studi penafsiran kh. sholeh darat terhadap ayat- …
Post on 29-Oct-2021
20 Views
Preview:
TRANSCRIPT
STUDI PENAFSIRAN KH. SHOLEH DARAT TERHADAP AYAT-
AYAT AHKÂM DALAM TAFSÎR FAIDH AR-RAHMÂN
Skripsi ini Diajukan
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S. Ag)
Oleh :
A’izaturrofi’ah
NIM. 15210637
PROGAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR (IAT)
FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ)
JAKARTA
2019 M / 1440 H
STUDI PENAFSIRAN KH. SHOLEH DARAT TERHADAP AYAT-
AYAT AHKÂM DALAM TAFSÎR FAIDH AR-RAHMÂN
Skripsi ini Diajukan
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S. Ag)
Oleh :
A’izaturrofi’ah
NIM. 15210637
Pembimbing
Ali Mursyid, M.Ag
PROGAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR (IAT)
FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ)
JAKARTA
2019 M / 1440 H
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul “Studi Penafsiran KH. Sholeh Darat Terhadap
Ayat-Ayat Ahkâm Dalam Tafsîr Faidh ar-Rahmân” yang disusun oleh
A‟izaturrofi‟ah dengan Nomor Induk Mahasiswa (NIM) 15210637 telah
melalui proses bimbingan dengan baik dan disetujui untuk diujikan pada
sidang munaqasyah.
Jakarta, 5 Agustus 2019
Pembimbing
Ali Mursyid, M.Ag
ii
LEMBAR Pipsi dengan judul “Studi Penafsiran KH. Sholeh Darat
Terhadap Ayat-Ayat Ahkâm Dalam Tafsîr Faidh ar-Rahmân” yang disusun
oleh A‟izaturrofi‟ah dengan Nomor Induk Mahasiswa 15210637 telah
diujikan pada sidang Munaqasyah Fakultas Ushuluddin Institut Ilmu Al-
Qur`an (IIQ) Jakarta pada tanggal 13 Agustus 2019. Skripsi ini diterima
sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Agama (S.Ag).
Jakarta, 13 Agustus 2019
Dekan Fakultas Ushuluddin
Dr. H. Muhammad Ulinnuha, Lc, MA.
Sidang Munaqasyah
Ketua Sidang Sekertaris Sidang
Dr. Nadjematul Faizah, M.Hum Mamluatun Nafisah, M.Ag
Penguji I, Penguji II,
Dr. Muhammad Azizan Fitriana, MA. Sofian Effendi, MA.
__________________ __________________
Pembimibing
Ali Mursyid, M.Ag
iii
PERNYATAAN PENULIS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : A’izaturrofi’ah
NIM : 15210637
Tempat/ tgl. Lahir : Jepara, 17 Maret 1995
Menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Studi Penafsiran KH. Sholeh
Darat Terhadap Ayat-Ayat Ahkâm Dalam Tafsîr Faidh ar-Rahmân”
adalah benar- benar asli karya saya kecuali kutipan- kutipan yang sudah
disebutkan. Kesalahan dan kekurangan di dalam karya ini sepenuhnya
menjadi tanggung jawab saya.
Jakarta, 5 Agustus 2019
A’izaturrofi’ah
iv
MOTTO
Bersungguh-sungguhlah dijalan Allah
“Barangsiapa yang bersungguh-sungguh, Maka Sesungguhnya
kesungguhan itu adalah untuk dirinya sendiri”
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Studi
Penafsiran KH. Sholeh Darat Terhadap Ayat-Ayat Ahkâm Dalam Tafsîr
Faidh ar-Rahmân”. Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada
baginda Rasulullah Saw, semoga tetap tercurahkan kepada umatnya hingga
akhir zaman.
Tujuan penulisan skripsi ini untuk memenuhi syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Agama (S. Ag) program S-1 Fakultas Ushuluddin
Jurusan Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir (IAT) Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ)
Jakarta. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini.
Penghargaan dan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada
Ayahanda Sukirno dan Ibunda Zumrotun yang telah mencurahkan segenap
cinta dan kasih sayangnya serta perhatian moril maupun materil, dan
teruntuk suami tercinta Aa Abdul Aziz yang selalu membangun semangat,
motivasi dan perhatian dalam hal yang luar biasa, teruntuk mertua penulis
Bpk. Sholihin dan Ibu. Sumiyati yang telah mendoakan penulis dengan
segenap ridho dan nasihatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
skripsi ini. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan Rahmat, kesehatan,
karunia dan keberkahan di dunia dan di akhirat atas budi baik yang telah
diberikan kepada penulis.
vi
Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak,
sehingga pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa
hormat penulis sampaikan kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Khuzaemah Tahido Yanggo, Lc, MA. Rektor Institut
Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta yang memberikan wadah pembelajaran
di perguruan tinggi ini.
2. Bapak Dr. H. Muhammad Ulinnuha, Lc, MA. Selaku dekan Fakultas
Ushuluddin dan Dakwah Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta, yang
telah memberikan dukungan sehingga skripsi ini selesai.
3. Bapak Ali Mursyid, M. Ag selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
selalu memberikan motivasi, menuntun dan membimbing dalam
menyelesaikan skripsi.
4. Seluruh Dosen Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta yang sudah
memberikan suntikan Ilmu mata kuliah dan pengetahuan kepada
penulis.
5. Instruktur Tahfizh Bapak KH. Ahmad Fathoni, Lc, Ibu Atiqoh, Ibu
Ade, Ibu Mahmudah, Ka Ani, Ibu Fathimah, yang sudah memotivasin
dalam menghafalkan Al-Qur`an sejak awal pertama penulis menduduki
bangku kuliah hingga saat ini.
6. Seluruh staff Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Ilmu Al-Qur`an
(IIQ) Jakarta. Yang telah membantu penulis dalam banyak hal,
sehingga mempermudah proses langkah demi langkah dalam
memenuhi prosedur perkuliahan selama di IIQ Jakarta.
vii
7. Pimpinan dan staff Asrama Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta, yang
sudah memfasilitasi dengan sebaik-baiknya dari semester 1-6, hinnga
penulis bisa dengan nyaman menimba ilmu.
8. Pimpinan dan staff Asrama al-Husayni sebagai tempat persinggahan
terakhir penulis menyelesaikan studi di Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ)
Jakartra.
9. Pimpinan dan staff perpustakaan yang sudah memberikan kontribusi
nya sebagai sumber referensi untuk penulis.
10. Teman-teman dari Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta tahun ajaran
2015 yang sudah memberikan lembaran perjuangan selama kuliah di
penguruan tinggi ini.
11. Sahabat dari Asrama IIQ Hosen, yang sudah menemani dalam
keseharian bersama.
12. Kepada pihak yang ikut terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik
secara langsung maupun tidak langsung, keluarga besar Jam‟iyah
Hafadzhah Al-Qur‟an (JHQ) Jateng di Jakarta, Umi Hj. Azzah
Zumrud, S. Ag, M. Pd, Ibu-Ibu Jam‟iyyah Hidmat Muslimat NU
pusat.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan baik
isi maupun susunannya. Namun karena banyaknya dukungan, bantuan
serta doa dari semua pihak yang sudah ikut berperan, akhirnya penyusunan
skripsi ini selesai. Tiada yang dapat penulis berikan sebagai balas budi atas
motivasi dan dukungan selain untaian do‟a, semoga Allah Swt membalas
dengan caraNya yang Agung.
viii
Dan penulis ucapkan permohonan maaf sebesar- besarnya kepada
seluruh pembaca jika terdapat kesalahan, karena karya tulis ini bukanlah
karya yang penulis susun dengan sempurna. Walau begitu adanya, penulis
berharap saran dan kritik atas tulisan ini, semoga dapat memberi manfaat
dan kontribusi pengetahuan baru terhadap pembaca.
Jakarta, 08 Agustus 2019
A‟izaturrofi‟ah
ix
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................. ii
PERNYATAAN PENULIS ............................................................. iii
MOTTO ............................................................................................ iv
KATA PENGANTAR ...................................................................... v
DAFTAR ISI..................................................................................... ix
PEDOMAN TRANSLITERASI ..................................................... xi
ABSTRAK ........................................................................................ xv
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah ................ 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................. 7
D. Tinjaun Pustaka ...................................................................... 8
E. Metodologi Penelitian ............................................................ 15
F. Sistematika Penulisan ............................................................ 18
BAB II: PERSPEKTIF AYAT-AYAT AHKÂM
A. Pengertian Ayat-Ayat Ahkâm ................................................ 21
B. Ayat-Ayat Ahkâm dalam Al-Qur‟an ...................................... 25
C. Tafsîr Ayat-Ayat Ahkâm dalam Berbagai Madzhab .............. 27
BAB III: GAMBARAN UMUM KITAB TAFSÎR FAIDH AR-
RAHMÂN
A. Biografi Pengarang ................................................................ 37
B. Tinjauan Umum Kitab Tafsîr Faidh Ar-Rahmân................... 39
1. Identifikasi Fisiologis ........................................................ 39
2. Identifikasi Metedologis .................................................... 42
a. Motivasi Penulisan Tafsir ........................................... 42
b. Sumber Penafsiran ...................................................... 44
c. Tujuan Penyusunan Tafsir .......................................... 44
x
d. Referensi Penafsiran ................................................... 45
e. Metode Penafsiran ...................................................... 46
f. Corak Penafsiran ........................................................ 48
g. Karakteristik ............................................................... 51
h. Sistematika Penulisan Tafsir ...................................... 52
i. Contoh Penafsiran ...................................................... 53
3. Identifikasi Ideologis ........................................................ 56
a. Segi Akidah .......................................................... 56
b. Segi Fikih ............................................................. 57
BAB IV: TELAAH AYAT-AYAT AHKÂM DALAM TAFSÎR
FAIDH AR-RAHMÂN A. Dasar Hukum Khamr dan Perjudian (QS. Al-Baqarah: 219)
dan Berbuat Baik Terhadap Anak Yatim (QS. Al-
Baqarah:220) .......................................................................... 59
B. Hukum Tidak Halalnya Memusakai Perempuan Dengan
Paksa(QS. An-Nisa‟: 19) ....................................................... 80
C. Hukum Jika Hendak Mengganti Istri (QS. An-Nisa‟: 20-21) 98
D. Hukum Cara Melakukan Sholat Khauf (QS. An-Nisa‟: 102) 114
BAB V: PENUTUP
A. KESIMPULAN ...................................................................... 133
B. SARAN .................................................................................. 135
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 137
xi
PEDOMAN TRANSLITERASI
Transliterasi adalah penyalinan dengan penggantian huruf dari abjad yang
satu keabjad yang lain. Dalam penulisan skripsi di IIQ Jakarta, transliterasi
Arab-Latin mengacu pada berikut ini:
1. Konsonan
th : ط a : أ
zh : ظ b : ب
„ : ع t : ت
gh : غ ts : ث
f : ؼ j : ج
q : ؽ h : ح
k : ؾ kh : خ
l : ؿ d : د
m : ـ dz : ذ
n : ف r : ر
w : ك z : ز
h : ق s : س
„ : ء zy : ش
y : م sh : ص
dh : ض
2. Vokal
Vokal Tunggal Vokal Tunggal Vokal Rangkap
Fathah : a أ: â : ai
Kasrah : i :î : au
Dhammah : u :û
xii
3. Kata Sandang
a. Kata sandang yang diikuti alif lam (اؿ) qamariyah
Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (اؿ) qamariyah dengan
bunyinya. Contoh :
al-Baqarah : اىلبػىقىرىةي
al-MadĬnah : اىلمىديػنىةي
b. Kata sandang yang diikuti oleh alif-lam (اؿ)syamsiyah
Kata sandang yang diikuti oleh alif-lam (اؿ) syamsiyah
ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan didepan dan
sesuai dengan bunyinya.
Contoh :
لرجيلي اى :ar-Rajul اىلسيدىةي :asy-Sayyidah
ارىمي asy-Syams : اىلشمسي ad-Dârimĭ : اىلد
c. Syaddah(Tasydid)
Syaddah(Tasydid) dengan system aksara Arab digunakan lambang
(_ ), sedangkan untuk alih aksara ini dilambangkan dengan huruf,
yaitu dengan cara menggandakan huruf yang bertanda tasydid. Aturan
ini berlaku secara umum, baik tasydid yang berada di tengah kata, di
akhir kata, ataupun yang terletak setelah kata sandang yang diikuti oleh
huruf-huruf syamsiyah.
Contoh :
Âmannâ billâhî : امىنا بلل
ءي سفىهىاالامىن : Âmannâ as-Sufahâ‟u
Inna al-Ladzîna : إف الذينى
Wa ar-rukka‟i : كىالركع
d. Ta Marbutha(ة)
Ta Marbutha(ة) apabilaberdirisendiri, waqaf ataudiikutioleh kata sifat
(na‟at), makahuruftersebutdialihaksarakanmenjadihuruf “h”.
Contoh :
ة al-Af‟idah : الىفئدى
xiii
سلاىميةي al-Jâmi‟ah al-Islâmiyyah : اىلىامعىةي ال
Sedangkan Ta Marbutha (ة) yang diikuti atau disambungkan (di-
washal) dengan kata benda (isim), maka dialihaksarakan menjadi huruf
“t”.
Contoh :
صبىةي Âmilatun Nâshibah„: عىاملىةه نى
al-Âyat al-Kubrâ : الىيىةي الكيبػرىل
e. Huruf Kapital
Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf kapital, akan tetapi
apabila telah dialih aksarakan maka berlaku ketentuan Ejaan yang
Disempurnakan (EYD) Bahasa Indonesia, seperti penulisan awal
kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri, dan lain-lain.
Ketentuan yang berlakupada EYD berlaku pula dalam alih aksara ini,
seperti cetak miring (italic) atau cetak tebal (bold) dan ketentuan
lainnya. Adapun untuk nama diri yang diawali dengan kata sandang,
maka huruf yang ditulis capital adalah awal nama diri, bukan kata
sandangnya. Contoh : Ali Hasan al-Aridh, al-Asqallani, al-Farmawi
dan seterusnya. Khusus untuk penulisan kata Al-Qur‟an dan nama-
nama surahnya menggunakan huruf kapital. Contoh : Al-Qur‟an, Al-
Baqarah, Al-Fatihah dan seterusnya.
xiv
ABSTRAK
A’izaturrofi’ah (15210637) Studi Penafsiran KH. Sholeh Darat
Terhadap Ayat-Ayat Ahkam Dalam Tafsir Faidh Ar-Rahman
Pada akhir abad ke-19, terdapat karya tafsir dengan menggunakan
bahasa Jawa yaitu karya kiai Sholeh Darat yang berjudul Faidh ar-Rahmân fi
Tarjamah Tafsîr Kalâm Mâlik ad-Dayyân. Penelitian ini dilakukan karena
melihat tokoh KH.Sholeh Darat adalah figur sentral yang sangat berpengaruh
dizamannya dan disiplin ilmunya sangat menarik dari segi fikih dan
karakteristik penulisannya. Oleh karena itu, sebagai bentuk apresias
melestarikan tradisi intelektual penelitian ini dilakukan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fikih
yang merujuk pada Tafsîr Faidh ar-Rahmân, dengan mencantumkan data
primer seperti kitab tafsir, ilmu tafsir dan lain sebagainya. Kemudian dari
data sekunder terdapat buku-buku fikih. Sedangkan teknik analisisnya yang
digunakan adalah teknik deskriptif.
Penelitian ini menghasilkan penafsiran KH. Sholeh Darat terhadap
ayat-ayat ahkâm, diantaranya:
1. KH. Sholeh Darat menafsirkan didalam surat al-Baqarah ayat 219
bahwa hukum minum khamr dan berjudi itu dosa besar, karena setiap
yang memabukkan haram hukumnya.
2. Menurut KH. Sholeh Darat wajib berhati-hati dalam mendidik dan
mengelola harta anak yatim. Karena jika sembarangan dalam
mengelolanya itu termasuk dosar. Dan jika mengelolanya dengan baik
besar pahalalanya.
3. Dalam hukum memusakai perempuan, disini KH. Sholeh Darat
melarang mewarisi istri dari bapaknya, dan melarang istri menikah
padahal suami sudah tidak menyukainya, dan janganlah terburu-buru
menceraikan istrinya, karena siapa tahu Allah swt memberi kebaikan
berupa anak sholih dari rahim istrinya.
4. Hukum jika hendak mengganti istri, dalam hukum ini KH. Sholeh
Darat melarang meminta kembali mahar yang sudah diberikan terhadap
istrinya. Dan haram hukumnya menuduh istri berzina atau nusyuz
dengan alasan supaya perempuan meminta jalan khulu‟ dan
mengembalikan mahar yang sudah ia berikan.
5. Hukum melakukan Sholat khauf, sholat ini di lakukan oleh Rasulullah
dan pengikutnya saat terjadi perang, dalam hal ini, disunahkan bagi
sahabat Rasul untuk selalu berjaga-jaga sengan membawa senjata, baik
itu pada saat waktu dhorurot atau tidak. Sholat ini dilakukan dengan
pergantian penjagannya.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bagi kaum muslim awal yang hidup semasa dengan Nabi,
pemahaman mereka terhadap Al-Qur‟an, tidak banyak menimbulkan
masalah. Keseriusan mereka di dalam menghafal, menulis, dan
mengahayati ayat-ayat Al-Qur‟an yang turun dan penjelasan Nabi atas
permasalahan mereka ternyata mampu menenangkan hati dan pikiran
mereka.1
Setelah Al-Qur‟an selesai turun dan Rasulullah saw sebagai figur
yang dianggap paling mengetahui maksud Al-Qur‟an wafat, dengan
sendirinya menimbulkan masalah baru dalam komunitas muslim ketika
itu. Ditambah lagi dengan dianutnya agama Islam oleh selain bangsa
Arab. Karena itu untuk memecahkan masalah tersebut mereka terpaksa
melakukan ijtihad atau bertanya kepada tokoh-tokoh Ahlul Kitab yang
telah memeluk agama Islam.2
Selama masa itu sampai pada kehidupan dewasa ini Al-Qur‟an
selalu dihadapkan pada berbagai problem baru yang muncul seiring
dengan perkembangan zaman. Problem yang belum pernah ada, bahkan
belum pernah terbayangkan sebelumnya yang tentunya tidak termuat
secara eksplisit di dalam Al-Qur‟an. Hal ini kemudian membuat umat
Islam harus bekerja ekstra untuk menafsirkan Al-Qur‟an agar problem-
problem itu terselesaikan.3
1Muhammad Shadiq Shabry, “Perdebatan Antara Teks dan Konteks”, Jurnal Al-
Fikr, Vol. 15, No. 1, 2011, h. 20 2Muhammad Shadiq Shabry, “Perdebatan Antara Teks dan Konteks”. h. 21
3 Muhammad Shadiq Shabry, “Perdebatan Antara Teks dan Konteks”, h. 21
2
Pergesekan pemikiran dan pergumulan intelektual umat Islam
dengan berbagai wilayah keilmuan serta beragam kalangan secara tidak
langsung juga turut membuka mata akan pentingnya penafsiran Al-
Qur‟an. Upaya tersebut telah banyak dilakukan oleh umat Islam dari
setiap generasi dan telah menghasilkan sekian banyak kitab tafsir
dengan kecenderungan pemikiran yang berbeda.4
Berbicara mengenai hukum Allah, secara obyektif hukum Islam
memberikan literatur secara garis besar dalam menyelesaikan masalah-
masalah yang ada, demi menangkis permasalahan tersebut Allah telah
memberikan keleluasaan kepada kita untuk berijtihad sesuai dengan
pedoman yang ada dalam Al-Qur‟an dan Hadis.5
Sebagai sumber utama Islam, Al-Qur‟an bukanlah perkataan
manusia, bukan pula perkataan Nabi Muhammad saw atau Malaikat
Jibril. Al-Qur‟an adalah “Kalâmullah” atau perkataan Allah yang penuh
dengan kesucian, sakralitas yang tinggi.6
Dari sudut isi dan kandungan, Al-Qur‟an mencakup seluruh aspek
kehidupan masyarakat. Di dalamnya tidak hanya dibahas soal akidah
melainkan juga soal hukum syariat Islam lainnya. Al-Qur‟an bukan
hanya mengupas sejarah umat terdahulu melainkan juga soal etika dan
akhlak.7 Dalam keimanan Islam, Al-Qur‟an dipandang sebagai petunjuk
bagi umat manusia, yang dengan nyata menempati posisi penting dalam
pemikiran dan peradaban umat Islam.8
4 Muhammad Shadiq Shabry, “Perdebatan Antara Teks dan Konteks”, h. 21
5 Huzaemah Tahido Yanggo, Muhammad Maksum dkk, Hukum Islam Kontempoter
Bidang Ibadah dan Muamalah, (Ciputat: Gaung Persada Press, 2013), h. 1, Cet. I 6
Ahsin Sakho Muhammad, Keberkahan Al-Qur‟an, (Jakarta: PT. Qaf Media
Kreativa, 2017), h. 13, Cet. I 7Lilik Umi Kaltsum, Abd. Moqsith Ghazali, Tafsir Ayat-Ayat Ahkâm, (Ciputat:
UIN Press, 2015), h. 11, Cet I 8 Islah Gusmian, Khazanah Tafsir Indonesia, (Yogyakarta: Lkis Yogyakarta, 2013),
h. 1, cet. I
3
Namun posisinya yang strategis itu tidak berarti Al-Qur‟an satu-
satunya faktor yang menentukan dalam peradaban manusia. Sebab teks
apapun, tidak terkecuali teks Al-Qur‟an, tidak dapat membangun dan
menegakkan peradaban secara sendirian. Yang membangun dan
menegakkan peradaban manusia, sesungguhnya adalah proses dialektika
manusia dengan realitas di satu pihak, dan dengan teks Al-Qur‟an di
pihak lain.9
Tumbuhnya kegairahan umat Islam terhadap kajian keislaman,
khususnya yang terkait dengan ke Al-Qur‟anan, adalah cukup
menggembirakan namun juga menghawatirkan. Sebab Al-Qur‟an
sebagai teks, ia tidak bisa berbicara kepada kita untuk menjelaskan
kandungan isinya, yang bisa bicara adalah pengkajinya (rijâl Al-
Qur‟an). Bahkan, para pengkajinya itu sendiri juga membutuhkan
kaidah-kaidah atau prinsip-prinsip umum untuk bisa sampai kepada
pemahaman yang benar tentang ayat-ayat Al-Qur‟an, meski dalam
maknanya relatif sebab kebenaran mutlak hanya milik Tuhan semesta.10
Masalah besar yang dihadapi umat Islam di Indonesia adalah
bagaimana membentuk satu pemikiran hukum Islam yang sesuai dengan
tradisi (adat) yang ada di wilayah ini.11
Untuk itulah, tidak heran kalau
dewasa ini banyak bermunculan pemikiran-pemikiran liberal yang jelas-
jelas kontra dengan Al-Qur‟an dan as-Sunnah (hadis). Suatu pemikiran
yang hanya bertumpu pada rasio semata. Oleh karena itu, kita harus
waspada dan hati-hati. Jangan sampai kita terperangkap dalam jaring
9 Islah Gusmian, Khazanah Tafsir Indonesia, h. 1, cet. I
10Ahmad Husnul Hakim Imzi, Kaidah-kaidah Penafsiran Pedoman Bagi Para
Pengkaji Al-Qur‟an , (Depok: eLSiQ, 2017), h. 2, cet. I 11
Toha Ma‟arif, “Fiqih Indonesia Menurut Pemikiran Hasbi Ash-Shiddiqi,
Hazairin dan Munawir Syadzali”, Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam. (Lampung:
IAIN Raden Intan, 2015), Vol. 8, No. 2, Agustus 2015, h. 38
4
dan jebakan-jebakan mereka yang katanya ingin memajukan Islam,
padahal malah merusak dan merobohkan pilar-pilar Islam.12
Untuk menghindarkan adanya kerancuan dan kesalahpahaman,
sebelum menguraikan ta‟rîf hukum Islam perlu dijelaskan terlebih
dahulu bahwa pada hakikatnya, secara garis besar, hukum Islam dapat
diklasifikasikan menjadi tiga bagian. Pertama, hukum Islam yang
berhubungan dengan perihal akidah/keimanan. Kedua, hukum Islam
yang berhubungan dengan akhlaq. Ketiga, hukum Islam yang
berhubungan dengan perbuatan mukallaf13
. Bagian ketiga inilah yang
populer disebut hukum Islam; sehingga apabila disebut hukum Islam
maka yang dimaksud adalah hukum Islam yang berhubungan dengan
perbuatan mukallaf.14
Tantangan dan tuntutan keadaan semakin rumit dan banyak
sehingga membutuhkan peningkatan kualitas umat untuk memahami Al-
Qur‟an di bidang hukum syari‟at, ibadah, dan mu‟amalah.
Usaha-usaha pemahaman atas teks Al-Qur‟an yang melahirkan
beragam karya tafsir tersebut telah menjadi fenomena umum di kalangan
umat Islam. Usaha macam itu, biasanya selalu dikaitkan langsung
dengan sistem ajaran keagamaan yang secara praktis bisa diambil
sebagai sumber nilai dalam kehidupan umat manusia, dan semua itu
12
Ahmad Munif Suratmaputra, Hukum Islam Problematika dan Sosialnya,
(Jakarta: Pustaka Firdaus, 2017), h. 2, cet. 2 13
Mukallaf berasal dari bahasa Arab yaitu “Kallafa”, ini merupakan kata dasar
yang mempunyai arti “ membabani”. Sedangkan secara istilah Mukallaf adalah ssetiap orang
Islam yang dikenai tanggung jawab untuk melaksanakan kewajiban yang dikenainya dan
menjauhi larangan-larangan Allah SWT. 14
Ahmad Munif Suratmaputra, Hukum Islam Problematika dan Sosialnya, h. 3, cet.
2
5
sengaja diarahkan ke sana15
untuk memenuhi kebutuhan manusia, syariat
Islam datang untuk memperkuat tujuan agama Islam.16
Hadirnya tafsir ulama nusantara yang mulai diakui di tengah-
tengah masyarakat, maka kajian Tafsîr Faidh ar-Rahmân karya KH.
Sholeh Darat menjadi gagasan yang sangat penting untuk dikaji.
Melihat bahwa KH. Sholeh Darat adalah figur sentral yang sangat
berpengaruh di zamannya, maka salah satu bentuk apresiasi dan usaha
untuk melestarikan tradisi intelektual adalah dengan mengkaji dan
mengamalkannya, itulah alasan mengapa penulis mengambil judul
“Studi Penafsiran KH. Sholeh Darat terhadap Ayat-ayat Ahkâm dalam
Tafsîr Faidh ar-Rahmân”.
Disamping itu, penulis juga terfokus terhadap penelitian ayat-ayat
Ahkâm dengan alasan dalam Tafsîr Faidh ar-Rahmân mufasir tidak
hanya berbicara tentang sufi akan tetapi mufassir juga berbicara ayat-
ayat hukum yang diperhalus dengan tasawuf, alasan lain karena
maraknya problematika sejarah dan budaya masyarakat yang melahirkan
sebuah pemikiran dan hukum-hukum tertentu maka penelitian mengenai
ayat-ayat Ahkâm dalam pemikiran KH. Sholeh Darat perlu
disosialisasikan kepada masyarakat, karena melihat naskah yang ditulis
menggunakan bahasa Jawa Pegon, para pembaca non Jawa akan
kesulitan untuk mengkonsumsinya.
Selain dari bahasa yang sulit dipahami, kemungkinan tulisan yang
kurang jelas dan susah dibaca juga menjadikan kendala untuk
mempopulerkannya kedalam bahasa nasional yang mudah dimengerti.
Berangkat dari fakta tersebut, maka penulis mengangkat masalah ini
15
Islah Gusmian, Khazanah Tafsir Indonesia, h. 2, cet. I 16
Syaikh Ahmad Muhammad Al-Hushairi ,Tafsir Ayat-Ayat Ahkâm, (Jakarta:
Pustaka Al-Kautsar, 2014), h. 20, cet. I
6
pada tugas akhir dengan judul “Studi Penafsiran KH. Sholeh Darat
Terhadap Ayat-ayat Ahkâm dalam Tafsîr Faidh Ar-Rahmân”.
B. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
Dari judul yang dibahas oleh penulis, ada beberapa masalah
yang patut di bahas dalam skripsi ini:
a. KH. Sholeh Darat menulis Naskah menggunakan bahasa Jawa,
jadi kemungkinan susah untuk dibaca dan dipahami oleh
banyak masyarakat.
b. Penafsiran tentang KH. Sholeh Darat sudah banyak yang
mengkaji, akan tetapi untuk kajian mengenai ayat-ayat ahkâm
belum ada.
c. Banyak karya ulama Indonesia yang sudah dibukukan, akan
tetapi sedikit sekali yang mengkajinya.
d. Setelah diteliti, mufassir tidak hanya berbicara mengenai sufi,
akan tetapi mufassir juga berbicara mengenai fikih.
2. Pembatasan Masalah
Adapun mengingat Tafsîr Faidh ar-Rahmân karya KH. Sholeh
Darat dimulai dari surat al-Fatihah sampai an-Nisa, maka penulis
membatasi kajian dengan membahas poin yang ada diidentifikasi
masalah dalam Tafsîr Faidh ar-Rahmân dari surat al-Fatihah sampai
an-Nisa. Pembatasan ini mengenai ayat-ayat ahkâm yang berkaitan
dengan ilmu hukum atau fikih, maka dalam skripsi ini
pembahasannya hanya terbatas pada hukum-hukum yang
menyangkut tentang:
a. Hukum khamr dan judi (QS. Al-Baqarah: 219)
b. Hukum berbuat baik terhadap anak yatim (QS. Al-Baqarah:
220)
7
c. Hukum tidak halalnya mewariskan perempuan (QS. An-nisa‟:
19)
d. Hukum jika hendak mengganti istri (QS. An-Nisa‟: 20-21)
e. Hukum cara melakukan sholat khauf (QS. An-Nisa‟: 102)
Alasan penulis mengambil tema-tema berikut: pertama, setelah
diteliti dalam tafsîr Faid ar-Rahmân bahwa dalam karya KH.
Sholeh Darat ini terdapat ayat-ayat ahkâm yang ditafsirkan
menggunakan makna isyârî. Kedua, karena ada faktor keterbatasan
waktu untuk mengkajinya.
3. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas,
penulis ingin menganalisa “Bagaimana Penafsiran Ayat-ayat
Ahkâm di dalam Tafsîr Faidh ar-Rahmân Karya KH. Sholeh
Darat”
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa
bagaimana Penafsiran Ayat-ayat Ahkâm di dalam Tafsîr Faidh ar-
Rahmân Karya KH. Sholeh Darat.
Adapun manfaat atau kegunaan yang ingin dicapai dari karya tulis
ini terbagi menjadi dua yaitu:
1. Manfaat secara praktis, memberikan kontribusi bagi masyarakat
dalam memahami penafsiran kitab tafsir nusantara jawa.
2. Manfaat secara akademis, memberikan sumber pemahaman pada
dunia akademik tentang penelitian ayat-ayat Ahkâm KH. Sholeh
Darat.
8
D. Tinjauan Pustaka
Karya yang membahas penafsiran KH. Sholeh Darat dalam bidang
ayat-ayat Ahkâm sejauh pengetahuan penulis masih belum ada, akan
tetapi sebuah karya tulis yang ditulis oleh:
1. Penelitian Muhammad Nasih didalam karya tulisnya yang dimuat
dalam Tesis UIN Walisongo Semarang tahun 2015 dengan judul
“Kualitas hadis-hadis dalam kitab Tafsir Faid Al-Rahman karya
kiai Saleh Darat (Surat Al-Fatikhah)”, dalam penelitian tersebut
penulis bertujuan mengungkap kualitas hadis dalam kitab
nusantara jawa yang sudah langka.17
Persamaan dan perbedaan yang ditulis oleh Muhammad
Nasih. Persamaan, penelitian ini sama dalam pengangkatan kitab
pokok penelitian. Perbedaan, penelitian Muhammad Nasih
mengangkat kualitas hadis dalam tafsîr Faid Al-Rahmân.
Kaitannya dengan penelitian ini sebagai tinjauan dari segi isi
dan kajian yang lain.
2. Penelitian Egi Sukma Baihaki yang dimuat di Jurnal Tanzil, Vol.
1, No. 2 diterbitkan di STFI SADRA Jakarta bulan April 2016
dengan judul “Syukur dan Pujian menurut Muhammad Shaleh
Darat As-Samarani: Kajian atas S. Al-Fathihah [1]:[2] Tafsîr
Faidh ar-Rahmân”, Penulis bertujuan mengenalkan bagaimana
pandangan dan pemikiran tentang syukur dan pujian, serta
bagaimana kemampuan seorang hamba dalam memahami hakikat
nikmat, syukur dan pujian khususnya oleh Muhammad Sholeh
17
Muhammad Nasih, “Kualitas hadis-hadis dalam kitab Tafsir Faid Al-Rahman
karya kiai Saleh Darat (Surat Al-Fatikhah)” Tesis, UIN Walisongo. 2015, Tidak diterbitkan
(t.d)
9
Darat al-Samarani ketika menafsirkan (QS. Al-Fatihah [1]: 2) di
dalam kitab Tafsîr Faidh ar-Rahmân. 18
Persamaan penelitian ini dilihat dari kajian kitab tafsirnya,
sedang perbedaannya adalah analisis dalam isi tafsirnya.
Kaitannya dengan penelitian ini adalah sebagai tinjauan dari segi
isi dan tafsirnya penelitian.
3. Penelitian Ahmad Ali Kasyie dimuat dalam Skripsi yang
diterbitkan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2016 dengan
judul “Tafsir Esoterik tentang Shalat menurut KH. Sholeh Darat”,
dalam penelitian tersebut penulis membahas tentang sholat dalam
ayat-ayat Al-Qur‟an.19
Persamaan penelitian ini adalah pengangakatan tokoh, sedang
perbedaanya kajian analisis yang diangkat dalam penelitian ini.
4. Penelitian Agus Irfan yang dimuat di Jurnal Ulul Albab, Vol. 1,
No. 1, diterbitkan di Universitas Sunan Kalijaga Semarang pada
tahun 2017, dengan judul “Telaah Terhadap Kitab Fiqh Majmu‟at
al-Syari‟at al-Kafiyah li al-„Awam”, dalam penelitian tersebut
penulis membahas masalah penggunaan kitab-kitab keagamaan
berbahasa jawa termasuk kitab fikih di nusantara.20
Persamaan dan perbedaan skripsi yang ditulis oleh Agus
Irfan. Persamaan, peneliti mengambil telaah fikih dalam
skripsinya. Perbedaan, berdasarkan mengenai kitab yang teliti
berbeda.
18
Egi Sukma Baihaki, “Syukur dan Pujian menurut Muhammad Shaleh Darat As-
Samarani: Kajian atas S. Al-Fathihah [1]:[2] Tafsir Faidh Al-Rahman”, dalam Jurnal Tanzil,
Vol. 1, No. 2, April 2016 19
Ahmad Ali Kasyie, “Tafsir Esoterik tentang Shalat menurut KH. Sholeh Darat”,
Skripsi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2016 20
Agus Irfan “Telaah terhadap kitab fiqh Majmu‟at al-Syari‟at al-Kafiyah li Al-
„Awam” dalam Jurnal Ulul Albab,Vol.1, No. 1 2017
10
Kaitanya dengan skripsi ini adalah sebagai tinjauan bahwa
skripsi ini tidak menduplikasi karya orang lain kecuali cuplikan
yang sudah disertakan dalam footnote.
5. Penelitian Lilik Faiqah yang dimuat dalam Tesis, Fakultas
Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Semarang
tahun 2017 dengan judul “Vernakularisasi dalam Tafsîr Faidh ar-
Rahmân karya KH. Sholeh Darat Al-Samarani”, dalam penelitian
tersebut penulis bertujuan mengetahui vernakularisasi
(pembahasaan kata-kata atau konsep kunci dari Bahasa Arab ke
Bahasa Lokal di Nusantara) dalam segi bahasa, tatakramama
bahasa dalam tafsîr Faidh ar-Rahmân.21
Persamaan dan perbedaan penelitian Lilik Faiqah dengan
penelitian penulis sekarang. Persamaan, penelitian ini sama dalam
kajian pokok kitab tafsirnya. Perbedaan, dari segi analisa berbda
dengan penelitian penulis sekarang.
Kaitannya dengan penelitian penulis saat ini adalah sebagai
referensi bacaan untuk penulis sekarang.
6. Penelitian Ahmad Nur Kholis dalam Tesisnya yang diterbitkan di
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2017 dengan judul
“Karakteristik Tafsir Sufistik Faid Al-Rahman Fi Tarjamah Tafsir
Kalam Malik Al-Madyan karya Muhammad Shaleh Ibn Umar Al-
Samarani”, dalam penelitian ini penulis menganalisis dimensi
sufistik dan karakter penafsiran sufistik dalam tafsir Faidh ar-
Rahman.22
21
Lilik Faiqah, “Vernakularisasi dalam Tafsir Faidh Al-Rahman karya KH. Sholeh
Darat Al-Samarani”, Tesis, UIN Sunan Kalijaga. 2017, Tidak diterbittkan (t.d) 22
Ahmad Nur Kholis, “Karakteristik Tafsir Sufistik Faid Al-Rahman Fi Tarjamah
Tafsir Kalam Malik Al-Madyan karya Muhammad Shaleh Ibn Umar Al-Samarani”, Tesis,
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2017
11
Persamaan dan perbedaan penelitian ini adalah, persamaannya
dari segi tafsirnya sama-sama mengangkat kitab tafsîr Faidh ar-
Rahmân. Perbedaannya, Ahmad Nur Kholis meneliti karakteristik
dari kitab tafsîr Faidh ar-Rahmân.
Kaitannya dengan penelitian sekarang adalah sebagai tinjaun
pustaka dan bahan referensi dari segi isi dan tafsirnya.
7. Penelitian Luthfatul Badriyah dimuat dalan Skripsi yang
diterbitkan di Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta tahun 2017
dengan judul “Tafsir Faidh ar-Rahman karya kiai Sholeh Darat
Semarang (1820-1903 M) (Kajian Filologi QS. Al-Fatihah [1]: 1-
7)”, dalam penelitian ini penulis menganalisanya dengan kajian
filologi yang terdapat dalam surat Al-Fatihah.23
Persamaan dan perbedaan dalam penelitian ini, persamaannya
dari segi kitab tafsirnya. Adapun perbedaanya, kajian penelitian ini
berbeda dengan kajian penelitian penulis sekarang.
Kaitannya dengan penelitian ini adalah sebagai referensi
bacaan penulis dalam penelitian ini.
8. Penelitian Farhanah yang dimuat dalam Tesis yang diterbitkan di
IAIN Surakarata tahun 2017 dengan judul “Penafsiran Sufistik
KH. Muhammad Shaleh Bin Umar As-Samarani (kajian atas Surat
Al-Fatikhah dalam Tafsîr Faidh ar-Rahmân)”, dalam penelitian
tersebut penulis bertujuan mengungkapkan penafsiran sufistik
KH. Sholeh Darat dalam surat Al-Fatihah.24
23
Luthfatul Badriyah, “Tafsir Faidh ar-Rahman karya kiai Sholeh Darat Semarang
(1820-1903 M) (Kajian Filologi QS. Al-Fatihah [1]: 1-7)”, Skripsi, Institut Ilmu Al-Qur‟an
(IIQ) Jakarta. 2017, Tidak diterbitkan (t.d) 24
Farhanah, “Penafsiran Sufistik KH. Muhammad Shaleh Bin Umar As-Samarani
(kajian atas Surat Al-Fatikhah dalam Tafsir Faidh Al-Rahman)”, Skripsi, IAIN Surakarata.
2017
12
Persamaan penelitian ini kajian kitab tafsirnya, sedang
pernedaanya kajian penelitian yang dibahas. Kaitannya dengan
penelitian ini sebagai sumber referensi bacaan bagi penulis
sekarang.
9. Penelitian Lilik Faiqoh yang dimual di Jurnal at Tibyan Vol. 1,
No. 1 yang diterbitkan di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada
tanggal 1 Januari 2018 dengan judul “ Unsur-unsur Isyarî dalam
Sebuah Tafsir Nusantara: Telaah Analitis Tafsîr Faidh ar-Rahmân
Karya Kiai Sholeh Darat”, penelitian ini membahas masalah
unsur- unsur isyarî Tafsîr Faid ar-Rahmân yang mempunyai 3
macam masalah. Yang pertama, adakah unsur isyarî dalam Tafsîr
Faid ar-Rahmân. Yang kedua, contoh-contoh unsur isyarî yang
terdapat dalam Tafsîr Faidh ar-Rahmân. Yang ketiga, kontribusi
dan relevansinya dalam khazanah tafsir Nusantara.25
Persamaan penelitian ini adalah dilihat dari pengangkatan
kitab tafsirnya, sedang perbedaanya adalah kajian masalah yang
diangkat dalam penelitian ini. Kaitanya denga penelitian ini
adalah sebagai bahan referensi untuk melihat isi dan masalah yang
diangkat didalam skripsi tersebut.
Dari hasil pembahasan peneliti, sampai skripsi ini ditulis,
penelitian terdahulu tidak ada yang sama atas penelitian saat ini,
penelitian saat ini dilakukan untuk mengkaji penelitian yang
belum ada sebelumnya.
10. Penelitian Aflahal Misbah yang dimuat di Jurnal Millati, Vol. 3,
No. 1 diterbitkan di IAIN Salatiga pada tanggal 1 Juni 2018
dengan judul “Muhammad Shalih as-Samarani dalam kacamata
25
Lilik Faiqoh, “Unsur-unsur Isyarî dalam Sebuah Tafsir Nusantara: Telaah
Analitis Tafsir Faid al-Rahman Karya Kiai Sholeh Darat”, dalam Jurnal at Tibyan: Ilmu Al-
Qur‟an dan Tafsir, Vol. 1, No. 1, 1 Januari 2018
13
Masyarakat Muslim Milenial”, dalam penelitian tersebut penulis
mengapresiakan pengenalan figur As-Samarani dalam media
publik yaitu youtube.26
Persamaan penelitian iniadalah pengangkatan tokoh, sedang
perbedaanya adalah dari segi analisisnya. Kaitannya dengan
penelitian ini adalah sebagai tinjauan agar tidak terjadi plagiasi
dalam penelitian ini.
11. Penelitian Mohamad Zaenal Arifin yang dimuat di Jurnal Maghza,
vol. 3, no. 1, yang diterbitkan di IAIN Purwokerto bulan januari-
juni tahun 2018 dengan judul “Aspek Lokalitas Tafsir Faid al-
Rahman karya Muhammad Sholeh Darat” dalam penelitian ini
penulis akan membahas karakteristik yang digunakan oleh kiai
Sholeh Darat dalam menafsirkan Al-Qur‟an.27
Persamaan dan perbedaan penelitian yang di tulis oleh
Mohamad Zaenal Arifin. Persamaan, kitab pokok pada penelitian
ini sama halnya dengan penelitian yang penulis sekarang. Sedang
perbedaannya, masalah yang diteliti berbeda dengan penelitian
penulis sekarang.
Kaitannya dengan penelitian ini adalah sebagai bahan rujukan
peneliti sekarang atas penelitian Mohamad Zaenal Arifin supaya
tidak ada plagiasi terhadap penelitian ini.
12. Penelitian Faqih Sulthan yang dimuat dalam Tesis diterbitkan di
Universitas Diponegoro tahun 2018 dengan judul “Aspek Tasawuf
dalam Kitab Mukhtasar Al-Hikam Ibn „Atha‟illah KH. Sholeh
Darat (Suntingan Teks Beserta Analisis Isi)”, dalam penelitian
26
Aflahal Misbah, “Muhammad Shalih as-Samarani dalam kacamata Masyarakat
Muslim Milenial” dalam Jurnal Millati, Vol. 3, No. 1, 1 Juni 2018 27
Mohamad Zaenal Arifin tentang “Aspek Lokalitas Tafsir Faid al-Rahman karya
Muhammad Sholeh Darat”, dalam Jurnal Maghza, vol. 3, no. 1, januari-juni 2018
14
tersebut penulis bertujuan mengungkapkan aspek tasawuf yang
terkandung dalam naskah Mukhtasar Al-Hikam Ibn „Atha‟illah
KH. Sholeh Darat , membuat deskrpisi naskah Mukhtasar Al-
Hikam Ibn „Atha‟illah KH. Sholeh Darat, membuat suntingan dan
terjemahan teks dalam naskah Mukhtasar Al-Hikam Ibn
„Atha‟illah KH. Sholeh Darat.28
Persamaan dan perbedaan penelitian Faqih Sulthan dengan
penulis sekarang. Persamaan, sama dalam pengangkatan tokoh
dalam penelitian. Perbedaannya, berbeda dalam kajian kitab dan
analisisnya.
Kaitannya dengan penelitian ini adalah sebagai tinjauan
bacaan untuk mengetahui penelitian yang sedang diangkat.
13. Penelitian Akhmad Luthfi Aziz yang dimuat di Jurnal Living
Islam, vol. 1, no. 2, yang diterbitkan PP. An-Nur Bantul
Yogyakarta pada bulan November 2018 dengan judul “Interalisasi
Pemikiran KH. Muhammad Sholeh Darat di Komunitas
Pencintanya: Perspektif Sosiologi Pengetahuan”, dalam penelitian
ini penulis mengungkapkan penjelasan tentang komunitas pecinta
KH. Sholeh Darat untu melestarikan sera menyebar luaskan
pemikiran atau hal-hal lain yang berkaitan dengan KH. Sholeh
Darat.29
Persamaan dan perbedaan yang ditulis oleh Akhmad Luthfi
Aziz yaitu: persamaan, sama-sama mengangkat tokoh KH. Sholeh
28
Faqih Sulthan, mengkaji tentang “Aspek Tasawuf dalam Kitab Mukhtasar Al-
Hikam Ibn „Atha‟illah KH. Sholeh Darat (Suntingan Teks Beserta Analisis Isi)”, Tesis,
Universitas Diponegoro. 2018 29
Akhmad Luthfi Aziz “Interalisasi Pemikiran KH. Muhammad Sholeh Darat di
Komunitas Pencintanya: Perspektif Sosiologi Pengetahuan”, dalan Jurnal Living Islam, Vol.
1, No. 2, November 2018
15
Darat. Perbedaanya, penelitian yang diangkat dalam tulisan ini
berbeda dengan penelitian yang di tulis penulis sekarang.
Kaitannya dengan penelitian sekarang adalah sebagai bahan
tambahan pembaca untuk menganalisa apa yang ditulis oleh
Akhmad Luthfi Aziz yang bisa dijadikan referensi bacaan penulis
sekarang.
14. Penelitian Abdul Rouf Ayubi yang dimuat dalam Skripsi fakultas
Adab dan Humaniora UIN Sunan Ampel Surabaya tahun 2019,
dengan judul “Sejarah Pengaruh Pemikiran KH. Sholeh Darat
Terhadap Pemikiran RA. Kartini Tentang Emansipasi
Perempuan”, penulis membahas tentang bagaimana pengaruh
pemikiran KH. Sholeh Darat terhadap Pemikiran RA. Kartini
tentang Emansipasi perempuan yang terfokus dalam dalam 2
pembahasan. Yang pertama, mengenai riwayat kehidupan RA.
Kartini. Yang kedua, mengenai bagimana pengaruh pemikiran
KH. Sholeh Darat terhadap pemikiran kartini tentang emansipsi
wanita.30
Persamaan dan perbedaan yang di teliti oleh Abdul Rouf
Ayubi. Persaamaan, tokoh yang diangkat dalam skripsi ini sama
halnya dengan tokoh yang diangkat penulis sekarang. Adapun
perbedaannya, perihal yang diteliti dalam skripsi ini berbeda
dengan yang penulis teliti sekarang.
Kaitannya dalam penelitian ini adalah sebagai tinjauan bahwa
skripsi ini berbeda akan hal isi namun sama dalam hal tokoh.
E. Metodologi Penelitian
1. Jenis penelitian
30
Abdul Rouf Ayubi “Sejarah Pengaruh Pemikiran KH. Sholeh Darat Terhadap
Pemikiran RA. Kartini Tentang Emansipasi Perempuan”, Skripsi, UIN Sunan Ampel, 2019,
Tidak diterbitkan (t.d)
16
Penelitian ini penelitian kualitatif yang datanya bukan penelitian
kuantitatif, penelitian ini penelitian pustaka bukan penelitian
lapangan.
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam proposal penelitian ini ada
dua, meliputi data primer dan sekunder:
a. Data primer, penelitian ini berupa kajian literatur, maksudnya
sumber datanya dari kitab pokok kajian dari penelitian ini,
yakni berupa Tafsîr Faidh ar-Rahmân fi tarjamah Tafsîr kalam
Malîk ad Dayan, juz 1 dan 2, QS. Al-Fatihah-QS. An-Nisa
karya Kiai Sholeh Darat Semarang, yang diterbitkan oleh
percetakan Haji Muhamammad Amin Singapura, pada 1309
H/1893 M.
b. Data Sekunder, bersumber dari buku buku yang membahas
tentang penafsiran ini baik dari segi tafsirannya maupun
keterangannya ditinjau dari objek penafsiran terhadap ayat-ayat
Al-Qur‟an khususnya yang berkaitan dengan ayat-ayat dalam
ilmu hukum fikih, dengan demikian maka pendekatan yang
akan dipergunakan dalam kajian skripsi adalah pendekatan ilmu
tafsir. Beberapa sumber yang digunakan, yaitu:
1) Buku-buku tafsir ayat-ayat Ahkâm, seperti Pengantar
Tafsir Ahkâm karya Moh. Amin Suma, Tafsir Ayat-ayat
Ahkâm karya Syaikh Ahmad Muhammad Al-Hushairi,
Tafsir Ayat-ayat Ahkâm karya Ahmad Muhammad Al-
Hushairi, tafsir ayat-ayat Ahkâm karya lilik Umi
Kaltsum, dkk.
2) Buku-buku ilmu Tafsir, seperti Metode Penelitian Al-
Qur‟an dan Tafsir karya Abdul Mustaqim, Kaidah-
17
kaidah Penafsiran Pedoman bagi Para Pengkaji Al-
Qur‟an karya Hakim Imzi, Ahmad Husnul.
3) Buku-buku pendukung lainnya yang berkaitan dengan
pembahasan.
3. Teknik Pengumpulan Data
Sebagaimana disebutkan di awal metodologi bahwa Penelitian
ini menggunakan library research, maka teknik pengumpulan data
yang diapakai adalah teknik dokumentatif yakni, dengan langkah-
langkah berikut ini:
a. Menentukan naskah yang akan dikaji, yaitu kitab induk Tafsîr
Faidh ar-Rahmân karya KH. Sholeh darat.
b. Menentukan metode penelitian dengan tema-tema tertentu.
Karena penulis hanya mengkaji ayat-ayat yang berhubungan
dengan hukum, maka dalam skripsi ini akan digunakan metode
tematik, misalnya dengan mengumpulkan dan memahami ayat-
ayat yag terkait dengan tema yang dikaji, baik terkait secara
langsung maupun tidak lansung, kemudian dikontruksi secara
logis menjadi sebuah konsep yang utuh dan sistematis dalam
perspektif Al-Qur‟an.
c. Mencari dan menentukan ayat-ayat Ahkâm yang akan dikaji.
Dalam hal ini penulis hanya mencamtumkan beberapa ayat
Ahkâm dengan tema tertentu, diantaranya: Hukum khamr dan
judi (Al-Baqarah: 219), Hukum berbuat baik terhadap anak
yatim (Al-Baqarah: 220), Hukum tidak halalnya memusakai
perempuan (An-nisa‟: 19), Hukum jika hendak mengganti istri
(An-Nisa‟: 20-21), Hukum cara melakukan sholat khauf (An-
Nisa‟: 102), alasan penulis mengambil tema ini karena melihat
didalam tafsîr Faidh ar-Rahmân tidak semua ayat-ayat tersebut
18
ditulis menggunakan ungkapan ممعنى الاشار , maka penulis
mengambil ayat ahkâm yang tidak menggunakan ungkapan معنى
الاشارم
d. Membaca penafsiran ayat-ayat sesuai tema yang akan dikaji.
e. Membuat catatan (recording) terhadap data yang telah
ditetapkan untuk dianalisis.
f. Menentukan metode analisis data yang dikaji.
g. Melakukan analisis dan membahas hasil analisis.
4. Metode Analisis Data
Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam
penelitian ini adalah metode penelitian tematik, yaitu suatu cara
menafsirkan Al-Qur‟an dengan mengambil tema ayat-ayat hukum
kemudian dijelaskan satu persatu dari sisi penafsirannya,
dihubungkan satu dengan yang lain, sehingga membentuk satu
gagasan yang utuh dan komprehensif mengenai pandangan Al-
Qur‟an terhadap tema yang dikaji.31
Karena objek penelitian ini adalah ayat-ayat Al-Qur‟an, yaitu
ayat-ayat Ahkâm, maka yang dimaksud dengan tematik disini adalah
menghimpun seluruh ayat Al-Qur‟an yang memiliki tujuan dan
tema32
berkaitan dengan masalah hukum.
F. Sistematika Penulisan
Sitematika penulisan dalam menulis skripsi ini adalah, penulis
membaginya dalam lima bab diantaranya:
31
Abdul Mustaqim, Metode Penelitian Al-Qur‟an dan Tafsir, (Yogyakarta: Idea
Press Yogyakkarta, 2015), hal. 19, cet. I 32
Abdul Hayy Al-Farmawi, Metode Tafsir Maudhu‟I dan Cara Penerapannya
Terjemah kitab Al-Bidayah Fi At-Tafsir Al-Maudhu‟i, (Bandung: CV. PustakaSetia, 2002),
hal. 43, cet. I
19
Bab pertama Pendahuluan yang meliputi: alasan pemilihan judul
sudah include dalam latar latar belakang masalah, batasan dan perumusan
masalah, dengan tujuan memberikan batasan yang jelas dan terarah
mengenai materi yang menjadi kajian skripsi metodologi penelian yang
memuat pendekatan dan metode yang digunakan, dan sistematika
penulisan sebagai penuntun pembaca untuk secara sistematis dalam
memahami isisnya secara keseluruhan.
Bab kedua membahas tentang ayat-ayat Ahkâm dalam Al-Qur‟an
yang meliputi: pengertian ayat-ayat Ahkâm, ayat-ayat Ahkâm dalam Al-
Qur‟an, buku-buku tafsir ayat-ayat Ahkâm, tafsir ayat-ayat Ahkâm dalam
berbagai madzhab.
Bab ketiga yaitu sekilas tentang KH. Sholeh Darat yang membahas
tentang biografinya, riwayat penulisan Tafsîr Faidh ar-Rahmân, sumber,
metode, corak, sistematika Tafsîr Faidh ar-Rahmân, karya-karya serta
tema-tema pemikiran KH. Sholeh Darat.
Bab keempat, membahas tentang pandangan KH. Sholeh Darat
terhadap ayat-ayat Ahkâm yang meliputi Hukum khamr dan judi (QS. Al-
Baqarah: 219), Hukum berbuat baik terhadap anak yatim (QS. Al-
Baqarah: 220), Hukum tidak halalnya memusakai perempuan (QS. An-
nisa‟: 19), Hukum jika hendak mengganti istri (QS. An-Nisa‟: 20-21),
Hukum cara melakukan sholat khauf (QS. An-Nisa‟: 102).
Bab kelima, merupakan penutup dari pembahasan skripsi ini. Pada
bab terakhir ini berisi kesimpulan, dan saran-saran.
130
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Muhammad Sholeh bin Umar al-Samârânî, atau lebih dikenal
dengan sebutan Kiai Sholeh Darat, seorang ulama dan mujahid yang
sangat keras melawan penjajahan Belanda, sehingga darah anti
kolonialisme sudah mengalir dalam dirinya sejak lahir dari garis
keturunan ayahnya, beliau juga pengarang kitab Tafsîr Faidh ar-
Rahmân pada akhir abad ke-19, tafsir ini menggunakan bahasa jawa.
Beliau menulis kitab Tafsir ini dengan lafadz Pegon yang
menggunakan bahasa jawa pesisiran atau diistilahkan sebagai Lughah
al-Jawiyyah al-Makiyyah (bahasa Jawa setempat). Kitab ini berjudul
Faidh ar-Rahmân fi Tarjamah Tafsîr Kalâm Mâlik ad-Dayyân .
Terdapat dua sumber penafsiran dalam kitab Tafsîr Faidh ar-
Rahmân ini, beliau menggunakan penafsiran bi al-Ma‟tsur dan bi al-
Ro‟yi, selain itu KH.Sholeh Darat menggunakan metode tahlili, sedang
corak penafsiran beliau adalah kental dengan sufi (Isyari), juga fikih.
Dalam penelitian penulis ini didalam Tafsîr Faidh ar-Rahmân tidak
semua ayat menggunakan makna isyari yang di tandai dengan ungkapan
الاشبس ada beberapa ayat yang mana tidak menggunakan makna ؼ
isyari. Adapun yang sudah ditelaah ada beberapa ayat ahkâm yang ia
tafsirkan menggunakan ungkapan الاشبس beliau banyak ,ؼ
mencantumkan ijtihad ulama, madzab fikih dan mengikuti aliran
Ahlusunnah waljama‟ah.
Dari penafsiran KH. Sholeh Darat terhadap ayat-ayat ahkâm,
diantaranya:
131
6. KH. Sholeh Darat menafsirkan didalam surat al-Baqarah ayat
219 bahwa hukum minum khamr dan berjudi itu dosa besar,
karena setiap yang memabukkan haram hukumnya.
7. Menurut KH. Sholeh Darat wajib berhati-hati dalam mendidik
dan mengelola harta anak yatim. Karena jika sembarangan dalam
mengelolanya itu termasuk dosar. Dan jika mengelolanya dengan
baik besar pahalalanya.
8. Dalam hukum memusakai perempuan, disini KH. Sholeh Darat
melarang mewarisi istri dari bapaknya, dan melarang istri
menikah padahal suami sudah tidak menyukainya, dan janganlah
terburu-buru menceraikan istrinya, karena siapa tahu Allah swt
memberi kebaikan berupa anak sholih dari rahim istrinya.
9. Hukum jika hendak mengganti istri, dalam hukum ini KH.
Sholeh Darat melarang meminta kembali mahar yang sudah
diberikan terhadap istrinya. Dan haram hukumnya menuduh istri
berzina atau nusyuz dengan alasan supaya perempuan meminta
jalan khulu‟ dan mengembalikan mahar yang sudah ia berikan.
10. Hukum melakukan Sholat khauf, sholat ini di lakukan oleh
Rasulullah dan pengikutnya saat terjadi perang, dalam hal ini,
disunahkan bagi sahabat Rasul untuk selalu berjaga-jaga sengan
membawa senjata, baik ittu pada saat waktu dhorurot atau tidak.
Sholat ini dilakukan dengan pergantian penjagannya.
Oleh karenanya, setelah diteliti penulis bahwa penelitian ini tidak
berbeda dengan hukum fikih lain, dan KH. Sholeh Darat ini mengikuti
aliran madzhab Ahlusunnah Wal Jama‟ah.
Dilihat dari isi tafsir tersebut ada beberapa kekurangan yang
tercantum di dalamnya diantaranya tidak terdapat penomoran ayat,
sistematika penulisan yang kurang baik sehingga pembaca awam sulit
132
untuk membacanya, dan sulit membedakan antara kata sesudah dan
sebelumnya. Terdapat hadis atau kata qaul yang tidak dirujuk kepada
siapa ia mengutipnya, karena tidak ada alenia atau pemisah antara
kalimat sebelumnya dan setelahnya.
B. SARAN
Berdasarkan dari pengkajian hasil penelitian, tentunya masih
banyak kekurangan dalam penelitian ini. Sehingga penulis
mengharapkan adanya penelitian lanjutan untuk menutupi kekurangan,
dan hendaknya kajian ini di respon oleh para peneliti Al-Qur‟an
selanjutnya agar kajian ini mempunyai pandangan yang lebih luas lagi.
Selain itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
guna sebagai pembenahan dengan harapan menjadi pelajaran yang lebih
berkualitas. Semoga penelitian ini menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi
penulis dan pembaca serta dapat memberikan kontribusi dalam khazanah
studi Al-Qur‟an dan kajian tafsir.
133
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Mustaqim, Epistimologi Khazanah Tafsir Jawa Studi Kritis atas
Tafsir Faidh al-Rahmân Karya KH. Shaleh Darat, Ringkasn Riset,
Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2015/2016
Abdul Mustaqim, Tafsir Jawa eksposisi Nalar Shufi-Isyâri Kiai Sholeh
Darat kajian atas Surat al-Fatihah dalm Kitab Faidl al-Rahmân,
Yogyakarta: IDEA Press, 2018
Amirul Ulum, KH. Muhammad Shaleh Darat al-Samarani: Maha Guru
Ulama Nusantara, Yogyakarta: Global Prees, 2016
Aziz, Ahmad Tisngi, ” internalisasi Pemikiran KH. Sholeh Darat di
komunitas Pecintanya: Perspektif Sosiologi Pengetahuan” dalam
jurnal Living Islam Volume. 1, Nomor. 2, November 2018
Amin Suma, Moh, Pengantar Tafsir Ahkam, Jakarta: PT Raja Grafindo,
2002
Al-Farmawi, Abdul Hayy, Metode Tafsir Maudhu‟I dan Cara Penerapannya
Terjemah kitab Al-Bidayah Fi At-Tafsir Al-Maudhu‟i, Bandung: CV.
Pustaka Setia, 2002I
Ali Kasyie, Ahmad, “Tafsir Esoterik tentang Shalat menurut KH. Sholeh
Darat”, Skripsi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2016
Badriyah, Luthfatul, “Tafsir Faidh ar-Rahman karya kiai Sholeh Darat
Semarang (1820-1903 M) (Kajian Filologi QS. Al-Fatihah [1]: 1-7)”
Skripsi, Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta. 2017
Basunin, Faudah Mahmud, Tafsir-Tafsir Al-Qur‟an Perkenalan dengan
Metode Tafsir, Bandung: Pustaka, 1987
Farhanah, “Penafsiran Sufistik KH. Muhammad Shaleh Bin Umar As-
Samarani (kajian atas Surat Al-Fatikhah dalam Tafsir Faidh Al-
Rahman)”, Skripsi, IAIN Surakarata. 2017
134
Faiqah, Lilik, “Vernakularisasi dalam Tafsir Faidh Al-Rahman karya KH.
Sholeh Darat Al-Samarani”, Tesis, UIN Sunan Kalijaga. 2017
Faiqah, Lilik, “ Unsur-unsur Isyary dalam Sebuah Tafsir Nusantara: Telaah
Analitis Tafsir Faid al-Rahman Karya Kiai Sholeh Darat”, dalam
Jurnal at Tibyan: Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir, Vol. 1, No. 1, 1 Januari
2018
Gusmian,Islah, Khazanah Tafsir Indonesia, Yogyakarta: Lkis Yogyakarta,
2013
Hakim Imzi, Ahmad Husnul, Kaidah-kaidah Penafsiran Pedoman bagi Para
Pengkaji Al-Qur‟an, Depok: eLSiQ, 2017
Ibn Umar As-Samarani, Muhammad Sholih, Faidh ar-Rahmân Jilid I,
Singapura: NV Haji Amin, 1898
Ibn Umar As-Samarani, Muhammad Sholih, Faidh ar-Rahmân Jilid II,
Singapura: NV Haji Amin, 1898
Irfan, Agus, Telaah terhadap kitab fiqh Majmu‟at al-Syari‟at al-Kafiyah li
Al-„Awam. Jurnal Studi dan Penelitian Hukum Islam,Vol.1, No. 1
2017
Imam Syafi‟i, di susun oleh Imam Baihaqi, terjemah oleh Baihaqi Safiuddin,
Hukum Alk-Qur‟an, Surabaya: PT. Bungkul Indah, Tt
Luthfi Aziz, Akhmad, “Interalisasi Pemikiran KH. Muhammad Sholeh
Darat di Komunitas Pencintanya: Perspektif Sosiologi
Pengetahuan”, dalan Jurnal Living Islam, Vol. 1, No. 2, November
2018
Ma‟arif,Toha, Fiqih Indonesia menurut Pemikiran Hasbi Ash-Shiddiqi,
Hazairin dan Munawir Syadzali. Jurnal pengembangan Masyarakat
Islam. Lampung: IAIN Raden Intan, 2015
135
Misbah, Aflahal, “Muhammad Shalih as-Samarani dalam kacamata
Masyarakat Muslim Milenial” dalam Jurnal Fakultas Usuluddin dan
Humanioera, Vol. 3, No. 1, 1 Juni 2018
Muhammad, Ahsin Sakho, Keberkahan Al-Qur‟an, Jakarta: PT. Qaf Media
Kreativa, 2017
Muhammad Al-Hushairi, Syaikh Ahmad, Tafsir Ayat-ayat Ahkam, Jakarta:
Pustaka Al-Kautsar, 2014
Munif Suratmaputra, Ahmad, Hukum Islam Problematika dan Sosialnya,
Jakarta: Pustaka Firdaus, 2017
Mustaqim, Abdul, Metode Penelitian Al-Qur‟an dan Tafsir, Yogyakarta:
Idea Press Yogyakkarta, 2015
Nasih, Muhammad, “Kualitas hadis-hadis dalam kitab Tafsir Faid Al-
Rahman karya kiai Saleh Darat (Surat Al-Fatikhah)” Tesis, UIN
Walisongo. 2015
Nur Kholis, Ahmad, “Karakteristik Tafsir Sufistik Faid Al-Rahman Fi
Tarjamah Tafsir Kalam Malik Al-Madyan karya Muhammad Shaleh
Ibn Umar Al-Samarani”, Tesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2017
Shabry,Muhammad Shadiq, Perdebatan antara teks dan konteks, dalam
Jurnal Al-Fikr. Vol. 15 No. 1 Tahun 2011
Sukma Baihaki, Egi, “Syukur dan Pujian menurut Muhammad Shaleh Darat
As-Samarani: Kajian atas S. Al-Fathihah [1]:[2] Tafsir Faidh Al-
Rahman”, dalam Jurnal Studi Al-Qur‟an 1, Vol. 1, No. 2, April 2016
Sulthan, Faqih, “Aspek Tasawuf dalam Kitab Mukhtasar Al-Hikam Ibn
„Atha‟illah KH. Sholeh Darat (Suntingan Teks Beserta Analisis Isi)”,
Tesis, Universitas Diponegoro. 2018
136
Tahido Yanggo, Huzaemah, Maksum, Muhammad dkk, Hukum Islam
Kontempoter Bidang Ibadah dan Muamalah, ciputat: Gaung Persada
Press
Umi Kaltsum, Lilik , Moqsith Ghozali, Abd, Tafsir Ayat-ayat Ahkam,
Ciputat: UIN Press, 2015
Rouf Ayubi, Abdul, “Sejarah Pengaruh Pemikiran KH. Sholeh Darat
Terhadap Pemikiran RA. Kartini Tentang Emansipasi Perempuan”,
Skripsi, UIN Sunan Ampel, 2019
Munir, Ghazali, Warisan Intelektual Islam Jawa dalam Pemikiran Kalam
Muhammad Shalih as-Samarani, Semarang: Walisongo Prees, 2008
Hanani, Ahmad Tisngi, ”Nilai-nilai Pancasila dalam Tafsir Faid Al-Rahman
Fi Tarjamah Tafsir Kalam Malik Al-Adyyan Karya Muhammad
Salih Ibn Umar Al Samarani”, Skripsi, Institut Agama Islam Negeri
Tulungagung. 2018
Shihab, M. Quraish, Tafsir Al-Misbah,Ciputat: Lentera Hati, 2017
Surur, Misbahus, “Metode dan Corak Tafsîr Faidh ar-Rahmân Karya
Muhammad Shaleh Ibn Umar AS-Samarani (1820-1903 M)”, Skripsi,
Semarang: IAIN Walisongo, 2014
Syafruddin, “Penafsiran Ayat Ahkâm Al-Zuhailiy dalam Al-Tafsir al-
Munir”, Disertasi, UIN Syarif Hidayatullah, 2008
Syarjaya, Syibli, Tafsir Ayat-Ayat Ahkâm, Jakarta: Rajawali Pers, 2008
Taufikurrahman, Kajian Tafsir Di Indonesia, dalam jurnal Mutawâtir: Jurnal
Keilmuan Tafsir Hadis, Volume 2, Nomor 1, Juni 2012
Winarco, Andi, “Konsep pendidikan Akhlak Peerspektif K.H. Sholeh Darat
al Samarani, Skripsi, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga,
2016
137
Zaenal Arifin, Mohammad, “Aspek Lokalitas Tafsir Faid al-Rahman karya
Muhammad Sholeh Darat”, Jurnal Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir, vol. 3,
no. 1, januari-juni 2018
Zuhdi, M. nurdin, Pasaraya Tafsir Indonesia dari kontestasi Metodologi
hingga Kontekstualisasi, Yogyakarta: Kaukaba Dipantara, 2014
BIOGRAFI PENULIS
top related