sop jiwa rpk
Post on 05-Jul-2018
319 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
1/146
STANDAR OPERASIONAL(SOP)
RENCANA KEPERAWATAN JIWA
Disusun Oleh :
PSYCHIATRIC NURSING TEAM
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN(STIKES)
MUHAMMADIYAH GOMONG
1
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
2/146
(EDISI RE!ISI )
DA"TAR ISI
#$ K%&% Pen'%n&%
$ Pe*+,%n P+-+- M%s%l%h Ke.e%/%&%n Ji/%
0$ SOP Ren1%n% Tin*%-%n Ke.e%/%&%n :
A$ Asuh%n Ke.e%/%&%n P%*% Klien Den'%n H%'% Dii Ren*%h
$ Asuh%n Ke.e%/%&%n P%*% Klien Den'%n Is+l%si S+si%l
C$ Asuh%n Ke.e%/%&%n P%*% Klien Den'%n H%lusin%si
i2$ Asuh%n Ke.e%/%&%n P%*% Klien Den'%n Resi-+
Peil%-u Ke-e%s%n
3$ S&%&e'i Pel%-s%n%%n Tin*%-%n -e.e%/%&%n P%*% Klien Den'%n :
A$ H%'% Dii Ren*%h
$ Is+l%si S+si%l
0$ H%lusin%si
D$ Resi-+ Peil%-u Ke-e%s%n
2
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
3/146
KATA PENGANTAR
u-u .%n*u%n -e.e%/%&%n 4i/% ini ,e,u%& 5e5%'%i ,%1%,
S&%n*% O.e%si+n%l P+se*u (SOP) *%i 5e5%'%i *i%'n+s%
-e.e%/%&%n 4i/% 6%n' %-%n *il%-u-%n +leh ,%h%sis/% D III 7 S #
Ke.e%/%&%n$ SOP 6%n' %*% ,eli.u&i -e'i%&%n .en'-%4i%n
(.en'u,.ul%n *%&%)8 ,en6usun .een1%n%%n8 S&%&e'i Pel%-s%n%%n
*%n *+-u,en&%si$
u-u ini 4u'% ,e,u%& l%.+%n .en*%hulu%n *%i 5e5%'%i
'%n''u%n -e.e%/%&%n 4i/% *%n ,%&ei sin'-%& Te%.i A-&i2i&%s
Kel+,.+- (TAK) 6%n' *ih%%.-%n ,e,.e,u*%h ,%h%sis/% *%l%,
.%-&e- -lini- *%n l%5+%&+iu, -e.e%/%&%n 4i/%$
u-u ini %*%l%h e*isi e2isi *%i 5u-u se5elu,n6% *en'%n
.en6usun%n *%n &%,5%h%n ,%&ei 5%u$ Mes-i *e,i-i%n -%,i
,en6%*%i ,%sih %*% 5%n6%- -e-u%n'%n *%n un&u- i&u -%,i,en'h%%.-%n -i&i- *%n s%%n *%i 5e5%'%i .ih%- un&u-
.e5%i-%n 5u-u ini sel%n4u&n6%$
PSYCHIATRIC NURSING
TEAM
S%/+n+8 SKM
S%/i4i8 S$Ke. Ns
Ani-% D/i As&i8 S$Ke. Ns
I-e M%*i%&i A'us&in8 AMK
3
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
4/146
4
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
5/146
PEDOMAN POHON MASALAH KEPERAWATAN
PEDOMAN PROSES KEPERAWATAN UNTUK KLIENDENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI : HARGA DIRI RENDAH
5
RESIKO MENCEDERAIDIRI8 ORANG LAIN 9
LINGKUNGAN
PERUAHANPERSEPSISENSORI :
HALUSINASI
ISOLSI SOSIAL :MENARIK DIRI
GANGGUAN KONSEPDIRI : HARGA DIRI
TIDAK E"EKTI"NYAKOPING INDI!IDU
KERUSAKAN KOMUNIKASI !ERAL
DE"ISIT PERAWATANDIRI
MENURUNNYAMOTI!ASI PERAWATAN
GANGGUAN PROSESPIKIR : WAHAM
ERDUKA
DIS"UNGSIONAL
TIDAK E"EKTI"NYAPENATALAKSANAAN
REGIMEN TERAPEUTIK
TIDAK E"EKTI"NYA
KOPING KELUARGAKETIDAKMAMPUAN
KELUARGA MERAWATANGGOTA KELUARGA
YANG SAKIT
PERILAKUKEKERASAN
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
6/146
RENCANA KEPERAWATAN
Nama Klien : ____________________ Diagnosa Medis : __________________ Ruang : ____________________ No. CM : __________________
TGL$
NO$D;
DIAGNOSAKEPERAWATAN
PERENCANAAN INTER!ENSI RASIONALTUJUAN KRITERIA E!ALUASI
# 0 3 < = >Gangguan KonsepDiri : Harga DiriRendah
TUM :Klien memiliki hargadiri
TUK I :Klien dapat meminahuungan salingper!a"a
TUK # :Klien dapat
$.$.%kspresi &a'ahersahaatmenun'ukkan rasasenang( ada kontakmata( atau er'aattangan maumen"eutkan nama(mau men'a&a salam(klien mau dudukersampingan denganpera&at( maumengeluarkan masalahdihadapi
#.$.Klien mengidenti)kasi
$.$.$ *ina huungan salingmengungkapkan prinsipkomunikasi terapeutik.
a. +apa kliendengan ramah aik,eral maupun non,eral.
. -erkenalkan diridengan sopan.
!. Tan"akan namalengkap klien dannama panggilan "angdisukai klien
d. elaskan tu'uanpertemuan
e. u'ur danmenepati 'an'i
/. Tun'ukkan sikapempat dan menerima
klien apa adan"ag. *eri perhatian
pada klien danperhatikan keutuhandasar klien.
#.$.$ Diskusi kemampuan danaspek positi/ "ang
Huungan salingper!a"a merupakandasar untukkelan!aran huunganinteraksi selan'utn"a.
Diskusikan tingkatkemampuan klienseperti menilai
6
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
7/146
mengidenti)kasikemampuan danaspek positi/ "angdimiliki
TUK 0 :Klien dapat menilaikemampuan "angdigunakan
TUK 1 :Klien dapat2menetapkan3meren!anakankegiatan sesuai
dengan kemampuan"ang dimiliki
kemampuan dan aspekpositi/ "ang dimiliki :- Kemampuan
"ang dimiliki klien.- 4spek positi/
keluarga.- 4spek positi/
lingkungan "angdimiliki klien.
0.$.Klien menilai kemampuan"ang dapat digunakan
1.$.Klien memuat ren!anakegiatan harian.
dimiliki klien.
#.$.# +etiap ertemu klienhindarkan dari memerinilai negati/.
#.$.0 Utamakan memerikanpu'ian "ang realistik.
0.$.$. Diskusikan dengan
klien kemampuan "angmasih isa digunakanselama sakit
0.$.#. Diskusikankemampuan "ang dapatdilan'utkan penggunaan
1.$.$. Ren!anakanersama klien akti)tas"ang dapat dilakukansetiap hari sesuaikemampuan Kegiatan mandiri
Kegiatan denganantuan seagian
Kegiatan "angmemutuhkanantuan total.
1.$.#. Tingkatkan kegiatan"ang sesuai dengan
realitas( kontrol diriatau integritas egodiperlukan seagaidasar asuhankepera&atann"a
Rein/or!emen positi/akan meningkatkanharga diri.
-u'ian "ang realistiktidak men"eakanklien melakukankegiatan han"a karenaingin mendapat pu'ian.
Keteratasan danpengertian tentangkemampuan "angdimiliki adalahpras"arat untukeruah.
-engertian tentangkemampuan "angdimiliki diri memoti,asiuntuk tetapmempertahankanpenggunaann"a.
Klien adalah indi,idu"ang ertanggung
'a&a tehadap dirin"asendiri.
Klien perlu ertindak
se!ara realitas dalamkehidupann"a
7
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
8/146
TUK 5 :Klien dapat melakukankegiatan sesuaikondisi sakit dankemampuann"a
TUK 6 :Klien dapatmeman/aatkan sistempendukung "ang ada
5.$.Klien melakukan kegiatansesuai kondisi sakit dankemampuann"a.
6.$.Klien meman/aatkansistem pendukung "angada dikeluarga.
toleransi kondisi klien.1.$.0. *eri !ontoh !ara
pelaksanaan kegiatan"ang oleh klien lakukan.
5.$.$. *eri kesempatanpada klien untukmen!oa kegiatan "angleih ren!anakan.
5.$.#. *eri pu'iankeerhasilan klien.
5.$.0. Diskusikan
kemungkinanpelaksanaan di rumah.
6.$.$. *eri pendidikankesehatan pada keluargatentang !ara mera&atklien dengan harga dirirendah.
6.$.#. *antu keluargamemerikan dukunganselama klien dira&at.
6.$.0. *antu keluargamen"iapkan lingkungandi rumah.
Contoh peran "angdilihat klien akanmemoti,asi klienuntuk melaksanakankegiatan.
Memerikankesempatan kepadaklien mandiri di rumah.
Rein/or!emen positi/akan meningkatkanharga diri.
Memerikankesempatan untuktetap melakukankegiatan "ang iasadilakukan
Mendorong keluargauntuk mampumera&at klien mandiridi rumah
+upport sistemkeluarga akan sangaterpengaruh dalammemper!epat proses
pen"emuhan klien Meningkatkan peran
serta keluarga dalammera&at klien dirumah.
8
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
9/146
PEDOMAN PROSES KEPERAWATAN UNTUK KLIENDENGAN ISOLASI SOSIAL
RENCANA KEPERAWATAN
Nama Klien : ____________________ Diagnosa Medis : __________________ Ruang : ____________________ No. CM : __________________
TGL$
NO$D;
DIAGNOSAKEPERAWATAN
PERENCANAAN INTER!ENSI RASIONALTUJUAN KRITERIA E!ALUASI
# 0 3 < = >Isolasi sosial Tu'uan Umum 2TUM3 :
Klien dapat erinteraksidengan orang lain
TUK $ :Klien dapat meminahuungan saling per!a"a
$.$.%kspresi &a'ah ersahaat
menun'ukkan rasa senang(ada kontak mata( atauer'aat tangan( maumen"eutkan nama( maumen'a&a salam( klien maududuk erdampingandengan pera&at maumengutarakan masalah"ang dihadapi
$.$.$. *ina huungansaling per!a"adenganmengungkapkanprinsipkomunikasiterapeutik.a. +apa klien
dengan ramahaik ,eralmaupun non,eral
. -erkenalkandiri dengansopan
!. Tan"akannama lengkapklien dannamapanggilan"ang disukai
Huungansaling per!a"amerupakan dasaruntuk kelan!aranhuunganinteraksiselan'utn"a
9
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
10/146
TUK # :Klien dapat men"eutkanpen"ea menarik diri
TUK 0 :Klien dapat men"eutkankeuntungan erhuungandengan orang lain dankerugian tidakerhuungan denganorang lain
$.#.
Kien dapat men"eutkanpen"ea menarik diri "angerasal dari :
a. Diri sendiri. 7rang lain!. 8ingkungan
0.$. Klien dapatmen"eutkan keuntunganerhuungan dengan oranglain
kliend. elaskan
tu'uanpertemuan
e. u'ur danmenepati 'an'i
/. Tun'ukan si/atempati danmenerimaklien apaadan"a
g. *eri perhatianpada klien danperhatikan
keutuhandasar klien
#.$.$. Ka'i pengetahuanklien tentangperilaku menarikdiri dan tanda9tandan"a
#.$.#. *eri kesempatankepada klienuntukmengung'kapkanperasaanpen"eamenarik diri atautidak mauergaul
#.$.0. Diskusikanersama klien
tentang perilakumenarik diritanda9tandaserta pen"ea"ang mun!ul
#.$.1. *erikan pu'ianterhadapkemampuanklien dalam
Menggali/aktor presipitasi
pen"ea menarikdiri untukmengatasi masalah
Menge,aluasi man/aat "angdirasakan kliensehingga timulmoti,asi untukerinteraksi
10
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
11/146
0.#. Klien dapatmen"eutkan kerugiantidak erhuungan denganorang lain
menggunakanperasaann"a
0.$.$. Ka'i pengetahuanklien tentangman/aat dankeuntunganerhuungandengan oranglain
0.$.#. *eri kesempatankepada klien
untukmengungkapkanperasaan tentangkeuntunganerhuungandengan oranglain
0.$.0. Diskusikanersama kliententangketentuanerhuungandengan oranglain
0.$.1. *erirein/or!ementpositi/ terhadapkemampuanpengungkapan
perasaan tentangkeuntunganerhuungandengan oranglain
0.#.$. Ka'i pengetahuanklien tentangman/aat dan
11
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
12/146
TUK 1 :Klien dapat melaksanakanhuungan sosial se!araertahap
1..$.Klien dapatmendemonstrasikan
huungan sosial se!araertahap antara lain :K9-K9-9K K9-9KelK9-9Klp
kerugian tidakerhuungandengan oranglain
0.#.#. *eri kesempatankepada klienuntukmengungkapkanperasaan tentangkerugian tidakerhuungandengan oranglain
0.#.0. Diskusikan
ersama kliententang kerugiantidakerhuungandengan oranglain
0.#.1. *erirein/or!ementpositi/ terhadapkemampuanpengungkapanperasaan tentangkerugian tidakerhuungandengan oranglain
1.$.$. Ka'i kemampuanklien memina
huungandengan oranglain
1.$.#. Dorong danantu klien untukerhuungandengan oranglain melaluitahap :
Klien harusdi!oa erinteraksise!ara ertahapagar teriasameminahuungan "ang
sehat denganorang lain
12
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
13/146
TUK 5 :Klien dapatmengungkapkanperasaann"a setelaherhuungan denganorang lain
TUK 6 :Klien dapatmemerda"akan sistempendukung atau keluargamampu mengemangakankemampuan klien untukerhuungan denganorang lain
5.$.Klien dapatmengungkapkanperasann"a setelaherhuungan denganorang lain untuk :a. Diri sendiri. 7rang lain
6.$. Keluarga dapata.Men'elaskan
perasaann"a.Men'elaskan !ara
mera&at klien menarikdiri
!.Mendemonstrasikan !arapera&atan kilenmenarik diri
d.*erpartisipasi dalam
pera&atan klienmenarik diri
K9-K9-9- 8ainK9-9- 8ain K 8ainK9-9KelKlgMas"
1.$.0. *erirein/or!ementterhadapkeerhasilan"ang telahdi!apai
1.$.1. *antu klien untukmenge,aluasiman/aaterhuungan
1.$.5. Diskusikan 'ad&alharian "angdapat dilakukanersama kliendalam mengisi&aktu
1.$.6. Moti,asi klienuntuk mengikutikegiatan ruangan
1.$.;. Moti,asirein/or!ementatas kegiatanklien dalamruangan
5.$.$. Dorong klienuntukmengungkapkanperasaann"a ila
erhuungandengan oranglain
5.$.#. Diskusikandengan kliententang perasaanman/aaterhuungandengan orang
Keterliatan keluarga sangatmendukungterhadap prosesperuahanperilaku klien
13
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
14/146
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
15/146
d. Carakeluargamenghadapiklien menarikdiri
6.$.0. Dorong anggota(keluarga untukmemerikandukungankepada klienuntukerkomunikasidengan oranglain
6.$.1. 4n'urkan anggotakeluarga se!ararutin danergantianmen'enguk klienminimal satuminggu sekali
6.$.5. *erirein/or!ementetos hal9hal "angtelah di!apai olehkeluarga.
15
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
16/146
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
17/146
halusinasin"a men"eutkan &aktu(isi( /rekuensitimuln"ahalusinasin"a
#.$.$ 4dakan kontak sering dansingkat se!ara ertahap
#.$.# 7ser,asi tingkah laku klienterkait dengan halisinasin"ai!ara dan terta&a tanpastimulasi( memandang ke
kirike kananke depanseolah9olah ada temani!ara.
#.$.0 *antu klien mengenaihalusinasin"a :#.# ika menemukan
klien "ang sedanghalusinasi( tan"akanapakah ada suara "angdidengar
#.0 ika kl ien men'a&aada lan'utan apa "angdikatakan
#.1 Katakan ah&apera&at per!a"a klienmendengar suara itu(namun pera&at sendiri
tidak mendengarn"a2dengan nada ersahaattanpa menuduhmenghakimi3
#.5 Katakan ah&a klienlain 'uga ada "ang sepertiklien
#.6 Katakan ah&apera&at akan
selain upa"ameminahuungansaling per!a"a(
'uga dapatmemutuskanhalusinasi
Mengenalperilaku padasaat halusinasitimulmemudahkanpera&at dalammelakukan
inter,ensi Mengenal
halusinasimemungkinkan klien untukmenghindarkan /aktorpen!etustimuln"ahalusinasi
Denganmengetahui&aktu( isi dan/rekuensimun!uln"ahalusinasimempermudahtindakankepera&atan
"ang akandilakukanpera&at
Untuk
17
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
18/146
TUK 0 :Klien dapatmengontrolhalusinasin"a
#.#.Klien dapatmengungkapkanperasaan terhadaphalusinasin"a
0.$.Klien dapatmen"eutkantindakan "angiasan"a dilakukanuntuk mengendalikanhalusinasin"a
0.#.Klien dapatmen"eutkan !araaru
0.0.Klien dapat memilih!ara mengatasihalusinasi seperti"ang telah
memantun"a5.$.$ Diskusikan dengan klien
5.# +ugesti "angmenimulkan dan tidakmenimulkan halusinasi
5.0
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
19/146
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
20/146
TUK 5 :Klien meman/aatkanoat dengan aik
5.$ Klien dan keluargadapat men"eutkanman/aat( dosis dan e/eksamping oat
5.#.Klien dapatmendemonstrasikanpenggunaan oatdengan enar.
5.0.Klien dapat in/ormasitentang e/ek dan e/eksamping oat
5.1.Klien dapat memahamiakiat erhentin"aoat tanpa konsultasi
5.5.Klien dapatmen"eutkan prinsip5 enar penggunaanoat
dialami klien. Cara "ang dapat dilakukan
klien dan keluarga untukmemutuskan halusinasi
!. Cara mera&at anggotakeluarga "ang halusinasidi rumah( eri kegiatan(
'angan iarkan sendiri(makan ersama epergianersama
d. *eri in/ormasi &aktu/ollo& up atau kapan perlumendapat antuanhalusinasi tidak terkontrol(
dan resiko men!ederaiorang lain
5.$.$. Diskusikan dengan klien dankeluarga tentang dosis(/rekuensi dan man/aat oat
5.$.#. 4n'urkan klien minta sendirioat pada pera&at danmerasakan man/aatn"a
5.$.0. 4n'urkan klien i!ara dengandokter tentang man/aat dan
e/ek samping oat "angdirasakan
5.$.1. Diskusikan akiat erhentioat9oat tanpa konsultasi
Denganmen"eutkandosis(/rekuensi danman/aat oat(
diharapkanklienmelaksanakanprogrampengoatan
Menilaikemampuanklien dalampengoatann"a sendiri
Denganmengetahuie/ek sampingoat klienakan tahu apa"ang harusdilakukansetelahminum oat
-rogrampengoatandapat er'alansesuairen!ana
Denganmengetahuiprinsippenggunaan
20
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
21/146
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
22/146
PEDOMAN PROSES KEPERAWATAN UNTUK KLIEN DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN
RENCANA KEPERAWATAN
Nama Klien : ____________________ Diagnosa Medis : __________________ Ruang : ____________________ No. CM : __________________
TGL$
NO$D;
DIAGNOSAKEPERAWATAN
PERENCANAAN INTER!ENSI RASIONALTUJUAN KRITERIA E!ALUASI
# 0 3 < = >Resiko perilakukekerasan.
TUM :Klien dapatmelan'utkanhuungan peransesuai dengantanggung 'a&a.
TUK $ :Klien dapatmemina huungansaling per!a"a.
TUK # :Klien dapat
$.$.Klien mau memalassalam
$.#.Klien mau men'aattangan
$.0.Klien maumen"eutkan nama
$.1.Klien mau tersen"um$.5.Klien mau kontak
mata$.6.Klien mau
mengetahui namapera&at
$.;.Men"ediakan &aktuuntuk kontrak
#.$.Klien dapat
$.$.$.*eri salam panggil nama klien.$.$.#.+eutkan nama pera&at samil
'aat tangan.$.$.0.elaskan maksud huungan
interaksi.$.$.1.elaskan tentang kontrak "ang
akan diuat.$.$.5.*eri rasa aman dan sikap
empati.$.$.6.8akukan kontak singkat tapi
sering.
#.$.$.*eri kesempatan untuk
Huungan salingper!a"a merupakanlandasan utamauntuk huunganselan'utn"a
*eri kesempatan
22
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
23/146
mengidenti)kasipen"ea perilakukekerasan.
TUK 0 :Klien dapatmengidenti)kasitanda9tandaperilaku kekerasan.
TUK 1 :
Klien dapatmengidenti)kasiperilaku kekerasan"ang iasadilakukan.
mengungkapkanperasaann"a.
#.#.Klien dapatmengungkapkanpen"ea perasaan
'engkelkesal 2daridiri sendiri( darilingkunganoranglain3.
0.$.Klien dapatmengungkapkanperasaan saatmarah'engkel.
0.#.Klien dapatmen"impulkantanda9tanda
'engkelkesal "angdialami.
1.$.Klien dapat dapatmengungkapkanperilaku kekerasan"ang iasadilakukan.
1.#.Klien dapat ermainperan denganperilaku kekerasan
mengungkapkanperasaann"a.
#.$.#.*antu klien untukmengungkapkan pen"ea
'engkelkesal.
0.$.$.4n'urkan klien mengungkapkan"ang dialami saat
marah'engkel.
0.$.#.7ser,asi tanda perilakukekerasan pada klien.
0.#.$. +impulkan ersama klientanda9tanda 'engkelkesal"ang dialami klien.
1.$.$. 4n'urkan klien untukmengungkapkan perilakukekerasan "ang iasadilakukan klien.
1.$.#. *antu Klien ermain peransesuai dengan perilakukonsumen "ang iasa
untukmengungkapkanperasann"a dapatmemantumengurangi stresdan pen"eaperasaan
'engkelkesal dapatdiketahui
Untuk mengetahuihal "ang dialamidan dirasakan saat
'engkel
Untuk mengetahuitanda9tanda klien
'engkelkesal Menarik kesimpulan
ersama kliensupa"a klienmengetahui se!aragaris esar tanda9tanda marahkesal
Mengeksplorasiperasaan klien
terhadap perilakukekerasan "angiasa dilakukan
Untuk mengetahuiperilaku kekerasan"ang iasadilakukan dandengan antuan
23
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
24/146
TUK 5 :Klien dapatmengidenti)kasiakiat perilakukekerasan
TUK 6 :Klien dapatmengidenti)kasi!ara konstrukti/dalam meresponterhadapkemarahan.
"ang iasadilakukan.
1.0.Klien dapatmengetahui !ara"ang iasa dapatmen"esuaikan atautidak.
5.$.Klien dapatmen'elaskan akiatdari !ara "ang
digunakan klien.
6.$.Klien dapatmelakukan !araerespon terhadapkemarahan se!arakonstrukti/.
dilakukan
1.$.0. *i!arakan dengan klienapakah dengan !ara "angklien lakukan masalahn"aselesai ?
5.$.$. *i!arakan akiat kerugiandari !ara "ang dilakukan
klien.
5.$.#. *ersama klien men"impulkanakiat !ara "ang digunakanoleh klien.
5.$.0. Tan"akan pada klien apakahingin mempela'ari !ara aru"ang sehat ?
6.$.$. Tan"akan pada klien =apakahia ingin mempela'ari !araaru "ang sehat ?>
6.$.#. *erikan pu'ian 'ika klienmengetahui !ara lain "angsehat.
6.$.0. Diskusikan dengan klien !ara
pera&at isamemedakanperilaku konstrukti/dan deskrukti/dapat memantuklien menemukan!ara "ang dapatmen"elesaikanmasalah.
Memantu klienuntuk menilaiperilaku kekerasan"ang dilakukann"a.
Denganmengetahui akiatperilaku kekerasandiharapkan kliendapat meruahperilaku deskrukti/"ang dilakukann"amen'adi perilaku"ang konstrukti/.
4gar klien dapatmempela'ari !ara"ang lain "angkonstrukti/.
Denganmengidenti)kasi!ara "angkonstrukti/ dalamerespon terhadap
kemarahan dapatmemantu klienmenemukan !ara"ang aik untukmengurangike'engkelann"asehingga klientidak stres lagi.
Rein/or!ement
24
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
25/146
TUK ; :Klien dapatmendemonstrasikan !ara mengontrolperilaku kekerasan.
;.$.Klien dapatmendemonstrasikan !ara mengontrolperilaku kekerasan @isik : tarik
na/as dalam(olah ragamen"iramtanaman
Aeral :mengatakann"ase!ara langsungdengan tidakmen"akiti
+piritual :semah"ang(erdoa atauiadah klien.
lain "ang sehat.a. +e!ara )sik( tarik
na/as dalam 'ika sedangkesal memukulantalkasur atau olahraga atau peker'aan "angmemerlukan tenaga
. +e!ara ,eral( katakanah&a anda sedangkesal tersinggung
'engkel 2sa"a kesal andaerkata seperti itu( sa"amarah karena mamatidak memenuhi
keinginan sa"a3.!. +e!ara sosial( lakukan
dalam kelompok !ara9!ara marah "ang sehat(latihan aserti/( latihanmana'emen perilakukekerasan.
d. +e!ara spiritual(an'urkan kliensemah"ang(erdoaiadah lain(meminta pada Tuhanuntuk dierikankesaaran( mengadupada Tuhan kekerasanke'engkelan.
;.$.$. *antu klien memilih !ara"ang paling tepat untuk
klien.
;.$.#. *antu klien mengidenti)kasiman/aat !ara "ang dipilih.
positi/ dapatmemoti,asi kliendan meningkatkanharga dirin"a.
*erdiskusi denganklien untuk memilih!ara "ang lainsesuai dengankemampuan klien.
Memantu kliendalam memuatkeputusan untuk
terhadap !ara "angtelah dipilihn"adengan melihatman/aatn"a.
Memerikansimulasi menilairespon perilakukekerasan se!aratepat
25
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
26/146
TUK B :Klien mendapatdukungan keluargadalam mengontrolperilaku kekerasan.
TUK :Klien dapatmenggunakan oat9
B.$.Keluarga kliendapat :Men"eutkan !ara
mera&at klien"angerperilaku
kekerasan.Mengungkapkan
rasa puas dalammera&at klien.
;.$.0. *antu klien untukmensimulasi !ara terseut2role pla"3.
;.$.1. *eri rein/or!ement positi/atau keerhasilan klienmenstimulasi !ara terseut.
;.$.5. 4n'urkan klien untukmenggunakan !ara "angtelah dipela'ari saat
'engkelmarah.
B.$.$. Identi)kasi kemampuankeluarga mera&at klien darisikap apa "ang telahdilakukan keluarga terhadapklien selama ini.
B.$.#. elaskan peran serta keluargadalam mera&at klien.
B.$.0. elaskan !ara9!ara mera&atklien : Terkait dengan !ara
mengontrol perilakumarah se!ara konstrukti/.
+ikap tenang i!aratenang dan 'elas.
Memantu klienmengenal pen"ea ia
-u'ian dapatmeningkatkanmoti,asi dan hargadiri klien.
4gar klien dapatmelaksanakan !ara"ang telahdipilihn"a. ika iasedagn kesal atau
'engkel.
Kemampuankeluarga dalammengidenti)kasi
akanmemungkinkankeluarga untukmelakukanpenilaian terhadapperilaku kekerasan.
Meningkatkanpengetahuankeluarga tentang!ara mera&at kliensehingga keluargaterliat dalampera&atan klien.
4gar keluargadapat mera&atklien denganperilaku kekerasan.
4gar keluargamengetahui !aramera&at klienmelaluidemonstrasi "angdilihat keluarga
26
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
27/146
oatan "angdiminum dankegunaann"a 2'enis(&aktu( dosis dane/ek3.
.$.Klien dapatmen"eutkan oat9oat "ang diminumdan kegunann"a2'enis dosis dane/ek3.
.#.Klien dapat minumoat sesuaiprogrampengoatan.
marah.B.$.1. *antu keluarga
mendemontrasi9kan !aramera&at klien
B.$.5. *antu keluarga mengungkapkanperasann"a setelahmelakukan demonstrasi.
.$.$. elaskan
'enis9'enis oat "angdiminum klien pada klien dankeluarga.
.$.#. Diskusikan man/aat minum oat danerhenti minum oat.
.#.$. elaskanprinsip enar minum oat2a!a nama "ang terterapada otol oat( dosis oat(&aktu dan !ara minum3.
.#.#. 4'arkanklien minta oat dan minumtepat &aktu.
.#.0. 4n'urkanklien melaporkan padapera&atdokter 'ikamerasakan e/ek "ang tidakmen"enangkan.
se!ara langsung. Mengeksplorasii
perasaan keluargasetelah melakukandemonstrasi.
Klien dankeluarga dapatmengetahui nama9nama oat "angdiminum oleh klien.
Klien dankeluarga dapatmengetahui kegunaan
oat "ang dikonsumsiklien.
Klien dankeluarga mengetahuiprinsip enar agartidak ter'adi kesalahandalam mengkonsumsioat.
Klien dapatmemiliki kesadaranpentingn"a minumoat dan ersediaminum oat dengankesadaran sendiri.
Mengetahuie/ek samping sedinimungkin sehinggatindakan dapat
dilakukan sesegeramungkin untukmenghindarikomplikasi.
Rein/or!ement positi/ dapatmemoti,asi keluargadan klien serta dapatmeningkatkan harga
27
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
28/146
.#.1. *eripu'ian 'ika klien minum oatdengan enar.
diri.
28
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
29/146
LAPORAN PENDAHULUAN
GANGGUAN KONSEP DIRI : HARGA DIRI RENDAH
A. MASALAH UTAMA
Gangguan konsep diri : harga diri rendah
B. PROSES TERJADINYA MASALAH
1. PengertianHarga diri rendah adalah penilaian pribadi
terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa
seberapa jauh perilaku memenuhi ideal diri (Stuart
dan Sundeen, 1998:227). Menurut Townsend
(1998:189) harga diri rendah merupakan evaluasi diri
dari perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang
negatif baik langsung maupun tidak langsung.Pendapat senada diungkapkan oleh Carpenito, L.J
(1998:352) bahwa harga diri rendah merupakan
keadaan dimana individu megalami avaluasi diri yang
nagatif mengenai diri atau kemampuan diri. Dari
pendapat-pendapat diatas dapat dibuat kesimpulan,
harga diri rendah adalah suatu perasaan negatif
terhadap diri sendiri, hilangnya kepercayaan diri, dan
gagal mencapai tujuan yang diekspresikan secara
langsung maupun tidak langsung, penurunan diri ini
dapat bersifat situasional maupun kronis atau
manahun.
2. Tanda dan Gejala
Menurut Carpenito, L.J (1998:352); Keliat, B.A
(1994:20); perilaku yang berhubungan dengan harga
diri rendah antara lain :
a.Mengkritik diri sendiri atau orang lain
29
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
30/146
b.Perasaan dirinya sangat penting yang berlebih-
lebihan
c.Perasaan tidak mampud.Rasa bersalah
e.Sikap negatif pada diri sendiri
f.Sikap pesimis pada kehidupan
g.Keluhan sakit fisik
h.Pandangan hidup yang terpolarisasi
i.Menolak kemampuan diri sendiri
j.Pengurangan diri/mengejek diri sendirik.Perasaan cemas dan takut
l.Merasionalisasi penolakan/menjauh dari umpan
balik postif
m.Mengungkapkan kegagalan pribadi
n.Ketidak mapuan menetukan tujuan
Data obyektif:a.Produktifitas menutun
b.Perilaku distruktif pada diri sendiri
c.Perilakuk distruktif pada orang lain
d.Penyalahgunaan Zat
e.Menarik diri dari hubungan social
f.Ekspresi waja malu dan rasa bersalah
g.Menunjukan tanda depresi (sukar tidur dan sukarmakan)
h.Tampak mudah tersinggung/mudah marah
3. Penyebab
Harga diri rendah sering disebabkan karena
adanya koping induvidu yang tidak efektif akibat
adanya kurang umpan balik positif, kurangnya system
pendukung kemunduran perkembangan ego,
pengulangan umpan balik yang negatif, disfungsi
system keluarga serta terfiksasi pada tahap
30
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
31/146
perkembangan awal (Townsend, M.C: 1998: 366).
Menurut Carpenito, L.J (1998: 82) koping individu
tidak efektif adalah keadaan dimana seorang individumengalami atau beresiko mengalami suatu ketidak
mampuan dalam mengalami stessor internal atau
lingkungan dengan adekuat karena ketidakedkuatan
sumber-sumber (fisik, psikologi, perilaku atau
kogmotif). Sefdangkan menurut Towsend, M.C (1998:
312) koping individu tidak efektif merupakan kelainan
perilaku adaptif dan kemampuan memecahkanmasalah seseorang dalam memenuhi tuntunan
kehidupan dan peran.
Dari pendapat-pendapat diatas dapat dibuat
kesimpulan, individu yang mempunyai koping individu
tidak efektif akan menunujukan ketidak mampuan
dalam menyesuaikan diri atau tidak dapat
memecahkan masalah tuntuan hidup serta peran yang dihadapi. Adanya koping individu tidak efektif
sering ditujukan dengan peilaku (Carpenito, L.J,
1998: 83); Townsend, M.C, 1998: 313) sebagai
berikut :
a.Mengungkapkan ketidakmampuan untuk mengatasi
masalah atau menerima bantuan. b.Mengungkapkan perasaan khawatir dan cemas yang
berkepanjangan
c.Mengungapkan ketidakmampuan menjalankan
peran
Data obyektif :
a.Perubahan partisipasi dalam masyarakat
b.Peningkatan ketergantungan
c.Memanipulasi orang lain disekitarnya untuk
tujuan-tujuan memnuhi keinginan sendiri
31
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
32/146
d.Menolak mengikuti aturan-aturan yang berlaku
e.Perilaku distruktif yang diarahkan pada diri sendiri
dan orang lain.f.Memanipulasi verbal/perubahan dalam pola
komunikasi
g.Ketidakmampuan untuk memnuhi kebutuhan-
kebutuhan dasar
h.Penyalahgunaan obat terlarang
4. AkibatHarga diri rendah dapat beresiko terjadinya
isilasi social : menarik diri, isolasi social menarik diri
adalah gangguan kepribadian yag tidak fleksibel pada
tingkah laku yang maladaptif, mengganggu fungsi
seseorang dalam hubungan social ( DepKes RI, 1998:
336). Isolasi social menrik diri sering ditujukan
dengan perilaku antara lain:
Data Subyektif
a.Mengungkapkan enggan untukl memulai
hubungan/pembicaraan
b.Pmegungkapkan perasaan malu untuk
berhubungan dengan orang lain
c.Mengungkapkan kekhawatiran terhadap penolakanoleh orang lain
Data Obyektif
a.Kurang spontan ketika diajak bicara
b.Apatis
c.Ekspresi wajah kosong
d.Menurun/tidak adany komunikasi verbal
e.Bicara dengan suaru pelan dan tidak ada kontak
mata saat bicara
32
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
33/146
C. MASALAH DAN DATA YANG PERLU DIKAJI
D.POHON MASALAH
No Masalah
keperawatan
Data subyektif Data
obyektif
1. Masalah utama:
gangguan
konsep diri:
harga diri
rendah
Mengungkapka
n ingin diakui
jati dirinya
Mengungkapka
n tidak ada lagi
yang peduli
Mengungkapka
n tidak bisa
apa-apa
Mengungkapka
n dirinya tidak
berguna
Mengkritik diri
sendiriPerasaan tidak
mampu
Merusak
diri sendiri
Merusak
orang lain
Ekspresi
malu
Menrik diri
dari
hubungan
social
Tampak
mudah
tersinggung
Tidak maumakan dan
tidak tidur
33
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
34/146
Isolasi sosial menarik diri
Tidak efektifnya koping individu
Gambar Pohon masalah harga diri rendah
(Keliat, B.A: 18)
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan konsep diri : harga diri rendah
F. FOKUS INTERVENSI
1. Tujuan umum
Klien memiliki harga diri2. Tujuan khusus dan intervensi
a. TUK I: Klien dapat membina hubungan saling
percaya
1). Kriteria evaluasi:
a)Ekspresi wajah klien bersahabat
b)Menunjukan rasa tenang dan ada kontak
matac)Mau berjabat tangan dan mau
menyebutkan mana
Gangguan konsep diri : Harga diri rendah
34
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
35/146
d)Mau menjawab salam dan mau duduk
berdampingan dengan perawat
e)Mau mengutarakan asalah yang dihadapi2).Bina hubungan saling percaya dengan
mengungkapkan prinsip komunikasi
therapeutic:
a)Sapa klien dengan ramah dan baik secara
verbal dan non verbal
b)Perkenalkan diri dengan sopan
c)Tanyakan nama lengkap klien dan namapanggilan yang disukai klien
d)Jelaskan tujuan pertemuan
e)Jujur dan menepati janji
f)Tunjukan sikap empati dan menerima klien
apa adanya
g)Beri perhatian pada klien dan perhatikan
kebutuhan dasar klienRasional:
Hubungan saling percaya merupakan dasar
untuk kelancaran hubungan interaksi
selanjutnya.
b. TUK II : Klien dapat mengidentifikasi
kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
1) Krieria evaluasi:Klien mampu mengidentifikasi kemampuan dan
aspek positif yang dimiliki klien:
a) Kemampuan yang dimiliki klien
b) Aspek positif keluarga
c) Aspek positif lingkungan yang dimiliki
klien
2) Intervensi
a)Diskusikan kemampuan dan aspek positif
yang dimiliki klien
Rasional :
35
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
36/146
Mendiskusikan tingkat kemampuan klien
seperti menilai realitas, control diri atau
integritas ego diperlukan sebagai dasarasuahn keperawatanya.
b)Setip bertemu hindarkan dari memberi nilai
negative
Rasional :
Reinforcement positif akaneningkatkan harga
diri klien
c)Usahakan memberika pujian yag realisticRasional :
Pujian yang realistic tidak menyebabakan
klien melakukan kegiatan hanya karena
ingin mendapatkan pujian
c. TUK III: Klien dapat menilai kemampuan yang
digunakan
1) Kriteria evaluasiKlien menilai criteria yang dapat digunakan
2) Intervensi
a) Diskusikan dengan klien kemampuan
yang masih dapat dilakukan dalam sakit
Rasional:
Keterbukaan dan pengertian tentang
kemampuan yang dimiliki adalah prasaratuntuk berubah
b) Diskusikan kemampuan yang masih
dapat dilanjutkan penggunaanya
Rasional:
Pengrtian tentang kemampuan yang masih
dimiliki klien memotivasi untuk tetap
mempertahankan penggunaanya
d. TUK IV : Klien dapat merencanakan kegiatan
dengan kemampuan yag dimiliki
1)Kriteria evaluasi
36
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
37/146
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
38/146
Rasional:
Reinforcement positiif dapat meningkatkan
harga diri klienc) Diskusikan kemungkinan pelaksanaan
di rumah
Rasional :
Memberiakn kesempatan kepda klien untuk
tetap melakukan kegiatan yang bisa
dilakukan
f. TUK VI : KLien dapat memanfaatkan systempendukung yang ada di keluarga
1)Kiterian evluasi
Klien memanfaatkan system pendukung yang
ada di keluarga
2)Intrvensi
a) Beri pendidikan keshatan pada keluarga
tentang cara merawat klirn dengan harga dirirendah
Rasional :
Mendorong keluarga untuk mampu merawat
klien mandiri di rumah
b) Bantu keluarga memberikan dukungan
selama klien dirawat
Rasional:Support system keluarga akan sangat
mempengaruhi dalam mempercepat proses
penyembuhan klien
c) Bantu keluarga menyiapkan lingkungan
rumah
Rasional:
Meningkatkan peran serta keluarga dalam
merawat klien di rumah
G. DAFTAR PUSTAKA
38
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
39/146
1. Capenito, L.J (1998). Buku Saku Diagnosa
Keperawatam (terjemahan). Edisi 8, Penerbit Buku
kEdokteran EGC, Jakarta2. Depkes RI, (1989). Petunjuk Tehnik Asuhan
Keperawatan Pasien Gangguan Skizofrenia, Direktorat
Kesehatan Jiwa, Jakarta
3. Keliat, B.A, (1994). Seri Keperawatan Gangguan
Konsep Diri, Cetakan II, Penrbit Buku Kedokteran
EGC, Jakarta
4. Stuart, G.W & Sundeen, S.J, (1998). BukuSaku Keperawatan JIwa (Terjemahan). Edisi 3, EGC,
Jakarta
5. Town , M.C, (1998). Buku Saku Diagnosa
Keperawatan Pada Keperawatan Psikiatri (terjemahan),
Edisi 3, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN(SP)
Masalah : Gangguan Konsep Diri : harga Diri Rendah
Pertemuan ke I (satu)
A. PROSES KEPERAWATAN1. Kondisi
39
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
40/146
a. Klien mengatakan malu
dan tidak berguna
b. Klien Menunjukanekspresi wajah malu
c. Klien Mengatakan “tidak
bisa” ketika diminta melakukan sesuatu
d. Klien Tampa kurang
bergairah
e. Klien Selalu
mengungkapkan kekuranganya dari padakelehbihannya
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah
3. Tujuan khusus
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan
aspek positif yang dimiliki
B. STERTEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN
KEPERAWATAN (SP)
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik“ Selamt pagi. Bu, saya Indah Suryani, saya
mahasiswa Akper Dep Kes Magelang yang sedang
praktik di Rumah Sakit ini”, Ibu bisa panggil saya
Suster Indah atau Suster Ani”. “Nama ibu
siapa?’………..o o o begitu,”Ibu lebih senang
dipanggil siapa?”. “o o o ibu Siti”. “saya akan
menemani ibu kurang lebih 2 minggu, jadi kalau
ada yang mengganggu pikran ibu, bisa bilang
saya, siapa tahu sya bisa Bantu”.
b. Evaluasi/Validasi
40
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
41/146
“Bagaimana perasaan Ibu saat ini?..........o o o
begitu”. “ Coba ceritakan pada saya, apa yang
dirasakan dirumah, hingga dibawa ke RSJ ?”c. Kontrak
1) Topik
“Maukan ibu siti bercakap-cakap dengan
kemampuan yang dimiliki serta hoby yang
sering dilakukan dirumah ?”.
2) Tempat
“ibu Siti lebih suka bercakap-cakap dimana ?, oo o…. diteras, baiklah”.
3) Waktu
“ Kita mau bercakap-cakap berapa lama ?”,
Bagiman kalu 10 manit saja”.
2. Kerja
“Kegaitan apa saja yang sering ibu Siti lakukan di
rumah ?”…………memasak, mencuci pakaian, bagus itu”. Terus kegiatan apalagi yang bisa ibu
lakukan ?”. “Kalau tidak salah ibu juga senagn
menyulam ya ?”, wah bagus sekali !.
“Bagaimana kalau ibu Siti menceritakn kelebihan
lain/kemamapuan lain yang dimiliki ?”,
terus…………. Palagi
“Bagaimana dengan keluarga ibu Siti, apakahmereka menyenangi apa yang ibu lakukan selama
ini, aau apakah merka seing mengejek hasil kerja
ibu ?”.
3. Terminsi
a. Evaluasi Subyektif
“ Bagamana prasaan ibu Siti selama kita
bercakap-cakap ?”, “ Senang Terimakasih !”. b. Evaluasi Obyektif
“Tolong ibu Siti ceritkan lagi kemampuan dan
kegiatan yang sering ibu lakukan ?........Bagus”,
41
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
42/146
“ terus bagaiamana tanggapan keluarga terhadap
kemampua dan kagiatan yang ibu lakukan ?”.
c. Rencana Tindak Lanjut“Baiklah Bu Siti, nanti ibu ingat-ingat lagi ya,
kemampua ibu yag lain dan belum sempat ibu
seritakn kepada saya ?”, besok bisa kita bicara
lagi”.
d. Kontrak
1) Topik
“ Bagaimana kalau kita bicarakn kembalikegiatan/kemampuan yang dapat ibu Sti
lakukan d Rumah sakit dan rumah ?”.
2) Tempat
“Tempatnya mau dimana Bu ?”.
3) Waktu
“Berapa lama kita akan bercakap-cakap ?.
bagaiaman kalau 15menit ?”“Setuju !”.
“Sampai bartemu lagi besok pagi ya, Bu Siti”.
Pertemuan ke II (dua)
A.PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi
a. Klien telah terbina
hubungan saling percaya dengan perawat
b. Klien telah
mengetahui/dapat mengeal bebrapa kemapuan
dan aspek positif yang dimiliki
2. Tujuan khusus
a. klien dapat menilai kemapuan yang
dapat digunakan
42
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
43/146
b. Klien dapat merencanakan kegiatn di
rumah sakti sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Selamat pagi, Bu Siti !”, “ Masih ingat
saya ?”………… bagus !”
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaiamana perasaan ibu Siti sekarang ?”.
“…..O…..ya bagaimana, apakah ada kemampuanlain yang belum ibu Siti ceritkan kemarin ?”
c. Kontrak
1) Topik
“Apakah bu Siti masih ingat apap yang akan
kita bicarakan sekarang ?”. “ya….. bagus”.
2) Tempat
“Kalau tidak salah, kemarin kita sudah sepakatakan bercapakp-cakap di ruang makan benar
kan ?”.
3) Waktu
“Kita akan bercakap-cakap selama 15 menit,
atau mungin bu Siti ingin kita bercakap-cakap
lebih lama lagi ?”
2.Kerja“Kemarin kita sudah kemampaun yang dimiliki
serta kebiasaan yang biasa ibu lakukan di rumah,
bagaiamna ?, masih ada yang lain ?”.
“ Mari kita coba lihat satu persatu kegiatan yang
mana yang dapat ibu lakukan dirumah sakti, tolong
sebutkan ya Bu!.............bagus mana lagi ?”
“Ya, kita sudah memilih kegiatan-kegiatan yangdapat ibu lakukan di rumah sakti”
“ Maukan ibu melakukanya di rumah
sakit ?...........ya………..klu begitu kita buat besama-
43
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
44/146
sama jadwal kegiatan yang dapat ibu lakukan di
rumah sakti”.
“Ayo kita mulai, ini kertas dan bolpointnya, ibu yangnulis ya !!”.
“Pagi hari ibu bisa lakukan apa
saja ?.........Ya……..membantu mencuci piring,
menyapu mengepel, dll………terus apalagi “. “Nah
kalau siang dan sore hari apap yang dapa ibu
lakukan, bagus “. “kita sudah selesai membuat
jadwal kegiatan untuk nanti siang dan selanjutnya”.“dilaksanakan sesuai jadwal ya Bu!”.
3.Terminasi
a. Evluasi Subyektif
“Bagaimana perasaan ibu Siti setelah
berhasilmembuat jadwal kegiatan yang dapat
dilakukan di rumah sakit ?”
b. Evaluasi Obyektif“Coba ibu bacakan kembali jadul kegiatan yang
telah dibuat tadi !”. “Bagus”.
c. Rencanakan Tindak Lanjut
“ Ibu Siti mau kan melaksanakan jadual kegiatan
yang telah diabuat tadi !”
“……nah nanti kegiatan –kegiatan yang telah
dilakukan bersama-sama dengan teman-tean yang lain, ya !”. “bagaimana kalau nanti siang ?”
d. Kontrak
1) Topik
“Baiklah besok kit bertemu lagi, bagaimana
kalau kita bercakap-cakap tentang kegiatan
yang dapat ibu lakukan di rumah”. “bagaiaan
menurut ibu Siti ?”. “Setuju”.
2) Tempat
“ Ibu ingin kita bercakap-cakap dimana
besk ?”, “……..ooooo di taman, baiklah”.
44
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
45/146
3) Waktu
“Bagaimana kalau kita bercakap-cakap selama
10 menit ?”.
Pertemuan ke III (Tiga)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi
a. Klien telah mampu mengenal dan
menyusun jadual kegiatan yang dapat dilakukandi rumah sakit
b. Klien telah berhasil melaksanakan
kegiatan sesuai denga jadual yang telah dibuat
c. Klien merasa puas dan senang
dengan kegiatan yang dilakukan di rumah sakit
2. Tujuan khususc. klien dapat megenal kegiatan yang
dapat dilakukan dirumah
d. Klien dapat menyusun jadual kegiatan
yang dapa dilakukan sesuai dengan kemampuan
di rumah
1. Orientasia. Salam Terapeutik
“Selamat pagi, bu Siti sedang apa”.
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan ibu Siti saat ini ?”
“ Apakah Ibu sudah melaksanakan kegiatan
sesuai dengan jadual yang telah dibuat
kemarin ?”. “Bagus ibu telah dapat membantumembersihkan lingkungan”.
45
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
46/146
“Coba saya lihat jadual kegiatannya, wah hebat
sekali, sudah diberi tanda semua!”, “ nanti
dikerjakan lagi ta, bu !”.d. Kontrak
1) Topik
“Nah, bagaiman kalu kita bercakap-cakap
tentang kegiatan yang dapat ibu lakukan
dirumah ?”.
2) Tempat
“Kita mau bercakap-cakap di mana ?”,Bagaimana kalu ditempat yang kemarin, di
taman, kan enak !”.
3) Waktu
“Mau berapa lama ?, Bagaimana kalau 15
menit lagi”
2. Kerja
“Kemarin Ibu telah membuat jadual kegiatan dirumah sakit, sekarang kita buat jadual kegiata
dirumah ya !”. “ Ini kertas da bolpointnya, jangan
khawatir nanti saya Bantu, akalu kesulitan”. “
bagaimana, kita muali?”
“ Ibu mulai dari jam 05.00 WIB ?.........ya. idk apa-
apa”. “bangun tidur …...terus. ya Sholat Subuh,
terus masak (sampai jam 20.00 WOB), bagus tapi jangan lupa minum obanya, ya bu !”.
3. Terminasi
a. Evluasi Subyektif
“Bagaimana perasaan ibu Siti setelah dapat
membuat jadwal kegiatan di rumah ?”
b. Evaluasi Obyektif
“Coba ibu sebutkan lagi susunan kegiatan dalasehari yang dapat dilakukan di rumah ?”
c. Rencanakan Tindak Lanjut
46
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
47/146
“ Besok kalau sudah dijemput oleh keluarga
dalam sehari yang dapat dilakukan di rumah?”.
d. Kontrak1) Topik
“Nah, bagaimana besok kita bercakap-cakap
tentang perlunya dukungan keluarga terhadap
kesembuhan Bu Siti”.
2) Tempat
“ Bagaiman kalau kita bercakap-cakap di teras,
setuju !”, “atau mugkin Bu Siti mau kita ditempat yang lain ?”.
3) Waktu
“Kita mau bercakap-cakap berapa, Bagaimana
kalau 10 menit ?”.
Pertemuan ke IV (Empat)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi
Klien telah mampu menyusun kegiatan yang sesuai
kemampuan yang dapat dilakukan di rumah
2. Tujuan khusus
Klien dapat memanfaatkan system pendukung yangdimilik di rumah
1.Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi, bu!”.
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan ibu Siti hari ini, baik-baiksaja ?”. Syukurlah”.
47
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
48/146
“ Masih ibu simpan jadual kegiatan yang telah
dibuat kemarin?”.
c. Kontrak1) Topik
“Hari ini akan kita bercakap-cakap tentang
system pendukung yang dapat membantu ibu
Siti dirumah ?”.
2) Tempat
“Sesuai kesepakatan kemarin kita bercakap-
cakap di teras, Ya ?”.3) Waktu
“Kita bercakap –cakap Mau berapa lama ?”. “10
menit saja ya boleh !”.
2.Kerja
“Apakah ibu tahu artinya system pendukung ?”,
“Bailah akan saya jelaskan system pendukung
adalah hal-hal yang dapat mebantu dirumah dalammencapai kesembuhan nantinya, Misalnya : dana,
keluarga, teman/tetangga yang mau menerima,
kegiatan bersama, dan tempat yang dapat ibu
kunjungi saat obat habis”.
“Ibu dirumah tinggal dengan siapa
saja ?...........terus siapa lagi ?. “Apakah mereka
sayang dan mmperhatikan kesehatan Bu Siti ?”.“Siapa selama ini yang mengingatkan ibu selama ini
minum obat dan mengantarkan control/periks
dokter ?’. wah bagus !”. Terus selama ini yang
mencari nafkah dan mencari biaya pengobatan
untuk ibu, siapa?”.
“Apakah punya teman atu tetangga yang dekat
dengan ibu Siti ?”. “ Kegiatan apa saja yang ada
dilingkungan Bu Siti ?”. “Ooooo pengajian….. Bagus
itu, kalau kelopo ibu-ibu arisan ada tidak bu, oo
begitu !”. “Selama ini Bu Siti sudah berobat kemana
48
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
49/146
saja, apakah ada RS/RS yang paling dekat dengan
rumah ibu ?”.
3.Terminasia.Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaannya setelah bercakap-cakap
tentang system pendukung yang bu Siti mliki ?”
b. Evaluasi Objektif
“ Coba sebutkan kembali system pendukung yang
ibu miliki di rumah, satu per satu ya!”
c. Rencana Tindak Lanjut“B esok kalu sudah pulang , harus mendengarkan
nasehat keluarga ya Bu !jangan lupa kalau obat
hamper habis cepat datangu rumah sakit!”
“Tidak kalah pentingnya, ikutlah kegiatan
bersama yang ada di kampong misalnya :kegiatan
yasinan ibu-ibu “
d. Kontrak1.Topik
“Bagaimana kalau besok kita bercakap-cakap
lagi, trentang obat-obatan yang ibi Siti minum
setiap hari”
2. Tempat
“Sebaiknya kita bercakap-cakap dimana
Bu ?”di warung makan, o…..bisa!”3.Waktu
“Mau berapa lama Bu?””lima belas menit, boleh
sampai ketimu lagi Bu!”
49
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
50/146
LAPORAN PENDAHULUAN
HALUSINASI
A. MASALAH UTAMA
Gangguan persepsi sensori : halusinasi
B. PROSES TEJADINYA MASALAH
1. Pengertian
Halusinasi adalah persepsi yang salah (misalnya
tanpa stimulus eksternal)atau persepsi sensori yang
tidak sesuai denga realita/kenyataan seperti melihat
bayangan atau suara-suara yang sebenarnya tidak
ada (Johnson, B.S. 1995:421). Menurut Maramis
(1998:119) halusinasi adalah pencerapan tanpa ada
rangsang apapun dari panca indera, dimana orangtersebut sadar dan dalam keadaan terbangun yang
dapat disebabkan oleh psikotik, gangguan fungsional,
organic atau histerik. Sedangkan menurut pendapat
lain halusinasi adalah suatu keadaan dimana seorang
mengalami perubahan dalam jumlah dan pola dari
stimulus yang mendekat (yang diprakarsai secara
internal atau ekstrnal) disertai dengan suatupengurangan, berlebih-lebihan, distorsi atau kelainan
berespon terhadap stimulus (Townsend,M.C,
1998:156)
Halusinasi merupakan pengalaman mempersepsi
yang terjadi tanpa adanya stimulus sensori eksternal
yang meliputi lima perasaan
(penglihatan,pendengaran, pengecapan, penciuman,perabaan ), akan tetapi yang paling umum adalah
halusinasi pendengaran (Boyd, M.A & Nirhath, M.A,
50
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
51/146
1998:303 ;Rawlins, R.P, Heacock, P.E, 1998:198).
Menurut Carpentino, L.J (1998:363) Perubahan
persepsi sensori halusinasi merupakan keadaandimana individu atau kelompok mengalami atau
berisiko mengalami suatu perubahan dalam jumlah,
pola atau interpretasi stimulus yang datang.
Sedangkan menurut pendapat lain halusinasi
merupakan persepsi sensori yang palsu yang terjadi
tanpa adanya stumulus eksternal, yang dibedakan
dari distorsi atau ilusu yang merupakan kekeliruanpersepsi terhadap stimulus yang nyata dan pasien
menganggap halusinasi sebagai suatu yang nyata
(Kusuma,W,1997:284)
2. Tanda dan gejala
Klien dengan halusinasi sring nenunjukan
adanya (Carpentino, L.J. 1998:363;Townsend,M.C,1998:156;Stuart, G.W & Sundeen, S.J 1998:328-
329):
Data subjektif:
a.Tidak mampu mengenal, orang, dan tempat
b.Tidak mampu memecahkan masalah.
c.Mengungkapkan adanya halusinasi ( misalnya
mendengar suara-suara atau melihat bayangan )d.Mengeluh cemas dan khuatir
Data objektif:
a.Mudah tersinggung.
b.Apatis dan cenderung menarik diri (controlling).
c.Tampak gelisah, perubahan perilaku dan pola
komunikasi, kadang berhenti bicara seolah-olah
mendengar sesuatu.
d.Menggerakan bibirnya tanpa mengeluarkan
suara.
e.Menyeringai dan tertawa tidak sesuai.
51
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
52/146
f.Gerakan mata yang cepat.
g.Pikiran yang berubah-ubah dan konseterasi
rendahh.Kadang tampak ketakutan
i.Respon-respon yang tidak sesuai (tidak mampu
berespon terhadap petunjuk yang kompleks)
3. Penyebab
Gangguan perspsi sensori halusinasi sering
disebabkan karena panik, stress berat yangmengancam, ego yang lemah, dan isolasi sosial
menarik diri (Townsend, M.C, 1998:156). Menurut
Carpentino, L.J, (1998:381) isolasi sosial merupakan
keadaan dimana individu atau kelompok mengalami
atau merasakan kebutuhan atau keinginan untuk
meningkatkan keterlibatan dengan orang lain tetapi
tidak mampu untuk membuat kontak. Sedangkanmenurut Rowlins, R.P & Heacock, P.E (1998:423)
Isolasi sosial menarik diri merupakan usaha
menghindar dari interaksi dan berhubungan dengan
orang lain, individu merasa kehilangan hubungan
akrab, tidak mempunyai kesempatan dalam berfikir,
berperasaan. Berprestasi, atau selalu dalam
kegagalan.Isolasi sosial menarik diri sering ditunjukan
dengan adanya perilaku ( Carpentino, L.J 1998:382 ):
Data subjektif:
a.Mengungkapkan perasaan kesepian atau
penolakan
b.Melaporkan dengan ketidaknyamanan konyak
dengan situasi social
c.Mengungkapkan perasaan tak berguna
Data objektif:
a.Tidak tahan terhadap kontak yang lama
52
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
53/146
b.Tidak komunikatif
c.Kontak mata buruk
d.Tampak larut dalam pikiran dan ingatan sendirie.Kurang aktivutas
f.Wajah tampak murung dan sedih
g.Kegaglan berinteraksi dengan orang lain
4. Akibat
Adanya gangguan persepsi sensori halusinasi
dapat beresiko mencederai diri sendiri, orang lain, danlingkungan (Keliat, B.A, 1998:27). Menurut Townsend,
M.C suatu keadaan dimana seseorang melakukan
sesuatu tindakan yang dapat membahayakan secara
fisik baik pada diri sendiri maupun orang lain.
Seseorang yang dapat beresiko melakukan
tindakan kekerasan pada diri sendiri dan orang lain
dapat menunjukan perilaku:Data subjektif:
a.Mengungkapkan mendengar atau melihat objek
yang mengancam
b.Mengungkapkan perasaan takut, cenas, dan
khawatir
Data objetif:
a.Wajah tegang, nerah b.Mondar-mandir
c.Mata melotot rahang mengatup
d.Tangan mengepal
e.Keluar keringat banyak
f.Mata merah
C. MASALAH DAN DATA YANG HARUS DIKAJI
No Masalah Data Data objektif
53
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
54/146
keperawatan subjektif
1. Gangguan
persepsisensori :
halusinasi
klien
mengatakanmelihat atau
mendengar
sesuatu. Klien
tidak mampu
mengenal
tempat,
waktu, orang
Tampak bicara
dan ketawasendiri
Mulut seperti
bicara tapi tidak
keluar suara
Berhenti bicara
seolah ,endengar
atau melihatsesuatu
Gerakan mata
yang cepat
D. POHON MASALAH
Risiko mencederai diri sendiri,
Orang lain, & lingkungan
Perubahan persepsi sensori
Halusinasi pendengaran
54
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
55/146
Isolasi sosial menarik diri
Gambar Pohon Masalah (Keliat, B.A, 1998: 6)
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Perubahan persepsi sensori : halusinasi
F. FOKUS INTERVENSI
Menurut Rasmun (2001:43-48) tujuan utama,
tujuan khusus, dan rencana tindakan dari diagnosa
utama : risiko mencederai diri sendiri, orang lain dan
lingkungan berhubungan dengan halusinasi adalah
sebagi berikut :
1.Tujuan umumHalusinasi terkontrol
2.Tujuan Khusus
a. TUK I: Klien dapat membina hubungan saling
percaya
1) Kriteria evaluasi
Ekspresi wajah bersahabat, menunjukan rasa
tenang, ada kontak mata, mau berjabat tangan,mau menyebutkan mana, mau menjawab
salam, mau duduk berdampingan dengan
perawat, mau mengulurkan masalah yang
dihadapi.
2) Intervensi
Bina hubungan saling percaya dengan:
a) Sapa klien dengan ramah baik secara verbal maupun non verbal
b) Perkenalkan diri dengan sopan
55
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
56/146
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
57/146
c) Bantu klien mengenal halusinasinya
dengan cara:
- Jika menemukan klien yangsedang halusinasi tanyakan apakah ada
suara yang didengar
- Jika klien menjawab ada
lanjutkan apa yang dikatakan
- Katakan bahwa perawat percaya
klien mendenganr suara itu, namun
perawat sendiri tidak mendengarnya(dengan nada sahabat tanpa
menuduh/menghakimi)
- Katakan pada klien bahwa ada
juga klien lain yang sama seperti dia
- Katakan bahwa perawat akan
membantu klien
Rasional :Mengenal halusinasi menungkinkan klien
untuk menghindari factor timbulnya
halusinasi
d) Diskusikan dengan klien tenang:
- Situasi yang menimbulkan/tidak
menimbilkan halusinasi
- Waktu dan frekuensi terjadinyahalusinasi (pagi, siang, sore dan malam
atau jika sendiri, jengkel, sedih)
Rasional:
Dengan mengetahui waktu, isi dan
frekuensi munculnya halusinasi
mempermudah tindakan keperawatan yang
akan dilakuka perawat
e) Diskusikan dengan klien apa yang
dirasakan jika terjadi halusinasi (marah,
57
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
58/146
takut,sedir, tenang) beri kesempatan
mengungkapkan perasaan
Rasional:Untuk mengidentifikasi pengaruh halusinasi
pada klien
c. TUK III: Klein dapat mengontrol halusinasinya1) Kriteria evaluasi
a) Klien dapat menyebutkan tindakan
yang biasanya dilakukan untuk
mengendalikan halusinasinya
b) Klien dapat meyebutkan cara baru
c) Klien dapat memilih cara mengatasi
halusinasi seperti yang telah didiskusikandengan klien
d) Klien dapat melakukan cara yang
telah dipilih untuk mengendalikan halusinasi
e) Klien dapat mengetahui aktivitas
kelompok
2) Intervensi
a)Indentifiasi bersama klien tindakan yangdilakukan jika terjadi halusinasi (tidur,
marah, menyibukan diri sendiri dan lain-
lain)
Rasional:
Upaya untuk memutus siklus halusinasi
sehingga halusinasi tidak berlanjut
b)Diskusian manfaat cara yang digunakan
klien, jika bermafaat beri pujian
Rasional:
58
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
59/146
Reinforcement dapat meningkatkan harga
diri klien
c)Diskusikan cara baru untukmemutus/mengontrol timbulnya halusinasi:
- Katakan : “Saya tidak mau dengar
kau” pada saat halusinasi muncul
- Menemui orang lain atau perawat,
teman atau anggota keluarga yang lain
untuk bercakap-cakap atu mengatakan
halusinasi yang didengar- Membuat jadual sehari-hari agar
halusinasi tidak sempat muncul
- Meninta
keluarga/teman/perawat, jika tampak
bicara sendiri
Rasional:
Memberikan alternate pilihan untukmengontrol halusinasi
d)Bantu klien memilih cara dan melatih cara
untu memutus halusinasi secara bertahap,
misalnya dengan:
- mengambil air wudlu dan sholat
atau membaca Al-Qur’an
- Membersihakan rumah atau alat-alat ruamh tanggga
- Mengikuti kegiatan sosial di
masyarakat (pengajian, gotong royong)
- Mengikuti kegiatan olah raga di
kampung (jika masih muda)
- Mencari teman untuk ngobrol
Rasional:
Memotivasi dapat meningkatkan keinginan
klien untuk mencoba memilih salah satu
cara untuk memilih salah satu cara untuk
59
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
60/146
mengendalikan halusinasi dan dapat
meningkatkan harga diri klien
e)Beri kesempatan untuk melakukan cara yangtelah dilatih. Evaluasi hasilnya dan beri
pujian jika berhasil
Rasional:
Memberi kesempatan kepada klien untuk
mencoba cara yang telah dipilih
f)Anjurkan klien untuk mengikuti terapi
aktivitas kelompok, orientasi realita danstimulasi persepsi
Rasional:
Stimulasi persepsi dapat mengurangi
perubahan interprertasi realitas akibat
halusinasi
d. TUK IV: Klien dapat dukungan dari keluarga
dalam mengontrol halusinasinya1) Kriteria evalusi
a) Keluarga dapat salaing percay dengan
perawat
b) Keluarga dapat menyebutkan
pengertian, tanda dan tindakan untuk
mengendalikan halusinasi
2) Intervensia) Membina hubungan salaing percaya
denga menyebutkan nama, tujuan pertemua
dengan sopan dan ramah
Rasional:
Hubungan salaing percaya merupkan dasar
untuk mempelancar hubungan interaksi
selanjutnya
b) Anjurkan klien menceritakan
halusinasinya kepada keluarga
60
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
61/146
Untuk mendapatkan bantuan keluarga
dalam mengontrol halusinasinya
c) Diskusikan halusinasinya pada saat berkunjung tenang:
- Pengertian halusinasi
- Gejala halusinasi yang dialami
klien
- Cara yang dapat dilakukan klien
dan keluarga untuk memutus halusinasi
- Cara merawat anggota keluarga yang berhalusinasi dirumah, misalnya:
beri kegiatan, jangan biarkan sendiri,
makan bersama, bepergian bersama
- Beri informsi waktu follow up
atau kapan perlu mendapat bantuan:
halusinasi tidak terkontrol, dan resiko
mencederai diri, orang lain danlingkungan.
Rasional:
Untuk mengetahui pengetahuan keluarga
tentang halusinasidan menambah
pengetahuan keluarga cara merawat anggota
keluarga yang mempunayi masalah
halusinasi.e. TUK V: Klein dapat memanfaatkan obat dengan
baik
1) Kriteria evaluasi
a) Klien dan keluarga dapat
menyebutkan manfaat, dosis dan efek
samping obat
b) Klien dapat mendemonstrasikan
penggunaan obat dengan benar
c) Klien mendapat informasi tentang efek
dan efek samping obat
61
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
62/146
d) Klien dapat memahami akibat
berhenti minum obat tanpa konsultasi
e) Klien dapatmenyebutkan prinsip 5 benar penggunaan obat
2) Intervensi
a) Diskusikan dengan klien dan
keluargan tentang dosis dan ferkuensi serta
manfaat minum obat
Rasional :
Dengan menyebutkan dosis, frekuensi danmanfaat obat diharapkan klien
melaksanakan program pengobatan
b) Anjurkan klien minta sendiri obat
pada perawat dam merasakan manfaatnya
Rasional:
Menilai kemampuan klien dalam
pengeobatanya sendiric) Anjurkan klien untuk bicara dengan
dokter tentang manfaat dan efek samping
obat yang dirasakan
Rasional:
Dengan mengetahui efek samping klien akan
tahu apa yang harus dilakukan setelah
minum obatd) Diskusikan akibat berhenti minum
obat tanpa konsultasi dengan dokter
Rasional:
Program pengobatan dapat berjalan dengan
lancer
e) Bantu klien menggunakan obat
dengan prinsip 5 benar (benar dosis, benar
obat, benar waktunya, benar caranya, benar
pasiennya)
Rasional:
62
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
63/146
Dengan mengetahui prinsip penggunaan
obat, maka kemandirian klien untuk
pengobatan dapat ditingkatkan secara bertahap
G. DAFTAR PUSTAKA
Boyd, M.A & Nihart, M.A, (1998). Psychiatric Nuesing
contemporary Practice, Edisi 9th, Lippincott-
Raven Publisrs, Philadelphia
Carpenito, L.J, (1998). Buku Saku DiagnosaKeperawatan(terjemahan), Edisi 8, Penerbit
Buku Kedoteran EGC, Jakarta
Johnson, B.S, (1995). Psiciatric-Mental Health Nursing
Adaptation and Growt, Edisi 2th, Lippincott-
Raven Publisrs, Philadelphia
Kusuma, W, (1997). Dari A sampai Z Kedaruratan
Psiciatric Dalam Praktek, Ed I, ProfeionalBooks, Jakarta
Keliat, B.A, Dkk, (1997). Proses Keperawatan
Kesehatan Jiwa, Ed I, EGC Jakarta
Maramis, W.F, (1998) Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa,
Airlangga University Press, Surabaya
Rasmun, (2001), Keperawatan Kesehatan Mental
Psikiatrik Terintegrasi Dengan Keluarga, Ed I,CV Sagung Seto, Jakarta.
Rawilns, R.P & Heacock, PE, (1988). Clinical Manual of
Pdyshiatruc Nursing, Edisi 1, the C.V Mosby
Company, Toronto
Stuart. G.W & Sundeen, S.J, (1998). Buku Saku
Keperawatan Jiwa (terjemahan). Edisi 3, EGC,
Jakarta.
Townsend, M.C, (1998). Buku Saku Diagnosa
Keperawatan Psikiatri (terjemahan), Edisi 3,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
63
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
64/146
STARTEGI PELAKSANAAN KEPERAWATAN (SP)
Masalah : Perubahan Persepsi Sensori: HalusinasiPertemuan ke I (Satu)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi
a. Klien tamapk bicara dan
tertawa sendiri
b. Klien mondar-mandir
c. Klien merasa mendengarkan
suara laki-kali yang menyeruh memukul
2. Diagnosa Keperawatan
Perubahan persepsi sensori: halusinasi
3. Tujuan khusus
a. klien dapat membina hubungan
saling percaya dengan perawat
b. Klien dapat mengenal
halusinasi yang dialaminya
B. STERTEGI PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN (SP)
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“ Selamat pagi. Mas, sedang apa ?”. “Kenalkan
nama saya Bapak Budi Sisiwoyo”, mas bisa
64
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
65/146
panggil saya Bapak atau mas Budi saja”. “Mas
namanya siapa ?’………..o o o Joko Prisanto,
senang dipanggil siapa?”. Mas Joko atau mas Yanto”. Ooo bagitu baiklah mas yanto “saya akan
menemani ibu kurang lebih 2 minggu kedepan,
nanti bisa cerita masalah yang dialami mas
Joko”.
b. Evluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan Mas Joko saat ini?....o o o
kalau saya lihat mas Joko tampak bicara, berbiara sama siapa ?”
c. Kontrak
1) Topik
“Bagaimana kalau kita bercakap-cakap suara
yang mas Joko dengar dan orang yang
mengajak bicara ?”.
2) Tempat“Dimana kita akan berbincang-bincang Mas ?,
o o o…. diruang makan, baiklah”.
3) Waktu
“ Kita akan bercakap-cakap berapa menit ?”, 15
manit !”, ya baiklah”.
2. Kerja
“yeach sekarang kita sudah duduk santai, tolongceritakan suara-suara yang Mas Joko dengar tadi,
oooooooo bagitu, lalu !”. “Jadi Mas mendengar suara
orang yang mengajak berbicara dan menyusuh
memukul orang”. “menurut Mas suara tersebut
suara siapa, apakah mengenalnya?’, ooooooo seperti
suara laki-laki”.
“Kapan suara tersebut sering muncul ?”. “Situasi
bagaiamana yang dapat menyebabakan suara
tersebut sering muncul ?”. o…..o…….. saat sendiri
dan saat suasana sepi, terus apalagi ?”.
65
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
66/146
“Berapa sering suara tersebut muncul dalam sehari,
apakah suara tersebut mengganggu mas Joko?”,
oooo bagitu”. “ Bagaiamana perasaan Mas Jokoketika suara tersebut muncul apa yang dilakukan
untuk menghindari suara tersebut ?”.
3. Terminsi
a. Evaluasi Subyektif
“ Bagamana prasaan mas Joko setelah
berbincang-bincang tentang suara yang mas
dengar ?”. b. Evaluasi Obyektif
“Jadi suara yang mas dengar adalah ………..,
muncul saat……….., dan yang maslakukan saat
suara-suara tersebut muncul………. ”
c. Rencana Tindak Lanjut
“Baiklah mas, nanti diingat-inagat lagi yang
suara-suara lain yang didengar, jangan lupakalau suara-suara itu muncul lagi beritahu
perawat biar dibantu ya !”.
d. Kontrak
1)Topik
“ Bagaimana kalau kita bercakap-cakap
tentang cara mengendalikan suara-suara
tersebut ?”, Setuju !”.2)Tempat
“Baiklah kalau bagitu, dimana kita akan
bercakap-cakap, mungkin Mas Joko punya
tempat yang teduh dan santai untuk ngobrol ?”.
3)Waktu
“Berapa lama kita akan bercakap-cakap ?”.”10
menit atau 15menit ” “Sampai jumpa besok ya,
Mas!”.
Pertemuan ke II (dua)
66
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
67/146
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi
a.Klien sudah dapat membina hubungan saling
percaya dengan perawat
b.Klien dapat mengenal halusinasinya
2. Diagnosa Keperawatan
Perubahan persepsi sensori halusinasi pendengar.
3. Tujuan Khusus
Klien dapat mengontrol halusinasinya
B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN (SP)
1. Orientasi
a.Salam terapeutik
“Selamat pagi, Mas Joko?”, “Masih ingat nama
saya? Bagus !”
b. Evaluasi/ Validassi
“Bagaimana perasaan Mas Joko saat ini ?”,
apakah ada suara-suara lain yang didengar dan
belum diceritakan kemarin ?”
c. Kontrak
1)Topik
“Seperti kesempakatan kemarin, pagi ini kita
akan bercakap-cakap tentang cara
mengendalikan halusinasi yang Mas Joko alami
?”, “Bagaimana setuju ?”.
2) Tempat
“Kita bercakap-cakap di ruang makan saja ya !”
3) Waktu
67
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
68/146
“Mas Joko mau berapa lama kita bercakap-
cakap ?”, “15 menit baiklah “
2. Kerja
“Kemarin Mas Joko sudah menceritakan tindakan
yang dilakukan ketika suara-suara tersebut muncul,
masih ingat?. “Bagaimana apakah dapat
mengurangi / menghilangkan suara-suara yang Mas
Joko dengar ?” “ooooo…….begitu !”.
“Kalau Mas Joko mau saya akan memberi tahu cara-cara lain yang dapat dilakukan ketuka suara-suara
tersebut muncul ?”. “Bagaimana !” “Oke yang
pertama dengan menghardik suara-suara tersebut,
caranya dengan mengatakan saya benci kamu,
pergi…….pergi !”, lalu tarik nafas dalam-dalam tahan
sebentar dan keluarkan pelan -pelan melalui mulut,
maka Mas Joko akan rilex dan santai kembali”“Maru saya ajari, tirukan saya ya !”, “Pertama
katakanan”saya benci kamu
pergi…..pergi !”,kemidian tarik nafas dan keluarkan,
begitu “, “Bagus mudah kan ?”
“Cara yang kedua dengan melakukan kegiatan yang
dapat memutus / menghilangkan suara-suara itu,
misalnya dengan mengambil air wudhu, sholat ataumembaca Al-Qur’an, membersihkan rumah atau
alat-alat rumah tangga, apabila sura-suara tersebut
muncul siang atau sore hari”
“Cara ketiga adalah mencari teman untuk diajak
ngobrol sehingga suara-suara tersebut dapat
dialihkan, tetapi cara ini tidak dapat dilakukan
apabila suara-suara itu muncul malam hari “.
“Jika suara sering muncul malam hari, yang dapat
Mas Joko lakukan adalah minum obat tepat waktu,
tepat obat,dan tepat dosis, misalnya jam 17. 30 WIB
68
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
69/146
sehingga Mas Jojo akan terbangun pada jam 05.00
pagi.”
“Kalau Mas Joko suka olahraga, untuk menghindarisuara muncul kembali Mas Joko dapat mengikuti
olahrag dengan teman-temannya, tentunya kalau
sore hari “
“Bagaimana, mudahkan ?”, Mas Joko dapat pilih
sesuai dengan kondisi dan keadaan !”
3. Terminasi.aEvaluasi Subjektif
“Bagaimana rasanya setelah bercakap-cakap
tentang cara mengendalikan sura-suara yang
muncul ?”
.bEvaluasi Objektif
“Caba sebutkan kembali cara yang dapat Mas
Joko lakukan untuk menghindari/ memutussuara-suara yang muncul suara-suara tersebut !”.
: Bagus…..lagi”.
.cRencana Tindak Lanjut
“Kalau suara-suara itu muncul lagi coba
dipraktekan yang Mas Joko, siapa tahu dapat
membantu !”.
.dKontrak1)Topik
“ Bagaimana kalau besok keluarga Mas Joko
menjenguk, kita bercakap-cakap lagi bersama-
sama keluarga tentang halusinasi yang Mas
Joko alami?”.
2)Tempat
“Bagaiman kalau kita bercakap-cakap diruang
tamu saja biar lebih leluasa?”.
3)Waktu
69
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
70/146
“Mas Joko ingin berapa lama kita akan
bercakap-cakap besok ?”. o…….15 menit
baiklah !”.
Pertemuan ke III (Tiga)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi
Klien sudah mengetahui cara-cara yang dapat
digunakan untuk memutus atau menghilangkn
halusinasi.
2. Diagnosa Keperawatan
Perubahan persepsi sensori halusinasi pendengar.
3. Tujuan Khusus
Klien mendapatkan dukungan keluarga dalam
mengatasi halusinasinya
B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN (SP)
1. Orientasi
a. Salam terapeutik“Selamat pagi, Pak !”. Kenalkan saya Bapak Budi
yang merawat Mas Joko di sini, saya bisa panggil
Bapak siapa ?”…..”. o…….ya Pak Mahmud”.
b. Evaluasi/ Validassi
“Bagaimana perasaan Mas Joko saat ini ?”,
apakah Mas Joko masih ingat cara-cara yang
kemarin saya ajarkan ?”. “Apakah Bapak/Ibu
mengetahui pengertian halusinasi, gejala
Halusinasi dan cara mengatsi halusinasi ?”.
c. Kontrak
70
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
71/146
1) Topik
“Pagi hari ini kebetulan Bapak Mahmud
menengok Mas Joko, kita akan bercakap-cakaptetang penegertan halusinasi dan cara-cara
yang harus dilakukan agar Mas Joko terhindar
dari halusinasi ?”.
2) Tempat
“Kita bercakap-cakap di ruang perawatan saja
biar lebih santai ?”.
3) Waktu“Berapa lama kita bercakap-cakap, bagaimana
kalau 30 menit ?“
2. Kerja
“Tolong Mas Joko ceritakan tentang suara-suara di
dengar pada Pak Mahmud, agar beliau tahu dan
dapat membantu kalau dirumah nanti muncul lagi”.“ Jadi bagini, ya Pak, mas Joko ini kalau dalam
kedokteran mengalami halusinasi”.
“Nah apa halusinasi itu?”, Halusinasi adalah
kesalahan dalam mengartikan rangsangan dari luar
yang sebenarnya tidak ada, misalnya mendengar
suara yang mengajak bicara atau menyuruh
melakukan sesuatu padahal tidak ada yangmengajak bicara, seperti yang dalami mas Joko ini “.
“Bagaiaman cara megenali orang yang mengalami
halusinasi?”. “Bapak Mahmud akan menjumpai
orang tesebut tampak termenung, kemudian bicara
sendiri atau tertawa sendiri, tidak jarang orang
tersebut menjadi gelisah, mondar mandir bingung
dan ketakutan karena suara yang mengancam, atau
memukul orang lain jika suara tersebut menyurus
untuk memukul”. Bagaimana sudah jelas?”.
71
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
72/146
“Apa akibatnya jika halusinasi tidak diatasi ?”, orang
tersebut dapat beresiko orang tersebut akan
melakukan kekerasan yang arahnya diri sendiri,orang lain atau lingkungan
“Maka jangan heran kalau Bapak pernah melihat
orang gila tiba-tiba melempar pakai batu atau tiba-
tiba merusak tanaman yang ada didekatnya”.
“Nah untuk mengindari hal terebut, ada cara agar
halsuinasi tidak mucul, yaitu tidak membairkan Joko
sendirian melamun, beri Mas Joko kegiatan untukmengisi waktu luangnya, ajak mas Joko nonton
televisi bersama, jalan-jalan atau kegiatan pengajian
dan gotong royong” Bgaimna ?”, Bapak sudah paham.
“Bila belum jelas pak Mahmud dapat bertanya ?”.
“…….. ya jangan lupa minum obat secara tepat dan
teratur serta antar mas Joko control atau pergi ke
RSJsangat membantu agar mas Joko terhindar darihalusinasi”
3. Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
“Bagaimana rasanya setelah bercakap-cakap
tentang pengertian dan cara mengendalikan sura-
suara yang didengar Mas Joko ?” b. Evaluasi Objektif
“Caba sebutkan kembali pengertaian halusinasi
dan cara-cara yang dapat keluarga lakukan agar
Mas Jok dapat menghindari/ memutus suara-
suara yang muncul suara-suara tersebut !”. :
Bagus…..lagi”.
c. Rencana Tindak Lanjut
“Tolong ya Pak Mas Joko dibantu untuk
menghindari suara-suara itu muncul lagi,
caranya dengan yang sudah saya jelaskan tadi !”.
72
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
73/146
d. Kontrak
1)Topik
“ Bagaimana kalau besok kita bercakap-cakaptentang manfaat dan efek samping obat yang
Mas Joko minum?”.
2)Tempat
“Bagaiman kalau kita bercakap-cakap ditaman
saja?”, Setuju !”.
3)Waktu
“Mau berapa lama?”. “Bagaimana kalau 10menit saja?”.
73
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
74/146
Pertemuan ke IV (Empat)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi
a. Klien dan keluarga sudah mengenal
penegertian gejala halusinasi
b. Klien dan keluarga sudah mengetahui cara
mengindri munculnya kembali suara-suara
2. Diagnosa Keperawatan
Perubahan persepsi sensori halusinasi pendengar.
3. Tujuan Khusus
Klien dapat memanfaakan obat dengan baik
B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN (SP)
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Selamat pagi, Mas Joko?”, “Masih ingat nama
saya? Bagus !”
b. Evaluasi/ Validassi
“Bagaimana perasaan Mas Joko saat ini ?”, baik-
baik saja kan, ada yang ingin disampaikan ?”
c. Kontrak
1) Topik
“Kita akan berbicara tetang jenis obat, mafaat
obat, efek samping obat serta cara pemakaianya
“, “Bagaiman mas Joko bersedia ?”.
2) Tempat
Bagaiman kalau kita bercakap-cakap di taman
saja, biar lebih santai ?”
3) Waktu
74
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
75/146
“Berapa lama kita akanbercakap-cakap ?”,
“Bagaiman kalau 15 menit ?”
2. Kerja
“Berapa jenis obat yang diminum Mas Joko tadi
pagi ?”. “ ya …. Bagus”.
“Jadi bagini yang Mas Joko, obat yang diminum tadi
ada tiga macam, ini obatnya saya bawakan “.
“ Saya jelaskan satu persatu ya ?”. “yang warnanya
oranye ini namanya CPZ atau chlorponazin, gunanayuntuk mempermudah mas Joko tidur sehingga dapat
istirahat, minumnya 2x sehari pagi hari dan sore
hari, pagi jam 07.00 dan sore jam 17.30 WIB”. “Efek
sampingnya badan menjadi lemas, kelur ludh terus
menerus”.
“Nah, yang ini, namanya HPD atau haloperidole,
karena Mas Joko dapat yang 5 mg, maka warnanya jambon atau pink, cara dan waktunya minum sama
dengan CPZ, 2x sehari”. “Gunaya obat ini untuk
menghilangkan suara-suara yang mas Joko dengar,
selain dapat juga membaut Mas Joko lebih rileks,
santai dan dapat mengontrol emosi, efek sampingnya
badan menjadi kaku, terutama tangan dan kaki,
mulut kering dan dada berdebar-debar dantremor/ndredek dalam isltilah jawa”.
“Tapi Mas Joko jangan kuatir, ada penangkalnya,
makanya diberikan obat yang putih agak besar ini.
Ini namany Triheksipenidile atau THP, fugsinya obat
ini menetralakan atau menghilangkan efek samping
yang tidak mengenakan tadi, makanya obat ini haru
diminum bersamaan dengan obat CPZ dan HPD
tadi”.
75
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
76/146
“Bagaimana masih ada yang belum jelas ?”. “jangan
lupa kalau obat ini hampir habis segera control
kembali ya !”.
3. Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaanya setelah bercakap-cakap
tentang jensi dan manfaat obat yang mas Joko
minum setiap hari ?”.
b.Evaluasi Objektif“Caba sebutkan kembali jeisn obat yang Mas Joko,
dan ambilkan yang namanya HPD………. Dab
seterusnya, sebutkan manfaatnya sekalian !”. “
Bagus……diingat-ingat ya!”.
c. Rencana Tindak Lanjut
“Jangan lupa obatnya diminum dengan dosis dan
waktu yang tepat ya !”. O. ya kalau ada yang belum jelas bisa Mas Joko tanyakan kambali
pada waktu lain”.
d. Kontrak
1)Topik
“ Bagaimana kalau kapan-kapan kita bercakap-
cakap lagi dengan topiuk yang lain ?”.
2)Tempat“Bagaiman kalau kita bercakap-cakap diteras
saja ?”. “ Setuju !”.
3)Waktu
“Mu berapa lama ?”, “Bagaimana kalau 10
menit saja?”.
76
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
77/146
LAPORAN PENDAHULUAN
ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI
A. MASALAH UTAMA
Isolasi Sosial : Menarik diri
B. PROSES TERJADINYA
MASALAH
1.Pengertian
Menurut Townsend, M.C (1998: 152). Isolasi
social merupakan keadaan kesepian yang dialami
oleh seseorang karena orang lain dinaggapmeyetakan sikap negativedan mengancam bagi
dirinya. Sedangkan menurut DEPKS RI (1989 : 117)
penarikan diri atauwithdrawal merupakan suatu
77
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
78/146
tindakan melepaskan diri, naik perhatian maupun
niatnya terhadap lingkungan social yang secara
langsung dapat berifat sementara atau menetap.Isoalasi social merupakan keadaan dimana
individu atau keompok mengalami atau merasakan
kebutuhan atau keinginan untuk meningkatkan
keterlibatan dengan orang lain tetapi tidak mapun
untuk membuat kontak (Carpenito, L.J, 1998): 38).
Menurut Rawlins, R.P & Heacock, (1998: 423).
Isolasi social menarik diri merupakan usaha untukmenghindar dari interaksi dan hubungan dengan
orang lain, individu merasa kehilangan hubungan
akrab, tidak mempunayi kesempatan dalam
berpikir, berperasaan, berprestasi atau selalu dalam
kegagalan.
2.Tanda dan gejala
Menurut Townsend, M.C, (1998: 152-153) &Carpenito, L.J (1998:382) Isolasi menaik diri sering
ditemukan adanaya tanda dan gejala sebagai
berikut:
Data subjektif:
aMengungkapkan perasaan tidak berguna,
penolakan oleh lingkungan
bMengungkapkan keraguan tentang kemampuan yang dimiliki.
Data objektif:
aTampak menyendiri dalam ruangan
bTidak berkomunikasi,menarik diri
cTidak melakukan kontak mata.
dTampak sedih afek datar.
ePosisi meringkuk ditempay tidur dengan
punggung menghadap ke pintu
78
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
79/146
fAdanya perhatian dan tindkan yang tidak sesuai
atau imatur dengan perkembangan usianya
gKegagalan untuk berinteraksi dengan orang lainhKurang aktivitas fisik dan verbal
iTidak mampu membuat keputusandan
berkonsentrasi
jMengekpresikan perasaan kesepian dan
penolakan diwajahnya
3.Penyebab
Isolasi social menarik diri sering disebabkanoleh kurangnya rasa percaya kepeada orang lain,
perasaan panic regresi ke tahap perkembangan
sebalumnya, waham, sukar berinteraksi dimasa
lampau, perkembangan ego yang lemah serta
represi rasa takut (Townsend, M.C, 1998:
152).Menurut Stuart, G.W & Sundeen, S.J (1998:
345) Isolasi sosial disebabkan oleh konsep dirirendah.
Gangguan konsep diri: harga diri rendah
adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai
dengan menganalisa seberapa jauh perilaku
memnuhi ideal diri (Stuart dan Sundeen, 1998 :
227). Townsend (1998: 189) harga diri endah
merupakan evaluasi diri dari perasaan tentang diriatau kemampuan diri yang negatif baik langsung
maupun tidak langsung. Pendapat senada
diungkapkan oleh Carpenito, L.J (1998:352) bahwa
harga diri rendah merupakan keadaan dimana
individu megalami avaluasi diri yang nagatif
mengenai diri atau kemampuan diri.
Menurut Carpenito, L.J (1998:352); Keliat, B.A
(1994:20); perilaku yang berhubungan dengan
harga diri rendah antara lain :
Data Subyektif:
79
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
80/146
a Mengkritik diri sendiri atau orang lain
b Perasaan dirinya sangat penting yang
berlebih-lebihanc Perasaan tidak mampu
d Rasa bersalah
e Sikap negative pada diri sendiri
f Sikap pasimis pada kehidupan
g Keluhan sakit fisik
h Pandangan hidup yang terpolarisasi
i Menolak kemampuan diri sendiri j Pengurangan diri/mengejek diri sendiri
k Perasaan cemas dan takut
l Merasionalisasi penolakan/menjauh dari
umpan balik postif
m Mengungkapkan kegagalan pribadi
n Ketidak mapuan menetukan tujuan
Data obyektif:
a. Produktifitas menutun
b. Perilaku distruktif pada diri sendiri
c. Perilakuk distruktif pada orang lain
d. Penyalahgunaan Zat
e. Menarik diri dari hubungan social
f. Ekspresi waja malu dan rasa bersalahg. Menunjukan tanda depresi (sukar tidur
dan sukar makan)
4.Akibat
Perilaku social menarik diri beresiko terjainya
perubahan persepsi sensori haluinasi (Townsend,
M.C, : 1998: 156). Perubahan persepsi sensori
halusinasi adalah pesepsi sensori yang salah
(misalnya tanpa stimulus eksternal) atau pesepsi
sensori yang tidak sesuai dengan realita, kenyataan
80
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
81/146
seperti melihat bayangan, atau mendengarkan
suara-sura yang sebenarnya tidak ada (Johnson,
S.B, 1995: 119) halusinasi adalah pencerarapantanpa adanya rangsangan apaun dari panca indra,
dimana orang tersebut sadar dalam keadaan
terbangun yang dapat disebabkan oleh psiotik ,
gangguan fungsional, organic atau histerik.
Halusinasi merupakan pengalaman
mempersepsikan yang terjadi tanpa adanya
stimulus sensori eksternal yang maliputi lineperasaan (pengelihatan, pedengaran, pengecapan
penciuman, perabaan), akan tetapi yang paling
umum adala halusinasi pendengaran (Boyd, M.A, &
Nihart, M.A, 1998: 303: Rawlins, R.P & Heacock,
P.E, 1998: 198). Menurut Carpenito, L.J (1998: 363)
Perubahan persepsi sensori halusinasi merupakan
keadaan dimana individu atau kelompok mengalamiatau berisiko mengalami suatu perubahan dalam
jumlah, pola atau interpretasi stimulus yang dating.
Sedangkan menurut pendapat lain halusinasi
merupakan persepsi sensori yang palsu yang terjadi
tanpa adanya stumulus eksternal, yang dibedakan
dari distorsi atau ilusu yang merupakan kekeliruan
persepsi terhadap stimulus yang nyata dan pasienmenganggap halusinasi sebagai suatu yang nyata
(Kusuma,W,1997:284)
Menurut Carpentino, L.J. (1998:363)
;Townsend,M.C, (1998:156) dan Stuart, G.W &
Sundeen, S.J (1998: 328-329) perubahan persepsi
sensori sering ditandai dengan adanya:
Data subjektif:
a. Tidak mampu mengenal waktu, orang,
dan tempat
b. Tidak mampu memecahkan masalah.
81
-
8/16/2019 Sop Jiwa rpk
82/146
c. Mengungkapkan adanya halusinasi
( misalnya mendengar suara-suara atau melihat
bayangan )d. Mengeluh cemas dan khawatir
Data objektif:
a.Apatis dan cenderung menarik diri (controlling).
b.Tampak gelisah, perubahan perilaku dan pola
komunikasi, kadang berhenti bicara seolah-olah
mendengar sesuatu.
c.Menggerakan bibirnya tanpa mengeluarkansuara.
d.Menyeringai dan tertawa tidak sesuai.
e.Gerakan mata yang cepat.
f.Pikiran yang berubah-ubah dan konseterasi
rendah
g.Respon-respon yang tidak sesuai (tidak mampu
top related