sub bidang pemeliharaaneleskaiatki.com/image/files/files-26-zzg6s3cvcl.pdfii 12. kode unit :...
Post on 01-Sep-2018
234 Views
Preview:
TRANSCRIPT
LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL :
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 2010
i
DAFTAR ISI
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Hal 1. Kode Unit : KTL.EH.20.101.01…………………………………………………… 1
Judul Unit : Memelihara Instalasi Listrik Pada Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)
2. Kode Unit : KTL.EH.20.102.01…………………………………………………… 5 Judul Unit : Memelihara Instrumen Kontrol dan Proteksi Pada
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)
3. Kode Unit : KTL.EH.21.103.01…………………………………………………… 9
Judul Unit : Memelihara SKEA/Turbin Angin Pada Pembangkit
Listrik Tenaga Bayu (PLTB)
4. Kode Unit : KTL.EH.21.104.01…………………………………………………… 13
Judul Unit : Memelihara Tower Pada Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)
5. Kode Unit : KTL.EH.20.105.01…………………………………………………… 17 Judul Unit : Memelihara Instalasi Listrik Pada Pembangkit
Listrik Tenaga Uap Biomasa (PLTU Biomasa)
6. Kode Unit : KTL.EH.20.106.01…………………………………………………… 21
Judul Unit : Memelihara Instrumen Kontrol dan Proteksi Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap Biomasa (PLTU
Biomasa)
7. Kode Unit : KTL.EH.22.107.01…………………………………………………… 25
Judul Unit : Memelihara Turbin - Generator Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap Biomasa (PLTU Biomasa)
8. Kode Unit : KTL.EH.22.108.01…………………………………………………… 29
Judul Unit : Memelihara Boiler Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap Biomasa (PLTU Biomasa)
9. Kode Unit : KTL.EH.22.109.01…………………………………………………… 33 Judul Unit : Memelihara Sistem Bahan Bakar Biomasa Pada
Pembangkit Listrik Tenaga Uap Biomasa (PLTU Biomasa)
10. Kode Unit : KTL.EH.20.110.01…………………………………………………… 37 Judul Unit : Memelihara Instalasi Listrik Pada Pembangkit
Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
11. Kode Unit : KTL.EH.20.111.01…………………………………………………… 41
Judul Unit : Memelihara Instrumen Kontrol dan Proteksi Pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
ii
12. Kode Unit : KTL.EH.23.112.01…………………………………………………… 45
Judul Unit : Memelihara Turbin - Generator Pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
13. Kode Unit : KTL.EH.23.113.01…………………………………………………… 49 Judul Unit : Memelihara Bangunan Sipil Pada Pembangkit
Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
14. Kode Unit : KTL.EH.20.114.01…………………………………………………… 53
Judul Unit : Memelihara Instalasi Listrik Pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
15. Kode Unit : KTL.EH.20.115.01…………………………………………………… 57 Judul Unit : Memelihara Instrumen Kontrol dan Proteksi Pada
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
16. Kode Unit : KTL.EH.20.216.01…………………………………………………… 61
Judul Unit : Memelihara Instalasi Listrik Pada Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)
17. Kode Unit : KTL.EH.20.217.01…………………………………………………… 65
Judul Unit : Memelihara Instrumen Kontrol dan Proteksi Pada Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)
18. Kode Unit : KTL.EH.21.218.01…………………………………………………… 69 Judul Unit : Memelihara SKEA/Turbin Angin Pada Pembangkit
Listrik Tenaga Bayu (PLTB)
19. Kode Unit : KTL.EH.21.219.01…………………………………………………… 73
Judul Unit : Memelihara Tower Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)
20. Kode Unit : KTL.EH.20.220.01…………………………………………………… 77 Judul Unit : Memelihara Instalasi Listrik Pada Pembangkit
Listrik Tenaga Uap Biomasa (PLTU Biomasa)
21. Kode Unit : KTL.EH.20.221.01…………………………………………………… 81
Judul Unit : Memelihara Instrumen Kontrol dan Proteksi Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap Biomasa (PLTU
Biomasa)
22. Kode Unit : KTL.EH.22.222.01…………………………………………………… 85 Judul Unit : Memelihara Turbin - Generator Pada Pembangkit
Listrik Tenaga Uap Biomasa (PLTU Biomasa)
23. Kode Unit : KTL.EH.22.223.01…………………………………………………… 89
Judul Unit : Memelihara Boiler Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap Biomasa (PLTU Biomasa)
24. Kode Unit : KTL.EH.22.224.01…………………………………………………… 93 Judul Unit : Memelihara Sistem Bahan Bakar Biomasa Pada
Pembangkit Listrik Tenaga Uap Biomasa (PLTU Biomasa)
25. Kode Unit : KTL.EH.20.225.01…………………………………………………… 97 Judul Unit : Memelihara Instalasi Listrik Pada Pembangkit
Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
iii
26. Kode Unit : KTL.EH.20.226.01…………………………………………………… 101
Judul Unit : Memelihara Instrumen Kontrol dan Proteksi Pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
27. Kode Unit : KTL.EH.23.227.01…………………………………………………… 105 Judul Unit : Memelihara Turbin - Generator Pada Pembangkit
Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
28. Kode Unit : KTL.EH.23.228.01…………………………………………………… 109
Judul Unit : Memelihara Bangunan Sipil Pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
29. Kode Unit : KTL.EH.20.229.01…………………………………………………… 113 Judul Unit : Memelihara Instalasi Listrik Pada Pembangkit
Listrik Tenaga Surya (PLTS)
30. Kode Unit : KTL.EH.20.230.01…………………………………………………… 117
Judul Unit : Memelihara Instrumen Kontrol dan Proteksi Pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
1
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Kode Unit : KTL.EH.20.101.01 Judul Unit : Memelihara Instalasi Listrik Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Bayu (PLTB) Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan
pemeliharaan instalasi listrik pada PLTB dibawah pengawasan, sesuai dengan SOP.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menerapkan prosedur
pelaksanaan pemeliharaan
pada PLTB
1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) diterapkan.
1.2. Prosedur pelaksanaan diterapkan berdasarkan SOP.
1.3. Diagram dan prinsip kerja instalasi listrik dipahami dan dilaksanakan berdasarkan SOP.
2. Mempersiapkan
peralatan pemeliharaan
pada PLTB
2.1. Alat kerja dan formulir quality control
(checklist) disiapkan sesuai dengan kebutuhan pemeliharaan.
2.2. Alat keselamatan kerja disiapkan untuk pelindung diri sesuai dengan Peraturan
Perundang - undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan).
2.3. Instrument/alat ukur diidentifikasi sesuai dengan jenis pekerjaannya.
2.4. Instalasi listrik beserta alat bantu diisolasi dari sistem sesuai standar perusahaan.
2.5. Tanda peringatan yang berhubungan dengan
pekerjaan tersebut dipasang sesuai standar perusahaan.
3. Melaksanakan pekerjaan
pemeliharaan pada PLTB
3.1. Bagian yang berhubungan dengan instalasi listrik dibongkar sesuai dengan urutannya.
3.2. Bagian-bagian dari instalasi listrik dibersihkan sesuai dengan prosedur pemeliharaan.
3.3. Bagian-bagian dari instalasi listrik diperiksa dan bila ada kelainan dilaporkan ke atasan.
3.4. Bagian-bagian yang telah dibongkar dipasang
kembali sesuai dengan urutannya.
2
3.5. Alat kerja dibersihkan dan disimpan sesuai
prosedur perusahaan. 3.6. Tempat kerja di bersihkan sesuai prosedur
perusahaan. 3.7. Kualitas pekerjaan pemeliharaan dipastikan
sesuai dengan standar perusahaan.
4. Membuat laporan
pemeliharaan pada PLTB
Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur
yang ditetapkan oleh perusahaan.
1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan
tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku
di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh
perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan
pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan standar lingkungan di tempat kerja.
1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Keselamatan dan kesehatan kerja, teknik pemeliharaan instalasi listrik pembangkit, teknik pembongkaran dan
pemasangan, teknik mengangkat, memindahkan dan membersihkan peralatan, teknik menggunakan alat
kerja, teori dasar tenaga listrik.
3
2.1.2. Ketrampilan
Menerapkan peraturan perundang-undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja, membongkar,
memeriksa, membersihkan dan memasang instalasi listrik, membaca gambar teknik, menggunakan alat
kerja dan komunikasi efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian :
2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Pemeriksaan, monitoring, pembersihan, penyetelan,
pengisolasian sistem instalasi listrik.
Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung,
lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru.
Peralatan ini meliputi : panel pasok listrik dan instalasi listrik pembangkit, trafo, circuit breaker, baterai,
inverter, rectifier, kabel, grounding, proteksi, alarm dan peralatan kontrol, indikator.
Standar keselamatan kerja mencakup peraturan
perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja.
Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal
dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan kesehatan kerja, peralatan dan manual alarm, instruksi
manual, logbook, SOP, dan catatan instalasi listrik pada
PLTB.
Komunikasi dapat dengan telepon, radio, pager, computerized system, logbook.
Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat
berhubungan dengan supervisor atau team leader, personil pemeliharaan instalasi listrik pada PLTB yang
sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf pemeliharaan.
4
Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan
pemeliharaan terdiri dari hand and power tools, peralatan uji tegangan, megger, multi tester/ohm
meter.
Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi kegagalan/malfunction peralatan dan kontrol,
kehilangan supply tegangan pada instalasi listrik pada PLTB peralatan dan over heating.
2.3. Metode Pengujian
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja,
produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta
pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan
pengujian.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Prosedur kerja.
2.4.2. Persiapan kerja.
2.4.3. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4. Teknik membongkar, memeriksa dan memasang
instalasi listrik pada PLTB.
5
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Kode Unit : KTL.EH.20.102.01 Judul Unit : Memelihara Instrumen Kontrol dan Proteksi Pada
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan
pemeliharaan instrumen kontrol dan proteksi pada PLTB dibawah pengawasan, sesuai dengan SOP.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menerapkan prosedur
pelaksanaan pemeliharaan
pada PLTB
1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) diterapkan.
1.2. Prosedur pelaksanaan diterapkan berdasarkan SOP.
1.3. Diagram dan prinsip kerja instrumen kontrol dan proteksi dipahami dan dilaksanakan
berdasarkan SOP.
2. Mempersiapkan peralatan
pemeliharaan pada PLTB
2.1. Alat kerja dan formulir quality control (checklist) disiapkan sesuai dengan kebutuhan
pemeliharaan. 2.2. Alat keselamatan kerja disiapkan untuk
pelindung diri sesuai dengan Peraturan Perundang - undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan). 2.3. Instrument/alat ukur diidentifikasi sesuai
dengan jenis pekerjaannya. 2.4. Peralatan instrumen kontrol dan proteksi
beserta alat bantu diisolasi dari sistem sesuai
standar perusahaan. 2.5. Tanda peringatan yang berhubungan dengan
pekerjaan tersebut dipasang sesuai standar perusahaan.
3. Melaksanakan pekerjaan
pemeliharaan pada PLTB
3.1. Bagian yang berhubungan dengan peralatan instrumen kontrol dan proteksi dibongkar
sesuai dengan urutannya. 3.2. Bagian-bagian dari peralatan instrumen
kontrol dan proteksi dibersihkan sesuai
dengan prosedur pemeliharaan.
6
3.3. Bagian-bagian yang telah dibongkar dipasang
kembali sesuai dengan urutannya. 3.4. Alat kerja dibersihkan dan disimpan sesuai
prosedur perusahaan. 3.5. Tempat kerja di bersihkan sesuai prosedur
perusahaan. 3.6. Kualitas pekerjaan pemeliharaan dipastikan
sesuai dengan standar perusahaan.
4. Membuat laporan pemeliharaan
pada PLTB
Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan.
1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang - undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan
standar lingkungan di tempat kerja. 1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Peraturan perundang – undangan di bidang
keselamatan dan kesehatan kerja yang relevan, peraturan pemerintah tentang keselamatan dan
kesehatan kerja, prosedur keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan, prosedur keselamatan dan
kesehatan kerja perusahaan dalam keadaan darurat,
7
peraturan tentang dampak lingkungan, peralatan
(instrumen kontrol dan proteksi) dan komponennya, prosedur isolasi, tata letak unit secara keseluruhan
dan operasi dari peralatannya, teknik pemeliharaan terhadap peralatan, teknik modifikasi, teknologi
peralatan instrumen, instrumen pengukuran dan pengujian, programable control, instrumen diagram
dan prinsip komunikasi.
2.1.2. Ketrampilan
Penerapan peraturan perundang-undangan di bidang
keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan dalam pekerjaan pemeliharaan, penggunaan alat dan
peralatan yang sesuai, penggunaan prosedur pemeliharaan yang tepat, identifikasi dan pemilihan
material untuk bekerja, penggunaan prosedur
kalibrasi yang tepat, penerapan pemeliharaan peralatan (instrumen kontrol dan proteksi),
penggunaan teknik analisis data dan membaca diagram instrumen dan berkomunikasi efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian :
2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja
atau ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Switch, indikator, meter, power, I/P and E/P
converter, vibration detector, elemen sensor, servo motor, chart drive, relay, load cell, tachometer, PLC
input/output block, amplifying module, plug-in printed circuit board, pengereman darurat dan over speed
control.
Materialnya termasuk pelumasan, bahan pembersih, gasket.
Instrumen pengukuran dan pengujian yang digunakan
meliputi : multimeter, decade box, CRO (Cathode Ray Oscilloscope), DC Supply, I/V standard,
potentiometer, hand-held communicator/programmer,
frequency counter, frequency generator, variac and specialised test equipment.
8
Pekerjaan dapat juga dilakukan dengan peralatan dalam keadaan online.
Rincian penyelesaian pekerjaan meliputi rekaman
pemeliharaan, kartu pemeliharaan, lembar pemeriksaan dan pemasangan label yang terbaru.
Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat
berhubungan dengan supervisor atau team leader, personil pemeliharaan instrumen yang sederajat,
teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf pemeliharaan.
Lingkungan pemeliharaan yang tidak mendukung
seperti lembab, berisik, berdebu, panas, minyak,
bahan kimia dan lain-lain selama pemeliharaan berlangsung.
2.3. Metode Pengujian
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja,
produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya
terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan
komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam
memberikan pengujian.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Prosedur kerja.
2.4.2. Persiapan kerja.
2.4.3. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4. Teknik membongkar, memeriksa dan memasang
instalasi instrumen kontrol dan proteksi pada PLTB.
9
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Kode Unit : KTL.EH.21.103.01 Judul Unit : Memelihara SKEA/Turbin Angin Pada Pembangkit
Listrik Tenaga Bayu (PLTB). Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan
pemeliharaan SKEA/turbin angin pada PLTB dibawah pengawasan, sesuai dengan SOP.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menerapkan prosedur
pelaksanaan pemeliharaan
pada PLTB
1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) diterapkan.
1.2. Prosedur pelaksanaan diterapkan berdasarkan SOP.
1.3. Diagram dan prinsip kerja SKEA/turbin angin dipahami dan dilaksanakan berdasarkan SOP.
2. Mempersiapkan
peralatan pemeliharaan
pada PLTB
2.1. Alat kerja dan formulir quality control
(checklist) disiapkan sesuai dengan kebutuhan pemeliharaan.
2.2. Alat keselamatan kerja disiapkan untuk pelindung diri sesuai dengan Peraturan
Perundang - undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan).
2.3. Instrument/alat ukur diidentifikasi sesuai dengan jenis pekerjaannya.
2.4. SKEA/turbin angin beserta alat bantu diisolasi dari sistem sesuai standar perusahaan.
2.5. Tanda peringatan yang berhubungan dengan
pekerjaan tersebut dipasang sesuai standar perusahaan.
3. Melaksanakan pekerjaan
pemeliharaan pada PLTB
3.1. Bagian yang berhubungan dengan SKEA/turbin angin dibongkar sesuai dengan
urutannya. 3.2. Bagian-bagian dari SKEA/turbin angin
dibersihkan sesuai dengan prosedur pemeliharaan.
3.3. Bagian-bagian dari SKEA/turbin angin
diperiksa dan bila ada kelainan dilaporkan ke atasan.
10
3.4. Bagian-bagian yang telah dibongkar dipasang
kembali sesuai dengan urutannya. 3.5. Alat kerja dibersihkan dan disimpan sesuai
prosedur perusahaan. 3.6. Tempat kerja di bersihkan sesuai prosedur
perusahaan. 3.7. Kualitas pekerjaan pemeliharaan dipastikan
sesuai dengan standar perusahaan.
4. Membuat laporan
pemeliharaan pada PLTB
Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur
yang ditetapkan oleh perusahaan.
1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan
tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku
di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh
perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan
pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan standar lingkungan di tempat kerja.
1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram. 1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Keselamatan dan kesehatan kerja, teori aerodinamika, konversi energi, teori turbin angin (jenis, bagian,
fungsi, klasifikasi), teknik operasi dan pemeliharaan turbin angin, teknik pembongkaran dan pemasangan,
mengangkat dan menurunkan, memindahkan,
11
memeriksa, membersihkan dan pemasangan peralatan
SKEA/turbin angin, teknik berkomunikasi.
2.1.2. Ketrampilan
Menerapkan peraturan perundang - undangan di bidang
keselamatan dan kesehatan kerja, menerapkan teknik pemeliharaan mekanik SKEA/turbin angin, membaca
gambar kerja, menggunakan prosedur pemeliharaan yang tepat, menggunakan alat kerja, komunikasi
efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian :
2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Pemeriksaan, monitoring, pembersihan, penyetelan, pengisolasian sistem instalasi listrik.
Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung,
lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru.
Peralatan mencakup : sudu dan naf, gear box, coupling, generator, bearing, brake, yawing, turning
gear dan sistem pelumasan.
Standar keselamatan kerja mencakup peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan
kesehatan kerja.
Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal
dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan kesehatan kerja, peralatan dan manual alarm, instruksi
manual, logbook, SOP, dan catatan SKEA/turbin angin.
Komunikasi dapat dengan telepon, radio, pager, computerized system, logbook.
Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat
berhubungan dengan supervisor atau team leader, personil pemeliharaan SKEA/turbin angin yang
12
sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan
staf pemeliharaan.
Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan pemeliharaan terdiri dari hand and power tools, mikro
meter/jangka sorong, kaliper, NDT (Non Destruction Test), head crane dan winch.
Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi
kegagalan/malfunction peralatan dan kontrol, kehilangan supply tegangan, vibration dan over
heating.
2.3. Metode Pengujian
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja,
produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya
terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan
komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan pengujian.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Prosedur kerja.
2.4.2. Persiapan kerja.
2.4.3. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4. Teknik membongkar, memeriksa dan memasang
SKEA/turbin angin pada PLTB.
13
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Kode Unit : KTL.EH.21.104.01 Judul Unit : Memelihara Tower Pembangkit Listrik Tenaga Bayu
(PLTB). Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan
pemeliharaan tower PLTB dibawah pengawasan, sesuai dengan SOP.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menerapkan prosedur
pelaksanaan pemeliharaan
PLTB
1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) diterapkan.
1.2. Prosedur pelaksanaan diterapkan berdasarkan SOP.
1.3. Diagram dan prinsip kerja pembongkaran dan pemasangan peralatan dipahami dan
dilaksanakan berdasarkan SOP.
2. Mempersiapkan peralatan
pemeliharaan PLTB
2.1. Alat kerja dan formulir quality control (checklist) disiapkan sesuai dengan kebutuhan
pemeliharaan. 2.2. Alat keselamatan kerja disiapkan untuk
pelindung diri sesuai dengan Peraturan Perundang - undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan). 2.3. Instrument/alat ukur diidentifikasi sesuai
dengan jenis pekerjaannya. 2.4. Benda kerja disiapkan dilokasi
kerja/terpasang.
3. Melaksanakan pekerjaan
pemeliharaan PLTB
3.1. Peralatan bantu dan benda kerja dilokalisir/diisolasi sesuai dengan prosedur.
3.2. Tanda peringatan diidentifikasi yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut.
3.3. Bagian yang berhubungan dengan tower PLTB dipelihara dan dibersihkan sesuai dengan
rencana kerja dan prosedur/instruksi kerja perusahaan.
3.4. Tower PLTB diperiksa dan bila ada kelainan
dilaporkan ke atasan.
14
3.5. Setelah pemeliharaan, alat kerja dibersihkan
dan disimpan sesuai dengan tempat yang disediakan.
4. Membuat laporan
pemeliharaan
PLTB
Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur
yang ditetapkan oleh perusahaan.
1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku
di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan
standar lingkungan di tempat kerja. 1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Peraturan perundang – undangan di bidang
keselamatan dan kesehatan kerja yang relevan, teknik identifikasi kerusakan pada tower PLTB, membaca
gambar konstruksi tower PLTB, komunikasi efektif.
2.1.2. Ketrampilan
Menerapkan peraturan perundang – undangan di
bidang keselamatan dan kesehatan kerja yang relevan, melaksanakan identifikasi jenis kerusakan pada tower
15
PLTB, mengidentifikasi faktor penyebab kerusakan,
mengidentifikasi detail konstruksi, menerapkan komunikasi effektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian :
2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau
ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Standar keselamatan kerja mencakup peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan
kesehatan kerja.
Sumber informasi mencakup : dokumentasi termasuk verbal dan komunikasi tertulis, dokumentasi
keselamatan dan kesehatan kerja, peralatan, manual,
instruksi, serta SOP.
Peralatan identifikasi mencakup : Kamera, Roll meter, gambar dan formulir data.
Lingkungan kerja yang tidak mendukung seperti :
hujan, kondisi topografi dan konstruksi.
Kondisi gangguan dan operasi abnormal meliputi : Kegagalan mengoperasikan alat kamera.
2.3. Metode Pengujian
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja,
produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta
pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan
pengujian.
16
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Persiapan kerja.
2.4.2. Membaca gambar/peta.
2.4.3. Prosedur kerja.
2.4.4. Mengidentifikasi kerusakan.
17
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Kode Unit : KTL.EH.20.105.01 Judul Unit : Memelihara Instalasi Listrik Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Uap Biomasa (PLTU Biomasa). Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan
pemeliharaan instalasi listrik pada PLTU Biomasa dibawah pengawasan, sesuai dengan SOP.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menerapkan prosedur
pelaksanaan pemeliharaan
pada PLTU Biomasa
1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) diterapkan.
1.2. Prosedur pelaksanaan diterapkan berdasarkan SOP.
1.3. Diagram dan prinsip kerja instalasi listrik dipahami dan dilaksanakan berdasarkan SOP.
2. Mempersiapkan Peralatan
Pemeliharaan pada PLTU
Biomasa
2.1. Alat kerja dan formulir quality control (checklist) disiapkan sesuai dengan kebutuhan
pemeliharaan. 2.2. Alat keselamatan kerja disiapkan untuk
pelindung diri sesuai dengan Peraturan Perundang - undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan). 2.3. Instrument/alat ukur diidentifikasi sesuai
dengan jenis pekerjaannya. 2.4. Instalasi listrik beserta alat bantu diisolasi dari
sistem sesuai standar perusahaan.
2.5. Tanda peringatan yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut dipasang sesuai standar
perusahaan.
3. Melaksanakan
Pekerjaan Pemeliharaan
pada PLTU Biomasa
3.1. Bagian yang berhubungan dengan instalasi
listrik dibongkar sesuai dengan urutannya. 3.2. Bagian-bagian dari instalasi listrik dibersihkan
sesuai dengan prosedur pemeliharaan. 3.3. Bagian-bagian dari instalasi listrik diperiksa
dan bila ada kelainan dilaporkan ke atasan.
3.4. Bagian-bagian yang telah dibongkar dipasang kembali sesuai dengan urutannya.
18
3.5. Alat kerja dibersihkan dan disimpan sesuai
prosedur perusahaan. 3.6. Tempat kerja di bersihkan sesuai prosedur
perusahaan. 3.7. Kualitas pekerjaan pemeliharaan dipastikan
sesuai dengan standar perusahaan.
4. Membuat laporan
pemeliharaan pada PLTU
Biomasa
Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur
yang ditetapkan oleh perusahaan.
1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan
standar lingkungan di tempat kerja. 1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Keselamatan dan kesehatan kerja, teknik pemeliharaan
instalasi listrik pada PLTU Biomasa, teknik pembongkaran dan pemasangan, teknik mengangkat,
memindahkan dan membersihkan peralatan, teknik menggunakan alat kerja, teori dasar tenaga listrik.
19
2.1.2. Ketrampilan
Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja,
membongkar, memeriksa, membersihkan dan memasang instalasi listrik, membaca gambar teknik,
menggunakan alat kerja, komunikasi efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian :
2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Pemeriksaan, monitoring, pembersihan, penyetelan,
pengisolasian sistem instalasi listrik.
Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung,
lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru.
Peralatan ini mencakup : panel pasok listrik dan instalasi listrik pembangkit, trafo, circuit breaker,
baterai, inverter, rectifier, kabel, grounding, proteksi, alarm dan peralatan kontrol, indikator.
Standar keselamatan kerja mencakup peraturan
perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja.
Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal
dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan kesehatan kerja, peralatan dan manual alarm, instruksi
manual, logbook, SOP, dan catatan instalasi listrik pada
PLTU Biomasa.
Komunikasi dapat dengan telepon, radio, pager, computerized system, logbook.
Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat
berhubungan dengan supervisor atau team leader, personil pemeliharaan instalasi listrik pada PLTU
Biomasa yang sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf pemeliharaan.
20
Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan pemeliharaan terdiri dari hand and power tools,
peralatan uji tegangan, megger, multi tester/ohm meter.
Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi
kegagalan/malfunction peralatan dan kontrol, kehilangan supply tegangan pada instalasi listrik pada
PLTU Biomasa peralatan dan over heating.
2.3. Metode Pengujian
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya
terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan
komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan pengujian.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Prosedur kerja.
2.4.2. Persiapan kerja.
2.4.3. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4. Teknik membongkar, memeriksa dan memasang
instalasi listrik pada PLTU Biomasa.
21
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Kode Unit : KTL.EH.20.106.01
Judul Unit : Memelihara Instrumen Kontrol dan Proteksi Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap Biomasa (PLTU
Biomasa). Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan
pemeliharaan instrumen kontrol dan proteksi pada
PLTU Biomasa dibawah pengawasan, sesuai dengan SOP.
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menerapkan
prosedur
pelaksanaan
pemeliharaan pada PLTU
Biomasa
1.1. Peraturan Perundang – undangan K2
(Keselamatan Ketenagalistrikan) diterapkan. 1.2. Prosedur pelaksanaan diterapkan berdasarkan
SOP. 1.3. Diagram dan prinsip kerja instalasi listrik
dipahami dan dilaksanakan berdasarkan SOP.
2. Mempersiapkan
peralatan pemeliharaan
pada PLTU Biomasa
2.1. Alat kerja dan formulir quality control (checklist)
disiapkan sesuai dengan kebutuhan pemeliharaan.
2.2. Alat keselamatan kerja disiapkan untuk pelindung diri sesuai dengan Peraturan
Perundang - undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan).
2.3. Instrument/alat ukur diidentifikasi sesuai
dengan jenis pekerjaannya. 2.4. Peralatan instrumen kontrol dan proteksi
beserta alat bantu diisolasi dari sistem sesuai standar perusahaan.
2.5. Tanda peringatan yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut dipasang sesuai standar
perusahaan.
3. Melaksanakan
pekerjaan pemeliharaan
pada PLTU Biomasa
3.1. Bagian yang berhubungan dengan peralatan
instrumen kontrol dan proteksi dibongkar sesuai dengan urutannya.
3.2. Bagian-bagian dari peralatan instrumen kontrol dan proteksi dibersihkan sesuai dengan
prosedur pemeliharaan. 3.3. Bagian-bagian dari peralatan instrumen kontrol
dan proteksi diperiksa dan bila ada kelainan dilaporkan ke atasan.
22
3.4. Bagian-bagian yang telah dibongkar dipasang
kembali sesuai dengan urutannya. 3.5. Alat kerja dibersihkan dan disimpan sesuai
prosedur perusahaan. 3.6. Tempat kerja di bersihkan sesuai prosedur
perusahaan. 3.7. Kualitas pekerjaan pemeliharaan dipastikan
sesuai dengan standar perusahaan.
4. Membuat laporan pemeliharaan
pada PLTU Biomasa
Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan.
1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan
tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku
di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh
perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan
pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan standar lingkungan di tempat kerja.
1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja yang relevan,
peraturan pemerintah tentang keselamatan dan kesehatan kerja, prosedur keselamatan dan kesehatan
kerja perusahaan, prosedur keselamatan dan
23
kesehatan kerja perusahaan dalam keadaan darurat,
peraturan tentang dampak lingkungan, peralatan (instrumen kontrol dan proteksi) dan komponennya,
prosedur isolasi, tata letak unit secara keseluruhan dan operasi dari peralatannya, teknik pemeliharaan
terhadap peralatan, teknik modifikasi, teknologi peralatan instrumen, instrumen pengukuran dan
pengujian, programable control, instrumen diagram dan prinsip komunikasi.
2.1.2. Ketrampilan
Penerapan peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan dalam
pekerjaan pemeliharaan, penggunaan alat dan peralatan yang sesuai, penggunaan prosedur
pemeliharaan yang tepat, identifikasi dan pemilihan
material untuk bekerja, penggunaan prosedur kalibrasi yang tepat, penerapan pemeliharaan peralatan
(instrumen kontrol dan proteksi), penggunaan teknik analisis data dan membaca diagram instrumen dan berkomunikasi efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian :
2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau
ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Switch, indikator, meter, power, I/P and E/P converter, vibration detector, elemen sensor, servo motor, chart
drive, relay, load cell, tachometer, PLC input/output block, amplifying module, plug-in printed circuit board,
pengereman darurat dan over speed control.
Materialnya termasuk pelumasan, bahan pembersih, gasket.
Instrumen pengukuran dan pengujian yang digunakan
mencakup : multimeter, decade box, CRO (Cathode Ray Oscilloscope), DC Supply, I/V standard,
potentiometer, hand-held communicator/programmer,
frequency counter, frequency generator, variac and specialised test equipment.
24
Pekerjaan dapat juga dilakukan dengan peralatan dalam keadaan online.
Rincian penyelesaian pekerjaan mencakup : rekaman
pemeliharaan, kartu pemeliharaan, lembar pemeriksaan dan pemasangan label yang terbaru.
Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat
berhubungan dengan supervisor atau team leader, personil pemeliharaan instrumen yang sederajat,
teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf pemeliharaan.
Lingkungan pemeliharaan yang tidak mendukung
seperti lembab, berisik, berdebu, panas, minyak, bahan
kimia dan lain-lain selama pemeliharaan berlangsung.
2.3. Metode Pengujian
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta
pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan
pengujian.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Prosedur kerja.
2.4.2. Persiapan kerja.
2.4.3. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4. Teknik membongkar, memeriksa dan memasang instalasi instrumen kontrol dan proteksi pada PLTU
Biomasa.
25
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Kode Unit : KTL.EH.22.107.01 Judul Unit : Memelihara Turbin-Generator Pada Pembangkit
Listrik Tenaga Uap Biomasa (PLTU Biomasa). Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan
pemeliharaan turbin - generator pada PLTU Biomasa dibawah pengawasan, sesuai dengan SOP.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menerapkan prosedur
pelaksanaan pemeliharaan
pada PLTU Biomasa
1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) diterapkan.
1.2. Prosedur pelaksanaan diterapkan berdasarkan SOP.
1.3. Diagram dan prinsip kerja turbin - generator PLTU Biomasa dipahami dan dilaksanakan
berdasarkan SOP.
2. Mempersiapkan peralatan
pemeliharaan pada PLTU
Biomasa
2.1. Alat kerja dan formulir quality control (checklist) disiapkan sesuai dengan kebutuhan
pemeliharaan. 2.2. Alat keselamatan kerja disiapkan untuk
pelindung diri sesuai dengan Peraturan Perundang - undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan). 2.3. Instrument/alat ukur diidentifikasi sesuai
dengan jenis pekerjaannya. 2.4. Turbin - generator PLTU Biomasa beserta alat
bantu diisolasi dari sistem sesuai standar
perusahaan. 2.5. Tanda peringatan yang berhubungan dengan
pekerjaan tersebut dipasang sesuai standar perusahaan.
3. Melaksanakan pekerjaan
pemeliharaan pada PLTU
Biomasa
3.1. Bagian yang berhubungan dengan turbin - generator PLTU Biomasa dibongkar sesuai
dengan urutannya. 3.2. Bagian-bagian dari turbin - generator PLTU
Biomasa dibersihkan sesuai dengan prosedur
pemeliharaan.
26
3.3. Bagian-bagian dari turbin - generator PLTU
Biomasa diperiksa dan bila ada kelainan dilaporkan ke atasan.
3.4. Bagian-bagian yang telah dibongkar dipasang kembali sesuai dengan urutannya.
3.5. Alat kerja dibersihkan dan disimpan sesuai prosedur perusahaan.
3.6. Tempat kerja di bersihkan sesuai prosedur perusahaan.
3.7. Kualitas pekerjaan pemeliharaan dipastikan sesuai dengan standar perusahaan.
4. Membuat laporan pemeliharaan
PLTU Biomasa
Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan.
1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan
tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan
standar lingkungan di tempat kerja.
1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Keselamatan dan kesehatan kerja, teori termodinamika
(konversi energi, enthalpy), teori turbin uap (jenis,
27
bagian, fungsi, klasifikasi), teknik operasi dan
pemeliharaan turbin uap, teknik pembongkaran, mengangkat, memindahkan, memeriksa,
membersihkan dan pemasangan peralatan turbin-generator, teknik berkomunikasi.
2.1.2. Ketrampilan
Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja, menerapkan teknik pemeliharaan mekanik turbin -
generator PLTU Biomasa, membaca gambar kerja, menggunakan prosedur pemeliharaan yang tepat,
menggunakan alat kerja, komunikasi efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian :
2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau
ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Pemeriksaan, monitoring, pembersihan, penyetelan, pengisolasian turbin - generator pada PLTU Biomasa.
Riwayat pemeliharaan, kartu gantung, lembaran kerja,
nama peralatan, data terbaru.
Peralatan mencakup stop valve, governor, bearing, main oil pump (MOP), turning gear, exciter, sistem
pelumasan dan sistem pendingin.
Standar keselamatan kerja mencakup peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan
kesehatan kerja.
Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal
dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan kesehatan kerja, peralatan dan manual alarm, instruksi
manual, logbook, SOP, dan catatan instalasi listrik pada PLTU Biomasa.
Komunikasi dapat dengan telepon, radio, pager,
computerized system, logbook.
28
Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat
berhubungan dengan supervisor atau team leader, personil pemeliharaan turbin generator yang sederajat,
teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf pemeliharaan.
Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan
pemeliharaan terdiri dari hand and power tools, mikro meter/jangka sorong, kaliper, NDT (Non Destruction
Test), boroskop.
Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi kegagalan/malfunction peralatan dan kontrol,
kehilangan supply tegangan, vibration dan over heating.
2.3. Metode Pengujian
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta
pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan
pengujian.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Prosedur kerja.
2.4.2. Persiapan kerja.
2.4.3. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4. Teknik membongkar, memeriksa dan memasang turbin - generator pada PLTU Biomasa.
29
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Kode Unit : KTL.EH.22.108.01 Judul Unit : Memelihara Boiler Pada Pembangkit Listrik Tenaga
Uap Biomasa (PLTU Biomasa). Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan
pemeliharaan boiler pada PLTU Biomasa dibawah pengawasan, sesuai dengan SOP.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menerapkan prosedur
pelaksanaan pemeliharaan
pada PLTU Biomasa
1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) diterapkan.
1.2. Prosedur pelaksanaan diterapkan berdasarkan SOP.
1.3. Diagram dan prinsip kerja boiler PLTU Biomasa dipahami dan dilaksanakan
berdasarkan SOP.
2. Mempersiapkan peralatan
pemeliharaan pada PLTU
Biomasa
2.1. Alat kerja dan formulir quality control (checklist) disiapkan sesuai dengan kebutuhan
pemeliharaan. 2.2. Alat keselamatan kerja disiapkan untuk
pelindung diri sesuai dengan Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan). 2.3. Instrument/alat ukur diidentifikasi sesuai
dengan jenis pekerjaannya. 2.4. Boiler PLTU Biomasa beserta alat bantu
diisolasi dari sistem sesuai standar
perusahaan. 2.5. Tanda peringatan yang berhubungan dengan
pekerjaan tersebut dipasang sesuai standar perusahaan.
3. Melaksanakan pekerjaan
pemeliharaan pada PLTU
Biomasa
3.1. Bagian yang berhubungan dengan boiler PLTU Biomasa dibongkar sesuai dengan urutannya.
3.2. Bagian-bagian dari boiler PLTU Biomasa dibersihkan sesuai dengan prosedur
pemeliharaan.
30
3.3. Bagian-bagian dari boiler PLTU Biomasa
diperiksa dan bila ada kelainan dilaporkan ke atasan.
3.4. Bagian-bagian yang telah dibongkar dipasang kembali sesuai dengan urutannya.
3.5. Alat kerja dibersihkan dan disimpan sesuai prosedur perusahaan.
3.6. Tempat kerja di bersihkan sesuai prosedur perusahaan.
3.7. Kualitas pekerjaan pemeliharaan dipastikan sesuai dengan standar perusahaan.
4. Membuat laporan pemeliharaan
pada PLTU Biomasa
Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan.
1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku
di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh
perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan
pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan
standar lingkungan di tempat kerja. 1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
31
Keselamatan dan kesehatan kerja, teori bejana tekan
dasar (tekanan, gaya dan ketebalan bejana), teori pemipaan, teori mekanika fluida dasar (aliran air, uap
dan udara dan gas bekas), teori thermodinamika (tekanan dan temperatur), teori perpindahan panas
dasar, teori teknik pembakaran, teknik operasi dan pemeliharaan boiler, teknik pemasangan boiler, teknik
mengangkat, memindahkan dan membersihkan peralatan, teknik komunikasi.
2.1.2. Ketrampilan
Menerapkan peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja, menerapkan
teknik pemeliharaan mekanik boiler, membaca gambar kerja, menggunakan prosedur pemeliharaan yang
tepat, menggunakan alat kerja, komunikasi efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian :
2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau
ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Pemeriksaan, monitoring, pembersihan, penyetelan, pengisolasian boiler pada PLTU Biomasa.
Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung,
lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru.
Peralatan mencakup : burner, piping, valve, drum, heater, fan, dumper, duct, isolating dan sootblower.
Standar keselamatan kerja mencakup peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan
kesehatan kerja.
Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan
kesehatan kerja, peralatan dan manual alarm, instruksi manual, logbook, SOP, dan catatan boiler PLTU
Biomasa.
32
Komunikasi dapat dengan telepon, radio, pager,
computerized system, logbook.
Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat berhubungan dengan supervisor atau team leader,
personil pemeliharaan boiler pada PLTU Biomasa yang sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan
staf pemeliharaan.
Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan pemeliharaan terdiri dari hand dan power tools, mikro
meter/jangka sorong, kaliper, NDT (Non Destruction Test).
Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi
kegagalan/malfunction peralatan dan kontrol,
kehilangan supply tegangan dan over heating.
2.3. Metode Pengujian
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta
pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan
pengujian.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Prosedur kerja.
2.4.2. Persiapan kerja.
2.4.3. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4. Teknik membongkar, memeriksa dan memasang boiler pada PLTU Biomasa.
33
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Kode Unit : KTL.EH.22.109.01 Judul Unit : Memelihara Sistem Bahan Bakar Biomasa Pada
Pembangkit Listrik Tenaga Uap Biomasa (PLTU Biomasa).
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan pemeliharaan sistem bahan bakar biomasa pada
PLTU Biomasa dibawah pengawasan, sesuai dengan SOP.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menerapkan prosedur
pelaksanaan pemeliharaan
pada PLTU
Biomasa
1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) diterapkan.
1.2. Prosedur pelaksanaan diterapkan berdasarkan SOP.
1.3. Diagram dan prinsip kerja sistem bahan bakar
biomasa dipahami dan dilaksanakan berdasarkan SOP.
2. Mempersiapkan peralatan
pemeliharaan pada PLTU
Biomasa
2.1. Alat kerja dan formulir quality control (checklist) disiapkan sesuai dengan kebutuhan
pemeliharaan . 2.2. Alat keselamatan kerja disiapkan untuk
pelindung diri sesuai dengan Peraturan Perundang - undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan). 2.3. Instrument/alat ukur diidentifikasi sesuai
dengan jenis pekerjaannya.
2.4. Sistem bahan bakar biomasa beserta alat bantu diisolasi dari sistem sesuai standar
perusahaan. 2.5. Tanda peringatan yang berhubungan dengan
pekerjaan tersebut dipasang sesuai standar perusahaan.
3. Melaksanakan pekerjaan
pemeliharaan
pada PLTU Biomasa
3.1. Bagian yang berhubungan dengan sistem bahan bakar biomasa dibongkar sesuai
dengan urutannya.
3.2. Bagian-bagian dari sistem bahan bakar biomasa dibersihkan sesuai dengan prosedur
pemeliharaan.
34
3.3. Bagian-bagian dari sistem bahan bakar
biomasa diperiksa dan bila ada kelainan dilaporkan ke atasan.
3.4. Bagian-bagian yang telah dibongkar dipasang kembali sesuai dengan urutannya.
3.5. Alat kerja dibersihkan dan disimpan sesuai prosedur perusahaan.
3.6. Tempat kerja di bersihkan sesuai prosedur perusahaan.
3.7. Kualitas pekerjaan pemeliharaan dipastikan sesuai dengan standar perusahaan.
4. Membuat laporan pemeliharaan
pada PLTU Biomasa
Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan.
1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku
di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh
perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan
pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan
standar lingkungan di tempat kerja. 1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
35
Keselamatan dan kesehatan kerja, karakteristik bahan
bakar biomasa, tindakan pencegahan dan penanggulangan terganggunya sistem pasok bahan
bakar biomasa, teori teknik pembakaran, teknik operasi dan pemeliharaan sistem bahan bakar biomasa, teknik
pemasangan sistem bahan bakar biomasa, teknik mengangkat, memindahkan dan membersihkan
peralatan, teknik berkomunikasi.
2.1.2. Ketrampilan
Menerapkan peraturan perundang – undangan di
bidang keselamatan dan kesehatan kerja, menerapkan teknik pemeliharaan mekanik sistem bahan bakar
biomasa, membaca gambar kerja, menggunakan prosedur pemeliharaan yang tepat, menggunakan alat
kerja, komunikasi efektif.
2.2. RuangLingkup Pengujian :
2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau
ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Pemeriksaan, monitoring, pembersihan, penyetelan, pengisolasian sistem bahan bakar biomasa.
Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung,
lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru.
Peralatan mencakup : conveyor, hopper, crusher dan dryer.
Standar keselamatan kerja mencakup peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan
kesehatan kerja.
Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan
kesehatan kerja, peralatan dan manual alarm, instruksi manual, logbook, SOP, dan catatan sistem bahan bakar
biomasa.
36
Komunikasi dapat dengan telepon, radio, pager,
computerized system, logbook.
Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat berhubungan dengan supervisor atau team leader,
personil pemeliharaan sistem bahan bakar biomasa yang sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor
dan staf pemeliharaan.
Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan pemeliharaan terdiri dari hand dan power tools.
Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi
kegagalan/malfunction peralatan dan kontrol.
2.3. Metode Pengujian
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja,
produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya
terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan
komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan pengujian.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Prosedur kerja.
2.4.2. Persiapan kerja.
2.4.3. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4. Teknik membongkar, memeriksa dan memasang sistem
bahan bakar biomasa pada PLTU Biomasa.
37
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Kode Unit : KTL.EH.20.110.01 Judul Unit : Memelihara Instalasi Listrik Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan
pemeliharaan instalasi listrik pada PLTMH dibawah pengawasan, sesuai dengan SOP.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menerapkan prosedur
pelaksanaan pemeliharaan
pada PLTMH
1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) diterapkan.
1.2. Prosedur pelaksanaan diterapkan berdasarkan SOP.
1.3. Diagram dan prinsip kerja sistem bahan bakar biomasa dipahami dan dilaksanakan
berdasarkan SOP.
2. Mempersiapkan peralatan
pemeliharaan pada PLTMH
2.1. Alat kerja dan formulir quality control (checklist) disiapkan sesuai dengan kebutuhan
pemeliharaan. 2.2. Alat keselamatan kerja disiapkan untuk
pelindung diri sesuai dengan Peraturan Perundang - undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan). 2.3. Instrument/alat ukur diidentifikasi sesuai
dengan jenis pekerjaannya. 2.4. Instalasi listrik beserta alat bantu diisolasi dari
sistem sesuai standar perusahaan.
2.5. Tanda peringatan yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut dipasang sesuai standar
perusahaan.
3. Melaksanakan
pekerjaan pemeliharaan
pada PLTMH
3.1. Bagian yang berhubungan dengan instalasi
listrik dibongkar sesuai dengan urutannya. 3.2. Bagian-bagian dari instalasi listrik dibersihkan
sesuai dengan prosedur pemeliharaan. 3.3. Bagian-bagian dari instalasi listrik diperiksa
dan bila ada kelainan dilaporkan ke atasan.
3.4. Bagian-bagian yang telah dibongkar dipasang kembali sesuai dengan urutannya.
38
3.5. Alat kerja dibersihkan dan disimpan sesuai
prosedur perusahaan. 3.6. Tempat kerja di bersihkan sesuai prosedur
perusahaan. 3.7. Kualitas pekerjaan pemeliharaan dipastikan
sesuai dengan standar perusahaan.
4. Membuat laporan
pemeliharaan pada PLTMH
Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur
yang ditetapkan oleh perusahaan.
1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan
standar lingkungan di tempat kerja. 1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Keselamatan dan kesehatan kerja, teknik pemeliharaan
instalasi listrik pembangkit, teknik pembongkaran dan pemasangan, teknik mengangkat, memindahkan dan
membersihkan peralatan, teknik menggunakan alat kerja, teori dasar tenaga listrik.
39
2.1.2. Ketrampilan
Menerapkan peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja,
membongkar, memeriksa, membersihkan dan memasang instalasi listrik, membaca gambar teknik,
menggunakan alat kerja, komunikasi efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian :
2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Pemeriksaan, monitoring, pembersihan, penyetelan,
pengisolasian sistem instalasi listrik.
Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung,
lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru.
Peralatan ini mencakup : panel pasok listrik dan instalasi listrik pembangkit, trafo, circuit breaker, kabel,
grounding, proteksi, alarm dan peralatan kontrol, indikator.
Standar keselamatan kerja mencakup peraturan
perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja.
Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal
dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan kesehatan kerja, peralatan dan manual alarm, instruksi
manual, logbook, SOP, dan catatan instalasi listrik pada
PLTMH.
Komunikasi dapat dengan telepon, radio, pager, computerized system, logbook.
Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat
berhubungan dengan supervisor atau team leader, personil pemeliharaan instalasi listrik pada PLTMH yang
sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf pemeliharaan.
40
Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan
pemeliharaan terdiri dari hand dan power tools, peralatan uji tegangan, megger, multi tester/ohm
meter.
Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi kegagalan/malfunction peralatan dan kontrol,
kehilangan supply tegangan pada instalasi listrik pada PLTMH peralatan dan over heating.
2.3. Metode Pengujian
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja,
produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta
pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan
pengujian.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Prosedur kerja.
2.4.2. Persiapan kerja.
2.4.3. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4. Teknik membongkar, memeriksa dan memasang
instalasi listrik pada PLTMH.
41
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Kode Unit : KTL.EH.20.111.01 Judul Unit : Memelihara Instrumen Kontrol dan Proteksi Pada
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan
pemeliharaan instrumen kontrol dan proteksi pada PLTMH dibawah pengawasan, sesuai dengan SOP.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menerapkan prosedur
pelaksanaan pemeliharaan
pada PLTMH
1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) diterapkan.
1.2. Prosedur pelaksanaan diterapkan berdasarkan SOP.
1.3. Diagram dan prinsip kerja instrumen kontrol dan proteksi dipahami dan dilaksanakan
berdasarkan SOP.
2. Mempersiapkan peralatan
pemeliharaan pada PLTMH
2.1. Alat kerja dan formulir quality control (checklist) disiapkan sesuai dengan kebutuhan
pemeliharaan. 2.2. Alat keselamatan kerja disiapkan untuk
pelindung diri sesuai dengan Peraturan Perundang - undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan). 2.3. Instrument/alat ukur diidentifikasi sesuai
dengan jenis pekerjaannya. 2.4. Peralatan instrumen kontrol dan proteksi
beserta alat bantu diisolasi dari sistem sesuai
standar perusahaan. 2.5. Tanda peringatan yang berhubungan dengan
pekerjaan tersebut dipasang sesuai standar perusahaan.
3. Melaksanakan pekerjaan
pemeliharaan pada PLTMH
3.1. Bagian yang berhubungan dengan peralatan instrumen kontrol dan proteksi dibongkar
sesuai dengan urutannya. 3.2. Bagian-bagian dari peralatan instrumen
kontrol dan proteksi dibersihkan sesuai
dengan prosedur pemeliharaan.
42
3.3. Bagian-bagian dari peralatan instrumen
kontrol dan proteksi diperiksa dan bila ada kelainan dilaporkan ke atasan.
3.4. Bagian-bagian yang telah dibongkar dipasang kembali sesuai dengan urutannya.
3.5. Alat kerja dibersihkan dan disimpan sesuai prosedur perusahaan.
3.6. Tempat kerja di bersihkan sesuai prosedur perusahaan.
3.7. Kualitas pekerjaan pemeliharaan dipastikan sesuai dengan standar perusahaan.
4. Membuat laporan
pemeliharaan pada PLTMH
Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur
yang ditetapkan oleh perusahaan.
1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku
di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh
perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan
pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan standar lingkungan di tempat kerja.
1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja yang relevan,
peraturan pemerintah tentang keselamatan dan
43
kesehatan kerja, prosedur keselamatan dan kesehatan
kerja perusahaan, prosedur keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan dalam keadaan darurat,
peraturan tentang dampak lingkungan, peralatan (instrumen kontrol dan proteksi) dan komponennya,
prosedur isolasi, tata letak unit secara keseluruhan dan operasi dari peralatannya, teknik pemeliharaan
terhadap peralatan, teknik modifikasi, teknologi peralatan instrumen, instrumen pengukuran dan
pengujian, programable control, instrumen diagram dan prinsip komunikasi.
2.1.2. Ketrampilan
Penerapan peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan dalam
pekerjaan pemeliharaan, penggunaan alat dan
peralatan yang sesuai, penggunaan prosedur pemeliharaan yang tepat, identifikasi dan pemilihan
material untuk bekerja, penggunaan prosedur kalibrasi yang tepat, Penerapan pemeliharaan peralatan
(instrumen kontrol dan proteksi), penggunaan teknik analisis data dan membaca diagram instrumen dan berkomunikasi efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian :
2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau
ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Switch, indikator, meter, power, I/P and E/P converter, vibration detector, elemen sensor, servo motor, chart
drive, relay, load cell, tachometer, PLC input/output block, pengereman darurat, over speed control dan
dummy load.
Materialnya termasuk pelumasan, bahan pembersih, gasket.
Instrumen pengukuran dan pengujian yang digunakan
meliputi : multimeter, decade box, CRO (Cathode Ray
Oscilloscope), DC Supply, I/V standard, potentiometer, hand-held communicator/programmer, frequency
44
counter, frequency generator, variac and specialised
test equipment.
Pekerjaan dapat juga dilakukan dengan peralatan dalam keadaan online.
Rincian penyelesaian pekerjaan mencakup : rekaman
pemeliharaan, kartu pemeliharaan, lembar pemeriksaan dan pemasangan label yang terbaru.
Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat
berhubungan dengan supervisor atau team leader, personil pemeliharaan instrumen yang sederajat,
teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf pemeliharaan.
Lingkungan pemeliharaan yang tidak mendukung seperti lembab, berisik, berdebu, panas, minyak, bahan
kimia dan lain-lain selama pemeliharaan berlangsung.
2.3. Metode Pengujian
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta
pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan pengujian.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Prosedur kerja.
2.4.2. Persiapan kerja.
2.4.3. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4. Teknik membongkar, memeriksa dan memasang instalasi instrumen kontrol dan proteksi pada PLTMH.
45
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Kode Unit : KTL.EH.23.112.01 Judul Unit : Memelihara Turbin - Generator Pada Pembangkit
Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan
pemeliharaan turbin - generator pada PLTMH dibawah pengawasan, sesuai dengan SOP.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menerapkan prosedur
pelaksanaan pemeliharaan
pada PLTMH
1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) diterapkan.
1.2. Prosedur pelaksanaan diterapkan berdasarkan SOP.
1.3. Diagram dan prinsip kerja turbin - generator PLTMH dipahami dan dilaksanakan
berdasarkan SOP.
2. Mempersiapkan peralatan
pemeliharaan pada PLTMH
2.1. Alat kerja dan formulir quality control (checklist) disiapkan sesuai dengan kebutuhan
pemeliharaan. 2.2. Alat keselamatan kerja disiapkan untuk
pelindung diri sesuai dengan Peraturan Perundang - undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan). 2.3. Instrument/alat ukur diidentifikasi sesuai
dengan jenis pekerjaannya. 2.4. Turbin - generator PLTMH beserta alat bantu
diisolasi dari sistem sesuai standar
perusahaan. 2.5. Tanda peringatan yang berhubungan dengan
pekerjaan tersebut dipasang sesuai standar perusahaan.
3. Melaksanakan pekerjaan
pemeliharaan pada PLTMH
3.1. Bagian yang berhubungan dengan turbin - generator PLTMH dibongkar sesuai dengan
urutannya. 3.2. Bagian-bagian dari turbin - generator PLTMH
dibersihkan sesuai dengan prosedur
pemeliharaan.
46
3.3. Bagian-bagian dari turbin - generator PLTMH
diperiksa dan bila ada kelainan dilaporkan ke atasan.
3.4. Bagian-bagian yang telah dibongkar dipasang kembali sesuai dengan urutannya.
3.5. Alat kerja dibersihkan dan disimpan sesuai prosedur perusahaan.
3.6. Tempat kerja di bersihkan sesuai prosedur perusahaan.
3.7. Kualitas pekerjaan pemeliharaan dipastikan sesuai dengan standar perusahaan.
4. Membuat laporan pemeliharaan
pada PLTMH
Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan.
1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan
tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan
standar lingkungan di tempat kerja.
1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Keselamatan dan kesehatan kerja, teori termodinamika
(konversi energi, enthalpy), teori turbin air (jenis,
47
bagian, fungsi, klasifikasi), teknik operasi dan
pemeliharaan turbin air, teknik pembongkaran, mengangkat, memindahkan, memeriksa,
membersihkan dan pemasangan peralatan turbin-generator, teknik berkomunikasi.
2.1.2. Ketrampilan
Menerapkan peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja, menerapkan
teknik pemeliharaan mekanik turbin – generator pada PLTMH, membaca gambar kerja, menggunakan
prosedur pemeliharaan yang tepat, menggunakan alat kerja, komunikasi efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian :
2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Pemeriksaan, monitoring, pembersihan, penyetelan,
pengisolasian turbin – generator pada PLTMH.
Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung, lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru.
Peralatan mencakup : valve, nozzle, runner, governor,
bearing, transmisi mekanik dan coupling, exciter, sistem pelumasan.
Standar keselamatan kerja mencakup peraturan
perundang – undangan di bidang keselamatan dan
kesehatan kerja.
Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan
kesehatan kerja, peralatan dan manual alarm, instruksi manual, logbook, SOP, dan catatan turbin - generator
pada PLTMH.
Komunikasi dapat dengan telepon, radio, pager, computerized system, logbook.
48
Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat berhubungan dengan supervisor atau team leader,
personil pemeliharaan turbin generator yang sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf
pemeliharaan.
Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan pemeliharaan terdiri dari hand dan power tools, mikro
meter/jangka sorong.
Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi kegagalan/malfunction peralatan dan kontrol,
kehilangan supply tegangan, vibration, over heating, over speed dan kavitasi.
2.3. Metode Pengujian
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta
pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan
pengujian.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Prosedur kerja.
2.4.2. Persiapan kerja.
2.4.3. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4. Teknik membongkar, memeriksa dan memasang turbin – generator pada PLTMH.
49
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Kode Unit : KTL.EH.23.113.01 Judul Unit : Memelihara Bangunan Sipil Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan
pemeliharaan bangunan sipil pada PLTMH dibawah pengawasan, sesuai dengan SOP.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menerapkan prosedur
pelaksanaan pemeliharaan
pada PLTMH
1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) diterapkan.
1.2. Prosedur pelaksanaan untuk pemeliharaan bangunan sipil PLTMH diterapkan berdasarkan
SOP.
2. Mempersiapkan
peralatan pemeliharaan
pada PLTMH
2.1. Alat kerja dan formulir quality control
(checklist) disiapkan sesuai dengan kebutuhan pemeliharaan.
2.2. Alat keselamatan kerja disiapkan untuk pelindung diri sesuai dengan Peraturan
Perundang - undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan).
2.3. Instrument/alat ukur diidentifikasi sesuai dengan jenis pekerjaannya.
2.4. Bangunan sipil PLTMH beserta alat bantu diisolasi dari sistem sesuai standar
perusahaan.
2.5. Tanda peringatan yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut dipasang sesuai standar
perusahaan.
3. Melaksanakan
pekerjaan pemeliharaan
pada PLTMH
3.1. Bagian yang berhubungan dengan bangunan
sipil PLTMH dibongkar sesuai dengan urutannya.
3.2. Bagian-bagian dari bangunan sipil PLTMH dibersihkan sesuai dengan prosedur
pemeliharaan.
3.3. Bagian-bagian dari bangunan sipil PLTMH diperiksa dan bila ada kelainan dilaporkan ke
atasan.
50
3.4. Bagian-bagian yang telah dibongkar dipasang
kembali sesuai dengan urutannya. 3.5. Alat kerja dibersihkan dan disimpan sesuai
prosedur perusahaan. 3.6. Tempat kerja di bersihkan sesuai prosedur
perusahaan. 3.7. Kualitas pekerjaan pemeliharaan dipastikan
sesuai dengan standar perusahaan.
4. Membuat
laporan pemeliharaan
pada PLTMH
Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur
yang ditetapkan oleh perusahaan.
1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan
tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan
standar lingkungan di tempat kerja. 1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Keselamatan dan kesehatan kerja, teori hidrologi
terkait, material dan konstruksi bangunan air/sipil, teori dasar turbin air (jenis, bagian, fungsi, klasifikasi),
teknik identifikasi kerusakan pada bagian bangunan
51
sipil pada PLTMH, dan teknik berkomunikasi.
2.1.2. Ketrampilan
Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja, menerapkan teknik pemeliharaan bangunan sipil pada
PLTMH, membaca gambar kerja, menggunakan prosedur pemeliharaan yang tepat, menggunakan alat
kerja, komunikasi efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian :
2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Pemeriksaan, monitoring, pembersihan, pengisolasian
bangunan sipil pada PLTMH.
Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung,
lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru.
Peralatan mencakup bendung dan intake, saluran penghantar (head race), saringan, bak
penenang/pengendap, saluran pelimpah, pintu air, penstock dan tail race.
Standar keselamatan kerja mencakup peraturan
perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja.
Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal
dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan
kesehatan kerja, instruksi manual, logbook, SOP, dan catatan bangunan sipil pada PLTMH.
Komunikasi dapat dengan telepon, radio, pager,
computerized system, logbook.
Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat berhubungan dengan supervisor atau team leader,
personil pemeliharaan bangunan sipil pada PLTMH yang sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan
52
staf pemeliharaan.
Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan
pemeliharaan terdiri dari kamera, roll meter, gambar dan formulir data.
Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi
kebocoran, keretakan, sedimentasi, longsor dan pencemaran lingkungan.
2.3. Metode Pengujian
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja,
produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta
pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan
pengujian.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Prosedur kerja.
2.4.2. Persiapan kerja.
2.4.3. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4. Teknik memeriksa dan memelihara bangunan sipil pada
PLTMH.
53
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Kode Unit : KTL.EH.20.114.01 Judul Unit : Memelihara Instalasi Listrik Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Surya (PLTS). Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan
pemeliharaan instalasi listrik pada PLTS dibawah pengawasan, sesuai dengan SOP.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menerapkan prosedur
pelaksanaan pemeliharaan
pada PLTS
1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) diterapkan.
1.2. Prosedur pelaksanaan diterapkan berdasarkan SOP.
1.3. Diagram dan prinsip kerja instalasi listrik dipahami dan dilaksanakan berdasarkan SOP.
2. Mempersiapkan
peralatan pemeliharaan
pada PLTS
2.1. Alat kerja dan formulir quality control
(checklist) disiapkan sesuai dengan kebutuhan pemeliharaan.
2.2. Alat keselamatan kerja disiapkan untuk pelindung diri sesuai dengan Peraturan
Perundang - undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan).
2.3. Instrument/alat ukur diidentifikasi sesuai dengan jenis pekerjaannya.
2.4. Instalasi listrik beserta alat bantu diisolasi dari sistem sesuai standar perusahaan.
2.5. Tanda peringatan yang berhubungan dengan
pekerjaan tersebut dipasang sesuai standar perusahaan.
3. Melaksanakan pekerjaan
pemeliharaan pada PLTS
3.1. Bagian yang berhubungan dengan instalasi listrik dibongkar sesuai dengan urutannya.
3.2. Bagian-bagian dari instalasi listrik dibersihkan sesuai dengan prosedur pemeliharaan.
3.3. Bagian-bagian dari instalasi listrik diperiksa dan bila ada kelainan dilaporkan ke atasan.
3.4. Bagian-bagian yang telah dibongkar dipasang
kembali sesuai dengan urutannya.
54
3.5. Alat kerja dibersihkan dan disimpan sesuai
prosedur perusahaan. 3.6. Tempat kerja di bersihkan sesuai prosedur
perusahaan. 3.7. Kualitas pekerjaan pemeliharaan dipastikan
sesuai dengan standar perusahaan.
4. Membuat laporan
pemeliharaan pada PLTS
Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur
yang ditetapkan oleh perusahaan.
1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan
tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku
di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh
perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan
pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan standar lingkungan di tempat kerja.
1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Keselamatan dan kesehatan kerja, teknik pemeliharaan instalasi listrik pembangkit, teknik pembongkaran dan
pemasangan, teknik mengangkat, memindahkan dan membersihkan peralatan, teknik menggunakan alat
kerja, teori dasar tenaga listrik, teknik berkomunikasi.
55
2.1.2. Ketrampilan menerapkan tentang
Menerapkan peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja,
membongkar, memeriksa, membersihkan dan memasang instalasi listrik, membaca gambar teknik,
menggunakan alat kerja, komunikasi efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian :
2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Pemeriksaan, monitoring, pembersihan, penyetelan,
pengisolasian sistem instalasi listrik.
Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung,
lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru.
Peralatan ini meliputi: pv modul (modul surya), panel pasok listrik dan instalasi listrik pembangkit, trafo,
circuit breaker, inverter, baterai, BCU (Battery Control Unit), kabel, grounding, proteksi, alarm dan peralatan
control, indikator.
Standar keselamatan kerja mencakup peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan
kesehatan kerja.
Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan
kesehatan kerja, peralatan dan manual alarm, instruksi
manual, logbook, SOP, dan catatan instalasi listrik pada PLTS.
Komunikasi dapat dengan telepon, radio, pager,
computerized system, logbook.
Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat berhubungan dengan supervisor atau team leader,
personil pemeliharaan instalasi listrik pada PLTS yang sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan
staf pemeliharaan.
56
Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan pemeliharaan terdiri dari hand dan power tools,
peralatan uji tegangan, megger, multi tester/ohm meter.
Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi
kegagalan/malfunction peralatan dan kontrol, kehilangan supply tegangan pada instalasi listrik pada
PLTS peralatan dan over heating.
2.3. Metode Pengujian
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya
terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan
komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan pengujian.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Prosedur kerja.
2.4.2. Persiapan kerja.
2.4.3. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4. Teknik membongkar, memeriksa dan memasang
instalasi listrik pada PLTS.
57
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Kode Unit : KTL.EH.20.115.01 Judul Unit : Memelihara Instrumen Kontrol dan Proteksi Pada
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan
pemeliharaan instrumen kontrol dan proteksi pada PLTS dibawah pengawasan, dengan standar perusahaan.
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menerapkan
prosedur pelaksanaan
pemeliharaan pada PLTS
1.1. Peraturan Perundang – undangan K2
(Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk pemeliharaan diterapkan.
1.2. Prosedur pelaksanaan untuk pemeliharaan instrumen kontrol dan proteksi diterapkan
berdasarkan standar perusahaan
1.3. Diagram dan prinsip kerja peralatan instrumen diinterpretasikan dan dilaksanakan
berdasarkan SOP.
2. Mempersiapkan
peralatan pemeliharaan
pada PLTS
2.1. Alat kerja dan formulir quality control
(checklist) disiapkan sesuai dengan kebutuhan pemeliharaan .
2.2. Alat keselamatan kerja disiapkan untuk pelindung diri sesuai dengan Peraturan
Perundang – undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan). 2.3. Instrument/alat ukur diidentifikasi sesuai
dengan jenis pekerjaannya. 2.4. Peralatan instrumen kontrol dan proteksi
beserta alat bantu diisolasi dari sistem sesuai standar perusahaan.
2.5. Tanda peringatan yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut dipasang sesuai standar
perusahaan.
3. Melaksanakan
pekerjaan
pemeliharaan pada PLTS
3.1. Bagian yang berhubungan dengan peralatan
instrumen kontrol dan proteksi dibongkar
sesuai dengan urutannya 3.2. Bagian-bagian dari peralatan instrumen
kontrol dan proteksi dibersihkan sesuai dengan prosedur pemeliharaan.
58
3.3. Bagian-bagian dari peralatan instrumen
kontrol dan proteksi diperiksa dan bila ada kelainan dilaporkan ke atasan.
3.4. Bagian-bagian yang telah dibongkar dipasang kembali sesuai dengan urutannya.
3.5. Alat kerja dibersihkan dan disimpan sesuai prosedur perusahaan.
3.6. Tempat kerja di bersihkan sesuai prosedur perusahaan.
3.7. Kualitas pekerjaan pemeliharaan dipastikan sesuai dengan standar perusahaan.
4. Membuat laporan
pemeliharaan pada PLTS
Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur
yang ditetapkan oleh perusahaan.
1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan
tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan
standar lingkungan di tempat kerja. 1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Peraturan perundang – undangan di bidang
keselamatan dan kesehatan kerja yang relevan, peraturan pemerintah tentang keselamatan dan
kesehatan kerja, prosedur keselamatan dan kesehatan
59
kerja perusahaan, prosedur keselamatan dan
kesehatan kerja perusahaan dalam keadaan darurat, peraturan tentang dampak lingkungan, peralatan
(instrumen kontrol dan proteksi) dan komponennya, prosedur isolasi, tata letak unit secara keseluruhan dan
operasi dari peralatannya, teknik pemeliharaan terhadap peralatan, teknik modifikasi, teknologi
peralatan instrumen, instrumen pengukuran dan pengujian, programable control, instrumen diagram
dan prinsip komunikasi.
2.1.2. Ketrampilan
Penerapan peraturan perundang – undangan di bidang
keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan dalam pekerjaan pemeliharaan, penggunaan alat dan
peralatan yang sesuai, penggunaan prosedur
pemeliharaan yang tepat, identifikasi dan pemilihan material untuk bekerja, penggunaan prosedur kalibrasi
yang tepat, Penerapan pemeliharaan peralatan (instrumen kontrol dan proteksi), penggunaan teknik
analisis data dan membaca diagram instrumen dan berkomunikasi efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian :
2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Switch, indikator, meter, power, I/P and E/P converter,
vibration detector, elemen sensor, servo motor, chart drive, relay, load cell, tachometer, PLC input/output
block, amplifying module, plug-in printed circuit board, pengereman darurat dan over speed control.
Materialnya termasuk pelumasan, bahan pembersih,
gasket.
Instrumen pengukuran dan pengujian yang digunakan meliputi : multimeter, decade box, CRO (Cathode Ray
Oscilloscope), DC Supply, I/V standard, potentiometer,
hand-held communicator/programmer, frequency
60
counter, frequency generator, variac and specialised
test equipment.
Pekerjaan dapat juga dilakukan dengan peralatan dalam keadaan online.
Rincian penyelesaian pekerjaan meliputi rekaman
pemeliharaan, kartu pemeliharaan, lembar pemeriksaan dan pemasangan label yang terbaru.
Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat
berhubungan dengan supervisor atau team leader, personil pemeliharaan instrumen yang sederajat,
teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf pemeliharaan.
Lingkungan pemeliharaan yang tidak mendukung seperti lembab, berisik, berdebu, panas, minyak, bahan
kimia dan lain-lain selama pemeliharaan berlangsung.
2.3. Metode Pengujian
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta
pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan pengujian.
2.4. Aspek Penting
2.4.1 Prosedur kerja.
2.4.2 Persiapan kerja.
2.4.3 Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4 Teknik membongkar, memeriksa dan memasang instalasi instrumen kontrol dan proteksi pada PLTS.
61
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Kode Unit : KTL.EH.20.216.01 Judul Unit : Memelihara Instalasi Listrik Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Bayu (PLTB). Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
pemeliharaan instalasi listrik PLTB pada secara mandiri dan presisi sesuai dengan standar
perusahaan.
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menerapkan
prosedur pelaksanaan
pemeliharaan pada PLTB
1.1. Peraturan Perundang - undangan K2
(Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk pemeliharaan untuk pemeliharaan instalasi
listrik diterapkan. 1.2. Prosedur pelaksanaan untuk pemeliharaan
instalasi listrik diterapkan berdasarkan standar
perusahaan.
2. Mempersiapkan
peralatan pemeliharaan
pada PLTB
2.1. Sumber daya diidentifikasi sesuai dengan
kebutuhan pemeliharaan instalasi listrik. 2.2. Perlengkapan kerja (gambar, instruksi kerja
dan lain-lain.) disiapkan sesuai dengan rencana kerja.
2.3. Material/spare part disiapkan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.
2.4. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur
perusahaan.
3. Melaksanakan pekerjaan
pemeliharaan pada PLTB
3.1. Kondisi, fungsi dan unjuk kerja peralatan (komponen instalasi listrik) diyakinkan sesuai
dengan referensi/standar unit pembangkit yang tertuang dalam rencana kerja.
3.2. Instrument/alat ukur dan teknik diagnosa digunakan untuk memeriksa kondisi dan unjuk
kerja peralatan instalasi listrik sesuai standar perusahaan.
3.3. Kerusakan komponen diidentifikasi sesuai
dengan standar perusahaan.
62
4. Membuat laporan
pemeliharaan pada PLTB
Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur
yang ditetapkan oleh perusahaan.
1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku
di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh
perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan
pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan standar lingkungan di tempat kerja.
1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Keselamatan dan kesehatan kerja, teknik pemeliharaan instalasi listrik pada PLTB, teknik pembongkaran dan
pemasangan, teknik mengangkat, memindahkan dan membersihkan peralatan, teknik menggunakan alat
kerja, teknik pengujian, teori dasar tenaga listrik, mengelola kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan
material), teknik berkomunikasi.
2.1.2. Ketrampilan
Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja, memeriksa dan menguji instalasi listrik, membaca
gambar teknik, menggunakan alat kerja dan pengujian,
63
mengelola kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan
material), komunikasi efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian :
2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Pemeriksaan, monitoring, penyetelan, pengisolasian
sistem instalasi listrik.
Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung, lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru.
Peralatan ini mencakup : panel pasok listrik dan
instalasi listrik pembangkit, trafo, circuit breaker,
baterai, inverter, rectifier, kabel, grounding, proteksi, alarm dan peralatan kontrol, indikator.
Standar keselamatan kerja mencakup peraturan
perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja.
Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal
dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan kesehatan kerja, peralatan dan manual alarm, instruksi
manual, logbook, SOP, dan catatan instalasi listrik pada PLTB.
Komunikasi dapat dengan telepon, radio, pager,
computerized system, logbook.
Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat
berhubungan dengan supervisor atau team leader, personil pemeliharaan instalasi listrik pada PLTB yang
sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf pemeliharaan.
Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan
pemeliharaan terdiri dari hand dan power tools, peralatan uji tegangan, megger, multi tester/ohm
meter.
64
Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi kegagalan/malfunction peralatan dan kontrol,
kehilangan supply tegangan pada instalasi listrik pada PLTB peralatan dan over heating.
2.3. Metode Pengujian
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja,
produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya
terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan
komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan
pengujian.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Prosedur kerja.
2.4.2. Persiapan kerja.
2.4.3. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4. Teknik memeriksa dan menguji instalasi listrik pada
PLTB.
65
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Kode Unit : KTL.EH.20.217.01 Judul Unit : Memelihara Instrumen Kontrol dan Proteksi Pada
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB). Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
pemeliharaan instrumen kontrol dan proteksi pada PLTB secara mandiri dan presisi sesuai dengan
standar perusahaan.
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menerapkan
prosedur pelaksanaan
pemeliharaan pada PLTB
1.1. Peraturan Perundang - undangan K2
(Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk pemeliharaan untuk pemeliharaan instrumen
kontrol dan proteksi diterapkan. 1.2. Prosedur pelaksanaan untuk pemeliharaan
instrumen kontrol dan proteksi diterapkan
berdasarkan standar perusahaan.
2. Mempersiapkan
peralatan pemeliharaan
pada PLTB
2.1. Sumber daya diidentifikasi sesuai dengan
kebutuhan pemeliharaan instrumen kontrol dan proteksi.
2.2. Perlengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dan lain-lain.) disiapkan sesuai dengan
rencana kerja. 2.3. Material/spare part disiapkan sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan. 2.4. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan
keperluan pekerjaan dan prosedur
perusahaan.
3. Melaksanakan
pekerjaan pemeliharaan
pada PLTB
3.1. Kondisi, fungsi dan unjuk kerja peralatan
(komponen instrumen kontrol dan proteksi) diyakinkan sesuai dengan referensi/standar
unit pembangkit yang tertuang dalam rencana kerja.
3.2. Instrument/alat ukur dan teknik diagnosa digunakan untuk memeriksa kondisi dan unjuk
kerja peralatan instrumen kontrol dan proteksi
sesuai standar perusahaan.
66
3.3. Kerusakan komponen diidentifikasi sesuai
dengan standar perusahaan.
4. Membuat laporan pemeliharaan
pada PLTB
Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan.
1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan
tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh
perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan
pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan standar lingkungan di tempat kerja.
1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Peraturan perundang – undangan di bidang
keselamatan dan kesehatan kerja yang relevan,
peraturan pemerintah tentang keselamatan dan kesehatan kerja, prosedur keselamatan dan kesehatan
kerja perusahaan, prosedur keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan dalam keadaan darurat,
peraturan tentang dampak lingkungan, peralatan (instrumen kontrol dan proteksi) dan komponennya,
prosedur isolasi, tata letak unit secara keseluruhan dan operasi dari peralatannya, teknik pemeliharaan
terhadap peralatan, teknik modifikasi, teknologi
67
peralatan instrumen, teknik pengujian, programable
control, mengelola kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material), instrumen diagram dan teknik
berkomunikasi.
2.1.2. Ketrampilan
Menerapkan peraturan perundang – undangan di
bidang keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan dalam pekerjaan pemeliharaan, memeriksa dan
menguji instrumen kontrol dan proteksi, menggunakan alat kerja dan pengujian, mengelola kelengkapan kerja
(orang, alat kerja dan material), menggunakan teknik analisis data dan membaca diagram instrumen dan
komunikasi efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian :
2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau
ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Switch, indikator, meter, power, I/P and E/P converter, vibration detector, elemen sensor, servo motor, chart
drive, relay, load cell, tachometer, PLC input/output block, amplifying module, plug-in printed circuit board,
pengereman darurat dan over speed control.
Materialnya termasuk pelumasan, bahan pembersih, gasket.
Instrumen pengukuran dan pengujian yang digunakan
meliputi : multimeter, decade box, CRO (Cathode Ray
Oscilloscope), DC Supply, I/V standard, potentiometer, hand-held communicator/programmer, frequency
counter, frequency generator, variac and specialised test equipment.
Pekerjaan dapat juga dilakukan dengan peralatan
dalam keadaan online.
Rincian penyelesaian pekerjaan mencakup : rekaman pemeliharaan, kartu pemeliharaan, lembar
pemeriksaan dan pemasangan label yang terbaru.
68
Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat berhubungan dengan supervisor atau team leader,
personil pemeliharaan instrumen yang sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf
pemeliharaan.
Lingkungan pemeliharaan yang tidak mendukung seperti lembab, berisik, berdebu, panas, minyak, bahan
kimia dan lain-lain selama pemeliharaan berlangsung.
2.3. Metode Pengujian
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya
terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan
komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan pengujian.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Prosedur kerja.
2.4.2. Persiapan kerja.
2.4.3. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4. Teknik memeriksa dan menguji instrumen kontrol dan
proteksi pada PLTB.
69
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Kode Unit : KTL.EH.21.218.01 Judul Unit : Memelihara SKEA/Turbin Angin Pada Pembangkit
Listrik Tenaga Bayu (PLTB). Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
pemeliharaan SKEA/turbin angin pada PLTB secara mandiri dan presisi sesuai dengan standar
perusahaan.
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menerapkan
prosedur pelaksanaan
pemeliharaan pada PLTB
1.1. Peraturan Perundang - undangan K2
(Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk pemeliharaan untuk pemeliharaan
SKEA/turbin angin diterapkan. 1.2. Prosedur pelaksanaan untuk pemeliharaan
SKEA/turbin angin diterapkan berdasarkan
standar perusahaan.
2. Mempersiapkan
peralatan pemeliharaan
pada PLTB
2.1. Sumber daya diidentifikasi sesuai dengan
kebutuhan pemeliharaan SKEA/turbin angin. 2.2. Perlengkapan kerja (gambar, instruksi kerja
dan lain-lain.) disiapkan sesuai dengan rencana kerja.
2.3. Material/spare part disiapkan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.
2.4. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur
perusahaan.
3. Melaksanakan pekerjaan
pemeliharaan pada PLTB
3.1. Kondisi, fungsi dan unjuk kerja peralatan (komponen SKEA/turbin angin) diyakinkan
sesuai dengan referensi/standar unit pembangkit yang tertuang dalam rencana
kerja. 3.2. Instrument/alat ukur dan teknik diagnosa
digunakan untuk memeriksa kondisi dan unjuk kerja peralatan SKEA/turbin angin sesuai
standar perusahaan.
3.3. Kerusakan komponen diidentifikasi sesuai dengan standar perusahaan.
70
4. Membuat laporan
pemeliharaan pada PLTB
Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur
yang ditetapkan oleh perusahaan.
1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku
di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh
perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan
pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan standar lingkungan di tempat kerja.
1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Keselamatan dan kesehatan kerja, teori aerodinamika, konversi energi, teori turbin angin (jenis, bagian,
fungsi, klasifikasi), teknik operasi dan pemeliharaan turbin angin, teknik pembongkaran dan pemasangan,
mengangkat dan menurunkan, memindahkan, memeriksa, membersihkan dan pemasangan peralatan
SKEA/turbin angin, teknik pengujian, mengelola kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material),
teknik berkomunikasi.
2.1.2. Ketrampilan
Menerapkan peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja, memeriksa
71
dan menguji SKEA/turbin angin, membaca gambar
kerja, menggunakan prosedur pemeliharaan yang tepat, menggunakan alat kerja dan pengujian,
mengelola kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material), komunikasi efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian :
2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau
ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Pemeriksaan, monitoring, pembersihan, penyetelan, pengisolasian SKEA/turbin angin.
Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung,
lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru.
Peralatan mencakup : sudu dan naf, gear box,
coupling, generator, bearing, brake, yawing, turning gear dan sistem pelumasan.
Standar keselamatan kerja mencakup peraturan
perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja.
Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal
dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan kesehatan kerja, peralatan dan manual alarm, instruksi
manual, logbook, SOP, dan catatan SKEA/turbin angin.
Komunikasi dapat dengan telepon, radio, pager,
computerized system, logbook.
Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat berhubungan dengan supervisor atau team leader,
personil pemeliharaan SKEA/turbin angin yang sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan
staf pemeliharaan.
Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan pemeliharaan terdiri dari hand and power tools, mikro
72
meter/jangka sorong, kaliper, NDT (Non Destruction
Test), head crane dan winch.
Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi kegagalan/malfunction peralatan dan kontrol,
kehilangan supply tegangan, vibration dan over heating.
2.3. Metode Pengujian
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja,
produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya
terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan
pengujian.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Prosedur kerja.
2.4.2. Persiapan kerja.
2.4.3. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4. Teknik memeriksa dan menguji SKEA/turbin angin pada
PLTB.
73
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Kode Unit : KTL.EH.21.219.01 Judul Unit : Memelihara Tower Pembangkit Listrik Tenaga Bayu
(PLTB). Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
pemeliharaan tower PLTB secara mandiri dan presisi sesuai dengan standar perusahaan.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menerapkan prosedur
pelaksanaan pemeliharaan
PLTB
1.1. Peraturan Perundang - undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk
pemeliharaan untuk pemeliharaan tower PLTB diterapkan.
1.2. Prosedur pelaksanaan untuk pemeliharaan tower PLTB diterapkan berdasarkan standar
perusahaan.
2. Mempersiapkan
peralatan pemeliharaan
PLTB
2.1. Sumber daya diidentifikasi sesuai dengan
kebutuhan pemeliharaan tower PLTB. 2.2. Perlengkapan kerja (gambar, instruksi kerja
dan lain-lain.) disiapkan sesuai dengan rencana kerja.
2.3. Material/spare part disiapkan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.
2.4. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur
perusahaan.
3. Melaksanakan
pekerjaan pemeliharaan
PLTB
3.1. Kondisi, fungsi dan unjuk kerja peralatan
(komponen tower PLTB) diyakinkan sesuai dengan referensi/standar unit pembangkit
yang tertuang dalam rencana kerja. 3.2. Instrument/alat ukur dan teknik diagnosa
digunakan untuk memeriksa kondisi dan unjuk kerja peralatan tower PLTB sesuai standar
perusahaan.
3.3. Kerusakan komponen diidentifikasi sesuai dengan standar perusahaan.
74
4. Membuat laporan
pemeliharaan PLTB
Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur
yang ditetapkan oleh perusahaan.
1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku
di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh
perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan
pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan standar lingkungan di tempat kerja.
1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja yang relevan, teknik
identifikasi kerusakan pada tower PLTB, membaca gambar konstruksi tower PLTB, teknik pengujian,
mengelola kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material), teknik berkomunikasi.
2.1.2. Ketrampilan
Menerapkan peraturan perundang – undangan di
bidang keselamatan dan kesehatan kerja yang relevan, melaksanakan identifikasi jenis kerusakan pada tower
PLTB, mengidentifikasi faktor penyebab kerusakan, mengidentifikasi detail konstruksi, menggunakan alat
75
kerja dan pengujian, mengelola kelengkapan kerja
(orang, alat kerja dan material), komunikasi efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian :
2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Standar keselamatan kerja mencakup peraturan
perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja.
Sumber informasi mencakup : dokumentasi termasuk
verbal dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan kesehatan kerja, peralatan, manual,
instruksi, serta SOP.
Peralatan identifikasi mencakup : Kamera, Roll meter,
gambar dan formulir data.
Lingkungan kerja yang tidak mendukung seperti : hujan, kondisi topografi dan konstruksi.
Kondisi gangguan dan operasi abnormal meliputi :
Kegagalan mengoperasikan alat kamera.
2.3. Metode Pengujian
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya
terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan
komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan pengujian.
76
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Persiapan kerja.
2.4.2. Membaca gambar/peta.
2.4.3. Prosedur kerja.
2.4.4. Mengidentifikasi kerusakan.
77
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Kode Unit : KTL.EH.20.220.01 Judul Unit : Memelihara Instalasi Listrik Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Uap Biomasa (PLTU Biomasa). Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
pemeliharaan instalasi listrik pada PLTU Biomasa secara mandiri dan presisi sesuai dengan standar
perusahaan.
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menerapkan
prosedur pelaksanaan
pemeliharaan pada PLTU
Biomasa
1.1. Peraturan Perundang - undangan K2
(Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk pemeliharaan untuk pemeliharaan instalasi
listrik diterapkan. 1.2. Prosedur pelaksanaan untuk pemeliharaan
instalasi listrik diterapkan berdasarkan standar
perusahaan.
2. Mempersiapkan
peralatan pemeliharaan
pada PLTU Biomasa
2.1. Sumber daya diidentifikasi sesuai dengan
kebutuhan pemeliharaan instalasi listrik. 2.2. Perlengkapan kerja (gambar, instruksi kerja
dan lain-lain.) disiapkan sesuai dengan rencana kerja.
2.3. Material/spare part disiapkan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.
2.4. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur
perusahaan.
3. Melaksanakan pekerjaan
pemeliharaan pada PLTU
Biomasa
3.1. Kondisi, fungsi dan unjuk kerja peralatan (komponen instalasi listrik) diyakinkan sesuai
dengan referensi/standar unit pembangkit yang tertuang dalam rencana kerja.
3.2. Instrument/alat ukur dan teknik diagnosa digunakan untuk memeriksa kondisi dan unjuk
kerja peralatan instalasi listrik sesuai standar perusahaan.
3.3. Kerusakan komponen diidentifikasi sesuai
dengan standar perusahaan.
78
4. Membuat laporan
pemeliharaan pada PLTU
Biomasa
Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur
yang ditetapkan oleh perusahaan.
1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan
tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan
standar lingkungan di tempat kerja.
1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Keselamatan dan kesehatan kerja, teknik pemeliharaan
instalasi listrik pada PLTU Biomasa, teknik pembongkaran dan pemasangan, teknik mengangkat,
memindahkan dan membersihkan peralatan, teknik menggunakan alat kerja, teknik pengujian, teori dasar
tenaga listrik, mengelola kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material), teknik berkomunikasi.
2.1.2. Ketrampilan
Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja,
memeriksa dan menguji instalasi listrik, membaca gambar teknik, menggunakan alat kerja dan pengujian,
79
mengelola kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan
material), komunikasi efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian :
2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Pemeriksaan, monitoring, penyetelan, pengisolasian
sistem instalasi listrik.
Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung, lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru.
Peralatan ini mencakup : panel pasok listrik dan
instalasi listrik pembangkit, trafo, circuit breaker,
baterai, inverter, rectifier, kabel, grounding, proteksi, alarm dan peralatan kontrol, indikator.
Standar keselamatan kerja mencakup peraturan
perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja.
Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal
dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan kesehatan kerja, peralatan dan manual alarm, instruksi
manual, logbook, SOP, dan catatan instalasi listrik pada PLTU Biomasa.
Komunikasi dapat dengan telepon, radio, pager,
computerized system, logbook.
Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat
berhubungan dengan supervisor atau team leader, personil pemeliharaan instalasi listrik pada PLTU
Biomasa yang sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf pemeliharaan.
Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan
pemeliharaan terdiri dari hand dan power tools, peralatan uji tegangan, megger, multi tester/ohm
meter.
80
Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi kegagalan/malfunction peralatan dan kontrol,
kehilangan supply tegangan pada instalasi listrik pada PLTU Biomasa peralatan dan over heating.
2.3. Metode Pengujian
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja,
produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya
terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan
komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan
pengujian.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Prosedur kerja.
2.4.2. Persiapan kerja.
2.4.3. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4. Teknik memeriksa dan menguji instalasi listrik pada
PLTU Biomasa.
81
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Kode Unit : KTL.EH.20.221.01 Judul Unit : Memelihara Instrumen Kontrol dan Proteksi Pada
Pembangkit Listrik Tenaga Uap Biomasa (PLTU Biomasa).
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan pemeliharaan instrumen kontrol dan proteksi pada
PLTU Biomasa secara mandiri dan presisi sesuai dengan standar perusahaan.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menerapkan prosedur
pelaksanaan pemeliharaan
pada PLTU
Biomasa
1.1. Peraturan Perundang - undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk
pemeliharaan untuk pemeliharaan instrumen kontrol dan proteksi diterapkan.
1.2. Prosedur pelaksanaan untuk pemeliharaan
instrumen kontrol dan proteksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan.
2. Mempersiapkan peralatan
pemeliharaan pada PLTU
Biomasa
2.1. Sumber daya diidentifikasi sesuai dengan kebutuhan pemeliharaan instrumen kontrol
dan proteksi. 2.2. Perlengkapan kerja (gambar, instruksi kerja
dan lain-lain.) disiapkan sesuai dengan rencana kerja.
2.3. Material/spare part disiapkan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.
2.4. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan
keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.
3. Melaksanakan pekerjaan
pemeliharaan pada PLTU
Biomasa
3.1. Kondisi, fungsi dan unjuk kerja peralatan (komponen instrumen kontrol dan proteksi)
diyakinkan sesuai dengan referensi/standar unit pembangkit yang tertuang dalam rencana
kerja. 3.2. Instrument/alat ukur dan teknik diagnosa
digunakan untuk memeriksa kondisi dan unjuk
kerja peralatan instrumen kontrol dan proteksi sesuai standar perusahaan.
82
3.3. Kerusakan komponen diidentifikasi sesuai
dengan standar perusahaan.
4. Membuat laporan pemeliharaan
pada PLTU
Biomasa
Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan.
1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku
di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan
standar lingkungan di tempat kerja. 1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Peraturan perundang – undangan di bidang
keselamatan dan kesehatan kerja yang relevan, peraturan pemerintah tentang keselamatan dan
kesehatan kerja, prosedur keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan, prosedur keselamatan dan
kesehatan kerja perusahaan dalam keadaan darurat, peraturan tentang dampak lingkungan, peralatan
(instrumen kontrol dan proteksi) dan komponennya, prosedur isolasi, tata letak unit secara keseluruhan dan
operasi dari peralatannya, teknik pemeliharaan
83
terhadap peralatan, teknik modifikasi, teknologi
peralatan instrumen, instrumen pengukuran dan pengujian, programable control, mengelola
kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material), instrumen diagram dan prinsip komunikasi.
2.1.2. Ketrampilan
Menerapkan peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan
dalam pekerjaan pemeliharaan, menggunakan alat kerja dan pengujian, menggunakan prosedur
pemeliharaan yang tepat, menggunakan prosedur kalibrasi yang tepat, menerapkan pemeliharaan
peralatan (instrumen kontrol dan proteksi), menggunakan teknik analisis data, mengelola
kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material),
membaca diagram instrumen dan berkomunikasi efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian :
2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau
ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Switch, indikator, meter, power, I/P and E/P converter, vibration detector, elemen sensor, servo motor, chart
drive, relay, load cell, tachometer, PLC input/output block, amplifying module, plug-in printed circuit board,
pengereman darurat dan over speed control.
Materialnya termasuk pelumasan, bahan pembersih,
gasket.
Instrumen pengukuran dan pengujian yang digunakan meliputi : multimeter, decade box, CRO (Cathode Ray
Oscilloscope), DC Supply, I/V standard, potentiometer, hand-held communicator/programmer, frequency
counter, frequency generator, variac and specialised test equipment.
Pekerjaan dapat juga dilakukan dengan peralatan
dalam keadaan online.
84
Rincian penyelesaian pekerjaan mencakup : rekaman pemeliharaan, kartu pemeliharaan, lembar
pemeriksaan dan pemasangan label yang terbaru.
Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat berhubungan dengan supervisor atau team leader,
personil pemeliharaan instrumen yang sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf
pemeliharaan.
Lingkungan pemeliharaan yang tidak mendukung seperti lembab, berisik, berdebu, panas, minyak, bahan
kimia dan lain-lain selama pemeliharaan berlangsung.
2.3. Metode Pengujian
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja,
produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya
terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan
komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan pengujian.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Prosedur kerja.
2.4.2. Persiapan kerja.
2.4.3. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4. Teknik memeriksa dan menguji instrumen kontrol dan
proteksi pada PLTU Biomasa.
85
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Kode Unit : KTL.EH.22.222.01 Judul Unit : Memelihara Turbin – Generator Pada Pembangkit
Listrik Tenaga Uap Biomasa (PLTU Biomasa). Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
pemeliharaan turbin – generator pada PLTU Biomasa secara mandiri dan presisi sesuai dengan standar
perusahaan.
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menerapkan
prosedur pelaksanaan
pemeliharaan pada PLTU
Biomasa
1.1. Peraturan Perundang - undangan K2
(Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk pemeliharaan untuk pemeliharaan turbin –
generator PLTU Biomasa diterapkan. 1.2. Prosedur pelaksanaan untuk pemeliharaan
turbin – generator PLTU Biomasa diterapkan
berdasarkan standar perusahaan.
2. Mempersiapkan
peralatan pemeliharaan
pada PLTU Biomasa
2.1. Sumber daya diidentifikasi sesuai dengan
kebutuhan pemeliharaan turbin – generator PLTU Biomasa.
2.2. Perlengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dan lain-lain.) disiapkan sesuai dengan
rencana kerja. 2.3. Material/spare part disiapkan sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan. 2.4. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan
keperluan pekerjaan dan prosedur
perusahaan.
3. Melaksanakan
pekerjaan pemeliharaan
pada PLTU Biomasa
3.1. Kondisi, fungsi dan unjuk kerja peralatan
(komponen turbin – generator PLTU Biomasa) diyakinkan sesuai dengan referensi/standar
unit pembangkit yang tertuang dalam rencana kerja.
3.2. Instrument/alat ukur dan teknik diagnosa digunakan untuk memeriksa kondisi dan unjuk
kerja peralatan turbin – generator PLTU
Biomasa sesuai standar perusahaan.
86
3.3. Kerusakan komponen diidentifikasi sesuai
dengan standar perusahaan.
4. Membuat laporan pemeliharaan
pada PLTU
Biomasa
Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan.
1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku
di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan
standar lingkungan di tempat kerja. 1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Keselamatan dan kesehatan kerja, teori termodinamika
(konversi energi, enthalpy), teori turbin uap (jenis, bagian, fungsi, klasifikasi), teknik operasi dan
pemeliharaan turbin uap, teknik pembongkaran, mengangkat, memindahkan, memeriksa,
membersihkan dan pemasangan peralatan turbin-generator, teknik pengujian, mengelola kelengkapan
kerja (orang, alat kerja dan material), teknik berkomunikasi.
87
2.1.2. Ketrampilan
Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja,
menerapkan teknik pemeliharaan mekanik turbin – generator pada PLTU Biomasa, membaca gambar kerja,
menggunakan prosedur pemeliharaan yang tepat, menggunakan alat kerja dan pengujian, mengelola
kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material), komunikasi efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian :
2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau
ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Pemeriksaan, monitoring, pembersihan, penyetelan,
pengisolasian sistem instalasi listrik.
Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung, lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru.
Peralatan mencakup : stop valve, governor, bearing,
main oil pump (MOP), turning gear, exciter, sistem pelumasan dan sistem pendingin.
Standar keselamatan kerja mencakup peraturan
perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja.
Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal
dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan
kesehatan kerja, peralatan dan manual alarm, instruksi manual, logbook, SOP, dan catatan instalasi listrik pada
PLTU Biomasa.
Komunikasi dapat dengan telepon, radio, pager, computerized system, logbook.
Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat
berhubungan dengan supervisor atau team leader, personil pemeliharaan turbin – generator yang
88
sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan
staf pemeliharaan.
Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan pemeliharaan terdiri dari hand and power tools, mikro
meter/jangka sorong, kaliper, NDT (Non Destruction Test), boroskop.
Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi
kegagalan/malfunction peralatan dan kontrol, kehilangan supply tegangan, vibration dan over
heating.
2.3. Metode Pengujian
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja,
produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya
terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan
komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan pengujian.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Prosedur kerja.
2.4.2. Persiapan kerja.
2.4.3. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4. Teknik memeriksa dan menguji turbin – generator pada
PLTU Biomasa.
89
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Kode Unit : KTL.EH.22.223.01 Judul Unit : Memelihara Boiler Pada Pembangkit Listrik Tenaga
Uap Biomasa (PLTU Biomasa). Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
pemeliharaan boiler pada PLTU Biomasa secara mandiri dan presisi sesuai dengan standar
perusahaan.
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menerapkan
prosedur pelaksanaan
pemeliharaan pada PLTU
Biomasa
1.1. Peraturan Perundang - undangan K2
(Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk pemeliharaan untuk pemeliharaan boiler PLTU
Biomasa diterapkan. 1.2. Prosedur pelaksanaan untuk pemeliharaan
boiler PLTU Biomasa diterapkan berdasarkan
standar perusahaan.
2. Mempersiapkan
peralatan pemeliharaan
pada PLTU Biomasa
2.1. Sumber daya diidentifikasi sesuai dengan
kebutuhan pemeliharaan boiler PLTU Biomasa. 2.2. Perlengkapan kerja (gambar, instruksi kerja
dan lain-lain.) disiapkan sesuai dengan rencana kerja.
2.3. Material/spare part disiapkan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.
2.4. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur
perusahaan.
3. Melaksanakan pekerjaan
pemeliharaan pada PLTU
Biomasa
3.1. Kondisi, fungsi dan unjuk kerja peralatan (komponen boiler PLTU Biomasa) diyakinkan
sesuai dengan referensi/standar unit pembangkit yang tertuang dalam rencana
kerja. 3.2. Instrument/alat ukur dan teknik diagnosa
digunakan untuk memeriksa kondisi dan unjuk kerja peralatan boiler PLTU Biomasa sesuai
standar perusahaan.
3.3. Kerusakan komponen diidentifikasi sesuai dengan standar perusahaan.
90
4. Membuat laporan
pemeliharaan pada PLTU
Biomasa
Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur
yang ditetapkan oleh perusahaan.
1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan
tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan
standar lingkungan di tempat kerja.
1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Keselamatan dan kesehatan kerja, teori bejana tekan
dasar (tekanan, gaya dan ketebalan bejana), teori pemipaan, teori mekanika fluida dasar (aliran air, uap
dan udara dan gas bekas), teori thermodinamika (tekanan dan temperatur), teori perpindahan panas
dasar, teori teknik pembakaran, teknik operasi dan pemeliharaan boiler, teknik pemasangan boiler, teknik
mengangkat, memindahkan dan membersihkan
peralatan, teknik pengujian, mengelola kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material), teknik
komunikasi.
91
2.1.2. Ketrampilan
Menerapkan peraturan perundang – undangan di
bidang keselamatan dan kesehatan kerja, menerapkan teknik pemeliharaan mekanik boiler, membaca gambar
kerja, menggunakan prosedur pemeliharaan yang tepat, menggunakan alat kerja dan pengujian,
mengelola kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material), komunikasi efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian :
2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau
ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Pemeriksaan, monitoring, pembersihan, penyetelan,
pengisolasian boiler PLTU Biomasa.
Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung, lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru.
Peralatan mencakup : burner, piping, valve, drum,
heater, fan, dumper, duct, isolating dan sootblower.
Standar keselamatan kerja mencakup peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan
kesehatan kerja.
Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan
kesehatan kerja, peralatan dan manual alarm, instruksi
manual, logbook, SOP, dan catatan boiler pada PLTU Biomasa.
Komunikasi dapat dengan telepon, radio, pager,
computerized system, logbook.
Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat berhubungan dengan supervisor atau team leader,
personil pemeliharaan boiler pada PLTU Biomasa yang sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan
92
staf pemeliharaan.
Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan
pemeliharaan terdiri dari hand dan power tools, mikro meter/jangka sorong, kaliper, NDT (Non Destruction
Test).
Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi kegagalan/malfunction peralatan dan kontrol,
kehilangan supply tegangan dan over heating.
2.3. Metode Pengujian
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya
terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan
komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan pengujian.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Prosedur kerja.
2.4.2. Persiapan kerja.
2.4.3. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4. Teknik memeriksa dan menguji boiler pada PLTU
Biomasa.
93
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Kode Unit : KTL.EH.22.224.01 Judul Unit : Memelihara Sistem Bahan Bakar Biomasa Pada
Pembangkit Listrik Tenaga Uap Biomasa (PLTU Biomasa).
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan pemeliharaan sistem bahan bakar biomasa pada
PLTU Biomasa secara mandiri dan presisi sesuai dengan standar perusahaan.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menerapkan prosedur
pelaksanaan pemeliharaan
pada PLTU
Biomasa
1.1. Peraturan Perundang - undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk
pemeliharaan untuk pemeliharaan sistem bahan bakar biomasa diterapkan.
1.2. Prosedur pelaksanaan untuk pemeliharaan
sistem bahan bakar biomasa diterapkan berdasarkan standar perusahaan.
2. Mempersiapkan peralatan
pemeliharaan pada PLTU
Biomasa
2.1. Sumber daya diidentifikasi sesuai dengan kebutuhan pemeliharaan sistem bahan bakar
biomasa. 2.2. Perlengkapan kerja (gambar, instruksi kerja
dan lain-lain.) disiapkan sesuai dengan rencana kerja.
2.3. Material/spare part disiapkan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.
2.4. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan
keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.
3. Melaksanakan pekerjaan
pemeliharaan pada PLTU
Biomasa
3.1. Kondisi, fungsi dan unjuk kerja peralatan (komponen sistem bahan bakar biomasa)
diyakinkan sesuai dengan referensi/standar unit pembangkit yang tertuang dalam rencana
kerja. 3.2. Instrument/alat ukur dan teknik diagnosa
digunakan untuk memeriksa kondisi dan unjuk
kerja peralatan sistem bahan bakar biomasa sesuai standar perusahaan.
94
3.3. Kerusakan komponen diidentifikasi sesuai
dengan standar perusahaan.
4. Membuat laporan pemeliharaan
pada PLTU
Biomasa
Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan.
1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku
di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan
standar lingkungan di tempat kerja. 1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Keselamatan dan kesehatan kerja, karakteristik bahan
bakar biomasa, tindakan pencegahan dan penanggulangan terganggunya sistem pasok bahan
bakar biomasa, teori teknik pembakaran, teknik operasi dan pemeliharaan sistem bahan bakar biomasa, teknik
pemasangan sistem bahan bakar biomasa, teknik mengangkat, memindahkan dan membersihkan
peralatan, teknik pengujian, mengelola kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material), teknik
berkomunikasi.
95
2.1.2. Ketrampilan
Menerapkan peraturan perundang – undangan di
bidang keselamatan dan kesehatan kerja, menerapkan teknik pemeliharaan mekanik sistem bahan bakar
biomasa, membaca gambar kerja, menggunakan prosedur pemeliharaan yang tepat, menggunakan alat
kerja dan pengujian, mengelola kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material), komunikasi efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian :
2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau
ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Pemeriksaan, monitoring, pembersihan, penyetelan,
pengisolasian sistem bahan bakar biomasa.
Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung, lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru.
Peralatan mencakup : conveyor, hopper, crusher dan
dryer.
Standar keselamatan kerja mencakup peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan
kesehatan kerja.
Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan
kesehatan kerja, peralatan dan manual alarm, instruksi
manual, logbook, SOP, dan catatan sistem bahan bakar biomasa.
Komunikasi dapat dengan telepon, radio, pager,
computerized system, logbook.
Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat berhubungan dengan supervisor atau team leader,
personil pemeliharaan sistem bahan bakar biomasa yang sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor
96
dan staf pemeliharaan.
Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan
pemeliharaan terdiri dari hand dan power tools.
Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi kegagalan/malfunction peralatan dan kontrol.
2.3. Metode Pengujian
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja,
produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya
terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan
pengujian.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Prosedur kerja.
2.4.2. Persiapan kerja.
2.4.3. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4. Teknik memeriksa dan menguji sistem bahan bakar
biomasa pada PLTU Biomasa.
97
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Kode Unit : KTL.EH.20.225.01 Judul Unit : Memelihara Instalasi Listrik Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
pemeliharaan instalasi listrik pada PLTMH secara mandiri dan presisi sesuai dengan standar
perusahaan.
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menerapkan
prosedur pelaksanaan
pemeliharaan pada PLTMH
1.1. Peraturan Perundang - undangan K2
(Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk pemeliharaan untuk pemeliharaan instalasi
listrik diterapkan. 1.2. Prosedur pelaksanaan untuk pemeliharaan
instalasi listrik diterapkan berdasarkan standar
perusahaan.
2. Mempersiapkan
peralatan pemeliharaan
pada PLTMH
2.1. Sumber daya diidentifikasi sesuai dengan
kebutuhan pemeliharaan instalasi listrik. 2.2. Perlengkapan kerja (gambar, instruksi kerja
dan lain-lain.) disiapkan sesuai dengan rencana kerja.
2.3. Material/spare part disiapkan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.
2.4. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur
perusahaan.
3. Melaksanakan pekerjaan
pemeliharaan pada PLTMH
3.1. Kondisi, fungsi dan unjuk kerja peralatan (komponen instalasi listrik) diyakinkan sesuai
dengan referensi/standar unit pembangkit yang tertuang dalam rencana kerja.
3.2. Instrument/alat ukur dan teknik diagnosa digunakan untuk memeriksa kondisi dan unjuk
kerja peralatan instalasi listrik sesuai standar perusahaan.
3.3. Kerusakan komponen diidentifikasi sesuai
dengan standar perusahaan.
98
4. Membuat laporan
pemeliharaan pada PLTMH
Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur
yang ditetapkan oleh perusahaan.
1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku
di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh
perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan
pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan standar lingkungan di tempat kerja.
1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Keselamatan dan kesehatan kerja, teknik pemeliharaan instalasi listrik pada PLTMH, teknik pembongkaran dan
pemasangan, teknik mengangkat, memindahkan dan membersihkan peralatan, teknik menggunakan alat
kerja, teknik pengujian, teori dasar tenaga listrik, mengelola kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan
material), teknik berkomunikasi.
2.1.2. Ketrampilan
Menerapkan peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja, memeriksa
dan menguji instalasi listrik, membaca gambar teknik, menggunakan alat kerja dan pengujian, mengelola
99
kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material),
komunikasi efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian :
2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Pemeriksaan, penyetelan, monitoring, pengisolasian
sistem instalasi listrik.
Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung, lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru.
Peralatan ini mencakup : panel pasok listrik dan
instalasi listrik pada PLTMH, trafo, circuit breaker,
baterai, inverter, rectifier, kabel, grounding, proteksi, alarm dan peralatan kontrol, indikator.
Standar keselamatan kerja mencakup peraturan
perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja.
Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal
dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan kesehatan kerja, peralatan dan manual alarm, instruksi
manual, logbook, SOP, dan catatan instalasi listrik pada PLTMH.
Komunikasi dapat dengan telepon, radio, pager,
computerized system, logbook.
Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat
berhubungan dengan supervisor atau team leader, personil pemeliharaan instalasi listrik pada PLTMH yang
sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf pemeliharaan.
Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan
pemeliharaan terdiri dari hand dan power tools, peralatan uji tegangan, megger, multi tester/ohm
meter.
100
Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi kegagalan/malfunction peralatan dan kontrol,
kehilangan supply tegangan pada instalasi listrik pada PLTMH peralatan dan over heating.
2.3. Metode Pengujian
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja,
produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya
terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan
komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan
pengujian.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Prosedur kerja.
2.4.2. Persiapan kerja.
2.4.3. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4. Teknik memeriksa dan menguji instalasi listrik pada
PLTMH.
101
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Kode Unit : KTL.EH.20.226.01 Judul Unit : Memelihara Instrumen Kontrol dan Proteksi Pada
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
pemeliharaan instrumen kontrol dan proteksi pada PLTMH secara mandiri dan presisi sesuai dengan
standar perusahaan.
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menerapkan
prosedur pelaksanaan
pemeliharaan pada PLTMH
1.1. Peraturan Perundang - undangan K2
(Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk pemeliharaan untuk pemeliharaan instrumen
kontrol dan proteksi. 1.2. Prosedur pelaksanaan untuk pemeliharaan
instrumen kontrol dan proteksi diterapkan
berdasarkan standar perusahaan.
2. Mempersiapkan
peralatan pemeliharaan
pada PLTMH
2.1. Sumber daya diidentifikasi sesuai dengan
kebutuhan pemeliharaan instrumen kontrol dan proteksi.
2.2. Perlengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dan lain-lain.) disiapkan sesuai dengan
rencana kerja. 2.3. Material/spare part disiapkan sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan. 2.4. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan
keperluan pekerjaan dan prosedur
perusahaan.
3. Melaksanakan
pekerjaan pemeliharaan
pada PLTMH
3.1. Kondisi, fungsi dan unjuk kerja peralatan
(komponen instrumen kontrol dan proteksi) diyakinkan sesuai dengan referensi/standar
unit pembangkit yang tertuang dalam rencana kerja.
3.2. Instrument/alat ukur dan teknik diagnosa digunakan untuk memeriksa kondisi dan unjuk
kerja peralatan instrumen kontrol dan proteksi
sesuai standar perusahaan. 3.3. Kerusakan komponen diidentifikasi sesuai
dengan standar perusahaan.
102
4. Membuat laporan
pemeliharaan pada PLTMH
Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur
yang ditetapkan oleh perusahaan.
1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku
di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh
perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan
pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan standar lingkungan di tempat kerja.
1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja yang relevan,
peraturan pemerintah tentang keselamatan dan kesehatan kerja, prosedur keselamatan dan kesehatan
kerja perusahaan, prosedur keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan dalam keadaan darurat,
peraturan tentang dampak lingkungan, peralatan (instrumen kontrol dan proteksi) dan komponennya,
prosedur isolasi, tata letak unit secara keseluruhan dan
operasi dari peralatannya, teknik pemeliharaan terhadap peralatan, teknik modifikasi, teknologi
peralatan instrumen, instrumen pengukuran dan pengujian, programable control, mengelola
103
kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material),
instrumen diagram, teknik berkomunikasi.
2.1.2. Ketrampilan
Menerapkan peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan
dalam pekerjaan pemeliharaan, menggunakan alat kerja dan pengujian, menggunakan prosedur
pemeliharaan yang tepat, menggunakan prosedur kalibrasi yang tepat, menerapkan pemeliharaan
peralatan (instrumen kontrol dan proteksi), menggunakan teknik analisis data, mengelola
kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material), membaca diagram instrumen dan berkomunikasi
efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian :
2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau
ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Switch, indikator, meter, power, I/P and E/P converter, vibration detector, elemen sensor, servo motor, chart
drive, relay, load cell, tachometer, PLC input/output block, pengereman darurat, over speed control dan
dummy load.
Materialnya termasuk pelumasan, bahan pembersih, gasket.
Instrumen pengukuran dan pengujian yang digunakan mencakup : multimeter, decade box, CRO (Cathode
Ray Oscilloscope), DC Supply, I/V standard, potentiometer, hand-held communicator/programmer,
frequency counter, frequency generator, variac and specialised test equipment.
Pekerjaan dapat juga dilakukan dengan peralatan
dalam keadaan online.
Rincian penyelesaian pekerjaan mencakup : rekaman
104
pemeliharaan, kartu pemeliharaan, lembar
pemeriksaan dan pemasangan label yang terbaru.
Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat berhubungan dengan supervisor atau team leader,
personil pemeliharaan instrumen yang sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf
pemeliharaan.
Lingkungan pemeliharaan yang tidak mendukung seperti lembab, berisik, berdebu, panas, minyak, bahan
kimia dan lain-lain selama pemeliharaan berlangsung.
2.3. Metode Pengujian
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja,
produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya
terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan
komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan pengujian.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Prosedur kerja.
2.4.2. Persiapan kerja.
2.4.3. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4. Teknik memeriksa dan menguji instrumen kontrol dan
proteksi pada PLTMH.
105
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Kode Unit : KTL.EH.23.227.01 Judul Unit : Memelihara Turbin – Generator Pada Pembangkit
Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
pemeliharaan turbin - generator pada PLTMH secara mandiri dan presisi sesuai dengan standar
perusahaan.
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menerapkan
prosedur pelaksanaan
pemeliharaan pada PLTMH
1.1. Peraturan Perundang - undangan K2
(Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk pemeliharaan untuk pemeliharaan turbin -
generator PLTMH. 1.2. Prosedur pelaksanaan untuk pemeliharaan
turbin - generator PLTMH diterapkan
berdasarkan standar perusahaan.
2. Mempersiapkan
peralatan pemeliharaan
pada PLTMH
2.1. Sumber daya diidentifikasi sesuai dengan
kebutuhan pemeliharaan turbin - generator PLTMH.
2.2. Perlengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dan lain-lain.) disiapkan sesuai dengan
rencana kerja. 2.3. Material/spare part disiapkan sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan. 2.4. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan
keperluan pekerjaan dan prosedur
perusahaan.
3. Melaksanakan
pekerjaan pemeliharaan
pada PLTMH
3.1. Kondisi, fungsi dan unjuk kerja peralatan
(komponen turbin - generator PLTMH) diyakinkan sesuai dengan referensi/standar
unit pembangkit yang tertuang dalam rencana kerja.
3.2. Instrument/alat ukur dan teknik diagnosa digunakan untuk memeriksa kondisi dan unjuk
kerja peralatan turbin - generator PLTMH
sesuai standar perusahaan. 3.3. Kerusakan komponen diidentifikasi sesuai
dengan standar perusahaan.
106
4. Membuat
laporan pemeliharaan
pada PLTMH
Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur
yang ditetapkan oleh perusahaan.
1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan
tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan
standar lingkungan di tempat kerja.
1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Keselamatan dan kesehatan kerja, teori termodinamika
(konversi energi, enthalpy), teori turbin air (jenis, bagian, fungsi, klasifikasi), teknik operasi dan
pemeliharaan turbin air, teknik pembongkaran, mengangkat, memindahkan, memeriksa,
membersihkan dan pemasangan peralatan turbin-generator, teknik pengujian, mengelola kelengkapan
kerja (orang, alat kerja dan material), teknik
berkomunikasi.
107
2.1.2. Ketrampilan
Menerapkan peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja, menerapkan
teknik pemeliharaan mekanik turbin – generator pada PLTMH, membaca gambar kerja, menggunakan
prosedur pemeliharaan yang tepat, menggunakan alat kerja dan pengujian, mengelola kelengkapan kerja
(orang, alat kerja dan material), komunikasi efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian :
2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Pemeriksaan, monitoring, pembersihan, penyetelan,
pengisolasian turbin – generator pada PLTMH.
Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung,
lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru.
Peralatan mencakup : valve, nozzle, runner, governor, bearing, transmisi mekanik dan coupling, exciter,
sistem pelumasan.
Standar keselamatan kerja mencakup peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan
kesehatan kerja.
Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan
kesehatan kerja, peralatan dan manual alarm, instruksi
manual, logbook, SOP, dan catatan turbin - generator PLTMH.
Komunikasi dapat dengan telepon, radio, pager,
computerized system, logbook.
Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat berhubungan dengan supervisor atau team leader,
personil pemeliharaan turbin generator yang sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf
108
pemeliharaan.
Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan
pemeliharaan terdiri dari hand dan power tools, mikro meter/jangka sorong.
Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi
kegagalan/malfunction peralatan dan kontrol, kehilangan supply tegangan, vibration, over heating,
over speed dan kavitasi.
2.3. Metode Pengujian
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya
terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan
komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan pengujian.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Prosedur kerja.
2.4.2. Persiapan kerja.
2.4.3. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4. Teknik memeriksa dan menguji turbin - generator pada
PLTMH.
109
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Kode Unit : KTL.EH.23.228.01
Judul Unit : Memelihara Bangunan Sipil Pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan pemeliharaan bangunan sipil pada PLTMH secara
mandiri dan presisi sesuai dengan standar perusahaan.
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menerapkan
prosedur pelaksanaan
pemeliharaan pada PLTMH
1.1. Peraturan Perundang - undangan K2
(Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk pemeliharaan untuk pemeliharaan bangunan
sipil PLTMH. 1.2. Prosedur pelaksanaan untuk pemeliharaan
bangunan sipil PLTMH diterapkan berdasarkan standar perusahaan.
2. Mempersiapkan
peralatan pemeliharaan
pada PLTMH
2.1. Sumber daya diidentifikasi sesuai dengan
kebutuhan pemeliharaan bangunan sipil PLTMH.
2.2. Perlengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dan lain-lain.) disiapkan sesuai dengan
rencana kerja. 2.3. Material/spare part disiapkan sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan. 2.4. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan
keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.
3. Melaksanakan
pekerjaan pemeliharaan
pada PLTMH
3.1. Kondisi, fungsi dan unjuk kerja peralatan
(komponen bangunan sipil PLTMH) diyakinkan sesuai dengan referensi/standar unit
pembangkit yang tertuang dalam rencana kerja.
3.2. Instrument/alat ukur dan teknik diagnosa digunakan untuk memeriksa kondisi dan unjuk
kerja peralatan bangunan sipil PLTMH sesuai standar perusahaan.
3.3. Kerusakan komponen diidentifikasi sesuai
dengan standar perusahaan.
110
4. Membuat laporan
pemeliharaan pada PLTMH
Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur
yang ditetapkan oleh perusahaan.
1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku
di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh
perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan
pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan standar lingkungan di tempat kerja.
1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Keselamatan dan kesehatan kerja, teori hidrologi terkait, material dan konstruksi bangunan air/sipil, teori
dasar turbin air (jenis, bagian, fungsi, klasifikasi), teknik identifikasi kerusakan pada bagian bangunan
sipil pada PLTMH, teknik pengujian, mengelola kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material),
teknik berkomunikasi.
2.1.2. Ketrampilan
Menerapkan peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja, menerapkan
teknik pemeliharaan bangunan sipil pada PLTMH, membaca gambar kerja, menggunakan prosedur
111
pemeliharaan yang tepat, menggunakan alat kerja dan
pengujian, mengelola kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material), komunikasi efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian :
2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau
ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Pemeriksaan, monitoring, pembersihan, pengisolasian bangunan sipil pada PLTMH.
Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung,
lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru.
Peralatan mencakup : bendung dan intake, saluran
penghantar (head race), saringan, bak penenang/pengendap, saluran pelimpah, pintu air,
penstock dan tail race.
Standar keselamatan kerja mencakup peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan
kesehatan kerja.
Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan
kesehatan kerja, instruksi manual, logbook, SOP, dan catatan bangunan sipil pada PLTMH.
Komunikasi dapat dengan telepon, radio, pager,
computerized system, logbook.
Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat
berhubungan dengan supervisor atau team leader, personil pemeliharaan bangunan sipil pada PLTMH yang
sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf pemeliharaan.
Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan
pemeliharaan terdiri dari kamera, roll meter, gambar dan formulir data.
112
Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi kebocoran, keretakan, sedimentasi, longsor dan
pencemaran lingkungan.
2.3. Metode Pengujian
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta
pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan pengujian.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Prosedur kerja.
2.4.2. Persiapan kerja.
2.4.3. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4. Teknik memeriksa dan menguji bangunan sipil pada PLTMH.
113
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Kode Unit : KTL.EH.20.229.01 Judul Unit : Memelihara Instalasi Listrik Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Surya (PLTS). Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
pemeliharaan instalasi listrik pada PLTS secara mandiri dan presisi sesuai dengan standar
perusahaan.
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menerapkan
prosedur pelaksanaan
pemeliharaan pada PLTS
1.1. Peraturan Perundang - undangan K2
(Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk pemeliharaan untuk pemeliharaan instalasi
listrik diterapkan. 1.2. Prosedur pelaksanaan untuk pemeliharaan
instalasi listrik diterapkan berdasarkan standar
perusahaan.
2. Mempersiapkan
peralatan pemeliharaan
pada PLTS
2.1. Sumber daya diidentifikasi sesuai dengan
kebutuhan pemeliharaan instalasi listrik. 2.2. Perlengkapan kerja (gambar, instruksi kerja
dan lain-lain.) disiapkan sesuai dengan rencana kerja.
2.3. Material/spare part disiapkan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.
2.4. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur
perusahaan.
3. Melaksanakan pekerjaan
pemeliharaan pada PLTS
3.1. Kondisi, fungsi dan unjuk kerja peralatan (komponen instalasi listrik) diyakinkan sesuai
dengan referensi/standar unit pembangkit yang tertuang dalam rencana kerja.
3.2. Instrument/alat ukur dan teknik diagnosa digunakan untuk memeriksa kondisi dan unjuk
kerja peralatan instalasi listrik sesuai standar perusahaan.
3.3. Kerusakan komponen diidentifikasi sesuai
dengan standar perusahaan.
114
4. Membuat laporan
pemeliharaan pada PLTS
Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur
yang ditetapkan oleh perusahaan.
1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku
di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh
perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan
pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan standar lingkungan di tempat kerja.
1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Keselamatan dan kesehatan kerja, teknik pemeliharaan instalasi listrik pada PLTS, teknik pembongkaran dan
pemasangan, teknik mengangkat, memindahkan dan membersihkan peralatan, teknik menggunakan alat
kerja, teknik pengujian, teori dasar tenaga listrik, mengelola kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan
material), teknik berkomunikasi.
2.1.2. Ketrampilan
Menerapkan peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja,
membongkar, memeriksa, membersihkan dan memasang instalasi listrik, membaca gambar teknik,
115
menggunakan alat kerja dan pengujian, mengelola
kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material), komunikasi efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian :
2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau
ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Pemeriksaan, monitoring, pembersihan, penyetelan, pengisolasian sistem instalasi listrik.
Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung,
lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru.
Peralatan ini mencakup : pv modul (modul surya),
panel pasok listrik dan instalasi listrik PLTS, trafo, circuit breaker, inverter, baterai, BCU (Battery Control
Unit), kabel, grounding, proteksi, alarm dan peralatan control, indikator.
Standar keselamatan kerja mencakup peraturan
perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja.
Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal
dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan kesehatan kerja, peralatan dan manual alarm, instruksi
manual, logbook, SOP, dan catatan instalasi listrik pada PLTS.
Komunikasi dapat dengan telepon, radio, pager, computerized system, logbook.
Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat
berhubungan dengan supervisor atau team leader, personil pemeliharaan instalasi listrik pada PLTS yang
sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf pemeliharaan.
Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan
pemeliharaan terdiri dari hand dan power tools,
116
peralatan uji tegangan, megger, multi tester/ohm
meter.
Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi kegagalan/malfunction peralatan dan kontrol,
kehilangan supply tegangan pada instalasi listrik pada PLTS peralatan dan over heating.
2.3. Metode Pengujian
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja,
produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya
terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan
pengujian.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Prosedur kerja.
2.4.2. Persiapan kerja.
2.4.3. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4. Teknik memeriksa dan menguji instalasi listrik pada
PLTS.
117
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Kode Unit : KTL.EH.20.230.01 Judul Unit : Memelihara Instrumen Kontrol dan Proteksi Pada
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
pemeliharaan instrumen kontrol dan proteksi pada PLTS secara mandiri dan presisi sesuai dengan
standar perusahaan.
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menerapkan
prosedur pelaksanaan
0pemeliharaan pada PLTS
1.1. Peraturan Perundang - undangan K2
(Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk pemeliharaan untuk pemeliharaan instrumen
kontrol dan proteksi diterapkan. 1.2. Prosedur pelaksanaan untuk pemeliharaan
instrumen kontrol dan proteksi diterapkan
berdasarkan standar perusahaan.
2. Mempersiapkan
peralatan pemeliharaan
pada PLTS
2.1. Sumber daya diidentifikasi sesuai dengan
kebutuhan pemeliharaan instrumen kontrol dan proteksi.
2.2. Perlengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dan lain-lain.) disiapkan sesuai dengan
rencana kerja. 2.3. Material/spare part disiapkan sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan. 2.4. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan
keperluan pekerjaan dan prosedur
perusahaan.
3. Melaksanakan
pekerjaan pemeliharaan
pada PLTS
3.1. Kondisi, fungsi dan unjuk kerja peralatan
(komponen instrumen kontrol dan proteksi) diyakinkan sesuai dengan referensi/standar
unit pembangkit yang tertuang dalam rencana kerja.
3.2. Instrument/alat ukur dan teknik diagnosa digunakan untuk memeriksa kondisi dan unjuk
kerja peralatan instrumen kontrol dan proteksi
sesuai standar perusahaan. 3.3. Kerusakan komponen diidentifikasi sesuai
dengan standar perusahaan.
118
4. Membuat laporan
pemeliharaan pada PLTS
Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur
yang ditetapkan oleh perusahaan.
1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku
di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh
perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan
pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan standar lingkungan di tempat kerja.
1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja yang relevan,
peraturan pemerintah tentang keselamatan dan kesehatan kerja, prosedur keselamatan dan kesehatan
kerja perusahaan, prosedur keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan dalam keadaan darurat,
peraturan tentang dampak lingkungan, peralatan (instrumen kontrol dan proteksi) dan komponennya,
prosedur isolasi, tata letak unit secara keseluruhan dan
operasi dari peralatannya, teknik pemeliharaan terhadap peralatan, teknik modifikasi, teknologi
peralatan instrumen, instrumen pengukuran dan pengujian, programable control, mengelola
119
kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material),
instrumen diagram dan prinsip komunikasi.
2.1.2. Ketrampilan
Menerapkan peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan
dalam pekerjaan pemeliharaan, menggunakan alat kerja dan pengujian, menggunakan prosedur
pemeliharaan yang tepat, menggunakan prosedur kalibrasi yang tepat, menerapkan pemeliharaan
peralatan (instrumen kontrol dan proteksi), menggunakan teknik analisis data, mengelola
kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material), membaca diagram instrumen dan berkomunikasi
efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian :
2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau
ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Switch, indikator, meter, power, I/P and E/P converter, vibration detector, elemen sensor, servo motor, chart
drive, relay, load cell, tachometer, PLC input/output block, amplifying module, plug-in printed circuit board,
pengereman darurat dan over speed control.
Materialnya termasuk pelumasan, bahan pembersih, gasket.
Instrumen pengukuran dan pengujian yang digunakan meliputi : multimeter, decade box, CRO (Cathode Ray
Oscilloscope), DC Supply, I/V standard, potentiometer, hand-held communicator/programmer, frequency
counter, frequency generator, variac and specialised test equipment.
Pekerjaan dapat juga dilakukan dengan peralatan
dalam keadaan online.
Rincian penyelesaian pekerjaan mencakup : rekaman
120
pemeliharaan, kartu pemeliharaan, lembar
pemeriksaan dan pemasangan label yang terbaru.
Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat berhubungan dengan supervisor atau team leader,
personil pemeliharaan instrumen yang sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf
pemeliharaan.
Lingkungan pemeliharaan yang tidak mendukung seperti lembab, berisik, berdebu, panas, minyak, bahan
kimia dan lain-lain selama pemeliharaan berlangsung.
2.3. Metode Pengujian
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja,
produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya
terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan
komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan pengujian.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Prosedur kerja.
2.4.2. Persiapan kerja.
2.4.3. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4. Teknik memeriksa dan menguji instrumen kontrol dan
proteksi pada PLTS.
top related