ta 2 perkembangan lembaga pengatur standar akuntansi
Post on 29-Dec-2015
81 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
TEORI AKUNTANSI KEUANGAN
PERKEMBANGAN LEMBAGA PENGATUR STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN
Chapter 2
OLEH:
Kelompok 11:
Ni Luh Nyoman Sherina Devi (1391662026)
Ida Ayu Ratih Manuari (1391662028)
Ni Nyoman Kristiana Dewi (1391662029)
PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2014
PERKEMBANGAN LEMBAGA PENGATUR STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN
A. Perkembangan Akuntansi di Amerika Sebelum Tahun 1930
Di Amerika Serikat sebelum tahun 1930, akuntansi sebagian besar tidak diatur.
Praktik dan prosedur akuntansi yang digunakan oleh perusahaan umumnya dianggap
rahasia. Jadi, suatu perusahaan memiliki sedikit pengetahuan tentang prosedur akuntansi yang
dipakai oleh perusahaan lain. Jelas, hasilnya adalah kurangnya keseragaman dalam praktik
akuntansi antara perusahaan, baik dari tahun ke tahun dan dalam industri yang sama. Bankir
dan kreditur lainnya, yang merupakan pengguna utama laporan keuangan, memberikan arah
nyata dalam praktik akuntansi. Penekanan bank dan kreditur terutama ditujukan pada
pengungkapan kas dan sumber daya mendekati kas yang dapat digunakan untuk pembayaran
utang.
Penekanan pada kemampuan membayar utang dapat ditelusuri kembali ke kondisi
sosial dan ekonomi di Amerika Serikat sebelum akhir Perang Dunia I. Masyarakat Amerika
biasanya tidak berinvestasi dalam jumlah besar di sektor bisnis sampai tahun 1920. Ketika
pemerintah federal melakukan pembayaran lump-sum untuk Liberty Bond (Obligasi Liberty),
masyarakat tiba-tiba mempunyai sejumlah kas yang besar. Perusahaan swasta berkembang,
dan perusahaan swasta tersebut beserta pemerintah mendorong masyarakat untuk berinvestasi
dalam bisnis Amerika. Sebuah konsep "kapitalisme rakyat" menguasai, dan jumlah investor
pemegang saham individu meningkat pesat. Sayangnya, pelaporan keuangan tertinggal di
belakang kebutuhan para investor, sehingga laporan terus dipersiapkan hanya untuk
kebutuhan kreditur.
Sejak tahun 1880-an, diketahui bahwa akuntansi adalah instrumen penting di Amerika
untuk menjalankan bisnis. Pada tahun 1886 dibentuklah sebuah organisasi bernama American
Association of Public Accountants dengan sepuluh anggota. Tahun 1896, organisasi ini,
bersama grup yang lain, yaitu The Institute of Bookkeepers and Accountants, keduanya
merupakan pihak yang berada dibalik pembuatan hukum di Amerika Serikat, yang
menciptakan sebutan profesional ‘Certified Public Accountant’. Tahun 1913, tiga puluh satu
negara bagian berhasil melewati hukum yang diperlukan untuk dikeluarkannya sertifikat
Certified Public Accountant. Di antara ketiga puluh satu negara bagaian tersebut terdapat
keseragaman mengenai persyaratan yang diperlukan untuk mendapatkan sertifikat tersebut.
1
Pencapaian penting lain dari asosiasi tersebut adalah mendirikan The Journal of
Accountancy pada tahun 1905. Publikasi ini berlanjut menjadi jurnal profesional penting
hingga hari ini.
Hasil kerja asosiasi tersebut juga termasuk pengangkatan sebuah komite terminologi,
yang hasilnya terdapat dalam lingkup dan definisi yang kemudian diadopsi pada tahun 1915.
Gebrakan besar dalam pertumbuhan profesi akuntansi adalah dalam hal income tax law pada
tahun 1913. Dorongan yang lain terhadap profesi akuntan publik semakin muncul sejak saat
itu hingga Perang Dunia I pada tahun 1917. Isu spesifik yang melibatkan akuntansi publik
adalah kontrak militer dimana pengusaha pabrik harus membayar kembali dengancost plus
basis.
Pada tahun 1916 dibentuklah American Institute of Accountants (AIA) dari AAPA.
Kemudian American Association of Public Accountants namanya diubah menjadi American
Institute of Certified Public Accountants (AICPA) pada tahun 1957. AICPA kemudian
menjadi organisasi nasional. AICPA ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan
perkumpulan negara bagian namun untuk melengkapinya dan mengusahakan agar lebih
terdapat keseragaman serta standarisasi dalam kualifikasi dan ketentuan keanggotaan.
Sementara itu, organisasi kedua, yakni American Society of Certified Public
Accountants dibentuk pada tahun 1921. Mengingat AIA mengambil pandangan nasional
terpadu yang relatif terhadap masalah-masalah seperti ujian dan kualifikasi, American
Society memberikanperhatian lebih dengan menjaga kekuatan di berbagai negara bagian.
Persaingan antara dua organisasi ini sangat panas. Sebagian besar karena tekanan dari
New York State Society, dua organisasi ini bergabung pada tahun 1936, mempertahankan
nama kelompok yang lebih tua. Faktor lain yang yang mendorong meningkatnya permintaan
jasa audit, adalah banyaknya yang mempertanyakan praktek akuntansi selama masa Great
Depression pada tahun 1929. Pertanyaan juga muncul tentang apakah praktik akuntansi
memicu keputusan investasi bisnis yang rendah, nemun hal ini tidak dapat dibuktikan.
B. Perkembangan Akuntansi Tahun 1930-1946
Sebagai akibat dari goncangan pasar saham, periode 1930 hingga 1946
mempengaruhi praktik akuntansi di Amerika Serikats lebih besar daripada sejarah akuntansi
periode yang lain.
2
Perjanjian NYSE/AICPA
Pada tahun 1930, AICPA memulai upaya bersama New York Stock Exchange (NYSE)
memprakarsai penyiapan salah satu dokumen paling penting dalam perkembangan
pembuatan peraturan akuntansi. Komite Khusus AICPA yang bekerjasama dengan Stock
Exchange bekerjasama dengan Komite NYSE dalam daftar saham untuk mengembangkan
prinsip akuntansi yang diikuti oleh semua perusahaan yang terdaftar dalam pertukaran
(exchange). NYSE khawatir bahwa perusahaan yang telah terdaftar menggunakan berbagai
macam praktek akuntansi yang dirahasiakan. Awalnya, AICPA berpikir bahwa solusi terbaik
adalah dengan pendekatan ganda yaitu (a) pendidikan bagi pengguna laporan akuntansi
mengenai batasan laporan dan (b) perbaikan laporan agar lebih informatif untuk pengguna.
Alternatif yang lebih praktis, memperbolehkan setiap perusahaan untuk memilih
metode akuntansi sendiri, tetapi memerlukan pengungkapan metode yang digunakan dan
konsistensi dalam aplikasi mereka dari tahun ke tahun. Komite AICPA menyiapkan draft
formal "five broad accounting principles" yang disetujui oleh komite NYSE itu pada tanggal
22 September 1932. Dokumen ini mewakili upaya formal pertama untuk mengembangkan
"generally accepted accounting principles" (GAAP). Upaya bersama yang dilakukan NYSE
dan AICPA memiliki pengaruh besar dalam pembuatan kebijakan akuntansi di Amerika
Serikat selama 50 tahun ke depan.
Rekomendasi (semua aspek dari dokumen NYSE/AICPA asli) belum sepenuhnya
diimplementasikan, tetapi konsep dasar yang mengizinkan tiap perusahaan untuk memilih
metode-metode dan prosedur yang paling tepat untuk laporan keuangannya sendiri dalam
kerangka dasar "accepted accounting principles" menjadi titik fokus pembangunan prinsip-
prinsip di Amerika Serikat.
Formasi The Securities And Exchange Commision (SEC)
SEC dibentuk oleh Kongres pada tahun 1934. Tujuannya adalah untuk menyusun
Securities Act pada tahun 1933 dan Securities Exchange Act tahun 1934. Kedua undang-
undang tersebut adalah undang-undang sekuritas nasional pertama di Amerika Serikat.
Pada awalnya, SEC mengizinkan profesi akuntansi untuk menyusun prinsip akuntansi
tanpa campur tangan pihak lain. Akan tetapi, pernyataan yang dibuat SEC pada tahun 1937
3
dan 1938 mengindikasikan bahwa mulai timbul ketidaksabaran dengan profesi tersebut. Pada
Desember 1937, Komisioner SEC Robert Healy memanggil American Accounting
Association (AAA). Ia menyatakan bahwa terdapat kesulitan yang besar akan tidak adanya
pihak yang memiliki otoritas untuk membenahi dan memelihara standar akuntansi. Ia yakin
bahwa pihak yang memiliki otoritas tersebut ada dalam Securities and Exchange Commision.
Akhirnya, pada 25 April 1938, SEC mengirim pesan implisit bahwa kecuali profesi
akuntansi membentuk badan otoritatif untuk pengembangan standar akuntansi, SEC akan
menentukan praktik-praktik akuntansi yang dapat diterima dan metode mandatori untuk
digunakan dalam laporan yang mengandung infromasi akuntansi.
Commitee Of Accounting Procedure , 1936-1946
Pada tahun 1933, AICPA membentuk Special Commitee on Development of
Accounting Principles, akan tetapi komite ini sangat kecil sehingga kemudian digantikan oleh
the Commitee on Accounting Procedures (CAP) pada tahun 1936, yang juga kemudian tidak
lagi aktif sampai 1938. Namun, pada tahun 1938, segera setelah SEC menyusun Accounting
Series Release (ASR) 4, CAP diperluas dari tujuh anggota menjadi dua puluh satu anggota
dan kemudian menjadi lebih aktif. CAP awalnya ingin mengembangkan pernyataan
komprehensif dari prinsip akuntansi yang akan berperan sebagai panduan umum untuk
pemecahan masalah praktis tertentu. Namun kebanyakan pihak merasa hal itu memakan
waktu setidaknya lima tahun untuk dikembangkan dan saat itu SEC pasti telah kehilangan
kesabaran.
SEC pada awalnya puas dengan perjuangan profesi akuntansi untuk menyusun prinsip
akuntansi. Akan tetapi, sudah diketahui bahwa proses penyusunan peraturan akan diambil
alih jika profesi akuntansi dirasa lambat. Tidak semua anggota profesi akuntansi senang
dengan peraturan akuntansi yang dikembangkan selama periode tersebut. Para anggota AAA
memberikan sebuah prosedur deduktif untuk perumusan peraturan akuntansi, untuk
menentang pendekatan induktif formal utama yang diberikan oleh CAP.
Era formatif ini tidaklah menghasilkan sebuah prinsip akuntansi yang komprehensif.
Akan tetapi, era formatif ini memberikan dua kontribusi penting. Pertama, praktik akuntansi,
khususnya dalam hal keseragaman, meningkat secara signifikan. Kedua, sektor privat benar-
benar digunakan sebagai sumber dalam penyusunan peraturan akuntansi di Amerika Serikat.
Ketika Perang Dunia II dimulai, perkembangan aturan akuntansi melambat secara signifikan.
4
Selama tahun-tahun perang, CAP ditangani hampir secara eksklusif dengan masalah
akuntansi yang melibatkan transaksi-transaksi perang.
C. Era Setelah Perang Tahun 1946-1959
Goncangan ekonomi yang lebih besar terjadi pada periode pasca perang daripada
tahun 1920-an. Industri menginginkan modal yang besar untuk memperluas bisnisnya.
Perluasan tersebut, sebagai gantinya, menciptakan lapangan pekerjaan dan uang yang lebih
banyak. Dengan dorongan dari stock exchange, industri mulai menyediakan uang untuk
masyarakat.Tahun 1940, diperkirakan terdapat empat juta pemegang saham di Amerika
Serikats. Tahun 1952, jumlah tersebut meningkat menjadi tujuh juta; pada tahun 1962,
jumlah ini meningkat menjadi tujuh belas juta. Dengan demikian, sebagian besar publik
Amerika memiliki kepentingan keuangan langsung dalam perusahaan yang terdaftar.
Laporan keuangan perusahaan merupakan instrument yang penting dalam
pengambilan keputusan. Oleh karena itu laporan keuangan dan peraturan–peraturan akuntansi
yang digunakan dalam penyiapan laporan keuangan tersebut memperoleh perhatian yang
luas. Masalah utama adalah keseragaman atau komparabilitas (perbandingan) pendapatan
yang dilaporkan antara perusahaan yang berbeda. SEC semakin memberikan tekanan berat
untuk profesi akuntansi agar menghilangkan metode yang berbeda dari akuntansi untuk
transaksi serupa yang mempengaruhi laba bersih.
ARB 32 dan SEC
CAP sangat sibuk selama periode pasca-perang. Secara keseluruhan, delapan belas
ARB dikeluarkan sejak 1946 hingga 1953. Walaupun komite telah berhasil mengurangi
pertanyaan yang timbul tentang praktik akuntansi tahun 1930-an, strategi tersebut
memunculkan masalah-masalah baru selama tahun 1940-an hingga awal 1950-an. Ketika
berusaha mengurangi dugaan yang muncul akan praktik akuntansi, CAP gagal untuk
membuatrekomendasi positif untuk prinsip akuntansi secara umum. Akibatnya, terdapat
kelebihan prinsip akuntansi yang “baik”. Berbagai alternatif praktik dilanjutkan untuk
memperindah karena tidak ada landasan dalam teori akuntansi. Situasi ini memicu konflik
antara CAP dan SEC. Konflik yang paling dipublikasikan berhubungan dengan laporan laba
rugi dibandingkan dengan kinerja operasi saat ini. CAP merasa bahwa memanfaatkan kinerja
operasi saat ini akan meningkatkan komparabilitas pendapatan antara perusahaan dan antar
5
tahun-tahun untuk perusahaan yang sama. Banyak pendapatan dan rugi luar biasa dikeluarkan
dari laba bersih dalam konsep kinerja operasi saat ini. Akibatnya, CAP mengeluarkan ARB
32 untuk merekomendasikan konsep tersebut.
Permasalahan Price-Level
Akhir tahun 1953, profesi akuntansi menaruh perhatian yang besar pada akuntansi di
bawah kondisi tingkat perubahan harga. Sehingga, selama tiga tahun berikutnya terdapat
kemajuan dalam perkembangan prinsip akuntansi.
Penutupan Tahun CAP
Tahun 1957-1959 mewakili suatu periode transisi dalam pengembangan standar
akuntansi di Amerika Serikat. Kritik CAP meningkat, dan bahkan pilar pendirian akuntansi
mencela operasinya. Akhirnya, presiden AICPA, Alvin R. Jennings, menyerukan pendekatan
baru untuk pengembangan prinsip akuntansi. Selama pertengahan hingga akhir tahun 1950,
minat dalam pengembangan prinsip akuntansi tumbuh baik di dalam maupun di luar profesi.
Sayangnya, minat dalam pengembangan prinsip akuntansi ini memunculkan kritik
negatif terhadap CAP. Eksekutif Keuangan dan Praktisi Akuntansi dalam perusahaan yang
lebih kecil mengeluh bahwa mereka tidak diberi kesempatan cukup untuk menyampaikan
opini mereka dalam penyusunan ARB.
Pendekatan Baru
Pada tahun 1957, Alvin R.Jennings menyampaikan pidato pada pertemuan tahunan
AICPA. Ia menganjurkan reorganisasi AICPA untuk mempercepat perkembangan prinsip
akuntansi. Jeannings menekankan perlunya riset sebagai bagian dari program pengembangan.
D. Periode Modern Tahun 1959-Sekarang
Accounting Principles Board (APB)
APB dan Accounting Research Division (ARD) mempunyai divisi penelitian yang
semi-otonom. Mempunyai direktur sendiri yang berwenang untuk mempublikasikan
penemuan penelitian yang dilakukan stafnya dan tidak memiliki pertanggungjawaban pada
komite teknis AICPA. Pada penerbitan proyek penelitian apa yang akan diambil, direktur
penelitian harus mencocokkannya dengan pimpinan APB. Jika keduanya tidak menyetujui,
6
APB menentukan proyek apa yang akan diambil oleh divisi penelitian. Hasil dari proyek
penelitian akan diterbitkan di Accounting Research Studies (ARS). Dalam bentuknya, APB
sama dengan CAP, yang terdiri dari 18-21 member, yang semuanya juga merupakan member
dari AICPA.
Awal Tahun Berdirinya APB dan Perjalanannya
Pada awal berdirinya APB dikarakteristikkan dengan kegagalan dan keragu-raguan.
Studi riset tidak diterima oleh profesi dan kontroversi pajak investasi merupakan tantangan
serius bagi KAP besar.
ARS 1 dan 3
ARS 1 ‘The Basic Postulates of Accounting’ karya Maurice Moonitz dipublikasikan
tahun 1961, awalnya tidak mendapatkan reaksi yang baik, baik dari APB maupun dari profesi
secara umum. ARS 3 ‘A Tentative Set of Broad Accounting Principles for Business
Enterprises’ karya Robert Sprouse dan Moonitz terbit 1962 dan mendapat banyak
kritikan dari berbagai area. Dewan meyakini bahwa studi 1 dan 3 adalah kontribusi yang
bernilai bagi pemikiran akuntansi yang berbeda secara radikal dengan GAAP yang ada
sekarang yang dapat diterima saat ini.
Kredit Pajak Investasi
Pada November 1962 dikeluarkan APB Opinion 2 yang menguraikan kredit pajak
investasi menyebabkan masalah lain. Terdapat dua pendapat berbeda dalam perhitungan
kredit pajak investasi (investment tax credit): (1) metode flow-through, yaitu mengakui
keuntungan pajak pada tahun penerimaaanya (2) metode deferral, yaitu mengakui keuntungan
pajak sepanjang umur aktiva terkait. APB Opinion 2 memutuskan menggunakan metode
deferral, akibatnya 3 CPA besar tidak mengharuskan kliennya mengikuti opini tersebut.
Lebih jauh lagi, pada Januari 1963 SEC mengeluarkan ASR 96 yang mengizinkan
menggunakan metode flow-through atau metode deferral. Akhirnya APB menerbitkan APB
Opinion no. 4 yang membolehkan penggunaan kedua metode di atas.
Akhir tahun 1964 Dewan AICPA mengumumkan wewenang APB kembali yang
dinyatakan dalam Apendiks pada APB Opinion no. 6 dengan suara bulat disetujui bahwa
kebiasaan dari APB Opinion harus diungkapkan dalam Laporan Keuangan yang diaudit oleh
anggota AICPA. Jika akuntan independen menyimpulkan bahwa metode yang digunakan
7
mempunyai pendukung otoritas yang substantif, meskipun tidak mengandung prinsip
akuntansi tertentu diungkapkan dalam catatan atau laporan auditor. Jika memungkinkan
auditor harus mengungkapkan dampak dari kebiasaan tersebut. Jika prinsip yang digunakan
tidak didukung oleh otoritas yang substantif, maka kualifikasi auditor adalah adverse atau
disclaimer.
APB yang Diperangi
Pada tahun 1965 sampai 1967, kritik lebih lanjut dari dewan muncul di pers. Selama
periode ini, APB menerbitkan 7 opini. ARS 8 ; Accounting for the Cost of Pension Plan oleh
Ernest L. Hicks mereview argumentasi alternatif akuntansi yang berbeda dan masalah
praktiknya. APB Opinion no. 8 menggunakan riset ini sebagai dokumen sumber dan
merupakan aplikasi nyata yang pertama dari pendekatan dua cabang. APB Opinion no.9
menguraikan pos-pos luar biasa dan earning per share. Opini menghapus perbedaan dalam
praktik sehubungan dengan pos-pos luar biasa. Juga sebagai persetujuan terhadap semua
konsep termasuk laporan laba rugi. ARS 9; Interperiod Allocation of Corporate of Income
Taxes karya Homer Black dipakai sebagai sumber informasi dalam pertimbangan dewan.
Meskipun kontroversial, APB no.11 mengharuskan alokasi pajak penghasilan secara
komprehensif, secara signifikan telah membatasi prosedur-prosedur alternatif dalam praktik.
ARS 7 and APB Statement 4
ARS 1 dan 3 tidak diterima kalangan akuntan, sehingga diterbitkan ARS 7 ‘Inventory
of GAAP for Business Enterprises’ oleh Paul Grady. Dengan dasar ARS 7 tahun 1970
dikeluarkan APB Statement no.4 ‘Basic Concept and Accounting Principles Underlying
Financial Statement of Business Enterprises’ dengan tujuan:
1) Sebagai dasar untuk mengevaluasi penyajian praktik akuntansi, membantu
memecahkan masalah akuntansi dan memandu pengembangan akuntansi
keuangan pada masa yang akan datang.
2) Meningkatkan pemahaman terhadap tujuan akuntansi keuangan, sifat dari proses dan
kekuatan yang membentuknya dan keterbatasan laporan keuangan
dalam menyediakan informasi yang dibutuhkan.
8
Pernyataan APB 4 mencakup banyak topik yang sama termasuk dalam ARS 7. APB gagal
dalam tanggung jawabnya untuk menyusun dasar postulat dan prinsip akuntansi yang lebih
luas.
Kritikan yang Berkelanjutan
Terdapat 2 kritikan terhadap penyusunan standar: (a) paparan untuk pendapat APB
tentatif terlalu terbatas dan prosesnya terlalu lambat dan (b) masalah penggabungan badan
usaha terlalu lama akibat banyaknya tekanan dari pihak yang kurang tepat. Kritik tersebut
ditanggapi dengan melanjutkan ke Financial Accounting Standards Board (FASB) pada
tahun 1971.
Kontroversi atas penggabungan usaha dan goodwill memakan waktu yang paling
lama untuk dibahas secara luas oleh APB. Pada tahun 1963, ARS 5 diterbitkan, A Critical
Studi of Accounting for Business Combinations’ oleh Arthur Wyatt, dan pada tahun 1968
diterbitkan Accounting for Goodwill oleh George Catlett dan Norman Olson. ARS 5
menyimpulkan bahwa penyatuan kepentingan akuntansi harus dihentikan dan goodwill
memiliki dua komponen, salah satunya dengan umur terbatas yang mengharuska amortisasi
periodik, dan yang lainnya dengan umur tak terbatas untuk dilanjutkan pada periode
mendatang. ARS 10 menyimpulkan bahwa Goodwill tidak dapat dikatakan sebagai asset,
oleh karena itu, goodwill harus segera dikurangkan dari ekuitas pemegang saham pada saat
diselesaikannya penggabungan. Kemudian pada Juli 1969, draft awal opini mengusulkan
‘polling of interest’ dihapuskan dan goodwill diamortisasi maksimal 40 tahun. Pada Februari
1970, draft opini yang lain mengizinkan ‘polling of interest’ (jika tes 3 ke 1 terpenuhi) dan
goodwill diamortisasi maksimal 40 tahun. Akhirnya, pada Juni 1970, dua per tiga mayoritas
setuju untukmengizinkan ‘polling of interest’ (jika tes 9 ke 1 terpenuhi) dan goodwill
diamortisasi maksimal 40 tahun.
Pada April 1971, AIPCA membentuk 2 kelompok studi (1) kelompok studi yang
menetapkan prinsip-prinsip akuntansi, diketuai Francis M. Wheat dan (2) kelompok studi
dengan tujuan Laporan Keuangan diketuai Robert M. Trueblood.
Laporan Kelompok Wheat
Komite ini menyelesaikan laporannya pada Maret 1972. Laporan tersebut
merekomendasikan :
9
1) Pendirian Financial Accounting Foundation, dengan 9 wakil bertugas memilih
anggota FASB dan mengumpulkan dana operasional.
2) Pendirian FASB, dengan 7 anggota full-time dan bertugas menetapkan standar laporan
keuangan.
3) Pendirian Financial Accounting Standards Advisory Council, dengan 20 anggota,
dengan tugas berkonsultasi dengan FASB untuk menetapkan prioritas dan tugas untuk
menanggapi usulan standar.
Rekomendasi ini diterima oleh AICPA Juni 1972 dan FASB berdiri 1 Juli 1973.
Laporan Kelompok Trueblood
Sampai dengan Oktober 1973, Kelompok Trueblood tidak melengkapi laporannya, hanya
mengidentifikasi beberapa tujuan tanpa membuat usulan implementasi. FASB
mempertimbangkan Laporan Trueblood dalam proyek rerangka konseptual.
E. PERIODE KONTEMPORER
Financial Accounting Standard Board (FASB)
Setelah APB digantikan oleh FASB, pada tahun 1978, FASB mengeluarkan SFAC No
1 dengan judul, Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises. FASB berbeda
dengan dewan-dewan sebelumnya, karena didukung oleh enam organisasi profesi, yaitu,
AAA, AICPA, Financial Analysts Federation, Financial Executive Institute, Institute of
Management Accountants, dan Securities Industry Association. FASB memiliki divisi riset
yang menetapkan dan melaporkan SAK dengan efisien dan lengkap. Namun, FASB tidak
diharuskan untuk menetapkan postulat dan prinsip akuntansi sebagai kerangka dasar.
Ironisnya, pernyataan FASB lebih teliti dari CAP atau APB. FASB juga meluncurkan proyek
kerangka konseptual, sebagai percobaan untuk menyediakan konstitusi dalam penyusunan
standar. Mekanisme Operasi Struktur untuk menetapkan standar akuntansi keuangan telah
dimodifikasi sejak berdirinya FASB pada tahun 1973. Modifikasi adalah hasil dari
rekomendasi dibuat oleh Komite Struktur dari Financial Accounting Foundation (FAF) pada
tahun 1977.
Dewan Pengawas FAF itu terdiri dari 16 anggota, 11 anggota dicalonkan oleh delapan
organisasi yaitu AAA, AICPA, Lembaga CFA, Financial Executives International (FEI),
10
Finance Officers Association, Institute of Management Accountants (IMA), Securities
Industry Association, and National Association of State Auditors, Pengawas Keuangan dan
Bendaharawan. Tambahan lima anggota berasal dari nominasi terbesar. Pengawas menyetujui
semua penambahan anggota dan bertanggung jawab untuk pengawasan, administrasi, dan
finansial dari FASB dan Government Accounting Standards Board (GASB).
FASB termasuk tujuh anggota, masing-masing bertugas selama lima tahun. Setiap
anggota dapat melayani maksimum dua masa. Selama masa jabatannya, anggota dewan harus
mempertahankan independensinya. Ini tidak hanya berlaku untuk rencana pekerjaan lain
(masa lalu, sekarang, atau masa depan) tetapi juga untuk investasi. "Tidak boleh ada konflik,
nyata atau jelas, antara kepentingan pribadi anggota dan kepentingan publik". Persyaratan
latar belakang. untuk anggota dewan hanya pengetahuan tentang akuntansi, keuangan bisnis,
dan dan perhatian untuk kepentingan publik. Pada bulan Maret 1979, untuk pertama kalinya
Dewan memiliki mayoritas anggota dengan latar belakang di bidang lain selain akuntan
publik.
The Financial Accounting Standards Advisory Council (FASAC) merupakan
instrumen dalam pembentukan standar akuntansi keuangan. FASAC juga ditunjuk oleh
Dewan Pengawas. FASAC ini menyarankan FASB dalam hal operasi dan rencana proyek,
agenda dan prioritas, dan penunjukantim kerja, serta pada semua masalah besar atau teknis.
Prosedur standar penetapan dimulai dengan identifikasi masalah. Sebuah tim kerja
kemudian dibentuk untuk mengeksplorasi semua aspek dari masalah. Hal tersebut
menghasilkan nota diskusi yang mengidentifikasi semua masalah dan semua alternatif solusi,
yang secara luas diedarkan kepada pihak yang berkepentingan. FASB kemudian mengadakan
audiensi publik, di mana pihak yang berkepentingan dapat memberikan pandangannya
kepada Dewan. Selanjutnya, draf eksposur standar akhir dikeluarkan dan komentar tertulis
diminta. Setelah mempertimbangkan komentar-komentar tertulis, baik draf eksposur yang
lain dikeluarkan (jika perubahan yang signifikan dianggap perlu) atau Dewan melakukan
pemungutan suara terakhir. 4 dari 7 suara yang diperlukan untuk menerbitkan standar baru.
Proses penetapan standar adalah pekerjaan yang tidak mudah. Misalnya dalam penetapan
SFAS 115 tentang akuntansi surat berharga. Menurut Johnson & Sweiringa terdapat 3
masalah yaitu tentang Bagaimana surat berharga di-akuntansikan, ruang lingkup surat
berharga yang harus dibuat standarnya, dan tentang apakah lembaga keuangan akan
mengikuti standar.
11
Menurut Kinney, Proses FASB yang dikembangkan pada 1970 tidak mampu
menghadapi lingkungan yang lebih kompleks pasca 1990, misalnya globalisasi pasar uang,
komunikasi virtual, deregulasi yang membuat lembaga keuangan semakin kompetitif,
teknologi informasi yang mampu menilai risiko asset dan hutang dagang. Lingkungan yang
kompleks akan berpengaruh pada Laporan Keuangan, misalnya ukuran non-finansial bisa
lebih relevan dalam memengaruhi harga saham. Serta isu tentang bagaimana kerangka kerja
konseptual beradaptasi dengan munculnya bisnis baru.
Penilaian Terhadap FASB
Hasil evaluasi terhadap FASB oleh Dewan Perwakilan FAF adalah sebagai berikut :
1) Proses penetapan standar akuntansi yang baru membutuhkan pertimbangan mendalam
dari seluruh unsur pemakai.
2) Proses membutuhkan penilaian unjtuk memperkirakan dampak yang mungkin
timbul dari standar yang diusulkan.
3) Keberhasilan sebuah standar tidak ditentukan oleh penyusun, tetapi harus diasimilasikan
dengan pemakai.
4) Proses asimilasi membutuhkan pendidikan untuk memperlihatkan nilai-nilai dalam
standar yang diajukan.
FASB telah menghasilkan lebih dari 159 Standar Akuntansi Keuangan hingga Juni 2007 yang
disebut juga dengan gerakan “clean up the balance sheet” (pembersihan neraca). Hal ini
menghasilkan neraca yang lebih konservatif. FASB dinilai lebih sukses bila disbandingkan
dengan dua pendahulunya. Namun demikian, walaupun prestasinya tergolong baik, FASB
sekali lagi diserang oleh berbagai pihak.
Evolusi Kekuatan FASB
Beberapa organisasi telah mencoba untuk membatasi atau mempersempit kekuasaan
legislatif FASB. Ketika tanggung jawab untuk menetapkan Standar dipindahkan dari AICPA
ke FASB pada tahun 1972, AICPA membentuk Accounting Standards Executive Comittee
(AcSEC) untuk melakukan fungsi penghubung antara AICPA dan FASB. Komite ini bertugas
merespon nota diskusi, meminta komentar dan membuat usulan draft awal untuk FASB.
AcSEC mengeluarkan 2 pengumuman: Statement of Position (SOP) dan Industry Accounting
12
Guides (Guides). Umumnya, SOP dan Guides berurusan dengan subjek yanglebih sempit dan
khusus dibandingkan dengan FASB Statements.
Jika standar industri telah menjadi bagian AcSEC, kelompok lain Emerging Issues
Task Force (EITF) - yang dibuat pada tahun 1984, hanya menekankan pada masalah yang
sangat teknis, seperti instrumen keuangan, yang dapat mempengaruhi perusahaan-perusahaan
di hampir setiap industri. EITF juga memperhatikan masalah khusus dari lembaga keuangan.
Anggota kelompok ini terdiri dari mitra teknis senior dari perusahaan-perusahaan besar dan
kepala akuntan SEC.
Tantangan lebih lanjut untuk kekuatan penetapan standar FASB datang dari
Government Accounting Standards Board (GASB), diciptakan oleh FAF pada tahun 1984
untuk menangani akuntansi perkotaan. Laporan keuangan untuk tujuan umum dari entitas
seperti rumah sakit, perguruan tinggi dan universitas, dan rencana pensiun seharusnya
menggunakan standar FASB, kecuali GASB telah mengeluarkan standar tertentu yang
mencakup jenis entitas spesifik.
Kongres Investigasi
Telah dijelaskan tantangan terhadap otoritas legislatif FASB yang timbul dari
ketidakpuasan dengan proses penetapan standar. Sumber lain tekanan adalah kongres
investigasi profesi audit dan aparat penetap standar. Dua laporan subkomite kongres beredar
di akhir 1976 dan awal 1977 sangat kritis. John E. Moss, ketua dari subkomite kongress yang
laporannya sangat kritis terhadap keragaman yang ada dari prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum. Laporan Senat subkomite, diketuai oleh Senator Lee Metcalf, diarahkan
menuju struktur kelembagaan akuntansi keuangan. Laporan tersebut mengenai konsentrasi
kekuasaan oleh FASB, SEC, AICPA, dan "Delapan Besar" (sekarang "Empat Besar") CPA.
Banyak perubahan organisasi terjadi karena kongres investigasi ini. Tujuan utama dari
perubahan adalah :
1) Memperkuat proses audit dan independensi auditor,
2) Memastikan kepatuhan dengan standar kinerja yang tinggi tidak hanya bagi CPA
tetapi juga kantor akuntan publik di bawah sistem self-regulasi yang efektif,
3) Menjamin partisipasi yang lebih besar oleh wakil-wakil masyarakat dalam
urusan profesi,
13
4) Membangun perbedaan antara perusahaan publik dan non publik yang lebih
kecil untuk tujuan penerapan standar teknis
5) Meningkatkan efektivitas keseluruhan profesi dalam melayani
kebutuhan masyarakat.
Public Company Accounting Oversight Board (PCAOB), sebuah badan pengawas sektor
privat yang dipantau oleh SEC. PCAOB bertanggung jawab untuk mendaftar kantor akuntan
publik, menetapkan standar audit, memeriksa kantor akuntan terdaftar, dan menegakkan
kepatuhan SOX. Audit Standards Board (ASB) tidak lagi menentukan standar untuk audit,
atestasi, dan kontrol kualitas. PCAOB harus berkonsultasi dengan kelompok-kelompok
profesional seperti ASB, tetapi memiliki otoritas penuh untuk menetapkan standar yang
dianggap perlu. SOX mengganti peer review dengan pemeriksaan oleh PCAOB, langkah
menjauh dari manajemen diri sendiri oleh profesi. Selain pembentukan PCAOB, SOX lebih
jelas menekankan independensi auditor, yang dimaksudkan untuk mengembalikan
kepercayaan publik yang hilang pada tahun 1990 dan awal tahun 2000-an karena
penyalahgunaan keuangan yang berasal dari skandal besar.
Krisis Kepercayaan
Krisis kepercayaan di bidang akuntansi publik telah menjadi masalah sangat penting
yang dihadapi seluruh profesi. Ada tekanan luar biasa untuk mengubah audit menjadi
mekanisme pendeteksi penipuan dengan situasi yang membutuhkan auditor untuk melapor
kepada SEC, di kasus perusahaan publik, jika manajemen dan dewan direksi tidak bertindak
tepat. Tentu saja, auditor juga patut disalahkan jika mengurangi beberapa proses audit dalam
upaya mengurangi biaya sebagai hasil dari penawaran yang rendah, serta inefisiensi
pengawasan dan penilaian yang buruk. Selain itu masih terdapat beberapa kewajiban
tambahan seperti apabila auditor gagal memberikan opini yang sesuai sehingga merugikan
klien, maka auditor wajib memberikan ganti rugi
Peran Saat Ini
AICPA sendiri saat ini sudah tidak memiliki otoritas eksklusif sebagai badan pembuat
standar karena telah digantikan oleh FASB dan PCAOB. Kolaborasi terbaru antara FASB dan
AICPA mengajukan proposal bahwa AICPA berpartisipasi dalam proses pembuatan standar
yang terpisah untuk perusahaan privat yang lebih kecil. Proposal ini dianggap berbahaya.
Namun AICPA masih memiliki peran penting untuk membatasi apa yang disebut “shopping
14
for accounting principles” yang menyebabkan ketatnya persaingan KAP untuk mendapatkan
klien.
Di lain pihak, SEC yang mendapatkan kekuasaan dari pemerintah masih memegang
peranan penting dalam pengaturan dan proses pembuatan standar. Peningkatan operasi SEC
juga terlihat dengan digunakannya Electronic Data Gathering, Analysis, and Retrieval
System (EDGAR) untuk mengisi data financial secara elektronik. Seiring dengan
perkembangan jaman, pihaknya juga memanfaatkan jaringan internet.
Saat ini, selain AICPA terdapat setidaknya tiga asosiasi yang berkepentingan dengan
proses pembuatan standar di USA antara lain: American Accounting Association (AAA),
Financial Executives International (FEI), dan Institute of Management Accountants (IMA).
15
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Perkembangan Struktur Kelembagaan Akuntansi Keuangan.
http://sury88.blogspot.com/2012/12/perkembangan-struktur-kelembagaan.html. Akses
Tanggal: 4 Maret 2013.
Anonim. 2012. Accounting Theory : Development Of The Institutional Structure Of Financial
Accounting http://theearthdew.wordpress.com/2012/05/27/accounting-theory-
development-of-the-institutional-structure-of-financial-accounting/. Akses Tanggal: 4
Maret 2013.
Astika, I. B. Putra. 2011. Konsep-Konsep Dasar Akuntansi Keuangan. Denpasar: Udayan
University Press
Belkaoui, Ahmed Riahi, 2006. Teori Akuntansi, Buku 1 Edisi Kelima. Jakarta: Salemba
Empat.
16
top related