terapi bermain bowling bola refisi 1.doc
Post on 20-Feb-2016
259 Views
Preview:
TRANSCRIPT
TERAPI BERMAIN BOLA BOWLING
DIRUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SALATIGA
RUANG ANGGREK
Disusun Oleh :
1. Mayang Permata C (S.12 025)
2. Rafika Sari (S.12 032)
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2015
TERAPI BERMAIN BOWLING BOLADI RUMAH SAKIT UMUM DAERAHA KOTA SALATIGA
DIRUANG ANGGREK
Mata Ajar : PKK ANAK
Pokok bahasan : Keperawatan
Sub Pokok Bahasan : Terapi Bermain
Sasaran : Anak Anak preschool(3-5 tahun) di Ruang Anggrek
Hari / tanggal : Rabu, 27 Mei 2015
Waktu : 10.00-10.35 WIB ( 35 Menit )
Tempat : Rumah Sakit Umum Daerah Kota Salatiga (Anggrek)
A. Latar Belakang
Masuk rumah sakit merupakan peristiwa yang menimbulkan traumatik ,
khususnya pada anak yaitu ketakutan dan stress hospitalisasi. Stress ini
disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya perpisahan dengan orang tua,
kehilangan kontrol dan akibat tindakan invasif yaitu nyeri. Akibatnya akan
menimbulkan berbagai aksi seperti menolak makan, menangis, teriak dan
menolak tindakan keperawatan yang diberikan.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk meminimalkan pengaruh
hospitalisasi pada anak yaitu dengan melakukan kegiatan bermain.Bermain
adalah kegiatan yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh kepuasan.
Aktivitas bermain merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan bagi anak,
meskipun hal tersebut tidak menghasilkan komoditas tertentu.
Tujuan dari terapi bermain yaitu merangsang perkembangan anak
sensorik, intelektual, sosial, kreatifitas, kesadaran diri dan bermain secara
optimal. Dalam kondisi sakit atau anak dirawat di rumah sakit, aktifitas
bermain ini tetap perlu dilaksanakan disesuaikan dengan kondisi anak. Contoh
terapi bermain untuk anak toodler adalah bermain bowling bola.
Bermain merupakan salah satu stimulus bagi perkembangan anak secara
optimal. Anak bebas mengekspresikan perasaan takut, cemas, gembira, atau
perasaan lainnya sehingga hal tersebut memberikan kebebasan bermain untuk
anak sehingga orang tua dapat mengetahui suasana hati si anak. Oleh karena
itu dalam memilih alat bermain hendaknya disesuaikan dengan jenis kelamin
dan usia anak.
Ketika masa anak sudah memasuki masa toodler anak selalu
membutuhkan kesenangan pada dirinya dan anak membutuhkan suatu
permainan. Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulus bagi
perkembangan anak. Sekarang banyak dijual macam-macam alat permainan.,
jika orang tua tidak selektif kurang memahami fungsinya maka permainan
yang dibelinya tidak akan berfungsi efektif. Alat permainan hendaknya
disesuaikan dengan jenis kelamin dan usia anak, sehingga dapat merangsang
perkembangan anak dengan optimal. Dalam kondisi sakit pun aktivitas
bermain tetap perlu dilaksanakan namun harus disesuaikan dengan kondisi
anak. Ruangan yang digunakan adalah ruang anggrek Rumah Sakit Umum
Daerah salatiga di tempat anak tersebut di rawat. Dimana di ruang tersebut
terdapat alat-alat bermain yang disesuaikan dengan usia anak.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti program bermain diharapkan anak dapat bersosialisasi
dan dapat mengekspresikan perasaannya selama di rawat di rumah sakit,
untuk melanjutkan tumbuh kembang anak dan meminimalkan hospitalisasi
pada anak.
2. Tujuan Khusus
Untuk melatih ketrampilan kognitif dan afektif, anak bebas
mengekspresikan perasaanya, orang tua dapat mengetahui situasi hati
anak, memahami kemampuan diri, kelemahan dan tingkah laku terhadap
orang lain, merupakan alat komunikasi terutama bagi anak yang belum
dapat mengatakan secara verbal
C. Sasaran
1. Peserta anak-anak preschool (3-5 tahun) yang di rawat di Ruang
Anggrek
2. Jumlah peserta 2 orang
3. Anak yang kooperatif
D. Jenis Permainan
Bowling
E. Metode
-Demonstrasi
F. Media
- Botol aqua
- Bola
G. SETTING TEMPAT
Keterangan :
= peserta
= moderator
= fasilitator
= orang tua
= Pembimbing CI
= pembimbing akademik
H. WAKTU PELAKSANAAN
1. Hari/ tanggal : Rabu, 20 Mei 2015
2. Waktu : Pukul 10.00 -10.35 WIB (35 menit)
3. Tempat : Ruang Anggrek RSUD Kota Salatiga
I. Pengorganisasian Kelompok
Terapi Bermain
Leader : Rafika Sari
Tugas : Memimpin jalannya program terapi
Fasilitator dan notulen : Mayang Permata C
Tugas :Mendampingi dan mengarahkan saat anak terapi
J. Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan Keterangan Waktu Metode
1. Persiapan a. Menyiapkan pasien.
b. Menyiapkan alat-alat.
c. Menyiapkan keluarga
Pembukaan acara oleh moderator
1. Membuka kegiatan dengan
mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Kontrak waktu
4. Menjelaskan tujuan dari terapi
bermain
5 menit
5 menit Menjawab salam, Memperkenalkan diri
2. Proses 1. Menjelaskan cara
pelaksanaan terapi bermain
bowling pada anak
2. Mendemonstrasikan cara
pelaksanaan terapi bermain
bowling bola pada anak
3. Memulai permainan
bermain bowling bola.
20 Menit Memperhatikan
3. Penutup 1. Evaluasi
2. Menyimpulkan materi
3. Tanya jawab
4. Salam penutup
10 menit Pasien dan keluarga bertanya
Menjawab salam
K. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Anak hadir di ruang Anggrek minimal 2 orang
b. Penyelenggara terapi bermain di lakukan di Ruang Anggrek di
RSUD Kota Salatiga
c. Pengorganisasian penyelenggaraan terapi dilakukan sebelumnya
d. Leader mengarahkan jalannya terapi bermain
e. Fasilitator membatu mengarahkan bagaimana cara bermain bola
bowling.
2. Evaluasi proses
a. Anak antusias dalam kegiatan bermain bola bowling.
b. Anak mengikuti terapi bermain dari awal sampai akhir.
c. Tidak terdapat anak yang rewel atau malas bermain bola bowling.
d. Leader mengarahkan jalannya terapi bermain
e. Fasilitator membatu mengarahkan bagaimana cara bermain bola
bowling.
3. Evaluasi hasil
a. Anak terlihat senang dan gembira.
b. Kecemasan berkurang.
c. Bermain bowling bola sesuai dengan contoh.
d. Menyalurkan emosi atau perasaan anak.
e. Mampu meningkatkan konsentrasi pada anak
L. DAFTAR HADIR
Terlampir
M. EVALUASI YANG SUDAH DILAKUKAN
Terlampir
DAFTAR HADIR
No Nama anak/ Orang Tua Tanda Tangan
1
2
EVALUASI YANG SUDAH DILAKUKAN
No Nama Anak Evaluasi yang sudah dilakukan
1.
2.
LAMPIRAN MATERI
MATERI
TERAPI BERMAIN
A. Definisi Bermain
Bermain merupakan suatu tindakan yang dilakukan secara sukarela
untuk memperoleh kepuasan. Bermain dapat menstimulasi pertumbuhan
dan perkembangan anak, merupakan cerminan fisik, intelektual, emosional,
dan sosial. Sehingga bermain merupakan media yang baik untuk belajar
karena anak-anak akan berkomunikasi, menyesuaikan diri dengan
lingkungan yang baru, melakukan apa yang dapat dilakukannya. ( Erlita,
2006 )
B. Keuntungan Bermain
Keuntungan yang di dapat dari bermain :
a. Anak belajar mengontrol diri
b. Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti tulang,
otot dan organ-organ
c. Aktifitas yang dilakukan dapat merangsang nafsu makan
d. Meningkatnya daya kreatifitas
e. Merupakan cara mengatasi kemarahan, kekuatiran, iri hati dan
keduddukan
f. Kesempatan bergaul dengan anak lainnya
g. Kesempatan untuk mengikuti aturan-aturan
h. Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya
C. Macam Bermain
1. Bermain aktif, pada permainan ini anak dapatberperan secara aktif,
kesenangan diperoleh dari apa yang diperbuat oleh mereka sendiri.
Bermain aktif meliputi :
a. Bermain mengamati / menyelidiki (Exploratory Plan) perhatian
pertama anak pada alat bermain adalah memeriksa alat permainan
tersebut, memperhatikan, mengocok –ocok apakah ada bunti,
mencium, meraba, enekan dan kadang-kadang berusaha
membongkar.
b. Bermain konstruksi (Construction Play). Pada anak umur 3 tahun
dapat menyusun balok menjadi rumah-rumahan
c. Bermain drama ( Dramatic Play) misal bermain sandiwara boneka,
main rumah-rumahan dengan temannnya
d. Bermain fisik, misal : bermain bola, bermain tali dan lain-lain
2. Bermain pasif, pada permainan ini anak bermain pasif antara lain
dengan melihat dan mendengar. Permainan cocok apabila anak sudah
lelah bermain aktif dan membutruhkan sesuatu untuk mengatasi
kebosanan dan keletihan. Contohnya : melihat gambar di buku / di
majalah, mendengar cerita atau musik dan menonton televisi. Dalam
kegiatan bermain kadang tidak dapat dicapai keseimbangan dalam
bermain, yaitu apabila terdapat hal-hal seperti :
a. Kesehatan anak menurun
b. Tidak ada variasi dari alat permainan
c. Tidak ada kesempatan belajar dari alat permainannya
d. Tidak mempunyai teman bermain
D. Alat Permainan Edukatif (APE)
Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat
mengoptimalkan perkembangan anak
E. Hal – hal yang harus diperhatikan waktu bermain
1. Bermain/alat bermain harus sesuai dengan taraf perkembangan anak.
2. Permainan disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak.
3. Ulangi suatu cara bermain sehingga anak terampil, sebelum meningkat
pada keterampilan yang lebih majemuk.
4. Jangan memaksa anak bermain, bila anak sedang tidak ingin bermain.
5. Jangan memberikan alat permainan terlalu banyak atau sedikit
F. Bentuk – bentuk permainan
1. Usia 0 – 12 bulan
Tujuannya adalah :
a. Melatih reflek-reflek (untuk anak bermur 1 bulan), misalnya
mengisap, menggenggam.
b. Melatih kerjasama mata dan tangan.
c. Melatih kerjasama mata dan telinga.
d. Melatih mencari obyek yang ada tetapi tidak kelihatan.
e. Melatih mengenal sumber asal suara.
f. Melatih kepekaan perabaan.
g. Melatih keterampilan dengan gerakan yang berulang-ulang.
Alat permainan yang dianjurkan :
a. Benda-benda yang aman untuk dimasukkan mulut atau dipegang.
a. Alat permainan yang berupa gambar atau bentuk muka.
b. Alat permainan lunak berupa boneka orang atau binatang.
c. Alat permainan yang dapat digoyangkan dan keluar suara.
d. Alat permainan berupa selimut dan boneka.
1. Usia 13 – 24 bulan
Tujuannya adalah :
a. Mencari sumber suara/mengikuti sumber suara.
a. Memperkenalkan sumber suara.
b. Melatih anak melakukan gerakan mendorong dan menarik.
c. Melatih imajinasinya.
d. Melatih anak melakukan kegiatan sehari-hari semuanya dalam
bentuk kegiatan yang menarik
Alat permainan yang dianjurkan:
a. Genderang, bola dengan giring-giring didalamnya.
a. Alat permainan yang dapat didorong dan ditarik.
b. Alat permainan yang terdiri dari: alat rumah tangga(misal: cangkir
yang tidak mudah pecah, sendok botol plastik, ember, waskom,
air), balok-balok besar, kardus-kardus besar, buku bergambar,
kertas untuk dicoret-coret, krayon/pensil berwarna.
2. Usia 25 – 36 bulan
Tujuannya adalah ;
a. Menyalurkan emosi atau perasaan anak.
b. Mengembangkan keterampilan berbahasa.
c. Melatih motorik halus dan kasar.
d. Mengembangkan kecerdasan (memasangkan, menghitung, mengenal
dan membedakan warna).
e. Melatih kerjasama mata dan tangan.
f. Melatih daya imajinansi.
g. Kemampuan membedakan permukaan dan warna benda.
Alat permainan yang dianjurkan :
a. Alat-alat untuk menggambar.
b. Lilin yang dapat dibentuk
c. Pasel (puzzel) sederhana.
d. Manik-manik ukuran besar.
e. Berbagai benda yang mempunyai permukaan dan warna yang berbeda.
f. Bola.
3. Usia 32 – 72 bulan
Tujuannya adalah :
a. Mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan.
a. Mengembangkan kemampuan berbahasa.
b. Mengembangkan pengertian tentang berhitung, menambah,
mengurangi.
c. Merangsang daya imajinansi dengan berbagai cara bermain pura-pura
(sandiwara).
d. Membedakan benda dengan permukaan.
e. Menumbuhkan sportivitas.
f. Mengembangkan kepercayaan diri.
g. Mengembangkan kreativitas.
h. Mengembangkan koordinasi motorik (melompat, memanjat, lari, dll).
i. Mengembangkan kemampuan mengontrol emosi, motorik halus dan
kasar.
j. Mengembangkan sosialisasi atau bergaul dengan anak dan orang diluar
rumahnya.
k. Memperkenalkan pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan, misal :
pengertian mengenai terapung dan tenggelam.
l. Memperkenalkan suasana kompetisi dan gotong royong.
Alat permainan yang dianjurkan :
a. Berbagai benda dari sekitar rumah, buku bergambar, majalah anak-
anak, alat gambar & tulis, kertas untuk belajar melipat, gunting, air,
dll.
a. Teman-teman bermain : anak sebaya, orang tua, orang lain diluar
rumah.
G. Alat permainan yang dianjurkan
1. Berbagai benda dari sekitar rumah, buku bergambar, majalah anak-
anak, alat gambar & tulis, kertas untuk belajar melipat, gunting, air,
dll.
2. Teman-teman bermain : anak sebaya, orang tua, orang lain diluar
rumah.
H. PERMAINAN BOLA BOWLING
1. Pada permainan ini kami menggunakan :
a) 2 Bola plastik
b) Botol
c) air
2. Cara bermain :
a) Isi botol dengan air seperlunya
b) Beri tanda pada area bermain
c) Minta anak untuk berdiri dibelakang garis yang sudah disediakan
d) Anak mengambil bola dan menggulingkannya ke botol yang terisi air
hingga botol tersebut jatuh.
e) Jika ada anak yang dapat menjatuhkan semua botol dan dia berhasil
dalam permainan ini
2. Teknik permainan bola bowling ini adalah :
Menggelindingkan
Gerakan ini dilakukan dengan menggunakan kekuatan lengan dan
tangan serta memerlukan beberapa unsur gerak, misalnya ayunan
lengan dengan gerakan jari-jari yang harus melepaskan benda yang
yang di pegang pada saat yang tepat. Keotomatisan gerakan
melenggelindingkan akan terbentuk pada anak sehingga dapat
meningkatkan koordinasi gerak yang baik dengan gerakan bahu,
togok dan kaki.
3. Evaluasi dalam pelaksanaan bola bowling
Dalam terapi bermain yang dilakukan diharapkan anak lebih kooperatif
dan tingkat kognitifnya lebih berkembang.
DAFTAR PUSTAKA
Erlita, dr. (2006). Pengaruh Permainan pada Perkembangan Anak. Terdapat pada : http://info. balitacerdas.com. Diakses pada tanggal 04 Mei 2015
Foster and Humsberger, 2005, Family Centered Nursing Care of Children. WB sauders Company, Philadelpia USA
Markum, dkk.2010.Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, EGC : Jakarta
Soetjiningsih, 2005,Tumbuh Kembang Anak, EGC : Jakarta
Wong, Donna. 2008. Pedoman Klinik Keperawatan Pediatrik Edisi 4. EGC : Jakarta www.Pediatrik.com Selasa 04 Mei 2015. Jam 15.25
top related