status sumberdaya, permasalahan dan isu yang potensial...
Post on 30-Nov-2020
7 Views
Preview:
TRANSCRIPT
status sumberdaya, permasalahan dan isu yang potensial untuk ditindak lanjutipenyelesaiannya lebih lanjut. Perencanaan inidikembangkan berbasis pada konsq)pemanfaatan sumberdaya perikanan berkelanjutan beibasis JTB. Dengan adanyarencana pengelolaan ini maka Badan Pengelola {Management Body) Perikanan diWilayah Perairan Jawa Timur memiiiki patokan dan indikator keberhasilanpembangunan perikanan dan pengelolaan sumberdaya perikanan secarabertanggungjawab.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penelitian ini Dibiayai Oldi DPP SPP Univo^itas Brawijaya Dengan Surat PeijanjianPelaksanaan Penelitian No. 2231/J.10.1.27/PG/2009
DAFTARPUSTAKA
Collette, B.B. & C.E. Nauen, 1983. Scombrids Of The World An Annotated And IllustratedCatalogue Of Tunas, Mackerels, Bonitos, And Related Spesies Known ToDate. Vol. 2. FAQ Fisheries Synopsis No 125. Rome.
Dahuri, R., 2003. Keanekaragaman Hayatl Laut(Aset Pembangunan BerkelanjutanIndonesia). PT. Gramedia Pustaka Utama Jakarta
Departemen Kelautan & Perikanan, 2009. Laporan Statistik Perikanan Tahunan.Departemoi Kelautan dan Perikanan JawaTimur. Surabaya
Diijen Perikanan Jakarta, 1979. Buku Pedoman Pengenalan Sumber Perikanan Laut LDirektorat Jenderal Perikanan. Jakarta 165 Hal.
Genisa, A.S dan Burhanuddin, A 1998- Nama-Nama Daerah Ikan Laut Di Indonesia.Lembaga limu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Pusat Penelitian Dan PengembanganOseanologi BagianProydc Pengembangan Keanekaragaman Hayati. Jakarta.
Hartuti, M. dkk., 2004. Implementasi dan Pembinaan Aplikasi Informasi Zona PotensiPenangkapan Ikan di Situbondo dan Makasar. Laporan Semester I. PusatPengembangan Pemanfaatan dan Teknologi Penginderaan Jauh. LAPAN.Jakarta.
Muhammad, S., 2004. Manajemen Operas! Bisnis Penangkapan Ikan. UniversitasBrawijaya.Malang
www.jatim.go.id, 2008. Perikanan Tangkap JATIM Potensial Lebih Berkembang,Monday, 20 April 2009 20:33 administrator.
www.osdir.com, 2008, http://osdir.eom/ml/culture.region.indonesia.ppiindia/2005-03/msg01003.html. Akses 5 Mei 2009; 12.50.
Sambah A.B, 2006. Analisis Citra NOAA/AVHRR dan Catch Effort Survey Sebagai DasarPendugaan Potensi Ikan Pelagis. Tesis. Program Pascasaijana Teknik Sipil.Bidang Keahlian PenginderaanJauh & SIG. ITS Surabaya
Kisaran Nitai Klorofil-a
S S : : iii "z z :e: < TTJiiChlorophyll» CeneoMntien (mg I •')
Gambar 7. Citra Sebaran Klorofil-a Di Perairan Setalan Jawa Timur Dalam Bulan Penelitian
4.KESIMPULAN DAN SARAN
4.1KesimpulanDari hasil penelitian dapat disimpulkan :
1. Daerah potensi perikanan laut di perairan selatan Jawa Timur menyebar dariperairan Kabupaten Pacitan liinggake Perairan Selatan Kabupaten Banyuwangi.
2. Kajian citra satelit oceanografi menunjiikkan nilai sebaran suhu yang masihmasiik dalam toleransi kehidupan ikan dilaut. Bahkan beberapa daerahmenunjukkan indikasi lerjadinya up welling, yang menggainbarkan tingkatkesuburan perairan tersebut. Dimana daerah perairan selatan lebih berpotensiterhadap siimberdaya ikan, khususnya ikan pelagis. Sedangkan kajian citrasatelit terhadap sebaran kandungan klorofil-a menunjukkan perairan yang relatifsubur yang dan menjadi salali satu indikasi merupakan kawasan potensipenangkapan ikan.
3. Alat tangkap yang beroperasi ke perairan selatan Jawa Timur sebagian besarmenipakan alat tangkap skala menengah kebawah (masih bersifat tradisional)dengan kegiatan operasi penan{^apannya lebih banyak merupakan one-dayfishing. Alat tangkap dominan yaitu purse seine dan payang, dimana kegiatanoperasinya dapat sejauh 3 mil laut darifshingbase.
4.2 Saran
Saran dari hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah :1. Studi pemetaan potensi ini sebaiknya dilakukan real-lime dan selama satu tahun
penuh, seliingga alur migrasi dan penyebaran ikan di perairan Jawa Timur dapatterpetakan secara menyelunih,
2. Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan perairan Selatan Jawa Timurmerupakan wilayali yang terbuka langsung dengan Samudera Indonesia, populasinelayan masih jarang dan kondisi sumberdaya perikanannya masih belumdieksploitasi secara optimal. Maka sebagai altematif pengelolaan hams dirancangsuatu perencanaan pengelolaan yang idealnya mengandung informasi tentang
3.4.2 Klorofil-a Hasil Analisis Citra SeaWifts
Analisis citra seawift untuk menghasilkan sebaran klorofil-a memanfeatkankonsep energi elektor magnetik dalam teknologi penginderaanjauh.
Algoritma terkoreksi SeaWlFS yang digunakan adalah Klorofii 0C4 (Jamdes L.Mueller, 2000) sebagai berikut;
()C'4Chl ;i=51 ••414.
Berikut beberapa citra hasil analisis yang menggambarkan distribusi kesuburanperairan, sebagai salah satu indikator dalam pendugaan daerah potensi perikanandi wilayah penelitian. Dari citra sateliti hasil analisis menunjukkan perairanpeneiitian mempakan perairan yang relatif subur akan kandungan klorofil-a yangmerupakan pakan alami ikan di laut, sehingga menjadi salah satu indikasimempakan kawasan potensi penangkapan ikan.
Sebaran IClorofil-a Bulan Maret 2009
Sebaran KJorofil-aBulan April 2009
Sebaran KJorofil-a Bulan Met 2009
Sebaraii SPL hasil analisis citra satelit ini menuiijukkan nilai sebaran suhu yangmasih masuk dalam toleransi kehidupan ikan dilaut. Bahkan beberapa daerahmenunjukkan indikasi teijadinya up welling, yang menggambarkan tingkatkesuburan perairan tersebut. Indikasi inilah yang dapat dibuat kesimpulan bahwaselama bulan penelitian, daerah perairan seiatan berpotensi terliadap sumberdayaikan, khususnya ikan petagis.
Sebaran Suhu Permukaan Laut Bulon Maret 2009
Sebaran Suhu Permukaan Laut Bulan April 2009
Si PISebaran Suhu Permukaan Laut Bulan Mei 2009
( Kisaran Nilai SPL ("O |
Gambar 6, Citra Sebaran Suhu Permukaan Laut Di Perairan Setalan Propinsi Jawa Timur DalamBulan Penelitian
(cwc'MM b ft*
I « l^»irt*'»
Gambar 5. Peta Daerah Sebaran Ikan di Perairan KabupatenJember Jawa Timur Hasil PemetaanPartisipatifNelayan
3.4.1 Suhu Permukaan Laut Hasil Analisis Citra NOAA/AVHRRPerhitungan SPL dilakiikan secara bertahap, dengan taliapan sebagai berikut:1. Perhitungan Suhu Kecerahan
Perhitungan ini diiakukan inelalui proses kalibrasi data radiomelric count (datadigit) menjadi besaran radiansi (Ln) pada setiap piksel individu. Penelitian inimenggunakan algoritma multi kanal 4 dan 5, sehingga perhitungan suhukecerahan hanya diiakukan untuk kedua kanal tersebut.
2. Perhitungan Suhu AirSuhu air (TWi) dihitung dari koreksi suhu kecerahan (Tbi) untukmasingmasing kanal dengan memasukkan nilai koreksi emisivitas air(n). Nilaikoreksi emisivitas air yang digunakan adalah 0,98.
3. Penentuan Suhu Air
Estimasi Suhu Permukaan Laut (SPL) diperoleh dengan memasukkan suhu airmasing-masing kanal kedalam suatu persamaan algoritma. Algoritma yangdigunakan untuk menghitung SPL yaitu dengan metode hasil pengembanganMc Milin dan Crosby (Mc Milin dan Crosby dalam Sambah, 2006), yaitusebagai berikut;SPL = TW4 + 2,702 (TW4 - TW5) - 273,582,
4. Pemisahan awan - darat - laut
Pemisahan awan - darat - laut diiakukan menggunakan rasio band 1 dan band2;R = B2/Bl,(Hartuti, 2004).Dengan range sebagai berikut:R < 0,9 : laut0,9<=R<1,1 : awanR>=1,1 : darat
Berikut beberapa citra hasil anfilisis dari citra satelit NOAA/AVHRR pada bulanMaret, April dan Mei yang menggambarkan distribusi suhu pennukaan laut,sebagai salah satu indikator dalam pendugaandaerah potensi perikanan di wilayahpenelitian.
IHMr15"BT-113°42'11.3"BT
11Mecu8°30-00"LS-8°31'53"LS
113°45'00"BT•113°46*53"BT
15-25pasir
12Peimisan8°30'56,3"LS-8°32'49"LS
113°48'45"BT-113°49'41.3"BT
20-30pasir
13Kalong8°33'01"LS-8°35'38"LS
113°49'41.3"BT-113°54'23"BT
6-15pasir-karang
14Rajcgwesi8°32'49"LS8°37'30"LS
113°54'23"BT-113°58'8"BT
6-15pasir
15Pondok8°23'26.3"LS-8°24'22.5"LS
113°23'26.3"BTi13°24'22,5"BT
5-15pasir-lumpur
16Taiyungaias8°21'33.3-LS-8°23'26.3"LS
113°21'33,8"BT113°23'26.3"BT
20-30pasir-lumpur
17Panggung8°19'41.3"LS.8°22'02"LS
113°19'4I.3"BT-113°32'30"BT
20-30pasir-lumpur
18Neleman8°20'37.5"LS-8°23'26,3"LS
113°16'49.5"BT•113°20'9,5"BT
25-50pasir
19Seban8°17'20.7"LS-8«19'13,2"LS
113°15'56.3"BT-113°18'13.9"BT
10-15pasir-lumpur
20Kalimaii8°16'52.5"LS-8°19'13"LS
113°11'15"BT-113°15'00"BT
10-15pasir-lumpur
21Jaten8°16'52,5"LS-8°19'13.2"LS
113°8'26.3-BT-113°11'15"BT
10-15pacir-lumpur
22Dampar8°16'52.5"LS-113°19'41.25"LS
113°4'41.3"BT-1I3°8'26.3"BT
6-15pasir
Sumber:Surveilapang-KapalpayangPPlPuger,2009
Daerahpenangkapansertapenyebaranikanhasiltangkapandilokasisamplingdapatdilihatpadagambarberikut.
{7--—-i!
f
s«t<i
*
"•r-
Ogio'
*0/
.11
\.
-th'^
/:
'flatM»twI:m,
iJrV.
Gambar4.PetaDaerahPenangkapanUtamadiPerairanKabupatenJemberJawaTimur
r
!!• ' 'i:: M. i"":.. <'y • Jll :
r..'/,. I I
! Ijil • ••'•! • ! i:, i
r • ( I ;i' .-i.. ! - '.n - - j'|
i';. nrl'i'- !'•: •!.•(: " ; i
_ ' rr'ii!ifc;. !;'V. j • l-'i'l' |•;; 7i'', l" ^ i
! i n- j.. . y. I c ;i: .-i) • b.i'ii. •' it"! ti;.i.•!:j ','i, •.'•I HI t i i' : ••! i.-'I'i !if i >. • :•• Ifi - f;) , ['liiiiiii. ]
'' - ---jI f , •I !; lir.ii.'lii / I:'v.. r> • i;,. r > • jij- :.) I trni.'. j
: ! • ; !:•). l>..KI - Ir.'-. V;. r.'i .t: 1 |
j / I r ;; •^. i , i-n-m;; ,
> . •• 'iv', ;i'i' kn . t"' ' -a) ' 'ii • 1i' " i •••!'.r*.r?.f ' , " j• I •: ;• v. :. -••! ii->11 • imiji-si i' ' ' ' . - - ... .
/() .'•//i/"i If .'1 ..-J,-..,, iK! 1,'/! /•/' ;
-y ! j,: if:,; K'iijSii) j ifi.ii;! y'.ft:! ; Miyii ft, i-':ij)u!)!ilf.!l
v.^v , Kfipiii.'.iOi- i,'I<CLii<M liyifiiiii; j.'yi.qaiy-iffiu li^jii/.'iu |0|;';i qyjf'.yi) |0j;!:^(u'/.ff
lUiKjO qfli/j' -.I'yJilyfl |r.;»|ji yji.) iq Mlj I'lll! (jtii,;'U'\!V,''r;'.V'.llTff! ?)' I,! II ^^1^(111) jqjjiiiff. if M! iff'iJ/(!'/.MliMt' (idfliUJW fijfH
i 'li,!!:..! qGyii':!' I'.i/y;! i^iufdi, mGiiXc.d'J; iniijfn (j./i.i |-;!;prii}!(icijjj;:Gi.Gj) "i>ifi riii aicii tsdrij-iih tyiifjiUfin pGwi)Oi.nai (ji
•j"j •;>!;r.i iip 5y,t5>,Yl'-'l
; (r'iiii'. |.: yiiij ,'1 : i-mi; [jaqti;-'!!.! 7 i yI'Ii iMniYfih
l)-. itrf-' fiif*. fZ'- ''-''- :'li... -
• •• • 1 • i!: f- . .'lOy-
a
O v. : • i
r;'
t-' . •. fj :
C •
fpri.fj iii n.'.f'lj;: -.ififiu fij'jr q; tjni.fiir/.ii/ :ir,|;ri;rj!
« •
Berikut grafik produksi perikanan semua alat tangkap di wilayah perairan selataii
122579,1 0 1846.8
• 7016.1 ' I 61601
•Kab. BanyuwangIDKab. Ualang
I Kab. Jambar
IKab. Bllar
OKab. Lumajvig• Kab Tulungagung
Gambar 3. Grafik Produksi Perikaiian Berdasarkan Alat Tangkap
3.2.3 Daerah Penangkapan dan Penyebaran Alat TangkapDaerah penan^apan dan operasi alat tangkap dominan yang beroperasi disepanjang pantai Selatan Jawa Timur menyebar mulai dari perairan KabupatenPacitan sainpai pada perairan Selatan Kabupaten Banyuwangi, dimana alattan^ap tondo dapat mencapai perairan lebih dari 12 mil iaut darifishing basenya.
Berikut daerah penangkapan berdasarkan penamaan nelayan lokal dengan lokasisampling difishingbase sepanjang perairan Kabupaten Jember.
label 5, Daerah Penangkapan Utaina Serta Nama Lokal di Perairan KabupatenJember
NO NAMA (It^al) KOORDINATKEDALAM
(m)DASAR
1 Kucur 8' 23' 26,3" LS-8" 25' 7.2" LS
113" 24'22,5" BT- 113" 28' 7,5" BT
30-50 pasir - lumpur
2 Kamal 8° 26'15"LS-8°30'00"LS
113" 23' 54,5" BT-1I3" 26'15" BT
50-55 pasir-karang
3 Jurangjuro 8" 29' 35" LS - 8" 30' 28,2" LS
113" 18' 45" BT - 113" 23' 54,5" BT
10-40 karang
4 Baiuanjir 8" 25'18.8" LS-8" 30'00" LS
113" 15'56,3" BT- 113" 18'45"BT
20-50 pasir - kaiang
5 Talok 8" 25'18,8" LS-8° 26'45" LS
113" 19' 41.3" BT 113" 23' 54.5" BT
40-60 Pasir- karang
6 Ccrcgck 8° 25'7.2" LS-8" 26'I5"LS
113" 29' 3,8" BT • 113" 30' 56.3" BT
30-50 pasir
7 Batu kodok 8"25' 18.8" LS-8"27'II.3" LS
113" 32' 48.8" BT - 113" 34' 41.3" BT
30-50 pasir
8 Cagaan 8" 26' 15" LS-K" 30'00" LS
113" 36' 37.5" BT 113° 38' 26.3" BT
20-35 pasir - karang
9 Pager 8" 29-3,8" LS-8" 30' 56,3" LS
113° 36' 37.5" BT -113" 37' 30" BT
20-35 Itnrnng
10 Bandealit 8" 29' 3,8" LS - 8" 30' 56,3" LS 20-30 pasir - lumpur
3.2.2 Produksi Ikan di Perairan Selatan Jawa TimurKarakteristik perikanan multi-gear yang teidapat di Jawa Timur, merupakan suatualat tan^p yang tidak hanya menan^p satu jenis spesies saja, akan tetapi satuspesies ikan dapat ditan^ap oleh lebih dari satu jenis alat tan^p. EMpeiairanselatan Jawa Timur, alat tangkap yang memiliki nilai produksi tertinggi terhadaphasil tan^apan antara Iain purse seine, payang, pancing tonda, pancing Iain danjaring insang hanyut.
Tabel 4. Hasil identifikasi jenis-jenis ikan pelagis yang tertan^p, beserta namalokal spesifik berdasarkan informasi nelayan.
Ikan Pelasis Kecil
No Nama lokal Nama umum Namalnggris NamaOmiah Alat Tangkap
1 Saksiak Lemuru Indian oil-sardine ** Sardinella temuru Payang
2 Benggol LayangScad mackerel*
Russell's scad *•Decaplerus russeii Pt^ang
3 Putihan Kuwe Great trevally* Caranx sa^ascittts Payang, jaring4 Ekor kuning Selar kuning Yellow strepc trevally*
Smooth-tailed
trevally**
Selaroides leptolepis P^ang
5 Selar Selar bentong Bigeye scad* Selar crumenopihalmus Payang
6 Kacangan Cendro Garfish* Pevlosurus crocodilus Pancing, jaring
7 Ceplek Bawal hitam Black pomfi-et* FomUo nizer Payang
8 Banyar KembungPerempuan
Short bodietmakarel*
Rastrelliger negleclta Pancing,Payang
9 Terak Parang-parang Wolfherring* Chlrocentrus dorab Gill net,Pancing
10 Belanak Belanak Mullet* Valamugil speisleri Jaring. Gill net11 Menikus Bulu Ayam Hamilton's Thryssa* Thryssa hamtUtonil Jaring
12 Slingsing Selengseng Slimy Mackerel* Scrmber australaslcus Payang
13 Icang-icang Daun Bambu Slender leatherskin* Chortnemus lot P^ang, Gillnet
14 Tongkol Tongkol Frigate mackerel* Auxis thaxardPt^ang,Gillnet
15 Lavur Lavur Smallhead haiitail* TridUurus savala Pancing
' Dtijen Perikanan, 1979, ♦♦ Genisa, 1998
B. Ikan Pelagis Besar
NoNama
LokalNama umum Namalnggris Nama Ilmiah
Alat
Tangkap
1 Tenggiri Toigiri Barred Spanishmackerel*
Scomberomorus
commerson
Pancing, Gillnet
2 Abonlorek Cakalang Skipjack tuna* Kdtsuwonus pelamis Pancing3 Pemanuk Pariburung Javanese cowny* RhlnopteraJavanica Pancing,
Payang
4 Ulan
TongkolTongkol Eastem little Tuna* Eutl^mmisafftnis P^ang,
Gillnet
5 Paniu IkanPedang Broadbill swordfish* Xiphias gladius Pancing
6 Aluran - Striped Bonito** Sarda orientalls Payang
7 Mungsing Cucut hiu Balfour's shark* Hemigaleus balfourl Pancing,Payang
8 Tuna Tuna Yellowfin tuna Thtamus albacares Pancing
* Diijen Perikanan, 1979, ** Collate, 1983
Jumlah (unit) 17757 3558 20509 89651 5064 136539
Rata2 1775,7 355,8 2050.9 8965,1 506,4 13653.9
SumbCT, Data Statistik Jatim 2009
Kelima alat tan^ap tersebut menipakan alat tan^p yang paling dominan yangberoperasi di perairan selatan Jawa Timur, disamping ada beberapa alat tangkaplainnya, seperti jaring klitik, pukat pantai dan Iain-lain, namun produktivitasnyalebih rend^ dibandingkan kelima alat tangkap tersebut. Alat tan^p diatasdigunakan dalam penangkapan ikan-ikan pelagis, baik pelagis besar maupunpelagis kecil, seperti ikan cakalang, ikan tuna, ikan lemuru, ikan layang, ikantenggiri, ikan layur, dan Iain-lain.Alat tan^p pancing juga menipakan alat tan^ap yang relatif cocok digunakanpada perairandengankondisi alam yang curam dengan ombakdan arus yang cukupbesar seperti perairan Samudera Hindia ini. Sebab alat tangkap ini mampumenangkap ikan-ikan pelagis besar yang menipakan ikan-ikan perenang cepatdiperairan ini dibandingkan dengan alat tangkap jaring yang cam pengoporasiannyamembutuhkan kecepatan kapal maupun keahlian khusus untuk melin^c^gerombolan ikan seperti halnya purse seine. Namun alat tangkap pancing hanyamampu menangkap beberapa jenis ikan pelagis besar, dibanding^ alat tangkappurse seine maupun payang yang mampu menangkap bermacam-macam jenis ikanbaik pelagis kecil maupun pelagis besar, sehingga jumlah produksinya pun lebihtinggi dibandingkan alat tangkap pancing. Alat tangkap purse seine ^perairanselatan Jawa Timur paling banyak terdapat di Kabupaten Trenggalek danKabupaten Banyuwangi, sedangkan alat tangkap payang terbanyak berada diKabupaten Malang dan Kabupaten Jember.
Berikut tabel data dan grafik basil tangkapan untuk tiap-tiap alat tan^ap yangdominan menangkap ikan pelagis, baik alat tangkap tersebut menangkap ikanton^ol secara dominan maupun dalamjumlah sedikit dari tahun 1998-2007.
Tabel 3. Jumlah produksi alat tangkap diperairan selatan Jawa Timur
Tahun PayangPurse
Seine
JaringInsangHanyut
PandngLain
PandngTonda
Jumlah
(ton)
1998 11485 55422,1 6271,6 1362 4,4 74545,1
1999 13148,5 22754,4 5073,5 2836,3 10,3 43823
2000 12741 19178 3571,4 1975 0.1 37465,5
2001 14380,2 23083,3 4250,9 4751 0 46465,4
2002 20876,1 28626,9 6402,2 6709,6 1078,1 63692,9
2003 15094,3 23927 8417 4861 2382,5 54681,8
2004 14022,2 22776,2 5938,6 5033,1 2600,4 50370,5
2005 11829,4 16539,9 2709,7 4453,3 6187 41719,3
2006 17064 15958,1 7109,4 3065,8 4012,7 47210
2007 12866.7 75050.6 1680,3 3113,2 4693,5 97404.3
Jumlah (ton) 143507.4 303316.5 51424.6 38160.3 20969 557377.8
Rata-rata 14350,74 30331.65 5142,46 3816.03 2096.9 55737,78
Sumber, Data Statistik Perikanan Jatim 2009
angn muson barat dan awal musim angin muson timur (bulan April sampai bulanJuli). Hal ini berhubungan dengan dengan kesuburan perairan akibat terjadinya arusup welling (naiknya massa air laut ke permukaan) d^ salinitas pada musim anginmuson rimur.
•y—' s
j-i-iVi —
7—y** &v AMOtk]
1
1 •
- ' liv..
ggg «eNuieeme0
(D
Gambar 2. Pela Daerah Penelitian dan Lokasi Sampling
3.2.1 Aiat Tangkap di Perairan Selatan Jawa TimurAlat tangkap yang yang beroperasi di wilayali perairan selatan Jawa Timur terdiridari purse seine, payang, tonda, pancing lain, jaring insang hanyut, jaring insangtetap, jaring klitik dan sebagainya. Pada setiap daerah unit alat tan^ap berbeda-beda, karena disesuaikan dengan kondisi alam daerah masing-masing. Jumlah alattangkap yang paling dominan yang beroperasi di 8 kabupaten di selatan Jawa Timurdalam 10 taliun terakhir dapat dilihat dalam Tabel 2.
Tabel 2. Jumlah alat tangkap yang menan^ap ikan ton^ol di perairan selatanJawa Timur tahun 1998-2007
Tahun PayangPurae Jaring Insang Pandng Pandng Jumlah
Seine Hanyut Lain Tonda (unit)
1998 743 286 2822 4557 0 8408
1999 739 194 1055 6108 0 8096
2000 959 280 1243 28262 188 30932
2001 1094 308 1752 7141 631 10926
2002 1043 539 3103 6331 0 11016
2003 1094 379 1728 5592 235 9028
2004 975 297 1739 6549 205 9765
2005 3702 380 2105 8210 408 14805
2006 3727 142 2454 6580 1644 14547
2007 3681 753 2508 10321 1753 19016
Watulimo
3 Tulungagung Besuki
Tanggunggunung
Kalidawir
Pucang Laban
1
4 Blitar BakungWonotirto
Panggungrejo
Wales
1
5 Malang DonomulyoBantur
GedanganSumbermanjingTirtoyudo
Ampelgading
1
6 Lumajang TempuisariPasirian
TempdiKunir
Yosowilangun
6
7 Jember Kencong
Oumukmas
Puger
Wuluhan
Ambulu
Tuntparejo
1
8 Banyuwangi Pesanggaran
BangorejoPurwohaijo
Tegaldiimo
3
Jumlah 39 15
Sumber: Data DKP Jatim dan Survei Lapangan
Secara garis besar keadaan topografi di wilayah selatan Jawa Timur terdiri darilereng-lereng perbukitan yang curam dan teijal, disamping itu wilayah selatan jawamempakan deretan lempeng pegunungan timur asia. Hal ini tentu beifaubungandengan kondisi pennuka^ bawah laut yang hampir sama dengan keadaan topografipennukaan didaratan. Oleh sebab itulah, faktor alam sangatmempengaruhi jumlahpendaratan ikan di pantai selatan lebih sedildt dibandin^an dengan pantai utarajawa. Kondisi fisik oseanografi juga berpengaruh dalam cakupan batas wilayahSelatan perairan Jawa Timur sepanjang 12 mil laut. Khusus area selatanmempunyai kedalaman rata-rata seldtar 106 meter, kecepatan arus 18-38 cm/detik,dan tinggi gelombangberkisar antara 2-7 meter.Kondisi alam yang demikian juga mempengaruhi te '̂adinya dua musim angin,yaituangina muson timurdanangin muson barat. Keadaan lingkungan perairan darikedua musim tersebut sangat berbeda sehingga moijadi suatu fenomena alamiahyang berfaubungan dengan ruaya dan konsentrasi ikan pelagjs. Umumnya musimikan pelagis besar di perairan Indonesia umumnya beilangsung pada akUr musim
top related