tata letak fasilitas/pabrik
Post on 08-Feb-2016
285 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Tata Letak Fasilitas/Pabrik
Ivan Sujana, ST.,MTProgram Studi Teknik Industri FT-UNTAN
Pengertian Dan DefinisiPabrik/Industri
Pabrik adalah setiap tempat dimana faktor-faktor manusia, mesin dan peralatan, material, energi, modal, informasi, sumber daya alam dan lain-lain dikelola secara bersama dalam suatu sistem produksi guna menghasilkan suatu produk secara efektif, efisien dan aman.Pabrik pada dasarnya merupakan salah satu jenis industri yang terutama akan menghasilkan produk jadi (finished goods product). Seperti halnya yang dijumpai pada industri manufaktur
Klasifikasi Industri/Pabrik Berdasarkan Aktifitas Yang
Dilaksanakan (1)
Industri Penghasil Bahan Baku / The Primary Raw Material IndustriesAktifitas produksinya mengolah sumber daya alam guna menghasilkan bahan baku atau bahan tambahan lainnya yg dibutuhkan oleh industri lain (industri penghasil produk/ jasa). Industri tipe ini dikenal juga sebagai “extractive/ primary industry”. Industri pengolahan bijih besi, Industri Perminyakan, dll.
Industri Manufaktur / The Manufacturing IndustriesAktifitas produksinya memproses bahan baku menjadi produk setengah jadi (semi finished good) ataupun produk jadi (finished good product) Industri Permesinan, Industri Mobil, dll
Industri Pelayanan (Jasa) / Service IndustriesAktifitasnya bergerak dalam bidang pelayanan atau jasa, baik untuk melayani dan menunjang aktivitas industri yang lain maupun langsung memberikan pelayanan/jasa kepada konsumen Bank, Jasa Angkutan, Rumah Sakit, dll.
Klasifikasi Industri Berdasarkan Aktifitas Yang Dilaksanakan (2)
Industri Penyalur / Distribution IndustriesAktifitasnya melaksanakan pelayanan jasa industri baik untuk bahan baku maupun “finished good product” untuk didistribusikan ke konsumen lain Distributor Obat-Obatan
Klasifikasi Industri Berdasarkan Output Yang Dihasilkan
Producer Goods IndustriesIndustri yg outputnya akan digunakan utk proses produksi di industri yg lain Industri Baja
Consumer Goods IndustriesIndustri yg output nya bias langusng digunakan oleh konsumen (perorangan) Industri Minuman
Klasifikasi Proses Industri Manufaktur (1)
Continuos Process IndustriesIndustri yang proses produksinya berlangsung terus menerus tanpa henti, bila dihentikan akan menimbulkan kerugian : Material in process menjadi tidak terpakai Kerusakan pada sistem dan peralatan
Hal tersebut, umumnya merupakan kesekuensi logis (tuntutan) dari karakteristik raw material atau produk akhir. Misalnya karena bersifat cair, serbuk, panas, berbahaya dll.
Industri yang sering menggunakan proses ini adalah Primary Raw Material Industries, karena industri tersebut aktivitasnya adalah eksplorasi sumber daya alam.
Intermittent Process IndustriesIndustri yang proses produksinya berlangsung sesuai order yg diterima (job order), yang bisa dilaksanakan sewaktu-waktu, dan pengaturan tata letak fasilitas produksinya berdasarkan aliran proses. Umumnya diterapkan pada industri yang memiliki jumlah produksi sedikit tapi jenis produk sangat beragam.
Repetitive Process IndustriesIndustri yang proses produksinya berlangsung secara berulang-ulang, sehingga umumnya digunakan pada industri yang memiliki skala produksi tinggi dengan tipe produk yang sedikit (mass production). Proses juga dapat dihentikan tanpa menimbulkan kerugian.
Klasifikasi Proses Industri Manufaktur (2)
Fasilitas Fisik Industri Manufaktur
Proses Perencanaan Tata Letak Fasilitas Manufaktur
Tata letak fasilitas adalah suatu perencanaan yang terintegrasi dari aliran atau arus komponen-komponen suatu produk (barang dan atau jasa) di dalam sebuah sistem operasi (manufaktur dan atau non manufaktur) guna memperoleh interelasi yang paling efektif dan efesien antara pekerja, bahan, mesin dan peralatan serta penanganan dan pemindahan bahan, barang setengah jadi, dari bagian yang satu ke bagian yang lainnya.
Pengertian Tata Letak (Layout) Fasilitas/Pabrik
ANALISI PRODUK
SIGI PASAR
ANALISIS PROSES
ANALISIS PASAR
ANALISIS MACAM,JUMLAH MESIN DAN AREA YANG
DIBUTUHKAN
ALTERNATIF TATA LETAK (LAYOUT)
MACAM LAYOUT
YANG AMPUH
ANALISIS EKONOMI
ANALISIS ALIRAN
MATERIAL
POLA ALIRAN MATERIAL
SPACE AREA YANG TERSEDIA
STRUKTUR ORGANISASI
TATA KETAK MESIN DAN DEPARTEME
N
SISTEM PEMINDAHAN MATERIAL
TATA LETAK FASILITAS
PERKANTORANFASILITAS PERSONIL
FASILITAS PENUNJANG
JASA PELAYANAN LAIN
TATA LETAK DEPARTEMEN PRODUKSI
LUAS TOTAL PABRIK YANG DIPERLUKAN
BUILDING REQUIREMENT
BUILDING DESIGN
DETAIL KONTRUKSI BANGUINAN
Skema Perencanaan Tata Letak Fasilitas/Pabrik
Persoalan yang timbul terkait tata letak (TIDAK HANYA PADAPERENCANAAN FASILITAS BARU): Perubahan rancangan produk Perluasan departemen (misal: penambahan produksi
komponen) Pengurangan departemen Penambahan produk baru Pemindahan departemen Penambahan departemen baru Peremajaan peralatan yang rusak Perubahaan metode produksi Kebijakan penurunan biaya
Jenis Persoalan Tata Letak Fasilitas/Pabrik
Tujuan Perencanaan Tata Letak Fasilitas/Pabrik (1)
Tujuan UmumBagaimana mengatur suatu daerah kerja, peralatan dan perlengkapan, sehingga dapat beroperasi secara ekonomis, aman serta memuaskan baik itu bagi pekerja maupun bagi pelanggan. Tujuan Khusus Menaikan Output ProduksiSuatu tata letak yang baik akan memberikan keluaran (output)
yang lebih besar dengan ongkos yang sama atau lebih sedikit, manhours yang lebih kecil, dan/atau mengurangi jam kerja mesin (machine hours).
Tujuan Perencanaan Tata Letak Fasilitas/Pabrik (2)
Mengurangi Waktu Tunggu (Delay)Mengatur keseimbangan antara waktu operasi produksi dan
beban dari masing-masing departemen/mesin secara terkoordinir dan terencana baik akan dapat mengurangi waktu tunggu (delay) yang berlebihan
Mengurangi proses pemindahan bahan (Material Handling)Utk merubah bahan menjadi produk jadi, maka akan
memerlukan aktivitas pemindahan (movement) sekurang-kurangnya 1 dari 3 elemen dasar sistem produksi yaitu: bahan baku, orang/pekerja, atau mesin dan peralatan produksi. Bahan baku akan lebih sering dipindahkan dibandingkan dengan dua elemen dasar produksi lainnya. Pada beberapa kasus maka biaya untuk proses pemindahan bahan ini bisa mencapai 30% sampai 90%
Tujuan Perencanaan Tata Letak Fasilitas/Pabrik (3)
Penghematan penggunaan areal untuk produksi, gudang dan service
Jalan lintas, material yg menumpuk, jarak antara mesin-mesin yg berlebihan, dll semuanya akan menambah area yg dibutuhkan utk pabrik. Suatu perencanaan tata letak yg optimal akan mengatasi segala pemborosan pemakaian ruangan tersebut .
Meningkatkan utilitas mesin, tenaga kerja, dan atau fasilitas produksi lainnya.
Faktor pemanfaatan mesin, tenaga kerja, dll erat kaitannya dgn biaya produksi. Suatu tata letak yg terencana baik akan Mengurangi investasi yg tidak perlu dalam hal penggunaan dan pemeliharaan mesin, dan atau fasilitas produksi lainnya.
Tujuan Perencanaan Tata Letak Fasilitas/Pabrik (4)
Mengurangi Inventory in processSistem produksi pada dasarnya menghendaki sedapat
mungkin bahan baku untuk berpindah dari satu operasi langsung ke operasi berikutnya dengan cepat & berusaha mengurangi bertumpuknya bahan setengah jadi (material in process).
Proses manufacturing yang lebih singkatDengan memperpendek jarak antara operasi satu dgn yg lain
dan mengurangi bahan yg menunggu serta storage yg tidak diperlukan, maka waktu yg diperlukan dari bahan baku utk berpindah dari satu tempat ketempat yg lainnya dalam pabrik akan bisa diperpendek sehingga secara total waktu produksi akan dapat pula diperpendek.
Tujuan Perencanaan Tata Letak Fasilitas/Pabrik (5)
Mengurangi resiko bagi kesehatan dan keselamatan kerja dari operator
Perencanaan tata letak fasilitas/pabrik ditujukan utk membuat suasana kerja yg nyaman dan aman bagi pekerja didalamnya. Hal-hal yg bisa dianggap membahayakan bagi kesehatan dan keselamatan kerja dari operator harus dihindari.
Memperbaiki moral dan kepuasan kerjaPerancangan tata letak fasilitas/pabrik yg baik akan
menciptakan suasana lingkungan kerja yg menyenangkan sehingga moral dan kepuasan kerja akan dapat lebih ditingkatkan. Hasil positif dari kondisi ini tentu saja berupa performansi kerja yg lebih baik dan menjurus kearah peningkatan produktivitas kerja
Tujuan Perencanaan Tata Letak Fasilitas/Pabrik (6)
Mempermudah aktivitas supervisiTata letak fasilitas/pabrik yg baik akan mempermudah
aktivitas supervisi. Misal, dgn meletakan kantor/ruangan diatas, maka seorang supervisor dapat dgn mudah mengamati segala aktivitas yg sedang berlangsung diarea kerja dibawah pengawasan dan tanggung jawabnya
Mengurangi kemacetan dan kesimpang-siuranMaterial yg menunggu, gerakan pemindahan yg tidak perlu,
serta banyaknya perpotongan (intersection) dari lintasan yg ada akan menyebabkan kesimpang-siuran yg akhirnya akan membawa kearah kemacetan aliran produksi
Tata letak yang baik mempertimbangkan : Peralatan penanganan material Persyaratan ruang dan kapasitasnya Lingkungan & keserasian (aesthetics) Kelancaran arus informasi Biaya pemindahan (cost of moving)
antar area kerja yang satu dengan lainnya
Pertimbangan Dalam Perencanaan Tata Letak
Fasilitas/Pabrik (6)
Prinsip Dasar Perencanaan Tata Letak Fasilitas/Pabrik (1)
1. Principle of Overall Integration Tata letak yang baik dan benar adalah apabila dapat mengintegrasikan segenap tenaga kerja, bahan, mesin, peralatan serta perlengkapan lainnya dalam suatu cara tertentu sehingga dapat menghasilkan interelasi yang harmonis.
2. Principle of Minimum Distance Movement Tata letak fasilitas yang baik dan benar adalah apabila pergerakan tenaga kerja, bahan, barang setengah jadi dan atau barang jadi dari bagian yang satu ke bagian lainnya dengan jarak tempuh yang sependek mungkin
3. Principle of Work Flow Tata letak yang baik dan benar adalah apabila dapat mengatur sedemikian rupa sehingga memungkinkan pergerakan bahan, barang setengah jadi, dan atau barang jadi diantara bagian yang satu dengan bagian lainnya (stasiun kerja) secara cepat dan lancar, serta tanpa halangan yang berarti
Prinsip Dasar Perencanaan Tata Letak Faslitas/Pabrik (2)
4. Principle of Maximum Space UtilizationTata letak fasilitas yang baik dan benar adalah apabila segenap ruangan yang ada telah dipergunakan secara efektif dan efisien baik secara vertikal maupun horizontal
Prinsip Dasar Perencanaan Tata Letak Fasilitas/Pabrik (3)
5. Principle of Satisfaction and Safety Tata letak fasilitas yang baik dan benar adalah apabila
yang membuat puas dan memberikan rasa aman tidak menimbulkan kecelakaaan bagi para pekerjanya ketika bekerja dilingkungan tempat mereka
6. Principle of Flexibility Tata letak fasilitas yang baik dan benar adalah apabila
disusun sedemikian rupa sehingga luwes terhadap penyesuaian-penyesuaian akibat perubahan dalam hal tingkat keluaran yang dihasilkan, proses operasi yang baru, dan lain sebagainya yang dapat meminimalisasikan biaya operasi produksi
Beberapa Elemen Dasar Dalam Perencanaan Tata Letak
Fasilitas/Pabrik (1) Kekuatan Pemilik Modal
Sebagai modal awal utk pengadaan faslitas produksi, modal operasi dan modal utk kepentingan ekspansi.
Perancangan ProdukHal ini akan berkaitan dengan macam dan jumlah mesin serta fasilitas penunjang produksi lainnya
Perencanaan Volume PenjualanInformasi ini akan berguna utk menentukan jumlah dan kapasitas mesin yg harus disediakan
Pemilihan Proses ProduksiHal ini akan berfungsi utk merencanakan proses produksi yg paling ekonomis berdasarkan produk & mesin yg akan digunakan
Analisa”Membuat” atau “Membeli”Hal ini terkait dengan efisiensi & efektifitas proses produksi. Ukuran PabrikHal ini tergantung dari volume produk yg dihasilkan dan modal yg ditanamkan.
Harga Jual ProdukUtk menentukan harapan keuntungan dalam persaingan di pasar dan kulaitas produk.
Lokasi PabrikSangat dipengaruhi banyak faktor dan juga modal yg ada
Beberapa Elemen Dasar Dalam Perencanaan Tata Letak
Fasilitas/Pabrik (2)
Pemilihan Tipe BangunanUtk melindungi segala fasilitas produksi dan semua sumber daya yg ada di dalam pabrik.
Kemungkinan Perubahan Jenis Produk Yg Diproduksi
Pertumbuhan dan Perkembangan Organisasi Pabrik
Beberapa Elemen Dasar Dalam Perencanaan Tata Letak
Fasilitas/Pabrik (3)
2 Jenis Proses Perencanaan Tata Letak Fasilitas/Pabrik
1. Perancangan Tata Letak Mesin dan FasilitasPengaturan semua mesin dan fasilitas yg diperlukan utk proses produksi di dalam tiap departemen dari pabrik yg ada.
2. Perancangan Tata Letak DepartemenPengaturan bagian atau departemen serta hubungannya antara satu dengan lainnya di dalam pabrik.
Langkah-langkah Dalam Perencanaan Tata Letak
Fasilitas/Pabrik (1)1. Analisa Produk
Menganalisa macam dan jumlah produk yg harus dibuat dengan menggunakan pertimbangan kelayakan teknis dan ekonomis.
2. Analisa ProsesMenganalisa macam dan urutan proses pengerjaan produksi yg telah ditetapkan utk dibuat.
3. Sigi dan Analisa PasarMengidentifikasi macam dan jumlah produk yg dibutuhkan oleh konsumen. Informasi ini digunakan utk menentukan kapasitas produksi yg berikutnya dapat memberi keputusan tentang banyaknya mesin dan fasilitas produksi yg diperlukan.
4. Analisa Macam dan Jumlah Mesin/Equipment dan Luas Area yg DibutuhkanDengan memperhatikan volume produk yg akan dibuat, waktu standard, jam kerja dan efisensi mesin maka jumlah mesin dan fasilitas yg diperlukan (juga operator) dapat dihitung. Utk selanjutnya luas area, stasiun kerja, kebutuhan area, jalan lintasan dapat di tentukan agar proses berlangsung dengan lancar
Langkah-langkah Dalam Perencanaan Tata Letak
Fasilitas/Pabrik (2)
5. Pengembangan Alternatif Tata LetakSebelum menentukan tata letak terbaik yg harus dipilih, terlebih dahulu dilakukan pengembangan alternatif dengan mempertimbangkan : Analisa ekonomi yg didasarkan macam tipe layout
yg dipilih Perencanaan pola aliran material yg hrs berpindah
dari satu proses ke proses berikutnya Pertimbangan yg terkait dengan luas area, kolom
bangunan, struktur organisasi dll Analisa aliran material dengan memperhatikan
volume, frekwensi dan jarak perpindahan material shg diperoleh total biaya yg paling minimum.
Langkah-langkah Dalam Perencanaan Tata Letak
Fasilitas/Pabrik (3)
6. Perancangan Tata Letak Mesin dan Departemen Dalam Pabrik Hasil analisa thd layout dipakai sebagai dasar pengaturan fasilitas fisik dari pabrik dan pengaturan departemen penunjang,
Langkah-langkah Dalam Perencanaan Tata Letak
Fasilitas/Pabrik (4)
Jenis-Jenis Tata Letak Fasilitas/Pabrik
Jenis tata letak fasilitas diantaranya: Tata letak fasilitas berdasarkan aliran
produksi (product layout) Tata letak fasilitas berdasarkan fungsi
atau macam proses (process layout) Tata letak fasilitas berdasarkan lokasi
material tetap (fixed position layout) Tata letak fasilitas berdasarkan
kelompok produk (Group Technology Layout)
Jenis Tata Letak Product Layout (1)
Produk Layout (line layout) Produk layout atau line layout adalah tata letak fasilitas dimana mesin, peralatan, dan atau perlengkapan suatu sistem operasi disusun menurut urutan-urutan proses produksi produk tsb. Mulai dari bahan baku sampai dengan produk jadi atau mulai dari awal pelayanan sampai akhir pelayanan. Product Layout cocok untuk proses pembuatan produk dalam jumlah yang besar (mass-production) dengan macam/variasi produk yang sedikit (terbatas).
Pengaturan fasilitas produksi pada product layout berdasarkan prinsip “machine after machine”; dimana mesin diatur berdasarkan urutan proses produksi, sehingga material handling bisa dilakukan dalam jarak yang sependek-pendeknya.
Jenis Tata Letak Product Layout (2)
Jenis Tata Letak Product Layout (3)
Produk yang dihasilkan merupakan satu atau beberapa produk yang bersifat standard.
Volume produk yang dihasilkan besar dan dalam waktu yang lama (mass-production/ batch/seri production)
Aplikasi standardisasi dalam tata-cara dan waktu operasi
Aplikasi “line balancing” dan spesialisasi kerja Memerlukan proses inspeksi yang minimal Aplikasi proses produksi dengan menggunakan
mesin-mesin spesial (special purpose machine) Menerapkan mekanisasi/otomasi dalam aktivitas
material handling (lintasan tetap atau “fixed path”)
Dasar pertimbangan penerapan product layout :
Jenis Tata Letak Product Layout (4) ( Keuntungan penerapan product layout )
Material handling bergerak lancar, minimum back-ward, Material Handling Costs rendah, jarak pendek
Total waktu produksi relatif rendah Jumlah produk/barang dalam proses (WIP) sedikit Luas penggunaan area bisa diminimalkan Sistem perencanaan dan kontrol proses produksi
mudah untuk dikendalikan karena proses produksi lebih sederhana
Penyederhanaan tugas, sehingga memungkinkan pekerja yang tidak terampil untuk mempelajari tugas dengan cepat.
Jenis Tata Letak Product Layout (5) ( Kerugian penerapan product layout )
Kemacetan pada satu mesin atau ketidakcukupan operator untuk mengani pos kerja dapat menghentikan proses secara keseluruhan (Machine break-down akan mengakibatkan semua lini produksi juga down)
Pengaturan waktu tidak fleksibel, harus sesuai dengan alur proses
Fleksibilitas rendah (konsekuensi penggunaan special purpose machine), sehingga jika ada produk baru maka perlu modifikasi layout
Stasiun kerja yang lambat (kritis) akan menjadi pusat hambatan (bottle-neck)
Investasi mahal untuk penyediaan fasilitas produksi (fixed costs tinggi, namun operating/variable costs rendah).
Monoton, pekerja mungkin akan menjadi bosan karena pengulangan2 tugas/aktivitas
Jenis Tata Letak Process Layout (1)
Proses Layout adalah tata letak fasilitas dimana mesin, peralatan dan atau perlengkapan suatu sistem operasi yang sejenis diatur dan ditempatkan pada satu departemen yang sama berdasarkan pengelompokan fungsi kerja yang sejenis (functional layout).
Proses Layout (Process layout)
Process Layout cocok untuk proses produksi berdasarkan pesanan (job order) atau operasi yang menghasilkan produk dengan jenis yang bervariasi dan dengan volume yang kecil/sedikit untuk masing-masing jenis produk tersebut.
Tata letak process layout lazim disebut juga dengan tata letak fungsional (functional layout) dan job shop layout atau intermittent flow layout.
Jenis Tata Letak Process Layout (2)
Ciri-ciri dari tata letak proses (process layout) : Arus kegiatan pengolahan atau pengerjaan
produk berbeda antara batch yang satu dengan yang lainnya, atau antara pesanan pelanggan yang satu dengan yang lainnya
Produk yang dibuat/dihasilkan tergolong produk yang tidak terstandarisasi, spesifikasi produknya disesuaikan dengan permintaan pemesan atau pelanggan
Mesin atau peralatan produksi yang digunakan adalah mesin atau peralatan yang multiguna (multipurpose machine)
Jenis Tata Letak Process Layout (2)
Jenis Tata Letak Process Layout (3) ( Keuntungan penerapan process layout )
Fleksibilitas tinggi, sehingga jika ada produk baru tidak perlu modifikasi total terhadap layout mesin/peralatan.
Investasi lebih kecil, karena tidak diperlukan duplikasi peralatan, kecuali jika volume produksinya besar
Pengetahuan/keahilan supervisor tiap departemen menjadi lebih luas terhadap fungsi di bawah pengawasannya.
Pembagian kerja membuat kerja lebih memuaskan bagi orang yang lebih menyukai variasi (keragaman tugas).
Variasi produk yang dapat dibuat sangat besar/banyak baik model atau tipenya
Volume produk kecil/sedikit karena tergantung pesanan (job order), sehingga waktu proses relatif singkat
Implementasi general-purpose machines
Jenis Tata Letak Process Layout (4) ( Kerugian penerapan process layout )
Biaya dalam material handling sangat tinggi, karena terjadi pelacakan mundur dan gerakan panjang.
Karena bersifat Job-order, akan menyebabkan problem dalam perencanaan dan pengendalian produksi
Pekerja harus memiliki keterampilan yang lebih tinggi sehingga kompensasi lebih tinggi (upah)
Aplikasi “general purpose machines”, akan menyebabkan produktivitas rendah karena pekerjaan yang berbeda-beda, sehingga diperlukan set-up mesin dan pembelajaran operator
Memerlukan area khusus untuk Work-in-Process Storage
Keseimbangan lintasan sulit dilakukan, karena idle/delay umum dijumpai
Memerlukan pengawasan yang intensif
Jenis Tata Letak Fixed Position Layout (1)
Tata letak posisi tetap, sering dikenal dengan fixed material location atau fixed position layout, adalah metode pengaturan dan penempatan stasiun kerja dimana material atau komponen utama akan tetap pada posisi/lokasinya, sedangkan fasilitas produksi seperti tools, mesin, manusia, serta komponen lainnya bergerak menuju lokasi komponen utama tersebut
Fixed Position Layout
Lazim dijumpai dalam proses pembuatan kapal, pembuatan pesawat terbang, konstruksi gedung, dan lain-lain.
Jenis Tata Letak Fixed Position Layout (2)
Jenis Tata Letak Fixed Position Layout (3)
( Keuntungan penerapan fixed position layout )
Karena banyak bergerak adalah fasilitas produksi maka perpindahan material bisa dikurangi.
Bila pendekatan kelompok kerja digunakan dalam kegiatan produksi, maka kontinyuitas operasi dan tanggung jawab kerja bisa tercapai dengan sebaik-baiknya.
Kesempatan untuk melakukan pengkayaan kerja (job enrichment) dengan mudah bisa diberikan, selain itu juga dapat meningkatkan kebanggaan dan kualitas kerja karena dimungkinkan untuk menyelesaikan pekerjaan secara penuh (“do the whole job”).
Fleksibilitas kerja tinggi.
Jenis Tata Letak Fixed Position Layout (4)
( Kerugian penerapan fixed position layout )
Besarnya frekuensi perpindahan fasilitas produksi, operator, dan komponen pendukung pada saat operasi kerja berlangsung.
Memerlukan operator dengan skill yang tinggi disamping aktivitas supervisi yang lebih umum dan intensif.
Adanya duplikasi peralatan kerja yang menyebabkan dibutuhkannya lokasi untuk work-in process.
Memerlukan pengawasan dan koordinasi kerja yang ketat khususnya dalam penjadwalan produksi.
Jenis Tata Letak Group Technology Layout (1)
Henry C.Co mendefinisikkan tata letak teknologi kelompok (group technology layout) sebagai teknik untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan bersama komponen-komponen yang sama atau berhubungan dalam proses produksi untuk mengoptimalkan aliran produksi
Dalam konsep manufaktur, teknologi kelompok didefinisikan sebagai suatu filosofi manajemen yang melakukan pengidentifikasian dan pengelompokkan part berdasarkan kemiripan dalam perancangan dan proses manufaktur. Teknologi kelompok dimaksudkan untuk memperoleh efisiensi yang tinggi pada tata letak produk dan fleksibilitas yang tinggi pada tata letak proses
Jenis Tata Letak Group Technology Layout (2)
Jenis Tata Letak Group Technology Layout (3)
( Keuntungan penerapan group technology layout )
Pengurangan waktu setup.Suatu sel manufaktur dirancang untuk mengerjakan part-part yang memiliki kesamaan bentuk ataupun proses. Pada sel tersebut, part-part dapat dikerjakan dengan menggunakan alat bantu (fixture) yang sama, sehingga waktu untuk mengganti alat bantu maupun peralatan lainnya dapat dikurangi.
Pengurangan ukuran lot.Jika waktu setup dapat dikurangi, maka ukuran lot yang kecil menjadi mungkin dan ekonomis. Ukuran lot yang kecil juga dapat membuat aliran produksi lebih lancar.
Pengurangan work-in-process (WIP) dan persediaan barang jadi. Jika waktu setup dan ukuran lot menjadi kecil maka jumlah WIP dapat dikurangi. Part-part dapat diproduksi menggunakan konsep just-in-time (JIT) dengan ukuran lot yang kecil sehingga waktu penyelesaiannya lebih cepat.
Pengurangan waktu dan ongkos material handling (OMH). Pada tata letak seluler, tiap part diproses seluruhnya dalam satu sel (jika dimungkinkan). Oleh karena itu, waktu dan jarak perpindahan part antar sel lain menjadi minimal.
Perbaikan kulitas produk. Oleh karena part-part berpindah dari stasiun kerja satu ke stasiun kerja yang lainnya dalam unit yang tunggal dan diproses dalam area yang relatif kecil, maka penjadwalan dan pengendalian job akan lebih mudah. Masukan terhadap perbaikan akan lebih cepat dan proses dapat dihentikan jika terjadi kesalahan.
Pengurangan work-in-process (WIP) dan persediaan barang jadi.Jika waktu setup dan ukuran lot menjadi kecil maka jumlah WIP dapat dikurangi. Part-part dapat diproduksi menggunakan konsep just-in-time (JIT) dengan ukuran lot yang kecil sehingga waktu penyelesaiannya lebih cepat.
Pengurangan waktu dan ongkos material handling (OMH).Pada tata letak seluler, tiap part diproses seluruhnya dalam satu sel (jika dimungkinkan). Oleh karena itu, waktu dan jarak perpindahan part antar sel lain menjadi minimal.
Perbaikan kulitas produk. Oleh karena part-part berpindah dari stasiun kerja satu ke stasiun kerja yang lainnya dalam unit yang tunggal dan diproses dalam area yang relatif kecil, maka penjadwalan dan pengendalian job akan lebih mudah. Masukan terhadap perbaikan akan lebih cepat dan proses dapat dihentikan jika terjadi kesalahan.
Jenis Tata Letak Group Technology Layout (4)
( Keuntungan penerapan group technology layout )
Perbaikan kulitas produk. Oleh karena part-part berpindah dari stasiun kerja satu ke stasiun kerja yang lainnya dalam unit yang tunggal dan diproses dalam area yang relatif kecil, maka penjadwalan dan pengendalian job akan lebih mudah. Masukan terhadap perbaikan akan lebih cepat dan proses dapat dihentikan jika terjadi kesalahan.
Jenis Tata Letak Group Technology Layout (5)
( Keuntungan penerapan group technology layout )
Jenis Tata Letak Group Technology Layout (6)
( Kerugian penerapan group technology layout )
Cell independence Yang menjadi tujuan utama dari formasi sel dalam teknologi kelompok adalah kebebasan antar sel, dimana tidak ada lagi ketergantungan antar sel.
Cell flexibility Fleksibilitas berhubungan dengan kemampuan untuk memproses part oleh mesin-mesin di dalam sel (internal routing flexibility), kemampuan untuk mengirimkan part ke sel lain (external routing flexibility), dan kemampuan sel untuk mengakomodasi part baru (process fleksibility).
Cell system layout Saat tujuan utama, cell independence, tidak tercapai, maka akan terjadi perpindahan antar sel. Oleh karena itu, pengaturan tata letak sel harus optimal karena akan mempengaruhi jarak perpindahan dan pola aliran material.
Jenis Tata Letak Group Technology Layout (7)
( Kerugian penerapan group technology layout ) Cell layout
Tata letak mesin didalam sel merupakan faktor lain yang dapat mempengaruhi jarak perpindahan, pola aliran material.
Cell size Ukuran dari sel merupakan jumlah dari mesin/tipe proses yang disediakan dalam suatu sel. Ini merupakan variabel yang perlu dikontrol. Contohnya, ukuran sel tidak boleh terlalu besar karena dapat menghambat lingkungan sosial (sociological environment) dalam sel dan menghambat pengawasan.
Additional investment Dengan adanya pengelompokkan mesin ke dalam sel untuk mengerjakan part family tentunya akan ada investasi tambahan untuk mesin. Hal ini merupakan konstrain utama bagi perusahaan dalam menyusun tata letak produksinya.
Pada System Layout Planning (SLP) dapat diterjemahkan dalam 10 langkah tugas besar perencanaan tata letak fasilitas/pabrik:
Forecasting Merencanakan urutan proses (OPC, MPPC) Membuat Routing Sheet Merencanakan luas lantai produksi Menentukan luas gudang, organisasi perusahaan dan
luas lantai penunjang produksi Membuat From to Chart Menghitung ongkos material handling Membuat ARC Membuat ARD dan AAD Membuat Templete
System Layout Planning (SLP)
top related