standar prosedur opersional
Post on 16-Jul-2016
192 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
RSUDKAB. JOMBANG
EDUKASI PASIEN OPERASI
No. Dokumen
01/YANMED.KSM.ANS/ADM
/00001 5
No.Revisi
02
Halaman1
1/1
SPO
Tanggal Terbit
01 September 2014vember
DisahkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Memberikan penjelasan kepada pasien dan atau keluarga tentang penyakit, tindakan operasi, dan resiko dari tindakan operasi
Tujuan Pasien dan keluarga mengerti perihal tindakan dan akibat dari tindakan,sehingga tidak ada salah faham.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien.
Prosedur 1. Berikan penyuluhan sebelum, selama dan sesudah operasi terhadap pasien dan atau keluarganya. Penyuluhan ini dilakukan oleh petugas kamar operasi baik dokter bedah, dokter anestesi, maupun paramedis sesuai dengan tupoksinya masing-masing
2. Dokumentasikan Semua penyuluhan / konseling dan ditanda tangani oleh dokter bedah dan dokter anestesi, keluarga dan saksi / paramedis sesuai dengan format yang tersedia.
Unit Terkait - IBS- IRNA- IRJA- IGD- ICU
RSUDKAB. JOMBANG
PELAKSANAAN SEDASI MODERAT DAN DALAM
No. Dokumen
09/YANMED.KSM.ANS/PP
No.Revisi
02
Halaman1
1/2
SPOTanggal Terbit
01 September 2014vember
DisahkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Prosedur sedasi tingkat sedang dan bius umum ataupun regional yang harus dikerjakan dan dalam pengawasan petugas anestesi.
Tujuan 1. Mencegah terjadi komplikasi anestesi2. Agar semua tindakan anestesi dapat dilakukan dengan aman pada
setiap penderita.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien.
Prosedur 1. Evaluasi kolom pra anestesi pada status anestesi Sebelum melakukan induksi.
2. Catat rencana anestesi yang akan dilakukan pada penderita tersebut apakah anestesi regional ataukah anestesi general.
3. Lakukan evaluasi pra induksi melupiti makan minum terakhir, pencatatan vital sign, analisa pra induksi, pencatatan perubahan perencanaan anestesi bila ada.
4. Lakukan Pemberian pre medikasi, pre medikasi diberikan oleh petugas yang kompeten dengan membubuhkan tanda tangan dan tanggal serta jam pemberian.
5. Evaluasi daftar tilik keselamatan pasien dengan memberi tanda pada kolom yang telah disediakan pada dokumen medis sesuai yang ada di kartu anestesi.
6. Catat tekhnik intubasi dan tekhnik induksi pada kolom induksi.7. Persiapkan posisi penderita selama operasi dan peralatan bantu
untuk patensi jalan napas meliputi ETT atau LMA yang digunakan juga harus dicatat meliputi nomor, pemakaian cuff dan tampon.
RSUDKAB. JOMBANG
PELAKSANAAN SEDASI MODERAT DAN DALAM
No. Dokumen
09/YANMED.KSM.ANS/PP 5
No.Revisi
02
Halaman1
/2/2
8. Catat lokasi infus atau tipe canula meliputi lokasi dan nomor yang digunakan.
9. Selanjutnya lakukan observasi vital sign tiap 5 menit pada masing-masing penderita.
10. Catat balance cairan pre anestesi dan intra anestesi meliputi penggunaan cairan kristaloid, koloid dan darah.
Unit Terkait - OK IBS- OK IGD
RSUDKAB. JOMBANG
PRA INDUKSI
No. Dokumen
07/YANMED.KSM.ANS/PP5
No.Revisi
02
Halaman1
/1/4
SPOTanggal Terbit
01 September 2014vember
DisahkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Evaluasi pra anestesi adalah langkah awal dari rangkaian tindakan anestesi yang dilakukan terhadap pasien yang direncanakan untuk menjalani tindakan pembedahan.
Tujuan 1. Mengetahui status fisik pasien prabedah2. Mengetahui dan menganalisis jenis operasi3. Memilih jenis/teknik anestesi yang sesuai4. Meramalkan penyulit yang mungkin akan terjadi selama operasi
dan atau pasca bedah5. Mempersiapkan obat/alat guna menanggulangi penyakit yang
diramalkan.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien.
Prosedur 1. Lakukan Anamnesis Meliputi Identitas pasien atau biodata Anamnesis khusus yang berkaitan dengan penyakit bedah yang mungkin menimbulkan gangguan fungsi system organ. Anamnesis Umum yang meliputi;
a. Riwayat penyakit sistemik yang pernah diderita/sedang dideritab. Riwayat pemakaian obat yang telah/sedang digunakan yang
mungkin berinteraksi dengan obat anestesic. Riwayat operasi/anestesi terdahulu
RSUDKAB. JOMBANG
SPO PRA INDUKSI
No. Dokumen
07/YANMED.KSM.ANS/PP 5
No.Revisi
02
Halaman1
2/4
d. Kebiasaan buruk antara lain: merokok, minim-minuman keras, pemakaian obat terlarang.
e. Riwayat alergi terhadap obat yang lain2. Lakukan Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan/pengukuran tentang; kesadaran, frekuensinafas, tekanan darah, nadi, suhu tubuh, berat badan dan evaluasi skor nyeri.Pemeriksaan fisik umum:a. Psikis: gelisah, takut, kesakitanb. Gizi: malnutrisi/kegemukanc. Susunan saraf pusat d. Respirasie. Hemodinamik
f. Penyakit darah Gastrointestinal dan hepato bilier
a. Urogenital dan saluran kencing b. Otot rangka dan saraf tepi
3. Lakukan Pemeriksaan Laboratorium, Radiologi dan yang lainnya a. Pemeriksaan rutin
1. Darah, antara lain: darah lengkap, masa perdarahan, masa pembekuan.
2. Urine b. Pemeriksaan khusus
1. Ditujukan kepada pasien yang dipersiapkan untuk operasi besar dan pasien yang menderita penyakit sistemik tertentu dengan indikasi tegas.
2. Pemeriksaan laboratorium Lengkap, meliputi fungsi hati, fungsi ginjal, AGD, elektrolit , faal haemostasis lengkap sesuai dengan indikasi.
RSUDKAB. JOMBANG
PRA INDUKSI
No. Dokumen
507/YANMED.KSM.ANS/PP
No.Revisi
02 1
Halaman1
3/4
3. Pemeriksaan radiology, foto toraks, I.V.P. dan yang lainnya sesuai indikasi
4. Pemeriksaan kardiologi terutama untuk pasien yang berumur diatas 35 tahun
5. Pemeriksaan spirometri pada penderita PPOM4. Konsultasikan dan koreksi terhadap kelainan fungsi organ vital5. Tentukan prognosis pasien pra anestesi menurut:
Amerikan Society of Anesthesiologist (ASA), membuat klasifikasi status fisik pra anestesi menjadi 5 (lima) kelas, yaitu:
a. ASA 1 : Pasien penyakit bedah tanpa disertai penyakit sistemik
b. ASA 2 :Pasien penyakit bedah disertai dengan sistemik ringan sampai sedang
c. ASA 3 : Pasien penyakit bedah disertai dengan penyakit sistemik
berat yangdisebabkan karena berbagai penyebab tetapi tidak mengancam nyawa.
d. ASA 4 : Pasien penyakit bedah disertai dengan penyakit sistemuk berat yangsecara langsung mengancam kehidupannya.
e. ASA 5 : Pasien penyakit bedah yang disertai dengan penyakit sistemik berat yang sudah tidak mungkin ditolong lagi, dioperasi ataupun tidak dalam 24 jam pasien akan meninggal.
Apabila tindakan pembedahan dilakukan secara darurat dicantumkan tanda E (emergency) dibelakang angka, missal ASA1.E.
1. Lakukan evaluasi makan terakhir dan minum terakhir.2. Lakukan evaluasi masalah saat induksi ada atau tidak, dan
sebutkan jika ada.
RSUDKAB. JOMBANG
PRA INDUKSI
No. Dokumen
507/YANMED.KSM.ANS/PP 5
No.Revisi
02
Halaman1
4/4
3. Sebutkan ada tidaknya perubahan rencana anestesi. 4. Bubuhkan tanda tangan Dokter anestesi pada kolom evaluasi
pra induksi.5. Sebutkan Pemberian pre medikasi meliputi agen/ obat yang
digunakan, diberikan oleh siapa, pada tanggal/jam berapa, serta petugas anestesi harus membubuhkan tanda tangan pada kolom yang telah disediakan.
Unit Terkait - OK IBS- OK IGD
RSUDKAB. JOMBANG
TEKNIK PEMBERIAN ANESTESI
No. Dokumen
5 08/YANMED.KSM.ANS/PP
No.Revisi
02
Halaman1
/1/2
SPOTanggal Terbit
01 September 2014v
DisahkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Tekhnik anestesi yang digunakan pada pasien yang dibius bisa anestesi general atau anestesi regional meliputi anestesi spinal (SAB) anestesi peridural (blok saraf perifer)
Tujuan Untuk mendapatkan tekhnik anestesi yang paling aman, tanpa/ minimal komplikasi dan dengan biaya yang efektif dan efisien.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien.
Prosedur 1. SPO tekhnik anestesi general (Umum)- Lakukan check daftar tilik keselamatan pasien dengan
lengkap lanjutkan dengan pre oksigenasi selama 2 menit.- Lakukan Tekhnik induksi, bisa dengan intravena atau
inhalasi.- Tekhnik anestesi general yang dipilih bisa digunakan general
inhalasi ataupun Total Intravenus Anesthesia (TIVA), Total Control Infution (TCI)
- General anestesi inhalasi bisa dipilih masker untuk operasi maksimal 1 jam dan posisi terlentang atau supine.
- General anestesi inhalasi bisa juga dipilih intubasi ataupun laryngeal mask sesuai pilihan dokter anestesi.
2. SPO tekhnik anestesi regional spinal anestesi- Lakukan check daftar tilik keselamatan pasien dengan
lengkap lanjutkan pembiusan dengan regional spinal anestesi.
- Posisikan pasien dengan tidur miring ataupun dengan posisi pasien duduk.
RSUDKAB. JOMBANG
TEKNIK PEMBERIAN ANESTESI
No. Dokumen
5 508/YANMED.KSM.ANS/PP
No.Revisi
02
Halaman1
/2/2
- Gunakan Jarum spinal nomor 25, 26 atau 27 sesuai pilihan dokter anestesi.
- Gunakan obat lidodex 5% ataupun Bupivacain 0,5%, Heavy atau kombinasi keduanya.
- Berikan dosis yang disesuai dengan standart terapi dan dokter anestesi yang bersangkutan.
- Sebelumnya lakukan injeksi infiltrasi dengan lidocain 2% untuk anestesi lokal.
3. SPO tekhnik anestesi regional peridural- Lakukan check daftar tilik keselamatan pasien dengan
lengkap lanjutkan pembiusan dengan regional peridural.- Posisikan pasien dengan tidur miring ataupun duduk.- Mulai dengan pemberian anestesi local lidocain 2%.- Gunakan jarum touhy nomor 18G dengan atau tanpa
peridural kateter.- Gunakan lidocain 0,25-0,5% atau bupivacain 0,25%.- Berikan dosis sesuai dengan standart pelayanan anestesi dan
dokter anestesi yang bersangkutan.- Gunakan tekhnik peridural ini untuk mengatasi nyeri pasca
bedah dengan pemberian morfin peridural ataupun dengan PCA peridural.
4. SPO tekhnik anestesi regional blok syaraf perifer.- Lakukan check daftar tilik keselamatan pasien dengan
lengkap lanjutkan dengan blok syaraf perifer. Alat yang dibutuhkan adalah nerve stimulator dan USG.
- Gunakan jarum khusus dari paket nerve stimulator.- Lakukan Tekhnik meliputi blok pleksus brachialis ataupun
blok pleksus ischiadicus atau blok syaraf perifer yang lain.- Gunakan lidocain 0,5% atau bupivacain 0,25% plain.
Unit Terkait - OK IBS- OK IGD
RSUDKAB. JOMBANG
MONITORING ANESTESI SELAMA PEMBEDAHAN
No. Dokumen
511/YANMED.KSM.ANS/PP 5
No.Revisi
02
Halaman1
1/2
SPO
Tanggal Terbit
01 September 2014vember 2HGG012
DisahkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Hal-hal yang perlu dimonitor selama pembiusan dan atau pembedahan berlangsung
Tujuan Untuk keselamatan pasien selama pembiusan secara maksimalMencegah terjadinya kecelakaan selama pembiusanUntuk mendapatkan kondisi pembedahan yang ideal dengan tekhnik anestesi yang efektif dan efisien
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien.
Prosedur 1. Cantumkan Prosedur ini dalam kolom monitoring intra anestesi pada status anestesi.
2. Catat semua jenis obat-obatan dan dosis yang diberikan pada pasien pada kolom Obat-Obatan.
3. Monitoring selama anestesi dilakukan minimal tiap 5 menit sejak mulai pembiusan sampai operasi selesai.
4. Catat hal-hal yang meliputi vital sign, RR, tekanan darah dan Nadi.
5. Catat ventilasi yang diberikan pada kolom yang ada.6. Catat Gas Flow yang diberikan seluruhnya.7. Catat juga SpO2, Temperatur, Input dan Output dari menit ke
MONITORING ANESTESI SELAMA PEMBEDAHAN
RSUDKAB. JOMBANG
MONITORING BEDAH SELAMA PEMBEDAHAN
No. Dokumen
5510/YANMED.KSM.ANS/PP 5
No.Revisi
02
Halaman1
/1/2
SPO Tanggal Terbit
01 September 2014vember 2H
DisahkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Hal-hal yang perlu dimonitor selama pembiusan dan atau pembedahan berlangsung
Tujuan Untuk keselamatan pasien selama pembiusan secara maksimalMencegah terjadinya kecelakaan selama pembiusanUntuk mendapatkan kondisi pembedahan yang ideal dengan tekhnik anestesi yang efektif dan efisien
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien.
Prosedur 1. Catat pada kolom atas Nomor Kamar Operasi, hari dan tanggal operasi, jam mulai dan selesai operasi, diagnose pra operasi dan tindakan operasi yang dilakukan
2. Catat pada kolom samping kanan atas nama dokter bedah, asisten bedah I dan II, perawat Scrub, perawat sirkuler, dan kelas dirawat.
3. Catat pada kolom pengkajian awal keadaan fungsi vital awal pada jam berapa meliputi tensi, nadi, respirasi, dan suhu tubuh.
4. Catat lembar foto rontgen yang ada, tanggal dan hasil rontgen tersebut.
5. Catat Ada tidaknya EKG pada tanggal dan hasil EKG6. Hal-hal lain yang belum tercantum bisa dicatat dibawahnya.7. Catat Pada kolom intra operatif yaitu posisi pasien selama
operasi, cairan preparasi yang digunakan, penggunaan alat
RSUDKAB. JOMBANG
MONITORING BEDAH SELAMA PEMBEDAHAN
No. Dokumen
5510/YANMED.KSM.ANS/PP 5
No.Revisi
02
Halaman1
/2/2
electro surgery dan suction pump dan Thermal Blanket.8. Gambarlah Pada kolom diagram preparasi skema preparasi yang
telah dilakukan.9. Catat alat-alat yang dipasang selama operasi meliputi, Drainage
(NGT) serta ukurannya, Urin cathether serta ukurannya, Traksi Cathether beserta ukurannya, IV Line beserta tempatnya, Tampon beserta tempat dan jumlahnya, dan Artheriline.
10. Catat alat yang ditanam saat operasi meliputi, Protesisi beserta ukurannya, Wire, Nail, Plate, Screw, dan Lensa beserta jumlahnya,
11. Catat jenis luka (bersih, terkontaminasi, infeksi) dan penutup luka yang di gunakan (Bethadine, Steriestrips, Sufratulle)
12. Catat jumlah perdarahan selama operasi, kejadian-kejadian penting selama operasi.
13. Tambahkan pada kolom Catatan jika ada hal yang lain yang belum tercantum.
14. Bubuhkan tanda tangan dokter Operator dan Perawat Scrub atau perawat Instrumen pada kolom yang telah disediakan.
Unit Terkait - OK IBS - OK IGD
RSUDKAB. JOMBANG
PEMBUATAN LAPORAN OPERASI
No. Dokumen
55 13/YANMED/ADM 55
No.Revisi
02
Halaman1
/1/2
SPO
Tanggal Terbit
01 September 2014vember 2H
DisahkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Pencatatan hal-hal dalam form rekamedis hasil dari tindakan operasi tersebut
Tujuan Untuk mendapatkan data yang lengkap dan akurat terhadap suatu hal mengenai tindakan operasi yang telah dilakukan.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien.
Prosedur 1. Cantumkan nomor RM pada kolom kanan atas Form laporan operasi atau tindakan operasi
2. Tulis Identitas pasien meliputi Nama Penderita, Tanggal Lahir Penderita, Dari Ruangan apa, Kelas berapa.
3. Cantumkan Pada kolom kiri atas nama dokter penanggung jawab bedah. Disampingnya dicatat nama operator-operator.
4. Cantumkan pada kolom kanan atas nama-nama perawat bedah dan juga perawat anestesi
5. Cantumkan pada kolom di bawah DPJP Bedah nama ahli anestesi dan jenis anestesi yang dilakukan.
6. Catat jaringan yang dilakukan eksisi atau insisi, dikirim untuk pemeriksaan Pathology Anathomy atau tidak.,
7. Catat juga nama macam jaringan yang dikirim apakah berupa cairan, jaringan atau bentuk lain-lain.
8. Cantumkan tanggal operasi dan nama tindakannya.
RSUDKAB. JOMBANG
PEMBUATAN LAPORAN OPERASI
No. Dokumen
5 55 13/YANMED/ADM
No.Revisi
02
Halaman1
2/2
9. Catat juga jam mulai dan selesai operasi.10. Catat diagnosis pra bedah dan diagnosis pasca bedah.11. Cantumkan Pada kolom tindakan pembedahan dicantumkan jenis
operasi (bersih, bersi tercemar, tercemar atau kotor)12. Catat jenis tindakan apakah emergency, eletktif atau poliklinik.13. Cantumkan klasifikasi operasia (kecil, sedang, besar, khusus,
canggi14. Catat juga Antibiotic pra operasi apakah diberikan atau tidak,
jenis antibiotic dan waktu pemberian.15. Catat Laporan operasi secara detail mulai dari insisi kulit sampai
luka tertutup kembali.16. Catat jumlah perdarahan saat operasi dan ada tidaknya Komplikasi17. Catat Bila ada konsultasi intra operatif pada kolom di bawah
laporan operasi.18. Bubuhkan tanda tangan dokter penanggung jawab operasi atau
DPJP. Dan dokter yang mengerjakan operasi tersebut.
Unit Terkait - IBS- OK IGD - ICU- HCU - IRNA
RSUDKAB. JOMBANG
PEMULIHAN PASCA ANESTESI
No. Dokumen
5515/YANMED.KSM.ANS/PP 5
No.Revisi
02
Halaman1
1/1
SPOTanggal Terbit
01 September 2014ember HG
DisahkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Pasien setelah dilakukan sedasi sedang dan dalam harus dijaga jalan napas tetap bebas dan pemberian oksigenasi sampai pasien sadar kembali.
Tujuan Supaya pasien aman atau selamat melewati masa pemulihan dari pembiusan dan sadar kembali.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien.
Prosedur 1. Monitor tanda tanda vital pasien tiap 5 menit selama anestesi berlangsung .
2. Teruskan monitoring ini sampai pasien memasuki masa pemulihan di ruang recovery room.
3. Jaga jalan napas tetap bebas sejak obat inhalasi atau obat anestesi intravena di stop pemberiannya.
4. Berikan Oksigenasi 100% sesaat sebelum pasien dipindahkan ke ruang pulih sadar.
5. Teruskan Tindakan ini selama di ruang recovery sampai sadar kembali dengan dimonitor tiap 10 menit meliputi semua tanda tanda vital dan SpO2.
6. Catat Waktu dimulai dan di akhirinya pemulihan dalam rekam medis pasien.
Unit Terkait - OK IBS- RR- OK IGD- ROI
RSUDKAB. JOMBANG
POST SEDASI (PEMULIHAN DAN DISCHARGE)
No. Dokumen
14/YANMED.KSM.ANS/PP
No.Revisi
02
Halaman1
1/2
SPOTanggal Terbit
01 September 2014vember
DisahkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Mengoptimalkan kondisi pasien pasca anestesi untuk dipindahkan ke ruangan perawatan
Tujuan 1. Menjaga jalan napas tetap bebas sampai pasien sadar dari bius.2. Memberikan oksigenasi yang baik agar tidak sampai terjadi
hipoksia karena pasien masih mengalami depresi pasca pemberian obat-obat anestesi.
3. Menjaga fungsi vital pasien dalam batas normal setelah pembedahan / anestesi berakhir.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien.
Prosedur 1. Kirim pasien ke kamar pulih sadar dengan pengamanan jalan napas sampai penderita sadar.
2. Berikan oksigenasi dengan oksigen masker 6 s/d 8 Lpm untuk pasien pasca bius umum atau sedasi dalam dan pemberian oksigen nasal canul/ nasal kateter 2 s/d 3 Lpm untuk pasca sedasi sedang atau bius regional.
3. Berikan analgetik dan sedatif sesuai dengan kondisi pasien.4. Pindahkan pasien ke ruangan atas perintah dokter spesialis
anastesi.5. Pindah ke bangsal bila telah memenuhi kriteria.6. Pindahkan pasien ke HCU/ICU dengan konsultasi sebelumnya
dengan dokter spesialis anestesi Bila pasien belum stabil atau belum memenuhi kriteria pemindahan pasien kebangsal rawatn inap.
RSUDKAB. JOMBANG
POST SEDASI (PEMULIHAN DAN DISCHARGE)
No. Dokumen
14/YANMED.KSM.ANS/PP 5
No.Revisi
02
Halaman1
2/2
Unit Terkait - Kamar Operasi IBS- Kamar Operasi IGD- RR- ROI/Edelways- Rawat inap- HCU- ICU Sentral
RSUDKAB. JOMBANG
PINDAH RUANGAN PASCA ANESTESI
No. Dokumen
18/YANMED/ADM
No.Revisi
02
Halaman1
/1/2
SPOTanggal Terbit
01 September 2014vember
DisahkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Adalah langkah langkah yang harus dilakukan ketika memindahkan pasien dari brancart dalam ke brancart luar
Tujuan Mencegah pasien terjatuh, atau terjadi komplikasi. Pada waktu pemindahan pasien di kamar operasi
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien.
Prosedur 1. Pindahkan pasien dan pastikan roda brancart dan meja operasi dalam keadaan terkunci.
2. Persilahkan Pasien pindah sendiri jika kesadaran penuh dan tanpa fraktur dengan syarat dalam pengawasan perawat
3. Pindahkan pasien minimal dengan 3 orang dalam pengawasan satu orang perawat.
4. Pindahkan pasien dengan hitungan, dan gerakan yang sama5. Pindahkan Pasien fraktur dengan fiksasi daerah fraktur6. Pindahkan Pasien setelah skor aldrette 10 7. Pindahkan Pasien setelah dilakukan evaluasi nyeri pasca anestesi
dengan hasil skor ringan (skor 1-3)8. Pindahkan Pasien pasca anestesi dengan regional anestesi SAB
dengan skor bromage dengan jumlah skor minimal 2.9. Pindahkan pasien dengan serah terima antara petugas RR dengan
petugas ruangan dengan ditulis tanggal dan jam pindah serta disetujui oleh dokter anestesi.
10. Bubuhkan tanda tangan dokter anestesi, petugas RR dan petugas ruangan pada kolom yang telah disediakan.
RSUDKAB. JOMBANG
PINDAH RUANGAN PASCA ANESTESI
No. Dokumen
18/YANMED/ADM
No.Revisi
02
Halaman1
/2/2
Unit Terkait - OK IBS- OK IGD- IRNA
RSUDKAB. JOMBANG
ASUHAN PASCA BEDAH
No. Dokumen
17/YANMED.KSK/PP
No.Revisi
02
Halaman1
1/1
SPO
Tanggal Terbit
01 Sptember 2014
DisahkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Meliputi asuhan medis dan keperawatan yang dibutuhkan oleh pasien pasca bedah
Tujuan Untuk keselamatan pasien yang baru saja menjalani pembedahan.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien.
Prosedur 1. Catat semua tindakan ini dalam lembar RM dengan judul verifikasi pasien post operasi.
2. Lengkapi pada kolom tengah atas tercantum yaitu identitas pasien dan tempat perawatan pasien.
3. Cantumkan diagnosis pasca bedah, jenis operasi, jenis anestesi, jam operasi dimulai dan selesai.
4. Catat lokasi tempat infuse dan drain dipasang, jumlah perdarahan selama di OK dan di RR, ada tidaknya jaringan PA yang diperiksakan,
5. Lengkapi berkas RM.6. Catat juga instruksi dokter bedah atau operator.7. Lakukan Serah terima antara perawat bedah dan perawat RR.
Unit Terkait - OK IBS- OK IGD- RR- ROI
RSUDKAB. JOMBANG
PERSIAPAN OBAT PRE- ANASTESI
No. Dokumen
02/YANMED.FAR/ADM
No.Revisi
02
Halaman1
/1/1
SPO Tanggal Terbit
01 September 2014vember
DisahkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Memberikan penjelasan kepada pasien dan atau keluarga tentang penyakit, tindakan operasi, dan resiko dari tindakan operasi
Tujuan Pasien dan keluarga mengerti perihal tindakan dan akibat dari tindakan,sehingga tidak ada salah faham
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien.
Prosedur 1. Laporkan kepada dr. jaga Anastesi tentang pasien yang akan dilakukan anastesi sedative sedang dan dalam, (pelaporan dilakukan oleh perawat ruangan).
2. Periksa pasien sebelum dilakukan tindakan anastesi sedative sedang dalam pemeriksaan dilakukan oleh dokter jaga anastesi.
3. Buat resep dan alat kesehatan sesuai rencana anastesi yang dilakukan oleh dokter jaga anastesi pre operasi.
4. Serahkan resep kebagian farmasi yang ditunjuk, yang dilakukan oleh perawat ruangan.
5. Bawalah obat dan alkes yang telah disiapkan menuju ruang tindakan anastesi.
6. Buatkan resep baru sesuai yang dibutuhkan Bila terjadi perubahan anastesi
Unit Terkait Semua Ruangan
RSUDKAB. JOMBANG
PENGGANTIAN SODA LIME (CO2 ASORBSABLE)
No. Dokumen
03/YANMED.KSM.ANS/PP
No.Revisi
02
Halaman1
1/1
SPOTanggal Terbit
01 September 2014vember 2
DisahkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Adalah cara penggantian maupun kapan butiran soda lime tersebut diganti pada mesin anastesi di RSUD Kabupaten Jombang
Tujuan 1. Untuk mengetahui kapan butiran soda lime tersebut waktunya diganti
2. Meminimalisir terjadi kesalahan dalam pembiusan terutama dalam proses penyerapan gas co2 pada mesin anastesi.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien.
Prosedur 1. Ketahui warna dasar dari soda lime tersebut sebelum digunakan dan sesudah digunakan bila warna dasar putih akan berubah kebiruan. Bila warna dasar warna merah akan berubah putih kekuningan
2. Buka tutup tabung soda lime dan lepaskan dari mesin anastesi. 3. Pakai sarung tangan disposable untuk membuang butiran soda
lime kemudian membersihkannya. 4. Masukkan butiran soda lime kedalam tabung (ada dua macam,
bisa warna merah atau warna putih)5. Lepaskan sarung tangan kemudian masukkan tabung kedalam
mesin anastesi dan tutup kembali tabung tersebut6. Beri lebel pada tabung yang berisi tulisan tanggal penggantian,
warna dasar butiran soda lime dan warna sesudah pemakaian Unit Terkait - OK IBS
- OK IGD
RSUDKAB. JOMBANG
PENULISAN STATUS ANESTESI
No. Dokumen
12/YANMED/ADM
No.Revisi
02
Halaman1
/1/2
SPOTanggal Terbit
01 September 2014vember
DisahkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Adalah langkah – langkah yang dilakukan oleh dokter anestesi maupun penata anestesi dan petugas ruang pulih sadar dalam mengisi status anestesi
Tujuan Memudahkan petugas anestesi dalam melakukan tindakan pembiusan dan apabila terjadi keadaan yang fatal akan memudahkan untuk melakukan penelusuran tentang kejadian tersebut.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien.
Prosedur 1. Siapkan status anestesi ditiap ruang perawatan2. Penulisan Status Anestesi dimulai pada saat preop visite atau
sebelum pasien dilakukan pembiusan sampai pasien selesai pembedahan, dan dilanjutkan di ruang pulih sadar sampai pasien keluar dari ruang bedah atau ruang lain yang memerlukan pembiusan ,yang perlu ditulis adalah :- Identitas pasien ( nama, umur ,nomor register, dll )- Diagnosa dan rencana tindakan- Evaluasi Pra Anestesi- Evaluasi Pra Induksi- Daftar tilik (cek list ) keselamatan pasien- Induksi- Monitoring Intra Anestesi- Monitoring Pasca Anestesi- Pesanan Pasca Anestesi
RSUDKAB. JOMBANG
PENULISAN STATUS ANESTESI
No. Dokumen
12/YANMED/ADM 5
No.Revisi
02
Halaman1
2/2
3. Penulis Status Anestesi adalah dokter anestesi, penata anestesi dan petugas ruang pulih sadar
4. Penanggung jawab penulisan status anestesi adalah dokter anestesi
Unit Terkait - R Bedah Sentral- R Operasi IGD- Ruangan lain yang melibatkan anestesi
RSUDKAB. JOMBANG
PENULISAN INFORMASI DAN PERSETUJUAN TINDAKAN ANESTESI
No. Dokumen
04/YANMED/ADM
No.Revisi
02
Halaman1
/1/2
SPO Tanggal Terbit
01 September 2014vember
DisahkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Adalah langkah – langkah yang dilakukan oleh dokter anestesi , penata anestesi dan petugas ruang perawatan dalam mengisi form Informasi dan persetujuan tindakan anestesi
Tujuan - Pasien dan keluarganya mengerti tindakan anestesi yang akan dilakukan dan resiko yang mungkin terjadi
- Dokter anestesi, penata dan perawat mengetahui bahwa pasien sudah mengerti tentang pembiusan dan resikonya
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien.
Prosedur 1. Siapkan form Informasi dan Persetujuan Tindakan Anestesi ditiap ruangan Perawatan
2. Setiap pasien yang akan dilakukan pembiusan, sehari sebelumnya ( kecuali darurat ) harus diberikan informasi tindakan anestesi oleh petugas ruangan dengan cara petugas tersebut memberikan form tersebut kepada pasien atau keluarganya untuk dibaca dan dimengerti.
3. Selesai membaca, pasien dan keluarganya menandatangani form yang telah disediakan ,apabila kurang jelas pasien dan keluarganya disarankan oleh petugas ruangan untuk menanyakan langsung pada waktu petugas ruangan berkonsultasi ke dokter anestesi ( bertanya dan berdiskusi dengan dokter anestesi )
4. Petugas ruangan mengisi form persetujuan tindakan anestesi dan menandatangani padakolom saksi pihak rumah sakit.
5. Apabila semua sudah jelas maka semua yang terkait harus mengisi dan menandatangani form yang ada.
RSUDKAB. JOMBANG
PENULISAN INFORMASI DAN PERSETUJUAN TINDAKAN ANESTESI
No. Dokumen
04/YANMED/ADM
No.Revisi
02
Halaman1
2/2
Unit Terkait - R Bedah Sentral- R Operasi IGD- Ruangan lain yang melibatkan anestesi
RSUDKAB. JOMBANG
PENULISAN CEKLIST VERIFIKASI PRE OPERASI
No. Dokumen
05/YANMED/ADM
No.Revisi
02
Halaman1
1/1
SPOTanggal Terbit
01 September 2014vember
DisahkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Adalah langkah – langkah yang dilakukan oleh petugas ruang perawatan dalam menuliskan form ceklist verifiksi pre operasi.
Tujuan - Agar kelengkapan dari persiapan pasien operasi tidak ada yang terlewat
- Dokter dan perawat mudah melakukan pengecekan kelengkapan persiapan operasi.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien.
Prosedur 1. Siapkan form ceklist verifikasi pre operasi ditiap ruangan Perawatan
2. Petugas ruang perawatan menuliskan data yg ada di status pasien pada ceklist tersebut kemudian memberikan tanda tangan.
3. Apabila pada status pasien tidak ada data maka pada ceklist juga disebutkan tidak ada data
4. Petugas ruangan menyerahkan form ceklist kepada perawat bedah pada waktu serah terima pasien kemudian keduanya menandatangani pada kolom yang sudah disediakan
5. Pada waktu menandatangani , kedua petugas harus tau kondisi pasien dan isi dari status pasien tersebut
Unit Terkait - R Bedah Sentral- R Operasi IGD- Ruangan lain yang melibatkan anestesi dan pembedahan
PENULISAN CEKLIST VERIFIKASI POST OPERASI
RSUDKAB. JOMBANG
No. Dokumen
16/YANMED/ADM
No.Revisi
02
Halaman1
/1/1
SPO Tanggal Terbit
01 September 2014vember
DisahkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Adalah langkah – langkah yang dilakukan oleh petugas kamar bedah dan ruang pulih sadar dalam menuliskan form ceklist verifiksi post operasi.
Tujuan - Agar kelengkapan dari persiapan pasien operasi tidak ada yang terlewat
- Dokter dan perawat mudah melakukan pengecekan kondisi pasien post operasi tersebut
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien.
Prosedur 1. Siapkan form ceklist verifikasi post operasi diruang pembedahan atau kamar operasi.
2. Setelah operasi petugas ruang bedah menuliskan data yg ada pada ceklist tersebut kemudian memberikan tanda tangan.
3. Petugas / perawat ruang pulih sadar memberikan tandatangan pada kolom penerimaan sekaligus memeriksa kondisi pasien.
4. Pada waktu serah terima dengan perawat ruangan , perawat RR menandatangani pada kolom penyerahan dan perawat Ruangan menandatangani pada kolom penerimaan sekaligus memeriksa kondisi pasien dan kelengkapan status pasien
5. Pada waktu menandatangani , kedua petugas harus tau kondisi pasien dan isi dari status pasien tersebut
Unit Terkait - R Bedah Sentral- R Operasi IGD- Ruangan lain yang melibatkan anestesi dan pembedahan
RSUDKAB. JOMBANG
PENULISAN CEKLIST KESELAMATAN PASIEN OPERASI
No. Dokumen5 06/KPRS/ADM
No.Revisi
02
Halaman1
/1/1
SPO Tanggal Terbit
01 September 2014vember
DisahkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Adalah langkah – langkah yang dilakukan oleh petugas kamar bedah dalam menuliskan form ceklist keselamatan pasien operasi.
Tujuan - Agar kelengkapan dari persiapan pasien operasi tidak ada yang terlewat
- Dokter dan perawat mudah melakukan pengecekan kondisi pasien menjelang pembiusan , sebelum operasi maupun sesudah operasi.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien.
Prosedur 1. Siapkan form ceklist keselamatan pasien operasi diruang pembedahan atau kamar operasi.
2. Sebelum pembiusan petugas Omloop / perawat sirkuler membacakan form Sign In dan mengisinya pada kolom yang sudah disediakan
3. Sebelum dilakukan incisi , petugas Omloop / perawat sirkuler membacakan form Time Out dan direspon oleh seluruh petugas yang terlibat dalam operasi tersebut , kemudian menuliskan pada kolom yang sudah disediakan
4. Sebelum melakukan penutupan lapisan kulit, petugas Omloop / perawat sirkuler membacakan form Sign Out kemudian menuliskan pada kolom yang sudah disediakan
5. Dokter anestesi , dokter bedah maupun perawat bedah menandatangani pada kolom masing-masing.
6. Pada waktu menandatangani , semua petugas harus tau kondisi pasien dan isi dari status pasien tersebut
Unit Terkait - R Bedah Sentral- R Operasi IGD
RSUDKAB. JOMBANG
PENANDAAN IDENTIFIKASI LOKASI OPERASI
No. Dokumen
19/YANMED.KSM.ANS/ADM
No.Revisi
02
Halaman1
/1/2
SPO
Tanggal Terbit
01 September 2014vember
DisahkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Suatu proses pembuatan tanda lokasi operasi yang dilakukan oleh dokter operator sebelum dilakukan tindakan operasi yang melibatkan pasien
Tujuan Mencegah terjadinya salah sisi atau salah lokasi operasi
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien.
Prosedur 1) Penandaan dilakukan pada kasus khususnya dengan dua sisi(laterality), multipel struktur (jari tangan, jari kaki, lesi),atau multipel level (tulang belakang)
2) Penandaan dengan menggunakan tanda Panah ( ) dan dituliskan “ Ya “ menuju kearah yang akan dilakukan tindakan operasi
3) Waktu dan tempat penandaan :a) Pasien Rawat Inap : dilakukan di ruang rawat inap,IGD,
sebelum pasien di kirim ke kamar operasi atau diruang Timbang terima IBS.
b) Pasien One Day Care dan Lokal Anestesi : dilakukan di ruang penerimaan/ ruang persiapan pasien paling lambat 1 jam sebelum tindakan operasi
c) Penandaan dilakukan sebelum pasien dilakukan induksi anestesi,
d) Semua pasien yang akan dilakukan tindakan operasi, penandaan wajib dilakukan pada formulir penandaan lokasi operasi yang ditanda tangani oleh pasien atau keluarga/Orang tua pasien dengan menggunakan tanda panah dan tulisan “ya”, dengan tinta yang tidak mudah luntur
RSUDKAB. JOMBANG
PENANDAAN IDENTIFIKASI LOKASI OPERASI
No. Dokumen
19/KPRS/ADM 9
No.Revisi
02
Halaman1
/2/2
Prosedur 4) Pada waktu melakukan penandaan Perlu melibatkan pasien ( menanyakan kepada pasien bagian tubuh manakah yang akan dilakukan operasi ), dan menandatangani formulir penandaan lokasi operasi
5) Untuk Pasien anak dan pasien yang tidak kooperatif, penandaan Lokasi operasi harus melibatkan orang tua/wali sahnya, dan menandatangani formulir penandaan lokasi operasi
6) Bahan penandaan yang digunakan Tak mudah luntur terkena air dengan menggunakan spidol khusus skin marker
7) Pengecualian penandaan a) Tindakan operasi gigi, penandaan dilakukan pada dental
chard/foto gigib) Neonatus/ bayi Prematurec) Pasien dengan fraktur/cedera extremitas pada satu sisi, atau
dua sisi dan dipasang spalk/gips,daerah yang fraktur/cedera penandaan dilakukan di spalk/gips, menggunakan spidol warna hitam, dengan menggunakan tanda panah.
Unit Terkait - IGD- Seluruh Ruangan Rawat Inap- ICU - IBS- Kamar operasi IGD
RSUDKAB. JOMBANG
CUCI TANGAN SEBELUM PEMBEDAHAN MENGGUNAKAN LARUTAN BERBASIS ALKOHOL
No. Dokumen11/PPIRS/ADM
No.Revisi02
Halaman1/1/2
SPO
Tanggal Terbit
1 September 2014
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Adalah teknik melakukan cuci tangan sebelum melakukan tindakan pembedahan di kamar operasi dengan menggunakan Larutan berbasis Alkohol yang dilakukan setelah cuci tangan dengan menggunakan clorhexidine 4% dengan prosedur tertentu agar tangan dan lengan bagian bawah bebas dari mikroorganisme
Tujuan 1. Mencegah terjadinya Infeksi Luka Operasi 2. Untuk menghilangkan kotoran dari kulit secara mekanis dan
mengurangi jumlah mikrorganisme sementara (transient) sehingga dapat mencegah dipindahkannya agen atau kuman penyebab infeksi melalui tangan.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien. dan 2
Prosedur 1. Lakukan secara berurutan:- Lepas semua perhiasan di tangan- Gulung lengan baju > 2 inchi diatas siku
2. Ambil ± 5 ml handrub berbasis alkohol pada cekungan telapak tangan kiri
3. Gosokkan jari tangan kanan dalam handrub di tangan kiri untuk dekontaminasi bagian bawah kuku ( dalam waktu 5 detik )
4. Gosok handrub pada tangan kanan sampai dengan siku, pastikan seluruh area kulit tergosok dengan gerakan memutari lengan bawah sampai dengan handrub betul betul kering ( dalam waktu 15 detik )
5. Ambil ± 5 ml handrub berbasis alkohol pada cekungan telapak tangan kanan
m Formularium 2010 dat dipasaran, harga obat t
RSUDKAB. JOMBANG
CUCI TANGAN SEBELUM PEMBEDAHAN MENGGUNAKAN LARUTAN BERBASIS ALKOHOL
No. Dokumen11/PPIRS/ADM
No.Revisi02
Halaman1/2/2
Prosedur 6. Gosokkan jari tangan kiri dalam handrub di tangan kanan untuk dekontaminasi bagian bawah kuku ( dalam waktu 5 detik )
7. Gosok handrub pada tangan kiri sampai dengan siku, pastikan seluruh area kulit tergosok dengan gerakan memutari lengan bawah sampai dengan handrub betul betul kering ( dalam waktu 15 detik )
8. Hadapkan kedua telapak tangan sambil gerakkan berputar kearah dalam/kearah ibu jari ( dalam waktu 20-30 detik )
9. Telapak kanan diatas punggung tangan kiri dan jari-jari tangan kanan berada disela-sela jari tangan kiri sambil digosokkan kearah luar dan sebaliknya ( dalam waktu 20-30 detik )
10. Posisi tangan kembali menghadap dan jari-jari kedua telapak tangan saling bersilang disela-sela jari sambil digosokkan kearah luar ( dalam waktu 20-30 detik )
11. Telapak tangan tetap berhadapan , jari-jari kedua telapak saling mengunci jari masing-masing dan digosok-gosokkan (gerakan ini untuk membersihkan punggung ujung Jari ) ( dalam waktu 20-30 detik )
12. Genggam ibu jari tangan kiri dengan kelima jari tangan kanan dan digosok-gosokkan dengan gerakan putaran, begitu juga sebaliknya ibu jari kanan. ( dalam waktu 20-30 detik )
13. Posisi tangan menggenggam pergelangan tangan dan digerakkan memutar hingga siku masing-masing tangan secara bergantian
14. Guyur dengan menggunakan air mengalir dengan sekali guyur mulai ujung jari sampai siku ( dalam waktu 20-30 detik )F
15. Posisikan tangan lebih tinggi dan siku.
Ketentuan Tambahan1. Pastikan kuku tangan anda pendek2. Cuci tangan ulang bila setelah cuci tangan, tangan kita
menyentuh kontaminan3. Cuci tangan bukan berarti tangan anda steril4. Lanjutkan dengan memakai jas operasi dan sarung tangan steri
dipasaran, harga obat tUnit Terkait PPI-RS
RSUDKAB. JOMBANG
CUCI TANGAN SEBELUM PEMBEDAHAN DENGAN MENGGUNAKAN CLORHEXIDINE 4%
No. Dokumen12/PPIRS/ADM
No.Revisi02
Halaman1/1/2
SPO
Tanggal Terbit
1 September 2014
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Adalah teknik melakukan cuci tangan sebelum melakukan tindakan pembedahan di kamar operasi dengan menggunakan sabun antiseptic dibawah air mengalir dengan prosedur tertentu agar tangan dan lengan bagian bawah bebas dari mikroorganisme
Tujuan 1.Mencegah terjadinya Infeksi Luka Operasi 2. Untuk menghilangkan kotoran dari kulit secara mekanis dan
mengurangi jumlah mikrorganisme sementara (transient) sehingga dapat mencegah dipindahkannya agen atau kuman penyebab infeksi melalui tangan.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien. nama ge
Prosedur 1. Lakukan secara berurutan:- Lepas semua perhiasan di tangan- Gulung lengan baju > 2 inchi diatas siku- Buka Kran - Alirkan air kran dan jangan ditutup sampai selesai melakukan
cuci tangan- Basahi jari-jari hingga siku - Cucitangan dengan sabun antiseptic golongan Chlorhexidine
4% dan air mengalir dilakukan dalam waktu 3 sampai 5 menit.
2. a. Bila memakai sikat kuku, buka sikat kuku steril, kemudian sikat kuku secara bergantian sisi kanan dan kiri b. Bila tidak memakai sikat kuku, langsung pada point ke-3
3. Ambil ± 5 ml Cairan clorhexidine 4% pada cekungan telapak tangan kirimularium 2010 dan usulan obat baru
RSUDKAB. JOMBANG
CUCI TANGAN SEBELUM PEMBEDAHAN DENGAN MENGGUNAKAN CLORHEXIDINE 4%
No. Dokumen12/PPIRS/ADM
No.Revisi02
Halaman1/2/3
Prosedur 4. Gosokkan jari tangan kanan dalam Cairan clorhexidine 4% di tangan kiri untuk dekontaminasi bagian bawah kuku ( dalam waktu 5 detik )
5. Gosok Cairan clorhexidine 4% pada tangan kanan sampai dengan siku, pastikan seluruh area kulit tergosok dengan gerakan memutari lengan bawah ( dalam waktu 15 detik )
6. Ambil ± 5 ml Cairan clorhexidine 4% berbasis pada cekungan telapak tangan kanan
7. Gosokkan jari tangan kiri dalam Cairan clorhexidine 4% di tangan kanan untuk dekontaminasi bagian bawah kuku ( dalam waktu 5 detik )
8. Gosok Cairan clorhexidine 4% pada tangan kiri sampai dengan siku, pastikan seluruh area kulit tergosok dengan gerakan memutari lengan bawah ( dalam waktu 15 detik )
9. Hadapkan kedua telapak tangan sambil gerakkan berputar kearah dalam/kearah ibu jari (dalam waktu 20-30 detik )
10. Telapak kanan diatas punggung tangan kiri dan jari-jari tangan kanan berada disela-sela jari tangan kiri sambil digosokkan kearah luar dan sebaliknya (dalam waktu 20-30 detik )
11. Posisi tangan kembali menghadap dan jari-jari kedua telapak tangan saling bersilang disela-sela jari sambil digosokkan kearah luar (dalam waktu 20-30 detik )
12. Telapak tangan tetap berhadapan , jari-jari kedua telapak saling mengunci jari masing-masing dan digosok-gosokkan (gerakan ini untuk membersihkan punggung ujung Jari ) (dalam waktu 20-30 detik )
RSUDKAB. JOMBANG
CUCI TANGAN SEBELUM PEMBEDAHAN DENGAN MENGGUNAKAN CLORHEXIDINE 4%
No. Dokumen12/PPIRS/ADM
No.Revisi02
Halaman1/3/3
Prosedur 13. Genggam ibu jari tangan kiri dengan kelima jari tangan kanan dan digosok-gosokkan dengan gerakan putaran, begitu juga sebaliknya ibu jari kanan. (dalam waktu 20-30 detik )
14. Posisi tangan menggenggam pergelangan tangan dan digerakkan memutar hingga siku masing-masing tangan secara bergantian (dalam waktu 20-30 detik )
15. Guyur dengan menggunakan air mengalir dengan sekali guyur mulai ujung jari sampai siku
16. Tutup kran dengan menggunakan siku17. Posisikan tangan lebih tinggi dan siku, agar air jatuh kearah
siku.18. Keringkan tangan dengan handuk kecil /wash lap steril
Ketentuan Tambahan
1. Pastikan kuku tangan anda pendek2. Cuci tangan ulang bila setelah cuci tangan, tangan kita
menyentuh kontaminan3. Cuci tangan bukan berarti tangan anda steril4. Lanjutkan dengan memakai jas operasi dan sarung tangan sterila
obat tUnit Terkait PPI-RS
RSUDKAB. JOMBANG
TIMBANG TERIMA PASIENDI KAMAR OPERASI
No. Dokumen113/YANMED/ADM
No.Revisi02
Halaman1/1/1
SPO
Tanggal Terbit
1 September 2014
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Adalah langkah – langkah yang harus dilaksanakan pada saat pasien yang akan dilakukan tindakan operasi tiba dikamar operasi
Tujuan Menghindari kesalahan identitas pasien, diagnosa, salah sisi, salah / tertukar hasil pemeriksaan penunjang dan kehilangan barang pasien.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien. nama Fo
Prosedur 1.Timbang terima dilakukan di ruang penerimaan pasien.2. Perawat kamar bedah menanyakan kepada perawat ruangan pasien
tentang : - Nama pasien- Nomer Register- Ruang- Diagnosa- dll
3. Perawat pengantar pasien menyerahkan status pasien kepada perawat kamar operasi kemudian bersama – sama meneliti lembar cek list persiapan operasi (lembar terlampir).
4. Bila sudah sesuai perawat kamar operasi menandatangani lembar cek list yang sudah ditandatangani oleh perawat pengantar pasien.
5. Pasien dipindahkan dari brankart ruangan ke brankart dalam kamar operasi.
6. Timbang terima pasien dilakukan oleh tim operasi (perawat anesthesia,Perawat Bedah).
7. Timbang terima pasien post operasi dengan RR dilakukan oleh perawat anesthesia.
pasaran, harga obat tUnit Terkait 1. Rawat Inap
2. Rawat Jalan3. IGD
RSUDKAB. JOMBANG
PERSIAPAN KAMAR OPERASI
No. Dokumen114/YANMED/ADM
No.Revisi02
Halaman1/1/1
SPOTanggal Terbit
1 September 2014
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Persiapan kamar operasi adalah upaya persiapan dengan cara meletakkan alat-alat di kamar operasi sesuai tempatnya yang akan membantu lancarnya operasi
Tujuan Untuk memudahkan dalam pelaksanaan pembedahan
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien.
Prosedur 1. Kamar operasi disiapkan sesuai jenis kasus pasien (umur, jenis kelamin, diagnosa, rencana pembedahan). Meja operasi sudah ditata/dibersihkan dengan rapi.
2. Lakukan pengecekan pada lampu operasi, suction, diathermi, alat-alat anastesi, monitor, dll. Keadaan siap pakai.
3. Alat-alat/instrument disesuaikan dengan kebutuhannya dan diletakkan pada tempatnya sesuai dengan jenis operasinya.
4. Setelah semua siap, pasien dipanggil ke ruang operasi untuk disiapkan di meja operasi
5. Pengaturan kamar operasi di bawah tanggung jawab perawat jaga1. Usulan obat dari SMF berdasarkan obat yang digunakan
dalam Formularium 2010 dan usulan obat harga obat tUnit Terkait Tidak ada
RSUDKAB. JOMBANG
ONE DAY CARE SURGERY
No. Dokumen115/YANMED/ADM
No.Revisi02
Halaman1/1/1
SPO
Tanggal Terbit
1 September 2014
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Day care surgery adalah suatu tindakan pembedahan yang dilakukan di kamar operasi, tanpa memerlukan rawat inap.
Tujuan Pasien mendapatkan pelayanan yang cepat dan tepat
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien.Fnama ge
Prosedur 1. Perawat kamar operasi menyiapkan alat-alat yang diperlukan dan menghubungi team operasi (Asisten, instrument, dokter anestesi dan perawat anestesi)
2. Perawat kamar operasi memanggil pasien dari IRD/instalasi rawat jalan yang diantar oleh petugas yang bersangkutan
3. Petugas IRD/ instalasi rawat jalan melakukan serah terima dengan perawat kamar operasi sesuai dengan SPO Penerimaan Pasien di Kamar Operasi
4. Pasien ditidurkan diatas meja operasi5. Setelah semua siap, kemudian pasien dilakukan tindakan sesuai
dengan diagnosanya.6. Selesai dilakukan tindakan, pasien diobservasi (Kesadaran, tensi,
nadi, pernapasan, keadaan luka operasi, keluhan)7. Apabila pasien di kamar operasi tidak ada keluhan dan layak
dipulangkan sesuai dengan hasil observasi, perawat recovery room kamar operasi memanggil petugas ruangan asal / instalasi rawat jalan dan melakukan serah terima pasien.
8. Bila ada keluhan dan memerlukan rawat inap, untuk penjemputan pasien dilakukan sesuai SPO Serah Terima Pasien dari Kamar Operasi menuju ruang rawat inap
Unit Terkait Tidak ada
RSUDKAB. JOMBANG
SERAH TERIMA PASIEN DARI KAMAR OPERASI
No. Dokumen116/YANMED/ADM
No.Revisi02
Halaman1/1/1
SPOTanggal Terbit
1 September 2014
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Serah terima pasien dari kamar operasi adalah proses pengalihan pasien dari petugas kamar operasi Recovery Room ke petugas ruangan dengan jelas dan tercatat.
Tujuan Untuk mencegah terjadinya kekeliruan pasien dan pemberian therapy setelah operasi
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien.F
Prosedur 1. Hubungi petugas rawat inap/ruangan2. Lakukan serah terima secara teliti sesuai dengan formulir dan
meliputi:2.1 Sesuai dengan komunikasi efektif menggunakan tekhnik
SBAR2.2 Keadaan umum pasien, vital sign, episode pasca bedah2.3 Instruksi pasca bedah2.4 Hal-hal yang harus diperhatikan (monitor)2.5 Laporan pembedahan2.6 Perlengkapan yang harus dibawa, misalnya darah dan lain-
lain3. Bila pasien masuk ruang ICU, pasien langsung diantar ke ruang
ICU oleh perawat kamar operasi dan bersama perawat ICU dan diserah terimakan
F harga obat tUnit Terkait 1. IRNA
2. ICU3. IBS
RSUDKAB. JOMBANG
PEMELIHARAAN ALAT DI KAMAR OPERASI
No. Dokumen150/PENOMED/IPS/ADM
No.Revisi02
Halaman1/1/2
SPO
Tanggal Terbit
1 September 201410 November
2HGG01
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Pemeliharaan alat di kamar operasi adalah suatu proses melakukan perawatan semua alat di kamar operasi
Tujuan 1. Agar alat-alat yang digunakan saat operasi siap pakai2. Menghindari kerusakan alat
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien.Formular
Prosedur 1. Pemeliharaan Kamar Operasi1.1 Koordinasikan dengan bagian sarana untuk General ceck up
sesuai dengan SPO Pemeliharaan Alat Medis dan Non Medis 1.2 Dalam kondisi normal sebaiknya AC hanya dihidupkan satu
saja secara bergilir dengan suhu 220C1.3 Dalam kondisi ada tindakan operasi, AC dihidupkan sesuai
dengan kebutuhan ruangan dengan suhu paling rendah 180C1.4 Sehabis pembedahan fungsi AC diturunkan
2. Pemeliharaan Lampu Operasi2.1 Pastikan setiap lampu sudah dilengkapi dengan travo2.2 Hidupkan lampu setiap akan dipakai untuk pembedahan2.3 Bersihkan lampu setiap kali akan dipakai2.4 Bila ada lampu mati, buram, atau tangkai lampu tidak bisa
diputar/belokan segera lapor ke bagian sarana untuk dilakukan perbaikan atau pergantian sesuai dengan SPO Alur Laporan Kerusakan dari bagian-bagian
3. Pemeliharaan mesin anestesi.Selesai dipakai sumber gas (O2, N20) dilepas.Kemudian selang aliran gas digulung dan digantung pada belakang mesin anestesi/tempatnyaUsulan obat dari SMF berdasarkan odipasaran, harga obat t
RSUDKAB. JOMBANG
PEMELIHARAAN ALAT DI KAMAR OPERASI
No. Dokumen150/PENOMED/IPS/ADM
No.Revisi02
Halaman1/2/2
Prosedur 3.1 Sirkuit/urogated dilepaskan, kemudian dibersihkan/dicuci dan dikeringkan. Bila ada pasien yang terinfeksi/menular, sirkuitnya direndam dulu dengan cairan baycline selama 10-15 menit, baru dicuci dan dikeringkan
3.4 Untuk CO2 Absorben, sodaline diganti tiap minggu atau bila warnanya sudah berubah
3.5 Dilakukan pembersihan/cek up setiap seminggu sekali dan ditulis dalam Buku pemeliharaan
F2. Usulan obat dari SMF b
Unit Terkait IPSRS
RSUDKAB. JOMBANG
PENJADWALAN OPERASI, PENUNDAAN ATAU PENAMBAHAN PASIEN PADA JADWAL OPERASI YANG
SUDAH ADA
No. Dokumen117/YANMED/ADM
No.Revisi02
Halaman1/1/1
SPO
Tanggal Terbit
1 September 2014
10 November 2HG
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Penjadwalan operasi, penundaan atau penambahan pasien pada jadwal operasi yang sudah ada adalah suatu penjadwalan operasi penundaan atau penambahan operasi yang dilakukan sehari sebelum operasi atau pada hari yang bersangkutan.
Tujuan Untuk memudahkan petugas mengatur persiapan operasi
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien.Formular
Prosedur 1. Petugas kamar operasi menerima pesanan pertelepon dari perawat IRD, Ruangan, kamar bersalin atau operator yang bersangkutan dengan menulis tanggal, jam, nama pasien, umur, operator tindakan yang akan dilakukan
2. Petugas kamar operasi menulis pada papan penjadwalan operasi,
3. Pada hari yang ditentukan, persiapan dari semua team operasi (Asisten, instrument, dokter anestesi dan perawat anestesi)
4. Bila terjadi penundaan jadwal, petugas timbang terima menghubungi kembali team operasi bahwa operasi ditunda sesuai dengan alasan yang diberikan.
5. Bila ada penambahan operasi dan saat bersangkutan ada operasi, petugas Timbang terima memberitahukan kepada dokter anestesi, menghubungi team dan menyiapkan persiapan operasi serta menulis pada papan penjadwalan operasi
Unit Terkait 1. IRD2. IRNA
RSUDKAB. JOMBANG
PEMELIHARAAN INSTRUMEN OPERASI
No. Dokumen19/YANMED.KSM.ANS/ADM
No.Revisi02
Halaman1/1/1
SPO
Tanggal Terbit
1 September 2014
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Adalah langkah-langkah yang harus dilakukan memelihara alat-alat instrumen operasi
Tujuan Alat terpelihara dan dapat digunakan setiap waktu
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien.Formular
Prosedur 1. Dilakukan setiap kali selesai operasi.2. Pengecekan setiap minggu sekali.3. Disesuaikan dengan buku instrumen yang ada.4. Kelengkapan set tromol instrumen diperiksa dengan cermat dan
teliti.5. Apabila ada alat instrumen yang rusak dan tidak layak pakai maka
segera dilakukan penggantian.6. Apabila sudah tidak ada maka bersamaan dengan rencana
kebutuhan tahunan perlu di usahakan.7. Rencana kebutuhan diajukan setiap satu tahun sekali.F
3. Usulan obat dari SMF berdasarkan obat yang digunakan dalam Formularium 2010 dan usulan obataran, harga obat t
Unit Terkait CSSD
RSUDKAB. JOMBANG
PELAPORAN PEMAKAIAN OBAT DAN ALKES BEDAH DAN ANESTESI
No. Dokumen51/PENMED.FAR/ADM
No.Revisi02
Halaman1/1/1
SPO
Tanggal Terbit
1 September 2014
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Pelaporan pemakaian obat dan alkes bedah dan anestesi adalah suatu tindakan mencatat obat, alkes dan anestesi yang dipakai penderita saat operasi
Tujuan Untuk memenuhi kebutuhan stok kamar operasi
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien.Formul
Prosedur 1. Petugas kamar operasi/om loop mencatat pemakaian obat, alkes dan anestesi pada kertas resep buram, khusus untuk anestesi dilihat juga pada Formulir Pemakaian Obat Anestesi
2. Mencatat pada Buku Salinan Resep 3. Bila pasien menggunakan obat anestesi jenis
narkotika/psikotropika dimintakan Formulir Resep asli pada dokter anestesi
4. Mengecek kembali jumlah pemakaian sebelum dibawa ke bagian obat/farmasi
5. Pemakaian obat, alkes dan anestesi dibawa oleh petugas kamar operasi ke farmasi
6. Setelah obat dan alkes dibawa oleh petugas obat, petugas kamar operasi mengecek kembali di bagian obat/farmasi serta kwitansinya
7. Petugas kamar operasi kemudian mengembalikan pemakaian obat, alkes dan anestesi pada tempatnya dan menulis pada salinan resep.
8. Apabila ada obat yang tidak ada atau kurang, ditulis pada Buku Salinan Resep, Formulir Laporan Operasi dalam Rekam Medis Pasien Rawat Inap dan dioperkan pada petugas berikutnya.
Unit Terkait 1.
RSUDKAB. JOMBANG
MENYIAPKAN BAHAN PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI, KULTUR, DAN LABORATORIUM
No. Dokumen28/YANMED.PK/ADM
No.Revisi02
Halaman1/1/1
SPO
Tanggal Terbit
1 September 2014
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Menyiapkan bahan pemeriksaan adalah bahan/spesiment/jaringan, memberi etiket dan surat pengantar.
Tujuan 1. Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk menyiapkan bahan pemeriksaan
2. Agar tidak terjadi kekeliruan pada bahan pemeriksaan antar penderita
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien.Formul F
Prosedur 1. Siapkan dan isi Formulir Permintaan Pemeriksaan Patologi Anatomi,Laboratorium, dan kultur,
2. Formulir Permintaan Pemeriksan Patologi Anatomi,Laboratorium, dan kultur diisi oleh operator dan ditandatangani
3. Masukkan jaringan yang akan diperiksa ke dalam botol/kantong plastik/Spuit yang bersih/steril dan berikan etiket pada tempat bahan tersebut.
4. Bila diperlukan, beri cairan fixasi sesuai dengan penggunaan, banyaknya cairan adalah 3 kali besarnya jaringan
5. Menyerahkan bahan pemeriksaan kepada bagian Laboratorium .6. Catat setiap penyerahan atau pengiriman dalam Buku Ekspedisi
Unit Terkait 1. IRNA2. Laboratorium Patologi anatomi
RSUDKAB. JOMBANG
KONSULTASI PASIEN YANG SEDANG DIOPERASI
No. Dokumen118/YANMED/ADM
No.Revisi02
Halaman1/1/1
SPO
Tanggal Terbit
1 September 2014
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Konsultasi pasien yang sedang dioperasi adalah konsultasi kepada teman sejawat yang lain saat operasi berlangsung untuk menentukan keputusan yang akan diambil saat operasi (konsultasi diatas meja operasi). Hal ini dilakukan apabila ada kesulitan atau ada kelainan bidang lain yang berhubungan dengan operasi utama.
Tujuan Supaya pasien mendapatkan penanganan/operasi dari petugas yang professional
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien For
Prosedur 1. Operator menyampaikan bahwasannya harus konsultasi kepada sejawat saat operasi sedang berlangsung.
2. Perawat sirkulasi /on loop melaporkan kepada konsultan/spesialis yang ditunjuk oleh operator.
3. Sampaikan hasil jawaban konsul ke operator4. Menghubungi team konsultan5. Menyiapkan keperluan operasi dokter konsultan6. Tunggu sampai team konsultan datangerang
Unit Terkait 2.
RSUDKAB. JOMBANG
MENANGGALKAN JAS OPERASI DAN SARUNG TANGAN
No. Dokumen119/YANMED/ADM
No.Revisi02
Halaman1/1/1
SPO
Tanggal Terbit
1 September 2014
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Meninggalkan jas dan sarung tangan adalah melepaskan jas operasi dan sarung tangan setelah selesai operasi
Tujuan Memudahkan tim bedah untuk melepaskan jas operasi dan sarung tangan.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien For
Prosedur 1. Lepaskan tali-tali jas operasi dari arah belakang tubuh anggota tim bedah oleh perawat om loop/sirkulasi
2. Tarik jas dari arah depan oleh perawat sirkulasi/dilepaskan sendiri.
3. Cuci terlebih dahulu sarung tangan dengan cairan desinfektan sebelum dilepas pada kran cuci tangan.
4. Lepaskan sarung tangan5. Jas dan sarung tangan yang sudah lepas diletakkan pada tempat
keranjang linen kotorF4. Usulan obat dari SMF berdasarkan obat yang digunakan dala
Unit Terkait 3.
RSUDKAB. JOMBANG
MENYIMPAN ALAT BARU SELESAI DISTERILISASI DI IBS
No. Dokumen64/PENOMED.CSSD/ADM
No.Revisi02
Halaman1/1/1
SPO
Tanggal Terbit
1 September 2014
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Teknik penyimpanan instrumen/ alat yang baru selesai disterilisasi kedalam tempatnya
Tujuan 1. Untuk menjaga sterilitas instrument/alat2. Memudahkan dalam pengambilan instrument sebelum operasi
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien nama gen
Prosedur 1. Setelah instrument selesai di sterilkan, kemudian di cek nama alatnya,
2. Alat/Instrument di letakkan di tempatnya berdasarkan berat/ besarnya, jenis bahannya
3. Alat yang paling berat/ besar di letakkan di paling bawah, alat plastik/karet diletakkan paling atasbat dipasaran, harga obat t
Unit Terkait CSSD
RSUDKAB. JOMBANG
PELAKSANAAN ANESTESI PADA PASIEN MENULAR BERBAHAYA
No. Dokumen20/YANMED.KSM.ANS/ADM
No.Revisi02
Halaman1/1/1
SPO
Tanggal Terbit
1 September 2014
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Merupakan tindakan anestesi pada pasien menular berbahaya untuk meminimalkan penularan terhadap petugas di kamar operasi.
Tujuan Menjaga agar petugas anestesi dan alat anestesi yang ada di kamar operasi terhindar dari penularan dan tidak terkontaminasi terhadap pasien berikutnya.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien nama Fo
Prosedur 1. Semua petugas anestesi memakai baju dan alat proteksi diri.2. Sistem gas buang anestesi harus berfungsi baik.3. Disiapkan tempat buang / kantong plastik untuk bekas alat-alat
dispossable anestesi. 4. Hindari petugas anestesi keluar/masuk kamar operasi.5. Selesai Operasi, mesin anestesi, laringoskop, suction pump,
disterilkan. 6. 3 bln setelah Operasi pasien menular petugas anestesi cek darah di
laboratorium.F
5. Usulan obat dari SMF berdasarkan obat yang digunakan dalam Formularium 2010 dan usulan
Unit Terkait 1. Rekam medis2. IBS 3. CSSD
RSUDKAB. JOMBANG
PERSIAPAN PRE OPERASI
No. Dokumen21/YANMED.KSM.ANS/ADM
No.Revisi02
Halaman1/1/1
SPO
Tanggal Terbit
1 September 2014
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Adalah persiapan yang harus dilakukan dalam kamar operasi sebelum operasi dilakukan.
Tujuan 1. Memperlancar pelaksanaan operasi2. Mencegah ketidaksiapan alat ketika digunakan. 3. Untuk memperlancar pelaksanaan operasi diperlukan prosedur
persiapan Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor
188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien F
Prosedur 1. Petugas (perawat instrument yang akan ikut pembedahan) melihat jadwal operasi dan dilakukan di kamar operasi mana.
2. Petugas menyiapkan Instrumen bedah, set tenun, peralatan tambahan dan Bahan Habis Pakai sesuai jenis operasi dan kamar operasinya
3. Semua peralatan di letakkan pada tempatnya dengan rapi4. Menyiapkan larutan dekontaminasi dalam bak rendam dan
meletakkan pada tempatnya5. Melapisi tempat sampah medis dengan plastic warna kuning, dan
tempat sampah rumah tangga dengan plastic warna hitam6. Menempatkan peralatan elektromedik (lampu operasi, ESU,
Mesin Suction, elektrik drill dll) yang diperlukan sesuai ketentuan (sesuai pedoman pelayanan) dan cek fungsi. Pastikan berfungsi baik
7. Siapkan penampung tali, duk dan lap bekas pakai.8. Lapisi meja operasi dengan alas
6. Usulan obat dari SMF berdasarkan obat yang digunakanUnit Terkait 4.
RSUDKAB. JOMBANG
PERSIAPAN INSTRUMENTASI UMUM
No. Dokumen22/YANMED.KSM.ANS/ADM
No.Revisi02
Halaman1/1/1
SPO
Tanggal Terbit
1 September 2014
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Adalah persiapan, hal hal umum/dasar yang dilakukan untuk melakukan instrumentasi.
Tujuan 1. Memperlancar pelaksanaan operasi2. Mencegah ketidaksiapan alat ketika digunakan.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien Form
Prosedur 1. Petugas (perawat instrument yang akan ikut pembedahan) membuka lapis kedua bungkus instrument dan tenun steril.
2. Memasang sarung meja mayo3. Melapisi meja mayo dengan duk steril sedemikian rupa dengan
mencegah duk terkontaminasi4. Menghitung jumlah kassa yang akan digunakan dengan saksi5. Cek jumlah instrument yang akan digunakan lengkap/tidak6. Tata instrument diatas meja mayo sesuai operasi yang dilakukan 7. Sarungi cabel cauter ESU, ikay dan jepit dengan duk klem. Bila
ada yang lain (slang suction, elektrik bor atau yang lain) dapat ditali bersama sama.
8. Siapkan BHP yang akan dipakai agar siap pakai9. Drapping10.Hubungkan kabel ESU atau kabel suction dll pada mesin.11.Pasien siap insisi.
Unit Terkait Depo Farmasi IBS
RSUDKAB. JOMBANG
PERSIAPAN TIM PEMBEDAHAN
No. Dokumen23/YANMED.KSM.ANS/ADM
No.Revisi02
Halaman1/1/1
SPO
Tanggal Terbit
1 September 201410 November 2H
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Adalah prosedur bagi anggota tim yang akan akan ikut dalam tindakan pembedahan atau operasi sebagai operator, asisten bedah dan instrument bedah.
Tujuan Untuk mempertahankan sterilitas
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasiennama gen
Prosedur 1. Melakukan cuci tangan secara aseptic (sesuai SPO no. PT C.2-37 tentang cuci tangan di IBS)
2. Mengeringkan dengan handuk steril yang telah disediakan3. Memakai jas operasi secara aseptic (sesuai SPO no. PT C.2-38
tentang memakai jas operasi )4. Tali bagian belakang jas di talikan oleh perawat sirkuler / omloop5. Tali bagian depan ditalikan secara steril / mempertahankan
sterilitasnya.Kemudian memakai handscoen6. Memakai hansdcoen dengan cara aseptic.(sesuai SPO no.PT C.2-
39 tentang memakai sarung tangan steril).7. Tim siap untuk memasuki area aseptic nol
Usulan obat dari SMF berdasarkan oUnit Terkait 5.
RSUDKAB. JOMBANG
MEMAKAI JAS OPERASI
No. Dokumen24/YANMED.KSM.ANS/ADM
No.Revisi02
Halaman1/1/2
SPO
Tanggal Terbit
1 September 201410 November 2HGG
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Langkah langkah dalam memakai jas operasi sebelum masuk dalam tim pembedahan
Tujuan Sebagai pedoman agar langkah yang dilakukan dalam pemakaian jas operasi benar dan dapat mempertahankan sterilitas
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasiennama Fog
Prosedur A. Memakai Sendiri.1. Sebelum membuka pembungkus periksa tanggal sterilisasi, pastikan
belum kadaluarsa.2. Buka duk pembungkus dengan teknik aseptic (pembungkus sebelah
dalam tidak terkontaminasi oleh sebelah luar atau barang yang tidak steril)
3. Setelah pelakukan prosedur cuci tangan, ambil lap steril dan lap tangan dari ujung ke pangkal. Lakukan hal yang sama pada tangan yang lain, dengan memakai sisi lain lap.
4. Angkat jas setinggi bahu dengan memegang bagian leher. Bagian dalam jas menghadap ke pemakai. Biarkan lipatan lepas ke bawah.
5. Jaga agar bagian yang steril menghadap ke meja jas operasi yang tertutup kain.
6. Dengan hati hati masukkan kedua telapak tangan ke dalam lubang lengan, perawat sirkulasi yang akan menalikan tali bagian belakang
7. Posisi tangan menggenggam pergelangan tangan dan digerakkan memutar bolak balik hingga 1/3 diatas siku masing-masing tangan.
B. Memakaikan Ke Orang Lain1. Petugas yang akan memakaikan harus sudah memakai jas dan
sarung tangan steril2. Orang yang akan dipakaikan sudah cuci tangan dan lap sterilF7. Usulan obat dari SMF berdasarkan obat yang digunakan d
RSUDKAB. JOMBANG
MEMAKAI JAS OPERASI
No. Dokumen24/YANMED.KSM.ANS/ADM
No.Revisi02
Halaman1/2/2
Prosedur 3. Angkat jas setinggi bahu menghadap ke orang yang akan dipakaikan.
4. Orang yang dipakaikan memasukkan tangan kelengan jas operasi5. Perawat sirkulasi menalikan tali belakang6. Petugas yang memakaian mengambil tali depan, diputar dan ditali
didepan.
Unit Terkait 6.
RSUDKAB. JOMBANG
PEMAKAIAN SARUNG TANGAN STERIL
No. Dokumen13/PPIRS/ADM
No.Revisi02
Halaman1/1/2
SPO
Tanggal Terbit
1 September 2014
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Langkah langkah dalam memakai sarung tangan operasi sebelum masuk dalam tim pembedahan
Tujuan Sebagai pedoman agar langkah yang dilakukan dalam pemakaian sarung tangan operasi benar dan dapat mempertahankan sterilitas.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasiennama F
Prosedur A. Memakai Sendiri.1. Sebelum memakai sarung tangan harus sudah pakai jas
operasi umtuk tim pembedahan.2. Ambil bagian dalam sarung tangan dengan tangan kanan
(jangan menyentuh bagian luar yang harus steril) masukkan jari jari tangan kiri, Untuk yang kidal sebaliknya.
3. Dengan jemari tangan yang telah memakai sarung tangan ambil sisa sarung tangan dengan menyelipkan jari tangan kiri pada lipatan sarung tangan sehingga tangan kiri kita hanya kontak dengan bagian luar sarung tangan.
4. Dengan hati hati pakaikan pada tangan kanan.5. Rapikan bagian pangkal sarung tangan.6. Prosedur selesai
B. Memakaikan Ke Orang Lain1. Petugas yang akan memakaikan harus sudah memakai jas dan
sarung tangan steril2. Orang yang akan dipakaikan sudah memakai jas operasi3. Petugas yang akan memakaikan mengambil sarung tangan dan
dibuka dengan cara menarik denhan dua tangan bagian lipatannya.
F
RSUDKAB. JOMBANG
PEMAKAIAN SARUNG TANGAN STERIL
No. Dokumen13/PPIRS/ADM
No.Revisi02
Halaman1/2/2
Prosedur 4.F Usahakan tangan yang memakaikan tidak bersentuhan dengan yang dipakaikan.
5. Dengan cara yang sma lakukan pada tangan yang lain.6. Orang yang dipakaian merapikan pangkal sarung tangan agar
rapi.7. Prosedur selesaiat t
Unit Terkait 7.
RSUDKAB. JOMBANG
DRAPPING
No. Dokumen25/YANMED.KSM.ANS/PP
No.Revisi02
Halaman1/1/1
SPO
Tanggal Terbit
1 September 2014
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Adalah proses penyempitan lapangan operasi dengan tenun steril
Tujuan Sekitar lapangan operasi tertutup tenun steril dan mempersempit lapangan operasi.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasiennama gen
Prosedur A. Pada Extremitas1. Angkat extremitas yang sudah didesinfeksi, Ietakkan tenun
steril rangkap 2 di bawahnya.2. Lilitkan tenun kecil segitiga pada pangkal extremitas yang
akan dioperasi, jepit dengan duk klem.3. Letakkan extremitas pada tenun.4. Lapisi bagian alas dengan tenun sleril.5. Satukan ketiga sisi tenun (pertemuan atas dan bawah) jepit
dengan duk klem,
B. Selain Extremitas1. Tutup sisi alas dan bawah lapangan operasi yang sudah
didesinfeksi.2. Tutup sisi samping.3. Fixsasi dengan duk klem.4. Tenun yang keluar harus menutupi sekurang-kurangnya
setengah tinggi meja operasi.Unit Terkait 8.
RSUDKAB. JOMBANG
DESINFEKSI PRE OPERASI
No. Dokumen26/YANMED.KSM.ANS/PP
No.Revisi02
Halaman1/1/1
SPO
Tanggal Terbit
1 September 2014
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Adalah prosedur pra pembedahan dengan mengoleskan larutan anti septic ke lapangan operasi dan sekitarnya.
Tujuan 1. Untuk mensuci hamakan daerah yang akan di lakukan incisi.2. Menekan angka infeksi luka operasi (ILO)
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasiennama Fo
Prosedur 1.Petugas yang akan melakukan desinfeksi memakai jas operasi terlebih dahulu
2.Sebelum dilakukan desinfekasi dilakukan scrubing dengan larutan aqua savlon 1:30
3.Bahan desinfektan antara lain : Larutan Povidon iodine Aqua savlon 1 : 30 (untuk mukosa dan wajah) Alkohol 70% sebagai pembilas (khusus larutan povidon iodine)
4.Menggunakan klem panjang mengoleskan depper dengan desinfektan memutar dari pusat ke pinggir.
5.Saat melakukan desinfeksi petugas harus memperhatikan prinsip aseptic.
6.Pelebaran desinfeksi + 10 cm melingkari daerah yang akan di incise
7.Ulangi minimal 2x
Unit Terkait 9.
RSUDKAB. JOMBANG
PENUTUPAN LUKA POST OPERASI
No. Dokumen27/YANMED.KSM.ANS/PP
No.Revisi02
Halaman1/1/1
SPO
Tanggal Terbit
1 September 2014
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Adalah perawatan luka pada post operasi.
Tujuan Menekan terjadinya infeksi luka operasi.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasiennama F
Prosedur 1. Bersihkan luka operasi dengan normal salin, keringkan2. Tutup dengan kasa steril 3 lapis3. Tahan dengan tangan, dan perlahan lepaskan kain/duk .4. Lekatkan plester dengan menutup seluruh balutan.5. Sersihkan daerah sekitar balutanarga obat t
Unit Terkait 10.
RSUDKAB. JOMBANG
MEKANISME KONSULTASI DURANTE OPERASI DI INSTALASI BEDAH SENTRAL
No. Dokumen120/YANMED/ADM
No.Revisi02
Halaman1/1/1
SPO
Tanggal Terbit
1 September 201410 Novemb
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Adalah kerjasama antar dan lintas disiplin ilmu kedokteran selama berlangsungnya suatu proses pembedahan.
Tujuan Untuk mendapatkan hasil akhir akhir pembedahan secara maksimal
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasiennk dan 2
Prosedur 1. Konsultasi dapat dilakukan oleh operator antar disiplin ilmu kedokteran yang sama dan juga dapat dilakukan lintas disiplin ilmu kedokteran.
2. Konsultasi lintas disiplin ilmu kedokteran dilakukan oleh dokter spesialis penangggung jawab operasi kepada dokter spesialis disiplin kedokteran lain yang berhubungan dengan kasus operasi dan jika operasi dilakukan oleh residen, konsultasi dilakukan oleh dokter spesialis yang bertanggung jawab kepada dokter spesialis yang berhubungan
3. Jika dokter spesialis tersebut tidak ada di tempat atau tidak bisa dihubungi atau sedang ada kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan, maka konsultasi tersebut dilimpahkan kepada dokter spesialis yang lain dibidang disiplin tersebut melalui koordinator yang bersangkutan
4. Jika konsultasi sudah selesai dan tidak memerlukan tindak lanjut dari dokter konsultasi tersebut maka penderita dan operasi nya telah menjadi tanggung jawab dokter yang konsul sebelumnya.
5. Jika ternyata harus ditangani selanjutnya oleh dokter konsultan yang bersangkutan maka penderita dan operasi nya menjadi tanggung jawab dokter konsultan tersebut.F
Unit Terkait 11.
RSUDKAB. JOMBANG
PENJADWALAN ACARA OPERASI ELEKTIF
No. Dokumen121/YANMED/ADM
No.Revisi02
Halaman1/1/2
SPO
Tanggal Terbit
1 September 2014
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Adalah ketentuan cara penjadwalan acara operasi yang direncanakan.
Tujuan 1. Acara operasi terjadwal sesuai dengan urutan tanggal masuk.2. Menghindari perpanjangan masa tunggu3. Dapat merencanakan peralatan dengan baik.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasiennama gen
Prosedur A. Pasien Instalasi Rawat Jalan1. Pasien dari instalasi rawat jalan dengan hasil pemeriksaan
penunjang.2. Datang sendiri/diantar petugas ke IBS3. Petugas IBS menerima dan melihat daftar (dalam buku daftar
pasien instalasi rawat jalan), untuk menentukan hari 4. Mencatat ke kartu control hari dan tanggal pelaksanaan
operasi.5. Untuk rencana operasi dengan GA dikonsulkan dulu ke bagian
anestesi dan disiapkan puasa 6 jam sebelumnya tulis dalam kartu control.
6. Kartu kontrol diserahkan ke pasien, dengan menjelaskan isinya.
7. Kartu control harus diserahkan pada petugas IBS pada hari operasi yang telah ditentukan.
8. Usulan obat dari SMF berdasarkan obat yang digunakan dalam Formularium 2010 dan usulan obat b
RSUDKAB. JOMBANG
PENJADWALAN ACARA OPERASI ELEKTIF
No. Dokumen121/YANMED/ADM
No.Revisi02
Halaman1/2/2
Prosedur B. Pasien Dari Ruang Rawat.1. Pasien siap operasi di ruang rawat inap didaftarkan oleh
petugas ruangan ke daftar antri IBS.2. Dituliskan pada kolom masing masing ruangan, dengan
menuliskan nama pasien, diagnose, tgl siap dan register.3. Masing masing operator menuliskan ke papan acara kapan
acara akan dikerjakan dengan konfirmasi kepada petugas IBS, maksimal jam 13.00
4. Petugas ruang rawat melihat daftar acara untuk besok.Usulan obat dari SMF berdasarkan obat yang digunakan dalam Formularium 2010 dan usulan obat baru
Sekretaris Subkomite Farmasi dan Terapi merangkum usulan obat dan mengelompokkan berdasarkan kelas terapi obat9. Subkomite Farmasi dan Terapi mengk, harga obat t
Unit Terkait IRNA
RSUDKAB. JOMBANG
PENUNDAAAN DAN PEMBATALAN OPERASI
No. Dokumen122/YANMED/ADM
No.Revisi02
Halaman1/1/2
SPO
Tanggal Terbit
1 September 201410 November 2HGG
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Langkah langkah dalam melakukan pembatalan/penundaan operasi yang telah dijadwalkan
Tujuan 1. Untuk mengkomunikasikan dengan baik hal hal yang berkaitan dengan pembatalan/penundaan kepada pasien dan keluarganya
2. Menghindari kesalah fahaman.Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor
188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasiennama For
Prosedur Ketentuan:1. Yang melakukan pembatalan operasi adalah dokter operator atau
ahli anestesi atau coordinator bedah sentral.2. Ada indikasi medis pada kondisi pasien yang mana bila operasi
dilakukan operasi.3. Telah melewati jam yang telah ditentukan dengan tenggang
waktu 15 menit
Langkah langkah:1. Tim pembedahan karena alasan tertentu (sesuai kebijakan yang
berlaku) membuat keputusan bahwa operasi dibatalkan/ditunda.2. Tim mengisi format pembatalan/penundaan operasi dengan
alasannya rangkap dua dan ditandatangani oleh ketua tim (bedah/anestesi)
3. Ketua tim memberikan penjelasan dengan baik kepada pasien dan keluarganya tentang penyebab pembatalan/penundaan.
4. Petugas IBS mendokumentasikan format pembatalan ke dalam file pasien dan arsip IBS\
5. Petugas IBS menginformasikan kepada petugas ruang perawatan tentang pembatalan/penundaan dan menjemput pasien
RSUDKAB. JOMBANG
PENUNDAAAN DAN PEMBATALAN OPERASI
No. Dokumen122/YANMED/ADM
No.Revisi02
Halaman1/2/2
Unit Terkait IRNA
RSUDKAB. JOMBANG
PENAMBAHAN JADWAL PEMBEDAHAN
No. Dokumen123/YANMED/ADM
No.Revisi02
Halaman1/1/1
SPO
Tanggal Terbit
1 September 2014
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Adalah langkah langkah yang dilakukan bila ada peambahan operasi diluar yang telah direncanakan.
Tujuan Penjadwalan, penambahan dan penundaan pasien elektif dan emergency dilakukan sesuai dengan prosedur yang ada
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasiennama Fo
Prosedur 1. Petugas ruang rawat asal pasien, operator memberitahukan kepada IBS adanya penambahan.
2. Petugas IBS memeriksa:a. Jumlah acara hari itu apakah masih dapat ditambahkan
dengan tidak melebihi kapasitas atau tidakb. Peralatan mencukupi atau tidakc. Konfirmasi ke petugas anestesi.
3. Bila semua masih memungkinkan petugas IBS menghubungi petugas/operator yang meminta penambahan bahwa operasi dapat ditambahkan atau sebaliknya.
4. Patugas IBS merencanakan kembali penjadwalan operasi hari itu.5. Petugas IBS memanggil pasien.
10. Usulan obat dari SMF berdasarkan obat yang digunUnit Terkait - IRNA
- IRJA
RSUDKAB. JOMBANG
PENJADWALAN PASIEN OPERASI EMERGENSI
No. Dokumen124/YANMED/ADM
No.Revisi02
Halaman1/1/1
SPO
Tanggal Terbit
1 September 2014
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Adalah langkah langkan yang harus dilaksanakan bila membutuhkan pelayanan kamar operasi emergens
Tujuan Mencegah adanya salah informasi atau ketidaksiapan petugas kamar operasi atau pasien.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasiennama ang
Prosedur 1. Petugas ruangan (asal pasien) memberitahu tentang calon operasi emergensi, dengan menerangkan kasus dan waktu.
2. Petugas OK menyiapkan peralatan operasi sesuai kasus.3. Petugas OK menulis dipapan acara 4. Petugas ruangan menyiapkan persiapan operasi5. Pemeriksaan penunjang6. Persiapan pre op7. Konsultasi dokter anestesi8. Operator siap9. Petugas OK memanggil pasien bila persiapan sudah selesai.10. Untuk kasus label merah, dikerjakan sesegera mungkin11. Timbang terima sesuai prosedur.F
11. Usulan obat dari SMF berdasarkan obat yaUnit Terkait - IRNA
- IRJA- IGD- ICU
RSUDKAB. JOMBANG
BILA ADA LEBIH DARI SATUKASUS OPERASI EMERGENCY
No. Dokumen125/YANMED/ADM
No.Revisi02
Halaman1/1/1
SPO
Tanggal Terbit
1 September 2014
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Adalah langkah-langkah yang harus dilaksanakan bila terjadi kasus operasi Emergency dimana lebih dari satu kasus yang sama-sama mengancam jiwa.
Tujuan Memberikan kelancaran pelayanan di IBS dan menghindari terjadinya error.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasiennama Fo
Prosedur 1. Petugas IBS melakukan klasifikasi kasus yang lebih mengancam jiwa lebih diutamakan
2. Koordinator dengan dokter operator dalam klasifikasi kasus3. Bila kasus yang ada sama-sama mengancam jiwa maka Ka Tim
jaga segera menghubungi petugas jaga lapis (on Call ) untuk datang
4. Sementara menunggu petugas lapis (on Call ) datang, petugas jaga Emergency melakukan persiapan pelaksanaan operasi
Unit Terkait - IRNA- IRJA- IRD- ICU/ICCU
RSUDKAB. JOMBANG
PERAN IBS BILA TERJADI KEJADIAN LUAR BIASA
No. Dokumen126/YANMED/ADM
No.Revisi02
Halaman1/1/1
SPO
Tanggal Terbit
1 September 2014
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Persiapan Instatasi bedah sentral dalam rangka siaga bila ada Kejadian Luar Biasa.
Tujuan Apabila pada saat tertentu terjadi kejadian Iuar biasa, Instalasi bedah sentral telah siap siaga menjalankan fungsinya.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasiennam
Prosedur 1. Bila terjadi KLB yang memerlukan pelayanan kamar operasi, petugas IGD menghubungi petugas IBS untuk mempersiapkan kamar operasi untuk mengerjakan kasus KLB
2. Bila KLB tidak membutuhkan pelayanan kamar operasi, petugas IGD bisa meminta bantuan kepada petugas IBS untuk melakukan tindakan di IGD, bila di IBS tidak ada tindakan operasi.
3. Petugas IBS mempersiapkan kamar operasi yang diperlukan.4. Bila kamar operasi yang dibutuhkan Iebih dan satu, berlaku
prosedur on call (SPO bila lebih dari satu operasi)5. Bila KLB tidak memungkinkan hanya dilayani di IGD maka
petugas IBS meghubungi ka Keperawatan lBS. Pelaksanaan dipimpin Iangsung oleh Ka keperawatan lBS di bawah koordinasi Ka lBS.
6. Bila KLB terjadi pada jam kerja, kasus operasi elektif yang belum terlaksana ditunda
Unit Terkait - IRNA- IRJA- IGD- Bidang pelayanan Medik Dan Keperawatan- K3RS- PATIENT SAVETY
RSUDKAB. JOMBANG
MERAPIKAN PERALATAN POST OPERASI
No. Dokumen28/YANMED.KSM.ANS/PP
No.Revisi02
Halaman1/1/1
SPO
Tanggal Terbit
1 September 2014
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Adalah hal hal yang dilakukan pada saat setelah selesai prosedur operasi
Tujuan 1. Menjaga ketertiban dan kerapian2. Mencegah tertinggalnya peralatan dalam kamar operasi.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasiennadagang
Prosedur 1. Setelah pasien dilakukan balutan sesuai SPO yang berlaku semua duk yang ada di buka.
2. Angkat semua duk klem dan kabel ESU dll, pastikan sesuai jumlah semula
3. Gulung duk diatas pasien.4. Masukkan pada tempat perendaman tenun.5. Semua instrument habis pakai yang telah dihitung dimasukkan ke
dalam larutan dekontaminasi yang telah disiapkan. Siap untuk prosedur pencucian.
6. Rapikan semua peralatan yang dipakai dalam operasi.7. Kembalikan BHP yang belum dipakai.
Unit Terkait 12.
RSUDKAB. JOMBANG
MASUK DAERAH ASEPTIK
No. Dokumen29/YANMED.KSM.ANS/PP
No.Revisi02
Halaman1/1/1
SPO
Tanggal Terbit
1 September 2014
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Adalah prosedur bagi seluruh pengguna kamar operasi baik itu staf kamar operasi maupun tamu/pengunjung, untuk memasuki daerah/ Zona septik
Tujuan Untuk mempertahankan sterilitas daerah/ zona aseptik.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan PasiennadaF
Prosedur Staf maupun tamu yang akan masuk ke daerah aseptic harus:1. Memakai baju maupun celana yang telah di sediakan khusus di
kamar operasi.2. Untuk keperluan cyto dapat memakai skort khusus dalam kamar
operasi yang telah disediakan.3. Memakai kap/topi kepala4. Memakai masker5. Memakai sandal yang khusus disediakan untuk masuk kamar
operasi.6. Membatasi jumlah orang yang masuk kamar operasi (lalu lintas
terlalu padat dapat meningkatkan angka kuman di udara)7. Membatasi bicara didalam kamar operasi.
Unit Terkait 13.
RSUDKAB. JOMBANG
PENGENDALIAN DAN PENCEGAHAN PENULARAN HEPATITIS DAN HIV
No. Dokumen30/YANMED.KSM.ANS/PP
No.Revisi02
Halaman1/1/2
SPO
Tanggal Terbit
1 September 201410 November
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Adalah langkah-iangkah yang harus dilaksanakan untuk mencegah penularan penyakit Hepatitis dan HIV
Tujuan Menghindari penularan penyakit Hepatitis dan HIV.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan PasiennadaF
Prosedur 1. Persiapan Pra Bedah1. Perawat ruangan pra bedah menginformasikan kepada
perawat kamar operasi tentang status pasien.2. Tim operasi diberitahu mengenai status pasien.3. Tim operasi harus menjamin kerahasiaan status pasien.4. Menyiapkan alat pelindung tubuh untuk tim operasi sarung
tangan, masker dan kacamata, jas operasi disposibel dan plastik, topi operasi, sepatu bot.
5. menyiapakan set tenun khusus untuk tindakan pembedahan pasien HIV dan Hepatitis (disposibel).
6. Menyediakan alat-alat kedokteran sekali pakai.7. Menyiapkan wadah tertutup untuk benda tajam yang telah
dipakai tidak tembus dan berisi zat suci hama (Natrium Hipokrid 0,5%).
8. Menyediakan plastik penampung (kantong plastik) untuk kain kasa, bahan tenun dan sampah tercemar.
9. Melapisi meja operasi, brankard, meja anestesi, lampu operasi meja mayo, meja instrumen, mesin diatermi, tiang infus, lantai dan lain-lain dengan plastik transparan.
10. Mesin aneslesi dengan fentilator dipasang filter disposible untuk anestesi umum.
RSUDKAB. JOMBANG
PENGENDALIAN DAN PENCEGAHAN PENULARAN HEPATITIS DAN HIV
No. Dokumen30/YANMED.KSM.ANS/PP
No.Revisi02
Halaman1/2/3
Prosedur 11. Menyiapkan larutan desinfektan chlorine12. Menyiapkan alat pelindung untuk petugas kebersihanKegiatan Selama Operasi1. Tim operasi memakai alat pelindung tubuh dan sarung tangan
rangkap, dam memakai jas operasi dispossible2. Instrumentator memberikan instrumen tajam dengan
menggunakan nampan/wadah3. Semua alat tenun dan jas operasi, masker, sarung tangan
dimasukkan dalam plastik besar yang disediakan untuk dimusnahkan.
4. Instrumen, dan peralatan yang harus dicuci ulang didesinfeksi dalam larutan klorin 0,5% baru dicuci.
5. Seluruh plastik yang digunakan untuk melapisi semua permukaan direndam dalam larutan clorin 0,5%
6. Tim operasi dilarang keluar dan kamar operasi sebelum melepas alat pelindung tubuh
7. Semua benda tajam dispossible dimasukkan dalam wadah tang tidak dapat tembus dan dimusnahkan,
8. Hati-hati dan selalu hindari luka tusuk oleh benda tajam9. Cairan tubuh pasien yang melekat harus segera dibersihkan.10. Menggunakan pinset untuk memegang alat-alat tajam11. Memasang jarum ke needle holder harus menggunakan pinset
anatomis.12. Memasang mata pisau ke scaple handle dengan menggunakan
klem.13. Memasukkan kasa, a!at tenun yang sudah tercemar he. datam
kantong plastik yang sudah disediakan.14. Memasukkan alat-alat atau benda tajam yang sudah dipakai ke
wadah yang sudah disediakan
RSUDKAB. JOMBANG
PENGENDALIAN DAN PENCEGAHAN PENULARAN HEPATITIS DAN HIV
No. Dokumen30/YANMED.KSM.ANS/PP
No.Revisi02
Halaman1/3/3
Prosedur Kegiatan sesudah operasi.
1. Masker anestesi, laryngoscope dan alat bantu nafas !ain harus segera disterilkan setelah dipakai yang sebelumnya direndam dengan larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
2. Instrumen logam den kaca seteleh selesai direndam dalam larutan klorin 0,5% selama minimal 20 menit kemudian dicuci, dibilas dikeringkan dan baru disterilkan
3. Alat kedokteran disposible bahan tenun dan baju yang tercemar, kasa sampah dll dimasukkan ke dalam kantong plastik dan dimusnahkan.
4. Benda dan alat-alat tajam yang terkumpul dalam wadah ditutup dan dimusnahkan.
5. Semua sisa jaringan, darah, cairan tubuh kain kasa plester, kapas dan lain-lain ditempatkan dalam kantong plastik tebal, tahan tusukan berlapis ganda,
6. kedap air, dan berwama khusus lain diikat dan diberi label “menular” kemudian dibakar
7. Jarum, mata pisau, gergaji, ampul, dan benda tajam lainnya yang telah dipakai dimasukkan ke dalam kantong yang berisi desinfektan lalu ditutup dan selanjutnya dibakar.
4. Sampan lain seperti tisu, masker, sarung tangan, kertas plastik dan lain-lain dimasukkan ke dalam kantong plastik diikat dan diberi label “menular” selanjutnya dibakar.
5. Jarum, mata pisau, gergaji, ampul, dan benda tajam lainnya yang telah dipakai dimasukkan ke dalam kantong yang berisi desinfektan lalu ditutup dan selanjutnya dibakar.
6. Kamar operasi dibersihkan dengan natrium hipok!orida 05%.7. Lantai kamar operasi dibersihkari dengan larutan natrium
hipokiorida 4% dan disuciharna sesuai prosedur.Unit Terkait KPPI-RS
RSUDKAB. JOMBANG
PENCUCIAN DAN PENGEPAKAN INSTRUMEN
No. Dokumen31/YANMED.KSM.ANS/PP
No.Revisi02
Halaman1/1/2
SPO
Tanggal Terbit
1 September 2014
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Adalah langkah langkah yang dilakukan ketika melakukan pencucian instrumen habis pakai dan pengepakan.
Tujuan 1. Menjaga instrument tetap awet dan bersih.2. Menjaga keamanan petugas dari kontaminasi kuman
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan PasiennadaF For
Prosedur A. Pencucian instrumenta. Dekontaminasi selama 10 menit dengan cairan desinfektan b. Sikat dibawah air mengalirc. Bilas dengaJNn air mengalird. Tempatan dalam wadah dan direndam dengan air panase. Keringkanf. Siap di pack.
B. Botol suctiona. Buang darah, hindari darah terpercikb. Tungi dengan cairan desinfektan sampai penuhc. Biarkan selama 10 menitd. Sikat dan bilas dalam air mengalire. Beri air panasf. Keringkang. Pasang kembali pada mesin suctionh. Siap pakai kembali
C. Slang suctiona. Dekontaminasi selama 10 menit dengan cairan desinfektanb. Bersihkan bagian dalam dengan mandarin c. Bilas dengan air mengalird. Ulangi sampai sisa darah bersihe. Keringkan
RSUDKAB. JOMBANG
PENCUCIAN DAN PENGEPAKAN INSTRUMEN
No. Dokumen31/YANMED.KSM.ANS/PP
No.Revisi02
Halaman1/2/2
Prosedur f. F Siap di pack kembaliD. Packing instrument
a. Instrumen yang sudah dibersihkanb. Hitung dan bendel sesuai jenis dan jumlahnyac. Cek sesuai daftar pada masing masing tromold. Bila sudah sesuai tutup dua lapise. Cara penutupan harus mendukung prinsip asepticf. Untuk instrument tambahan di w pack yang dilakukan oleh
CSSD berdasarkan daftar permintaan dari IBSg. Catat dalam buku daftar pemakaian instrument
Unit Terkait CSSDKPPI-RS
RSUDKAB. JOMBANG
PENYIMPANAN ALAT STERIL
No. Dokumen32/YANMED.KSM.ANS/PP
No.Revisi02
Halaman1/1/1
SPO
Tanggal Terbit
1 September 2014
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Pengaturan dan cara penataan alat-alat steril (sterilisasi dengan autoclave) di ruang penyimpan
Tujuan 1. Memudahkan pengambilan.2. Memudahkan pengecekan.3. Sterilitas alat terjaga.4. Efisiensi sterilisasi alat.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasienama daga
Prosedur 1. Seluruh kebutuhan alat tenun, set instrumen, instrumen tambahan dan bahan tenun tambahan tersedia di Ruang Penyimpanan.
2. Masing-masing kebutuhan tersebut dikelompokkan sesuai macamnya (set duk, jas, dan intrumen bedah)
3. Disusun sedemikian rupa sehingga tanggal penyeterilan yang lebih lama dapat terpakai lebih dahulu.
4. Setiap tenun atau instrumen yang ada harus dilengkapi label sehingga mudah dalam pencariannya.
5. Setiap akhir pekan, semua alat dan tenun dicek kembali, untuk memastikan tanggal kadaluarsanya. Bungkus kain dan tromol1 minggu dan dengan W Pack 3 bulan.
6. Untuk peralatan dan tenun yang masa sterilitasnya sudah kadaluarsa, dilakukan sterilisasi ulang.
7. Pembersihan ruangan penyimpanan alat dilakukan setiap hari, dan diakukan penyinaran selama 60 menit dan pintu selalu dalam keadaan tertutup.
8. Kecuali barang-barang tersebut tidak boleh ada barang lain yang tersimpan di ruang penyimpanan alat steril
Unit Terkait CSSD
RSUDKAB. JOMBANG
PENANGANAN LIMBAH INFEKSIUS DAN NON INFEKSIUS
No. Dokumen75/PENOMED.ISL/ADM
No.Revisi02
Halaman1/1/1
SPO
Tanggal Terbit
1 September 201410 November 2HG
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Adalah suatu metode pengumpulan sampai dengan pembuangan limbah medis padat dan cair pasca operasi baik yang terkontaminasi (infeksius) maupun yang tidak terkontaminasi.
Tujuan 1. Sebagai pedoman opreasional penanganan limbah dikamar operasi 2. Limbah infeksius dan non infeksius tidak bercampur aduk3. Tidak terjadi infeksi silang terhadap petugas maupun alat-alat4. Pemusnahan limbah infeksius lebih optimal.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasienama Fo
Prosedur Limbah infeksius dan non infeksius baik cair maupun padat dimasukkan kedalam tempat sampah yang berbeda…A. Jenis Limbah Padat
1. Limbah anggota tubuh ditempatkan dalam kantong/tempat tertutup untuk dibakar/dilebur di RS atau diserahkan kepada keluarga penderita sesuai dengan ketentuan yang berlaku
2. limbah non infeksi kering dan basah ditempatkan pada tempat tertutup dan tidak mudah bertebaran yang selanjutnya dibuang ditempat pembuangan RS dan diberi label hitam
3. limbah infeksi kering dan basah ditempatkan pada tempat tertutup dan tidak mudah bertebaran dan diberi label kuning
B. Jenis Limbah Cair limbah cair infeksius di buang di tempat khusus yang berisi larutan desinfektan yang selanjutnya mengalir ke tempat pengolahan limbah cair RSF12. Usulan obat dari SMF berdasa
Unit Terkait KPPI-RS
RSUDKAB. JOMBANG
PENGAMANAN STAF KAMAR OPERASI
No. Dokumen127/YANMED/ADM
No.Revisi02
Halaman1/1/1
SPO
Tanggal Terbit
1 September 201410 November 2HG
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Adalah tindakan-tindakan yang telah di rencanakan untuk melindungi staf kamar operasi dari kecelakaan kerja dan tertular/terkena penyakit.
Tujuan Agar seluruh staf kamar operasi terhindar dari kecelakaan kerja, terkena sakit dan tertular penyakit yang berakibat pada penurunan produktivitas.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasienama For
Prosedur 1. General check up dilakukan secara berkala sesuai dengan waktu yang telah di jadwalkan oleh RS
2. Dilakukan vaksinasi sesuai dengan jenis dan jadwal vaksinasi dari RS
3. Pemakaian handscoen setiap kali kontak dengan bahan infeksius4. Pakaian operasi harus lengkap dan memakai sandal/sepatu, scort
plastic, handscoen, jas operasi, dan kacamata.5. Beban kerja tidak melebihi kemampuan kerja (jumlah acara
operasi < 12 operasi per hari)6. Pembuangan gas anestesi harus lancar sehingga tidak mencemari
udara didalam kamar operasi.7. System pemadam kebakaran darurat. (ada tabung pemadam api)8. Pemakaian baju pelindung radiasi (APRON) bila ada cyto foto
roentgen di kamar operasi.
Unit Terkait
RSUDKAB. JOMBANG
PEMINDAHAN PASIEN DI KAMAR OPERASI
No. Dokumen128/YANMED/ADM
No.Revisi02
Halaman1/1/1
SPO
Tanggal Terbit
1 September 2014
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Adalah langkah langkah yang harus dilakukan ketika memindahkan pasien dari brancart luar ke brancart dalam ke meja operasi dan sebaliknya
Tujuan Mencegah pasien terjatuh, atau terjadi komplikasi. Pada waktu pemindahan pasien di kamar operasi
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasienama For
Prosedur 1. Ketika memindahkan pasien pastikan roda brancart dan meja operasi dalam keadaan terkunci
2. Pasien dengan kesadaran penuh dan tanpa fraktur dipersilahkan pindah sendiri dengan pengawasan perawat
3. Memindahkan pasien minimal dengan 3 orang dalam pengawasan satu oaring perawat.
4. Memindahkan pasien dengan hitungan, dan gerahan yang sama5. Pasien fraktur dipindahkan dengan fiksasi daerah fraktur6. Bila pasien harus menunggu di ruang tunggu kamar operasi, harus
dipasang pengaman pada brancart7. Pasien dengan kesadaran menurun harus dipasang tali pengaman
dan diposisikan pada tempat yang mudah diamati.Unit Terkait
RSUDKAB. JOMBANG
PENGATURAN POSISI PASIENUNTUK OPERASI
No. Dokumen129/YANMED/ADM
No.Revisi02
Halaman1/1/1
SPO
Tanggal Terbit
1 September 2014
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Adalah memposisikan pasien untuk operasi dengan mempertimbangkan anatomi fisiologi pasien sehingga tidak menimbulkan cidera.
Tujuan Memperkecil kemungkinan cidera pasien akibat posisi operasi.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasienama Form
Prosedur 1. Posisi ekstremitas harus aman untuk persendian , bebas tekanan pada pembuluh darah dan syaraf.
2. Operasi dengan posisi tengkurap harus mempertimbangkan fungsi pernafasan, dan bola mata dalam keadaan aman dengan memberikan bantalan yang cukup.
3. Pengangkatan ekstremitas dengan fraktur (sewaktu melakukan desinfeksi) dengan pencegahan timbulnya cidera tambahan.
4. Posisi pasien diobservasi tiap 2 jam5. Pemasangan pneumatik tourniquet, dengan memakai alas, dan
pemasangan maksimal 2 jam.
Unit Terkait
RSUDKAB. JOMBANG
PEMANTAUAN ANAFILAKTIK SYOK
No. Dokumen33/YANMED.KSM.ANS/PP
No.Revisi02
Halaman1/1/1
SPO
Tanggal Terbit
1 September 2014
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Adalah persiapan dan tindakan yang harus dilakukan ketika memasukkan obat premedikasi dan obat obatan yang lain di kamar bedah.
Tujuan Anafilaktik syok segera diketahui sehingga penanganan dini dapat dilakukan
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasienama For
Prosedur 1. Ketika melakukan premedikasi harus juga dengan persiapan obat dan alat resusitasi
2. melakukan pemantauan TTV minimal sampai 10 menit sesudahnya
3. Melakukan induksi dengan persiapan alat resusitasi dengan pemantauan TTV
Unit Terkait ICU
RSUDKAB. JOMBANG
PENGELOLAAN PERSIAPAN KEBUTUHAN OPERASI SETIAP HARI
No. Dokumen130/YANMED/ADM
No.Revisi02
Halaman1/1/1
SPO
Tanggal Terbit
1 September 2014
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Pengaturan pemenuhan kebutuhan operasi setiap hari.
Tujuan Kebutuhan alat dan obat operasi setiap hari dapat terpenuhi sesuai jenis operasi.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasienama Form
Prosedur 1. Sehari sebelumnya semua acara operasi harus sudah diketahui sehingga kebutuhan dan persiapan apa yang diperlukan dapat dipersiapkan.
2. Pengambilan tenun dan instrumen disesuaikan dengan macam kasus pembedahan.
3. Pengambilan harus yang tertanggal lebih lama.4. Pengambilan merapikan tenun dan instrumen yang tidak terambil.
Untuk kebutuhan : mess, cairan desinfektan. benang dan jelly sudah tersedia di masing-masing ruangan operasi, atau kebutuhan yang kurang dapat diajukan kepada petugas Depo Farmasi yang ada di dalam Instalasi Bedah Sentral.
Unit Terkait Farmasi IBS
RSUDKAB. JOMBANG
BILA ADA KEBUTUHAN (ALAT MEDIS, ALAT RT, DLL) MENDADAK
DILUAR PROGRAM YANG TELAH DITENTUKAN
No. Dokumen131/YANMED/ADM
No.Revisi02
Halaman1/1/1
SPO
Tanggal Terbit
1 September 2014
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Adalah langkah-langkah yang harus dilaksanakan bila IBS membutuhkan barang (alat kesehatan, tenun, alat rumah tangga, BHP dll) secara mendadak diluar perencanaan yang telah ditentukan.
Tujuan Agar kebutuhan dapat terpenuhi dan kegiatan dapat berjalan lancar.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasienama For
Prosedur 1. Inventarisasi kebutuhan2. Rapat kelompok keperawatan di Intem IBS membahas barang
yang diperlukan3. Hasil rapat (pembicaraan) dilaporkan kepada ka IBS melalui
kepala keperawatan4. Surat keluar atas nama ka Instansi kepada direktur melalui
Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan, bersifat darurat/kurang darurat
5. Bila darurat didahului teleponHasil jawaban diberlakukan di IBS
Unit Terkait 14.
RSUDKAB. JOMBANG
PEMINJAMAN ALAT
No. Dokumen132/YANMED/ADM
No.Revisi02
Halaman1/1/1
SPO
Tanggal Terbit
1 September 2014
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Tata cara peminjaman peralatan steril dari IBS ke Ruangan lain
Tujuan 1. Pelayanan pembedahan di RSUD Kabupaten Jombang berjalan lancar.
2. Tidak ada tumpang tindih penggunaan peralatan di Kamar Operasi
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasiena dagang
Prosedur 1. Untuk acara operasi elektif peminjam harus sudah mengajukan pemintaan pinjam sehari sebelumnya.
2. Pada kasus-kasus darurat peminjam dapat melakukan bon cyto.3. Peminjam harus menuliskan pada buku ekspedisi, peralatan yang
dipinjamkan baik jumlah dan jenisnya.4. Macam dan jumlah peralatan yang diserahkan peminjam harus
didokumentasikan pada buku peminjarnan alat.5. lBS dapat meminjamkan alat ke ruangan lain dengan
pertimbangan kebutuhan peralatan di lBS sendiri.6. Peralatan yang telah selesai dipakai harus segera dikembailkan.7. Pada saat penyerahan peralatan harus dicek ulang baik macam
dan jumlahnya disesuaikan pada saat perninjarnan.8. Apabila terjadi kekurangan maka Ruangan peminjam harus
berusaha mencari kekurangan alat tersebut.Bila tetap tidak ditemukan harus dibuatkan berita acara yang ditanda tangani kepala ruangan peminjam
Unit Terkait IRJA,IRNA,ICU,IRD
RSUDKAB. JOMBANG
PENGECEKAN DAN PEREMAJAAN INSTRUMEN
No. Dokumen151/PENOMED/IPS/ADM
No.Revisi02
Halaman1/1/1
SPO
Tanggal Terbit
1 September 2014
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Tata Iaksana pemeriksaan dan evaluasi kelengkapan dan kelayakan instrumen
Tujuan Mengetahui kelengkapan dan kelayakan instrumen operasi pada tiap tromol.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasiena nama gg
Prosedur 1. Diketahui setiap tiga bulan sekali bersamaan dengan perawatan instrumen paripurna.
2. Disesuaikan dengan buku instrumen yang ada3. Kelengkapan set tromol instrumen diperiksa dengan cermat dan
teliti.4. Apabila ada instrumen atau alat yang rusak dan tidak Iayak pakai,
rnaka segera dilakukan penggantian (apabita persediaan alat masih ada).
5. Apabila sudah tidak ada, maka bersamaan dengan Rencana Kebutuhan Tahunan perlu diusahakan.
6. Rencana kebutuhan diajukan setiap satu tahun sekali
13. Usulan obat dari SMF berdasarkan obga obat tUnit Terkait
RSUDKAB. JOMBANG
PENGELOLAAN ALAT (RUMAH TANGGA) DARI BESI, STAINLESS DAN KAYU
No. Dokumen152/PENOMED/IPS/ADM
No.Revisi02
Halaman1/1/1
SPO
Tanggal Terbit
1 September 2014
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Tata laksana pengolahan alat (rumah tangga) kayu, besi dan stainless.
Tujuan Memelihara peralatan agar tahan lama dan berfungsi dengan baik
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasiena nama gg
Prosedur 1. Dilakukan seminggu sekali bersamaan dengan bongkar besar2. Alat-alat dari besi dan stainless dilap dengan lap yang telah
dibasahi dengan parafin/white oil3. Alat-alat dari kayu dibersihkan dengan air sabun dan diguyur
dengan air mengalir4. Alat-alat yang beroda, dibersihkan dan diberi pelumas5. Diadakan pemeriksaan, apabila ada yang rusak segera laporkan ke
bagian IPS non medis atau Rumah Tangga untuk diperbaiki atau mendapat penggantian
F14. Usulan obat dari SMF berdasarkan obat yang digunakan
dalam Formularium 2010 dan usulan obat baru15. Sekretaris Subkomite Farmasi dan Terapi merangkum usulan
obat dan mengelompokkan beUnit Terkait 15.
RSUDKAB. JOMBANG
TUGAS PERAWAT ANESTESI DI INSTALASI BEDAH SENTRAL
No. Dokumen133/YANMED/ADM
No.Revisi02
Halaman1/1/2
SPOTanggal Terbit
1 September 2014
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Adalah Perawat Anestesi yang merupakan bagian Integral Struktur Organisasi IPI yang ditugaskan di IBS untuk melaksanakan pelayanan Anestesi
Tujuan 1. Pelayanan pebedahan berjalan dengan baik dan sesuai yang direncanakan.
2. Peralatan, obat obatan yang menunjang tugas anestesi di IBS tersedia cukup dan siap pakai.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasiena nama F
Prosedur 1. Bertanggung jawab terhadap Kepala Instalasi Perawatan Intesif melalui Kepala Perawat Anestesi.
2. Menyiapkan, merawat, membersihkan dan menyimpan alat alat perlengkapan anestesi setiap hari.
3. Ikut bekerjasama dalam tim dalam mempersiapkan pasien pre op di IBS.
4. Sebagai anggota tim anestesi dalam pelayan anestesi.5. Memeriksa persiapan pasien pada waktu timbang terima
terutama post op dengan perawat IBS dan perawat IPI.6. Memonitor TTV pasien pre, intra dan pasca op sampai
diserahkan ke perawat IPI/ICU7. Memindahkan pasien post op ke IPI/ICU8. Menyiapkan,mencatat dan menyimpan obat obatan anestesi dari
pasien maupun dari farmasi.9. Mengisi kartu anestesi10. Membuat laporan pemakaian obat obatan anestesi yang
digunakan oleh tiap tiap pasien.16. Usulan obat dari SMF berdasarkan obat yang digunakan da
RSUDKAB. JOMBANG
TUGAS PERAWAT ANESTESI DI INSTALASI BEDAH SENTRAL
No. Dokumen133/YANMED/ADM
No.Revisi02
Halaman1/2/2
Prosedur 11. Membuat laporan keadaan alat alat anestesi dan membuat trencana /pengajuan permintaan barang.
12. Mengukuti tata tertib IBS13. Mengikuti kegiatan yang dilaksanakan di IBS yang berhubungan
dengan masalah anestesi.
F17. Usulan obat dari SMF berdasarkan obat yang digunakan
dalam Formularium 2010 dan usulan obat baruSekretaris Subkomite Farmasi dan Terapi merangkum usulan obat dan mengelompokkan berdasarkan kelas terapi obat18. Subkomite Farmasi dan Terapi mengkarga obat t
Unit Terkait Tim Anestesi
RSUDKAB. JOMBANG
TUGAS PETUGAS FARMASI DI INSTALASI BEDAH SENTRAL
No. Dokumen134/YANMED/ADM
No.Revisi02
Halaman1/1/1
SPO
Tanggal Terbit
1 September 2014
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian 1. Adalah Petugas Instalasi Farmasi yang bertugas di Farmasi yang ada di Instalasi Bedah Sentral
2. Depo Farmasi: menyediakan logistic Bahan Habis Pakai Operasi di dalam wilayah IBS.
3. Bahan Habis Pakai adalah: Alat, Obat obatan yang digunakan untuk keperluan pembedahan dan tidak dapat di daur ulang.
4. Tugas minimal yang harus dipenuhi/dilaksanakan di IBS.ang disetujui masuk dalam Formularium.
Tujuan 1. Pelayanan pebedahan berjalan dengan baik dan sesuai yang direncanakan.
2. Peralatan, obat obatan yang menunjang tugas anestesi di IBS tersedia cukup dan siap pakai.Uang diadakan dan digunakan di R
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasienama gen
Prosedur 1. Bertanggung jawab terhadap Kepala Instalasi Farmasi dan dalam pelaksanaan pelayanan pembedahan bertanggung jawab terhadap ka IBS dan Ka Anestesi.
2. Bertanggung jawab terhadap pemenuhan dan administrasi Bahan Habis Pakai yang diperlukan di IBS
3. Membuat laporan administrasi (tagihan) untuk tiap pasien sesuai dengan pemakaian.
4. Menyiapkan dan membuat laporan BHP yang diperlukan di IBS (untuk bedah dan anestesi)
5. Mengikuti tata tertib IBS6. Mengikuti kegiatan yang dilaksanakan di IBS yang berhubungan
dengan masalah farmasi. Unit Terkait Instalasi Farmasi
RSUDKAB. JOMBANG
OPERATOR TIDAK BISA MELANJUTKAN PEMBEDAHAN
No. Dokumen135/YANMED/ADM
No.Revisi02
Halaman1/1/1
SPOTanggal Terbit
1 September 2014
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Adalah langkah-langkah yang harus dilakukan bila operator sakit/pingsan sehingga tidak dapat melanjutkan proses tindakan operasi.
Tujuan 1. Sebagai pedoman sehingga langkah yang diambil tidak memperburuk keadaan
2. Untuk keamanan operator, pasien dan tenaga yang terlibat dalam pembedahan
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasienadagang
Prosedur 1. Operator diamankan sedemikian rupa sehingga tidak membuat lebih buruk keadaannya
2. Pasien dipertahankan dalam keadaan seaman mungkin (terbebas dari perdarahan dan keadaan yang membuat KU pasien memburuk)
3. Segera hubungi petugas emergency tentang keadaan operator atau segera lakukan tindakan bila keadaan sangat darurat
4. Menghubungi dokter kepala Instansi/ ka Unit Pelayaan Fungsional/Dokter bedah lain
5. Dokter kepala /yang dilapori mencari dokter pengganti untuk menggantikan proses operasi tersebut
Unit Terkait ICU/ICCU, IRD
RSUDKAB. JOMBANG
PENYULUHAN / KONSELINGPRE OPERASI, DURANTE OPERASI,
& POST OPERASI
No. Dokumen136/YANMED/ADM
No.Revisi02
Halaman1/1/1
SPOTanggal Terbit
1 September 2014
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Memberikan penjelasan kepada pasien dan atau keluarga tentang penyakit, tindakan operasi, dan resiko dari tindakan operasi
Tujuan Pasien dan keluarga mengerti perihal tindakan dan akibat dari tindakan,sehingga tidak ada salah faham
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien dan 2 n
Prosedur 1. Petugas kamar operasi baik dokter bedah, dokter anestesi, maupun paramedis memberikan penyuluhan sesuai dengan tupoksinya masing-masing sebelum, selama dan sesudah operasi terhadap pasien dan atau keluarganya.
2. Semua penyuluhan / konseling didokumentasikan dan ditanda tangani oleh dokter bedah dan dokter anestesi, keluarga dan saksi / paramedis sesuai dengan format yang tersediarga obat t
Unit Terkait - IRNA- IRJA- IGD- ICU
RSUDKAB. JOMBANG
KECELAKAAN/KEGAGALAN DALAM MEKANISME
KERJA OPERASI
No. Dokumen137/YANMED/ADM
No.Revisi02
Halaman1/1/1
SPOTanggal Terbit
1 September 2014
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Suatu tindakan yang dilakukan oleh operator atau dokter residen yang mengalami kegagalan dalam melaksanakan proses pembedahan karena menyangkut faktor dan bidang lain
Tujuan Diusahakan agar pasien dapat kembali ke ruang perawatan dengan selamat.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasienama daga
Prosedur 1. Bila terjadi kesulitan atau kegagalan dalam pembedahan,maka dokter konsultasi kebidang lain setelah ada persetujuan ahlinya.
2. Bila tindakan pembedahan dilakukan oleh dokter ahlinya,bila mengalami kesulitan dapat bertukar pikiran kepada dokter ahli yang lain.
3. Bila menyangkut bidang lain dapat langsung ke dokter ahli bidang lain yang bersangkutan.
4. Pembedahan yang mengalami kegagalan yang tidak dapat diatasi secara keseluruhan makaa. Dilakukan tindakan paliatif saja.b. Harus ada catatan operasi disesuai penyebab kematiannya.c. Keluarga diberitahu.d. Harus ada laporan tertulis kepada Direktur melalui Komite
Medik.e. Bila terjadi kematian, jenazah dirawat.
Unit Terkait Direktur Komite Medik dan Keperawatan.
RSUDKAB. JOMBANG
PEMINDAHAN PASIEN DARI RECOVERY ROOM KE RUANG PERAWATAN/ ICU SENTRAL
No. Dokumen138/YANMED/ADM
No.Revisi02
Halaman1/1/2
SPO
Tanggal Terbit
1 September 201410 Novemb
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Mengoptimalkan kondisi pasien pasca anestesi untuk dipindahkan dari RR ke Ruangan
Tujuan Menjaga fungsi Vital dalam batas normal selama pindah dari RR ke Ruangan
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasienama For
Prosedur 1. Petugas RR melakukan observasi tanda-tanda Vital pasien, 2. Petugas RR Melaporkan kondisi pasien kepada dokter Anestesi.3. Atas persetujuan Dokter Anestesi pasien boleh dipindah ke Ruang
Perawatan /ICU. 4. A. Masuk ICU
a. Petugas RR Menghubungi ICU akan mengirim pasien sesuai dengan Kondisi pasien atas persetujuan dokter Anestesi.
b. Petugas RR ( 2 Orang ) mengantar pasien ke ICU dengan tetap melakukan observasi selama transportasi.
c. Petugas RR melakukan serah terima dengan Petugas ICU.d. Jika serah terima pasien sudah selesai petugas RR boleh
kembali ke Ruang IBS. B. Masuk Ruang Perawatan
a. Petugas RR menghubungi petugas Ruang Perawatan bahwa pasien sudah bisa dipindahkan
b. Petugas ruangan yang mengambil pasien adalah paramedis (Perawat/Bidan), dengan membawa F
c. peralatan Emergency ( Oksigen transport, Cairan Infus,dll )d. Selama Transportasi pasien tetap diobservasi, infuse tidak
boleh dimatikan. Bila ada perubahan kondisi pasien ( menurun ) segera menghubungi Dokter Anestesi.dipasharga obat t
RSUDKAB. JOMBANG
PEMINDAHAN PASIEN DARI RECOVERY ROOM KE RUANG PERAWATAN/ ICU SENTRAL
No. Dokumen138/YANMED/ADM
No.Revisi02
Halaman1/2/2
Prosedur e. Pasien pindah keruangan tanpa kebagian manapun ( radiologi, Laboratorium,dll), langsung ke ruang Perawatan
f. Selama Di ruang Perawatan, 24 jam pertama pasien tidak boleh pindah keruangan lain kecuali atas Ijin dokter Anestesi
19. Usulan obat dari SMF berdasarkan obat yang digunakan dalam Formula obat t
Unit Terkait - IRNA- ICU- IGD
RSUDKAB. JOMBANG
PELIMPAHAN TUGAS TINDAKAN MEDIS ANAK DALAM KEADAAN DARURAT
No. Dokumen139/YANMED/ADM
No.Revisi02
Halaman1/1/1
SPOTanggal Terbit
1 September 2014
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Prosedur yang harus dilaksanakan dalam tindakan medis anak dalam keadan daruat
Tujuan Untuk melaksanakan tindakan medis anak dalam keadaan darurat secara benar dan aman
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasienama For F
Prosedur 2. Perawat anak melaporkan keadaan pasien kepada dokter spesialis anak untuk melakukan langkah-langkah tindakan medis anak.
3. Dokter spesialis anak dalam keadaan darurat memberikan/melimpahkan tugas kepada perawat anak untuk mengambil langkah-langkah tindakan medis anak sesuai dengan perintah dokter spesialis anak sambil menunggu dokter spesialis anak datang.
3 Perawat anak melaporkan setiap perkembangan pasien untuk mengambil langkah-langkah tindakan medis anak selanjutnya.
4 Dokter spesialis anak bertanggung jawab atas tindakan medis anak yang dilakukan oleh perawat anak atas perintah dokter spesialis anak sesuai hasil konsultasi sebelumnya.20. Usulan obat dari SMF berdasarkan obat yang digunakan
dalam Formularium 2010 dan usulan obat baru21. Sekretaris Subkomite Farmasi dan Terapi merang
Unit Terkait Tidak ada
RSUDKAB. JOMBANG
KERJASAMA ANTAR DISIPLIN
No. Dokumen140/YANMED/ADM
No.Revisi02
Halaman1/1/2
SPO
Tanggal Terbit
1 September 201410 November
2HGG012
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Kerja sama yang dilakukan antar disiplin Ilmu Kedokteran guna memperlancar tindakan pembedahan di kamar operasi
Tujuan 1.Untuk menentukan kelayakan pelaksanaan pembedahan bagi pasien
2.Memudahkan dan Memperlancar Tindakan PembedahanKebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor
188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasienama For F
Prosedur a. Tata Hubungan kerja di IBS adalah hubungan kerja antar profesi, merupakan mitra yang saling menghormati dan menjunjung tinggi etika
b.Bentuk kerjasamanya adalah TIM yang terdiri dari Operator Bedah, Asisten Bedah, Instrumentator, Perawat Sirkulasi Ahli anestesi, dan perawat Anestesi yang saling melengkapi dan meringankan kerja.
c. Pelayanan pembedahan terutama dilayani dua disiplin ilmu yaitu bedah dan anestesi
d.Menentukan kelayakan pelaksanaan pembedahan bagi pasien, sebelumnya ditentukan oleh beberapa disiplin ilmumedis dan penunjangn medis yang bekerja secara koordinasi dan konsultasi sehingga mendukung kelancaran pelayanan Pra, Durante, dan pasca Operasi
e. Pertemuan antar disiplin ilmu diatur dan dilaksanakan22. Usulan obat dari SMF be010 dan usulan obat bar
RSUDKAB. JOMBANG
KERJASAMA ANTAR DISIPLIN
No. Dokumen140/YANMED/ADM
No.Revisi02
Halaman1/2/2
Prosedur komite Medik.
f. Mekanisme konsultasi durante op diatur dengan prosedur
g.Kerjasama yang bersifat non medis dilakukan di IBS berupa Koordinasi FF ga obat t
Unit Terkait 1. SMF BEDAH2. SMF ANESTESI3. SMF OBGYN4. SMF PENYAKIT DALAM5. SMF JANTUNG6. IPS7. LABORATORIUM8. RADIOLOGI9. GIZI10. ICU SENTRAL
RSUDKAB. JOMBANG
MERUJUK PASIEN KE RUMAH SAKIT YANG LEBIH TINGGI TINGKAT KEMAMPUANNYA
No. Dokumen141/YANMED/ADM
No.Revisi02
Halaman1/1/1
SPO
Tanggal Terbit
1 September 2014
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Suatu tindakan Merujuk Pasien ke Rumah Sakit yang lebih tinggi tingkat kemampuannya
Tujuan Supaya Pasien mendapatkan penanganan Lebih Lanjut
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasienama For F
Prosedur Persiapan Alat :1. Blanko Rujukan lengkap2. Hasil Pemeriksaan Radiologi dan Laboratorium3. Alat-Alat Emergency4. Mobil AmbulancePelaksanaan1. Dokter Bedah atau dokter Anestesi Menjelaskan Kepada Pasien
dan Atau Keluarga pasien bahwa pasien harus mendapat penanganan lebih lanjut dikarenakan ditemukannya masalah ketika Pra,Durante, atau Post Operasi yang tidak dapat dikerjakan di IBS, Sehingga Pasien harus dirujuk ke Rumah sakit yang lebih Tinggi tingkat kemampuannya
2. Bila pasien dan atau keluarga setuju, maka keluarga menyelesaikan administrasi.
3. Bila Keluarga belum bisa menyelesaikan administrasi, diserahkan kepada pengawas Rumah Sakit
4. Petugas yang mengantar Merujuk pasien adalah petugas Ruangan Asal ( IRNA,IGD,ICU sentral).
5. Bila Tidak memungkinkan dapat menghubungi 118. Unit Terkait 1. IRNA
2. IRJA3. ICU Sentral4. IGD
RSUDKAB. JOMBANG
INDIKASI MENERIMA PASIEN UNTUK PERSIAPAN PEMBEDAHAN
No. Dokumen142/YANMED/ADM
No.Revisi02
Halaman1/1/1
SPO
Tanggal Terbit
1 September 201410 November 2HGG
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Suatu Tindakan menerima pasien guna dilakukan tindakan pembedahan di IBS RSUD Kabupaten Jombang
Tujuan Pasien dapat dilayani sesuai indikasi medis
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasienama For F
Prosedur 1. Pasien dengan emergency dan elektif yang memungkinkan untuk dilakukan tindakan pembedahan di IBS RSUD Kab. Jombang
2. Seleksi Pasien dilakukan di Ruangan Asal IRNA,IRJA,IGD
Unit Terkait 1. IRNA2. IRJA3. ICU Sentral4. IGD
RSUDKAB. JOMBANG
BILA OTOMATIS GENSET RUSAK
No. Dokumen153/PENOMED.IPS/ADM
No.Revisi02
Halaman1/1/1
SPO
Tanggal Terbit
1 September 2014
10 November 2HG
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Tindakan yang harus dilakukan dalam pemeliharaan dan operasional Gen Set sentral RSUD Kabupaten Jombang secara Baik dan Benar
Tujuan Menyiapkan Gen-set selalu siap pakai apabila otomatis Genset rusak
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasienama For
Prosedur 1. Pastikan genset telah di Set secara Otomatis2. Genset Otomatis akan hidup jika ada pemadaman listrik PLN
selama 5-10 detik3. Bila dalam waktu 5-10 detik listrik Gen Set tidak menyala
segera lapor/ telpon ke petugas IPS-RS yang jaga4. Petugas IPS-RS selalu standby dilokasi sekitar Genset jika
terjadi Pemadaman Listrik
Unit Terkait 1. IPS-RS2. Instalasi Peralatan dan Kelistrikan
RSUDKAB. JOMBANG
PEMELIHARAAN KAMAR BEDAH
No. Dokumen143/YANMED/ADM
No.Revisi02
Halaman1/1/2
SPOTanggal Terbit
1 September 2014
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Pemeliharaan kamar operasi adalah suatu usaha yang dilakukan oleh petugas kamar operasi untuk menjaga kebersihan dan kestrerilannya
Tujuan 1. Agar kamar operasi siap pakai2. Mencegah terjadinya infeksi silang
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasienama
Prosedur 1. Pembersihan harian1.1 Pembersihan dilaksanakan setiap pagi sebelum kamar
operasi dipergunakan.1.2 Setiap operasi selesai. 1.3 Bila kamar operasi tidak dipergunakan lagi
2. Pembersihan umum/bongkar besarPembersihan umum dilaksanakan seminggu sekali yaitu setiap hari jumat dan ditulis dalam Buku Pemeliharaan Kamar Operasi 2.1 Alat-alat yang terdapat di dalam kamar bedah hanyalah alat-
alat yang dipakai pembedahan tersebut. Alat-alat yang tidak diperlukan harus dikeluarkan atau disimpan dalam ruang penyimpanan alat. Standar alat-alat yang umumnya diperlukan :a. Meja operasib. Lampu operasic. Alat-alat anestesid. Alat penghisape. Alat diathermif. Meja instrumeng. Standar infus
23. Usulan obat dari SMF berdasarkan obat yang
RSUDKAB. JOMBANG
PEMELIHARAAN KAMAR BEDAH
No. Dokumen143/YANMED/ADM
No.Revisi02
Halaman1/2/2
Prosedur 2.2 Setiap selesai satu pembedahan, kamar operasi dibersihkan dengan jalan :a. Mengeluarkan alat-alat yang sudah dipakaib. Mencuci lantai dengan desinfektan
yang dikeluarkan dibersihkan dan desinfektan2.3 Selama dilakukan pembedahan, maka setiap bahan yang
tercecer di lantai harus segera diambil dan dibuang ke ember sampah Keluar masuknya orang-orang harus dibatasi pada yang berkepentingan saja
2.4 Pertukaran hawa/udara harus tetap baik dengan suhu kamar yang cukup menyenangkan (sejuk)Setelah kamar bedah dibersihkan, maka ruangan harus ditutup dengan system ventilasi terus berjalan
24. Usulan obat dari SMF berdasarkan obat yang digunakan dalam Formularium 2010 dan usulan obat baru
Sekretaris Subkomite Farmasi dan Terapi merangkum usulan obat dan mengelompokkan berdasarkan kelas terapi obat25. Subkomite Farmasaran, harga obat t
Unit Terkait Tidak ada
RSUDKAB. JOMBANG
MENJAGA STERILITAS KAMAR OPERASI
No. Dokumen34/YANMED/KSM.ANS/PP
No.Revisi02
Halaman1/1/1
SPO
Tanggal Terbit
1 September 2014
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Menjaga sterilitas kamar operasi adalah suatu usaha untuk menjaga kamar operasi bebas dari bakteri maupun spora.
Tujuan 1. Agar kamar operasi senantiasa bersih, steril dan siap pakai2. Mencegah terjadinya infeksi pasca operasi
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasienama ormu
Prosedur 1. Untuk penderita yang akan dilakukan operasi memakai pakaian dari ruangan.
2. Personel yang masuk kamar operasi diwajibkan mengganti dan menggunakan pakaian kamar operasi seperti topi, masker, baju, celana dan alas kaki.
3. Pintu masuk pasien dan petugas berbeda.4. Setiap hari/setiap selesai melakukan pembedahan, kamar operasi
dibersihkan sesuai dengan SPO Pemeliharaan Kamar Operasi 5. Setiap satu minggu melakukan bongkar besar sesuai dengan SPO
Pemeliharaan Kamar Operasi 6. Pemasangan lampu ultraviolet dengan kekuatan 1-2 watt/m2
setiap hari.7. Setiap 6 bulan dilakukan swab sesuai dengan SPO Persiapan
Swab Operasi 8. Pengolahan Limbah cair sesuai dengan SPO Penanganan LimbahF
26. Usulan obat dari SMF berdasarkan obat yang diguUnit Terkait 16.
RSUDKAB. JOMBANG
PEMBERSIHAN KAMAR OPERASI HARIAN
No. Dokumen35/YANMED/KSM.ANS/PP
No.Revisi02
Halaman1/1/1
SPOTanggal Terbit
1 September 2014
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Adalah proses pembersihan kamar operasi dengan tehnik septic aseptic sebelum operasi, diantara dua operasi dan setelah operasi hari itu selesai.
Tujuan 1. Menghindari kontaminasi dan infeksi silang dengan mengurangi sebanyak mungkin sumber infeksi.
2. Sebagai pedoman operasional pembersihan dan penyiapan kamar operasi aseptic sebelum operasi, diantara dua operasi dan setelah operasi hari itu selesai.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasienam
Prosedur 1. Di Antara Dua Operasi1. Alas meja operasi di ganti, bila perlu lap dulu dengan cairan
desinfektan hipoklorid2. Dressing dan depper kotor dibuang3. Noda-noda darah/nanah/betadine dan lain-lain di lantai
segera dibersihkan dengan kain pel dan cairan hipoclorid4. Botol suction di bersihkan kemudian diisi cairan
dekontaminasi selama 5 menit2. .Setelah Operasi Hari Itu Selesai
1. Keluarkan instrument bedah dan tenun yang kotor2. Simpan kembali ke tempatnya instrument dan BBA yang
tidak terpakai3. Rapikan semua peralatan dalam kamar operasi pada
tempatnya.4. Perciki lantai dengan air dan sapu sampai bersih.5. Kamar operasi mulai dibersihkan atau disapu dan dipel
dengan larutan lisol6. Kamar operasi disinari dengan sinar UV + 20 menitrga ob
atUnit Terkait KPPI-RS
RSUDKAB. JOMBANG
BONGKAR BESAR
No. Dokumen36/YANMED/KSM.ANS/PP
No.Revisi02
Halaman1/1/3
SPO
Tanggal Terbit
1 September 2014
10 November
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Adalah pembersihan secara menyeluruh semua yang ada didalam kamar operasi dengan desinfektan dan atau air mengalir, dan dilakukan setiap akhir minggu.
Tujuan Mengendalikan jumlah kuman didalam kamar operasi baik di udara, lantai maupun di peralatan yang berada didalam kamar operasi.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasienam Foang
Prosedur 1. Semua peralatan yang ada di dalam kamar operasi di keluarkan.2. Kamar Operasi:
a. Dibersihkan / disapu sehingga kotoran besar/kasar tidak masuk ke dalam saluran air
b. Guyur seluruh permukaan dengan airc. Beri desinfektan dan ratakan ke seluruh permukaan lantai dan
dinding.d. Guyur dengan air mengalire. Keringkan.
3. Tempat sampah medis, dan botol penampung suction.
a. Rendam dalam larutan cairan dekontaminasib. Biarkan 10 menitc. Sikat dan bilas dengan air mengalird. Keringkan.
4. Meja dan penutupnya1. Guyur dengan air2. Beri larutan dekontaminasi3. Sikat dan guyur dengan air4. Keringkan
5. Peralatan elektromedikFipasaran, harga obat t
RSUDKAB. JOMBANG
BONGKAR BESAR
No. Dokumen36/YANMED/KSM.ANS/PP
No.Revisi02
Halaman1/2/3
Prosedur a. Setelah dikeluarkan dari ok bersihkan dari barang barang yang bukan termasuk aksesoris/ perlengkapannya
b. Cek kelengkapanc. Lap seluruh permukaan dengan larutan desinfekran
(hipoclorid, larutan yang dapat membunuh virus , bakteri dan jamur yang tidak merusak permukaan alat)
d. Gulung dan rapikan kabel.5. Hand tool dan kabel ESU dan persediaan benang roll (harus
selalu siap dalam keadaan steril, dengan tablet formalin)a. Keluarkan dari wadahb. Lap dengan hipokloridc. Bersihkan bila ada sisa darahd. Rapikan kembali pada tempatnyae. Tiga minggu sekali ganti tablet formalin
6. Lampu dan meja operasiLap seluruh permukaan dengan hipoklorid/ larutan yang dapat membunuh virus , bakteri dan jamur yang tidak merusak permukaan alat.
7. Cairan desinfektan.a. Cairan desinfektan yang ada didalam kamar operasi adalah
Alkohol. Alkohol savlon, Aqua savlon, dan Perhidrol. Isi kembali tiap 2 minggu
b. Lap bagian luar dengan hipokloridc. Taruh di trolly
9. Jarum bedah a. Evaluasi dan dibuang yang tidak layak pakaib. Ganti dengan yang baruc. Siapkan dengan lengkap satu setd. Buat untuk persediaan pemakaian satu minggu.e. Masukkan dalam tromol dan siap desterilkan
10. Persediaan BBA untuk operasi kecil dicek dan di isi kembali.11. Instrumen steril dengan bungkus kain dan di cek tanggal
kadaluwarsa dan di resterilisasi.an obat yang digunakan dalam Formularium 2010 dan usulan ob dipasaran, harga obat t
RSUDKAB. JOMBANG
BONGKAR BESAR
No. Dokumen36/YANMED/KSM.ANS/PP
No.Revisi02
Halaman1/3/3
Prosedur 10. Seluruh kaca, dinding luar kamar operasi, bingkai jendela dan seluruh permukaan meja dan lemari dibersihkan dan didesinfeksi dengan hipoclororid/ larutan yang dapat membunuh virus , bakteri dan jamur yang tidak merusak permukaan alat.
27. Usulan obat dari SMF berdasarkan obat yang digunakanUnit Terkait 17.
RSUDKAB. JOMBANG
PENANGANAN LIMBAH DI KAMAR OPERASI
No. Dokumen76/PENOMED.ISL/ADM
No.Revisi02
Halaman1/1/1
SPOTanggal Terbit
1 September 2014
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Penanganan limbah di kamar operasi adalah suatu proses pembuangan limbah untuk mencegah terjadinya kontaminasi dan mencegah infeksi nosokomial terhadap yang lainnya.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penanganan limbah bagi setiap petugas kamar operasi
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasienam Foang
Prosedur 1. Pisahkan limbah cair dan limbah padat2. Pengelolaan limbah padat :
2.1 Petugas menggunakan sarung tangan2.2 Pisahkan sampah medis dan non medis2.3 Masukkan limbah ke dalam kantong plastik berwarna
Kuning2.4 Ikat rapat kantong plastik kemudian diletakkan di tempat
penampungan sementara.2.5 Sampah tersebut akan dikelola oleh petugas Kebersihan
kamar operasi sesuai dengan SPO Pembuangan Sampah 3. Pengelolaan limbah cair :
3.1 Petugas menggunakan sarung tangan3.2 Buang limbah Cair ke saluran limbah (spoel hock)3.3 Beri desinfektan dengan larutan clorine 0,5 % terlebih
dahulu dalam botol penampungan (botol saction) sebelum dibersihkan dan didiamkan selama + 10 menit
3.4 Setelah + 10 menit, cuci botol penampungan dengan air mengalir.
3.5 Keringkan dan kembalikan pada tempatnyaUnit Terkait IPSRS
RSUDKAB. JOMBANG
MEMBERSIHKAN DAN MENYIAPKAN ALAT UNTUK DISTERILKAN
No. Dokumen37/YANMED/KSM.ANS/PP
No.Revisi02
Halaman1/1/1
SPOTanggal Terbit
1 September 2014
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Membersihkan dan meyiapkan alat untuk disterilkan adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk memelihara alat agar tetap terjaga dengan baik dan dapat bertahan lama
Tujuan 1. Agar alat-alat tidak cepat rusak2. Agar alat-alat dalam keadaan bersih3. Agar alat-alat dalam keadaan siap pakai
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasienam Foang
Prosedur 1. Membersihkan Instrumen dari metal1.1 Instrumen yang kotor, direndam dalam larutan desinfektan
selama 10-15 menit1.2 Kemudian dicuci satu persatu di bawah air mengalir dengan
mempergunakan sikat dan dalam keadaan terbuka1.3 Setelah bersih disterilkan sesuai dengan SPO Sterilisasi
Instrumen 1.4 Bila alat-alat tersebut tidak dipakai, kemudian dikeringkan,
digosok dengan paraffin dan disimpan sesuai dengan SPO Penyimpanan Alat atau bahan Steril
1.5 Setelah selesai disimpan atau di pak kembali kemudian disterilkan.
2. Membersihkan alat-alat dari karet/plastic2.1 Alat-alat sarung tangan sebelum dilepas dicuci terlebih
dahulu kemudian direndam dengan clorine 0,5%2.2 Kemudian dicuci dan dikeringkan2.3 Setelah kering diberi talk dan disterilkan sesuai dengan SPO
Sterilisasi Kering Unit Terkait CSSD
RSUDKAB. JOMBANG
SWAB KAMAR OPERASI
No. Dokumen38/YANMED/KSM.ANS/PP
No.Revisi02
Halaman1/1/1
SPOTanggal Terbit
1 September 2014
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Swab Operasi adalah suatu proses atau tindakan yang dialakukan dalam persiapan pemeriksaan terhadap preparat/media yang akan diperiksa
Tujuan Untuk mengetahui alat dan barang yang digunakan di ruang operasi bebas hama
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasienam Foang
Prosedur 1. Memberitahukan kepada petugas laboratorium daerah bagian microbiologi
2. Preparat/media yang akan diperiksa dibersihkan/disterilkan terlebih dahulu.
3. Memanggil petugas laboratorium4. Petugas laboratorium melakukan pemeriksaan yang didampingi
petugas kamar operasi setiap 6 bulan5. Petugas laboratorium melakukan pembiakan kuman6. Hasil pemeriksaan selesai + 1 minggu setelah dikerjakan dan
disimpan di Bagian IBS7. Jika hasil menunjukkan adanya mikrobiologi maka jalankan SPO
Tindakan Koreksi dan Pencegahan 8. Laporan Hasil Swab disimpan sebagai Catatan Mutu.
Unit Terkait 18.
RSUDKAB. JOMBANG
PERSIAPAN OPERASI LAPARASCOPY
No. Dokumen39/YANMED/KSM.ANS/PP
No.Revisi02
Halaman1/1/2
SPO
Tanggal Terbit
1 September 201410 November 2HGG0
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Persiapan operasi laparascopy adalah suatu tindakan operasi dengan menggunakan alat laparascopy
Tujuan Untuk mendapatkan sayatan minimal/kecil dan dapat mendeteksi kelainan-kelainan serta mempercepat proses pemulihan.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasienam Foang
Prosedur 1. Ruang operasi disiapkan sesuai dengan SPO Persiapan Kamar Operasi (PT B.2-1)
2. Instrumen-instrumen laparoscopy :2.1 Monitor2.2 Kamera system2.3 Light source2.4 Insuflator / CO22.5 Electro surgical2.6 Section Irigation2.7 Video Printer
3. Instrumen di meja alat :3.1 Peres needle3.2 Trocard dan kanula B/K3.3 Reducer3.4 Laparoscop3.5 Forcep3.6 Gunting3.7 Insulatid hook3.8 Extraction forcep3.9 Klip dengan tangkai klip3.10 Endoloop dan introducedalam Formularium 2010 dan
usulan obat
RSUDKAB. JOMBANG
PERSIAPAN OPERASI LAPARASCOPY
No. Dokumen39/YANMED/KSM.ANS/PP
No.Revisi02
Halaman1/2/2
Prosedur 4. Instrumen-instrumen Appendix :4.1 Instrumen Penunjang 4.2 Instrumen di meja alat :
a. Peres needle : 1b. Trocar dan kanula B/K : 2c. Reducer : 1d. Laparoscop : 1e. Forcep : 2f. Gunting : 1g. Extraction Forcep : 1h. Endoloop dan Introduces : + 2
5. Instrumen-instrumen laparoscopy Cholelitiasis :5.1 Instrumen Penunjang5.2 Instrumen di meja alat :
a. Peres needle : 1b. Tracar dan kanula B/K : 2/1c. Reducer : 2d. Laparoscop ; 1e. Forcep : 2f. Gunting : 1g. Extraction Forcep : 1h. Klip dengan tangkai klip : + 6
28. Usulan obat dari SMF berdasarkan obat yang digunakan dalam Formularium 2010 dan usulan obat baru
SeUnit Terkait Bidang Sarana
RSUDKAB. JOMBANG
PERSIAPAN OPERASI SECTIO CAESARIA
No. Dokumen40/YANMED/KSM.ANS/PP
No.Revisi02
Halaman1/1/1
SPOTanggal Terbit
1 September 2014
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KPPengertian Menyiapkan pasien untuk operasi Sectio Caesaria, mulai dari
Pemberitahuan dari Ruang Bersalin (PONEK ) sampai dilakukan Incisi
Tujuan 1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan Ibu dan bayi secara terpadu dan paripurna,
2. Menurunkan angka kematian Ibu dan Bayi.Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor
188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasienam Foang
Prosedur 1. Ruang Bersalin Memberitahukan Ke IBS untuk Operasi Sectio Caesaria (lengkap dengan Indikasinya ). Bersamaan dengan pemberitahuan Petugas Ruang Bersalin mengirim pasien ke kamar Operasi IBS.
2. Perawat yang menerima pemberitahuan langsung menyampaikan kepada semua TIM kamar operasi ( Perawat Anestesi,Perawat Instrumen dan Crew Lain ) yang bertugas.
3. Perawat Anestesi Melaporkan kepada dokter anestesi, dan menyiapkan peralatan yang akan digunakan untuk pembiusan.
4. Perawat Instrumen menyiapkan Instrumen dan peralatan lain yang akan digunakan untuk tindakan operasi.
5. Setelah pasien datang di IBSa. Petugas IBS Melakukan Timbang Terima dengan petugas
Ruang Bersalin.b. Petugas IBS Memberi tahu petugas Ruang Perinatologi bahwa
ada pasien kiriman dari Ruang Bersalin yang akan dilakukan sectio Caesaria dengan indikasi sesuai indikasi Medis yang ditentukan.
c. Pasien siap masuk kamar operasi dan siap dilakukan pembiusan untuk tindakan sectio caesaria dalam jangka waktu kurang dari 30 menit mulai dari pemberitahuan dari ruang bersalin ( PONEK ) sampai dilakukan Incisi
Unit Terkait 19.
RSUDKAB. JOMBANG
ALUR PENGIRIMAN INSTRUMEN ON STERIL DAN PENGAMBILAN INSTRUMENT DAN PERALATAN
OPERASI
No. Dokumen65/PENOMED.CSSD/ADM
No.Revisi02
Halaman1/1/1
SPOTanggal Terbit
1 September 2014
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Adalah jalan yang harus dilalui untuk mengirim atau mengambil alat yang akan digunakan dan atau alat yang harus dipakai operasi untuk dikirim/ diambil dari CSSD
Tujuan Menjaga kesterilan alat.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien
Prosedur 1. Petugas IBS (perawat atau PP) menelpon CSSD untuk mengambil alat.
2. Petugas kamar operasi (perawat atau PP). mengambil alat atau instrument mulai jam 07.30 pagi dari CSSD.
3. Pengambilan alat harus ditulis atau ditanda tangani dan nama terang oleh pengambil alat beserta jam pengambilan dibuku yang disediakan oleh CSSD.
4. alat dikerek (dinaikkan) dan dalam keadaan tertutup.5. alat atau instrument dan duk steril masuk digudang steril atau
dipakai untuk hari ini juga 6. alat yang dipakai setalah operasi, di dekontaminasi, dicuci, dan
dipacking oleh petugas ibs.7. pengiriman alat/ instrument yang harus dipakai operasi dikirim ke
CSSD mulai jam 12.00 sampai selesai melalui jalaur infeksi. 8. pengiriman alat harus ditanda tangani dan nama terang beserta
jam, oleh pengirim alat.9. alat diturunkan ke CSSD 10. Alat disteril oleh petugas CSSD
Unit Terkait - IBS CSSD- CSSD
RSUDKAB. JOMBANG
MENGGANTI BAJU PASIEN DENGAN BAJU KAMAR OPERASI
No. Dokumen144/YANMED/ADM
No.Revisi02
Halaman1/1/1
SPO
Tanggal Terbit
1 September 201410 November 2HGG
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Yaitu mengganti baju pasien yang akan dioperasi dari unit rawat inap, poli, atau dari unit lain dengan baju yang disediakan untuk operasi di RSUD Kabupaten Jombang
Tujuan Mengganti baju pasien yang akan dioperasi untuk mencegah dan dan mengurangi kontaminasi dari luar serta pencegahan resiko infeksi di RSUD Kabupaten Jombang.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien For
Prosedur 1. Petugas cuci tangan 2. Ucapkan salam, petugas memperkenalkan diri.3. Jelaskan tentang perlunya penggantian baju kamar operasi dan
dan pemakaiaan topi pasien. 4. Bantu pasien mengganti baju yang digunakan dengan baju
operasi diruang ganti pasien, Bila pasien tidak dapat mobilisasi secara mandiri, penggantian dapat dilakukan di temapat tidur pasien/ brantcar pasien, dengan tetap menjaga privasi pasien yaitu dengan memasang penutup/ sketsel
5. Bantu pasien untuk pindah ke brancart yang disediakan oleh kamar operasi, pasang pagar pengaman pada brancart untuk mencegah resiko jatuh
6. Jelaskan tindakan telah selesai dilakukan 7. Ucapkan salam. 8. Perawat/Petugas mencuci tangan
Unit Terkait OK IGD, IBS, IRNA
RSUDKAB. JOMBANG
PEMBERIAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS SEBELUM TINDAKAN PEMBEDAHAN
No. Dokumen41/YANMED/KSM.ANS/PP
No.Revisi02
Halaman1/1/2
SPO
Tanggal Terbit
1 September 2014
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KPPengertian Pemberian antibiotik sebelum dilakukan tindakan pembedahan.
Tujuan 1. Mengurangi insidensi infeksi luka pasca bedah2. Mencegah perkembangan infeksi pada daerah yang dibedah 3. Mencegah terjadinya mortalitas dan morbiditas pada infeksi
bedahKebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor
188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien
Prosedur 1. Ucapkan salam dan perkenalkan nama 2. Identifikasi gelang yang akan diberikan antibiotik profilaksis.3. Jelaskan prosedur tentang pemberian antibiotik profilaksis
sebelum pembedahan dimulai, serta kegunaannya. 4. Siapkan obat antibiotic profilaksis sesuai instruksi dokter.5. Lakukan identifikasi antibiotika profilaksis dengan cara 6 Benar
( Benar Pasien, Benar Obat, Benar dosis, Benar Rute pemberian, Benar Waktu, Benar Pendokumentasian )
6. Larutkan antibiotic dengan Water For Injection dalam spuit 5cc atau 10 cc
7. Lakukan Desinfeksi pada tempat suntikan dengan kapas alkohol 8. Stop aliran Infus 9. Lakukan penyuntikan dengan memasukan jarum spuit hingga
menembus bagian dalam dan masukan obat secara berlahan lahan kedalam selang infus intravena cateter,
10. Setelah selesai, tarik spuit dan periksa kecepatan infus. 11. Observasi reaksi obat 12. Cuci tangan, 13. Dokumentasikan pemberian obat antibiotic profilaksis yang
telah berikan dan dosisnya ke status pasien.dipasaran, harga obat t
RSUDKAB. JOMBANG
PEMBERIAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS SEBELUM TINDAKAN PEMBEDAHAN
No. Dokumen41/YANMED/KSM.ANS/PP
No.Revisi02
Halaman1/1/2
Prosedur Perhatikan :pemberian antibiotic profilaksis dilakukan 30 menit sebelum pembedahanat F
29. Usulan obat dari SMF berdasarkan obat yang digunakan dalam Formularium 2010 dan usulan obat baru
Sekretaris Subkomite Farmasi dan Terapi
Unit Terkait 20.
RSUDKAB. JOMBANG
PERSETUJUAN TINDAKAN TRANFUSI DARAH DAN PRODUK DARAH
No. Dokumen42/YANMED/KSM.ANS/PP
No.Revisi01
Halaman1/1/2
SPO
Tanggal Terbit
1 September 201410 November 2HGG
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Yaitu persetujuan tindakan pemberian tranfusi darah dan produk darah
Tujuan 1. Untuk mendapatkan legalitas tindakan tranfusi darah dan produk darah
2. Untuk memberikan informasi yang selengkapnya kepada pasien dan keluarganya tentang manfaat dan efek samping serta komplikasi tindakan pemberian tranfusi darah dan produk darah.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien For
Prosedur 1. Siapkan form persetujuan tindakan kedokteran dan pemberian informasi tindakan kedokteran.
2. Catat tanggal dan jam pada pemberian informasi3. Catat tindakan kedokteran yang akan dilakukan, beserta nama
dokter pemberi informasi dan nama pasien atau keluarga yang diberikan informasi.
Pemberian informasi meliputi: Diagonosis, Tindakan yang akan dilakukan Indikasi tindakan Cara pemberian Tujuan Resiko Komplikasi Progniosis Alternative lain bila ada
4. Bubuhkan tanda tangan dan nama terang dokter pemberi informasi dan pasien atau keluarga yang menerima informasi.
RSUDKAB. JOMBANG
PERSETUJUAN TINDAKAN TRANFUSI DARAH DAN PRODUK DARAH
No. Dokumen42/YANMED/KSM.ANS/PP
No.Revisi01
Halaman1/2/2
Prosedur 5. Catat identititas keluarga pasien yang memberikan persetujuan tindakan tranfusi.
6. Catat juga identitas pasien yang akan diberikan tindakan tranfusi
7. Tulis tanggal dan jam persetujuan 8. Bubuhkan tanda tangan pasien/ keluarga dekat inti yang
memberikan persetujuan, saksi keluarga yang lain, dokter DPJP , dan saksi dari pihak rumah sakit (perawat).
Unit Terkait OK IGD, IBS, IRNA
RSUDKAB. JOMBANG
ANESTESI GENERAL PADA PEDIATRIC
No. Dokumen43/YANMED/KSM.ANS/PP
No.Revisi01
Halaman1/1/2
SPO
Tanggal Terbit
1 September 201410 November 2HGG
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Suatu tindakan pemberian anastesi umum pada bayi dan anak anak
Tujuan Untuk memberikan pelayanan anestesi yang aman pada bayi dan anak baik pada operasi elektif maupun operasi emergency
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien
Prosedur 1. Berikan anestesi umum pada bayi dan anak dengan teknik inhalasi baik menggunakan masker/ sungkup ataupun intubasi.
2. Gunakan system anastesi open/ semi open ataupun semi colse3. Pilih masker yang sesuai dengan kebutuhan dan ukuran sehingga
tidak menimbulkan kerugian pada deathspace yang terlalu banyak ataupun berakibat komplikasi penekanan pada bola mata,
4. Pilih endotracheal tube yang sesuai dan bila digunakan tidak sampai menimbulkan komplikasi odema atau kerusakan kapiler di trachea
5. Pilih ETT NON CUFF bila digunakan no 2, 2.5, 3 atau 3.5 dan pilih yang CUFF bila digunakan nomer 4 ke atas
6. Pilih alat anestesi T-piece untuk berat badan pasien < dari 4 kg dan gunakan system open.
7. Pilih anastesi jackson rees dengan respiratory bag 0.5 pada pasien dengan berat badan 4 – 10 kg dengan system semi open.
8. Pilih anastesi jackson rees dengan respiratory bag 1 liter pada pasien dengan berat 10 – 20 kg dengan system semi open
9. Pilih anastesi jackson rees dengan respiratory bag 1,5 liter atau respiratory tubing kecil atau menggunakan mesin anastesi dengan respiratory bag 1,5 pediatric pada pasien dengan berat badan > 20 kg
RSUDKAB. JOMBANG
ANESTESI GENERAL PADA PEDIATRIC
No. Dokumen43/YANMED/KSM.ANS/PP
No.Revisi01
Halaman1/2/2
Prosedur 10. Untuk induksi anastesi bisa dipilih inhalasi atau intra vena dengan menggunakan tiopenthothal sodiom, ketamin ataupun propofol
11. Untuk intubasi bisa digunakan masker relaxsan non depolarisasi12. Suplemen bisa diberikan fentanyl obat inhalasi bisa digunakan
halotan, isofluran, atau sejenisnya sesuai indikasi 13. Berikan premedikasi setengah jam sampai satu jam sebelum
operasi dengan menggunakan petidin atau midazolam.
Unit Terkait - IBS- Ok IGD
RSUDKAB. JOMBANG
ANASTESI REGIONAL PADA PEDIATRIC
No. Dokumen44/YANMED/KSM.ANS/PP
No.Revisi01
Halaman1/1/2
SPO
Tanggal Terbit
1 September 201410 November 2HGG
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Suatu tindakan pemberian anastesi regional pada bayi dan anak anak
Tujuan Untuk memberikan pelayanan anatesi yang aman pada bayi dan anak dengan anastesi regional pada operasi elektif dan emergency.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien
Prosedur 1. Pilih anastesi sub arachnoid block pediatric, epidural ataupun peripheral nerve block
2. Pilih jarum spinal yang sesuai panjang nya 3 cm atau 5 cm dengan diameter 26 – 29 G dan pilihlah jarum yang sedikit trauma (pencil point/ modifikasi touhy) yang shot bhevel
3. Pilih obat anastesi bupivacain atau levo buvipacain atau ropivacain
4. Gunakan dosis yang dihitung sesuai dengan berat badan 5. Obat adjuvan dapat digunakan ephineprin ataupun morfin dan
fentanyl. 6. Lakukan fungsi lumbal pada L5/ S1 atau L4/L5 bisa dilakukan
pada posisi duduk atau miring.
UNTUK ANASTESI CAUDAL EPIDURAL
1. Untuk anastesi Caudal Epidural bisa dipilih dengan teknik caudal epidural ataupun lumbal dan thoracal peridural, bisa singel shot atau bisa menggunakan continous chateter.
2. Pilih jarum short bevel 22 G straight needle atau jelco iv chateter. Step tips, kingking
3. Bila dipih singel bolus dosis tidak lebih dari 20 ml dari 0,25% levobupivacain
RSUDKAB. JOMBANG
ANASTESI REGIONAL PADA PEDIATRIC
No. Dokumen44/YANMED/KSM.ANS/PP
No.Revisi01
Halaman1/2/2
Prosedur UNTUK ANASTESI LUMBAL EPIDURAL
1. Pilih jarum touhy nomer 18 G standart 10 cm 2. Pilih obat levobupivacain atau ropivacain dengan konsentrasi
0,25%. Dengan dosis sesuai dengan ketinggian blok yang diharapkan.
Unit Terkait - IBS- Ok IGD
RSUDKAB. JOMBANG
FORM PEMBERIAN INFORMASI DAN FORM PERSETUJUAN TINDAKAN ANASTESI
No. Dokumen45/YANMED/KSM.ANS/PP
No.Revisi01
Halaman1/1/2
SPO
Tanggal Terbit
1 September 201410 November 2HGG
DitetapkanDirektur RSUD Kab. Jombang,
dr. PUDJI UMBARAN, M.KP
Pengertian Yaitu prosedur pemberian informasi dan persetujuan tindakan anastesi untuk mendapatkan tanda tangan pada pasien dan keluarga
Tujuan 1. Untuk memberikan penjelasan yang sejalas jelasnya tentang tindakan anastesi yang akan dilakukan, persiapan anastesi yang harus dilakukan dan bahaya dan komplikasi yang mungkin terjadi. 2. untuk mendapatkan legalitas formal secara hukum bila dibelakang hari terjadi tuntutan pada pasien.
Kebijakan Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kabupaten Jombang Nomor 188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien
Prosedur 1. Berikan informasi tindakan anastesi meliputi persiapan secara umum yaitu puasa, evaluasi oleh dokter anastesi dan konsultasi kebidang lain bila diperlukan, pemeriksaan penunjang seperti laboratorium, radiologi dan EKG sesuai indikasi, melepas perhiasan dan gigi palsu bila ada, serta membersihkan make up untuk menghindari penyamaran pada gawat darurat.
2. Form dapat diisikan oleh petugas para medis yang menyiapkan operasi tersebut dan memberikan informasi secara umum tentang persiapan yang harus dilakukan oleh pasien yang akan operasi.
3. Informasi yang diberikan pada anastesi umum dan efek samping anastesi umum, untuk anestesi regional informasi meliputi block spinal dan epidural serta block peripheral meliputi informasi umum dan komplikasi atau efek samping.
4. Bila pasien dan keluarganya bisa membaca dan menulis, form tersebut dapat dibaca secara langsung untuk dibaca dan dipelajari. Bila pasien tidak dapat membaca dan menulis petugas dapat ruangan membacakan dan menjelaskan secara umum tentang persiapan anastesi.
RSUDKAB. JOMBANG
FORM PEMBERIAN INFORMASI DAN FORM PERSETUJUAN TINDAKAN ANASTESI
No. Dokumen45/YANMED/KSM.ANS/PP
No.Revisi01
Halaman1/2/2
Prosedur 5. Form pemberian informasi tindakan anastesi ditanda tangani oleh pemberi informasi, pasien/ wali/ keluarga.
6. Persetujuan tindakan anastesi identitas dan pasien dan dokter dapat diisikan oleh petugas ruangan yang menyiapkan operasi
7. Form ini di tanda tangani oleh dokter, pasien, saksi pihak keluarga dan saksi pihak rumah sakit.
Unit Terkait 1. OK IBS2. IRJA3. IRNA 4. OK IGD
top related