standarisasi regulasi unit hemodialisis · tvc < 100 cfu/ml 50 cfu/ml < 0,1 cfu/ml endotoksin...
Post on 13-Jun-2020
7 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Standarisasi Regulasi
Unit Hemodialisis
Widodo
Surabaya
Tujuan Unit Hemodialisis
1. memberikan pelayanan yang aman,
berkualitas tinggi, dan nyaman bagi tiap pasien
2. mematuhi perundangan & peraturan yang
berlaku
3. memastikan bahwa fasilitas kesehatan dapat
berlanjut secara finansial
Blankschaen SM, Saha S, Wish JB. Management of the Hemodialysis Unit : Core Curriculum 2016
Bahasan
1. pelayanan Unit Hemodialisis yang menjamin keselamatan pasien
2. pelayanan Unit Hemodialisis yang bermutu
3. kualitas air di hemodialisis
4. bangunan Unit Hemodialisis
5. pelayanan Unit Hemodialisis yang nyaman
6. regulasi Unit Hemodialisis (di Indonesia)
7. akreditasi Unit Hemodialisis di Indonesia
8. penghematan di Unit Hemodialisis
pelayanan
Unit Hemodialisis
yang menjamin
keselamatan pasienStandarisasi Regulasi Unit Hemodialisis
Pertemuan Ilmiah Tahunan Daerah ke 7
Ikatan Perawat Dialisis Indonesia
24-25 Maret 2018
PLAN
DO
CHECK
ACTION
Pertanyaan seputar Keselamatan
➢ Apakah Unit HD saya berisiko tinggi terhadap keselamatan pasien ?
➢ Apa saja hal-hal yang berisiko mengancam keselamatan pasien ?
➢ Bagaimana saya tahu keselamatan pasien terjamin atau belum ?
➢ Apakah ada standar keselamatan pasien ?
➢ Apa standar yang harus saya capai ?
➢ Bagaimana mencapainya ?
Risiko pada Pasien Hemodialisis
2risiko yang berasal dari kualitas air
1risiko yang timbul dari pemilihanterapi
3risiko yang timbul dari alat-alat dialisisyang tidak bekerja dengan benar
S I S
T E
M
keselamatan pasien
o jatuh
o kanulasi
o perdarahan
o infeksi
o pengobatan
o dialiser proses ulang
o dll
Survei Infeksi
– berapa kejadian infeksi
– bagaimana program imunisasi
– bagaimana tes untuk infeksi virus
– bagaimana tatalaksana pasien terinfeksi
– imunisasi & tes bagi staf
Public Health Laboratory Service – Department of Health. Good practice guidelines for renal dialysis / transplantation units : Prevention and control of blood-borne virus infection.
Potensi Bahaya Infeksi Virus di Unit
Hemodialisis– virus Hepatitis B & infeksi HBV di Unit Hemodialisis
– virus Hepatitis C & infeksi Hepatits C di Unit Hemodialisis
– HIV
– transmisi virus lewat transfusi darah
Public Health Laboratory Service – Department of Health. Good practice guidelines for renal dialysis / transplantation units : Prevention and control of blood-borne virus infection.
Kesiagaan terhadap Bencana
– kebakaran
– badai
– banjir
– gempa
– dll
Emergency preparedness for dialysis facilities. A guide for chronic dialysis facilities.
Budaya Keselamatan
elemen-elemen dalam budaya keselamatan :
– mengakui bahwa kegiatan tertentu berisiko tinggi
– menetapkan keselamatan sebagai target / tujuan
– melakukan evaluasi kesalahan-kesalahan yang terjadi serta kegagalan system, tidaksebagai kegagalan perorangan
– berkomitmen pada sumber daya yang diperlukan, termasuk teknologi dan waktu
– mengakui bahwa lingkungan yang aman tidak selalu akan bebas dari kesalahan
– laporkan near misses dan kejadian (events) dalam lingkungan yang bebas salingmenyalahkan dan saling membalas
– mengembangkan proses evaluasi oleh sejawat dan analisis akar (root cause analysis)
Alan Kliger
pelayanan
Unit Hemodialisis
yang bermutu
Standarisasi Regulasi Unit Hemodialisis
Pertemuan Ilmiah Tahunan Daerah ke 7
Ikatan Perawat Dialisis Indonesia
24-25 Maret 2018
PLAN
DO
CHECK
ACTION
Pertanyaan seputar Mutu
– Apakah saya sudah bermutu ?
– Apa saja yang dinilai ?
– Apa standar yang harus saya capai ?
– Bagaimana mencapainya ?
Evaluasi Mutu Fasilitas Kesehatan
1. kemudahan akses
2. infrastruktur
3. keahlian (expertise)
4. disiplin tambahan
5. mesin-mesin
6. peralatan
7. laboratorium
8. pedoman manajerial
9. penyimpanan data, tindak lanjut dan umpan balik
10. elemen penelitian
11. sampah medisGupta VL. Quality issues in health care management, nephrology perspective
Pengukuran Performa Dialisis yang
Umum
– URR
– Kt/V
– Hematokrit
– Hemoglobin
– Kadar Ferritin
– Saturasi Trasnferrin
– Paratiroid
– Albumin
– Tekanan darah
– Perawatan RS
– Terlewat jadwal
– Angka kematian
– Akses vaskuler
– Kejadian bekuan darah
– Klirens kreatinin
Office of Inspector General. Clinical Performance Measures for Dialysis Facilities. Practices of the Major Dialysis Corporations – Supplemental Report # 1. 2002 Janet Rehnquist Inspector General. Department of Health & Human Services USA.
Komponen Mutu
– Kualitas air
– Adekuasi
– Pertambahan cairan & tekanan darah
– Pencapaian berat badan kering
– Hipotensi intradialitik
– Status asam basa / Kalium
– Anemia
– GMT-PGK
– Nutrisi / keradangan
– Akses vaskuler
– Kualitas hidup
– Pelatihan staf & kepuasan
– Rujukan
– Transplantasi ginjal
– bIaya
Alquist M, Bosch JP, Barth C et al. Knowing what we do and doing what we should : Quality assurance in hemodialysis. Nphrol Clin Pract 2014; 126:135-143
Standar minimum Pengukuran
Performa
Pengukuran Performa Batas
Kt/V 90% pasien >1,4
Hemoglobin 65% pasien > 11 g/dL
Terlewat jadwal 90% pasien dengan < tidak dialysis
Albumin 60 % pasien dengan albumin > 3,8 g/dl
Rawat Inap /tahun(lama rawat inap / tahunpasien)
< 10 hari / tahun pasien
Angka kematian Kasar(tahunan)
< 18% / tahun
Office of Inspector General. Clinical Performance Measures for Dialysis Facilities. Practices of the Major Dialysis Corporations – Supplemental Report # 1. 2002 Janet Rehnquist Inspector General. Department of Health & Human Services USA.
Office of Inspector General. Clinical Performance Measures for Dialysis Facilities. Practices of the Major Dialysis Corporations – Supplemental Report # 1. 2002 Janet Rehnquist Inspector General. Department of Health & Human Services USA.
Klasifikasi Pengukuran Mutu pada
Hemodialisis
Gupta VL. Quality issues in health care management, nephrology perspective
pengukuran kualitasdalam sistem
pelayanan dialisis
saatdialisis
berhubunganpasien
berhubunganproses, alat
pradialisis
berhubunganpasien
berhubunganproses, alat
sesudahdialisis
berhubunganpasien
berhubunganproses, alat
kualitas air
di Unit Hemodialisis
Standarisasi Regulasi Unit Hemodialisis
Pertemuan Ilmiah Tahunan Daerah ke 7
Ikatan Perawat Dialisis Indonesia
24-25 Maret 2018
PLAN
DO
CHECK
ACTION
Bagaimana Kontaminan Masuk ke Air
air hujan
❖
membentuk asamkarbonat & sulfonat
• melewati udara• bersentuhan dng karbon
dioksida & sulfur diosida
di tanah : bercampur dng kapur & mineral lain, membentuk kaslium karbonat & sulfat, magnesium karbonat & mineral2 lain
❖
❖
kalsium karbonat
“kekerasan” air(water hardness)
Kallenbach JZ. Review of Hemodialysis for Nurses and Dialysis Personel. 8th ed, 2012
Bahan Kimia Anorganik yang dapat
masuk ke dalam Air Baku
Kallenbach JZ. Review of Hemodialysis for Nurses and Dialysis Personel. 8th ed, 2012
elemen trace :• arsen• perak• strontium• selenium• kromium• timah• cadmium• sianida• barium• Lain-lain
bahan ion yg umum :• natrium klorida• besi• aluminum• nitrat• mangan• tembaga• seng (zinc)• iodium• fluorida
ditentukan oleh :• jenis mineral yang ada di
daerah tersebut• saat terjadi kontak dng air
bahan lain yang ada di air
partikel padat :• besi• pasir• silika
senyawa organik non-ionik :• protein• polipeptida• fenol• indol• aldehida
ditentukan oleh :• sumber air• musim• sistim distribusi
bahan yang mengambang di air :• lumpur• alga• plankton• bakteri• virus• bahan pirogen• gas larut :
✓ amonia✓ karbon dioksida✓ khlorin
pestisida atau herbisida :• khlordan• DDT• aldrin• lindan• 2,4,4’-trichlorobiphenyl• Lain-lain
Kallenbach JZ. Review of Hemodialysis for Nurses and Dialysis Personel. 8th ed, 2012
unit dialisis
bahanorganik
sampahindustri
• pestisida• herbisida
air dari kota
(=PDAM)
• khlorin• khloramin• fluorida• aluminum• kapur
•akut• kronis
Bieber S, Water Treatment Equipment for In-Center Hemodialysis. Handbook of Dialysis Therapy 5th ed, Nissenson AR, Fine RN, 2017, p125
proses air kota
penampungan
air baku
sungai, danau atau penampungan air
flokulasi
tangkiflokulasi filter
partikulattanki penyimpanan
khlorinasi
lain :• pengudaraan• penyesuaian pH adjustment• pemberian fluorida• ozon• sinar UV
Kallenbach JZ. Review of Hemodialysis for Nurses and Dialysis Personel. 8th ed, 2012
Tanda & Gejala Kontaminasi Air
Bieber S, Water Treatment Equipment for In-Center Hemodialysis. Handbook of Dialysis Therapy 5th ed, Nissenson AR, Fine RN, 2017, p126
kontaminan tanda & gejala terpapar
aluminum intoksikasi, kejang, gejala neurologis, GMT-PGK, anemia
kalsium kejang, lemah, mual, muntah
tembaga hemolisis, asidosis, mual, kejang, syok
khlorin / khloramine hemolisis, methemoglobinemia
fluorida intoksikasi, pruritus, sakit kepala, mual, nyeri dada, fibrilasi ventrikel
timah neuropati, anemia, nyeri abdomen, bingung, kejang
nitrat methemoglobinemia, sianosis
natrium hipertensi, haus, edema paru, bingung, kejang
sulfat mual, muntah, menggigil, demam
seng (zinc) mual, muntah, demam, anemia
Bieber S, Water Treatment Equipment for In-Center Hemodialysis. Handbook of Dialysis Therapy 5th ed, Nissenson AR, Fine RN, 2017, p140
TandonAir Baku
Mesin HD
FilterMultimedia
Softener & Brine Tank
Filter Karbon
Mesin RO
Tangki RO
U.V
Filter Endotoksin
loop
Pe
nca
tata
n&
Pe
lap
ora
n
Fungsi Pengolahan Air
KONTAMINANT SAND FILTER SOFTENER TANGKI KARBON UNIT RO IRRADIATION UV
Aluminum X
Arsenic X
Barium X
Cadmium X
Calcium X X
Chloramines X X
Chlorine X
Chromium X
Copper X
Fluoride X
Lead X
Magnesium X X
Mercury X
Bieber S, Water Treatment Equipment for In-Center Hemodialysis. Handbook of Dialysis Therapy 5th ed, Nissenson AR, Fine RN, 2017, p124
Fungsi Pengolahan AirKONTAMINANT SAND FILTER SOFTENER TANGKI KARBON UNIT RO IRRADIATION UV
Mikrosistin X
Nitrat X
Kalium X
Selenium X
Perak X
Natrium X
Sulfat X
Seng (zinc) X
Virus X
KontaminanOrganik
X
Endotoksin X
Bakteri X X
Partikel x X
Bieber S, Water Treatment Equipment for In-Center Hemodialysis. Handbook of Dialysis Therapy 5th ed, Nissenson AR, Fine RN, 2017, p124
Kadar Kontaminan AIR yg bisa
Diterima (ISO 13959, AAMI 2011)KONTAMINAN KONSENTRASI MAX YG DIIJINKAN
Kontaminan yang terbukti beracun pada pasien dialisis (mg/L)
Aluminum 0,01
Khlorin Total 0,1
Tembaga 0,1
Fluorida 0,2
Timah 0,005
Nitrat (sebagai N) 2
Sulfat 100
Seng (zinc) 0,1
Arsenik 0,006
Barium 0,1
Kadmium 0,001
Khromium 0,014
Kadar Kontaminan AIR yg bisa
Diterima (ISO 13959, AAMI 2011)KONTAMINAN KONSENTRASI MAX YG DIIJINKAN
Electrolit yang Normal Ditemukan dalam Dialisat (mmol/L)
KalSium 0,05
Magnesium 0,15
Kalium 0,2
Natrium 3
Bieber S, Water Treatment Equipment for In-Center Hemodialysis. Handbook of Dialysis Therapy 5th ed, Nissenson AR, Fine RN, 2017, p124
Kadar Kontaminan AIR yg bisa
Diterima (ISO 13959, AAMI 2011)KONTAMINAN KONSENTRASI MAX YG DIIJINKAN
Trace Elements (mg/L)
Antimoni 0,006
Arsenik 0,005
Barium 0,1
Beryllium 0,0004
Kadmium 0,001
Khromium 0,014
Merkuri 0,0002
Selenium 0,09
Perak 0,005
Thallium 0,002
Bieber S, Water Treatment Equipment for In-Center Hemodialysis. Handbook of Dialysis Therapy 5th ed, Nissenson AR, Fine RN, 2017, p124
Batas Atas utk Bakteri & Endotoksin
dlm Air & Dialisat dlm HemodialisisAir untuk Dialisis Dialisat
Bakteri(CFU/ml)
Endotoksin(EU/ml)
Bakteri(CFU/ml)
Endotoksin(EU/ml)
AAMI 1981 200 5 (1993) dialiserreuse
2.000 –
AAMI 2001 200 (tindakan pdkadar 50)
2 (tindakan pd kadar1)
– –
ERA-EDTA BPG 2002 (European Pharmacopeia)
100 0,25 100 0,25
AAMI 2004 200 (tindakan pdkadar 50)
2 (tindakan pd kadar1)
200 (tindakan pdkadar 50)
2 (tindakan pd kadar1)
AAMI 2011 / 2014ISO 23500 / 2014
100 (tindakan pdkadar 50)
0,25 (tindakan pdkadar 0,125)
100 (tindakan pdkadar 50)
0.5 (tindakan pdkadar 0.25)
Ultrapure 0,1 0,03 0,1 0,03 (jsdt<0,001)
Bieber S, Water Treatment Equipment for In-Center Hemodialysis. Handbook of Dialysis Therapy 5th ed, Nissenson AR, Fine RN, 2017, p142
Kadar Maksimum yg Diijinkan untuk
TVC & Endotoksin
Kadar Max yg DIijinkan Kadar utk MulaiTindakan
Dialisat Ultrapure
TVC < 100 CFU/mL 50 CFU/mL < 0,1 CFU/mL
Endotoksin < 0.25 EU/mL 0,125 EU/mL < 0,03 EU/mL
(ISO 1359, AAMI 2011)
Bieber S, Water Treatment Equipment for In-Center Hemodialysis. Handbook of Dialysis Therapy 5th ed, Nissenson AR, Fine RN, 2017, p142
TVC = Total Viable Microbial Count (=Colony Count)
Pemantauan Sistem Air
Tes Kadar yg dapat Diterima Rekomendasi Frekuensi Pengukuran
Khlorin total < 0,1 PPM pada awal hari HD & /4jam
Khlorin bebas < 0,5 PPM pada awal hari HD & /4jam
Khloramin < 0,1 PPM pada awal hari HD & /4jam
Hardness < 1 GPG (17 PPM) tiap hari di akhir sesi HD terakhir
Komponen inflow vs. outflow delta tekanan
> 10 mmHg di atas nilaidasar
tiap hari, kecenderungan delta dibandingkandng pengukuran seblmnya & dng nilai dasar/ nilai awal
EBCT > 10 min tiap bulan & dng perubahan aliran atauvolume karbon
Kecepatan aliran loop > 3 ft/s (tak langsung)> 1,5 ft/s (langsung)
tiap hari, di akhir loop saat pelayanansedang berjalan penuh
Bieber S, Water Treatment Equipment for In-Center Hemodialysis. Handbook of Dialysis Therapy 5th ed, Nissenson AR, Fine RN, 2017, p128
Interval Pemantauan
– rutin
– mikrobiologi : tiap 6 bulan
– pembersihan kimiawi (chemical) tiap tahun
– saat inisiasi & 1 bulan setelah inisiasi
– pada kondisi khusus
– pada kondisi medis karena kejadian pada pasien
– setelah perbaikan sistem / sarana
– setekeh disinfeksi sesudah kontaminasi
11th International Congress of the International Society of Hemodialysis, 2-5 August 2017, Bangkok
bangunan
Unit Hemodialisis
Standarisasi Regulasi Unit Hemodialisis
Pertemuan Ilmiah Tahunan Daerah ke 7
Ikatan Perawat Dialisis Indonesia
24-25 Maret 2018
PLAN
DO
CHECK
ACTION
Regulasi Bangunan Unit Hemodialisis
PerMenKes :Nomor 812 /
MenKes / Per / VII / 2010
Penyelenggaraan
Pelayanan Dialisis pada
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
PerMenKes :Nomor 24 /
2016
Persyaratan Teknis
Bangunan dan Prasarana
Rumah Sakit
Pedoman Pelayanan
Hemodialisis di
Sarana Pelayanan
Kesehatan
2008
Dir Bina YanMed
Spesialistik – DirJen
Bina YanMEd –
DepKes RI
Sarana & Prasarana
1. ruangan hemodialisis (min 4, 1 : 8 m2)
2. ruangan pemeriksaan / konsultasi
3. ruangan dokter
4. ruangan perawat (nurse station)
5. ruangan re-use
6. ruangan pengolahan air
7. ruangan sterilisasi alat
8. ruangan penyimpanan obat
9. ruangan pimpinan
10. ruangan administrasi
11. ruangan pendaftaran & rekam medik
12. pantry, gudang peralatan, tempat cuci
13. ruang tunggu keluarga pasien
14. toilet pasien & petugas
15. spoelhok
1. ruang peralatan mesin HD (min 4 mesin)
2. ruang pemeriksaan dokter / konsultasi
3. ruang tindakan
4. ruang perawatan, ruang sterilisasi, ruang
penyimpanan obat, ruang penunjang medik
5. ruang adminstrasi, ruang tunggu pasien
6. ruang lain
perhatian khusus
o area observasi pasien belum stabil
o area hepatitis B
o area trolley tindakan & trolley emergency
o gudang kering – BHP, linen, bahan cair, dialisat
o area sampah medis / infeksius, linen kotor, container dialisat kosong
o tempat cuci ember, janitor room
o reuse : non Hepatitis, Hepatitis C, HIV, penyimpanan dialiser
o dll
o alur bersih
o alur kotor – infeksius
o alur perbaikan / maintenance
pelayanan
Unit Hemodialisis
yang nyaman
Standarisasi Regulasi Unit Hemodialisis
Pertemuan Ilmiah Tahunan Daerah ke 7
Ikatan Perawat Dialisis Indonesia
24-25 Maret 2018
PLAN
DO
CHECK
ACTION
Rasa Nyaman
– subyektif
– sulit dievaluasi
– dapat menggunakan : Survei atau Kuesioner (Kepuasan Masyarakat / Pengguna) – perhatikan
kekhususan di Unit Hemodialisis
– faktor perancu :
▪ ketergantungan pasien pada Unit Hemodialisis & perawat
▪ kedekatan dengan petugas
▪ rasa bersyukur / terima kasih
– proses hemodialisis yang aman rasa nyaman
– informasi & sosialisasi teratur rasa aman rasa nyaman
beberapa keluhan pasien
1. penghalang bahasa
2. kurangnya interaksi & komunikasi antara staf & pasien
3. kurangnya profesionalisme staf
4. moral staf turun karena interaksi dengan pasien timbulkan straes
5. pergantian staf yang sangat sering sehingga pelayanan tidak berkesinambungan
6. staf berkumpil - berbincang dan mengabaikan pasien
Farley DO, Wiseman SH, Quigley DD. Improving interactions with patients in a dialysis facility. A case study of a successful quality improvement intervention. Agency for Health Care Research and Quality. (2012)
strategi tindak lanjut
o restrukturisasi, pelatihan dan stabilisasi staf manajemen Unit Hemodialisis
o melaksanakan perbaikan proses pengendalian infeksi, staf manajemen, dan aspek-
aspek klinis lain
o melatih staf dalam hal tehnik komunikasi dan profesionalisme staf
o coaching untuk mendalami pengetahuan baru, melatih keterampilan baru,
mengatasi masalah yang dihadapi staf
o membentuk kelompok pendamping pasien
Farley DO, Wiseman SH, Quigley DD. Improving interactions with patients in a dialysis facility. A case study of a successful quality improvement intervention. Agency for Health Care Research and Quality. (2012)
strategi tindak lanjut
o Jangan menganggap bahwa staf pasti telah memiliki ketrampilan dan pengetahuan
yang diperlukan untuk bekerja dengan pasien. Pasien telah menderita penyakit
dalam jangka waktu panjang. Lakukan pelatihan !
o Tunjukkan respon terhadap kebutuhan pasien dengan melapor pada pasien
tersebut tindakan yang telah dilaksanakan berdasar umpan balik mereka
o Komunikasikan secara terbuka pada staf manajemen mengenai masalah-masalah
yang dihadapi dan tindakan yang telah dilakukan
o Rayakan perbaikan yang dicapai bersama pasien dan staf
Farley DO, Wiseman SH, Quigley DD. Improving interactions with patients in a dialysis facility. A case study of a successful quality improvement intervention. Agency for Health Care Research and Quality. (2012)
Pertanyaan untuk Pasien
– Seberapa sering dokter mendengarkan pasien dengan penuh perhatian ?– Seberapa sering dokter memberi keterangan pada pasien dengan cara yang mudah dipahami ?– Seberapa sering dokter menghormati apa yang dikatakan pasien ?– Seberapa sering dokter memberi kesempatan pada pasien untuk bertanya ?– Seberapa sering dokter meluangkan waktu untuk pasien ?– Seberapa sering dokter menghargai pasien sebagai manusia ?– Seberapa sering dokter benar-benar memperhatikan perawatan & pengobatan anda ?– Seberapa sering dokter memberikan informasi pada anda mengenai pengobatan anda ?
Farley DO, Wiseman SH, Quigley DD. Improving interactions with patients in a dialysis facility. A case study of a successful quality improvement intervention. Agency for Health Care Research and Quality. (2012)
jawaban : Selalu Biasanya Kadang Tidak Pernah
Pertanyaan untuk Pasien
– Seberapa sering perawat mendengarkan pasien dengan penuh perhatian ?– Seberapa sering perawat memberi keterangan pada pasien dengan cara yang mudah dipahami ?– Seberapa sering perawat menghormati apa yang dikatakan pasien ?– Seberapa sering perawat memberi kesempatan pada pasien untuk bertanya ?– Seberapa sering perawat meluangkan waktu untuk pasien ?– Seberapa sering perawat menghargai pasien sebagai manusia ?– Seberapa sering perawat benar-benar memperhatikan perawatan & pengobatan anda ?– Seberapa sering perawat memberikan informasi pada anda mengenai pengobatan anda ?– Seberapa sering perawat mengusahakan agar pasien senyaman mungkin saat proses dialisis ?– Seberapa sering perawat menusukkan jarum tanpa nyeri atau hanya sedikit nyerinya ?– Seberapa sering perawat perawat mengawasi pasien saat proses dialisis berjalan ?– Seberapa sering perawat mampu mengatasi problem yang terjadi pada pasien saat dialisis ?– Seberapa sering perawat berperilaku dengan professional ?– Seberapa sering perawat bekerja tepat waktu ?– Seberapa sering perawat mengusahakan ruang dialisis sebersih mungkin ?
Farley DO, Wiseman SH, Quigley DD. Improving interactions with patients in a dialysis facility. A case study of a successful quality improvement intervention. Agency for Health Care Research and Quality. (2012)
jawaban : Selalu Biasanya Kadang Tidak Pernah
Pertanyaan untuk Pasien
– Apakah dokter atau perawat telah berusaha merahasiakan informasi tentang anda dan kesehatananda dari pasien lain ?
– Apakah anda merasa nyaman menanyakan pada dokter atau perawat segala hal mengenaiperawatan anda ?
– Apakah dokter atau perawat mendiskusikan pada anda mengenai hal yang harus – boleh – dilaranganda makan atau minum ?
– Apakah dokter atau perawat pernah menanyakan pada anda bagaimana sakit ginjal mempengaruhikehidupan anda ?
– Apakah dokter atau perawat pernah menanyakan bagaimana cara merawat kateter bilumen atauAV fistula / AV shunt anda ?
– Apakah dokter atau perawat pernah memberikan lembar mengenai hak-hak anda sebagai pasien ?– Apakah dokter atau perawat pernah mengajarkan pada anda apa yang harus anda lakukan jika
anda mengalami masalah kesehatan di rumah ?
Farley DO, Wiseman SH, Quigley DD. Improving interactions with patients in a dialysis facility. A case study of a successful quality improvement intervention. Agency for Health Care Research and Quality. (2012)
jawaban : Ya Tidak
Kuesioner untuk Pasien
– Apakah dokter atau perawat pernah mendiskusikan pada anda mengenai pilihan-pilihanpengobatan bagi anda ?
– Apakah dokter atau perawat pernah mendiskusikan pada anda mengenai prosedur hemodialisis(cuci darah atau HD) ?
– Apakah dokter atau perawat pernah mendiskusikan pada anda mengenai pilihan prosedurperitoneal dialisis (PD) ?
– Apakah dokter atau perawat pernah mendiskusikan pada anda mengenai pilihan prosedurtransplantasi ginjal ?
Farley DO, Wiseman SH, Quigley DD. Improving interactions with patients in a dialysis facility. A case study of a successful quality improvement intervention. Agency for Health Care Research and Quality. (2012)
jawaban : Ya Tidak
Perkiraan Jawaban Survei
– Hasil Positif
• Pasien menghormati dokter dan merasa dokter memperhatikan mereka tetapi pasien ingin
dokter meluangkan waktu lebih banyak dengan pasien
• Fasilitas di Unit Hemodialisis biasanya bersih
• Kerahasiaan pasien biasanya terlindungi
• Pasien mendapat edukasi mengenai bagaimana cara merawat akses vaskuler dan bimbingan gizi
– Hasil Negatif
• Pasien merasai tidak / kurang dihargai, kurang didengar atau kurang diperhatikan
• Pasien tidak merasa aman
o dalam hal kemampuan staf untuk mengatas masalah
o jarang melakukan pemantauan dan mengawasi pasien oleh perawat
• Pasien merasa nyeri saat kanulasi
• Pasien lambat dilayani
Farley DO, Wiseman SH, Quigley DD. Improving interactions with patients in a dialysis facility. A case study of a successful quality improvement intervention. Agency for Health Care Research and Quality. (2012)
regulasi
Unit Hemodialisis
(di Indonesia)
Standarisasi Regulasi Unit Hemodialisis
Pertemuan Ilmiah Tahunan Daerah ke 7
Ikatan Perawat Dialisis Indonesia
24-25 Maret 2018
PLAN
DO
CHECK
ACTION
Definisi Regulasi & Tujuan
– Stewart & Walshe (1992) : the process of ensuring that standards and
legal requirements are met for specific service or public activities, in
order to ensure that policies are fulfilled
– suatu proses yang akan memastikan bahwa standar dan aturan hukum
terpenuhi dalam suatu kegiatan masyarakat atau layanan tertentu
pelayanankesehatan
•bermutu•menjamin
keselamatanpasien
Regulasi khusus mengenai Unit
Hemodialisis di IndonesiaTahun Regulasi Penyusun
1999 Pedoman Kerja Perawatan Dialisis Dirjen YanMed – DepKes RI
2003 Konsensus Dialisis PERNEFRI
2008 Pedoman Pelayanan Hemodialisis di Sarana PelayananKesehatan
Dir Bina YanMed Spesialistik –DirJen Bina YanMEd – DepKesRI
2010 PerMenKes :Nomor 812 / MenKes / Per / VII / 2010Penyelenggaraan Pelayanan Dialisis pada FasilitasPelayanan Kesehatan
Menteri Kesehatan RI
Pedoman & Konsensus
dan lain-lain
PerMenKes RI no 812 – 2010
PASAL PENJELASAN
1 8. Unit Pelayanan Dialisis : di RS9. Klinik Dialisis : di luar RS secara rawat jalan & mempunyai kerja sama dng RS yg
menyelenggarakan pelayanan dialysis sbg rujukan10. Perawat mahir : perawat yg memiliki sertifikat pelatihan HD di pusat Pendidikan yg
diakreditasi & disahkan oleh organisasi profesi11. Organisasi profesi : PERNEFRI
2 1. Penyelenggara pelayanan HD : dilaksanakan pd fasilitas yankes2. Fasilitas yankes : izin dari DinKes Kab / Kota
4 1. SarPras, sekurang-kurangnya :a. R. Peralatan Mesin untuk sekurangnya 4 mesin HDb. R. Pemeriksaan dokter / konsultasic. R. Tindakand. R. Perawatan. R. Sterilisasi, R. Penyimpanan Obat & R. Penunjang Medike. R. Administrasi, R. Tunggu Pasienf. R. lain sesuai kebutuhan
PerMenKes RI no 812 – 2010
PASAL PENJELASAN
4 2. Persyaratan Peralatan, sekurang-kurangnya :a. 4 mesin HDb. peralatan medik standar (sesuai kebutuhan)c. peralatan reuse dialiser manual / otomatikd. peralatan sterilisasi alat medise. peralatan pengolahan air untul dialiss seusai standarf. kelengkapan peralatan lain (sesuai kebutuhan)
4 3. ketenagaan, sekurang-kurangnya :a. 1 SpPD-KGH sbg Supervisor, tugas : membina, mengawasi & tanggung jawab
kualitas pelayanan dialisisb. penanggung jawab : SpPD-KGH HD memiliki SIP atau SpPD bersertifikat pelatihan
HDc. perawat mahir HD min 3 perawat utk 4 mesin HDd. teknisis elektromedik dng pelatihan khusus mesin dialisise. tenaga admin & tenaga lain sesuai kebutuhan
PerMenKes RI no 812 – 2010
PASAL PENJELASAN
5 memiliki limbah yang baik
7 1. ijin penyelenggaraan : diberikan DinKes Kab / Kota2. ijin berlaku 5 tahun, dapat diperpanjang selama memenuhi persyaratan3. ijin penyelenggaraan klinik : disertai rekomendasro DinKes Prop & organisasi profesi
8 1. ijin penyelenggararaan unit pelayanan dialysis : melekat & menjadi bagian dari ijinpenyelenggaraan RS
2. penyelenggaraan unit pelayanan dialisis di RS yg merupakan pengembanganpelayanan setelah beroperasinya RS harus terlebih dahulu mendapat ijin DinKes Kab/ Kota
3. ijin diberikan sesdh memenuhi persyaratan
9 memiliki SIP
10 persetujuan pasien
11 pencatatan dalam Rekam Medis
PerMenKes RI no 812 – 2010
PASAL PENJELASAN
13 1. Peritoneal Dialisis (PD) untuk pasien yg mampu melaksanakan mandiri2. informed consent3. pasien mengikuti pelatihan intensif
14 1. pasang & lepas kateter Tenkhoff : dr. SpB, dr. SpPD-KGH, dr. SpPD terlatih
15 1. wajib melakukan kunjungan rumah
17 1. pelaporan kepada DinKes Kab / Kota tiap 1 tahun2. jenis pelaporan :
a. jumlah pasienb. jenis penyakitc. pelayanan dialisisd. jumlah rujukan
18 catatan kegiatan PD tiap pasien dievaluasi SpPD-KGH atau dokter yg merawat
PerMenKes RI no 812 – 2010
PASAL PENJELASAN
19 1. pembinaan & pengawasan2. ditujukan :
a. Melindungi pasienb. Mempertahankan & meningkatkan mutu pelayananc. Memberikan kepastian hukum
20 1. pembinaan & pengawasan : tindakan administratif2. ditujukan :
a. teguran lisanb. teguran tertulisc. pencabutan surat ijin praktik; dan / ataud. ijin penyelenggaraan fasilitas pelayanan dialisis
Akreditasi
Unit Hemodialisis
di Indonesia
Standarisasi Regulasi Unit Hemodialisis
Pertemuan Ilmiah Tahunan Daerah ke 7
Ikatan Perawat Dialisis Indonesia
24-25 Maret 2018
PLAN
DO
CHECK
ACTION
Standar Nasional
Akreditasi Rumah Sakit SASARAN KESELAMATAN PASIEN
STANDAR PELAYANAN BERFOKUS PASIEN
STANDAR MANAJEMEN RUMAH SAKIT
PROGRAM NASIONAL
INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PELAYANAN RUMAH SAKIT
Standar Nasional
Akreditasi Rumah Sakit SASARAN KESELAMATAN PASIEN
o Mengidentifikasi pasien dengan benar
o Meningkatkan komunikasi yang efektif
o Meningkatkan keamanan obat-obat yang harus diwaspadai (high-alert medications)
o Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar, pembedahan pada pasien yang benar
o Mengurangi risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
o Mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh
Standar Nasional
Akreditasi Rumah Sakit
SASARAN KESELAMATAN PASIEN
o Mengidentifikasi pasien dengan benar
o Meningkatkan komunikasi yang efektif
o Meningkatkan keamanan obat-obat yang harus diwaspadai (high-alert medications)
o Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar, pembedahanpada pasien yang benar
o Mengurangi risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
o Mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh
Standar Nasional
Akreditasi Rumah Sakit
STANDAR PELAYANAN BERFOKUS PASIEN
o Akses ke RS & Kontinuitas Pelayanan
o Hak Pasien & Keluarga
o Asesmen Pasien
o Pelayanan & Asuhan Pasien
o Pelayanan Anestesi & Bedah
o Pelayanan Kefarmasian & Penggunaan Obat
o Manajemen Komunikasi & Edukasi
Standar Nasional
Akreditasi Rumah Sakit
STANDAR MANAJEMEN RUMAH SAKIT
o Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien
o Pencegahan & Pengendalian Infeksi
o Tatakelola RS
o Manajemen Fasilitas & Keselamatan
o Kompetensi & Kewenangan Staf
o Manajemen Informasi & Rekam Medis
Standar Nasional
Akreditasi Rumah Sakit
PROGRAM NASIONAL
o Kematian Ibu& Bayi
o HIV / AIDS
o Tuberkulosis
o Resistensi Antimikroba
o Geriatri
INTEGRASI PENDIDIKAN DALAM PELAYANAN RS
penghematan di
Unit Hemodialisis
Standarisasi Regulasi Unit Hemodialisis
Pertemuan Ilmiah Tahunan Daerah ke 7
Ikatan Perawat Dialisis Indonesia
24-25 Maret 2018
PLAN
DO
CHECK
ACTION
penghematan
– perhitungan Unit Cost : manajemen RS
– berhemat tanpa menurunkan kualitas pelayanan & tetap menjaga keselamatan pasien
– evaluasi berkala & terus menerus
– penggunaan bahan habis pakai
– penggunaan air
– penggunaan air reject dari pengolahan air
– penggunaan listrik
– lain-lain
top related