tata guna lahan ( land use) · pdf filesebidang lahan dan manfaat ekonomi ... fasilitas...
Post on 30-Jan-2018
248 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT
TATA GUNA LAHAN( LAND USE)
2 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
3 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
KOMPONEN SISTEM
Asal mula istilah tata-guna lahan (landuse) berawal dari ilmu ekonomipertanian. Istilah ini mengacu padasebidang lahan dan manfaat ekonomiyang dimiliki oleh lahan tersebut-peternakan, pembudidayaan tanaman,pertambangan, atau pembangunangedung.Perencanaan penggunaan lahansesungguhnya dapat dipandang dalamdua konteks.
4 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
KOMPONEN SISTEM
Pertama, perencanaan tataguna lahanmencakup seluruh bentuk perencanaan.Sebagai contoh, perencanaan transportasidapat dianggap sebagai salah satu bentukperencanaan tata-guna lahan karenaperencanaan transportasi sebenarnyaadalah perencanaan terhadap sebagianlahan yang akan digunakan untuktransportasi.Kedua, perencanaan tata-guna lahan adalahsebuah disiplin ilmu tersendiri, yangmemiliki seperangkat teori dan praktik(ASCE, 1986).
5 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
DEFINISI DAN KONSEP
1. URBAN FORM (Bentuk Perkotaan):Pola spasial atau "pengaturan" elemen individual -seperti bangunan, jalan, taman, dan penggunaan lahanlainnya (secara kolektif disebut lingkungan jadi (builtenvironment)), serta kelompok-kelompok sosial,kegiatan ekonomi, dan lembaga-lembaga publik, dalamsuatu daerah perkotaan.
2. URBAN INTERACTION (Interaksi Perkotaan):Ini adalah satu kesatuan hubungan, keterkaitan, danarus yang menyatukan pola dan perilaku tata-gunaIahan, kelompok, dan aktivitas individu menjadientitas, atau subsistem, yang memiliki fungsi. Salahsatu di antara subsistem pemersatu terpenting adalahjalan raya atau jalan.
6 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
7 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
DEFINISI DAN KONSEP
3. URBAN SPACIAL STRUCTURE (Struktur ruangwilayah perkotaan):
Struktur ini secara formal menggabungkan bentukwilayah perkotaan melalui interaksi wilayah perkotaandengan seperangkat aturan menjadi suatu sistem kota.4. COMPREHENSIVE PLAN (Rencana Komprehensif):Rencana keseluruhan dasar biasanya merupakanrencana komprehensifnya, kadangkala disebut sebagaimaster plan atau rencana umum. Rencana ini, padatingkat yang paling sederhana, adalah pernyataanresmi mengenai kebijakan yang dikeluarkan oleh suatuunit geografis (kota atau daerah) yang berhubungandengan pembangunan fisik untuk beberapa tahun kedepan.
8 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
DEFINISI DAN KONSEP
5. GUIDELINES (Panduan):Pada beberapa kasus, sejumlah panduan (guideline)pembangunan dapat digunakan sebagai altematif yangdianjurkan dalam penyusunan rencana tata-gunalahan. Panduan dapat ditingkatkan perannya sebagaisuatu teknik implementasi dengan cara menuangkanpanduan-panduan ini menjadi ketentuan hukum.
6. LEGISLATION (Ketentuan Hukum):Beberapa rekomendasi dari rencana tata-guna lahandapat ditrans- formasikan menjadi rancanganundang-undang yang kemudian diserahkan kepadabadan legislatif untuk ditetapkan menjadi undang-undang.
9 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
DEFINISI DAN KONSEP
7. CODES (Kode):Kode (peraturan) perumahan dan bangunan adalahteknik implementasi yang penting untuk manajementata-guna lahan. Kode-kode tersebut menjaminkualitas pertumbuhan komunitas dengan caramenetapkan standar-standar tertentu. Kode biasanyabanyak digunakan pada tingkat pemerintahan daerah.
8. ZONING (Pembagian Zona):Pembagian zona adalah peranti hukum yang tertua danpaling banyak digunakan untuk implementasi rencanatata-guna lahan setempat. Pada dasarnya pembagianzona adalah suatu jaminan bahwa tata-guna lahandalam suatu unit geografis sesuai dengan zonalainnya.
10 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
DEFINISI DAN KONSEP
9. SUBVISION REGULATIONS (PeraturanSubdivisi):
Peraturan ini melengkapi pembagian zona setempattetapi tidak dapat menggantikannya. Pembagianperaturan mengendalikan pembangunan dan perubahandi dalam suatu komunitas dan mendukung pelayananlokal yang efisien dan sesuai harapan.
10. INFRASTRUCTURE (Infrastruktur):Semua fasilitas pendukung kehidupan di dalam suatuunit geografis secara kolektif disebut sebagaiinfrastruktur. Infrastruktur terdiri dari elemen dasar yangmembuat suatu wilayah perkotaan berfungsi, sepertifasilitas transportasi, fasilitas air dan pembuangan, jalanraya, perumahan, pelabuhan, jalur pipa, dan sebagainya.
11 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
KRITERIA UNTUK MENGUKUR DANMEMBANDINGKAN STRUKTUR WILAYAH
PERKOTAANTable 3-2 Kriteria Struktur Ruang Wilayah perkotaan
Tingkat
Konteks
Bentuk makro
Bentuk danfungsi internal
Pengaturan danperilaku
Kriteria
I. Pewaktuan
2. Ciri khas fungsional
3. Lingkungan eksternal4. Lokasi relatif
5. Skala
6. Bentuk7. Lokasi dan bentuk
topografi8. Jaringan transportasi9. Kepadatan
10. Homogenitas
11. Tingkat pemusatan
12. Tingkat pembagian
13. Tingkat hubungan
14. Tingkat pengarahan
15. Tingkat kesinambungan16. Tingkat penggantian
17. Prinsip-prinsip
pengorganisasian18. Otomatisasi/komputerisasi19. Mekanisme pengaturan
20. Orientasi tujuan
Uraian dan Contoh
Waktu dan tahap pembangunanModa dan tipe produksi yang dominan (misalnya, pusat layanan, kota
pertambangan)
Lingkungan sosioekonomi dan budaya di rnana suatu kota terletakPosisi di dalarn sistem wilayah perkotaan yang lebih besar (misalnya,
perbedaan yang menyolok antara pusat dan pinggiran)Ukuran: luas daerah, jumlah penduduk, basis ekonorni, pendapatan, dan
sebagainya
Bentuk geografis daerahLansekap/lingkungan fisik di mana suatu kota dibangun
Jenis dan konfigurasi sistem transportasi
Kepadatan rata-rata pembangunan; bentuk kemiringan/kecenderungankepadatan (misalnya, populasi penduduk)
Tingkat percampuran (atau pemisahan) dari penggunaan, aktivitas, dan
kelompok sosialTingkat ke arah mana penggunaan, aktivitas, dan lain-lain diatur dalam
zona-zona secara relatif terhadap pusat kotaTingkat ke arah mana penggunaan, aktivitas, dan lain-lain diatur dalam
sektor-sektor secara relatif terhadap pusat kota
Tingkat ke arah mana tirik-titik atau sub-wilayah perkotaan dihubungkanoleh jaringan trasnportasi, interaksi sosial, dan sebagainya
Tingkat orientasi pengarahan di dalam pola-pola interaksi (misalnya,perpindahan penduduk)
Tingkat hubungan antara kegunaan dan bentukTingkat ke arah mana bentuk-bentuk wilayah yang berbeda (rnisalnya,
bangunan, daerah, fasilitas umum) dibangun untuk sebuah fungsi dandapat digunakan (diganti) untuk fungsi lainnya
Mekanisme yang mendasari pemilahan dan integrasi ruang/spasial
Pengembangan atas tanggapan; tingkat sensitivitas atas bentuk perubahanPengertian mendalam tentang pengendalian dan pengawasan (rnisalnya,
penentuan zona, pengendalian bangunan, masalah keuangan)
Tingkat ke arah mana struktur wilayah perkotaan berkembang ke arahobjektif yang telah ditetapkan
12 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
13 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
14 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
BEBERAPA TEORI DAN TOPIK
AKSESIBILITASKonsep yang mendasari hubungan antaratata-guna lahan dan transportasi adalahaksesibilitas.Dalam konteks yang paling luas, aksesibilitasberarti kemudahan melakukan pergerakan diantara dua tempat. Aksesibilitas meningkat-dari sisi waktu atau uang-ketika pergerakanmenjadi lebih murah.Selain itu, kecenderungan untuk berinteraksijuga akan meningkat ketika biaya pergerakanmenurun (Blunden, 1971; Blunden dan Black,1984).
15 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
CONTOH 1Dari
Ke
A B
Titik
c D I Perubahan
A 0(0) 6(4) 7(6) 9(8) 22(18) -18%
B 6(4) 0(0) 6(5) 4(2) 16(11) -31%
c 7(6) 6(5) 0(0) 7(5) 20(16) -20%
D 9(8) 4(2) 7(5) 0(0) 20(15) -25%
Catalan: Angka-angka di luar tanda kurung adalah waktu tempuhsemula; angka-angka di dalam tanda kurung adalah waktu tempuhsetelah peningkatan transportasi.
Setiap titik (A, B, C, D) mewakili sebuah pusat aktivitas, dan setiappenghubung (misalnya AB, BC) mewakili waktu tempuh dalam menit(lihat Gambar 3-E1). Peningkatan transportasi diimplementasikan padatiap penghubung sedemikian rupa sehingga waktu tempuh ber-kurang. Apa pengaruh peningkatan transportasi terhadap pusat-pusat aktivitas (tata-guna lahan)? (Waktu tempuh setelahpeningkatan ditulis di dalam tanda kurung.)
16 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
GAMBAR 3-E1JARINGAN UNTUK CONTOH 1
17 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
JAWABAN
Matriks di atas memperlihatkan waktuperjalanan sebelum dan setelah peningkatantransportasi. Jumlah baris adalah ukuranaksesibilitas pada setiap titik. Dapat dilihatbahwa semakin kecil waktu tempuh berartisemakin besar aksesibilitasnya. Pada seluruhkasus, terdapat pengurangan waktu tempuh:A, -18%; B, -31 %; C, -20%; dan D, -25%.Tampak jelas bahwa pusat aktivitas Bmempunyai keuntungan yang paling banyak,diikuti oleh D, C, dan A.
18 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
CONTOH 2Sebuah pusat kota (D) dihubungkan dengan jalan-jalan arteri ke pusat aktivitas/pemukiman A, B, dan Cdan antara satu jalan dengan lainnya dengan waktutempuh diperlihatkan pada penghubung (link). Jalanarteri semakin padat, terlihat dari waktu tempuh(dalam menit) yang meningkat, seperti diperlihatkanpada Gambar 3-E2, dan hampir semua pusatkomersial dan bisnis yang terletak di pusat kotaakan membangun pusat percabangan di A, B, danC. Pusat aktivitas manakah yang cenderung palingmakmur? Apa tindakan yang mungkin dilakukan dibagian kota ini yang akan meningkatkan pusat kota?
19 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
CONTOH 2
20 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
GAMBAR 3-E2JARINGAN UNTUK CONTOH 2
21 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
JAWABAN
Pusat-pusat aktivitas A, B, dan C seluruhnyacenderung mendapatkan keuntungan yangsama, terlihat dari perbedaan antara 43, 45, dan48 yang tidak signifikan. Pusat kota sudahdipastikan memburuk dengan cepat. Cara yangmungkin dilakukan untuk menyelamatkanpusat kota adalah mengurangi waktu tempuhdengan cara meningkatkan arus lalu lintas dijalan-jalan arteri atau menerapkan sistem biskota yang akan mempercepat waktu tempuhke pusat-pusat aktivitas.
22 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
AKSESIBILITAS PERORANGAN
Aksesibilitas perorangan biasanyadiukur dengan cara menghitungjumlah lokasi kegiatan (disebut jugapeluang-opportunity) yang tersediapada jarak tertentu dari rumah orangtersebut dan memfaktorkan jumlahtersebut dengan jarak di antaranya.Perhitungan aksesibilitas dapatdilakukan untuk berbagai jenispeluang, seperti belanja atau bekerja.Salah satu perhitungan tersebutdiberikan oleh:
23 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
AKSESIBILITAS PERORANGAN
24 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
AKSESIBILITAS PERORANGAN
Indeks aksesibilitas seperti inimerupakan ukuran dari seberapabanyak tujuan potensial yangtersedia bagi seseorang dansemudah apa orang tersebut dapatmencapainya. Aksesibilitas suatutempat dari tempat-tempat lainnyadi dalam suatu kota dapat diukurdengan cara yang sama, di manadalam kasus ini Ai adalahaksesibilitas dari zona i.
25 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
CONTOH 3,
26 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
JAWABAN
27 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
JAWABANdan aksesibilitas relatif-nya adalah
28 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
TEORI LOKASI
Teori tentang lokasi aktivitas, khususnyapemukiman, telah dikembangkan pada tahun1960-an oleh beberapa ilmuwan perwilayahan.Dengan mengambil contoh-contoh dariekonomi lahan pertanian, kita dapatmemastikan bahwa penggunaan spesifiksuatu lahan adalah fungsi dari jaraknyaterhadap pasar, dengan asumsi bahwaterdapat satu pasar yang terletak di pusatsuatu daerah yang tidak memiliki fitur.Penggunaan spesifik suatu lahan pada suatulokasi akan bergantung pada tarif sewanya(L), menurut persamaan
29 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
TEORI LOKASI
30 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
GAMBAR 3.3
Tarif Sewa versus Jarak dari Pusat Pasar.a) Penyebaran Tanaman;
31 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
GAMBAR 3.3
Tarif Sewa versus Jarak dari Pusat Pasar.b) Tampiian 3D dari Penyebaran Tanaman;
32 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
GAMBAR 3.3
Tarif Sewa versus Jarak dari Pusat Pasar.c) Penyebaran Tata-guna Lahan.
33 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
CONTOH 4,
Sebuah kota konsentris dengan sebuah pasar di pusatkotanya bermaksud memproduksi empat jenis tanaman, Asampai D, yang karakteristiknya dinyatakan dalam dollar:
Gambarlah hasil Anda, dan sebutkan tanaman mana yangseharusnya diproduksi pada jarak yang optimal dari pusatkota, dan distribusinya. Apakah implikasi dari teori ini untukperencanaan transportasi dan perencanaan kota dalamkonteks penyewaan, biaya perurnahan, dan jarak dari pusatkota?
A B C DHarga di lokasi per produk 120 100 80 50Biaya produksi per produk 20 25 10 10Harga bersih di lokasi per produk 100 75 70 40Biaya transportasi per produk 20 10 7 3,33
34 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
JAWABAN
35 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
JAWABANKeempat persamaan di atas merepresentasikan tanaman-tanaman A, B, C, danD, dan dengan membuat persamaan secara berpasangan akan menghasilkanjarak 2,308; 8,182; dan 12,12 mil yang menyatakan radius dari pusat kota ketempat-tempat penanaman yang paling menguntungkan untuk tumbuhan A,C, dan D, secara berurutan. Perhatikan pula bahwa tanaman B tidakmenguntungkan untuk ditanam. Gambar 3-E4 mengilustrasikan lingkarankonsentris di mana berbagai tumbuhan ditanam. Lihatlah Gambar 3-E4(a), dimana sumbu vertikal merepresentasikan keuntungan dan sumbu horizontalmerepresentasikan jarak. Jarak dari pasar ketika keuntungan = 0diperlihatkan sebagai berikut:
36 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
JAWABAN
37 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
JAWABAN
38 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
JAWABAN
1. Tanaman A sebaiknya ditanam mulai dari pusatkota hingga sejauh 2,308 satuan jarak dari pasar.
2. Tanaman C sebaiknya ditanam mulai dari dimana A berhenti (2,308 satuan jarak:) hinggasejauh 8,182 satuan jarak dari pasar.
3. Tanaman D sebaiknya ditanam mulai dari dimana C berhenti (8,182 satuan jarak:) hinggasejauh 12,12 satuan jarak: dari pasar.
4. Tanaman B tidak perlu ditanam sama sekali,karena tidak akan menguntungkan.
39 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
AKIBAT-AKIBATPEMBAGIAN ZONA
Aktivitas, manusia, dan lokasi semuanyaberinteraksi dengan cara yang sedemikianrupa sehingga setiap orang berharap dapatmemaksimalkan lokasi tempat tinggalnya.Setiap orang mempunyai alasan untuktinggal di tempat yang mereka kehendaki.Bisnis dan industri juga mempunyai pilihanlokasi. Pilihan lokasi ini menghasilkanpola-pola konsentrasi.Para ahli perencana tata-guna lahanmengatur kesesuaian antara pola-polatata-guna lahan melalui pembagian daerahdan berbagai regulasi lainnya.
40 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
NILAI LAHAN
Sebuah persamaan sederhanatentang nilai lahan dapatdinyatakan dalam sebuah fungsilinier sebagai berikut:
di mana LV adalah nilai lahan, Dadalah jarak dari DPB, dan a dan badalah konstanta.
ii bDaLV
41 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
NILAI LAHAN
Sebuah persamaan yang agak: lebihrumit dapat dinyatak:an dalam sebuahfungsi pangkat sebagai berikut:
di mana nilai lahan menurun dengantingkat penurunan yang semakin rendah.Pada kedua persamaan di atas, faktoryang tidak diketahui dapat ditentukandengan analisis regresi.
bii aDLV
42 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
NILAI LAHAN
Persamaan-persamaan nilai lahanuntuk daerah metropolitan bisa sajacukup rumit. Sebagai contoh, modelkonseptual untuk sebuah kotabesar yang terletak di pinggir pantaimempunyai persamaan sebagaiberikut:
iiiii SbEbMbCbaLV 4321
43 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
NILAI LAHAN
di mana LVi; adalah nilai lahan padalokasi i; Ci adalah jarak: dari DPB; M;adalah jarak dari garis pantai; Ei adalahjarak dari stasiun kereta api bawah tanahterdekat; dan Si adalah jarak dari pusatperbelanjaan terdekat.Persamaan-persamaan lain yang serupadengan persamaan di atas jugamenggunakan beberapa variabel sepertiaksesibilitas, sarana hiburan, dan unsur-unsur topografis.
44 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
TATA GUNA LAHAN DANTRANSPORTASI
Hubungan antara transportasi dan pengembanganlahan dapat dijelaskan dalam tiga konteks berikutini:
1) hubungan fisik dalam skala makro, yang memiliki pengaruhjangka panjang dan umumnya dianggap sebagai bagian dariproses perencanaan;
2) hubungan fisik dalam skala mikro, yang memiliki pengaruhjangka-pendek dan jangka-panjang dan umumnya dianggapsebagai masalah desain wilayah perkotaan (seringkali padaskala lokasi-lokasi atau fasilitasfasilitas tertentu); dan
3) hubungan proses, yang berhubungan dengan aspek hukum,administrasi, keuangan, dan aspek-aspek institusionaltentang pengaturan lahan dan pengembangan transportasi.
45 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
TATA GUNA LAHAN DANTRANSPORTASI
Bangkitan perjalanan menyediakanhubungan antara tata-guna lahan danperjalanan. Tataguna lahan untuk tujuanmembangkitkan perjalanan biasanyadijelaskan dalam bentuk intensitas tata-guna lahan, ciri-ciri tata-guna lahan, danlokasi di dalam lingkungan perkotaan.
46 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
BANGKITAN PERJALANAN
47 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
CONTOH 5,
Data untuk perjalanan belanja ke lokasi perbelanjaan diberbagai daerah dalam sebuah kota dapat dilihat padatabel di bawah ini. Hitunglah tingkat perjalanan belanjaberdasarkan tipe lokasinya, dan uraikan jawaban Anda.
48 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
JAWABAN
49 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
PEMBAHASAN
Perjalanan belanja per karyawan untuk pusat-pusat perbelanjaan adalah yang tertinggi, diikutioleh pasar lokal dan DPB. Analisis yang dilakukantidak perlu terikat dengan zona, tetapi dapatdilakukan secara individual. Sebagai contoh, ciri-ciri pusat perbelanjaan 1 mungkin sangat berbedadengan pusat perbelanjaan 2.Sistem tata-guna lahan/transportasi dapatdirepresentasikan oleh suatu susunan spasialberupa lahan-lahan yang ditempatkan di atassuatu jaringan yang merepresentasikan sistemtransportasi. Sistem tersebut diperlihatkan padaGambar 3-4 dalam bentuk diagram.
50 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
GAMBAR 3-4
51 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
TABEL-TABEL
52 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
TABEL-TABEL
53 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
TABEL-TABEL
54 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
PERTUMBUHAN/PENURUNAN
Sebuah diagram sederhana (Gambar 3-5)menjelaskan hubungan atau salingketergantungan di dalam sistem wilayahperkotaan.Diagram ini memperlihatkan bahwa setiapalokasi finansial untuk meningkatkan fasilitastransportasi di dalam suatu wilayah perkotaanpada akhirnya akan berdampak bagi wilayahitu sendiri.Diagram ini juga memperlihatkan bahwaketersediaan lahan perkotaan pada akhirnyaakan membatasi pertumbuhan wilayahperkotaan.
55 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
PERTUMBUHAN/PENURUNAN
56 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
PERENCANAANTATA GUNA LAHAN
Gambar 3-6 memperlihatkan kerangkakerja dari sektor sosioekonomi.Perhatikan situasi sebagai berikut:semakin banyak lahan yang disediakanuntuk pengembangan bisnis di pusat kota,bisnis akan meningkat, dan struktur-struktur bisnis pun meningkat, yang padagilirannya akan meningkatkan peluangkerja dan memberikan dampak positifbagi masyarakat. Dan yang terakhir,peningkatan populasi akan mendorongpengembangan lahan.
57 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
PERENCANAANTATA GUNA LAHAN
58 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
MODEL AKSESIBILITASHANSEN
59 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
MODEL AKSESIBILITASHANSEN
60 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
CONTOH 6,
61 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
CONTOH 6,
62 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
JAWABANKita asumsikan eksponen sebesar 2 berdasarkan penelitianyang dilakukan terhadap kota- kota lain yang berukuran sama.Jika populasi kota ini diperkirakan meningkat menjadi 8000orang pada jangka waktu 20 tahun mendatang,bagaimanakah populasi didistribusikan berdasarkan zonanya?Asumsikan bahwa total pekerjaan di tiap zona berbandinglurus dengan populasi total yang ada di zona tersebut.
63 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
JAWABAN
64 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
METODE GRADIENPENINGKATAN-KEPADATANMetode gradien peningkatan-kepadatan(density-saturation gradient, DSG) pertama kalidigunakan dalam studi transportasi daerahChicago (Chicago Area TransportationStudy/CATS)Tiga acuan empiris digunakan dalam metodeini: (1) intensitas tata-guna lahan menurunketika jarak atau waktu tempuh ke DPBmeningkat; (2) perbandingan jumlah lahanyang digunakan dengan jumlah lahan yangtersedia menurun ketika jarak dari DPBmeningkat; (3) proporsi lahan yangdiperuntukkan bagi setiap jenis tata-gunalahan di suatu daerah tetap stabil.
65 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
METODE GRADIENPENINGKATAN-KEPADATAN
66 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
METODE GRADIENPENINGKATAN-KEPADATAN
67 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
PROSEDUR ESTIMASI TATA-GUNA LAHAN MENURUT CATS
68 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
MODEL-MODEL TATA-GUNALAHAN OPERASIONAL
Model ini pada dasarnya adalah model lokasionalyang memperkirakan pemukiman dan tempat kerja.Dasar teoretisnya adalah sebagai berikut.
j
jiji PEN /
69 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
CONTOH 7,
70 REKAYASA TRANSPORTASICopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
JAWABANHitunglah jumlah penduduk di zona 1.
top related