaikan kinerjaguru
No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 12 37,5%2. Sering 11 34,38%3. Kadang-kadang 7 21,88%4. Tidak Pernah 2 6,25%
Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 21.
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering
sekali sebanyak 12 responden atau 37,5%, yang menyatakan sering sebanyak
11 responden atau 34,38%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 7
responden atau 21,88%, dan yang menyatakan tidak pernah 2 responden atau
65
6,25%. Data di atas menjelaskan kepala madrasah dapat mengadakan tindakan
perbaikan kinerja guru.
Tabel 4.25 Kepala madrasah mengevaluasi hasil kinerja guru sesuai yangterjadi.
No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 15 46,88%2. Sering 14 43,75%3. Kadang-kadang 2 6,25%4. Tidak Pernah 1 3,12%
Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 22.
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering
sekali sebanyak 15 responden atau 46,88%, yang menyatakan sering sebanyak
14 responden atau 43,75%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 2
responden atau 6,25%, dan yang menyatakan tidak pernah 1 responden atau
3,12%. Data di atas menjelaskan kepala madrasah mengevaluasi hasil kinerja
guru sesuai yang terjadi
Tabel 4.26 Kepala madrasah mengunjungi kelas-kelas ketika guru melakukan
proses pembelajaran
No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 8 25%2. Sering 13 40,62%3. Kadang-kadang 6 18,75%4. Tidak Pernah 5 15,62%
Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 23.
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering
sekali sebanyak 8 responden atau 25%, yang menyatakan sering sebanyak 13
responden atau 40,62%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 6
responden atau 18,75%, dan yang menyatakan tidak pernah 5 responden atau
66
15,62%. Data di atas menjelaskan kepala madrasah mengunjungi kelas-kelas
ketika guru melakukan proses pembelajaran
Tabel 4.27 Kepala madrasah menetapkan alat ukur dan standar penilaiankinerja guru
No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 7 21,88%2. Sering 19 59,38%3. Kadang-kadang 5 15,62%4. Tidak Pernah 1 3,12%
Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 24.
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering
sekali sebanyak 7 responden atau 21,88%, yang menyatakan sering sebanyak
19 responden atau 59,38%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 5
responden atau 15,62%, dan yang menyatakan tidak pernah 1 responden atau
3,12%. Data di atas menjelaskan kepala madrasah menetapkan alat ukur dan
standar penilaian kinerja guru
Tabel 4.28 Kepala madrasah mengevaluasi kinerja para guruNo. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 3 9,38%2. Sering 7 21,88%3. Kadang-kadang 14 43,75%4. Tidak Pernah 8 25%
Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 25.
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering
sekali sebanyak 3 responden atau 9,38%, yang menyatakan sering sebanyak 7
responden atau 21,88%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 14
responden atau 43,75%, dan yang menyatakan tidak pernah 8 responden atau
67
25%. Data di atas menjelaskan kepala madrasah mengevaluasi kinerja para
guru.
2) Deskripsi persentase variabel X berdasarkan indikator
Berdasarkan indikator variabel X (kemampuan manajerial kepala
madrasah) terdapat 4 indikator yaitu kemampuan merencanakan jumlah butir
pertanyaan 8, kemampuan mengorganisasikan jumlah butir pertanyaan 5,
kemampuan melakukan evaluasi terhadap kinerja guru jumlah butir pertanyaan
5, kemampuan mengadakan pengawasan jumlah butir pertanyaan 7 dengan
jumlah responden 32 dari setiap butir pertanyaan. Selanjutnya peneliti akan
menggambarkan hasil olahan data berdasarkan indikator kemampuan
manajerial kepala sekolah sebagai berikut :
Hasil pengukuran masing-masing indikator variabel dapat dilihat pada
tabel 4.29 berikut ini:
Tabel 4.29 Variabel Kemampuan Manajerial Kepala Madrasah(X)
No Indikator Total Skor Rata-rata
1 Kemampuan merencanakan 755 23,60
2 Kemampuan mengorganisasikan 487 15,21
3 Kemampuan melakukan evaluasi 487 15,21
4 Kemampuan mengadakan pengawasan 664 20,75
Rata-rata Variabel Kemampuan Manajerial ∑= 2393 = 74,78
Sumber : hasil olahan data penelitian 2017
68
Berdasarkan tabel 4.29 diatas pada indikator kemampuan mengambil
merencanakan dengan skor 755, pada indikator ini menunjukkan bahwa nilai
rata-rata skor jawaban responden sebesar 23,6. Indikator 2 kemampuan
mengorganisasikan dengan skor 487, pada indikator ini menunjukkan bahwa
nilai rata-rata skor jawaban responden sebesar 15,21. Indikator 3 kemampuan
melakukan evaluasi dengan skor 487, pada indikator ini menunjukkan bahwa
nilai rata-rata skor jawaban responden sebesar 15,21, dan indikator
mengadakan pengawasan 664, pada indikator ini menunjukkan bahwa nilai
rata-rata skor jawaban responden sebesar 20,75.
Berdasarkan hasil uraian tabel 4.2 diatas, maka dapat disimpulkan pada
variabel kemampuan manajerial kepala madrasah (X) yang memberikan
pengaruh paling besar adalah indikator kemampuan merencanakan karena
memperoleh jawaban responden dengan total skor tertinggi, yakni sebesar
poin 755 dengan rata-rata 23,60. Sedangkan yang memberikan pengaruh paling
kecil adalah indikator kemampuan mengorganisasikan dan kempuan
melakukan evaluasi karena memperoleh jawaban responden dengan total skor
yang terendah, yakni 487 poin dengan rata-rata 15,21.
Tabel 4.30 Parameter statistik
Parameter statistik NilaiRata-rata 74,78Median 75,5Modus 81
Standar deviasi 6,49Nilai minimum 62
Nilai maksimum 84Varians 42,04
Sumber: hasil penelitian, 2017
69
Berdasarkan tabel di atas menunjukan nilai rata-rata sebesar 74,79,
median sebesar 75,5, modus sebesar 81, standar deviasi sebesar 6,49, nilai
minimum sebasar 62, nilai maksimum sebesar 84 dan varians sebesar 42,04.
Selanjutnya untuk melihat kategori kemampuan manajerial Kepala
madrasah, maka penulis menyusun klasifikasi skor berdasarkan kategori Anas
Sudjono sebagai berikut :
Tabel 4.31 Deskripsi Kemampuan Manajerial Kepala Madrasah (X)
No. Interval Frekuensi Persentase(%)
Kategori
1 81% -100% 8 25% Baik sekali
2 61% – 80% 24 75% Baik
3 41% – 60% - - Cukup baik
4 21% – 40% - - Kurang
5 0% – 20% - - Sangat kurang
Jumlah 32 100%
Sumber: hasil penelitian 2017
Data distribusi frekuensi kemampuan manajerial kepala madrasah (X).
Dideskripsikan dengan memanfaatkan diagram batang, adapun diagram
batangnya sebagai berikut:
01020304050607080
81%-100%Baik sekali
61%-80%Baik
41%-60%Cukup Baik
21%-40%Kurang
0%-20%SangatKurang
F
%
4.1 Diagram kemampuan manajerial kepala madrasah
70
Setelah mengamati diagram di atas kemampuan manajerial kepala
madrasah, dapat dikategorikan bahwa kemampuan manajerial kepala madrasah
di MAN 1 Konawe Selatan baik.
Tabel di atas menunjukkan bahwa deskripsi kemampuan manajerial
kepala madrasah di MAN 1 Konawe Selatan adalah 32 responden, dan 8
responden yang memilih kategori baik sekali atau 25%, 24 responden memilih
kategori baik atau 75%. Dengan hasil ini menunjukkan bahwa kemampuan
manajerial madrasah di MAN 1 Konawe Selatan baik.
b. Variabel kinerja guru (Y)
Kinerja guru dalam kemampuannya harus dapat melaksanakan tugas
pembelajaran sebaik-baiknya dalam perencanaan program pengajaran,
pelaksanaan kegiataan pembelajaran dan evaluasi hasil pembelajaran. Kinerja
yang dicapai harus berdasarkan standar kemampuan profesioan selama
melaksanakan kewajiban sebagai guru di sekolah.
1) Deskripsi Persentase variabel Y berdasarkan Item
Tabel 4.32 Guru mempelajari materi sebelum proses pembelajaran dimulai
No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 14 43,75%2. Sering 15 46,88%3. Kadang-kadang 1 3,12%4. Tidak Pernah 2 6,25%
Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 26.
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering
sekali sebanyak 14 responden atau 43,75%yang menyatakan sering sebanyak
15 responden atau 46,88%dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 1
71
responden atau 3,12% dan yang menyatakan tidak pernah 2 responden atau
6,25%Data di atas menjelaskan guru mempelajari materi sebelum proses
pembelajaran dimulai.
Tabel 4.33 Guru dapat merumuskan tujuan dan sasaran pembelajaranNo. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 12 37,5%2. Sering 15 46,88%3. Kadang-kadang 3 9,38%4. Tidak Pernah 2 6,25%
Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 27.
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering
sekali sebanyak 12 responden atau 37,5%yang menyatakan sering sebanyak 15
responden atau 46,88% dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 3
responden atau 9,38 dan yang menyatakan tidak pernah 2 responden atau
6,25%. Data di atas menjelaskan guru dapat merumuskan tujuan dan sasaran
pembelajaran
Tabel 4.34 Guru membuat kriteria ketuntasan minimal (KKM)
No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 7 21,88%2. Sering 10 31,25%3. Kadang-kadang 8 25%4. Tidak Pernah 7 21,88%
Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 28.
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering
sekali sebanyak 7 responden atau 21,88%, yang menyatakan sering sebanyak
10 responden atau 31,25%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 8
responden atau 25% dan yang menyatakan tidak pernah 7 responden atau
72
21,88%. Data di atas menjelaskan guru membuat kriteria ketuntasan minimal
(KKM).
Tabel 4.35 Guru membuat program remedial dan pengayaan
No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 11 34,38%2. Sering 10 31,25%3. Kadang-kadang 10 31,25%4. Tidak Pernah 1 3,12%
Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 29
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering
sekali sebanyak 11 responden atau 34,38%, yang menyatakan sering sebanyak
10 responden atau 31,25%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10
responden atau 31,25%, dan yang menyatakan tidak pernah 1 responden atau
3,12%. Data di atas menjelaskan guru membuat program remedial dan
pengayaan.
Tabel 4.36 Guru melakukan persiapan materi bahan ajar sebelum prosespembelajaran
No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 11 34,38%2. Sering 12 37,5%3. Kadang-kadang 5 15,62%4. Tidak Pernah 4 12,5%
Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 30
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yag menyatakan sering
sekali sebanyak 11 responden atau 34,385, yang menyatakan sering sebanyak
12 responden atau 37,5%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 5
responden atau 15,62%, dan yang menyatakan tidak pernah 4 responden atau
73
12,5%. Data di atas menjelaskan guru melakukan persiapan materi bahan ajar
sebelum proses pembelajaran.
Tabel 4.37 Guru menganalisis SK dan KD dalam penentuan alokasi waktuNo. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 14 43,75%2. Sering 16 50%3. Kadang-kadang 2 6,25%4. Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 31.
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering
sekali sebanyak 14 responden atau 43,75%, yang menyatakan sering sebanyak
16 responden atau 50%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 2
responden atau 6,25%, dan yang menyatakan tidak pernah 0 responden atau
0%. Data di atas menjelaskan guru menganalisis SK dan KD dalam penentuan
alokasi waktu.
Tabel 4.38 Guru membuat RPP sebelum melakukan proses pembelajaran
No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 17 53,12%2. Sering 12 37,5%3. Kadang-kadang 1 3,12%4. Tidak Pernah 2 6,25%
Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 32
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering
sekali sebanyak 17 responden atau 53,12%, yang menyatakan sering sebanyak
12 responden atau 37,5%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 1
responden atau 3,12%, dan yang menyatakan tidak pernah 2 responden atau
6,25%. Data di atas menjelaskan guru membuat RPP sebelum melakukan
proses pembelajaran.
74
Tabel 4.39 Guru membawa RPP ketika melakukan proses pembelajaran
No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 14 43,75%2. Sering 12 37,5%3. Kadang-kadang 5 15,62%4. Tidak Pernah 1 3,12%
Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 33
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering
sekali sebanyak 4 responden atau 43,75%, yang menyatakan sering sebanyak
12 responden atau 37,5%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 5
responden atau 15,62%, dan yang menyatakan tidak pernah 1 responden atau
3,12%. Data di atas menjelaskan guru membawa RPP ketika melakukan proses
pembelajaran.
Tabel 4.40 Guru melakukan agenda harianNo. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 7 21,88%2. Sering 16 50%3. Kadang-kadang 7 21,88%4. Tidak Pernah 2 6,25%
Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 34
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering
sekali sebanyak 7 responden atau 21,88%yang menyatakan sering sebanyak 16
responden atau 50% dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 7
responden atau 21,88%, dan yang menyatakan tidak pernah 2 responden atau
6,25%. Data di atas menjelaskan guru melakukan agenda harian.
75
Tabel 4.41 Guru melakukan apersepsi
No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 22 68,75%2. Sering 7 21,88%3. Kadang-kadang 0 0%4. Tidak Pernah 3 9,38%
Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 35
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering
sekali sebanyak 22 responden atau 68,75%, yang menyatakan sering sebanyak
7 responden atau 21,88%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 0
responden atau 0 %, dan yang menyatakan tidak pernah 3 responden atau
9,38%. Data di atas menjelaskan guru melakukan apersepsi
Tabel 4.42 Guru menunjukkan perhatian terhadap kebersihan ruang kelas saatKBM berlangsung
No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 7 21,88%2. Sering 15 46,88%3. Kadang-kadang 9 28,12%4. Tidak Pernah 1 3,12%
Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 36
Tabel di atas menujukkan bahwa responden yang menyatakan sering
sekali sebanayak 7 responden atau 21,88% yang menyatakan sering sebanyak
15 responden atau 46,88%, yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 9
responden atau 28,12%, dan yang menyatakan tidak pernah 1 respoden atau
28,12%. Data di atas menjelaskan guru menunjukkan perhatian terhadap
kebersihan ruang kelas saat KBM berlangsung.
76
Tabel 4.43 Guru menjelaskan kompetensi dasar dan tujuan yang ingin dicapai
No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 15 46,88%2. Sering 12 37,5%3. Kadang-kadang 5 15,62%4. Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 37.
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering
sekali sebanyak 15 responden atau 46,88%, yang menyatakan sering sebanyak
12 responden atau 37,5%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 5
responden atau 15,62%, dan yang menyatakan tidak pernah 0 responden atau
0%. Data di atas menjelaskan guru menjelaskan kompetensi dasar dan tujuan
yang ingin dicapai.
Tabel 4.44 Guru melibatkan siswa dalam mencari informasi dan belajar darianeka sumber
No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 25 78,12%2. Sering 6 18,75%3. Kadang-kadang 0 0%4. Tidak Pernah 1 3,12%
Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 38.
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering
sekali sebanyak 25 responden atau 78,12%, yang menyatakan sering sebanyak
6 responden atau 18,75%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 0
responden atau 0%, dan yang menyatakan tidak pernah 1 responden atau
3,12%. Data di atas menjelaskan guru melibatkan siswa dalam mencari
informasi dan belajar dari aneka sumber
77
Tabel 4.45 Guru memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas,diskusi untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis
No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 24 75%2. Sering 5 15,62%3. Kadang-kadang 3 9,38%4. Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 39.
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering
sekali sebanyak 24 responden atau 75%, yang menyatakan sering sebanyak 5
responden atau 15,62%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 3
responden atau 9,38%, dan yang menyatakan tidak pernah 0 responden atau
0%. Data di atas menjelaskan guru memfasilitasi siswa melalui pemberian
tugas,diskusi untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun
tertulis
Tabel 4.46 Guru memfasilitasi siswa melakukan percobaan di laboratorium,
studio atau lapangan
No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 16 50%2. Sering 14 43,75%3. Kadang-kadang 2 6,25%4. Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 40
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering
sekali sebanyak 16 responden atau 50%, yang menyatakan sering sebanyak 13
responden atau 43,75%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 2
responden atau 6,25%, dan yang menyatakan tidak pernah 0 responden atau
78
0%. Data di atas menjelaskan guru memfasilitasi siswa melakukan percobaan
di laboratorium, studio atau lapangan.
Tabel 4.47 Guru melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatanpembelajaran yang sudah dilakukan
No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 14 43,752. Sering 11 34,383. Kadang-kadang 5 15,624. Tidak Pernah 2 6,25
Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 41.
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering
sekali sebanyak 14 responden atau 43,75%, yang menyatakan sering sebanyak
11 responden atau 34,38%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 5
responden atau 15,62%, dan yang menyatakan tidak pernah 2 responden atau
6,25%. Data di atas menjelaskan guru melakukan penilaian dan refleksi
terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan.
Tabel 4.48 Guru memberikan umpan balik terhadap proses hasil pembelajaranNo. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 7 21,88%2. Sering 12 37,5%3. Kadang-kadang 13 40,62%4. Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 42
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering
sekali sebanyak 7 responden atau 21,88%, yang menyatakan sering sebanyak
12 responden atau 37,5%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 13
responden atau 40,62%, dan yang menyatakan tidak pernah 0 responden atau
79
0%. Data di atas menjelaskan guru memberikan umpan balik terhadap proses
hasil pembelajaran.
Tabel 4.49 Guru membuat rangkuman/simpulan
No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 21 65,62%2. Sering 8 25%3. Kadang-kadang 3 9,38%4. Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 43.
Tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering
sekali sebanyak 21 responden atau 65,62%, yang menyatakan sering sebanyak
8 responden atau 25%, yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 3 responden
atau 9,38% dan yang menyatakan tidak pernah sebanyak 0 responden aau 0%.
Data di atas menjelaskan guru membuat rangkuman/simpulan
Tabel 4.50 Guru memberikan pretest dan posttest.No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 15 46,8852. Sering 13 40,62%3. Kadang-kadang 3 9,38%4. Tidak Pernah 1 3,12%
Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 44.
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering
sekali sebanyak 15 responden atau 46,88%, yang menyatakan sering sebanyak
13 responden atau 40,62%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 3
responden atau 9,38%, dan yang menyatakan tidak pernah 1 responden atau
3,12%. Data di atas menjelaskan guru memberikan pretest dan posttest.
80
Tabel 4.51 Guru melakukan tanya jawab kepada siswa pada prosespembelajaran
No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 22 68,75%2. Sering 8 25%3. Kadang-kadang 2 6,25%4. Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 45
Tabel di atas menunjukkan bahwa yang menyatakan sering sekali
sebanyak 22 responden atau 68,75% yang menyaakan sering sebanyak 8
respon atau 25%, dan menyatakan kadang-kadang sebanyak 2 responden atau
6,25%, dan yang menyatakan tidak pernah 0 responden atau 0%. Data di atas
menjelaskan guru melakukan tanya jawab kepada siswa pada proses
pembelajaran.
Tabel 4.52 Guru melakukan remedial teaching bagi siswa yang mengalamikesulitan belajar
No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 16 50%2. Sering 13 40,62%3. Kadang-kadang 2 6,25%4. Tidak Pernah 1 3,12%
Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 46
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering
sekali sebanyak 16 responden atau 50%, yang menyatakan sering sebanyak 13
responden atau 40,62%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 2
responden atau 6,25%, dan yang menyatakan tidak pernah 1 responden atau
3,12%. Data di atas menjelaskan guru melakukan remedial teaching bagi siswa
yang mengalami kesulitan belajar.
81
Tabel 4.53 Guru memberikan pengayaan bagi siswa yang sudah tuntas
mencapai KKM
No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 15 46,88%2. Sering 12 37,5%3. Kadang-kadang 4 12,5%4. Tidak Pernah 1 3,12%
Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 47.
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering
sekali sebanyak 15 responden atau 46,88%, yang menyatakan sering sebanyak
12 responden atau 37,5%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 4
responden atau 12,5%, dan yang menyatakan tidak pernah 1 responden atau
3,12%. Data di atas menjelaskan guru memberikan pengayaan bagi siswa yang
sudah tuntas mencapai KKM.
Tabel 4.54 Guru membuat soal ulangan sesuai dengan SK dan KD
No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 11 34,38%2. Sering 17 53,12%3. Kadang-kadang 4 12,5%4. Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 48.
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering
sekali sebanyak 11 responden atau 34,38%, yang menyatakan sering sebanyak
17 responden atau 53,12%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 4
responden atau 12,5%, dan yang menyatakan tidak pernah 0 responden atau
0%. Data di atas menjelaskan guru membuat soal ulangan sesuai dengan SK
dan KD.
82
Tabel 4.55 Guru membuat analisis butir soal ulangan
No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 19 59,38%2. Sering 13 40,62%3. Kadang-kadang 0 0%4. Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 49.
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering
sekali sebanyak 19 responden atau 59,38%, yang menyatakan sering sebanyak
13 responden atau 40,62%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 0
responden atau 0%, dan yang menyatakan tidak pernah 0 responden atau 0%.
Data di atas menjelaskan guru membuat analisis butir soal ulangan.
2) Deskripsi persentase variabel Y berdasarkan indikator
Berdasarkan indikator variabel Y (kinerja guru) terdapat 3 indikator
yaitu merencanakan pembelajaran jumlah butir pertanyaan 9, melaksanakan
proses pembelajaran jumlah butir pertanyaan 9, penilaian pembelajaran jumlah
butir pertanyaan 6, dengan jumlah responden 32 dari setiap butir pertanyaan.
Selanjutnya peneliti akan menggambarkan hasil olahan data berdasarkan
indikator kinerja guru sebagai berikut :
Hasil pengukuran masing-masing indikator variabel dapat dilihat pada
tabel 4.6 berikut ini:
83
Tabel 4.56 Indikator Variabel Kinerja Guru (Y)
No Indikator Skor Rata-rata
1 Merencanakan pembelajaran 887 27,71
2 Melaksanakan proses pembelajaran 961 30,03
3 Penilaian pembelajaran 653 20,40
Rata-rata Variabel Kinerja Guru ∑= 2501 78,15
Sumber : hasil olahan data penelitian 2017
Berdasarkan tabel 4.56 diatas pada indikator merencanakan
pembelajaran dengan skor 887, pada indikator ini menunjukkan bahwa nilai
rata-rata skor jawaban responden sebesar 27,71. Indikator melaksanakan proses
pembelajaran dengan skor 961, pada indikator ini menunjukkan bahwa nilai
rata-rata skor jawaban responden sebesar 30,03. Dan indikator penilaian
pembelajaran dengan skor 653, pada indikator ini menunjukkan bahwa nilai
rata-rata skor jawaban responden sebesar 20,40
Berdasarkan hasil uraian tabel 4.56 diatas, maka dapat disimpulkan
pada variabel kinerja guru di MAN 1 Konawe Selatan (Y) yang memberikan
pengaruh paling besar adalah indikator melaksanakan pembelajaran karena
memperoleh jawaban responden dengan total skor tertinggi, yakni sebesar
poin 961 dengan rata-rata 30,03. Sedangkan yang memberikan pengaruh paling
kecil adalah indikator penilaian pembelajaran karena memperoleh jawaban
responden dengan total skor yang terendah, yakni 653 poin dengan rata-rata
20,40.
84
Analisis deskripsi dilanjutkan dan digunakan untuk mendeskripsikan
hasil penyebaran angket dengan mendeskripsikan nilai maximum, minimum,
mean, median, modus, standar deviasi dan varians sebagai berikut :
Tabel 4.57 parameter statistik
Parameter statistik NilaiRata-rata 78,15Median 80Modus 85
Standar deviasi 7,05Nilai minimum 60
Nilai maksimum 87Varians 49,74
Sumber: hasil penelitian, 2017
Berdasarkan tabel di atas menunjukan nilai rata-rata sebesar 78,15,
median sebesar 80, modus sebesar 85, standar deviasi sebesar 7,05, nilai
minimum sebasar 60, nilai maksimum sebesar 87 dan varians sebesar 49,74.
Selanjutnya untuk melihat kategori tinggi rendahnya kinerja guru ,
maka penulis menyusun klasifikasi skor berdasarkan kategori Anas Sudjono
sebagai berikut:
Tabel 4.58 Deskripsi kinerja guru di MAN 1 Konawe Selatan
No. Interfal Frekuensi Persentase (%) Kategori1 81% –100% 14 43,75 Baik sekali2 61% – 80% 18 56,25 Baik3 41% - 60% - - Cukup4 21% – 40% - - Kurang5 0% – 20% - - Sangat kurang
Jumlah 32 100%Sumber: hasil penelitian 2017
Tabel di atas menunjukkan bahwa deskripsi kinerja guru di MAN 1
Konawe Selatan adalah 32 responden, dan 14 responden yang memilih
85
kategori baik sekali atau 43,75%, 18 responden memilih kategori baik atau
56,25%, Dengan hasil ini menunjukkan bahwa kinerja guru di MAN 1 Konawe
Selatan baik.
Data distribusi frekuensi kinerja guru (Y). Dideskripsikan dengan
memanfaatkan diagram batang, adapun diagram batangnya sebagai berikut:
0
10
20
30
40
50
60
81%-100%Baik sekali
61% -80%Baik
41%-60%CukupBaik
21%-40%Kurang
50-20%SangatKurang
F%
Gambar 4.2 Diagram Kinerja Guru Hasil Penelitian 2017
Setelah mengamati diagram kinerja guru di atas, dapat dikategorikan
bahwa kinerja guru di MAN 1 Konawe Selatan termaksud dalam kategori baik.
Dengan data tersebut dapat menjadi perhatian khusus bagi peneliti untuk
semakin meningkatkan kinerja guru.
3. Pengujian Hipotesis
Berikut ini adalah hasil pengolahan data dari tabulasi angket yang
diperoleh sesuai dengan jumlah responden, yang hasil perhitungannya dapat
dilihat pada tabel pembantu pengujian hipotesis berikut ini:
86
Tabel 4.59 Tabel pembantu untuk pengujian hipotesis:
No.res X Y X2 Y2 ∑xy
1 2 3 4 5 6
1 75 60 5625 3600 45002 63 63 3969 3969 39693 72 71 5184 5041 51124 64 67 4096 4489 42885 80 75 6400 5625 60006 76 80 5776 6400 60807 69 72 4761 5184 49688 78 85 6084 7225 66309 80 73 6400 5329 584010 64 67 4096 4489 428811 81 86 6561 7396 696612 76 75 5776 5625 570013 82 85 6724 7225 697014 65 79 4225 6241 513515 72 82 5184 6724 590416 75 81 5625 6561 607517 73 81 5329 6561 591318 71 80 5041 6400 568019 73 75 5329 5625 547520 74 77 5476 5929 569821 68 76 4624 5776 516822 71 79 5041 6241 560923 83 82 6889 6724 680624 80 84 6400 7056 672025 81 80 6561 6400 648026 78 85 6084 7225 663027 84 85 7056 7225 714028 81 87 6561 7569 704729 81 84 6561 7056 680430 62 74 3844 5476 458831 83 84 6889 7056 697232 78 87 6084 7569 6786
JUMLAH2393 2501 180255 197011 187941
Sumber : hasil olahan data penelitian 2017
Berdasarkan tabel di atas, maka analisis statistik inferensial dapat
dilakukan berdasarkan langkah-langkah pengujian persyaratan analisis yaitu
87
dimulai pada uji normalitas data, uji regresi linear sederhana, uji korelasi
product moment, dan uji keberartian koefesien korelasi (uji signifikan) adalah
sebagai berikut:
1. Uji Normalitas Data
Pengujian normalitas data hasil penelitian pada kedua variabel
digunakan rumus kemiringan kurva, yaitu :
a. Untuk menguji normalitas data kemampuan manajerial kepala
madrasah di MAN 1 Konawe Selatan (Variabel X), adalah :
Km=
=
=
= -0,959
Karena nilai Km pada data kemampuan manajerial Kepala Sekolah di
MAN 1 Konawe Selatan terletak antara +1 dan -1, maka data kemampuan
manajerial Kepala Sekolah di MAN 1 Konawe Selatan adalah berdistribusi
normal.
b. Untuk menguji normalitas data kinerja guru di MAN 1 Konawe Selatan
(Variabel Y), adalah :
Km =
=
88
=
= -0,971
Karena nilai Km pada data kinerja guru di MAN 1 Konawe Selatan
terletak antara +1 dan -1, maka data kinerja guru di MAN 1 Konawe Selatan
adalah berdistribusi normal. Dengan demikian, maka kedua data pada variabel
di atas, data penelitian ini layak untuk dilanjutkan pada pengujian hipotesis.
2. Uji Regresi Linear Sederhana
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel pembantu pengujian hipotesis
diatas, maka dapat diketahui bahwa
= 32, ∑X =2393, ∑Y =2501,
∑ =180255, ∑ =197011, ∑XY =187941
mencari nilai a dan b, masing-masing dengan rumus
a + bx
b =
a =
Maka dapat diperoleh hasil analisis regresi linear sederhana dengan
rincian sebagai berikut :
b =
=
=
89
a =
=
= 78,1039
Berdasarkan perhitungan ditemukan nilai harga b dan a, diperoleh
persamaan regresi sebagai berikut :
Y’ = 0,70 +
Y’ = 78,8
Dengan demikian persamaan regresi linear sederhananya Y= 78,8
2. Untuk kepentingan pengujian inferensial selanjutnya digunakan persamaan
korelasi product moment, dengan tujuan mengetahui koefisien korelasi dan
determinan sebagai koefesien penentu terhadap besarnya sumbangan/
pengaruh variabel X terhadap variabel Y, maka dapat dihitung besarnya
korelasi antara kemampuan manajerial kepala madrasah dan kinerja guru
di MAN 1 konawe selatan, yaitu sebagai berikut:
Cara mencari rxy sesuai rumus di atas bahwa diperoleh N=32, X=2939,
Y=2501, XY=187941, =180255, dan =197011, Maka: :
90
Berdasarkan hasil perhitungan korelasi product moment di atas,
diperoleh = 0,644 =0,349 untuk n=32 pada tarif
signifikan 5% yang berarti bahwa ada keterkaitan atau
hubungan/pengaruh kemampuan manajerial kepala sekolah terhadap
kinerja guru di MAN 1 konawe selatan. Untuk dapat memberi
interprestasi terhadap kuatnya hubungan itu maka digunakan pedoman
sebagai berikut:
Tabel 4.60 Interval koefisien
Interval koefisien Tingkat hubungan0,00-0,199 Sangat rendah0,20-0,399 Rendah0,40-0,599 Cukup0,60-0,799 Tinggi0,80-1,000 Sangat tinggi
Jika dihubungkan dengan tabel interpretasi di atas, maka data
kedua variabel penelitian ini memiliki hubungan yang berkategori tinggi.
Selanjutnya untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel X dan
variabel Y, di gunakan rumus koefeisien determinasi, yaitu
91
KD =
=
= 0,4096 X 100%
= 40,96%
Hasil perhitungan koefisien determinasi di atas di peroleh besarnya
pengaruh kemampuan manajerial kepala mdrasah terhadap kinerja guru di
MAN 1 konawe selatan adalah sebesar 40,96 %
1. Pengujian hipotesis dapat digunakan uji keberartian koefeisien
korelasi (uji signifikasi), dihitung berdasarkan data pada kedua
variabel di atas, dengan persamaan sebagai berikut:
t =
=
=
=
=
= 4,488 Maka, t hitung = 4,488
Dengan kaidah pengujian signifikansi jika thitung ≥ ttabel artinya Hi
diterima dan Ho ditolak, dan jika thitung ≤ ttabel artinya Hi ditolak dan HO diterima.
92
Selanjutnya nilai hasil thitung dikonsultasikan dengan ttabel dengan interprestasi
`pada titik presentase distribusi ttabel = Dk = n-2 = 30 , pada taraf signifikansi
0,25% , maka didapat ttabel = 0,682 maka thitung = 4,488 ≥ ttabel = 0,682. Maka
hipotesis statistik Hi : (signifikan ) diterima dan Ho : (tidak signifikan ) ditolak.
Jadi dapat di simpulkan bahwa, kemampuan kepala madrasah berpengaruh
positif dan signifikansi terhadap kinerja guru di MAN 1 Konawe Selatan.
Dari hasil penelitian dengan menggunakan tehnik statistik deskripsi dan
tehnik statistik inferensial, maka dapat diketahui bahwa kemampuan manajerial
kepala madrasah berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru di
MAN 1 Konawe Selatan.
93
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Kemampuan manajerial kepala madrasah di MAN 1 Konawe
Selatan
Berdasarkan hasil penelitian di MAN 1 Konawe Selatan yang
mencangkup hal perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan
dengan menggunakan analisis deskriptif diperoleh gambaran bahwa
kemampuan manajerial kepala madrasah dilakukan dengan baik di MAN 1
Konawe Selatan, karena secara umum guru di MAN 1 Konawe Selatan
memberikan tanggapan demikian. Sebanyak 24 orang dari 32 orang responden
yang berkisar pada persentase 61-80% menganggap bahwa kemampuan
manajerial kepala madrasah dalam kategori “Baik” yaitu sebanyak 75%. Hasil
ini sejalan dengan pendapat suyatno menyatakan “kepala sekolah harus
mempunyai jiwa kepemimpinan, kemampuan manajerial, memiliki daya
inovasi dan kreatifitas yang tinggi agar sekolah yang dipimpinya maju dengan
pesat.1
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa kepala sekolah
merupakan orang terpenting di suatu sekolah, sebab kepala sekolah merupakan
kunci bagi pengembang dan peningkatan suatu sekolah. keberhasilan kepala
sekolah yaitu ketika sekolah itu berfungsi dengan baik, terutama jika prestasi
belajar murid dapat mencapai maksimal.
1 Suyatno, Motivasi, Kepemimpinan, dan Efektivitas Kelompok. (Jakarta: RinekaCipta, 2004), h.2
94
2. Kinerja guru di MAN 1 Konawe Selatan
Sedangkan berdasarkan hasil penelitian kinerja guru di MAN 1 Konawe
Selatan menunjukan bahwa kinerja guru dalam kategori baik. Dari hasil
deskriptif, dapat diketahui bahwa skor kinerja guru yang terdiri atas
merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dan evaluasi
pembelajaran dalam kategori “Baik”. Yang berkisar 61-80% yaitu sebanyak
56,25%. Hal ini dapat dikaitkan dengan pengertian kinerja guru merupakan
usaha kemampuan dan usaha guru untuk melaksanakan tugas pembelajaran
sebaik-baiknya dalam perencanaan program pengajaran, pelaksanaan kegiatan
pembelajaran dan evaluasi hasil belajar.2 Sebagai guru yang profesional di
bidang pendidikan selalu berupaya untuk mengembangkan kemampuannya
terhadap berbagai inovasi dalam kegiatan pembelajaran, melakukan
pembenahan dan penyesuaian terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta mencari solusi terhadap berbagai permasalahan yag dihadapi
dalam pembelajaran.
3. Kemampuan manajerial kepala madrasah terhadap kinerja guru di
MAN 1 Konawe Selatan
Berdasarkan hasil perhitungan korelasi product moment diperoleh
rhitung= 0,644. Selanjutnya jika di interprestasikan pada nilai rtabel pada taraf ɑ =
0,5% di mana dk= n-2 = 32 – 2 = 30, maka diperoleh rtabel = 0,349. Dengan
demikian rhitung = 0,644≥ rtabel = 0,349. Maka HO ditolak dan H1 diterima, yang
2 Hasibuan Malayu, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara,2005) h.25
95
berarti terdapat pengaruh yang positif antara kemampuan kepala madrasah
terhadap kinerja guru di MAN 1 Konawe Selatan.
Selanjutnya dengan kaidah pengujian signifikansi jika thitung ≥ ttabel
artinya Hi diterima dan Ho ditolak, dan jika thitung ≤ ttabel artinya Hi ditolah dan
HO diterima. Kemudian nilai hasil thitung dikonsultasikan dengan ttabel dengan
interprestasi `pada titik presentase distribusi ttabel = Dk = n-2 = 30 , pada taraf
signifikansi 0,25% , maka didapat ttabel = 0,682 maka thitung = 4,488 ≥ ttabel =
0,682. Maka hipotesis statistik H1 : (signifikan ) diterima dan Ho : (tidak
signifikan ) ditolak. Jadi kemampuan manajerial kepala madrasah berpengaruh
positif dan signifikansi terhadap kinerja guru di MAN 1 Konawe Selatan. Hal
ini sesuai dengan pengertian Gordon yang mengatakan bahwa kemampuan
manajerial kepala sekolah penting bagi peningkatan kinerja guru.3 Oleh karena
itu kepala sekolah harus bertindak sebagai manajer yang efektif, kepala
madrasah yang efektif adalah ia harus harus mampu mengatur semua potensi
sekolah agar dapat berfungsi secara optimal.
Kemudian berdasarkan nilai r hitung, dapat diketahui koefisien
determinasi (KD) kemampuan manajerial kepala madrasah terhadap kinerja
guru di MAN 1 Konawe Selatan sebesar 40,96%, maka diperoleh besarnya
pengaruh kemampuan manajerial kepala madrasah terhadap kinerja guru di
MAN 1 Konawe Selatan sebesar 40,96% dan sisanya 50,04% ditentukan atau
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.
Kenyataan ini memberikan indikasi bahwa, jika kemampuan manajerial kepala
3 Richard A. Gorton, School Administration, (The American: Brown CompanyPublisher, 1976) h. 286
96
madrasah semakin ditingkatkan maka kinerja guru terkhusus guru di MAN 1
Konawe Selatan semakin meningkat.
Berdasarkan pembahasan di atas dapat diketahui bahwa kemampuan
manajerial kepala madrasah mempengaruhi langsung kinerja guru di MAN 1
Konawe Selatan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Fayruzah El-fardis yang mengemukakan bahwa kompetensi kepala sekolah
berpengaruh terhadap kinerja guru di TMI Putri Al-Amien Prenduan.
Hal ini membuktikan dari teori yang dikemukakan serta penelitian yang
telah dilakukan terdahulu sejalan dengan dengan apa yang menjadi hasil
temuan penelitian ini terdapat pengaruh kemampuan manajerial kepala
madrasaha terhadap kinerja guru di MAN 1 Konawe Selatan.
97
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan kajian teori serta diperkuat dengan analisa deskriptif data
lapangan, maka dapat disampaikan kesimpulan penelitian ini sebagai berikut :
1. Kemampuan manajerial kepala madrasah adalah kemampuan untuk
menggerakan bawahan dalam memanfaatkan sumber-sumber yang ada dalam
mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Kemampuan manajerial
kepala madrasah terletak pada interval 61-80% dimana 24 responden yang
memilih kategori baik atau 75%, dengan hasil ini menunjukkan bahawa
kemampuan manajerial kepala madrasah dalam kategori baik.
2. Kinerja guru di MAN 1 Konawe Selatan adalah 32 responden, dan yang
memilih kategori baik atau 56,25%. Dengan hasil ini menunjukkan bahwa
kinerja guru di MAN 1 Konawe Selatan termasuk dalam kategori baik.
3. Hasil pengolahan dan analisis data menggunakan rumus product moment
menunjukkan bahwa pengaruh kemampuan manajerial kepala madrasah
variabel X) terhadap kinerja guru di MAN 1 Konawe Selatan cukup signifikan,
karena nilai indeks koefisien korelasi (rxy) sebesar 0,644. Ketika dianalisis
dengan tabel interprestasi ‘’r’’ product moment ternyata nilai ‘’r’’ hitung
adalah (0,644) terletak antara 0,60-0,799 yang berarti bahwa korelasi variabel
X dan variabel Y tinggi. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil penelitian,
berdasarkan perhitungan ternyata diperoleh r hitung = 0.644. Selanjutnya
dikonsultasikan pada r taraf α = dan n= 32, maka diperoleh rtabel = 0,349.
98
Dengan demikian r hitung lebih besar dari r tabel atau 0.644 ≥ 0.349. Maka
dengan hasil perhitungan di atas, dapatlah disimpulkan bahwa hipotesis
alternative (H1) diterima atau disetujui dan hipotesis nol/nihil (H0) ditolak atau
diabaikan dengan bukti kebenarannya setelah dihitung terdapat nilai korelasi
yang positif dan signifikan.
Koefisien determinasi (KD) kemampuan manajerial kepala madrasah
terhadap kinerja guru di MAN 1 Konawe Selatan sebesar 40,96% dan sisanya
50,04% ditentukan atau dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dibahas
dalam penelitian ini.
Selanjutnya kaidah pengujian signifikansi pada taraf signifikansi
0,25% maka didapat ttabel = 0,682 maka thitung = 4,488 ≥ ttabel = 0,682. Maka
hipotesis statistik H1 : (signifikan ) diterima dan Ho : (tidak signifikan ) ditolak.
Jadi dapat disimpulkan bahwa, kemampuan manajerial kepala madrasah
berpengaruh positif dan signifikansi terhadap kinerja guru di MAN 1 Konawe
Selatan.
99
B. Saran-saran
Sebagai uraian terakhir dari pembahasan skripsi ini ada beberapa
saran dari penulis sebagai berikut:
1. Diharapkan kemampuan manajerial kepala madrasah kedepan bisa lebih
ditingkatkan lagi. Hal ini untuk menambah pengetahuan dan keterampilan
mengajar guru agar program-program yang telah dirancang dan disusun
dapat diselesaikan dengan lebih baik sehingga supervisi bisa memberikan
hasil yang lebih maksimal.
2. Kepada pihak sekolah terutama guru-guru perlu perhatikan serius dalam
mengembangan dan meningkatkan kinerjanya terutama dalam hal
pembelajaran agar tidak terjadi ketidakberhasilan suatu pendidikan dengan
cara memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk mengikuti
pelatihan-pelatihan/penataran yang sesuai dengan bidang studi atau mata
pelajaran yang diasuhnya.
3. Kepada pihak sekolah terutama dalam kemampuan manajerial kepala
madrasah hendaknya dilaksanakan secara baik dan bisa diterima oleh
guru-guru untuk bisa memberikan motivasi dalam meningkatkan bukan
dianggap sebagai cara untuk mengetahui kinerja dan kekurangan guru, dan
seharusnya antara kepala madrasah dan guru selalu membina kerjasama
yang baik demi tercapainya suatu tujuan yang diharapkan.
Lampiran: 1
ANGKET KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH (X)
I. Petunjuk Pengisian
1. Tuliskan identitas anda pada klom yang telah disediakan.
2. Jawablah dengan memberi tanda chek (√) pada kolom pilihan yang
tersedia :
II. Identitas Responden
Nama :
Hari/Tgl :
III. Pertanyaan/pernyataan
No. PernyataanAlternatif Jawaban
SS S KK TP
1. Kepala sekolah dapat merumuskan misi dantujuan sekolah secara jelas.
2.Kepala sekolah dapat menentukan langkah-langkah strategis untuk mencapai misi dan tujuansekolah
3Kepala sekolah dapat menentukan sasaran sekolahsecara realistis dengan menetukan kreteria yangdapat di ukur
4. Kepala sekolah menerapkan strategi dengan jelas
5.Kepala sekolah membuat kegiatan kelompokdalam rangka menetapkan tujuan yang dicapai
6.Kepala sekolah merumuskan tujuan dan sasaransekolah
7.Kepala sekolah dapat menentukan progam standarisi rencana kerja 1 tahun dan 4 tahun
8.Kepala sekolah dapat menentukan progam standarproses rencana kerja 1 tahun dan 4 tahun
9.Kepala sekolah dapat menentukan progam standarkompetensi lulusan
10.Kepala sekolah dapat menentukan progam standarpenilaian
11.Kepala sekolah dapat menempatkan guru kelassesuai dengan kepatutan dan kelayakan yang
dimilikinya
12.
Kepala sekolah mengangkat para pembantukepala sekolah atau wakil kepala sekolah sesuaidengan kepatutan dan kelayakan yangdimilikinya.
13.Kepala sekolah melibatkan guru dalampengembangan daya kompetisi sekolah
14.Kepala sekolah melibatkan guru dalammenentukan target SKL pada tiap mata pelajaran
15.Kepala sekolah melibatkan guru dalamPenerimaan siswa baru secara transparan
16Kepala sekolah melibatkan guru untuk mengelolaperpustakaan sekolah
17Kepala sekolah obyektif dalam menilai setiappermasalahan yang di hadapai.
18Kepala sekolah mengikut sertakan guru dalammengambil keputusan sekolah
19Kepala sekolah mempunyai kemampuan untukmembuat keputusan-keputusan dengan baik
20kepala madrasah dapat membuat keputusan dalammenyelasaikan masalah
21Kepala sekolah dapat membuat hubungan yangbaik dengan para guru
22Kepala sekolah dapat membuat hubungan denganbaik dengan masyarakat sekitar
23Kepala madrasah selalu berkomunikasi danmemberikan informasi
24Kepala madrasah mengadakan pengawasan terhapkinerja guru
25kepala madrasah mempunyai kemampuan sebagaipengawas yang baik
26Kepala madrasah dapat mengadakan tindakanperbaikan kinerja guru
27Kepala madrasah mengevaluasi hasil kinerja gurusesuai yang terjadi.
28Kepala sekolah mengunjungi kelas-kelas ketikaguru melakukan proses pembelajaran
29Kepala madrasah menetapkan alat ukur danstandar penilaian kinerja guru
30 Kepala sekolah mengevaluasi kinerja para guru
Lampiran: 2
ANGKET KINERJA GURU (Y)
I. Petunjuk Pengisian
1. Tuliskan identitas anda pada klom yang telah disediakan.
2. Jawablah dengan memberi tanda chek (√) pada kolom pilihan yang
tersedia.
II. Identitas RespondenNama :
Hari/Tgl :
III. Pertanyaan/pernyataan
No. PertanyaanAlternatif Jawaban
SS S KK TP
1.Guru mempelajari materi sebelum proses pembelajarandimulai
2 Guru mampu menentukan tujuan pembelajaran
3Guru dapat merumuskan tujuan dan sasaranpembelajaran
4. Guru membuat kriteria ketuntasan minimal (KKM)
5. Guru membuat program remedial dan pengayaan
6.Guru melakukan persiapan materi bahan ajarsebelum proses pembelajaran
7.Guru menganalisis SK dan KD dalam penentuanalokasi waktu
8.Guru membuat RPP sebelum melakukan prosespembelajaran
9.Guru membawa RPP ketika melakukan prosespembelajaran
10. Guru melakukan agenda harian
11. Guru melakukan apersepsi
12Guru menunjukkan perhatian terhadap kebersihanruang kelas saat KBM berlangsung
13Guru menjelaskan kompetensi dasar dan tujuan yangingin dicapai
14.Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasanuraian kegiatan sesuai silabus
15.Guru melibatkan siswa dalam mencari informasi danbelajar dari aneka sumber
16Guru melibatkan siswa secara aktif falam beerbagaikegiatan pembelajaran
17Guru menggunakan beragam pendekatan pembelajaran,media pembelajaran dan sumber belajar lainnya
18Guru memberikan umpan balik positif dan penguatandalam bentuk lisan,tulisan, isyarat maupun hadiahterhadap keberhasilan siswa.
19.Guru memfasilitasi siswa melalui pemberiantugas,diskusi untuk memunculkan gagasan baru baiksecara lisan maupun tertulis
20.Guru memfasilitasi siswa melakukan percobaan dilaboratorium, studio atau lapangan
21Guru melakukan penilaian dan refleksi terhadapkegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan
22Guru memberikan umpan balik terhadap proses hasilpembelajaran
23 Guru membuat rangkuman/simpulan
24 Guru memberikan pretest dan posttest.
25Guru melakukan tanya jawab kepada siswa padaproses pembelajaran
26Guru melakukan remedial teaching bagi siswa yangmengalami kesulitan belajar
27Guru melakukan remedial teaching bagi siswa yangmengalami kesulitan belajar
28Guru memberikan pengayaan bagi siswa yang sudahtuntas mencapai KKM
29Guru membuat soal ulangan sesuai dengan SK danKD
30 Guru membuat analisis butir soal ulangan
HASIL OLAHAN DATA
No X Y X2 Y2 ∑xy
1 75 60 5625 3600 45002 63 63 3969 3969 39693 72 71 5184 5041 51124 64 67 4096 4489 42885 80 75 6400 5625 60006 76 80 5776 6400 60807 69 72 4761 5184 49688 78 85 6084 7225 66309 80 73 6400 5329 584010 64 67 4096 4489 428811 81 86 6561 7396 696612 76 75 5776 5625 570013 82 85 6724 7225 697014 65 79 4225 6241 513515 72 82 5184 6724 590416 75 81 5625 6561 607517 73 81 5329 6561 591318 71 80 5041 6400 568019 73 75 5329 5625 547520 74 77 5476 5929 569821 68 76 4624 5776 516822 71 79 5041 6241 560923 83 82 6889 6724 680624 80 84 6400 7056 672025 81 80 6561 6400 648026 78 85 6084 7225 663027 84 85 7056 7225 714028 81 87 6561 7569 704729 81 84 6561 7056 680430 62 74 3844 5476 458831 83 84 6889 7056 697232 78 87 6084 7569 6786
JUMLAH 2393 2501 180255 197011 187941
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 jumlah1 4 2 3 1 1 1 3 1 1 3 4 2 3 3 3 4 2 2 3 3 3 2 2 1 3 3 4 1 3 1 732 1 4 1 3 3 1 4 3 3 2 1 3 4 2 3 4 2 4 2 4 2 4 4 2 3 2 3 1 2 1 803 1 4 2 2 4 4 4 1 4 3 3 4 4 3 1 3 2 4 3 3 4 4 3 4 4 1 1 3 4 3 934 3 2 2 1 4 4 2 2 2 3 4 2 4 3 4 2 3 4 3 2 3 2 2 3 4 2 3 2 3 1 855 4 3 3 2 2 1 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 3 4 2 1006 4 1 4 1 4 2 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 2 4 4 2 4 1 3 2 1017 2 4 1 4 3 3 3 4 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 4 3 4 3 3 4 3 3 2 2 918 3 2 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 1 3 1 2 3 1069 3 2 4 2 4 3 4 3 3 3 1 2 3 2 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 101
10 2 2 2 2 3 3 4 3 2 1 2 2 3 2 3 4 3 2 3 2 2 3 3 3 3 4 2 3 3 2 8811 1 4 1 4 4 2 4 3 4 3 2 3 3 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 11012 4 1 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 1 4 1 1 2 3 2 3 3 4 4 2 3 2 3 4 1 3 9513 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 12114 2 4 3 3 3 4 4 1 4 1 1 3 3 3 1 1 3 2 2 1 2 2 2 3 4 3 3 2 3 2 8915 3 4 1 4 4 2 4 3 4 3 3 4 2 3 3 1 2 4 3 3 4 4 2 3 4 3 3 2 4 2 10616 3 4 2 4 4 4 4 3 3 3 1 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 2 4 1 2 2 11117 2 2 1 2 3 4 4 4 4 2 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 1 4 4 4 2 4 4 1 11118 3 1 4 1 2 2 4 3 4 4 2 3 2 3 1 3 2 1 1 4 1 4 2 4 4 3 4 3 4 1 9819 3 1 3 1 3 4 4 4 2 2 3 2 4 4 3 3 2 1 2 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 1 10820 3 2 2 1 4 1 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 2 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 2 2 11321 3 4 4 2 3 3 4 3 3 2 2 1 3 2 2 3 2 1 2 1 4 3 4 3 4 2 3 2 3 3 10222 2 2 3 3 4 3 4 2 4 2 2 2 1 4 2 4 2 4 1 1 1 4 3 2 4 3 4 1 4 3 10323 4 4 4 1 4 3 4 3 4 3 4 4 2 4 4 2 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 2 4 4 12624 4 3 3 4 3 3 4 2 3 4 4 4 1 4 3 4 3 1 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 1 12125 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 1 3 4 3 4 3 3 4 3 4 2 3 2 12626 3 4 3 1 4 4 4 3 3 3 2 3 1 2 3 1 4 3 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 11927 4 4 4 4 2 3 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 2 3 4 4 1 4 4 4 4 3 4 3 4 2 13028 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 13129 4 3 4 3 3 4 3 2 3 4 3 3 2 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 2 12830 3 1 2 2 2 3 4 3 3 3 1 2 2 4 2 2 2 1 3 2 3 2 3 3 2 2 3 4 2 1 10231 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 2 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 14332 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 2 2 2 3 3 1 4 4 3 4 4 4 4 3 3 133
Jumlah 98 95 94 84 113 103 129 104 113 102 99 104 109 115 113 108 106 104 113 121 118 132 126 127 146 124 135 115 132 99 3444r hitung 0,489 0,351 0,393 0,387 0,358 0,404 0,362 0,480 0,426 0,372 0,247 0,422 0,062 0,410 0,433 -0,018 0,397 -0,158 0,427 0,406 0,051 0,434 0,381 0,498 #### 0,394 0,400 0,406 0,361 0,365r tabel 0,35 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,35 0,35 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,35 0,349 0,349 0,349 0,35 0,35 0,349 0,349 0,349 0,349 0,35ket valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid drop valid drop valid valid drop valid drop valid valid drop valid valid valid valid valid valid valid valid valid
Data hasil Angket kemampuan manajerial kepala madrasah di MAN 1 Konawe Selatan
NoResponde Skor Item untuk Butir Instrumen Variabel X
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Jumlah
1 4 2 3 1 1 1 3 1 1 3 4 2 3 3 3 4 2 2 3 3 3 2 2 1 3 3 4 1 3 1 732 1 4 1 3 3 1 4 3 3 2 1 3 4 2 3 4 2 4 2 4 2 4 4 2 3 2 3 1 2 1 803 1 4 2 2 4 4 4 1 4 3 3 4 4 3 1 3 2 4 3 3 4 4 3 4 4 1 1 3 4 3 934 3 2 2 1 4 4 2 2 2 3 4 2 4 3 4 2 3 4 3 2 3 2 2 3 4 2 3 2 3 1 855 4 3 3 2 2 1 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 3 4 2 1006 4 1 4 1 4 2 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 2 4 4 2 4 1 3 2 1017 2 4 1 4 3 3 3 4 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 4 3 4 3 3 4 3 3 2 2 918 3 2 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 1 3 1 2 3 1069 3 2 4 2 4 3 4 3 3 3 1 2 3 2 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 101
10 2 2 2 2 3 3 4 3 2 1 2 2 3 2 3 4 3 2 3 2 2 3 3 3 3 4 2 3 3 2 8811 1 4 1 4 4 2 4 3 4 3 2 3 3 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 11012 4 1 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 1 4 1 4 2 3 2 3 3 4 4 2 3 2 3 4 1 3 9813 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 12114 2 4 3 3 3 4 4 1 4 1 1 3 3 3 1 3 3 2 2 1 1 2 2 3 4 3 3 2 3 2 9015 3 4 1 4 4 2 4 3 4 3 3 4 2 4 3 4 2 4 3 3 4 4 2 3 4 3 3 2 4 2 11016 3 4 2 4 4 4 4 3 3 3 1 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 2 4 1 2 2 11017 2 2 1 2 3 4 4 4 4 2 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 1 4 4 4 2 4 4 1 11018 3 1 4 1 2 2 4 3 4 4 2 3 2 3 2 3 2 1 1 4 1 4 2 4 4 3 4 3 4 1 9919 3 1 3 1 3 4 4 4 2 2 3 2 4 3 2 3 2 1 2 4 2 4 3 4 4 4 4 3 3 1 10420 3 2 2 1 4 1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 2 2 11521 3 4 4 2 3 3 4 3 3 2 1 1 3 2 1 3 2 1 2 1 4 3 4 3 4 2 3 2 3 3 10022 2 2 3 3 4 3 4 2 4 2 1 2 1 4 2 4 2 4 1 1 2 4 3 2 4 3 4 1 4 3 10323 4 4 4 1 4 3 4 3 4 3 4 4 2 2 4 2 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 2 4 4 12424 4 3 3 4 3 3 4 2 3 4 3 4 1 4 3 4 3 1 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 1 12025 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 1 1 3 4 3 4 3 3 4 3 4 2 3 2 12326 3 4 3 1 4 4 4 3 3 3 4 3 1 4 3 1 1 3 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 12027 4 4 4 4 2 3 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 13328 4 1 3 3 4 4 4 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 12929 4 3 4 3 3 4 3 2 3 4 3 3 2 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 2 3 2 4 2 12530 3 1 2 2 2 3 4 3 3 3 1 2 2 4 1 2 2 1 3 2 3 2 3 3 2 2 3 4 2 1 10131 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 2 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 14432 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 4 2 2 2 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 135
Jumlah 98 93 94 84 113 103 129 104 113 102 100 104 109 116 109 116 100 104 113 121 122 132 126 127 146 122 135 113 132 99 3442r hitung 0,494 0,280 0,380 0,410 0,367 0,379 0,362 0,487 0,455 0,378 0,373 0,461 0,052 0,355 0,412 ##### 0,156 ##### 0,420 0,405 0,395 0,442 0,388 0,487 0,476 0,293 0,396 0,354 0,357 0,382r tabel 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349ket validtidak validvalid valid valid valid valid valid valid valid valid valid drop valid valid drp drop drop valid valid valid valid valid valid valid drop valid valid valid valid
Data hasil Angket Kinerja guru di MAN 1 konawe selatan
No Res Skor Item untuk Butir Instrumen Variabel Y
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010 Page 1
Titik Persentase Distribusi t (df = 1 – 40)
Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
1 1.00000 3.07768 6.31375 12.70620 31.82052 63.65674 318.30884
2 0.81650 1.88562 2.91999 4.30265 6.96456 9.92484 22.32712
3 0.76489 1.63774 2.35336 3.18245 4.54070 5.84091 10.21453
4 0.74070 1.53321 2.13185 2.77645 3.74695 4.60409 7.17318
5 0.72669 1.47588 2.01505 2.57058 3.36493 4.03214 5.89343
6 0.71756 1.43976 1.94318 2.44691 3.14267 3.70743 5.20763
7 0.71114 1.41492 1.89458 2.36462 2.99795 3.49948 4.78529
8 0.70639 1.39682 1.85955 2.30600 2.89646 3.35539 4.50079
9 0.70272 1.38303 1.83311 2.26216 2.82144 3.24984 4.29681
10 0.69981 1.37218 1.81246 2.22814 2.76377 3.16927 4.14370
11 0.69745 1.36343 1.79588 2.20099 2.71808 3.10581 4.02470
12 0.69548 1.35622 1.78229 2.17881 2.68100 3.05454 3.92963
13 0.69383 1.35017 1.77093 2.16037 2.65031 3.01228 3.85198
14 0.69242 1.34503 1.76131 2.14479 2.62449 2.97684 3.78739
15 0.69120 1.34061 1.75305 2.13145 2.60248 2.94671 3.73283
16 0.69013 1.33676 1.74588 2.11991 2.58349 2.92078 3.68615
17 0.68920 1.33338 1.73961 2.10982 2.56693 2.89823 3.64577
18 0.68836 1.33039 1.73406 2.10092 2.55238 2.87844 3.61048
19 0.68762 1.32773 1.72913 2.09302 2.53948 2.86093 3.57940
20 0.68695 1.32534 1.72472 2.08596 2.52798 2.84534 3.55181
21 0.68635 1.32319 1.72074 2.07961 2.51765 2.83136 3.52715
22 0.68581 1.32124 1.71714 2.07387 2.50832 2.81876 3.50499
23 0.68531 1.31946 1.71387 2.06866 2.49987 2.80734 3.48496
24 0.68485 1.31784 1.71088 2.06390 2.49216 2.79694 3.46678
25 0.68443 1.31635 1.70814 2.05954 2.48511 2.78744 3.45019
26 0.68404 1.31497 1.70562 2.05553 2.47863 2.77871 3.43500
27 0.68368 1.31370 1.70329 2.05183 2.47266 2.77068 3.42103
28 0.68335 1.31253 1.70113 2.04841 2.46714 2.76326 3.40816
29 0.68304 1.31143 1.69913 2.04523 2.46202 2.75639 3.39624
30 0.68276 1.31042 1.69726 2.04227 2.45726 2.75000 3.38518
31 0.68249 1.30946 1.69552 2.03951 2.45282 2.74404 3.37490
32 0.68223 1.30857 1.69389 2.03693 2.44868 2.73848 3.36531
33 0.68200 1.30774 1.69236 2.03452 2.44479 2.73328 3.35634
34 0.68177 1.30695 1.69092 2.03224 2.44115 2.72839 3.34793
35 0.68156 1.30621 1.68957 2.03011 2.43772 2.72381 3.34005
36 0.68137 1.30551 1.68830 2.02809 2.43449 2.71948 3.33262
37 0.68118 1.30485 1.68709 2.02619 2.43145 2.71541 3.32563
38 0.68100 1.30423 1.68595 2.02439 2.42857 2.71156 3.31903
39 0.68083 1.30364 1.68488 2.02269 2.42584 2.70791 3.31279
40 0.68067 1.30308 1.68385 2.02108 2.42326 2.70446 3.30688
Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah
dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam
kedua ujung
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010 Page 2
Titik Persentase Distribusi t (df = 41 – 80)
Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
41 0.68052 1.30254 1.68288 2.01954 2.42080 2.70118 3.30127
42 0.68038 1.30204 1.68195 2.01808 2.41847 2.69807 3.29595
43 0.68024 1.30155 1.68107 2.01669 2.41625 2.69510 3.29089
44 0.68011 1.30109 1.68023 2.01537 2.41413 2.69228 3.28607
45 0.67998 1.30065 1.67943 2.01410 2.41212 2.68959 3.28148
46 0.67986 1.30023 1.67866 2.01290 2.41019 2.68701 3.27710
47 0.67975 1.29982 1.67793 2.01174 2.40835 2.68456 3.27291
48 0.67964 1.29944 1.67722 2.01063 2.40658 2.68220 3.26891
49 0.67953 1.29907 1.67655 2.00958 2.40489 2.67995 3.26508
50 0.67943 1.29871 1.67591 2.00856 2.40327 2.67779 3.26141
51 0.67933 1.29837 1.67528 2.00758 2.40172 2.67572 3.25789
52 0.67924 1.29805 1.67469 2.00665 2.40022 2.67373 3.25451
53 0.67915 1.29773 1.67412 2.00575 2.39879 2.67182 3.25127
54 0.67906 1.29743 1.67356 2.00488 2.39741 2.66998 3.24815
55 0.67898 1.29713 1.67303 2.00404 2.39608 2.66822 3.24515
56 0.67890 1.29685 1.67252 2.00324 2.39480 2.66651 3.24226
57 0.67882 1.29658 1.67203 2.00247 2.39357 2.66487 3.23948
58 0.67874 1.29632 1.67155 2.00172 2.39238 2.66329 3.23680
59 0.67867 1.29607 1.67109 2.00100 2.39123 2.66176 3.23421
60 0.67860 1.29582 1.67065 2.00030 2.39012 2.66028 3.23171
61 0.67853 1.29558 1.67022 1.99962 2.38905 2.65886 3.22930
62 0.67847 1.29536 1.66980 1.99897 2.38801 2.65748 3.22696
63 0.67840 1.29513 1.66940 1.99834 2.38701 2.65615 3.22471
64 0.67834 1.29492 1.66901 1.99773 2.38604 2.65485 3.22253
65 0.67828 1.29471 1.66864 1.99714 2.38510 2.65360 3.22041
66 0.67823 1.29451 1.66827 1.99656 2.38419 2.65239 3.21837
67 0.67817 1.29432 1.66792 1.99601 2.38330 2.65122 3.21639
68 0.67811 1.29413 1.66757 1.99547 2.38245 2.65008 3.21446
69 0.67806 1.29394 1.66724 1.99495 2.38161 2.64898 3.21260
70 0.67801 1.29376 1.66691 1.99444 2.38081 2.64790 3.21079
71 0.67796 1.29359 1.66660 1.99394 2.38002 2.64686 3.20903
72 0.67791 1.29342 1.66629 1.99346 2.37926 2.64585 3.20733
73 0.67787 1.29326 1.66600 1.99300 2.37852 2.64487 3.20567
74 0.67782 1.29310 1.66571 1.99254 2.37780 2.64391 3.20406
75 0.67778 1.29294 1.66543 1.99210 2.37710 2.64298 3.20249
76 0.67773 1.29279 1.66515 1.99167 2.37642 2.64208 3.20096
77 0.67769 1.29264 1.66488 1.99125 2.37576 2.64120 3.19948
78 0.67765 1.29250 1.66462 1.99085 2.37511 2.64034 3.19804
79 0.67761 1.29236 1.66437 1.99045 2.37448 2.63950 3.19663
80 0.67757 1.29222 1.66412 1.99006 2.37387 2.63869 3.19526
Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah
dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam
kedua ujung
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010 Page 3
Titik Persentase Distribusi t (df = 81 –120)
Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
81 0.67753 1.29209 1.66388 1.98969 2.37327 2.63790 3.19392
82 0.67749 1.29196 1.66365 1.98932 2.37269 2.63712 3.19262
83 0.67746 1.29183 1.66342 1.98896 2.37212 2.63637 3.19135
84 0.67742 1.29171 1.66320 1.98861 2.37156 2.63563 3.19011
85 0.67739 1.29159 1.66298 1.98827 2.37102 2.63491 3.18890
86 0.67735 1.29147 1.66277 1.98793 2.37049 2.63421 3.18772
87 0.67732 1.29136 1.66256 1.98761 2.36998 2.63353 3.18657
88 0.67729 1.29125 1.66235 1.98729 2.36947 2.63286 3.18544
89 0.67726 1.29114 1.66216 1.98698 2.36898 2.63220 3.18434
90 0.67723 1.29103 1.66196 1.98667 2.36850 2.63157 3.18327
91 0.67720 1.29092 1.66177 1.98638 2.36803 2.63094 3.18222
92 0.67717 1.29082 1.66159 1.98609 2.36757 2.63033 3.18119
93 0.67714 1.29072 1.66140 1.98580 2.36712 2.62973 3.18019
94 0.67711 1.29062 1.66123 1.98552 2.36667 2.62915 3.17921
95 0.67708 1.29053 1.66105 1.98525 2.36624 2.62858 3.17825
96 0.67705 1.29043 1.66088 1.98498 2.36582 2.62802 3.17731
97 0.67703 1.29034 1.66071 1.98472 2.36541 2.62747 3.17639
98 0.67700 1.29025 1.66055 1.98447 2.36500 2.62693 3.17549
99 0.67698 1.29016 1.66039 1.98422 2.36461 2.62641 3.17460
100 0.67695 1.29007 1.66023 1.98397 2.36422 2.62589 3.17374
101 0.67693 1.28999 1.66008 1.98373 2.36384 2.62539 3.17289
102 0.67690 1.28991 1.65993 1.98350 2.36346 2.62489 3.17206
103 0.67688 1.28982 1.65978 1.98326 2.36310 2.62441 3.17125
104 0.67686 1.28974 1.65964 1.98304 2.36274 2.62393 3.17045
105 0.67683 1.28967 1.65950 1.98282 2.36239 2.62347 3.16967
106 0.67681 1.28959 1.65936 1.98260 2.36204 2.62301 3.16890
107 0.67679 1.28951 1.65922 1.98238 2.36170 2.62256 3.16815
108 0.67677 1.28944 1.65909 1.98217 2.36137 2.62212 3.16741
109 0.67675 1.28937 1.65895 1.98197 2.36105 2.62169 3.16669
110 0.67673 1.28930 1.65882 1.98177 2.36073 2.62126 3.16598
111 0.67671 1.28922 1.65870 1.98157 2.36041 2.62085 3.16528
112 0.67669 1.28916 1.65857 1.98137 2.36010 2.62044 3.16460
113 0.67667 1.28909 1.65845 1.98118 2.35980 2.62004 3.16392
114 0.67665 1.28902 1.65833 1.98099 2.35950 2.61964 3.16326
115 0.67663 1.28896 1.65821 1.98081 2.35921 2.61926 3.16262
116 0.67661 1.28889 1.65810 1.98063 2.35892 2.61888 3.16198
117 0.67659 1.28883 1.65798 1.98045 2.35864 2.61850 3.16135
118 0.67657 1.28877 1.65787 1.98027 2.35837 2.61814 3.16074
119 0.67656 1.28871 1.65776 1.98010 2.35809 2.61778 3.16013
120 0.67654 1.28865 1.65765 1.97993 2.35782 2.61742 3.15954
Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah
dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam
kedua ujung
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010 Page 4
Titik Persentase Distribusi t (df = 121 –160)
Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
121 0.67652 1.28859 1.65754 1.97976 2.35756 2.61707 3.15895
122 0.67651 1.28853 1.65744 1.97960 2.35730 2.61673 3.15838
123 0.67649 1.28847 1.65734 1.97944 2.35705 2.61639 3.15781
124 0.67647 1.28842 1.65723 1.97928 2.35680 2.61606 3.15726
125 0.67646 1.28836 1.65714 1.97912 2.35655 2.61573 3.15671
126 0.67644 1.28831 1.65704 1.97897 2.35631 2.61541 3.15617
127 0.67643 1.28825 1.65694 1.97882 2.35607 2.61510 3.15565
128 0.67641 1.28820 1.65685 1.97867 2.35583 2.61478 3.15512
129 0.67640 1.28815 1.65675 1.97852 2.35560 2.61448 3.15461
130 0.67638 1.28810 1.65666 1.97838 2.35537 2.61418 3.15411
131 0.67637 1.28805 1.65657 1.97824 2.35515 2.61388 3.15361
132 0.67635 1.28800 1.65648 1.97810 2.35493 2.61359 3.15312
133 0.67634 1.28795 1.65639 1.97796 2.35471 2.61330 3.15264
134 0.67633 1.28790 1.65630 1.97783 2.35450 2.61302 3.15217
135 0.67631 1.28785 1.65622 1.97769 2.35429 2.61274 3.15170
136 0.67630 1.28781 1.65613 1.97756 2.35408 2.61246 3.15124
137 0.67628 1.28776 1.65605 1.97743 2.35387 2.61219 3.15079
138 0.67627 1.28772 1.65597 1.97730 2.35367 2.61193 3.15034
139 0.67626 1.28767 1.65589 1.97718 2.35347 2.61166 3.14990
140 0.67625 1.28763 1.65581 1.97705 2.35328 2.61140 3.14947
141 0.67623 1.28758 1.65573 1.97693 2.35309 2.61115 3.14904
142 0.67622 1.28754 1.65566 1.97681 2.35289 2.61090 3.14862
143 0.67621 1.28750 1.65558 1.97669 2.35271 2.61065 3.14820
144 0.67620 1.28746 1.65550 1.97658 2.35252 2.61040 3.14779
145 0.67619 1.28742 1.65543 1.97646 2.35234 2.61016 3.14739
146 0.67617 1.28738 1.65536 1.97635 2.35216 2.60992 3.14699
147 0.67616 1.28734 1.65529 1.97623 2.35198 2.60969 3.14660
148 0.67615 1.28730 1.65521 1.97612 2.35181 2.60946 3.14621
149 0.67614 1.28726 1.65514 1.97601 2.35163 2.60923 3.14583
150 0.67613 1.28722 1.65508 1.97591 2.35146 2.60900 3.14545
151 0.67612 1.28718 1.65501 1.97580 2.35130 2.60878 3.14508
152 0.67611 1.28715 1.65494 1.97569 2.35113 2.60856 3.14471
153 0.67610 1.28711 1.65487 1.97559 2.35097 2.60834 3.14435
154 0.67609 1.28707 1.65481 1.97549 2.35081 2.60813 3.14400
155 0.67608 1.28704 1.65474 1.97539 2.35065 2.60792 3.14364
156 0.67607 1.28700 1.65468 1.97529 2.35049 2.60771 3.14330
157 0.67606 1.28697 1.65462 1.97519 2.35033 2.60751 3.14295
158 0.67605 1.28693 1.65455 1.97509 2.35018 2.60730 3.14261
159 0.67604 1.28690 1.65449 1.97500 2.35003 2.60710 3.14228
160 0.67603 1.28687 1.65443 1.97490 2.34988 2.60691 3.14195
Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah
dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam
kedua ujung
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010 Page 5
Titik Persentase Distribusi t (df = 161 –200)
Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
161 0.67602 1.28683 1.65437 1.97481 2.34973 2.60671 3.14162
162 0.67601 1.28680 1.65431 1.97472 2.34959 2.60652 3.14130
163 0.67600 1.28677 1.65426 1.97462 2.34944 2.60633 3.14098
164 0.67599 1.28673 1.65420 1.97453 2.34930 2.60614 3.14067
165 0.67598 1.28670 1.65414 1.97445 2.34916 2.60595 3.14036
166 0.67597 1.28667 1.65408 1.97436 2.34902 2.60577 3.14005
167 0.67596 1.28664 1.65403 1.97427 2.34888 2.60559 3.13975
168 0.67595 1.28661 1.65397 1.97419 2.34875 2.60541 3.13945
169 0.67594 1.28658 1.65392 1.97410 2.34862 2.60523 3.13915
170 0.67594 1.28655 1.65387 1.97402 2.34848 2.60506 3.13886
171 0.67593 1.28652 1.65381 1.97393 2.34835 2.60489 3.13857
172 0.67592 1.28649 1.65376 1.97385 2.34822 2.60471 3.13829
173 0.67591 1.28646 1.65371 1.97377 2.34810 2.60455 3.13801
174 0.67590 1.28644 1.65366 1.97369 2.34797 2.60438 3.13773
175 0.67589 1.28641 1.65361 1.97361 2.34784 2.60421 3.13745
176 0.67589 1.28638 1.65356 1.97353 2.34772 2.60405 3.13718
177 0.67588 1.28635 1.65351 1.97346 2.34760 2.60389 3.13691
178 0.67587 1.28633 1.65346 1.97338 2.34748 2.60373 3.13665
179 0.67586 1.28630 1.65341 1.97331 2.34736 2.60357 3.13638
180 0.67586 1.28627 1.65336 1.97323 2.34724 2.60342 3.13612
181 0.67585 1.28625 1.65332 1.97316 2.34713 2.60326 3.13587
182 0.67584 1.28622 1.65327 1.97308 2.34701 2.60311 3.13561
183 0.67583 1.28619 1.65322 1.97301 2.34690 2.60296 3.13536
184 0.67583 1.28617 1.65318 1.97294 2.34678 2.60281 3.13511
185 0.67582 1.28614 1.65313 1.97287 2.34667 2.60267 3.13487
186 0.67581 1.28612 1.65309 1.97280 2.34656 2.60252 3.13463
187 0.67580 1.28610 1.65304 1.97273 2.34645 2.60238 3.13438
188 0.67580 1.28607 1.65300 1.97266 2.34635 2.60223 3.13415
189 0.67579 1.28605 1.65296 1.97260 2.34624 2.60209 3.13391
190 0.67578 1.28602 1.65291 1.97253 2.34613 2.60195 3.13368
191 0.67578 1.28600 1.65287 1.97246 2.34603 2.60181 3.13345
192 0.67577 1.28598 1.65283 1.97240 2.34593 2.60168 3.13322
193 0.67576 1.28595 1.65279 1.97233 2.34582 2.60154 3.13299
194 0.67576 1.28593 1.65275 1.97227 2.34572 2.60141 3.13277
195 0.67575 1.28591 1.65271 1.97220 2.34562 2.60128 3.13255
196 0.67574 1.28589 1.65267 1.97214 2.34552 2.60115 3.13233
197 0.67574 1.28586 1.65263 1.97208 2.34543 2.60102 3.13212
198 0.67573 1.28584 1.65259 1.97202 2.34533 2.60089 3.13190
199 0.67572 1.28582 1.65255 1.97196 2.34523 2.60076 3.13169
200 0.67572 1.28580 1.65251 1.97190 2.34514 2.60063 3.13148
Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah
dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam
kedua ujung
top related