tahun anggaran 2016 - pn-medankota.go.id · disusun dalam rangka memenuhi surat sekretaris mahkamah...
Post on 23-Mar-2019
225 Views
Preview:
TRANSCRIPT
[Type text]
TAHUN ANGGARAN 2016
Kata Pengantar ::.
Daftar Isi ::.
Ikhtisar Eksekutif ::.
Pendahuluan ::.
Perencanaan dan Penetapan Kinerja ::.
Akuntabilitas Kinerja ::.
Penutup ::.
Jl. Pengadilan No.8, Telp/Fax : (061) 4515847, P.O Box 1247 Medan 20112
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | .:: KATA PENGANTAR ::. i
.:: KATA PENGANTAR ::.
Puji syukur kehadirat Allah S.W.T atas semua limpahan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga tersusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Medan Tahun
2016 yang merupakan salah satu wujud dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi sebagai bentuk
akuntabilitas kerja pada Pengadilan Negeri Medan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Medan Tahun 2016
disusun berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Permenpan Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata cara reviu atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah.
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi badan peradilan diharapkan mampu mengubah wajah
birokrasi badan peradilan menjadi birokrasi bersih, mumpuni dan melayani sebagaimana
harapan masyarakat. Ini adalah pekerjaan besar bagi jajaran Badan Peradilan, untuk secara
konsisten terus menegakkan dan meningkatkan komitmen disertai produktivitas kinerja yang
optimal dalam pelaksanaan tugas dan peran yang sudah ditetapkan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Medan Tahun 2016
disusun dalam rangka memenuhi surat Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor:
323/SEK/OT.01.2/11/2016, tanggal 17 Nopember 2016 Perihal Penyampaian LKjIP Tahun 2016
dan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2016, telah disusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LKjIP) Tahun 2016 dan Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Pengadilan Negeri Medan.
LKjIP Pengadilan Negeri Medan tahun 2016 merupakan laporan atas capaian pelaksanaan
kinerja Pengadilan Negeri Medan selama tahun 2016, sebagai bentuk kesadaran dan
mempertanggungjawabkan amanah yang diberikan dalam rangka mewujudkan reformasi
birokrasi peradilan dan meningkatkan kualitas pelayanan publik terkait dengan visi yang sudah
ditetapkan yaitu “Terwujudnya Pengadilan Negeri Medan yang Agung”.
Medan, Januari 2017
PENGADILAN NEGERI, NIAGA, HAM, PHI, PERIKANAN DAN TIPIKOR MEDAN
Ketua
Dr. HERDI AGUSTEN, SH., M.Hum NIP. 19610810 198512 1001
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | .:: DAFTAR ISI ::. ii
.:: DAFTAR ISI ::.
Kata Pengantar ................................................................................................................. i
Daftar Isi .......................................................................................................................... ii
Ikhtisar Eksekutif.............................................................................................................. iii
BAB I Pendahuluan ...................................................................................................... 1 A. Latar Belakang ............................................................................................. 1 B. Tugas Pokok dan Fungsi .............................................................................. 2
1. Tugas ..................................................................................................... 2 2. Fungsi ................................................................................................ 3
C. Sistematika Penyajian .................................................................................. 4 BAB II Perencanaan Kinerja .......................................................................................... 5
A. Rencana Strategis 2016-2019 ...................................................................... 5 1. Visi dan Misi .......................................................................................... 5 2. Tujuan dan Sasaran Strategis ................................................................ 5 3. Program dan Kegiatan ........................................................................... 6
B. Indikator Kinerja Utama .............................................................................. 9 C. Perjanjian Kinerja Tahun 2017 ................................................................... 10 D. Rencana Kinerja Tahun 2017 .................................................................... 12
BAB III Akuntabilitas Kinerja ...................................................................................... 14
A. Capaian Kinerja Organisasi ....................................................................... 14 B. Realisasi Anggaran ........................................................................................ 16
BAB IV Penutup ......................................................................................................... 33
A. Kesimpulan .................................................................................................. 33 B. Hambatan/Masalah .................................................................................... 33 C. Pemecahan Masalah ................................................................................... 33
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | .:: RINGKASAN EKSEKUTIF ::. iii
.:: RINGKASAN EKSEKUTIF ::.
Salah satu inti kegiatan yang merupakan tugas pokok dan fungsi serta pencapaian
kinerja dari Pengadilan Negeri Medan adalah masalah penyelesaian perkara yang diputus di
pengadilan tingkat pertama dan pemenuhan administrasi perkara yang dimohonkan Banding ke
Pengadilan Tinggi Medan, Kasasi dan Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Agung. Maka
penyelesaian perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan Negeri Medan merupakan sasaran
strategis berpedoman pada faktor indikator kinerja utama maupun target yang diinginkan dari
realisasi. Adapun pencapaian output dan outcome kinerja lembaga peradilan dipengaruhi
oleh unsur kualitas pelayanan, SDM, Sarana dan Prasarana serta Anggaran yang berkaitan
dengan penyelesaian perkara ataupun yang menjadi kewenangan Pengadilan Negeri Medan.
Adapun pencapaian output dan outcome kinerja lembaga peradilan dipengaruhi unsur SDM,
Sarana dan Prasarana serta Anggaran yang berkaitan dengan penyelesaian perkara ataupun yang
menjadi kewenangan Pengadilan Negeri Medan.
Secara umum, rincian capaian kinerja masing-masing indikator tiap sasaranstrategis
pada Pengadilan Negeri Medan tahun 2016 dapat diilustrasikan dalam tabel berikut :
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
1 Meningkatnya penyelesaian perkara.
a. Persentase mediasi yang diselesaikan
90 % 31.30% 34.78%
b. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian
2 % 1.81% 90.50%
c. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
100 % 99.63% 99.63%
d. Persentase perkara yang diselesaikan
80 % 73.70% 92.13%
e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan
100 % 95.70% 95.70%
f. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu
100 % 54.82% 54.82%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | .:: RINGKASAN EKSEKUTIF ::. iv
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
lebih dari 5 bulan
2 Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim.
Persentase penurunan upaya hukum:
- Banding 80 % 95.98% 119.97%
- Kasasi 95 % 39.37% 41.44%
- Peninjauan Kembali. 95 % 82.84% 87.20%
3 Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara.
a. Persentase berkas perkara yang diajukan Banding yang disampaikan secara lengkap
100 % 60.71% 60.71%
b. Persentase berkas perkara yang diajukan kasasi yang disampaikan secara lengkap
100 % 56.43% 56.43%
c. Persentase berkas perkara yang diajukan PK yang disampaikan secara lengkap
100 % 48.04% 48.04%
d. Persentase berkas yang diregister dan telah didistribusikan ke Majelis
100 % 100% 100.00%
e. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak
100 % 100% 100%
f. Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat
100% 100% 100%
g. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
100% 83.84% 83.84%
4 Peningkatan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) Peningkatan penyelesaian perkara.
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan.
100% 0% 0%
b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara zetting plaat.
100% 100% 100%
c. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja
100% 10.69% 10.69%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | .:: RINGKASAN EKSEKUTIF ::. v
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
sejak diputus.
5 Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti.
100% 5.41% 5.41%
6 Meningkatnya kualitas pengawasan.
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti.
100% 31.82% 31.82%
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.
100% 100% 100%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | .:: BAB I - PENDAHULUAN ::. 1
.:: BAB I - PENDAHULUAN ::.
A. Latar Belakang
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah salah satu rangkaian
kegiatan yang harus dilakukan setiap tahun dan merupakan salah satu bentuk manifestasi dari
evaluasi semua rangkaian yang telah dilakukan selama satu tahun anggaran. Kesemuanya harus
terangkum dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP), selain sebagai bahan evaluasi dari
rangkaian program yang telah dicanangkan pada awal tahun anggaran juga sebagai bahan
pijakan dalam menyusun langkah-langkah pada tahun berikutnya.
Selain itu laporan tahunan yang disusun secara hirarki merupakan bahan untuk
menyusun berbagai kebijaksanaan sehingga dapat ditarik satu langkah yang lebih tepat sesuai
dengan kebutuhan.
Berdasarkan pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun
1945 yang telah diamandemen dikatakan bahwa “Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah
Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada dibawahnya dalam lingkungan Peradilan
Umum, lingkungan Peradilan Agama, lingkungan Peradilan Militer, lingkungan Peradilan Tata
Usaha Negara, dan oleh Mahkamah Konstitusi”. Dengan amandemen Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tersebut, khususnya Bab IX tentang Kekuasaan
Kehakiman pasal 24 telah membawa perubahan penting terhadap penyesuaian tersebut, lahirlah
Undang- Undang Nomor 4 Tahun 2004 jo Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang
Kekuasaan Kehakiman dan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang Mahkamah Agung.
Berdasarkan pasal 21 ayat (2) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasan
Kehakiman disebutkan bahwa “Ketentuan mengenai organisasi, administrasi dan finansial badan
peradilan sebagaimana dimaksud ayat (1) untuk masing-masing lingkungan peradilan diatur
dalam undang-undang sesuai dengan kekhususan lingkungan peradilan masing-masing”. Dengan
demikian berdasarkan pasal tersebut, lahirlah apa yang disebut dengan peradilan satu atap.
Sebagai realisasi dari pasal tersebut lahirlah Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 tentang
perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum.
Sebagai lembaga Pemerintah, Pengadilan Negeri Medan merupakan Pengadilan Tingkat
Pertama dibawah kekuasaan Mahkamah Agung dan hal ini juga merupakan tanggung jawab
untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang diamanatkan kepada masyarakat dan rakyat sebagai
pemegang kedaulatan tertinggi. Kewajiban tersebut dijabarkan dengan menyiapkan,
menysusun dan menyampaikan laporan kinerja secara tertulis, periodik dan melembaga.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | .:: BAB I - PENDAHULUAN ::. 2
Pelaporan kinerja dimaksudkan untuk mengkonsumsikan capaian kinerja Pengadilan Negeri
Medan dalam satu tahun angggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan
sasaran serta menjelaskan keberhasilan dan kegagalan tingkat kinerja yang dicapainya.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan
Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, pasal 3 dinyatakan bahwa Asas-asas umum
Penyelenggaraan Negara meliputi Asas Kepastian Hukum, Asas Keterbukaan, Asas
Proporsionalitas, Asas Profesionalitas dan Asas Akuntabilitas.
Sedangkan untuk menciptakan good govermance diperlukan prinsip-prinsip partisipasi,
penegakan hukum, transparansi, kesetaraan, daya tanggap, wawasan kedepan, akuntabilitas,
pengawasan, efisiensi dan efektifitas, serta profesionalisme. Kemudian prinsip akuntabilitas
ditegaskan lagi dalam visi, misi dan program membangun Indonesia yang bersih, adil dan
sejahtera melalui program meningkatkan pengawasan untuk menjamin akuntabilitas,
transparansi, dan perbaikan kinerja aparatur Negara/Pemerintah.
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Negeri Medan merupakan
kegiatan rutin yang dilaksanakan tiap tahun, disusun dengan mengacu pada surat Sekretaris
Mahkamah Agung RI Nomor: 323/SEK/KU.01.2/11/2016, tanggal 17 Nopember 2016 dan sesuai
Peraturan Menteri Pendayaguna Aparatur Negara Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah serta Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah.
B. Tugas Pokok dan Fungsi
1. Tugas Pokok
Pengadilan Negeri/Niaga/HAM/Hubungan Industrial/Tindak Pidana Korupsi Medan
merupakan lingkungan peradilan umum di bawah Mahkamah Agung RI sebagai
pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan
guna menegakan Hukum dan Keadilan, Pengadilan Negeri Medan sebagai Pengadilan
Tingkat Pertama di bawah Pengadilan Tinggi Medan yang menjadi kawal depan (Voorj
post) Mahkamah Agung, bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus
perkara yang masuk di tingkat pertama.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | .:: BAB I - PENDAHULUAN ::. 3
2. Fungsi
Adapun fungsi dari Pengadilan Negeri Medan antara lain:
Fungsi mengadili (judicial power), yakni menerima, memeriksa, mengadili
dan menyelesaikan perkara-perkara yang menjadi kewenangan pengadilan dalam
tingkat pertama.
Fungsi pembinaan, yakni memberikan pengarahan, bimbingan, dan petunjuk kepada
pejabat struktural dan fungsional di bawah jajarannya, baik menyangkut teknis
yudicial, administrasi peradilan, maupun administrasi umum/perlengkapan,
keuangan, kepegawaian, dan pembangunan.
Fungsi pengawasan, yakni mengadakan pengawasan melekat atas pelaksanaan tugas
dan tingkah laku Hakim, Panitera, Sekretaris, Panitera Pengganti, dan Jurusita/
Jurusita Pengganti di bawah jajarannya agar peradilan diselenggarakan dengan
seksama dan sewajarnya dan terhadap pelaksanaan administrasi umum
kesekretariatan serta pembangunan.
Fungsi nasehat, yakni memberikan pertimbangan dan nasehat tentang hukum
kepada instansi pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta.
Fungsi administratif, yakni menyelenggarakan administrasi peradilan (teknis dan
persidangan), dan administrasi umum (kepegawaian, keuangan, dan
umum/perlengakapan).
Fungsi Lainnya : Pelayanan penyuluhan hukum, pelayanan riset/penelitian
dan sebagainya serta memberi akses yang seluas-luasnya bagi masyarakat dalam era
keterbukaan dan transparansi informasi peradilan, sepanjang diatur dalam
Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 1-144/KMA/SK/I/2011 tentang
Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan sebagai pengganti Surat Keputusan
Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 144/KMA/SK/VIII/2007 tentang
Keterbukaan Informasi di Pengadilan.
Dengan perubahan perundang-undangan tersebut, maka Badan Peradilan Umum telah
menambah tugas kewenangan baik dalam pengelolaan manajemen peradilan,
administrasi peradilan maupun bidang teknis yustisial.
C. Sistematika Penyajian
Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pada Pengadilan
Negeri Medan adalah sebagai berikut :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | .:: BAB I - PENDAHULUAN ::. 4
BAB I Pendahuluan
Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada
aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issue) yang
sedang dihadapi organisasi.
BAB II Perencanaan Kinerja
Pada bab ini diuraikan ringkasan/ ikhtisar perjanjian kinerja tahun 2016.
BAB III Akuntabilitas Kinerja
Pada bab ini disajikan capaian kinerja Pengadilan Negeri Medan
(perbandingan antara target dan realisasi kinerja) dan realisasi anggaran.
BAB IV Penutup
Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja Pengadilan Negeri
Medan serta langkah dimasa mendatang yang akan dilakukan untuk
meningkatkan kinerja.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | .:: BAB II - PERENCANAAN KINERJA ::. 5
.:: BAB II - PERENCANAAN KINERJA ::.
A. RENCANA STRATEGIS 2016-2019
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Medan Tahun 2016 – 2019 merupakan komitmen
bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang terencana dan terprogram
secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan pengkajian, pengelolaan terhadap
sistem kebijakan dan peraturan perundangan-undangan untuk mencapai efektivas dan
efesiensi.
Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman
dan tolok ukur kinerja Pengadilan Negeri Medan diselaraskan denga arah kebijakan dan
program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang
telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005 – 2025
dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2016 – 2019, sebagai pedoman dan
pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan dalam mencapai
visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2016 – 2019.
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang
diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Negeri Medan.
Adapun visi dari Pengadilan Negeri Medan adalah:
“Terwujudnya Pengadilan Negeri Medan Yang Agung”
Untuk mencapai visi tersebut, Pengadilan Negeri Medan menetapkan misi yang
menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, yaitu :
1. Mewujudkan rasa keadilan sesuai dengan undang-undang dan peraturan, serta
memenuhi rasa keadilan masyarakat.
2. Mewujudkan peradilan yang mandiri dan independen, bebas dari campur tangan pihak
lain.
3. Memperbaiki akses pelayanan di bidang peradilan pada masyarakat.
4. Memperbaiki kualitas input internal pada proses peradilan.
5. Mewujudkan institusi peradilan yang efektif, efisien dan bermartabat serta dihormati.
6. Melaksanakan kekuasaan kehakiman yang mandiri, tidak memihak dan transparan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | .:: BAB II - PERENCANAAN KINERJA ::. 6
B. Perjanjian Kinerja Tahun 2016
Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang
mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam
rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola.
Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas,
transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata komitmen, sebagai dasar penilaian
keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran Pengadilan Negeri Medan
menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja.
Perjanjian kinerja ini telah selaras dengan Rencana Kinerja Tahunan 2016 yang
merupakan penjabaran dari Rencana Strategis Pengadilan Negeri Medan dalam mewujudkan
visi, misi yang dijabarkan melalui sasaran yang akan dicapai.
Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Pengadilan Negeri Medan , sebagai berikut:
NO
KINERJA UTAMA
INDIKATOR KINERJA
TARGET
1. Meningkatnya penyelesaian
perkara
a. Persentase mediasi yang diselesaikan 5 %
b. Persentase mediasi yang menjadi akta
perdamaian
2 %
c. Persentase sisa perkara yang
diselesaikan
100 %
d. Persentase perkara yang diselesaikan 80 %
e. Persentase perkara yang diselesaikan
dalam jangka waktu maksimal 5 bulan
100 %
f. Persentase perkara yang diselesaikan
dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan
100 %
2. Peningkatan aksepbilitas putusan
Hakim
Persentase penurunan upaya hukum:
- Banding
- Kasasi
- Peninjauan Kembali
80 %
95 %
95 %
3. Peningkatan efektifitas
pengelolaan penyelesaian
perkara
a. Persentase berkas perkara yang
diajukan Banding yang disampaikan
secara lengkap
100 %
b. Persentase berkas perkara yang
diajukan kasasi yang disampaikan
secara lengkap
100 %
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | .:: BAB II - PERENCANAAN KINERJA ::. 7
c. Persentase berkas perkara yang
diajukan PK yang disampaikan secara
lengkap
100 %
d. Persentase berkas yang diregister dan
telah didistribusikan ke Majelis
100 %
e. Persentase penyampaian
pemberitahuan relaas putusan tepat
waktu, tempat dan para pihak
100 %
f. Persentase penyitaan tepat waktu
dan tempat
100 %
g. Persentase berkas perkara yang
diajukan Banding yang disampaikan
secara lengkap
100 %
4. Peningkatan aksesibilitas
masyarakat terhadap peradilan
(acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang
diselesaikan
100 %
b. Persentase perkara yang dapat
diselesaikan dengan cara zetting plaat
100 %
c. Persentase (amar) putusan perkara
(yang menarik perhatian masyarakat)
yang dapat diakses secara on line
dalam waktu maksimal 1 hari kerja
sejak diputus.
100 %
5. Meningkatnya kepatuhan
terhadap putusan pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas
putusan perkara perdata yang
berkekuatan hukum tetap yang
ditindaklanjuti
100 %
6. Meningkatnya kualitas
pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat
yang ditindaklanjuti
100 %
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan
eksternal yang ditindaklanjuti.
100 %
Jumlah Anggaran Kegiatan Rp. 32.822.140.000,-
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | .:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 8
.:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::.
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Negeri Medan tahun 2016 dilakukan
dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja
sasaran. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator kinerja tersebut dapat dilihat
pada tabel sebagai berikut :
NO SASARAN PROGRAM/
KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
1 Meningkatnya penyelesaian perkara.
a. Persentase mediasi yang diselesaikan
90 % 31.30% 34.78%
b. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian
2 % 1.81% 90.50%
c. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
100 % 99.63% 99.63%
d. Persentase perkara yang diselesaikan
80 % 73.70% 92.13%
e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan
100 % 95.70% 95.70%
f. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan
100 % 54.82% 54.82%
2 Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim.
Persentase penurunan upaya hukum:
- Banding 80 % 95.98% 119.97%
- Kasasi 95 % 39.37% 41.44%
- Peninjauan Kembali. 95 % 82.84% 87.20%
3 Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara.
a. Persentase berkas perkara yang diajukan Banding yang disampaikan secara lengkap
100 % 60.71% 60.71%
b. Persentase berkas perkara yang diajukan kasasi yang disampaikan secara lengkap
100 % 56.43% 56.43%
c. Persentase berkas perkara yang diajukan PK yang disampaikan secara lengkap
100 % 48.04% 48.04%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | .:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 9
NO SASARAN PROGRAM/
KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
d. Persentase berkas yang diregister dan telah didistribusikan ke Majelis
100 % 100% 100.00%
e. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak
100 % 100% 100%
f. Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat
100% 100% 100%
g. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
100% 83.84% 83.84%
4 Peningkatan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) Peningkatan penyelesaian perkara.
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan.
100% 0% 0%
b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara zetting plaat.
100% 100% 100%
c. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.
100% 10.69% 10.69%
5 Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti.
100% 5.41% 5.41%
6 Meningkatnya kualitas pengawasan.
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti.
100% 31.82% 31.82%
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.
100% 100% 100%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | .:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 10
A.1. MENINGKATNYA PENYELESAIAN PERKARA
a. Persentase mediasi yang diselesaikan
Persentase mediasi yang diselesaikan ditargetkan 90% dari jumlah perkara yang masuk
tahun 2016 sebanyak 706 perkara perdata dan yang melalui proses mediasi sebanyak 221
perkara, sehingga prosentase capaian tahun 2016 adalah sebesar 1,6 %.
Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2016 dapat digambarkan
sebagai berikut :
No.
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
1. Persentase mediasi yang diselesaikan
90 % 31,30 % 34,78 %
Ukuran capaian indikator kinerja Persentase mediasi yang diselesaikan adalah 31,30%
/90 % x 100 % = 34,78 %, pengukuran capaian kinerja pada tahun 2016 sebesar 34,78 %
dari target yang ditetapkan 90% tidak sesuai dengan yang diinginkan dikarenakan ada
beberapa faktor yang menjadi penyebab, diantaranya faktor para pihak yang
bersengketa bersikukuh pada keinginan dirinya yang tidak mau menerima keinginan dari
pihak lawan sehingga peran mediasi dalam pelaksanakan upaya damai tidak tercapai.
b. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian
Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian ditargetkan 2% dari jumlah perkara
perdata yang dimediasi tahun 2016 sebanyak 221 perkara perdata dan yang menjadi
akta perdamaian sebanyak 4 perkara, sehingga prosentase capaian tahun 2016 adalah
sebesar 90,50 %.
Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2016 dapat digambarkan
sebagai berikut :
No.
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
1. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian
2 % 1,81 % 90,50 %
Ukuran capaian indikator kinerja Persentase mediasi yang diselesaikan adalah 1,81% /
2% x 100 % = 90,50 %, pengukuran capaian kinerja pada tahun 2016 sebesar 90,50 %
dari target yang ditetapkan 2% tidak sesuai dengan yang diinginkan dikarenakan ada
beberapa faktor yang menjadi penyebab, diantaranya faktor para pihak yang dimediasi
bersikukuh pada keinginan dirinya yang tidak mau menerima keinginan dari pihak lawan
sehingga peran mediasi dalam pelaksanakan upaya damai tidak tercapai
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | .:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 11
c. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
Persentase sisa perkara yang diselesaikan ditargetkan 100% dari jumlah sisa
perkara tahun 2015, sebanyak 1633 sisa perkara dapat diselesaikan di tahun 2016
dari 1639 perkara, sehingga prosentase capaian tahun 2016 adalah sebesar 99.63%.
Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2016 dapat digambarkan sebagai berikut :
No.
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
1.
Persentase sisa perkara yang diselesaikan
100%
99,63%
99,63%
Ukuran capaian indikator kinerja Persentase sisa perkara yang diselesaikan adalah
99,63/ 100 x 100% = 99,63%, pengukuran capaian kinerja pada tahun 2016 sebesar
99,63% dari target yang ditetapkan.
d. Persentase perkara yang diselesaikan
Persentase perkara yang diselesaikan ditargetkan 80% dari jumlah perkara yang masuk, di
tahun 2016 sebanyak 5.236 perkara yang masuk dan dapat diselesaikan sebanyak
3859 perkara. sehingga prosentase capaian tahun 2016 adalah sebesar 92,13 %.
Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2016 dapat digambarkan sebagai
berikut :
No.
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
1.
Persentase perkara yang diselesaikan
80%
73,70%
92,13 %
Ukuran capaian indikator kinerja Persentase perkara yang diselesaikan adalah 73,70/ 80 x
100% = 92,13 %, pengukuran capaian kinerja pada tahun 2016 sebesar 92,13 % dari target
yang ditetapkan sebesar 80%.
e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan
Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan ditargetkan
100% dari jumlah perkara masuk yang harus diselesaikan dalam 5 bulan di tahun 2016,
sebanyak 3.534 perkara yang harus diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan
adalah sebesar 3.382 perkara. sehingga prosentase capaian tahun 2016 adalah sebesar
95,70%
Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2016 dapat digambarkan sebagai
berikut :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | .:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 12
No.
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
1.
Persentase perkara yang diselesaikan
dalam jangka waktu maksimal 5 bulan
100%
95,70%
95,70%
Ukuran capaian indikator kinerja Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka
waktu maksimal 5 bulan adalah 95,70 / 100 x 100% = 95,70%, sehingga pengukuran
capaian kinerja pada tahun 2016 sebesar 95,70% dari target yang ditetapkan sebesar
100%.
f. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan
Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan
ditargetkan 100% dari jumlah perkara yang masuk di tahun 2016, sebanyak 1.854 perkara
yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan, sehingga prosentase capaian
tahun 2016 adalah sebesar 54,82%
Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2016 dapat digambarkan sebagai
berikut :
No.
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
1.
Persentase perkara yang diselesaikan
dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan
100%
54,82%
54,82%
Ukuran capaian indikator kinerja Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka
waktu lebih dari 5 bulan adalah 54,82 / 100 x 100% = 54,82%, sehingga pengukuran
capaian kinerja pada tahun 2016 sebesar 54,82% dari target yang ditetapkan sebesar
100%.
A.2. PENINGKATAN AKSEPBILITAS PUTUSAN HAKIM
Sasaran yang tersebut di atas mempunyai indikator kinerja yaitu Perbandingan
Persentase tidak mengajukan upaya hukum Banding, Kasasi dan Peninjauan Kembali tahun
2016 dengan jumlah putusan tahun 2016. Persentase penurunan upaya hukum Banding di
targetkan sebesar 80 %, Kasasi di targetkan sebesar 95%, dan Peninjauan Kembali di
targetkan sebesar 95 %, dari perkara yang putus di tahun 2016 sebanyak 5.492 perkara,
yang mengajukan upaya hukum banding sebesar 649 berkas, kasasi sebesar 583 berkas dan
PK sebesar 102 berkas sehingga prosentase capaian tahun 2016 untuk upaya hukum banding
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | .:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 13
adalah 119,97%, upaya hukum Kasasi adalah 41,44% dan upaya hukum Peninjauan Kembali
adalah 87,20%.
Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2016 dapat digambarkan sebagai
berikut :
No.
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
1.
Persentase tidak mengajukan upaya
hukum Banding
80 %
95,98 %
119,97 %
2. Persentase tidak mengajukan upaya
hukum Kasasi
95 %
39,37 %
41,44 %
3. Persentase tidak mengajukan upaya
hukum Peninjauan Kembali
95 %
82,84 %
87,20 %
Ukuran capaian indikator kinerja Persentase tidak mengajukan upaya hukum
Banding adalah 95,98/80 x 100% = 119,97%, Kasasi adalah 39,37/95 x 100% = 41,44%, dan
Peninjauan Kembali adalah 82,84/95 x 100% = 87,20%, pengukuran capaian kinerja pada
tahun 2016 antara lain :
- Banding sebesar 119,97 % dari target yang ditetapkan sebesar 80%.
- Kasasi sebesar 41,44% dari target yang ditetapkan sebesar 95%.
- Peninjauan Kembali sebesar 87,20 % dari target yang ditetapkan sebesar 95%.
A.3. PENINGKATAN EFEKTIFITAS PENGELOLAAN PENYELESAIAN PERKARA
Sasaran yang tersebut di atas mempunyai 5 (lima) indikator kinerja yaitu
A. Persentase berkas yang diajukan banding yang disampaikan secara lengkap
Persentase berkas yang diajukan banding yang disampaikan secara lengkap ditargetkan
100% dari jumlah perkara banding yang diterima 649 berkas dan yang disampaikan
secara lengkap sebanyak 394 berkas, sehingga prosentase capaian tahun 2016 adalah
sebesar 60,71%.
Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2016 dapat digambarkan
sebagai berikut :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | .:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 14
No.
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
1.
Persentase berkas yang diajukan
banding yang disampaikan
secara lengkap
100%
60,71%
60,71%
Ukuran capaian indikator kinerja Persentase berkas yang diajukan banding yang
disampaikan secara lengkap adalah 60,71/ 100 x 100% = 60,71%, pengukuran capaian
kinerja pada tahun 2016 sebesar 60,71% dari target yang ditetapkan 100%.
B. Persentase berkas yang diajukan kasasi yang disampaikan secara lengkap
Persentase berkas yang diajukan kasasi yang disampaikan secara lengkap ditargetkan
100% dari jumlah perkara kasasi yang diterima 583 berkas dan yang disampaikan
secara lengkap sebanyak 329 berkas, sehingga prosentase capaian tahun 2016 adalah
sebesar 56,43%.
Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2016 dapat digambarkan
sebagai berikut :
No.
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
1.
Persentase berkas yang diajukan
banding yang disampaikan
secara lengkap
100%
56,43 %
56,43 %
Ukuran capaian indikator kinerja Persentase berkas yang diajukan banding yang
disampaikan secara lengkap adalah 56,43/ 100 x 100% = 56,43%, pengukuran capaian
kinerja pada tahun 2016 sebesar 56,43% dari target yang ditetapkan 100%.
C. Persentase berkas yang diajukan Peninjauan Kembali (PK) yang disampaikan secara
lengkap
Persentase berkas yang diajukan Peninjauan Kembali (PK) yang disampaikan secara
lengkap ditargetkan 100% dari jumlah perkara Peninjauan Kembali (PK) yang diterima
102 berkas dan yang disampaikan secara lengkap sebanyak 49 berkas, sehingga
prosentase capaian tahun 2016 adalah sebesar 48,04 %.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | .:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 15
Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2016 dapat digambarkan
sebagai berikut :
No.
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
1.
Persentase berkas yang diajukan
Peninjauan Kembali (PK) yang
disampaikan secara lengkap
100%
48,04 %
48,04 %
Ukuran capaian indikator kinerja Persentase berkas yang diajukan banding yang
disampaikan secara lengkap adalah 48,04/ 100 x 100% = 48,04 %, pengukuran capaian
kinerja pada tahun 2016 sebesar 48,04 % dari target yang ditetapkan 100%.
D. Persentase berkas yang diregister dan telah didistribusikan ke Majelis.
Persentase berkas yang diregister dan telah didistribusikan ke Majelis ditargetkan 100%
dari jumlah perkara yang masuk tahun 2016 sebesar 5.236 perkara dan yang diregister
dan telah didistribusikan ke Majelis sebanyak 5.236 perkara, sehingga prosentase
capaian tahun 2016 adalah sebesar 100%.
Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2016 dapat digambarkan sebagai
berikut :
No.
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
1.
Persentase berkas yang diregister dan
telah didistribusikan ke Majelis
100%
100%
100%
Ukuran capaian indikator kinerja Persentase berkas yang diregister dan telah
didistribusikan ke Majelis adalah 100 / 100 x 100% = 100%, pengukuran capaian kinerja
pada tahun 2016 sebesar 100% dari target yang ditetapkan 100%.
E. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan
para pihak.
Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan
para pihak ditargetkan 100% dari jumlah perkara yang putus sebesar 5.492 perkara dan
yang penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak
sebanyak 5.492 perkara, sehingga prosentase capaian tahun 2016 adalah sebesar 100%.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | .:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 16
Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2016 dapat digambarkan sebagai
berikut :
No.
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
1.
Persentase penyampaian
pemberitahuan relaas putusan tepat
waktu, tempat dan para pihak
100%
100%
100%
Ukuran capaian indikator kinerja Persentase penyampaian pemberitahuan relaas
putusan tepat waktu, tempat dan para pihak adalah 100 / 100 x 100% = 100%,
pengukuran capaian kinerja pada tahun 2016 sebesar 100% dari target yang ditetapkan
100%.
F. Persentase pelaksanaan penyitaan tepat waktu dan tempat.
Persentase pelaksanaan penyitaan tepat waktu dan tempat ditargetkan 100% dari
jumlah permohonan penyitaan sebanyak 10 permohonan dan pelaksanaan permohonan
penyitaan tepat waktu dan tempat sebanyak 10 permohonan penyitaan, sehingga
prosentase capaian tahun 2016 adalah sebesar 100%.
Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2016 dapat digambarkan sebagai
berikut :
No.
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
1.
Persentase pelaksanaan penyitaan
tepat waktu dan tempat
100%
100%
100%
Ukuran capaian indikator kinerja Persentase pelaksanaan penyitaan tepat waktu dan
tempat adalah 100 / 100 x 100% = 100%, pengukuran capaian kinerja pada tahun 2016
sebesar 100% dari target yang ditetapkan 100%.
G. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara.
Persentase Ratio Majelis Hakim terhadap perkara ditargetkan 100% dari jumlah
perkara sebesar 6.875 perkara dan Jumlah Majelis Hakim sejumlah 82 Majelis terhadap
penyelesaian perkara sebanyak 6.875 perkara, sehingga prosentase capaian tahun 2016
adalah sebesar 83,84%.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | .:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 17
Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2016 dapat digambarkan
sebagai berikut :
No.
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
1.
Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
100%
83,84%
83,84%
Ukuran capaian indikator kinerja Persentase Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
adalah 83,84 / 100 x 100% = 83,84%, pengukuran capaian kinerja pada tahun 2016
sebesar 83,84% dari target yang ditetapkan 100%.
A.4. PENINGKATAN AKSEPBILITAS MASYARAKAT TERHADAP PERADILAN (ACCESS TO JUSTICE)
PENINGKATAN PENYELESAIAN PERKARA
Sasaran yang tersebut di atas mempunyai 3 (tiga) indikator kinerja yaitu
A. Persentase Perkara Prodeo Yang Diselesaikan.
Tidak ada perkara prodeo yang masuk pada tahun 2016.
Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2016 dapat digambarkan
sebagai berikut :
No.
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
1.
Persentase Perkara Prodeo Yang
Diselesaikan
100%
0 %
0 %
Ukuran capaian indikator kinerja persentase perkara prodeo yang diselesaikan adalah
0%, dikarenakan tidak ada perkara prodeo yang masuk di tahun 2016.
B. Persentase Perkara Yang Dapat Diselesaikan Dengan Cara Zetting Plaat.
Persentase Perkara Yang Dapat Diselesaikan Dengan Cara Zetting Plaat ditargetkan
100% dari jumlah perkara sebesar 724 perkara dan persentase perkara yang dapat
diselesaikan dengan cara zetting plaat sebanyak 724 perkara, sehingga prosentase
capaian tahun 2016 adalah sebesar 100%.
Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2016 dapat digambarkan
sebagai berikut :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | .:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 18
No.
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
1.
Persentase Perkara Yang Dapat
Diselesaikan Dengan Cara Zetting Plaat
100%
100%
100%
Ukuran capaian indikator kinerja persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan
cara zetting plaat adalah 100 / 100 x 100% = 100%, pengukuran capaian kinerja pada
tahun 2016 sebesar 100% dari target yang ditetapkan 100%.
C. Persentase Amar Putusan Perkara (yang menarik perhatian masyarakat) Yang Dapat
Diakses Secara Online Dalam Waktu 1 Hari Kerja Sejak Diputus.
Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat
diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus di targetkan
sebesar 100 %, dari perkara yang masuk di tahun 2016 sebanyak 5.236 perkara dan
diputus sebanyak 3.859 perkara. Dari jumlah putusan tersebut, sebanyak 587 Putusan
yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus
sehingga prosentase capaian tahun 2016 adalah sebesar 10,69 %.
Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2016 dapat digambarkan
sebagai berikut :
No.
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
1.
Persentase (amar) putusan perkara
(yang menarik perhatian masyarakat)
yang dapat diakses secara on line dalam
waktu maksimal 1 hari kerja sejak
diputus
100%
10,69%
10,69%
Ukuran capaian indikator kinerja Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik
perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari
kerja sejak diputus adalah 10,69 / 100 x 100% = 10,69%, pengukuran capaian kinerja
pada tahun 2016 sebesar 18,73% dari target yang ditetapkan 100%.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | .:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 19
A.5. MENINGKATNYA KEPATUHAN TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN
Sasaran yang tersebut di atas mempunyai 1 (satu) indikator kinerja yaitu Persentase
permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang
ditindaklanjuti di targetkan sebesar 100%, dari sisa tahun 2014 dan jumlah permohonan
eksekusi tahun 2016 sebanyak 451 permohonan eksekusi, tercatat sebanyak 28 permohonan
eksekusi yang ditindaklanjuti sehingga prosentase capaian tahun 2016 adalah sebesar
5,41%.
Pencapaian target indikator Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata
yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti pada tahun 2016 dapat digambarkan
sebagai berikut :
No.
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
1.
Persentase permohonan eksekusi atas
putusan perkara perdata yang
berkekuatan hukum tetap yang
ditindaklanjuti
100%
5,41%
5,41%
Ukuran capaian indikator kinerja Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara
perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti adalah 5,41/100 x 100% =
5,41%, pengukuran capaian kinerja pada tahun 2016 sebesar 5,41% dari target yang
ditetapkan 100%.
A.6. MENINGKATNYA KUALITAS PENGAWASAN
Sasaran yang tersebut di atas mempunyai 2 (dua) indikator kinerja yaitu :
1. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti di targetkan sebesar 100 %,
dari jumlah pengaduan masyarakat pada tahun 2016 sebanyak 22 pengaduan, yang
ditindaklanjuti sebanyak 9 pengaduan, sehingga prosentase capaian tahun 2016 adalah
sebesar 100%. Pencapaian target indikator pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
pada tahun 2016 dapat digambarkan sebagai berikut :
No.
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
1.
Persentase pengaduan masyarakat
yang ditindaklanjuti ditindaklanjuti
100%
31,82%
31,82%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | .:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 20
Ukuran capaian indikator kinerja pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti adalah
31,82/100 x 100% =31,82%, pengukuran capaian kinerja pada tahun 2016 sebesar
31,82% dari target yang ditetapkan 100%.
2. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti
Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti di targetkan
sebesar 100 %, dari jumlah pengaduan masyarakat pada tahun 2016 sebanyak 34 temuan
hasil pemeriksaan, yang ditindaklanjuti sebanyak 34 temuan hasil pemeriksaan, sehingga
prosentase capaian tahun 2016 adalah sebesar 100%. Pencapaian target indikator
temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti pada tahun 2016 dapat
digambarkan sebagai berikut :
No.
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
1.
Persentase temuan hasil pemeriksaan
eksternal yang ditindaklanjuti
100%
100%
100%
Ukuran capaian indikator kinerja pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti adalah
100/100 x 100% = 100%, pengukuran capaian kinerja pada tahun 2016 sebesar 100%
dari target yang ditetapkan 100%.
B. AKUNTABILITAS KEUANGAN.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya serta untuk mencapai target rencana
kinerja juga ditentukan oleh penyediaan anggaran melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA) tahun 2016yang terdiri dari :
1. DIPA (01) Badan Urusan Administrasi, yang meliputi Belanja Pegawai, Belanja Barang
dan Belanja Modal.
2. DIPA (03) Badan Peradilan Umum yang hanya meliputi Belanja Barang
Jumlah anggaran DIPA (01) seluruhnya sesuai tertera pada Penetapan Kinerja Tahun 2016 adalah
sebesar Rp. 32,152,203,000,- (Tiga Puluh Dua Miliar Seratus Lima Puluh Dua Juta Dua Ratus Tiga
Ribu Rupiah). Sementara jumlah anggaran DIPA (03) seluruhnya sesuai tertera pada Penetapan
Kinerja Tahun 2014 adalah sebesar Rp. 719,937,000,- (Tujuh Ratus Sembilan Belas Juta Sembilan
Ratus Tiga Puluh Tujuh Ribu Rupiah) tanpa adanya Revisi.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | .:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 21
Berdasarkan alokasi anggaran Pengadilan Negeri Medan tahun Anggaran 2016 rincian
pagu awal, pagu revisi dan realisasi anggaran untuk DIPA (01) Badan Urusan Administrasi dan
DIPA (03) Badan Peradilan Umum adalah sebagai berikut:
1. DIPA (01) BADAN URUSAN ADMINISTRASI
I. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Tehnis Lainnya
Mahkamah Agung
No KEGIATAN PAGU AWAL PAGU REVISI REALISASI %
1 BELANJA BARANG NON OPERASIONAL
Rp. 132,940,000.00 Rp. 132,940,000.00 Rp. 125,813,012.00 94,64%
2 BELANJA PEGAWAI Rp. 30,066,691,000.00 Rp. 30,066,691,000.00 Rp. 27,074,936,454.00 90,05%
3 BELANJA BARANG OPERASIONAL
Rp. 1,952,572,000.00 Rp. 1,952,572,000.00 Rp. 1,891,698,648.00 96,88%
JUMLAH Rp 32,152,203,000.00 Rp 32,152,203,000.00 Rp 29,092,448,114.00 90,05%
1. Belanja Barang Non Operasional
Belanja Barang Non Operasional yaitu pengeluaran untuk pembelian barang
non oerasional dan biaya perjalanan yang habis pakai dalam kurun waktu satu
tahun anggaran. Perhitungan dan penilaian belanja barang dilakukan
berdasarkan standar biaya yang ditetapkan, sedangkan penilaian terhadap
pekerjaan yang belum ditetapkan dalam standar biaya dilakukan atas dasar
Term Of Reference (TOR) dan Rincian Anggaran Belanja (RAB). Belanja
barang meliputi belanja barang mengikat maupun belanja barang tidak
mengikat.
Rp-
Rp5.000.000.000,00
Rp10.000.000.000,00
Rp15.000.000.000,00
Rp20.000.000.000,00
Rp25.000.000.000,00
Rp30.000.000.000,00
Rp35.000.000.000,00
BELANJABARANG NONOPERASIONAL
BELANJAPEGAWAI
BELANJABARANG
OPERASIONAL
PAGU AWAL
PAGU REVISI
REALISASI
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | .:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 22
a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL)
Pagu awal belanja non operasional dalam DIPA Tahun anggaran 2016 di
lingkungan Pengadilan Negeri Medan sebesar Rp 132.940.000,- (Seratus Tiga
Puluh Dua Juta Sembilan Ratus Empat Puluh Ribu Rupiah) .
b. Realisasi Anggaran dan Prosentase Capaian
Dari Pagu belanja non operasional tahun anggaran 2016 yang telah direvisi,
anggaran belanja pegawai yang terserap atau terealisasi sebesar Rp
125,813,012,- (Seratus Dua Puluh Lima Juta Delapan Ratus Tiga Belas Ribu
Dua Belas Rupiah) dengan prosentase capaian sebesar 94,64 % (Sembilan
Puluh Empat Koma Enam Puluh Empat Persen).
c. Sisa Anggaran Pelaksanaan
Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah
terealisasi tercatat total sisa pagu belanja pegawai sebesar
Rp.7,126,988,- (Tujuh Juta Seratus Dua Puluh Enam Ribu Sembilan Ratus
Delapan Puluh Delapan Rupiah). Total sisa anggaran dari pagu belanja
pegawai sebesar 5,36 % (Lima Koma Tiga Puluh Persen) dari total pagu yang
tersedia.
2. Belanja Pegawai
Belanja pegawai meliputi belanja pegawai mengikat dan tidak mengikat yang
penggunaannya antara lain untuk gaji dan tunjangan, uang makan, dan lembur.
a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL)
Pagu awal belanja pegawai dalam DIPA Tahun anggaran 2016 di lingkungan
Pengadilan Negeri Medan sebesar Rp 30,066,691,000,- (Tiga Puluh Miliar
Enam Puluh Enam Juta Enam Ratus Sembilan Puluh Satu Ribu Rupiah) .
b. Realisasi Anggaran dan Prosentase Capaian
Dari Pagu belanja pegawai tahun anggaran 2016 yang telah direvisi,
anggaran belanja pegawai yang terserap atau terealisasi sebesar
Rp.27,074,936,454,- (Dua Puluh Tujuh Miliar Tujuh Puluh Empat Juta
Sembilan Ratus Tiga Puluh Enam Ribu Empat Ratus Lima Puluh Empat
Rupiah) dengan prosentase capaian sebesar 90,05 % (Sembilan Puluh
Koma Lima Persen).
c. Sisa Anggaran Pelaksanaan
Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah
terealisasi tercatat total sisa pagu belanja pegawai sebesar
Rp.2,991,754,546,- (Dua Miliar Sembilan Ratus Sembilan Puluh Satu Juta
Tujuh Ratus Lima Puluh Empat Ribu Lima Ratus Empat Puluh Enam Rupiah).
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | .:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 23
Total sisa anggaran dari pagu belanja pegawai sebesar 9,95 % (Sembilan
Koma Sembilan Puluh Lima Persen) dari total pagu yang tersedia.
3. Belanja Barang Operasional
Belanja barang yaitu pengeluaran untuk pembelian barang dan jasa yang habis
pakai dalam kurun waktu satu tahun anggaran termasuk didalamnya
pemeliharaan dan perjalanan. Perhitungan dan penilaian belanja barang
dilakukan berdasarkan standar biaya yang ditetapkan, sedangkan penilaian
terhadap pekerjaan yang belum ditetapkan dalam standar biaya dilakukan atas
dasar Term Of Reference (TOR) dan Rincian Anggaran Belanja (RAB).
Belanja barang meliputi belanja barang mengikat maupun belanja barang tidak
mengikat.
a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL)
Pagu belanja barang dalam DIPA Tahun anggaran 2016 di lingkungan
Pengadilan Negeri Medan sebesar Rp. 1,952,572,000,- (Satu Miliar
Sembilan Ratus Lima Puluh Dua Juta Lima Ratus Tujuh Puluh Dua Ribu
Rupiah).
b. Realisasi Anggaran dan Prosentase Capaian
Dari Pagu belanja pegawai tahun anggaran 2016 anggaran belanja barang
yang terserap atau terealisasi sebesar Rp. 1,891,698,648,- (Satu Miliar
Delapan Ratus Sembilan Puluh Satu Juta Enam Ratus Sembilan Puluh
Delapan Ribu Enam Ratus Empat Puluh Delapan Rupiah) dengan
prosentase capaian sebesar 96,88% (Sembilan Puluh Enam Koma Delapan
Puluh Delapan Persen).
c. Sisa Anggaran Pelaksanaan.
Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah
terealisasi tercatat total sisa pagu belanja pegawai sebesar Rp.60,873,352,-
(Enam Puluh Juta Delapan Ratus Ribu Tujuh Puluh Tiga Ribu Tiga Ratus Lima
Puluh Dua Rupiah). Total sisa anggaran dari pagu belanja pegawai
sebesar 3,12% (Tiga Koma Dua Belas Persen) dari total pagu yang tersedia.
2. DIPA (03) BADAN PERADILAN UMUM
Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
No KEGIATAN PAGU AWAL PAGU REVISI REALISASI %
1 Pos Pelayanan Hukum Rp 15,766,000 Rp 15,766,000 Rp 15,766,000 100%
2 Berkas perkara yang diselesaikan dengan Zitting Plat dan Prodeo
Rp 142,604,000 Rp 142,604,000 Rp 137,353,454 96.32%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | .:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 24
3 Terlaksananya Penyelesaian Administrasi perkara di Tingkat Pertama dan Tingkat Banding yang diselesaikan Tepat Waktu
Rp 561,567,000 Rp 561,567,000 Rp 561,306,546 99.95%
JUMLAH Rp 719,937,000 Rp 719,937,000 Rp 714,426,000 99,23%
Belanja barang pada DIPA (03) Badan Peradilan Umum ditujukan untuk menunjang
kegiatan operasional pos pelayanan hukum, Berkas perkara yang diselesaikan dengan
Zitting Plat dan Prodeo dan Terlaksananya Penyelesaian Administrasi perkara di Tingkat
Pertama dan Tingkat Banding yang diselesaikan Tepat Waktu.
1. Pos Pelayanan Hukum
a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL)
Pagu Pos Pelayanan Hukum dalam DIPA Tahun anggaran 2016 di lingkungan
Pengadilan Negeri Medan sebesar Rp. 15,766,000,- (Lima Belas Juta Tujuh
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Rupiah).
b. Realisasi Anggaran dan Prosentase Capaian
Dari Pagu tersebut, anggaran yang terserap atau terealisasi sebesar pagu yang
dianggarkan, Rp. 15,766,000,- (Lima Belas Juta Tujuh Ratus Enam Puluh Enam Ribu
Rupiah) dengan prosentase capaian sebesar 100 % (Seratus Persen).
Rp-
Rp100.000.000
Rp200.000.000
Rp300.000.000
Rp400.000.000
Rp500.000.000
Rp600.000.000
Pos PelayananHukum
Berkas perkarayang
diselesaikandengan Zitting
Plat danProdeo
TerlaksananyaPenyelesaianAdministrasi
perkara diTingkat
Pertama danTingkat
Banding yangdiselesaikanTepat Waktu
PAGU AWAL
PAGU REVISI
REALISASI
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | .:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 25
c. Sisa Anggaran Pelaksanaan.
Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah
terealisasi tercatat bahwa tidak ada sisa anggaran karena terserap secara
keseluruhan.
2. Berkas perkara yang diselesaikan dengan Zitting Plat dan Prodeo
a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL)
Pagu kelompok Berkas perkara yang diselesaikan dengan Zitting Plat dan Prodeo
dalam DIPA Tahun anggaran 2016 di lingkungan Pengadilan Negeri Medan
sebesar Rp. 142,604,000,- (Seratus Empat Puluh Dua Juta Enam Ratus Empat
Ribu Rupiah).
b. Realisasi Anggaran dan Prosentase Capaian
Dari Pagu tersebut, anggaran yang terserap atau terealisasi sebesar
Rp.137,353,454,- (Seratus Tiga Puluh Tujuh Juta Tiga Ratus Lima Puluh Tiga Ribu
Empat Ratus Lima Puluh Empat Rupiah) dengan prosentase capaian sebesar 96,32
% (Sembilan Puluh Enam Koma Tiga Puluh Dua Persen).
c. Sisa Anggaran Pelaksanaan.
Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah
terealisasi tercatat total sisa pagu belanja pegawai sebesar Rp. 5,250,546,- (Lima
Juta Dua Ratus Lima Puluh Ribu Lima Ratus Empat Puluh Enam Rupiah). Total
sisa anggaran dari pagu belanja pegawai sebesar 3,68 % (Tiga Koma Enam
Puluh Delapan Persen) dari total pagu yang tersedia.
3. Terlaksananya Penyelesaian Administrasi perkara di Tingkat Pertama dan Tingkat
Banding yang diselesaikan Tepat Waktu
a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL)
Pagu kelompok Terlaksananya Penyelesaian Administrasi perkara di Tingkat
Pertama dan Tingkat Banding yang diselesaikan Tepat Waktu dalam DIPA Tahun
anggaran 2016 di lingkungan Pengadilan Negeri Medan sebesar Rp.
561,567,000,- (Lima Ratus Enam Puluh Satu Juta Lima Ratus Enam Puluh Tujuh
Ribu Rupiah).
b. Realisasi Anggaran dan Prosentase Capaian
Dari Pagu tersebut, anggaran yang terserap atau terealisasi sebesar Rp.
561,306,546,- (Lima Ratus Enam Puluh Satu Juta Tiga Ratus Enam Ribu Lima
Ratus empat Puluh Enam Rupiah) dengan prosentase capaian sebesar 99,95 %
(Sembilan Puluh Sembilan Koma Sembilan Puluh Lima Persen).
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | .:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 26
d. Sisa Anggaran Pelaksanaan.
Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah
terealisasi tercatat total sisa pagu sebesar Rp. 260,454,- (Dua ratus Enam Puluh
Ribu Empat Ratus Lima Puluh Empat Rupiah). Total sisa anggaran dari pagu
belanja pegawai sebesar 0,05 % (Nol Koma Nol Lima Persen) dari total pagu yang
tersedia.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | .:: BAB IV – PENUTUP ::. 27
.:: BAB IV – PENUTUP ::.
Laporan Kinerja Satuan Kerja Pengadilan Negeri Medan Tahun 2016 ini merupakan
bentuk pertanggungjawaban kinerja Tahun Anggaran 2016 dan sebagai tindak lanjut dari
Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Secara umum tujuan, sasaran, program dan kegiatan Satuan Kerja Pengadilan Negeri
Medan Tahun 2016 dapat dilaksanakan dengan baik, namun demikian hasil yang diperoleh
tersebut masih perlu ditingkatkan terus guna merespon tuntutan pelayanan masyarakat yang
semakin tinggi.
A. KEBERHASILAN
Keberhasilan yang telah dicapai antara lain :
1. Meningkatnya Pelayanan kepada masyarakat pencari keadilan;
2. Meningkatnya kualitas kerja pegawai;
3. Bertambahnya sarana dan prasarana untuk menunjang operasional peradilan.
B. HAMBATAN/MASALAH
Beberapa hambatan/masalah yang masih dihadapi antara lain:
1. Adanya faktor-faktor penghambat penyelesaian perkara di lapangan (terutama pada
saat pelaksanaan eksekusi);
2. Kurangnya jumlah pegawai sehingga terjadi penumpukan pekerjaan;
3. Belum terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana peradilan yang memadai.
C. PEMECAHAN MASALAH
Untuk pemecahan masalah yang dihadapi dilakukan dengan cara :
1. Pada saat pelaksanaan eksekusi dilakukan koordinasi dengan pihak keamanan;
2. Mengusulkan/meminta penambahan jumlah pegawai;
3. Mengusulkan kebutuhan sarana dan prasarana melalui RKA-KL tahun 2016 dan 2017.
top related