teknik pemotongan pph 21
Post on 03-Jul-2015
498 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Perkuliahan PPh OP FISIP UI
Teknik Pemotongan PPh Pasal 21Teknik Pemotongan PPh Pasal 21
olehNeni Susilawati
Penentuan Golongan Penerima Penghasilan2
g g
Pegawai (Tetap& Tidak Tetap)
Bukan Pegawai Peserta Kegiatan
Penerima UangPesangon;
Pensiun; THT; JHT
Penentuan Golongan Penerima Penghasilan3
• Orang Pribadi•Bekerja pada pemberi
kerja•Pegawai menerima
Pegawai Tetap
•Hanya menerimapenghasilan bilab k•Berdasarkan
perjanjian/kesepakatankerha (tertulis/lisan)
•Melaksanakan suatu
•Pegawai menerimapenghasilan dalamjumlah tertentu secarateraturTermasuk anggota
bekerja•Menurut jumlah
hari kerja•Menurut jumlah
pekerjaan•Memperoleh imbalan•Berdasarkan periode
tertentu
•Termasuk anggotadewan komisaris& dewan pengawas yang secara teratur mengelolaperusahaan
junit hasilpekerjaan
•Menurutpenyelesaiantertentu perusahaan
•Pegawai bekerjamenurut kontrak dalamjangka waktu tertentu(f ll )
penyelesaiansuatu pekerjaan
Pegawai Tidak
Pegawai(full time) tetap/Tenaga
Kerja Lepas
Penentuan Golongan Penerima Penghasilan4
Bukan PegawaiBukan Pegawai
• Orang pribadi• Orang pribadiOrang pribadi• Selain peg. Tetap &
tidaktetap
Orang pribadi• Selain peg. Tetap &
tidaktetap• Memperoleh imbalan atas
pekerjaan, jasa/kegiatanMenurut
• Memperoleh imbalan ataspekerjaan, jasa/kegiatanMenurut
Definisi• Menurut
perintah/permintaanpemberi penghasilan
• Menurutperintah/permintaanpemberi penghasilan
Penentuan Golongan Penerima Penghasilan5
Bukan PegawaiBukan Pegawai• Tenaga Ahli melakukan pekerjaan bebas : pengacara,
akuntan, arsitek, dokter, konsultan, notaris, penilai & aktuaris
• Tenaga Ahli melakukan pekerjaan bebas : pengacara, akuntan, arsitek, dokter, konsultan, notaris, penilai & aktuarisaktuaris
• Pemain musik, pembawa acara, penyanyi, pelawak, bintangfilm, bintang sinetron, bintang iklan, sutradara, kru film, foto model, peragawan/wati, pemain drama, penari,
aktuaris• Pemain musik, pembawa acara, penyanyi, pelawak, bintang
film, bintang sinetron, bintang iklan, sutradara, kru film, foto model, peragawan/wati, pemain drama, penari, pemahat, pelukin &seniman lainnya
• Olahragawan• Penasihat, pengajar, pelatih, penceramah, penyuluh &
pemahat, pelukin &seniman lainnya• Olahragawan• Penasihat, pengajar, pelatih, penceramah, penyuluh &
Jenis
moderator• Pengarang, peneliti, penerjemah
moderator• Pengarang, peneliti, penerjemah
Penentuan Golongan Penerima Penghasilan6
Bukan PegawaiBukan Pegawai•Pemberi jasa dalam segala bidang•Agen iklan•Pemberi jasa dalam segala bidang•Agen iklan•Pengawas/pengelola proyek•Pembawa pesanan/ yang menemukan langganan,
yang menjadi perantara
•Pengawas/pengelola proyek•Pembawa pesanan/ yang menemukan langganan,
yang menjadi perantara•Petugas penjaja barang dagangan•Petugas dinas luar asuransi•Distributor MLM/direct selling & kegiatan sejenis
•Petugas penjaja barang dagangan•Petugas dinas luar asuransi•Distributor MLM/direct selling & kegiatan sejenis
Jenis
•Distributor MLM/direct selling & kegiatan sejenislainnya
•Distributor MLM/direct selling & kegiatan sejenislainnya
Penentuan Golongan Penerima Penghasilan7
Peserta KegiatanPeserta Kegiatan
•Orang pribadi•Orang pribadi•Orang pribadi•Terlibat dalam suatu
kegiatan tertentu
•Orang pribadi•Terlibat dalam suatu
kegiatan tertentug•Menerima/memperoleh
kegiatan
g•Menerima/memperoleh
kegiatanDefinisi•Terkait keikutsertaannya
dalam keg. tsb•Terkait keikutsertaannya
dalam keg. tsb
Penentuan Golongan Penerima Penghasilan8
Peserta KegiatanPeserta Kegiatan
•Peserta perlombaan dalam segala bidang•Peserta perlombaan dalam segala bidang•Peserta rapat, konferensi, sidang, pertemuan/
kunjungan kerja•Peserta atau anggota dalam suatu kepanitiaan sbg
•Peserta rapat, konferensi, sidang, pertemuan/ kunjungan kerja
•Peserta atau anggota dalam suatu kepanitiaan sbgPeserta atau anggota dalam suatu kepanitiaan sbgpenyelenggara keg. ttt
•Peserta pendidikan, pelatihan & magangPeserta kegiatan lainnya
Peserta atau anggota dalam suatu kepanitiaan sbgpenyelenggara keg. ttt
•Peserta pendidikan, pelatihan & magangPeserta kegiatan lainnya
Jenis•Peserta kegiatan lainnya•Peserta kegiatan lainnya
Penentuan Golongan Penerima Penghasilan9
Penerima PensiunPenerima Pensiun
•Orang pribadi/ahli•Orang pribadi/ahli•Orang pribadi/ahliwaris
•Menerima imbalan
•Orang pribadi/ahliwaris
•Menerima imbalan•Menerima imbalanuntuk pekerjaan masalalu
•Menerima imbalanuntuk pekerjaan masalalu
Definisi•Termasuk menerima
JHT/THT•Termasuk menerima
JHT/THT
Jenis Penghasilan Menurut Golongan Penerima
10
Penerima
Penerima Jenis Penghasilan
Pegawai Tetap Penghasilan teratur & tidak teratur
Pegawai Tidak Tetap/ Upah harian, upah mingguan, upah satuan,Pegawai Tidak Tetap/ tenaga kerja lepas
Upah harian, upah mingguan, upah satuan, upah borongan atau upah yang dibayarkansecara bulanan
Bukan Pegawai Honorarium, komisi, fee, dan imbalan sejenisg j
Peserta Kegiatan Uang saku, uang representasi, uang rapat, honorarium, hadiah/penghargaan, imbalang gsejenis
Penerima Pensiun Uang pensiun, penghasilan sejenis lainnya
Pihak yang terkenaPHK
Uang pesangon, uang manfaat pensiun, THT/JHT, pembayaran sejenis lainnya (diterimasekaligus)
Natura / Kenikmatan sebagai Penghasilan11
Penerimaan dalam bentuk natura/kenikmatan yangPenerimaan dalam bentuk natura/kenikmatan yang diberikan:-Bukan WPWP yang dikenakan PPh Final-WP yang dikenakan PPh Final
-WP dikenakan dengan norma penghitungan (deemed profit)
Penghitungan nilai natura/kenikmatan :-Natura Harga Pasar-Kenikmatan Nilai WajarKenikmatan Nilai Wajar
Saat dan Tempat Terutang PPh Pasal 21/26
Saat TerutanggAkhir bulan dilakukannnyapembayaran, atauAkhir bulan terutang penghasilan ybs(tergantung mana yg lbh dahulu)
Tempat TerutangTempat pemotong terdaftar (KPP Lokasi)
Golongan Penerima Penghasilan yang Berhak Menghitung PTKPMenghitung PTKP
Pegawai Tetapg pPegawai Tidak TetapPenerima Pensiun BerkalaBukan Pegawai, dengan syarat:
Memiliki NPWPH l h h il d i h b k jHanya memperoleh penghasilan dari hubungan kerjadengan pemotongTidak memperoleh penghasilan lainnya
Penghitungan PPh Pasal 21 Pegawai Tetap
PENGHASILAN Ph Bruto Sebulan xxx
Biaya Jabatan Sebulan xxxTERATURKewajibansubjektif sudah
Biaya Jabatan Sebulan xxxIuran Pensiun/JHT/THT sebulan (ddibyr sndr) xxx +
jada awal tahunTelah bekerjapada/sebelum
xxx ‐
Ph Neto sebulan xxxpada/sebelumawal tahunGaji seminggu : x 4
Ph neto setahun xxx
PTKP setahun xxx ‐x 4Gaji sehari : x 26
PKP xxx
PPh terutang (tarif psl 17) xxx
PPh per bulan (PPh terutang : 12) yyy
Penghitungan PPh Pasal 21 Pegawai Tetap
PENGHASILAN Ph Bruto Sebulan xxx
Biaya Jabatan Sebulan xxxTERATURKewajibansubjektif sudah
Biaya Jabatan Sebulan xxxIuran Pensiun/JHT/THT sebulan (ddibyr sndr)
xxx +
jada awal tahunBaru bekerjasetelah awal
xxx ‐
Ph Neto sebulan xxxsetelah awaltahunGaji seminggu : x 4
Ph neto setahun ( ∑ bulan sejak awal‐Des) xxx
PTKP setahun xxx ‐x 4Gaji sehari : x 26
PKP xxx
PPh terutang (tarif psl 17) xxx
PPh per bulan (PPh terutang : ∑ bulan ) yyy
Penghitungan PPh Pasal 21 Pegawai Tetap
PENGHASILAN Ph Bruto Sebulan xxx
Biaya Jabatan Sebulan xxxTERATURKewajibansubjektif baru
Biaya Jabatan Sebulan xxxIuran Pensiun/JHT/THT sebulan (ddibyr sndr) xxx +
jdimulai setelahawal tahunBaru bekerja
xxx ‐
Ph Neto sebulan xxxBaru bekerjasetelah awaltahun
Ph neto setahun ( x 12 bln) xxx
PTKP setahun xxx ‐
PKP xxx
PPh terutang (tarif psl 17) xxx
PPh per bulan (PPh terutang : 12) yyy
Penghitungan PPh Pasal 21 Pegawai Tetap
PENGHASILAN Ph teratur setahun xxxTIDAK TERATURPPh penghasilantidak teratur :
Ph teratur setahun xxx
Ph tidak teratur xxx +
Ph Bruto setahun xxx
PPh Ph teratursetahun + tidak
Ph Bruto setahun xxx
Biaya Jabatan Setahun xxx
I P i /JHT/THT t h (ddib d )setahun + tidakteratur
dik i
Iuran Pensiun/JHT/THT setahun (ddibyr sndr) xxx +
xxx ‐
dikurangi
PPh Ph teraturh
Ph neto setahun xxx
PTKP setahun xxx ‐
setahun PKP xxx
PPh terutang (tarif psl 17) xxx
Contoh Penghitungan PPh Pasal 21 Pegawai Tetap
Ulil (TK/0) bekerja pada PT Sirah padaUlil (TK/0) bekerja pada PT Sirah padabulan Januari 2010 memperoleh gajisebesar Rp 2 jt sebulan. Dalam bulan ybsia menerima bonus Rp 5 jt. Setiapbulannya Ulil membayar iuran pensiun ked i di i l hdana pensiun yang pendiriannya telahdisahkan oleh Menteri Keuangan sebesarRp 60 ribuRp 60 ribu.
B PPh P l 21 b ?Berapa PPh Pasal 21 atas bonus?Berapa PPh yg disetor di bln Januari?
Contoh Penghitungan PPh Pasal 21 Pegawai Tetap
Cara menghitung PPh 21 atas bonus adalah:PPh 21 atas gaji + bonus (setahun):Gaji setahun 24.000.000 Bonus 5.000.000 Ph bruto setahun 29.000.000 Pengurangan:
Biaya jabatan5% x 29 000 000 1 450 0005% x 29.000.000 1.450.000 Iuran Pensiun12 x 60.000 720.000
2.170.000 Ph neto setahun 26.830.000 PTKP 15.840.000 PKP 10.990.000 PPh 21 terutang
5% x 10.990.000 549.500
Contoh Penghitungan PPh Pasal 21 Pegawai Tetap
PPh 21 atas gaji setahunGaji setahun 24.000.000 jPengurangan:
Biaya jabatan5% x 29.000.000 1.200.000 I P iIuran Pensiun12 x 60.000 720.000
1.920.000 Ph neto setahun 22.080.000 PTKP 15.840.000 PKP 6.240.000 PPh 21 terutang
5% x 6.240.000 312.000
PPh 21 atas bonus549.500 ‐ 312.000 237.500549.500 312.000 237.500
PPh yang harus disetor dalam bulan Jan.312.000/12 + 237.500 263.500
Penghitungan PPh Pasal 21 Pegawai Tetap
Penghitungan kembali bulan DesemberPenghitungan kembali bulan DesemberPPh Pasal 21 Desember :
PPh 21 terutang seluruh PKP Satu/ BagianPPh 21 terutang seluruh PKP Satu/ Bagiantahun pajak
dikurangi
∑ PPh 21 telah dipotong pada masa-masasebelumnya tahun pajak ybssebelumnya tahun pajak ybs
Penghitungan PPh Pasal 21 Pegawai Tetap
Berhenti Bekerja Sebelum Bulan DesemberDihitung berdasarkan jumlah seluruh ph teratur & tidak teraturJangka waktu selama pegawai bekerjaBila PPh 21 yang telah dipotong > PPh 21 terutang 1 tahun pajakBila PPh 21 yang telah dipotong > PPh 21 terutang 1 tahun pajak: kelebihan ; Dikembalikan + Bukti Potong PPh 21 paling lambatakhir bulan berikutnya setelah berhenti bekerja
Berhenti Bekerja Sebelum Bulan Desember(meninggal dunia / meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya)
Dihitung berdasarkan jumlah seluruh penghasilan teratur & tidakteraturJangka waktu disetahunkanJangka waktu disetahunkan
Kesimpulan Pegawai Tetap
Penghasilan Neto Tidak Disetahunkan Penghasilan Neto Disetahunkan
Karyawan yang kewajiban pajak subjektifnyasudah berada sejak awal tahun, tetapi mulaibekerja setelah bulan januari : karyawan yang
l i b k j l h b l j i
Pendatang dari LN bekerja dalam periodeberjalan
mulai bekerja setelah bulan januariKaryawan yang kewajiban pajak subjektifnyasudah berada sejak awal tahun, tetapiberhentibekerja dalam tahun berjalan: karyawan yang berhenti bekerja setelah bulan
Pendatang dari LN berhenti bekerja dalamperiode berjalan
karyawan yang berhenti bekerja setelah bulanjanuari
Pegawai yang berhenti bekerja karenameninggalkan Indonesia untuk selama2nyameninggalkan Indonesia untuk selama2nya
Pegawai yang pindah ke kantor pusat ataucabang lainnya pada pemberi kerja yg sama
Karyawan yang berhenti bekerja karenameninggal dunia
Penghitungan PPh Pasal 21 Pegawai Tidak TetapTetap
Upah harian , upah mingguan, upah satuan, upah borongan, uangsaku harian
Penghasilan Penghitungan
s.d Rp 150 rb/hari(Ph kumulatif dalam bulan < Rp 1.320.000)
Tidak dikenakan PPh( p )
> Rp 150 rb/hari(Ph kumulatif dalam bulan < Rp 1.320.000)
(Ph harian – Rp 150 rb) x 5%
Ph kumulatif dalam bulan > Rp 1.320.000 & < Rp 6 juta
(Ph harian – PTKP) x 5%
Ph k l tif d l b l R 6 j t (Ph b t t h PTKPPh kumulatif dalam bulan > Rp 6 juta (Ph bruto setahun – PTKP setahun) x tarif Ph Pasal17
Penghitungan PPh Pasal 21 Pegawai Tidak TetapTetap
Upah dibayarkan secara bulanan
Upah bruto disetahunkandikurangidikurangi
PTKPdikali
Tarif PPh Pasal 17PPh Bulanan = PPh terutang : 12 bulan
Penghitungan PPh Pasal 21 Bukan Pegawai
Tenaga Ahli (Pekerjaan Bebas)
PPh = (∑ kumulatif Ph bruto x 50%) x Tarif PPh Pasal 17Untuk Dokter yg berpraktik di klinik/RS:Untuk Dokter yg berpraktik di klinik/RS:Ph bruto = jasa yg dibayar pasien melalui RS/klinik sebelumbiaya/bagi hasil
Contoh Penghitungan PPh Pasal 21 Bukan PegawaiPegawai
Tenaga Ahli (Pekerjaan Bebas)Bulan Jasa Dokter yg
dibayar PasienDasar
Pemotongan PPh Pasal 21
Dasar Pemotongan PPh Pasal 21 kumulatif
Tarif Ps 17 ayat 1(a)
PPh Ps 21 Terutang
(1) (2) (3) = 50% x (2) (4) (5) (6) = (3) x (5)
Januari 30.000.000 15.000.000 15.000.000 5% 750.000 Februari 30.000.000 15.000.000 30.000.000 5% 750.000 Maret 25 000 000 12 500 000 42 500 000 5% 625 000Maret 25.000.000 12.500.000 42.500.000 5% 625.000 April 15.000.000 7.500.000 50.000.000 5% 375.000 Mei 25.000.000 12.500.000 62.500.000 15% 1.875.000 Juni 30.000.000 15.000.000 77.500.000 15% 2.250.000Juni 30.000.000 15.000.000 77.500.000 15% 2.250.000 Juli 25.000.000 12.500.000 90.000.000 15% 1.875.000 Jumlah 180.000.000 90.000.000 8.500.000
Penghitungan PPh Pasal 21 Bukan Pegawai
Imbalan BersifatB k i b
PenghitunganBerkesinambungan
Ber NPWP & hanya menerimaph dari pemotong pajak bs
Jumlah kumulatif (Ph bruto x 50% -PTKP seb lan) tarif Ps 17ph dari pemotong pajak ybs PTKP sebulan) x tarif Ps 17
Tidak ber NPWP/ menerima ph dari selain pemotong pajak ybs
Jumlah Kumulatif Ph Bruto x 50% dalam tahun x Tarif Ps 17dari selain pemotong pajak ybs dalam tahun x Tarif Ps 17
Imbalan Tidak BersifatBerkesinambungan
PenghitunganBerkesinambungan
Ph Bruto x 50% x tarif ps 17
Penghitungan PPh Pasal 21 Lainnya
Penghitungan
Peserta Kegiatan Ph Bruto x tarif Ps 17
Anggota Dewankomisaris/dewan pengawas
Jumlah kumulatif Ph bruto(honorarium/imbalan tdk teratur) xkomisaris/dewan pengawas,
bukan pegawai tetap(honorarium/imbalan tdk teratur) x tarif Ps 17
Mantan pegawai Jumlah kumulatif Ph bruto (jasaproduksi/tantiem/gratifikasi/bonusproduksi/tantiem/gratifikasi/bonus/imbalan tidak teratur) x tarif pasal17
Peserta program pensiun Jumlah kumulatif Ph bruto (danap g pMasih berstatus sebagaipegawai; Dana Pensiun yang disahkan MenKeu
J (pensiun) x tarif pasal 17
Contoh Komisaris Bukan Pegawai TetapTetap
Pandu adalah seorang komisaris di PT CitraPandu adalah seorang komisaris di PT Citra Didaktika, yang bukan sebagai pegawaitetap. Dalam tahun 2010, yaitu Januari2010 menerima honorarium sebesar Rp60.000.000. bulan Februari 2010
i k b li h i Rmenerima kembali honorarium Rp50.000.000
B PPh 21 di d J i &Berapa PPh 21 dipotong pada Januari & Februari 2010?
Contoh Komisaris Bukan Pegawai TetapTetap
PPh Pasal 21 Terutang JanuariPPh Pasal 21 Terutang Januari5% x Rp 50.000.000 = Rp 2.500.00015% x Rp 10 000 000 = Rp 1 500 00015% x Rp 10.000.000 = Rp 1.500.000PPh 21 yang harus dipotong Rp 4.000.000
PPh Pasal 21 Terutang Februari15% R 50 000 000 R 7 500 00015% x Rp 50.000.000 = Rp 7.500.000
Contoh Peserta Kegiatan
Gunasa adalah seorang pemain bulu tangkisGunasa adalah seorang pemain bulu tangkisprofesional yang bertempat tinggal diIndonesia. Ia menjuarai turnamenIndonesia Terbuka dan memperolehhadiah sebesar Rp 200 juta.
Berapa PPh 21 terutang?
Contoh Peserta Kegiatan
PPh Pasal 21 terutang dari hadiah turnamenPPh Pasal 21 terutang dari hadiah turnamentsb adalah:
5% x Rp 50.000.000 = Rp 2.500.00015%x Rp 150 000 000 = Rp 22 500 00015%x Rp 150.000.000 = Rp 22.500.000
Rp 25.000.000
Penghitungan PPh 21 bagi yang tidak ber NPWPtidak ber NPWP
Tarif PPh Pasal 21 : 20% lebih tinggi (120%Tarif PPh Pasal 21 : 20% lebih tinggi (120% x tarif sebenarnya)Hanya berlaku bagi pemotongan PPha ya be a u bag pe oto gaPASal 21 tidak finalBila memiliki NPWP:
Dapat diperhitungkan dengan PPh Pasal 21 bulan2 selanjutnyaDapat dikreditkan pada SPT Tahunan PPh OPHanya pegawai tetap & penerima pensiunberkala
PPh Final atas Uang Pesangon, Uang Manfaat Pensiun THT JHTUang Manfaat Pensiun, THT, JHT
Contoh:Contoh: Syarifudin (ber NPWP) menerimapembayaran uang pesangon yang pe baya a ua g pesa go ya gdilakukan dalam beberapa kali pembayaran, sbb:
a. Desember 2009 Rp 50 jutab. April 2009 Rp 125 jutap p jBerapa jumlah PPh 21 dipotong?
Hak dan Kewajiban 36
•Mendaftarkan diri ke KPP•Mendaftarkan diri ke KPPMendaftarkan diri ke KPP•Menghitung, menyetor, melapor PPh
terutang setiap bulan kalender•Membuat catatan/kertas kerja
hit PPh i 2 i
Mendaftarkan diri ke KPP•Menghitung, menyetor, melapor PPh
terutang setiap bulan kalender•Membuat catatan/kertas kerja
hit PPh i 2 ipenghitungan PPh masing2 penerimapenghasilan & menyimpannya
•Tetap melaporkan pemotongan PPh tiapbulan walaupun NIHIL
penghitungan PPh masing2 penerimapenghasilan & menyimpannya
•Tetap melaporkan pemotongan PPh tiapbulan walaupun NIHILPemotong
•Dapat memperhitungkan kelebihanpenyetoran pada suatu bulan ke bulanberikutnya melalui SPT Masa PPh
•Membuat BP & memberikannya kpd
•Dapat memperhitungkan kelebihanpenyetoran pada suatu bulan ke bulanberikutnya melalui SPT Masa PPh
•Membuat BP & memberikannya kpdy ppihak yg dipotong
y ppihak yg dipotong
Hak dan Kewajiban 37
• Mendaftarkan diri ke KPP• Mendaftarkan diri ke KPPMendaftarkan diri ke KPP• Membuat surat pernyataan: jumlah
tanggungan keluarga pd awaltahun/saat dimulai SPDN dan
Mendaftarkan diri ke KPP• Membuat surat pernyataan: jumlah
tanggungan keluarga pd awaltahun/saat dimulai SPDN danPih k menyerahkannya kpd pemotongpajak
• Membuat surat pernyataan barubil j di b h
menyerahkannya kpd pemotongpajak
• Membuat surat pernyataan barubil j di b h
Pihakyang
bila terjadi perubahan tanggunganpaling lama sebelum mulai tahunkalender berikutnya
• Menerima BP dari pemotong
bila terjadi perubahan tanggunganpaling lama sebelum mulai tahunkalender berikutnya
• Menerima BP dari pemotong
dipotong• Menerima BP dari pemotong• Menerima BP dari pemotong
Penyetoran & Pelaporan38
Pelaporan• Paling lambattanggal 10 bulanberikutnya • Paling lambat
tanggal 20 buloan
Pelaporan
tanggal 20 buloanberikutnya
Penyetoran
top related