teori perilaku konsumen kelompok 2
Post on 27-Jun-2015
241 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Teori Tingkah Laku Konsumen ( Teori Nilai Guna )
Teori Perilaku Konsumen
Teori Nilai Guna ( Utility )
Permaksimuman Nilai Guna
Teori nilai Guna dan Teori Permintaan
Paradoks Nilai
Surplus Konsumen
Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumen menjelaskan bagaimana seseorang dengan pendapatan yang diperolehnya, dapat membeli berbagai barang dan jasa sehingga tercapai kepuasan tertentu sesuai dengan apa yang diharapkannya.
Perilaku Konsumen
• Teori Perilaku
KonsumenCardinal TheoryOrdinal Theory
Perilaku Konsumen
Dan Produsen
Dilihat dari kepuasan seorang konsumen dalam mengkonsumsi suatu barang serta dapat diukur dengan satuan kepuasan (misalnya mata uang)
Setiap tambahan satu unit barang yang dikonsumsi akan menambah kepuasan yang diperoleh konsumen tersebut dalam jumlah tertentu.
Tambahan kepuasan yang diperoleh dari penambahan jumlah barang yang dikonsumsi disebut kepuasan marginal (Marginal Utility)
Pendekatan Kardinal
Pendekatan ordinal mengukur kepuasan konsumen dengan angka ordinal (relatif).Kelemahan pendekatan kardinal terletak pada anggapan yang digunakan bahwa kepuasan konsumen dari mengkonsumsi barang dapat diukur dengan satuan kepuasan. Pada kenyataannya pengukuran semacam ini sulit dilakukan.Tingkat kepuasan konsumen dapat dilihat dengan menggunakan kurva indiferens (kurva yang menunjukkan tingkat kombinasi jumlah barang yang dikonsumsi yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama)
Pendekatan Ordinal
Teori Nilai Guna ( Utility )
Merupakan tingkat kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh dari seseorang dari mengasumsikan barang – barang
Makin tinggi tingkat kepuasan , makin tinggi pula nilai gunanya.
Macam Teori Nilai GunaNilai guna
Total
jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu.
Marjinal pertambahan (atau
pengurangan) kepuasan sebagai akibat dari pertambahan (atau
pengurangan) penggunaan satu unit barang tertentu
Hukum Nilai Guna Marginal yang semakin Menurun
Menyatakan bahwa tambahan nilai guna yang akan diperoleh seseorang dari mengonsumsikan suatu barang akan menjadi semakin sedikit apabila orang tersebut terus menerus menambah konsumsinya ke atas barang tersebut. Pada akhirnya tambahan nilai guna tersebut
akan menjadi negatif
TUxTU max
Qx
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Grafik Nilai Guna
( i ) nilai guna total ( ii ) nilai guna marjinal
Qx1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
MUx
Pemaksimalan Nilai GunaPemaksimalan Nilai Guna
Syarat pemaksimalan
Cara memaksimalkan
jika Harga Barang Sama Jika Harga Barang Berbeda
Nilai guna akan mencapai tingkat yang maksimum jika nilai guna marjinal setiap barang sama
Nilai guna akan mencapai tingkat yang maksimum jika x unit barang A memberikan nilai guna marjinal yang sama dengan y unit barang B.Perbedaan harga barang akan menentukan komposisi dan jumlah barang yang akan mewujudkan nilai guna maksimum
Contoh: Seseorang mengkonsumsi 3 macam barang, yaitu pakaian, makanan dan hiburan. Diketahui bahwa unit pakaian yang ke-3, unit makanan yang ke-5, dan menonton film yang ke-2 memberikan nilai guna marjinal yg sama.Kalau harga barang tersebut sama , kepuasan maksimum akan tercapai apabila orang tersebut mengkonsumsi 3 unit pakaian, 5 unit makanan, dan 2 kali menonton film.
Contoh:Harga barang A 3 kali dari harga barang B, nilai guna marjinal kedua barang tersebut sama. Untuk memperolehnya cukup mengeluarkan uang 1/3 dari harga barang B. Jika membeli 3 barang B, maka nilai guna tambahan akan diperoleh 3 kali lebih besar dibandingkan barang A, sedangkan uang yang harus dibayar adalah sama.
1. perbandingan nilai guna marjinal berbagai barang tersebut adalah sama dengan perbandingan harga barang-barang tersebut
2. nilai guna marjinal untuk setiap rupiah yang dikeluarkan adalah sama untuk setiap barang yang dikonsumsikan.
Syarat Pemaksimalan Nilai Guna
Rumus aljabar Syarat pemaksimuman nilai guna
MU = nilai guna marjinalPA,PB, dan PC = harga barang A, harga barang B, dan
harga barang C
CBA P
MUbarangC
P
MUbarangB
P
MUbarangA
Teori Nilai Guna dan Teori Permintaan
Dengan menggunakan teori nilai guna dapat diterangkan sebabnya kurva permintaan bersifat menurun dari kiri atas ke kanan bawah (semakin rendah harga suatu barang, maka permintaan akan semakin tinggi).
Faktor Penyebab Perubahan Nilai Guna
Efek Penggantian
Efek Pendapatan
1. Efek Penggantian
Perubahan harga suatu barang mengubah nilai guna marjinal (MU) per rupiah dari barang yang mengalami perubahan harga tersebut.
Apabila harga naik, maka nilai guna marjinal semakin rendah
Apabila harga turun, maka nilai guna marjinal semakin tinggi
2. Efek PendapatanSaat pendapatan tidak mengalami perubahan :
kenaikan harga akan menyebabkan pendapatan riil menjadi semakin sedikit
penurunan harga akan menyebabkan pendapatan rill menjadi bertambah
Mewujudkan Kurva Permintaan
Dapat dimisalkan : seorang konsumen hanya membeli
dua jenis barang, yaitu makanan (m) dan minuman (k). Apabila ia menggunakan 10 unit makanan, maka akan mencapai keseimbangan konsumen, yaitu:
Pada saat keseimbangan tersebut, harga Pm adalah Rp 10.0000,00
*Apabila harga makanan turun menjadi Rp 5.000,00, maka:
*Apabila harga makanan naik menjadi Rp 15.000,00 , maka
kesimpulan :
Dari persamaan tersebut, dapat disimpulkan
bahwa keridakseimbangan akan mengubah
kuantitas makanan. Misal, dengan harga Rp
5.000,00 kuantitas yang akan dibeli adalah 15
unit . Dan dengan harga Rp 15.000,00 kuantitas
yang akan dibeli menjadi 15 unit.
Paradoks Nilai
Paradoks Nilai adalah keanehan dalam menilai barang berdasarkan harganya dengan berdasarkan manfaatnya kepada kehidupan manusia.
Contoh paradoks nilai adalah Perbedaan yang mencolok antara harga air dan harga berlian. Air merupakan barang yang sangat berharga kepada manusia tetapi harganya sangat murah. Berlian bukanlah benda yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari tetapi harganya jauh lebih mahal di bandingkan air.
Perbedaan tersebut disebabkan oleh nilai guna marjinal mereka yang sangat berbeda.
Nilai guna marjinal yang menentukan apakah suatu barang itu mempunyai harga yang tinggi atau rendah.
Surplus Konsumen
Surplus Konsumen pada hakikatnya berarti perbedaan diantara kepuasan yang diperoleh seseorang didalam mengkonsumsikan sejumlah barang dengan pembayaran yang harus dibuat untuk memperoleh barang tersebut .
Contoh dalam Tabel 7.2 menggambarkan bagaimana surplus konsumen akan terwujud.
Jumlah konsumsi mangga setiap
minggu
Harga yang bersedia dibayar
konsumen
Surplus konsumen jika harga mangga
Rp 700/buah
Jumlah surplus konsumen
(1) (2) (3) (4)
Mangga pertama Rp 1700 Rp 1000 Rp 1000
Mangga kedua Rp 1500 Rp 800 Rp 1800
Mangga ketiga Rp 1300 Rp 600 Rp 2400
Mangga keempat Rp 1100 Rp 400 Rp 2800
Mangga kelima Rp 900 Rp 200 Rp 3000
Mangga keenam Rp 700 0 Rp 3000
Mangga ketujuh Rp 500 - -
Mangga kedelapan Rp 300 - -
D1700
1300 M
1000
N
500
N
P P
Q QO OQ
P
A
B
D
(i) Gambaran umum (ii) Gambaran angka
1500
2 4 6 8
Surplus Konsumuen
Grafik surplus Konsumen
Grafik (i) memberikan satu gambaran umum tentang menentukan surplus konsumen secara grafik.
Grafik (ii) Menggambarkan surplus konsumen . Jumlah surplus konsumen diperoleh dengan menjumlahkan nilai garis-garis tegak yang seperti itu dari unit pertama hingga keenam.
Terimakasih
top related