surat kuasaunsur-unsur surat kuasa khusus 1. judul 2. identitas pemberi kuasa 3. pernyataan pemberi...

Post on 07-Dec-2020

37 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

B A G U S O K T A F I A N A B R I A N T O , S . H . , M . H

D E P A R T E M E N H U K U M A D M I N I S T R A S I

F A K U L T A S H U K U M

U N I V E R S I T A S A I R L A N G G A

2 0 1 4

SURAT KUASA

HUBUNGAN GUGATAN DENGAN SURAT KUASA

• Jika gugatan dibuat dan ditandatangani oleh

kuasa penggugat, maka gugatan harus disertai

surat kuasa yang sah. (pasal 56 ayat (1) UU 5/1986)

SEMA RI NO. 6 TAHUN 1994

• Menurut SEMA RI No. 6 Tahun 1994 dalam surat

kuasa khusus harus jelas para pihak dalam

sengketa apa dan ruang lingkup penerima

kuasanya, jika kuasa mencakup pemeriksaan

tingkat banding dan kasasi, maka kuasa tersebut

sah tidak perlu kuasa baru

KUASA DAN SURAT KUASA

1. Penerima kuasa adalah advokat

2. Non advokat mewakili institusi

3. Non advokat mewakili keluarga

4. Para pihak dapat didampingi seorang atau beberapa orang kuasa

5. Dapat dilakukan dengan surat kuasa khusus

6. Dapat dilakukan dengan lisan di persidangan (dicatat dalam berita acara sidang)

7. Surat kuasa yang dibuat di luar negeri harus memenuhi persyaratan di negara yang bersangkutan dan diketahui oleh perwakilan RI di negara tersebut dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh penerjemah resmi. (pasal 57 ayat (3) UU 5/1986)

Pasal 123 HIR

Mewakili para

pihak di

persidangan

Kuasa Istimewa

PASAL 1795 BW

• Pemberian kuasa dapat dilakukan secara khusus, yaitu

mengenai hanya satu kepentingan tertentu atau lebih

atau secara umum yaitu meliputi segala kepentingan si

pemberi kuasa

UNSUR-UNSUR SURAT KUASA KHUSUS

1. judul 2. Identitas pemberi kuasa 3. Pernyataan pemberi kuasa dan penunjukkan domisili hukum 4. Identitas penerima kuasa 5. Penegasan kekhususan surat kuasa

Jenis perkara Tingkat pemeriksaan Wilayah pengadilan Permasalahan Pihak lawan

6. Uraian tindakan yang dapat dilakukan/ kewenangan penerima kuasa

7. Kalimat penyempurna 8. Pernyataan pemberian hak substitusi dan hak retensi 9. Tempat dan tanggal pemberian kuasa 10. Tanda tangan pemberi kuasa dan penerima kuasa

SURAT KUASA

• Pasal 1792 BW pemberian kuasa adalah suatu

“perjanjian”

• Penerima kuasa dilarang melakukan tindakan

melampaui kewenangannya.

SURAT KUASA KHUSUS PASAL 1813 BW

• Surat kuasa dapat dicabut oleh pemberi kuasa

BERAKHIRNYA PEMBERIAN KUASA

• Sesuai dengan kesepakatan antara pemberi dan

penerima kuasa

• Dengan ditariknya kembali kuasa oleh pemberi

kuasa

• Dengan pemberitahuan penghentian kuasa oleh

pemberi kuasa

• Dengan meninggalnya, pengampuannya, dan

pailitnya penerima maupun pemberi kuasa

• Dengan digantikannya penerima kuasa baru

BAHAN BACAAN

• E. Utrecht, Pengantar Hukum Administrasi Negara Indonesia, Universitas Padjajaran, Bandung, 1960.

• Indroharto, Usaha Memahami UU tentang Peradilan Tata Usaha Negara, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 1993.

• Philipus M. Hadjon, Pengantar Hukum Administrasi Indonesia, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 2011.

• __________________, Hukum Administrasi dan Governance, Penerbit Universitas Trisakti, Jakarta, 2010.

• __________________, Hukum Administrasi dan Tindak Pidana Korupsi, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 2012.

• Rochmat Soemitro, Peradilan Administrasi dalam Hukum Pajak di Indonesia, Eresco, Jakarta, Bandung, 1973.

• Zairin Harahap, Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2014

Terima Kasih

top related