tahun 2010 - andilasulika.files.wordpress.com€¦ · 3 membuat disain jaringan berbasis luas (wa...
Post on 17-Nov-2020
2 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
Kelas 12 pada program keahlian
Hanya untuk siswa
Penyusun :Drs. Rolly U. GuE
Tahun 2010
Modul Pelajaran
2
KATA PENGANTAR
Pemanfaatan komputer sebagai sebuah sarana pengembangan pendidikan saat ini
sudah menjadi suatu kebutuhan utama. Hal ini didasarkan kepada beberapa faktor utama,
yaitu : Era kesejagatan, dimana perkembangan teknologi merupakan urat nadi utama
kehidupan telah membawa perubahan besar terhadap tatanan dan cara hidup manusia.
Setiap jenis pekerjaan dituntut untuk dapat dikerjakan dengan cara yang secepat dan
setepat mungkin.
Perkembangan teknologi ini juga berimplikasi terhadap pemanfaatan berbagai
sarana dan prarasana teknologi, contohnya adalah komputer.
Pendidikan, utamanya pada SMK yang membuka program keahlianTeknik
Komputer dan Jaringan , bertujuan untuk menghasilkan tenaga yang terdidik dan terlatih
pada bidangnya yaitu teknik komputer. Oleh sebab itu, pengetahuan komputer mutlak
diberikan kepada peserta diklat, agar mereka dapat bersaing di dunia kerja yang telah
memanfaatkan teknologi.
Oleh sebab itu, modul ini disusun untuk memberikan pengetahuan dan
keterampilan bagi siswa sesuai dengan tuntutan kompetensi yang harus dimilikinya.
Penulis menyadari masih adanya banyak kekurangan pada modul ini , maka penulis sangat
berterima kasih apabila pembaca dapat memberikan masukan saran kepada penulis demi
kesempurnaan dimasa mendatang .
Gorontalo , Juli 2010
Drs. Rolly U. GuE
3
Membuat Disain Jaringan Berbasis Luas (WAN)
Pengenalan jaringan
Jaringan / network adalah suatu mekanisme yang memungkinkan berbagai
komputer terhubung dan para penggunanya dapat berkomunikasi dan share resources satu
sama. Informasi dan data bergerak melalui media transmisi jaringan sehingga
memungkinkan pengguna jaringan komputer untuk saling bertukar dokumen dan data,
mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan hardware / software
yang terhubung dengan jaringan. Saat ini kita mengenal beberapa jenis jaringan pada
umumnya yatu jaringan data dan internet.
Jaringan data adalah sebuah jaringan yang memungkinkan komputer-komputer yang
ada saling bertukar data. Contoh yang paling sederhana adalah dari jaringan data adalah dua
buah PC terhubung melalui sebuah kabel. Akan tetapi rata-rata jaringan data
menghubungkan banyak alat.
Jaringan internet adalah sekumpulan jaringan-jaringan yang saling terhubung oleh
alat jaringan dan akan menjadikan jaringan-jaringan tersebut sebagai satu jaringan yang
besar. Public Internet adalah contoh yang paling mudah dikenali sebagai jaringan tunggal
yang menghubungkan jutaan komputer.
Arsitektur Jaringan
Ada 3 jenis arsitektur jaringan data :
1. LAN (Local Area Network)
Jaringan ini beroperasi dalam area yang jaraknya terbatas(kurang dari 10
kilometer).Biasanya jaringan ini bersifat tertutup karena hanya digunakan oleh sekumpulan
orang dan memberikan akses bandwith yang tinggi dalam lingkup kelompok yang
menggunakannya.Alat yang biasa digunakan adalah Switch dan Hub.
4
2. WAN (Wide Area Network)
Jaringan ini beroperasi dalam area yang lebih luas dari LAN.Biasanya jaringan WAN
berfungsi untuk menghubungkan LAN yang berada terpisah secara geografis. Biasanya
digunakan juga untuk fulltime/partime connectivity antar daerah dan juga untuk public
services seperti email. Alat yang biasa digunakan di jaringan ini adalah Router.
3. MAN (Metropolitan Area Network )
Jaringan ini beroperasi dalam area yang lebih luas secara geografis.Biasanya
menghubungkan jaringan WAN yang terpisah sehingga memungkinkan untuk terjadinya
pertukaran informasi dan sharing data dan devices. Alat yang digunakan adala kumpulan
dari Router dan Gateway.
Jaringan yang pertama kali dikenalkan adalah LAN. WAN diperkenalkan sebagai
jaringan yang menghubungkan LAN-LAN yang ada sehingga user juga dapat membagi
informasi dan mengakses alat-alat yang ada.Di sini yang akan kita bahas lebih lanjut adalah
mengenai WAN.
Saat kita akan membahas lebih dalam mengenai jaringan ada 2 konsep yang penting yaitu:
Protocol
Protocol banyak digunakan untuk proses komunikasi diantara entiti pada
sistem yang berbeda-beda. Istilah entiti merujuk pada program-program aplikasi
user sedangkan sistem lebih pada komputer dan terminal.
Elemen-elemen kunci untuk sebuah protocol adalah sebagai berikut :
Syntax
Meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan format data dan level-
level sinyal
Semantics
Meliputi informasi kontrol untuk koordinasi dan pengendalian kesalahan
Timing
Meliputi kesesuaian urutan dan kecepatan
5
Arsitektur komunikasi komputer
Ada 2 arsitektur protocol yang digunakan sebagai dasar bagi pengembangan
standar-standar:
1.Model TCP/IP
Model dan protokol TCP/IP merupakan open standard yang merupakan
standar teknis dan historis dari internet. Pada tahun 1973, Bob Kahn dan Vint
Cerf mengerjakan proyek yang nantinya disebut TCP/IP. Selanjutnya, model
TCP/IP dikembangkan Departemen Pertahanan USA (DoD) pada tahun 1981
(cisco.netacad.net, ch9, s1) dengan tujuan ingin menciptakan suatu jaringan yang
dapat bertahan dalam segala kondisi. TCP/IP adalah jenis protokol pertama yang
digunakan dalam hubungan internet, sehingga banyak istilah dan konsep yang
dipakai dalam hubungan internet berasal dari istilah dan konsep yang dipakai
oleh protokol TCP/IP. Perkembangan TCP/IP menciptakan suatu standar de
facto, yaitu suatu standar yang diterima oleh kalangan pemakai dengan sendirinya
karena pemakaian yang luas. Beberapa layer pada model TCP/IP mempunyai
nama yang sama dengan model OSI. Gambar 2.2 dibawah ini merupakan
gambaran dari model TCP/IP dimana dapat dilihat bahwa model TCP/IP juga
dibagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian networks dan protocols.
Gambar 1 Model TCP/IP
6
Arsitektur atau model dari TCP/IP dibagi menjadi 4 lapisan yang antara lain
adalah sebagai berikut:
Application Layer
Application layer pada model TCP / IP menangani protokol tingkat tinggi
yang berhubungan dengan representasi, encoding dan dialog control. Protokol
TCP/IP menggabungkan seluruh hal yang berhubungan dengan aplikasi ke dalam
satu lapisan dan menjamin data dipaketkan dengan benar sebelum masuk ke
lapisan berikutnya. Beberapa program berjalan pada lapisan ini, menyediakan
layanan langsung kepada user. Program – program ini dan protokol yang
berhubungan meliputi HTTP (The World Wide Web), FTP, TFTP (File
Transport), SMTP (Email), Telnet, SSH (Secure remote login), dan DNS (Name
management).
Transport Layer
Transport layer menyediakan layanan transportasi dari host sumber ke host
tujuan. Layer transport merupakan suatu koneksi logical diantara endpoints dari
suatu jaringan, yaitu sending host dan receiving host. Transport protokol
membuat segmen dan mengumpulkan kembali lapisan aplikasi diatasnya menjadi
data stream yang sama diantara endpoints. Data stream transport layer
menyediakan layanan transportasi end-to-end. Protokol – protokol yang berfungsi
pada lapisan ini adalah :
Transmission Control Protocol (TCP)
TCP berfungsi untuk mengubah suatu blok data yang besar menjadi segmen-
segmen yang dinomori dan disusun secara berurutan agar si penerima dapat
menyusun kembali segmen-segmen tersebut seperti waktu pengiriman. TCP ini
adalah jenis protocol connection oriented yang memberikan layanan bergaransi.
User Datagram Protokol (UDP)
7
UDP adalah jenis protocol connectionless oriented. UDP bergantung pada
lapisan atas untuk mengontrol kebutuhan data. Oleh karena penggunaan
bandwidth yang efektif, UDP banyak dipergunakan untuk aplikasi-aplikasi yang
tidak peka terhadap gangguan jaringan seperti SNMP dan TFTP. UDP pada
VoIP digunakan untuk mengirimkan audio stream yang dikrimkan secara terus
menerus. UDP digunakan pada VoIP karena pada pengiriman audio streaming
yang berlangsung terus menerus lebih mementingkan kecepatan pengiriman data
agar tiba di tujuan tanpa memperhatikan adanya paket yang hilang walaupun
mencapai 50% dari jumlah paket yang dikirimkan. Karena UDP mampu
mengirimkan data streaming dengan cepat dalam teknologi VoIP, UDP
merupakan salah satu protokol penting yang digunakan sebagai header pada
pengiriman data selain RTP dan IP. Untuk mengurangi jumlah paket yang hilang
saat pengiriman data (karena tidak terdapat mekanisme pengiriman ulang) maka
pada teknologi VoIP pengiriman data banyak dilakukan pada private network.
Internet Layer
Tujuan dari lapisan internet adalah untuk memilih jalur / path terbaik bagi
paket-paket data di dalam jaringan. Protokol utama yang berfungsi pada lapisan
ini adalah Internet Protocol (IP) serta di lapisan ini terjadi penentuan jalur terbaik
dan packet switching . Protokol – protokol yang berfungsi pada layer ini antara
lain adalah IP, ARP, RARP, BOOTP, DHCP, ICMP.
IP merupakan protokol yang memberikan alamat atau identitas
logika untuk peralatan di jaringan komputer. IP mempunyai tiga fungsi utama,
yaitu servis yang tidak bergaransi (connectionless oriented), pemecahan
(fragmentation) dan penyatuan paket-paket, serta fungsi meneruskan paket
(routing).
Address Resolution Protocol (ARP) adalah protokol yang
mengadakan translasi dari IP address yang diketahui menjadi alamat hardware
atau MAC address. ARP ini termasuk jenis protokol broadcast.
8
Reverse Address Resolution Protocol (RARP) adalah protokol yang
berguna mengadakan translasi MAC address yang diketahui menjadi IP address.
Router menggunakan protokol RARP ini untuk mendapatkan IP address dari
suatu MAC address yang diketahuinya.
Bootstrap Protocol (BOOTP) adalah protokol yang digunakan untuk
proses boot diskless workstation. Dengan protokol ini, suatu IP address dapat
diberikan ke suatu peralatan di jaringan berdasarkan MAC address-nya.
Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) merupakan
kelanjutan protokol bootstrap yang dapat memberikan IP address secara otomatis
ke suatu workstation yang menggunakan protocol TCP/IP. DHCP bekerja dengan
relasi client-server.
Internet Control Message Protocol (ICMP) adalah protokol yang
berguna untuk melaporkan jika terjadi suatu masalah dalam pengiriman data.
Network Access Layer
Network access layer disebut juga host-to-network layer. Lapisan ini
berkaitan dengan hal-hal yang paket IP perlukan untuk membuat hubungan fisik
dengan media jaringan. Driver untuk software aplikasi, modem, dan alat lainya
beroperasi pada layer ini. Network access layer berfungsi memetakan IP address
ke alamat fisik hardware dan enkapsulasi dari paket-paket IP menjadi frame-
frame. Protokol – protokol yang berfungsi pada lapisan ini adalah Ethernet,
Token Ring, dan FDDI.
2.Model OSI Layer
Protokol OSI (Open Systems Interconnection) dan modelnya dikeluarkan
pada tahun 1982 oleh ISO (International Organization for Standardization). Open
Systems Interconnection Reference Model (Model OSI) merupakan suatu deskripsi
abstrak layering untuk rancangan jaringan komputer dan komunikasi, yang
dikembangkan sebagai bagian dari Open Systems Interconnect . Model OSI ini
9
lebih sering disebut sebagai seven OSI layers model. Model OSI membagi fungsi –
fungsi dari suatu protokol menjadi beberapa lapisan. Setiap lapisan mempunyai
properti yang menggunakan fungsi lapisan dibawahnya, memproses data pada
lapisan tersebut, lalu mengirim ke lapisan yang selanjutnya. Berikut pada gambar
2.1 dibawah ini merupakan tujuh lapisan dari model OSI beserta dengan fungsinya
masing – masing pada setiap lapisan. Lapisan pada model OSI dibagi menjadi 2
bagian besar, yaitu media layer dan host layer.
Gambar 2 Seven OSI Layer
Model OSI dibagi menjadi 7 bagian, yakni:
Layer 1 : Physical Layer (Lapisan Fisik)
Lapisan ini berhubungan langsung dengan hardware. Physical layer
mendefinisikan semua spesifikasi fisik dan elektris untuk semua peralatan
10
meliputi level tegangan, spesifikasi kabel, tipe konektor dan timing. Fungsi
utama dari lapisan ini adalah bertanggung jawab atas transmisi bit stream
(binary transmission), pengaktifan dan pengaturan physical interface dari
jaringan komputer, dan memodulasi data digital antara peralatan yang
digunakan user dengan signal yang berhubungan. Beberapa contoh peralatan
yang bekerja pada physical layer adalah kabel Unshielded Twisted Pair
(UTP), kabel Shielded Twisted Pair (STP), kabel coaxial, kabel fiber optic,
hub, dan repeater.
Layer 2: Data link layer (Lapisan Datalink)
Lapisan ini menyediakan layanan pertukaran informasi melalui physical link
dengan mengirim blok data (frame) yang memerlukan proses sinkronisasi,
error control/penanganan kesalahan, dan fungsi flow control. Lapisan ini
menerima, mengenali dan menangani transmisi ethernet message. Lapisan
ini menggunakan physical addressing (Media Access Control
address/MAC) sebagai pengenal. Lapisan ini menggunakan media ethernet,
token ring, Fiber Distributed Data Interface (FDDI). Contoh peralatan yang
bekerja pada datalink layer adalah switch, bridge, dan Network Interface
Card (NIC).
Layer 3 : Network Layer (Lapisan Jaringan)
Network layer menyediakan prosedur dalam mentransfer data dari suatu
sumber ke suatu tujuan melalui satu atau lebih jaringan (path selection)
dengan memperhatikan quality of service yang diperlukan oleh transport
layer. Network layer bertanggung jawab dalam network routing, addressing
dan logical protocol. Lapisan ini juga menentukan pemilihan jalur terbaik
(path determination) untuk mengirim suatu data dari tempat asal ke tempat
tujuan dengan cara routing / switching. Lapisan ini menggunakan IP address
sebagai identifikasi. Contoh peralatan yang bekerja di network layer ini
adalah router.
11
Layer 4 : Transport Layer (Lapisan Transport)
Transport layer mensegmentasi data dari pengirim dan merakit kembali data
ke dalam sebuah data stream pada komputer penerima. Selain memastikan
bahwa data dapat diterima sampai ke tujuan (end to end delivery), lapisan ini
menyediakan transfer data secara transparan antar end-system, pengecekan
error, bertanggung jawab melakukan error recovery apabila terjadi
kesalahan, dan kontrol aliran data (flow control). Beberapa contoh protokol
yang bekerja di lapisan ini adalah protokol TCP yang bersifat connection
oriented, dan UDP yang bersifat connectionless.
Layer 5 : Session Layer (Lapisan Sesi)
Sesuai dengan namanya, lapisan ini berfungsi untuk menyelenggarakan,
mengatur dan memutuskan sesi komunikasi. Session layer menyediakan
service kepada presentation layer. Lapisan ini juga mensinkronisasi dialog
diantara dua host presentation layer dan mengontrol komunikasi dengan
cara membuka, mengelola, dan memutus hubungan antar aplikasi yang
berkaitan.
Layer 6 : Presentation Layer (Lapisan Presentasi)
Lapisan ini mengelola informasi yang disediakan oleh lapisan aplikasi
(application layer) supaya informasi yang dikirimkan dapat dibaca oleh
lapisan aplikasi pada sistem lain. Di lapisan ini dilakukan proses enkripsi,
dekripsi dan kompresi data yang ditujukan untuk keamanan proses
komunikasi. Contoh operasinya adalah proses konversi dari teks Extended
Binary Coded Decimal Interchange Code (EBCDIC) ke teks American
Standard Code for Information Interchange (ASCII).
Layer 7 : Application Layer
Lapisan ini adalah lapisan yang paling dekat dengan user / pengguna,
lapisan ini menjalankan aplikasi-aplikasi untuk user, menyediakan layanan
12
jaringan untuk aplikasi user. Aplikasi pada lapisan ini terbagi menjadi 2,
yaitu aplikasi client-server dan aplikasi non client-server. Contoh dari
aplikasi client-server adalah FTP, HTTP, POP3, dan SMTP. Contoh dari
aplikasi non client-server adalah redirector (misal : map network drive) dan
peer-to-peer.
4.3 Topologi Jaringan
Setelah kita mengetahui komponen untuk membangun sebuah jaringan, maka
langkah selanjutnya adalah merancang jaringan sesuai yang kita perlukan. Apakah jaringan
yang akan kita bangun akan berbentuk bintang (star), lingkaran (ring), dan sebagainya. Hal
tersebut dinamakan dengan topologi jaringan.
4.3.1 Topologi WAN
Topologi WAN menggambarkan cara fasilitas transmisi digunakan berdasarkan
lokasi - lokasi yang terhubung. Banyak topologi yang memungkinkan, masing – masing
mempunyai perbedaan cost, performance dan scalability sendiri – sendiri. Topologi –
topologi yang sering digunakan antara lain ring, star, full-mesh, partial-mesh yang
memiliki bentuk topologi yang sama dengan LAN, dan multi-tiered meliputi two-tiered dan
three-tiered yang tidak terdapat pada LAN. Berikut pada gambar 2.11 adalah contoh dari
topologi tiered.
Gambar 3 Topologi three tier
13
Topologi Ring
Topologi ini menghubungkan satu node ke node berikutnya dan node terakhir
terhubung ke node awal. Hal ini tentunya membuat bentuk yang menyerupai lingkaran.
Gambar 4 Topologi Ring
Topologi Star
Topologi ini menghubungkan semua kabel pada sebuah titik sentral terkonsentrasi.
Gambar 5 Topologi Star
Topologi Mesh
Topologi mesh diimplementasikan untuk menyediakan perlindungan sebanyak mungkin
yang diinginkan dari interupsi pada network service. Penggunaan dari topologi mesh pada
sistem jaringan terkontrol dari pembangkit tenaga nuklir adalah sebuah contoh yang sangat
sesuai. Seperti sudah diperlihatkan pada gambar dibawah ini, setiap host memiliki koneksi
dengan host lain.
Meskipun internet memiliki banyak hubungan ke setiap lokasi, internet tidak
mengadopsi topologi ini secara penuh. Meskipun internet memiliki banyak hubungan ke
setiap lokasi, internet tidak mengadopsi topologi ini secara penuh. Hal ini dikarenakan oleh
14
biaya dan bandwidth yang dibutuhkan untuk menghubungkan setiap node sangatlah besar
dan hampir tidak mungkin untuk dilakukan.
4.4 Pemilihan Topologi
Pada saat pemilihan topologi jaringan, cukup banyak pertimbangan yang harus diambil
tergantung pada kebutuhan. Faktor-faktor yang perlu mendapatkan pertimbangan antara
lain adalah sebagai berikut:
Biaya, sistem apa yang paling efisien yang dibutuhkan organisasi
Kecepatan, sejauh mana kecepatan yang dibutuhkan oleh sistem
Lingkungan, mis: listrik, adakah faktor lingkungan yang berpengaruh
Ukuran (skalabilitas), berapa besar ukuran jaringan. Apakah jaringan memerlukan
file server atau sejumlah server khusus.
Konektivitas, apakah pemakai yang lain perlu mengakses jaringan dari berbagai
lokasi.
4.5 Jenis Konektifitas Jaringan WAN
Ada beberapa jenis konektifitas dalam WAN,yaitu :
1. Leased Line
Biasanya disebut sebagai koneksi point-to-point atau dedicated koneksi.
Leased Line jalur komunikasi WAN yang dibangun dari CPE melalui DCE switch,
menuju remote site CPE memperbolehkan jairngan DTE untuk berkomunikasi
kapan saja dengan tanpa prosedur settingan sebelum mentransmisikan data.Ketika
biaya bukan masalah,ini adalah pilihan yang terbaik.Leased Line menggunakan
synchronous serial lines sampai dengan 45Mbps. Enkapsulasi HDLC dan PPP
seringkali digunakan dalam leased line.
15
PPP
PPP (Point-to-Point Protocol) merupakan protocol data-link yang bsia digunakan
melalui media asynchronous (dial-up) ataupun synchronous (ISDN) dan menggunakan
LCP (Link Control Protocol) untuk membangun dan menjaga koneksi yang ada.
2. Circuit Switching
Ketika kita mendengar istilah circuit switching yang akan terpikirkan adalah
panggilan telepon.Keuntungan terbesar adalah biaya.Kita hanya membayar untuk
waktu yang kita gunakan.Tidak ada data yang akan dikirim sebelum koneksi
dibangun atau dijalankan. Circuit switching menggunakan dial-up modems atau
ISDN, dan biasa digunakan untuk pengiriman data pada bandwith yang kecil.
ISDN
ISDN adalah layanan telekomunikasi seluruh dunia yang menggunakan
transmisi digital dan teknologi switching untuk mendukung komunikasi data digital
dan suara.
Ada 2 macam ISDN yaitu ISDN BRI dan PRI.
ISDN BRI (Basic Rate Interface) terdiri dari 2 B channels dan 1 D channel. Channel
B BRI bekerja pada 64Kbps dan membawa data. Channel D BRI bekerja pada
16Kbps dan biasanya membawa kontrol dan informasi pensinyalan. BRI juga
menyediakan kontrol framing dengan jumlah total bit rate mencapai 144Kbps.
ISDN Primary Rate Interface (PRI) terdiri dari 23 B channels dan satu 64Kbps D
channel di Amerika Utara dan Jepangdengan total bit rate mencapai 1.544Mbps.
3. Packet Switching
Ini adalah metode switching WAN yang memungkinkan perusahaan kita
untuk berbagi bandwidth dengan perusahaan untuk menghemat biaya. Packet
16
switching bisa dianalogikan mirip dengan leased line tetapi biaya yang diperlukan
hanya sebesar ketika kita menggunakan model circuit switching. Sekarang yang
menjadi pertimbangan apakah diperlukan pengiriman data secara konstan? Apabila
iya, maka pilihan ini kurang tepat. Contoh dari Packet Switching adalah Frame
Relay dan X.25. Kecepatan akses berkisar anatara 56Kbps sampai T3 (45 Mbps).
Frame Relay
Frame Relay merupakan bentuk packet switching yang didasarkan atas
pengunaan frame lapisan jalur dengan panjang variabel.Tidak terdapat lapisan
jaringan, dan beberapa fungsi dsar telah dipersingkat atau dikurangi agar
menampilkan laju penyelesaian yang lebih besar.
Frame Relay dirancang untuk mengeliminasi banyaknya overhead pada
sistem ujung pemakai dan pada jaringan packet-switching. Pada Frame Relay,
sebuah frame data pemakai tunggal dikirim dari sumber ke tujuan dan sebuah
balasan yang dibangkitkan oleh lapisan yang lebih tinggi dibawa kembali di dalam
frame.Kekurangan dari frame relay adalah tidak adanya kemampuan untuk
menampilkan flow control dan kontrol kesalahan jalur demi jalur.Kelebihan dari
Frame Relay adalah proses komunikasi yang ringan dan meningkatnya keandalan
fasilitas transmisi dan switching
4.6 Komponen dalam Jaringan WAN
WAN menghubungkan LAN-LAN yang terpisah secara geografis (lebih dari 100
meter) sehingga secara otomati komponen yang terdapat dalam LAN juga terdapat dalam
WAN.
1. Router
Router adalah penyaring atau filter lalu lintas data. Penyaringan dilakukan dengan
menggunakan routing protocol tertentu. Router bukanlah perangkat fisikal, melainkan
logikal. Misalnya sebuah IP router dapat membagi jaringan menjadi beberapa subnet
17
sehingga hanya lalu lintas yang ditujukan untuk IP adress tertentu yang dapat mengalir dari
suatu segmen ke segmen lainnya.
Router memiliki 2 interface (port) yaitu interface serial dan ethernet.Interface Serial
biasanya menggunakan kabel DTE/DCE dan seringkali digunakan untuk koneksi WAN
atau internet.Sedangkan interface ethernet seringkali digunakan koneksi ke LAN.Rata-rata
router saat ini sudah memiliki interface Fast Ethernet (100 BaseT) bahkan ada beberapa
yang sudah memiliki interface Gigabit Ethernet (1000Base T).
Router menggunakan routing protocol untuk bertukar informasi routing. Routing
protocol memungkinkan router untuk mengetahui informasi dari router lain yang berada di
jaringan sehingga data bisa dikirim pada tujuan yang tepat.
Perlu diingat bahwa dua router yang berkomunikasi satu sama lain harus menggunakan
routing protocol yang sama atau mereka tidak bisa bertukar informasi.
Routing protocol yang banyak digunakan :
RIP v1
RIP v2
IGRP (Interior Gateway Routing Protocol)
EIGRP (Exterior Gateway Routing Protocol)
OSPF (Open Shortest Path First)
IS-IS
BGP (Border Gateway Protocol)
Static Route
Gambar 6 Router
18
2. Switch
Switch dikenal juga dengan istilah LAN switch merupakan perluasan dari bridge.
Ada dua buah arsitektur switch, sebagai berikut:
Cut through
Kelebihan dari arsitektur switch ini terletak pada kecepatan, karena pada saat sebuah
paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuan sebelum diteruskan ke
segmen tujuannya.
Store and forward
Switch ini menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskannya k etujuan
dan untuknya memerlukan waktu.
Keuntungan menggunakan switch apabila bila switch tersebut merupakan base Ethernet
adalah karena setiap segmen jaringan memiliki bandwith 10 Mbps penuh,dan 100 Mbps
apabila base Fast Ethernet dan tidak terbagi seperti pada hub.
Gambar 7 Switch
3. Hub
Hub adalah suatu perangkat yang memiliki banyak port. Hub akan
menghubungkan beberapa node (komputer) sehingga akan membentuk suatu
jaringan dengan topologi star1. Pada jaringan yang umum, sebuah port akan
menghubungkan hub dengan komputer Server. Sementara itu port yang lain
digunakan untuk menghubungkan hub dengan node-node.
19
Penggunaan hub dapat dikembangkan dengan mengaitkan suatu hub ke hub
lainnya. Sedangkan dari segi pengelolaannya, HUB dibagi menjadi dua jenis,
sebagai berikut:
Hub manageable
Hub jenis ini bisa dikelola dengan software yang ada di bawahnya.
Hub non-managable
Hub jenis ini pengelolaannya dilakukan secara manual.
Hub hanya memungkinkan user untuk berbagi jalur yang sama. Pada jaringan
tersebut, tiap user hanya akan mendapatkan kecepatan dari bandwith yang ada.
Misalkan jaringan yang digunakan adalah Ethernet 10 Mbps dan pada jaringan
tersebut tersambung 10 unit komputer. Jika semua komputer tersambung ke
jaringan secara bersamaan, maka bandwith yang dapat digunakan oleh masing-
masing user rata-rata adalah 1 Mbps.
Gambar 8 Hub
4. Kabel
Kabel yang digunakan dalam jaringan WAN ada 2 jenis.
1.Kabel UTP
Ada dua buah jenis kabel UTP yakni shielded dan unshielded. Shielded adalah kabel yang
memiliki selubung pembungkus. Sedangkan unshielded tidak memiliki selubung
pembungkus. Untuk koneksinya digunakan konektor RJ11 atau RJ-45.
20
Gambar 9 Konektor RJ-45
UTP cocok untuk jaringan dengan skala dari kecil hingga besar. Dengan menggunakan
UTP, jaringan disusun berdasarkan topologi star dengan hub sebagai pusatnya. Kabel ini
umumnya lebih reliable dibandingkan dengan kabel koaksial.
Ada beberapa kategori dari kabel UTP. Yang paling baik adalah kategori 5. Ada dua jenis
kabel, yakni straight-through dan crossed. Kabel Straight-through dipakai untuk
menghubungkan komputer ke Hub, komputer ke Switch atau Switch ke Switch. Sedangkan
kabel crossed digunakan untuk menghubungkan Hub ke Hub atau Router ke Router. Untuk
kabel kategori 5, ada 8 buah kabel kecil di dalamnya yang masing-masing memiliki kode
warna. Akan tetapi hanya kabel 1,2,3,6. Walaupun demikian, ke delapan kabel tersebut
semuanya terhubung dengan jack.
Untuk kabel straight-through, kabel 1, 2, 3, dan 6 pada suatu ujung juga di kabel 1,2,3, dan
6 pada ujung lainnya. Sedangkan untuk kabel crossed, ujung yang satu adalah kebalikan
dari ujung yang lain ( 1 menjadi 3 dan 2 menjadi 6).
Gambar 10 Kabel UTP
21
2.Kabel DTE/DCE
Kabel DTE (Data Termination Equipment) digunakan untuk menghubungkan antara Router
dengan Router atau Router dengan modem .
Gambar 11 kabel DTE
Sedangkan kabel DCE (Data Termination Equipment) digunakan untuk menghubungkan
antara modem dengan device komunikasi internet.
Gambar 12 kabel DCE
4.6 Prosedur dalam jaringan WAN
1. Pengalamatan IP
1. IP Address
IP address adalah alamat logika yang diberikan ke peralatan jaringan yang
menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdiri dari 32 bit angka binari, yang
22
ditulis dalam empat kelompok terdiri atas 8 bit (oktat) yang dipisah oleh tanda titik.
Contohnya adalah : 11000000.00010000.00001010.00000001 atau dapat juga
ditulis dalam bentuk empat kelompok angka desimal (0-255) misalnya 192.16.10.1.
IP address yang terdiri atas 32 bit angka dikenal sebagai IP versi 4 (IPv4).
TCP/IP melihat semua IP address sebagai dua bagian jaringan, yaitu network ID
dan host ID. Network ID menentukan alamat jaringan sedangkan host ID
menentukan alamat host atau komputer. Oleh sebab itu, IP address memberikan
alamat lengkap suatu komputer berupa gabungan alamat jaringan dan host. Jumlah
kelompok angka yang termasuk network ID dan host ID tergantung pada kelas IP
address yang dipakai.
2. Kelas – Kelas IP Address
IP address dapat dibedakan menjadi lima kelas, yaitu A, B, C, D, dan E
(Mansfield, 2002, p134). Dalam hal ini kelas A, B, dan C digunakan untuk address
biasa. Sedangkan kelas D digunakan untuk multicasting ( 224.0.0.0 –
239.255.255.255 ) dan kelas E ( 240.0.0.0 – 247.255.255.255 ) dicadangkan dan
belum digunakan. Agar peralatan dapat mengetahui kelas suatu IP address, maka
setiap IP harus memiliki subnet mask. Dengan memperhatikan default subnet mask
yang diberikan, kelas suatu IP address dapat diketahui. Berikut pada tabel 2.1
dijelaskan mengenai pengelompokan kelas – kelas IP address beserta dengan
jumlah jaringan dan jumlah host per jaringan yang dapat digunakan beserta default
subnet mask-nya.
Tabel 2 Kelas – kelas IP address
Kelas
IP
address
Kelompok
oktat
pertama
Network
ID
Host
ID
Jumlah
jaringan
Jumlah
host per
jaringan
Default
subnet
mask
A 1 – 126 w. x.y.z 128 16.777.216 255.0.0.0
B 128 – 191 w.x y.z 16.384 65.536 255.255.0.0
C 192 - 223 w.x.y z 2.097.152 256 255.255.255.0
23
Dalam penggunaan IP address ada peraturan tambahan yang harus diketahui,
yaitu :
Angka 127 pada oktat pertama digunakan untuk loopback
Network ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 0 atau 1
Host ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 0 atau 1
Jika host ID berupa angka binari 0, IP address ini merupakan network ID
jaringannya. Jika host ID semuanya berupa angkan binari 1, IP address ini biasanya
digunakan untuk broadcast ke semua host dalam jaringan lokal.
3. Private IP address
Internet Assigned Number Authority (IANA) yang merupakan badan
internasional, yang mengatur masalah pemberian IP address untuk digunakan dalam
internet, menyediakan kelompok-kelompok IP address yang dapat dipakai tanpa
pendaftaran yang disebut private IP address. Private address atau non-routable ini
dialokasikan untuk digunakan pada jaringan yang tidak terkoneksi ke internet.
RFC 1918 bertemakan “Address Allocation for Private Internets” membahas
tentang penggunaan jaringan / operasional jaringan menggunakan TCP/IP.
Penggunaan IP publik dan private juga menjadi masalah yang dicermati berkenaan
dengan global address space yang semakin berkurang setiap harinya. Berikut ini
adalah set IP private yang direkomendasikan dalam RFC 1918.
Gambar 13 Rekomendasi IP private dalam RFC 1918
24
2. Subnet Masks
Agar skema Subnet Address bisa berjalan, setiap mesin dalam jaringan harus
mengetahui host address mana yang digunakan sebagai subnet address. Sebuah Subnet
Mask besarnya 32 bit yang memungkinkan penerima packet IP untuk membedakan
antara Network ID dengan host ID.
Administrator jaringan menciptakan 32-bit Subnet Mask yang terdiri dari angka 1
dan 0. Angka 1 dalam Subnet mask melambangkan posisi yang menunjuk pada alamat
network atau subnet .Tidak semua jaringan memerlukan subnet,artinya mereka bisa
menggunakan default Subnet Mask .Pada gambar di bawah ini menunjukan Subnet
untuk setiap class IP. Standar ini tidak bisa diubah.Dengan kata lain, Class B tidak
bisa membaca subnet Class A yaitu 255.0.0.0. untuk Class A, kita bisa mengubah
standarnya.Class A harus membaca paling sedikit 255.0.0.0.
Gambar 14 Pembagian Class Subnet Mask
3. Classless Inter-Domain Routing (CIDR)
Istilah lain yang harus dikenali dalam IP Address adalah Classless Inter-Domain
Routing (CIDR). Untuk mudahnya ini adalah metode yang digunakan ISP untuk
mengalokasi sejumlah alamat untuk perusahaan ,rumah dan konsumen.
25
Mereka menyediakan alamat dalam bentuk blok tertentu, Ketika kita menerima
sebuah blok alamat dari ISP yang akan kita lihat adalah sebagai berikut.:
192.168.10.32/28. Hal inilah yang memberitahu kita subnet manakah yang kita
miliki.Tanda slash (“/”) menunjukan berapa banyak bit yang diubah menjadi angka
1.Jumlah maksimum angka 1 hanyalah 32 karena 1 byte adalah 8 bits dan ada 4 bytes
dalam IP Address (4 ×8 = 32).Tetapi perlu diinget bahwa subnet mask terbesar hanya
sampai /30 karena kita harus menyisakan setidaknya 2 bits untuk bit host.
Tabel 3 CIDR
Subnet Mask CIDR Value
255.0.0.0 /8
255.128.0.0 /9
255.192.0.0 /10
255.224.0.0 /11
255.240.0.0 /12
255.248.0.0 /13
255.252.0.0 /14
255.254.0.0 /15
255.255.0.0 /16
255.255.128.0 /17
255.255.192.0 /18
255.255.224.0 /19
255.255.240.0 /20
255.255.248.0 /21
255.255.252.0 /22
255.255.254.0 /23
255.255.255.0 /24
255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30
4. Routing
Routing adalah proses yang dilakukan oleh router untuk menentukan jalur terbaik
baik dari sisi cost maupun waktu.Router menyimpan informasi routing yang
dilakukannya dalam routing table.Jadi secara umum routing table berisi :
Bagaimana jalur menuju jaringan telah diketahui atau disimpan.Misal : Statik atau
menggunakan routing protocol.
Alamat jaringan daripada router di mana jalur menuju jaringan telah diketahui.
Misal :Router pernah mengirim informasi ke dalam jaringan yahoo.Jaringan Yahoo
mempunyai alamat jaringan 120.190.318.075.Maka Router akan menyimpan alamat
ini untuk digunakan pada saat pengiriman data selanjutnya.
Port di mana jaringan tersebut bisa dituju.Misal: Pengiriman data keluar melalui
internet melalui interface serial 0, sedangkan untuk pengiriman data ke server dalam
jaringan WAN melalui interface serial 1.
Metrik dari sebuah route (jalur).Metrik adalah suatu ukuran seperti jumlah
path(lajur)yang ditempuh oleh sebuah router , yang biasa menjadi salah satu ukuran
dalam penentuan jalur terbaik.
27
4.7 Perancangan jaringan WAN
4.7.1 Contoh Desain Jaringan WAN
Gambar 15 Topologi Star Jaringan WAN
Seperti yang terlihat dalam gambar di atas, Jaringan di atas menggunakan
menggunakan topologi star. Untuk koneksi ke setiap lokasi menggunakan router
sebagai media gateway. Routing protocol yang digunakan bisa beraneka ragam. Bisa
mengunakan OSPF, EIGRP, IGRP, RIP dan lain-lain. Pemilihan routing protocol
biasanya berdasarkan kebutuhan, keadaan dari WAN dan setingan yang digunakan oleh
ISP WAN. Setiap user (PC) pada setiap lokasi saling terhubung melalui sebuah switch
menggunakan kabel UTP (koneksi UTP ini bisa menggunakan ethernet,fast ethernet
dan gigabit ethernet ) dan switch tersambung ke router mengunaan kabel UTP (dengan
pilihan media yang sama seperti PC) sehingga user pada setiap lokasi yang berbeda
dapat saling terhubung dan berbagi informasi. Bahkan bisa melakukan akses ke dalam
database sharing maupun printer sharing bila ada fasilitas printer sharing.
28
Gambar di atas memanfaatkan koneksi Leased Line untuk konektifitas
WAN,sehingga menggunakan kabel DTE untuk koneksi serial. Koneksi kabel DTE ini
biasanya masuk ke dalam modem yang telah disediakan oleh ISP WAN. Perlu diingat
bahwa kabel yang digunakan dari router ke dalam modem ISP WAN tidak selalu
serial(DTE), bisa saja hanya menggunakan kabel UTP. Tergantung bentuk keluaran
dari modem ISP.
Untuk koneksi Switch dan Router tidak terbatas pada koneksi Ethernet, saat ini
sudah bisa mencapai pada gigabit ethernet yaitu 1000BaseT.
Dari contoh di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa dalam membuat
perancangan jaringan WAN, harus disesuaikan dengan beberapa faktor seperti kondisi
WAN, bentuk konektifitas yang dipilih dari ISP, bentuk kabel dari modem
ISP,konfigurasi routing protocol dan konektifitas dari router ke switch.
4.7.2 Persiapan
Persiapan yang dimaksudkan di sini adalah menyiapkan dan menyediakan
semua hal yang dibutuhkan untuk instalasi, termasuk pemilihan
konektifitas(ISDN,Leased Line,Frame Relay dan lain-lain),hubungan dengan ISP WAN
,pemilihan router juga setting pada masing-masing alat beserta serta pada kabel.
4.7.3 Prosedur Instalasi
Prosedur instalasi yang wajib ada :
1. Periksa apakah koneksi kabel yang digunakan sudah cocok. Pemasangan kabel dari
router ke switch apakah kabel UTP yang digunakan berjalan dengan baik dan benar
dipasangnya.Begitu pula dengan kabel yang digunakan dari router ke dalam
modem ISP WAN. Diperiksa terlebih dahulu apakah kabel yang digunakan sudah
tepat dan benar dalam pemasangannya. Diberikan label pada kabel supaya mudah
dalam melakukan pemeriksaan atau dokumentasi jaringan sehingga mudah untuk
melacak posisi kabel yang ingin diperiksa.
29
2. Pastikan setiap device yang ada sudah dilakukan proses grounding.Hal ini
ditujukan agar menghilangkan listrik statik.
3. Buatlah desain setingan konfigurasi terlebih dahulu sebelum melakukan pada alat-
alat yang ada (Router dan Switch) misalnya IP Address yang akan dipasang,
Routing protocol yang akan digunakan, user dan password login untuk
administrator serta settingan yang harus disamakan dengan ISP WAN yang dipilih.
4. Catat dan dokumentasikan setiap langkah konfigurasi serta contact person dari tim
instalasi.Baik dari tim yang ada maupun tim dari ISP.Hal ini berguna apabila
terjadi permasalahan di kemudian hari sehingga mudah dalam melakukan
pengecekan permasalahan.
4.7.4 Penempatan Alat-Alat Jaringan WAN
Ruangan yang digunakan untuk menyimpan atau menempatkan alat-alat
jaringan seperti server ,switch dan router sebaiknya dipasangi pendingin udara (AC).
Selain itu,sebaiknya diletakkan di tempat yang aman, dan tidak mudah dijangkau oleh
orang yang tidak memiliki hak atau mengerti tentang jaringan.
Switch atau Hub sebaiknya diletakkan dekat Server, bahkan jika mungkin
dibuatkan rak agar rapi. Modem harus disimpan berdekatan dengan server dan jalur
telepon.
Berikut ini adalah komponen yang harus berada di ruangan server:
Komputer Server
Switch atau Hub
Modem ADSL atau Modem DialUp
Router
30
4.7.5 Penempatan Workstation
Pengaturan komputer yang digunakan sebagai workstation atau client tidak terlalu
ketat seperti halnya penempatan server. Komputer workstation dapat diletakkan sesuai
dengan kebutuhannya.
4.7.6 Pengkabelan
Sebelum melakukan instalasi atau pemasangan kabel, dilakukan pemeriksaan
terhadap kabel yang akan dipasang. Pemeriksaan ini dilakukan baik untuk kabel DTE
maupun kabel UTP. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kabel yang tidak dapat digunakan
(mis: karena isinya terputus).
Setelah kabel dipasang, gunakan pipa penutup agar rapi. Pemberian tanda pada
kabel sebaiknya diterapkan agar memudahkan pengawasan ataupun perbaikan jika terjadi
suatu kerusakan.
Setelah komputer diletakkan di masing-masing lokasi, maka langkah selanjutnya
adalah menarik kabel, memasang kartu jaringan, memasang konektor RJ45, dan
sebagainya.
Dalam membangun jaringan ini sebaiknya melibatkan ahli teknik atau bangunan.
Perhatikan pula fakotr petir di lingkungan tersebut, Dan sebaiknya memasang grounding di
komputer server
4.7.7 Proses Instalasi WAN
Sebelum dilakukan instalasi perlu dibuat sebuah jadwal pekerjaan yang baik
agar proses instalasi berjalan dengan lancar. Jadwal tersebut secara sekuensial (urut)
meliputi hal-hal berikut:
Membuat desain jaringan di atas kertas sesuai dengan kondisi nyata di lapangan
Melakukan pembongkaran dan pembenahan infrastruktur lapangan,
Melakukan pemasangan peralatan jaringan secara menyeluruh
31
Melakukan konfigurasi peralatan jaringan secara menyeluruh
Menguji konektivitas semua node dalam jaringan
a. Tim Instalasi
Tim instalasi adalah orang-orang yang terlibat dalam melaksanakan instalasi
suatu jaringan WAN. Orang-orang ini hendaknya bukanlah orang-orang sembarangan,
melainkan memiliki pengalaman dalam bidang jaringan komputer, khususnya
pengalaman dalam melakukan instalasi jaringan.
Dalam menentukan jumlah anggota tim yang efisien sesuai dalam
melakukan instalasi jaringan harus memperhatikan beberapa faktor sebagai berikut:
Luas lokasi instalasi
Kapasitas user jaringan yang diperlukan
Besar biaya yang akan dikeluarkan untuk proses penginstalan jaringan
top related