teori-teori komunikasi antarbudaya

Post on 03-Jan-2016

77 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

TEORI-TEORI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA. MAIZA FIKRI, S.T.,M.M Jurusan Ilmu Komunikasi UNIVERSITAS BINA DARMA PLG. TEORI-TEORI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

TEORI-TEORI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA

MAIZA FIKRI, S.T.,M.M

Jurusan Ilmu Komunikasi

UNIVERSITAS BINA DARMA PLG

TEORI-TEORI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA

Gudykunst menjelaskan komunikasi antarbudaya (KAB) merupakan “tipe” dari komunikasi antarkelompok, yaitu komunikasi antara para anggota dari kelompok sosial yang berbeda.

Komunikasi antarkelompok mencakup beberapa tipe: komunikasi able-bodied dengan disables, komunikasi antargenerasi, komunikasi antara para anggota kelas sosial yang berbeda dan komunikasi antar ras/antaretnis.

TEORI-TEORI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA

Kegiatan berteori dalam KAB mengalami perkembangan yang cukup pesat dan mencakup berbagai aspek dalam KAB.

Gudykunst dan Nishida (1989) mengunakan cara berpikir Burrell dan Morgan (1979) yaitu pendekatan subjectivist dan objectivist untuk membandingkan teori-teori KAB.

PENDEKATAN OBJECTIVIST ONTOLOGI. Realisme: ada realitas

eksternal yang nyata bagi individu; realitas itu ada bahkan ketika realitas tersebut tidak dipahami dan tidak dilabelkan.

EPISTEMOLOGI. Positivisme: menjelaskan dan memprediksikan pola-pola komunikasi dengan mencari keteraturan-keteraturan dan/atau hubungan kausal.

PENDEKATAN OBJECTIVIST

SIFAT MANUSIA. Determinisme: peristiwa komunikasi ditentukan oleh situasi atau lingkungan dimana komunikasi tersebut berlangsung.

METODOLOGI. Nomothetic: penelitian harus didasarkan pada aturan yang sistematis dan prosedur ilmiah yang ketat.

PENDEKATAN SUBJECTIVIST ONTOLOGI. Nominalisme: tidak ada

realitas eksternal yang nyata bagi individu; nama, konsep dan label bersifat artifisial dan dipakai untuk mengkonstruksikan realitas.

EPISTEMOLOGI. Anti Positivisme: komunikasi hanya dapat dipahami dari perspektif partisipan komunikasi; tidak ada penelusuran terhadap keteraturan-keteraturan yang mendasarinya.

PENDEKATAN SUBJECTIVIST SIFAT MANUSIA. Voluntarisme:

partisipan komunikasi memiliki otonomi dan kehendak yang bebas.

METODOLOGI. Idiographic: untuk memahami peristiwa komunikasi, maka pengetahuan dari tangan pertama harus diperoleh melalui analisis catatan subyektif.

OBJECTIVIST & SUBJECTIVIST

Gudykunst dan Nishida menegaskan bahwa pemilahan perspektif objectivist atau subjectivist secara ekstrim tidak perlu dipertahankan.

Kedua pendekatan tersebut penting untuk memahami KAB dan idealnya kedua pendekatan itu pada akhirnya perlu diintegrasikan (triangulasi).

PENDEKATAN ETIC

Mengkaji perilaku dari posisi di luar sistem.

Mengkaji lebih dari satu budaya dan membandingkannya.

Struktur “diciptakan” oleh analis (peneliti).

Kriteria dipertimbangkan mutlak atau universal.

PENDEKATAN EMIC

Mengkaji perilaku dari dalam sistem. Mengkaji hanya satu budaya. Struktur “ditemukan” oleh analis

(peneliti). Kriteria bersifat relatif.

Kategori:EFFECTIVE OUTCOMES

Cultural Convergence

Anxiety/Uncertainty Management

Effective Group Decision Making

Kategori: ACCOMODATION/ADAPTATION

Communication Accomodation

Intercultural Adaptation

Co-Cultural

Kategori:IDENTITY NEGOTIATION

Identity Management

Identity Negotiation

Cultural Identity

Kategori:COMMUNICATION NETWORKS

Networks and Outgroup Communication Competence.

Intracultural Versus Intercultural Networks

Networks and Acculturation

Kategori:ACCULTURATION AND ADJUSTMENT

Communication and Acculturation

Anxiety/Uncertainty Management

Assimilation, Deviance and Alienation States

top related