spesifikasi ipam.pdf
Post on 09-Sep-2015
319 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
Spesifikasi Pekerjaan IPAM
VI - 1
BAGIAN III
SPESIFIKASI TEKNIS DAN METODE KERJA
Spesifikasi teknis disusun oleh panitia pengadaan & pemasangan berdasarkan jenis
pekerjaan yang akan dilelangkan dengan ketentuan:
1). Tidak mengarah kepada merk/produk tertentu, tidak menutup kemungkinan digunakannya produksi dalam negeri.
2). Semaksimal mungkin diupayakan menggunakan standar nasional. 3). Metoda pelaksanaan harus logis, realistik dan dapat dilaksanakan. 4). Jadwal waktu pelaksanaan harus sesuai dengan metoda pelaksanaan. 5). Harus mencantumkan macam, jenis, kapasitas dan jumlah peralatan utama
minimal yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.
6). Harus mencantumkan syarat-syarat bahan yang dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan.
7). harus mencantumkan syarat-syarat pengujian bahan dan hasil produk. 8). Harus mencantumkan kriteria kinerja produk (output Performance) yang
diinginkan.
9). Harus mencantumkan tata cara pengukuran dan tata cara pembayaran.
A. SPESIFIKASI TEKNIS UMUM A.1. Pendahuluan
Spesifikasi teknis ini merupakan ketentuan yang harus dibaca bersama-sama
dengan gambar-gambar yang keduanya menguraikan pekerjaan yang harus
dilaksanakan. Istilah pekerjaan mencakup suplai dan instalasi seluruh
peralatan dan material yang harus dipadukan dalam konstruksi-konstruksi,
yang diperlukan menurut dokumen-dokumen kontrak, serta semua tenaga
kerja yang dibutuhkan untuk memasang dan menjalankan peralatan dan
material tersebut. Spesifikasi untuk pekerjaan yang harus dilaksanakan dan
material yang harus disepakati, harus diterapkan baik pada bagian dimana
spesifikasi tersebut ditemukan maupun bagian-bagian lain dari pekerjaan
dimana pekerjaan atau material tersebut dijumpai.
A.2. Lokasi Pekerjaan Lokasi pekerjaan akan ditunjukkan oleh direksi dan dapat dilihat pada
gambar-gambar rencana terlampir.
A.3. Ruang Lingkup Pekerjaan Ruang lingkup pekerjaan sesuai dengan yang setara pada daftar kuantitas
(form rencana anggaran biaya).
-
Spesifikasi Pekerjaan IPAM
VI - 2
A.4. Perijinan Setelah penyedia barang/jasa ditunjuk, bila pekerjaan ini memerlukan ijin
dari instansi lain yang berwenang, maka penyedia barang/jasa yang
bersangkutan harus menyelesaikan perijinan tersebut. Direksi, dalam batas-
batas kewenangannya, akan membantu untuk menyiapkan surat-surat
resminya, tetapi segala biaya yang diperlukan untuk perijinan tersebut
merupakan tanggung jawab penyedia barang/jasa.
Pekerjaan di lapangan tidak diperkenankan dimulai apabila perijinan yang
diperlukan belum diperoleh.
Apabila pada saat melaksanakan pekerjaan terdapat suatu bangunan atau
material yang menghalangi pekerjaan, jika harus membongkar
bangunan/material tersebut akan memerlukan perijinan dan biaya tambahan,
maka hal tersebut terlebih dahulu harus didiskusikan dengan direksi untuk
mencari jalan keluarnya.
A.5. Pekerjaan-Pekerjaan Sementara Jalan masuk ke lokasi, termasuk pada sarana perlengkapan lain seperti
jembatan darurat dan sebagainya, yang bersifat sementara harus disiapkan
oleh penyedia barang/jasa. Jika diperlukan jembatan-jembatan darurat, maka
penyedia barang/jasa harus merencanakannya dengan lebar minimal 3,50
meter dari kayu yang cukup kuat untuk menahan muatan gandar 5 ton, atau
dengan perencanaan yang disetujui oleh pihak direksi. Penyedia barang/jasa
wajib memelihara sarana tersebut dan semua biaya yang dikeluarkan untuk
pemeliharaan tersebut kalau tidak dipergunakan lagi harus dibongkar,
dirapihkan kembali seperti keadaan semula atau seperti yang disyaratkan
oleh direksi.
Penyedia barang/jasa harus membuat saluran-saluran untuk pembuangan
semua air bekas dan sisa buangan dari pekerjaan-pekerjaan, termasuk
pekerjaan sementara, yang ditimbulkan dimana saja. Cara pembuangan harus
tidak merusak lingkungan setempat dan tidak mengganggu pihak-pihak yang
mempunyai kepentingan terhadap tanah atau saluran/anak sungai dimana air
bekas dan sisa buangan akan dibuang.
A.6. Penyediaan Air, Tenaga Listrik dan Lampu Penerangan
Alat yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan harus disediakan oleh
penyedia barang/jasa, termasuk peyediaan peralatan dan perpipaan
sementara untuk mengangkut air ke lokasi pekerjaan, sehingga tidak akan
mempengaruhi kelancaran pekerjaan. Biaya untuk keperluan tersebut
menjadi tanggung jawab penyedia barang/jasa. Kualitas air yang
diisyaratkan ditentukan pada bagian lain dari spesifikasi teknis ini.
-
Spesifikasi Pekerjaan IPAM
VI - 3
Tenaga listrik yang diperlukan bagi pelaksanaan pekerjaan harus disediakan
sendiri oleh penyedia barang/jasa dengan jenis dan kapasitas yang sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan dan harus ada persetujuan dari
direksi. Penyediaan tenaga listrik tersebut termasuk pula kabel-kabel, alat-
alat pengukur serta fasilitas pengaman yang diperlukan dan lampu-lampu
penerangan untuk menjamin lancarnya pelaksanaan pekerjaan.
A.7. Gambar-Gambar Kerja
Gambar-gambar rencana untuk pekerjaan ini akan diberikan kepada
penyedia barang/jasa dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
dokumen kontrak. Gambar-gambar tersebut adalah gambar-gambar yang
paling akhir setelah diadakan perubahan-perubahan dan merupakan patokan
bagi pelaksanaan pekerjaan. Penyedia barang/jasa wajib melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan gambar atau perbedaan ketentuan antar gambar
rencana dan spesifikasi yang berhubungan dengan hal tersebut.
Tidak dibenarkan untuk menarik keuntungan dari kesalahan-kesalahan,
kekurangan-kekurangan pada gambar atau perbedaan ketentuan antar
gambar rencana dan spesifikasi teknis. Apabila ternyata terdapat kesalahan,
kekurangan, perbedaan dan hal-hal lain yang meragukan, penyedia
barang/jasa harus mengajukannya kepada direksi secara tertulis, dan direksi
akan mengoreksi atau menjelaskan gambar-gambar tersebut untuk
kelengkapan yang telah disebutkan dalam spesifikasi teknis. Koreksi akibat
penyimpangan keadaan lapangan terhadap gambar rencana akan ditentukan
oleh direksi dan disampaikan secara tertulis kepada penyedia barang/jasa.
Paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan pekerjaan, penyedia
barang/jasa harus menyerahkan gambar kerja (shop drawing) kepada pihak
direksi sebanyak 3 (tiga) rangkap, termasuk perhitungan-perhitungan yang
berhubungan dengan gambar tersebut.
Gambar kerja untuk semua pekerjaan harus senantiasa disimpan di lapangan.
Gambar-gambar tersebut harus berada dalam kondisi baik, dapat dibaca dan
merupakan hasil revisi terkahir. Penyedia barang/jasa juga harus menyiapkan
gambar-gambar yang menunjukan perbedaan antara gambar rencana dan
gambar kerja. Semua biaya untuk itu menjadi tanggung jawab penyedia
barang/jasa.
A.8. Ukuran-ukuran Ukuran-ukuran yang tertera pada gambar adalah ukuran sebenarnya dan
gambar tersebut adalah gambar berskala. Jika terdapat perbedaaan antara
ukuran dan gambarnya, maka penyedia barang/jasa harus segera meminta
pertimbangan dari para ahli untuk menetapkan mana yang benar.
-
Spesifikasi Pekerjaan IPAM
VI - 4
A.9. Peralatan Semua peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini harus
disediakan oleh penyedia barang/jasa. Sebelum suatu tahapan pekerjaan
dimulai, penyedia barang/jasa harus mempersiapkan seluruh peralatan yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan tahap pekerjaan tersebut. Penyediaan
peralatan di tempat pekerjaan, dan persiapan peralatan pekerjaan harus
terlebih dahulu mendapat penelitian dan persetujuan dari direksi.
Tanpa persetujuan direksi, penyedia barang/jasa tidak diperbolehkan untuk
memindahkan peralatan yang diperlukan dari lokasi pekerjaan.
Kerusakan yang timbul pada sebagian atau keseluruhan peralatan yang akan
mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan harus segera diperbaiki atau
diganti hingga direksi menganggap pekerjaan dapat dimulai.
A.10. Penyediaan Material Penyedia barang/jasa harus menyediakan sendiri semua material seperti yang
disebutkan dalam daftar kuantitas (daftar rencana anggaran biaya) kecuali
ditentukan lain di dalam dokumen kontrak.
Untuk material-material yang disediakan oleh direksi, penyedia barang/jasa
harus mengusahakan transportasi dari gudang yang ditentukan ke lokasi
pekerjaan. Penyedia barang/jasa harus memeriksa dahulu material-material
tersebut dan harus bertanggung jawab atas pengangkutan sampai di lokasi
pekerjaan. Penyedia barang/jasa harus mengganti material yang rusak atau
kurang akibat oleh cara pengangkutan yang salah atau hilang akibat kelalaian
penyedia barang/jasa.
Semua peralatan dan material yang disediakan dan pekerjaan yang
dilaksanakan harus sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan dalam
dokumen kotrak. Nama produsen material dan peralatan yang digunakan,
termasuk cara kerja, kemampuan, laporan pengujian dan informasi penting
lainnya mengenai hal ini harus disediakan bila diminta untuk
dipertimbangkan oleh direksi. Bila menurut pendapat direksi hal-hal tersebut
tidak memuaskan atau tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan
dalam dokumen kontrak, maka harus diganti oleh penyedia barang/jasa tanpa
biaya tambahan.
Semua peralatan dan material harus disuplai dengan urutan dan waktu
sedemikian rupa sehingga dapat menjamin kelancaran pelaksanaan pekerjaan
dengan memperhitungkan jadwal untuk pekerjaan lainnya.
-
Spesifikasi Pekerjaan IPAM
VI - 5
A.11. Contoh-Contoh Material
Contoh-contoh material harus segera ditentukan dan diambil dengan cara
pengambilan contoh menurut Acuan Normatif yang disetujui direksi.
Contoh-contoh harus menggambarkan secara nyata kualitas material yang
akan dipakai pada pelaksanaan pekerjaan.
Contoh-contoh yang telah disetujui direksi harus disimpan terpisah dan tidak
tercampur atau terkotori yang dapat mengurangi kualitas material tersebut.
Penawaran penyedia barang/jasa harus sudah termasuk biaya yang
diperlukan untuk pengujian material.
Jika dalam spesifikasi teknis ini tidak disebutkan harus menggunakan
material-material dari jenis atau merk tertentu, maka penyedia barang/jasa
harus meminta petunjuk direksi untuk menentukan jenis atau merk material
yang baik dan dapat diperbolehkan untuk digunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini. Penyedia barang/jasa dapat mengganti dengan produk atau
merk material yang baik dan diperbolehkan untuk digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini. Penyedia barang/jasa dapat mengganti dengan
produk atau merk lain yang sekurang-kurangnya mempunyai kualitas yang
sama dengan kualitas yang ditentukan oleh direksi.
A.12. Perlindungan Terhadap Cuaca Penyedia barang/jasa dengan tanggungan sendiri dan dengan persetujuan
direksi terlebih dahulu harus mengusahakan langkah-langkah dan peralatan
yang diperlukan untuk melindungi pekerjaan dan bahan-bahan serta
peralatan yang digunakan agar tidak rusak atau berkurang mutunya karena
pengaruh cuaca.
A.13. Pematokan Penyedia barang/jasa harus mengerjakan pematokan untuk menentukan
kedudukan dan peil bangunan sesuai dengan gambar rencana. Pekerjaan ini
seluruhnya harus mendapat persetujuan direksi terlebih dahulu sebelum
memulai pekerjaan selanjutnya. Direksi dapat melakukan revisi pemasangan
patok tersebut bila dipandang perlu. Penyedia barang/jasa harus mengerjakan
revisi tersebut sesuai dengan petunjuk direksi.
Sebelum memulai pekerjaan pemasangan patok, penyedia barang/jasa harus
memberitahukan kepada direksi sekurang-kurangnya 2 (dua) hari
sebelumnya, sehingga direksi dapat mempersiapkan segala sesuatu yang
diperlukan untuk melakukan pengawasan.
Pekerjaan pematokan yang telah selesai, diukur oleh penyedia barang/jasa
untuk mendapat persetujuan direksi. Hanya hasil pengukuran yang telah
disetujui direksi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk pembayaran
-
Spesifikasi Pekerjaan IPAM
VI - 6
pekerjaan. Penyedia barang/jasa wajib menyediakan alat-alat ukur dengan
perlengkapannya, juru ukur serta pekerjaan lain yang diperlukan oleh direksi
untuk melakukan pemeriksaan untuk melakukan pemeriksaan/pengujian
hasil pengukuran.
Semua tanda-tanda dilapangan yang diberikan oleh direksi atau dipasang
sendiri oleh penyedia barang/jasa harus tetap dipelihara dan dijaga dengan
baik oleh penyedia barang/jasa. Apabila ada yang rusak harus segera diganti
dengan yang baru dan meminta kembali persetujuan dari direksi. Bila
terdapat penyimpangan dari gambar rencana, penyedia barang/jasa harus
mengajukan 3 (tiga) rangkap gambar penampang dari daerah yang dipatok
tersebut. Direksi akan membubuhkan tanda tangan persetujuan dari
pendapat/revisi pada satu copy gambar tersebut dan mengembalikannya
kepada penyedia barang/jasa. Setelah diperbaiki, penyedia barang/jasa harus
mengajukan kembali gambar hasil revisinya. Gambar-gambar tersebut harus
dibuat pada kertas kalkir agar memungkinkan untuk diproduksi. Semua
gambar-gambar yang telah disetujui harus diserahkan kepada direksi dalam
kalkir asli dan 2 (dua) copy hasil reproduksinya. Ukuran dan huruf yang
digunakan pada gambar tersebut harus sesuai dengan ketentuan direksi.
A.14. Rambu-rambu Di tempat-tempat yang dipandang perlu, penyedia barang/jasa harus
menyediakan rambu-rambu untuk keperluan kelancaran lalu lintas. Tanda-
tanda tersebut harus cukup jelas untuk menjamin keselamatan lalu lintas.
Apabila pekerjaan harus memotong/menyeberangi jalan dengan lalu lintas
padat, penyedia barang/jasa harus melaksanakan pekerjaan secara bertahap
atau apabila dipandang perlu dilaksanakan pada malam hari. Segala biaya
untuk keperluan tersebut harus sudah termasuk di dalam penawaran
penyedia barang/jasa.
A.15. Program Kerja Penyedia barang/jasa harus menyiapkan rencana kerja secara detail dan
harus diserahkan kepada direksi paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum
pelaksanaan suatu tahapan pekerjaan dimulai.
Rencana kerja tersebut harus mencakup :
Usulan waktu untuk pengadaan, pembuatan dan suplai berbagai bagian pekerjaan.
Usulan waktu untuk pengadaan dan pengangkutan bagian-bagian lain ke lapangan.
Usulan waktu dimulainya serta rencana selesainya setiap bagian pekerjaan dan/atau pemasangan berbagai bagian pekerjaan termasuk
pengujiannya.
-
Spesifikasi Pekerjaan IPAM
VI - 7
Usulan jumlah jam kerja bagi tenaga-tenaga yang disediakan oleh penyedia barang/jasa.
Jumlah tenaga kerja yang dipakai pada setiap tahapan pekerjaan dengan disertai latar belakang pendidikan, pengalaman serta penugasannya.
Jenis serta jumlah mesin-mesin dan peralatan yang akan dipakai pada pelaksanaan pekerjaan.
Cara pelaksanaan pekerjaan. Program kerja tersebut antara lain dituangkan dalam bentuk Kurva-S beserta
lampiran penjelasan.
A.16. Pemberitahuan Untuk memulai Pekerjaan Penyedia barang/jasa diharuskan untuk memberikan penjelasan tertulis
selengkapnya apabila direksi memerlukan penjelasan tentang tempat-tempat
asal mula material yang didatangkan untuk suatu tahap pekerjaan sebelum
mulai pelaksanaan tahapan tersebut. Dalam keadaan apapun, penyedia
barang/jasa tidak dibenarkan untuk memulai pekerjaan yang sifatnya
permanen tanpa mendapat persetujuan terlebih dahulu dari direksi.
Pemberitahuan yang jelas dan lengkap harus terlebih dahulu disampaikan
kepada direksi sebelum memulai pekerjaan, agar direksi mempunyai waktu
yang cukup untuk mempertimbangkan persetujuannya.
Pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang menurut direksi penting, harus
dihadiri dan diawasi langsung oleh direksi atau wakilnya. Pemberitahuan
tentang akan dilaksanakannya pekerjaan-pekerjaan tersebut harus sudah
diterima oleh direksi selambat-lambatnya 2 (dua) hari sebelum pekerjaan
dilaksanakan.
A.17. Rapat-Rapat Apabila dipandang perlu, direksi dan/atau penyedia barang/jasa dapat
mengadakan rapat-rapat dengan mengundang penyedia barang/jasa dan
konsultan serta pihak-pihak tertentu yang berkaitan dengan pembahasan dan
permasalahan pelaksanaan pekerjaan. Semua hasil/risalah rapat merupakan
ketentuan yang bersifat mengikat bagi penyedia barang/jasa.
A.18. Prestasi Kemajuan Pekerjaan Prestasi kemajuan pekerjaan ditentukan dengan jumlah prosentasi pekerjaan
yang telah diselesaikan penyedia barang/jasa dan disetujui oleh direksi.
Prosentase pekerjaan ini dihitung dengan membandingkan nilai volume
pekerjaan yang telah diselesaikan terhadap nilai kontrak keseluruhan.
Pembayaran akan dilakukan sesuai dengan prestasi kemajuan pekerjaan
berdasarkan harga satuan yang tercantum dalam kontrak.
A.19. Penyelesaian Pekerjaan
-
Spesifikasi Pekerjaan IPAM
VI - 8
Pekerjaan harus mencakup seluruh elemen yang diperlukan walaupun tidak
diuraikan secara khusus dalam spesifikasi teknis dan gambar-gambar, namun
tetap diperlukan agar hasil pelaksanaan pekerjaan dapat berfungsi dengan
baik secara keseluruhan sesuai dengan kontrak.
Penyedia barang/jasa harus menguji hasil pekerjaan setiap tahap dan/atau
secara keseluruhan sesuai dengan ketentuan spesifikasi teknisnya. Apabila
dari hasil pengujian terdapat bagian pekerjaan yang tidak memenuhi syarat,
penyedia barang/jasa dengan biaya sendiri harus melaksanakan perbaikan
sampai dengan hasil pengujian ulang berhasil dan dapat diterima oleh
direksi.
A.20. Laporan-Laporan Selama periode pekerjaan di lapangan, penyedia barang/jasa harus membuat
laporan harian dan laporan mingguan yang menggambarkan kemajuan
pekerjaan. Laporan tersebut memuat sekurang-kurangnya informasi yang
mencakup :
a. Uraian mengenai kemajuan kerja yang sesungguhnya dicapai menjelang akhir minggu.
b. Jumlah personil yang bertugas selama minggu tersebut. c. Material dan barang-barang serta peralatan yang disediakan. d. Kondisi cuaca.
B. SPESIFIKASI TEKNIS UNTUK PEKERJAAN PIPA B.1. PENGADANAAN PIPA DAN PERLENGKAPANNYA B.1.1. PENGADAAN PIPA HDPE B.1.1.1. Umum
Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan dan menyertakan semua pipa
dan fitting, valve, coupling, meter, mur, baut, gasket, material penyambung
dan bahan pelengkap sebagaimana dirinci dalam Daftar Kualitas dan Bahan
atau dalam gambar / drawing.
Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan perpipaan dari semua material
sebagaimana dirinci disini dan ditunjukkan dalam daftar kuantitas bahan.
Semua pipa, fitting, valve dan perlengkapan lainnya harus sesuai dengan
untuk pemakaian di daerah tropis, beriklim lembab dan bersuhu udara 32o C.
Tekanan kerja normal tidak akan lebih dari 8 bar dan uji tekanan di lapangan
tidak lebih dari 10 bar.
Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan suatu affidavit (Sertifikat
Jaminan Barang) dari pabrik pembuat yang menyatakan bahwa barang
tersebut sesuai dengan kebutuhan yang dirinci dalam spesifikasi teknis.
Penyedia Jasa Pengadaan juga harus menyampaikan tentang laporan hasil uji
-
Spesifikasi Pekerjaan IPAM
VI - 9
kimiawi dan fisik yang telah dilakukan di pabrik dan berlaku untuk semua
jenis barang.
REFERENSI STANDARD
Referensi pada standard dalam dokumen lelang ini dimaksudkan untuk
memberikan gambaran mengenai jenis dan kualitas material yang diminta.
Semua material yang ditawarkan harus produksi dalam negeri dengan
Standar Nasional Indonesia (SNI). Bila ternyata belum ada SNI untuk
produk tertentu atau belum dibuat di dalam negeri, maka yang ditawarkan
dapat menggunakan standard lain, dengan syarat bahwa kualitas keseluruhan
sekurang-kurangnya sama dengan apa yang ditetapkan dalam dokumen
lelang ini.
Semua material yang dikirim harus seratus persen baru (bukan material
bekas), dalam keadaan baik dan memenuhi syarat spesifikasi teknis yang
ditentukan.
Barang atau peralatan yang di produksi di dalam negeri atau berasal dari luar
negeri dan sudah diatur dalam SNI maka barang/peralatan tersebut wajib
memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI).
Bilamana jenis barang atau peralatan tersebut belum diatur dalam Standar
Nasional Indonesia, maka barang atau peralatan tersebut harus memiliki
standar-standar sebagai berikut :
ISO - International for Standardization Organization
JIS - Japanesse Industrial Standard
BS - British Standard
DIN - Deutsche Industrie Norm
AWWA - American Water Works Association
ASTM - American Society for Testing and Materials
ANSI - American National Standard Institute.
BAHAN PIPA DAN FITTING
Untuk pipa dan fitting yang telah dapat dibuat di dalam negeri maka
Penyedia Jasa Pengadaan harus melampirkan surat dari pabrik untuk izin
penggunaan SII / SNI yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian dan
dapat menunjukkan pengalaman minimal 3 (tiga) tahun.
Untuk bahan pipa yang ditawarkan harus sesuai dengan bahan pipa yang
tercantum dalam dokumen lelang ini, dan harus mempunyai kualitas yang
sekurang-kurangnya sama dengan apa yang tercantum dalam dokumen
lelang ini.
-
Spesifikasi Pekerjaan IPAM
VI - 10
Dalam hal bahan pipa yang ditawarkan berbeda dengan apa yang tercantum
dalam dokumen lelang ini, peserta pelelangan harus menyertakan gambar-
gambar detail junction (gambar detail penyembungan pipa) disertai dengan
jumlah dan spesifikasi dari tiap material yang ditawarkan,dan memenuhi
syarat bahwa pipa yang ditawarkan mempunyai kualitas keseluruhan yang
sekurang-kurangnya sama dengan apa yang tercantum dalam dokumen
lelang ini.
Seluruh pipa dan fitting yang ditawarkan harus dapat digunakan di daerah
tropis dengan temperatur air yang mengalir antara 15-35 derajat Celcius dan
pH antara 6 sampai dengan 8.
Seluruh pipa dan fitting pipa akan ditanam didalam tanah kecuali untuk hal-
hal khusus yang membutuhkan lain.
TEKANAN KERJA / WORKING PRESSURE
Tekanan kerja dari pipa minimal 100 m kolom air atau 10 kg/cm2 (SNI 06-
0084-1987 dan SNI 03-6419-2000) dan tekanan pengujian minimal 2 (dua)
kali tekanan kerja pipa. Penyedia Jasa Pengadaan harus menyertakan tanda
bukti hasil pemeriksaan tekanan kerja dari pipa/fitting pipa yang ditawarkan.
Bila dianggap perlu, atas permintaan Direksi Pengawas Penyedia Jasa
Pengadaan harus dilakukan pengujian kekuatan tekanan kerja pipa/fitting
pipa di lapangan pada pipa/fitting pipa yang dikirim ke lapangan atas biaya
Rekanan. Jumlah pipa/fitting pipa yang akan diuji di lapangan akan
ditentukan kemudian oleh Direksi Pengawas. Bila ternyata hasil pengujian
tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi ini, maka Penyedia Jasa Pengadaan
harus menggantinya dengan yang baru sampai memenuhi persyaratan
spesifikasi yang ditentukan
B.1.1.2. Pipa HDPE dan Fitting 1. Standard
Pipa yang ditawarkan harus buatan pabrik yang telah mendapat izin
untuk penggunaan SNI yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian.
Setiap pipa harus mempunyai tanda/cap pada bagian luar yang
menunjukkan diameter nominal, kelas, nama pabrik pembuat dan trade
mark.
Standar lain yang digunakan sesuai peruntukannya adalah :
SNI 06-4829-2005 Pipa Polietilena untuk air minum.
SNI 06-2552-1991 Metode Pengambilan Contoh Uji Pipa PVC untuk Air Minum
SNI 06-4821-1998, Metode pengujian dimensi pipa polietilena (PE) untuk air minum
-
Spesifikasi Pekerjaan IPAM
VI - 11
ISO 6964-1986, Polyolefin Pipes and fitting-Determinition of carbon black content by calcinations and pyrolysis-Test Methode and basic
specification.
ISO 1142:1996, Methode for the assessment of the degree of carbon black dispersion in polyolefin pipes, fiiting and compound.
ISO 3607:1977/E, Tolereance on out side diameters and wall thickness.
ASTM D 3350-199, Standard Specification for polyethelene plastics pipe and fittings material.
SNI 19-6778-2002, Metode Pengujian Tekanan Internal Rendah Sambungan Mekanik Pipa Polietilena (PE)
SNI 19-6780-2002, Metode Penentuan Densitas Referensi Polietilena (PE) Hitam dan PE tidak berwarna pada Pipa PE dan Sambungan.
SNI 19-6781-2002, Metode Pengujian Kehilangan Tekanan pada Sistem Sambungan MekanikPipa Polietilena (PE).
ISO 1167-1996, Thermoplastic pipes for the conveyance of fluids resistance to internal pressure-test methode.
B.1.1.3. Syarat Mutu Material
Pipa dan sambungan terbuat dari material PE (Pipa Polietilene) untuk
saluran air minum harus mempunyai anti oksidan, stabilitas UV dan
pigmen.
Tabel 1 Jenis dan klasifikasi Bahan
Jenis bahan MRS pada 50 tahun dan 20
MPa
Tegangan desain hidrostatis (s)
maksimum yang diijinkan
(MPa)
PE 100 10 8
PE 80 8 6,3
MRS = Syarat kekuatan minimum
Pipa hitam harus mengandung karbon hitam dalam kompon (2,25 0,25
) % dari massa.
B.1.1.4. Syarat Mutu Pipa
Dimensi Pipa sesuai dengan standar yang berlaku.
-
Spesifikasi Pekerjaan IPAM
VI - 12
TABEL 2 DIMENSI PIPA POLIETILENA (SNI-06-4829-2005) PN untuk PW 80
PN untuk PW 100
3,2 bar
4 Bar
4 bar 6,3 Bar
Diame
ter luar
nomina
Diameter luar
rata-rata (DM) Ovalitas
Tebal
Dinding
T
Diameter
dalam
rata-rata
D
Tebal
Dinding
T
Diameter dalam
rata-rata
D
Tebal
Dinding
T
Diameter dalam
rata-rata
D
DN Min Max Max Min Max Min Max Min Min Max Min Max Max Min Max
25 25 25,3 1,2 1,6 1,9 21,2 22,1 1,6 1,9 21,2 22,1 1,6 1,9 21,2 22,1
40 40 40,4 1,4 1,6 1,9 36,2 37,2 1,6 1,9 36,2 37,2 1,6 1,9 36,2 37,2
50 50 50,5 1,4 1,6 1,9 46,2 47,3 1,6 1,9 46,2 47,3 2,0 2,3 45,4 46,5
75 75 75,7 1,6 1,9 2,2 70,6 71,9 2,3 2,7 69,6 71,1 2,9 3,3 68,4 69,9
90 90 90,9 1,8 2,2 2,6 84,8 86,5 2,8 3,2 83,6 85,3 3,5 4,0 82,0 83,9
110 110 111,0 2,2 2,7 3,1 103,8 105,6 3,4 3,9 102,2 104,2 4,3 4,9 100,2 102,4
160 160 161,5 3,2 4,0 4,5 151,0 153,5 4,9 5,5 149,0 151,7 6,2 7,0 146,0 149,1
200 200 201,8 4,0 4,9 5,5 189,0 192,0 6,2 7,0 186,0 189,4 7,7 8,6 182,8 186,4
250 250 252,3 5,0 6,2 7,0 236,0 239,9 7,7 8,6 232,8 236,9 9,6 10,7 228,6 233,1
315 315 317,9 11,1 7,7 8,6 297,8 302,5 9.7 10,8 293,4 298,5 12,1 13,5 288,0 293,7
Lanjutan TABEL 2 DIMENSI PIPA POLIETILENA (SNI-06-4829-2005) PN untuk PW 80
PN untuk PW 100
6,3 Bar
8 Bar
8 bar
10 Bar
10 bar
12,5 Bar
Diame
ter luar
nomina
Diameter luar
rata-rata (DM) Ovalitas
Tebal
Dinding
T
Diameter dalam
rata-rata
D
Tebal
Dinding
T
Diameter dalam
rata-rata
D
Tebal
Dinding
T
Diameter dalam
rata-rata
D
DN Min Max Max Min Max Min Max Min Max Min Max Min Min Max Min
25 25 25,3 1,2 1,6 1,9 21,2 22,1 1,6 1,9 21,2 22,1 1,9 2,2 20,6 21,5
40 40 40,4 1,4 1,9 2,2 35,6 36,6 2,4 2,8 34.4 35,6 3,0 3,4 33,2 34,4
50 50 50,5 1,4 2,4 2,8 44,4 45,7 3,0 3,4 43,2 44,5 3,7 4,2 41,6 43,1
75 75 75,7 1,6 3,6 4,1 66,8 68,5 4,5 5,1 64,8 66,7 5,5 6,2 62,6 64,7
90 90 90,9 1,8 4,3 4,9 80,2 82,3 5,4 6,1 77,8 80,1 6,6 7,4 75,2 77,7
110 110 111,0 2,2 5,3 6,0 98,0 100,4 6,6 7,4 95,2 97,8 8,1 9,1 91,9 94,8
160 160 161,5 3,2 7,7 8,6 142,8 146,1 9,5 10,6 138,8 142,5 11,8 13,1 133,8 137,9
200 200 201,8 4,0 9,6 10,7 178,6 182,6 11,9 13,2 173,6 178,0 14,7 16,3 167,4 172,4
250 250 252,3 5,0 11,9 13,2 223,6 228,5 14,8 16, 4 217,2 222,7 18,4 20,4 209,2 215,5
315 315 317,9 11,1 15,0 16,6 281,8 287,9 18,7 20,7 273,6 280,5 23,2 25,7 263,6 271,5
Lanjutan TABEL 2 DIMENSI PIPA POLIETILENA (SNI-06-4829-2005) PN untuk PW 80
PN untuk PW 100
12,5 Bar
16 Bar
16 Bar
20 Bar
20 Bar
24 Bar
Diame
ter luar
nomina
Diameter luar
rata-rata (DM) Ovalitas
Tebal
Dinding
T
Diameter dalam
rata-rata
D
Tebal
Dinding
T
Diameter dalam
rata-rata
D
Tebal
Dinding
T
Diameter dalam
rata-rata
D
DN Min Max Max Max Max Min Max Min Max Min Max Min Max Min Max
25 25 25,3 1,2 2,3 2,7 19,6 20,7 2,8 3,2 18,6 19.7 3,5 4,0 17,0 18,3
40 40 40,4 1,4 3,7 4,2 31,6 33,0 4,5 5,1 29,8 31,4 5,5 6,2 27,6 29,4
50 50 50,5 1,4 4,6 5,2 39,6 41,2 5,6 6,3 37,4 39,3 6,9 7,7 34,6 36,7
75 75 75,7 1,6 6,8 7,6 59,8 62,1 8,4 9,4 56,2 58,9 10,3 11,5 52,0 55,1
90 90 90,9 1,8 8,2 9,2 71,6 74,5 10,1 11,3 67,4 70,7 12,3 13,7 62,6 66,3
110 110 111,0 2,2 10,0 11,1 87,8 91,0 12,3 13,7 82,6 86,4 15,1 16,8 76,4 80,8
160 160 161,5 3,2 14,6 16,2 127,6 132,3 17,9 19,8 120,4 125,7 21,9 24,2 111,6 117,7
200 200 201,8 4,0 18,2 20,2 159,6 165,4 22,4 24,8 150,7 157,0 27,3 30,2 139,6 147,2
250 250 252,3 5,0 22,7 25,1 199,6 206,9 27,9 30,8 188,4 196,5 34,2 37,8 174,4 183,9
315 315 317,9 11,1 28,6 31,6 251,8 260.7 35,2 38,9 237,2 247,5 43,0 47,4 220,2 231,9
-
Spesifikasi Pekerjaan IPAM
VI - 13
Panjang Pipa bentuk batangan lurus atau gulungan tidak boleh kurang
dari persetujuan antara pemasok dan pengguna dengan toleransi 0,05
m. Diameter drum gulungan minimum harus 18 x dn.
Ovalitas pipa di pabrik setelah ekstruksi namun sebelum digulung harus
sesuai dengan kelas N.
Kelas N :
a) Untuk diameter luar nominal 75, toleransi sama dengan (0,008dn + 1)mm, dibulatkan menjadi 0,1 mm, dengan angka minimum 1,2
mm.
b) Untuk diameter luar nominal > 75, toleransi sama dengan 0,02dn, dibulatkan menjadi 0,1 mm.
c) Untuk diameter luar nominal > 250, toleransi sama dengan 0,035dn, dibulatkan menjadi 0,1 mm.
Garis tengah minimum sebuah drum bagi pipa yang digulung harus 18dn
dan pipa jangan sampai menjadi kaku. Bagi pipa yang digulung,
diperlukan peralatan untuk penggulungan ulang.
B.1.1.5. Sambungan Teknik penyambungan pipa HDPE dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu
dengan cara pemanasan (fusion jointing) dan penggunaan compression
fitting (mechanical jointing). Dengan cara pemanasan terdiri dari:
1. Butt Fusion Jointing, digunakn untuk menyambung pipa HDPE dengan Outside Diameter (OD) maksimum 355mm, 400mm, 450mm, 500mm
dan 630mm.
2. Socket Fusion 3. Electrofusion
Ketentuan cara penyambungan dan diameter yang dapat di sambung harus
diseuaikan dengan ketentuan yang berlaku dan manual dari mesin tersebut.
Pemilihan Jenis penyambungan harus dikonsultasikan kepada pabrik
produsen alat . Penyambungan harus dilakukan oleh para tenaga pekerja
yang ahli.
B.1.1.6. Pengujian Quality Assurance (Jaminan Kualitas) Pengujian quality assurance sesuai dengan persyaratan berikut harus cukup
mewakili unit yang disuplai sesuai kontrak. Pengguna harus diijinkan untuk
mengunjungi tempat pembuatan unruk menyaksikan test/pengujian tersebut.
B.1.1.7. Pengujian Tekanan Hidrostatis Pengujian tekanan harus dilakukan pada semua pipa dan fitting dan
memenuhi standar ISO 1167-1996, Thermoplastic pipes for the conveyance
of fluids resistance to internal pressure-test methode.
-
Spesifikasi Pekerjaan IPAM
VI - 14
Pipa harus memenuhi persyaratan yang diberikan syarat yang diberikan
dalam standar tertentu (SNI 06-4829-2005)
Tabel Ketahanan Hidrostatik pipa
Jenis Pipa Tegangan Uji
(MPa)
100 jam pada suhu
20 C
165 jam1)
pada suhu
80 C
1000 jam pada suhu
80 C
PE 100
PE 80
12,4
9,0
5,5
4,6
5,0
4,0
CATATAN
1) Hanya kegagalan rapuh yang diperhitungkan (Sesuai dengan SNI 06-4829-2005)
B.1.1.8. Pengujian Lain Pengujian lainnya seperti penguian material kandungan pigmen karbon
hitam dalam pipa, tingkata aliran cair dan kepadatan dan lain-lain harus
dilakukan sesuai dengan standar yang berlaku.
B.1.1.9. Valve 1. Umum
Penyedia Jasa Pengadaan harus melengkapi valve sesuai dengan yang dibutuhkan dan menurut standar yang disetujui. Seluruh valve
sesuai dengan ukuran yang disebutkan dan bila mungkin dari jenis
atau model yang sama dan dikeluarkan oleh satu pabrik.
Seluruh valve pada badan bagian luar harus tercetak asli dari pabrik dan dicor dengan huruf timbul yang dapat menunjukkan :
Nama pemilik proyek
Nama atau Merk Dagang Pembuatnya
Tahun pembuatan (97 berarti 1997)
Tekanan kerja
Diameter nominal
Arah panah aliran bila valve tersebut digunakan satu aliran
Valve dengan diameter lebih kecil 50 mm tersebut dari brass/kuningan, bila tidak disebutkan lain, kecuali untuk handwheel
tersebut dari besi tuang atau besi tempa atau jenis sambungan dari
sambungan ulir.
Ulir valve harus sesuai dengan ISO 7/1 Pipa threads where pressure tight joint are made in the thread
Valve dengan diameter 50 mm keatas menggunakan sambungan sistem dengan flange dan terbuat dari cast iron/besi tuang.
-
Spesifikasi Pekerjaan IPAM
VI - 15
Ketebalan flange harus ditentukan berdasarkan tekanan kerja seperti yang dispesifikasikan dan sesuai dengan standard internasional yang
diakui. Penyedia Jasa Pengadaan harus menyerahkan perhitungan
desain atas permintaan Pengguna Barang.
Bila tidak disebutkan dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) maka seluruh Valve harus dibuat khusus untuk menerima tekanan
kerja minimal 10 bar dan untuk flange harus mempunyai dimensi
sesuai dengan standard ISO 2531.
Seluruh unit yang beroperasi harus didesain untuk pembukaan berlawanan arah jarum jam dan searah jarum jam untuk penutupan.
Tanda panah harus tertera untuk menunjukkan arah rotasi untuk
membuka atau menutup valve.
Semua lubang/bukaan sambungan pipa harus ditutup untuk mencegah masuknya benda-benda asing.
Harga penawaran valve sudah termasuk perlengkapan untuk penyambungan seperti gasket, mur, baut dan ring untuk satu sisi
flange dengan imbuhan 10%.
Besar dan ukuran perlengkapan tersebut disesuaikan dengan spesifikasi teknis dari flange valve, mur, baut dan ring dikirim
dalam keadaan bukan material bekas dan sudah tergalvanis dengan
merata dan baik. Ketebalan gasket minimal 3 mm terbuat dari karet
sintetis.
Petunjuk pengoperasian valve harus disertakan seperti maksimum force pada hardwheel, engkol (crank), T-bar dan perlengkapan lain
sehingga tidak menimbulkan kesulitan pada operator. Penyedia Jasa
Pengadaan harus menyertakan besarnya maksimum torque yang
dibutuhkan untuk setiap valve yang dikirim.
Coating seluruh permukaan logam seperti badan valve, flange, surface box dan lain-lain yang terkontak dengan air bersih atau
tanah harus dilapisi dengan non toxic coalter epoxy, enamel,
bitumen atau bahan lain yang sama dan disetujui oleh Direktur
Pengawas.
Permukaan harus bersih, kering dan bebas dari kotoran sebelum digunakan. Coating dengan cara penyemprotan harus dilakukan di
pabrik. Ketebalan minimum coating setelah kering + 400 microns
(16 mils). Material yang berkontak dengan air harus dari jenis non
toxic sedangkan bahan yang dapat larut tidak boleh dgiunakan.
Petunjuk operasi (operating manual) harus disediakan sebanyak 6 (enam) set untuk setiap jenis valve dan perlengkapannya dan dalam
bahasa Indonesia.
Penyedia Jasa Pengadaan harus menyertakan sertifikat dari pabrik yang menerangkan bahwa setiap valve telah memenuhi persyaratan
yang diminta dalam spesifikasi ini.
2. Gate Valve
Bila tidak disebut dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity), maka gate valve yang ditawarkan adalah gate valve dari jenis Non Rising Stem.
-
Spesifikasi Pekerjaan IPAM
VI - 16
Valve harus memenuhi standar Gate Valve for Water and Other Liquids (AWWA C 500) atau standar internasional lain yang sama atau yang lebih tinggi kualitasnya dan didesain khusus untuk
tekanan kerja
Penawaran gate valve adalah berikut hand wheel harus dilengkapi dengan kunci T (Tee Key) minimal satu buah dan maksimum saw
untuk sebap 20 buah yang seukuran.
Tee key tersebut dilengkapi dengan pendongkel tutup surface boxlstreet cover dan terbuat dari baja ST 40 yang telah digalvanis.
Bila dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) diperlukan extension spindle maka material tersebut terbuat dari baja ST 40
yang telah digalvanis.
Harga penawaran extension spindle sudah termasuk potongan pipa PVC untuk melindungi extension spindle tersebut dari urugan tanah.
Badan dari gate valve, hand wheel/cap terbuat dari besi tuang kelabu atau bahan dengan kualitas lebih tinggi.
Badan gate valve harus terbuat dari besi (iron body) dengan dudukan dari logam perunggu, tangkai valve jenis non-rising dan
dengan katup yang solid (solid wedge gate). Valve harus cocok
untuk pemasangan dengan posisi tegak (vertikal mounting). Valve
harus dirancang untuk saluran air yang bebas hambatan yang
mempunyai diameter tidak kurang dari diameter nominal valve
apabila dalam posisi terbuka.
Stuffing box harus terbuat dari bahan yang sama dengan badan valve seperli telah dispesifikasikan diatas dan harus dalam posisi
terbuka. Tinggi dari stuffing box tidak boleh kurang dari diameter
valve. Packing pada stuffing box harus terbuat dari asbes atau bahan
lain yang sesuai dan disetujui Pengguna Barang. Packing dari hemp
atau jute (rami) tidak boleh digunakan. O-ring stem seal dapat
digunakan atas persetujuan Pengguna Barang dan seal ini harus
terdiri dari 2 (dua) buah O-ring seal dan paling sedikil 1 (satu) buah
ditempatkan di atas stem-collar dan dapat dilakukan penggantian
dalam keadaan tekanan kerja penuh dimana valvenya dalam posisi
terbuka penuh.
Stem terbuat dari perunggu atau stainless steel.
Body seat ring dan disk seat ring terbuat dari kuningan atau perunggu.
Surface box untuk valve yang ditanam terbuat dari grey cast iron, rata dan tahan terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh beban lalu
lintas yang padat. Tutup harus disertakan pada surface box tersebut
dan diberi cetakan .." pada bagian atasnya.
Joint antara tutup dengan badan tidak berupa engsel melainkan dihubungkan dengan baut. Ukuran surface box disesuaikan dengan
masing-masing dimensi valve dan sudah dicoating dengan anti
karat.
Semua valve, kecuali ditentukan lain, harus dilengkapi dengan mur (wrench nuts).
-
Spesifikasi Pekerjaan IPAM
VI - 17
3. Katup Udara (Air Release Valve)
Katup udara harus dapat beroperasi secara otomatis dan mengikuti hal-hal sebagai berikut :
a. dapat melepaskan udara selama pengaliran air dalam pipa. b. dapat memasukkan udara selama penggelontoran. c. dapat melepaskan udara bila ada udara yang terjebak dalam
pipa.
d. dapat mencegah penutupan yang dini bila udara sedang dilepaskan.
e. aman terhadap vakum.
Seluruh air valve dengan standard flange JIS-B2213. Setiap valve lengkap dengan mur, baut, ring dan dudukan (stool). Ukuran sesuai
dengan yang diberikan pada uraian pekerjaan.
Badan valve terbuat dari cast iron atau ductile iron dan pelampung dari ebonit, stainlees steel atau Acrynolitrie Butediene Steel.
Seluruh bagian yang bergerak terbuat dari stainlees steel, bronze atau ABS.
Valve harus diuji dengan tekanan sebesar 1 bar diatas tekanan kerja dan tidak menunjukkan gejala kebocoran.
Juga tidak terjadi keboooran bila tekanan minimum 0,1 bar.
Penyedia barang harus menyediakan katup penutup (isolating valve) secara terpisah untuk setiap katup udara dengan jenis kupu-kupu
(butterfly valve) dengan spesifikasi sebagai berikut :
a. Setiap badan valve terbuat dari cast iron atau ductile iron dengan rubber seal, disc, valve shaft dan peralatan mekanisme
operasional yang mengikuti 'Standards for Rubber Seated
Butterfly Valves' (AWWA Designation C 504) atau standard
Internasional lain yang disetujui yang sama atau leblh tinggi
kualitasnya dari yang disebutkan.
b. Setiap piringan (valve disc) harus dapat berputar dengan sudut 90
o dari posisi terbuka penuh sampai tertutup. Sumbu
perputaran valve harus horizontal.
c. Mekanisme operasional harus terkait pada badan valve dan sesuai dengan standard AWWA C 504,
d. Setiap mekanisme operasional harus dapat dilepas untuk pengawasan dan perbaikan,
e. Mekanisme operasional untuk pengoperasian valve secara manual harus dapat mengunci sendiri sehingga tangga aliran air
atau vibrasi tidak mengakibatkan piringan berpindah dari
tempatnya semula.
f. Setiap valve didesain untuk tekanan melintang pada piringan (bila tertutup rapat) sama dengan rate tekanan pada pipa.
g. Seluruh valve harus mengikuti Spesifikasi ini dan harus dapat membuka atau menutup bila tidak dioperasikan dalam periode
yang lama.
h. Badan valve dan flange terbuat dari cast iron dan mengikuti "Specification for Grey Iron Casting for Valves, Flanges and
-
Spesifikasi Pekerjaan IPAM
VI - 18
Pipe Fittings kelas B(ASTM Designation A 126) alau ductile
iron (ASTM 536). Flange harus mengikuti standard JIS-8 2213.
Dudukan valve harus dapat menjaga valve pada posisi yang
seharusnya.
Tipe air valve harus sesuai dengan spesifikasi di bawah ini yang
tergantung pada ukuran pipa yang dipasang.
Ukuran Pipa (mm) Tipe Air Valve Diameter Nominal Air
Valve (mm)
300 dan lebih
kecil
350 dan lebih
kecil
Tipe dengan orifice
kecil/tunggal
Tipe dengan dua
orifice atau
kombinasi
25 mm dan lebih kecil
75 mm dan lebih kecil
1). Tipe air valve dengan lubang/orifice kecil Air valve dengan lubang kecil didesain untuk pengoperasian
secara otomatis yang akan mengeluarkan udara yang
terakumulasi bertekanan pada saat aliran air dalam penuh.
2). Tipe air valve dengan dua lubang atau kombinasi Air valve dengan dua lubang atau kombinasi didesain untuk
dioperasikan secara otomatis, sehingga akan :
a. Terbuka pada kondisi bertekanan kurang dari tekanan atmosfer, dan menampung banyak udara selama operasi
pengurasan saluran pipa.
b. Mengeluarkan banyak udara dan menutup, pada saat air dalam kondisi tekanan rendah, mengisi badan valve
selama operasi pengisian.
c. Tidak menutup aliran pada kondisi kecepatan pembuangan udara tinggi, dan
d. Mengeluarkan akumulasi udara bertekanan pada kondisi aliran air penuh dalam pipa.
4. Ball Valve Auxiliary valve yang untuk tipe air valve dengan lubang tunggal kecil
disebut ball valve. Ball valve memiliki dua lubang atau tipe kombinasi.
Valve ini dikondisikan unluk tekanan kerja sebesar 0.98 Mpa (10.0
kg/cm2) dan memiliki ujung flange. Ball valve harus merupakan tipe
non-lubricated dan terbuat dari bahan cast iron untuk badan valve dan
bola, stainless steel dengan dudukan/bantalan. Dudukan/bantalan harus
-
Spesifikasi Pekerjaan IPAM
VI - 19
diberi penguat dari teflon dan mudah diganti dilapangan tanpa
menggunakan alat khusus. Tangkai/stem harus dibuat dari stainless
steel. Teflon penguat digunakan untuk packing stem yang mudah diatur
dan mudah diganti tanpa memindahkan valve dari jalur pipa pada saat
kondisi normal. Setiap valve harus dilengkapi dengan kunci dari ductile
cast iron pada tiap operasi.
5. Plug Valve Plug valve harus non-lubricated, plug dengan tipe resilient faced
eccentric dengan badan valve yang terbuat dari cast iron. Plug cast iron
berpegas harus dilapisi dengan chloroprene (neoprene) agar dapat kedap
dari gelembung air. Valve juga dilengkapi dengan heavy duty
prelubricated bearing dari stainless steel atau perunggu.
Tutup stem/tangkai terbuat dari karet cincin "O" atau multiple
Guna - N Packing Rings. Pada saat packing ring digunakan, packing
gland harus dapat dipasang tanpa harus melepaskan bagian valve.
6. Check Valve
Penyedia barang harus menyediakan check valve jenis Swing Check VaIve / KIep Tabok dengan sambungan flange.
Bagian atasnya tertutup dengan flange buta (blank-flange) yang dapat dibuka sewaktu-waktu bila diperlukan.
Pada bagian luar badan check valve harus terdapat cap (tercetak) yang dapat menunjukkan merk, atau dari pabrik mana yang
membuatnya, besamya diameter, tekanan kerja, dan arah aliran air.
Badan tutup atas dan cakram dari badan check valve terbuat dari besi tuang.
Kedudukan untuk cakram terbuat dari Neophrene Synthetic Rubber yang berkualitas baik.
Tekanan kerja dari check valve mampu menahan 10 kg/cm2.
Check valve harus didesain sedemikian rupa sehingga piringan, dudukan, dudukan cincin dan bagian-bagian dalam lainnya yang
mungkin perlu untuk perbaikan harus mudah diambil, mudah
dipindahkan dan mudah diganti tanpa menggunakan peralatan
khusus atau harus memindahkan valve dari jalumya.
Valve harus cocok untuk pengoperasian dalam posisi horizontal atau vertikal dengan aliran keatas dan ketika terbuka penuh valve
harus mempunyai daerah aliran bersih (a net-flow area) tidak
kurang dari luas diameter nominal pipa dan ujung flange.
7. Gate Valve Perunggu (Bronze)
Gate valve perunggu harus didesain dan dibuat sesuai dengan JIS B 2011 atau ketentuan lain yang disetujui. Tekanan kerja besarya 0.98
Mpa (10.0 kg/cm2). Valve harus dilengkapi dengan roda pemutar
dan ujung berulir (sekrup).
-
Spesifikasi Pekerjaan IPAM
VI - 20
Valve dengan ukuran 80 mm atau lebih kecil mempunyai badan yang terbuat dari perunggu, skrup bonnet (topi sekrup), gate valve
memiliki solid wedge (baji), skrup dalam dan tangkai pengungkit.
Badan valve harus merupakan cetakan perunggu yang mengacu pada JIS H 5111, kelas 6 atau cetakan perunggu dengan daya
rentang tidak kurang dari 196 N/mm2 (20 kg/m
2). Piringan terbuat
dari perunggu cetakan sesuai spesifikasi di atas atau dari kuningan
yang mengacu pada AS H 3250, kelas C 3711 atau dari tembaga
yang mempunyai daya rentang tidak kurang dari 314 N/mm2 (32
kg/m2). Stem/tangkai harus terbuat dari tembaga sesuai spesiflkasi
di atas.
B.1.2. PENGADAAN PIPA BAJA DAN PERLENGKAPANNYA B.1.2.1. Umum
Semua pipa dan alat penyambung harus didisain untuk menerima tekanan
kerja minimum sebesar 0.98 Mpa (10.0 kg/cm2) kecuali ditentukan lain.
Referensi
Standar lain yang digunakan adalah :
SNI 07-0068-1987 Pipa Baja untuk konstruksi umum, mutu dan cara uji.
SNI 0039-1987 Pipa Baja Bergalvanis
SNI 07-0242-1989 Pipa Baja tanpa kambuh, mutu dan cara uji.
SNI 07-0822-1989 Baja Karbon strip canai panas untuk pipa.
SNI 07-1338-1989 Baja karbon tempa.
SNI 07-0949-1991 Pipa Baja coal-tar enamel lapis lindung bagian luar
SNI 07-1769-1990 Penyambung pipa air minum bertekanan dari besi yang kelabu.
SNI 07-1969-1991 Pipa air minum bertekanan besi tuang kelabu, penyambung.
SNI 07-2255-1991 Pipa Baja saluran air.
SNI 07-2195-1991 Permukaan pipa flens, dimensi.
SNI 07-2196-1991 Flensa pipa, toleransi dimensi.
SNI 07-3080-1991 Pipa spigot dan socket dari besi tuang modular untuk jaringan pipa bertekanan, bagian 2.
SNI 07-3025-1992 Persyaratan las- Ketentuan Umum, Persyaratan servis untuk sambungan las.
SNI 07-3026-1992 Las, untuk pertimbangan untuk menjamin mutu struktur las.
SNI 07-3027-1992 Faktor-faktor yang harus di pertimbangkan dalam penilaian perusahaan yang menggunakan las
sebagai cara utama pabrikasi.
SNI 07- 3078-1992 Flensa logam flensa besi tuang.
SNI 07-3073-1992 Penyambung pipa baja tanpa pasuan berulir.
-
Spesifikasi Pekerjaan IPAM
VI - 21
SNI 07-6398-2000 Tatacara pelapisan epoksi cair untuk bagian dalam dan luar pada pelapisan air dari baja
SNI 07-3360-1994 Penyambung pipa baja & baja paduan dengan las tumpu.
SII 2527-90 Water Supply Steel Pipe
ISO 7/1 Pipe Threads Where Pressuretight Joins are Made on The Threads
ISO 1459 Metalic croating Protection Against Corrosion by Hot Dip Galvanzing Guilding Principles
ISO 1461 Metalic Coating Hot-Dip Galvanized Coating on Fabricated Ferrous Products Requirments
ASTM A 283F Flow and Intermediate tensile Strenght Carbon Steel Plates, Shapes and Bars
ASTM A 570 Steel, Sheet and Strip, Carbon, Hot Rolled Structural Quality
AWWA C 200 Steel Water Pipi 6 Inches and Larger
AWWA C 203 Coal-Tar Protective Coatings and Linings for Steel Water Pipelines Enamel and Tape Hot
Applied
AWWA C 205 Cement Mortar Protective Lining and Coating for Steel Water Pipe 4 Inches and Larger Shop
Applied.
AWWA C 208 Dimensions for Steel Water Pipe Fittings.
AWWA Manual M11 Stell Pipe Design and Installation.
AWWA C 210 Liquid Epoxy Coating System for he Interior and Exterior Steel Water Pipe.
JIS G 3101 Rolled Steel for General Structure.
JIS G 3452 Carbon Steel Pipes for Ordinary Piping.
JIS G 3457 Arc Welded Carbon Steel Pipe.
JIS B 2311 Steel Butt-Welding Pipe Fitting for Ordinary Use.
JIS G 3451 Fitting of Coating Steel Pipes for Water Service.
JIS G 550 Spheroidal Graphite Iron Castings
JIS G 5702 Blackheart Malleable Iron Castings
JIS G 3445 Carbon Steel Tubes for Machine Structures Purposes
JIS G 3454 Carbon Steel Pipes for Pressure Service
JIS K 6353 Rubber Goods Pipes for Water Works.
B.1.2.2. Pipa Baja Dan Fitting 1. Material Dan Fabrikasi
Pipa baja/steel harus dibuat dari pelat atau lembaran baja dan
sambungannya menggunakan pengelasan tumpul (arc-welded) atau
pengelasan listrik, dikerjakan di pabrik, dites dan dibersihkan.
-
Spesifikasi Pekerjaan IPAM
VI - 22
Lembaran atau pelat-pelat baja harus mempunyai batas keruntuhan
minimum tidak kurang dari 226 N/mmz (2300 kg/cm2) dan harus
memenuhi standard berikut :
SNI 07-0949-1989 Pelat baja carbon untuk uap dan bejana tekan.
SNI 07-0822-1989 Baja karbon strip canai panas untuk pipa.
SNI 07-1338-1989 Baja karbon tempa.
ASTM A 283, Grade D
ASTM A 570, Grade 33
JIS G 3101, Class 2
JIS G 3452, SGP
JIS G 3457, STPY
Fabrikasi pipa baja harus sesuai dengan AWWA C 200 atau SNI-07-
0822-1989 atau SII 2527-90 atau JIS G 3452 dan JIS G 3457.
Ketebalan dan lebar pengelasan harus cukup merata pada seluruh
panjang pipa dan dibuat secara otomatis, kecuali atas persetujuan
Pengguna Barang boleh dilakukan pengelasan manual dengan prosedur
yang sesuai oleh tukang yang berpengalaman.
Semua sambungan memanjang atau spiral dan sambungan las keliling
yang dibuat dipabrik harus dengan pengelasan sudut (butt welded).
Banyaknya pengelasan pabrik maksimum yang diizinkan adalah satu
pengelasan memanjang dan tiga pengelasan keliling untuk setiap batang
pipa. Panjang setiap batang pipa adalah 6 (enam) meter atau kurang,
kecuali ditentukan lain.
Pengelasan memanjang harus dipasang berselang-seling pada sisi yang
berlawanan untuk bagian yang berurutan. Tidak diizinkan adanya ring,
pelat ataupun pelana (saddle) penguat baik pada bagian luar maupun
pada bagian dalam pipa.
2. Dimensi Pipa Kecuali ditentukan lain, pipa dengan ukuran diameter nominal berikut
ini harus mempunyai ukuran diameter luar dan ketebalan dinding
minimum sebelum dilapisi pelindung dalam dan luar sebagai berikut :
DIAMETER LUAR DAN KETEBALAN DINDING PIPA BAJA
Diameter Nominal
(mm)
Diameter Luar
(mm)
Ketebalan Dinding
Minimum (mm)
100 114.3 4.5
150 168.3 5.0
200 219.1 5.8
250 273.0 6.6
300 323.8 6.9
350 355.6 6.0
-
Spesifikasi Pekerjaan IPAM
VI - 23
400 406.4 6.0
3. Fitting Semua fitting baja/steel harus dari bahan yang sama dan difabrikasi
sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan pada Bagian 3.2 dan harus
didisain dengan kekuatan yang sama dengan pipanya. Ring penguat
atau saddle penguat dapat dipasang pada bagian luar bilamana perlu,
sesuai dengan AWWA Manual M11 atau standar pembuatan yang dapat
disetujui. Ketebalan dinding minimum dan diameter luar dinding fitting
harus sesuai dengan persyaratan yang dispesifikasikan dalam Bagian
3.2 dan standar berikut ini :
Fitting dengan diameter 125 mm atau lebih kecil : JIS B 2311
Fitting dengan diameter 150 mm atau lebih besar : JIS B 2311 (sampai dengan 500 mm) dan JIS G 3451. atau AWWA C 208.
"Bend" yang mempunyai sudut defleksi sebesar 22.5 derajat dan lebih
kecil harus terdiri dari dua potongan bend. Bend yang mempunyai sudut
defleksi lebih besar dari 22.5 derajat sampai dengan 45 derajat harus
difabrikasi dengan menggunakan tiga potongan bend. Bend yang
mempunyai sudut defleksi lebih besar dari 45 derajat harus terdiri dari
empat potongan bend.
B.1.2.3. Coating dan Linning (Lapisan Pelindung Luar dan Dalam) 1. Proteksi Bagian Luar
a. Pemasangan Bawah Tanah Permukaan luar pipa dan fitting untuk pemasangan di bawah tanah
harus dilapisi coal tar enamel dan dibalut dengan bonded double
asbestos felt sebagaimana dispesifikasikan pada Appendix A,
Sec.A1.2 dalam AWWA C 203. Lapisan primer dan coal tar enamel
adalah sebagai berikut ;
Primer : Type B sesuai dengan bagian A.2.4 dari AWWA C.203
Coal Tar Enamel : Type I sesuai dengan bagian A.25. Table 1 dari AWWA C203.
Konstruksi dari proteksi luar seperti diuraikan di atas harus terdiri
dari berikut ini :
Primer, Type B yang dispesifikasikan di atas
Coal Tar enamel, Type I yang dispesifikasikan di atas, ketebalan lapisan kering 2,4 mm +/- 0,8 mm.
Bonded asbestos felt
Coal tar enamel, Type I sama seperti di atas, tebal kering lapisan 0,8 mm minimum.
-
Spesifikasi Pekerjaan IPAM
VI - 24
Bonded asbestos felt; dan
Satu lapisan water resistant whitewash
Sistim pelindung luar lainnya yang menjamin kualitas yang sama
atau lebih dari pada yang dispesifikasikan di atas dapat diterima atas
persetujuan Enggineer tetapi segala sistem proteksi yang
menggunakan polyethylene tape tidak diperkenankan.
b. Pemasangan Di Atas Tanah Semua pipa dan fitting yang akan digunakan sebagai jembatan dan
terpapar di luar/dapat terlihat langsung, harus dicat di pabrik dengan
lapisan primer dan lapisan pertama (first coat) yang sesuai dengan
susunan berikut ini :
Persiapan permukaan : SSPC-SP-6 atau SP-3
Primer : Etchin primer, ketebalan minimum lapisan kering 20 mikron.
Lapisan pertama : Read lead atau lead suboxide primer, ketebalan
lapisan kering 35 mikron.
Persiapan permukaan harus dilakukan sesuai dengan yang
diisyaratkan oleh Steel Structure Painting Council, USA dan kelas
yang disebutkan di atas, Primer dan Etching Primer, Class 2.
Lapisan pertama harus sesuai dengan JIS K 5622, Read Lead
Anticorrosive Paint, Class 1 atau JIS K 5623, Lead-Suboxide
Anticorrosive Paint, Class 1 atau sesuai dengan persetujuan
Pengguna Barang.
B.1.2.4. Lapisan Pelindung Dalam 1. Umum
Semua pipa dan fitting untuk pemasangan dibawah tanah harus diberi
lapisan dalam dari adukan semen (cement mortar) atau epoxy atau coal
tar epoxy sesuai dengan AWWA C.210. Semua jalur pipa diatas tanah
harus menggunakan epoxy atau coal tar epoxy sebagai lapisan dalam
sesuai dengan AWWA C.210.
Semua bahan lapisan pelindung luar dan dalam yang kontak langsung
dengan air bersih harus dilengkapi lengan sertifikat yang dikeluarkan
oleh lembaga kesehatan masyarakat yang berwenang untuk penggunaan
pada air minum. Penyedia Jasa Pengadaan harus menyerahkan sertifikat
cat yang menjamin persyaratan untuk saluran air minum.
-
Spesifikasi Pekerjaan IPAM
VI - 25
2. Lapisan Adukan Semen (Cement Mortar Lining) Lapisan adukan semen harus sesuai dengan AWWA C.205 atau standar
internasional lainnya yang disetujui dengan kualitas yang sama atau
lebih tinggi dari pada standar yang telah disebutkan diatas.
Lapisan adukan semen tersebut harus mempunyai ketebalan yang sama
kecuali pada sambungan atau pada bagian dinding pipa yang terputus.
Ujung dari lapisan harus dibiarkan menyudut dan lurus kearah sumbu
memanjang pipa. Ketebalan lapisan harus mengikuti tabel dibawah ini.
KETEBALAN CEMENT MORTAR LINING
( mm ) Ketebalan Lining
( mm)
Toleransi untuk
Ujung Pipa
100 sampai 250
300 sampai 600
6
8
-1.6 to +3.2
-1.6 to +3.2
3. Sistem Lapisan Epoxy Atau Coal Tar Epoxy Sistem pelapisan dengan epoxy dan coal tar epoxy harus sesuai dengan
AWWA C.210 dan dilaksanakan di pabrik. Sistem tersebut terdiri dari
sebagai berikut :
a. Sistem pelapisan dengan epoxy i). Satu lapisan liquid two part chemically cured rust inhibitive
epoxy primer
ii). Satu lapisan atau lebih liquid two part epoxy finish coat yang tidak mengandung coal tar.
b. Sistem pelapisan dengan coal tar epoxy i). Satu lapisan liquid two part chemically cured rust inhibitive
epoxy primer
ii). Dua lapisan dari two part coal tar epoxy finish coat.
Primer dan finish coat harus berasal dari pabrik yang sama.
Sistem pelapisan epoxy ini dapat juga terdiri dari dua atau lebih lapisan
dengan epoxy yang sama tanpa menggunakan primer tersendiri. Sistem
altematif ini harus memenihi persyaratan AWWA C.210 dan lapisan
pertama dan sistem altematif ini dianggap sebagai lapisan primer.
Ketebalan lapisan kering total dari kedua sistem pelapisan tidak boleh
kurang dari 400 mikron dan lebih kecil dari 600 mikron.
B.1.2.5. Pelapisan Coating dan Lining Pada Ujung Pipa 1. Ujung Rata / Datar
Spesifikasi pelapisan/coating harus dikupas/cutback sebesar 370 mm,
Lining yang sesuai spesifikasi diperpanjang sampai ujung pipa. Ujung
-
Spesifikasi Pekerjaan IPAM
VI - 26
pipa dan permukaan luar, lebih dari 370 mm dari ujung pipa harus di
cat dengan epoxy atau coal tar epoxy seperti yang dispesifikasikan pada
bagian 7.3.1. Proteksi Bagian Luar.
Plat baja ringan (mild steel) dari sambungan ikatan (bonding terminal)
pada ujung datar harus dibuat pada seperti digambarkan. Untuk proteksi
katodik yang dipasang pada perpipaan air bersih dari baja yang ditanam
dalam tanah. Ukuran dari plat adalah panjang 50 mm, lebar 30 mm dan
ketebalan 5 mm.
2. Ujung Bevel Lining dan coating harus dikupas/cutback seperti dispesifikasikan di
bawah ini
Nominal Cutback
Coating
Cutback
Tar Epoxy
Lining
Mortar
(mm) (mm) (mm)
80 - 350 100 80 3 1
400 - 700 150 80 3 1
Bagian yang dikupas harus dicat dengan primer seperti dispesifikasikan
pada sub bagian sebelumnya. Detail dari coating dan lining pada ujung
bevel.
3. Ujung Flange Untuk ujung flange tidak perlu pengupasan lining atau coating. Seluruh
permukaan dari flens harus dicat dengan epoxy atau coal tar epoxy
seperti dispesifikasikan pada 7.3.1 Proteksi Bagian Luar, Bagian 7.3.2
Lapisan Pelindung Luar dan Lapisan Dalam.
4. Coating Dan Lining Untuk Pipa-Pipa Khusus Dan Fitting (OK) Semua bagian luar dan bagian dalam permukaan dari pipa dan fitting
khusus berikut ini harus dicat dengan epoxy atau coal tar epoxy seperti
dispesifikasikan pada bagian 7.3.1 Proteksi Bagian Luar, Bagian 7.3.2
Lapisan Pelindung Luar dan Lapisan Dalam (Coating dan Lining);
Double Flange Short Piece digunakan untuk air valve assembly
Short Piece digunakan untuk valve assembly
Flange dan spigot digunakan untuk valve assembly
Blank Flange
5. Lapisan Pelindung Sambungan a. Umum
-
Spesifikasi Pekerjaan IPAM
VI - 27
Lapisan pelindung luar pada sambungan digunakan sebagai
proteksi terhadap korosi pada semua sambungan pipa dengan
pengelasan di lapangan dan tertanam di dalam tanah., dan harus
diselubungi oleh lembaran yang tahan panas-susut (heat shrinkable
sleeve or sheet).
Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan lapisan sambungan
(coal) sesuai dengan spesifikasi dan memasukkannya kedalam Bill
of Quantity. Bahan lapisan sambungan kulit ini harus mencukupi
untuk menutup permukaan yang harus dilindungi dan memasukkan
tambahan (allowance) 20 %. Penyedia Jasa Pengadaan harus
menyerahkan perincian dari volume bahan tersebut.
b. Selubung Atau Lembaran Tahan Panas-Susut (Heat Shrinkable Sleeve Or Sheet)
Selubung atau lembaran bahan tahan panas-susut harus terdiri dari
lapisan luar dan dalam. Lapisan luar menggunakan cross linked
polyethylene dan lapisan dalam butyl rubber based adhesive.
Panjang selubung tersebut tidak boleh kurang dari 600 mm dan
ketebalan lapisan minimum luar dan lapisan dalam sebelum susut
adalah sebagai berikut :
Diameter Pipa
(mm)
Ketebalan Minimum
Lapisan Luar
(mm)
Ketebalan Minimum dan
Lapisan Dalam
(mm)
< = 350 0.6 0.6
400 0.9 0.6
450 1.2 0.6
Karakteristik fisik lapisan luar dan lapisan dalam adalah sebagai
berikut :
Karakteristik Fisik Lapisan Luar
Spesific gravity (min) : 0.91 (JIS K 112)
Kekuatan Tarik : circumferential (Min., N/mm2) : 17.7 (JIS K 6760) axial (Min., N/mm2) : 14.7 (JIS K 6760)
Elongasi : circumferential (Min.,N/mm2) : 250 (JIS K 6760) axial (Min.,N/mm2) : 500 (JIS K 6760)
Identification hardness (Min.,Shore D) : 43 (JIS K 72150)
Dielectric Strenght (Min., kV/mm) : 30 (JIS K 6911)
-
Spesifikasi Pekerjaan IPAM
VI - 28
Volume Resistivity (Min., Ohm-cm) : 1x10
14 (JISK6911)
Shrinkage* circumferential (Min.,N/mm2) : 40 circumferential (Min.,N/mm2) : 8
Catatan : (.,) menunjukkan standard dari metoda pengetesan
yang diterapkan
* Pada 200 derajad celcius untuk 20 menit.
Kriteria Fisik Lapisan Dalam
Spesific Grafity (Min) : 1.0 (JIS K 7112)
Consistency (Max) : 80 (JIS K 2220)
Softening Point (Min degrees C) : 60 (JIS K 2207)
Penetration (Max) : 90 (JIS K 2207)
Catatan : (.,) memperlihatkan standard dari metoda pengetesan
yang diterapkan
Penyedia barang harus menyediakan 6 (enam) set perlengkapan
heat-shrink flame. Setiap set perlengkapan ini terdiri dari
pembakar dengan nozzle, bak sebelum pembakaran dan stop valve,
three-layer heavy duty hose, pengatur tekanan gas dengan
pengukur tekanan dan lain sebagainya. Tiga (3) set tambahan dari
pembakar dan pengatur tekanan gas harus juga disediakan.
6. Pengecatan Tanda (Marking) Semua pipa baja/steel dan fitting harus diberi tanda (marking) dengan
jelas pada bagian tengahnya. Bahan cat tersebut harus dari long oil
alkyd resin seperti berikut ini atau dari mutu yang setara.
P.T. Dimet Indonesia VYGARD 260
ICI ICI SUPER
P.T. ICI Paint Indonesia STRUCTURE FINISH
NIPPON PAINT BODELAC 9000
P.T. Nippon Paint Indonesia ALKYD RESIN
-
Spesifikasi Pekerjaan IPAM
VI - 29
7. Perlindungan Korosi Petrolatum (Petrolatum Corrosion Protection Tape)
Perlindungan Korosi petrolatum harus dari Denso tape untuk
perlindungan korosi dan harus terbuat dari kain tidak beranyam dari
fiber sintetis yang menyerap dengan kandungan petrolatum, anorgenik
tak aktif dan pengisi organik, serta pengawet organik. Bahan ini harus
didesain untuk perlindungan korosi tinggi dan tahan lama dengan
mengikat adhesif, insulasi elektris, insulasi air, tahan cuaca, tahan
kimia, anti mikroorganisme,dll.
Setelah petrolatum pelindung korosi digunakan, permukaannya harus
dilindungi dengan pita pembungkus kecuali ditentukan lain. Pita
pembungkus harus berupa PVC adhesif atau material lain yang disetujui
oleh Pengguna Barang. Pita pembungkus harus dari pabrik yang sama
dengan pelindung korosi petrolatum.
8. Sambungan Fleksible Dan Kopling a. Umum
Semua sambungan fleksibel dan kopling didesain untuk tekanan
kerja maksimum sebesar 0.98 Mpa (10.0 kg /cm2) kecuali
ditentukan lain.
b. Referensi Yang dipakai sebagai referensi adalah standar-standar berikut :
AWWA C 219 Bolted, Sleeve-Type Coupling for Plain-End Pipe
JIS G 3101 Rolled Steel Pipes for Water Service
JIS G 3443 Coating Steel Pipes for Water Service
JIS G 3445 Carbon Steel Tubes for Machine Structure Purpose
JIS G 3454 Carbon Steel Pipes for Pressure Service
JIS G 5502 Spheroidal Graphite Iron Castings
JIS G 5402 Blackheart Malleable Iron Castings
JIS K 6353 Rubber Goods for Water Works Service
B.1.2.6. Sambungan Fleksibel Mekanikal Sambungan mekanikal fleksibel didesain untuk menerima gaya atau
kombinasi gaya-gaya yang terjadi akibat pemuaian dan penyusutan, shear
deflection, distorsi dan gaya-gaya lain pada jalur pipa.
Sambungan mekanikal fleksibel harus setara dengan Closer Joint, Type CL-
A yang diproduksi oleh Victaulic Company Japan Ltd, atau yang setara dan
disetujui.
-
Spesifikasi Pekerjaan IPAM
VI - 30
1. Persyaratan Desain Sambungan mekanikal fleksibel harus didesain dan dibuat untuk
memenuhi kondisi operasi sebagai berikut :
a. Pembebanan dari 2 (dua) meter ketebalan tanah (earth cover) dengan berat jenis 2.0 ton/m3 ditambah sebuah truk berat 20 ton.
b. Lendutan geser minimum sebesar 100 mm. c. Persyaratan-persyaratan lain seperti di bawah ini :
Diameter
Nominal
(mm)
Panjang
Maksimum
Peletakan
(mm)
Minimum
Ekspansi yang
diizinkan
(mm)
Minimum
Kontraksi
Yang diizinkan
(mm)
300 to 400
500 & 600
1600
1700
230
270
80
80
2. Bahan-Bahan Dan Konstruksinya Sambungan fleksibel mekanikal terdiri dari slip pipes, pipa selubung, 2
(dua) ring karet dan housing (blok) dll, dan mempunyai flange pada
kedua ujungnya.
Setiap slip pipe merupakan tipe ring yang menerus dengan rangka
penguat serta ujung flange. Slip pipes dan pipa selubung harus
difabrikasikan dari lembaran atau pelat baja yang mempunyai batas
keruntuhan sebesar 216 N/mm2 (2200 kg/cm2), sesuai dengan JIS G
3101 Class, JIS G 3454 STPG 370, atau yang setara.
Rubber ring housing harus dibuat dari besi cor ductile sesuai dengan JIS
G 5502 class 2 FCD 450, JIS G 5702 class 2 FCMB 310 atau setara.
Ring karet harus dari styrene butadiene rubber (SBR). Karet bekas tidak
boleh digunakan.
3. Coating. Semua permukaan luar sambungan mekanikal, kecuali ditentukan lain,
harus dilapisi primer seperti ditentukan dalam 3.5 kecuali permukaan
slip pipe yang kontak langsung dengan air pengecatannya harus
dilakukan sesuai dengan yang dispesifikasikan disini. Semua
permukaan luar dan dalam mechanical flexible joint harus dilapisi
sistem epoxy atau sistem coal tar epoxy sesuai dengan spesifikasi dalam
7.3.2.3
B.1.2.7. Sleeve Coupling 1. Umum
Sleeve coupling harus menggunakan sleeve-type coupling yang dibaut
untuk ujung pipa pol)s dan terdiri dari center sleeve, 2 (dua) buah
gasket, 2 (dua) end ring, dan mur baut untuk pemasangan coupling.
-
Spesifikasi Pekerjaan IPAM
VI - 31
Semuanya harus didesain dan diproduksi sesuai dengan AWWA C.219
dan sesuai dengan standar pabrik serta mendapat persetujuan Pengguna
Barang.
2. Bahan-Bahan dan Konstruksinya a. Center Sleeve
Center sleeve ini harus berukuran sesuai dengan ukuran pipa dan
fitting yang digunakan dan terbuat dari carbon steel atau besi ductile
atau malleable cast iron (besi tuang) yang sesuai dengan atau lebih
tinggi dari persyaratan dibawah ini.
Carbon Steel ASTM A 283 Grade C
JIS G 3101 Class 2
BS 4360 Grade 43 A
DIN 17100 RST 36
Ductile Iron ASTM A 536 Grade 65-45-12
JIS G 5502 Class 2 FCD 45
BS 2789 Grade 420/12
Malleable Cast Iron ASTM A 47 Grade 32510 or 35018 .
JIS G 5702 Class 3 FCMB 340
BS 6681 Grade B32-10 or W34-04
DIN 1692 GTS 35 or GTS 4t
Panjang Center Sleeve harus memenuhi persyaratan berikut ini:
Diameter Nominal
(mm)
Panjang Minimum Center Sleeve
(mm)
12.5 - 50 89
65 - 250 102
300 - 450 127
b. Gasket Gasket harus terbuat dari karet sintetis, styrene butadiene rubber
(SBR) yang divulkanisir dicetak (molded) sesuai dengan stndar JIS
-
Spesifikasi Pekerjaan IPAM
VI - 32
K 6353 atau nitrile butadiene rubber (NBR) atau ethylene propylene
diene monometer (EPDM). Karet bekas tidak diperkenankan untuk
digunakan.
c. End Rings / Ring Ujung End rings harus dibuat dari carbon steel atau besi ductile atau besi
tuang (malleable cast iron) yang memenuhi atau lebih tinggi dari
standar berikut :
Carbon Steel ASTM A 576 Grade 1020
JIS G 3101 Class 2
BS 6681 Grade 43 A .
DIN 17100 RST 36
Ductile Iron dan Malleable Cast Iron Sama dengan standard yang telah dispesifikasikan pada bagian
sebelumnya 7.5.2.a. Center Sleeve.
d. Mur dan Baut Mur dan baut harus dibuat dari carbon steel yang memenuhi atau
lebih tinggi dari persyaratan dari JIS G B101 Class 2.
B.1.2.8. Lapisan Coating a. Sarana di bawah tanah
Permukaan luar dan dalam sleeve coupling harus dilapisi dengan special
hot fusion bonded nylon coating yang memiliki ketebalan lapisan kering
sebesar 150 mikron. Baut dan mur harus di galvanisir dan ditambah
lapisan special nylon coating tersebut, sehingga ketebalan kering lapisan
mencapai 75 mikron.
b. Sarana di atas tanah Semua permukaan center sleeve harus dilapisi lapisan primer pada
bagian luarnya dan sistem epoxy atau coal tar epoxy untuk pelapisan
bagian dalamnya sesuai dengan yang ditentukan pada bagian 7.3.2.3.
Semua permukaan end rings yang terlihat / terpapar harus dicat dengan
lapisan primer seperti yang dispesifikasikan pada bagian 7.3.7.
Semua mur dan baut harus dilapisi dengan lapisan galvanis.
B.1.2.9. Special Sleeve Couplings 1. Umum
Special sleeve coupling harus didisain untuk penyambungan pipa
berujung polos dari berbagai ukuran diameter luar dengan ukuran
diameter nominalnya seperti diberikan dibawah ini, dan harus terdiri dari
-
Spesifikasi Pekerjaan IPAM
VI - 33
center sleeve, 2 (dua) buah end ring, 2 (dua) gasket serta mur dan baut
untuk pemasangan coupling
Diameter luar yang diizinkan adalah sebagai berikut :
Diameter luar yang diizinkan adalah
sebagai berikut : Diameter
Nominal
(mm)
Range Diameter Luar (mm)
Dan Toleransinya (I)
Min - max
50
80
100
150
200
250
60.21.0 - 63.0+0.6
88.9 1.0 - 98.0 + 2,2
110.00.6 - 118.0+1.7
160.00.6 - 170.0+1.2
200.0 0.6 - 222.0 + 0.9
250.0 0.6 - 273.0 + 0.7
2. Konstruksi Dan Bahan Center sleeve dan end ringharus dibuat dari malleable cast iron (besi
tuang yang bisa ditempa) yang mengikuti standar JIS G 5702 Class 3
FCMB 340 atau BS 6681 Grade B32-10 atau bahan lain yang disetujui
oleh Pengguna Barang. Mur dan baut harus dibuat dari carbon steel yang
memenuhi atau lebih tinggi dari standar JIS G 3101 Class 2.
Gasket harus terbuat dari karet sintetis, styrene butadiene rubber (SBR)
yang di vulkanisir dicetak (molded) sesuai dengan standar JIS K 6353
atau nitrile butadiene rubber (NBR) atau ethylene propylene diene
monometer (EPDM). Karet bekas tidak diperkenankan untuk digunakan.
Mur dan baut harus terbuat dari carbon steel yang memenuhi atau lebih
dari persyaratan JIS G 3101 class 2.
Permukaan luar dan dalam dari special sleeve coupling harus dilapisi
dengan special hotfusion bonded nylon coating yang mempunyai
ketebalan kering lapisan minimum sebesar 150 mikron. Mur dan baut
harus diberi pengerjaan akhir (finish) dengan lapisan galvanis ditambah
special nylon coating tersebut yang mempunyai ketebalan kering lapisan
minimum sebesar 70 mikron.
-
Spesifikasi Pekerjaan IPAM
VI - 34
B.1.2.10. Flange Insulasi Flange insulasi harus dipasang pada jalur pipa pada bagian dari jalur pipa
yang bersebelahan dan terisolasi secara elektris, dan atau menyediakan alat
untuk menjaga agar bagian yang bersebelahan pada potensial yang berbeda.
Flange insulasi berkaitan dengan pengetesan tekanan hidrostatis yang
dispesifikasikan untuk pipa. Ketahanan elektris diseberang sambungan
insulasi tidak boleh kurang dari 50 megohms sebelum dan sesudah pekt'rjaan
pengetesan hidrostatis.
Flange insulasi harus terdiri dari gasket dengan insulasi penuh baut serta mur
yang diinsulasi oleh lapisan teflon dengan jumlah yang cukup, pembersih
insulasi dan pencuci logam.
Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan pelindung korosi petrolatum
dengan kuantitas yang cukup untuk digunakan pada semua Flange insula
B.2. PERSIAPAN PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA B.2.1. LINGKUP PEKERJAAN
Kontraktor harus menyediakan peralatan pekerjaan sementara, tenaga kerja,
dan bahan serta memobilisasikan yang diperlukan untuk menyelesaikan
seluruh pekerjaan dengan cara yang baik, termasuk sambungan ke pipa
induk yang ada, pengujian, penggelontoran (flushing), desinfeksi jalur pipa
dan semua pekerjaan yang diperlukan untuk penyelesaian pemasangan pipa
sesuai persyaratan yang ditetapkan dalam spesifikasi teknis ini.
Jika ada pekerjaan yang tidak tercakup dalam spesifikasi teknis ini akan
dilakukan sesuai dengan cara yang telah digunakan untuk bidang teknis yang
besangkutan di Indonesia dan menurut peintah direksi.
Data hasil penyelidikan tanah yang telah dilakukan untuk lokasi jembatan
pipa atau daerah sekitarnya disimpan oleh pemilik dan kontraktor akan
diijinkan dan menelitinya di kantor proyek.
Semua penjelasan dalam persayaratan teknis ini khususnya yang bersifat
teknis selalu berpedoman pada standar yang umum dipakai di indonesia.
Semua standar yang digunakan, menggunakan Standar Nasioanal Indonesia
(SNI). Dalam hal belum diatur dalam SNI, standar yang digunakan merujuk
kepada :
AISI : American Iron and Steel Institute
ANSI : American National Standards Institute
API : American Petrolium Institute
ASTM : American Society of Testing Material
-
Spesifikasi Pekerjaan IPAM
VI - 35
AWWA : American Water Works Association
DIN : Deutsche Institut fur Norming
IEC : International Electrotecnical Commision
ISO : International for Standardization Organization
JIS : Japanese Industrial Standard
KIWA : Dutch Institute for the Testing of water supply Material
NEMA : National Electrical Manufacturess Assosiation
PBI 71 : Peraturan Beton Indonesia tahun 1971
SNI : Standar Nasional Indonesi.
B.2.2. PENYERAHAN GAMBAR KERJA DAN GAMBAR PELAKSANAAN Jadwal pekerjaan dan gambar kerja harus diserahkan untuk disetujui oleh
direksi sebelum pekerjaan dimulai.
Kontraktor harus membuat gambar pelaksanaan (as-built) yang digambar
dengan skala yang sama dengan skala gambar perencanaan. Gambar
pelaksanaan tersebut harus diserahkan selama selama pekerjaan berlangsung
maupun setelah penyelesaian pekerjaan.
Gambar tersebut harus memperlihatkan semua perlengkapan pipa
(fitting/accessories) perubahan lain seperti pada arah jalur pipa, ruang valve
(katup), lubang kontrol (manholes) ukuran pipa atau sejenisnya.
Kesemuanya harus diperlihatkan dengan adanya pengikatan terhadap muka
tanah pada bangunan permanen.
B.2.3. TANDA PAPAN NAMA Kontraktor harus menyediakan memasang dan memelihara sejumlah tanda
atau papan nama yang diperlukan sebagaimana yang diperintahkan oleh
direksi.
Tanda atau papan nama tersebut nama pemilik dan kontraktor; nama proyek;
dan juga lokasi yang menunjukan jalur pemasangan pipa dengan perkiraan
lama pekerjaan dan juga perubahan arus lalu lintas dan sebagainya,
semuanya dimaksud sebagai informasi kepada masyarakat luas.
Papan nama harus dipasang di tempat yang telah ditentukan oleh direksi.
Pada saat penyelesaian pekerjaan papan nama tersebut harus disingkirkan.
B.2.4. RAMBU-RAMBU LALU LINTAS Dimana yang dipandang perlu, kontraktor harus menyediakan rambu-rambu
(tanda-tanda) untuk keperluan lalu lintas yang dilewati. Rambu-rambu
tersebut harus jelas untuk menjamin keselamatan lalu lintas.
-
Spesifikasi Pekerjaan IPAM
VI - 36
Bila pekerjaan harus memotong/menyeberangi jalan yang sibuk, kontraktor
harus melaksanakan secara bertahap dan apabila perlu dikerjakan pada
malam hari.
Biaya yang diperlukan untuk keperluan-keperluan tersebut, diatas harus
sudah termasuk dalam kontrak.
B.2.5. SUMBER TENAGA DAN PENERANGAN Kontraktor harus menyediakan semua peralatan dan melakukan pengaturan
untuk pemakaian tenaga listrik serta penerangan yang perlu bagi pelaksanaan
pekerjaan. Harus tersedia cukup penerangan sehingga semua pekerjaan dapat
dilakukan secara wajar bila keadaan kurang cukup sinar matahari atau/pada
saat malam hari.
B.2.6. TRASE DAN ELEVASI PIPA B.2.6.1. Biaya Pemeriksaan Pekerjaan Pemasangan Pipa
Instansi yang berwenang atau direksi, akan memeriksa trase dan elevasi
(ketinggian) jalur pipa pada gambar dan akan mematok (stake out) trase
tersebut di lapangan. Kontraktor harus membayar sejumlah biaya untuk
pemeriksaan dan pematokan tersebut kepada instansi yang berwenang.
B.2.6.2. Tanggung Jawab Kontraktor Kontraktor harus bertanggungb jawab agar persyaratan dasar untuk pipa
induk diletakan dan dipasang pada jalur dan ketinggian yang ditetapkan dan
dengan fitting, valve dan saluran pembuang pada lokasi yang ditentukan.
Untuk maksud ini, kontraktor harus diminta membuat patok pekerjaan atau
titik referensi atas biaya kontraktor sendiri.
B.2.6.3. Penyimpangan Akibat Bangunan Lain Apabila ditemukan hambatan yang tidak terlihat dalam rencana dan
mempengaruhi pekerjaan sedemikian rupa, sehingga diperlukan perubahan
rencana, maka pemilik berhak untuk merubah rencana tersebut.
Jika menurut direksi terjadi perubahan dalam rencana, yang menyebabkan
perubahan volume pekerjaan yang dikerjakan oleh kontraktor, maka
perubahan volume pekerjaan tersebut akan dikerjakan sesuai dengan pasal
yang berkaitan dengan hal tersebut dalam persyaratan umum.
B.2.6.4. Kedalaman Pipa Semua pipa harus dipasang pada kedalaman tanah sebagaimana yang telah
ditentukan atau sebagaimana diminta direksi.
B.2.7. JALAN SEMENTARA B.2.7.1. Umum
Dalam hal jalan sementara harus dibuat sepanjang jalur pipa sesuai dengan
kontrak, kontraktor harus melakukan tindakan sebagaimana penjelasan
-
Spesifikasi Pekerjaan IPAM
VI - 37
dibawah ini. Kontraktor harus menyelidiki keadaan tanah sepanjang jalur,
pekerasan, jalan sementara dan mengumpulkan data atau informasi tentang
kondisi daerah tersebut pada musim kemarau dan musim penghujan. Dengan
dasar informasi yang diperoleh tersebut, kontraktor harus memulai
pengukuran topografi berdasarkan gambar perencanaan dan berada dibawah
pengarahan direksi.
Pekerjaan pembuatan jalan sementara harus mencakup pekerjaan sebagai
berikut :
a. Pengukuran topografi sepanjang bentang trase pipa yang melalui pipa tersebut. Survey ditujukan untuk menetapkan lokasi tepat trase jalur pipa.
Kontraktor harus memperhatikan saran dan arahan dari instansi yang
berwenang atau direksi, karena trase mungkin telah ditetapkan
berdasarkan Rencana Tata Kota.
b. Pekerjaan persiapan seperti pelebaran jalan lokal yang ada, pembongkaran dinding, pengamanan, kompensasi dan pekerjaan lain
yang diperlukan harus dilaksanakan sebelum dimulainya pekerjaan
pemasangan pipa.
Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja yang diperlukan, peralatan dan
bahan untuk membuat jalan sementara sebagaimana telah ditentukan.
B.2.7.2. Pembuatan Jalan Sementara Pembuatan jalan sementara apabila menurut direksi diperlukan, harus
dilakukan atau diatur dengan baik sebagai berikut :
a. Bila tidak ditetapkan lain oleh direksi, pengupasan muka tanah yang ada dengan kedalaman tidak kurang 0,3 m dan lebar disesuaikan dengan
kebutuhan atau sesuai petunjuk direksi.
b. Tanah bawah jalan (sub grade) terdiri dari lapisan tanah tanah merah atau yang sejenis sesuai persetujuan direksi yang dipadatkan dengan baik dengan ketebalan minimum 0,5 m.
c. Lapisan bawah dasar (sub base course) terdiri dari lapisan agregat yang dipadatkan dengan baik dengan ketebalan minimum 0,2 m dan juga diisi
dengan kerikil.
d. Perkerasan permukaan yang terbuat dari kerikil pasir dengan ketebalan minimum tidak kurang 0,1 m dipadatkan dan dirawat dengan baik
sampai selesainya pekerjaan. Jika diperlukan perbaikan, kontraktor harus
bertanggung jawab terhadap biaya perbaikan tersebut.
B.2.7.3. Pekerjaan Perbaikan Kembali Setelah penyelesaian pemasangan pipa, bila diperintahkan oleh direksi, jalan
sementara tersebut harus dibongkar dan dikembalikan seperti keadaan
semula.
Semua bahan yang tersisa harus dibuang, lapisan tanah atas harus
dikembalikan menutup lokasi pekerjaan semula
-
Spesifikasi Pekerjaan IPAM
VI - 38
Semua bangunan yang rusak dan utilitas yang ada harus diperbaiki secara
memadai, sampai serupa keadaan semula.
B.2.8. PEMBANGUNAN KANTOR SEMENTARA DAN GUDANG MILIK KONTRAKTOR
Kontraktor harus menyediakan kantor sementara dan gudang yang akan
digunakan sendiri oleh kontraktor agar diperoleh kelancaran dalam
pelaksanaan pekerjaan. Kantor sementara digunakan untuk pengelolaan yang
baik, membangun dan mengawasi pekerjaan sesuai dengan kontrak dan
gudang sementara kontraktor untuk penyimpanan alat, mesin dan bahan
lainnya menyangkup mateial penyambung (jointing material).
Kontraktor harus menempatkan dan memilih lokasi-lokasi untuk kantor
dan/atau gudang dan memberi tahu pemilik untuk persetujuannya. Kecuali
ditetapkan lain oleh direksi.
Sebelum dimulainya pembangunan kantor sementara dan gudang tersebut,
kontraktor harus menyerahkan desain untuk memperoleh persetujuan direksi.
B.2.8.1. Kantor Sementara Kontraktor Kantor harus memiliki ruangan yang cukup dilengkapi dengan perabot
kantor, ruang rapat dan ruangan kerja untuk direksi dan stafnya.
Kontraktor harus menyimpan paling sedikit satu set dokumen kontrak,
jadwal pelaksanaan dan data-data terkait dengan kontrak dan gambar kerja
dan/atau gambar pelaksanaan.
Kantor harus dilengkapi dengan :
a. Fasilitas air bersih dan penerangan yang memadai b. Kamar kecil dan tanki septik dengan bidang resapannya
B.2.8.2. Gudang sementara Kontraktor Kontraktor harus mengatur gudang sementara dengan atap yang memadai
untuk melindunginya dari hujan dan dengan peralatan pengatur sirkulasi
udara. Lantai gudang harus bebas dari rembesan air tanah dan sekiling
gudang dijaga dari kemungkinan pe ncurian dan kerusakan selama
periode pelaksanaan pembangunan.
B.3. PEKERJAAN TANAH DAN PERBAIKAN KEMBALI PERMUKAAN B.3.1. UMUM
Dalam bagian ini, kontraktor harus menyediakan peralatan, tenaga kerja,
peralatan dan bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan
dengan cara yang baik untuk bangunan dan jalur pipa, yang mencakup
kegiatan atau hal seperti pembongkaran; penggalian; penimbunan;
-
Spesifikasi Pekerjaan IPAM
VI - 39
pembongkaran bahan pengurugan kembali; pemilihan bahan untuk
pengurugan dan pelapisan dasar; penurapan dan penopangan; peralatan,
pemindahan pagar dan perbaikan kembali; cara perlindungan lokasi;
perbaikan permukaan; lubang pengujian (test pit); akomodasi lalu lintas dan
pemeliharaan perkerasan; perlindungan harta benda; bangunan yang ada dan
lansekap dan semua peralatan kerja sesuai dengan dokumen kontrak dan
memungkinkan diperintahkan oleh direksi.
B.3.2. PEMBERSIHAN DAN PENGUPASAN Jalur pipa harus dibersihkan dan dikupas sebelum melakukan penggalian
atau melakukan pengurugan.
Pembersihan dan pengupasan berupa membersihkan akar-akar, tonggak,
tumbuhan, perkerasan, jalur pejalan kaki dan hambatan apapun di
permukaan yang perlu disingkirkan secara permanen atau untuk sementara
waktu dan semua itu terdapat di area yang akan digali.
Tidak boleh ada pohon yang dite
top related