stoikiometri reaksi dan neraca massa
Post on 18-Jul-2015
2.551 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 1/32
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Stoikiometri merupakan ilmu perbandingan kuantitatif atau perbandingan
pengukuran antara unsur kimia yang satu dengan unsur kimia yang lainnya.
Stoikiometri erat kaitannya dengan perhitungan kimia, sehingga dalam percobaan
stoikiometri reaksi dan neraca massa kali ini, akan dibahas mengenai zat-zat yang
terlibat dalam reaksi kimia baik yang berbentuk larutan maupun yang berbentuk
endapan, yang berpatok pada penerapan asas-asas stoikiometri yaitu persamaan
kimia. Pada percobaan ke-1 dilakukan titrasi larutan CaO dengan dan Na2CO3
yang berfungsi untuk menetukan perubahan warna yang terjadi pada larutan,
sedangkan pada larutan kedua dilakukan percobaan pembentukan NaOH yang
bertujuan untuk menghitung kadar dan konsentrasi CaO dan Na2Co3 pada larutan,
dan menentukan densitas rafinat dan konsentrasi produk. Percobaan ini bertujuan
untuk memahami stoikiometri pada reaksi dan penerapan neraca massa sederhana.
1.2 Prinsip
Percobaan dilakukan berdasarkan persamaan reaksi, stoikiometri
reaksi dan penerapan neraca massa sederhana.
1.3 Tujuan
1. Mempelajari dan memahami pengertian stoikiometri reaksi dan istilah-
istilah yang terkait.
2. Melatih melakukan perhitungan neraca massa sederhana.
3. Menghitung kadar dan konsentrasi CaO dan Na2CO3.
5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 2/32
2
4. Mengamati perubahan warna yang terjadi pada saat titrasi.
5.Menentukan densitas rafinat, konsentrasi NaOH produk atas dan volume
produk atas.
6. Menentukan berat kering produk bawah ( ekstrak ) .
7. Menentukan kadar rafinat dan ekstrak
5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 3/32
3
BAB II
TEORI PENUNJANG
2.1 Persamaan Reaksi
Persamaan reaksi adalah persamaan yang menunjukan perubahan zat yang
terjadi selama reaksi kimia berlangsung. Untuk menuliskan persamaan reaksi
kimia secara benar dan tepat, digunakan hukum Lavoisier, yakni hukum ketetapan
massa yang berbunyi jumlah massa zat sebelum reaksi harus sama dengan jumlah
massa sesudah reaksi. Cara menuliskan reaksi kimia :
1. Tulis zat sebelum bereaksi ( pereaksi atau reaktan ).
2. Tulis tanda panah
3. Tulis zat yang terbentuk sesudah reaksi , yang disebut reatan atau hasil produk.
Contoh : Gas amoniak direaksikan dengan gas oksigen akan menghasilkan gas
nitrogen dan uap air.
Zat-zat di sebelah kiri anak panah ( NH3 dan O2 ) disebut zat reaktan dan zat-zat
di sebelah kanan arah panah ( N2 dan H2O ) disebut hasil reaksi.
Penulisan persamaan reaksi dilengkapi dengan penulisan wujud zat-zat
reaktan dan produk. Singkatan wujud zat dari zat-zat dalam persamaan reaksi
adalah : padat (s), cair (l), gas (g), dan larutan (aq). Sehingga penulisan reaksi
diatas menjadi :
Di samping menuliskan wujud zat pada zat reaktan dan produk, jumlah
atom sebelum dan sesudah reaksi harus sama (sesuai hukum Lavoisier). Untuk
5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 4/32
4
menyamakan jumlah atom sebelah kiri anak panah dengan di sebelah kanan anak
panah, persamaan reaksi harus sama dengan koefisien reaksi.
Cara mencari koefisien reaksi
Mencari koefisien reaksi dari :
Langkah-langkah mencari koefisiennya adalah sebagai berikut :
1. Banyaknya atom tiap unsur sebelum dan sesudah reaksi harus sama.
2. Memperhatikan terlebih dahulu banyaknya atom yang tidak sama untuk
masing-masing unsur.
3. Perhatikan unsur N :
- Sebelum reaksi ada 1 atom N
- Sesudah reaksi ada 2 atom N
Supaya jumlah atom N disebelah kiri dan kanan sama, maka pada ruas kiri
dikalikan 4, dan disebelah kanan dikalikan 2, maka reaksi diatas dapat ditulis :
- Perhatikan unsur H :
-Sebelum reaksi ada 12 atom H.
-Sesudah reaksi ada 2 atom H.Supaya jumlah atom H disebelah kiri dan kanan sama, maka disebelah kanan
dikalikan 6, sehingga reaksi dapat ditulis :
- Perhatikan unsur O :
-Sebelum reaksi ada 2 atom O.
-Sesudah reaksi ada 6 atom O
5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 5/32
5
Supaya jumlah atom O di sebelah kiri dan kanan sama, maka disebelah kiri
dikalikan 3, sehingga reaksi dapat ditulis :
2.2 Stoikiometri Reaksi
Kata stoikiometri berasal dari bahasa Yunani yaitu stoicheon yang artinya
unsur dan metron yang berarti mengukur. Seorang ahli Kimia Perancis, Jeremias
Benjamin Richter (1762-1807) adalah orang yang pertama kali meletakkan
prinsip-prinsip dasar stoikiometri. Menurutnya stoikiometri adalah ilmu tentang
pengukuran perbandingan kuantitatif atau pengukuran perbandingan antar unsur
kimia yang satu dengan yang lain. Stoikiometri erat kaitannya dengan perhitungan
kimia. Untuk menyelesaikan soal-soal perhitungan kimia digunakan asas-asas
stoikiometri yaitu antara lain persamaan kimia dan konsep mol.
2.2.1 Konsep Mol
Bilangan Avogadro
22 1 1atomH atomO molekulH O
1 mol =23
6,022 10 x partikel
22 1 1molH molO molH O
23 23 23
2(2 6, 022 10 ) (6, 022 10 ) (6, 022 10 ) x x H x O x H O
2.2.2 Pengukuran Mol Atom-Atom
Dalam suatu reaksi kimia, atom-atom atau molekul akan bergabung dalam
perbandingan angka yang bulat. Telah dijelaskan bahwa satu mol terdiri dari
5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 6/32
6
6,022 x 1023
partikel. Angka ini tidaklah dipilih secara sembarangan, melainkan
merupakan jumlah atom dalam suatu sampel dari tiap elemen yang mempunyai
massa dalam gram yang jumlah angkanya sama dengan massa atom elemen
tersebut ,misalnya massa atom dari karbon adalah 12,011, maka 1 mol atom
karbon mempunyai massa 12,011g. Demikian juga massa atom dari oksigen
adalah 15,9994, jadi 1 mol atom oksigen mempunyai massa 15,9994g
1 mol C = 12,011g
C
1 mol O = 15,9994g
O
Maka keseimbanganlah yang menjadi alat kita untuk mengukur mol. Untuk
mendapat satu mol dari tiap elemen, yang kita perlukan adalah melihat massa
atom dari elemen tersebut. Angka yang didapat adalah jumlah dari gram elemen
tersebut yang harus kita ambil untuk mendapatkan 1 mol elemen tersebut.
2.3 Neraca Massa
Neraca massa adalah cabang dari ilmu hitungan yang mempelajari
kesetimbangan dari suatu massa dalam sebuah sistem. Neraca massa mengarah
pada Hukum Kekekalan Massa yang berbunyi di alam ini jumlah total massa
adalah kekal, tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan. Tujuan dari perhitungan
neraca massa adalah penentuan laju alir dan komposisi pada aliran proses. Neraca
massa dibagi menjadi 2 jenis yakni :
1. Integral
Pada neraca massa jenis integral, digunakan kota hitam yang fokus pada
karakter sistem. Untuk membuat suatu neraca massa integral, pada awalnya harus
diidentifikasi batasan sistem. Pada beberapa sistem, batasan sistem dengan mudah
dapat diidentifikasi.
5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 7/32
7
2. Diferensial
Neraca massa diferensial berfokus pada detail yang terjadi dalam sistem
(yang juga mempengaruhi karakteristik menyeluruh). Untuk membuat suatu
neraca massa diferensial, pada awalnya perlu diidentifikasi detail yang ada dalam
sistem. Reaksi yang terjadi dalam sistem dan senyawa kimia apa saja yang terlibat
di dalamnya perlu dengan jelas diketahui.
Persamaan dasar neraca massa dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
1. Neraca massa sistem tanpa reaksi keadaan tunak ( steady state ).
a. Hukum kekekalan massa untuk seluruh massa aliran ( neraca total )
[massa semua aliran masuk] = [massa semua aliran keluar]
b. Hukum kekekalan massa untuk setiap komponen penyusun aliran ( neraca
komponen) :
[massa setiap komponen masuk] = [massa keluar komponen tersebut]
2. Neraca massa sistem tanpa reaksi keadaan tak tunak (transient) melibatkan
penimbunan massa (akumulasi), ataupun pengosongan (depletion) sistem yang
ditinjau. Neraca berikut ini berlaku untuk total maupun komponen.
[massa masuk] = [massa keluar] + [penimbunan pengosongan massa dalam
sistem]
3. Neraca massa sistem dengan reaksi keadaan tunak.
a.total : [massa masuk] = [massa keluar]
b.jumlah massa suatu komponen masuk belum tentu sama dengan massa yang
keluar
c.komponen reaktan : [massa masuk] = [massa keluar] + [massa habis bereaksi]
d.komponen produk :
5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 8/32
8
[massa masuk] + [massa terbentuk dari reaksi] = [massa keluar]
e.untuk keadaan tak tunak, kita perlu memperhatikan penimbunan atau
pengosongan massa.
3.1.1 Persamaan Hubungan Pendukung
Penyelesaian masalah neraca massa seringkali memerlukan persamaan
tambahan yang bukan neraca massa. Persamaan tersebut dicari dari pustaka atau
ditetapkan untuk memenuhi rancangan.
a. Persamaan keadaan, yaitu hubungan antara tekanan, temperatur, volum dan
jumlah suatu gas. Contoh : persamaan gas ideal dan persamaan gas Red Ich-
Kwong.
b. Kesetimbangan fasa, yaitu hubungan antara komposisi fasa uap dan komposisi
fasa cair suatu campuran banyak komponen yang tergantung pada temperatur
dan tekanan K-Value dalam kesetimbangan fasa hidrokarbon.
c. Kesetimbangan reaksi, yaitu hubungan antara derajat kelangsungan suatu reaksi
kesetimbangan dengan temperatur reaksi dan konsentrasi senyawa-senyawa
pada awal reaksi. Hubungan ini sering dinyatakan dalam konstanta
kesetimbangan reaksi.
d. Informasi yang ditetapkan untuk memenuhi keinginan rancangan, misalnya :
1) Persentasi distilat dibandingkan umpan.
2) Spesifikasi keluaran sistem
5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 9/32
9
BAB III
HASIL PERCOBAAN
3.1 Hasil percobaan penentuan kadar CaO dan Na2Co3
Percobaan 1 : Penentuan Kadar CaO dan Na2CO3
NoCaO+
EDTA+
murexide
Perubahan
Warna
Kadar
CaO
Konsentrasi
1
Awal Akhir
19,021% 0,02716 MPink
KeruhUngu
2
Na2CO3+
HCl+
metil
jingga
Perubahan
Warna
Kadar
Na2CO3
Konsentrasi
Orange Pink 123,49
%0,2796 M
Tabel 3.1 Perubahan Warna dan kadar pada CaO dan Na2CO3
3.2 Hasil percobaan 2 pembentukan NaOH
No Produk Keterangan Jumlah
1 Rafinat
Densitas 1,005 gr/mL
Kadar NaOH 2,17%
2 Ekstrak
Kandungan
Berat kering
Tabel 3.2 Penentuan rafinat dan ekstrak
5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 10/32
10
BAB IV
PEMBAHASAN
Dari percobaan 1 diperoleh hasil yaitu CaO yang dititrasi dengan EDTA
dan indikator murexide yang semula berwarna pink keruh berubah menjadi warna
ungu begitu pula pada titrasi Na2CO3 dengan HCl semula sebelum dititrasi dengan
HCl warna awal larutan ini adalah orange karena diberi indikator metil jingga,
kemudian setelah dititrasi warnanya berubah menjadi warna pink. Perubahan
warna ini dapat terjadi karena larutan sudah mencapai titik ekivalen, sehingga
warnanya berubah ketika titik itu sudah tercapai. Pada titrasi CaO dengan EDTA,
perubahan warna yang dihasilkan adalah pink keruh menjadi ungu, hal ini
dikarenakan hampir semua ion Ca2+
berkompleks dengan EDTA, Ca bereaksi
dengan EDTA sehingga warna yang ditimbulkan dari reaksi ini larutan akan
berwarna kuat yaitu ungu , hal ini dikarenakan kesetimbangan Dan kadar CaO
yang didapat yaitu 19,021%, berarti kandungan CaO yang terdapat dalam larutan, jumlahnya sangat sedikit. Hal ini dikarenakan sampel CaO yang digunakan
memiliki berat yang kecil yaitu 2 gram sehingga CaO yang larutnya pun sedikit.
Untuk melakukan pengukuran zat terlarut dalam volume larutan, maka dilakukan
titrasi, karena titrasi ini dilakukan untuk mengetahui massa yang terlarut dalam
larutan namun dalam skala yang kecil. Pada percobaan titrasi antara Na2CO3,
Na2CO3 yang dititrasi dengan HCl dan indikator metil jingga. Larutan yang
semula berwarna awal orange berubah warna menjadi pink, hal ini menunjukan
bahwa titik ekivalen sudah tercapai dan sehingga menunjukan warna yang muda.
Pada CaO, molaritas yang didapat adalah 0,02716 M, sedangkan pada Na2CO3
adalah 0,2796 M. Molaritas Na2CO3 memiliki nilai yang lebih besar daripada
CaO, hal ini menandakan bahwa jumlah zat terlarut dalam Na2CO3 lebih banyak
terkandung dalam larutan.
Dari percobaan 2 dapat diketahui bahwa volume awal rafinat yang semula
360 mL kemudian menurun hingga 340 mL, hal ini dapat disebabkan karena
5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 11/32
11
adanya rafinat yang masih terkandung pada ekstrak dan adanya zat-zat pengotor
yang terdapat pada rafinat, sehingga volume rafinatnya berkurang. Ekstrak yang
diperoleh setelah proses pengeringan adalah 44,64 gram. Hal ini menunjukan
bahwa NaOH banyak terdapat dalam ekstrak yang menyebabkan NaOH
terkandung dalam larutan.
5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 12/32
12
BAB V
KESIMPULAN
1. Perubahan warna pada proses titrasi menunjukan titik ekivalen yang telah
adanya titik ekivalen2. Ion logam (Ca2+
) akan berkompleks dengan EDTA
sehingga menghasilkan warna yang kuat.
3. Na2Co3 dan CaO menghasilkan endapan NaOH
4. Densitas NaOH pada rafinat 1,005 gr/mL
5. Ekstrak yang diperoleh setelah proses pengeringan adalah 44,64 gram.
Liat dari pembahasannya,.,,,
DAFTAR PUSTAKA
5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 13/32
13
1. FRITZ and SCHENK. 1979. Quantitative Analytical Chemistry. 4th ed. Allyn
and Bacon .Inc. Boston
2. Sutresna, Nana. 2007. Cerdas Belajar Kimia. Edisi Pertama. Bandung:
Gravindo Media Pratama
3. Winarti, Wiwik. 1995. Kimia I. Surakarta: Pabelan
LAMPIRAN A
5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 14/32
14
DATA PERCOBAAN
Tabel A.1 Data percobaan
LAMPIRAN B
No Percobaan Keterangan Jumlah
1
Penentuan kadar
CaO danNa2CO3
Berat CaO yang digunakan 2 gram
Berat Na2CO3 yang digunakan 3 gram
Berat EDTA yang digunakan 0,02 M
Molaritas HCl yang digunakan 0,2 M
Pelarut (aquades) 250 mL
Titrasi ke- 1 CaO + EDTA +
murexide 37,5 mLTitrasi ke- 2 CaO + EDTA +
murexide 32,4 mL
Titrasi ke -1 Na2CO3 + HCl+ metil
jingga 33,2 mL
Titrasi ke-2 Na2CO3 + HCl +metil
jingga 34,7 mL
2Pembentukan
NaOH
Berat CaO yang digunakan 15 gram
Berat Na2CO3 yang digunakan 10 gram
Pelarut (aquades) 360 mL
Waktu pengadukan 12 menit
Berat Picnometer 27,7 gram
Berat Picnometer + air 54,3 gram
Berat Picnometer + rafinat 54,5 gram
Berat Kertas saring 0,8 gram
Berat rafinat basah+kertas 71,3 gr
Berat rafinat kering + loyang 143,6 gram
Berat rafinat kering+ loyang
(pengeringan ke-1) 140 gram
Berat rafinat kering+ loyang
(pengeringan ke-2) 121,18 gram
5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 15/32
15
CONTOH PERHITUNGAN
Percobaan 1 ( Menghitung kadar CaO dan Na2Co3 )
B.1.1 Menghitung jumlah padatan EDTA dengan konsentrasi 0,02 M yang
dilarutkan pada 250 mL pelarut.
Diketahui : M EDTA = 0,02 M
Pelarut = 250 mL
Mr = 372,24
Ditanyakan : berat padatan EDTA yang diambil
Jawab
= 1,8612 gram
B.1.2 Menghitung volume HCl yang harus diambil pada 250 mL
Diketahui : Pelarut = 250 mL
Mr = 0,2 M
% HCl = 37 %
Densitas HCl = 1,19 gr/mol
Volume pelarut = 1000 mL
Ditanyakan :a) Molaritas HCl pekat
5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 16/32
16
b) Volume HCl yang diambil
Jawab
Maka HCl yang harus dipipet
V1 * M1 = V2 * M2
V1 * 12,06 = 250 * 0,2
V1 = 4,14 mL
B.1.3 Menghitung konsentrasi Na2CO3 yang dititrasi dengan HCl
Diketahui : Volume EDTA yang dihabiskan pada titrasi 1 = 37,5 mL
Volume EDTA yang dihabiskan pada titrasi 2 = 32,4 mL
Volume sampel = 25 mL
Molaritas HCl = 0,2 M
Ditanyakan : Konsentrasi Na2CO3 setelah dititrasi
Jawab :
= 34,95 mL
5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 17/32
17
B.1.4 Menghitung konsentrasi CaO dengan EDTA
Diketahui : Volume CaO yang dihabiskan pada titrasi 1 = 33,2 mL
Volume CaO yang dihabiskan pada titrasi 2 = 34,7 mL
Volume sampel = 25 mL
Molaritas EDTA = 0,02 M
Ditanyakan : Konsentrasi CaO setelah dititrasi
Jawab :
= 33,95 mL
B.1.5 Menghitung kadar CaO
5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 18/32
18
Diketahui : M EDTA = 0,02 M
Vol rata-rata EDTA = 34,95 mL
BM CaO = 56 g/mol
Vol larutan = 250 mL
Berat CaO = 2 gr
Vol sampel = 25 mL
Ditanyakan : % CaO
Jawab
B.1.6 Menghitung kadar Na2CO3
Diketahui : N HCl = 0,2 N
Vol rata-rata HCl = 34,95 mL
BM Na2CO3 = 106 g/mol
Vol larutan = 250 mL
Berat Na2CO3 = 3 gr
Vol sampel = 25 mL
5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 19/32
19
Ditanyakan : % Na2CO3
Jawab
Percobaan 2 Pembentukan NaOH
B.2.1 Kalibrasi Picnometer
Diketahui : Berat piknometer kosong + air = 54,3 gr
Berat piknometer kosong = 27,7 gr
Densitas air = 0,998 gr /ml
Berat Picnometer+rafinat = 54,5 gr
Ditanyakan : a) volume piknometer
b) berat rafinat
c) densitas rafinat
Jawab
a) Berat air = (Berat piknometer kosong+air) – Berat piknometer kosong
= 54,3 gr – 27,7 gr
= 26,6 gr
5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 20/32
20
b) Berat rafinat = (berat piknometer + rafinat) – (berat kosong piknometer)
= 54,5 gr – 27,7 gr
= 26,8 gr
B.2.2 Menghitung kandungan dan berat NaOH dalam rafinat dan ekstrak
Reaksi antara CaO dengan Na2CO3
Dari reaksi :
1 mol CaO = 1 mol Ca(OH)2
5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 21/32
21
0,2678 mol CaO = 0,2678 mol Ca(OH)2
Reaksi antara Ca(OH)2 dan Na2CO3 adalah :
Awal : 0,2678 0,0943 - -
Bereaksi: 0,0943 0,0943 0,1886 0,0943
Seimbang: 0,1735 - 0,1886 0,0943
Berat CaO akhir setelah bereaksi = sisa mol Ca(OH)2 * BM
= 0,1735 mol * 56 gr / mol
= 9,8112 gr
berat NaOH = sisa mol NaOH *BM
= 0,1886 mol * 40 gr/mol
= 7,544 gram
Massa NaOH di Rafinat
Yield / massa rafinat yang diperoleh = 26,8gram
Berat NaOH di Ekstrak kering
Yield/ massa NaOH ekstrak kering = 44,64 gram
5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 22/32
22
LAMPIRAN C
PROSEDUR PERCOBAAN
C.1 Alat
1. Gelas kimia 500 mL
2 . Buret
3. Erlenmeyer 250 mL
4. Pipet tetes
5. Gelas ukur
6. Statif
7. Batang pengaduk
8. Spatula
9. Corong
10. Neraca teknis
11. Picnometer
12. Pengaduk bermotor
13. Pipet volume
C.2 Bahan
1. CaO
2. Na2CO3
3. Aquades
4. EDTA
5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 23/32
23
5. Indikator murexide
6. HCl
7. Indikator metil jingga
C.3 Cara Kerja
Percobaan 1 ( Penentuan kadar CaO dan Na2CO3 )
1. Sejumlah 2 gram CaO dan 3 gram soda abu (Na2CO3) dilarutkan dengan air
dalam labu takar yang berlainan sehingga diperoleh larutan yang masing-
masing memiliki volume 250 mL.
2 gr CaO 3 gr Na2CO3 dilarutkan oleh air sampai tanda batas.
2. Mempipet 25 mL larutan yang mengandung CaO sebanyak 25 mL, kemudian
dititrasi menggunakan EDTA 0,02 M dengan indikator murexide. Lakukan
titrasi duplo, amati volume EDTA yang dihabiskan untuk mentitrasi CaO.
Mencatat perubahan warna yang terjadi
CaO dipipet 25 mL lalu beri larutan dititrasi amati warnanya
indikator murexide
5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 24/32
24
3. Mempipet 25 mL larutan yang mengandung Na2CO3 sebanyak 25 mL,
kemudian dititrasi menggunakan HCl 0,2 M dengan indikator metil jingga.
Lakukan titrasi duplo, amati volume HCl yang dihabiskan untuk mentitrasi
Na2CO3. Mencatat perubahan warna yang terjadi
Na2CO3 dipipet 25 mL lalu beri indikator metil jingga larutan dititrasi
amati warnanya
Percobaan 2 ( reaksi pembentukan NaOH )
1. Menyiapkan padatan 15 gram CaO dalam gelas kimia 400 mL dengan jumlah
tertentu (M1).
2. Menuangkan air kedalam gelas kimia tersebut dan diendapkan selama waktu
tertentu (V1) .
Aaquades dituangkan pada gelas kimia larutan diendapkan
5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 25/32
25
3. Mengaduk campuran dalam gelas kimia menggunakan pengaduk bermotor dan
mengendapkan larutan CaO selama 12 menit.
Larutan diaduk 12 menit larutan diendapkan
12 menit
4. Memasukkan padatan 10 gram Na2CO3 dalam jumlah tertentu (M2) kedalam
gelas kimia tersebut.
Memasukan 10 gr Na2CO3
5. Melakukan pengadukan selama waktu tertentu (T1) dilanjutkan dengan
pengendapan selama waktu (T2) untuk memisahkan produk atas dan bawah.
Larutan diaduk selama 12 menit diendapkan
6. Menentukan densitas produk atas, konsentrasi NaOH produk atas dan volume
produk atas.
5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 26/32
26
LAMPIRAN D
KUIS
1. Sebutkan prinsip , tujuan, prosedur kerja !
Prinsip : Percobaan dilakukan berdasarkan persamaan reaksi, stoikiometri reaksi
dan penerapan neraca massa sederhana.
Tujuan :
1. Mempelajari dan memahami pengertian stoikiometri reaksi dan istilah-
istilah yang terkait.
2. Melatih melakukan perhitungan neraca massa sederhana.
3. Menghitung kadar dan konsentrasi CaO dan Na2O3.
4. Mengamati perubahan warna yang terjadi pada reaksi.
5. Menentukan densitas rafinat, konsentrasi NaOH produk atas dan
volume produk atas.
6. Menentukan berat kering produk bawah ( ekstrak ) .
7. Menentukan kadar rafinat dan ekstrak.
Prosedur kerja :
Alat
1. Gelas kimia 500 mL
2 . Buret
3. Erlenmeyer 250 mL
4. Pipet tetes
5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 27/32
27
5. Gelas ukur
6. Statif
7. Batang pengaduk
8. Spatula
9. Corong
10. Neraca teknis
11. Picnometer
12. Pengaduk bermotor
13. Pipet volume
Bahan
1. CaO
2. Na2CO3
3. Aquades
4. EDTA
5. Indikator murexide
6. HCl
7. Indikator metil jingga
5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 28/32
28
Cara kerja
Percobaan 1 ( Penentuan kadar CaO dan Na2CO3 )
1. Sejumlah 2 gram CaO dan 3 gram soda abu (Na2CO3) dilarutkan dengan air
dalam labu takar yang berlainan sehingga diperoleh larutan yang masing-
masing memiliki volume 250 mL.
2 gr CaO 3 gr Na2CO3 dilarutkan oleh air sampai tanda batas.
2. Mempipet 25 mL larutan yang mengandung CaO sebanyak 25 mL, kemudian
dititrasi menggunakan EDTA 0,02 M dengan indikator murexide. Lakukan
titrasi duplo, amati volume EDTA yang dihabiskan untuk mentitrasi CaO.
Mencatat perubahan warna yang terjadi
CaO dipipet 25 mL lalu beri larutan dititrasi amati warnanya
indikator murexide
3. Mempipet 25 mL larutan yang mengandung Na2CO3 sebanyak 25 mL,
kemudian dititrasi menggunakan HCl 0,2 M dengan indikator metil jingga.
Lakukan titrasi duplo, amati volume HCl yang dihabiskan untuk mentitrasi
Na2CO3. Mencatat perubahan warna yang terjadi
5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 29/32
29
Na2CO3 dipipet 25 mL lalu beri indikator metil jingga larutan dititrasi
amati warnanya
Percobaan 2 ( reaksi pembentukan NaOH )
1. Menyiapkan padatan 15 gram CaO dalam gelas kimia 400 mL dengan jumlah
tertentu (M1).
2. Menuangkan air kedalam gelas kimia tersebut dan diendapkan selama waktu
tertentu (V1) .
Aaquades dituangkan pada gelas kimia larutan diendapkan
3. Mengaduk campuran dalam gelas kimia menggunakan pengaduk bermotor dan
mengendapkan larutan CaO selama 12 menit.
5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 30/32
30
Larutan diaduk 12 menit larutan diendapkan
12 menit
4. Memasukkan padatan 10 gram Na2CO3 dalam jumlah tertentu (M2) kedalam
gelas kimia tersebut.
Memasukan 10 gr Na2CO3
5. Melakukan pengadukan selama waktu tertentu (T1) dilanjutkan dengan
pengendapan selama waktu (T2) untuk memisahkan produk atas dan bawah.
Larutan diaduk selama 12 menit diendapkan
6. Menentukan densitas produk atas, konsentrasi NaOH produk atas dan volume
produk atas.
2. Apa yang dimaksud dengan reaktan pembatas, konversi, reaktan berlebih, dan
perolehan ?
a. Reaktan pembatas adalah reaktan yang jumlah stoikiometrinya paling kecil.
b. Reaktan berlebih adalah reaktan yang melebihi reaktan pembatas.
5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 31/32
31
c. Konversi adalah bagian dari reaktan atau zat tertentu pada umpan yang berubah
menjadi hasil (produk)
d. Perolehan menyatakan berat atau mol total hasil dibagi dengan berat atau mol
reaktan semula.
3
Reaksi :
Diketahui :
Dari reaksi :
Mol Ca(OH)2 = Mol CaO
= 0.357 mol
Mula-mula : 0.714 0.283
Reaksi : 0.283 0.283 0.566 0.283
Setimbang : 0.431 0 0.566 0.283
top related