skrjps! diajukan kepada fakultas syariab hukum untuk...
Post on 02-Mar-2019
218 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUIZAKAT
(Studi Kasus Masyarakat Pasia Minang Kabau Perantauan)
SKRJPS! Diajukan Kepada Fakultas Syariab clan Hukum
Untuk Memenuhi Salab Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Islam
IP. 1273007
Oleh:
DESINASRIDA NIM: 203046 Hll688
Di Ba,vah Bimbingan
KOSENTRASI MUAMALAT
PROGRAM STUD! PERBANKAN SYARIAH
FAIWLTAS SYARIAH D•AN IIUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1428 H /2007111
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi berjudul PEMBERDA Y AAN EKONOMI MASY ARAKAT MELALUI ZAKAT
(Studi Kasus Masyarakat Pasia Minang Kabau Perantauan) telah diuj1lrnn dalam Sidang
Munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum Unuversitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta Pada 27 Maret 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu
syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam (SE!) pada Program Studi Muamalat
(Ekonomi Islam).
Jakarta, 27 Maret 2008
Mengesahkan,
Syariah dan I-lukum
Prof.Dr.H.
Nll'.150210422
PANITB. UJIAN
1. Ketua
2. Sekretaris
: Drs. Dja\vahir Hejazzicy. SH.JvLI\ NIP. !30 789 749
: Drs. Ahmad Yani. MA NIP. 150 269 678
3. Pernbimbing I : Drs. An\V'J.r Abbas. M. Ag NIP. 131 273 007
4. Pembimbing II : Gusniati, MA
5. Penguji I
6. Penguji II
: Dr. H.A Mukri Adj i MA NlP. 150 220 544
: Drs. H. Ahmad Yani, MA NIP. 150 269 678
IC., (. .....
~
.... )
('!"' ) I ~ ) I i~ I /""I
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulilah penulis panjatkan kehadiran Allah swt., karena
dengan rahmat dan hidayatnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
penulisan skripsi ini dengan baik sala\vat serta salam sen1oga tercurah kepada baginda
Nabi Muhammad sa\v, keluarga dan sahabatnya yang telah memberikan petunjuk
jalan untuk menempuh keselamatan dan kebahagiaan di dunia di akhirat.
Penulis menyadari rialam penulisan ini masih jauh dari sempurna, baik
penyusunan, penulisan, maupun isinya. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan
pengetahuan, pengalaman dan kemarnpuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, saran
dan masukannya sangat penulis harapkan.
IZasa terimakasih yang sebesar-be:sarnya penulis sa1npaikan kepada
berbagai pihak yang telah, baik langsung maupm1 tidak langsung, membatu penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini. Utamanya penulis haturkan terimakasih kepada:
l. Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma., SH.,MA., MM, selaku Dekan
Fakultas Syariah dan Hukum UJN SyarifHidayatullah Jakarta.
2. Euis Amalia, M.Ag., selaku ketua jurusan Muamalat Ekonomi Islam
Negeri Fakultas Syari'ah d,an Hukum UIN SyarifHidayatullahJakarta.
3. Drs.Anwar Abbas M.Ag., dan GmniatL MA selaku pembimbing, yang
telah rneluangkan waktl~ tenaga, dan pikirannya untuk membimbing
penulis dalatn penyelesaian skripsi ini.
4. AH Azharuddin Latif, M. Ag., selaku sekretaris Jurusan Muamalat
Ekonomi Islam Negeri Fakultac, Syari'ah dan Hukum UlN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
5. Ors. Djawahir Hejazziey, SH, MA, selaku ketua kordinator program
Non Reguler Fakultas Syari'ah dan Hukum VIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
6. Ahmad Yani, M.Ag, selaku 5;ekretaris kordinator program N'on
Reguler Fakultas Syari'f,h UrN SyarifHidayatullah Jakarta.
7. Bapah I{ Oyon sebagai penguntl BAZ Nagari Pasia Perantauan yang
telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
8. Seluruh keluarga kedua orang tua penulis yang terhormat, Ibunda
(Dasnizar) dan Ayahda (Nasrul) yang mendidik dan memberikan do'a
serta memberikan semangat. Dan kakak (1-Iendri, Widia, Rodi), serta
adik-adik yang kucintai dan kusanyangi karena Allah (Nefi, Syukra,
llham, Harif)
9. Kepada seluruh Staff bagian perpustakaan Syari'ah darr utama yang
telah 1nembantu penulis dalam n1e11yelesaikan skripsi ini
ii
IO. Seluruh teman-teman di Non Reguler Lili, Yanti, Ida, Irma, Olin, Lia,
Aini, Uud dan Mahdi. serta Guru Liqa dan teman Liqala1 yang selalu
kurindukan setiap pertemuan 1 x seMinggu.
Besar harapan penulis bahwa penulh;an ini dapat memberikan kontribusi
yang posilif bagi pihak-pihak yang memberikan, terutama bagi rekan-rekan
rnahasis\vi Fakultas Syariah dan Hukum Jurusan Perbankan Syariah, untuk
rnenambah Khasanah Ilmu perbankan Islam.
Penulis sangat sadar bahv.ra rnasih banyak sekali diperlukan
penyempurnaan, karena rnanusia bukanlah tnakhluk yang sempuma Demikian
scdikit pengantar dan ucapan terimakasih dari penulis. Atas sernua perhatian yang
diberikan penulis mengucapkan terimakasih.
iii
Wassala1n
Penulis
KATA PENGANTAR ..
DAFTARISI ...
BAB I. PENDAHULUAN
DAJITAR ISI
A. Latar Belakang Masalah ...
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ..
C. Tujuan dan Kegunaan Penulisan ..
D. Metode Penelitian .
E. Siste1natika Pcnulisan ....
lialaman
. ......... !
. .. iv
7
8
9
10
BAB II ZAKA T DAN PEMBERDA YAAN EKONOl\U MASYARAKA T
A. Konsep Zakat .. 11
I . Pengertian Zak at .. 11
2. Dasar Hukum .. 12
3. Fungsi dan Tujuan Zakat .. 14
4. Sumber dan Peruntukan Zak at .. 18
B. Pernberdayaan Ekonomi Masyarakat ... 24
1. Pengertian Pe1nberdayaan Ekonomi Masyarakat ... 24
2. Bentuk-Bentuk Pernberdayaan Ekonorni Masyarakat .... 26
C. Zakat Sebagai Salah Satu fustrumen Dalam Pemberdayaan
Ekonomi Masyarakat .. 30
iv
1. Manajetnen Zakat. ............................................ .
2. Pemberdayaan Zakat Dalam Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakat. ..
BAB ITT GAMBARANUMUMTENTANGMASYARAKATPASIA
MINANGKABAUSUMATERA BARAT
A. Sejarah Nagari Pasia ..
B. Struktur Demokrafis Masyarakat Pasia ..
30
34
37
39
C. Struktur Pemerintahan dan Kepemi1npinan Masyarakat Pasia 42
D. Kegiatan Masyarakat Pa:;'l ...
BAB IY Ar\ALISlS TERHADAP PENGELOLAAN
45
ZAKAT
MASYARAKAT PASIA PERANTAUAN DALAM UPAYA
PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT PASIA
A. Pengelolan Zakat Masyarakat Pasia dalam Upaya
Pemberdayaan Ekonotni Masyarakat Pasia .
l. Penghimpunan zakat. ..
2. Pengelolaan zakat. ..
B. Analisis Pengelolaan Zakat Masyarakat Minang Kabau di
Perantauan dalam Upaya Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakat Pasia .................. .
1. Pendapatan religi.
2. Pendekatan sosial..
v
48
48
55
68
69
70
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.
B. Saran ..
DAFT AR PUSTAKA .. . ............ .
LAMPIRAN ...... . ............ .
vi
76
77
79
81
A. Latar Belakang Masalah
BABI
PENDAHULUAN
Ekonomi Islam menyajikan pandangan Islam dala1n konteks aktivitas
ekonotni manusia. Dasamya ada dalam teks Al Quran yang suci sebagai petunjuk
bagi perilaku ekonomi manusia. Ekonomi [slam merupakan \Varisan yang kaya
dari pemikiran muslim untuk dibuka kembali meskipun kebanyakan dari hal-ha!
tersebut tidak bisa langsung diaplikasikan dalam \Vaktu yang sekarang tetapi
memberikan ladang yang subur untuk penyelidikan selanjutnya. membuka pintu
gerbang ke epistemologi yang berbeda.
Perkembangan ekonomi lslan1 belakangan ini dipengaruhi oleh bcberapa
faktor: perta1na : adanya ketidakpuasan yang sangat besar dala1n ha! penyelesaian
masalah-masalah ekono1ni dan cara-cara yang digunakan. Hal ini terbukti, balnva
sistem ekonomi dunia tidak dapat tne\vujudkan kesejahteraan tnasyarakat secara
sen1ata. Kedua: arti penting ekonomi neoklasik mempunyai dasar yang sempit
dan mempunyai asumsi yang tidak realistis ti~ntang n1anusia.
Ketiga: selama era kolonial terjadi, maka ajarannya inasuk ke dalam nilai budaya
penduduk setempa~ lembaga sosial dan teknologi lokal negara jajahan. Hal ini
secara sistirnatik mencoba untuk menghancurkan n1asyarakat tradisional dalam
kondisi terjajah dengan alasan bahwa sistim kapitalis lebih efisien dan lebih
produktif. Keenipat: ekono1ni intemasional timbul sebagai basil pemikiran
1
2
sei1nbangan antara keduanya tidak me1nberikan pelayanan keadilan persaingan
yang jujur. Mekanis1ne ekonon1i secara keseltuuhan telah dibuat untuk
mengabadikan hegomoni kemajuan industri, yang sekarang ini telah disadari
secara luas akan 1nen1ba\va benih kehancuran sendiri.
Analisis ekonomi konvensional beranggapan bahwa untuk manusia
cenderung men1entingkan diri sendiri, perhatian uta1na mereka 1nemperoleh
kepuasan hati dan pemenuhan kebutuhan, dan mereka memaksimalkan
kebutuhannya sebagai n1asyarakat di dunia. Sebagai akibatnya, diba\vah
kapitalisn1e perasaan ingin 1nen1entingkan diri sendiri dari individu dan bangsa
bangsa tidak hanya masuk aka! tetapi juga dianjurkan. Ditingkat perorangan,
me1nentingkan diri sendiri yang sebenarnya dan sikap individualis menunjukan
perhatian yang kecil kepada ken1ajua11 orang lain dan ken1ajuan yang telah
diterima dianggap sebagai hal yang layak. Secara rasional, dianggap sah dengan
se1npurna penggunaan penga\vasan terhadap keinginan untuk n1ementingkan diri
sendiri bagi individu maupun bangsa. Asurnsi ini secara luas dicela setiap hari
oleh tokoh penelitian dan penen1u iln1u sosial yang lainnya seperti psikologi,
sosiologi, dan antropologi.
Islam, 1nengenal sifat dualisme dari rnanusia. Manusia bersifat
n1e1nentingkan diri sendiri maupun kepentingan orang lain. Tidak bisa tidak,
bagaimana pun~ manusia terdorong untuk men1entingkan diri sendiri. Isla111
rnencoba untuk n1engontrol keegoisan manusia. Islain manganjurkan untuk
rneyalurkan keegoisan ke arah yang baik dan 1nencegah mereka melakukan
3
perusakan. Isla1n 1ne1nberikan n1otivasi kepad.a n1ereka yang inementingkan orang
lain dan mementingkan mereka untuk 1nenolong orang lain. Teori ekonomi Islan1
memberikan gambaran mengcnai sekior ketiga, di samping sektor pribadi dan
masyarakat umum, juga sektor sukarela. Islan1 1nengenal bahwa setiap individu,
di san1ping memenuhi kepentingannya sendiri, seharusnya juga men1ainkan
peranan dalan1 1nenyebarkan kebaikan dengan cara menolong orang lain. Islam
mengajarkan bah\va setiap orang bisa dan seharusnya n1emberikan sumbangan
untuk menciptakan masyarakat untuk lebih baik. 1
Tiga sektor di atas penulis tergerak untuk 1nembahas pengu1npulan zakat
yang telah dilakukan masyarakat Pasia untuk kesejahteraan saudara mereka yang
berada di perantauan maupun di daerah Pasia sendiri. Adapun cara yang te!aii
dilakukan selarna ini adalah dengan n1engurnpulkan zakat dari muzakki,
kemudian dana tersebut diberikan untuk keluarga kurang man1pu.
Al Quran dengan tegas inenyatakan bahwa barang siapa yang ingin
mernasuki persaudaraan Islan1, harus menegakkan shalat, dan rnembayar zakat
secara teratur. Kedua tindakan tersebut secara fundan1ental sama pentingnya.
Zakat kehilangan maknanya bila tidak timbul dari hati yang takwa dan perasaan
bersih tanpa mementingkan diri sendiri. Shala! tidak berarti jika tidak
menyebabkan perasaan dan sikap yang tuh.i.s untuk mewujudkan kesejahteraan
rnasyarakat yang mumi. Adanya pengaruh timbal balik yang dinan1is antara dua
1 Muhan1mad, Ekonomi Makro da/am Pn.1Jpektif Islam, Yogyakarta, BPFE Yogyakarta, 2004, Cet. Pertama, h. 32.
4
lembaga spiritual dan duniawi dalam masyarakat, Islam adalah perlambang
terdapatnya kesatuan batin agama dan ilmu ekonomi. Karena semangat moral di
belakang lembaga zakat diperoleh dari sumber spiritual abadi shalat, maka akibat
sosial dan ekonotnisnya bermanfaat, yang me.ngakibatkan pora ·sosial yang tinibul
bebas dari kekejaman kapitalisme yang mengerikan dan standardisasi masyarakat
komunitas yang memaksa. Keselarasan sosial yang menyerap segala hal inilah
yang rnembuat H.G. Wells n1engatakan dalarn The Outline of History~nya. "Islam
telah menciptakan suatu masyarakat yang lebih terbebas dari kekejaman dan
penindasan sosial yang meluas, bila dibandingkan dengan masyarakat manapun
yang pernah terdapat di dunia . .:
Tekanan yang sama pada zakat dan shalat tn.:aandakan kemajuan yang
sebenamya dalam masyarakat Islam. Dr. R. l:l. Marett dengan tepat menyatakan:
"Ketnajuan yang sebenarnya adalah ke111ajua.n dalam kederrnawana. sedangkan
kemajuan 1ainnya adalah nornor dua". Da1am. ha1 ini Aldous Huxley dengan nada
yang sa1na menyatakan menu!is demikianlah dunia ternpat tinggal kita ini suatu
dunia yang dinilai dari satu-satunya tolak ukur kemajuan yang dapat diterirna,
nyatanya berada dala1n ketnunduran, kernajuan teknoligi 1nernang cepat, tetapi
tanpa kemajuan dala1n amal kedennawanan, rnaka kemajuan teknik tidak
2 Sebagai mana yang dikutib oleh Abdul Mannan dengan bukunya teori dan prak1:ek ekonomi Islam, h. 257.
5
berguna. Kemajuan tcknologi hanya membr;rikan sarana yang lebih efisien untuk
menarik kembali kata-kata.3
Dibandingkan dengan pajak modem, zakat men1iiiki keuntungan tertentu
atas pajak, sekurang-kurangtiya dalatn tiga ha!. I'ertan1a penghindaran pajak
merupakan rnasaiah serius bagi pemungutan pajak modern. Banyak orang
berusaha rnenghindari pembayamn pajak penghasilan dengan mernberikan
keterangan palsu. Masalah praktek curang dalam hal zakat sangat kecil
kemungkinannya karena sifat rehgio-ekonominya. Zakat merupakan penyerahan
diri dengan sukarela kepada kehe:ndak Allah. Kedua, sun1ber utama zakat yang
merupakan kekayaan tertimbun dan tidak dugunakan, dipakai untuk tujuan yang
nudia. Melalui zakat ad3. Kemungkinan untuk mengali kekayaan tertin1bun untuk
din1anfaatkan bagi kesejahteraan mansyarakat yang lebih besar. Zakat merupakan
perintah ilahi, kerjasan1a yang iklas dari pribadi yang bersangkutan untuk
mengeluarkan kekayaannya yang tertimbun dapat terjadi. Pada sistim perpajakan
modem, kerja sama ini tidak akan n1udah terjadi karena tidak seorang pun yang
bersedia memberikan keterangan tentang rahasia hartanya yang tersernbunyi
kepada negara. Sesungguhnya zakat mencegah kecenderungan 1nenin1bun uang,
dan n1erupakan dorongan yang kuat untuk menginvestasi dalam tujuan produksi,
karena Islan1 men1perkenankan laba dan persekutuan.
3 Abdul Mannan, Teori Dan Praktek E.Konomi lsk1111, Yogyakarta, PT Dana Bhal.ii Wnkaf, 1993, h. 257 .
6
Tujuan zakat dan pokok pengeluarannya telah jelas dijeleskan dala1n kitab
suci Al-Quran. Pemerintah tidak diperkenankan mernbelanjakan uang yang
dipungut dari pajak Zakat dengan suka hatinya. Tetapi penghasilan yang dipungut
dari pajak dapat dibelanjakan n1enurut ·kehendak negara modern. Dipandang
secara en1pirik, pendapatan pajak tidak selalu dibelanjakan untuk tujuan produksi.
Sedangkan zakat tidak terasa seperti pajak penghasilan, karena pernbayaran zakat
merupakan perintah ilahi yang akan dibayarkan orang dengan sukarcla.
Hampir semua negeri yang ma ju menyerukan adanya program jaminan sosial.
Prof. Benham dalam bukunya, Econo1nics, 1nenyatakan: .. Negara \Vajib
memberikan jaminan ekonomi yang minin1um bagi se111ua \Varga negaranya ... "
Ungkapan yang biasa di&,'Unakan untuk ja1ninan minimum ekonomi ini adalah
jaminan sosial. Tidak ada perbedaan jelas dan tegas yang disepakati secara um urn,
antara jaminan S;Jsial dan aturan lainnya untuk mengurangi ketidak samaan,
seperti perawatan run1ah sakit, nasihat kedokteran, pengobatan dan pendidikan
cuma·cu1na, dan subsudi untuk kelas pelajar. Biasanya yang dimasukan ke dalam
aturan jaminan sosial hanyalah rencana untuk memberikan kesejahteraan
keuangan kepada orang yang menderita kcsukaran ekonomi. Program semacam
itu juga meliputi asuransi terhadap pengganguran dan si penderita sakit,
kompensasi bagi para pekerja yang mengalan1i kecelakaan ketika n1elakukan
pekerjaanya, bantuan melahirkan, tunjangan keluarga untuk anak~anak, pensiun
4 Sebagai mana yang dikutib olch Abdul Mannan dcng an bukunya teori dan praktek ek_'?nomi Islam, 11. 259.
7
untuk orang tua, janda, orang buta, mereka yang cedera dala1n perang, dan dalam
usaha terakhir bantuan nasional. 5
Untuk membantu kesejahteraan masyarakat khusus daerah Pasia yang
berada dalan1 taraf mlskin, 1naka -masyarakat perantau berusaha untuk
1ne1nberikan kebahaglaan kepada saudara yang kllrang mampu. Karena itu penulis
merasa perlu untuk mengangkat masalah ti~rsebut dalam skripsi yang berjudul
Pemberdayaan Ekonomi i\fasyarakat l\lelalui Zak.at (Studi l(asus
Masyaraka.t Pasia Perantau).
Mela!ui judul tersebut penulis be1n1aksud mr.nganalisa sejauh n1ana
perhatian masyarakat Pasia perantau ttrhz.dap orang miskin, di samping itu
penulisan skripsi ini juga bcrtujuan untuk 1ncmcnuhi salah satu syarat mencapai
gelar Sarjana Ekonomi Islam.
B. Pembatasan dan Pcruinusan Masalah
Untuk menghindari kesalahpahaman dan menciptakan kesatuan persepsi
pada masalah-masalah yang hendak dibahas dalam skripsi ini, maka penulis akan
memfokuskan ruang lingkup kajian pembahasan seputar pengelolaan dana zakat
1nasyarakat perantau kepada masyarakat n1iskin. Peru1nusan masalah akan
terbentuk dalam pertanyaan di bawah ini:
1. Bagain1ana peranan zakat dalam pemberda.yaan ekonomi masyarakat?
~Abdul Mannan, Teori dau Praktek Ekononri /slant h 266-267
8
2. Bagaimana pengelolaan zakat yang dilakukan masyarakat Pas-ia kaitannya
dengan pe1nberdayaan ekonomi masyarakat?
3. Sejauhmana efektifitas pengelolaan dana zakat serta kaitannya pemberdayaan
ekonomi masyarrikat yang dilakukan oleh tnasyarakat Pasia ?
C. Tujuan Dan Kegunaan Penulisan
I. Tujuan dari penelitian ini adalah:
a. Lebih mengenal berapa banyak masyamkat Pasia yang gemar
n1engeluarkan zakat kepada BAZ Nagari Pasia dan apa yang mendorong
mercka untuk mengeluarkan zakat ke daerah Pasia
b. Mengetahui pengelolaan dana yang dilakukan oleh an1it
c. Mengetahui cara an1il untuk mendapatkna zakat dari Muzakki
2. Kegunaan
Adapun kegunaan dari penulisan ini dapat dilihat dari dua sudut, pertania
dari sudut agama kedua kemanusiaan. Pada sudut agama, penulisan ini
1nempunyai kegunaan untuk men1berikan gan1baran pada masyarakat mengenai
Zakat, sedangkan dari sudut kemanusiaan, me1nberikan gambaran kepada
masyarakat perantau tentang 1nasyarakat pedesaan agar bisa rnembantu
masyarakat ya11g miskin. bagi masyarakat yang kaya agar mengeluarkan zakat
dari barta yang dimilikinya. J)e1ni ter~vujudnya kemajuan perekonomian
n1asyarakat Pasia.
9
D. Metodologi Penelitian
I. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digm1akan dalam penelitian ini adalah
a. Penelitian kepustakaan (Library Research). Yakni penulis berorientasi pada
studi literarur yang berhubungan dengan masalah yang dibahas, baik dari
Al Quran, Hadits, buku-buku Fiqih Mua'amalah, dan referensi lainnya yang
relevan dangan masalah yang akan dibahas.
b. Pcnelitian lapangan (Field Research)., yakni penclitian langsung yang dapat
berupa interviev,r dan data~data yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi
ini.
2. Teknik Pengelolaan dan Analisi~ Data
Tcknik pengolahan data dan analisis data pada pcnclitian ini adalah
dengan 1nengunakan pendekatan Deskriptif-Analisis, din1ana penulis berusaha
mengembangkan permasalahan secara rinci dengan didasari pada data~data
yang ada untuk kemudian dianalisa lebih jauh agar dapat diambil suatu
kesimpulan yang valid.
4. Teknik Penulisan
Teknik penulisan skripsi ini merupakan pada buku pedoman penulisan
skripsi Fakultas Sya11ah dan Hukum urn Syarif Hidayatullah Jakarta, yang
diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum tahun 2007. dengan
pengecualian, kutipan terjemahan al Quran dan Hadits ditulis satu spasi.
Referensi Al Quran ditulis pada ukuran pertama dalam daftar pustaka.
10
E. Sistimatikn Penulisan
Skripsi ini dibagi dalam lima bah, 1nasing~1nasing bah mengansung sub
secara sisti1natis, ditnaksudkan supa.ya dapat tne1nberikan gambaran yang jelas
tentang apa yang diuraikan, sehingga pcmbaca dapat memahami intinya dengan
mudah dan jelas. Ada pun sistimatika pembahasannya adalah sebagai berikut:
BAB! Pendahuluan, 1nenjelaskan tentang a.lasan pemilihan judul, pembatasan
dan perumusan masalah, tujuan dan kef,runaan penulisan, metode
penelitian dan tcknik pcnulisan.
BAB lI Zakat dan pen1berdayaan ekonomi masyarakat, 1nenjelaskan tentang
konsep zakat, Pemberdayaan ekonomi masyarakat dan zakat sebagai
salah satu pcnggcrak dalam pcmbcrdayaan ckonomi masyarakat.
BAB III Gatnabaran unuun tentang masyarakat pasia Bukittinggi Minang Sumatra
Barat, menjelaskan tentang Sejarah Nagari Pasia, Struktur pemerintah dan
kcpemirnpinan masyarakat Pasia.
BAB IV Analisis tcrhadap pengelolaan zakat masyarakat Pasia perantauan dalan1
upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat Pasia. menjelaskan tentang
penghimpunan, analisis pengelolaan
BAB V Penutup, merupakan bab yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
BAB II
Zakat Dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
A. Konsep Zakat
1. Pengertian Zakat
Secara etiinologi, zakat berasal dari kata an-nzHnzfivwun '\.Ya al-barokah H1a
katstoh al khair : pertumbuhan, berkah yang banyak. Dikatakan zakaa az-zar 'u
id::aanarnaa: tanaman itu tumbuh/berke1nbang dan zakaa fulaanun : orang
bertatnbah kebaikaimya. 1 Adapun Ra'ana menyatakan kata zakat berasal dari
bahasa Arama yang me1niliki a11i lebl.h spesifik daripad<.t sadaqah yang
diberikan dengan sukarela.2 Lebih jauh Jv1anan 1nendefinisikan sebagai yang
mensucikan dan yang 1nenumpuk.3
Sementara dalam pengertian termiloginya, zakat berarti :is111u11 liqadrin
min al-n1aal yusbrifu Ii asbnaafin mabsbuusbatin bi syaraaitbin : suatu nru.na
untnk sejumlah harta yang harus diberikan kepada ashnaf khusus dengan
beberapa persyaratan.4
1 Taqyudin Abi Bak.ri lbn Muhammad a/-I-Iusaini, Kifayal al-Akhyar, Semarang, Usal1a Keluarga, Juz 1, tth, h. 172
2 Ifan Mahmud Ra'ana, Sistim Ekonomi Pemerintahan Umar ib11 Khattab, Jakarta, Pustaka Firdaus, 1997, Cet ke 3 h. 75
3 Mannan, Ekonomi !slam: Teori dan Praktek, Islamic Economy Theory and Praktice, Terjemahan Potan ArifHarahap, Jakarta: Interrnasa, 1992, h. 256
4 Taqyuddin, Kifayat al-Akhyar, h. 17
11
12
Pada dasarnya zakat terbagi menjadi dua : Pertama, zakat yang
berhubungan dengan badan at.au disebut zakat fitrah. Kedua, zakat yang
berhubungan dengan harta atau zakat mal.
Menurut UU, 38/1999 penjelasan pasal 11, zakat harta adalah "bagian
harta yang disisiltkan oleh seorang Jnuslitn atau badan dengan ketentuan
agan1a untuk diberikan kepada yang berhak n1eneri111anya. " 5
Khan berpendapat, zakat mal ialah "thea111ount payable by a muslin1 on
bis nci wealth as part of bis religious obligation, mainly for the benefit of' the
poor and the needy.,. 6
Sedangkan Al1mad clan A\van menyebutkan sebagai '"sebuah kewa;iban
pe111bayaran, dikenakan alas muslinz dewasa dan anak-anak yang men1iliki
kekayaan telah 1nencukupi nisab. " 7
Menurut penulis zakat ialah n1en1berikan atau n1enyerahkan sejurnlah
harta tertentu kepada orang yang berhak dengan syarat-syarat tertentu.
2. Dasar bukum
Zakat inerupakan salah satu dari kcwajiban dan rukun Islam. Syari'at
hanya me\vajibkan zakat pada harta-harta tertentu saja dan telah
5 UU. No. 38/1999 Tenlang Pengelo/aan Zakat, Penjelasan Pasal J l
6 Muhammad Akram Khan, An Introduction to Islamic Ekonomics, Islamabad : Intemaslonal Institute of Islamic Thought and Institute of policy Studie11 Pakistan, 1994, first edition, h. 133
7 Ausaf Ahamad dan Kazim Raza Awan, Lectures C?l IslamicEkonomics, jeddah : International Institute oflslamic Thought, 1987, h. 444-445
13
menerangkannya secara rinci pada urnat 111anusia. Misalnya pada firman Allah
Subhanahu wa Ta 'ala : "A1nbillah ::akat dari sebagian harta 1nereka."
(At-Taubah: 103)juga finnan-Nya: "Tunaikan/ah Zakat." (Al-Bagarah: 43)8
Adapun ulama yang mengadakan perbandingan dari segi apakah harta itu
terlihat dengan nyata atau yang dapat disembunyikan oleh pen1iliknya. Mereka
1nen1bagi zakat kepada dua bagian yaitu :
1. Zakat harta yang nyata, seperti binatang temak dan hasil tumbuh-tumbuhan.
2. Zakat yang tidak nyata, seperti : Emas, perak dan harta perniagaan.
Perintah umum untuk melaksanakan zakat sudah dikelurkan oleh Allah
sebelurn Nabi hijrah ke !'v1adinah. Pada '.'faktu itu belun1 ditetapkan jenis-jenis
harta yang \Vajib dlzakatkan, begitu juga keadaan (ukuran) zakatnya. Hal ini
baru ditentukan kemudian, setelah Nabi hijrah kc Madinah yaitu tahun ke 2 H.
Yang berhak menerima zakat pun baru terbatas, pada fakir rniskin saja karena
ayat yang menetapkan ~hnaf yang delapan (Surat At Taubah ayat 60) baru
turun pada waktu sebelum hijrah rnasih bersifat suka rela.
Firn1an Allah : '" ' \ l.k. t...;. _,; 1"1 I y-"> _,; \ J > fi J I I Ji!• J o _,l.::;J I I_,..,; J
Artinya "Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjarnan
kepada Allah pinjaman yang banyak."
QS. 73 (Al-Muzzammil: 20).
8 Syaikh Kami! l\.1uhammad 'Uwaida, Fiqih IVanila Edisi Lengkap, Jakarta, Pustaka Al· Kautsar, 1998, h. 263
Dan Finnan Allah :
o :<"'I\·' ; '1 ~ 1 \I - .lib. · "SJ\ .U · · -'' .&I I .u...l .)-" y y ..HJ Y'""' 34! J U! ~ J . -
14
~I 0.l,) .ill1jJ
Artinya: Padahal n1ereka tidak disuruh kembali supaya 111enyembah Al1ah
dengan men1umikan ketaatannya kepadaNya (menja1ankan) aga1na
dengan lurus, dan supaya n1ereka n1endirikan shalat dan menunaikan
zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus.
QS. 98 (Al Bayyinah: 5)
Adapun yang berhak rnenerirna zakat fitrah adalah fakir-miskin, seperti
pelaksanaan zakat ma!. Pada \Vah.tu itu, karena perintah rnelaksanakan zakat
fitrah lebih <lulu dari turunnya surat At Taubah ayat 60.9
3. Fungsi Dan Tujuan Zakat
Islan1 dibangun atas lima rukun, yaitu syahadat bahwa tiada Tuhan selain
Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan~Nya, mendirikan shalat, membayar
zakat, puasa Ramadhan dan menunaikan haji ke Baitullah bagi orang-orang
yang n1ainpu. 10
Kelin1a rukun Islam itu sama kedudukannya antara satu dengan yang
lainnya dan dengan 1nudah dapat dipahami. Secara teoritis, sulitnya 1nernahami
dan rnengamalkan ke\vajiban zakat dapat dipahami karena ia merupakan suatu
') Zakiah Darajat, Seri Jlmu Fiqihjilid 1, Yogyakatta, 1995, h. 222
w Abi Abdillah, Muhammad Jbn Ismail Jbn Ibrahim al Birkhari, Juz II, h. 120
15
yang bertentangan dengan nilai manusia yang pada umumnya sangat mencintai
harta benda.
Tujuan zakat barn dapat dipahami dan diyakini apabila dalam jiwa
seseorang telah tumbuh nilai seperti ke:imanan, kemanusiaan dan keadilan.
Oleh karena itu al-Quran menggunakan kata sadakah sebagai pedoman dari
kata zakat tersebut, karena sadakah sebagai padoman dari kata zakat tersebut,
karena makna sadakah itu sendiri rnerupakan n1anifestasi atas pengakuan dan
pembenaran yang melahirkan keyakinan, sehingga timbul kesadaran untuk
memberikan sebagian dari harta yang disayangi itu dan bentuk zakat.
Zakat sebagai ibadah bidang harta benda (ibadah 1naliyah) yang diberikan
o!eh orang kaya kepada orang miskin. l-Iarta benda yang dizakati itu pada
hakikatnya adalah milik A11ah, dengan zakat itu seolah-olah harta itu diterima
kernbali oleh Allah meskipun secara lahiriah yang rneneritna harta itu fakir
miskin. Sebagaimana firman Allah surah at-Taubah ayat 104
..iii Z, 13 Gli~I :S..\;3 t-' '-le .)c '-ifal 1 JA! y ..iii;) i 1~,J\
~y I ylji\ ly
Artinya: Tidakkah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima taubat dari
hamba-hamba-Nya dan menerima zakat, dan bahwasanya Allah Maha
Penerima tau bat lagi Maha Penyayang. QS.9 (At-Taubah : 104)
Tentang proses silkulasi harta ini diperjelas Imam al Ghazali
16
Artinya : Sesungguhnya sadakah (zakat) itu sebelum sampai tangan orang yang
meminta (fakir miskin), terlebih dahulu diteri111a oleh Tuhan. 11
secara ekonomik, harta yang dizakati itu akan berputar secara sirnbiosis
antara orang kaya dan orang miskin dalam satu proses kegiatan ekonomi. Proses
sirnbiosis harta yang dikeluarkan sebagai zakat itu, dapat dhunpamakan sebagai
sistim ekonomi dan ptJlitik bantuan dari negara-negar kaya kepada negara-
negara miskin, pada umumnya bantuan negara-negara miskin yang menerima
bantuan itu dapat meningkatkan income dan laju pertumbuhan ekonon1inya.
Pembayaran zakat oleh orang kaya untuk orang miskin akan memberi
keuntungan dan memberi efek positif bagi berbagai pihak (n1ulti plier ejfi:ct),
karena 7..akat akan n1enumbuhsuburkan kchidupan sosial ekonomi masyarakat
secara adil dan merata dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi n1asyarakat,
oto111atis akan melancarkan perputaran modal dan meningkatkan pertumbuhan
perekonomian pada umumnya.
Yusuf al-Qardawi membagi tiga tujuan zakat yaitu: dari pihak para \Vajib
zakat (Muzakki), pihak penerima zakat (Ashnaf delapan) dan dari kepentingan
masyarakat (sosial). 12
Tujuan zakat bagi pihak mw.akki antara lain untuk menyucikan dari sifat
bakhil, rakus, egoistis dan sejenisnya, melatih jiwa untuk bersikap terpuji seperti
11 Dadawi Thabanah, Asnar al Sha um al Zakat, ~jnah Nasyru Tsaqnfal al Islamiyyali, Mesir, 1356 H, h. 217
12 YusufQaradhawi, Fatwa-fatwa ko11tm1pora, Jak:i.rta, Pustaka Al-kautsar, h.102
17
bersyukur atas nikmat Allah, rnengobati batin dari sikap berlebihan mencintai
harta sehingga dapat diperbudak oleh ha1ta itu sendiri, menurnbuhkan sikap
kasih sayang dapat diperbudak o!eh harta i1u sendiri, menumbuhkan sikap kasih
sayang kepada sesama, men1bersihkan nilai harta itu sendiri dari unsur noda dan
cacat13 dan melatih diri agar menjadi pe1nurah dan berakhlak seperti akhlak
Tuhan yang Maha Pemurah, serta menumbuh kembangkan harta itu sehingga
memberi kebcrkahan bagi pcn1iliknya. Sedangkan bagi penerin1a zakat,
antaralain untuk mcmcnuhi kcbutuhan hidup, terutama kcbutuhan primer sehari-
hari, dan tersucikannya hati mereka dari rasa dengki dan kebencian yan sering
menyelimuti hati mereka melihat orang kaya yang bakhil. Selanjutnya ak.an
muncul di dalam jiv./a mereka rasa simpatik, honna~, serta rasa tanggung j<nvab
untuk ikut incngamankan dan mcndoakan kcsclamatan dan pcngcmbangan harta
orang kaya yang pemurah.
Adapun tujuan zakat dilihat dari kepentingan kehidupan sosial antara lain
kepentingan kehidupan sosial, antara lain bah\va zakat bemilai ekono1nik,
inerealisasi fungsi harta sebagai alat perjuangan mcnegakkan agama Allah (jihad
Ji sabi/il/ah
13 H.R. Muslim dan Turmudzi, .. sesungguJmya Allah itu sangat baik, maka dia tidak me11erilna se~11ai11, kecuali yang baik pula juz III, h. 11
18
4. Somber Dan Peruntukan Zakat
A. Somber Zakat
Para Ulama Islam sepakat bahwa zakat hanya di\vajibkan kepada seorang
muslim dewasa yang \Varas, n1erdeka, dan merniliki kekayaan dalam jumlah
tertentu dengan syan.tt-syarat tertentu pula i-i
Zakat itu di\vajibkan berdasarkan ayat-ayat yang jelas dan hadts-hadts
yang shahih, yang kesen1uanya menegeskan bahwa zakat itu \Vajib dan
wajlbnya itu sudah dipraktckkan oleh genorasi demi gcncrasi, dapat ditclusuri
scjarah baik berupa pendapat tentang rnat;nya penerapannya dan diungkapkan
oleh ajaran Islan1 sendiri oleh karena itu orang yang tidak menyuka1 hal itu,
bukan karena baru 111engenal fslam maka orang itu berarti kafir dan telah
mcmbuang Islam dari pundaknya. Para ulama juga sepakat bah\va 7.akat tidak
dhvajibkan kepada bukan muslim. Karena zakat adalah anggota tubuh Islam
yang paling utama dan karena itu orang kafir tidak mungkin diminta
mclengkapinya, serta bukan pula hutang yang harus dibayamya setelah masuk
Islam.
Pada dasarnya zakat hanya dibagi menjadi 2 bagian saja, yaitu zakat fitrah
dan 7..akat ma!. Untu]c zakat fitrah, sumber, ketentuan, kadar dan \Vaktunya
14 Abi Abdullah Muhammad bin Ismail al Bukhari, Shahih Bukhari, (Daar Nah!u al Nii!, tth), juz, l h. 130
19
sudah Allah tentukan sangat jelas, tidak seperti :zakat mal yang mempunyai
beberapa sumber, antara lain
l. Basil tanaman (buah-buahan dan biji-\lijian)
2. Emas dan perak
3. Binatang ternak (unta, sapi, kerbau, kambing, dan sejenisnya)
4. Perusahaan perdagangan, pendapatan dan jasa
5. Penghasilan tetap
6. Zakat pcrusahaan (yang terkcna zakat adalah karya\vannya bukan badan
huku1nnya)
7. Zakat profcsi, (ketentuannya sama dengan zakat harta kekayaan yaitu
setara dengan 94 kg emas murni dalan1 I tahun.
Dari kc 7 sumbcr zakat ma! ini rncn1punyai pcrhitungan masing-masing
yang berbeda tetapi sama dalam jangka \Vaktu yaitu da1an1 ukuran 1 tahun
kepe1nilikan.
B. Peruntukan Zakat
Zakat men1punyai kedudukan yang penting, karena itu mempunyai
Afzalurrahman menegaskan bahwa kelornpok yang berhak menerima zakat
adalah dinyatakan dalam kitab suci aI-Quran dan oleh karena it~ negara tidak
mempunyai otoritas untuk mengunakan dana zakat selain dari pada untuk
kepentingan delapan asnaf yaitu :
20
a. Golongan Fakir
Golongan yang memiliki harta namun kl!butuhan hidup mereka lebih banyak
dibandingkan harta yang mereka miliki, 14 atau orang yang sehat dan jujur,
tetapi tidak mcmpunyai pekerjaan sehingga tidak mcmpunyai penghasilan.
Fakir juga berarti orang yang tidak men1punyai harta dan usaha yang k--urang
dari Yi kecukupannya serta tidak ada orang yang berke\vajaban memberi
belanjanya. Selaras dengan definisi ini. Taqyuddin Abu Bakar menyatakan
fakir ialah tiada harta maupun pckerjaan baginya atau baginya harta dan
pekerjaan tetapi tidak mencukupi kebutuhannya misa!, scorang
membutuhkan 10 dirham tetapi ia hanya memiliki 2 dirham. '~ Secara
ringkas kata fakir melipututi semua orang Tniskin, orang tua, orang cacat
(sakit) dan orang yang tidak bcrpcnghasilan scpcrti yang telah discbutkan
oleh Islam, yaitu orang yang menjalankan tugas berkaitan dengan agama
Islam seperti pelajar, guru, mubaligh Islrun yang tidak mempunyai \Vaktu
lagi untuk bekerja memperoleh penghasilan serta orang yang tidak
1nempunyai pekerjaan. 16
b. Golongan Miskin
14 Muhammad Akram Klrnn. h.133
15 Taqyudin Abi Bakri lbn Muhammad al Husaini, Kifayat al Akhyar, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1997), cet ke 3, h. 75
16 Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam, jilid 3, PT_ Dana Bhakti Wakaf, Yogyakarta, 1996 h. 297.
21
Untuk golongan ini ada baiknya jika me:mbandingkan definisi dari 4 rnazhab
sebagaimana dituiis Rasyid :
(Mazhab Hanafi dan Maliki) orang ya" tidak mempunyai sesuatu apapun.
(lvfazhab Harnbali) golongan yang n1c1npunyai harta Vz kepcrluannya atau
lebih tetapi tidak mencukupi. (Mazhab Syaji '!) golongan yang mempunyai
harta atau usaha sebanyak 'l2 kecukupannya atau lebih, tetapi tidak sampai
menutupi. Masa kecul..--upan dibatasi sampai dengan usaha 62 tahun. Jika
scseorang dapat mcmenuhi nafkahnya sampai dengan usia terscbut maka
n1aka ia dikatakan kaYa dan tidak boleh diberikan zakat inilah dinamakan
kaya dengan harta. J\dapun kaya dengan usaha, seperti orang yang
me1npunyai penghasilan tertentu setiap harinya atau seliap bulan. Apabila
suatu hari pcnghasilannya tidak mcncukupi, maka orang tcrsebut bolch
menerima zakar. Rumah~ perkakas rumah, pakaian bukanlah sebuah
kekayaan artinya hal ini tidak menghalangi seseorang dari keadaan yang
tergolong miskin atau fakir. 17
Dari kecmpat defenisi yang ditawarkan, ada perbedaan pandangan diantara
keempat n1azhab. Dua mazhab yaitu, Hanafi dan Maliki mengartikan
kemiskinau lebih buruk dibandingkan kefakirn. Berbeda dengan Hambali
dan Syafi'i yang memandang sebaliknya-kefakirau lebih buruk dari pada
17 Sulaiman Rasyid, Fiqih /slam. Bandung, Sinar Baru, 1990, h.185w 197
22
kemiskinan. Terlepas dari sen1ua itu, keduanya merupakan suatu keadaan
yang memberikan legitimasi atas kewajiban menerima zakat. 18
c. Golongan Amil Zalrat
Ibrahim Lubis dalam bukunya Ekonomi !sla1n Suatu Pengantar, amil adalah
orang yang bertugas n1engurus zakat, sedangkan ia tidak diberi upah.1:>
Berbeda dengan Ibrahim, Afzalurrah1nan mendefenisikan amii sebagai
pengumpul (collector) yang meliputi se1nua pega\vai baik pengumpul,
distributor, akutan, pengawas yang tnenguasai administrasi dan pengelolaan
zakat.20
d. Golongan Muallafah Al- Qulub
Goongan yang dipandang 11cgara, bah\va jika negara diberi z.akat maka
keyakinan mcrcka akan Isla111 akan scmakln bcrtambah. Taqyuddin Abu
Bakar membabri golongan ini menjadi dua yaitu : a. Muslim dan b. Kafir.21
Untuk golongan pertama, maka zakat diberikan kepada Muallaf al Qulub
guna meningkatkan keyakinan mereka akan Isla1n. Dalam beberapa
kesempatan, Rasulullah memberi hadiah kepada utusan yan datang ingin
masuk Islam. Dana ini diambil dari dana zakat. Hal ini dilakukan Rasulullah
!S Ibid., h. 200
19 Ibrahim Lubis, Ekouomi ls/am Sual/1 Pengantar, Jakarta, Kalam Mualia, 1994, h. 730
10 Afznlurrahman, Doklrit1 Eko11omi Islam Ill, h. 301
21 Taqyuddin Bakri Ibn J\..1uhammad al tlusaini, Kijayal al Akhyar, h. I 99
23
sebagai upaya penyebaran Islam. Sedangkan untuk golongan kafir. tiada
baginya zakat kecuali golongan ini rnenolak kekafirannya.
e. Golongan Riqab
Menurut tiga in1am yaitu, Hanafi, Harnbali dan Syafi'i scbagaimana ditulis
Rasyid, riqab ialah hamba yang dijanjikan tujuannya bahwa ia boleh
menebus dirinya. 22 Fungsi zakat baginya adalah untuk memerdekakan
dirinya. Inilah salah satu cara Islam untuk: menghapuskan perbudakan.
scjalan dcngan perkcmbangan zakat, perbudakan dihapuskan melihat banyak
ha! asasi manusia disele\vengkan (buman right abusernenl), oleh karena itu
alokasi dana zakat pacL.1. sektor ini, diberikan untuk menolong buruh-buruh
~i;lgar lebih berketnbang. 23
f. Golongan gharim
Golongan yang berhutang dan tidak 1na1npu melunasi hutang-hutangnya,
Syafi'i terbagi tiga macarn bentuk gharim sebagaimana ditulis Rasyid: (1)
Orang yang berhutang karena nwndamaikan 2 orang yang sedang
berselisih, (2) Orang yang berhutang w1tuk kepentingan dirinya sendiri
pada keper[uan yang mudah atau yang tidak mudah, tetapi fa sudah tobat,
(3) Orang yang berhutang karena menjamin hutang orang lain. 24
22 Sulaiman RasyidT Fiqih Islam III, h, 57
23 Afr.alurrahman, Dol.irin Eko11omi Islam, h. 63
24 Sulaiman Rasyid, Fiqih Islam, h. 63
24
g. Golongan ti Sabilillah
Kata ini memiliki arti luas yang pengertiannya berubah sesuai kondisi, \Vaktu
dan kebiasaan. Fi Sabilillah n1eliputi banyak perbuatan seperti menolong
orang miskin, mcmbangun sarana pendidikan, bcrperang me1nbela agama,
mencari ilmu dan lain sebagainya. Selama perbuatan yang dilakukan demi
menegakkan nama Allah maka hal itu tennasuk ke dalam katagori
fisabilil/ah. Fisabililah juga dapat mencakup pengeluaran pembangunan
jembatan dan bcntcng~benteng (bagunan-bagunan) yang bermanfaat bagi
orang-orang miskin25
h. Golongan Ibnu Sabil
Seseorang yang menderita dalam pcrja!anannya tetapi ia tidak dapat
mcngunakan hartanya karcna jauh dari rumahnya. Ia mc1ncrlukan bantuan
untuk menyempurnakan perjalanannya yang bukan untuk tujuan yang
diharomkan.
~· Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
l !. Pengertian Pemberdayaan ekonomi Masyarakat
\ Pemberdayaan menurut bahasa berasal dan kata daya yang berarll tenaga
\ \atau kel..-uatan, pemberdayaan adalah upaya yang membangun daya masyarakat
25 Afzalur Rahman h. 306
25
dengan mendorong, 1nemotivasi dan membangkitkan kesadaran akan potensi
yang dimiliki serta berupa untuk mengembangkannya26
Pemberdayaan diarah guna 1neningkatka11 ekonorni Masyarakat secara
Produktif sehingga mampu menghasilkan nilai tambah yang tinggi dan
pendapatan yang lebih besar
Upaya peningkatan ke1nampuan untuk menghasilkan nilai tambah paling tidak
harus ada perbaikan akses terhadap cmpat hal, yaitu akses terhadap
su1nberdaya, akscs tchadap teknologi, akscs tcrhadap pasar dan akses terhadap
permintaan. 26 Ekonomi masyaral:at adalah segala kegiatan ekonomi dan upaya
n1asyarakar untuk memenuhi kebutuhan hidupnya (basic need) yaitu sandang,
pangan, pa pan, kesehatan dan pendidikan. 2•1
Dcngan dcmikian dapat disimpulkan bah\va pcrbcdayaan ckonomi
masyarakat merupakan satu upaya untuk meningkatkan ken1arnpuan atau
potensi masyarakat dalarn kegiatan ekonorni guna memenuhi kebutuhan hidup
serta meningkatkan kesejahteraan mereka dan dapat berpotensi dalam proses
pe1nbangunan nasional.
26 Mubyarto, Afemba11gun Sistim Ekonomi,cet.J, Yogyakarta, BPFE, 2000, h.263
26 Erna Erawati Cholitim danJuni Tamrin (ed), Pemberdayaan dan Rejleksi Finansial Usaha Kecil di Indonesia, Bandung, Yayasan Akita, 1997, h. 238
27 Gunawan Sumadinillgrat, Pemberdayaan Masyarakat dan Jaringan Pengaman Sosial, Jakarta, Gramedia Pustalca Utama, 1999), cet 1, h. 66
26
2. Bentuk-bentuk Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
Dalam upaya peningkatan taraf hidup masyarakat, bentuk pemberdayaan
yang tepat sasaran sangat diperlukan, bentuk yang tepat adalah dengan
membcrikan kese1npatan kepada kelompok miskin untuk mercn:canakan dan
melaksanakan program pembangunan yang telah mereka tentukan. Disamping
itu masyarakat juga diberikan kekuasaan untuk rnengelola dauanya sendiri,
baik yang berasal dari pemerintah maupun dari pihak amil zakat, inilah yang
membcdakan antara partisipasi tnasyarakat dengan pembcrdayaan masyarakat.
Perlu difikirkan siapa yang sesungguhnya menjadi sasaran pemberdayaan
masyarakat, sesungguhnya juga memiliki daya untuk me1nbangun, dengan
demikian memberikan "kail jauh lebih tepat daripada tnemberikan ikan". Desa
ini good govcrmancc yang tclah di clu~clukan sebagai suatu pendckatan yang
dipandang paling rclevan, balk dalam tataran kepemerintahan secara luas
maupun dalam menjalankan fungsi pembangunan.
Good govern1ance adalah tata pemerintahan yang baik merupakan suatu
kondisi yang menjalin adanya proses kcsejahteraan, kcsamaan, kohesi, dan
keseimbangan peran, serta adanya sa.ling mengontrol yang dilakukan
komponen pemerintah, rakyat dan usahawan su\vasta.28
Dalam kondisi ini mcngetengahkan ada 3 pilar yang harus di perlukan
dalan1 proses pemberdayaan masyarakat. Ketiga pilar terscbut adalah
2s Ambar Teguh Sulistiyani, Kemitraan dan /l.1odel··model Pe1nberdayaa11, Yok')'akartn, Gava Media, 2004, h. 76
27
pen1erintah, swasta dan rnasyarakat yang hendaknya menjalin hubungan
ke1nitraan yang selaras.
Tujuan yang ingin dicapai dari pemherdayaan adalah untuk membentuk
individu dan rnasyarakat rnenjadi mandiri, ~ kemandirian tersebut me1iputi
kemandirian berpikir, bertindak dan mengendalikan apa yang mereka lakukan
tersebut pemberdayaan masyarakat hendaknya mengarah pada pembentukan
kognitif masyarakat yang lebih baik, untuk rnencapai kemandirian masyarakat
diperlukan sebuah proses
.'-\da dua upaya supaya pemberdayaan ekonomi n1asyarakat bisa
dijalankan, diantaranya pertama memper~;iapkan pribadi masyarakat menjadi
\Virausaha. Karena kiat Islam yang p~rtama dalam mengatasi rnasalah
kemiskinan adalah dcngan bckerja. Dengan membcrikan bckal pelatihan,
karena pelatihan merupakan bakal yang arnat penting ketika akan memasuki
dunia kerja.
Program pembinaan untuk rnenja<li seorang \Viras\vasta ini dapat
dilakukan melalui beberapa tahap kegiatan~ diantaranya29
1. Memberikan batuan motivasi moril
Bentuk motifasi moril ini berupa penerangan tentang fungsi, hak dan
kewajiban tnanusia dalam hidupnya yang pada intinya manusia
diwajibkan beriman, beribadah, bekerja, dan berikhtiar dengan sekuat
29 Musa Asy'ari, Islam, Etos KeJja dan Pemberdayaan {!.Konomi Umat, Klaten, Lesfi Institusi Logam, 1992, h. l 41
28
tenaga sedangkan hasil akhir di kembalikan kepada dzat yang maha
pencipta. Bentu-bentuk motifasi modi ini dilakukan melalui pengajian
umum I bulanan, diskusi keagan1aan dan lain-1ain.30
2. Pclatihan usaha
Melalui pelatihan ini setiap peserta diberikan pemahaman terhadap
konsep-konsep ke\virausahaan dengan segala macam seluk beluk
pennasalahan yang ada didalarnnya. Tujuan pelatihan ini adalah untuk
memberikan wawasan yang lcbih mcnyeluruh dan aktual sehingga dapat
menumbuhkan motivai terhadap rnasyarakat disamping dili<trapkan
rnemiliki pengetahuan teknik ke\'.irausahaan dalam berbagai aspek.
Pelatiahan sebaliknya diberikan l•;!bih aktuai, dengan mengujikan
pcngclolaan praktck hidup bcnvirausaha, baik oleh mcrcka yang mcmang
bergelut di dunia usaha, atau contoh-contoh konkrit yang terjadi dalam
pktek usaha. Melalui pelatihan semaca111 ini diharapkan dapat mencennati
adanya kiat-kiat tcrtentu yang harus ia jalankan, sehingga dapat dihindari
sekccil mungkin adanya kegagalan dalam pengernbangan kegiatan
wirausahanya.31
3. Pennodalan
3G Sudjangi ct. Al Model Pendekalan Agama Dalam Perrge11tasa11 Kemiski11an di Kotm11adya,
Badan Litbag Agama, Depagri, Jakarta, 1997, h. 48
31 M. Dawaman Rahardjo, /slam dan Transjormasi Sostal Ekonomi, Jakarta: Lembaga Studi Agama dan Filsafat, 1999, h. 295
29
Pennodalan dalam bentuk uang merupakan salah satu faktor penting
dalam dunia usaha, tetapi bukan yang terpenting untuk mendapatkan
dukungan keuangan, baik perbankan maupun dana bantuan yang
disalurkan mclalui kemitraan usaha lainnya.
Penambahan modal dari lembaga keuangan, sebaiknya diberikan, bukan
untuk modal a\val, tetapi untuk modal pengembangan, setelah usaha itu
dirintis dan menunjukan prospeknya yang cukup baik, karena jika usaha
itu belum n1cnunjukan pcrkembangan profit yang baik, sering kali bank
tidak akan memberikan pinjaman.
Bentuk pe1nberdayaan yang kedua adalah dengan pendidikan, kebodohan
adalah pangkal dari kemiskinan oleh karenanya untuk mengentasku.u
kcmiskinan dalam jangka panjang adalah dari sch.tor pcndidikan, karcna
ken1iskinan ini kebanyakan sifatnya tun1n-te1nburun, di1nana orang tuanya
miskin maka tidak mampu untuk menyekolahkan anaknya, dan anak yang
bodoh akan rnenambah daftar angka kemfrkinan kelak di ken1udian hari.
Bentuk pembcrdayaan di sektor pendidikan ini dapat disalurkan mclalui
dua cara pertama pemberian beasiswa bagi anak yang kurang mampu, dengan
diberikannya beasis\va otomatis mengurangi beban orang tua dan sekaligus
meningkatkan kemauan belajar, kedua penyediaan sarana dan prasarana, proses
penyalurannya adalah dengan menycdiakan tempat-tcmpat bclajar baik itu
tempat belajar fonnal maupun tempat-te1npat belajar non fonnal, atau paling
tidak dana yang di salurkan untuk pendidikan ini selain untuk beasiswa juga
30
untuk pemenahan fasilitas sarana dan prasarana belajar, karena sangat tidak
n1ungkin n1enciptakan seorang pelajar ya.ng berkualitas dengan sarana yang
minim.32
C. Zakat Sebagai Salah Satu Instrumen Dalam Pemberdayaan Ekonomi
Masyaral<at.
1. l\'fanajcmcn 7.Atlrnt
A. Perencanaan Zakat
Sudah sejak lama konsep zakat di yakini mampu memberantas
kemiskinan, dala1n run1usan fiqih zakat kcrap kali disebut sebagai pengabdian
kepada Allah dalam bentuk pembelajaran de!a1n teologi konteporer disebut
sebagai ibadah yang mcngandung dimcnsi sosia1, karcna merupakan
manifestasi hubungan sesama manusia dengan prinsisp mentransfer harta dari
si kaya ke yang n1iskin.
!stilah zakat sendiri mempunyai makna ganda pertan1a membersihkan hati
atau ji\va kcdua me1nbcrsihkan harta seseorang «karena dalam harta seseorang
terdapat hak bagi yang miskin" (Al Dzariat :19). Dengan membersihkan harta
itu dari hak orang laln maka hati seseorang akan terbers1hkan pula.
Melihat arti penting zakat baik bagi diri muzakki maupun untuk
kemaslahatan masyarakat, semestinya masyarakat muzakki bcrsegera untuk
32 Ambar Tcguh Sulitiyani, Kemitraan dan Aiode/-}vfodel Pemberdayaan, h. 204
31
membayar zakatnya, tetapi kenyataannya lain, para muzakki seolah-olah tidak
tau tentang kewajiban berzakat dan berpangku tangan melihat kesenjangan
sosial yang ada. Dengan demikian memaksa pihak pengawas (Amil) bekerja
kcras dalam mcnjalankan tugasnya untuk mengumpulkan zakat. Oleh karcna
itu pihak amil zakat harus marnpu membuat pendekatan yang dapat
me1naksimalkan pendapatan dan pendekatan tersebut harus berorentasi kepada
kemaslahatan n1asyarakat. 33
B. Pengelolaan Zakat
Zakat, shadaqah clan infak itu sama artinya, paling tidak esensinya, baik
da!an1 al Quran n1aupun Hadits, bahkan dasar hukum zakat pun yang tercantun1
dalan1 surat At-Taubah ayat 60 tidak memakai istilah zakat rnelainkan
shadaqah. Zakat adalah shadaqah yang sifatnya \Vajib, berdasarkan kctcntuan
nisab dan haul dan diberikan kepada yang rnenerirna yakni 8 asnaf seperti yang
tercantum pada surat At-Taubah ayat 60. baik zakat maupun shadaqah
keduanya termasuk dalam pcngertian in.fi1k, yaitu bagian yang di belanjakan
dari harta seseorang untuk kemaslahatan uinum atau mcmbantu yang lernah.
Hingga kini belum ada yang komprehensif menangani iuasalah zakat ini,
ldta tidak bisa mengetahui berapa jumlah muzakki pada satu daerah, kepada
siapa zakat itu disalurkan, berapa rata-rata pendapatan 1..akat pertahun, siapa
saja yang botch menjadi amil, clan masih banyak pertanyaan-pertanyaan lain
33 M. Dawarman Raharjo, Islam dan Tranformasi Sosial 1£konomi h. 325
32
tentang zakat yang belum dijawab. Oleh karena itu sudab waktunya melakukan
suatu sistern untulc menja\vab masalah yang berkaitan dangan zakat.
Pola pengun1puJan zakat hingga saat ini telah mengalami 3 evaluasi,
pertama dilakukan secara individual dan arnilnya prak-tis tidak ada dan
kalaupun ada bersifat lokal atau pun perorangan, 1nisalnya ulama dan kyai.
kedua adanya pengurus/ amil, na1nun hanya bersifat pada jangka waktu tertentu
dan dan kemudian di bubarkan kctiga pada tahap ini pemerintah sudah mulai
turun tangan dalam pcmbcntukan badan amil zakat, tetapi pemerintah hanya
bertindak sebagai pembina saja sedangkan pelaksanaannya masih dilakukan
oleh LSM.
Dari tiga evaluasi tersebut kita bisa rr1elihat perkembangannya terutama di
cvaluasi kc tiga karcna selain zakat fitrah dan zakat ma!, icrnbaga amil juga
berhasil rnengumpulkan zakat karya\van profesi juga perusahaan.dengan
dijadikannya pe1nerintah sebagai pe1nbina sebuah LSM yang berperan sebagai
amil zakat scmestinya pihak LSM bisa m'e1naksimalkan pendapatannya dalam
menjaring muzakki. Karena pemerintah tidak bisa bcrtindak sebagai pelaksana
amil zakat, hal ini dikarenakan zakat adalah kewajiban sebuah agama yang
bersifat suka rela sedangkan pajak kewajiban negara tanpa pandang agama,jadi
pemerintah tidak bisa bertindak sebagai pclaksana dengan salah satu alasannya
adalah kemajemukan I kekeraga1nan agama di Indonesia ini.34
C. Penga\vasan dan evaluasi
34 Musa Asy'ari, Is!run, Etos Kerja Dau Perdayaau Eko11011ri Umat, h.254
33
Telah jelas pengertiannya bahwa zakat itu dimaksud untuk me1nbangun
manusia, yang dulunya mustahik menjadi muzakki dengan proses perencanaan
dan pengelolaan yang tepat, namun demikian pembangunan manusia ini tidak
scmudah membalikan tclapak tangan. Hanya dengan menyalurkan zakat kcpada
mustahik itu tidak akan menurnbuhkan hasil seperti yang diharapkan tanpa
adanya penga\vasan dan evaluasi oleh kar•ena itu pengawas juga menjadi salah
satu faktor yang penting dalam proses pernbayaran masyarakat.
Pcnga\vasan ini sifatnya 2 arah, perta111a pengawasan bagi pihak amil,
agar jangan sampai penga\vas menyalah gunakan ~ana zakat yang terh.llmpul.
Kedua penga\';asan bagi pihak mustahik, penga\vasan ini meliputi beberapa ha!
antaralain. Penga\vasan dana zakat, kemmnpuan mustahik dalam mengunakan
dana zakat dan kcscsuaian antara bcntuk pcmbcrian dengan perrnasalahan yang
dihadapi.
Dengan adanya penga\vasan ini diharapkan dana yang tersalurkan kepada
pihak mustahik benar-benar dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhannya dan
akhirnya dapat mcningkatkan kcscjahteraan n1asyarakat.
Sampai kapankah pemberdayaan penyaluran dana harus dilakukan
pemberdayaan tidak bersifat selamanya 1nelainkan sampai target n1asyarakat
1nampu untuk: rnandiri. 35 Dan kemudian di lepas untuk mandiri.
Mcski sudah mandiri hams tetap dipantau agar kondisi dan kemampuan terns
meningkat dengan cara mengevaluasi !;ejauh mana kemampuan mustahik
35 Ambar Teguh Sulistiani, Kernitraan don Model-model Pemberdayaau. h.82
34
dalarn mengernbangkan pemberdayaan dengan evaluasi tersebut bisa di ketahui
apakah mustahik sudah menjadi muzakki a1'mkah masih tetap dibina.
2. Pendayagunaan Zakat dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat ·
Perubahan dibidang ekonorni berpengaruh terhadap struktur sosial.
Disatu pihak kita melihat makin banyak potensi muzakki. Pada masa lalu jmnlah
"orang kaya" hanya terbatas. Sekarang jumlah itu rnakin banyak dengan
terbukanya kescrnpatan usaha, Ta pi yang I ebih pen ting untuk kita perhatikan
adalah makin besamya ''golongan menengah". Pada masa lalu, zakat barang kali
lebih banyak diasosiasikan dengan "orang kaya" pcmilik harta (aghniya).
Sekarang potensi total dari sumber zakat itu melebar U<1.n lebih besar. Ini
menimbulkan dampak dalarn pengclolaan, khususnya dalan1 aspek
rnobilisasinya.
Di lain pihak, mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan, yang
berhak meneri1na zakat, \Valaupun dari segi angka absolut bisa bertambah. Tapi
disini konscp ''garis ken1iskinan" harus dipcrhatikan. Kalau kita melihat dari
struktur sosial, segolongan masyarakat mungkin tergolong miskin. T api tingkat
kemiskinannya berkurang. Atau dengan perkataan lain. sebagian lapisan
masyarakat miskin telah meningkatkan pendapatan dan tingkat
kescjahteraannya. Karena itu mereka yang pcrlu lcb1b_ mendapatkan adalah
golongan "destitute" (fakir miskin yang sengsara).
35
Salah satu konsep yang telah dilaknkan oleh BAZIS dan BAZ adalah yang
disebut "zakat produktif'. Pokoknya gagasanuya adalah menolong golongan
lniskin tidak memberi "ikan" melainkan dcngan "kail", Kalau zakat diberikan
semata·mata untuk konsumsi. maka pertolongan ini bcrsifat sementara. Tapi
kalau diberikan untuk rnembantu yang bersangkutan untuk produksi atau usaha,
maka pertolongan itu akan bisa membantu yang bersangkutan untuk keluar dari
situasi kemiskinan itu sendiri.
Dengan munculnya gagasan itu ada be:berapa pola penggunaan zakat:
L zakat diberikan langsung kepada fakirmiskin untuk keper\uan konsuintif.
Dalam konteks perubahan sekarang, maka bagian zakat ini diarahkan
terutama kepada golongan "the destitude" yang sifatnya "relief~' dan
dainpaknya bersifat jangka pcndck.
2. zakat diberikan kepada mereka yang terlibat dala1n kegiatan pendidikan dan
dak\vah, yang dalan1 taraf hid up kek--urangan.
3. sebagian dana zakat dan dana lainnya (-sodaqah, infak, \Vakaf) diperuntukan
guna rnembangun prasarana ibadah dan pendidikan I da'wah Islam.
4. Sebagian kecil zakat kini telah mulai diarahkan untuk tujuan "produ1.1if:",
baik berupa hibah maupw1 pinjaman tanpa bunga bagi golongan miskin
tetapi tidak mesti tergolong "the destitude", dengan harapan, mereka bisa
mclepaskan diri dari kemiskinan, bal!kan dalam jangka waktu tcrtentu
diharapkan bisa menjadi 1nuzakki, setidak-tidaknya dalam zakat fitrah.
36
5. Bagian yang lain, yang jnmlahnya sedikit, diperuntukan untuk "amil" bisa
berkembang, yaitu tidak sematawmata untuk orangnya. melainkan bisa pula
lembaga yang n1engelola dan bisa memajukan segi pengorganisasiannya.
Masalah yang pcrln dipclajari lebih lanjut adalah pengalokasiannya. Baik
amil, badan amil, badan amil maupun muzaki langsung, pada umumnya
mengalokasikan sebagian besar dana zakat itu (lebih dari 50o/o) untuk fakir
miskin. Namun dengan mengingatnya jumlah penerimaan zakat dan di lain pihak
dan bcrkurangnya (sccara relatif) jumlah 1nustahik maka secara hipotis dapat
diperkirakan bah\va bagian zakat untuk non fakir akan semakin meningkat.;6
36 M. Dawarman Raharjho, Islam Dan Traniformasi Sosial Ekonomi, h.508
BAB III
Gambaran Umum Tentang Masyarakat Pa~;ia Bukittinggi Minang l(abau
Sumatcra Barat
A. Sejarah Nagari Pasia
Pasia dalam bahasa minang berarti pasir. 1 diberi narna pasia karena di
daerah tersebut ditemukan banyak pasir dan kandungan tanahnya juga banyak
mengandung pasir.
Daerah pasia pada J\valnya separoh nagari Batu Taba dan separoh
merupakan nagari Ampang Gadang. Yang masuk nagari Batu Taba adalah jorong
Surau Langga, sementara jorong Cibuk An1eh dan jorong Pincuran VU milik
dalatn Ampang Gadang. Nagari di f\..1inangkabau sama dcngan kelurahan tapi
lebih luas dari desa. Sernentara jorong merupakan kumpulan dari beberapa suku.
Pada tahun 1954 pasia dijadikan sebagai penvakilan nagari Batu Taba dan
nagari Ampang Gadang. Dan yang menjadi p;!rwakiJan wali nagari pada masa itu
adalah H. Jabir Chatib.
Pada tahun 1958 pada 1nasa pe,nerintahan Gubemur Kabaruddin
DR.Rangkayo Baso, pasia yang a\valnya sebagai penvaki1an nagari akhirnya
berdiri 1nenjadi nagari pasia dengan wali nag_ari Hjabir chatib yang terdiri dari 3
jorong yaitu:
L Jorong Surau Langga
1 Karnus Bahasa Mimmg
Si
38
2. Jorong Pincuran VII
3. jorong Cibua Ameh
Adapun batas wilayah nagari Pasia adalah :
1. sebelah utara berbatas dengan nagari Ampang Gadang
2. sebalah selatan berbatas dengan Batu Taba
3. sebalahb barat berbatas dengan nagari Ampang Gadang dan kota Bukittinggi
4. sebalah timur berbats dengan nagari balai gurah. 2
Berdasarkan UU No 5 tahun 1979 tcntang pemcrintahan desa, maka di
Surnatara Barat pemerintahan n'1~ari berubah jadi pemerintahan desa. Maka
nagari pasia dibagi jadi 3 desa yaitu Desa Surau Langga yang dulunya bernama
Jorong Surau Langga dan Desa Pasia yang terdiri dari Jorong Cibua Ameh dan
jorong Pincuran VIL
Berdasarkan UU No 22 tahun 1999 tentang pokok-pokok pcmerintahan
daerah, maka ditindak lanjuti o1eh pemerin1ah daerah propinsi sumbar dengan
terbitnya perda No 9 tahun 2000 tentang pokok-pokok pemerintahan nagari.
Selanjutnya ditindaklanjuti oleh kabupaten scsumbar khusus untuk
kabupaten agam terbit pada No.31 tahun 2001 tentang pokok-pokok pemerintahan
nagari yang direa1isasikan tahun 2002.
Maka pemerintahan desa di Sumatera Barnt yang dimulai tahun 1979
bcrobah kcmbali menjadi pemerintahan nagrui pada tahun 2001. rnaka desa Surau
Langga masuk kembali menjadl nagari pasia. Nagari pasia kembali berdiri yang
2 Data dari kelurahan Daerah Pasia
39
terdiri dari 3 jorong yaitu jorong Surau Langga, jorong Pincuran VII, dan jorong
Cibuk Ameh. Maka pada tahun 2002 dilakukanlah pemilihan wali nagari secara
langsung oleh \Varga pasia. Adapun yang terpilih jadi \Vali nagari adalah H.
Mustafa Rahman untuk periodc 2001-2007.
B. Stuktur demokrafis masyarakat Pasia
l. Data kependudukan nagari pasia ~
a. keadaan pcnduduk
I) jumlah penduduk laki-laki I 088
2) jumlah penduduk wanita !034
3) jumlah kepala keluarga 518 kk
4) jumlah pcnduduk scluruhnya 2.12:~ orang
2. Ju1nlah penduduk dirinci 1nenurut umur dan jenis kelamin
No Golongan JenisKelamin-~ Umur Laki Wanit.:'1
1 0-5 136 100 236
2 6-12 186 135 321 .
3 13-15 66 42 108
4 16-18 55 67 122
5 19-49 480 476 956
6 750 165 214 379
Jumlah l.088 l.034 2.122 -
3 Ibid
40
3. Data kependudukan menurut jenis pekerjaan
Jenis Pekerjaa~· --·
Jorong Jumlah --
Surau Langga Pincuran VII CibuaAmeh
PNS 11 15 22 48
Tenaga kesehatan ! 1 1 1 3 ~ J 13 17 S\vasta
-----------.L..... 35 65
l-lonor I 6 I s 12 23
TNl/Polri i - _ _J_--- I - - I t Sup1r 6 5 12 ! 23 ~10-~--e-k-----+-l-11-----1-5-----+--4------+1-20--·--j ~-----·------·-----~··---------+-
! Buruh ! 82 : 97 . . :
i Pensiunan
' 17 12
! 118 I ?9.., 1- I
I 42 13 I
12:~ :
1
. Pedagang : 51 ~~·-·----+II. _1_17~---1-~-
. Tukang ; 20 I 5 9 ' I
9" _, --1
I 4
i Tani -----·T-23 ! 32 ! 38
r~n~-~~-i-n~-------+~1=1=~-~1 ===t~~~~+--~-4. Batas wilayah, luas \Vil ayah, orbitasi dan jarak ternpuh
L Batas \vilayah
a. Sebelah Utara berbatas dengan Am.pang Gadang
b. Sebelah Selatan berbatas dengan Batu Taba
c. Sebelah Barat berbatas dengan Bukittinggi dan Ampang Gadang
d. Sebelah Timur berbatas dengan Balai Gurah
2. Luas \vilayah nagari Pasia dengan luas tiap jorong:
a. Jorong Pincuran VII Iuas 30 ha
b. Cibuak Ameh luas 33 ha
c. Surau Langga luas 27 ha
3. Orbitasi danjarak tempuh
4.
No Orbitasi dan Waktu Ten1puh
l
2
3
I I
4 c
Jarak ke ibukota Propinsi
Jarak ke ibukota kabupaten
Jarak ke ibukota kecematan ' \ Waktu tempuh ke ibukota Propinsi
I Waktu ~e1npuh ke 1bukota kabupaten I i \Vaktu tempuh ke ibukota pusat fasilitas ·1
\ terdekat ( ekonomi kesehatan i j
: pemerintahan I
Fasilitas Nagari Pasia
a. Fasilitas keagarnaan
l)Masjid J
2)Mushala 5
b. Fasilitas pendidikan
l)TK 1
2)SDN 2
3) Pesantren 2
c. Fasilitas kesehatan
1) Puskesmas
2)Posyandu
Keterangan
!OOkm
70km
Skm
2jam
2Jam
1hjam
-·
41
d. Fasilitas olahraga
I) Lapangan sepak bola
2) Lapangan volly
3) Lapangan takrau
4) Lapangan bulu tangkis
5) J....apangan tenis n1eja
C. Sruktur Pemerintahan dan Kepemimpinan Masyarakat Pasia
1. Struktur organisasi pemerintahan
Nagari Pasia Kec!V Angkek tahun 2002 - 2007
I BPRN li----1 WaliNagar.~ H.Mustafa Ral~
Bendahara 1-----~l>I Sekretasis Nagari Nasyoldhi ~----i Wahyu Hidayat
Ka. Ur. Pe1nbangunan Y eni Chandra
Ka. Ur. Kesra Yulhardi
Stafkantor Yohanes ~----j
Ka. Us. Trantib A.Febriwen
Ka. Us. Aset Nagari Elwita
Ka. Jorong Pincuran VII
M. 0. Fauzi
a. Jorong Cibua Ameh I M. Isnaini
Ka. Jorong Surau Langga
Saidul Akmal
42
43
Untuk mengontrol pemerintahan nagari maka dibentuklah BPRN (Badan
Perwakilan Rakyat Nagari) adapun susunan pengurus BPRN adalah:
Susunan Pengurus BPRN Pasia
Ketua : Zetrizal
Wakil : H. Jhon Herdi S.H
Sekretaris: Reni Maslinda S. H
Ko1nisaris Pemerintahan dan Ken1asyarakatan
Ketua : H. Mukhlis Ismail S.H
Anggota : Arsri Jalal
Yusf!r St. Kayo
Audreas
Komisi Ekonomi dan Pembangunan
Ketua : Amran St. Saidi
Sekrctaris: Nini Rahmi
Anggota : H. Abdul Gafar
H. Abizar St Batuah
Ratius Chatib
Komisi Agama Aset Istiadat dan Pendidikan
Ketua : H. Abdul Azis St. Saidi
Sekretaris: Ernawati
Anggota : Yunaidi Anbay
Sadri Wendi
Alfi St. Mangkuto
Struktur Organisasi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Nagari
(LPMN) Periode 2004-2007
Ketua --:-! Dedi ArNofri~
e 7etans Hendra. S.Pd
Bendahara Febria Nin 1sih
44
Bid. Perencanaa Bid. Penggerak Bid. Pelaksanaan Bid. Pengendalian Pembangunan S\vadaya Pen1ban!,,'l.lna Pernbangunan Pembangunan - M. Rifa - F eri -y arsi - Syafri Gim - Taufik Hidayat - Ir Lisda - Askari - JnT1i Hendra - Emrilfa
Untuk mcnJaga kcamanan, kctcrtiban dalam nagari maka di bcntuklah
Parik Paga Nagari. Dengan susunan pengurus:
Ke tu a : Firdaus
W. ketua : Ardi
Sekretaris : Irnron
Bendahara : Indra Fernando
Sek!-ii ketentramaniketertiban
Ketua : Amril
Anggota : Irwan
Zulkifli
Seksi penanggulan Penyakit Masyarakat
Ketua : Abdurrahrnan
Anggota : Taufik Hidayat
Victori 1-IaminoI
Seksi pcnanggulan bcncana
Ketua : Ishak
Anggota : Y os Hendri
: Poniran
45
Untuk mengatur pelaksanaan dan aturan aset istiadat di bentuk Kerapatan
Adat Nagari (KAN) dengan susunan pengurus
Ke tu a : H. A\\is Kami Husein
W. Ketua : Syarkani St. Bagindo
Sekretaris : I-f. Jhon herdi St Kalarasan
Bcndahara: H. I'vf. Zein St. Bandaro Basa
Anggola : Ali Muddin
D. Kegiatan l\1asyarakat Pasia
Nagari Pasia tcrletak di kaki gunung merapi, karena letaknya yang
strategis daerah sangat berpotensi untuk dijadikan daerah pertanian, tercatat
sebanyak 93 orang yang berpotensi sebagai petani, propesi petani yang dimaksud
adalah orang yang kesehariannya se1alu bergelut dengan dunia cocok tanam, dan
hanya itulah usaha mcreka dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, karcna
sebagian besar masarakat agari Pasia menjadikan propesi petani sebagai profesi
46
san1pingan karena kebanyakan dari mereka lebih benninat dibidang usaha lain
seperti pedagang, pegawai, serta pengusaha dan lain-lain.4
Profesi sebagai pedagang lebih diminati oleh sebagian besar penduduk
rnasyarakat Pasia. Hal ini ditinjau dengan besarnya prosentasi pedagang yang
hampir 40o/o di banding propesi lain yang rata-rata hanya 20% saja, selain
berdagang profesi yang n1enjadi pilihan kedua adalah sebagai buruh, profesi
buruh ini lebih di dominasi oleh buruh konfeksi karena mayoritas masyarakat
Pasia trampil dalam menjahit. Kctcrampilan menjahit memang incnjadi
keterampilan yang sifatnya turun ternburun bagi masyarakat Pasia jadi tidak
mengherankan usaha konfeksi sangat familiar bagi mereka, sedikitnya terdapat 5
usaha konfeksi yang tergolong besar dan menyerap tenaga kerja yang banyak. Di
Nagari Pasia. Selain dari usaha konfcksi yang bcrskala besar tccatat scbanyak 120
orang Nagari Pasia yangjuga menjaiankan usaha konfeksi di pasar a\vua kuning.
Profesi yang kurang diminati Masya.rakat Pasia adalah profesi sebagai
tenaga kesehatan, ha! ini ditunjukan dengan inini1nnya tenaga kesehatan di
\Vilayah Pasia,dacrah yang luas wilayahnya :sekitar 90 Ha ini hanya merniliki 1
orang Bidan dan 2 orang Dokter, yang tdap melayani sekitar 2122 orang.
Kurangnya tenaga kesehatan ini disebabkan karena 1nahalnya biaya untuk
menjadi seorang tenaga med.is.
Merantau bagi scbagian orang Pasia n1crupakan budaya tradisi yang tunin
temburun dari para leluhurnya, mereka banyak merantau ke Jakarta dan profesi
4 Oyon, Pengurus Zakar Perantau, Wawm1cara Pribadi, CempakaPutih, 5 Juni 2007
47
yang digeluti di tanah rantaupun tidak jauh dari keahlian mereka sebagai
pedagang dan penjahit usaha dagang yang paling diminati masyarakat Pasia di
tanah rantau adalah pedagang pakaian dan \varung makan, hampir seluruh pusat
perbelanjaan kain dan pakaian lcbih dominasi oleh pcrantau dari tanah sebrang
ini, dan sebagian besar masyarakat Jakartapun lebih menyatuhkan pilihannya
dalam bidang kainfpakaian kepada orang karena kualitas dan coraknya tidak
diragukan lagi dan hanya bisa berkrompomi. Se\ain pedagang pakaian usaha yang
banyak diminati perantau adalah rumah ma.kan Padang. beberapa keunggulan
ntmah makan Padang antara lain rnasakan dan rasanya yang khas, harganya yang
konsisten dan dijarnin halal sena mudah utuk mendapatkannya karena hampir
seluruh jalanan yang ada di Jakarta ini pa:sti ada sediktmya 3 rumah makan
Padang:~
s Ibid
BAB IV
Analisis Terhadap Pengelolaan Zakat Masyarakat Pasia Perantauan Dalam
Upaya Pemberdayaan Ekonon1i Masyarakat Pasia
A .. Pengelolaan Zakat Masyarakat Pasia dalan1 Upaya Pentberdayaan Ekonomi
I\'fasyarak.'lt Pasia
I. Penghimpunan z.akat oleh n1asyarakat Pasia di perantauan dalatn upaya
pcrnbcrdayaan ekonomi masyarakat Pasia
Krisis ekonomi yang sernu!a dipicu oleh krisis nilai tukar rupiah telah
memicu krisis-krisis berillltnya yang b(jrsifat multidimensionaL sehingga harus
dilakukan langkah-langkah komperhensif dan subtansial untuk keluar dari
krisis, scmua komponcn bangsa harus bckcrja kcras, bcrsatu padu dan mcmiliki
ko111itn1en yang teguh dalam rangka mencapai tujuan bangsa yaitu menciptakan
bangsa yang adil makmur dan sejahtera.
Salah satu komponen bangsa ini adalah Agama Islam, mayoritas
penduduk Indonesia adalah baragama Islam, dimana agama ini tidak
n1enghendaki adanya kesenjangan baik sosial 1naupun ekonomi ini, Agama
Islam mewajibkan zakat kepada umatnya yang telah mampu (kaya) guna
membantu mereka yang masih kekurangan {n1iskin). Dengan adanya kewajiban
zakat tersebut semestinya kcsenjangan ekono1ni tidak akan terjadi. namun pada
kenyataannya banyak sekali umat Islam yang belum memenuhi kewajiban ini,
padahal zakat ini adalah instrumen yang paling tepat untuk menanggulangi
49
kesenjangan ekonorni. Zakat selain men1punyai nilai ibadah juga 1nen1punyai
nilai sosial dengan di\vajibkannya berzakat oleh Allah sudah se1nestinya sama
yang berkewajiban untuk memenuhinya. 'Namun masih sedikit seka1i u1nat
Islam yang mcnyadarinya dan bagi mereka yang menyadarinya langsung
kepada mustahik padahal ha! tersebut memhuat zakat tidak efektifkarena zakat
yang tersalur hanya sebatas untuk me1nberi kebutuhan beberapa hari saja
sedangkan setelah itu yang miskin tetap iniskin lagi. Oleh karenanya perlu
dibuat suatu badan untuk mengclola zakat dengan baik clan dengan badan ini
pula diharapkan dapat 1neningkatkan kesadaran n1asyarakat untuk berzakat.
Sudah enan1 puluh tahun Indonesia merdeka, natnun selarna itu pula
btium ada hasil yang benar-benar memberi sumbangsih yang nyata bagi
kcmakmuran dan kcscjahtcraaan bangsa. Hal ini discbabkan karcna bclum
adanya kesadaran yang tinggi akan kewajkiban berzakat, dan juga karena
belum adanya le1nbaga yang benar-benar kotnpeten inengenai 7..akat Selatna
bertahun-tahun tradisi di Indonesla dalam n1enyalurkan zakatnya hanya sebatas
zakat fitrah yang dilaksanakan setahun s~kali dan discrahkan kepada para
Kyai/Guru dan tokoh tnasyarakat yang p~nya1urannya hanya sebatas untuk
membeli kebutuhan pokok untuk satu tahun bahkan zakat yang terkumpul pada
seorang kyai tidak dibagikan lagi kepada n1ustahik tetapi n1enjadi pendapatan
seorang kyai atau guru.
Melihat fenon1ena tersebut, rasanya tidak n1ungk:in zakat mampu
n1enanggu1angi kesenjangan ekonomi dan 1nenciptaka11 kemakmuran dan
50
kesejahteraan masyarakat, o1eh karenanya perlu adanya sebuah lembaga
pengelola zakat (amil zakat) yang bertuga;; mengelola zakat untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Beberapa tujan terakhir ini banyak sekali bennunculan
lcmbaga-lcmbaga pcnyalur zakat. Dcngan munculnya lcmbaga terscbut
diharapkan dapat menumbuhkan rasa dalam yang tinggi kepada masyarakat
untuk mengelola zakatnya dan pada akhirnya zakat benar-benar mampu
menanggulangi kesenjangan ekonomi dan k·~miskinan.
Zakat adalah ke\vajiban semua umat Islam yang berarti selain orang
Islam tidak terkena kev,rajiban untuk bar.takat, dalam lsla1n <1ikenal dua macam
jenis zakat yaitu zakat fitrah (diri) dan zaka~: mall (hana benda) selama ini yang
menjadi penahanan masyarakat adalah bah\va zakat yang \vajib adalah zakat
fitrah saja dan mengabaikan akan kc\vajlban zakat mall. Padahal kcduanya
sama \Vajibnya, bahkan scbenamya zakat rr1all-lah yang lebih berpotensi untuk
1nengantaskan kemiskinan.
Percaya dengan hat tesebut bahwa zakat 1nall lebih berpotensi mengentas
kas kcrniskinan maka pihak Amil zakat nagari Pasia tidak menyia-nyiakan akan
hal tersebut, dirnana mayoritas dari penduduk minangkabau adalah sebagai
perantau, dan mereka sukses ditanah rantau., inl 1nerupakan tarnbang en1as bagi
Amil Zakat Nagari Pasia untuk rnemaksimalkan pendapatan gnna
menscjahterakan masyarakatnya di daerah dengan mengumpulkan zakat para
perantau yang kemudian di sertakan ke daerah.
51
Merantau bagi sebagian orang Padang rnerupakan budaya dan tradisi
yang turun temburun dari para leluhur. Karena itu, mereka memiliki motto.
"sekali layar berke111bang pantang surut kernbali." Dengan kata lain, orang
padang seperti sudah ditakdirkan Allah SWT sepcrti seorang pengembara.
Senang berkelana. Mereka suka menjelajah. Men1bangun jejak serta mengukir
sejarah di negeri orang.
Menurut pendapat Dadan, merantau adalah prcstise. Hargadiri dan
kebanggaan. Karenanya, ada ungkapan yang mcnurut pendapat saya sedikit
nyeleneh, "be!un1 rnenjadi oriJng Padang seutuhnya jika belum merantau!"'
sebuah prinsip yang bisa 1nembakar nyala api dan n1elestarikan tradisi
merantau bagi masyarakat Padang pada umumnya.
tvtcnurut Dadan. scorang pcngusaha fotokopi asal Padang yang
merantau di Majalengka, rahasia utama bi~;nis orang Padang adalah keuletan,
kesabaran, serta jeli inelihat peluang. Bisnis orang padang de\vasa ini jika
direngking terbagi menjadi empat besar yaitu masakan Padang, fotokopi,
penjual pakaian, dan pcrcetakan atau pcncrbit buku. Sclebihnya bcragam, ada
distributur, pedagang kaki lima, asesoris, dan lain-lain. Adapun kunci sukses
bisnis orang Padang
Pertama, bisnis orang Padang pararel. Maksudnya, jika orang Padang
merantau dan sukses ditempat pcrantaua.n, maka yang bcrsangkutan akan
membawa familinya dari Padang untuk bekerja dan belajar. Setelah dianggap
1nampu maka saudaranya itu dipersilahkan untuk inembuka usahanya sendiri.
52
Kedua bisnis serupa tidak dianggap kompetitor. Pada umun1nya, famili
yang dipersilahkan untuk mandiri itu memiliki bisnis yang serupa dengan induk
semangnya. Dengan kata lain, jika saudaranyan membuka bisnis pakaian, ia
pun akan terjunmcnjadi pedagang pakaian.
Ketiga Ikatan persatuan orang Padang ikut. Untuk meningkatkan
solidaritas antar orang Padang. Caranya, dibentuk arisan antar orang Padang
yang \vaktu dan tempatnya ditentukan secarn musyav.:arah.
Kee1npat jeli rncmbidik peluang usaha. Dalam upaya mcningkatkan
kebersamaan, sesama orang Padang selalu 1nemberi info tentang peluang usaha.
Sehingga, ha! ini bisa meningkatkan pen:epatan bisnis antar orag Padang
scndiri tidak ada iri. Tak ada dengki. Dahkan, inereka mencoba sekuat tenaga
agar bisa me1najukan saudaranya hingga berhasil menjadi entrepreneur. t
Begitu juga dengan n1asyarakat Pasia di perantauan rnaupun di kampung
secara bersama~sama me1nbangun daerah mereka supaya tidak terjadi
ketirnpangan sosial maka cara yang sudah dilakukan adalah dengan
mcnguinpulkan zakat dari dacrah 1naupun pcrantau Pasia yang ada di Jakarta.
Tidak sedikit jumlah za.kat yang telah dikun1pulkan masyarakat perantau untuk
pembangunan daerah.
Zakat yang ada di perantauan baru dihimpun dari rnasyarakat yang
bckerja sebagai pedagang. Masih banyak pcrantau Pasia bckcrja sebagai
karyawan dan lain-lain hanya saja belum terjangkau. Sebelum adanya BAZ
1 Drs.Encon Rahmllil: "Swadaya Media Pemberdayan Ummat" Bandung, 2007 h. 25
53
daerah Pasia ini, perantau Pasia sudah biasa berzakat. Karena sudah ada
pengurus zakat untuk daerah Pasia, maka rnasyarakat perantau memindahkan
zakat mereka kepada BAZ Nagari mereka yang bernama Badan Amil Zakat
Nagari Pasia.
Salah satu kesuksesan lembaga Amil zakat adalah bisa mengutnpulkan
zakat sebanyak mungkin, karena dengan harapan seinakin banyaknya zakat
yang terkumpul maka semakin cepat kemiskinan dapat terentaskan.
Mengumpulkan zakat di tanah rantau jauh lcbih sulit dari pada di tanah asal,
karena para peran1au ini tidak tinggal pada satu tempat yang sama, selain itu
para ainil zakat tidak cukup hanya menanan\kan kepercayaan bah\va zakat yang
disalurkan' benar-benar untuk mcmajukan kesejahteraan daerahnya. Ada
bcbcrapa langkah yang dianggap amil zakat nagari Pasia scbagai langkah yang
jitu guna mengumpulkan zakat : langkah 1ersebut adalah pengurus membuat
surat himbauan kepada calon muzaki agar zakatnya disalurkan melalui BAZ
Nagari Pasia, karena tidak adanya kantor BAZ Nagari Pasia di Jakarta maka
cara mengumpulkannya adalah para muzaki cukup menghubungi BAZ Nagari
Pasia dan kemudian pihak BAZ rnendatangi rumah muzaki untuk mengambil
zakatnya.
Cara ini dianggap paling evektif karena kebanyakan dari perantau tidak
mempunyai banyak waktu untuk membayar zakatnya dan juga untuk
n1emperkuat hubungan antar sesan1a perantau dari masyarakat rninang kabau.
54
Sama dengan perantau dari daerah lain dimana kesadaran untuk
membangun tanah kclahirannya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mereka
menetap tinggal di daerahnya hal ini terhul-ti dari pendapatan ?..akat yang
terkumpul jauh lebih banyak dari para perantau dari pada masyarakat yang
menetap di daerahnya padahal secara kuantitas n1asyarakatnya lebih banyak di
daerah daripada di tanah rantau hal ini mcmbuktikan bah\va mercka sangat
mencintai tanah kelahirannya.
Kemiskinan adalah pangkal dari semua ketcrpurukan dan kcjahatan,
kebanyakan dari pelaku kejahatan adalah karena desakan faktor ekonomi.
Mercka yang pcndapatannya kurang bahkan tldak mcn1punyai pcndapatan
harus memenuhi kebutuhan hidupnya hingga n1emaksa mereka untuk
rncndapatkan uang dengan berbagai cara. bahkan dcngan kcjahatan.
Kerniskinan erat sekali hubungannya dengan kebodohan 1nereka menjadi
miskin karcna bodob, tidak mernpunya:i skill untuk dijual atau untuk
menghasilkan uang. Oleh karenanya amil zakat Nagari Pasia ini dalam upaya
mcnsejahtcrakan masyarakatnya faktor uta1na yang harus diperhatikan adalah
pengentasan kebodohan dengan cara memberikan beasis\va, pendidikan serta
pclatihan. Bantuan seperti ini memang tidak bisa langsung dirasakan
manfaatnya oleh masyarakat, namun sesungguhnya ha! tersebut adalah jauh
lebih baik dari pada pemberian sebungkus sembakau, dengan kata lain
memberikan kai1 Iebih bennanfaat dari pada memberikan ikan.
55
Berpuluh-puluh tahun sudah kewajiban zakat ini di turunkan dan selama
itu pula umat Islam inembayar zakatnya, namun baru beberapa 1ahun terakhir
ini umat Islam merasakan sedikit manfaat dari pembayaran zakat. Apa yang
mcnycbabkan hal ini tcrjadi, kemana saja orang mcmbayar zakatnya, apa saja
tugas an1il zakat selama ini, pertanyaan mendasar ini semestinya tidak timbul
pada saat sekarang ini, tetapi n1en1ang itulah kenyataan yang ada. Guna
mcnjawab pertanyaan tersebut inuncullah berbagai macam lembaga an1il zakat
bcbcrapa tahun terakhir ini termasuk juga BAZ Nagari Pasia dcngan berdirinya
BAZ ini benujuan untuk mengoptim11lkan pengelolaan zakat baik dari
penghimpunan juga penyaluran. Dengan adanya Bt\Z ini diharpakan dapat
membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya zakat dan zakat yang
mcrcka kcluarkan dapat bcnar-bcnar mcrnbantu masyarakat yang n1cmang
membutuhkan dan tepat sasaran.
2. Pengelolaan zakat dalam pemberdayaan ekonorni masyarakat Pasia
Orang yang berhak menerima zakat tercakup dalam finnan Allah pada
surah At Taubah 9 : 60 ..
Artinya: Sesungt,:ruhnya zakat-zakat itu hanyalah untuk para orang fakir, para
miskin para arnil (pengelola) zakat, para 1nuallqf yang sudah di jinakan hatinya
serta upaya pen1bebasan para budak (meno(ong) orang-orang di Ii/it hutang,
untuk jalan Allah, dan Orang-orang dalan1 pe1ja/anan. (peraturan). ini ada/ah
56
suatu ketetapan yang di wajibkan Allah mahct 1nengeJahui dan 1naha bijaksana.
Q.s. At Taubah 9 : 60.
Al Quran mcrnberikan hak kcpada para kerabat dekat. Orang miskin, dan
orang yang dalam perja1anan yang \vajib din1naikan oleh kau1n yang berpunya
dengan zakat. Jadi, zakat ini bukanlah merupakan jasa seseorang untuk orang
lain, tetapi memang merupakan hak ke\vt:jiban yang sudah ditetapkan oleh
Allah scna bcrkaitan crat dcngan pcngabdian dan pentauhidan-Nya. Scbuah
hak yang ditunaikan oleh seorang rnuslim ~:upaya ia terbebas dari tanggungan
lalu terjalin ia1bungan kasih sayang antara n1uzakki dengan 1nustahik. Muzakki
hanyalah sekedar menunaikan scbuah ke\vajiban atas dirinya demi
mcngharapkan ridha Allah.
Al Quran melarang penghambv1ran harta. (berbuat 1nubazir)
pengha1nburan sebagaimana penafsiran Ibnu Mas'ud dan Ibnu Abbas, ada1ah
zakat untuk sesuatu yang tidak benar. Imam Mujahid bcrkata , «seandainya
scseorang mcnginfakkan scluruh hartanya untuk kcbcnaran, maka dia bukanlah
orang yang berbuat mubazir tetapi sekiranya dia menginfakkan satu mud saja
untuk ketidak benaran, rnaka dia telah berbuat mubazir."
Jadi ukuran penilaian disini bukan pada banyak:nya berinfak, tetapi
pada objek infaknya, atas dasar inilah orang-orang yang berbuat mubazir itu
digolongkan sebagai saudara-saudara setan.:!
2 Sayyid Qutub,Tafsir Fi Zhilalil Quran. Jilid 14, Gema Insani, Jakarta, 2004
57
Adapun pelaksanaan yang dilakukan amil Nagari Pasia untuk
menghitnpun zakat adalalah:
a. menetapkan mustahik pengurus berpedoman kepada asnaf delapan dan untuk
sementara ditctapkan yang mcndapatkan zakat adalah golongan fakir 1niskin
b. Pengurus mengadakan pemantauan terhadap calon mustahik terkait dengan
layak atau tldaknya calon tersebut diberi zakat.
c. Pengurus mengadakan tnusya\varah dan 1nenetapkan mustahik.
d. Dala1n mcnyalurkan zakat ini pcngurus rnembagi fakir rniskin kedalam tiga
kritaria penyalurannya yaitu:3
l) Fakir miskin dengan memberikan zz:kat untuk modal usaha atau yang
bersifat produKtif Dalarn penyalurannya pengurus mernberikan altematif
yaitu apakah zakat akan digunakan scndiri atau di amanahkan ke BAZ
Nagari Pasia untuk n1ernberikan barang-barang yang bersifat produktif
seperti mesinjahit dan lain~lain.
2). Fakir miskin dengan memberikan zakat untuk konsumtif, berobat atau
untuk kcbutuhan harian. Dalam penyalurannya dibcrikan langsung ke
mustahik yang bersangkutan.
3). Fakir miskin dengan memberika zakat untuk keperluan sekolah.dalam
penyalurannya, orang tua sis\va/sis\'~ yang belum baligh dik:utnpulkan
dan diberikan pcngarahan dan mcnyusulkan agar uang SPP siswa/sis\vi
3 Oyon, Pengurus Zakar Perantau, tt'awancara Pribad;, Cempaka Putih, 5 Juni 2007
58
tersebut diberikan langsung oleh BAZ Nagari Pasia ke sekolah yang
bersangkutan.
e. Pengurus mengadaka evaluasi terhadap n1ustahik yang telah diberikan zakat
· apakah digunakan sebagairnana mcstinya.
Pengurus melakkan evaluasi terhadap mustahik yang telah di berikan
zakatuya apakah di gunakan sebagaimana mestinya
Evaluasi ini bertujuan untuk 1nen1antau apakah dana zakat yang
disalurkan memanfaatkan scsuai dengan tujuan yang telah ditetapkan atau
tidak, karena tidak sedikit para mustahik yang menyalah gunakan dana zak:>t
tersebut yang pada akhirnya zakat tldak akan mencapai sasaran yang di tuju.
Evaluasi ini dilakukan setiap satu sernester (6 bulan sekali) adapun cara
mcngevaluasi pihak Bl\Z Nagari Pasia cukup mcndatangi mustahik dan
mengevaluasi sejauh mana pen1anfaatan dana zakat yang diberikan, dengan
demikian pihak BAZ Nagari Pasia akan mengetahui apakah yang dihadapi
pihak BAZ akan memberikan penyuluhan atau bimbingan agar znkat yang
disa1urkan benar-benar bisa mensejahterakannya.
Pada dasarnya tidak ada seorang pun yang ingin selalu menjadi
mustahik, seandainya bisa rnemilih para 1nustahik pasti akan memi1ih untuk
menjadi seorang muzaki tapi kenyataannya tidak dapat dipungkiri bahwa
mereka memang menjadi seorang mustahik, dengan adanya zakat ini
diharapkan para mustahik mampu meruhah hasilnya untuk menjadi seorang
muzaki, sampai kapankah n1ustahik ini akan selalu menerin1a bantuan,
59
sangat tidak mungkin BAZ akan selalu dan selamanya mengeluarkan
zakatnya kepada seorang rnuzaki saja oleh karenanya pihak BAZ sendiri
punya standar atau batasan-batasan sampai sejauh mana ia harus membantu
1nstahik walaupun batasan itu tidak tertulis secara konstcktual tapi BAZ
rnernpunyai standar sendiri. Standar tersebut antara lain adalah apabila
penyaluran zakatnya berupa beasis\va maka pihak akan men1berikan
beasis\va tersebut sampai selesai sekolah, dan apabila modal kerja pihak
BAZ akan mcnyalurkannya hingga usahanya bisa berjalan.
[ Pengurus mcmbuat laporan pertanggung ja\v11ban dari pengelolaan zakat
tahun 2005 / 2006 dan diberikan kepada \Vali Nagari Pasia dan lvluzakki.~
Laporan keuangan BAZ Nagari Pasia adalah 5
i ! f ' - I ! I i
125.250.000 I --l Muzakki dari Perantauan
.. --
KETARANG\N UANG ivlASUK I UANG KELUAR 1
2 Muz.akki dari Pasia 35.965.000
3 Pendidikan 19.342.000 ··---
4 Produktif 38.650.000 ~· --5 Pengobatan 2.060.000
6 Konsumtif 3.475.000 f---·
7 KonsumtifRutin 23.100.000
8 Konsumtifldul Fitri 41.100.000
9 Ami!Zakat 9.000.000 ~. -
4 Laporan Kcuangan Badan An1il Zaka.t Nagari Pasia 2006
5 bid 2006
60
10 Untuk Mustahik di Jakarta 15.250.000 --~·- --
11 Cadangan Konsumtif Rutin 7.318.000
12 Cadangan Pendidikan 1.920.000
Jumlah 161.215.000 161.215.000 ~
Sal do 0
Laporan pertanggung jawaban yang dimaksud adalah laporan keuangan
yang di dala1nnya mencaku pennnusan dana zakat
A. Muzakki
Pemasukan dana zakat diperoleh dari dua sumber yaitu:
l. Muzakki dari pcrantauan
Dana yang di peroleh tnerupakan hasi! dari zakat u1asyarakat Pasia yang
berada di perantauan khususnya \\ilayah Jakarta dana zakat ini bersumber
dari berbagai jenis usaha perantau di Jakarta yang digolongkan menjadi 4
kelompok. Pertan1a kclompok pcdagang yang di dalamnya mcmuat
berbagai jenis perdagangan seperti toko pakaian dan bahan, toko buku clan
lain-lain. Kedua kelo1npok pengusaha, bidang usaha ini sangat banyak
pelakunya termasuk dalam bidang ini adalah usaha rumah makan padang,
pcrcetakan., agen minu1nan, butik, se\va baju adat dan lain~lain. Ketiga
kelompok karyawan, kelompok ini berisikan para karyawan dari berbagai
perusahaan swasta. keenipat kelompok pegawai yang terdiri dari pegawai
negeri dan pegawai BUMN dan juga di dalamnya tennasuk guru dan
doscn. Bcrikut adalah tabel muzakki da,ri perantau
61
No Kelompok Jumlah Orang JumlahRp
l Pedagang 150 orang 25 050.000
2 Pengusaha 225 orang 40.000.000
3 Karyawan JOO orang. 15.000.000
4 Pega\vai 146 orang 20.200.000
Jumlah total 125.250.000
2. Muzakki dari Pasia
Dana yang diperoleh merupakan hasil dari zakat niasyarakat Paasia yang
mcnctap di kampung. Zakat ini bersumber dari bcrbagai jenis usaha, sclain
dari zakat pedagang, pengusaha karya\van dan pcgav.'ai juga dari zakat
basil bumi (pertanian) dan pertemakan. Dana zakat tcrsebut dikumpulkan
olch pengurus pusat. Berikut adalah tabel muzakki dari Nagari Pasia
No Kelompok Jumlah Orang JumlahRp
I Pedagang 200 orang 9.500.000
2. Pengusaha 125 orang 7.000.000
3 Karyawan 65 orang 6.000.000
4 Pegawai 60 orang 6.000.000
5 Peternakan 50 orang 465.000
6 Pertanian 40 orang 7.000.000 -·
Total 35.965.000
B.Mustah1k
Adapun la po ran pengelolaan dana zakat tersebut dialokasikan untuk 10
mustahik antara lain adalah
62
I. Bidang pendidikan
Alokasi dana pada bidang pendidikan ini, pengurus tidak hanya menyalurkan
dana dalam bentuk beasis\va atau diberikan langsung secara personal, akan
tetapi yang dibcrikan kepada pihak lcmbaga atau institusi pendidikan guna
meningkatkan kualitas, sarana dan prasarana serta kesejahteraan dari
letnbaga/ institusi tersebut. Berikut adalah tabel alokasi dana pendidikan.
No Alokasi j Keperluan ! Jumlah or i Jumlah Rp i Total
I Beasiswa K~d Siswa I I I I
' I SD (5 sekolah) '. Biaya SPP i I 0 orang ' l.000.000 : 2 I SMP/ MTS (3 sklhl SPP dan buku 15 orang i 1.509.000 3 I SMA/SMK/STM SPP , 20 orang 2.000.000 4 j Perguruan Tinggi Semcsteran 6 orang I 4.500.000
I Bantuan Langsung I 9.009.000
I Sarana ' 1.000.000 TK Budi Mulia -prasarana I
2 SDN (4 Sekolah) Kesejah teraan IC guru 2.000.000 Guru
3 SMP/MTS Renovasi 4 Perlengkapan leb dan - 2.333.000
kesejahteraan guru 5.000.000
10.333.000 Total 19.342.000 -
2. Bidang pengobatan
Sehat. adalah kenikmatan yang tak te::milai harganya, oleh karenanya
bcrapapun mahalnya harga sebuah obat akan dibeli asalkan bisa menikmati
63
nilonatnya sehat. Dari wacana tersebut dapat kita simpulkan bahwa sehat itu
rnahal, dan yang n1enjadi masalah adalalh kematnpuan masyarakat ekonomi
lemah dalam membeli obat, karena untuk n1akan saja mereka susah apalagi
untuk berobat, n1elihat hat tersebut pengurus zakat Nagari Pasia
mengusahakan agar sen1ua masyarakat pasia bisa tnenikmati nikmatnya
sehat, yaitu dengan adanya pengobatan cuma~cuma yang disponsori oleh
BAZ Nagari Pasia.
Dalam alokasi dana kcschatan ini pihak amil zakat membatasi 2 jenis
pengobatan yaitu pengobatan kategori penyakit ringan cian penyakit sedang.
Yang tennasuk kategori penyakit ringan adalah sen1ua penyakit yang tidak
rnembutuhkan rawat inap sedangkan untuk katagori penyakit sedang adalah
1ncrcka yang di ra\vat inap tctapi tidak smnpai pada opcrasi
Alokasi dana zakat pada bidang pengobatan dapat dilihat pada tabel
No Katagori Jumlah orang JumlahRp Yeny ·1t nngan I I I Detnam 2 orang 460.000 '
I I Penyakit sedang
Demam berdarah 2 orang l.600.000
--Total 2.060.000
64
3. Konsumtif
Wujud alokasi dana zakat bidang konsumtif ini adalah memberikan dana
zakat hanya setahun sekali. Dialokasikan kepada asnaf yang delapan, tetapi
katcgori yang diberikan di -dacrah Pasia ini kcpada fakir, miskin dan orang-
yang berhutang. Pemberian zakat ini langsung diberikan kepada mereka
berbentuk uang. Dapat dilihat pada tabel
~--
iNo Katagori I J um I ah orang I JumlahRp Total I ! ' I I 11 Fakir ! 4 orang
I l.l75.000 I .? i Miskin i 4 orang 1.100.000 1- I
13 I e t " i' ! ? ) B rhu ane , ..J or~rig
I 1-00000 ! I
3.475.000 !
4. Bidang konsumtif rutin
Petnbagian dana konsumtif rutin kepada masyarakat adalah dalam bentuk
santunan kepada rnareka yang telah terdaftar baik itu janda, fakir miskin,
maupun anak yatim yangjurnlah nominalnya rata-rata 100.000.
5. Konsumtif !dul Fitri
Sebagai umat Islam hari raya Idul Fitri merupakan hari yang sangat
mernbahagiakan karena merupakan hari kemenangan, oleh karena itu BAZ
Nagari Pasia selalu n1enyiapkan dana untuJc kebutuhan hari raya ldul Fitri
agar semua masyarakat dapat menilanati hari raya tersebut. Dana konsumtif
ini dalam pengalokasiannya di bagi menjadi 2 bagian. Bagian Pertama
adalah pengalokasian dalam bentuk santunan kepada mereka yang telah
65
terdaftar dan nominalnya Iebih besar daripada konsumtif rutin. Kedua adalah
pengalokasian untuk konsumsi pada penyelenggaraan hari raya !du! Fitri.
6. Amil Zakat
Merujuk surat At Taubah ayat 60. bahwa salah satu golongan yang berhak
menerima zakat atau pengurus zakat. Tugas dari atnil ini adalah
mengurnpulkan zakat lalu mendistribusikannya kepada yang berhak
rnenenmanya. Oleh karena pekerjaan amil ini bukanlah pekerjaan yang
ringan maka memang scpantasnya an1il juga mcndapat bagian dalam
nendistribuasian dana zakat. Karena pad:i. hakekatnya semua pekerjaan ada
balasannya. Tetapi dilembaga ini justru bagian amil digunakan untuk
operasional anak~anak yang belajar al ·Quran atau disebut dengan MDA
(Madrasah Diniyyah A\valiyah). Dana ini untuk mcnggaji guru ngaji scrta
untuk membeli sarana prasarana kegiatan belajar al Quran
Berik:ut adalah tabel alokasi dana amil zakat yang di alihkan untuk sarana
prasarana kegiatan belajar al Quran
No Katagori Jumlah Orang Jumlah Rp Total
J Gaji guru 5 orang J.500.000
2 Sarana prasarana 4.000.000
3 Pernyaan khatam Al Quran 3.500.000 9.000.000 ..
66
7. Bidang produktif (modal usaha)
Banyak orang mengartikan masyarakat Padang dengan arti "pandai
berdagang" rupanya kata-kata tersebut bukan isapan jempol semata, karena
kebanyakan dari mcreka memang pandai dan ahli dalam berdagang. Melihat
pemandangan tersebut, pengurus lembaga amil zakat Nagari Pasia melihat
itu sebagai !adang cmpuk untuk menyalurkan zakat, karena dengan semangat
\Virausahanya diharapkan masyarakat man1pu mengen1bangkan usahanya
dengan bantuan dana zakat tersebut dengan tujuan akhir mercka dapat
meningkatkan kesejahteraan masing-masing. Alokasi dana zakat pada bidang
produktif dapat dilihat pad.a tabef'
fl--~------------. \Jo ! Katagori j Jumlah I Jumlah Rp Total
., I 1• Toko kelontonf!.: i 20 orang I 8 000 000 i
r Toko perabot ~ i I I 2 5 orang 5.000.000
3 ! Toko kain ! 10 orang 10.000.000
4 I Rumah makan 22 orang 6.650.000
5 I Kerupuk kuiit 9 orang 9.000.000
I 38.650.000
6 L11por1m Kcuangan Badan Amil Zakat Nagari Pasit: 2006
Data Usaha Bidang Produhif
NO Nama Bidang Usaha Pendapatan sblm Zakat/bln
TokoKelontong !. Rusdi Abadi Jaya 900.000 2. Novi a Samber Murah 700.000 3. Inna Keramat Jaya 1.000.000 4. Anton Nur Abadi l.500.000 5. Asril Sabana Murah _____ 900.000 I ~1---------rroko Perabot
I ' I. i Yudiwan I Angkasara
I l.500.000 I
2. Nazril I Rosni Jaya 1.500.000 3. l Efrizal I Krisma Sati 1.400.000 I
' ! I I ! ! ~~-----~· -------+---! i Toko Kain I
1.200.000 I 1.900.000 I 1.500.000
i I. I Martin I Abadi
1
2. I Rahmah I Pitalo 3. ) Rosa I Hongkong
14 1
AfBasa I Susi ' 2.000.000 5. Fitri Sofa I 2. 100.000
RumahMakan !. Efrizal Baselo 1.000.000 2. Imra Salera 1.200.000 3. Hasnul Padati 2.000.000 4. Yumita Bundo Kandung 1.500.000 5. Rusnir Simpang Raya 2.400.000
I Kerupuk Kulit
l. ()yon Berkah 600.000 2. lrwan lrwan 700.000 3. Asfi Asfi Jaya 900.000 4. Abrani Abadi Jaya l.000.000
67
Pendapatan Sesudah Zakat/bln
-
-
1.000.000 l.100.000 1.500.000 2.000.000 !.200.000
2.000.000 I 1.900.000 I 1.500.000
I I
uoo.ooo I 2.000.000 I 1.600.000 ' !.600.000 2.500.000
1.200.000 1.500.000 2.400.000 2.000.000 2.500.000
800.000 900.000
J.000.000 1.200.000
68
Sebagaimana yang telah dikemukalmn pada awal tulisan ini bahwa Al
Quran secara tegas telah menetapkan kriteria-kriteriaa tertentu yang menjadi
sasaran I alokasi zakat. Nainun berdasarkan pada tidak adanya ketentuan yang
mencgaskan bahwa zakat harus habis semua setclah dihimpun, hal ini
memberikan keleluasan bagi pengelola zakat ha! pengelolaan serta
penyalurannya. Dengan kata lain pengelolaan dapat mempertimbangkan dan
memiliki \VC\Venang dalam penyaluran dana zakat, apakah disalurkan untuk
dikembangkan menjadi usaha yang produktifatau hanya kebutuhan konsumtif
Sebuah manajemen pengelolal"ri zakat tentunya memi1iki program
prioritas yang akan dijalankan, baik dalam penanganan sasaran 1nuzakki
pendistribusiannya kepada n1ustahik, maupun dalam menyusun skala prioritas
pendayagunaan harta yang terhitnpun.7
B. Analisis pengelolaan 7..ak..1t masyarakat Minagkabau di perantauan dalam
upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat Pasia
Proses pengclolaan dana zakat badan amil zakat Nagari Pasia masih
tergolong lemah ha! ini dapat kita lihat dari sedikitnya jumlah muzakki padahal
dalam kenyataannya masih banyak masyarakat pasia yang sudah terkena
ke\vaj iban berLakat, namun mereka belum mengeluarkan zakatnya. Hal ini
? M. Jchwan Snm, Pe!l1berdayaa11 Zakat, lnjak dm1 SJu.idaqah, Paper in Dipresenrasikan pad a Kuliah lnfonnal Ekonomi Islam Bank IFJ Syariab
69
dikarenakan 2 kemungkinan, perta111a kura.ngnya kesadaran masyarakat akan
pentin&rnya zakat baik untuk dirinya maupun untuk orang lain. Kedua kurang
aktifnya pihak amil dalam mengumpulkan dana zakat
Dengan adanya fenomena tersebut mamaksa para pengurus lembaga ami!
zakat, untuk bekerja lebih giat lagi guna memaksirnalkan pendekatan oleh
karenanya pihak pengurus menerapkan sistirn jemput bola. Din1ana pihak
pengurus harus berperan aktif dalam pengumpulan zakat. Dcngan sistim ini
sebenarnya sudah dilakukan oleh pengurus tetapi belum terlaksana dengan baik
karena sistirn ini hanya dilakukan setahun sekali, \Vaklu n1engumpulkan zakat
fitrah saja, tidak untuk zakat mal dan itu juga hanya menggunakan metode
ceramah. Sebenamya sistim ini adalah s1stim yang pahng tepat untuk
1nengumpulkan zakat tetapi yang menjadi kendala adalah pada pelaksananya
yang tidak rnaksirnal.
Semestinya ada dua hal yang perlu ditekankan dalam sistim ini, jangan
hanya rnengandalkan metode ceramah saja, karena 111etode ceramah tidak
syarat dengan janji-janji saja, sedangkan rnasyarakat perlu buJ...'tinya
pernanfaatan dana zakat yang tel ab dikeluarkarmya.
Adapun hal-hal yang perlu ditekankan dalam sistim ini antara lain adalah
dari segi sosial. Dari segi sosial ini perlu adanya dua pendekatan, dimana
pendekatan tersebut benar-benar membangkitkan rasa keinginan atau
kebutuhan untuk membayarkan zakatnya. Pendekatan tersebut antara lain
adalah:
70
!. Pendapatan religi (keagamaan)
Bagi seorang rnuslirn agama (fslam) adalah potensildasar dari segala
kehidupan dan agama juga bersifat scnsitif bagi setiap pert1eluk:nya. Selama
ini pen1ahaman yang tertanan1 di benak masyarakat adalah baln.va zakat
merupakan kewajiban yang mcnjadi suatu badan dan itu sudah n1enjadi dasar
atau pondasi pemahaman di benak masyarakat. Dengan pendekatan religi ini
pihak amil harus bisa memberikan pen1ahaman yang mendasar kepada
rnasyarakat bah\va zakat merupakan ke\'.'ajiban yang menjadi kebutuhan
masyarakat.pcndckatan ini tidak hanya dilakukan dcngan metodc ceramah
tapi lebih baiknya dilakukan dengan metode diskusi aga; bagi masyarakat
yang bclum paham tentang zakat bisa bcrtanya langsung. Pcndekatan ini
harus berdasarkan ayat-ayat AI-Quran sebagai sumber dari kewajiban zakat
tersebutdengan kata lain ceran1ah atau diskusi mengangk:at tema tentang
kcwajiban-kewajiban seputar zakat.
Dengan pendapatan ini pihak amil zakat n1emberikan pemahaman arti
pentingnya mengeluarkan zakat bagi yang telah memenuhi syarat, karena
pada hakikatnya harta yang kita miliki terdapat hak orang lain, dan zakat
selain bennanfaat untuk orang Iain juga pasti bermanfaat bagi diri kita
sendiri.
2. pendekatan sosial (kemasyarakatan)
71
Manusia adalah makhluk sosial dimana ia tidak dapat memenuhi
kebutuhannya sendiri tanpa adanya bantuan orang Jain. Tapi bukan berarti
kita hidup hanya mengandalkan pertolongan orang lain karena, tangan diatas
lebih baik daripada tangan di bawah. Siklus kehidupan itli ibatat roda pedati
yang selalu berputar terkadang dibawah terkadang di atas, dan antara atas
dan bawah sating membantu dengan kata lain tidak ada yang di atas kalau
tidak ada yang dibav ... ·ah begitu juga kehidupan manusia seorang tidak akan
bisa menjadi kaya tanpa bantuan si miskin. Dan si miskin tidak dapat
bertahan hidup tanpa adanya orang kaya, dari pendekatan terset:.it
semestinya tidak akan timbul ketimpangan sosial karena si kaya dan si
miskin saling membutuhkan, tapi yang n1enjadi masalah adalah ketika si
kaya bcrbuat d7.alim semena~mena terhadap orang miskin bahkan tidak
n1emberikan haknya kepada silniskin hingga si 1niskin tidak tahan dengan
kemiskinannya dan memaksa ia menghalalkan segala cara untuk rnemenuhi
kehidupannya.
Dengan pendekatan sosial ini pihak amil harus benar-benar marnpu
menyadarkan para si kaya agar mereka , tergerak hatinya dan mau
1nembayarkan zakatnya yang memang hak :;i misk:in. Tentu ini hukanlah hal
yang mudah, karena tidak ada seorang pun yang mau melepaskan hartanya
tanpa konpensasi apapun, \valaupun ia seorang yang kaya. Oleh karenaya
dalam pendekatan ini pihak amil cukup dengan memberikan paghaman
kepada tnereka-· arti pentingnya ke\vajiban berzakat denan bukti nyata
72
pengalokasian dana zakat bagi ke1naslahatan umat. Dengan den1ikian
diharapkan si kaya benar-banar tegerak l1atinya untuk memberikan zakatnya
dengan tulusbukan hanya karena sekedar menggugurkan kewajiban saja.
Kesuksesan sebuah lembaga amil zakat tidak tidak hanya dilihat dari sistern
atau program-program yang jitu, atau dari banyaknya dana zakat yang
terkumpul. Namun kesuksesan BAZ juga dapat dilihat dari profesionalisme
sumberdaya manusia karena pokok pem1asalahan nya adalah amilnya itu
sendiri. Apa artinya dari sebuah progra1n yang hebat, zakat yang melimpah
jikalau SOM amilnya sendiri bobrok, tidak bi<:a mengalokasikan dana yang
terkumpul. Sudah menjadi tradisi bangsa fndonesia bah\va amil zakat ini di
bentuk hanya pada 1nenjelang inuslim zakat fitrah saja dan setelah itu
dibubarkan, padahal semestinya amil ini :3elalu ada sepanjang tahun tanpa
kenal musim, karena justru zakat mall ini lahyang lebih berpotensi
memberdayakan ken1iskinan. Memang, akh.ir~akhir ini sudah banyak sekali
Jembaga~lembaga arnil zak:at yang aktif :sepanjang tahun, guna melayani
masyarakat yang akan membayarkan zakat :malnya atau shadaqahnya, namun
pada hakikatnya itu sama saja, karena bia~Jun lembaga BAZ selalu stanbay
sepanjang tabun, namun pihak lembaga hanya membuat program-program
atau gebrakan pada musim zakat fitrah saja selebihnya tidak, berarti tidak
ada bedanya dengan an1il zakat musiman.
Melihat kenyataan tersebut sudah semestinya pihak amil untuk berbenah
diri memperbaiki kualitas SDMnya. Terutama memberikan kepada mereka
73
pelatihan-pelatihan yang berhubungan dengan program-program pemberdayaan
masyarakat dan membuat badan amil menjadi suatu lembaga yang selalu
produktif sepanjang tahun, tidak kenal musim. Dengan pelatihan tersebut
diharapkan pihak amil 1.akat bisa selalu berinovasi guna menarik para muzaki
dan mampu mengalokasikannya kepada ma~;yarakat sesuai sasaran.
Proses pengelolaan bersurnber dari faktor SOM, sistim dan proses
organisasi dengan sasaran mcningkatkan prospektif amil dan meningkatkan
pelayanan kepada muzakki. Propektif pengelolaan merupakan salah satu
keberhasilan bagi arnil, dengan tetap memperhatikan faktor dan sistim dana
organisasi, sasaran strategi dalam prospektif pengelo!aan adalah n1enjadi
kompoten~ yaitu kompoten BAZ. Naga1i Pasta yang di kelola secara
profesional untuk menghasilkan kinerja yang istime\va.
Untuk n1encapai suatu organisasi yang maju harus didukung oleh
sumberdaya rnanusia yang handal dan berpengalaman untuk mengarah kepada
hal itu BAZ Nagari Pasia yang didukung oleh seorang ketua yang
berpengalaman di bidang zakat dan stafnya yang sudah terlatih baik tentang
menangani pengelolaan zakat.8
Setelah melakukan pendekatan baik religi maupllll sosial yang kemudian
diikuti dengan pernbcnahan faktor SDM ada satu ha! yang tidak kalah
pentingnya guna mensukseskan BAZ yaitu pengawasan pada penyaluran dana.
Sebagus apapun program yang dibuat itu hanyalah sebatas teori saja, sedangkan
8 Oyon, Pengurus Zakar Perantau, Wawancara Pribadi.
75
Untuk dapat menjadikan mustahik mimjadi seorang muzaki bukanlah ha!
yang n1udah, oleh karenanya \Valaupun pada akhimya untuk kebaikan mustahik
tetapi amil tetap men1berikan pengarahan bimbingan serta
kontroling/pengawasan. Adapun pengawasan yang perlu dilakukan adalah
dengan cara mengontrol alokasi dana zaka.t kepada mustahik. Setelah usaha
para mustahik berjalan dan sebelum usaha tersebut bisa dikatakan rnandiri.
Diharapkan pihak amil tetep n1elakukan kontrol dan bimbingan kepada
rnustahik. Agar usahanya benar dapat mense_iahterakan.
A. Kesimpulan
BABV
PENUTUP
76
1. Ada dua konsep penyaluran dana wkat yaitu pemberian modal dan
penan1bahan modal. Kedua konsep ini sama-sama menitik beratkan pada
n1odal, karena dengan modal yang handal menghasilkan hasil yang
memuaskan. Dalam peranannya dana zakat ini mengacu kepada
terpenuhinya kebuthan hidup karena apabila kei_:-utuhan hidup telah
terpenuhi masyarakat akan tenang terutama dalam memaksimalkan
usahanya.
2. Pengelolaan zakat yang dilakukan oleh BAZ Nagari Pasia Akhir ini sudah
1nengacu kearah yang tepat sasaran hal ini dapat dilihat dari data yang ada,
harnpir semua muzaki yang dibiayai /dibantu dana zakat dapat
berkembang/rnandiri walaupun belum semua menjadi seorang rnuzaki.
3. Sejauh ini beluut ada sebuah lembaga yang bisa meningkatkan tarafhidup
1nasyarakat n1ustahik yang bersifat religius selain BAZ dan sejauh ini pula
hanya BAZ yang paling mempunyai langkah paling efektif dan
mengentaskan kemiskinan. Walaupun belum bisa n1engena ke seluruh
rnasyarakat Nagari Pasia.
77
B. Saran
1. Mengingat budaya dan tradisi masyarakat Padang yang suka merantau dan
kebanyakan dari mereka merantau untuk henvirausaha alangkah baiknya bila
dibentuk suatu kelompok usaha khusus orang Padang, dimana kelompok ini
akan rnengurus bidangnya tnasing-n1asing, i:ontohnya kelompok usaha pakaian,
kelompok ini akan mengurus usaha pakian orang Padang. Begitu juga dengan
kelompok usaha lainnya. Dengan adanya. kelompok usaha ini dapat lebih
mengeratkan hubungan antar sesama perantau dan mempennudah infonnasi
tentang peluang bisnis. Selairt dari pada itu dengan adanya kelo1npok usaha
para pengurus zakat tidak kesulitan mena1nbil zakat para pedagang karena itu
akan dikordinir oleh tiap-tiap kelompok usaha dan selanjutnya diserahkn ke
BAZ Nagari Pasia.
2. Guna meningkatkan usaha para perantau perlu kiranya dibuat se1naca1n
koperasi untuk orang Padang. Dengan adanya kopcrasi tersebut diharapkan
dapat n1embantu bagi para perantau-perantau baru dalam memulai usahanya.
3. Dalam pengumpuln dana zakat perlu kiranya pihak lembaga am.ii zakat Nagari
Pasia membuat kartu khusus zakat semacarn kartu donatur tetap. Dan selain itu
tmtuk: mempermudah. pengumpuan zaka.t perlu k:iranya pihak lembaga
menyediakan fasHitas zakat online.
4. Dana infak adalah dana yang peruntukannya sudah ditetapkan bagian
bagiannya, oleh karena itu bagi para pihak pengurus haruslah sangat berhati
hati, karena sanksi di dunia juga mendapat hukuman di akhirat kelak,
78
5. Mengingat alokasi dana zakat yang hanya terbatas 8 asnaf alangkah lebih
baiknya bila dari badan amil zakat Nagari Pasia tidak hanya mengumpulkan
dana zakat, tetapi juga dana yang lain, seP<'rti infak, shadaqah, hidah dan lain
lain. Karena sumber pernasukan hanya dari zakat sementara pengeluaran
banyak sekali bagian yang n1esti dibiayai. Disamping itu kesadaranjuga karena
kesadaran para perantau yang tinggi akan dnna.dana tersebut terbukti hasil dari
pengu1npulan zakat saja amil zakat dapat rnengumpulkan jutaan rupiah
perbulan.
6. Perlunya sosialisasi yang lebih meluas karena data yang ada menunjukan
ketidak seimbangan antara perantau dan daftar rnuzakki, jumlah perantau yang
tcrmasuk inuzakki bani sekitar 30"10 saja dan jun1Jah total perantau dengan
demikian perlunya ada sosialisasl yang lebih meluas guna menjaring mu1..akki
yang lebih banyak.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qurannul karim
Al-Qur'an beserta terjemahannya, Depertemen Agama RI tahun 1982
Muha1nmad Drs., M. Ag., Ekonon1i Afakro dalatn Prospektif Islam, Yogyakarta: BPFE,2004
Al- Husni, Taqyudin Abi Bakri lbn Muhammad, Kifayat al-Akhyar, Semarang: Usaha Keluarga, 2002, juz. Ke- I
Manan, Muhammad Abdul, Teori dan praktek Ekonomi Js/a1n, Yogyakarta: PT Dana Bak1i Wakaf, 1993
Ra'ana, Irfan Mahmud, Sistirn Eko11on1i Pe111enntah Un1ar Jbn Khatab, Jakarata: Pustaka Firdaus, 1997, Cet. Ke-3
Manan, MJ\., ;:;kono111i !sla1n Teori dan Praktek, Jakarta: Intermasa, 1992
Khan, tvfuharnmad Akram, An introduction To Islamic E'konomics, Jakarta: Intemasional Of Islamic, 1994
A. Usafah, Ahmad, Lectures Of Islamic Ekono1nics, Jeddah: Intemasional Institute of Islamic Thought, 1987
U\vaida, Syakh Kamil Muhammad, Fiqih Wanita lidisi Lengkap, Jakarta: Pustaka Al Kautsar, 1998
Darajat, Zakiah, Prof., D., R., Seri I/mu Fiqih, Yogyakarta: PT. Intermas, 1995
Thabanah, Badawi, Asnar al Shaum al Zakat, Mesir: Lajnah Nasyru Tsaqafal al lslamiyyah, 1356H
Rasyid, Sulaiman, Fiqih Islam, Bandung: Sinar Barn, 1990
Lubus, Ibrahitn, Ekono111i Jslan1 SuatuPengantar, Jakarta: Kalam Mulia, 1994
Afzalurrahman, Doktrin Ekonomi Islam, Jakarta: 2000, Cet. Ke- 1
Mubyarto, Membangun S1stim Ekonomi, Yogyakarta: BPFE, 2000, Cet. Ke-I
80
Choti1n, Ema Enna,vati, Pe1nberdayaan Masyanikat dan Rejleksi I~~tnansial Usaha Keci/ di Indonesia, Bandung: Yayasan Akatiga, 1997
Surnadiningrat, Gunawan, Pemberdayaan Masyarakat dan Jaringan Pengaman Sosial, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, Cet. Ke- I
Sulistiani, Ambar Teguh, Kemitraan dan Modaf-1nodal 11e1nberdayaan, Yogyakarta: Gava Media, 2004
Islam, Musa Asy'ari, E.~tos Kerja dan l'e111berdayan l.ikono1ni Un1at, Klaten: Lesfi lnstitusi Logam, 1992
Raharjo, M. Dawaman, !sla111 dan TranjOnnasi Sosial Ekono1ni, Jakarta · Lembaga Studi Agama dan Filsafat, 1999
Qutub, Syyid, Ta/sir fl Zlti/a/il Qur 'an, Jakarta: c;e111a /nsani. 2004. jilicl Ke 14
Sam, H. M. Ich\van, Pen1berdayaan Zakat, lnfak dan Shadaqah, Jakarta; Lembaga Penerbit FEUI, 2004
Ha\V\va, Sa'id, Intisari Jhya'Ulumuddin Al- Gha:::ali Alensucikan Jiwa, Jakarta: Rabbani Press, 2004
Depcrtemen, Agan1a RI, Al-Quran dan Terjemahannya, Jakarta. 1982
79
Lampiran I : Transkiep \Va\vancara dengan sa1ah satu pengurus perantau amil zakat
nagari Pasia dengan Bapak H. Oyon
l. Seperti apa gambaran umun1 tentang masyarakat Pasia Minang kabau?
Jawab
Masyarakat Pasia yang jun1lah sekitar 2.122 orang terdiri dari 3 jorong yaitu
jorong surau langga, pincuran tujuh, cibuk a1neh. Dengan luas \Vilayah sekitar
90Ha, yang dipin1pin oleh seorang \Vali nagari yang dibantu oleh seorang
sek.1etaris dan bendahara. Selain dipimpin seorang \vali untuk mengontrol
pemerin1ahan nagari Pasia di bentuk pula BPRN ( Badan Penvakilan Rakyat
Nagari).
2. Kenapa daerah ini disebut Pasia?
Ja,vab
Karena dacrah kmni ditemukan banyak pasir dan kandungan tanahnya juga
banyak 111engandung pasir jadi daerah ini dinamakan Pasia yang artinya Pasir.
3. Bagaitnana struktur pemerintahan dan kepemimpinan masyarakat Pasia?
Jawab
Nagari Pasia dipimpin oleh seorang \vali nagari yang bekerja sama dengan BPRN.
Dibantu oleh bendahara dan sekretaris yang me111ba\vahi beberapa urusan nagari
Pasia.
4. Apa saja kegiatan masyarakat Pasia dalam keseharian mereka?
Pekerjaan mereka seperti biasa tani
80
5. Bagain1ana pengclolaan zakat masyarakat minang kabau di perantauan?
Jawab
Saya rasa cukup baik apalagi akhir-akhir ini zakat yang n1ereka ku1npulkan
seni.akin banyak ya11g berarti tnereka peduli terhadap ka1npung halaman 1net'eka.
Dan hasilnyapun tidak mengece\vakan pembii zakat karena para 1nustahik mampu
mengalokasikan zakat tcrsebut dan telah banyak yang bisa maju perekonornianya
karena bantuan zakat terebut.
6. Faktor apa yang 1nendukung a1nil untuk menghi1npun zakat dari tnuzaki?
Ja\vab
Karena 1nerasa saiu daerah dan mereka mernpunyai kepedu!ian yang besar
terhadap daerahnya apa lagi melihat perbedaan diantara n1asyarakat Pasia yang di
ka1npur1g dan di rantau sangat jauh perbedaannya di bidang ekono1ni tuasyarakat
perantauan jauh lebih maju dari pada di karnpung jadi para amil ingin
memajukan perekonomian masyarakat kampung walaupun tak semaju perantau.
Dan faktor yang paling dominan adalah karena n1ustahik dikan1pung pandai
tttengalokasikan dana akatnya hingga 1ne1nacu a1nil lebih giat lagi.
7. Bagairnana pengelolaan untuk menghimpun zakat dari muzaki?
Jawab
Upayanya cukup gan1pang karena sebagian besar para perantau itu cinta sarna
kani.pung halamannya. Jadi kita cukup tncnceritakan keadaan dan kebutuhan
masyarakat kan1pung dengan pendekatan agarna. Kebanyakan dari mereka
tersentuh dan memberikan zakatnya. Apalagi kita masuk pada perku1npulan orang
81
minang di perantau kita akan lebih mudah mengumpulkan zakatnya, di samping
itu kita juga kita me1nberikan laporan secara. trasparan kepada siapa saja baik itu
yang berzakat dan tidak berzakat dengan trasparanan ini juga menggugah minat
mereka untuk berzakat.
8. Faktor apa yang rneningkatkanjun1lah rnuzaki?
Jawab
Faktor bukti kerja nyata dan ketrasparanan. Faktor bukti kita tunjukan hasil-hasil
dari perkembangan para mustahik yang kognitif dan nyata. Bahwa mustahik
benar-benar terangkat perekonomiannya.
9. Zakat ini disalurkan yang lebih dominan untuk golongan apa saja?
Ja\vab
Lebih dominan di salurkan kepada golongan bidang produktif untuk odal usaha
karena bidang ini yang lebih dominan mengangkat kemisklnan. Kedua bidang
pendidikan dan bidang konsumsi.
Pengurus
H. Oyon
82
La1npiran 2 : Transkiep \Vawancara dengan pengusaha kerupuk kulit dengan Bapak
Nardi
1. Sejak kapan bapak mulai usaha kerupuk kuli1: ini?
Jawab
Waduh ga tau nih. Karena ini merupakan turun temurun dari keluarga kita.
2. Jenis kulit apa yang dijadikan kerupuk?
Ja\vab
Kulit sapi I kulit kerbau, tapi yang paling bag:us sih kulit kerbau, hanya saja h<irga
kulit kerbau culLip mahal.
3. Apa kendala yang dihadapi dalam usaha bapak selama ini?
Tentu saja modal, kalau saya punya modal saya dapat belanja kulit yang banyak
4. Apakah bapak pernah mendengar tentang banluan dari BAZ Nagari Pasia?
Jawab
Ya ..... Saya pen1ah sekali mendapat bantuan dari BAZ tersebut
5. Apa yang bapak rasakan manfaat dari bantuan tersebut?
Jawab
Sangat banyak, karena saya bisa belanja lebih banyak. Yang pasti 1nenambah
keuntungan bagi usaha saya
6. Apakah bapak merasa cukup dengan bantuan tersebut?
Ja\vab
83
Kalau cukup sih tidak, karena dalarn berusaha tidak pemah rnerasa puas, tapi
paling tidak kita tidak kuatir dengan modal karena tidak ada ke\vajiban untuk
rnengembalikan
7. Apa harapan dan saran bapak untuk BAZ?
Ja\vab
Harapan saya BAZ bisa mengun1pulkan dana zakat lebih banyak lagi agar dapat
me1nbantu pengusaha-pengusaha yang lemah seperti saya <lulu. Saran saya bagi
para pcngusaha jangan kece\vakan BAZ yang telah 1nembantu dana BAZ jangan
sungkan untuk meminta zakat kepada yang pernah dibantu.
84
Lampiran 3 : Transkiep \Vawancara dengan rnustahik bidang Produktif dengan Rusdi
I. Sejak kapan bapak buka usaha toko kelontong?
Jawab
Sejak tahun 1999
2. Kapan bapak mendapat bantuan dana zakat untuk usaha bapak?
Ja\vab
Saya mendapat bantuan dari tahun 2006
3. Berapa omset I pendaoatan perbulan sebe1um bapak dapat bantuan zakat?
Ja\vab
Ya. Sekitar 700.000 - 900.000
4. Setelah mendapat bantuan?
Ja\vab
1000.000 - 1.200.000
5. Bagain1ana car a bapak 1nendapatkan bantuan?
Jawab
Saya dapat kabar aja, katanya BAZ Nagari Pasia yang yang bisa tnembantu
pennodalan usaha. Ternyata benar, saya datangi kantomya dan mengemukakan
permasalahan saya akhirnya saya mendapat bantuan danjadilah sekarang ini.
6. Berapa bantuan yang bapak dapat dari BAZ waktu itu?
Ja\vab
Sekitar 3 juta
85
7. Bapak alokasikan untuk apa saja dana sebesar itu?
Jawab
Ya langsung saya habiskan buat belanja barang dagangan. Karena kalo ga
langsung buat belanja lama-lama habis ga jelas.
8. Apakah ada kewajiban dari BAZ untuk mengembalikan modal yang pemah
diberikan kepada bapak?
Jawab
Ya tidak. Itukan uang zakat masa suruh mulangin. Tapikan walaupun tidak ada
ke\vajiban itu saya merasa harus n1en1bantu BAZ. Ya paling tidak ada sebagian
pendapatan saya yang saya alokasikan untuk BAZ agar dapat menolong orang
lain yang nasibnya scpcrti saya <lulu.
Lampiran 4 : Transkiep wa\vancara dcngan mustahik bi dang konsuintif Uanda)
!bu Maya
l. Sejak kapan ibu mendapat bantuan dari BAZ nari Pasia?
Jawab
Sudah setahun ini.
2. Berapa nilai yang ibu peroleh tiap bulan?
Jawab
Saya mcnerirna tiap bulan ! 00.000
3. Ibu alokasikan untuk apa uang tersebut?
.ia\vab
86
Yang pasti untuk n1akan dan beli kebutuhan lainnya ten11asuk untuk biaya
sekolah anak
4. Apakah cukup uang tersebut bagi ibu?
Jawab
Ya tidak. Tapi paling tidak cukup ineringankan bebab saya.
5. Apa pandangan ibu tentang BAZ Nagari Pasia?
Jawab
Bagus. Sangat bagus karena BAZ benar -benar bisa menjadi penghubung antara
si kaya dan si miskin.
6. Apa harapan !bu?
Jawab
Ya mudah~mudahan BAZ terus berkembang agar dana yang disalurkan besar
top related