system informasi akuntansi
Post on 11-Feb-2018
318 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 system informasi akuntansi
1/25
Page | 1
PAYMENT (Pembayaran hutang dan pembayaran lain-lain)
Sistem Akuntansi pengeluaran kas dengan cekDESKRIPSI KEGIATAN
Pengeluaran kas dalam perusahaan dilakukan dengan menggunakan cek . Pengeluaran
kas yang tidak dapat dilakukan dengan cek (biasanya karena jumlahnya yang relative kecil),
dilaksanakan melalui dana kas kecil yan diselenggarakan dengan salah satu dia antara dua
system ;fluctuating-fund-balance system dan imprest system.
Pengeluaran kas dengan cek memiliki kebaikan ditinjau dari pengendalian intern
berikut ini :
1.Dengan digunakannya cek atas nama , pengeluaran cek akan dapat diterima olehpihak yang namanya sesuai dengan yang terrulis pada formulir cek. Dengan
demikian pengeluaran kas dengan cek menjamin diterimanya cek tersebut oleh
pihak yang dimaksud oleh pihak pembayar.
2.Dilibatkannya pihak luar, dalam hal ini bank dalam pencatatan transaksipengeluaran kas perusahaan. Dengan digunakannya cek dalam setuap pengeluaran
kas perusahaan, transaksi pengeluaran kas akan direkam juga oleh bank, yang
secara periodik mengirimkan rekening Koran bank kepada perusahaan nasabahnya.
3.Jika system perbankan mengembalikan cancelled check kepada check issuer,pengeluaran kas dengan cek memberikan manfaat tambahan bagi perusahaan yang
mengeluarkan cek dengan dapat digunakannya sebagai tanda terima kas dari pihak
yang menerima pembayaran.
DOKUMEN YANG DIGUNAKAN
Dokumen yang digunakan dalam system akuntansi pengeluaran kas dengan cek adalah :
1.Bukti kas keluar2.Cek3.Permintaan cek ( check request )Penjelasan :
1.Bukti Kas KeluarDokumen ini berfungsi sebagai perintah pegeluaran kas kepada bagian kasa sebesar yang
tercantum dalam dokumen tersebut . Disamping itu dokumen ini berfungsi sebagai surat
pemberitahuan uang dikirim kepada kreditur dan berfungsi pula sebagai dokumen sumberbagi pencatatan berkurangnya hutang .
2.CekCek merupakan dokumen yang digunakan untuk memerintahkan pihak bank melakukan
pembayaran sejumlah uang kepada orang atau organisasi yang namanya tercantum pada
cek. Ada 2 macam cek, yaitu : 1 . cek atas nama , 2 . cek atas tunjuk .
3.Permintaan Cek ( Check Request )
-
7/23/2019 system informasi akuntansi
2/25
Page | 2
Dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dari fungsi yang memerlukan pengeluaran kas
kepada fungsi akuntansi untuk membuat bukti kas keluar. Dalam transaksi pengeluaran
kas yang bukan untuk pembayaran hutang yang timbul dari transaksi pembelian, fungsi
yang memerlukan kas menulis permintaan cek kepada fungsi akuntansi (Bagian Utang)
untuk kepentingan pembuatan bukti kas keluar. Bukti kas keluar ini dibuat sebagai
perintah kepada fungsi keuangan untuk membuat cek sebesar jumlah yang tercantum didalam dokumen tersebut.
Dalam transaksi pembelian barang, pengeluaran kas untuk pembayaran hutang kepada
pemasok tidak memerlukan dokumen permintaan cek, dikarenakan system pembelian
secara otomatis mengumpulkan dokumen-dokumen pendukung seperti (surat order
pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari pemasok) ke tangan bagian hutang,
sehingga bagian ini memiliki dasar untuk membuat bukti kas keluar. Dalam transaksi
pembelian jasa, seperti jasa asuransi, iklan, dan telepon, fungsi yang bertanggung jawab
untuk mengadakan jasa tersebut mengajukan permintaan cek kepada bagian utang untuk
keperluan pembayaran kepada para pemasok jasa tersebut . Dan selanjutnya bagian utang
membuat bukti kas keluar
Catatan Akuntansi yang Digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan dalam system akuntansi pengeluaran kas dengan cek
adalah :
1.Jurnal Pengeluaran Kas ( Cash Distribursement Journal )2.Register Cek ( Check Register )Penjelasan :
1.Jurnal pengeluaran KasDalam pencatatan utang dengan account payable system , untuk mencatat transaksi
pembelian digunakan jurnal pembelian, dan untuk mencatat pengeluaran kas digunakan
jurnal pengeluaran kas. Sumber dokumen yang dipakai sebagai dasar dalam pencatatan
jurnal pengeluaran kas adalah faktur dari pemasok yang telah bercapkan LUNAS oleh
fungsi kas.
2.Register CekDalam pencatatan utang dengan voucher payable system, transaksi untuk mencatat
transaksi pengeluaran kas menggunakan cek, register cek digunakan untuk mencatat cek-
cek perusahaan yang dikeluarkan untuk pembayaran para kreditur perusahaan atau pihak
lain .
Fungsi Yang TerkaitFungsi yang terkait dalam system akuntansi pengeluaran kas dengan cek adalah :
1.Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas2.Fungsi kas3.Fungsi akuntansi4.Fungsi pemeriksa internPenjelasan :
-
7/23/2019 system informasi akuntansi
3/25
Page | 3
1.Fungsi yang Memerlukan Pengeluaran KasJika suatu fungsi memerlukan pengeluaran kas (misalnya untuk pembelian jasa dan untuk
biaya perjalanan dinas), fungsi yang bersangkutan mengajukan permintaan cek kepada
fungsi akuntansi (Bagian Hutang). Permintaan cek ini harus mendapatkan persetujuaan
dari kepala fungsi yang bersangkutan. Jika perusahaan menggunakan voucher payable
system, bagian utang kemudian membuat bukti kas keluar (voucher) untuk memungkinkanbagian kasa mengisi cek sejumlah permintaan yang diajukan oleh fungsi yang memerlukan
pengeluaran kas .
2.Fungsi kasFungsi ini bertanggung jawab dalam mengisis cek, memintakan otoriasasi atas cek dan
mengirimkan cek kepada kreditur via pos atau membayarkan langsung kepada kreditur .
3.Fungsi AkuntansiDalam system akuntansi pengeluaran kas dengan cek , fungsi akuntansi bertanggungjawab
atas :
1)Pencatatan pengeluaran kas yang menyangkut biaya dari persediaan . fungsi ini beradadi tangan bagian kartu persediaan dan bagian kartu biaya
2)Pencatatan transaksi pengeluaran kas dalam jurnal pengeluaran kas atau register cek.Fungsi ini berada di tangan bagian jurnal
3)Pembuatan bukti kas keluar yang memberikan otorisasi kepada fungsi kas dalammengeluarkan cek sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut . fungsi ini juga
bertanggung jawab untuk melakukan verivikasi kelengkapan dan kesalahan dokumen
pendukung yang dipakai sebagai dasar pembuatan bukti kas keluar . dalam metode
pencatatan utang tertentu (full fledged voucher system) , fungsi akuntansi juga
berfungsi menyelenggarakan arsip bukti kas keluar yang belum dibayar (unpaid
voucher file) yang berfungsi sebagai buku bantu utang perusahaan .
4.Fungsi Pemeriksa InternDalam system informasi akuntansi pengeluaran kas, fungsi ini bertanggung jawab untuk
melakukan perhitungan kas (Cash Count) secara periodik dan mencocokan hasil
perhitungannya degnan saldo kas menurut catatan akuntansi (rekening kas dalam buku
besar) . Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan secara
mendadak (surprised audit) terhadap saldo kas yang ada ditangan dan membuat
rekonsiliasi bank secara periodik.
Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem
Sistem pengeluaran kas dengan cek dibagi menjadi tiga macam system , yang masing-masing
system tersebut terdiri dari berbagai jaringan prosedur berikut ini :1.Sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek yang tidak memerlukan permintaan cek ,
yang terdiri dari jaringan prosedur berikut ini :
a)Prosedur pembuatan bukti kas keluarb)Prosedur pembayaran kasc)Prosedur pencatatan pengeluaran kas
-
7/23/2019 system informasi akuntansi
4/25
Page | 4
Dalam transaksi pembelian barang, pengeluaran kas untuk pembayaran hutang
kepada pemasok tidak memerlukan dokumen permintaan cek, dikarenakan system
pembelian secara otomatis mengumpulkan dokumen-dokumen pendukung seperti (surat
order pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari pemasok) ke tangan
bagian hutang. Dalam voucher system bagian hutang membuat bukti kas keluar
(voucher) atas dasar dokumen pendukung tersebut .Pada saat utang kepada pemasok jatuh tempo, bukti kas keluar dipakai sebagai
perintah kebagian kasa untuk membuat cek. Atas dasar bukti kas keluar tersebut ,
bagian kasa mengisi cek, mendapatkan otorisasi atas cek dari pihak yang berwenang,
dan kemudian mengirimkan cek, tersebut kepada kreditur. Dengan demikian,
pengeluaran cek untuk pembayaran utang yang t imbul dari transaksi pembelian tidak
memrlukan dokumen permintaan cek, karena bagian hutang menerima berbagai
dokumen yang diperlukan dalam pembuatan bukti kas keluar dari system akuntansi
pembelian, sehingga pembuatan bukti kas keluar (sebagi perintah pengeluaran kas)
dapat secara otomatis dilakukan oleh bagian utang berdasarkan dokumen-dokumen
yang terkumpul ditangannya .
2.Sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek yang memerlukan permintaan cek , yangterdiri dari jaringan prosedur berikut ini :
a)Prosedur permintaan cekb)Prosedur pemmbuatan bukti kas keluarc)Prosedur pembayaran kasd)Prosedur pencatatan pengeluaran kas
Jika pengeluaran kas timbul dari transaksi selain dari transaksi pembelian, dokumen-
dokumen pendukung seperti kontrak kontrak pembelian jasa berada ditangan fungsi yang
memerlukan jasa tersebut. Oleh karena itu, jika ada pembayaran maka fungsi yang
memerlukan jasa tersebur mengajukan permintaan cek kepada bagian hutang .
Prosedur Permintaan Cek
Dalam prosedur ini fungsi yang memerlukan cek mengajukan permintaan pengeluaran
kas mengajukan permintaan pengeluaran kas dengan mengisi permintaan cek. Dokumen ini
dimintakan otorisasi dari kepala fungsi yang bersangkutan dan dikirimkan ke fungsi
akuntansi (yaitu bagian Hutang ) sebagai dasar yang terakhir ini dalam pembuatan bukti kas
keluar.
Prosedur Pembuatan Bukti Kas Keluar
Berdasarkan dokumen pendukung yang dikumpulkan melalui system pembelian atauberdasarkan permintaan cek yang diterima fungsi akuntansi (bagian Hutang), dalam prosedur
pembuatan bukti kas keluar, bagian hutang membuat bukti kas keluar, bukti kas keluar ini
berfungsi sebagai perintah kepada fungsi kas untuk mengisi cek sebesar jumlah rupiah yang
tercantum pada dokumen tersebut dan mengirimkan cek tersebut kepada kreditur yang
namanya ditulis dalam dokumen tersebut .
-
7/23/2019 system informasi akuntansi
5/25
Page | 5
Prosedur Pembayaran Kas
Dalam prosedur ini, fungsi kas mengisi cek, meminta tanda tangan atas cek kepada
pejabat yang berwenang, dan mengirimkan cek tersebut kepada kreditur yang namanya
tercantum pada bukti kas keluar .
Prosedur Pencatatan Pengeluaran KasDalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat pengeluaran kas didalam jurnal
pengeluaran kas atau register cek. dalam one-time voucher system dengan cash basis,
disamping fungsi akuntansi mencatat pengeluaran kas di dalam jurnal pengeluaran kas,
pendebitan yang timbul dari transaksi pengeluaran dicatat dalam buku pembantu (dalam kartu
biaya dan kartu persediaan)
Unsur Pengendalian Intern
Sistem pengendalian intern yang baik dalam system kas mensyaratkan agar dilibatkan
pihak luar ( bank ) ikut serta dalam mengawasi kas perusahaan dengan cara sebagai berikut :
1.Penerimaan kas harus disetor penuh ke bank pada hari yang sama dengan penerimaan kasatau pada hari kerja berikutnya
2.Semua pengeluaran kas dilakukan dengan cek3.Pengeluaran kas yang tidak dapat dilakukan dengan cek (karena jumlahnya kecil)
dilakukan melalui dana kas kecil yang diselenggarakan dengan imprest system
Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
Pengeluaran kas harus mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang. Transaksi
pengeluaran kas di otorisasi oleh pejabat berwenang dengan menggunakan dokumen bukti
kas keluar. Berdasarkan bukti kas keluar ini kas perusahaan berkurang dan catatan akuntansi
di mutakhirkan (up date).
Pembukaan dan penutupan rekening bank harus mendapatkan persetujuan dari pejabat
yang berwenang. Rekening giro perusahaan di bank merupakan sarana untuk menerima dan
mengeluarkan kas perusahaan. Jika terjadi pembukaan dan penutupan rekening giro
perusahaan di bank tanpa otorisasi dari pejabat yang berwenang, kemungkinan penyaluran
penerimaan kas perusahaan ke rekening giro yang tidak sah dan pengeluaran kas perusahaan
untuk kepentingan pribadi karyawan.
1.Pencatatan dalam Jurnal pengeluaran kas (atau dalam Metode pencatatan tertentudalam register cek) harus di dasarkan atas bukti kas keluar yang telah mendapat
otorisasi dari pejabat yang berwenang dan yang di lampiri dengan dokumen
pendukung yang lengkap. Sistem pengendalian intern mengharuskan setiap pencatatanke dalam catatan akuntansi didasarkan pada dokumen sumber yang di otorisasi oleh
pejabat yang berwenang dan yang dilampiri dengan dokumen pendukung lengkap, yang
telah diproses melalui sistem otorisasi yang berlaku.
2.Saldo kas yang ada di tangan harus dilindungi dari kemungkinan pencurian ataupenggunaan yang tidak semestinya. Dalam sistem kas seperti yang digambarkan di atas,
saldo kas yang ada di tangan adalah berupa dana kas kecil dan penerimaan kas dari
penjualan tunai dan dari piutang yang belum di setor ke bank. Saldo kas ini perlu
-
7/23/2019 system informasi akuntansi
6/25
Page | 6
dilindungi dari kemungkinan pencurian dengan cara menyimpannya dalam lemari besi dan
menempatkan kasir di suatu ruangan yang terpisah.
3.Dokumen dasar dan dokumen pendukung transaksi pengeluaran kas harus dibubuhi cap Lunas oleh bagian kasa setelah transaksi pengeluaran kas di lakukan.
Dalam transaksi pengeluaran kas, bukti kas keluar dibuat oleh fungsi akuntansi (Bagian
hutang) setelah dokumen pendukungnya lengkap. Bukti kas keluar ini merupakandokumen perintah pengeluaran kas dari pejabat yang berwenang kepada fungsi keuangan.
Oleh karena itu, untuk menghindari penggunaan dokumen pendukung lebih dari satu kali
sebagai dasar pembuatan bukti kas keluar, fungsi keuangan harus membubuhkan cap
Lunas pada bukti kas keluar beserta dokumen pendukungnya, segera setelah
pengiriman cek kepada kreditur dilakukan.
4.Penggunaan rekening koran bank (Bank Statement), yang merupakan informasidari pihak ketiga, untuk mengecek ketelitian catatan kas oleh fungsi yang tidak
terlibat dalam pencatatan dan penyimpanan kas. Transaksi penerimaan dan
pengeluaran kas melibatkan fungsi operasi, fungsi penyimpanan, dan fungsi akuntansi.
Untuk menjamin ketelitian dan keandalan data akuntansi yang dicatat dalam register cek
dan jurnal penerimaan kas, dalam sistem kas dapat dirancang penggunaan rekening koran
bank sebagai alat untuk mengawasi catatan kas perusahaan. Rekening koran bank yang
diterima secara periodik oleh perusahaan digunakan untuk mengecek ketelitian register
cek dan jurnal penerimaan kas dalam kegiatan yang disebut rekonsiliasi bank. Sistem
pengendalian intern mengharuskan rekonsiliasi bank ini dilakukan oleh fungsi pemeriksa
intern (internal audit function) yang merupakan pihak yang tidak menyelenggarakan
catatan kas dan tidak memegang fungsi penyimpanan kas.
5.Semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan cek atas nama perusahaanpenerima pembayaran atau dengan pemindahbukuan. Pembayaran dengan cek dapat
dilakukan dengan 2 cara:
a)Dengan menuliskan kata tunai (cek atas unjuk) - lihat gambar 14.2Cek atas unjuk = Cek tersebut hanya dapat di uangkan oleh siapa saja yang dapat
menyerahkan (mengunjukkan) cek tersebut ke bank.
b)Dengan menuliskan nama penerima cek yang dituju (cek atas nama) - lihat gambar 14.1Cek atas nama = Cek hanya dapat di uangkan oleh orang atau perusahaan yang
namanya tercantum dalam cek tersebut. Pembayaran melalui bank dapat pula dilakukan
dengan pemindah bukuan dana dari rekening giro perusahaan pembayar ke rekening
giro perusahaan penerima. Pembayaran dengan menggunakan cek atas nama dan
dengan cara pemindah bukuan ini dilakukan agar perusahaan memperoleh kepastian
bahwa kas yang dikeluarkan ini sampai ke alamat yang dituju (tidak ke tangan pribadi
penagih atau karyawan perusahaan penerima)6.Jika pengeluaran kas hanya menyangkut jumlah yang kecil, pengeluaran ini
dilakukan melalui dana kas kecil, yang Akuntansinya diselenggarakan dengan
Imprest System. Seperti telah dijelaskan diatas, agar catatan akuntansi kas perusahaan
dapat diawasi ketelitian dan keandalannya dengan menggunakan jasa pihak luar yang
bebas, setiap penerimaan dan pengeluaran kas harus melibatkan bank. Untuk itu, setiap
penerimaan kas harus segera disetor penuh ke bank, dan setiap pengeluaran kas harus
dilakukan dengan cek. Pengeluaran kas yang tidak dapat dilakukan dengan cek (karena
-
7/23/2019 system informasi akuntansi
7/25
Page | 7
jumlahnya relatif kecil) dilakukan melalui dana kas kecil yang penyelenggaraannya
dengan imprest system.
7.Secara periodik diadakan pencocokan jumlah fisik kas yang ada di tangan denganjumlah kas menurut catatan. Perhitungan fisik kas (cash count) yang ada di tangan
perusahaan harus dilakukan secara periodik untuk mencegah karyawan perusahaan
menggunakan kesempatan penyelewengan penggunaan kas. Perhitungan fisik kasdilakukan terhadap jumlah kas yang belum disetor ke bank dan saldo dana kas kecil yang
ada di tangan perusahaan pada saat tertentu. Jumlah kas yang belum disetor ke bank pada
saat perhitungan fisik kas di cocokan dengan jumlah kas yang diterima oleh perusahaan
menurut jurnal penerimaan kas. Besarnya saldo dana kas kecil yang dihitung harus sama
dengan saldo dana kas kecil yang dibentuk menurut keputusan direktur keuangan
dikurangi dengan jumlah dana kas kecil yang telah dikeluarkan namun belum diganti.
8.Kas yang ada ditangan (cash in safe) dan kas yang ada di perjalanan (cash in transit)diasuransi dari kerugian. Jika kas yang ada di tangan dan kas yang ada di perjalanan
jumlahnya relatif besar, sehingga diperkirakan akan timbul kerugian yang besar jika
terjadi perampokan atau pencurian, perusahaan sebaiknya menutup asuransi untuk
menghindari resiko kerugian tersebut.
9.Kasir di asuransikan (Fidelity Bond Insurance). Untuk menghindari kerugian akibatpenyelewengan kas yang dilakukan oleh karyawan yang diserahi tugas sebagai penyimpan
kas, karyawan tersebut perlu diasuransikan. Fidelity Bond Insurance menjamin pengantian
atas kerugian yang timbul sebagai akibat penyelewengan yang dilakukan oleh kasir.
10. Kasir dilengkapi dengan alat-alat yang mencegah terjadinya pencurian terhadapkas yang ada ditangan (Misalnya Mesin register kas, Almari kas, dan Strong room).
Untuk menjaga fisik kas yang ada di tangan, bagian kasa harus diberi perlengkapan yang
memadai. Umumnya setiap perusahaan menempatkan bagian kasa dalam suatu ruangan
yang tidak setiap karyawan diperkenankan melakukan akses kedalamnya, tanpa ijin dari
pejabat yang berwenang. Mesin register kas, almari besi, dan strong room merupakan
perlengkapan yang biasanya disediakan bagi bagian kasa untuk melindungi kas yang ada
ditangan perusahaan.
11. Semua nomor cek harus dipertanggung jawabkan oleh bagian kasa. Karenaformulir cek berfungsi sebagai perintah kepada bank untuk membayarkan sejumlah uang
perusahaan kepada orang tertentu atau kepada pembawa cek tersebut, maka penggunaan
cek diawasi dengan mengontrol penggunaan nomor urut cek tersebut. Setiap nomor cek
harus dipertanggung jawabkan oleh bagian kasa, karena bagian ini bertugas untuk mengisi
cek (berdasarkan bukti kas keluar yang diterbitkan oleh fungsi pencatat utang) dan
memintakan otorisasi atas cek tersebut.
Bagan alir sistem pengeluaran kas dengan cek
Sistem pengeluaran kas dengan cek dibagi menjadi 2 macam berikut ini :
1.Sistem pengeluaran kas dengan cek dalam account payable system2.Sistem pengeluaran kas dengan cek dalam voucher payable system
a)One time voucher payable system dengan cash basisb)One time voucher payable system dengan accrual basisc)Built up voucher payable system
-
7/23/2019 system informasi akuntansi
8/25
Page | 8
Penjelasan :
1.Bagan alir dokumen sistem pengeluaran kas dengan cek dalam Account payablesystem
Dalam Account payable system pencatatan transaksi pembelian dalam jurnal pembelian
dilaksanakan oleh bagian jurnal berdasarkan faktur dari pemasok sebagai dokumen
sumber. Rekening yang di debet dan di kredit dalam jurnal pembelian ini adalah :Persediaan xx
Utang dagang xx
Faktur dari pemasok kemudian dicatat dalam kartu utang dan di simpan bersama
dengan dokumen pendukung yang bersangkutan (surat order pembelian dan laporan
penerimaan barang) oleh bagian utang berdasarkan tanggal jatuh temponya. Pada saat
jatuh temponya, faktur dari pemasok dilampiri dengan dokumen pendukungnya
diserahkan oleh bagian utang kepada bagian kasa. Bagian kasa membuat cek atas nama
dan meminta tanda tangan atas cek dari pejabat yang berwenang serta mengirimkan cek
tersebut kepada kreditur. Faktur dari pemasok dan dokumen pendukungnya diserahkan
oleh bagian kasa kepada bagian jurnal untuk dicatat oleh bagian yang terakhir ini dalam
jurnal pengeluaran kas. Rekening yang di debet dan dikredit dalam jurnal pengeluaran kas
adalah :
Utang dagang xx
Kas xx
Gambar 14.5 Prosedur pencatatan utang dengan Account Payable System dan pengeluaran
kas dengan cek
-
7/23/2019 system informasi akuntansi
9/25
Page | 9
2.a)Bagan alir dokumen one time voucher payable system dengan cash basisDalam voucher payable system cash basis, pencatatan transaksi pembelian didasarkan atas
bukti kas keluar yang dibuat pada saat faktur dari pemasok jatuh tempo. Bukti kas keluar
dicatat dalam register bukti kas keluar oleh bagian utang dengan jurnal sebagai berikut :
Persediaan xx
Bukti kas keluar yang akan dibayar xx
Dalam voucher payable system cash basis ini pencatatan biaya atau persediaan di
dasarkan bukti kas keluar lembar ke 3 yang dibuat pada saat faktur dari pemasok jatuh
tempo. Pada saat jatuh tempo, faktur dari pemasok dilampiri denga dokumen
pendukungnya di buatkan bukti kas keluar oleh bagian utang dan bukti kas keluar
dilampiri dengan dokumen pendukung (berupa surat order pembelian, laporan penerimaan
barang, dan faktur dari pemasok) diserahkan kepada bagian kasa. Bagian kasa membuat
cek atas nama dan meminta tanda tangan atas cek dari pejabat yang berwenang serta
mengirimkan cek tersebut kepada kreditur dilampiri dengan bukti kas keluar lembarke 1
sebagai surat pemberitahuan (remittance advice). Bukti kas keluar dan dokumen
pendukungnya setelah di cap lunas akan diserahkan oleh bagian kasa kepada bagian jurnal
untuk dicatat oleh bagian yang terakhir ini dalam register cek. Rekening yang di debit dan
dikredit dalam register cek ini adalah :
Bukti kas keluar yang akan dibayar xx
Kas xx
-
7/23/2019 system informasi akuntansi
10/25
Page | 10
Gambar 14.6 Prosedur pencatatan utang dengan Voucher Payable System-Cash Basis dan
pengeluaran kas dengan cek
b)Bagan alir dokumen one time voucher payable system dengan Accrual Basis
Dalam voucher payable system Accrual Basis pencatatan transaksi pembelian didasarkan
bukti kas keluar yang dibuat pada saat faktur dari pemasok oleh bagian utang dari bagian
pembelian. Bukti kas keluar dicatat dalam register bukti kas keluar oleh bagian jurnal
dengan jurnal sebagai berikut :
Persediaan xx
Bukti kas keluar yang akan dibayar xx
Dalam voucher payable Accrual Basis ini pencatatan biaya atau persediaan didasarkan
bukti kas keluar lembar ke 3 yang dibuat pada saat faktur dari pemasok diterima oleh
bagian utang dari bagian pembelian. Pada saat jatuh tempo, oleh bagian utang bukti kas
keluar dilampiri dengan dokumen pendukung (berupa surat order pembelian, laporan
penerimaan barang, dan faktur dari pemasok) diserahkan kepada bagian kasa. Bagian kasa
membuat cek atas nama dan meminta tanda tangan atas cek dari pejabat yang berwenang
serta mengirimkan cek tersebut kepada kreditur dilampiri dengan bukti kas keluar lembar
ke 1 sebagai surat pemberitahuan. Bukti kas keluar dan dokumen pendukungnya setelah di
cap lunas di serahkan oleh bagian kasa kepada bagian jurnal untuk di catat oleh bagian
yang terakhir ini dalam register cek. Rekening yang di debit dan di kredit dalam register
cek ini adalah :
-
7/23/2019 system informasi akuntansi
11/25
Page | 11
Bukti kas keluar yang akan dibayar xx
Persediaan xx
Gambar 14.7 Prosedur pencatatan utang dengan Voucher Payable System- Accrual Basisdan pengeluaran kas dengan cek
c)Bagan alir dokumen bulit up voucher payable system
Dalam sistem ini satu bukti kas keluar dapat digunakan untuk lebih dari satu faktur dari
pemasok yang sama. Bulit up voucher payable system digunakan jika perusahaan
melakukan pembayaran kepada krediturnya secara periodik. Misalkan perusahaan
membuat perjanjian dengan para pemasoknya untuk melakukan pembayaran utangnya
-
7/23/2019 system informasi akuntansi
12/25
Page | 12
pada tanggal 1 setiap bulan untuk pembelian yang dilaksanakan oleh perusahaan dalam
jangka waktu sejak tanggal 2 sampai dengan tanggal 30, bulan sebelumnya. Bukti kas
keluar dibuat oleh bagian utang untuk mencatat faktur-faktur yang diterima dari pemasok
dalam jangka waktu tertentu. Pada saat pembayaran yang dijadwalkan, bagian utang
menjumlah rupiah faktur yang dicatat dalam bukti kas keluar, kemudian mencatat bukti
kas keluar tersebut dengan jurnal sebagai berikut :Persediaan xx
Bukti kas keluar yang akan dibayar xx
Dalam bulit up voucher system ini pencatatan biaya atau persediaan didasarkan atas
bukti kas keluar lembar ke 3 yang dibuat pada saat pembayaranyang dijadwalkan. Pada
tanggal pembayaran yang dijadwalkan, oleh bagian utang, bukti kas keluar dilampiri
dengan dokumen pendukung (berupa surat order pembelian, laporan penerimaan barang
dan faktur dari pemasok) diserahkan kepada bagian kasa. Bagian kasa membuat cek atas
nama dan meminta tanda tangan atas cek dari pejabat yang berwenang, serta mengirimkan
cek tersebut kepada kreditur dilampiri dengan bukti kas keluar lembar ke 1 sebagai surat
pemberitahuan. Bukti kas keluar dan dokumen pendukungnya setelah di cap lunas
diserahkan oleh bagian kasa kepada bagian jurnal untuk dicatat oleh bagian yang terakhir
ini dalam register cek. Rekening yang di debet dan di kredit dalam register cek ini adalah :
Bukti kas keluar yang akan di bayar xx
Kas xx
-
7/23/2019 system informasi akuntansi
13/25
Page | 13
Gambar 14.8 Prosedur Pencatatan utang dengan Built-up Voucher payable system
-
7/23/2019 system informasi akuntansi
14/25
Page | 14
Sistem Dana Kas KecilDeskripsi Kegiatan
Penyelenggaraan dana kas kecil untuk memungkinkan pengeluaran kas dengan uang tunai
dapat diselenggarakan dengan dua cara:
1.Sistem saldo berfluktuasi (fluctuating-fund-balance system)Dalam sistem saldo berfluktuasi, penyelenggaraan dana kas kecil dilakukan dengan
prosedur sebagai berikut:
a)Pembentukan dana kas kecil dicatat dengan mendebit rekening Dana Kas Kecil.b)Pengeluaran dana kas kecil dicatat dengan mengkredit rekening Dana Kas Kecil,
sehingga setiap saat saldo rekening ini berfluktuasi.
c)Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan dengan jumlah sesuai dengan keperluan,dan dicatat dengan mendebit rekening Dana Kas Kecil. Dalam sistem ini, saldo
rekening Dana Kas Kecil berfluktuasi dari waktu ke waktu.
Dengan demikian, dalam sistem saldo berfluktuasi, catatan kas perusahaan tidak dapat
direkonsiliasi dengan catatan bank, oleh karena itu rekonsiliasi bank bukan merupakan alatpengendalian bagi catatan kas perusahaan.
2.Imprest systemDalam imprest system, penyelenggaraan dana kas kecil dilakukan sebagai berikut:
a)Pembentukan dana kas kecil dilakukan dengan cek dan dicatat dengan mendebitrekening Dana Kas Kecil.
b)Pengeluaran dana kas kecil tidak dicatatdalam jurnal (sehingga tidak mengkreditrekening Dana Kas Kecil).
c)Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan sejumlah rupiah yang tercantum dalamkumpulan bukti pengeluaran kas kecil. Pengisian kembali dana kas kecil ini dilakukandengan cek dan dicatat dengan mendebit rekening Biaya dan mengkredit rekening Kas.
Baik dengan imprest system maupun dengan fluctuating-fund-balance system,
penyelenggaraan dana kas kecil dilaksanakan melalui tiga prosedur:
1)Prosedur pembentukan dana kas kecil2)Prosedur permintaan dan pertanggungjawaban pengeluaran dana kas kecil3)Prosedur pengisian kembali dana kas kecilDokumen yang Digunakan
Dokumen yang digunakan dalam sistem dana kas kecil adalah:
1)Bukti kas keluar.Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas dari fungsi akuntansi kepada
fungsi kas sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut. Dalam sistem dana kas kecil,
dokumen ini diperlukan pada saat pembentukan dana kas kecil dan pada saat pengisian
kembali dana kas kecil. Lihat contoh dokumen ini pada Gambar 9.16.
2)Cek.3)Permintaan pengeluaran kas kecil.
-
7/23/2019 system informasi akuntansi
15/25
Page | 15
Dokumen ini digunakan oleh pemakai dana kas kecil untuk meminta uang ke pemegang
dana kas kecil. Bagi pemegang dana kas kecil, dokumen ini berfungsi sebagai bukti telah
dikeluarkannya kas kecil olehnya. Lihat contoh formulir permintaan pengeluaran kas kecil
pada Gambar 14.9.
4)Bukti pengeluaran kas kecil.Dokumen ini dibuat oleh pemakai dana kas kecil untuk mempertanggungjawabkan
pemakaian dana kas kecil. Lihat bukti pengeluaran kas kecil pada Gambar 14.10.
5)Permintaan pengisian kembali kas kecil.Dokumen ini dibuat oleh pemegang dana kas kecil untuk meminta kepada Bagian Utang
agar dibuatkan bukti kas keluar guna pengisian kembali dana kas kecil. Lihat formulir
permintaan pengisian kembali kas kecil pada Gambar 14.11.
Catatan Akuntansi yang Digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem dana kas kecil adalah:
1.Jurnal pengeluaran kas (cash disbursement journal).Dalam sistem dana kas kecil, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat pengeluaran
kas dalam pembentukan dana kecil dan dalam pengisian kembali dana kas kecil. Dokumen
sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas adalah bukti
kas keluar yang telah dicap lunas oleh fungsi kas. Lihat contoh jurnal pengeluaran kas
pada Gambar 4.2.
2.Register cek(check register).Dalam sistem dana kas kecil, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat cek
perusahaan yang dikeluarkan untuk pembentukan dan pengisian kembali dana kas kecil.
Lihat contoh register cek pada Gambar 10.7.
3.Jurnal pengeluaran dana kas kecil.Untuk mencatat transaksi pengeluaran dana kas kecil diperlukan jurnal khusus. Jurnal ini
sekaligus berfungsi sebagai alat distribusi pendebitan yang timbul sebagai akibat
pengeluaran dana kas kecil. Gambar 14.12 melukiskan contoh jurnal pengeluaran dana
kas kecil.
Fungsi yang Terkait
Fungsi yang terkait dalam sistem dana kas kecil adalah:
1.Fungsi kas.Dalam sistem dana kas kecil, fungsi ini bertanggung jawab dalam mengisi cek,
memintakan otorisasi atas cek, dan menyerahkan cek kepada pemegang dana kas kecil
pada saat pembentukan dana kas kecil dan pada saat pengisian kembali dana kas kecil.
2.Fungsi akuntansi.Dalam sistem dana kas kecil, fungsi akuntansi bertanggung jawab atas:
a)Pencatatan pengeluaran kas kecil yang menyangkut biaya dan persediaan.b)Pencatatan transaksi pembentukan dana kas kecil.c)Pencatatan pengisian kembali dana kas kecil dalam jurnal pengeluaran kas atau register
cek.
d)Pencatatan pengeluaran dana kas kecil dalam jurnal pengeluaran dana kas kecil (dalamfluctuating-fund-balance system).
-
7/23/2019 system informasi akuntansi
16/25
Page | 16
e)Pembuatan bukti kas keluar yang memberikan otorisasi kepada fungsi kas dalammengeluarkan cek sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut.
3.Fungsi pemegang dana kas kecil.Fungsi ini bertanggung jawab atas penyimpanan dana kas kecil, pengeluaran dana kas
kecil sesuai dengan otorisasi dari pejabat tertentu yang ditunjuk, dan permintaan pengisian
kembali dana kas kecil.4.Fungsi yang memerlukan pembayaran tunai.5.Fungsi pemeriksa intern.
Dalam sistem kas, fungsi ini bertanggung jawab atas penghitungan dana kas kecil (cash
count) secara periodik dan pencocokan hasil penghitungannya dengan catatan kas. Fungsi
ini juga bertanggung jawab atas pemeriksaan secara mendadak (surprised audit) terhadap
saldo dana kas kecil yang ada di tangan pemegang dana kas kecil.
Bagan alir dokumen sistem Dana kas kecil
Seperti telah disebutkan di atas, sistem dana kas kecil dibagi menjadi :
1.Prosedur pembentukan dana kas kecil2.Prosedur permintaan dan pertanggung jawaban pengeluaran dana kas kecil
a)Dengan Imprest Systemb)Dengan fluctuating-fund-balance system
3.Prosedur pengisian kembali dana kas kecil.a)Dengan Imprest System
b)Dengan fluctuating-fund-balance systemPenjelasan :
1.Prosedur pembentukan dana kas kecilProsedur pembentukan dana kas kecil dengan imprest system tidak berbeda dengan
prosedur pembentukan dana kas kecil dengan fluctuating-fund-balance system. Bagan alir
prosedur pembentukan dana kas kecil dilukiskan pada gambar 14.13. Pada gambar
tersebut, Bagian utang mencatat pembentukan dana kas kecil di dalam register bukti kas
keluar dengan jurnal :
Dana kas kecil xx
Bukti kas keluar yang akan dibayar xx
Bukti kas keluar dilampiri dengan surat keputusan pembentukan dana kas kecil
diserahkan Bagian utang ke Bagian kasa. Berdasarkan bukti kas keluar tersebut, Bagian
kasa membuat cek atas nama dan memintakan tanda tangan otorisasi atas cek. Cekdiserahkan kepada pemegang dana kas kecil, dan bukti kas keluar diserahkan kepada
Bagian Jurnal setelah dibubuhi cap lunas oleh bagian kasa. Bagian Jurnal mencatat
pengeluaran kas dalam register cek dengan jurnal sebagai berikut :
Bukti kas keluar yang akan dibayar xx
Kas xx
-
7/23/2019 system informasi akuntansi
17/25
Page | 17
Gambar 14.13 Prosedur Pembentukan Dana Kas kecil
2.Prosedur permintaan dan pertanggung jawaban pengeluaran dana kas kecila)Dengan Imprest System
Dalam Imprest system pengeluaran dana kas kecil tidak dicatat dalam catatan
akuntansi. Oleh karena itu, tidak terlihat dokumen yang dikirimkan oleh pemegang
dana kas kecil ke Bagian Jurnal untuk kepentingan pencatatan. Pemegang dana kas
kecil hanya mengarsipkan dokumen permintaan pengeluaran kas kecil menurut abjad
nama pemakai dana kas kecil. Jika pengeluaran dana kas kecil telah
dipertanggungjawabkan oleh pemakai dana kas kecil, pemegang dana kas kecil
mengarsipkan bukti pengeluaran kas kecil yang dilampiri dengan permintaan
pengeluaran kas kecil dan dokumen pendukungnya. Dokumen-dokumen ini
dikumpulkan untuk dipakai sebagai dasar permintaan pengisian kembali dana kas kecil
sebesar jumlah dana yang telah dikeluarkan.
-
7/23/2019 system informasi akuntansi
18/25
Page | 18
Gambar 14.14 Prosedur Permintaan dan pertanggungjawaban Pengeluaran Dana kas
kecil dalam Sistem Dana kas kecil dengan Imprest System
b)Dengan fluctuating-fund-balance systemDalam sistem dana kas kecil dengan fluctuating-fund-balance system, saldo rekening
dana kas kecil di dalam buku besar dibiarkan berfluktuasi sesuai dengan jumlahpengisian dan pemakaian dana kas kecil. Jurnal yang dibuat yang bersangkutan dengan
pembentukan, pemakaian, dan pengisisan kembali dana kas kecil adalah sebagai berikut
:
1)Pembentukan dana kas kecil dicatat dalam register bukti kas keluar dan register cekdengan jurnal :
Register bukti kas keluar :
Dana kas kecil xx
Bukti kas keluar yang akan dibayar xx
Register cek :Bukti kas keluar yang akan dibayar xx
Kas xx
2)Pengeluaran dana kas kecil dicatat dengan jurnal pengeluaran dana kas kecil denganjurnal :
Biaya Overhead pabrik xx
Biaya Administrasi umum xx
-
7/23/2019 system informasi akuntansi
19/25
Page | 19
Biaya Pemasaran xx
Dana kas kecil xx
3)Pengisian kembali dana kas kecil dicatat dengan register bukti kas keluar danregister cek dengan jurnal :
Register bukti kas keluar :
Dana kas kecil xx
Bukti kas keluar yang akan dibayar xx
Register cek :
Bukti kas keluar yang akan dibayar xx
Kas xx
Pada bagan alir dokumen permintaan dan pertanggungjawaban pengeluaran kas kecil
dalam sistem dana kas kecil dengan fluctuating-fund-balance system, setelah
pemegang dana kas kecil menyerahkan uang tunai kepada penakai dana kas kecil
(dilampiri permintaan pengeluaran kas kecil lembar ke 2), pemegang dana kas kecil
menyerahkan bukti pengeluaran kas kecil beserta dokumen pendukungnya ke bagian
jurnal. Berdasarkan bukti pengeluaran kas kecil, Bagian Jurnal mencatat pengeluaran
dana kas kecil di dalam jurnal khusus(jurnal pengeluaran dana kas kecil) sebagai
berikut :
Biaya Overhead pabrik xx
Biaya Administrasi umum xx
Biaya Pemasaran xx
Dana kas kecil xx
Karena jumlah setiap transaksi pengeluaran kas melalui dana kas kecil relatif kecil,
maka pencatatan transaksi pengeluaran dana kas kecil dalam jurnal pengeluaran dana
kas kecil tidak dilaksanakan dengan mencatat satu persatu bukti pengeluaran kas
kecil, namun satu kelompok dokumen tersebut selama jangka waktu tertentu (harian
atau mingguan). Bukti pengeluaran kas kecil dikumpulkan oleh Bagian Jurnal untuk
jangka waktu tertentu, dibuatkan rekapitulasi dan dicatat hasil rekapitulasinya dalam
jurnal pengeluaran dana kas kecil.
Bagian Jurnal kemudian menyerahkan bukti pengeluaran kas kecil kepada Bagian
Kartu Biaya. Atas dasar bukti pengeluaran kas kecil, Bagian Kartu Biaya mencatat
rincian biaya yang dikeluarkan dari dana kas kecil dalam kartu biaya.
-
7/23/2019 system informasi akuntansi
20/25
Page | 20
Gambar 14.15 Prosedur Permintaan dan pertanggungjawaban pengeluaran kas kecil dalam
sistem dana kas kecildengan fluctuating-fund-balance system
-
7/23/2019 system informasi akuntansi
21/25
Page | 21
3.Prosedur pengisian kembali dana kas kecila)Dengan Imprest System
Prosedur pengisian kembali dana kas kecil dalam imprest system sedikit berbeda
dengan prosedur yang sama dalam fluctuating-fund-balance system. Pengisian kembali
dana kas kecil dalam imprest system didasarkan atas jumlah uang tunai yang telah
dikeluarkan menurut bukti pengeluaran kas kecil, sedangkan dalam fluctuating-fund-balance system didasarkan atas taksiran jumlah uang tunai yang diperlukan oleh
pemegang dana kas kecil. Di samping itu, pengisian kembali dana kas kecil dalam
imprest system dicatat dengan mendebit rekening biaya, sedangkan dalam fluctuating-
fund-balance system dicatat dengan mendebit rekening Dana Kas Kecil.
Bagan alir prosedur pengisian kembali dana kas kecil dalam sistem dana kas kecil
dengan imprest system dilukiskan pada Gambar 14.16. Permintaan pengisian kembali
dana kas kecil dilakukan oleh pemegang dana kas kecil dengan menggunakan formulir
permintaan pengisian kembali kas kecil. Dokumen ini dilampiri dengan bukti
pengeluaran kas kecil dan dokumen pendukungnya diserahkan oleh pemegang dana kas
kecil kepada Bagian Utang. Bagian Utang membuat bukti kas keluar sebesar jumlah
rupiah yang dicantumkan dalam permintaan pengisian kembali kas kecil. Bukti kas
keluar dicatat di dalam register bukti kas keluar oleh Bagian Utang dengan jurnal
sebagai berikut:
Biaya OverheadPabrik Sesungguhnya xx
Biaya Administrasi dan Umum xx
Biaya Pemasaran xx
Bukti Kas Keluar yang akan Dibayar xx
Bukti kas keluar lembar ke-2 diserahkan oleh Bagian Utang ke Bagian Kartu Biayauntuk kepentingan pencatatan rincian biaya overhead pabrik, biaya administrasi dan
umum, dan biaya pemasaran dalam kartu biaya yang bersangkutan.
Bukti kas keluar dilampiri dengan dokumen pendukungnya diserahkan oleh BagianUtang ke Bagian Kasa. Berdasarkan bukti kas keluar tersebut, Bagian Kasa membuatcek atas nama dan memintakan tanda tangan otorisasi atas cek. Cek diserahkan kepada
pemegang dana kas kecil dan bukti kas keluar diserahkan kepada Bagian Jurnal setelah
dibubuhi cap lunas oleh Bagian Kasa. Bagian Jurnal mencatat pengeluaran kas dalam
register cek dengan jurnal sebagai berikut:
Bukti Kas Keluar yang akan Dibayar xx
Kas xx
-
7/23/2019 system informasi akuntansi
22/25
-
7/23/2019 system informasi akuntansi
23/25
Page | 23
b)Dengan fluctuating-fund-balance systemBagan alir prosedur pengisian kembali dana kas kecil dalam sistem dana kas kecildenganfluctuating-fund-balance system sedikit berbeda dengan yang dilukiskan pada
Gambar 14.16. Dalam sistem dana kas kecil dengan fluctuating-fund-balance system,
permintaan pengisian kembali dana kas kecil dilakukan oleh pemegang dana kas keciljuga dengan menggunakan formulir permintaan pengisian kembali kas kecil. Namun,
dokumen ini tidak dilampiri dengan bukti pengeluaran kas kecil dan dokumen
pendukungnya karena dalam fluctuating-fund-balance system, dokumen pendukung
(bukti pengeluaran kas kecil dan dokumen pendukungnya) telah diserahkan oleh
pemegang dana kas kecil kepada Bagian Jurnal untuk kepentingan pencatatan
pengeluaran kas kecil. Dengan demikian dalam sistem dana kas kecil dengan
fluctuating-fund-balance system, permintaan pengisian kembali kas kecil yang dibuat
oleh pemegang dana kas kecil diserahkan kepada Bagian Utang tanpa dilampiri dengan
dokumen pendukung. Aliran dokumen selanjutnya dalam sistem dana kas kecil dengan
fluctuating-fund-balance system tidak berbeda dengan yang dilukiskan pada Gambar
14.16.Dalam sistem dana kas kecil dengan fluctuating-fund-balance system, Bagian
Utang mencatat bukti kas keluar di dalam register bukti kas keluar dengan jurnalsebagai berikut:
Dana Kas Kecil xxBukti Kas Keluar yang akan Dibayar xx
Resiko, ancaman dan sistem pengendalian
Siklus pengeluaran menghadapi resiko dan ancaman, baik secara potensial muncul dari dalam
perusahaan maupun dari luar perusahaan. Risiko risiko dan ancaman ancaman tersebut
harus dikurangi dan bila memungkinkan ditiadakan. Untuk menghindari resiko dan ancaman,
harus diterapkan sistem pengendalian yang baik.
Pengendaliam umum yang harus diterapkan ke dalam sistem pengeluaran, adalah
Adanya rencana kerja, anggaran dan jadwal produksi yang dirancang bersama dandikoordinasikan dengan pihak-pihak atau bagian-bagian terkait.
Adanya sistem pencatatan yang baik (sebaiknya menggunakan sistem komputer) denganmenerapkan berbagai teknologi yang mendukung, misalnya teknologi kode bar (barcode)
Adanya sistem otorisasi, sehingga setiap ada permintaan barang (atau juga jasa) harusdisetujui oleh atasan nya
Penugasan karyawan yang cakap untuk mencatat dan menangani persediaan Pemantauan kinerja karyawan oleh pimpinan, sehingga apabila ada masalah segera dapat
diatasi bersama.
-
7/23/2019 system informasi akuntansi
24/25
Page | 24
Resiko, ancaman dan sistem pengendalian yang perlu diterapkan dalam berbagai
prosedur yang ada pada siklus pengeluaran dapat dilihat pada tabel berikut :
Prosedur Ancaman/Resiko Pengendalian
Pembayaran
tagihan
Tidak mengetahui kalau faktur
tagihan mengandung kesalahan
Bagian untung harus memeriksa
keabsahan dan kebenaran hitungan
setiap tagihan yang diterima: fakturtagihan harus dicocokan dengan P\O
dan laporan penerima barang
Pembayaran tidak diterima oleh
pemasok
Hindari pembayaran dengan kas,
tetapi gunakan transfer bank, cek,
atau alat pembayaran lain;
Perusahaan tidak memperoleh
potongan tunai
Terapkan metode penyimpanan faktur
yang sistematis; karyawan harus
dilatih dengan baik; terapkan
komputerisasi penanganan utang
dagangMenerima faktur tagihan lebih
dari satu kali
Perusahaan harus memiliki catatan
yang baik untuk semua faktur, baik
yang sudah maupun yang belum
dibayar; setiap faktur yang sudah
dibayar harus dibatalkan (dengan
diberi cap LUNAS dan di sertai
dengan dokumen pendukung).
-
7/23/2019 system informasi akuntansi
25/25
Daftar Pustaka
top related