slide fikar trauma kimia

Post on 10-Aug-2015

28 Views

Category:

Health & Medicine

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

ODS Trauma Oculi Kimia

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK

BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR 2014

OLEHDzulfikar Waspada

PEMBIMBING dr. Aminah

SUPERVISOR

dr. Junaedi Sirajuddin Sp.M (K)

Laporan kasus

•Tn. A

NAMA

•36 tahun

UMUR •L

aki-Laki

JENIS KELAMIN

•Buruh

PEKERJAAN

• 11 April 2014

TANGGAL PEMERIKSAAN

•Poliklinik Mata Ibnu Sina

TEMPAT PEMERIKSAAN

Identitas Pasien

•Kedua mata terkena gas balon

Keluhan Utama

•Dialami ± 1 hari yang lalu, mata merah (+), air mata berlebih (+), kotoran mata berlebih (+), riwayat keluar darah dan cairan gel (-).

•Penurunan penglihatan (+), Nyeri (+), silau (+), rasa mengganjal (+)

•Riwayat penggunaan kacamata (-), Riwayat pengobatan (-)

•Riwayat DM (-), Riwayat Hipertensi (-), Riwayat Alergi (-).

Anamnesis Terpimpin

Anamnesis

Keadaan Umum :

Sakit Sedang/Gizi Kurang/Composmentis

Tanda Vital :

TD : 110/70 mmHg

N : 80 x/menit

P : 20 x/menit

S : 36,60C

Status Generalisata

PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI

ODS

Foto Klinis

OD OS

Palpebra Edema (+) Edema (+)

Apparatus

Lakrimalis

Lakrimasi (+) Lakrimasi (+)

Silia Sekret (+) mukopurulen Sekret (+) mukopurulen

Konjungtiva Hiperemis (+) Hiperemis (+)

Bola mata Normal Normal

Mekanisme

muscular

Normal ke segala arah : Normal ke segala arah :

Kornea Edema (+) Edema (+)

Bilik mata depan Normal Normal

Iris Cokelat, kripte (+) Cokelat, kripte (+)

Pupil Bulat, sentral, Bulat, sentral,

Lensa Jernih Jernih

Inspeksi

Pemeriksaan OD OS

Tensi ocular Tn Tn

Nyeri tekan - -

Massa tumor - -

Glandula

preaurikuler

Tidak ada

pembesaran

Tidak ada

pembesaran

Palpasi

VOD = 0,1

VOS =

0,2

Visus

Tonometri

Tidak terbaca

Pemeriksaan OD OS

Konjungtiva Hiperemis (+) injectio konjungtiva (+),

injeksio pericornea (+)

Hiperemis (+) injectio konjungtiva (+),

injeksio pericornea (+)Kornea Edema (+), Tes

Flouresen (-)Edema (+), daerah

sentral dan parasentral.

BMD Normal Normal

Iris Coklat, kripte (+) Cokelat, kripte (+)

Pupil Bulat, sentral, RC (+) Bulat, sentral, RC (+)

Lensa Jernih Jernih

Penyinaran Oblik

Pemeriksaan Slit LampSLOD : SLOD : Palpebra edema (+), Konjungtiva hiperemis (+) injection konjungtiva (+), Injection pericornea (+), kornea : Edema (+), Tes Fluorescen (-). BMD Normal, iris coklat, kripte (+), pupil bulat, sentral, RC (+), lensa jernih.  SLOS : Palpebra edema (+), Konjungtiva hiperemis (+) injection konjungtiva (+), Injection pericornea (+), kornea : Abrasi (+), Tes Fluorescen (+) daerah sentral dan parasentral arah jam 7-8, BMD Normal, iris coklat, kripte (+), pupil bulat, sentral, RC (+), lensa jernih.

Resume

Seorang laki-laki usia 36 tahun datang ke Poli RS Ibnu Sina dengan keluhan Kedua mata terkena gas balon. Dialami ± 1 hari yang lalu, mata merah (+), air mata berlebih (+), kotoran mata berlebih (+), riwayat keluar darah dan cairan gel (-). Penurunan penglihatan (+), Nyeri (+), silau (+), rasa mengganjal (+). Riwayat penggunaan kacamata (-). Riwayat pengobatan (-). Riwayat DM (-). Riwayat Hipertensi (-). Riwayat alergi (-).

Dari pemeriksaan fisik didapatkan pasien sakit sedang gizi kurang, composmentis dengan tanda vital dalam batas normal. Dari pemeriksaan oftalmologi, Visus VOD : 0,1, VOS : 0,2 . Dari inspeksi OD : Palpebra edema (+), lakrimasi (+), secret (+), Konjungtiva hiperemis (+), kornea : Edema (+), Tes Fluorescen (-). BMD Normal, iris coklat, kripte (+), pupil bulat, sentral, RC (+), lensa jernih. OS : Palpebra edema (+), lakrimasi (+), secret (+), Konjungtiva hiperemis (+), kornea : Edema (+), Tes Fluorescen (+) daerah sentral dan parasentral arah jam 7-8, BMD Normal, iris coklat, kripte (+), pupil bulat, sentral, RC (+), lensa jernih.

Dari pemeriksaan Slit lamp didapatkan SLOD : Palpebra edema (+), Konjungtiva hiperemis (+) injection konjungtiva (+), Injection pericornea (+), kornea : Edema (+), Tes Fluorescen (-). BMD Normal, iris coklat, kripte (+), pupil bulat, sentral, RC (+), lensa jernih. SLOS : Palpebra udem (+), Konjunctiva hiperemis (+) injection konjungtiva (+), Injection pericornea (+), kornea : Abrasi (+), Tes Fluorescen (+) daerah sentral dan parasentral arah jam 7-8, BMD Normal, iris coklat, kripte (+), pupil bulat, sentral, RC (+), lensa jernih.

Diagnosis

ODS Tauma Oculi Kimia

Penatalaksanaan

Ciprofloxacin 2x500gMetilprednisolon 3x4mg

Oral

TopikalC. Levofloxacin4x1 gtt ODSC. Hyaloph 6x1 gtt ODSRepithel 4x1 att ODS

Irigasi RL

•Dubia ad Bonam

Qua ad vitam

•Dubia ad malam

Qua ad sanationem

•Dubia ad Bonam

Qua ad visam

•Dubia ad malam

Qua ad kosmeticum

Prognosis

DISKUSI

Trauma kimia pada mata merupakan salah satu keadaan kedaruratan oftalmologi karena dapat

menyebabkan cedera pada mata, baik ringan, berat bahkan sampai kehilangan penglihatan. Trauma kimia pada mata merupakan trauma yang mengenai bola

mata akibat terpaparnya bahan kimia baik yang bersifat asam atau basa yang dapat merusak struktur

bola mata tersebut.

Trauma Kimia

Anatomi

Lapisan Kornea

Bahan Asam : asam sulfat, asam hidroklorik, asam nitrat, asam asetat, asam khromik, asam hidrofluorat, dll.

Bahan Basa: ammonium hidroksida, potasium hidroksida, sodium hidroksida, kalsium hidroksida, magnesium hidroksida, dll.

Etiologi

Patomekanisme Trauma Asam

Bahan kimia asam

Asam cenderung berikatan dengan protein

Menyebabkan koagulasi protein plasma

Koagulasi protein ini, sebagai barrier yang membatasi penetrasi dan kerusakan lebih lanjut.

Luka hanya terbatas pada permukaan luar saja atau Asam masuk ke bilik mata depan menimbulkan iritasi dan katarak

Gangguan persepsi penglihatan

Bahan kimia alkali

Pecah atau rusaknya sel jaringan disertai disosiasi asam lemak membrane sel penetrasi lebih lanjut

Mukopolisakarida jaringan menghilang dan terjadi pemgumpalan sel kornea.

Serat kolagen kornea akan membengkak dan kornea akan mati

Edema- terdapat serbukan sel polimorfonuklear ke dalam stroma, cenderung disertai masuknya pembuluh darah (Neovaskularisasi)

Dilepaskan plasminogen activator dan kolagenase (merusak kolagen kornea)

Terjadinya gangguan penyembuhan epitel

Berkelanjutan menjadi ulkus kornea atau perforasi kelapisan yeng lebih dalam

Patomekanisme trauma basa

DiagnosisAnamnesisPasien menceritakan riwayat trauma kimia pada mata, penurunan visus, nyeri, lakrimasi, dan pandangan kabur merupakan gambaran umum trauma. Dan harus dicurigai adanya benda asing intraokular apabila terdapat riwayat salah satunya apabila trauma terjadi akibat ledakan

Pemeriksaan FisisSetelah dilakukan irigasi, pemeriksaan dilakukan dengan perhatian khusus untuk memeriksa kejernihan dan keutuhan kornea, derajat iskemik limbus, tekanan intra okular, konjungtivalisasi pada kornea, neovaskularisasi, peradangan kronik dan defek epitel yang menetap dan berulang. Supaya pasien lebih nyaman dan kooperatif waktu pemeriksaan dapat diberikan anestesi topical terlebih dahulu.

Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan bagian anterior mata dengan lup atau slit lamp bertujuan untuk mengetahui lokasi luka. Pemeriksaan oftalmoskopi direk dan indirek juga dapat dilakukan. Selain itu dapat pula dilakukan pemeriksaan tonometri untuk mengetahui tekanan intraokular.

Penatalaksanaan

Irigasi

Double eversi pada kelopak mata

Debridemen

Medikamentosa.

Pembedahan

Komplikasi

Simblefaron 

Kornea keruh, edema, neovaskuler 

Sindroma mata kering 

Katarak traumatik,

Glaukoma sudut tertutup 

Entropion dan phthisis bulbi

Prognosis trauma kimia pada mata sangat ditentukan oleh bahan penyebab trauma tersebut. Derajat iskemik pada pembuluh darah limbus dan konjungtiva merupakan salah satu indikator keparahan trauma dan prognosis penyembuhan. Iskemik yang paling luas pada pembuluh darah limbus dan konjungtiva memberikan prognosa yang buruk.

Bentuk paling berat pada trauma kimia ditunjukkan dengan gambaran “cooked fish eye” dimana prognosisnya adalah yang paling buruk, dapat terjadi kebutaan.

Trauma kimia sedang samapai berat pada konjungtiva bulbi dan palpebra dapat menyebabkan simblefaron (adhesi antara palpebra dan konjungtiva bulbi). Reaksi inflamasi pada kamera okuli anterior dapat menyebabkan terjadinya glaukoma sekunder.

Prognosis

TERIMA KASIH

top related