skripsie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1892/1/sekripsi.pdf · 2017. 11. 6. · i i...
Post on 06-Nov-2020
7 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ii
ii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ENERGI
DAN PENGGUNAANYA DENGAN MENGGUNAKAN
STRATEGI PEMBELAJARAN LEARNING TOURNAMENT
PADA SISWA KELAS IV MI SALAFIYAH TUKANGAN
CANDI, AMPEL, BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
OLEH:
ENI SUGIARTI
NIM : 11513084
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2017
i
i
i
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ENERGI
DAN PENGGUNAANYA DENGAN MENGGUNAKAN
STRATEGI PEMBELAJARAN LEARNING TOURNAMENT
PADA SISWA KELAS IV MI SALAFIYAH TUKANGAN,
CANDI, AMPEL, BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
OLEH:
ENI SUGIARTI
NIM : 11513084
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2017
ii
ii
iii
iii
iv
iv
v
v
MOTO DAN PERSEMBAHAN
MOTO
Jangan menyia-nyiakan kesempatan yang ada,
karena kesempatan tidak datang dua kali,,,
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Kedua orang tuaku Bapak Sunardi dan Ibu Kami
2. Kakak-kakakku (Suryanto, Sugiarto dan Tri Sudarmi)
3. Kedua keponakanku (Febrian Wahyu A dan Muhammad Alfarizy)
4. Temanku Anik Rahmawati, Aini Wahyuningsih dan Khumairoh yang
selalu memberi semangat dan berjuang bersama dari awal perkuliahan
sampai akhir perkuliahan
5. Teman-teman PGMI C angkatan 2013
6. Anita Retno, Desy Kurniawati dan Era Istikhomah yang selalu memotivasi
agar dapat menyelesaikan skripsi tepat pada waktunya
7. Teman-teman KKN Posko 70
8. Guru dan siswa MI Salafiyah Tukangan yang telah membantu dalam
pelaksanaan penelitian
vi
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat allah SWT atas berkat rahmat, hidayah dan inayah-
Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini untuk memenuhi sebagian
persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Sholawat serta salam
selalu terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, nabi yang menjadi suri
tauladan bagi seluruh umat Islam.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan
serta dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penulisan skripsi ini, khusunya kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah.
4. Bapak Dr. Budiyono Saputro, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dengan penuh kesabaran dalam
memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini sejak awal hingga selesai.
5. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, bagian
akademik dan staf perpustakaan yang telah memberikan layanan serta
bantuan.
vii
vii
viii
viii
ABSTRAK
Sugiarti, Eni. 11513084. 2017. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Energi dan
Penggunaanya dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Learning
Tournament pada Siswa Kelas IV MI Salafiyah Tukangan, Candi,
Ampel, Boyolali Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi Fakultas Tarbiyah
dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Budiyono
Saputro, M.Pd.
Kata Kunci: Hasil Belajar IPA dan Strategi Learning Tournament
Banyak permasalahan yang terkait dengan proses pembelajaran IPA. Salah
satunya adalah rendahnya interaksi antara guru dengan murid, rendahnya hasil
belajar siswa serta kurangnya kemampuan guru dalam menyampaikan materi
pelajaran. Penyampaian pelajaran hanya melalui metode ceramah sehingga tidak
ada kelompok kerja siswa. Hal ini membuat siswa menjadi bosan dan berujung
banyak nilai yang kurang dari KKM. Peneliti memberikan alternatif permasalahan
tersebut dengan meningkatkan hasil belajar menggunakan strategi pembelajaran
learning tournament.Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar IPA dengan menggunakan strategi pembelajaran
learning tournament.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dilaksanakan melalui dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Pada tiap siklus terdiri
dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subjek
dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Salafiyah Tukangan dengan jumlah
14 siswa yang terdiri dari 7 laki-laki dan 7 perempuan. Data yang diperoleh
berupa hasil tes dan lembar observasi kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan hasil penelitian dikatakan bahwa penggunaan strategi
pembelajaran learning tournament dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi
energi dan penggunaanya pada siswa kelas IV MI Salafiyah Tukangan, Candi,
Ampel, Boyolali tahun pelajaran 2016/2017. Bukti adanya peningkatan hasil
belajar dapat dilihat dari meningkatnya nilai rata-rata dan presentase ketuntasan
dari setiap siklusnya. Pada pra siklus nilai rata-rata yang didapat sebesar 52,14
meningkat 11,43 menjadi 63,57 pada siklus I.Selanjutnya pada siklus II
meningkat sebesar 15,72 menjadi 79,29. Presentase ketuntasan pada pra siklus
sebesar 21,42% meningkat 35,72% menjadi 57,14% pada siklus I selanjutnya
pada siklus II presentase ketuntasan meningkat sebesar 35,72% menjadi 92,86%,
dikarenakan presentase ketuntasan sebesar 92,86% ≥ 85% maka PTK yang
dilakukan dinyatakan berhasil.
ix
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………….. i
PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………………….. ii
PENGESAHAN KELULUSAN…………………………………………. iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI... iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN…………………………………………. v
KATA PENGANTAR……………………………………………………. vi
ABSTRAK……………………………………………………………….. viii
DAFTAR ISI……………………………………………………………... ix
DAFTAR TABEL………………………………………………………... x
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………... xiii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………… xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………… 5
C. Tujuan Penelitian…………………………………………….. 5
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan…………… 6
E. Manfaat penelitian…………………………………………… 7
F. Definisi Operasional………………………………………….. 8
G. Metodologi Penelitian………………………………………... 11
1. Rancangan Penelitian……………………………………. 11
2. Subyek, Lokasi dan Waktu Penelitian…………………... 12
3. Prosedur Penelitian……………………………………….. 13
x
x
4. Instrumen Penelitian……………………………………. 15
5. Teknik Pengumpulan Data……………………………… 16
6. Analisis Data……………………….…………………… 17
H. Sistematika Penulisan ………………………………………. 18
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar……………………………………………….. 19
B. Mata Pelajaran IPA………………………………………... 26
C. Materi Energi dan Penggunaanya…………………………. 28
D. Strategi Pembelajaran……………………………………… 35
E. Strategi Pembelajaran Learning Tournament…………….. 39
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Salafiyah Tukangn……………….. 42
B. Pelaksanaan Penelitian…………………………………….. 45
1. Deskripsi Pra Siklus……………………………………... 45
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I…………………………. 45
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II………………………… 52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian…………………………………… 59
1. Deskripsi Pra Siklus……………………………………… 59
2. Deskripsi Siklus I………………………………………… 60
3. Deskripsi Siklus II……………………………………….. 65
B. Pembahasan………………………………………………… 69
xi
xi
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………….. 73
B. Saran………………………………………………………….. 74
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………. 75
LAMPIRAN
Riwayat Hidup Penulis
xii
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 3.1 Indikator pencapaian Visi dan Misi ……………………........ 42
Tabel 3.2 Daftar Tenaga Pendidik MI Salafiyah Tukangan …………... 43
Tabel 3.3 Daftar Jumlah Siswa MI Salafiyah Tukangan ……………… 43
Tabel 3.4 Daftar Nama Siswa MI Salafiyah Tukangan ……………….. 44
Tabel 3.5 Daftar Ruang MI Salafiyah Tukangan ……………………… 44
Tabel 4.1 Nilai Ulangan Harian (Pra-Siklus) …………………………. 59
Tabel 4.2 Hasil belajar Siswa Siklus I ………………………………… 60
Tabel 4.3 Hasil pengamatan guru dan siswa siklus I ………………….. 61
Tabel 4.4 Hasil Belajar Siswa Siklus II ……………………………….. 64
Tabel 4.5 Hasil pengamatan guru dan siswa siklus II ………………… 66
Tabel 4.6 Hasil Rekapitulasi Ketuntasan Siswa ………………………. 68
xiii
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 1.1 Tahapan Penelitian ………………………………………… 13
Gambar 4.1 Peningkatan Rata-Rata Hasil Belajar Siswa……………….. 69
Gambar 4.2 Peningkatan Hasil Belajar yang Tuntas KKM ……………. 70
xiv
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. RPP Siklus 1
Lampiran 2. Hasil pengamatan guru dan siswa siklus I
Lampiran 3. Soal dan jawaban siklus 1
Lampiran 4. Hasil belajar siswa siklus 1
Lampiran5. RPP Siklus 2
Lampiran 6.Hasil pengamatan guru dan siswa siklus 2
Lampiran 7. Soal dan jawaban siklus 2
Lampiran 8. Hasil belajar siswa siklus 2
Lampiran 9. Dokumentasi
Lampiran 10. Lembar konsultasi
Lampiran 11. Surat keterangan penelitian
Lampiran 12. Satuan Kredit Kegiatan
Lampiran13. Daftar riwayat hidup
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mengapa manusia harus belajar? Karena belajar sebagai karakteristik
yang membedakan manusia dengan makhluk yang lainnya. Belajar
mempunyai keuntungan baik bagi individu maupun bagi masyarakat. Belajar
merupakan aktivitas yang sangat penting bagi perkembangan individu.
Belajar akan terjadi saat dalam diri seseorang, dimanapun dan kapanpun
proses belajar dapat terjadi. Belajar tidak hanya terjadi dibangku sekolah,
tidak hanya ketika siswa berinteraksi dengan guru, tidak hanya ketika
seseorang belajar membaca, menulis dan berhitung. Belajar bisa terjadi
dalam semua aspek kehidupan. Belajar sudah terjadi sejak lahir bahkan
sebelum lahir atau dikenal dengan pendidikan prenatal, dan akan terus
berlanjut hingga ajal tiba (Sriyanti, 2011: 16). Belajar merupakan tindakan
dan perilaku yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami
oleh siswa itu sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidaknya proses
belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada
dilingkungan sekitar (Dimyani dan Mudjiono, 2002: 7).
Belajar dan pembelajaran pada dasarnya merupakan dua hal yang tidak
dapat dipisahkan. Menurut Darsono dalam Hamdani (2011: 23) menjelaskan
bahwa pembelajaran adalah usaha guru membentuk tingkah laku yang
diinginkan dengan menyediakan lingkungan atau stimulus. Aliran kognitif
mendefinisikan pembelajaran sebagai cara guru memberikan kesempatan
2
2
kepada siswa untuk berfikir mengenal dan memahami suatu yang sedang
dipelajari.
Ketika proses pembelajaran sedang berlangsung hendaknya guru harus
selalu memperhatikan setiap kondisi siswa serta tidak memaksakan siswa
untuk mengikuti pembelajaran seperti yang diinginkan oleh guru, tetapi guru
lah yang harus bisa menyesuaikan pembelajaran seperti apa yang diinginkan
oleh siswa. Sebab setiap siswa mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.
Sehingga seorang guru harus mampu menciptakan proses belajar yang dapat
merangsang siswa untuk aktif dan mengembangkan potensi yang dimilkinya
melalui berbagai sumber dan media yang ada. Oleh karena itu, setiap guru
diharapkan dapat mempunyai cara strategi tersendiri dalam melaksanakan
pembelajaran supaya kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung dengan
efektif dan efisien. Sebab ditangan gurulah letak keberhasilan pembelajaran
tersebut.
Hasil belajar yang dicapai oleh siswa tidak terlepas dari peran guru
dalam menyampaikan materi pembelajaran. Dalam mencapai hasil belajar
tersebut dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor intern dan ekstern. Faktor
intern meliputi faktor fisiologis yaitu yang berhubungan dengan kondisi fisik
individu dan faktor psikologis meliputi kecerdasan, motivasi, sikap, bakat,
minat dll. Sedangkan faktor ekstern meliputi lingkungan sosial yaitu
lingkungan sekolah, masyarakat, dan keluarga sedangkan lingkungan
nonsosial meliputi lingkungan alamiah, faktor instrumental serta materi
pelajaran (Baharuddin dan Wahyuni, 2008: 19-28).
3
3
Keberhasilan guru dalam menyampaikan pelajaran tidak terlepas dari
strategi dan media yang digunakan untuk menunjang pembelajaran. Maka
sebelum guru melaksanakan proses pembelajaran hendaknya seorang guru
harus menentukan strategi dan media apa yang sesuai dengan materi
tersebut, supaya pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Dengan
pemilihan strategi dan media yang tepat diharapkan dapat meningkatkan
motivasi siswa dalam mendapatkan hasil belajar yang maksimal.
Belajar IPA merupakan belajar tentang fenomena-fenomena alam.
Seorang peserta didik yang belajar IPA diharap mampu memahami alam dan
mampu memecahkan masalah yang mereka jumpai di alam sekitar (Asih dan
Sulistyowati, 2004: 31). Melihat pentingnya IPA dalam kehidupan siswa,
maka seorang guru mempunyai tugas untuk menyampaikan materi IPA
dengan sejelas mungkin. Salah satu cara penyampaian materi IPA supaya
siswa antusias dan memahami apa yang disampaiakan dapat dilakukan
dengan menggunakan media dan strategi pembelajaran agar siswa tidak
bosan dalam menerima materi tersebut. Dalam pembelajaran IPA
seharusnya siswa dapat menerima pelajaran dengan mudah, sebab materi
IPA sangat berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan hasil observasi proses belajar mengajar pada kelas IV MI
Salafiyah Tukangan, kegiatan pembelajaran IPA dilaksanakan berdasarkan
kurikulum yang berlaku yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Proses belajar menunjukkan bahwa interaksi antara guru dan murid
masih rendah. Dari segi perencanaan kurang menyiapkan media atau strategi
4
pembelajaran yang tepat. Hal ini ditunjukkan oleh tindakan guru pada saat
mengajar. Guru hanya menggunakan buku pegangan pada saat mengajar dan
hanya mengandalkan metode ceramah.
Ketika guru tersebut menjelaskan hanya dengan menggunakan ceramah
banyak sekali siswa yang mengantuk bahkan ketika diadakan evaluasi
banyak siswa yang kurang bisa memahami maksud soal, sehingga hasil yang
didapat pun masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal. Saat pembelajaran
berlangsung tidak ada kelompok kerja siswa, siswa hanya mendengarkan
penjelasan dari guru. Guru dalam menilai hanya mengandalkan penilaian
akhir tanpa memperhatikan penilaian proses yang seharusnya menuntun
siswa untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Karakteristik yang dimiliki peserta didik di sekolahan tersebut juga
berbeda-beda, begitu juga dengan kemampuan yang dimilikinya ada siswa
yang mudah menerima pembelajaran dan ada siswa yang sulit menerima
pembelajaran. Oleh sebab itu diperlukan strategi pembelajaran baru untuk
mengatasi hal tersebut. Bila dibiarkan berlarut-larut dikhawatirkan hasil
belajar siswa semakin menurun. Oleh karena itu perlu diadakan tindakan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya dalam pembelajaran IPA
di MI Salafiyah, supaya hasil yang didapat bisa mencapai KKM di MI
tersebut yaitu 65.
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka penulis
akan mencoba meneliti hasil belajar siswa dengan menerapkan strategi
pembelajaran learning tournament khususnya pada mata pelajaran IPA
5
materi bentuk energi dan penggunaannya pada siswa kelas IV di MI
Salafiyah Tukangan. Oleh karena itu, penulis mengambil judul penelitian
“PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ENERGI DAN
PENGGUNAANYA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI
PEMBELAJARAN LEARNING TOURNAMENT PADA SISWA
KELAS IV MI SALAFIYAH TUKANGAN DESA CANDI
KECAMATAN AMPEL BOYOLALI PADA TAHUN PELAJARAN
2016/2017”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, permasalahan yang
dapat dirumuskan adalah apakah strategi learning tournament dapat
meningkatkan hasil belajar IPA materi energi dan penggunaanya pada siswa
kelas IV MI Salafiyah Tukangan pada tahun 2016/2017?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengatasi kesulitan siswa serta
membantu siswa kelas IV MI Salafiyah Tukangan dalam memahami mata
pelajaran IPA materi energi dan penggunaanya. Secara lebih rinci tujuan
yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan
hasil belajar dengan menggunakan strategi learning tournament dalam
pelajaran IPA materi energi dan penggunaanya pada siswa kelas IV MI
Salafiyah Tukangan pada tahun 2016/2017.
6
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Strategi pembelajaran learning tournament dapat meningkatkan
hasil belajar IPA materi energi dan penggunaanya pada siswa kelas IV MI
Salafiyah Tukangan Desa Candi, Kecamatan Ampel, Boyolali tahun
pelajaran 2016/2017.
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan strategi pembelajaran learning tournament ini dikatakan
berhasil apabila indikator yang diharapkan tercapai. Indikator pencapaian
hasil belajar dibuat untuk mengukur pencapaian hasil belajar siswa.
Indikator pencapaian hasil belajar merupakan acuan yang digunakan
dalam melakukan penelitian. Adapun indikator yang dapat dirumuskan
penulis sebagai berikut:
a. Secara individu
Siswa dapat mencapai nilai ≥ 65 sesuai dengan KKM yang telah
ditentukan dari pihak sekolah pada materi energi dan penggunaanya.
b. Secara klasikal
Menurut Depdikbud dalam Daryanto (2010: 191-192) Kriteria
Ketuntasan Klasikal/kelas dikatakan tuntas apabila dalam kelas
tersebut terdapat ≥85% siswa yang telah tuntas belajarnya.
7
E. Manfaat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dapat diambil manfaat antara lain:
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini dapat memberikan kontribusi untuk
pengembangan pendidikan pada umumnya serta menambah wawasan
pengetahuan bagi guru mengenai penggunaan berbagai strategi
pembelajaran yang sesuai dalam proses pembelajaran.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
1) Meningkatkan kemampuan siswa dalam menerima materi
pelajaran yang disampaikan oleh guru.
2) Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA.
b. Bagi Guru
1) Dapat dijadikan sebagai pertimbangan dan masukan bagi guru
dalam melaksanakan pembelajaran IPA dengan menggunakan
strategi learning tournament
2) Meningkatkan kreatifitas guru dalam mengajar sebagai wujud
inovasi dalam dunia pendidikan.
c. Bagi Sekolah
1) Memberikan sumbangan yang berguna bagi sekolah dalam
kegiatan pembelajaran.
2) Meningkatkan mutu pendidikan khususnya pada pembelajaran
IPA.
8
3) Sebagai masukan pengambilan kebijakan pembinaan guru IPA
dalam upaya peningkatan prestasi belajar siswa.
d. Bagi Pengembangan Ilmu
Mengembangkan hasanah keilmuan terutama dalam penggunaan
stategi pembelajaran pada mata pelajaran IPA.
F. DEFINISI OPERASIONAL
1. Peningkatan
Peningkatkan dapat diartikan sebagai menaikkan (derajat, taraf, dan
sebagainya); mempertinggi ; memperhebat (produksi dan sebagainya)
(Tim Pusat Bahasa Depdiknas, 2008: 1385).
2. Hasil belajar
Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang tejadi pada diri siswa , baik
yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor sebagai hasil
dari kegiatan belajar. Menurut Nawawi dalam Susanto (2013:5) hasil
belajar diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari
materi pelajaran disekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh
dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Secara
sederhana hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa dari
hasil belajar. Karena belajar itu merupakan suatu proses dari seseorang
yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang
relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan instruksional,
biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam
9
belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran
(Susanto, 2013: 5).
3. Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan rumpun ilmu, yang memiliki
karakteristik khusus yaitu mempelajari fenomena alam yang faktual
(factual), baik berupa kenyataan (reality), atau kejadian (events) dan
hubungan sebab akibatnya (Asih dan Sulistyowati, 2014: 22). IPA atau
Sains juga diartikan sebagai usaha manusia dalam memahami alam
semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran serta menggunakan
prosedur dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapat kesimpulan
(Susanto, 2013: 167).
4. Energi
Energi adalah kemampuan untuk melakukan sesuatu aktivitas atau
kegiatan (Melati, 2014: 138). Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali
macam-macam bentuk energi yang sering dijumpai diantaranya: energi
panas, energi bunyi, dan energi alternatif.
Energi panas adalah energi dalam bentuk panas. Sumber energi panas
adalah sesuatu yang dapat menghasilkan panas yang diperoleh dari
matahari, listrik, api juga gesekan. Panas dapat berpindah. Akibatnya,
benda yang semula panas dapat menjadi dingin. Perpindahan panas terdiri
dari tiga macam yaitu: konduksi, konveksi dan radiasi.
Energi bunyi adalah energi yang ditimbulkan dari benda yang bergetar.
Getaran tersebut menghasilkan bunyi bernada dan tidak bernada. Bunyi
10
bernada yaitu bunyi yang frekuensinya teratur sedangkan yang tidak
bernada yaitu bunyi yang frekuensinya tidak teratur. Frekuensi yaitu
getaran yang terjadi dalam satu detik. Satuan frekuensi disebut hertz (Hz).
Energi alternatif yang ada dibumi dapat diperoleh dari berbagai sumber,
antara lain matahari, angin, air dan panas bumi. Dalam penggunaan
energi alternatif terdapat keuntungan dan kerugian, tetapi keuntungan
yang diperoleh jauh lebih besar dibandingkan dengan kesulitan
pemanfaatannya (Haryanto, 2012: 175)
5. Strategi pembelajaran learning tournament
Menurut Silberman (2009: 159) Strategi pembelajaran learning
tournament merupakan bentuk yang disederhanakan dari “Teams Games
Tournaments” yang dikembangkan oleh Robert Slavin dan kawannya.
Turnamen belajar ini menggabungkan satu kelompok belajar dan
kompetisi tim dan dapat digunakan untuk mengembangkan pelajaran atas
macam-macam fakta, konsep dan keahlian yang luas.
Implementasi dari strategi ini yaitu peserta didik dalam satu tim yang
terdiri dari 2-8 orang anggota. Masing-masing tim mempunyai jumlah
yang sama. Setiap tim diberi materi untuk dibahas bersama. Berikan
serangkaian pertanyaan kepada peserta didik dan setiap peserta didik
harus menjawab pertanyaan secara pribadi. Setelah pertanyaan-
pertanyaan diberikan, sediakan jawaban dan mintalah peserta didik
menghitung pertanyaan yang mereka jawab secara benar. Kemudian
11
peserta didik diminta untuk menyatakan jumlah skor yang mereka dapat
kepada kelompok lain.
G. METODOLOGI PENELITIAN
1. Rancangan Penelitian
Dalam hal ini peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
PTK merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan
menggunakan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan
atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran dikelas secara lebih
professional.
Menurut Ebbut (1985), menjelaskan bahwa PTK merupakan studi yang
sistematis yang dilakukan dalam upaya memperbaiki praktik-praktik
dalam pendidikan dengan menggunakan tindakan praktis serta refleksi
dari tindakan tersebut. Sedangkan menurut Kemmis dan Mc Taggart
Penelitian tindakan kelas juga digambarkan sebagai suatu proses dinamis
dimana keempat aspek yaitu perencaan, tindakan, observasi, dan refleksi
harus dipahami bukan sebagai langkah-langkah yang statis, terselesaikan
dengan sendirinya, tapi lebih merupakan momen-momen dalam bentuk
spiral yang menyangkut perencanaan , tindakan, pengamatan dan refleksi.
Dari pengertian tersebut, dapat dirumuskan bahwa PTK merupakan
penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam
kawasan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan
kualitas pembelajaran dalam Basrowi (2008: 26-28).
12
Peneliti menggunakan PTK karena beberapa alasan sebagai berikut:
Pertama, PTK dilaksanakan untuk meningkatkan dan memperbaiki
praktik pembelajaran disekolah. Peningkatan atau perbaikan praktik
pembelajaran ini perlu dilakukan secara terus menerus mengingat
pemahaman masyarakat tentang pendidikan berkembang dengan cepat.
Kedua, karena PTK dapat digunakan meningkatkan relevansi pendidikan.
Hal ini dicapai melalui peningkatan atau perbaikan proses pembelajaran.
Dinyatakan demikian karena suatu proses pembelajaran dapat dinyatakan
meningkatkan kualitas antara lain, apabila unsur-unsur yang terdapat
didalamnya menjadi sesuai dengan karakteristik pribadi siswa, tuntutan
masyarakat, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
(Basrowi . 2008: 52-54).
2. Subjek, Lokasi, dan Waktu Penelitian
a. Subjek Penelitian
Peneliti memfokuskan subjek penelitiannya pada siswa kelas IV MI
Salafiyah Tukangan. Subjek penelitian berjumlah 14 siswa. Pada
umumnya mereka merupakan siswa-siswa yang ceria dan
bersemangat ketika berlajar.
b. Lokasi Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas IV MI Salafiyah
Tukangan, Desa Candi, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali. Mata
pelajaran yang menjadi subjek penelitian yaitu mata pelajaran Ilmu
13
Pengetahuan Alam dengan materi pokok energi dan penggunaanya,
dengan menggunakan strategi learning tournament .
c. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada 20 Maret sampai 12 Juni 2017.
Penelitian dilaksanakan dengan beberapa siklus, setiap siklusnya 1
pertemuan dan setiap pertemuan 2 jam pelajaran (2 x 35 menit).
3. Prosedur Penelitian
Langkah-langkah penelitian mengikuti prinsip-prinsip yang berlaku
dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Model penelitian secara garis
besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui dan dimulai dari tahap
perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi yang diikuti
dengan perencanaan ulang.
14
Berikut skema dari prosedur penelitian
Gambar 1.1 Tahapan Penelitian (Suyadi, 2010: 50)
Langkah-langkah penelitian:
a. Perencanaan
Dalam perencanaan, terdapat 3 kegiatan dasar, indentifikasi masalah,
merumuskan masalah dan pemecahan masalah dengan tindakan yang
berlandaskan teori.
b. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan adalah menerapkan sesuatu yang telah
direncanakan pada tahap pertama yaitu, bertindak dikelas. Tindakan
harus sesuai rencana, tetapi harus terkesan alamiah dan tidak
direkayasa.
Perencanaan
Refleksi Siklus 1 Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi Siklus II Pelaksanaan
Pengamatan
?
15
c. Pengamatan
Tahap pengamatan ini merupakan tahapan yang digunakan untuk
mempotret tinggi atau besarnya efek tindakan dalam mencapai
sasaran. Pada langkah ini akan diuraikan jenis data yang
dikumpulkan, cara mengumpulkannya, dan alat atau instrument
pengumpulan data.
d. Refleksi
Tahap terakhir ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali
data ataupun informasi yang telah diperoleh pada tahap sebelumnya.
Hasil refleksi inilah yang menjadi landasan untuk menentukan
perencanaan tindakan pembelajaran pada siklus berikutnya. Dengan
demikian pelaksanaan tindakan siklus II merupakan perbaikan dari
siklus I, dan pelaksanaan siklus III merupakan perbaikan siklus II
(Suyadi, 2011: 54-56)
4. Instrumen Penelitian
a. Lembar observasi, digunakan untuk mengamati secara langsung
kegiatan siswa dalam proses pembelajaran IPA materi energi dan
penggunaanya.
b. Pedoman dokumentasi, digunakan untuk memperoleh gambaran
umum sekolah dan keadaan proses pembelajaran.
c. Tes tertulis, digunakan untuk mendapatkan nilai. Jenis tes yang
digunakan berupa tes pilihan ganda dan esai yang diadakan setelah
diadakan tindakan siklus 1, siklus 2 dst.
16
5. Teknik Pengumpulan Data
Dalam melakukan pengumpulan data, peneliti nantinya akan dibantu oleh
guru kelas. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan teknik
observasi, dokumentasi dan tes. Lebih jelas akan diuraikan sebagai
berikut:
a. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik
terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian (Nawawi, 1990:
100). Dengan observasi, peneliti dapat mendokumentasikan dan
merefleksi secara sistematis terhadap kegiatan dan interaksi didalam
kelas. Observasi dilaksanakan untuk mengetahui seberapa
pelaksanaan tindakan sesuai dengan dengan rencana yang telah
disusun, seberapa proses yang terjadi dapat diharapkan menuju
sasaran yang diharapkan. dengan observasi diharapkan, gejala
ketidakberhasilan atau kekeliruan dalam rencana tindakan dapat
diketahui sedini mungkin sehingga dapat dilakukan modivikasi
rencana tindakan sebelum berjalan lebih lanjut (Basrowi, 2008: 127).
Observasi dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung
dengan menggunakan lembar observasi.
b. Tes
Teknik ini bertujuan untuk mengukur efektivitas strategi learning
tournament yang dikembangkan. Tes digunakan untuk mengetahui
hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Tes yang dimaksud
17
yaitu tes pilihan lisan dan tertulis (Dimyati dan Mudjiono, 2002:
258).
c. Dokumentasi
Dokumentasi dapat diartikan sebagai kumpulan data yang berbentuk
tulisan. Dalam hal ini dokumentasi digunakan untuk memperoleh
daftar guru dan siswa kelas IV MI Salafiyah Tukangan, Desa Candi,
Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2016/2017.
6. Analisis Data
Tahapan sesudah pengumpulan data adalah analisis data. Analisis data
dilakukan sesuai pembahasan sebelumnya yaitu dengan membandingkan
antara nilai pada setiap siklus dengan KKM yang telah ditentukan oleh
MI Sa;afiyah Tukangan yaitu 65 oleh karena itu setiap siswa kelas IV
dikatakan tuntas belajar pada mata pelajaran IPA jika nilainya mencapai
atau lebih dari KKM. Sebaliknya siswa dikatakan tidak tuntas apabila
nilai yang diperoleh kurang dari KKM yang ditentukan.
Untuk menghitung presentase ketuntasan belajar klasikal dihitung
menggunakan rumus sebagai berikut:
P = 𝐹
𝑁 × 100%
Keterangan:
P : Jumlah nilai dalam presentase
F : Jumlah siswa yang telah tuntas belajar
N : Jumlah seluruh siswa
18
Adapun untuk mencari nilai rata-rata dapat menggunakan rumus
sebagai berikut:
M = ∑𝑥
𝑁
Keterangan:
M : Mean (rata-rata)
∑𝑥 : nilai total yang diperoleh dari hasil penjumlahan nilai setiap individu
N : Banyaknya individu (Djamarah, 2005: 264).
H. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi maupun uraian
penyajian data penelitian ini, maka penulis memaparkan sistematika
penulisan sebagai berikut:
Bab I pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, manfaat penelitian, definisi
operasional, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II Kajian Pustaka, dalam bab II ini peneliti mengemukakan
landasan teori dari tiap-tiap variabel penelitia.
Bab III Pelaksanaan Penelitian, dalam bab ini berisi tentang gambaran
umum MI Salafiyah Tukangan dan pelaksanaan penelitian.
Bab IV Hasil penelitian dan Pembahasan, dalam bab ini berisi hasil
penelitian meliputi deskripsi per siklus dan pembahasan.
Bab V Penutup yang berisi kesimpulan dan saran.
19
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar
1. Pengertian belajar
Menurut W.S. Wingkel yang dimaksud belajar adalah suatu
aktivitas mental yang belangsung dalam interaksi aktif antara seseorang
dengan lingkungan, dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap yang bersifat
konstan dan berbekas (Susanto, 2013: 4). Belajar adalah suatu proses yang
ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai
hasil dari proses belajar dapat diindikasikan dalam berbagai bentuk seperti
berubah pengetahuan, pemahaman dan kemampuan pada individu yang
belajar (Trianto, 2009: 9).
Sedangkan menurut Mogan dan kawan-kawannya menyatakan
bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatife tetap dan terjadi
sebagai hasil latihan atau pengalaman (Baharuddin dan Wahyuni, 2008:
14).
Seorang anak dapat dikatakan telah belajar apabila ia memiliki ciri-
ciri sebagai berikut:
a. Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change
behavior). Ini berarti, bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati dari
tingkah laku, yaitu adanya perubahan tingkah laku, dari yang tidak
tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil.
20
b. Perubahan perilaku relative permanent. Ini berarti, bahwa perubahan
tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan
tetap atau tidak berubah-rubah. Tetapi perubahan tersebut tidak akan
terpancang seumur hidup.
c. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada proses
belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat
potensial.
d. Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman.
e. Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. Sesuatu yang
memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan untuk
mengubah tingkah laku (Baharuddin dan Wahyuni, 2008: 14).
Seseorang yang melakukan aktivitas belajar dan diakhir dari
aktivitasnya itu telah memperoleh perubahan dalam dirinya dengan
pemilikan pengalaman baru, maka individu itu dikatakan telah belajar.
Tetapi, perlu diingat bahwa perubahan yang terjadi akibat belajar adalah
perubahan yang bersentuhan dengan aspek kejiwaan dan mempengaruhi
tingkah laku (Djamarah, 2011: 14).
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan
aktivitas yang dilakukan seseorang dalam interaksi dengan lingkungan
yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,
keterampilan, tingkah laku, cara berfikir dan perubahan sikap sebagai hasil
dari latihan dan pengalaman selama proses belajar berlangsung.
21
2. Hasil belajar
Hasil belajar merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada
diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor
sebagai hasil dari kegiatan belajar. Menurut Nawawi dalam Susanto (2013:
5) hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam
mempelajari materi pelajaran disekolah dinyatakan dalam skor yang
diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.
Singkatnya yang dimaksud dengan hasil belajar adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena
belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha
untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relative
menetap. Dalam kegiatan pembelajaran, biasanya guru menetapkan suatu
tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil
mencapai tujuan-tujuan pembelajaran.
Untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa tersebut sudah sesuai
dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi.
Sebagaimana dikemukakan Sunal dalam Susanto (2013: 5) bahwa evaluasi
merupakan proses penggunaan informasi untuk membuat pertimbangan
seberapa efektif suatu program telah memenuhi kebutuhan siswa. Selain
itu, dengan dilakukannya evaluasi atau penilaian dapat dijadikan feedback
atau tindak lanjut.
22
3. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Menurut Wasliman dalam Susanto (2013: 12) hasil belajar yang
dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor
yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal. Secara
terperinci uraian mengenai faktor internal dan eksternal sebagai berikut:
a. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam individu
dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor-faktor internal
meliputi faktor fisiologis dan psikologis.
1) Faktor fisiologis
Faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan
kondisi fisik individu. Faktor fisiologis dibedakan menjadi 2
macam, yaitu:
a) Keadaan jasmani
Keadaan fisik yang sehat dan bugar akan memberikan
pengaruh positif terhadap kegiatan individu. Sebaliknya
keadaan fisik yang lemah atau sakit akan menghambat
tercapainya hasil belajar yang maksimal. Cara menjaga
kesehatan jasmani:
(1) Menjaga pola makan yang sehat dengan memperhatikan
nutrisi yang masuk kedalam tubuh, karena apabila
kekurangan nutrisi akan mengakibatkan tubuh cepat lelah,
23
lesu dan mengantuk, sehingga tidak ada gairah untuk
belajar.
(2) Rajin berolahraga agar tubuh sehat selalu bugar dan sehat.
(3) Istirahat yang cukup (Baharuddin dan Wahyuni, 2008: 19).
b) Keadaan fungsi jasmani tertentu
Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu adalah yang berkaitan
dengan fungsi pancaindra yang ada didalam diri individu.
Dalam proses belajar, pancaindra merupakan pintu masuk bagi
segala informasi yang diterima dan ditangkap oleh manusia,
sehingga manusia dapat mengenal dunia luar (Sriyanti, 2011:
24).
2) Faktor psikologis
Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri individu.
Faktor-faktor psikis tersebut antara lain:
a) Kecerdasan / inteligensi siswa
Kecerdasan dapat diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik
dalam mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan
lingkungan melalui cara yang tepat (Baharuddin dan Wahyuni,
2008: 20).
b) Motivasi Belajar
Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong
terjadinya proses belajar (Dimyani dan Mudjiono, 2002: 239).
24
c) Minat
Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau
keinginan yang besar terhadap sesuatu.
d) Sikap
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa
kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara
yang relatif tetap terhadap obyek, orang, peristiwa dan
sebagainya, baik secara positif maupun negatif.
e) Bakat
Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang
untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang
(Baharuddin dan Wahyuni, 2008: 24)
b. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat diluar individu.
Faktor eksternal terdiri dari faktor nonsosial dan sosial.
1) Faktor nonsosial yaitu faktor-faktor diluar individu yang berupa
kondisi fisik yang ada dalam lingkungan belajar. Faktor –faktor
yang termasuk lingkungan nonsosial adalah:
a) Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, tidak
panas dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau/kuat,
suasana yang sejuk dan tenang.
b) Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang digolongkan
menjadi 2 macam. Pertama hardware seperti gedung sekolah,
25
alat-alat belajar, fasilitas belajar. Kedua software seperti
kurikulum sekolah, peraturan-peraturan, buku panduan, silabi
dll.
c) Faktor materi pelajaran.
2) Faktor sosial
Faktor sosial adalah faktor-faktor diluar individu yang berupa
manusia, yang termasuk faktor sosial yaitu:
a) Lingkungan sosial sekolah
b) Lingkungan sosial masyarakat.
c) Lingkungan sosial keluarga (Baharuddin dan Wahyuni: 2008:
26)
Pengenalan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa
sangat penting untuk diketahui. Semua faktor-faktor tersebut sangat
berkaitan satu dengan lainnya, sehingga akan berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa, seperti ada siswa yang mendapat hasil belajar tinggi bahkan
ada yang mendapat hasil belajar rendah. Dalam hal ini seorang guru
diharapkan dapat mengantisipasi hal-hal yang yang tidak diinginkan dalam
mencapai tujuan pembelajaran, salah satunya dengan berusaha mengetahui
faktor yang menghambat proses belajar serta dapat mencari solusi yang
terbaik untuk mengatasi hal tersebut.
26
B. Mata pelajaran IPA
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan rumpun ilmu, yang memiliki
karakteristik khusus yaitu mempelajari fenomena alam yang faktual (factual),
baik berupa kenyataan (reality) atau kejadian (events) dan hubungan sebab
akibatnya. Belajar IPA merupakan belajar tentang fenomena-fenomena alam
(Asih dan Sulistyowati, 2004: 21). IPA atau Sains juga diartikan sebagai usaha
manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada
sasaran serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran
sehingga mendapatkan suatu kesimpulan (Susanto, 2013: 167)
Dalam hal ini IPA dapat dipahami bahwa pembelajaran IPA merupakan
pembelajaran berdasarkan pada prinsip-prinsip, proses yang mana dapat
menumbuhkan sikap ilmiah siswa terhadap konsep-konsep IPA. Oleh karena
itu, pembelajaran IPA di sekolah dasar dilakukan dengan penyelidikan-
penyelidikan sederhana dan bukan hafalan terhadap kumpulan konsep IPA.
1. Tujuan pembelajaran IPA
Tujuan pembelajaran IPA di sekolah dasar menurut Badan Nasional
Standar Pendidikan dalam Susanto (2013: 171) adalah sebagai berikut:
a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha ESa
berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya.
b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep yang
bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
27
c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang
adanya hubungan saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,
teknologi dan masyarakat.
d. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memecahkan masalah, dan membuat keputusan.
e. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,
menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.
f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
g. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA
sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP.
2. Fungsi pembelajaran IPA
a. Memberikan pengetahuan tentang berbagai jenis dan perangai
lingkungan alam dan lingkungan buatan dalam kaitannya dengan
pemanfaatanya bagi kehidupan sehari-hari.
b. Mengembangkan keterampilan proses.
c. Mengembangkan wawasan, sikap dan nilai yang berguna bagi siswa
untuk meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari.
d. Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan keterkaitan yang
saling mempengaruhi antara kemajuan IPA dan keadaan lingkungan
dan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari.
e. Mengembangkan kemampuan untuk menerapkan ilmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEK) serta keterampilan yang berguna bagi
28
kehidupan sehari-hari maupun untuk melanjutkan pendidikan ketingkat
pendidikan yang lebih tinggi.
3. Ruang lingkup mata pelajaran IPA
a. Mahluk hidup dan proses kehidupannya, yaitu manusia, hewan,
tumbuhan dan interaksinya.
b. Materi, sifat-sifat dan kegunaanya meliputi udara, air, tanah dan
batuan.
c. Listrik dan magnet, energi dan panas, gaya dan pesawat sederhana,
cahaya dan bunyi, tata surya, bumi dan benda-benda langit lainnya.
d. Kesehatan, makanan, penyakit dan pencegahannya.
e. Sumber daya alam, kegunaan, pemeliharaan dan pelestariannya
(Garnida dan Rudi, 2002: 254).
C. Materi Energi dan penggunaanya
Energi adalah kemampuan untuk melakukan sesuatu aktivitas atau
kegiatan (Melati, 2014: 138). Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali
macam-macam bentuk energi yang sering dijumpai diantaranya: energi
panas, energi bunyi, dan energi alternatif.
1. Energi panas
a. Sumber energi panas
Sumber energi panas adalah sesuatu yang dapat menghasilkan
panas. Sumber energi panas dapat diperoleh dari matahari, api,
listrik, juga dari gesekan. Banyak pekerjaan sehari-hari yang
memanfaatkan energi panas dari matahari, api, dan listrik.
29
1) Matahari sebagai sumber energi panas
2) Api sebagai sumber energi listrik
3) Gesekan sebagai sumber energi panas (Poppy dan Anggraeni,
2008: 130)
b. Perpindahan panas
1) Konduksi
Konduksi adalah perpindahan panas yang tidak diikuti dengan
perpindahan bagian-bagian zat yang dilaluinya. Contoh : Ketika
ujung sendok yang dipanaskan, maka seluruh sendok tersebut
akan turut panas. Tidak ada bagian-bagian logam yang
berpindah atau bergerak dari bagian yang dipanaskan kebagian
yang dingin (tidak dipanaskan).
2) Konveksi
Konveksi adalah perpindahan panas yang diikuti oleh
perpindahan bagian zat yang dilaluinya (Haryanto, 2012: 179).
Contoh: saat masak air di panci menggunakan kompor. Suhu air
dalam panci yang dipanaskan akan bertambah panas. Akibatnya
air pun menjadi panas. Perpindahan panas dari panci menuju air
disertai aliran zat
3) Radiasi
Radiasi adalah perpindahan panas tanpa melalui zat perantara.
Misalnya, panas matahari dan panas dari tungku pembakaran
yang merambat ke tubuh. Panas sinar matahari merambat tanpa
30
melalui zat perantara. Panas tungku api dapat menghangatkan
tubuh. Panas tersebut merambat tanpa melalui zat perantara
(Sularmi dan Wijayanti, 2009: 119).
2. Energi bunyi
a. Sumber energi bunyi
Semua benda yang dapat menimbulkan bunyi disebut sumber bunyi.
Sumber bunyi ada yang mengasilkan bunyi bernada dan bunyi tidak
bernada. Bunyi yang bernada yaitu bunyi yang frekuensinya teratur
atau sering disebut nada, sedangkan bunyi tidak bernada yaitu bunyi
yang frekuensinya tidak teratur atau sering disebut desah. Frekuensi
yaitu banyak getaran yang terjadi dalam satu detik. Satuan untuk
frekuensi disebut hertz (Hz) (Sularmi dan Wijayanti, 2009: 120).
Dibawah ini macam-macam frekuensi getaran bunyi :
1) Frekuensi getaran kurang dari 20 Hz disebut infrasonik. Frekuensi
bunyi ini bisa didengar oleh jangkrik.
2) Frekuensi getaran antara 20 Hz – 20.000 Hz disebut audiosonik.
Bunyi audiosonik ini yang bisa didengar oleh manusia.
3) Frekuensi getaran lebih dari 20.000 Hz disebut ultrasonik. Hanya
bisa didengar oleh hewan-hewan tertentu, misalnya kelelawar dan
lumba-lumba.
Dalam kejadian sehari-hari kita sering mendengar bunyi
yang kuat dan bunyi yang lemah. Bunyi yang kuat disebut juga
sebagai bunyi yang keras. Bunyi yang kuat ditimbulkan oleh
31
getaran yang kuat, sedangkan bunyi yang lemah ditimbulkan oleh
getaran yang lemah. Seperti halnya ketika kita memetik dawai atau
senar gitar secara perlahan-lahan, bunyi yang dihasilkan terdengar
lemah. Sebaliknya, jika dawai dipetik dengan kuat, maka
menghasilkan bunyi yang kuat pula. Dalam hal ini ketika dawai
dipetik akan menghasilkan simpangan. Simpangan ini disebut
dengan amplitudo. Amplitudo yaitu simpangan terjauh dari
kedudukan kesetimbangan. Makin besar amplitudo maka suara
yang dihasilkan semakin keras. Jadi kuat lemahnya bunyi sangat
tergantung pada amplitudo getarnya, sedangkan tinggi rendahnya
nada sangat ditentukan oleh frekuensi (Haryanto, 2012:182).
b. Perambatan bunyi
1) Bunyi merambat melalui benda gas.
2) Bunyi merambat melalui benda cair.
3) Bunyi merambat melalui benda padat.
Kecepatan perambatan bunyi melalui berbagai jenis benda tidaklah
sama. Bunyi yang merambat melalui benda padat lebih cepat
terdengar dari pada melalui benda gas dan cair. Kecepatan perambatan
bunyi disebut dengan cepat rambat bunyi.
c. Pemantulan bunyi
Pemantulan bunyi dapat terjadi apabila bunyi tersebut dalam
perambatannya dihalangi oleh benda yang permukaannya keras, seperti
contoh batu, kayu, besi, seng, kaca dan lain-lain.
32
Macam-macam pemantulan bunyi:
1) Bunyi pantul yang memperkeras bunyi asli
Bunyi ini dapat terjadi apabila jarak antara sumber bunyi dan
dinding pemantul dekat, maka bunyi pantul terdengar hampir
bersamaan dengan bunyi asli sehingga akan memperkeras bunyi
asli. Seperti contoh: ketika kita berbicara didalam kamar kosong
yang tertutup, maka bunyi yang kita keluarkan akan mengenai
dinding kamar. Bunyi itu dipantulkan sehingga suara kita terdengar
menjadi lebih kuat (Haryanto, 2012: 184).
2) Gaung atau kerdam
Gaung adalah bunyi pantul yang datang sebelum bunyi asli selesai
dikirim.
3) Gema
Gema adalah bunyi pantul yang muncul setelah bunyi asli selesai
dikirim.
d. Penyerapan bunyi
Bunyi akan diserap jika mengenai bahan-bahan yang lunak atau
berongga. Benda-benda yang dapat menyerap bunyi disebut peredam
bunyi. Contoh bahan peredam bunyi adalah busa, spon, wol, kain dan
karet (Rositawati dan Muharam, 2008: 135).
e. Perubahan bunyi melalui alat musik
Alat musik suaranya berbeda-beda bergantung pada bentuknya dan
cara memainkannya. Perubahan keras pelannya alat musik dipengaruhi
33
oleh getaran benda yang menghasilkan suara.
1) Alat musik tiup
Alat musik tiup umumnya berbentuk panjang seperti pipa. Bunyi
yang dihasilkan oleh alat musik tiup dapat terjadi ketika udara
dalam pipa bergetar karena tiupan pemainnya. Nada suara diatur
dengan membuka dan menutup lubang pada sisi alat musik.
Perubahan keras pelannya suara disebabkan oleh kekuatan tiupan
yang menyebabkan getaran udara.
2) Alat musik pukul
Alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul disebut juga
perkusi. Akibat pukulan, alat musik akan bergetar dan
menghasilkan suara. Makin kuat pukulan, getarannya makin
banyak dan suara alat musik makin keras.
3) Alat musik gesek
Biola termasuk alat musik gesek. Gesekan terhadap rentangan
senar yang semakin kuat, dapat menyebabkan perubahan energi
bunyi dari biola.
3. Energi alternatif
a. Sumber energi alternatif
1) Matahari
Matahari merupakan sumber energi terbesar bagi bumi. Energi
yang diberikan berupa energi panas dan energi cahaya. Energi
matahari tidak hanya digunakan untuk mengeringkan baju, tetapi
34
juga dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar bensin.
Mobil yang memanfaatkan energi matahari sebagai energi
penggeraknya dinamakan mobil bertenaga surya. Selain itu energi
matahari juga dapat digunakan untuk menjalankan berbagai
peralatan elektronik. Caranya dengan diubah terlebih dahulu
menjadi energi listrik. Panas matahari dikumpulkan dalam suatu
alat yang disebut panel surya.
2) Angin
Tenaga angin dapat digunakan untuk menjalankan mesin
penggiling jagung, pompa air dan menghasilkan energi listrik
dengan menggunakan alat yang dinamakan aerogenerator.
3) Air
Aliran air yang sangat deras dapat digunakan sebagai energi gerak
yang selanjutnya dapat menghasilkan energi listrik.
4) Panas bumi
Pusat bumi terbentuk dari lapisan yang sangat panas. Hal ini
menunjukkan bahwa bumi merupakan sumber energi panas yang
sangat besar. Air yang mengalir kedalam tanah akan kembali
kepermukaan sebaga uap air yang memancar. Air panas ini disebut
geyser. Panas bumi dapat digunakan untuk menghasilkan listrik
dengan menggunakan pembangkit listrik tenaga uap.
35
b. Keuntungan dan kerugian menggunakan energi alternatif
1) Keuntungan
a) Sumber energi alternatif dapat terus-menerus digunakan karena
tidak akan habis.
b) Energi yang dihasilkan oleh sumber energi alternatif sangat
besar.
c) Tidak mencemari lingkungan, karena tidak menghasilkan zat-
zat buangan ke lingkungan.
2) Kerugian
a) Dibutuhkan biaya yang sangat besar untuk dapat memanfaatkan
energi alternatif.
b) Dibutuhkan teknologi tinggi untuk mengubah energi alternatif
menjadi bentuk energi yang dapat digunakan.
c) Tersedianya energi alternatif sangat dipengaruhi oleh musim
(Haryanto, 2012: 192).
D. Pengertian strategi pembelajaran
Secara umum, strategi dapat diartikan sebagai suatu upaya yang dilakukan
oleh seseorang atau organisasi untuk sampai pada suatu tujuan (Hamdani,
2011: 18). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, strategi adalah rencana
yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus (Depdiknas,
2008: 1377). Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai plan, method,
or series of activities designed to achieves a particular education goal. Jadi,
strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang
36
rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan tertentu (Hamruni,
2012: 2). Dengan kata lain, strategi dapat diartikan sebagai susunan,
pendekatan, atau kadah-kaidah untuk mencapai tujuan dengan menggunakan
tenaga, waktu, serta kemudahan secara optimal. Menurut Gerlach dan Ely
dalam Hamdani (2011: 19) Apabila dihubungkan dengan proses belajar
mengajar, strategi adalah cara yang dipilih untuk menyampaikan materi
pelajaran dalam lingkungan pengajaran tertentu, yang meliputi sifat, lingkup
dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada
siswa.
Strategi belajar mengajar terdiri atas semua komponen materi pengajaran
dan prosedur yang akan digunakan untuk membantu siswa mencapai tujuan
pengajaran tertentu. Strategi pengajaran ini lebih luas adari pada metode atau
teknik pengajaran. Dengan kata lain, metode atau teknik pengajaran
merupakan bagian dari strategi pengajaran. Adapun beberapa pengertian
strategi pembelajaran menurut para ahli adalah sebagai berikut:
1. Kemp
Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus
dikerjakan guru dan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai
secara efektif dan efisien.
2. Dick dan Carey
Strategi pembelajaran terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran
dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang digunakan guru dalam
rangka membantu peserta didik mencapa tujuan pembelajaran tertentu.
37
3. Kozma
Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih,
yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik
menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu (Hamruni, 2011: 2).
Pembelajaran merupakan proses penambahan informasi dan kemapuan
baru. Ketika kita berfikir informasi dan kemampuan apa yang harus dimiliki
oleh siswa, semestinya pada saat itu juga seorang guru memikirkan srategi
yang harus dilakukan agar semua itu dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Hal tersebut penting dipahami, sebab tujuan akan menentukan cara
pencapiaanya. Oleh karena itu, sebelum menentukan strategi pembelajaran,
ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Pertimbangan yang berhubungan dengan tujuan (kompetensi) yang ingin
dicapai.
2. Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi pembelajaran.
3. Pertimbangan dari sudut pandang siswa (Hamruni, 2011: 26).
Dalam pemilihan strategi pembelajaran yang sesuai dengan keadaan, guru
juga perlu memahami prinsip-prinsip umum penggunaan strategi
pembelajaran, prinsip-prinsip tersebut adalah:
1. Berorientasi pada tujuan (kompetensi)
Segala aktivitas guru dan peserta didik mestinya diupayakan untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Hal tersebut sangat penting, sebab
mengajar adalah proses yang bertujuan. Keberhasilan suatu strategi
38
pembelajaran dapat ditentukan dari keberhasilan peserta didik mencapai
tujuan pembelajaran.
2. Aktivitas
Belajar bukanlah menghafal sejumlah fakta atau informasi. Belajar adalah
berbuat dan memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang
diharapkan. Oleh karena itu, strategi pembelajaran harus dapat mendorong
aktivitas peserta didik.
3. Individualitas
Mengajar adalah usaha mengembangkan setiap individu peserta didik.
Walaupun guru mengajar pada sekelompok peserta didik, namun pada
hakikatnya yang ingin dicapai oleh guru adalah perubahan perilaku setiap
peserta didik.
4. Integritas
Mengajar harus dipandang sebagai usaha mengembangkan seluruh peserta
didik. Mengajar bukan hanya mengembangkan kemampuan kognitifnya
saja, tetapi juga afektif dan psikomotorik (Hamruni, 2011: 23).
Strategi mengajar pada dasarnya merupakan tindakan nyata dari guru
melalui cara tertentu yang dinilai lebih efektif dan efisien. Dengan kata lain,
strategi belajar adalah cara-cara yang digunakan oleh pengajar untuk memilih
kegiatan belajar yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Pemilihan
tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan situasi, kondisi, sumber
belajar, kebutuhan dan karakteristik paserta didik yang dihadapi dalam rangka
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
39
E. Strategi pembelajaran Learning Tournament
Strategi learning tournament merupakan cara penyajian bahan melalui
turnamen belajar atau dengan kata lain belajar melalui pertandingan sehingga
diharapkan siswa aktif dalam pembelajaran (Silberman, 2006 : 171).
Menurut Silberman (2009: 159) Strategi pembelajaran Learning
Tournament merupakan bentuk yang disederhanakan dari “Teams Games
Tournaments” yang dikembangkan oleh Robert Slavin dan kawannya.
Turnamen belajar ini menggabungkan satu kelompok belajar dan kompetisi
tim dan dapat digunakan untuk mengembangkan pelajaran atas macam-macam
fakta, konsep dan keahlian yang luas.
1. Langkah-langkah Strategi pembelajaran Learning Tournament
Menurut Mel Silberman (2009: 159) langkah-langkah dalam pelaksanaan
strategi Learning Tournament (Turnamen belajar) adalah sebagai berikut:
a. Siswa dibagi dalam tim yang terdiri atas 2-8 anggota tim. Masing-
masing memilki jumlah yang sama.
b. Memberikan materi untuk dibahas bersama.
c. Membuat beberapa pertanyaan untuk menguji pemahaman dan/ atau
mengingat materi pelajaran. Gunakan bentuk yang menggunakan skor
mudah, seperti pilihan ganda, soal isian, bentuk salah/benar, atau
istilah untuk didefinisikan.
d. Berikan serangkaian pertanyaan kepada siswa, sebagai babak pertama
untuk turnamen belajar. Setiap siswa harus menjawab pertanyaan
secara pribadi.
40
e. Setelah pertanyaan-pertanyaan diberikan, sediakan jawaban dan
perintahkan siswa untuk menghitung pertanyaan yang mereka jawab
secara benar. Kemudian perintahkan mereka untuk menyatukan skor
mereka dengan tiap anggota tim kemudian masing-masing tim diminta
mengumumkan skor yang telah didapat.
f. Mintalah tim mempelajari lagi untuk babak yang kedua. Kemudian
mintalah tes pertanyaan yang lebih banyak sebagai bagian babak
kedua. Mintalah sekali lagi tim menyatakan skornya dan tambahan
satu skor kepada gilirannya.
g. Lakukuan beberapa ronde sesuai yang diinginkan.
2. Kelebihan dan kekurangan strategi Learning Tournament
Adapun kelebihan dari strategi learning tournament adalah:
a. Dengan strategi belajar learning tournament guru bisa mengontrol
urutan dan keleluasaan materi pembelajaran, dengan demikian guru
dapat mengetahui sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran yang
disampaikan.
b. Strategi belajar learning tournament yang menekankan kepada aspek
kognitif.
c. Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tidak hanya
mendengar, tetapi siswa juga beraktifitas.
d. Penerimaan terhadap perbedaan individu yang lebih besar.
e. Meningkatkan kerja sama, kepekaan dan toleransi.
41
f. Siswa termotivasi untuk menyelesaikan masalah-masalah berdasarkan
pengalaman pribadi.
g. Meningkatkan kehadiran siswa dan sikap yang lebih positif.
h. Menambah motivasi dan percaya diri.
i. Menambah rasa senang berada disekolahan serta menyenangi teman-
teman sekelasnya.
j. Mudah diterapkan dan tidak mahal.
Kelemahan strategi pembelajaran Learning Tournament:
a. Guru khawatir bahwa akan terjadi kekacauan dikelas. Kondisi seperti
ini dapat diatasi dengan guru mengkondisikan kelas.
b. Banyak siswa yang tidak senang apabila disuruh bekerjasaama dengan
orang lain. Siswa yang tekun merasa harus bekerja melebihi siswa
yang lain dalam grup mereka, sedangkan siswa yang kurang mampu
merasa minder ditempatkan dalam satu grup dengan siswa yang lebih
pandai.
c. Siswa yang tekun merasa temannya yang kurang mampu hanya
menumpang pada hasil jerih payahnya. Hal ini tidak perlu
dikhawatirkan sebab dalam pembelajaran learning tournament belajar
bukan hanya kognitifnya saja yang dinilai tetapi dari segi afektif dan
psikomotoriknya juga dinila seperti kerjasama diantara anggota
kelompok, keaktifan dalam kelompok serta sumbangan nilai yang
diberikan kepada kelompok (Mike, 2012).
42
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Salafiyah Tukangan
1. Identitas sekolah
Profil MI Salafiyah Tukangan adalah sebagai berikut:
Nama Madrasah : MI Salafiyah Tukangan
NPSN : 60711420
NSM : 111233090004
Desa : Candi
Kecamatan : Ampel
Kabupaten : Boyolali
Provinsi : Jawa Tengah
Status Sekolah : Swasta
2. Visi dan Misi MI Salafiyah Tukangan
Terwujudnya peserta didik yang cerdas, berakhlak mulia , disiplin,
dan berjiwa sosial.
Tabel 3.1 Indikator pencapaian Visi dan Misi
Cerdas 1. Nilai akademis yang diatas KKM
2. Berprestasi dan mengembangkan bakat
Berakhlak
mulia
1. Hormat dan santun kepada guru, orang tua dan
masyarakat
2. Bertutur kata yang baik
3. Sholat dan mengaji
Disiplin 1. Mengerjakan tugas
2. Mendengarkan dan aktif mengikuti pelajaran
3. Tidak membolos
4. Berpakaian rapi
43
Berjiwa
sosial
1. Tidak menganggu teman
2. Memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya
3. Mengahargai guru dan teman
3. Tenaga pendidik
Tenaga pendidik di MI Salafiyah Tukangan berjumlah 8 guru,
adapun nama dari 8 guru tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2Daftar Tenaga Pendidik MI Salafiyah Tukangan
No Nama Jenis kelamin
1. Anifah, SH Perempuan
2. Irfani, S.Pd.I Laki-laki
3. Sujiyem, S.Pd.I Perempuan
4. Siti Wiji Ayu L Perempuan
5. Iin Khotimah, S.Pd.I Perempuan
6. Ahmat Amirudin, S.Pd.I Laki-laki
7. Sri Hartati, S.Pd.I Perempuan
8. Muh Rofiq,S.S,S.P.S.Pd.I Laki-laki
4. Jumlah siswa
Jumlah siswa MI Salafiyah Tukangan pada tahun ajaran
2016/2017 sebanyak 99 siswa. Dengan rincian:
Tabel 3.3 Daftar Jumlah Siswa MI Salafiyah Tukangan
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
I 8 siswa 12 siswa 20 siswa
II 16 siswa 7 siswa 23 siswa
III 8 siswa 7 siswa 15 siswa
IV 7 siswa 7 siswa 14 siswa
V 5 siswa 8 siswa 13 siswa
VI 5 siswa 9 siswa 13 siswa
Total 49 siswa 50 siswa 99 iswa
44
5. Karakteristik siswa
Dalam penelitian ini yang dijadikan subyek penelitian adalah
siswa kelas IV yang berjumlah 14 siswa, terdiri dari 7 laki-laki dan 7
perempuan. Adapun rincian data siswa kelas IV adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4 Daftar Nama Siswa MI Salafiyah Tukangan
No Nama Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
1. Anggun Nailannaja √
2. Adhi Teguh Sulistya √
3. Asyafa Aura Putri √
4. Aulya Lendi Saryawan √
5. Rosyidah √
6. Mutmainnah √
7. Dharu Ayuningtyas √
8. Krisna √
9. Tegar Budi Wicaksono √
10. M. Hadziq √
11. Zahra Syafirazulkhoir √
12. M. Koirur Rizqi √
13. M. Ali Fuad Syarif √
14. Viola Putri Nugraha √
6. Sarana dan prasarana
Tabel 3.5 Daftar Ruang MI Salafiyah Tukangan
No Nama ruang Jumlah Keadaan
Baik Rusak ringan
1. Ruang kepala sekolah 1 √ -
2. Ruang kelas 6 5 1
3. Ruang guru 1 √ -
4. Perpustakaan 1 √ -
5. UKS 1 √ -
6. Tempat bermain 1 √ -
7. Kamar mandi guru 1 √ -
8. Kamar mandi siswa 1 √ -
45
B. Pelaksanaan penelitian
Dalam penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus penelitian, yang
masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi, rinciannya adalah sebagai berikut:
1. Deskripsi Pra Siklus
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan sebelum
melakukan penelitian, dapat diketahui bahwa kegiatan yang berlangsung
selama pembelajaran masih bersifat konvensional, yaitu guru
menjelaskan materi pelajaran dengan menggunakan metode ceramah,
kemudian siswa diminta untuk mengerjakan soal. Hal tersebut membuat
interaksi antara guru dan siswa kurang. Akibatnya banyak siswa yang
sibuk bermain sendiri dan kurang antusias dalam mengikuti
pembelajaran, sehingga ketika siswa diminta untuk mengerjakan soal
evaluasi mereka sulit untuk memahami maksud soal tersebut.
Dari data yang didapat ketika observasi, hasil belajar yang didapat
masih banyak siswa yang mendapat nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu 65.
2. Deskripsi pelaksanaan siklus 1
Penelitian siklus pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 9 Mei
2017 dengan pokok bahasan bentuk energi dan penggunaanya. Tahapan
dan langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
46
a. Perencanaan
Pada tahap ini mencakup beberapa kegiatan antara lain
sebagai berikut:
1) Menentukan dasar permasalahan dengan mengkaji proses
pembelajaran sebelum dilaksanakannya penelitian. Bahwa
metode yang sering digunakan adalah dengan metode ceramah,
sehingga banyak siswa yang bersikap pasif sehingga keaktifan
belajar siswa berkurang.
2) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan pokok
bahasan bentuk energi dan penggunaannya.
3) Mempersiapkan media pembelajaran yang akan dipergunakan
dalam proses pembelajaran yang berkaitan dengan materi pokok
tentang bentuk energi
4) Mempersiapkan instrumen pengamatan (observasi) yang
digunakan untuk mengetahui perkembangan dan perubahan
selama proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan
aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran materi bentuk
energi dan penggunaanya.
5) Melakukan koordinasi dengan guru pengamat dan penjelasan
mengenai pengisian lembar observasi.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan pada hari Selasa
tanggal 9 Mei 2017 yang berlangsung selama 2 x 35 menit dari
47
pukul 07.30-08.40. Materi yang diajarkan adalah bentuk energi dan
penggunaannya
Dalam pelaksanaan tindakan pada siklus 1 ini, peneliti
menggunakan strategi learning tournament yang proses
pembelajarannya telah disusun dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Adapun langkah-langkah pelaksanaanya
meliputi:
1) Kegiatan pendahuluan
Apersepsi :
a) Membuka pembelajaran dengan salam
b) Guru mengabsen kehadiran siswa,
c) Guru mengulang materi sebelumnya.
d) Guru memberitahu kepada siswa tentang materi yang akan
diajarkan hari ini.
e) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dari materi yang
akan diajarkan.
2) Kegiatan Inti
a) Eksplorasi
(1) Guru memperkenalkan kepada siswa tentang materi
energi dan penggunaanya
(2) Guru bertanya kepada siswa macam-macam bentuk
energi
48
b) Elaborasi
(1) Secara klasikal guru menjelaskan materi macam-macam
bentuk energi
(2) Guru menjelaskan peraturan dalam learning tournament
(3) Guru membagi kelompok menjadi 7 kelompok, setiap
kelompok terdiri dari 2 siswa
(4) Siswa diberi materi energi dan penggunaanya untuk
dipelajari bersama
(5) Siswa mempelajari materi energi dan penggunaannya
sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
(6) Guru memberikan serangkaian soal untuk dikejakan
secara individu (ronde 1)
(7) Setelah selesai guru meminta siswa untuk mencocokan
hasilnya berdasarkan jawaban yang telah disediakan oleh
guru dan menghitung jawaban yang benar
(8) Guru meminta siswa mengulangi kegiatan 4 sampai
dengan kegiatan 6 (ronde 2)
(9) Guru meminta siswa untuk menyatukan skor setiap
kelompok
(10) Setiap kelompok menyampaikan nilainya kepada guru
dan kelompok lain
49
c) Konfirmasi
(1) Guru bertanya kepada siswa tentang materi bentuk energi
dan penggunaanya.
(2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang hal-hal yang belum jelas tentang materi
yang diajarkan.
3) Penutup
a) Menyimpulkan materi yang sudah disampaikan
b) Guru mengakhiri proses pembelajaran dengan salam.
c. Pengamatan
Kegiatan pengamatan ini dilakukan selama proses
pembelajaran berlangsung secara kerja sama dengan guru lain. Disini
peneliti bekerjasama dengan guru kelas IV yaitu Bapak Ahmat
Amirudin S.Pd.I dalam melakukan observasi/pengamatan terhadap
siswa dan proses berlangsungnya pembelajaran dikelas. Hasil
pengamatan dapat digunakan untuk mengetahui seberapa besar
peningkatan hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran yang
berlangsung dengan strategi learning tournament.
Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa ketika
learning tournament sedang berlangsung ada beberapa anak yang
pasif dan belum berani bertanya kepada guru mengenai hal-hal yang
belum dipahami. Mereka hanya diam dan ada beberapa anak yang
sibuk bermain dan berbicara sendiri serta pergi kekelompok lain
50
selama proses pembelajaran berlangsung. Kegiatan pembelajaran ini
masih perlu dilakukan perbaikan.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan
pembelajaran pada siklus I, masih ada beberapa kendalayang
menghambattercapainya tujuan pembelajaran dengan menggunakan
strategi learning lournament, kendala tersebut yaitu:
1) Banyak siswa yang menolak satu kelompok dengan siswa
lainnya, sehingga pelaksanaan pembelajaran dengan
strategilearning tournament tidak sesuai dengan alokasi waktu
yang direncanakan.
2) Selama pelaksanaan penelitian diketahui bahwa terdapat 1 siswa
atas nama Rosyidah yang tidak tuntas belajar. Siswa tersebut
mendapat nilai dibawah KKM serta selama pembelajaran
berlangsung ia hanya diam dan tidak berani bertanya apabila ada
materi yang belum jelas.
3) Siswa kurang bisa memahami materi yang diberikan oleh guru.
4) Sulit mengkondisikan situasi dikelas, ketika siswa diminta
mempelajari materi, ada beberapa siswa yang sibuk bicara dan
pergi kekelompok lain.
5) Siswa kurang paham dengan aturan main dalam pembelajaran
IPA dengan menggunakan strategi learning tournament, yang
diketahui siswa yaitu soal yang digunakan untuk learning
51
tournament dikerjakan bersama-sama dengan anggota
kelompoknya.
Kendala diatas berpengaruh pada pemahaman materi dan
pemahaman soal sehingga membuat hasil belajar kurang maksimal.
Sehingga masih ada siswa yang mendapatkan nilai dibawah
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan.
Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut, perlu ada
perbaikan supaya tujuan yang diharapkan dari proses pembelajaran
dengan menggunakan strategi learning tournament dapat tercapai
dan tidak ada lagi hambatan yang terjadi pada proses berikutnya.
Cara yang digunakan untuk mengatasi hambatan yang terjadi pada
siklus I ini antara lain:
1) Memberikan pemahaman kepada siswa bahwa semua yang ada
dikelas adalah temannya, jadi setiap siswa harus menerima
siapapun itu yang menjadi anggota kelompoknya.
2) Siswa yang pasif diberi perhatian lebih supaya mereka berani
mengemukakan apa yang belum dipahaminya.
3) Disertai dengan menggunakan metode diskusi, sehingga jika
dalam kelompok tersebut belum jelas dengan materi yang
dipelajari dapat didiskusikan dengan anggota kelompoknya.
4) Guru bersikap lebih tegas, supaya ketertiban dikelas dapat
terwujud.
52
5) Guru menjelaskan kembali aturan main yang ada selama proses
pembelajaran dengan menggunakan strategi learning
tournament.
6) Siswa diberi motivasi, supaya rajin belajar dan hasil yang
didapatkan pada pelaksanaan learning tournament pada siklus
berikutnya dapat maksimal.
Berdasarkan tindakan pada siklus I ini, hasil yang
didapatkan belum memuaskan, sehingga diharapkan setelah adanya
perbaikan yang dilakukan pada siklus II hasil yang didapatkan
melampaui Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah
ditetapkan.
3. Deskripsi pelaksanaan siklus II
Pelaksanaan penelitian siklus II ini dilaksanakan pada hari Jumat
12 Mei 2017 dengan pokok bahasan penggunaan energi alternatif.
Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai
berikut:
a. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan tindakan ini mencakup beberapa kegiatan
antara lain:
1) Menentukan akar permasalahan berdasarkan refleksi pada siklus
I yaitu masih banyak siswa yang bersikap pasif dan berbicara
sendiri ketika proses pembelajaran sedang berlangsung.
53
2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
memuat serangkaian kegiatan dengan menggunakan strategi
learning tournament dengan pokok bahasan penggunaan energi
alternatif.
3) Mempersiapkan media pembelajaran yang akan dipergunakan
dalam proses pembelajaran yang berkaitan dengan materi pokok
tentang penggunaan energi alternatif.
4) Mempersiapkan instrumen pengamatan (observasi) yang
digunakan untuk mengetahui perkembangan dan perubahan
selama proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan
aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran materi pengunaan
energi alternatif.
b. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan tindakan pada siklus II ini, peneliti
menggunakan strategi yang sama yaitu strategi learning tournament
namun peneliti mencoba menambah dengan metode diskusi dan
tanya jawab sebagai upaya agar siswa lebih aktif dalam mengikuti
proses pembelajaran serta membantu mempemudah siswa dalam
memahami materi pelajaran.
Strategi pembelajaran pada siklus II ini disusun dalam
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
54
1) Kegiatan pendahuluan
Apersepsi :
a) Membuka pembelajaran dengan salam.
b) Guru mengabsen kehadiran siswa.
c) Guru mengulang materi sebelumnya.
d) Guru memberitahu kepada siswa tentang materi yang akan
diajarkan hari ini.
e) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dari materi yang
akan diajarkan.
2) Kegiatan Inti
a) Eksplorasi
(1) Guru memperkenalkan kepada siswa tentang materi
energi alternatif.
(2) Guru bertanya kepada siswa macam-macam energi
alternatif.
b) Elaborasi
(1) Secara klasikal guru menjelaskan macam-macam energi
alternatif.
(2) Guru menjelaskan peraturan dalam learning tournament
(3) Guru membagi kelompok sesuai dengan kelompok
sebelumnya yaitu menjadi 7 kelompok, setiap
kelompok terdiri dari 2 siswa.
55
(4) Siswa diberi materi untuk didiskusikan dengan anggota
kelompoknya.
(5) Siswa mempelajari materi sesuai dengan waktu yang
telah ditetapkan.
(6) Guru memberikan serangkaian soal untuk dikerjakan
secara individu (ronde 1).
(7) Setelah selesai guru meminta siswa untuk mencocokan
hasilnya berdasarkan jawaban yang telah disediakan
oleh guru dan menghitung jawaban yang benar.
(8) Guru meminta siswa mengulangi kegiatan 4 sampai
dengan kegiatan 6 (ronde 2).
(9) Guru meminta siswa untuk menyatukan skor setiap
kelompok.
(10) Setiap kelompok menyampaikan nilainya kepada guru
dan kelompok lain.
c) Konfirmasi
(1) Guru bertanya kepada siswa tentang materi
pemanfaatan energi alternatif.
(2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang hal-hal yang belum jelas tentang
materi yang diajarkan.
3) Penutup
a) Menyimpulkan materi yang sudah disampaikan.
56
b) Guru mengakhiri proses pembelajaran dengan salam.
c. Pengamatan
Kegiatan pengamatan ini dilakukan selama proses
pembelajaran berlangsung secara bekerja sama dengan guru lain.
Pada siklus II ini peneliti masih berkerja sama dengan guru kelas IV
yaitu Bapak Ahmat Amirudin S.Pd.I untuk melakukan pengamatan
terhadap perhatian dan keaktifan siswa selama proses
berlangsungnya pembelajaran dikelas.
Hasil pengamatan dapat digunakan untuk mengetahui
pengaruh kegiatan pembelajaran dengan strategi learning tournament
dengan bantuan metode diskusi dan tanya jawab terhadap
kemampuan siswa dalam memahami materi penggunaan energi
alternatif. Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa kegiatan
pembelajaran pada siklus II ini dapat meningkatkan kemampuan
memahami materi secara maksimal terkecuali anak yang memang
kemampuannya sangat rendah. Selain itu perhatian, keaktifan dan
keseriusan siswa dalam belajar juga semakin meningkat.
d. Refleksi
Hasil dari siklus II dalam pembelajaran dengan materi
pokok penggunaan energi alternatif dengan strategi learning
tournament dengan bantuan metode diskusi dan tanya jawab dapat
mencapai keberhasilan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Hal ini
dapat dilihat dari hasil evaluasi yang menunjukkan bahwa sebagian
57
besar nilai siswa sudah diatas Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM)meskipun masih ada satu siswa yang mendapatkan nilai di
bawah KKM. Keberhasilan anak mencapai 92,86%, dengan demikian
siklus dihentikan.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses pembelajaran
pada siklus II ini, peneliti dapat membuat kesimpulan sebagai
berikut:
1) Guru telah dapat memberikan pemahaman kepada siswa bahwa
semua yang ada dikelas adalah temannya, terbukti siswa dalam
satu kelompok saling membantu menjelaskan ketika ada materi
yang belum dipahaminya.
2) Selama proses pembelajaran berlangsung guru telah
melaksanakan semua pembelajaran dengan baik dan
menggunakan alokasi waktu dengan efektif dan efisien.
3) Guru berhasil dalam upayanya dalam memperkenalkan strategi
baru yaitu strategi learning tournament serta meningkatkan
pemahaman siswa terhadap materi dan soal yang berimbas pada
meningkatnya hasil belajar pada siswa.
4) Presentase ketuntasan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II
sudah cukup meningkat.
5) Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa siswa lebih
memperhatikan pelajaran dan lebih aktif selama proses belajar
mengajar berlangsung.
58
6) Kekurangan pada siklus I mengalami perubahan dan peningkatan
yang lebih baik.
7) Karena pada siklus II ini hasil belajar secara klasikal dan rata-rata
sudah sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) maka
siklus II ini dianggap berhasil dan tidak perlu diadakan perbaikan
pada siklus III.
59
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Deskripsi Pra-siklus
Pada penelitian kali ini, peneliti melaksanakan penelitian
menggunakan strategi pembelajaran learning tournament. Acuan
penilaian pada penelitian ini, peneliti menggunakan Kriteria
Ketuntasan Klasikal yaitu 85%.
Berdasarkan data nilai ulangan harian mata pelajaran IPA yang
diperoleh siswa kelas IV MI Salafiyah Tukangan, Candi, Ampel,
Boyolali menunjukkan bahwa KKM untuk mata pelajaran IPA adalah
65. Dibawah ini adalah hasil ulangan harian mata pelajaran IPA
sebelum menggunakan strategi pembelajaran learning tournament.
Data hasil belajar siswa pra-siklus
Tabel 4.1 Nilai Ulangan Harian(Pra-Siklus)
No Nama Nilai pra-siklus Keterangan
1 AN 70 Tuntas
2 ATS 60 Tidak Tuntas
3 AAP 40 Tidak Tuntas
4 ALS 80 Tuntas
5 R 40 Tidak Tuntas
6 M 40 Tidak Tuntas
7 DA 50 Tidak Tuntas
8 K 40 Tidak Tuntas
9 TBW 50 Tidak Tuntas
10 MH 50 Tidak Tuntas
11 ZS 30 Tidak Tuntas
60
12 MKR 50 Tidak Tuntas
13 MAFS 60 Tidak Tuntas
14 VPN 70 Tuntas
Rata-rata kelas 52.14
Persentase Ketuntasan 21,42 %
Persentase Tidak Tuntas 78,58 %
Dari data diatas diperoleh hasil bahwa siswa yang tuntas yaitu
hanya 3 siswa atau sebanyak 21,42 % dan 11 siswa tidak tuntas atau
sebanyak 78,58%. Dengan nilai rata-rata kelas 52,14. Hal ini menunjukkan
pelaksanaan pembelajaran pada pra-siklus belum berjalan dengan maksimal.
2. Deskripsi Siklus I
a. Data hasil belajar siswa siklus I
Tabel 4.2 Hasil belajar Siswa Siklus I
No Nama
Nilai siklus 1 Nilai
Keterangan Ronde
1
Ronde
2 Akhir
1 AN 60 80 70 Tuntas
2 ATS 50 60 55 Tidak Tuntas
3 AAP 40 40 40 Tidak Tuntas
4 ALS 70 90 80 Tuntas
5 R 40 60 50 Tidak Tuntas
6 M 80 60 70 Tuntas
7 DA 80 70 75 Tuntas
8 K 60 90 75 Tuntas
9 TBW 50 50 50 Tidak Tuntas
10 MH 50 50 50 Tidak Tuntas
11 ZS 30 40 35 Tidak Tuntas
12 MKR 60 80 70 Tuntas
13 MAFS 80 90 85 Tuntas
14 VPN 80 90 85 Tuntas
Rata-rata kelas 63.57
Persentase ketuntasan 57,14%
Persentase tidak tuntas 42,86%
KKM 65
61
M = ∑𝑥
𝑁
= 890
14
= 63,57
P = 𝐹
𝑁 x 100%
= 8
14 x 100%
= 57,14%
P = 𝐹
𝑁 x 100%
= 6
14 x 100%
= 42,86%
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada pelaksanaan siklus I
jumlah siswa yang tuntas sebanyak 8 siswa (57,14%) dan 6 siswa
(42,86%) tidak tuntas. Adapun siswa yang dinyatakan tuntas yaitu
siswa yang mendapat nilai mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yaitu 65.
Rata-rata yang diperoleh dari data diatas adalah 63,57. Serta
terdapat peningkatan keberhasilan siswa yang telah mencapai KKM yaitu
sebesar 25,72% dari kegiatan pra siklus. Meskipun demikian kegiatan
belajar belum berhasil sebab masih ada 6 siswa yang tidak tuntas dalam
belajar.
62
b. Hasil pengamatan siklus I
Hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dengan guru
kelas V Bapak Ahmat Amirudin S.Pd.I selama proses
pembelajaran yang berlangsung pada siklus I dapat diketahui
melalui tabel berikut:
Tabel 4.3 Hasil pengamatan guru dan siswa siklus I
No Aspek yang dinilai Skor
1 2 3 4
1. Kegiatan guru
a. Memberikan apersepsi √
b. Menjelaskan tujuan
pembelajaran
√
c. Menguasai materi pelajaran √
d. Memberikan kesempatan siswa
untuk bertanya
√
e. Menjawab pertanyaan siswa √
f. Menggunakan bahasa yang baik
dan benar
√
g. Penggunaan media pembelajaran √
h. Penggunaan strategi
pembelajaran
√
i. Melaksanakan evaluasi
pembelajaran
√
j. Memberikan kesimpulan materi
pelajaran
√
2. Kegiatan Siswa
a. Merespon apersepsi yang
diberikan oleh guru
√
b. Aktif dan semangat selama
proses pembelajaran
√
c. Berani bertanya kepada guru √
d. Berani mengemukakan pendapat √
e. Mengerjakan soal Learning
Tournament sesuai dengan
peraturan yang telah ditetapkan
1) Siswa dibagi menjadi 7
kelompok, setiap kelompok
terdiri dari 2 siswa
√
63
2) Siswa diberi materi untuk
dibahas pelajari bersama
√
3) Siswa mempelajari materi
sesuai dengan waktu yang
telah ditetapkan
√
4) Guru memberikan
serangkaian soal untuk
dikerjakan secara individu
√
5) Setelah selesai guru meminta
siswa untuk mencocokkan
hasilnya berdasarkan
jawaban yang telah
disediakan oleh guru dan
menghitung pertanyaan yang
dijawab secara benar
√
6) Siswa menyatukan skor dan
menyampaikan nilai kepada
guru dan kelompok lain
√
f. Ketepatan pengumpulan jawaban
sesuai dengan waktu yang
disediakan
√
g. Menyimpulkan pelajaran yang
telah dipelajari
√
3. Kegiatan pembelajaran
a. Tercipta persamaan persepsi
antara guru dan siswa
√
b. Tercipta suasana kondusif
didalam kelas
√
c. Tercipta tanya jawab antara guru
dan siswa
√
Jumlah 1 22 39
Total 62
Kategori Sedang
Keterangan:
1 : Kurang
2 : Sedang
3 : Baik
4 : Sangat baik
64
Kategori total kegiatan pembelajaran
0 – 50 : Kurang
50 – 75 :Sedang
76 – 100 : Baik
c. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan, pembelajaran yang sedang
berlangsung didalam kelas belum maksimal dan berada dalam
kategori sedang karena masih ada hal-hal yang menghambat
keberhasilan pembelajaran dengan menggunakan strategi learning
tournament sehingga perlu diadakan perbaikan pada siklus
berikutnya. Hal-hal yang menghambat keberhasilan tersebut yaitu:
1) Guru kurang menguasai strategi pembelajaran learning
tournament.
2) Guru tidak menjelaskan tujuan pembelajaran.
3) Ada 1 anak yang pasif, tidak berani mengemukakan
pendapatnya serta tidak berani bertanya ketika ada pelajaran
yang belum dipahaminya.
4) Siswa kurang memahami aturan main dalam learning
tournament
5) Pembelajaran didalam kelas kurang kondusif, sebab ada
beberapa anak yang sibuk berbicara sendiri dan pergi
kekelompok lain.
65
3. Deskripsi Siklus II
a. Data hasil belajar siklus II
Tabel 4.4 Hasil Belajar Siswa Siklus II
No Nama Nilai siklus II Nilai
Keterangan Ronde
1
Ronde
2 akhir
1 AN 100 100 100 Tuntas
2 ATS 80 70 75 Tuntas
3 AAP 70 70 70 Tuntas
4 ALS 80 90 85 Tuntas
5 R 70 40 55 Tidak Tuntas
6 M 90 100 95 Tuntas
7 DA 70 80 75 Tuntas
8 K 70 70 70 Tuntas
9 TBW 70 70 70 Tuntas
10 MH 70 80 75 Tuntas
11 ZS 70 70 70 Tuntas
12 MKR 80 100 90 Tuntas
13 MAFS 90 90 90 Tuntas
14 VPN 80 100 90 Tuntas
Rata-rata kelas 79.29
Persentase ketuntasan 92,86%
Persentase tidak tuntas 7,14%
KKM 65
M = ∑𝑥
𝑁
= 1110
14
= 79,29
P = 𝐹
𝑁x 100%
= 13
14 x 100%
= 92,86%
66
P= 𝐹
𝑁 x 100%
= 1
14 x 100%
=7,14 %
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil pembelajaran
dengan strategi learning tournament nilai rata-rata kelasnya adalah
72,29 dari 14 siswa 13 (92,86 %) diantaranya telah memperoleh
nilai diatas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang berarti siswa
telah mencapai ketuntasan belajar. Sedangkan 1 siswa (7,14 %)
tidak tuntas karena nilai tersebut masih dibawah KKM.
Pelaksanaan tindakan siklus II ini dianggap berhasil karena Kriteria
Ketuntasan Klasikal sudah ≥ 85% yaitu 92,86%.
b. Hasil pengamatan siklus II
Hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dengan guru
kelas V Bapak Ahmat Amirudin S.Pd.I selama proses
pembelajaran berlangsung pada siklus II dapat diketahui melalui
tabel berikut:
Tabel 4.5 Hasil pengamatan guru dan siswa siklus II
No Aspek yang dinilai Skor
1 2 3 4
1 Kegiatan guru
a. Memberikan apersepsi √
b. Menjelaskan tujuan
pembelajaran
√
c. Menguasai materi pelajaran √
d. Memberikan kesempatan siswa
untuk bertanya
√
e. Menjawab pertanyaan siswa √
f. Menggunakan bahasa yang baik √
67
dan benar
g. Penggunaan media pembelajaran √
h. Penggunaan strategi
pembelajaran
√
i. Melaksanakan evaluasi
pembelajaran
√
j. Memberikan kesimpulan materi
pelajaran
√
2 Kegiatan Siswa
a. Merespon apersepsi yang
diberikan oleh guru
√
b. Aktif dan semangat selama
proses pembelajaran
√
c. Berani bertanya kepada guru √
d. Berani mengemukakan pendapat √
e. Mengerjakan soal learning
tournament sesuai dengan
peraturan yang telah ditetapkan
1) Siswa dibagi menjadi 7
kelompok, setiap kelompok
terdiri dari 2 siswa
√
2) Siswa diberi materi untuk
didiskusikan pelajari
bersama
√
3) Siswa mempelajari materi
sesuai dengan waktu yang
telah ditetapkan
√
4) Guru memberikan
serangkaian soal untuk
dikerjakan secara individu
√
5) Setelah selesai guru meminta
siswa untuk mencocokkan
hasilnya berdasarkan
jawaban yang telah
disediakan oleh guru dan
menghitung pertanyaan yang
dijawab secara benar
√
6) Siswa menyatukan skor dan
menyampaikan nilai kepada
guru dan kelompok lain
√
f. Menyimpulkan pelajaran yang
telah dipelajari
√
3 Kegiatan pembelajaran
a. Tercipta persamaan persepsi
antara guru dan siswa
√
68
b. Tercipta suasana kondusif
didalam kelas
√
c. Tercipta tanya jawab antara guru
dan siswa
√
Jumlah 42 40
Total 82
Kategori Baik
Keterangan:
1 : Kurang
2 : Sedang
3 : Baik
4 : Sangat baik
Kategori total kegiatan pembelajaran
0 – 50 : Kurang
50 – 75 :Sedang
76 – 100 : Baik
c. Refleksi
Berdasarkan hasil belajar dan hasil pengamatan pada
tindakan siklus II pembelajaran dengan menggunakan strategi
learning tournamentdianggap sudah berhasil dan berada dalam
kategori baik. Dalam pelaksanaan siklus II ini ada beberapa
perbaikan yang membuat pembelajaran IPA dengan menggunakan
strategi learning tournament dapat berhasil, diantaranya:
1) Penyampaian tujuan pembelajaran yang mudah dipahami
2) Pengaturan alokasi waktu yang efektif dan efisien
3) Siswa lebih aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran
69
4) Terjadi interaksi siswa dan guru
5) Pelaksanaan pembelajaran dengan strategi learning
tournament sudah sesuai dengan langkah-langkah yang
dijelaskan oleh guru
Berdasarkan hasil pengamatan siswa tersebut tidak tuntas
karena sulit memahami materi yang dijelaskan oleh guru. Dari
awal dilaksanakan siklus I sampai dengan siklus II hasil yang
didapat anak tersebut selalu dibawah KKM yang telah ditentukan
oleh sekolah.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada siklus I dan
siklus II diperoleh data hasil belajar siswa yang tuntas dan tidak tuntas,
berikut ini data hasil penelitian pada siklus I dan siklus II.
Tabel 4.6 Hasil Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa
No Nama Pra-siklus Siklus I Siklus II
1 AN 70 70 100
2 ATS 60 55 75
3 AAP 40 40 70
4 ALS 80 80 85
5 R 40 50 55
6 M 40 70 95
7 DA 50 75 75
8 K 40 75 70
9 TBW 50 50 70
10 MH 50 50 75
11 ZS 30 35 70
12 MKR 50 70 90
13 MAFS 60 85 90
70
14 VPN 70 85 90
Jumlah 730 890 1110
Rata-rata 52,14 63,57 79,29
Peningkatan rata-rata hasil belajar siswa dapat dilihat dalam bentuk
grafik berikut ini:
Gambar 4.1 Peningkatan Rata-Rata Hasil Belajar Siswa
Tabel 4.7 Hasil Rekapitulasi Ketuntasan Siswa
Ketuntasan Pra-siklus Siklus I Siklus 2
Tuntas 3 siswa (21,42%) 8 siswa (57,14%) 13 siswa (92,86%)
Tidak Tuntas 11 siswa (78,58%) 6 siswa (42,86%) 1 siswa (7,14%)
Peningkatan hasil belajar siswa yang tuntas KKM dapat dilihat
dengan jelas apabila dibuat grafik sebagai berikut:
52,1463,57
79,29
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Pra Siklus Siklus I Siklus II
71
Gambar 4.2 Peningkatan Hasil Belajar yang Tuntas KKM
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa dari pra siklus,
siklus I dan siklus II hasil belajar siswa yang tuntas KKM terus meningkat.
Pada pra siklus yang tuntas hanya 3 siswa (21,42%), siklus I hanya 8 siswa
(57,14%), pada siklus II ada 13 siswa (92,86%) yang telah mencapai
KKM.
Meningkatnya hasil belajar dari siklus I dan siklus II disebabkan
karena pembelajaran menggunakan strategi learning tournament dapat
membuat siswa lebih aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran.
Dengan memperhatikan pembahasan hasil penelitian peneliti
menyimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan dapat diterima
kebenarannya, dengan kata lain penerapan strategi pembelajaran learning
tournamentdi MI Salafiyah Tukangan dapat meningkatkan hasil belajar
siswa mata pelajaran IPA materi energi dan penggunaanya.
21,42%
57,14%
92,86%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Pra siklus Siklus I Siklus II
72
Hal tersebut senada dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Winarsih (2014) bahwa penerapan strategi pembelajaran learning
tournament dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
73
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat simpulkan bahwa
strategi learning tournament dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi
energi dan penggunaanya pada siswa kelas IV MI Salafiyah Tukangan,
Candi, Ampel, Boyolali. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya
peningkatan hasil belajar dari siklus ke siklus. Sebelum menerapkan strategi
pembelajaran learning tournament (pra siklus) diperoleh nilai rata-rata kelas
52,14, kemudian pada siklus I setelah menerapkan strategi pembelajaran
learning tournament diperoleh rata-rata kelas 63.57 dan pada siklus II nilai
rata-rata kelas meningkat menjadi 79,29. Hasil belajar dari pra siklus siswa
tuntas KKM sebanyak 3 siswa (21,42%) mengalami peningkatan 5 siswa
pada siklus I menjadi 8 siswa (57,14%) dan hasil belajar pada siklus II juga
mengalami peningkatan sebanyak 5 siswa menjadi 13 siswa (92,86%) dan
pada siklus II telah mencapai Kriteria Ketuntasan karena 92,86% ≥ 85%
maka dari itu PTK ini dinyatakan berhasil.
B. Saran
Berdasarkan uraian hasil penelitian diatas, penulis akan menyampaikan
masukan sebagai berikut:
1. Pendidik bisa mengarahkan dan memotivasi siswa agar siswa terus
meningkatkan hasil belajarnya.
74
2. Ketika melaksanakan proses pembelajaran, hendaknya guru
mempersiapkan strategi, media maupun metode yang sesuai dengan
materi yang akan diajarkan.
3. Dalam memilih strategi guru hendaknya mempertimbangkan karakter
dan kondisi setiap siswa.
4. Lebih kreatif ketika menyampaikan materi pelajaran, supaya siswa lebih
aktif dan semangat dalam belajar.
5. Untuk penelitian serupa hendaknya dilakukan perbaikan-perbaikan agar
diperoleh hasil yang lebih baik.
75
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran.
Jogjakarta: AR- RUZZ MEDIA
Basrowi & Suwandi. 2008. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor: Ghalia
Indonesia
Daryanto. 2011. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah.
Yogyakarta: Gaya Media.
Devi, Poppy K dan Sri Anggraeni. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI
kelas IV. Jakarta: Pusat Pembukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Dimyani dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: RINEKA
CIPTA.
Djamarah, Saiful Bahri. 2005. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta: RINEKA CIPTA.
___________________. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Garnida, D dan Rudy Budiman. 2002. Buku Pedoman Guru Mata Pelajaran
Pendidikan IPA Madrasah IBtidaiyah. Ditjen Binbaga Departemen Agama.
Departemen Agama.
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Hamruni. 2012. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani.
Melati, Ratna Rima. 2014. Pintar Sains: Rangkuman pengetahuan alam lengkap
untuk SD. Jogjakarta: Nusa Creativa.
Mike, B. Strategi belajar aktif (Active Learning) Learning Tournament. (Online)
(http://bonimike05.blogspot.com/2012/01/strategi-belajar-aktif-active-
learning.html, diakses 17 Maret 2017).
Haryanto. 2012. Sains untuk SD/MI kelas IV. Jakarta: Erlangga.
Nawawi, H. 1990. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Rositawaty, S dan Aris Muharam. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam.
Jakarta: Pusat Pembukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
76
Silbermen, Melvin. 2006. Aktive learning: 101 cara belajar siswa aktif. Bandung:
Nusamedia.
_______________. 2009. Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif.
Yogyakarta: PUSTAKA INSAN MADANI
Sriyanti, Lilik. 2011. Psikologi Belajar. Salatiga: STAIN Salatiga Press.
Sularmi dan M.D Wijayanti. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam SD/Mi kelas IV.
Jakarta: Pusat Pembukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: KENCANA PRENADA MEDIA GRUP.
Suyadi. 2010. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta: DIVA press.
Tim Pusat Bahasa Depdiknas. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat
Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif dan Progesif. Jakarta:
KENCANA PRENADA MEDIA GROUP.
Winarsih. 2014. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fiqih Pada Materi Zakat
Melalui Strategilearning Tournament Pada Siswa Kelas Iv Mi Yaspi
Kaponan Kec. Pakis Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2013/2014.
Skripsi: STAIN Salatiga.
Wisudawati, Asih Widi dan Eka Sulistyowati. 2014. Metodologi Pembelajaran
IPA. Jakarta: Bumi Aksara.
77
78
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) SIKLUS I
Nama Madrasah : MI Salafiyah Tukangan
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : IV / 2
Materi Pokok : Bentuk energi dan penggunaannya
Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
1. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam
kehidupan sehari-hari.
B. Kompetensi Dasar
1. Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan
sekitar serta sifat-sifatnya
C. Indikator
1. Mengidentifikasi sumber-sumber energi panas.
2. Menyebutkan macam-macam perpindahan panas.
3. Mengidentifikasi sumber-sumber energi bunyi.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengamati gambar siswa dapat mengidentifikasi sumber-sumber
energi panas
79
2. Setelah membaca materi siswa dapat menyebutkan macam-macam
perpindahan panas.
3. Setelah melaksanakan strategi pembelajaran learning tournament siswa
dapat menunjukkan bukti perambatan bunyi pada benda padat, cair, dan
gas.
E. Materi Ajar
1. Energi panas
a. Sumber Energi Panas
Energi panas dapat diperoleh dari berbagai sumber. Sumber energi
panas dapat diperoleh dari matahari, api, listrik, juga dari gesekan.
Banyak pekerjaan sehari-hari yang memanfaatkan energi panas dari
matahari, api, dan listrik.
b. Perpindahan panas
Ada 3 cara perpindahan panas yaitu:
1) Konduksi
Konduksi adalah perpindahan panas yang tidak diikuti dengan
perpindahan bagian-bagiab zat yang dilaluinya. Contoh : Ketika
ujung sendok yang dipanaskan, maka seluruh sendok tersebut
akan turut panas.
2) Konveksi
Konveksi adalah perpindahan panas yang diikuti oleh
perpindahan bagian zat yang dilaluinya. Contoh: saat masak air
di panci menggunakan kompor. Suhu air dalam panci yang
80
dipanaskan akan bertambah panas. Akibatnya air pun menjadi
panas. Perpindahan panas dari panci menuju air disertai aliran
zat.
3) Radiasi
Radiasi adalah perpindahan panas tanpa melalui zat perantara.
Misalnya, panas matahari dan panas dari tungku pembakaran
yang merambat ke tubuh. Panas sinar matahari merambat tanpa
melalui zat perantara. Panas tungku api dapat menghangatkan
tubuh. Panas tersebut merambat tanpa melalui zat perantara.
2. Energi bunyi
a. Sumber bunyi
Sumber bunyi adalah semua getaran benda. Sumber bunyi ada yang
menghasilkan bunyi bernada. Nada adalah bunyi yang frekuensinya
teratur. Bunyi tidak bernada disebut desah. Desah adalah bunyi yang
frekuensinya tidak teratur. Getaran yang terjadi dalam 1 detik disebut
frekuensi. Satu getaran per detik disebut hertz atau hz. Simpangan
terjauh dari titik kesetimbangan disebut amplitudo.
Bunyi yang frekuensi getarannya :
1) Frekuensi getaran dibawah 20 hz disebut infrasonik contohnya
jangkrik.
2) Frekuensi getaran antar 20 hz -20.000 hz disebut audiosonik,
contohnya manusia.
81
3) Frekuensi getaran diatas 20.000 hz disebut ultrasonik, contohnya
lumba-lumba.
b. Perambatan bunyi
1) Bunyi merambat melalui benda padat
2) Bunyi merambat melalui benda cair
3) Bunyi merambat melalui benda gas
c. Pemantulan bunyi
1) Bunyi pantul yang memperkeras bunyi asli
2) Gaung atau kerdam adalah pantulan bunyi yang terdengar
sebelum bunyi asli selesai diucapkan.
3) Gema adalah pantulan bunyi yang terdengar lengkap sesudah
bunyi asli.
d. Penyerapan bunyi
Benda-bendayang dapat menyerap bunyi adalah benda-benda yang
permukaannya lunak. Contohnya: karet, goni, kertas, busa, spon dan
wol.
e. Perubahan bunyi melalui alat musik
No Nama alat music Cara memainkan
1. Gitar Dipetik
2. Biola Digesek
3. Seruling Ditiup
4. Piano menekan papan tuts
82
5. Gendang Dipukul
6. Drum Dipukul
F. Metode dan strategi Pembelajaran
1. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
2. Strategi
Learning Tournament
G. Sumber dan Media Pembelajaran
1. Sumber belajar
a. Buku Sains untuk SD/MI kelas 4
b. Buku Ilmu Pengertahuan Alam untuk SD/MI kelas 4
2. Media pembelajaran
a. Gambar sumber energi panas
b. Gambar alat musik
H. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan pendahuluan
Apersepsi :
a. Membuka pembelajaran dengan salam
b. Guru mengabsen kehadiran siswa
83
c. Guru mengulang materi sebelumnya.
d. Guru memberitahu kepada siswa tentang materi yang akan diajarkan
hari ini.
e. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dari materi yang akan
diajarkan.
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
1) Guru memperkenalkan kepada siswa tentang materi energi dan
penggunaanya
2) Guru bertanya kepada siswa macam-macam bentuk energi
b. Elaborasi
1) Secara klasikal guru menjelaskan materi macam-macam bentuk
energi
2) Guru menjelaskan peraturan dalam learning tournament
3) Guru membagi kelompok menjadi 7 kelompok, setiap kelompok
terdiri dari 2 siswa
4) Siswa diberi materi bentuk energi dan penggunaannya untuk
dipelajari bersama
5) Siswa mempelajari materi bentuk energi dan penggunaanya
sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
6) Guru memberikan serangkaian soal untuk dikejakan secara
individu (ronde 1)
84
7) Setelah selesai guru meminta siswa untuk mencocokan hasilnya
berdasarkan jawaban yang telah disediakan oleh guru dan
menghitung jawaban yang benar
8) Guru meminta siswa mengulangi kegiatan 4 sampai dengan
kegiatan 6 (ronde 2)
9) Guru meminta siswa untuk menyatukan skor setiap kelompok
10) Setiap kelompok menyampaikan nilainya kepada guru dan
kelompok lain
c. Konfirmasi
1) Guru bertanya kepada siswa tentang materi energi panas dan
energi bunyi.
2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
tentang hal-hal yang belum jelas tentang materi yang diajarkan.
3. Penutup
1) Menyimpulkan materi yang sudah disampaikan
2) Guru mengakhiri proses pembelajaran dengan salam.
I. Penilaian
Jenis penilaian : Tes Tertulis
Instrumen penilaian : pilihan ganda dan esai
Pedoman penilaian
1. Pedoman penilaian ronde 1 = Jumlah jawaban benar x 10 = jumlah nilai
2. Pedoman penilaian ronde 2 = Jumlah jawaban benar x 10 = jumlah nilai
85
86
87
88
SOAL EVALUASI SIKLUS 1
I. Pilihan Ganda
1. Panas merupakan bentuk . . . .
a. gaya
b. usaha
c. energi
d. kerja
2. Panas matahari dapat sampai ke bumi dengan cara ....
a. merambat
b. konveksi
c. konduksi
d. radiasi
3. Proses pemanasan air, terjadi perpindahan secara…
a. pancaran
b. konduksi
c. radiasi
d. konveksi
4. Bunyi atau suara yang teratur disebut ...
a. frekuensi
b. periode
c. resonansi
d. nada
5. Energi panas disebut juga ....
a. kalor
b. energi cahaya
c. energi listrik
d. energi kineti
6. Berikut ini yang merupakan sumber energi panas adalah
a. api unggun
b. makanan
c. gitar yang dipetik
d. kipas angin
7. Bunyi ultrasonik adalah bunyi yang getarannya….
a. lemah
b. kuat
c. tinggi
d. rendah
8. Bunyi yang frekuensinya kurang dari 20 hz, disebut….
a. ultrasonik
b. audiosonik
c. infrasonik
d. intrasonik
9. Suara bel sekolah terdengar dari jarak yang agak jauh karena suara bel
merambat melalui . . . .
a. udara
b. tanah
c. air
d. ruang hampa
89
10. Di bawah ini adalah sumber energi bunyi, kecuali . . . .
a. seruling yang dipegang
b. biola yang digesek
c. gitar yang dipetik
d. piano yang ditekan
90
II. Uraian
1. Segala sesuatu yang dapat menghasilkan panas disebut…..
2. Sumber energi panas terbesar di bumi adalah….
3. Perpindahan panas yang tidak diikuti dengan perpindahan zat yang
dilaluinya disebut…
4. Bunyi terjadi karena benda yang . . .
5. Bunyi pantul yang terdengar lengkap sesudah bunyi asli disebut . . . .
6. Semua getaran benda yang dapat menghasilkan bunyi disebut….
7. Frekuensi bunyi yang dapat didengar oleh manusia adalah….
8. Alat musik yang menghasilkan bunyi dengan cara ditiup adalah…
9. Banyak getaran yang terjadi dalam satu detik disebut…
10. Suara bel sekolah terdengar dari jarak yang agak jauh karena suara bel
merambat melalui . . . .
91
JAWABAN
I. Pilihan Ganda
1. c. energi
2. d. radiasi
3. d. konveksi
4. d. nada
5. a. kalor
6. a. api unggun
7. b. kuat
8. c. infrasonik
9. a. udara
10. a. seruling yang dipegang
II. Esai
1. sumber panas
2. matahari
3. konduksi
4. bergetar
5. gema
6. sumber bunyi
7. antara 20 hz-20.000 hz
8. seruling / terompet
9. frekuensi
10. udara
92
93
94
95
96
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) SIKLUS II
Nama Madrasah : MI Salafiyah Tukangan
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : IV / 2
Materi Pokok : Energi alternatif
Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
1. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam
kehidupan sehari-hari.
B. Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan berbagai energi alternatif dan cara penggunaannya
C. Indikator
1. Menyebutkan berbagai sumber energi alternatif.
2. Menjelaskan pemanfaatan energi alternatif dalam kehidupan sehari-hari
3. Menyebutkan keuntungan dan kerugian penggunaan energi alternatif
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah membaca siswa dapat menyebutkan berbagai sumber energi
alternatif.
2. Setelah berdiskusi siswa dapat menjelaskan pemanfaatan energi alternatif
dalam kehidupan sehari-hari.
97
3. Setelah melaksanakan strategi learning tournament siswa dapat
menyebutkan keuntungan dan kerugian penggunaan energi alternatif
E. Materi Ajar
Energi alternatif
1. Sumber energi alternatif
a. Matahari
Energi matahari tidak hanya digunakan untuk mengeringkan baju,
tetapi juga dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar bensin.
Mobil yang memanfaatkan energi matahari sebagai energi
penggeraknya dinamakan mobil bertenaga surya. Selain itu energy
matahari juga dapat digunakan untuk menjalankan berbagai perlatan
elektronik. caranya dengan diubah dulu menjadi energi listrik. Panas
matahari dikumpulkan dalam suatu alat yang disebut panel surya.
b. Angin
Tenaga angin dapat digunakan untuk menjalankan mesin penggiling
jagung, pompa air dan mengahsilkan energi listrik dengan
menggunakan alat yang dinamakan aerogenerator.
c. Air
Aliran air yang sangat deras dapat digunakan sebagai energi gerak
yang selanjutnya dapat menghasilkan energi listrik.
d. Panas bumi
Pusat bumi terbentuk dari lapisan yang sangat panas. Hal ini
menunjukkan bahwa bumi merupakan sumber energi panas yang
98
sangat besar. Air yang mengalir kedalam tanah akan kembali
kepermukaan sebaga uap air yang memancar. Air panas ini disebut
geyser. Panas bumi dapat digunakan untuk menghasilkan listrik
dengan menggunakan pembangkit listrik tenaga uap.
2. Keuntungan dan kerugian penggunaan bahan bakar fosil
a. Keuntungan
1) Tidak membutuhkan biaya terlalu besar untuk mendapatkannya
2) Penggunaanya lebih mudah
b. Kerugian
1) Lama-kelamaan, bahan bakar fosil akan habis jika digunakan
terus menerus
2) Bahan bakr fosil dapat mencemari lingkungan karena adanya gas
racun sisa pembakaran.
3. Keuntungan dan kerugian penggunaan energi alternatif
a. Keuntungan
1) Sumber energi alternatif dapat terus-menerus digunakan karena
tidak akan habis
2) Energi yang dihasilkan oleh sumber energi alternatif sangat
besar.
3) Tidak mencemari lingkungan, karenatidak mengahsilkan zat-zat
buangan ke lingkungan
99
b. Kerugian
1) Dibutuhkan biaya yang sangat besar untuk dapat memanfaatkan
energi alternatif
2) Dibutuhkan teknologi tinggi untuk mengubah energi alternatif
menjadi bentuk energi yang dapat digunakan
3) Tersedianya energi alternatif sangat dipengaruhi oleh musim.
F. Metode dan strategi Pembelajaran
1. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya jawab
2. Strategi
Learning Tournament
G. Sumber dan Media Pembelajaran
1. Sumber belajar
a. Buku Sains untuk SD/MI kelas 4
b. Buku Ilmu Pengertahuan Alam untuk SD/MI kelas 4
2. Media pembelajaran
Gambar aktifitas pemanfaatan energi alternatif
H. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan pendahuluan
Apersepsi :
a. Membuka pembelajaran dengan salam
100
b. Guru mengabsen kehadiran siswa,
c. Guru mengulang materi sebelumnya.
d. Guru memberitahu kepada siswa tentang materi yang akan diajarkan
hari ini.
e. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dari materi yang akan
diajarkan.
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
1) Guru memperkenalkan kepada siswa tentang materi energi
alternatif
2) Guru bertanya kepada siswa macam-macam energi alternatif
b. Elaborasi
1) Secara klasikal guru menjelaskan macam-macam energi alternatif
2) Guru menjelaskan peraturan learning tournament
3) Guru membagi kelompok sesuai dengan kelompok sebelumnya
yaitu menjadi 7 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 2 siswa
4) Siswa diberi materi energi alternatif untuk didiskusikan dengan
kelompoknya
5) Siswa mempelajari materi energi alternatif sesuai dengan waktu
yang telah ditetapkan.
6) Guru memberikan serangkaian soal untuk dikerjakan secara
individu (ronde 1)
101
7) Setelah selesai guru meminta siswa untuk mencocokan hasilnya
berdasarkan jawaban yang telah disediakan oleh guru dan
menghitung jawaban yang benar
8) Guru meminta siswa mengulangi kegiatan 4 sampai dengan
kegiatan 6 (ronde 2)
9) Guru meminta siswa untuk menyatukan skor setiap kelompok
10) Setiap kelompok menyampaikan nilainya kepada guru dan
kelompok lain
c. Konfirmasi
1) Guru bertanya kepada siswa tentang materi pemanfaatan energi
alternatif
2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
tentang hal-hal yang belum jelas tentang materi yang diajarkan.
3. Penutup
a. Menyimpulkan materi yang sudah disampaikan
b. Guru mengakhiri proses pembelajaran dengan salam.
102
103
104
105
EVALUASI SIKLUS 2
I. Pilihan ganda
1. Sumber energi yang tidak bisa habis adalah
a. batu bara
b. minyak bumi
c. gas alam
d. sinar matahari
2. Contoh pemanfaatan energi alternatif adalah . . . .
a. memasak dengan kompor minyak tanah
b. menggunakan solar untuk bahan bakar mobil
c. menggeringkan pakaian dengan sinar matahari
d. mengeringkan ikan asin dengan oven
3. Mobil dapat memanfaatkan sumber energi alternatif dengan mengganti
bahan bakar bensin oleh . . . .
a. solar
b. alkohol
c. tenaga surya
d. LPG
4. Berikut ini kegiatan yang memanfaatkan energi angin adalah…
a. menyalakan kompor
b. menggerakkan perahu
nelayan
c. membuat bahan bakar
d. menggiling padi
5. Kekurangan dari penggunaan energi alternatif adalah….
a. penggunaan minyak bumi menjadi berkurang
b. tersedia sepanjang masa
c. membutuhkan teknologi yang tinggi untuk membuatnya
d. menghasilkan polusi udara
6. Kincir angin didaerah pedesaan yang belum terjangkau oleh listrik
menggunaakan energi alternatif berupa….
a. angin
b. air
c. panas bumi
d. nuklir
7. Pemanfaatan energi matahari sebagai sumber energi panas adalah….
a. membakar sampah
b. menjemur ikan
c. pemanasan air laut
d. pembuatan krupuk
106
8. Ada beberapa sumber energi sebagai berikut:
1) air terjun
2) angin
3) minyak bumi
4) sinar matahari
5) batu bar
Sumber energi yang merupakan energi alternatif adalah
a. 1, 2 dan 3
b. 1, 2 dan 4
c. 2, 3 dan 4
d. 3, 4 dan 5
9. Energi alternatif mempunyai keunggulan dibandingkan dengan energi
yang digunakan saat ini, yaitu…..
a. mahal
b. murah
c. sulit didapat
d. mencemari lingkungan
10. Air panas yang memancar dari dalam bumi disebut….
a. geyser
b. panas bumi
c. gletser
d. air panas
107
II. Esai
1. Energi cahaya matahari digunakan tumbuhan untuk…
2. Biogas dapat diperoleh dari pengolahan…..... hewan
3. Para nelayan menggunakan……… untuk mengerakkan perahunya
4. Untuk menjalankan berbagai alat-alat elektronik, energi matahari terlebih
dahulu diubah menjadi energi......
5. Pembangkit listrik tenaga uap memanfaatkan energi alternatif yaitu….
6. Untuk mengubah energi angin menjadi energy listrik digunakan alat yang
disebut….
7. Bahan bakar yang diperoleh dari penabangan sisa-sisa mahluk hidup
disebut bahan bakar….
8. Kincir angin tradisional masih dapat ditemui dinegara…
9. Perputaran baling-baling pd generator yang dipasang pada puncak menara
akan menghasilkan….
10. Energi alternatif tidak mencemari lingkungan karena….
11.
108
JAWABAN
I. Pilihan ganda
1. d. sinar matahari
2. c. menggeringkan pakaian dengan sinar matahari
3. c. tenaga surya
4. b. menggerakkan perahu nelayan
5. c. membutuhkan teknologi yang tinggi untuk membuatnya
6. a. angin
7. b. menjemur ikan
8. b. 1, 2 dan 4
9. b. murah
10. a. geyser
II. Esai
1. Fotosintesis
2. kotoran
3. energi angin
4. listrik
5. panas bumi
6. aerogenerator
7. fosil
8. belanda
9. listrik
10. tidak mengahsilkan zat-zat buangan ke lingkungan
109
110
111
112
113
Dokumentasi
Pelaksanaan Siklus 1
Guru mengabsen kehadiran siswa Tanya jawab siswa dengan guru
Guru membagi kelompok Siswa mempelajarai materi
Siswa mengerjakan soal ronde 1 Siswa mengerjakan soal ronde 2
114
Pelaksanaan Siklus 2
Guru melakukan apersepsi Guru menjelaskan secara klasikal
Pembagian kelompok Siswa sedang berdiskusi
Siswa mengerjakan soal ronde 1 Siswa mengerjakan soal ronde 2
115
116
117
118
DAFTAR SATUAN KREDIT KEGIATAN (SKK)
Nama : Eni Sugiarti
Nim : 11-13-084
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
No Nama kegiatan Pelaksanaan Keterangan Nilai
1. Orientasi Pengenalan
Akademik dan
Kemahasiswaan (OPAK)
STAIN Salatiga
26 – 27 Agustus 2013 Peserta 3
2. Orientasi Pengenalan
Akademik dan
Kemahasiswaan (OPAK)
Tarbiyah STAIN Salatiga
29 Agustus 2013 Peserta 3
3. Masa Ta’aruf (Masta)
IMM “Making an
Incerdible Youth
Generation”
6 September 2013 Peserta 2
4. Library User Education
(Pendidikan Pemakaian
Perpustakaan)
16 September 2013 Peserta 2
5. Grand Opening UK-UK
“What do you wanna be”
21 September 2013 Peserta 2
6. Sosialisasi 4 Pilar
Kebangsaan dan Seminar
Nasional “4 Pilar
Kebangsaan Untuk
Mempertegas Karakter
Ke-Indonesiaan”
24 Oktober 2013 Peserta 8
7. Sosialisasi Pancasila, 24 Oktober 2013 Peserta 8
119
UUD RI Tahun 1945,
NKRI dan Bhineka
Tunggal Ika
8. Sarasehan akbar
“ Komitmen Politik Islam
dalam Menata Arah Masa
Depan Bangsa Indonesia”
15 Maret 2014 Peserta 2
9. Seminar dan pelatihan
praktik kewirausahaan
“Entrepreneurs is the way
of live”
16 April 2014 Peserta 2
10. SIBA –SIBI Training
UTS Semester Genap
tahun 2014
2-3 Mei 2014 Peserta 2
11. Seminar Nasional LPM
Dinamika “Idealisme
Mahasiswa”
3 Juni 2014 Peserta 8
12. Seminar Nasional
“Entrepreneurship”
16 November 2014 Peserta 8
13. Seminar Nasional The Art
Of Teaching “ Guru
Sejati Menjadi Inspirasi
Lintas Generasi”
23 September 2014 Peserta 8
14. PLCPP XXIV “ PLCPP
sebagai Langkah
Rekonstruksi Karakter
Pandega dalam
Membangun Racana yang
Loyal dan Bermartabat”
26- - 29 September
2014
Peserta 2
15. Pentas seni dan budaya 9 Desember 2014 Peserta 2
120
“Melestarikan Budaya
melalui Seni dan
keterampilan” HMPS
PGMI
16. Seminar Nasional
“Perlindungan Hukum
Terhadap Usaha Mikro
Menghadapi Pasar Bebas
Asean”
Desember 2014 Peserta 8
17. Peresmian IAIN Salatiga 28 April 2015 Peserta 2
18. Lomba Juara 1 (Milad XII
LDK Ar Rasyid IAIN
Salatiga”
6 Mei 2015 Peserta 3
19. Seminar Nasional “Hak
Gender Kaum Difabel
Dalam Perspektif
Sosiologi Dan Hokum
Islam” HMPS AS
24 Desember 2015 Peserta 8
20. Seminar Nasional
“Implementasi Nilai-Nilai
Pancasila Sebagai
Benteng dalam Menolak
Gerakan Radikalisme”
10 Februari 2016 Peserta 8
21. Seminar Nasional
“Budaya Sebagai Attitude
Pendidikan”
31 Mei 2016 Peserta 8
22. Seminar Nasional
“Indonesia Budayaku
Indonesia Warisanku
2 Juni 2016 Peserta 8
121
122
top related