slum improvement action plan (siap) nusp2 kota pekalongan
Post on 03-Mar-2017
47 Views
Preview:
TRANSCRIPT
DIREKTORAT PENGEMBANGAN PERMUKIMANDIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYAKEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
KOLOKIUM
Slum Improvement Action Plan (SIAP)
Kota PekalonganPEMERINTAH KOTA PEKALONGAN
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH(BAPPEDA)
Jl. Sriwijaya No. 44 Telpon (0285) 423223 Pekalongan
PERMUKIMAN KOTA PEKALONGANPerkembangan permukiman di Kota Pekalongan diawali dengan adanya permukiman di sekitar pusat kota atau disebut ‘Kota Lama’. Perkembangan selanjutnya, berkembang ke arah Barat dan Timur di Kecamatan Pekalongan Barat dan Kecamatan Pekalongan Timur mengikuti jalur jalan arteri primer Pantura, serta ke arah Selatan di Kecamatan Pekalongan Selatan mengikuti pola jalan ke arah Kabupaten Pekalongan
Peta Penggunaan Lahan Kota Pekalongan
ISU STRATEGIS
JARINGAN DRAINASE KOTA PEKALONGAN
Permasalahan Infrastruktur
BANJIR / ROB
Jalan Rusak
Drainase Buruk
Sedimentasi Sungai
Sarana Sanitasi tidak
layakKualitas Air Bersih tidak memenuhi
standarRumah Tidak Layak Huni
TIPOLOGI PERMUKIMAN KOTA PEKALONGAN
A. Permukiman Kumuh PesisirB. Permukiman Kumuh Pinggir KotaC. Permukiman Kumuh Pusat KotaD. Permukiman Padat BangunanE. Permukiman BaruF. Permukiman Wilayah Genangan
BanjirG. Permukiman Rural
TIPOLOGI PERMUKIMAN KOTA PEKALONGAN
A. Permukiman Kumuh PesisirTipologi permukiman kumuh pesisir secara terpusat berada pada permukiman di Kecamatan Pekalongan Utara bagian utara, Tipologi permukiman ini dicirikan dengan:• Permukiman secara fisik berada di wilayah pesisir• Permukiman terkena genangan rob• Umumnya penduduk pada kawasan ini adalah nelayan.• Kondisi perumahan kumuh karena tergenang rob• Kondisi lingkungan yang buruk karena terkena rob• Lahan untuk pengembangan permukiman tergenang rob,• Sarana dan prasarana permukiman buruk dampak terajadinya rob
B. Tipologi Permukiman Kumuh Pinggir KotaTipologi permukiman kumuh pinggir kota secara terpusat berada pada permukiman di Kecamatan Pekalongan Barat dan sebagian Kecamatan Pekalongan Utara. Tipologi permukiman ini dicirikan dengan:• Permukiman ini berada di Pinggir Barat Kota Pekalongan• Wilayah ini terkena genangan rob.• Kondisi perumahan cukup padat,• Kondisi perumahan kumuh karena tergenang rob• Kondisi lingkungan yang buruk karena terkena rob• Lahan untuk pengembangan permukiman tergenang rob,• Sarana dan prasarana permukiman buruk dampak terajadinya rob
TIPOLOGI PERMUKIMAN KOTA PEKALONGAN
C. Tipologi Permukiman Kumuh Pusat KotaTipologi permukiman kumuh pusat kota secara terpusat berada pada permukiman di Kecamatan Pekalongan Timur, tipologi permukiman ini dicirikan dengan:• Permukiman secara fisik berada pada Pusat Kota• Kondisi perumahan kumuh dan padat,• Tata letak rumah tidak teratur,• Jalan lingkungan sangat sempit,• Jarak antar bangunan yang sempit,• Sarana dan prasarana permukiman dan perkotaan sangat kurang,
TIPOLOGI PERMUKIMAN KOTA PEKALONGAN
D.Tipologi Permukiman Padat BangunanPermukiman padat ini berada pada sebagian Kecamatan Pekalongan Timur dan sebagian Kecamatan Pekalongan Barat dan Kecamatan Pekalongan Utara, Tipologi permukiman ini dicirikan dengan:
• Permukiman berkepadatan sedang sampai tinggi• Dominasi jenis bangunannya adalah semi permanen dan permanen,• Jarak antar bangunan rata-rata kurang< o,5 meter atau sempit• Halaman rumah yang sempit/hampir tidak ada halaman rumah• Bangunan depan rumah langsung berada di tepi jalan• Mempunyai luas kapling perumahan sedang dan besar,• Sarana dan prasarana permukiman dan perkotaan sebagian besar tersedia.
TIPOLOGI PERMUKIMAN KOTA PEKALONGAN
E. Tipologi Permukiman BaruPermukiman baru ini berada di wilayah perkembangan perkotaan kota Pekalongan bagian barat. Tipologi permukiman baru ini dicirikan dengan:
• Banyak bermunculan /tumbuh perumahan formal baik sebagai perumahan type kecil, sedang, maupun besar
• Perumahan tumbuh dengan skala kecil dan skala sedang.• Infrastruktur permukiman berdiri sendiri, jarang terkoneksi dengan infrastruktur
perkotaan.• Mempunyai luas kapling bervariasi dari kapling kecil, sedang dan besar.
TIPOLOGI PERMUKIMAN KOTA PEKALONGAN
F. Tipologi Permukiman Wilayah Genangan BanjirPermukiman genangan banjir ini berada di Kecamatan Pekalongan Barat. Tipologi permukiman ini dicirikan dengan:
• Permukiman sering terjadi genangan ketika hujan• Kapling-kapling pada kawasan permukiman ini adalah sedang dan besar,• Sarana dan prasarana permukiman dan perkotaan sebagian besar cukup
tersedia.
TIPOLOGI PERMUKIMAN KOTA PEKALONGAN
G.Tipologi Permukiman RuralPermukiman rural ini berada di Kecamatan Pekalongan Selatan dan Pekalongan Timur. Tipologi permukiman ini dicirikan dengan:
• Sebaran permukiman bersifat linier mengikuti jalan utama,• Kepadatan rumah rendah dengan lahan pekarangan luas,• Permukiman pada tipologi ini berkesan permukiman perdesaan,• Masih dijumpai halaman yang luas• Masih banyak lahan pertanian• Jarak bangunan yang belum begitu rapat.• Rumah umumnya berlantai satu
TIPOLOGI PERMUKIMAN KOTA PEKALONGAN
Skala Penanganan Kawasan Prioritas di Kota Pekalongan Tahun 2012
Daftar Lokasi Permukiman Kumuh Berdasarkan SK
NO. NAMA KAWASAN KELURAHAN LUAS (Ha)
1 Pasirsari Kel. Pasirkraton Kramat 17,962 Tirto Kel. Tirto 3,703 Kramatsari Kel. Pasirkraton Kramat 4,504 Klego Kel. Klego 2,895 Poncol Kel. Poncol 9,216 Kandang Panjang Kel. Kandang Panjang 28,227 Panjang Baru Kel. Panjang Baru 40,858 Bandengan Kel. Bandengan 23,929 Panjang Wetan Kel. Panjang Wetan 13,8510 Krapyak Lor Kel. Krapyak 6,3911 Pabean Kel. Padukuhan Kraton 27,1812 Krapyak Kidul Kel. Krapyak 5,5113 Degayu Kel. Degayu 0,1714 Dukuh Kel. Padukuhan Kraton 0,0115 Kraton Lor Kel. Padukuhan Kraton 3,6516 Banyurip Ageng Kel. Banyurip 6,7817 Jenggot Kel. Jenggot 0,80
TOTAL 195,59
PENETAPAN KAWASAN KUMUH PERKOTAAN KOTA PEKALONGAN TAHUN 2014
KEPUTUSAN WALIKOTA PEKALONGANNOMOR 601 / 215 TAHUN 2014:
2
86
5
1
3
3
7
9
1112
10
15
13
14
1617
Kawasan Banyurip Ageng
(6,78 Ha)
Kawasan Pasirsari
(17,96 Ha)
Kawasan Tirto(3,70 Ha)
Kawasan Jenggot
(0,80 Ha)
Kawasan Poncol
(9,21 Ha)
Kawasan Kramatsari(4,50 Ha)
Kawasan Krapyak Kidul
(5,51 Ha)
Kawasan Klego(2,89 Ha)
Kawasan Degayu
(0,17 Ha)
Kawasan Krapyak Lor(6,39 Ha)
Kawasan Panjang Baru
(40,85 Ha)
Kawasan Panjang Wetan
(13,85 Ha)
Kawasan Kandang
Panjang (28,22 Ha)
Kawasan Bandengan(23,92 Ha)
Kawasan Pabean
(27,18 Ha)
Kawasan Kraton Lor(3,65 Ha)
Kawasan Dukuh
(0,01 Ha)
Hasil pemutakhiran data tahun 2015 melalui Survey Kampung Sendiri (SKS), maka perankingan dan Rumusan Strategi Penanganan Kumuh Kota Pekalongan dengan menggunakan Metode penggabungan ranking kerentanan sosial dan ranking defisiensi infrastruktur.
Metode Penentuan Ranking Prioritas Penanganan Sumber : Juknis SIAP,2015
• Kawasan Pasirsari, Kawasan Kandang Panjang dan Kawasan Pabean. PRIORITAS 1
• kawasan Panjang Wetan, Kawasan Bandengan, Kawasan Panjang Baru dan Kawasan Tirto. PRIORITAS 2
• Kawasan Kramatsari, Kawasan Krapyak Lor dan Kawasan Krapyak Kidul. PRIORITAS 3
• Kawasan Poncol dan Kawasan KlegoPRIORITAS 4• Kawasan Banyurip AgengPRIORITAS 6• Kawasan Jenggot, Kawasan Kraton Lor dan Kawasan Dukuh. PRIORITAS 7• Kawasan Degayu. PRIORITAS 8
Prioritas penanganan Kawasan Kumuh Kota Pekalongan hasil pemutakhiran tahun 2015 adalah :
PRIORITAS PENANGANAN KAWASAN KUMUH KOTA PEKALONGAN 2015
Sedangkan opsi penanganan ke-lima (kode matrik 2x2) dan ke-sembilan (kode matrik 1x1) tidak terpenuhi.
NO NAMA KELURAHAN NAMA
KAWASAN KUMUH
LUAS KAWASAN
[Ha] RANKING KODE
MATRIK RUMUSAN STRATEGI PENANGANAN
1 Pasirkratonkramat Pasirsari 17,96
1 3x3
Penanganan segera untuk perbaikan dan pembangunan infrastruktur dan mutu kehidupan sosial ekonomi masyarakat termasuk perbaikan rumah kumuh
2 Kandang Panjang Kandang Panjang 28,22 3 Padukuhan Kraton Pabean 27,18
4 Panjang Wetan Panjang Wetan 13,85
2 3x2
Prioritas pada peningkatan kemampuan sosial ekonomi masyarakat dan layanan infrastruktur sesuai SPM serta perbaikan kualitas rumah kumuh
5 Bandengan Bandengan 23,92 6 Panjang Baru Panjang Baru 40,85 7 Tirto Tirto 3,7
8 Pasirkratonkramat Kramatsari 4,5
3 2x3
Penyediaan Infrastruktur dalam rangka peningkatan kualitas Lingkungan dan perbaikan mutu kehidupan sosial ekonomi masyarakat serta kualitas rumah kumuh 9 Krapyak Krapyak Kidul 6,39
10 Krapyak Krapyak lor 5,51
11 Poncol Poncol 9,21 4 3x1
Perhatian khusus dalam rangka mengurangi tingkat kerentanan sosial ekonomi masyarakat miskin melalui pelatihan dan perbaikan rumah kumuh 12 Klego Klego 2,89
13 Banyurip Banyurip Ageng 6,78 6 1x3 Peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur untuk mengurangi tingkat defisiensi dan kerusakan infrastruktur
14 Jenggot Jenggot 0,8
7 2x1
Peningkatan taraf penghidupan masyarakat miskin pada kawasan kumuh dan perbaikan kualitas rumah kumuh 15 Padukuhan Kraton Kraton Lor 3,65
16 Padukuhan Kraton Dukuh 0,01
17 Degayu Degayu 0,17 8 1x2
Peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur pada kawasan kumuh dalam rangka meningkatkan layanan infrastruktur sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Jumlah 195,59
Berdasarkan Metode Penentuan Ranking Prioritas Penanganan dari hasil penggabungan ranking kerentanan sosial dan ranking defisiensi infrastruktur, berikut hasil perankingan kawasan permukiman kumuh, tingkat prioritas penanganannya dan opsi penanganannya.
KAWASAN PASIRSARI
Peta Deliniasi Kawasan Kumuh
Pasirsari (17,96 Ha)
PROFILPERMUKIMAN KUMUH HASIL SKS
Foto Kawasan Kumuh Pasirsari Sisi Utara
Foto Kawasan Kumuh Pasirsari Sisi Barat
A FISIK1 Kondisi fisik bangunan 276 unit 100,002 Kondisi kekumuhan rumah 54 unit 100,003 Kepadatan bangunan 844 Penyediaan air bersih dan air
minumJumlah RTmendapatkan Sumber air bersih
Sambungan rumah (perpipaan)
1838 RTToilet dilengkapi septik tank 978 RTSarana sanitasi (IPAL) komunal RTMCK Umum RT
Penyebab utama terjadinya genangan Frekwensi genangan air
Jalan lingkungan diperkeras (paving block) 4540 m 100,00Jalan setapak diperkeras (paving block) 6050 m 100,00Jalan lingkungan non perkerasan (tanah) 0 mjalan setapak non perkerasan (tanah) 0 m
8 Kelengkapan Infrastruktur jalan
drainase jalan Drainase tepi jalan tanpa penutup (m)
4255
lampu penerangan jalan
Tanpa penerangan jalan (m)
5270
9 Frekuensi pengangkutan sampah rumah tangga
10 Pengamanan bahaya kebakaran
B NON FISIK1211
2 Jumlah penghuni rumah 6773 Pemanfaatan bangunan
rumah tinggal 11484 Penghasilan rata-rata
keluarga1125
C STATUS KAWASAN1 Kesesuaian dengan Rencana
Tata Ruang2 Status lahan kawasan3 Nilai strategis lokasi kawasan
permukiman kumuh4 Harapan masyarakat setempat terhadap perbaikan
5 Keberadaan pengelola layanan angkutan dan pembuangan sampah
6 Komitmen Pemerintah Kota terhadap penanganan 7 Kesesuaian lokasi dengan SK KumuhKERENTANAN SOSIALDEFISIENSI INFRASTRUKTUR
, PERMASALAHAN
REKOMENDASI PENANGANAN
TINGGIBURUK
poin permasalahan berada pada komponen :hunian, air bersih, limbah, genangan, kondisi jalan, drainase, sampah, sarana kebakaran, pendapatan.
Penanganan segera untuk perbaikan dan pembangunan infrastruktur dan mutu kehidupan sosial ekonomi masyarakat termasuk perbaikan rumah kumuh
tinggiSesuai dengan SK Kumuh
Berada di kawasan pinggiran kota
Ditingkatkan kualitas permukimannya
Kelompok swadaya masyarakat (KPP)
Sesuai dengan RTRW kotaMilik Pribadi
Seminggu 2 kali
Tidak tersedia hidrant pemadam kebakaran
1 Legalitas status lahan bangunan rumah tinggal
Bersertifikat (hak milik/HGB)Perjanjian sewa lahanTidak memiliki status legal/formalKurang atau sama dengan 5 jiwa
Ditempati sendiri
penghasilan keluarga ≤ Rp.1300,000
6 Genangan air Naiknya air laut (rob)Luapan Sungai, air hujan
5 Jam
7 Prasarana Jalan Kondisi Jalan
5 Pembuangan air limbah Jumlah RT yang memiliki akses sarana limbah (sanitasi)
Kepadatan bangunan <80 unit/Ha unit/ha
NO KOMPONEN PARAMETER/KONDISI VOLUME SATUAN %
Rumah semi permanen& non permanenJumlah rumah kumuh
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN KAWASAN KUMUH PASIRSARI
ASPEK PERMASALAHAN
Peningkatan kualitas permukiman melalui penataan bangunan
Kebutuhan penataan hunian dan perbaikan rumah kumuh (rumah tidak layak huni) ditujukan untuk mendukung kenyamanan warga penghuni kawasan/lingkungan permukiman kumuh dalam melakukan kegiatan dan memelihara kelangsungan hidupnya secara optimal serta memperbaiki kondisi bangunan rumah agar layak huni.
Peningkatan pelayanan jalan lingkungan
Permasalahan jalan yang ada saat ini adalah jalan perlu ditinggikan lagi, karena pada musim rob jalan tersebut selalu tergenang air, sehingga kondisi jalan yang ada menjadi cepat rusak.
Peningkatan pelayanan sistem drainase
Untuk jalan setapak sebagian besar tidak terdapat drainase lingkungan dikarenakan kondisi jalan yang telah mepet atau berhimpit dengan rumah penduduk. Untuk pembuangan limbah masih banyak yang berupa saluran tanah. Permasalahan drainase lingkungan yang ada juga sebagian besar telah rusak dikarenakan sering meluapnya air rob sehingga drainase yang ada selalu tergenang air, dan tidak terhubung dengan sistem drainase kota atau drainase alur primer.
Peningkatan pelayanan air bersih Untuk prasarana air bersih pada beberapa lokasi di wilayah Pasirsari belum bisa tercover dari jumlah penduduk yang ada. Masih banyak penduduk yang membutuhkan air bersih, karena air yang digunakan saat ini berasal dari sumur gali yang kondisinya kurang memenuhi standar kesehatan, kondisinya tidak jernih, keruh, dan berbau, hal ini disebabkan bercampurnya air sumur tersebut dengan air rob.
Peningkatan pelayanan air limbah Di dalam pengelolaan air limbah/sanitasi masih diperlukan MCK Plus, karena melihat kondisi di lapangan saat ini banyak penduduk yang belum mempunyai jamban keluarga sendiri. Dan apabila yang sudah punya jamban keluarga sendiri masih banyak yang sistem pembuangannya langsung ke sungai atau septik tank yang tidak memenuhi standar kesehatan
Peningkatan persampahan Pengelolaan sampah di wilayah Pasir Sari ini sebagian sudah menggunakan alat angkut, baik itu motor sampah maupun gerobak sampah. Namun untuk memenuhi di setiap rumah tangga masih mengalami kekurangan. Untuk tempat sampah keluarga juga belum tercover semua, banyak kondisinya yang rusak.
Peningkatan prasarana penerangan jalan
Untuk prasarana penerangan jalan pada beberapa lokasi di wilayah Pasir Sari yang masih diperlukan penerangan karena masih terdapat wilayah yang tidak ada listriknya.
STRATEGI PENANGANAN
KAWASAN KUMUH PASIRSARI
DENAH PENINGKATAN JALAN RANDU JAJAR
Rencana
Kondisi Existing
Lokasi
Lokasi
No. Uraian Pekerjaan Jumlah Biaya (Rp.)
I Pekerjaan Saluran Drainase Parapet Jembatan dan Jalan
1. Pekerjaan Saluran Drainase dan Parapet Selatan P = 417 M 1.411.089.981,11
2. Pekerjaan Saluran Drainase dan Folder Barat P = 500 M 2.023.194.243,65
3. Pekerjaan Drainase dan Parapet Utara P = 830 M 1.491.978.639,36
3. Pekerjaan Saluran Drainase Jl. Teuku Umar 724.194.078,19
4. Pekerjaan Saluran Drainase Jl. Samanhudi 414.422.972,14
5. Pekerjaan Peningkatan Jalan dan Pedestrian Randu Jajar 479.996.329,73
6. Pekerjaan Pembangunan Jembatan Jl. Sutan Syahrir 52.864.833,96
Jumlah I 6.597.741.078,14 II Pekerjaan Penataan Penerangan Jalan Lingkungan 114.595.273,75
Jumlah I + II 6.712.336.351,89
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
KAWASAN KANDANG PANJANG
Peta Deliniasi Kawasan Kumuh Kandang Panjang
(28,22 Ha)
PROFILPERMUKIMAN KUMUH HASIL SKS
Foto Kawasan Kumuh Panjang-Bandengan
Foto Kawasan Kumuh Panjang Pesona
A FISIK1 Kondisi fisik bangunan 111 unit 100,002 Kondisi kekumuhan rumah 18 unit 100,00
3 Kepadatan bangunan 10,004 Penyediaan air bersih dan air
minumJumlah RTmendapatkan Sumber air bersih
Sambungan rumah (perpipaan) 287 RTToilet dilengkapi septik tank 206 RTSarana sanitasi (IPAL) komunal RTMCK Umum 21 RT
Penyebab utama terjadinya genangan Frekwensi genangan air
Jalan lingkungan diperkeras (paving block) 1630 m 100,00Jalan setapak diperkeras (paving block) 1795 m 100,00Jalan lingkungan non perkerasan (tanah) 0 m 0,00jalan setapak non perkerasan (tanah) 0 m 0,00
8 Kelengkapan Infrastruktur jalan drainase jalan Drainase tepi jalan tanpa penutup (m)
146050,00
lampu penerangan jalan
Tanpa penerangan jalan (m)
250050,00
9 Frekuensi pengangkutan sampah rumah tangga
10 Pengamanan bahaya kebakaran
B NON FISIK
227
982 Jumlah penghuni rumah 1263 Pemanfaatan bangunan rumah
tinggal 2594 Penghasilan rata-rata keluarga 205
C STATUS KAWASAN1 Kesesuaian dengan Rencana Tata
Ruang2 Status lahan kawasan3 Nilai strategis lokasi kawasan
permukiman kumuh4 Harapan masyarakat setempat terhadap perbaikan lingkungan permukiman5 Keberadaan pengelola layanan angkutan dan pembuangan sampah
6 Komitmen Pemerintah Kota terhadap penanganan 7 Kesesuaian lokasi dengan SK KumuhKERENTANAN SOSIALDEFISIENSI INFRASTRUKTURPERMASALAHAN
REKOMENDASI PENANGANAN
TINGGIBURUK
poin permasalahan berada pada komponen :hunian, air bersih, limbah, genangan, kondisi jalan, drainase, sampah, sarana kebakaran, pendapatan.
Penanganan segera untuk perbaikan dan pembangunan infrastruktur dan mutu kehidupan sosial ekonomi masyarakat termasuk perbaikan rumah kumuh
tinggi
Sesuai dengan SK Kumuh
Berada di kawasan pinggiran kota
Ditingkatkan kualitas permukimannya
Kelompok swadaya masyarakat (KPP)
Sesuai dengan RTRW kota
Milik Pribadi
Seminggu 2 kali
Tidak tersedia hidrant pemadam kebakaran
1 Legalitas status lahan bangunan rumah tinggal
Bersertifikat (hak milik/HGB)Perjanjian sewa lahanTidak memiliki status legal/formalKurang atau sama dengan 5 jiwa
Ditempati sendiri
penghasilan keluarga ≤ Rp.1300,000
5 Genangan air Naiknya air laut (rob)
3 Jam
7 Prasarana Jalan Kondisi Jalan
5 Pembuangan air limbah Jumlah RT yang memiliki akses sarana limbah (sanitasi)
Kepadatan bangunan <80 unit/Ha unit/ha
NO KOMPONEN PARAMETER/KONDISI VOLUME SATUAN %
Rumah semi permanen& non permanenJumlah rumah kumuh
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN KAWASAN KUMUH KANDANG PANJANGASPEK PERMASALAHAN
Peningkatan kualitas permukiman melalui penataan bangunan
Kebutuhan penataan hunian dan perbaikan rumah kumuh (rumah tidak layak huni) ditujukan untuk mendukung kenyamanan warga penghuni kawasan/lingkungan permukiman kumuh dalam melakukan kegiatan dan memelihara kelangsungan hidupnya secara optimal serta memperbaiki kondisi bangunan rumah agar layak huni.
Peningkatan pelayanan jalan lingkungan
Permasalahan jalan yang ada saat ini adalah jalan selalu tergenang pada musim air laut pasang (rob), sehingga kondisi jalan yang ada menjadi tergenang dan cepat rusak. Sebagian besar program perbaikan jalan lingkungan adalah peninggian elevasi permukaan sehingga tidak tergenang saat air laut pasang,
Peningkatan pelayanan sistem drainase
Sebagian besar jalan setapak tidak memiliki drainase lingkungan. Untuk pembuangan limbah masih banyak yang berupa saluran tanah yang mudah longsor sehingga menghalangi aliran air. Kondisi tersebut mengakibatkan air tidak dapat dialirkan ke sistem drainase kota. Dengan adanya pembangunan drainase, diharapkan saat air laut pasang tidak meluber ke pekarangan masyarakat dan dapat mengalirkan air hujan
Peningkatan pelayanan air bersih Untuk prasarana air bersih pada beberapa lokasi di wilayah Kandang Panjang belum bisa dilayani oleh PDAM. Masih banyak penduduk yang membutuhkan air bersih, karena saat ini masih banyak penduduk yang menggunakan sumur gali dimana kualitas airnya kurang memenuhi standar kesehatan, antara lain tidak jernih, keruh, dan berbau, hal ini disebabkan bercampurnya air sumur tersebut dengan air laut saat pasang (rob).
Peningkatan pelayanan air limbah Di dalam pengelolaan air limbah/sanitasi masih dibutuhkan MCK komunal, karena melihat kondisi di lapangan saat ini banyak penduduk yang belum mempunyai jamban keluarga sendiri ataupun MCK komunal. Dan apabila yang sudah punya jamban keluarga sendiri masih banyak yang sistem pembuangannya langsung ke sungai atau septik tank yang tidak memenuhi standar kesehatan.
Peningkatan persampahan Pengelolaan sampah di wilayah Kandang Panjang ini sebagian sudah menggunakan alat angkut, baik itu motor sampah maupun gerobak sampah. Namun untuk memenuhi di setiap rumah tangga masih mengalami kekurangan. Untuk tempat sampah keluarga juga belum semua memiliki tong sampah. Dengan adanya tong sampah, diharapkan masyarakat tidak lagi membuang sampah sembarangan dan terlayani oleh pelayang sampah perkotaan
Peningkatan prasarana penerangan jalan
Beberapa ruas jalan lingkungan belum memiliki penerangan penerangan jalan sehingga berpotensi menimbulkan kerawanan social terutama bagi kaum perempuan dan anak-anak. Dengan adanya program penerangan jalan tersebut diharapkan dapat mengurangi kerawanan tersebut.
STRATEGI PENANGANAN
KAWASAN KUMUH
KANDANG PANJANG
STRATEGI PENANGANAN KAWASAN KUMUH KANDANG PANJANG
DENAH SALURANPANJANG-BANDENGAN
PANJANG 900 M, LEBAR 3 M
Lokasi
SITE PLAN PANJANG 1
SITE PLAN PANJANG 2
Lokasi
No. Uraian Pekerjaan Jumlah Biaya (Rp.)
I Pekerjaan Sipil/Kontruksi
1 Panjang 1 405.181.000,00
2 Panjang 2 474.079.000,00 3 Panjang 3 873.243.000,00 4 Panjang 4
Pekerjaan Dinding Parapet 1.739.332.000,00 Pekerjaan Kolam Penampungan dan Plat Rumah Pompa 197.704.000,00 Pintu Klep 140x160 2 Unit 47.190.000,00
5 Panjang 5 Pekerjaan Saluran 1.316.501.000,00Pekerjaan Kolam Penampungan dan Plat Rumah Pompa 86.721.000,00Pintu Klep 140x160 1 Unit 19.305.000,00
II Pekerjaan Pompa CAP 1200 L/Sec dan Rumah Pompa 2.126.935.000,00
III Pekerjaan Pompa CAP 500 L/Sec dan Rumah Pompa 1.591.857.000,00
Jumlah Biaya Keseluruhan Dibulatkan 8.878.038.000,00
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
KAWASAN PABEAN
Peta Deliniasi Kawasan Kumuh
Pabean (27,18 Ha)
PROFILPERMUKIMAN KUMUH HASIL SKS
Foto Kawasan Kumuh PabeanSisi Utara
A FISIK1 Kondisi fisik bangunan 36 unit 100,002 Kondisi kekumuhan rumah 13 unit 100,00
3 Kepadatan bangunan 63,064 Penyediaan air bersih dan air
minumJumlah RTmendapatkan Sumber air bersih
Sambungan rumah (perpipaan) 380 RTToilet dilengkapi septik tank 638 RTSarana sanitasi (IPAL) komunal RTMCK Umum 178 RT
Penyebab utama terjadinya genangan Frekwensi genangan air
Jalan lingkungan diperkeras (paving block) 230 m 100,00Jalan setapak diperkeras (paving block) 4112 m 100,00Jalan lingkungan non perkerasan (tanah) 0 m 0,00jalan setapak non perkerasan (tanah) 146 m 0,00
8 Kelengkapan Infrastruktur jalan drainase jalan Drainase tepi jalan tanpa penutup (m)
151550,00
lampu penerangan jalan
Tanpa penerangan jalan (m)
205050,00
9 Frekuensi pengangkutan sampah rumah tangga
10 Pengamanan bahaya kebakaran
B NON FISIK
322
17
2 Jumlah penghuni rumah 1743 Pemanfaatan bangunan rumah
tinggal 3214 Penghasilan rata-rata keluarga 259
C STATUS KAWASAN1 Kesesuaian dengan Rencana Tata
Ruang2 Status lahan kawasan3 Nilai strategis lokasi kawasan
permukiman kumuh4 Harapan masyarakat setempat terhadap perbaikan lingkungan permukiman5 Keberadaan pengelola layanan angkutan dan pembuangan sampah
6 Komitmen Pemerintah Kota terhadap penanganan 7 Kesesuaian lokasi dengan SK KumuhKERENTANAN SOSIALDEFISIENSI INFRASTRUKTURPERMASALAHAN
REKOMENDASI PENANGANAN
TINGGIBURUK
Poin permasalahan berada pada komponen :hunian, air bersih, limbah, genangan, kondisi jalan, drainase, sampah, sarana kebakaran, pendapatan.
Penanganan segera untuk perbaikan dan pembangunan infrastruktur dan mutu kehidupan sosial ekonomi masyarakat termasuk perbaikan rumah kumuh
tinggi
Sesuai dengan SK Kumuh
Berada di kawasan pinggiran kota
Ditingkatkan kualitas permukimannya
Kelompok swadaya masyarakat (KPP)
Sesuai dengan RTRW kota
Milik Pribadi
Seminggu 2 kali
Tidak tersedia hidrant pemadam kebakaran
1 Legalitas status lahan bangunan rumah tinggal
Bersertifikat (hak milik/HGB)Perjanjian sewa lahanTidak memiliki status legal/formalKurang atau sama dengan 5 jiwa
Ditempati sendiri
penghasilan keluarga ≤ Rp.1300,000
5 Genangan air Naiknya air laut (rob)
6 jam
7 Prasarana Jalan Kondisi Jalan
5 Pembuangan air limbah Jumlah RT yang memiliki akses sarana limbah (sanitasi)
Kepadatan bangunan <80 unit/Ha unit/ha
NO KOMPONEN PARAMETER/KONDISI VOLUME SATUAN %
Rumah semi permanen& non permanenJumlah rumah kumuh
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN KAWASAN KUMUH PABEAN
ASPEK PERMASALAHAN
Peningkatan kualitas permukiman melalui penataan bangunan
Kebutuhan penataan hunian dan perbaikan rumah kumuh (rumah tidak layak huni) ditujukan untuk mendukung kenyamanan warga penghuni kawasan/lingkungan permukiman kumuh dalam melakukan kegiatan dan memelihara kelangsungan hidupnya secara optimal serta memperbaiki kondisi bangunan rumah agar layak huni.
Peningkatan pelayanan jalan lingkungan
Permasalahan jalan yang ada saat ini adalah jalan perlu ditinggikan lagi, karena pada musim rob jalan tersebut selalu selalu tergenang air, sehingga kondisi jalan yang ada menjadi cepat rusak
Peningkatan pelayanan sistem drainase
Untuk jalan setapak sebagian besar tidak terdapat drainase lingkungan dikarenakan kondisi jalan yang telah mepet atau berhimpit dengan rumah penduduk. Untuk pembuangan limbah masih banyak yang berupa saluran tanah. Permasalahan drainase lingkungan yang ada juga sebagian besar telah rusak dikarenakan sering meluapnya air rob sehingga drainase yang ada selalu tergenang air, dan tidak terhubung dengan sistem drainase kota atau drainase alur primer.
Peningkatan pelayanan air bersih Untuk prasarana air bersih pada beberapa lokasi di wilayah Pabean belum bisa tercover dari jumlah penduduk yang ada. Masih banyak penduduk yang membutuhkan air bersih, karena air yang digunakan saat ini berasal dari sumur gali yang kondisinya kurang memenuhi standar kesehatan, kondisinya tidak jernih, keruh, dan berbau, hal ini disebabkan bercampurnya air sumur tersebut dengan air rob.
Peningkatan pelayanan air limbah Di dalam pengelolaan air limbah/sanitasi masih diperlukan MCK Plus, karena melihat kondisi di lapangan saat ini banyak penduduk yang belum mempunyai jamban keluarga sendiri. Dan apabila yang sudah punya jamban keluarga sendiri masih banyak yang sistem pembuangannya langsung ke sungai atau septik tank yang tidak memenuhi standar kesehatan.
Peningkatan persampahan Pengelolaan sampah di wilayah Pabean ini sebagian sudah menggunakan alat angkut, baik itu motor sampah maupun gerobak sampah. Namun untuk memenuhi di setiap rumah tangga masih mengalami kekurangan. Untuk tempat sampah keluarga juga belum tercover semua, banyak kondisinya yang rusak.
Peningkatan prasarana penerangan jalan
Untuk prasarana penerangan jalan pada beberapa lokasi di wilayah Pabean yang masih diperlukan penerangan karena masih terdapat wilayah yang tidak ada listriknya.
RENCANA SUB SISTEM DRAINASE PABEAN
Sungai Meduri
D.Perintis K Ki
D. Pabean
Sungai Bremi
Q5th : 1.8 m3/dtCA : 0.44 Km2
Q5th : 0.6 m3/dtCA :0.1Km2
LAUT JAWA
STRATEGI PENANGANAN KAWASAN KUMUH PABEAN
RENCANA PENANGANAN KAWASAN KUMUH PABEAN
Rencana Pompa
Rencana Talud
Rencana Jalan
Rencana Pompa
Rencana Talud
Rencana Jalan
RENCANA PENANGANAN KAWASAN KUMUH PABEAN
Lokasi
SITE PLAN URUGAN PABEAN BARAT
SITE PLAN URUGAN PABEAN BARAT
Lokasi
SITE PLAN SALURAN DI BAWAH JALAN
Lokasi
DENAH RENCANA JEMBATAN
Lokasi
SITE PLAN SALURAN PABEAN
Konsep Desain Penanganan Kumuh Kawasan Pabean
Sebelum Sesudah
Sebelum Sesudah
No. Uraian Pekerjaan Jumlah Biaya (Rp.)A Pekerjaan Pembangunan Parapet Sisi Selatan P. 247,00 M
I.Pekerjaan Umum 1.500.000,00 II.Pekerjaan Drainase 1.201.154.373,41
III.Pekerjaan Tanah 141.336.974,44 IV.Pekerjaan Jalan 118.695.280,00
Jumlah A 1.462.686.627,85 B Pekerjaan Pembangunan Parapet Sisi Utara P. 109,00 M
I.Pekerjaan Umum 1.000.000,00 II.Pekerjaan Drainase 676.713.160,89
III.Pekerjaan Tanah 73.424.425,31 IV.Pekerjaan Jalan 67.122.440,00
Jumlah B 818.260.026,20
C Pekerjaan Pembuatan Saluran P. 138,00 M, Plat Deker, Lantai Rumah Pompa dan Kolam PenampungI.Pekerjaan Umum 1.000.000,00
II.Pekerjaan Drainase 137.148.021,71 III.Pekerjaan Tanah 30.947.391,90 IV.Pekerjaan Jalan 22.806.080,00 V.Pekerjaan Struktur 345.334.453,46
Jumlah C 537.235.947,07 Jumlah A + B + C 2.818.182.601,12
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
KAWASAN PANJANG WETAN
Peta Deliniasi Kawasan Kumuh Panjang Wetan
(13,85 Ha)
PROFILPERMUKIMAN KUMUH HASIL SKS
NO KOMPONEN PARAMETER/KONDISI VOLUME SATUAN %A FISIK
1Kondisi fisik bangunan Rumah semi permanen& non permanen 191 unit 100,002Kondisi kekumuhan rumah Jumlah rumah kumuh 30 unit 100,00
3 Kepadatan bangunan Kepadatan bangunan <80 unit/Ha 67,00 unit/ha4Penyediaan air bersih dan air minum Jumlah RTmendapatkan Sumber air
bersihSambungan rumah (perpipaan) 906RT
5Pembuangan air limbah Jumlah RT yang memiliki akses sarana limbah (sanitasi)
Toilet dilengkapi septik tank 638RT Sarana sanitasi (IPAL) komunal RT MCK Umum 110RT
5 Genangan air Penyebab utama terjadinya genangan
Naiknya air laut (rob)
Frekwensi genangan air 2,5 Jam
7Prasarana Jalan Kondisi Jalan Jalan lingkungan diperkeras (paving block) 2340m Jalan setapak diperkeras (paving block) 3035m
Jalan lingkungan non perkerasan (tanah) 0m
jalan setapak non perkerasan (tanah) 0m
8 Kelengkapan Infrastruktur jalan drainase jalan Drainase tepi jalan tanpa penutup (m) 2200
lampu penerangan jalan Tanpa penerangan jalan
(m) 3370
9 Frekuensi pengangkutan sampah rumah tangga
Seminggu 2 kali
10 Pengamanan bahaya kebakaran Tidak tersedia hidrant pemadam kebakaran
B NON FISIK 1 Legalitas status lahan bangunan rumah
tinggalBersertifikat (hak milik/HGB) 726 Perjanjian sewa lahan 319 Tidak memiliki status legal/formal
2 Jumlah penghuni rumah Kurang atau sama dengan 5 jiwa 456 3 Pemanfaatan bangunan rumah tinggal Ditempati sendiri 100 4 Penghasilan rata-rata keluarga penghasilan keluarga ≤ Rp.1300,000 205
C STATUS KAWASAN 1 Kesesuaian dengan Rencana Tata
RuangSesuai dengan RTRW kota
2 Status lahan kawasan Milik Pribadi3 Nilai strategis lokasi kawasan
permukiman kumuhBerada di kawasan pinggiran kota
4 Harapan masyarakat setempat terhadap perbaikan lingkungan permukiman
Ditingkatkan kualitas permukimannya
5 Keberadaan pengelola layanan angkutan dan pembuangan sampah Kelompok swadaya masyarakat (KPP)
6 Komitmen Pemerintah Kota terhadap penanganan permukiman kumuh
tinggi
7 Kesesuaian lokasi dengan SK Kumuh Sesuai dengan SK Kumuh KERENTANAN SOSIAL TINGGI DEFISIENSI INFRASTRUKTUR SEDANG PERMASALAHAN Poin permasalahan berada pada komponen :hunian ( air bersih, limbah, genangan, kondisi
jalan, drainase, sampah belum sesuai SPM) sarana kebakaran, pendapatan. REKOMENDASI PENANGANAN Prioritas pada peningkatan kemampuan sosial ekonomi masyarakat dan layanan infrastruktur
sesuai SPM serta perbaikan kualitas rumah kumuh
Foto Kawasan Kumuh Panjang Wetan
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN KAWASAN PANJANG WETAN
ASPEK PERMASALAHAN
Peningkatan kualitas permukiman melalui penataan bangunan
Kebutuhan penataan hunian dan perbaikan rumah kumuh (rumah tidak layak huni) ditujukan untuk mendukung kenyamanan warga penghuni kawasan/lingkungan permukiman kumuh dalam melakukan kegiatan dan memelihara kelangsungan hidupnya secara optimal serta memperbaiki kondisi bangunan rumah agar layak huni.
Peningkatan pelayanan jalan lingkungan
Permasalahan jalan yang ada saat ini adalah kondisi jalan sebagian besar berupa paving yang sudah mengalami kerusakan karena sering tergenang rob, sehingga perlu peninggian jalan .
Peningkatan pelayanan sistem drainase
Untuk jalan setapak sebagian besar tidak terdapat drainase lingkungan dikarenakan kondisi jalan yang telah mepet atau berhimpit dengan rumah penduduk. Untuk pembuangan limbah masih banyak yang berupa saluran tanah. Permasalahan drainase lingkungan yang ada juga sebagian besar telah rusak dikarenakan sering meluapnya air rob sehingga drainase yang ada selalu tergenang air, dan tidak terhubung dengan sistem drainase kota atau drainase alur primer.
Peningkatan pelayanan air bersih Untuk prasarana air bersih pada beberapa lokasi di wilayah Bandengan belum bisa tercover dari jumlah penduduk yang ada. Masih banyak penduduk yang membutuhkan air bersih, karena air yang digunakan saat ini berasal dari sumur gali yang kondisinya kurang memenuhi standar kesehatan, kondisinya tidak jernih, keruh, dan berbau, hal ini disebabkan bercampurnya air sumur tersebut dengan air rob.
Peningkatan pelayanan air limbah Di dalam pengelolaan air limbah/sanitasi masih diperlukan MCK Plus, karena melihat kondisi di lapangan saat ini banyak penduduk yang belum mempunyai jamban keluarga sendiri. Dan apabila yang sudah punya jamban keluarga sendiri masih banyak yang sistem pembuangannya langsung ke sungai atau septik tank yang tidak memenuhi standar kesehatan
Peningkatan persampahan Pengelolaan sampah di wilayah Panjang Wetan ini sebagian sudah menggunakan alat angkut, baik itu motor sampah maupun gerobak sampah. Namun untuk memenuhi di setiap rumah tangga masih mengalami kekurangan. Untuk tempat sampah keluarga juga belum tercover semua, banyak kondisinya yang rusak.
Peningkatan prasarana penerangan jalan
Untuk prasarana penerangan jalan pada beberapa lokasi di wilayah Panjang Wetan yang masih diperlukan penerangan karena banyak lampu penerangan jalan tersebut umumnya dalam keadaan rusak dan masih terdapat wilayah yang tidak ada listriknya.
STRATEGI PENANGANAN
KAWASAN KUMUH PANJANG WETAN
Peta Arah Aliran Air
Rumah Pumpa
Site Plan Rencana Drainase Jl. WR. Supratman – Jl. Laksa Yos Sudarso
Site Plan Rencana Drainase Jl. Kusuma Bangsa
Site Plan Rencana Jalan Gg. Tengiri
Site Plan Rencana Jalan Pantai Sari 1
Site Plan Rencana Jalan Pantai Sari 2
No. Uraian Pekerjaan Jumlah Biaya (Rp.)
I Pekerjaan Saluran dan Peninggian Jalan
1Pekerjaan Umum 9.500.000,00
2Pekerjaan Drainase 5.245.587.213,26
3Pekerjaan Tanah 573.912.034,88
4Pekerjaan Jalan 241.465.752,06
5Pekerjaan Beton Plat Deker 467.033.616,25
6Pekerjaan Oprit Jalan 53.675.442,95
Jumlah Biaya Konstruksi dan Eskalasi 6.591.174.059,40
Eskalasi Kenaikan Harga 7,5% 494.338.054,46
Jumlah Biaya Konstruksi dan Eskalasi 7.085.512.113,86
Jumlah Biaya Keseluruhan Dibulatkan 7.085.512.000,00
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
KAWASAN BANDENGAN
Peta Deliniasi Kawasan Kumuh
Bandengan(23,92 Ha)
Peta Deliniasi Kawasan Kumuh Bandengan
NO KOMPONEN PARAMETER/KONDISI VOLUME SATUAN %
A FISIK 1Kondisi fisik bangunan Rumah semi permanen& non permanen 334unit 100,002Kondisi kekumuhan rumah Jumlah rumah kumuh 51unit 100,00
3 Kepadatan bangunan Kepadatan bangunan <80 unit/Ha 35,00unit/ha4Penyediaan air bersih dan air minum Jumlah RTmendapatkan Sumber
air bersihSambungan rumah (perpipaan) 62RT
5Pembuangan air limbah Jumlah RT yang memiliki akses sarana limbah (sanitasi)
Toilet dilengkapi septik tank 638RT Sarana sanitasi (IPAL) komunal 0RT MCK Umum RT
5 Genangan air Penyebab utama terjadinya genangan
Naiknya air laut (rob)
Frekwensi genangan air 4 jam7Prasarana Jalan Kondisi Jalan Jalan lingkungan
diperkeras (paving block) 2865m 100,00Jalan setapak diperkeras (paving block) 4864m 100,00
Jalan lingkungan non perkerasan (tanah) 0m 0,00
jalan setapak non perkerasan (tanah) 20m 0,00
8 Kelengkapan Infrastruktur jalan drainase jalan Drainase tepi jalan tanpa penutup (m) 2470 50,00
lampu penerangan jalan Tanpa penerangan jalan (m) 2200 50,00
9 Frekuensi pengangkutan sampah rumah tangga
Seminggu 2 kali
10 Pengamanan bahaya kebakaran Tidak tersedia hidrant pemadam kebakaranB NON FISIK
1 Legalitas status lahan bangunan rumah tinggal
Bersertifikat (hak milik/HGB) 409 39,68Perjanjian sewa lahan 66 Tidak memiliki status legal/formal 60,32
2 Jumlah penghuni rumah Kurang atau sama dengan 5 jiwa 100 3 Pemanfaatan bangunan rumah
tinggal Ditempati sendiri 100 4 Penghasilan rata-rata keluarga penghasilan keluarga ≤ Rp.1300,000 770
C STATUS KAWASAN 1 Kesesuaian dengan Rencana Tata
RuangSesuai dengan RTRW kota
2 Status lahan kawasan Milik Pribadi3 Nilai strategis lokasi kawasan
permukiman kumuhBerada di kawasan pinggiran kota
4 Harapan masyarakat setempat terhadap perbaikan lingkungan permukiman
Ditingkatkan kualitas permukimannya
5 Keberadaan pengelola layanan angkutan dan pembuangan sampah Kelompok swadaya masyarakat (KPP)
6 Komitmen Pemerintah Kota terhadap penanganan permukiman kumuh
tinggi
7 Kesesuaian lokasi dengan SK Kumuh Sesuai dengan SK Kumuh
KERENTANAN SOSIAL TINGGI DEFISIENSI INFRASTRUKTUR SEDANG PERMASALAHAN Poin permasalahan berada pada komponen :hunian ( air bersih, limbah, genangan,
kondisi jalan, drainase, sampah belum sesuai SPM) sarana kebakaran, pendapatan. REKOMENDASI PENANGANAN Prioritas pada peningkatan kemampuan sosial ekonomi masyarakat dan layanan
infrastruktur sesuai SPM serta perbaikan kualitas rumah kumuh
Foto Kawasan Kumuh Bandengan
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN KAWASAN KUMUH BANDENGAN
ASPEK PERMASALAHAN
Peningkatan kualitas permukiman melalui penataan bangunan
Kebutuhan penataan hunian dan perbaikan rumah kumuh (rumah tidak layak huni) ditujukan untuk mendukung kenyamanan warga penghuni kawasan/lingkungan permukiman kumuh dalam melakukan kegiatan dan memelihara kelangsungan hidupnya secara optimal serta memperbaiki kondisi bangunan rumah agar layak huni.
Peningkatan pelayanan jalan lingkungan
Permasalahan jalan yang ada saat ini adalah jalan perlu ditinggikan lagi, karena pada musim rob jalan tersebut selalu selalu tergenang air, sehingga kondisi jalan yang ada menjadi cepat rusak
Peningkatan pelayanan sistem drainase
Untuk jalan setapak sebagian besar tidak terdapat drainase lingkungan dikarenakan kondisi jalan yang telah mepet atau berhimpit dengan rumah penduduk. Untuk pembuangan limbah masih banyak yang berupa saluran tanah. Permasalahan drainase lingkungan yang ada juga sebagian besar telah rusak dikarenakan sering meluapnya air rob sehingga drainase yang ada selalu tergenang air, dan tidak terhubung dengan sistem drainase kota atau drainase alur primer.
Peningkatan pelayanan air bersih Untuk prasarana air bersih pada beberapa lokasi di wilayah Bandengan belum bisa tercover dari jumlah penduduk yang ada. Masih banyak penduduk yang membutuhkan air bersih, karena air yang digunakan saat ini berasal dari sumur gali yang kondisinya kurang memenuhi standar kesehatan, kondisinya tidak jernih, keruh, dan berbau, hal ini disebabkan bercampurnya air sumur tersebut dengan air rob.
Peningkatan pelayanan air limbah Di dalam pengelolaan air limbah/sanitasi masih diperlukan MCK Plus, karena melihat kondisi di lapangan saat ini banyak penduduk yang belum mempunyai jamban keluarga sendiri. Dan apabila yang sudah punya jamban keluarga sendiri masih banyak yang sistem pembuangannya langsung ke sungai atau septik tank yang tidak memenuhi standar kesehatan.
Peningkatan persampahan Pengelolaan sampah di wilayah Bandengan ini sebagian sudah menggunakan alat angkut, baik itu motor sampah maupun gerobak sampah. Namun untuk memenuhi di setiap rumah tangga masih mengalami kekurangan. Untuk tempat sampah keluarga juga belum tercover semua, banyak kondisinya yang rusak.
Peningkatan prasarana penerangan jalan
Untuk prasarana penerangan jalan pada beberapa lokasi di wilayah Bandengan yang masih diperlukan penerangan karena masih terdapat wilayah yang tidak ada listriknya.
STRATEGI PENANGANAN
KAWASAN KUMUH BANDENGAN
Site Plan Rencana Jalan (Jl. Karimata II)
Site Plan Rencana Jalan (Jl. Karimata III)
Site Plan Rencana Jalan, Pedistrian dan LPJU (Jl. Karimata IV)
Site Plan Rencana Parapet Sungai
Site Plan Rencana Rumah Pompa
No. Uraian Pekerjaan Jumlah Biaya (Rp.)
1PEKERJAAN PENINGGIAN JALAN ( Jl. Selat Karimata 2 ) 1.031.301.114,80
2PEKERJAAN PENINGGIAN JALAN ( Jl. Selat Karimata 3 ) 707.416.944,91
3PEKERJAAN PENINGGIAN JALAN ( Jl. Selat Karimata 4 ) 1.511.869.528,36
4PEKERJAAN PEMBUATAN PARAPET SUNGAI 867.966.936,11
5PEKERJAAN PEDESTRIAN 388.202.812,97
6PEKERJAAN PENATAAN PENERANGAN JALAN LINGKUNGAN 97.852.119,96
PEKERJAAN RUMAH POMPA AIR 1.449.880.818,87
Jumlah Biaya Konstruksi 6.054.490.275,98
PPN 10% 605.449.027,60
JUMLAH BIAYA KONSTRUKSI + PPN 6.659.939.303,58
ESKALASI HARGA TAHUN 2017 (7,5%) = (C X 7,5%) 499.495.447,77
JUMLAH BIAYA KESELURUHAN 7.159.434.751,35
JUMLAH BIAYA KESELURUHAN DIBULATKAN 7.159.434.000,00
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
yang TERINTEGRASI dalam melakukan perencanaan pembangunan tersistem
dari skala lingkungan, kawasan dan kota
Dengan menerapkan KETERPADUAN dalam penyusunan rencana
investasi pembangunan yang melibatkan semua
sumber pembiayaan dari Pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat dan
swasta
Penyusunan rencana penanganan kumuh komprehensif merupakan implementasi dari strategi kedalam penyusunan rencana penanganan permukiman kumuh perkotaan
secara menyeluruh dan komprehensif sehingga dicapai Kota Pekalongan Bebas Kumuh.
PROGRAM DAN KEGIATAN PENANGANAN KUMUH KOMPREHENSIF DALAM PEMBANGUNAN LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DALAM PENCEGAHAN TIMBULNYA KUMUH BARU
Slum Improvement Action Plan Neighborhood Upgrading And Shelter Project Phase 2 ( SIAP NUSP-2)
Th. 2015 Th. 2016 Th. 2017 Th. 2018 Th. 20190%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
50%
30%
15%
5%0%
(Ha)
0 % KUMUH
2016 – 2019 : 195,59 Ha
2016
2017
2018
2019
Perbaikan Kawasan dan Revitalisasi Kawasan permukiman Kumuh dan penanganan infrastruktur
Perbaikan Kawasan dan Revitalisasi Kawasan permukiman Kumuh dan penanganan infrastruktur
Revitalisasi infrastruktur
78,23 Ha
58,67 Ha
39,12 Ha
19,57 Ha
Perbaikan Kawasan dan Revitalisasi Kawasan permukiman Kumuh dan penanganan infrastruktur
SKENARIO PENTAHAPAN PENANGANAN KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH SAMPAI 0 %
RENCANA PROGRAM KOTA PEKALONGAN 2015 - 2019
MEMORANDUM PROGRAM
RENCANA INVESTASI
top related