sub bidang pemeliharaan - eleskahatekdis.comeleskahatekdis.com/filedownload/02 ska...

Post on 06-Feb-2018

237 Views

Category:

Documents

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

LAMPIRAN II : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 29 Tahun 2008 TANGGAL : 18 September 2008

STANDAR KOMPETENSI ASESOR BIDANG TRANSMISI TENAGA LISTRIK

SUB BIDANG PEMELIHARAAN

DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 2008

i

DAFTAR ISI STANDAR KOMPETENSI

ASESOR BIDANG TRANSMISI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN

1. Kode Unit : ASS.KTL.TH.21.301.01....................................... 1 Judul Unit : Melaksanakan Asesmen terhadap Asesor

Pemeliharaan Peralatan Sistem Telekomunikasi

2. Kode Unit : ASS.KTL.TH.21.302.01....................................... 5 Judul Unit : Melaksanakan Asesmen terhadap Asesor

Pemeliharaan Peralatan Sistem SCADA

3. Kode Unit : ASS.KTL.TH.21.303.01....................................... 9 Judul Unit : Melaksanakan Asesmen terhadap Asesor

Pemeliharaan Sistem Fiber Optik

4. Kode Unit ASS.KTL.TH.22.301.01....................................... 13 Judul Unit Melaksanakan Asesmen terhadap Asesor

Pemeliharaan Capasitor

5. Kode Unit ASS.KTL.TH.22.302.01....................................... 19 Judul Unit Melaksanakan Asesmen terhadap Asesor

Pemeliharaan Bay Bus Tie

6. Kode Unit : ASS.KTL.TH.22.303.01....................................... 25 Judul Unit : Melaksanakan Asesmen terhadap Asesor

Pemeliharaan Bay Kopel

7. Kode Unit : ASS.KTL.TH.22.304.01....................................... 31 Judul Unit : Melaksanakan Asesmen terhadap Asesor

Pemeliharaan Bay Kubikel 20 KV

8. Kode Unit : ASS.KTL.TH.22.305.01....................................... 36 Judul Unit : Melaksanakan Asesmen terhadap Asesor

Pemeliharaan Bay Saluran / Penghantar

9. Kode Unit : ASS.KTL.TH.22.306.01....................................... 42 Judul Unit : Melaksanakan Asesmen terhadap Asesor

Pemeliharaan Bay Transformator

10. Kode Unit : ASS.KTL.TH.22.307.01....................................... 49 Judul Unit : Melaksanakan Asesmen terhadap Asesor

Pemeliharaan Bus Bar

11. Kode Unit : ASS.KTL.TH.22.308.01....................................... 55 Judul Unit : Melaksanakan Asesmen terhadap Asesor

Pemeliharaan Switch Gear

12. Kode Unit : ASS.KTL.TH.22.309.01....................................... 60 Judul Unit : Melaksanakan Asesmen terhadap Asesor

Pemeliharaanan Transformator Daya

13. Kode Unit : ASS.KTL.TH.23.301.01....................................... 65 Judul Unit : Melaksanakan Asesmen terhadap Asesor

Pemeliharaanan Saluran Udara Tegangan Tinggi dan Extra Tinggi

14. Kode Unit : ASS.KTL.TH.24.301.01....................................... 70 Judul Unit : Melaksanakan Asesmen terhadap Asesor

ii

Pemeliharaanan Saluran Kabel Tegangan Tinggi 15. Kode Unit : ASS.KTL.TH.27.301.01....................................... 74 Judul Unit : Melaksanakan Asesmen terhadap Asesor

Pemeliharaanan Sistem Proteksi

16. Kode Unit : ASS.KTL.TH.25.201.01....................................... 80 Judul Unit : Melaksanakan Asesmen terhadap Asesor

Pemeliharaanan Fasilitas Umum

iii

STANDAR KOMPETENSI ASESOR BIDANG TRANSMISI TENAGA LISTRIK

SUB BIDANG PEMELIHARAAN

1

STANDAR KOMPETENSI ASESOR BIDANG TRANSMISI TENAGA LISTRIK

SUB BIDANG PEMELIHARAAN

Kode Unit : ASS.KTL.TH.21.301.01 Judul Unit : Melaksanakan Asesmen terhadap Asesor

Pemeliharaan Peralatan Sistem Telekomunikasi. Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan

asesmen Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap Kerja yang terintegrasi dalam melaksanakan suatu tugas di Bidang Ketenagalistrikan secara menyeluruh, sesuai Standar dan batasan yang ditetapkan dalam Standar Kompetensi Asesor Pemeliharaan Peralatan Sistem Telekomunikasi.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1.1 Unit Kompetensi yang akan digunakan diidentifikasi dan diinformasikan dengan jelas kepada para asesi sesuai dengan Standar Kompetensi.

1.2 Konteks serta tujuan penilaian didiskusikan serta disepakati bersama.

1. Mengidentifikasi dan menjelaskan konteks penilaian.

1.3 Prosedur penilaian dijelaskan sesuai dengan sistem penilaian.

2.1 Sumber daya yang diperlukan untuk asesmen diidentifikasi sesuai spesifikasi tugas/pekerjaan.

2.2 Soal uji tertulis dibuat sesuai dengan level kompetensi.

2.3 Soal uji lisan dibuat sesuai dengan level kompetensi.

2.4 Cek list uji praktek dibuat sesuai level kompetensi.

2.5 Formulir asesmen dipersiapkan. 2.6 Rancangan asesmen ditempat kerja disiapkan

sesuai format standar yang berlaku.

2. Merencanakan dan mempersiapkan pola asesmen.

2.7 Perlengkapan kerja untuk asesmen (data, SOP, Instruksi kerja) diinterprestasikan sesuai dengan unjuk kerja yang diharapkan dalam standar kompetensi.

3.1 Formulir asesmen digunakan. 3.2 Perlengkapan kerja untuk asesmen

digunakan.

3. Melaksanakan asesmen kompetensi secara menyeluruh.

3.3 Tempat uji dipersiapkan sesuai dengan keperluan dan prosedur asesmen.

2

3.4 Bukti uji dikumpulkan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya.

3.5 Bukti uji hasil asesmen dibandingkan dengan standar kompetensi.

4.1 Bukti dievaluasi berdasarkan validitas, otentik, kekinian dan kecukupan.

4.2 Bukti dievaluasi berdasarkan Keterampilan melaksanakan tugas, Keterampilan mengelola sejumlah tugas, Keterampilan menangani masalah, Keterampilan memelihara lingkungan dan kemampuan mengadaptasi pengetahuan.

4. Membuat keputusan penilaian.

4.3 Hasil evaluasi disepakati tim asesor untuk diputuskan. Hasil penilaian dicatat dengan akurat. 5. Mencatat hasil

penilaian 5.15.2 Hasil penilaian dijaga kerahasiannya. 6.1 Umpan balik yang jelas dan membangun

disampaikan kepada peserta asesi dengan menggunakan bahasa dan cara yang tepat.

6.2 Kesenjangan kompetensi yang dimiliki asesi diinformasikan.

6.3

Penjelasan untuk mengulang asesmen terhadap kesenjangan kompetensi diinformasikan kepada peserta asesi.

6. Memberikan umpan balik kepada peserta asesi

6.4 Peninjauan terhadap mekanisme proses banding diinformasikan kepada peserta asesi

7.1 Laporan pelaksanaan dan keputusan asesmen dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan.

7.2 Setiap penolakan atas keputusan harus dicatat.

7. Membuat Laporan pelaksanaan dan keputusan asesmen

7.3 Saran untuk perbaikan aspek dalam proses penilaian diusulkan.

1. Batasan Variabel 1.1 Sistem Penilaian. 1.2 Alat Penilaian. 1.3 Kesesuaian kompetensi calon asesor dengan kompetensi

fungsional dan teknis (Unit Kompetensi). 1.4 Standing Operation Procedure (SOP) dan Intruksi Kerja

Pemeliharaan Peralatan Sistem Telekomunikasi yang berlaku. 1.5 Log sheet atau report sheet peralatan sistem Telekomunikasi yang

ditetapkan. 1.6 Peralatan dan instrumen Pemeliharaan Peralatan Sistem

Telekomunikasi yang terkait dengan pelaksanaan asesmen. 1.7 Tempat uji untuk asesmen. 1.8 Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

3

1.8.1. TGD.HWL.001.(2). A; Memelihara Peralatan Sistem

Telekomunikasi. 1.8.2. TGD.HWA.004.(1). A; Memelihara Radio dan Antena. 1.8.3. TGD.HWL.002.(1). A; Memelihara Private Automatic

Exchange. 1.8.4. TGD.HWL.003.(1). A; Memelihara Power Line Carier. 1.8.5. XXX.XXX.000.(2). A; Melaksanakan Ketentuan mengenai

Keselamatan Ketenagalistrikan. 2. Panduan Penilaian 2.1 Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan (mengaju pada

Kriteria Unjuk Kerja) : 2.1.1. Pengetahuan : 2.1.1.1. Regulasi Teknik Ketenagalistrikan.

2.1.1.2. Standar Kompetensi Nasional. 2.1.1.3. Standar Latih Kompetensi. 2.1.1.4. Komunikasi Efektif. 2.1.1.5. Metodologi Asesmen.

2.1.2. Keterampilan : 2.1.2.1. Mengoperasikan komputer dengan menggunakan

sistem operasi dan perangkat lunak dan relevan untuk membuat laboran dan asesten.

2.1.2.2. Berkomunikasi dengan pihak asesi atau pihak lain. 2.1.2.3. Menjelaskan sistem penilaian. 2.1.2.4. Membuat soal ujian. 2.1.2.5. Mengisi formulir cek list uji praktek. 2.1.2.6. Teknik mengevaluasi hasil uji. 2.1.2.7. Merencanakan untuk melaksanakan asesmen

asesor sesuai prosedur uji. 2.1.2.8. Membuat Laporan Asesmen.

2.2 Ruang Lingkup Pengujian : 2.2.1 Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2 Persyaratan kualifikasi pendidikan formal D3 Teknik. 2.2.3 Pengujian terhadap Asesor Pemeliharaan Peralatan Sistem

Telekomunikasi ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis dan praktek lapangan.

2.3 Aspek Penting : Kemampuan yang bersangkutan menyelesaikan pekerjaan, dengan

mengikuti kebijakan Lembaga Sertifikasi Asesor yang diberlakukan dengan hasil kerja yang sesuai dengan standar pelaksanaan asesmen dan memperoleh persetujuan dari pihak yang berwenang (Ketua Lembaga Sertifikasi Asesor) dengan :

4

a. Menunjukkan unjuk kerja yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

b. Memenuhi kriteria unjuk kerja pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan metode asesmen yang telah ada di Lembaga Sertifikasi Asesor.

c. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari unjuk kerja tersebut.

3. Catatan (“Note”) :

……………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………….

5

STANDAR KOMPETENSI ASESOR BIDANG TRANSMISI TENAGA LISTRIK

SUB BIDANG PEMELIHARAAN

Kode Unit : ASS.KTL.TH.21.302.01 Judul Unit : Melaksanakan Asesmen terhadap Asesor

Pemeliharaan Peralatan Sistem SCADA. Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan

asesmen Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap Kerja yang terintegrasi dalam melaksanakan suatu tugas di Bidang Ketenagalistrikan secara menyeluruh, sesuai Standar dan batasan yang ditetapkan dalam Standar Kompetensi Asesor Pemeliharaan Sistem SCADA.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1.1 Unit Kompetensi yang akan digunakan diidentifikasi dan diinformasikan dengan jelas kepada para asesi sesuai dengan Standar Kompetensi

1.2 Konteks serta tujuan penilaian didiskusikan serta disepakati bersama.

1. Mengidentifikasi dan menjelaskan konteks penilaian.

1.3 Prosedur penilaian dijelaskan sesuai dengan sistem penilaian.

2.1 Sumber daya yang diperlukan untuk asesmen diidentifikasi sesuai spesifikasi tugas/pekerjaan.

2.2 Soal uji tertulis dibuat sesuai dengan level kompetensi.

2.3 Soal uji lisan dibuat sesuai dengan level kompetensi.

2.4 Cek list uji praktek dibuat sesuai level kompetensi.

2.5 Formulir asesmen dipersiapkan. 2.6 Rancangan asesmen ditempat kerja disiapkan

sesuai format standar yang berlaku.

2. Merencanakan dan mempersiapkan pola asesmen.

2.7 Perlengkapan kerja untuk asesmen (data, SOP, Instruksi kerja) diinterprestasikan sesuai dengan unjuk kerja yang diharapkan dalam standar kompetensi.

3.1 Formulir asesmen digunakan. 3.2 Perlengkapan kerja untuk asesmen

digunakan.

3. Melaksanakan asesmen kompetensi secara menyeluruh.

3.3 Tempat uji dipersiapkan sesuai dengan keperluan dan prosedur asesmen.

6

3.4 Bukti uji dikumpulkan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya.

3.5 Bukti uji hasil asesmen dibandingkan dengan standar kompetensi.

4.1 Bukti dievaluasi berdasarkan validitas, otentik, kekinian dan kecukupan.

4.2 Bukti dievaluasi berdasarkan Keterampilan melaksanakan tugas, Keterampilan mengelola sejumlah tugas, Keterampilan menangani masalah, Keterampilan memelihara lingkungan dan kemampuan mengadaptasi pengetahuan.

4. Membuat keputusan penilaian.

4.3 Hasil evaluasi disepakati tim asesor untuk diputuskan. Hasil penilaian dicatat dengan akurat. 5. Mencatat hasil

penilaian. 5.15.2 Hasil penilaian dijaga kerahasiannya. 6.1 Umpan balik yang jelas dan membangun

disampaikan kepada peserta asesi dengan menggunakan bahasa dan cara yang tepat.

6.2 Kesenjangan kompetensi yang dimiliki asesi diinformasikan.

6.3

Penjelasan untuk mengulang asesmen terhadap kesenjangan kompetensi diinformasikan kepada peserta asesi.

6. Memberikan umpan balik kepada peserta asesi.

6.4 Peninjauan terhadap mekanisme proses banding diinformasikan kepada peserta asesi.

7.1 Laporan pelaksanaan dan keputusan asesmen dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan.

7.2 Setiap penolakan atas keputusan harus dicatat.

7. Membuat Laporan pelaksanaan dan keputusan asesmen

7.3 Saran untuk perbaikan aspek dalam proses penilaian diusulkan.

1. Batasan Variabel 1.1 Sistem Penilaian. 1.2 Alat Penilaian. 1.3 Kesesuaian kompetensi calon asesor dengan kompetensi

fungsional dan teknis (Unit Kompetensi). 1.4 Standing Operation Procedure (SOP) dan Intruksi Kerja

Pemeliharaan Peralatan Sistem SCADA yang berlaku. 1.5 Log sheet atau report sheet peralatan Pemeliharaan sistem SCADA

yang ditetapkan. 1.6 Peralatan dan instrumen Pemeliharaan Peralatan Sistem SCADA

yang terkait dengan pelaksanaan asesmen. 1.7 Tempat uji untuk asesmen. 1.8 Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

7

1.8.1. TGD.HWA.003.(2). A; Memelihara Peralatan Sistem SCADA.

1.8.2. TGD.HWA.001.(1). A; Memelihara Master Komputer SCADA. 1.8.3. TGD.HWA.002.(1). A; Memelihara Remote Terminal Unit. 1.8.4. XXX.XXX.000.(2). A; Melaksanakan Ketentuan mengenai

Keselamatan Ketenagalistrikan. 2. Panduan Penilaian 2.1 Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan (mengaju pada

Kriteria Unjuk Kerja) : 2.1.1. Pengetahuan : 2.1.1.1. Regulasi Teknik Ketenagalistrikan.

2.1.1.2. Standar Kompetensi Nasional. 2.1.1.3. Standar Latih Kompetensi. 2.1.1.4. Komunikasi Efektif. 2.1.1.5. Metodologi Asesmen.

2.1.2. Keterampilan : 2.1.2.1. Mengoperasikan komputer dengan menggunakan

sistem operasi dan perangkat lunak dan relevan untuk membuat laboran dan asesten.

2.1.2.2. Berkomunikasi dengan pihak asesi atau pihak lain. 2.1.2.3. Menjelaskan sistem penilaian. 2.1.2.4. Membuat soal ujian. 2.1.2.5. Mengisi formulir cek list uji praktek. 2.1.2.6. Teknik mengevaluasi hasil uji. 2.1.2.7. Merencanakan untuk melaksanakan asesmen

asesor sesuai prosedur uji. 2.1.2.8. Membuat Laporan Asesmen.

2.2 Ruang Lingkup Pengujian : 2.2.1 Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2 Persyaratan kualifikasi pendidikan formal D3 Teknik. 2.2.3 Pengujian terhadap Asesor Pemeliharaan Peralatan Sistem

SCADA ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis dan praktek lapangan.

2.3 Aspek Penting : Kemampuan yang bersangkutan menyelesaikan pekerjaan, dengan

mengikuti kebijakan Lembaga Sertifikasi Asesor yang diberlakukan dengan hasil kerja yang sesuai dengan standar pelaksanaan asesmen dan memperoleh persetujuan dari pihak yang berwenang (Ketua Lembaga Sertifikasi Asesor) dengan : a. Menunjukkan unjuk kerja yang konsisten pada setiap elemen

kompetensi. b. Memenuhi kriteria unjuk kerja pada setiap elemen kompetensi

8

dengan menggunakan metode asesmen yang telah ada di Lembaga Sertifikasi Asesor.

c. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari unjuk kerja tersebut.

3. Catatan (“Note”) :

……………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………….

9

STANDAR KOMPETENSI ASESOR BIDANG TRANSMISI TENAGA LISTRIK

SUB BIDANG PEMELIHARAAN

Kode Unit : ASS.KTL.TH.21.303.01 Judul Unit : Melaksanakan Asesmen terhadap Asesor

Pemeliharaan Peralatan Sistem Fiber Optik. Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan

asesmen Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap Kerja yang terintegrasi dalam melaksanakan suatu tugas di Bidang Ketenagalistrikan secara menyeluruh, sesuai Standar dan batasan yang ditetapkan dalam Standar Kompetensi Asesor Pemeliharaan Peralatan Sistem Fiber Optik.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1.1 Unit Kompetensi yang akan digunakan diidentifikasi dan diinformasikan dengan jelas kepada para asesi sesuai dengan Standar Kompetensi.

1.2 Konteks serta tujuan penilaian didiskusikan serta disepakati bersama.

1. Mengidentifikasi dan menjelaskan konteks penilaian.

1.3 Prosedur penilaian dijelaskan sesuai dengan sistem penilaian.

2.1 Sumber daya yang diperlukan untuk asesmen diidentifikasi sesuai spesifikasi tugas/pekerjaan.

2.2 Soal uji tertulis dibuat sesuai dengan level kompetensi.

2.3 Soal uji lisan dibuat sesuai dengan level kompetensi.

2.4 Cek list uji praktek dibuat sesuai level kompetensi.

2.5 Formulir asesmen dipersiapkan. 2.6 Rancangan asesmen ditempat kerja disiapkan

sesuai format standar yang berlaku.

2. Merencanakan dan mempersiapkan pola asesmen.

2.7 Perlengkapan kerja untuk asesmen (data, SOP, Instruksi kerja) diinterprestasikan sesuai dengan unjuk kerja yang diharapkan dalam standar kompetensi

3.1 Formulir asesmen digunakan. 3.2 Perlengkapan kerja untuk asesmen

digunakan.

3. Melaksanakan asesmen kompetensi secara menyeluruh.

3.3 Tempat uji dipersiapkan sesuai dengan keperluan dan prosedur asesmen.

10

3.4 Bukti uji dikumpulkan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya.

3.5 Bukti uji hasil asesmen dibandingkan dengan standar kompetensi.

4.1 Bukti dievaluasi berdasarkan validitas, otentik, kekinian dan kecukupan.

4.2 Bukti dievaluasi berdasarkan Keterampilan melaksanakan tugas, Keterampilan mengelola sejumlah tugas, Keterampilan menangani masalah, Keterampilan memelihara lingkungan dan kemampuan mengadaptasi pengetahuan

4. Membuat keputusan penilaian.

4.3 Hasil evaluasi disepakati tim asesor untuk diputuskan. Hasil penilaian dicatat dengan akurat. 5. Mencatat hasil

penilaian. 5.15.2 Hasil penilaian dijaga kerahasiannya. 6.1 Umpan balik yang jelas dan membangun

disampaikan kepada peserta asesi dengan menggunakan bahasa dan cara yang tepat.

6.2 Kesenjangan kompetensi yang dimiliki asesi diinformasikan.

6.3

Penjelasan untuk mengulang asesmen terhadap kesenjangan kompetensi diinformasikan kepada peserta asesi.

6. Memberikan umpan balik kepada peserta asesi.

6.4 Peninjauan terhadap mekanisme proses banding diinformasikan kepada peserta asesi.

7.1 Laporan pelaksanaan dan keputusan asesmen dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan.

7.2 Setiap penolakan atas keputusan harus dicatat.

7. Membuat Laporan pelaksanaan dan keputusan asesmen.

7.3 Saran untuk perbaikan aspek dalam proses penilaian diusulkan.

1. Batasan Variabel 1.1 Sistem Penilaian. 1.2 Alat Penilaian. 1.3 Kesesuaian kompetensi calon asesor dengan kompetensi

fungsional dan teknis (Unit Kompetensi). 1.4 Standing Operation Procedure (SOP) dan Intruksi Kerja

Pemeliharaan Peralatan Sistem Fiber Optik yang berlaku. 1.5 Log sheet atau report sheet peralatan Pemeliharaan sistem Fiber

Optik yang ditetapkan. 1.6 Peralatan dan instrumen Pemeliharaan Peralatan Sistem Fiber Optik

yang terkait dengan pelaksanaan asesmen. 1.7 Tempat uji untuk asesmen. 1.8 Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

11

1.8.1. TDA.HAU.001.(2). A; Memelihara Sistem Fiber Optik.

1.8.2. TDA.HAU.002.(1). A; Memelihara Terminal Multiplexer.. 1.8.3. XXX.XXX.000.(2). A; Melaksanakan Ketentuan mengenai

Keselamatan Ketenagalistrikan. 2. Panduan Penilaian 2.1 Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan (mengaju pada

Kriteria Unjuk Kerja) : 2.1.1. Pengetahuan : 2.1.1.1. Regulasi Teknik Ketenagalistrikan.

2.1.1.2. Standar Kompetensi Nasional. 2.1.1.3. Standar Latih Kompetensi. 2.1.1.4. Komunikasi Efektif. 2.1.1.5. Metodologi Asesmen.

2.1.2. Keterampilan : 2.1.2.1. Mengoperasikan komputer dengan menggunakan

sistem operasi dan perangkat lunak dan relevan untuk membuat laboran dan asesten.

2.1.2.2. Berkomunikasi dengan pihak asesi atau pihak lain. 2.1.2.3. Menjelaskan sistem penilaian. 2.1.2.4. Membuat soal ujian. 2.1.2.5. Mengisi formulir cek list uji praktek. 2.1.2.6. Teknik mengevaluasi hasil uji. 2.1.2.7. Merencanakan untuk melaksanakan asesmen

asesor sesuai prosedur uji. 2.1.2.8. Membuat Laporan Asesmen.

2.2 Ruang Lingkup Pengujian : 2.2.1 Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain

secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2 Persyaratan kualifikasi pendidikan formal D3 Teknik. 2.2.3 Pengujian terhadap Asesor Pemeliharaan Peralatan Sistem

Fiber Optik ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis dan praktek lapangan.

2.3 Aspek Penting : Kemampuan yang bersangkutan menyelesaikan pekerjaan, dengan

mengikuti kebijakan Lembaga Sertifikasi Asesor yang diberlakukan dengan hasil kerja yang sesuai dengan standar pelaksanaan asesmen dan memperoleh persetujuan dari pihak yang berwenang (Ketua Lembaga Sertifikasi Asesor) dengan : a. Menunjukkan unjuk kerja yang konsisten pada setiap elemen

kompetensi. b. Memenuhi kriteria unjuk kerja pada setiap elemen kompetensi

dengan menggunakan metode asesmen yang telah ada di

12

Lembaga Sertifikasi Asesor. c. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan

keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari unjuk kerja tersebut.

3. Catatan (“Note”) :

……………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………….

13

STANDAR KOMPETENSI ASESOR BIDANG TRANSMISI TENAGA LISTRIK

SUB BIDANG PEMELIHARAAN

Kode Unit : ASS.KTL.TH.22.301.01 Judul Unit : Melaksanakan Asesmen terhadap Asesor

Pemeliharaan Capasitor. Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan

asesmen Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap Kerja yang terintegrasi dalam melaksanakan suatu tugas di bidang Ketenagalistrikan secara menyeluruh, sesuai Standar dan batasan yang ditetapkan dalam Standar Kompetensi Asesor Pemeliharaan Capasitor.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1.1 Unit Kompetensi yang akan digunakan diidentifikasi dan diinformasikan dengan jelas kepada para asesi sesuai dengan Standar Kompetensi.

1.2 Konteks serta tujuan penilaian didiskusikan serta disepakati bersama.

1. Mengidentifikasi dan menjelaskan konteks penilaian.

1.3 Prosedur penilaian dijelaskan sesuai dengan sistem penilaian.

2.1 Sumber daya yang diperlukan untuk asesmen diidentifikasi sesuai spesifikasi tugas/ pekerjaan.

2.2 Soal uji tertulis dibuat sesuai dengan level kompetensi.

2.3 Soal uji lisan dibuat sesuai dengan level kompetensi.

2.4 Cek list uji praktek dibuat sesuai level kompetensi.

2.5 Formulir asesmen dipersiapkan. 2.6 Rancangan asesmen ditempat kerja disiapkan

sesuai format standar yang berlaku.

2. Merencanakan dan mempersiapkan pola asesmen.

2.7 Perlengkapan kerja untuk asesmen (data, SOP, Instruksi kerja) diinterprestasikan sesuai dengan unjuk kerja yang diharapkan dalam standar kompetensi.

3.1 Formulir asesmen digunakan. 3.2 Perlengkapan kerja untuk asesmen

digunakan.

3. Melaksanakan asesmen kompetensi secara menyeluruh.

3.3 Tempat uji dipersiapkan sesuai dengan keperluan dan prosedur asesmen.

14

3.4 Bukti uji dikumpulkan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya.

3.5 Bukti uji hasil asesmen dibandingkan dengan standar kompetensi.

4.1 Bukti dievaluasi berdasarkan validitas, otentik, kekinian dan kecukupan.

4.2 Bukti dievaluasi berdasarkan Keterampilan melaksanakan tugas, Keterampilan mengelola sejumlah tugas, Keterampilan menangani masalah, Keterampilan memelihara lingkungan dan kemampuan mengadaptasi pengetahuan.

4. Membuat keputusan penilaian.

4.3 Hasil evaluasi disepakati tim asesor untuk diputuskan. Hasil penilaian dicatat dengan akurat. 5. Mencatat hasil

penilaian. 5.15.2 Hasil penilaian dijaga kerahasiannya. 6.1 Umpan balik yang jelas dan membangun

disampaikan kepada peserta asesi dengan menggunakan bahasa dan cara yang tepat.

6.2 Kesenjangan kompetensi yang dimiliki asesi diinformasikan.

6.3

Penjelasan untuk mengulang asesmen terhadap kesenjangan kompetensi diinformasikan kepada peserta asesi.

6. Memberikan umpan balik kepada peserta asesi.

6.4 Peninjauan terhadap mekanisme proses banding diinformasikan kepada peserta asesi

7.1 Laporan pelaksanaan dan keputusan asesmen dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan.

7.2 Setiap penolakan atas keputusan harus dicatat.

7. Membuat Laporan pelaksanaan dan keputusan asesmen.

7.3 Saran untuk perbaikan aspek dalam proses penilaian diusulkan.

1. Batasan Variabel 1.1 Sistem Penilaian. 1.2 Alat Penilaian. 1.3 Kesesuaian kompetensi calon asesor dengan kompetensi

fungsional dan teknis (Unit Kompetensi). 1.4 Standing Operation Procedure (SOP) dan Intruksi Kerja

Pemeliharaan Capasitor yang berlaku. 1.5 Log sheet atau report sheet peralatan Pemeliharaan Capasitor yang

ditetapkan. 1.6 Peralatan dan instrumen Pemeliharaan Peralatan Capasitor yang

terkait dengan pelaksanaan asesmen. 1.7 Tempat uji untuk asesmen. 1.8 Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

15

1.8.1. TGX.HWX.001.(2). A; Memelihara Sistem Proteksi Bay

Tranformator. TGX.HXX.001.(1). A; Memelihara dan Menguji Relai

Pengaman Arus Lebih dan Hubung Tanah.

TGX.HXX.002.(1). A; Memelihara dan Menguji Relai Differential.

TGX.HXX.003.(1). A; Memelihara dan Menguji Relai Distance.

TGX.HXX.004.(1). A; Memelihara Relai Tegangan Lebih/ Kurang (Under dan Over Voltage).

TGX.HXX.005.(1). A; Memelihara Relai Frekuensi (Under/ Over Frequency).

TGX.HXX.006.(1). A; Memelihara Relai Synchrocheck.

1.8.2. TGM.HWQ.008.(2).A; Memelihara Transformator Daya. TGM.HWJ.001.(1). A; Melaksanakan Penyaringan Minyak

Isolasi Transformator (On Line). TGM.HWJ.002.(1). A; Melaksanakan Penyaringan Minyak

Isolasi Transformator (Off Line). TGQ.HPN.001.(1).A ; Memelihara Neutral Grounding

Resistor (NGR) dari Transformator. TGU.HWN.001.(1).A; Mengukur Ratio Kumparan (Winding)

Transformator Daya. TGV.HPN.001.(1).A ; Induce Test pada Transformator

Tenaga. TGX.HWX.001.(1).A; Memelihara dan Menguji Relai

Bucholtz Pengaman Internal Transformator Daya.

1.8.3. TGX.HWX.001.(2).A; Memelihara Sistem Pengaman Internal Proteksi Transformator.

TGX.HWX.002.(1).A; Memelihara Dan Menguji Relai Jansen Pengaman Internal Transformator Day.

TGX.HWX.003.(1).A; Memelhara Dan Menguji Relai Sudden Pressure Pengaman Internal Transformator Daya.

TGX.HWX.004.(1).A; Memelihara Dan Menguji Relai Temperatur Transformator Daya.

TMP.HPG.001.(1).A; Memelihara Pengawatan Kontrol (Control Wiring) Peralatan.

TMP.HPN.001.(1).A; Mengukur Faktor Dissipasi (Tangen Delta).

TMP.HPN.002.(1).A; Mengukur Tahanan Isolasi Dengan Menggunakan Megger.

TMP.HPN.003.(1).A; Mengukur Tahanan Pentanahan Peralatan Sistem Tenaga Listrik.

16

TMP.HPN.004.(1).A; Mengukur Temperatur Pada Titik

Sambungan / Titik Hubung Dengan Peralatan Thermovision.

TMP.HPN.005.(1).A; Mengukur Kandungan Gas Terlarut Pada Minyak Isolasi Trafo.

TMP.HPN.006.(1).A; Mengukur Kandungan Zat Kimia Pada Minyak Isolasi.

TMP.HPN.007.(1).A; Mengukur Tegangan Tembus Minyak Isolasi.

TMP.HPN.008.(1).A; Menguji Peralatan Dengan Tegangan Tinggi Arus Bolak Balik (AC-HV Test).

TMP.HPN.010.(1).A; Mengukur Pelepasan Muatan Parsial Peralatan (Partial Discharge Test).

TMP.HPN.012(1).A; Mengukur Frequensi Respon dengan FR Analyser.

TMP.HPN.014(1).A; Mengukur Tingkat Warna Minyak Isolasi (Color Number).

TMP.HPN.015(1).A; Mengukur Gaya Permukaan Minyak Isolasi (Interfacial Test).

TGC.HPC.001.(1).A; Memelihara Peralatan Pengaman Kebakaran Transformator Daya (Fire Protection).

TGC.HWC.001.(1).A; Memeihara Pengubah Sadapan (On Line Tap Changer/OLTC) Transformator Daya.

TMP.HPN.017.(1).A; Mengukur Tahanan Murni (Rdc) kumparan trafo.

TGV.HPN.001.(1).A; Memelihara alat peringatan dini (Early warning System /EWS) pada Transformator Tenaga.

1.8.4. TGV.HGQ.002.(2).A; Memelihara Kapasitor.

TMP.HPN.001.(1).A; Mengukur Faktor Dissipasi (Tangen Delta).

TMP.HPN.002.(1).A; Mengukur Tahanan Isolasi Dengan Menggunakan Megger.

TMP.HPN.004.(1).A; Mengukur Temperatur Pada Titik Sambungan / Titik Hubung Dengan Peralatan Thermovision.

1.8.5. XXX.XXX.000.(2).A; Melaksanakan Ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.

2. Panduan Penilaian 2.1 Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan (mengaju pada

Kriteria Unjuk Kerja) :

17

2.1.1. Pengetahuan : 2.1.1.1. Regulasi Teknik Ketenagalistrikan.

2.1.1.2. Standar Kompetensi Nasional. 2.1.1.3. Standar Latih Kompetensi. 2.1.1.4. Komunikasi Efektif. 2.1.1.5. Metodologi Asesmen.

2.1.2. Keterampilan : 2.1.2.1. Mengoperasikan komputer dengan menggunakan

sistem operasi dan perangkat lunak dan relevan untuk membuat laboran dan asesten.

2.1.2.2. Berkomunikasi dengan pihak asesi atau pihak lain.2.1.2.3. Menjelaskan sistem penilaian. 2.1.2.4. Membuat soal ujian. 2.1.2.5. Mengisi formulir cek list uji praktek. 2.1.2.6. Teknik mengevaluasi hasil uji. 2.1.2.7. Merencanakan untuk melaksanakan asesmen

asesor sesuai prosedur uji. 2.1.2.8. Membuat Laporan Asesmen.

2.2 Ruang Lingkup Pengujian : 2.2.1 Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2 Persyaratan kualifikasi pendidikan formal D3 Teknik. 2.2.3 Pengujian terhadap Asesor Pemeliharaan Capasitor ini

didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis dan praktek lapangan.

2.3 Aspek Penting : Kemampuan yang bersangkutan menyelesaikan pekerjaan, dengan

mengikuti kebijakan Lembaga Sertifikasi Asesor yang diberlakukan dengan hasil kerja yang sesuai dengan standar pelaksanaan asesmen dan memperoleh persetujuan dari pihak yang berwenang (Ketua Lembaga Sertifikasi Asesor) dengan : a. Menunjukkan unjuk kerja yang konsisten pada setiap elemen

kompetensi. b. Memenuhi kriteria unjuk kerja pada setiap elemen kompetensi

dengan menggunakan metode asesmen yang telah ada di Lembaga Sertifikasi Asesor.

c. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari unjuk kerja tersebut.

18

3. Catatan (“Note”) : ……………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………….

19

STANDAR KOMPETENSI ASESOR BIDANG TRANSMISI TENAGA LISTRIK

SUB BIDANG PEMELIHARAAN

Kode Unit : ASS.KTL.TH.22.302.01 Judul Unit : Melaksanakan Asesmen terhadap Asesor

Pemeliharaan Bay Bus Tie. Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan

asesmen Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap Kerja yang terintegrasi dalam melaksanakan suatu tugas di Bidang Ketenagalistrikan secara menyeluruh, sesuai Standar dan batasan yang ditetapkan dalam Standar Kompetensi Asesor Pemeliharaan Bay Bus Tie.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1.1 Unit Kompetensi yang akan digunakan diidentifikasi dan diinformasikan dengan jelas kepada para asesi sesuai dengan Standar Kompetensi.

1.2 Konteks serta tujuan penilaian didiskusikan serta disepakati bersama.

1. Mengidentifikasi dan menjelaskan konteks penilaian.

1.3 Prosedur penilaian dijelaskan sesuai dengan sistem penilaian.

2.1 Sumber daya yang diperlukan untuk asesmen diidentifikasi sesuai spesifikasi tugas/pekerjaan.

2.2 Soal uji tertulis dibuat sesuai dengan level kompetensi.

2.3 Soal uji lisan dibuat sesuai dengan level kompetensi.

2.4 Cek list uji praktek dibuat sesuai level kompetensi.

2.5 Formulir asesmen dipersiapkan. 2.6 Rancangan asesmen ditempat kerja disiapkan

sesuai format standar yang berlaku.

2. Merencanakan dan mempersiapkan pola asesmen.

2.7 Perlengkapan kerja untuk asesmen (data, SOP, Instruksi kerja) diinterprestasikan sesuai dengan unjuk kerja yang diharapkan dalam standar kompetensi.

3.1 Formulir asesmen digunakan. 3.2 Perlengkapan kerja untuk asesmen

digunakan.

3. Melaksanakan asesmen kompetensi secara menyeluruh.

3.3 Tempat uji dipersiapkan sesuai dengan keperluan dan prosedur asesmen.

20

3.4 Bukti uji dikumpulkan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya.

3.5 Bukti uji hasil asesmen dibandingkan dengan standar kompetensi.

4.1 Bukti dievaluasi berdasarkan validitas, otentik, kekinian dan kecukupan.

4.2 Bukti dievaluasi berdasarkan Keterampilan melaksanakan tugas, Keterampilan mengelola sejumlah tugas, Keterampilan menangani masalah, Keterampilan memelihara lingkungan dan kemampuan mengadaptasi pengetahuan.

4. Membuat keputusan penilaian.

4.3 Hasil evaluasi disepakati tim asesor untuk diputuskan. Hasil penilaian dicatat dengan akurat. 5. Mencatat hasil

penilaian 5.15.2 Hasil penilaian dijaga kerahasiannya. 6.1 Umpan balik yang jelas dan membangun

disampaikan kepada peserta asesi dengan menggunakan bahasa dan cara yang tepat.

6.2 Kesenjangan kompetensi yang dimiliki asesi diinformasikan.

6.3

Penjelasan untuk mengulang asesmen terhadap kesenjangan kompetensi diinformasikan kepada peserta asesi.

6. Memberikan umpan balik kepada peserta asesi.

6.4 Peninjauan terhadap mekanisme proses banding diinformasikan kepada peserta asesi.

7.1 Laporan pelaksanaan dan keputusan asesmen dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan.

7.2 Setiap penolakan atas keputusan harus dicatat.

7. Membuat Laporan pelaksanaan dan keputusan asesmen.

7.3 Saran untuk perbaikan aspek dalam proses penilaian diusulkan.

1. Batasan Variabel 1.1 Sistem Penilaian. 1.2 Alat Penilaian. 1.3 Kesesuaian kompetensi calon asesor dengan kompetensi

fungsional dan teknis (Unit Kompetensi). 1.4 Standing Operation Procedure (SOP) dan Intruksi Kerja

Pemeliharaan Bay Bus Tie yang berlaku. 1.5 Log sheet atau report sheet peralatan Pemeliharaan Bay Bus Tie

yang ditetapkan. 1.6 Peralatan dan instrumen Pemeliharaan Bay Bus Tie yang terkait

dengan pelaksanaan asesmen. 1.7 Tempat uji untuk asesmen. 1.8 Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

21

1.8.1. TGI.HWQ.002.(2).A; Memelihara Transformator pengukur

(Current dan Potential Transformator).TMP.HPN.001.(1).A; Mengukur Faktor Dissipasi (Tangen

Delta). TMP.HPN.002.(1).A; Mengukur Tahanan Isolasi Dengan

Menggunakan Megger. TMP.HPN.003.(1).A; Mengukur Tahanan Pentanahan

Peralatan Sistem Tenaga Listrik. TMP.HPN.004.(1).A; Mengukur Temperatur Pada Titik

Sambungan / Titik Hubung Dengan Peralatan Thermovision.

TMP.HPN.005.(1).A; Mengukur Kandungan Gas Terlarut Pada Minyak Isolasi Trafo.

TMP.HPN.006.(1).A; Mengukur Kandungan Zat Kimia Pada Minyak Isolasi.

TGU.HWN.001(1).A; Mengukur Ratio Kumparan (winding) Transformator Daya.

TMP.HPN.017.(1).A; Mengukur Tahanan Murni (Rdc) kumparan trafo.

1.8.2. TGV.HGQ.001.(2).A; Memelihara Peralatan Pemutus Daya

(PMT). TGM.HWZ.001.(1).A; Melaksanakan Pemurnian Gas SF6. TGQ.HRQ.001.(1).A; Menguji Keserempakan Kontak

Pemutus Tenaga (PMT) Pada Peralatan Instalasi Tenaga Listrik Dengan Breaker Analyzer.

TMC.HMC.001.(1).A; Membersihkan Isolator Dalam Kondisi Bertegangan (Hot Line Insulator Washer).

TMI.HPN.001.(1).A; Mengukur Kemurnian Gas SF6. TMI.HPN.002.(1).A; Mengukur Decomposisi Gas SF6. TMP.HPG.001.(1).A; Memelihara Pengawatan Kontrol

(Kontrol Wiring) Peralatan. TMP.HPN.002.(1).A; Mengukur Tahanan Isolasi Dengan

Menggunakan Megger. TMP.HPN.003.(1).A; Mengukur Tahanan Pentanahan

Peralatan Sistem Tenaga Listrik. TMP.HPN.004.(1).A; Mengukur Temperatur Pada Titik

Sambungan / Titik Hubung Dengan Peralatan Thermovision.

TMP.HPN.005.(1).A; Mengukur Kandungan Gas Terlarut Pada Minyak Isolasi Trafo.

TMP.HPN.006.(1).A; Mengukur Kandungan Zat Kimia Pada Minyak Isolasi.

TMP.HPN.007.(1).A; Mengukur Tegangan Tembus Minyak Isolasi.

22

TMP.HPN.009.(1).A; Mengukur dan membandingkan Kemurnian/Kelembaban Gas SF6.

TMP.HPN.017.(1).A; Mengukur Tahanan Murni (Rdc) kumparan trafo.

TGV.HPN.002.(1).A; Memelihara alat peringatan dini (Early warning System/EWS) pada Pemutus Tenaga.

1.8.3. TGM.HGQ.001.(2).A; Memelihara Pemisah (PMS) TMP.HPG.001.(1).A; Memelihara Pengawatan Kontrol

(Kontrol Wiring) Peralatan. TMP.HPN.002.(1).A; Mengukur Tahanan Isolasi Dengan

Menggunakan Megger. TMP.HPN.003.(1).A; Mengukur Tahanan Pentanahan

Peralatan Sistem Tenaga Listrik. TMP.HPN.004.(1).A; Mengukur Temperatur Pada Titik

Sambungan / Titik Hubung Dengan Peralatan Thermovision.

TMP.HPG.001.(1).A; Memelihara Pengawatan Kontrol (Kontrol Wiring) Peralatan.

TMP.HPN.003.(1).A; Mengukur Tahanan Pentanahan Peralatan Sistem Tenaga Listrik.

TMP.HPN.017.(1).A; Mengukur Tahanan Murni (Rdc) kumparan trafo.

1.8.4. TGI.HWQ.001.(2).A; Memelihara Kompartemen GIS ( Gas

Insulated Switchgear). TMP.HPG.001.(1).A; Memelihara Pengawatan Kontrol

(Kontrol Wiring) Peralatan. TMP.HPN.002.(1).A; Mengukur Tahanan Isolasi Dengan

Menggunakan Megger. TMP.HPN.003.(1).A; Mengukur Tahanan Pentanahan

Peralatan Sistem Tenaga Listrik TMP.HPN.004.(1).A; Mengukur Temperatur Pada Titik

Sambungan / Titik Hubung Dengan Peralatan Thermovision.

TMP.HPG.001.(1).A; Memelihara Pengawatan Kontrol (Kontrol Wiring) Peralatan.

TMP.HPN.003.(1).A; Mengukur Tahanan Pentanahan Peralatan Sistem Tenaga Listrik.

TMP.HPN.017.(1).A; Mengukur Tahanan Murni (Rdc) kumparan trafo.

TMP.HPG.001.(1).A; Memelihara Pengawatan Kontrol (Kontrol Wiring) Peralatan.

1.8.5. XXX.XXX.000.(2).A; Melaksanakan Ketentuan mengenai

Keselamatan Ketenagalistrikan.

23

2. Panduan Penilaian 2.1 Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan (mengaju pada

Kriteria Unjuk Kerja) : 2.1.1. Pengetahuan : 2.1.1.1. Regulasi Teknik Ketenagalistrikan.

2.1.1.2. Standar Kompetensi Nasional. 2.1.1.3. Standar Latih Kompetensi. 2.1.1.4. Komunikasi Efektif. 2.1.1.5. Metodologi Asesmen.

2.1.2. Keterampilan : 2.1.2.1. Mengoperasikan komputer dengan menggunakan

sistem operasi dan perangkat lunak dan relevan untuk membuat laboran dan asesten.

2.1.2.2. Berkomunikasi dengan pihak asesi atau pihak lain. 2.1.2.3. Menjelaskan sistem penilaian. 2.1.2.4. Membuat soal ujian. 2.1.2.5. Mengisi formulir cek list uji praktek. 2.1.2.6. Teknik mengevaluasi hasil uji. 2.1.2.7. Merencanakan untuk melaksanakan asesmen

asesor sesuai prosedur uji. 2.1.2.8. Membuat Laporan Asesmen.

2.2 Ruang Lingkup Pengujian : 2.2.1 Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain

secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2 Persyaratan kualifikasi pendidikan formal D3 Teknik. 2.2.3 Pengujian terhadap Asesor Pemeliharaan Bay Bus Tie ini

didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis dan praktek lapangan.

2.3 Aspek Penting : Kemampuan yang bersangkutan menyelesaikan pekerjaan, dengan

mengikuti kebijakan Lembaga Sertifikasi Asesor yang diberlakukan dengan hasil kerja yang sesuai dengan standar pelaksanaan asesmen dan memperoleh persetujuan dari pihak yang berwenang (Ketua Lembaga Sertifikasi Asesor) dengan : a. Menunjukkan unjuk kerja yang konsisten pada setiap elemen

kompetensi. b. Memenuhi kriteria unjuk kerja pada setiap elemen kompetensi

dengan menggunakan metode asesmen yang telah ada di Lembaga Sertifikasi Asesor.

c. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari unjuk kerja tersebut.

24

3. Catatan (“Note”) :

……………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………….

25

STANDAR KOMPETENSI ASESOR BIDANG TRANSMISI TENAGA LISTRIK

SUB BIDANG PEMELIHARAAN

Kode Unit : ASS.KTL.TH.22.303.01 Judul Unit : Melaksanakan Asesmen terhadap Asesor

Pemeliharaan Bay Kopel. Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan

asesmen Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap Kerja yang terintegrasi dalam melaksanakan suatu tugas di Bidang Ketenagalistrikan secara menyeluruh, sesuai Standar dan batasan yang ditetapkan dalam Standar Kompetensi Asesor Pemeliharaan Bay Kopel.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1.1 Unit Kompetensi yang akan digunakan diidentifikasi dan diinformasikan dengan jelas kepada para asesi sesuai dengan Standar Kompetensi.

1.2 Konteks serta tujuan penilaian didiskusikan serta disepakati bersama.

1. Mengidentifikasi dan menjelaskan konteks penilaian.

1.3 Prosedur penilaian dijelaskan sesuai dengan sistem penilaian.

2.1 Sumber daya yang diperlukan untuk asesmen diidentifikasi sesuai spesifikasi tugas/pekerjaan.

2.2 Soal uji tertulis dibuat sesuai dengan level kompetensi.

2.3 Soal uji lisan dibuat sesuai dengan level kompetensi.

2.4 Cek list uji praktek dibuat sesuai level kompetensi.

2.5 Formulir asesmen dipersiapkan. 2.6 Rancangan asesmen ditempat kerja disiapkan

sesuai format standar yang berlaku.

2. Merencanakan dan mempersiapkan pola asesmen.

2.7 Perlengkapan kerja untuk asesmen (data, SOP, Instruksi kerja) diinterprestasikan sesuai dengan unjuk kerja yang diharapkan dalam standar kompetensi.

3.1 Formulir asesmen digunakan. 3.2 Perlengkapan kerja untuk asesmen

digunakan.

3. Melaksanakan asesmen kompetensi secara menyeluruh.

3.3 Tempat uji dipersiapkan sesuai dengan keperluan dan prosedur asesmen.

26

3.4 Bukti uji dikumpulkan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya.

3.5 Bukti uji hasil asesmen dibandingkan dengan standar kompetensi.

4.1 Bukti dievaluasi berdasarkan validitas, otentik, kekinian dan kecukupan.

4.2 Bukti dievaluasi berdasarkan Keterampilan melaksanakan tugas, Keterampilan mengelola sejumlah tugas, Keterampilan menangani masalah, Keterampilan memelihara lingkungan dan kemampuan mengadaptasi pengetahuan.

4. Membuat keputusan penilaian.

4.3 Hasil evaluasi disepakati tim asesor untuk diputuskan. Hasil penilaian dicatat dengan akurat. 5. Mencatat hasil

penilaian. 5.15.2 Hasil penilaian dijaga kerahasiannya. 6.1 Umpan balik yang jelas dan membangun

disampaikan kepada peserta asesi dengan menggunakan bahasa dan cara yang tepat.

6.2 Kesenjangan kompetensi yang dimiliki asesi diinformasikan.

6.3

Penjelasan untuk mengulang asesmen terhadap kesenjangan kompetensi diinformasikan kepada peserta asesi.

6. Memberikan umpan balik kepada peserta asesi.

6.4 Peninjauan terhadap mekanisme proses banding diinformasikan kepada peserta asesi.

7.1 Laporan pelaksanaan dan keputusan asesmen dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan.

7.2 Setiap penolakan atas keputusan harus dicatat.

7. Membuat Laporan pelaksanaan dan keputusan asesmen.

7.3 Saran untuk perbaikan aspek dalam proses penilaian diusulkan.

1. Batasan Variabel 1.1 Sistem Penilaian. 1.2 Alat Penilaian. 1.3 Kesesuaian kompetensi calon asesor dengan kompetensi

fungsional dan teknis (Unit Kompetensi). 1.4 Standing Operation Procedure (SOP) dan Intruksi Kerja

Pemeliharaan Bay Kopel yang berlaku. 1.5 Log sheet atau report sheet peralatan Pemeliharaan Bay Kopel yang

ditetapkan. 1.6 Peralatan dan instrumen Pemeliharaan Bay Kopel yang terkait

dengan pelaksanaan asesmen. 1.7 Tempat uji untuk asesmen.

27

1.8 Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya : 1.8.1. TGI.HWQ.002.(2).A; Memelihara Transformator pengukur

(Current dan Potential Transformator).TMP.HPN.001.(1).A; Mengukur Faktor Dissipasi (Tangen

Delta). TMP.HPN.002.(1).A; Mengukur Tahanan Isolasi Dengan

Menggunakan Megger. TMP.HPN.003.(1).A; Mengukur Tahanan Pentanahan

Peralatan Sistem Tenaga Listrik. TMP.HPN.004.(1).A; Mengukur Temperatur Pada Titik

Sambungan / Titik Hubung Dengan Peralatan Thermovision.

TMP.HPN.005.(1).A; Mengukur Kandungan Gas Terlarut Pada Minyak Isolasi Trafo.

TMP.HPN.006.(1).A; Mengukur Kandungan Zat Kimia Pada Minyak Isolasi.

TGU.HWN.001(1).A; Mengukur Ratio Kumparan (winding) Transformator Daya.

TMP.HPN.017.(1).A; Mengukur Tahanan Murni (Rdc) kumparan trafo.

1.8.2. TGV.HGQ.001.(2).A; Memelihara Peralatan Pemutus Daya

(PMT). TGM.HWZ.001.(1).A; Melaksanakan Pemurnian Gas SF6. TGQ.HRQ.001.(1).A; Menguji Keserempakan Kontak

Pemutus Tenaga (PMT) Pada Peralatan Instalasi Tenaga Listrik Dengan Breaker Analyzer.

TMC.HMC.001.(1).A; Membersihkan Isolator Dalam Kondisi Bertegangan (Hot Line Insulator Washer).

TMI.HPN.001.(1).A; Mengukur Kemurnian Gas SF6. TMI.HPN.002.(1).A; Mengukur Decomposisi Gas SF6. TMP.HPG.001.(1).A; Memelihara Pengawatan Kontrol

(Kontrol Wiring) Peralatan. TMP.HPN.002.(1).A; Mengukur Tahanan Isolasi Dengan

Menggunakan Megger. TMP.HPN.003.(1).A; Mengukur Tahanan Pentanahan

Peralatan Sistem Tenaga Listrik. TMP.HPN.004.(1).A; Mengukur Temperatur Pada Titik

Sambungan / Titik Hubung Dengan Peralatan Thermovision.

TMP.HPN.005.(1).A; Mengukur Kandungan Gas Terlarut Pada Minyak Isolasi Trafo.

TMP.HPN.006.(1).A; Mengukur Kandungan Zat Kimia Pada Minyak Isolasi.

TMP.HPN.007.(1).A; Mengukur Tegangan Tembus Minyak Isolasi.

28

TMP.HPN.009.(1).A; Mengukur dan membandingkan

Kemurnian/Kelembaban Gas SF6. TMP.HPN.017.(1).A; Mengukur Tahanan Murni (Rdc)

kumparan trafo. TGV.HPN.002.(1).A; Memelihara alat peringatan dini (Early

warning System/EWS) pada Pemutus Tenaga.

1.8.3. TGM.HGQ.001.(2).A; Memelihara Pemisah (PMS) TMP.HPG.001.(1).A; Memelihara Pengawatan Kontrol

(Kontrol Wiring) Peralatan. TMP.HPN.002.(1).A; Mengukur Tahanan Isolasi Dengan

Menggunakan Megger. TMP.HPN.003.(1).A; Mengukur Tahanan Pentanahan

Peralatan Sistem Tenaga Listrik. TMP.HPN.004.(1).A; Mengukur Temperatur Pada Titik

Sambungan / Titik Hubung Dengan Peralatan Thermovision.

TMP.HPG.001.(1).A; Memelihara Pengawatan Kontrol (Kontrol Wiring) Peralatan.

TMP.HPN.003.(1).A; Mengukur Tahanan Pentanahan Peralatan Sistem Tenaga Listrik.

TMP.HPN.017.(1).A; Mengukur Tahanan Murni (Rdc) kumparan trafo.

1.8.4. TGI.HWQ.001.(2).A; Memelihara Kompartemen GIS ( Gas

Insulated Switchgear). TGM.HWZ.001.(1).A; Melaksanakan Pemurnian Gas SF6. TMI.HPN.001.(1).A; Mengukur Kemurnian Gas SF6. TMI.HPN.002.(1).A; Mengukur Decomposisi Gas SF6. TMP.HPN.010. (1).A; Mengukur Pelepasan Muatan Parcial

Peralatan (Partial Discharge Test) TMP.HPN.011. (1).A; Mengungkur partial discharge dan

partikel bebas (aia). TMP.HPN.018.(1).A; Mengukur partial discharge pada

instalasi GIS dengan spektrum gelombang VHF dan UHF

TMP.HPN.003.(1).A; Mengukur Tahanan Pentanahan Peralatan Sistem Tenaga Listrik.

TMP.HPN.017.(1).A; Mengukur TAHANAN MURNI (Rdc) kumparan trafo.

1.8.5. XXX.XXX.000.(2).A; Melaksanakan Ketentuan mengenai

Keselamatan Ketenagalistrikan.

29

2. Panduan Penilaian 2.1 Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan (mengaju pada

Kriteria Unjuk Kerja) : 2.1.1. Pengetahuan : 2.1.1.1. Regulasi Teknik Ketenagalistrikan.

2.1.1.2. Standar Kompetensi Nasional. 2.1.1.3. Standar Latih Kompetensi. 2.1.1.4. Komunikasi Efektif. 2.1.1.5. Metodologi Asesmen.

2.1.2. Keterampilan : 2.1.2.1. Mengoperasikan komputer dengan menggunakan

sistem operasi dan perangkat lunak dan relevan untuk membuat laboran dan asesten.

2.1.2.2. Berkomunikasi dengan pihak asesi atau pihak lain. 2.1.2.3. Menjelaskan sistem penilaian. 2.1.2.4. Membuat soal ujian. 2.1.2.5. Mengisi formulir cek list uji praktek. 2.1.2.6. Teknik mengevaluasi hasil uji. 2.1.2.7. Merencanakan untuk melaksanakan asesmen

asesor sesuai prosedur uji. 2.1.2.8. Membuat Laporan Asesmen.

2.2 Ruang Lingkup Pengujian : 2.2.1 Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain

secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2 Persyaratan kualifikasi pendidikan formal D3 Teknik. 2.2.3 Pengujian terhadap Asesor Pemeliharaan Bay Kopel ini

didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis dan praktek lapangan.

2.3 Aspek Penting : Kemampuan yang bersangkutan menyelesaikan pekerjaan, dengan

mengikuti kebijakan Lembaga Sertifikasi Asesor yang diberlakukan dengan hasil kerja yang sesuai dengan standar pelaksanaan asesmen dan memperoleh persetujuan dari pihak yang berwenang (Ketua Lembaga Sertifikasi Asesor) dengan : a. Menunjukkan unjuk kerja yang konsisten pada setiap elemen

kompetensi. b. Memenuhi kriteria unjuk kerja pada setiap elemen kompetensi

dengan menggunakan metode asesmen yang telah ada di Lembaga Sertifikasi Asesor.

c. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari unjuk kerja tersebut.

30

3. Catatan (“Note”) :

……………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………….

31

STANDAR KOMPETENSI ASESOR BIDANG TRANSMISI TENAGA LISTRIK

SUB BIDANG PEMELIHARAAN

Kode Unit : ASS.KTL.TH.22.304.01 Judul Unit : Melaksanakan Asesmen terhadap Asesor

Pemeliharaan Bay Kubikel 20 KV. Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan

asesmen Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap Kerja yang terintegrasi dalam melaksanakan suatu tugas di Bidang Ketenagalistrikan secara menyeluruh, sesuai Standar dan batasan yang ditetapkan dalam Standar Kompetensi Asesor Pemeliharaan Bay Kubikel 20 KV.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1.1 Unit Kompetensi yang akan digunakan diidentifikasi dan diinformasikan dengan jelas kepada para asesi sesuai dengan Standar Kompetensi.

1.2 Konteks serta tujuan penilaian didiskusikan serta disepakati bersama.

1. Mengidentifikasi dan menjelaskan konteks penilaian.

1.3 Prosedur penilaian dijelaskan sesuai dengan sistem penilaian.

2.1 Sumber daya yang diperlukan untuk asesmen diidentifikasi sesuai spesifikasi tugas/pekerjaan.

2.2 Soal uji tertulis dibuat sesuai dengan level kompetensi.

2.3 Soal uji lisan dibuat sesuai dengan level kompetensi.

2.4 Cek list uji praktek dibuat sesuai level kompetensi.

2.5 Formulir asesmen dipersiapkan. 2.6 Rancangan asesmen ditempat kerja disiapkan

sesuai format standar yang berlaku.

2. Merencanakan dan mempersiapkan pola asesmen.

2.7 Perlengkapan kerja untuk asesmen (data, SOP, Instruksi kerja) diinterprestasikan sesuai dengan unjuk kerja yang diharapkan dalam standar kompetensi.

3.1 Formulir asesmen digunakan. 3.2 Perlengkapan kerja untuk asesmen

digunakan.

3. Melaksanakan asesmen kompetensi secara menyeluruh.

3.3 Tempat uji dipersiapkan sesuai dengan keperluan dan prosedur asesmen.

32

3.4 Bukti uji dikumpulkan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya.

3.5 Bukti uji hasil asesmen dibandingkan dengan standar kompetensi.

4.1 Bukti dievaluasi berdasarkan validitas, otentik, kekinian dan kecukupan.

4.2 Bukti dievaluasi berdasarkan Keterampilan melaksanakan tugas, Keterampilan mengelola sejumlah tugas, Keterampilan menangani masalah, Keterampilan memelihara lingkungan dan kemampuan mengadaptasi pengetahuan.

4. Membuat keputusan penilaian.

4.3 Hasil evaluasi disepakati tim asesor untuk diputuskan. Hasil penilaian dicatat dengan akurat. 5. Mencatat hasil

penilaian. 5.15.2 Hasil penilaian dijaga kerahasiannya. 6.1 Umpan balik yang jelas dan membangun

disampaikan kepada peserta asesi dengan menggunakan bahasa dan cara yang tepat.

6.2 Kesenjangan kompetensi yang dimiliki asesi diinformasikan.

6.3

Penjelasan untuk mengulang asesmen terhadap kesenjangan kompetensi diinformasikan kepada peserta asesi.

6. Memberikan umpan balik kepada peserta asesi.

6.4 Peninjauan terhadap mekanisme proses banding diinformasikan kepada peserta asesi.

7.1 Laporan pelaksanaan dan keputusan asesmen dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan.

7.2 Setiap penolakan atas keputusan harus dicatat.

7. Membuat Laporan pelaksanaan dan keputusan asesmen.

7.3 Saran untuk perbaikan aspek dalam proses penilaian diusulkan.

1. Batasan Variabel 1.1 Sistem Penilaian. 1.2 Alat Penilaian. 1.3 Kesesuaian kompetensi calon asesor dengan kompetensi

fungsional dan teknis (Unit Kompetensi). 1.4 Standing Operation Procedure (SOP) dan Intruksi Kerja

Pemeliharaan Bay Kubikel 20 KV yang berlaku. 1.5 Log sheet atau report sheet peralatan Pemeliharaan Bay Kubikel 20

KV yang ditetapkan. 1.6 Peralatan dan instrumen Pemeliharaan Bay Kubikel 20 KV yang

terkait dengan pelaksanaan asesmen. 1.7 Tempat uji untuk asesmen. 1.8 Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

33

1.8.1. TGI.HWQ.002.(2).A; Memelihara Transformator pengukur

(Current dan Potential Transformator).TMP.HPN.001.(1).A; Mengukur Faktor Dissipasi (Tangen

Delta). TMP.HPN.002.(1).A; Mengukur Tahanan Isolasi Dengan

Menggunakan Megger. TMP.HPN.003.(1).A; Mengukur Tahanan Pentanahan

Peralatan Sistem Tenaga Listrik. TMP.HPN.004.(1).A; Mengukur Temperatur Pada Titik

Sambungan / Titik Hubung Dengan Peralatan Thermovision.

TMP.HPN.005.(1).A; Mengukur Kandungan Gas Terlarut Pada Minyak Isolasi Trafo.

TMP.HPN.006.(1).A; Mengukur Kandungan Zat Kimia Pada Minyak Isolasi.

TGU.HWN.001(1).A; Mengukur Ratio Kumparan (winding) Transformator Daya.

TMP.HPN.017.(1).A; Mengukur Tahanan Murni (Rdc) kumparan trafo.

1.8.2. TGV.HGQ.001.(2).A; Memelihara Peralatan Pemutus Daya

(PMT). TGM.HWZ.001.(1).A; Melaksanakan Pemurnian Gas SF6. TGQ.HRQ.001.(1).A; Menguji Keserempakan Kontak

Pemutus Tenaga (PMT) Pada Peralatan Instalasi Tenaga Listrik Dengan Breaker Analyzer.

TMI.HPN.001.(1).A; Mengukur Kemurnian Gas SF6. TMI.HPN.002.(1).A; Mengukur Decomposisi Gas SF6. TMP.HPG.001.(1).A; Memelihara Pengawatan Kontrol

(Kontrol Wiring) Peralatan. TMP.HPN.002.(1).A; Mengukur Tahanan Isolasi Dengan

Menggunakan Megger. TMP.HPN.003.(1).A; Mengukur Tahanan Pentanahan

Peralatan Sistem Tenaga Listrik. TMP.HPN.004.(1).A; Mengukur Temperatur Pada Titik

Sambungan / Titik Hubung Dengan Peralatan Thermovision.

TMP.HPN.005.(1).A; Mengukur Kandungan Gas Terlarut Pada Minyak Isolasi Trafo.

TMP.HPN.006.(1).A; Mengukur Kandungan Zat Kimia Pada Minyak Isolasi.

TMP.HPN.007.(1).A; Mengukur Tegangan Tembus Minyak Isolasi.

TMP.HPN.009.(1).A; Mengukur dan membandingkan Kemurnian/Kelembaban Gas SF6.

TMP.HPN.017.(1).A; Mengukur Tahanan Murni (Rdc) kumparan trafo.

34

1.8.3. TGM.HGQ.001.(2).A; Memelihara Pemisah (PMS) TMP.HPG.001.(1).A; Memelihara Pengawatan Kontrol

(Kontrol Wiring) Peralatan. TMP.HPN.002.(1).A; Mengukur Tahanan Isolasi Dengan

Menggunakan Megger. TMP.HPN.003.(1).A; Mengukur Tahanan Pentanahan

Peralatan Sistem Tenaga Listrik. TMP.HPN.004.(1).A; Mengukur Temperatur Pada Titik

Sambungan / Titik Hubung Dengan Peralatan Thermovision.

TMP.HPG.001.(1).A; Memelihara Pengawatan Kontrol (Kontrol Wiring) Peralatan.

TMP.HPN.003.(1).A; Mengukur Tahanan Pentanahan Peralatan Sistem Tenaga Listrik.

TMP.HPN.017.(1).A; Mengukur Tahanan Murni (Rdc) kumparan trafo.

1.8.4. XXX.XXX.000.(2).A; Melaksanakan Ketentuan mengenai

Keselamatan Ketenagalistrikan.

2. Panduan Penilaian 2.1 Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan (mengaju pada

Kriteria Unjuk Kerja) : 2.1.1. Pengetahuan : 2.1.1.1. Regulasi Teknik Ketenagalistrikan.

2.1.1.2. Standar Kompetensi Nasional. 2.1.1.3. Standar Latih Kompetensi. 2.1.1.4. Komunikasi Efektif. 2.1.1.5. Metodologi Asesmen.

2.1.2. Keterampilan : 2.1.2.1. Mengoperasikan komputer dengan menggunakan

sistem operasi dan perangkat lunak dan relevan untuk membuat laboran dan asesten.

2.1.2.2. Berkomunikasi dengan pihak asesi atau pihak lain. 2.1.2.3. Menjelaskan sistem penilaian. 2.1.2.4. Membuat soal ujian. 2.1.2.5. Mengisi formulir cek list uji praktek. 2.1.2.6. Teknik mengevaluasi hasil uji. 2.1.2.7. Merencanakan untuk melaksanakan asesmen

asesor sesuai prosedur uji. 2.1.2.8. Membuat Laporan Asesmen.

2.2 Ruang Lingkup Pengujian : 2.2.1 Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain

35

secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2 Persyaratan kualifikasi pendidikan formal D3 Teknik. 2.2.3 Pengujian terhadap Asesor Pemeliharaan Bay Kubikel 20 KV

ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis dan praktek lapangan.

2.3 Aspek Penting : Kemampuan yang bersangkutan menyelesaikan pekerjaan, dengan

mengikuti kebijakan Lembaga Sertifikasi Asesor yang diberlakukan dengan hasil kerja yang sesuai dengan standar pelaksanaan asesmen dan memperoleh persetujuan dari pihak yang berwenang (Ketua Lembaga Sertifikasi Asesor) dengan : a. Menunjukkan unjuk kerja yang konsisten pada setiap elemen

kompetensi. b. Memenuhi kriteria unjuk kerja pada setiap elemen kompetensi

dengan menggunakan metode asesmen yang telah ada di Lembaga Sertifikasi Asesor.

c. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari unjuk kerja tersebut.

3. Catatan (“Note”) :

……………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………….

36

STANDAR KOMPETENSI ASESOR BIDANG TRANSMISI TENAGA LISTRIK

SUB BIDANG PEMELIHARAAN

Kode Unit : ASS.KTL.TH.22.305.01 Judul Unit : Melaksanakan Asesmen terhadap Asesor

Pemeliharaan Bay Saluran / Penghantar. Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan

asesmen Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap Kerja yang terintegrasi dalam melaksanakan suatu tugas di Bidang Ketenagalistrikan secara menyeluruh, sesuai Standar dan batasan yang ditetapkan dalam Standar Kompetensi Asesor Pemeliharaan Bay Saluran / Penghantar.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1.1 Unit Kompetensi yang akan digunakan diidentifikasi dan diinformasikan dengan jelas kepada para asesi sesuai dengan Standar Kompetensi.

1.2 Konteks serta tujuan penilaian didiskusikan serta disepakati bersama.

1. Mengidentifikasi dan menjelaskan konteks penilaian.

1.3 Prosedur penilaian dijelaskan sesuai dengan sistem penilaian.

2.1 Sumber daya yang diperlukan untuk asesmen diidentifikasi sesuai spesifikasi tugas/pekerjaan.

2.2 Soal uji tertulis dibuat sesuai dengan level kompetensi.

2.3 Soal uji lisan dibuat sesuai dengan level kompetensi.

2.4 Cek list uji praktek dibuat sesuai level kompetensi.

2.5 Formulir asesmen dipersiapkan. 2.6 Rancangan asesmen ditempat kerja disiapkan

sesuai format standar yang berlaku.

2. Merencanakan dan mempersiapkan pola asesmen.

2.7 Perlengkapan kerja untuk asesmen (data, SOP, Instruksi kerja) diinterprestasikan sesuai dengan unjuk kerja yang diharapkan dalam standar kompetensi.

3.1 Formulir asesmen digunakan. 3.2 Perlengkapan kerja untuk asesmen

digunakan.

3. Melaksanakan asesmen kompetensi secara menyeluruh.

3.3 Tempat uji dipersiapkan sesuai dengan keperluan dan prosedur asesmen.

37

3.4 Bukti uji dikumpulkan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya.

3.5 Bukti uji hasil asesmen dibandingkan dengan standar kompetensi.

4.1 Bukti dievaluasi berdasarkan validitas, otentik, kekinian dan kecukupan

4.2 Bukti dievaluasi berdasarkan Keterampilan melaksanakan tugas, Keterampilan mengelola sejumlah tugas, Keterampilan menangani masalah,Keterampilan memelihara lingkungan dan kemampuan mengadaptasi pengetahuan.

4. Membuat keputusan penilaian.

4.3 Hasil evaluasi disepakati tim asesor untuk diputuskan. Hasil penilaian dicatat dengan akurat. 5. Mencatat hasil

penilaian. 5.15.2 Hasil penilaian dijaga kerahasiannya. 6.1 Umpan balik yang jelas dan membangun

disampaikan kepada peserta asesi dengan menggunakan bahasa dan cara yang tepat.

6.2 Kesenjangan kompetensi yang dimiliki asesi diinformasikan.

6.3

Penjelasan untuk mengulang asesmen terhadap kesenjangan kompetensi diinformasikan kepada peserta asesi.

6. Memberikan umpan balik kepada peserta asesi.

6.4 Peninjauan terhadap mekanisme proses banding diinformasikan kepada peserta asesi.

7.1 Laporan pelaksanaan dan keputusan asesmen dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan.

7.2 Setiap penolakan atas keputusan harus dicatat.

7. Membuat Laporan pelaksanaan dan keputusan asesmen.

7.3 Saran untuk perbaikan aspek dalam proses penilaian diusulkan.

1. Batasan Variabel 1.1 Sistem Penilaian. 1.2 Alat Penilaian. 1.3 Kesesuaian kompetensi calon asesor dengan kompetensi

fungsional dan teknis (Unit Kompetensi). 1.4 Standing Operation Procedure (SOP) dan Intruksi Kerja

Pemeliharaan Bay Saluran / Penghantar yang berlaku. 1.5 Log sheet atau report sheet peralatan Pemeliharaan Bay Saluran /

Penghantar yang ditetapkan. 1.6 Peralatan dan instrumen Pemeliharaan Bay Saluran / Penghantar

yang terkait dengan pelaksanaan asesmen.

38

1.7 Tempat uji untuk asesmen. 1.8 Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya : 1.8.1. TGI.HWQ.002.(2).A; Memelihara Transformator pengukur

(Current dan Potential Transformator).TMP.HPN.001.(1).A; Mengukur Faktor Dissipasi (Tangen

Delta). TMP.HPN.002.(1).A; Mengukur Tahanan Isolasi Dengan

Menggunakan Megger. TMP.HPN.003.(1).A; Mengukur Tahanan Pentanahan

Peralatan Sistem Tenaga Listrik. TMP.HPN.004.(1).A; Mengukur Temperatur Pada Titik

Sambungan / Titik Hubung Dengan Peralatan Thermovision.

TMP.HPN.005.(1).A; Mengukur Kandungan Gas Terlarut Pada Minyak Isolasi Trafo.

TMP.HPN.006.(1).A; Mengukur Kandungan Zat Kimia Pada Minyak Isolasi.

TGU.HWN.001(1).A; Mengukur Ratio Kumparan (winding) Transformator Daya.

TMP.HPN.017.(1).A; Mengukur Tahanan Murni (Rdc) kumparan trafo.

1.8.2. TGV.HGQ.001.(2).A; Memelihara Peralatan Pemutus Daya

(PMT). TGM.HWZ.001.(1).A; Melaksanakan Pemurnian Gas SF6. TGQ.HRQ.001.(1).A; Menguji Keserempakan Kontak

Pemutus Tenaga (PMT) Pada Peralatan Instalasi Tenaga Listrik Dengan Breaker Analyzer.

TMC.HMC.001.(1).A; Membersihkan Isolator Dalam Kondisi Bertegangan (Hot Line Insulator Washer)

TMI.HPN.001.(1).A; Mengukur Kemurnian Gas SF6. TMI.HPN.002.(1).A; Mengukur Decomposisi Gas SF6. TMP.HPG.001.(1).A; Memelihara Pengawatan Kontrol

(Kontrol Wiring) Peralatan. TMP.HPN.002.(1).A; Mengukur Tahanan Isolasi Dengan

Menggunakan Megger. TMP.HPN.003.(1).A; Mengukur Tahanan Pentanahan

Peralatan Sistem Tenaga Listrik. TMP.HPN.004.(1).A; Mengukur Temperatur Pada Titik

Sambungan / Titik Hubung Dengan Peralatan Thermovision.

TMP.HPN.005.(1).A; Mengukur Kandungan Gas Terlarut Pada Minyak Isolasi Trafo.

TMP.HPN.006.(1).A; Mengukur Kandungan Zat Kimia Pada Minyak Isolasi.

TMP.HPN.007.(1).A; Mengukur Tegangan Tembus Minyak

39

Isolasi. TMP.HPN.009.(1).A; Mengukur dan membandingkan

Kemurnian/Kelembaban Gas SF6. TMP.HPN.017.(1).A; Mengukur Tahanan Murni (Rdc)

kumparan trafo. TGV.HPN.002.(1).A; Memelihara alat peringatan dini (Early

warning System/EWS) pada Pemutus Tenaga

1.8.3. TGM.HGQ.001.(2).A; Memelihara Pemisah (PMS) TMP.HPG.001.(1).A; Memelihara Pengawatan Kontrol

(Kontrol Wiring) Peralatan. TMP.HPN.002.(1).A; Mengukur Tahanan Isolasi Dengan

Menggunakan Megger. TMP.HPN.003.(1).A; Mengukur Tahanan Pentanahan

Peralatan Sistem Tenaga Listrik. TMP.HPN.004.(1).A; Mengukur Temperatur Pada Titik

Sambungan / Titik Hubung Dengan Peralatan Thermovision.

TMP.HPG.001.(1).A; Memelihara Pengawatan Kontrol (Kontrol Wiring) Peralatan.

TMP.HPN.003.(1).A; Mengukur Tahanan Pentanahan Peralatan Sistem Tenaga Listrik.

TMP.HPN.017.(1).A; Mengukur Tahanan Murni (Rdc) kumparan trafo.

1.8.4. TGI.HWQ.001.(2).A; Memelihara Kompartemen GIS (Gas

Insulated Switchgear). TGM.HWZ.001.(1).A; Melaksanakan Pemurnian Gas SF6. TMI.HPN.001.(1).A; Mengukur Kemurnian Gas SF6. TMI.HPN.002.(1).A; Mengukur Decomposisi Gas SF6. TMP.HPN.010. (1).A; Mengukur Pelepasan Muatan Parcial

Peralatan (Partial Discharge Test) TMP.HPN.011. (1).A; Mengukur partial discharge dan

partikel bebas (aia). TMP.HPN.018.(1).A; Mengukur partial discharge pada

instalasi GIS dengan spektrum gelombang VHF dan UHF.

TMP.HPN.003.(1).A; Mengukur Tahanan Pentanahan Peralatan Sistem Tenaga Listrik.

TMP.HPN.017.(1).A Mengukur Tahanan Murni (Rdc) kumparan trafo.

1.8.5. XXX.XXX.000.(2).A; Melaksanakan Ketentuan mengenai

Keselamatan Ketenagalistrikan.

40

2. Panduan Penilaian 2.1 Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan (mengaju pada

Kriteria Unjuk Kerja) : 2.1.1. Pengetahuan : 2.1.1.1. Regulasi Teknik Ketenagalistrikan.

2.1.1.2. Standar Kompetensi Nasional. 2.1.1.3. Standar Latih Kompetensi. 2.1.1.4. Komunikasi Efektif. 2.1.1.5. Metodologi Asesmen.

2.1.2. Keterampilan : 2.1.2.1. Mengoperasikan komputer dengan menggunakan

sistem operasi dan perangkat lunak dan relevan untuk membuat laboran dan asesten.

2.1.2.2. Berkomunikasi dengan pihak asesi atau pihak lain. 2.1.2.3. Menjelaskan sistem penilaian. 2.1.2.4. Membuat soal ujian. 2.1.2.5. Mengisi formulir cek list uji praktek. 2.1.2.6. Teknik mengevaluasi hasil uji. 2.1.2.7. Merencanakan untuk melaksanakan asesmen

asesor sesuai prosedur uji. 2.1.2.8. Membuat Laporan Asesmen.

2.2 Ruang Lingkup Pengujian : 2.2.1 Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2 Persyaratan kualifikasi pendidikan formal D3 Teknik. 2.2.3 Pengujian terhadap Asesor Pemeliharaan Bay

Saluran/Penghantar ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis dan praktek lapangan.

2.3 Aspek Penting : Kemampuan yang bersangkutan menyelesaikan pekerjaan, dengan

mengikuti kebijakan Lembaga Sertifikasi Asesor yang diberlakukan dengan hasil kerja yang sesuai dengan standar pelaksanaan asesmen dan memperoleh persetujuan dari pihak yang berwenang (Ketua Lembaga Sertifikasi Asesor) dengan : a. Menunjukkan unjuk kerja yang konsisten pada setiap elemen

kompetensi. b. Memenuhi kriteria unjuk kerja pada setiap elemen kompetensi

dengan menggunakan metode asesmen yang telah ada di Lembaga Sertifikasi Asesor.

c. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari unjuk kerja tersebut.

41

3. Catatan (“Note”) :

……………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………….

42

STANDAR KOMPETENSI ASESOR BIDANG TRANSMISI TENAGA LISTRIK

SUB BIDANG PEMELIHARAAN

Kode Unit : ASS.KTL.TH.22.306.01 Judul Unit : Melaksanakan Asesmen terhadap Asesor

Pemeliharaan Bay Transformator. Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan

asesmen Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap Kerja yang terintegrasi dalam melaksanakan suatu tugas di Bidang Ketenagalistrikan secara menyeluruh, sesuai Standar dan batasan yang ditetapkan dalam Standar Kompetensi Asesor Pemeliharaan Bay Transformator.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1.1 Unit Kompetensi yang akan digunakan diidentifikasi dan diinformasikan dengan jelas kepada para asesi sesuai dengan Standar Kompetensi.

1.2 Konteks serta tujuan penilaian didiskusikan serta disepakati bersama.

1. Mengidentifikasi dan menjelaskan konteks penilaian.

1.3 Prosedur penilaian dijelaskan sesuai dengan sistem penilaian.

2.1 Sumber daya yang diperlukan untuk asesmen diidentifikasi sesuai spesifikasi tugas/pekerjaan.

2.2 Soal uji tertulis dibuat sesuai dengan level kompetensi.

2.3 Soal uji lisan dibuat sesuai dengan level kompetensi.

2.4 Cek list uji praktek dibuat sesuai level kompetensi.

2.5 Formulir asesmen dipersiapkan. 2.6 Rancangan asesmen ditempat kerja disiapkan

sesuai format standar yang berlaku.

2. Merencanakan dan mempersiapkan pola asesmen.

2.7 Perlengkapan kerja untuk asesmen (data, SOP, Instruksi kerja) diinterprestasikan sesuai dengan unjuk kerja yang diharapkan dalam standar kompetensi.

3.1 Formulir asesmen digunakan. 3.2 Perlengkapan kerja untuk asesmen

digunakan.

3. Melaksanakan asesmen kompetensi secara menyeluruh.

3.3 Tempat uji dipersiapkan sesuai dengan keperluan dan prosedur asesmen.

43

3.4 Bukti uji dikumpulkan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya.

3.5 Bukti uji hasil asesmen dibandingkan dengan standar kompetensi.

4.1 Bukti dievaluasi berdasarkan validitas, otentik, kekinian dan kecukupan.

4.2 Bukti dievaluasi berdasarkan Keterampilan melaksanakan tugas, Keterampilan mengelola sejumlah tugas, Keterampilan menangani masalah, Keterampilan memelihara lingkungan dan kemampuan mengadaptasi pengetahuan.

4. Membuat keputusan penilaian.

4.3 Hasil evaluasi disepakati tim asesor untuk diputuskan. Hasil penilaian dicatat dengan akurat. 5. Mencatat hasil

penilaian. 5.15.2 Hasil penilaian dijaga kerahasiannya. 6.1 Umpan balik yang jelas dan membangun

disampaikan kepada peserta asesi dengan menggunakan bahasa dan cara yang tepat.

6.2 Kesenjangan kompetensi yang dimiliki asesi diinformasikan.

6.3

Penjelasan untuk mengulang asesmen terhadap kesenjangan kompetensi diinformasikan kepada peserta asesi.

6. Memberikan umpan balik kepada peserta asesi.

6.4 Peninjauan terhadap mekanisme proses banding diinformasikan kepada peserta asesi.

7.1 Laporan pelaksanaan dan keputusan asesmen dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan.

7.2 Setiap penolakan atas keputusan harus dicatat.

7. Membuat Laporan pelaksanaan dan keputusan asesmen.

7.3 Saran untuk perbaikan aspek dalam proses penilaian diusulkan.

1. Batasan Variabel 1.1 Sistem Penilaian. 1.2 Alat Penilaian. 1.3 Kesesuaian kompetensi calon asesor dengan kompetensi

fungsional dan teknis (Unit Kompetensi). 1.4 Standing Operation Procedure (SOP) dan Intruksi Kerja

Pemeliharaan Bay Transformator yang berlaku. 1.5 Log sheet atau report sheet peralatan Pemeliharaan Bay

Transformator yang ditetapkan. 1.6 Peralatan dan instrumen Pemeliharaan Bay Transformator yang

terkait dengan pelaksanaan asesmen. 1.7 Tempat uji untuk asesmen. 1.8 Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

44

1.8.1. TGI.HWQ.002.(2).A; Memelihara Transformator pengukur

(Current dan Potential Transformator).TMP.HPN.001.(1).A; Mengukur Faktor Dissipasi (Tangen

Delta). TMP.HPN.002.(1).A; Mengukur Tahanan Isolasi Dengan

Menggunakan Megger. TMP.HPN.003.(1).A; Mengukur Tahanan Pentanahan

Peralatan Sistem Tenaga Listrik. TMP.HPN.004.(1).A; Mengukur Temperatur Pada Titik

Sambungan / Titik Hubung Dengan Peralatan Thermovision.

TMP.HPN.005.(1).A; Mengukur Kandungan Gas Terlarut Pada Minyak Isolasi Trafo.

TMP.HPN.006.(1).A; Mengukur Kandungan Zat Kimia Pada Minyak Isolasi.

TGU.HWN.001(1).A; Mengukur Ratio Kumparan (winding) Transformator Daya.

TMP.HPN.017.(1).A; Mengukur Tahanan Murni (Rdc) kumparan trafo.

1.8.2. TGV.HGQ.001.(2).A; Memelihara Peralatan Pemutus Daya

(PMT). TGM.HWZ.001.(1).A; Melaksanakan Pemurnian Gas SF6. TGQ.HRQ.001.(1).A; Menguji Keserempakan Kontak

Pemutus Tenaga (PMT) Pada Peralatan Instalasi Tenaga Listrik Dengan Breaker Analyzer.

TMC.HMC.001.(1).A; Membersihkan Isolator Dalam Kondisi Bertegangan (Hot Line Insulator Washer)

TMI.HPN.001.(1).A; Mengukur Kemurnian Gas SF6. TMI.HPN.002.(1).A; Mengukur Decomposisi Gas SF6. TMP.HPG.001.(1).A; Memelihara Pengawatan Kontrol

(Kontrol Wiring) Peralatan. TMP.HPN.002.(1).A; Mengukur Tahanan Isolasi Dengan

Menggunakan Megger. TMP.HPN.003.(1).A; Mengukur Tahanan Pentanahan

Peralatan Sistem Tenaga Listrik. TMP.HPN.004.(1).A; Mengukur Temperatur Pada Titik

Sambungan / Titik Hubung Dengan Peralatan Thermovision.

TMP.HPN.005.(1).A; Mengukur Kandungan Gas Terlarut Pada Minyak Isolasi Trafo.

TMP.HPN.006.(1).A; Mengukur Kandungan Zat Kimia Pada Minyak Isolasi.

TMP.HPN.007.(1).A; Mengukur Tegangan Tembus Minyak Isolasi.

TMP.HPN.009.(1).A; Mengukur dan membandingkan

45

Kemurnian/Kelembaban Gas SF6. TMP.HPN.017.(1).A; Mengukur Tahanan Murni (Rdc)

kumparan trafo. TGV.HPN.002.(1).A; Memelihara alat peringatan dini (Early

warning System/EWS) pada Pemutus Tenaga

1.8.3. TGM.HGQ.001.(2).A; Memelihara Pemisah (PMS) TMP.HPG.001.(1).A; Memelihara Pengawatan Kontrol

(Kontrol Wiring) Peralatan. TMP.HPN.002.(1).A; Mengukur Tahanan Isolasi Dengan

Menggunakan Megger. TMP.HPN.003.(1).A; Mengukur Tahanan Pentanahan

Peralatan Sistem Tenaga Listrik. TMP.HPN.004.(1).A; Mengukur Temperatur Pada Titik

Sambungan / Titik Hubung Dengan Peralatan Thermovision.

TMP.HPG.001.(1).A; Memelihara Pengawatan Kontrol (Kontrol Wiring) Peralatan.

TMP.HPN.003.(1).A; Mengukur Tahanan Pentanahan Peralatan Sistem Tenaga Listrik.

TMP.HPN.017.(1).A; Mengukur Tahanan Murni (Rdc) kumparan trafo.

1.8.4. TGI.HWQ.001.(2).A; Memelihara Kompartemen GIS (Gas

Insulated Switchgear). TGM.HWZ.001.(1).A; Melaksanakan Pemurnian Gas SF6. TGQ.HRQ.001.(1).A; Menguji Keserempakan Kontak

Pemutus Tenaga (PMT) Pada Peralatan Instalasi Tenaga Listrik Dengan Breaker Analyzer.

TMC.HMC.001.(1).A; Membersihkan Isolator Dalam Kondisi Bertegangan (Hot Line Insulator Washer).

TMI.HPN.001.(1).A; Mengukur Kemurnian Gas SF6. TMI.HPN.002.(1).A; Mengukur Decomposisi Gas SF6. TMP.HPG.001.(1).A; Memelihara Pengawatan Kontrol

(Kontrol Wiring) Peralatan TMP.HPN.002.(1).A; Mengukur Tahanan Isolasi Dengan

Menggunakan Megger. TMP.HPN.003.(1).A; Mengukur Tahanan Pentanahan

Peralatan Sistem Tenaga Listrik. TMP.HPN.004.(1).A; Mengukur Temperatur Pada Titik

Sambungan / Titik Hubung Dengan Peralatan Thermovision.

TMP.HPN.005.(1).A; Mengukur Kandungan Gas Terlarut Pada Minyak Isolasi Trafo.

TMP.HPN.006.(1).A; Mengukur Kandungan Zat Kimia Pada Minyak Isolasi.

46

TMP.HPN.007.(1).A; Mengukur Tegangan Tembus Minyak Isolasi.

TMP.HPN.009.(1).A; Mengukur Dan Membandingakn Kemurnian/Kelembaban Gas SF6.

TMP.HPN.017.(1).A; Mengukur Tahanan Murni (Rdc) kumparan trafo.

TGV.HPN.002.(1).A; Memelihara alat peringatan dini (Early warning System/EWS) pada Pemutus Tenaga.

1.8.5. TGX.HWX.001.(2).A; Memelihara Sistim Pengaman / Internal

Proteksi Transformator. TGX.HWX.001.(1).A; Memelihara dan Menguji Relai Bucholtz

Pengaman Internal Transformator Daya.

TGX.HWX.002.(1).A; Memelihara dan Menguji Relai Jansen Pengaman Internal Transformator Daya.

TGX.HWX.003.(1).A; Memelihara dan Menguji Relai Sudden Pressure Pengaman Internal Transformator Daya.

TGX.HWX.004.(1).A; Memelihara dan Menguji Relai Temperatur Transformator Daya.

1.8.6. TGI.HWQ.001.(2).A; Memelihara Kompartemen GIS (Gas

Insulated Switchgear). TGM.HWZ.001.(1).A; Melaksanakan Pemurnian Gas SF6. TMI.HPN.001.(1).A; Mengukur Kemurnian Gas SF6. TMI.HPN.002.(1).A; Mengukur Decomposisi Gas SF6. TMP.HPN.010. (1).A; Mengukur Pelepasan Muatan Parcial

Peralatan (Partial Discharge Test). TMP.HPN.011. (1).A; Mengukur partial discharge dan

partikel bebas (aia). TMP.HPN.018.(1).A; Mengukur partial discharge pada

instalasi GIS dengan spektrum gelombang VHF dan UHF.

TMP.HPN.003.(1).A; Mengukur Tahanan Pentanahan Peralatan Sistem Tenaga Listrik.

TMP.HPN.017.(1).A; Mengukur Tahanan Murni (Rdc) kumparan trafo.

1.8.7. XXX.XXX.000.(2).A; Memelihara minyak isolasi.

TMP.HPN.005.(1).A; Mengukur Kandungan Gas Terlarut Pada Minyak Isolasi Trafo.

TMP.HPN.006.(1).A; Mengukur Kandungan zat Kimia Pada Minyak Isolasi.

TMP.HPN.007. (1).A; Mengukur Tegangan Tembus Minyak Isolasi.

TMP.HPN.014 (1).A; Mengukur Color Number.

47

TMP.HPN.015 (1).A; Mengukur Gaya Permukaan Minyak Isolasi (Interfacial Test).

TGM.HWJ.002.(1).A; Melaksanakan penyaringan Minyak Isolasi Transformator (Off Line).

1.8.8. XXX.XXX.000.(2).A; Melaksanakan Ketentuan mengenai

Keselamatan Ketenagalistrikan. 2. Panduan Penilaian 2.1 Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan (mengaju pada

Kriteria Unjuk Kerja) : 2.1.1. Pengetahuan : 2.1.1.1. Regulasi Teknik Ketenagalistrikan.

2.1.1.2. Standar Kompetensi Nasional. 2.1.1.3. Standar Latih Kompetensi. 2.1.1.4. Komunikasi Efektif. 2.1.1.5. Metodologi Asesmen.

2.1.2. Keterampilan : 2.1.2.1. Mengoperasikan komputer dengan menggunakan

sistem operasi dan perangkat lunak dan relevan untuk membuat laboran dan asesten.

2.1.2.2. Berkomunikasi dengan pihak asesi atau pihak lain. 2.1.2.3. Menjelaskan sistem penilaian. 2.1.2.4. Membuat soal ujian. 2.1.2.5. Mengisi formulir cek list uji praktek. 2.1.2.6. Teknik mengevaluasi hasil uji. 2.1.2.7. Merencanakan untuk melaksanakan asesmen

asesor sesuai prosedur uji. 2.1.2.8. Membuat Laporan Asesmen.

2.2 Ruang Lingkup Pengujian : 2.2.1 Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2 Persyaratan kualifikasi pendidikan formal D3 Teknik. 2.2.3 Pengujian terhadap Asesor Pemeliharaan Bay Transformator

ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis dan praktek lapangan.

2.3 Aspek Penting : Kemampuan yang bersangkutan menyelesaikan pekerjaan, dengan

mengikuti kebijakan Lembaga Sertifikasi Asesor yang diberlakukan dengan hasil kerja yang sesuai dengan standar pelaksanaan asesmen dan memperoleh persetujuan dari pihak yang berwenang (Ketua Lembaga Sertifikasi Asesor) dengan :

48

a. Menunjukkan unjuk kerja yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.

b. Memenuhi kriteria unjuk kerja pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan metode asesmen yang telah ada di Lembaga Sertifikasi Asesor.

c. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari unjuk kerja tersebut.

3. Catatan (“Note”) :

……………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………….

49

STANDAR KOMPETENSI ASESOR BIDANG TRANSMISI TENAGA LISTRIK

SUB BIDANG PEMELIHARAAN

Kode Unit : ASS.KTL.TH.22.307.01 Judul Unit : Melaksanakan Asesmen terhadap Asesor

Pemeliharaan Bus Bar. Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan

asesmen Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap Kerja yang terintegrasi dalam melaksanakan suatu tugas di Bidang Ketenagalistrikan secara menyeluruh, sesuai Standar dan batasan yang ditetapkan dalam Standar Kompetensi Asesor Pemeliharaan Bus Bar.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1.1 Unit Kompetensi yang akan digunakan diidentifikasi dan diinformasikan dengan jelas kepada para asesi sesuai dengan Standar Kompetensi.

1.2 Konteks serta tujuan penilaian didiskusikan serta disepakati bersama.

1. Mengidentifikasi dan menjelaskan konteks penilaian.

1.3 Prosedur penilaian dijelaskan sesuai dengan sistem penilaian.

2.1 Sumber daya yang diperlukan untuk asesmen diidentifikasi sesuai spesifikasi tugas/pekerjaan.

2.2 Soal uji tertulis dibuat sesuai dengan level kompetensi.

2.3 Soal uji lisan dibuat sesuai dengan level kompetensi.

2.4 Cek list uji praktek dibuat sesuai level kompetensi.

2.5 Formulir asesmen dipersiapkan. 2.6 Rancangan asesmen ditempat kerja disiapkan

sesuai format standar yang berlaku.

2. Merencanakan dan mempersiapkan pola asesmen.

2.7 Perlengkapan kerja untuk asesmen (data, SOP, Instruksi kerja) diinterprestasikan sesuai dengan unjuk kerja yang diharapkan dalam standar kompetensi.

3.1 Formulir asesmen digunakan. 3.2 Perlengkapan kerja untuk asesmen

digunakan.

3. Melaksanakan asesmen kompetensi secara menyeluruh.

3.3 Tempat uji dipersiapkan sesuai dengan keperluan dan prosedur asesmen.

50

3.4 Bukti uji dikumpulkan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya.

3.5 Bukti uji hasil asesmen dibandingkan dengan standar kompetensi.

4.1 Bukti dievaluasi berdasarkan validitas, otentik, kekinian dan kecukupan.

4.2 Bukti dievaluasi berdasarkan Keterampilan melaksanakan tugas, Keterampilan mengelola sejumlah tugas, Keterampilan menangani masalah, Keterampilan memelihara lingkungan dan kemampuan mengadaptasi pengetahuan.

4. Membuat keputusan penilaian.

4.3 Hasil evaluasi disepakati tim asesor untuk diputuskan. Hasil penilaian dicatat dengan akurat. 5. Mencatat hasil

penilaian. 5.15.2 Hasil penilaian dijaga kerahasiannya. 6.1 Umpan balik yang jelas dan membangun

disampaikan kepada peserta asesi dengan menggunakan bahasa dan cara yang tepat.

6.2 Kesenjangan kompetensi yang dimiliki asesi diinformasikan.

6.3

Penjelasan untuk mengulang asesmen terhadap kesenjangan kompetensi diinformasikan kepada peserta asesi.

6. Memberikan umpan balik kepada peserta asesi.

6.4 Peninjauan terhadap mekanisme proses banding diinformasikan kepada peserta asesi.

7.1 Laporan pelaksanaan dan keputusan asesmen dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan.

7.2 Setiap penolakan atas keputusan harus dicatat.

7. Membuat Laporan pelaksanaan dan keputusan asesmen.

7.3 Saran untuk perbaikan aspek dalam proses penilaian diusulkan.

1. Batasan Variabel 1.1 Sistem Penilaian. 1.2 Alat Penilaian. 1.3 Kesesuaian kompetensi calon asesor dengan kompetensi

fungsional dan teknis (Unit Kompetensi). 1.4 Standing Operation Procedure (SOP) dan Intruksi Kerja

Pemeliharaan Bus Bar yang berlaku. 1.5 Log sheet atau report sheet peralatan Pemeliharaan Bus Bar yang

ditetapkan. 1.6 Peralatan dan instrumen Pemeliharaan Bus Bar yang terkait dengan

pelaksanaan asesmen. 1.7 Tempat uji untuk asesmen. 1.8 Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

51

1.8.1. TGI.HWQ.002.(2).A; Memelihara Transformator pengukur

(Current dan Potential Transformator).TMP.HPN.001.(1).A; Mengukur Faktor Dissipasi (Tangen

Delta). TMP.HPN.002.(1).A; Mengukur Tahanan Isolasi Dengan

Menggunakan Megger. TMP.HPN.003.(1).A; Mengukur Tahanan Pentanahan

Peralatan Sistem Tenaga Listrik. TMP.HPN.004.(1).A; Mengukur Temperatur Pada Titik

Sambungan / Titik Hubung Dengan Peralatan Thermovision.

TMP.HPN.005.(1).A; Mengukur Kandungan Gas Terlarut Pada Minyak Isolasi Trafo.

TMP.HPN.006.(1).A; Mengukur Kandungan Zat Kimia Pada Minyak Isolasi.

TGU.HWN.001(1).A; Mengukur Ratio Kumparan (winding) Transformator Daya.

TMP.HPN.017.(1).A; Mengukur Tahanan Murni (Rdc) kumparan trafo.

1.8.2. TGV.HGQ.001.(2).A; Memelihara Peralatan Pemutus Daya

(PMT). TGM.HWZ.001.(1).A; Melaksanakan Pemurnian Gas SF6. TGQ.HRQ.001.(1).A; Menguji Keserempakan Kontak

Pemutus Tenaga (PMT) Pada Peralatan Instalasi Tenaga Listrik Dengan Breaker Analyzer.

TMC.HMC.001.(1).A; Membersihkan Isolator Dalam Kondisi Bertegangan (Hot Line Insulator Washer)

TMI.HPN.001.(1).A; Mengukur Kemurnian Gas SF6. TMI.HPN.002.(1).A; Mengukur Decomposisi Gas SF6. TMP.HPG.001.(1).A; Memelihara Pengawatan Kontrol

(Kontrol Wiring) Peralatan. TMP.HPN.002.(1).A; Mengukur Tahanan Isolasi Dengan

Menggunakan Megger. TMP.HPN.003.(1).A; Mengukur Tahanan Pentanahan

Peralatan Sistem Tenaga Listrik. TMP.HPN.004.(1).A; Mengukur Temperatur Pada Titik

Sambungan / Titik Hubung Dengan Peralatan Thermovision.

TMP.HPN.005.(1).A; Mengukur Kandungan Gas Terlarut Pada Minyak Isolasi Trafo.

TMP.HPN.006.(1).A; Mengukur Kandungan Zat Kimia Pada Minyak Isolasi.

TMP.HPN.007.(1).A; Mengukur Tegangan Tembus Minyak Isolasi.

TMP.HPN.009.(1).A; Mengukur dan membandingkan

52

Kemurnian/Kelembaban Gas SF6. TMP.HPN.017.(1).A; Mengukur Tahanan Murni (Rdc)

kumparan trafo. TGV.HPN.002.(1).A; Memelihara alat peringatan dini (Early

warning System/EWS) pada Pemutus Tenaga

1.8.3. TGM.HGQ.001.(2).A; Memelihara Pemisah (PMS) TMP.HPG.001.(1).A; Memelihara Pengawatan Kontrol

(Kontrol Wiring) Peralatan. TMP.HPN.002.(1).A; Mengukur Tahanan Isolasi Dengan

Menggunakan Megger. TMP.HPN.003.(1).A; Mengukur Tahanan Pentanahan

Peralatan Sistem Tenaga Listrik. TMP.HPN.004.(1).A; Mengukur Temperatur Pada Titik

Sambungan / Titik Hubung Dengan Peralatan Thermovision.

TMP.HPG.001.(1).A; Memelihara Pengawatan Kontrol (Kontrol Wiring) Peralatan.

TMP.HPN.003.(1).A; Mengukur Tahanan Pentanahan Peralatan Sistem Tenaga Listrik.

TMP.HPN.017.(1).A; Mengukur Tahanan Murni (Rdc) kumparan trafo.

1.8.4. TGI.HWQ.001.(2).A; Memelihara Kompartemen GIS (Gas

Insulated Switchgear). TGM.HWZ.001.(1).A; Melaksanakan Pemurnian Gas SF6. TMI.HPN.001.(1).A; Mengukur Kemurnian Gas SF6. TMI.HPN.002.(1).A; Mengukur Decomposisi Gas SF6. TMP.HPN.010. (1).A; Mengukur Pelepasan Muatan Parcial

Peralatan (Partial Discharge Test). TMP.HPN.011. (1).A; Mengukur partial discharge dan

partikel bebas (aia). TMP.HPN.018.(1).A; Mengukur partial discharge pada

instalasi GIS dengan spektrum gelombang VHF dan UHF.

TMP.HPN.003.(1).A; Mengukur Tahanan Pentanahan Peralatan Sistem Tenaga Listrik.

TMP.HPN.017.(1).A; Mengukur Tahanan Murni (Rdc) kumparan trafo.

1.8.5. XXX.XXX.000.(2).A; Melaksanakan Ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.

2. Panduan Penilaian 2.1 Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan (mengaju pada

53

Kriteria Unjuk Kerja) : 2.1.1. Pengetahuan : 2.1.1.1. Regulasi Teknik Ketenagalistrikan.

2.1.1.2. Standar Kompetensi Nasional. 2.1.1.3. Standar Latih Kompetensi. 2.1.1.4. Komunikasi Efektif. 2.1.1.5. Metodologi Asesmen.

2.1.2. Keterampilan : 2.1.2.1. Mengoperasikan komputer dengan menggunakan

sistem operasi dan perangkat lunak dan relevan untuk membuat laboran dan asesten.

2.1.2.2. Berkomunikasi dengan pihak asesi atau pihak lain. 2.1.2.3. Menjelaskan sistem penilaian. 2.1.2.4. Membuat soal ujian. 2.1.2.5. Mengisi formulir cek list uji praktek. 2.1.2.6. Teknik mengevaluasi hasil uji. 2.1.2.7. Merencanakan untuk melaksanakan asesmen

asesor sesuai prosedur uji. 2.1.2.8. Membuat Laporan Asesmen.

2.2 Ruang Lingkup Pengujian : 2.2.1 Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2 Persyaratan kualifikasi pendidikan formal D3 Teknik. 2.2.3 Pengujian terhadap Asesor Pemeliharaan Bus Bar ini

didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis dan praktek lapangan.

2.3 Aspek Penting : Kemampuan yang bersangkutan menyelesaikan pekerjaan, dengan

mengikuti kebijakan Lembaga Sertifikasi Asesor yang diberlakukan dengan hasil kerja yang sesuai dengan standar pelaksanaan asesmen dan memperoleh persetujuan dari pihak yang berwenang (Ketua Lembaga Sertifikasi Asesor) dengan : a. Menunjukkan unjuk kerja yang konsisten pada setiap elemen

kompetensi. b. Memenuhi kriteria unjuk kerja pada setiap elemen kompetensi

dengan menggunakan metode asesmen yang telah ada di Lembaga Sertifikasi Asesor.

c. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari unjuk kerja tersebut.

54

3. Catatan (“Note”) : ……………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………….

55

STANDAR KOMPETENSI ASESOR BIDANG TRANSMISI TENAGA LISTRIK

SUB BIDANG PEMELIHARAAN

Kode Unit : ASS.KTL.TH.22.308.01 Judul Unit : Melaksanakan Asesmen terhadap Asesor

Pemeliharaan Switch Gear. Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan

asesmen Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap Kerja yang terintegrasi dalam melaksanakan suatu tugas di Bidang Ketenagalistrikan secara menyeluruh, sesuai Standar dan batasan yang ditetapkan dalam Standar Kompetensi Asesor Pemeliharaan Switch Gear.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1.1 Unit Kompetensi yang akan digunakan diidentifikasi dan diinformasikan dengan jelas kepada para asesi sesuai dengan Standar Kompetensi.

1.2 Konteks serta tujuan penilaian didiskusikan serta disepakati bersama.

1. Mengidentifikasi dan menjelaskan konteks penilaian.

1.3 Prosedur penilaian dijelaskan sesuai dengan sistem penilaian.

2.1 Sumber daya yang diperlukan untuk asesmen diidentifikasi sesuai spesifikasi tugas/pekerjaan.

2.2 Soal uji tertulis dibuat sesuai dengan level kompetensi.

2.3 Soal uji lisan dibuat sesuai dengan level kompetensi.

2.4 Cek list uji praktek dibuat sesuai level kompetensi.

2.5 Formulir asesmen dipersiapkan. 2.6 Rancangan asesmen ditempat kerja disiapkan

sesuai format standar yang berlaku.

2. Merencanakan dan mempersiapkan pola asesmen.

2.7 Perlengkapan kerja untuk asesmen (data, SOP, Instruksi kerja) diinterprestasikan sesuai dengan unjuk kerja yang diharapkan dalam standar kompetensi.

3.1 Formulir asesmen digunakan. 3.2 Perlengkapan kerja untuk asesmen

digunakan.

3. Melaksanakan asesmen kompetensi secara menyeluruh.

3.3 Tempat uji dipersiapkan sesuai dengan keperluan dan prosedur asesmen.

56

3.4 Bukti uji dikumpulkan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya.

3.5 Bukti uji hasil asesmen dibandingkan dengan standar kompetensi.

4.1 Bukti dievaluasi berdasarkan validitas, otentik, kekinian dan kecukupan.

4.2 Bukti dievaluasi berdasarkan Keterampilan melaksanakan tugas, Keterampilan mengelola sejumlah tugas, Keterampilan menangani masalah, Keterampilan memelihara lingkungan dan kemampuan mengadaptasi pengetahuan.

4. Membuat keputusan penilaian.

4.3 Hasil evaluasi disepakati tim asesor untuk diputuskan. Hasil penilaian dicatat dengan akurat. 5. Mencatat hasil

penilaian. 5.15.2 Hasil penilaian dijaga kerahasiannya. 6.1 Umpan balik yang jelas dan membangun

disampaikan kepada peserta asesi dengan menggunakan bahasa dan cara yang tepat.

6.2 Kesenjangan kompetensi yang dimiliki asesi diinformasikan.

6.3

Penjelasan untuk mengulang asesmen terhadap kesenjangan kompetensi diinformasikan kepada peserta asesi.

6. Memberikan umpan balik kepada peserta asesi.

6.4 Peninjauan terhadap mekanisme proses banding diinformasikan kepada peserta asesi.

7.1 Laporan pelaksanaan dan keputusan asesmen dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan.

7.2 Setiap penolakan atas keputusan harus dicatat.

7. Membuat Laporan pelaksanaan dan keputusan asesmen.

7.3 Saran untuk perbaikan aspek dalam proses penilaian diusulkan.

1. Batasan Variabel 1.1 Sistem Penilaian. 1.2 Alat Penilaian. 1.3 Kesesuaian kompetensi calon asesor dengan kompetensi

fungsional dan teknis (Unit Kompetensi). 1.4 Standing Operation Procedure (SOP) dan Intruksi Kerja

Pemeliharaan Switch Gear yang berlaku. 1.5 Log sheet atau report sheet peralatan Pemeliharaan Switch Gear

yang ditetapkan. 1.6 Peralatan dan instrumen Pemeliharaan Switch Gear yang terkait

dengan pelaksanaan asesmen. 1.7 Tempat uji untuk asesmen. 1.8 Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

57

1.8.1. TGI.HWQ.002.(2).A; Memelihara Transformator pengukur

(Current dan Potential Transformator).TMI.HPN.001.(1).A; Mengukur Kemurnian Gas SF6. TMI.HPN.002.(1).A; Mengukur Decomposisi Gas SF6. TMP.HPN.011.(1).A; Mengukur partial discharge dan

partikel bebas (aia). TMP.HPN.012.(1).A; Mengukur frequensi respond analyser

(fra) TMP.HPN.018.(1).A; Mengukur partial discharge pada

instalasi GIS dengan spektrum gelombang VHF dan UHF.

1.8.2. TGV.HGQ.001.(2).A; Memelihara Peralatan Pemutus Daya

(PMT). TMI.HPN.001.(1).A; Mengukur Kemurnian Gas SF6. TMI.HPN.002.(1).A; Mengukur Decomposisi Gas SF6. TMP.HPN.011.(1).A; Mengukur partial discharge dan

partikel bebas (aia). TMP.HPN.012.(1).A; Mengukur frequensi respond analyser

(fra) TMP.HPN.018.(1).A; Mengukur partial discharge pada

instalasi GIS dengan spektrum gelombang VHF dan UHF.

1.8.3. TGM.HGQ.001.(2).A; Memelihara Pemisah (PMS) TMC.HMC.001.(1).A; Membersihkan Isolator Dalam Kondisi

Bertegangan (Hot Line Insulator Washer)

TMP.HPG.001.(1).A; Memelihara Pengawatan Kontrol (Kontrol Wiring) Peralatan.

TMP.HPN.002.(1).A; Mengukur Tahanan Isolasi Dengan Menggunakan Megger.

TMP.HPN.003.(1).A; Mengukur Tahanan Pentanahan Peralatan Sistem Tenaga Listrik.

TMP.HPN.004.(1).A; Mengukur Temperatur Pada Titik Sambungan / Titik Hubung Dengan Peralatan Thermovision.

TMP.HPN.009.(1).A; Mengukur Dan Membandingakn Kemurnian/Kelembaban Gas SF6

TMI.HPN.001.(1).A; Mengukur Kemurnian Gas SF6. TMI.HPN.002.(1).A; Mengukur Decomposisi Gas SF6. TMP.HPN.011.(1).A; Mengukur partial discharge dan

partikel bebas (aia). TMP.HPN.012.(1).A; Mengukur frequensi respond analyser

(fra) TMP.HPN.018.(1).A; Mengukur partial discharge pada

instalasi GIS dengan spektrum

58

gelombang VHF dan UHF.

1.8.4. TGI.HWQ.002.(2).A; Memelihara Transformator Pengukur (Current & Potential Transformator)

TMP.HPN.001.(1).A; Mengukur Faktor Dissipasi (Tangen Delta).

TMP.HPN.002.(1).A; Mengukur Tahanan Isolasi Dengan Menggunakan Megger.

TMP.HPN.003.(1).A; Mengukur Tahanan Pentanahan Peralatan Sistem Tenaga Listrik.

TMP.HPN.004.(1).A; Mengukur Temperatur Pada Titik Sambungan / Titik Hubung Dengan Peralatan Thermovision.

TMP.HPN.005.(1).A; Mengukur Kandungan Gas Terlarut Pada Minyak Isolasi Trafo.

TMP.HPN.006.(1).A; Mengukur Kandungan Zat Kimia Pada Minyak Isolasi.

TGU.HWN.001(1).A; Mengukur Ratio Kumparan (winding) Transformator Daya.

1.8.5. XXX.XXX.000.(2).A; Melaksanakan Ketentuan mengenai

Keselamatan Ketenagalistrikan. 2. Panduan Penilaian 2.1 Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan (mengaju pada

Kriteria Unjuk Kerja) : 2.1.1. Pengetahuan : 2.1.1.1. Regulasi Teknik Ketenagalistrikan.

2.1.1.2. Standar Kompetensi Nasional. 2.1.1.3. Standar Latih Kompetensi. 2.1.1.4. Komunikasi Efektif. 2.1.1.5. Metodologi Asesmen.

2.1.2. Keterampilan : 2.1.2.1. Mengoperasikan komputer dengan menggunakan

sistem operasi dan perangkat lunak dan relevan untuk membuat laboran dan asesten.

2.1.2.2. Berkomunikasi dengan pihak asesi atau pihak lain. 2.1.2.3. Menjelaskan sistem penilaian. 2.1.2.4. Membuat soal ujian. 2.1.2.5. Mengisi formulir cek list uji praktek. 2.1.2.6. Teknik mengevaluasi hasil uji. 2.1.2.7. Merencanakan untuk melaksanakan asesmen

asesor sesuai prosedur uji. 2.1.2.8. Membuat Laporan Asesmen.

59

2.2 Ruang Lingkup Pengujian : 2.2.1 Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2 Persyaratan kualifikasi pendidikan formal D3 Teknik. 2.2.3 Pengujian terhadap Asesor Pemeliharaan Switch Gear ini

didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis dan praktek lapangan.

2.3 Aspek Penting : Kemampuan yang bersangkutan menyelesaikan pekerjaan, dengan

mengikuti kebijakan Lembaga Sertifikasi Asesor yang diberlakukan dengan hasil kerja yang sesuai dengan standar pelaksanaan asesmen dan memperoleh persetujuan dari pihak yang berwenang (Ketua Lembaga Sertifikasi Asesor) dengan : a. Menunjukkan unjuk kerja yang konsisten pada setiap elemen

kompetensi. b. Memenuhi kriteria unjuk kerja pada setiap elemen kompetensi

dengan menggunakan metode asesmen yang telah ada di Lembaga Sertifikasi Asesor.

c. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari unjuk kerja tersebut.

3. Catatan (“Note”) :

……………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………….

60

STANDAR KOMPETENSI ASESOR BIDANG TRANSMISI TENAGA LISTRIK

SUB BIDANG PEMELIHARAAN

Kode Unit : ASS.KTL.TH.22.309.01 Judul Unit : Melaksanakan Asesmen terhadap Asesor

Pemeliharaan Transformator Daya. Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan

asesmen Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap Kerja yang terintegrasi dalam melaksanakan suatu tugas di Bidang Ketenagalistrikan secara menyeluruh, sesuai Standar dan batasan yang ditetapkan dalam Standar Kompetensi Asesor Pemeliharaan Transformator Daya.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1.1 Unit Kompetensi yang akan digunakan diidentifikasi dan diinformasikan dengan jelas kepada para asesi sesuai dengan Standar Kompetensi.

1.2 Konteks serta tujuan penilaian didiskusikan serta disepakati bersama.

1. Mengidentifikasi dan menjelaskan konteks penilaian.

1.3 Prosedur penilaian dijelaskan sesuai dengan sistem penilaian.

2.1 Sumber daya yang diperlukan untuk asesmen diidentifikasi sesuai spesifikasi tugas/pekerjaan.

2.2 Soal uji tertulis dibuat sesuai dengan level kompetens.i

2.3 Soal uji lisan dibuat sesuai dengan level kompetensi.

2.4 Cek list uji praktek dibuat sesuai level kompetensi.

2.5 Formulir asesmen dipersiapkan. 2.6 Rancangan asesmen ditempat kerja disiapkan

sesuai format standar yang berlaku.

2. Merencanakan dan mempersiapkan pola asesmen.

2.7 Perlengkapan kerja untuk asesmen (data, SOP, Instruksi kerja) diinterprestasikan sesuai dengan unjuk kerja yang diharapkan dalam standar kompetensi.

3.1 Formulir asesmen digunakan. 3.2 Perlengkapan kerja untuk asesmen

digunakan.

3. Melaksanakan asesmen kompetensi secara menyeluruh.

3.3 Tempat uji dipersiapkan sesuai dengan keperluan dan prosedur asesmen.

61

3.4 Bukti uji dikumpulkan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya.

3.5 Bukti uji hasil asesmen dibandingkan dengan standar kompetensi.

4.1 Bukti dievaluasi berdasarkan validitas, otentik, kekinian dan kecukupan.

4.2 Bukti dievaluasi berdasarkan Keterampilan melaksanakan tugas, Keterampilan mengelola sejumlah tugas, Keterampilan menangani masalah, Keterampilan memelihara lingkungan dan kemampuan mengadaptasi pengetahuan.

4. Membuat keputusan penilaian.

4.3 Hasil evaluasi disepakati tim asesor untuk diputuskan. Hasil penilaian dicatat dengan akurat. 5. Mencatat hasil

penilaian. 5.15.2 Hasil penilaian dijaga kerahasiannya. 6.1 Umpan balik yang jelas dan membangun

disampaikan kepada peserta asesi dengan menggunakan bahasa dan cara yang tepat.

6.2 Kesenjangan kompetensi yang dimiliki asesi diinformasikan.

6.3

Penjelasan untuk mengulang asesmen terhadap kesenjangan kompetensi diinformasikan kepada peserta asesi.

6. Memberikan umpan balik kepada peserta asesi.

6.4 Peninjauan terhadap mekanisme proses banding diinformasikan kepada peserta asesi.

7.1 Laporan pelaksanaan dan keputusan asesmen dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan.

7.2 Setiap penolakan atas keputusan harus dicatat.

7. Membuat Laporan pelaksanaan dan keputusan asesmen.

7.3 Saran untuk perbaikan aspek dalam proses penilaian diusulkan.

1. Batasan Variabel 1.1 Sistem Penilaian. 1.2 Alat Penilaian. 1.3 Kesesuaian kompetensi calon asesor dengan kompetensi

fungsional dan teknis (Unit Kompetensi). 1.4 Standing Operation Procedure (SOP) dan Intruksi Kerja

Pemeliharaan Transformator Daya yang berlaku. 1.5 Log sheet atau report sheet peralatan Pemeliharaan Transformator

Daya yang ditetapkan. 1.6 Peralatan dan instrumen Pemeliharaan Transformator Daya yang

terkait dengan pelaksanaan asesmen. 1.7 Tempat uji untuk asesmen. 1.8 Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

62

1.8.1. TGM.HWQ.008.(2).A; Memelihara Transformator

TGC.HPC.001.(1).A; Memelihara Peralatan Pengaman Kebakaran Transformator Daya (Fire Protection).

TGC.HWC.001.(1).A; Memeihara Pengubah Sadapan (On

Line Tap Changer/OLTC) Transformator Daya.

TGM.HWJ.001.(1).A; Melaksanakan Penyaringan Minyak Isolasi Transformator (On Line).

TGM.HWJ.002.(1).A; Melaksanakan Penyaringan Minyak Isolasi Transformator (Off Line).

TGQ.HPN.001(1).A; Memelihara Neutral Grounding

Resistor (NGR) dari Transformator. TGU.HWN.001.(1).A; Mengukur Ratio Kumparan (Winding)

Transformator Daya. TGV.HPN.001(1).A; Induce Test pada Transformator

Tenaga. TMP.HPG.001.(1).A; Memelihara Pengawatan Control

(Kontrol Wiring) Peralatan. TMP.HPN.001.(1).A; Mengukur Faktor Disipasi (Tangen

Delta). TMP.HPN.002.(1).A; Mengukur Tahanan Isolasi Dengan

Menggunakan Megger. TMP.HPN.003.(1).A; Mengukur Tahanan Pentanahan

Peralatan Sistem Tenaga Listrik. TMP.HPN.004.(1).A; Mengukur Temperatur Pada Titik

Sambungan / Titik Hubung Dengan Peralatan Thermovision.

TMP.HPN.008.(1).A; Menguji Peralatan Dengan Tegangan Tinggi Arus Bolak Balik (AC-HV Test).

TMP.HPN.010.(1).A; Mengukur Pelepasan Muatan Parcial Peralatan (Partial Discharge Test).

TMP.HPN.012(1).A; Mengukur Frequensi Respon dengan FR Analyser.

1.8.2. TGX.HWX.001.(2).A; Memelihara Sistem Pengaman /

Internal Proteksi Transformator. TGX.HWX.001.(1).A; Memelihara Dan Menguji Relai

Bucholtz Pengaman Internal Transformator Daya.

TGX.HWX.002.(1).A; Memelihara Dan Menguji Relai Jansen Pengaman Internal Transformator Daya.

TGX.HWX.003.(1).A; Memelhara Dan Menguji Relai Sudden Pressure Pengaman Internal Transformator Daya.

63

TGX.HWX.004.(1).A; Memelihara Dan Menguji Relai.

Temperatur Transformator Daya.

1.8.3. XXX.XXX.000.(2).A; Memelihara Minyak Isolasi TMP.HPN.005.(1).A; Mengukur Kandungan Gas Terlarut

Pada Minyak Isolasi Trafo. TMP.HPN.006.(1).A; Mengukur Kandungan Zat Kimia

Pada Minyak Isolasi. TMP.HPN.007.(1).A; Mengukur Tegangan Tembus Minyak

Isolasi. TMP.HPN.014.(1).A; Mengukur Tingkat Warna Minyak

Isolasi (Color Number). TMP.HPN.015.(1).A; Mengukur Gaya Permukaan Minyak

Isolasi (Interfacial Test) 1.8.4. XXX.XXX.000.(2).A; Melaksanakan Ketentuan mengenai

Keselamatan Ketenagalistrikan. 2. Panduan Penilaian 2.1 Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan (mengaju pada

Kriteria Unjuk Kerja) : 2.1.1. Pengetahuan : 2.1.1.1. Regulasi Teknik Ketenagalistrikan.

2.1.1.2. Standar Kompetensi Nasional. 2.1.1.3. Standar Latih Kompetensi. 2.1.1.4. Komunikasi Efektif. 2.1.1.5. Metodologi Asesmen.

2.1.2. Keterampilan : 2.1.2.1. Mengoperasikan komputer dengan menggunakan

sistem operasi dan perangkat lunak dan relevan untuk membuat laboran dan asesten.

2.1.2.2. Berkomunikasi dengan pihak asesi atau pihak lain. 2.1.2.3. Menjelaskan sistem penilaian. 2.1.2.4. Membuat soal ujian. 2.1.2.5. Mengisi formulir cek list uji praktek. 2.1.2.6. Teknik mengevaluasi hasil uji. 2.1.2.7. Merencanakan untuk melaksanakan asesmen

asesor sesuai prosedur uji. 2.1.2.8. Membuat Laporan Asesmen.

2.2 Ruang Lingkup Pengujian : 2.2.1 Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan

64

keadaan normal. 2.2.2 Persyaratan kualifikasi pendidikan formal D3 Teknik. 2.2.3 Pengujian terhadap Asesor Pemeliharaan Transformator

Daya ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis dan praktek lapangan.

2.3 Aspek Penting : Kemampuan yang bersangkutan menyelesaikan pekerjaan, dengan

mengikuti kebijakan Lembaga Sertifikasi Asesor yang diberlakukan dengan hasil kerja yang sesuai dengan standar pelaksanaan asesmen dan memperoleh persetujuan dari pihak yang berwenang (Ketua Lembaga Sertifikasi Asesor) dengan : a. Menunjukkan unjuk kerja yang konsisten pada setiap elemen

kompetensi. b. Memenuhi kriteria unjuk kerja pada setiap elemen kompetensi

dengan menggunakan metode asesmen yang telah ada di Lembaga Sertifikasi Asesor.

c. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari unjuk kerja tersebut.

3. Catatan (“Note”) :

……………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………….

65

STANDAR KOMPETENSI ASESOR BIDANG TRANSMISI TENAGA LISTRIK

SUB BIDANG PEMELIHARAAN

Kode Unit : ASS.KTL.TH.23.301.01 Judul Unit : Melaksanakan Asesmen terhadap Asesor

Pemeliharaanan Saluran Udara Tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi.

Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan asesmen Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap Kerja yang terintegrasi dalam melaksanakan suatu tugas di Bidang Ketenagalistrikan secara menyeluruh, sesuai Standar dan batasan yang ditetapkan dalam Standar Kompetensi Asesor Pemeliharaan Saluran Udara Tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1.1 Unit Kompetensi yang akan digunakan diidentifikasi dan diinformasikan dengan jelas kepada para asesi sesuai dengan Standar Kompetensi.

1.2 Konteks serta tujuan penilaian didiskusikan serta disepakati bersama.

1. Mengidentifikasi dan menjelaskan konteks penilaian.

1.3 Prosedur penilaian dijelaskan sesuai dengan sistem penilaian.

2.1 Sumber daya yang diperlukan untuk asesmen diidentifikasi sesuai spesifikasi tugas/pekerjaan.

2.2 Soal uji tertulis dibuat sesuai dengan level kompetensi.

2.3 Soal uji lisan dibuat sesuai dengan level kompetensi.

2.4 Cek list uji praktek dibuat sesuai level kompetensi.

2.5 Formulir asesmen dipersiapkan. 2.6 Rancangan asesmen ditempat kerja disiapkan

sesuai format standar yang berlaku.

2. Merencanakan dan mempersiapkan pola asesmen.

2.7 Perlengkapan kerja untuk asesmen (data, SOP, Instruksi kerja) diinterprestasikan sesuai dengan unjuk kerja yang diharapkan dalam standar kompetensi.

3.1 Formulir asesmen digunakan. 3. Melaksanakan asesmen kompetensi

3.2 Perlengkapan kerja untuk asesmen digunakan.

66

3.3 Tempat uji dipersiapkan sesuai dengan keperluan dan prosedur asesmen.

3.4 Bukti uji dikumpulkan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya.

secara menyeluruh.

3.5 Bukti uji hasil asesmen dibandingkan dengan standar kompetensi.

4.1 Bukti dievaluasi berdasarkan validitas, otentik, kekinian dan kecukupan.

4.2 Bukti dievaluasi berdasarkan Keterampilan melaksanakan tugas, Keterampilan mengelola sejumlah tugas, Keterampilan menangani masalah, Keterampilan memelihara lingkungan dan kemampuan mengadaptasi pengetahuan.

4. Membuat keputusan penilaian.

4.3 Hasil evaluasi disepakati tim asesor untuk diputuskan. Hasil penilaian dicatat dengan akurat. 5. Mencatat hasil

penilaian. 5.15.2 Hasil penilaian dijaga kerahasiannya. 6.1 Umpan balik yang jelas dan membangun

disampaikan kepada peserta asesi dengan menggunakan bahasa dan cara yang tepat.

6.2 Kesenjangan kompetensi yang dimiliki asesi diinformasikan.

6.3

Penjelasan untuk mengulang asesmen terhadap kesenjangan kompetensi diinformasikan kepada peserta asesi.

6. Memberikan umpan balik kepada peserta asesi.

6.4 Peninjauan terhadap mekanisme proses banding diinformasikan kepada peserta asesi.

7.1 Laporan pelaksanaan dan keputusan asesmen dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan.

7.2 Setiap penolakan atas keputusan harus dicatat.

7. Membuat Laporan pelaksanaan dan keputusan asesmen.

7.3 Saran untuk perbaikan aspek dalam proses penilaian diusulkan.

1. Batasan Variabel 1.1 Sistem Penilaian. 1.2 Alat Penilaian. 1.3 Kesesuaian kompetensi calon asesor dengan kompetensi

fungsional dan teknis (Unit Kompetensi). 1.4 Standing Operation Procedure (SOP) dan Intruksi Kerja

Pemeliharaanan Saluran Udara Tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi yang berlaku.

1.5 Log sheet atau report sheet peralatan Pemeliharaan Saluran Udara Tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi yang ditetapkan.

1.6 Peralatan dan instrumen Pemeliharaan Saluran Udara Tegangan

67

Tinggi dan Ekstra Tinggi yang terkait dengan pelaksanaan asesmen.

1.7 Tempat uji untuk asesmen. 1.8 Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya : 1.8.1. TSU.HSQ.002.(2).A; Memelihara Saluran Udara /

Penghantar. TSQ.HMU.001.(1).A; Memelihara R.O.W TSU.HSC.001.(1).A; Memelihara Accessories Saluran

/Penghantar Udara. TSU.HSC.002.(1).A; Menyambung kawat Saluran Udara /

Penghantar. TSU.HSC.003.(1) A; Mengukur tegangan isolator dalam

keadaan bertegangan. TSU.HSC.004.(1) A; Mengganti isolator suspensi type I

tegangan tinggi dan ekstra tinggi. TSU.HSC.005.(1) A; Mengganti isolator type V suspensi

tegangan tinggi dan ekstra tinggi. TSU.HSC.006.(1) A; Mengganti isolator tention type I

tegangan tinggi dan ekstra tinggi. TSU.HSQ.001.(1).A; Memelihara Tiang Saluran Udara /

Penghantar Udara.

1.8.2. TSU.HSC.006.(2).A; Memelihara Saluran Udara Tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi dalam Keadaan Bertegangan

TSU.HSC.001.(1).A; Memelihara Accessories Saluran /Penghantar Udara.

TSU.HSC.002.(1).A; Menyambung kawat Saluran Udara / Penghantar.

TSU.HSC.003.(1) A; Mengukur tegangan isolator dalam keadaan bertegangan.

TSU.HSC.004.(1) A; Mengganti isolator suspensi type I tegangan tinggi dan ekstra tinggi.

TSU.HSC.005.(1) A; Mengganti isolator type V suspensi tegangan tinggi dan ekstra tinggi.

TSU.HSC.006.(1) A; Mengganti isolator tention type I tegangan tinggi dan ekstra tinggi.

TSU.HPN.019.(1).A; Melaksanakan Pemindaian (scanning) Corona pada instalasi tenaga listrik.

TSU.HSP.001.(1) A; Memelihara dan menguji alat kerja PDKB .

1.8.3. XXX.XXX.000.(2).A; Melaksanakan Ketentuan mengenai

Keselamatan Ketenagalistrikan.

68

2. Panduan Penilaian 2.1 Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan (mengaju pada

Kriteria Unjuk Kerja) : 2.1.1. Pengetahuan : 2.1.1.1. Regulasi Teknik Ketenagalistrikan.

2.1.1.2. Standar Kompetensi Nasional. 2.1.1.3. Standar Latih Kompetensi. 2.1.1.4. Komunikasi Efektif. 2.1.1.5. Metodologi Asesmen.

2.1.2. Keterampilan : 2.1.2.1. Mengoperasikan komputer dengan menggunakan

sistem operasi dan perangkat lunak dan relevan untuk membuat laboran dan asesten.

2.1.2.2. Berkomunikasi dengan pihak asesi atau pihak lain. 2.1.2.3. Menjelaskan sistem penilaian. 2.1.2.4. Membuat soal ujian. 2.1.2.5. Mengisi formulir cek list uji praktek. 2.1.2.6. Teknik mengevaluasi hasil uji. 2.1.2.7. Merencanakan untuk melaksanakan asesmen

asesor sesuai prosedur uji. 2.1.2.8. Membuat Laporan Asesmen.

2.2 Ruang Lingkup Pengujian : 2.2.1 Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2 Persyaratan kualifikasi pendidikan formal D3 Teknik. 2.2.3 Pengujian terhadap Asesor Pemeliharaan Saluran Udara

Tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis dan praktek lapangan.

2.3 Aspek Penting : Kemampuan yang bersangkutan menyelesaikan pekerjaan, dengan

mengikuti kebijakan Lembaga Sertifikasi Asesor yang diberlakukan dengan hasil kerja yang sesuai dengan standar pelaksanaan asesmen dan memperoleh persetujuan dari pihak yang berwenang (Ketua Lembaga Sertifikasi Asesor) dengan : a. Menunjukkan unjuk kerja yang konsisten pada setiap elemen

kompetensi. b. Memenuhi kriteria unjuk kerja pada setiap elemen kompetensi

dengan menggunakan metode asesmen yang telah ada di Lembaga Sertifikasi Asesor.

c. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari unjuk kerja tersebut.

69

3. Catatan (“Note”) :

……………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………….

70

STANDAR KOMPETENSI ASESOR BIDANG TRANSMISI TENAGA LISTRIK

SUB BIDANG PEMELIHARAAN

Kode Unit : ASS.KTL.TH.24.301.01 Judul Unit : Melaksanakan Asesmen terhadap Asesor

Pemeliharaan Saluran Kabel Tegangan Tinggi. Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan

asesmen Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap Kerja yang terintegrasi dalam melaksanakan suatu tugas di Bidang Ketenagalistrikan secara menyeluruh, sesuai Standar dan batasan yang ditetapkan dalam Standar Kompetensi Asesor Pemeliharaan Saluran Kabel Tegangan Tinggi.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1.1 Unit Kompetensi yang akan digunakan diidentifikasi dan diinformasikan dengan jelas kepada para asesi sesuai dengan Standar Kompetensi.

1.2 Konteks serta tujuan penilaian didiskusikan serta disepakati bersama.

1. Mengidentifikasi dan menjelaskan konteks penilaian.

1.3 Prosedur penilaian dijelaskan sesuai dengan sistem penilaian.

2.1 Sumber daya yang diperlukan untuk asesmen diidentifikasi sesuai spesifikasi tugas/pekerjaan.

2.2 Soal uji tertulis dibuat sesuai dengan level kompetensi.

2.3 Soal uji lisan dibuat sesuai dengan level kompetensi

2.4 Cek list uji praktek dibuat sesuai level kompetensi.

2.5 Formulir asesmen dipersiapkan. 2.6 Rancangan asesmen ditempat kerja disiapkan

sesuai format standar yang berlaku.

2. Merencanakan dan mempersiapkan pola asesmen.

2.7 Perlengkapan kerja untuk asesmen (data, SOP, Instruksi kerja) diinterprestasikan sesuai dengan unjuk kerja yang diharapkan dalam standar kompetensi.

3.1 Formulir asesmen digunakan. 3.2 Perlengkapan kerja untuk asesmen

digunakan.

3. Melaksanakan asesmen kompetensi secara menyeluruh.

3.3 Tempat uji dipersiapkan sesuai dengan keperluan dan prosedur asesmen.

71

3.4 Bukti uji dikumpulkan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya.

3.5 Bukti uji hasil asesmen dibandingkan dengan standar kompetensi.

4.1 Bukti dievaluasi berdasarkan validitas, otentik, kekinian dan kecukupan.

4.2 Bukti dievaluasi berdasarkan Keterampilan melaksanakan tugas, Keterampilan mengelola sejumlah tugas, Keterampilan menangani masalah, Keterampilan memelihara lingkungan dan kemampuan mengadaptasi pengetahuan.

4. Membuat keputusan penilaian.

4.3 Hasil evaluasi disepakati tim asesor untuk diputuskan. Hasil penilaian dicatat dengan akurat. 5. Mencatat hasil

penilaian. 5.15.2 Hasil penilaian dijaga kerahasiannya. 6.1 Umpan balik yang jelas dan membangun

disampaikan kepada peserta asesi dengan menggunakan bahasa dan cara yang tepat.

6.2 Kesenjangan kompetensi yang dimiliki asesi diinformasikan.

6.3

Penjelasan untuk mengulang asesmen terhadap kesenjangan kompetensi diinformasikan kepada peserta asesi.

6. Memberikan umpan balik kepada peserta asesi.

6.4 Peninjauan terhadap mekanisme proses banding diinformasikan kepada peserta asesi.

7.1 Laporan pelaksanaan dan keputusan asesmen dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan.

7.2 Setiap penolakan atas keputusan harus dicatat.

7. Membuat Laporan pelaksanaan dan keputusan asesmen.

7.3 Saran untuk perbaikan aspek dalam proses penilaian diusulkan.

1. Batasan Variabel 1.1 Sistem Penilaian. 1.2 Alat Penilaian. 1.3 Kesesuaian kompetensi calon asesor dengan kompetensi

fungsional dan teknis (Unit Kompetensi). 1.4 Standing Operation Procedure (SOP) dan Intruksi Kerja

Pemeliharaanan Saluran Kabel Tegangan Tinggi yang berlaku. 1.5 Log sheet atau report sheet peralatan Pemeliharaan Saluran Kabel

Tegangan Tinggi yang ditetapkan. 1.6 Peralatan dan instrumen Pemeliharaan Saluran Kabel Tegangan

Tinggi yang terkait dengan pelaksanaan asesmen. 1.7 Tempat uji untuk asesmen. 1.8 Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

72

1.8.1. TSK.HSQ.001.(2).A; Memelihara Saluran Kabel Bawah

Tanah. TSK.HRC.001.(1).A; Memelihara dan menguji Cross

Bounding saluran kabel. TSK.HSK.003.(1).A; Pembekuan minyak kabel (frezzing). TSK.HRC.001.(1).A; Memelihara dan Menguji Cross

Bounding Saluran Kabel. TSK.HXX.001.(1).A; Memelihara proteksi tekanan minyak

kabel tegangan tinggi. TSQ.HMU.001.(1).A; Memelihara R.O.W TSV.HPN.OO1.(1).A; Memelihara alat peringatan dini (Early

warning System/EWS) ROW Kabel Laut.

1.8.2. XXX.XXX.000.(2).A; Melaksanakan Ketentuan mengenai

Keselamatan Ketenagalistrikan. 2. Panduan Penilaian 2.1 Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan (mengaju pada

Kriteria Unjuk Kerja) : 2.1.1. Pengetahuan : 2.1.1.1. Regulasi Teknik Ketenagalistrikan.

2.1.1.2. Standar Kompetensi Nasional. 2.1.1.3. Standar Latih Kompetensi. 2.1.1.4. Komunikasi Efektif. 2.1.1.5. Metodologi Asesmen.

2.1.2. Keterampilan : 2.1.2.1. Mengoperasikan komputer dengan menggunakan

sistem operasi dan perangkat lunak dan relevan untuk membuat laboran dan asesten.

2.1.2.2. Berkomunikasi dengan pihak asesi atau pihak lain. 2.1.2.3. Menjelaskan sistem penilaian. 2.1.2.4. Membuat soal ujian. 2.1.2.5. Mengisi formulir cek list uji praktek. 2.1.2.6. Teknik mengevaluasi hasil uji. 2.1.2.7. Merencanakan untuk melaksanakan asesmen

asesor sesuai prosedur uji. 2.1.2.8. Membuat Laporan Asesmen.

2.2 Ruang Lingkup Pengujian : 2.2.1 Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

73

2.2.2 Persyaratan kualifikasi pendidikan formal D3 Teknik. 2.2.3 Pengujian terhadap Asesor Pemeliharaan Saluran Kabel

Tegangan Tinggi ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis dan praktek lapangan.

2.3 Aspek Penting : Kemampuan yang bersangkutan menyelesaikan pekerjaan, dengan

mengikuti kebijakan Lembaga Sertifikasi Asesor yang diberlakukan dengan hasil kerja yang sesuai dengan standar pelaksanaan asesmen dan memperoleh persetujuan dari pihak yang berwenang (Ketua Lembaga Sertifikasi Asesor) dengan : a. Menunjukkan unjuk kerja yang konsisten pada setiap elemen

kompetensi. b. Memenuhi kriteria unjuk kerja pada setiap elemen kompetensi

dengan menggunakan metode asesmen yang telah ada di Lembaga Sertifikasi Asesor.

c. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari unjuk kerja tersebut.

3. Catatan (“Note”) :

……………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………….

74

STANDAR KOMPETENSI ASESOR BIDANG TRANSMISI TENAGA LISTRIK

SUB BIDANG PEMELIHARAAN

Kode Unit : ASS.KTL.TH.27.301.01 Judul Unit : Melaksanakan Asesmen terhadap Asesor

Pemeliharaan Sistem Proteksi. Deskripsi Unit :

KRITERIA UNJUK KERJA

Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan asesmen Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap Kerja yang terintegrasi dalam melaksanakan suatu tugas di Bidang Ketenagalistrikan secara menyeluruh, sesuai Standar dan batasan yang ditetapkan dalam Standar Kompetensi Asesor Pemeliharaan Sistem Proteksi.

ELEMEN

KOMPETENSI 1.1 Unit Kompetensi yang akan digunakan

diidentifikasi dan diinformasikan dengan jelas kepada para asesi sesuai dengan Standar Kompetensi.

1.2 Konteks serta tujuan penilaian didiskusikan serta disepakati bersama.

1. Mengidentifikasi dan menjelaskan konteks penilaian.

1.3 Prosedur penilaian dijelaskan sesuai dengan sistem penilaian.

2.1 Sumber daya yang diperlukan untuk asesmen diidentifikasi sesuai spesifikasi tugas/pekerjaan.

2.2 Soal uji tertulis dibuat sesuai dengan level kompetensi.

2.3 Soal uji lisan dibuat sesuai dengan level kompetensi.

2.4 Cek list uji praktek dibuat sesuai level kompetensi.

2.5 Formulir asesmen dipersiapkan. 2.6 Rancangan asesmen ditempat kerja disiapkan

sesuai format standar yang berlaku.

2. Merencanakan dan mempersiapkan pola asesmen.

2.7 Perlengkapan kerja untuk asesmen (data, SOP, Instruksi kerja) diinterprestasikan sesuai dengan unjuk kerja yang diharapkan dalam standar kompetensi.

3.1 Formulir asesmen digunakan. 3.2 Perlengkapan kerja untuk asesmen

digunakan.

3. Melaksanakan asesmen kompetensi secara menyeluruh.

3.3 Tempat uji dipersiapkan sesuai dengan keperluan dan prosedur asesmen.

75

3.4 Bukti uji dikumpulkan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya.

3.5 Bukti uji hasil asesmen dibandingkan dengan standar kompetensi.

4.1 Bukti dievaluasi berdasarkan validitas, otentik, kekinian dan kecukupan.

4.2 Bukti dievaluasi berdasarkan Keterampilan melaksanakan tugas, Keterampilan mengelola sejumlah tugas, Keterampilan menangani masalah, Keterampilan memelihara lingkungan dan kemampuan mengadaptasi pengetahuan.

4. Membuat keputusan penilaian.

4.3 Hasil evaluasi disepakati tim asesor untuk diputuskan. Hasil penilaian dicatat dengan akurat. 5. Mencatat hasil

penilaian. 5.1

Hasil penilaian dijaga kerahasiannya. 5.26.1 Umpan balik yang jelas dan membangun

disampaikan kepada peserta asesi dengan menggunakan bahasa dan cara yang tepat.

6.2 Kesenjangan kompetensi yang dimiliki asesi diinformasikan.

6.3

Penjelasan untuk mengulang asesmen terhadap kesenjangan kompetensi diinformasikan kepada peserta asesi.

6. Memberikan umpan balik kepada peserta asesi.

6.4 Peninjauan terhadap mekanisme proses banding diinformasikan kepada peserta asesi.

7.1 Laporan pelaksanaan dan keputusan asesmen dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan.

7.2 Setiap penolakan atas keputusan harus dicatat.

7. Membuat Laporan pelaksanaan dan keputusan asesmen.

7.3 Saran untuk perbaikan aspek dalam proses penilaian diusulkan.

1. Batasan Variabel 1.1 Sistem Penilaian. 1.2 Alat Penilaian. 1.3 Kesesuaian kompetensi calon asesor dengan kompetensi

fungsional dan teknis (Unit Kompetensi). 1.4 Standing Operation Procedure (SOP) dan Intruksi Kerja

Pemeliharaan Sistem Proteksi yang berlaku. 1.5 Log sheet atau report sheet peralatan Pemeliharaan Sistem Proteksi

yang ditetapkan. 1.6 Peralatan dan instrumen Pemeliharaan Sistem Proteksi yang terkait

dengan pelaksanaan asesmen. 1.7 Tempat uji untuk asesmen. 1.8 Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

76

Pengaman Arus Lebih dan Hubung Tanah.

1.8.1. TGX.HWX.001.(2).A; Memelihara dan menguji Relai

Differensial Pengaman Bus Bar. TGX.HXX.001.(1).A; Memelihara Dan Menguji Relai

Pengaman Arus Lebih Dan Hubung Tanah.

TGX.HXX.004.(1).A; Memelihara Rele Tegangan Lebih/ Kurang (Under dan Over Voltage).

TGX.HXX.005.(1).A; Memelihara Rele Frekuensi (Under/ Over Frequensi).

TGX.HXX.006.(1).A; Memelihara Relai Synchrocheck. TMP.HPG.001.(1).A; Memelihara Pengawatan Kontrol

(Kontrol Wiring) Peralatan. 1.8.2. TGX.HXF.002.(2).A; Memelihara Sistim Proteksi Bay Kopel

TGX.HXX.004.(1).A; Memelihara Rele Tegangan Lebih/ Kurang (Under dan Over Voltage).

TGX.HXX.005.(1).A; Memelihara Relai Frekuensi (Under/ Over Frequensi).

TGX.HXX.006.(1).A; Memelihara Relai Synchrocheck. TMP.HPG.001.(1).A; Memelihara Pengawatan Kontrol

(Kontrol Wiring) Peralatan.

1.8.3. TGX.HXF.003.(2).A; Memelihara Sistem Proteksi Bay Saluran / Penghantar.

TGX.HXC.001.(1).A; Memelihara Peralatan Disturbance Fault Recorder (DFR).

TGX.HXC.003.(1).A; Memelihara alat Digital Fault Recorder yang dilengkapi dengan Power Quality Measurement.

TGX.HXX.001.(1).A; Memelihara dan Menguji Relai

TGX.HXX.002.(1).A; Memelihara dan Menguji Relai Diffrential.

TGX.HXX.003.(1).A; Memelihara dan Menguji Relai Distance.

TGX.HXX.004(1).A; Memelihara rele tegangan lebih / kurang (under dan over voltage).

TGX.HXX.004.(1).A; Memelihara dan menguji directional Relai.

TGX.HXX.005(1).A; Memelihara Relai Frekuensi (Under/ Over Frekuensi)

TGX.HXX.006.(1).A; Memelihara dan menguji Syncrochek Relai.

TMP.HPG.001.(1).A; Memelihara Pengawatan Kontrol (Kontrol Wiring) Peralatan.

77

TGX.HXX.004(1).A; Memelihara rele tegangan lebih /

TGX.HXX.005.(1).A; Memelihara rele frekuensi (under/ over frekuensi).

TGX.HXX.006.(1).A; Memelihara dan menguji Syncrochek

(Kontrol Wiring) Peralatan. 1.8.5. TGX.HXF.001.(2).A; Memelihara Sistim Proteksi Bay

Pengaman Arus Lebih Dan Hubung Tanah.

TGX.HXX.004(1).A; Memelihara Rele Tegangan Lebih/

TMP.HPG.001.(1).A; Memelihara Pengawatan Kontrol (Kontrol Wiring) Peralatan.

1.8.6. XXX.XXX.000.(2).A; Melaksanakan ketentuan mengenai

2.1

1.8.4. TGX.HXF.004.(2).A; Memelihara Sistem Proteksi Bay

Transformator TGX.HXC.001.(1).A; Memelihara Peralatan Disturbance

Fault Recorder (DFR). TGX.HXC.003.(1).A; Memelihara alat Digital Fault Recorder

yang dilengkapi dengan Power Quality Measurement.

TGX.HXX.001.(1).A; Memelihara dan Menguji Relai Pengaman Arus Lebih dan Hubung Tanah.

TGX.HXX.002.(1).A; Memelihara dan Menguji Relai Diffrential.

TGX.HXX.003.(1).A; Memelihara dan Menguji Relai Distance.

kurang (Under dan Over Voltage). TGX.HXX.004.(1).A; Memelihara dan menguji

Directional Relai.

Relai. TMP.HPG.001.(1).A; Memelihara Pengawatan Kontrol

Kubikel 20 kV. TGX.HXX.001.(1).A; Memelihara Dan Menguji Relai

Kurang (Under dan Over Voltage). TGX.HXX.005(1).A; Memelihara Rele Frekuensi (Under/

Over Frequensi).

keselamatan ketenagalistrikan.

2. Panduan Penilaian

Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan (mengaju pada Kriteria Unjuk Kerja) :

2.1.1. Pengetahuan : 2.1.1.1. Regulasi Teknik Ketenagalistrikan.

78

2.1.1.4. Komunikasi Efektif. 2.1.1.5. Metodologi Asesmen.

2.1.2.2. Berkomunikasi dengan pihak asesi atau pihak lain.

2.1.2.4. Membuat soal ujian.

2.2.2 Persyaratan kualifikasi pendidikan formal D3 Teknik. 2.2.3 Pengujian terhadap Asesor Pemeliharaan Sistem Proteksi ini

didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis dan praktek lapangan.

b. Memenuhi kriteria unjuk kerja pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan metode asesmen yang telah ada di Lembaga Sertifikasi Asesor.

c. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari unjuk kerja tersebut.

2.1.1.2. Standar Kompetensi Nasional. 2.1.1.3. Standar Latih Kompetensi.

2.1.2. Keterampilan : 2.1.2.1. Mengoperasikan komputer dengan menggunakan

sistem operasi dan perangkat lunak dan relevan untuk membuat laboran dan asesten.

2.1.2.3. Menjelaskan sistem penilaian.

2.1.2.5. Mengisi formulir cek list uji praktek. 2.1.2.6. Teknik mengevaluasi hasil uji. 2.1.2.7. Merencanakan untuk melaksanakan asesmen

asesor sesuai prosedur uji. 2.1.2.8. Membuat Laporan Asesmen.

2.2 Ruang Lingkup Pengujian :

2.2.1 Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.3 Aspek Penting :

Kemampuan yang bersangkutan menyelesaikan pekerjaan, dengan mengikuti kebijakan Lembaga Sertifikasi Asesor yang diberlakukan dengan hasil kerja yang sesuai dengan standar pelaksanaan asesmen dan memperoleh persetujuan dari pihak yang berwenang (Ketua Lembaga Sertifikasi Asesor) dengan : a. Menunjukkan unjuk kerja yang konsisten pada setiap elemen

kompetensi.

79

3. Catatan (“Note”) :

……………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………….

80

BIDANG TRANSMISI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN

STANDAR KOMPETENSI ASESOR

Judul Unit

Deskripsi Unit :

Kode Unit : ASS.KTL.TH.25.201.01 : Melaksanakan Asesmen terhadap Asesor

Pemeliharaan Fasilitas Umum. Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan asesmen Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap Kerja yang terintegrasi dalam melaksanakan suatu tugas di Bidang Ketenagalistrikan secara menyeluruh, sesuai Standar dan batasan yang ditetapkan dalam Standar Kompetensi Asesor Pemeliharaan Fasilitas Umum.

ELEMEN KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1.1 Unit Kompetensi yang akan digunakan diidentifikasi dan diinformasikan dengan jelas kepada para asesi sesuai dengan Standar Kompetensi.

1.2 Konteks serta tujuan penilaian didiskusikan serta disepakati bersama.

1. Mengidentifikasi dan menjelaskan konteks penilaian.

1.3 Prosedur penilaian dijelaskan sesuai dengan sistem penilaian.

2.1 Sumber daya yang diperlukan untuk asesmen diidentifikasi sesuai spesifikasi tugas/pekerjaan.

2.2 Soal uji tertulis dibuat sesuai dengan level kompetensi.

2.3 Soal uji lisan dibuat sesuai dengan level kompetensi.

2.4 Cek list uji praktek dibuat sesuai level kompetensi.

2.5 Formulir asesmen dipersiapkan. 2.6 Rancangan asesmen ditempat kerja disiapkan

sesuai format standar yang berlaku.

2. Merencanakan dan mempersiapkan pola asesmen.

2.7 Perlengkapan kerja untuk asesmen (data, SOP, Instruksi kerja) diinterprestasikan sesuai dengan unjuk kerja yang diharapkan dalam standar kompetensi.

3.1 Formulir asesmen digunakan. 3.2 Perlengkapan kerja untuk asesmen

digunakan.

3. Melaksanakan asesmen kompetensi secara menyeluruh.

3.3 Tempat uji dipersiapkan sesuai dengan keperluan dan prosedur asesmen.

81

3.4 Bukti uji dikumpulkan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya.

3.5 Bukti uji hasil asesmen dibandingkan dengan standar kompetensi.

4.1 Bukti dievaluasi berdasarkan validitas, otentik, kekinian dan kecukupan.

4.2 Bukti dievaluasi berdasarkan Keterampilan melaksanakan tugas, Keterampilan mengelola sejumlah tugas, Keterampilan menangani masalah, Keterampilan memelihara lingkungan dan kemampuan mengadaptasi pengetahuan.

4. Membuat keputusan penilaian.

4.3 Hasil evaluasi disepakati tim asesor untuk diputuskan. Hasil penilaian dicatat dengan akurat. 5. Mencatat hasil

penilaian. 5.15.2 Hasil penilaian dijaga kerahasiannya. 6.1 Umpan balik yang jelas dan membangun

disampaikan kepada peserta asesi dengan menggunakan bahasa dan cara yang tepat.

6.2 Kesenjangan kompetensi yang dimiliki asesi diinformasikan.

6.3

Penjelasan untuk mengulang asesmen terhadap kesenjangan kompetensi diinformasikan kepada peserta asesi.

6. Memberikan umpan balik kepada peserta asesi.

6.4 Peninjauan terhadap mekanisme proses banding diinformasikan kepada peserta asesi.

7.1 Laporan pelaksanaan dan keputusan asesmen dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan.

7.2 Setiap penolakan atas keputusan harus dicatat.

7. Membuat Laporan pelaksanaan dan keputusan asesmen.

7.3 Saran untuk perbaikan aspek dalam proses penilaian diusulkan.

1. Batasan Variabel 1.1 Sistem Penilaian. 1.2 Alat Penilaian. 1.3 Kesesuaian kompetensi calon asesor dengan kompetensi

fungsional dan teknis (Unit Kompetensi). 1.4 Standing Operation Procedure (SOP) dan Intruksi Kerja

Pemeliharaan Fasilitas Umum yang berlaku. 1.5 Log sheet atau report sheet peralatan Pemeliharaan Fasilitas Umum

yang ditetapkan. 1.6 Peralatan dan instrumen Pemeliharaan Fasilitas Umum yang terkait

dengan pelaksanaan asesmen. 1.7 Tempat uji untuk asesmen. 1.8 Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :

82

DC.

1.8.5. TGM.HRB.001.(1).A; Mengganti Elektrolit Batere (Rekondisi).

1.8.6. TGM.HRB.002.(1).A; Menguji Kapasitas Batere.

1.8.8. XXX.XXX.000.(2).A; Melaksanakan ketentuan mengenai keselamatan ketenagalistrikan.

2. Panduan Penilaian

2.1

2.1.1. Pengetahuan : 2.1.1.1. Regulasi Teknik Ketenagalistrikan. 2.1.1.2. Standar Kompetensi Nasional. 2.1.1.3. Standar Latih Kompetensi.

2.1.2.5. Mengisi formulir cek list uji praktek.

2.2

2.2.3 Pengujian terhadap Asesor Pemeliharaan Fasilitas Umum ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis dan praktek

1.8.1. TGV.HWF.001.(1).A; Memelihara Sistem Distribuís AC dan

1.8.2. TGM.HRB.004.(1).A; Memelihara Batere. 1.8.3. TGM.HRE.002.(1).A; Memelihara Peralatan Rectifier. 1.8.4. TGM.HRB.003.(1).A; Memelihara / menguji Elektrolit

Batere.

1.8.7. TGC.HPC.001.(1).A; Memelihara Peralatan Pengaman Kebakaran Transformator Daya (Fire Protection).

Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan (mengaju pada Kriteria Unjuk Kerja) :

2.1.1.4. Komunikasi Efektif. 2.1.1.5. Metodologi Asesmen.

2.1.2. Keterampilan : 2.1.2.1. Mengoperasikan komputer dengan menggunakan

sistem operasi dan perangkat lunak dan relevan untuk membuat laboran dan asesten.

2.1.2.2. Berkomunikasi dengan pihak asesi atau pihak lain. 2.1.2.3. Menjelaskan sistem penilaian. 2.1.2.4. Membuat soal ujian.

2.1.2.6. Teknik mengevaluasi hasil uji. 2.1.2.7. Merencanakan untuk melaksanakan asesmen

asesor sesuai prosedur uji. 2.1.2.8. Membuat Laporan Asesmen.

Ruang Lingkup Pengujian : 2.2.1 Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat

lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

2.2.2 Persyaratan kualifikasi pendidikan formal D3 Teknik.

83

lapangan.

b. Memenuhi kriteria unjuk kerja pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan metode asesmen yang telah ada di Lembaga Sertifikasi Asesor.

c. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari unjuk kerja tersebut.

3. Catatan (“Note”) :

……………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………………………………………….

2.3 Aspek Penting :

Kemampuan yang bersangkutan menyelesaikan pekerjaan, dengan mengikuti kebijakan Lembaga Sertifikasi Asesor yang diberlakukan dengan hasil kerja yang sesuai dengan standar pelaksanaan asesmen dan memperoleh persetujuan dari pihak yang berwenang (Ketua Lembaga Sertifikasi Asesor) dengan : a. Menunjukkan unjuk kerja yang konsisten pada setiap elemen

kompetensi.

…………………………………………………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………………………………………….

top related