tesis - lib.unnes.ac.id · tesis ini telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diajukan ke sidang...
Post on 21-Jan-2021
4 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN MENULIS
NASKAH DRAMA JAWA TRADISIONAL KETHOPRAK
BERBASIS PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
TESIS
diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Magister Pendidikan
Oleh
SUNGGING WIDAGDO
0202509009
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA (S-2)
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2016
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Nama : Sungging Widagdo
NIM : 0202509009
Program Studi : Pendidikan Bahasa Indonesia
Judul Tesis : Pengembangan Buku Pengayaan Menulis Naskah Drama
Jawa Tradisional Kethoprak Berbasis Pembelajaran
Penemuan (Discovery Learning)
Tesis ini telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia
ujian tesis program magister.
Semarang, Maret 2016
Pembimbing I, Pembimbing II,
Prof. Dr. Teguh Supriyanto, M.Hum. Prof. Dr. Subyantoro, M.Hum.
NIP 19610107199021001 NIP 196802131992031002
iii
PENGESAHAN UJIAN TESIS
Tesis dengan judul “Pengembangan Buku Pengayaan Menulis Naskah Drama
Jawa Tradisional Kethoprak Berbasis Pembelajaran Penemuan (Discovery
Learning)” karya,
nama : Sungging Widagdo
NIM : 0202509009
Program Studi : Pendidikan Bahasa Indonesia (S-2)
telah dipertahankan dalam Sidang Panitia Ujian Tesis Program Pascasarjana,
Universitas Negeri Semarang pada hari Kamis, tanggal 12 Mei 2016 .
Semarang, 12 Mei 2016
Panitia Ujian
Ketua, Sekretaris,
Prof. Dr. rer.nat. Wahyu Hardyanto, M.Si. Dr. Ida Zulaeha M.Hum.
NIP 196011241984031002 NIP 197001091994032001
Penguji I, Penguji II,
Drs. Bambang Indiatmoko, Ph.D. Prof. Dr. Subyantoro, M.Hum.
NIP 195801081987031004 NIP 196802131992031002
Penguji III,
Prof. Dr. Teguh Supriyanto, M.Hum.
NIP 19610107199021001
iv
PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam tesis ini benar-benar
karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain atau pengutipan dengan
cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku, baik sebagian
atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat di dalam tesis ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Atas pernyataan ini saya siap
menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan apabila ditemukan adanya
pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini.
Semarang, 12 Mei 2016
Yang membuat pernyataan,
Sungging Widagdo
NIM 0202509009
v
MOTO DAN PERSEMBAHAN
MOTO
Ketika keprak dalam ketoprak terus menghentak, maka naskah ketoprak telah menemukan bejananya sebagai prasasti tulis yang berarti.
Tetaplah bergerak dan berusaha sehingga semesta pun beresonansi karena
usaha adalah doa yang mujarab bagimu.
Bijak bukan hanya persoalan rekam jejak di masa lalu tetapi juga terkait dengan harapan di masa depan. Oleh sebab itu, menjadi bijak merupakan
pilihan karena nasibmu ada di tanganmu.
PERSEMBAHAN
Karya ini saya persembahkan kepada Bapak dan Ibuku serta almamater Prodi
Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana (S2) Universitas Negeri Semarang.
vi
ABSTRAK
Widagdo, Sungging. 2016. “Pengembangan Buku Pengayaan Menulis Naskah
Ketoprak Berbasis Pembelajaran Penemuan (Discovey Learning) Bagi
Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa & Sastra Jawa”. Tesis. Program
Studi Pendidikan Bahasa Indonesia. Program Pascasarjana. Universitas
Negeri Semarang. Pembimbing I. Prof. Dr. Teguh Supriyanto, M.Hum.,
Pembimbing II. Prof. Dr. Subyantoro, M. Hum.
Kata Kunci: buku pengayaan, menulis naskah ketoprak, dan pembelajaran
penemuan.
Kajian lapangan menunjukan, nilai menulis naskah ketoprak mahasiswa
lebih rendah dibandingkan nilai pada kompetensi menulis lainnya. Mahasiswa
maupun dosen pengampu merasa kesulitan dalam proses pembelajaran menulis
naskah ketoprak. Kondisi ini muncul sebagai akibat minimnya buku referensi
menulis naskah ketoprak. Pengembangan buku pengayaan menulis naskah
menjadi kebutuhan subtansial untuk menangani permasalahan tersebut. Buku
pengayaan menulis naskah ketoprak dikembangkan dengan menerapkan prinsip-
prinsip discovery learning.
Permasalahan penelitian dirumuskan dalam tiga pertanyaan berikut ini. (1)
Bagaimana kebutuhan dan karakteristik produk penelitian? (2) Bagaimana
penyusunan dan pengembangan produk penelitian? (3) Bagaimana validitas dan
efektivitas produk penelitian? Tujuan penelitian ini adalah menjawab rumusan
masalah, yaitu: (1) mendeskripsikan kebutuhan dan karakteristik produk
penelitian; (2) menguraikan penyusunan dan pengembangan produk penelitian;
dan (3) menyajikan validitas dan efektivitas produk penelitian.
Penelitian dicapai melalui metode educational R&D dengan model Dick
& Carey. Penelitian dilaksanakan dalam sembilan tahap yaitu: (1) asesmen dan
analisis kebutuhan; (2) analisis instruksional; (3) analisis latar dan konteks; (4)
pengembangan instrumen; (5) pengembangan strategi; (6) penyusunan prototipe
produk; (7) evaluasi formatif one on one (uji ahli); (8) evaluasi formatif uji
kelompok kecil; dan (9) evaluasi formatif uji kelompok besar.
Hasil penelitian disajikan dalam tiga domain. Pertama, kajian lapangan
menunjukan adanya kebutuhan lapangan terhadap buku pengayaan menulis
naskah ketoprak yang mampu meningkatkan minat, kreativitas, dan keterampilan
menulis naskah ketoprak. Kedua, penyusunan prototipe produk dikembangkan
berdasarkan penerapan strategi pembelajaran penemuan melalui proses stimulasi,
identifikasi masalah, pengumpulan infomasi, pengolahan informasi, verifikasi,
dan generalisasi. Ketiga, produk penelitian memiliki validitas isi yang
memuaskan. Produk terbukti efektif meningkatkan kompetensi menulis naskah
ketoprak dengan t hitung (-91.622) dan taraf signifikansi (α 0.000). Hasil
penelitian dapat dijadikan sebagai rujukan teoretis bagi mahasiswa, dosen, dan
peneliti lainnya.
vii
ABSTRACT
Widagdo, Sungging. 2016. “Pengembangan Buku Pengayaan Menulis Naskah
Ketoprak Berbasis Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) Bagi
Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa & Sastra Jawa”. Thesis. Program
Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Master Program. Semarang State
University. Adviser I: Prof. Dr. Teguh Supriyanto, M.Hum. and adviser II.
Prof. Dr. Subyantoro, M. Hum.
Keywords : supplementary book, ketoprak writing skill, and discovery learning.
Field studies showed, students score of writing kethoprak script is lower
than score at the other writing competence. Students and lecturers had difficulty in
learning processes of writing kethoprak scripts. This condition arises as a result of
the lack of writing kethoprak script reference book. Developing supplementary
book of writing kethoprak script is a substantial needed to solve these problems.
Supplementary book of writing kethoprak scripts developed by applying the
principles of discovery learning.
The research problem is formulated in three questions. (1) How is the
needs and characteristics of the products? (2) How is the preparation of product
research and development? (3) How the validity and effectiveness of research
products? The purpose of this study is to answer the formulation of the problem,
namely: (1) describe the needs and characteristics of the products; (2) describes
the preparation of product research and development; and (3) presents the validity
and effectiveness of products.
Research is achieved through a method of educational R & D by Dick &
Carey model. The research was conducted in nine steps: (1) assess need to
identify the goal; (2) conduct instructional analysis; (3) analysis learners and
context; (4) develop assessment instrumen; (5) develop instructional strategy; (6)
develop a prototypes of products; (7) formative evaluation by expert test (one on
one); (8) formative evaluation by a small group; and (9) formative evaluation by
large groups.
Results of the study are presented in three domains. First, the field studies
showed the needs of writing ketoprak script supplementary book were able to
increase interest, creativity, and skill of writing ketoprak script. Second, prototype
products developed based discovery learning strategy, through the process of
stimulation, problem statement, data collection, data processing, verification, and
generalization. Third, the product has satisfactory content validity. Product proven
effective in improving the competence of writing a ketoprak script with t (-
91.622) and the significance level (α 0000). Results of the study can be used as a
theoretical reference for students, lectures, and other researchers.
viii
PRAKATA
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Tuhan Yang Esa berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga tesis ini dapat terselesaikan. Penyusunan tesis
yang berjudul “Pengembangan Buku Pengayaan Menulis Naskah Drama Jawa
Tradisional Ketoprak Berbasis Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning)” ini
ditujukan untuk memenuhi syarat kelulusan di Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia
(S2) Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang.
Peneliti menghaturkan terima kasih kepada Prof. Dr. Teguh Supriyanto,
M.Hum. (pembimbing 1) yang telah banyak memberikan petuah dan wejangan
dalam penyusunan draf tesis ini. Ucapan terima kasih juga peneliti sampaikan
kepada Prof. Dr. Subyantoro, M.Hum. (pembimbing II) yang senantiasa
memberikan bimbingan dan arahan sehingga penyusunan tesis ini dapat
terselesaikan dengan baik. Selain itu, ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada pihak-pihak yang telah membantu sebagai berikut.
1. Direksi Program Pascasarjana Unnes, yang telah memberikan kesempatan
serta arahan selama pendidikan, penelitian, dan penulisan tesis ini.
2. Ketua dan Sekertaris Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia (S2) yang telah
memberikan arahan dan masukan dalam penulisan tesis ini.
3. Bapak dan Ibu dosen di Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia (S2)
yang telah memberikan materi dan bekal ilmu selama perkuliahan.
4. Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.Hum. yang telah memberikan masukan pada
tahap uji validitas produk penelitian di bidang penulisan sastra kreatif.
5. Dr. Sri Maryati Deliana, M.Si. yang telah menyumbang saran pada tahap uji
validitas produk penelitian terkait penerapan konsep discovery learning.
6. Drs. Agus Yuwono, M.Si., M.Pd. yang telah memberikan masukan pada
tahap uji validitas produk penelitian terkait dengan penerapan konsep bahan
ajar yang sesuai untuk mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa.
7. Sucipto Hadi Purnomo, S.Pd., M.Pd. yang memberikan pemahaman terkait
konsep penulisan naskah ketoprak pada tahap uji validitas produk penelitian.
ix
8. Bapak, Ibu, Kakak, dan teman-teman dosen di Jurusan Bahasa & Sastra Jawa
FBS Unnes (Alm. Bapa Sukadaryanto, Pak Bambang, Pak Hardyanto, Bu
Esti, Bu Endang, Pak Teguh, Bu Prastiti, Pak Yusro, Pak Agus, Pak Widodo
Saru, Pak Cipto, Pak Mujimin, Bu Ermi, Bu Prembayun, Bu Nur, Bu Eka,
Mbak Ucik, Mas Joko, Mas Widodo, Om Didik, Om Dhoni, Om Iam, Mbak
Umi, Mbak Dewi, Mas Aji, dan Bro Maryanto) yang memberikan semangat.
9. Bapak, Ibu, Istri, dan anakku, serta segenap keluarga yang memberikan
dukungan moral, materi, dan doa sehingga penelitian ini dapat terselesaikan.
Peneliti sadar bahwa dalam tesis ini masih terdapat kekurangan, baik isi
maupun tulisan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak sangat peneliti harapkan. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat dan
berkontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
Semarang, 12 Mei 2016
Sungging Widagdo
x
DAFTAR ISI
Halaman
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... ii
PENGESAHAN UJIAN TESIS ....................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN .......................................................................... iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN...................................................................... v
ABSTRAK ....................................................................................................... vi
ABSTRACT ....................................................................................................... vii
PRAKATA.............................. ......................................................................... viii
DAFTAR ISI.................................................................................................... x
DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi
DAFTAR TABEL............................................................................................ xvii
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………… xx
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
1.2 Identifikasi Masalah …………………………………………………… 13
1.3 Pembatasan Masalah ................................................................................. 14
1.4 Rumusan Masalah .................................................................................... 15
1.5 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 15
1.6 Manfaat Penelitian ................................................................................... 16
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORETIS, DAN KERANGKA
BERPIKIR
2.1 Kajian Pustaka ......................................................................................... 17
2.2 Kajian Teoretis ......................................................................................... 33
2.2.1 Bahan Ajar ……...................................................................................... 33
2.2.2 Buku Pengayaan ..................................................................................... 36
2.2.2.1 Pengertian Buku Pengayaan ................................................................ 36
xi
2.2.2.2 Fungsi Buku Pengayaan …………………………………………….. 38
2.2.2.3 Kategori Buku Pengayaan …………………………………………… 39
2.2.2.4 Aspek Kelayakan dalam Penyusunan Buku Pengayaan …………….. 40
2.2.3 Keterampilan Menulis Kreatif............................................................... 46
2.2.3.1 Hakikat Menulis Kreatif....................................................................... 47
2.2.3.2 Tujuan Menulis .................................................................................... 49
2.2.3.3 Tahapan Menulis Kreatif..................................................................... 50
2.2.4 Drama Jawa Tradisional Ketoprak ..................................................... 52
2.2.4.1 Hakikat Drama ………………………………………………………. 52
2.2.4.2 Kategori Drama Jawa Tradisonal Ketoprak ........................................ 54
2.2.4.3 Struktur Naskah Lakon Ketoprak ……………………………………. 56
2.2.5 Discovery Learning ………………………………………………… 66
2.2.5.1 Hakikat Pendekatan Discovery Learning ……………………………. 66
2.2.5.2 Tahapan Pendekatan Discovery Learning …………………………… 69
2.2.5.3 Keunggulan dan Kelemahan Pendekatan Discovery Learning ……… 72
2.2.6 Pengembangan Buku Pengayaan Menulis Naskah Ketoprak Berbasis
Discovery Learning ........................................................................... ..... 74
2.3 Kerangka Berpikir …………………………............................................. 77
2.4 Spesifikasi Produk ……………………………………………………… 80
2.5 Pertanyaan dan Hipotesis Penelitian .......................................................... 85
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian ................................................................................... ... 86
3.2 Prosedur Penelitian ................................................................................... 89
3.3 Data dan Sumber Data .............................................................................. 92
3.4 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 95
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data pada Tahap Analisis Kebutuhan …………. 95
3.4.1.1 Observasi ……………………………………………………………. 96
3.4.1.2 Wawancara ………………………………………………………….. 96
3.4.1.3 Survei ……………………………………………………………….. 97
3.4.1.4 Dokumentasi ………………………………………………………… 97
xii
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data pada Tahap Analisis Instruksional ………. 98
3.4.3 Teknik Pengumpulan Data pada Tahap Analisis Latar dan Konteks … 98
3.4.4 Teknik Pengumpulan Data pada Tahap Uji Ahli ……………………... 99
3.4.5 Teknik Pengumpulan Data pada Tahap Uji Kelompok Kecil ………… 100
3.4.6 Teknik Pengumpulan Data pada Tahap Uji Kelompok Besar ………... 100
3.5 Instrumen Penelitian ……………………………………………………. 101
3.5.1 Kisi-kisi Intrumen pada Tahap Analisis Kebutuhan …………………. 102
3.5.1.1 Kisi-kisi Panduan Wawancara ……………………………………... 102
3.5.1.2 Kisi-kisi Checklist Observasi ………………………………………. 104
3.5.1.3 Kisi-kisi Angket Survei …………………………………………….. 105
3.5.2 Kisi-kisi Instrumen pada Tahap Analisis Instruksional ........................ 106
3.5.3 Kisi-kisi Instrumen Tahap Analisis Latar dan Konteks ………………. 107
3.5.4 Kisi-kisi Instrumen pada Tahap Evaluasi Formatif …………………… 108
3.5.4.1 Kisi-kisi Instrumen Uji Ahli …………………………………………. 108
3.5.4.2 Kisi-kisi Instrumen pada Uji Kelompok Kecil ……………………… 110
3.5.4.3 Kisi-kisi Instrumen pada Uji Kelompok Besar …………………….... 111
3.5.4.3.1 Kisi-kisi Ujian Kelayakan Buku pada Kelompok Besar …………... 111
3.6 Teknik Analisis Data.................................................................................. 114
3.6.1 Analisis Kualitatif ……......................................................................... 114
3.6.2 Reduksi Data …………………............................................................ 114
3.6.3 Paparan Data ……………………….………………………………… 115
3.6.4 Penarikan Simpulan dan Verifikasi……………………………………. 115
3.6.5 Analisis Kuantitatif ................................................................................ 116
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ......................................................................................... 117
4.1.1 Hasil Penelitian Pendahuluan.................................................................
4.1.1.1 Hasil Asesmen Kebutuhan ………………………………………….
4.1.1.1.1 Permasalahan dalam Pembelajaran Menulis Naskah Ketoprak …..
4.1.1.1.2 Kebutuhan dalam Pembelajaran Menulis Naskah Ketoprak …..….
4.1.1.2 Hasil Analisis Instruksional ………………………………………...
118
118
119
124
132
xiii
4.1.1.2.1 Prinsip Pengembangan pada Aspek Isi Buku ……………….……
4.1.1.2.2 Prinsip Pengembangan pada Aspek Penyajian Buku …………….
4.1.1.2.3 Prinsip Pengembangan pada Aspek Kebahasan ………………….
4.1.1.2.4 Prinsip Pengembangan pada Aspek Kegrafikaan …………………
4.1.1.3 Hasil Analisis Latar dan Konteks ……………...…………………
4.1.2 Hasil Pengembangan dan Penyusunan Produk ………………………
4.1.2.1 Pengembangan Strategi …………………………………………….
4.1.2.1.1 Produser Aplikasi Stimulation (Pemberian Rangsangan) ………..
4.1.2.1.2 Produser Aplikasi Problem Statement (Identifikasi Masalah) …...
4.1.2.1.3 Produser Aplikasi Data Collection (Pengumpulan Data) ...………
4.1.2.1.4 Produser Aplikasi Data Processing (Pemrosesan Data) ………….
4.1.2.1.5 Produser Aplikasi Verifacation (Pembuktin) ……………………..
4.1.2.1.6 Produser Aplikasi Generalization (Penarikan Simpulan) ………..
4.1.2.2 Penyusunan Prototipe Produk ……………………………………....
4.1.2.2.1 Prototipe Bagian Awal Buku ……………………………………..
4.1.2.2.2 Prototipe Bagian Isi Buku ………………………………………...
4.1.2.2.3 Prototipe Bagian Akhir Buku ……………………………………..
4.1.2.3 Pengembangan Instrumen Evaluasi Produk ………………………...
4.1.2.3.1 Instrumen Uji Ahli ………………………………………………..
4.1.2.3.2 Instrumen Uji Kelompok Kecil …………………………………...
4.1.2.3.3 Instrumen Uji Kelompok Besar …………………………………...
4.1.3 Evaluasi Produk ……………………………………………………….
4.1.3.1 Uji Ahli ……………………………………………………………...
4.1.3.1.1 Uji Ahli Pengembangan Buku Ajar ……………………………….
4.1.3.1.2 Uji Ahli Menulis Kreatif ………………………………………….
4.1.3.1.3 Uji Ahli Ketoprak …………………………………………………
4.1.3.1.4 Uji Ahli Discovery Learning ……………………………………...
4.1.3.1.5 Revisi dari Hasil Uji Ahli………………………………………….
4.1.3.2 Uji Kelompok Kecil ………………………………………………...
4.1.3.2.1 Hasil Penilaian Kelompok Dosen Pengampu ……………………..
4.1.3.2.2 Hasil Penilaian Kelompok Mahasiswa …………………………....
135
145
148
150
151
161
161
163
165
165
166
167
168
169
169
178
211
215
215
225
228
234
235
236
240
245
251
257
260
261
265
xiv
4.1.3.3 Uji Kelompok Besar ………..……………………………………….
4.1.3.3.1 Hasil Uji Kelayakan Buku pada Kelompok Besar ………………..
4.1.3.3.2 Hasil Uji Keefektifan pada Kelompok Besar ……………………
4.2 Pembahasan Penelitian ………………………………………………….
4.2.1 Keberterimaan Hasil Penelitian ………………………………..……..
4.2.1.1 Kelayakan Produk sebagai Buku Pengayaan Menulis Naskah
Ketoprak ……………………………...……………………………..
4.2.1.2 Ketepatan Aplikasi Prinsip Discovery Learning dalam
Pengembangan Produk ……………...………………………………
4.2.1.3 Kesesuaian Produk dengan Karakteristik Sasaran Pengembangan….
4.2.1.4 Kemampuan Produk dalam Meningkatkan Kompetensi Menulis
Naskah Ketoprak Mahasiswa ……………………………………….
4.2.2 Jangkauan Penelitian ke Masa Depan ………………………………...
4.2.3 Keterbatasan Penelitian ……………..………………………………...
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan ...................................................................................................
5.2 Saran .........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
LAMPIRAN ..................................................................................................
268
269
286
303
303
304
309
312
314
315
318
320
325
326
331
xv
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir ............................................................................. 80
Bagan 3.1 Model (R & D) Walter Dick dan Lou Carey ..................................... 88
Bagan 3.2 Prosedur Penelitian ............................................................................ 90
Bagan 4.1 Kerangka Prototipe Bagian Isi Buku................................................ 178
Bagan 4.2 Kerangka Prototipe Isi Buku Tema I................................................. 179
Bagan 4.3 Kerangka Prototipe Isi Buku Tema II................................................ 187
Bagan 4.4 Kerangka Prototipe Isi Buku Tema III ............................................. 194
Bagan 4.5 Kerangka Prototipe Isi Buku Tema IV.............................................. 205
Bagan 4.6 Kerangka Prototipe Isi Buku Tema V ……....................................... 210
Bagan 4.7 Skema Prototipe Bagian Akhir Buku ................................................ 211
Bagan 4.8 Proses Evaluasi Produk ..................................................................... 234
Bagan 4.9 Diagram Persentase Frekuensi Penilaian Partisipan ……..………... 283
Bagan 4.10 Diagram Persentase Peran Nilai per Aspek ………………..…….. 285
Bagan 4.11 Kawasan Kompetensi (Performance Domain) Produk ……….…. 306
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Siklus Permasalahan Lapangan ..................................................... 124
Gambar 4.2 isi Prototipe Bagian Awal Buku ……............................................ 169
Gambar 4.3 Sampul Bagian Muka Buku .......................................................... 170
Gambar 4.4 Sampul Bagian Punggung Buku .................................................... 171
Gambar 4.5 Sampul Bagian Belakang Buku ...................................................... 171
Gambar 4.6 Halaman Hak Cipta......................................................................... 172
Gambar 4.7 Ilustrasi Bagong-Petruk 1 ............................................................... 175
Gambar 4.8 Ilustrasi Bagong-Petruk 2 …........................................................... 181
Gambar 4.9 Catatan Pinggir 1 ……...……………............................................. 183
Gambar 4.10 Ilustrasi Bagong-Petruk 3 …………............................................ 188
Gambar 4.11 Ilustrasi Bagong-Petruk 4 ............................................................. 194
Gambar 4.12 Ilustrasi Bagan Tahap Menulis Kreatif ....................................... 196
Gambar 4.13 Lembar Evaluasi dan Soal Tahap Menentukan Ide...................... 198
Gambar 4.14 Ilustrasi Bagan Konflik Cerita ..................................................... 200
Gambar 4.15 Catatan Pinggir 2 ......................................................................... 201
Gambar 4.16 Catatan Pinggir 3 .......................................................................... 203
Gambar 4.17 Catatan Pinggir 4........................................................................... 203
Gambar 4.18 Ilustrasi Bagong-Petruk 5 ............................................................. 205
Gambar 4.19 Ilustrasi Bagong-Petruk 6 …………............................................. 212
Gambar 4.20 Lembar Self Evaluation …………................................................ 214
Gambar 4.21 Sampul Sebelum Revisi …………............................................... 257
Gambar 4.22 Sampul Setelah Revisi …..………................................................ 258
Gambar 4.23 Teka-teki Silang ……………………………………………...… 258
Gambar 4.24 Gambar Revisi Ilustrasi Petruk Bagong ……………………...… 259
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Spesifikasi Produk ………................................................................. 84
Tabel 3.1 Jenis Data dan Sumber Data …………............................................... 94
Tabel 3.2 Kisi-kisi Panduan Wawancara kepada Dosen ……………................ 102
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Panduan Wawancara kepada Mahasiswa .......................... 103
Tabel 3.4 Kisi-kisi Panduan Wawancara Praktisi Ketoprak ........................... 103
Tabel 3.5 Kisi-kisi Checklist Observasi ………………………………………. 104
Tabel 3.6 Kisi-kisi Angket Survei Kebutuhan Mahasiswa ............................... 105
Tabel 3.7 Kisi-kisi Angket Survei Kebutuhan Dosen …………………........... 106
Tabel 3.8 Kisi-Kisi Materi Analisis Intruksional .............................................. 106
Tabel 3.9 Kisi-Kisi Instrumen Tahap Analisis Latar dan Konteks ................... 107
Tabel 3.10 Kisi-Kisi Wawancara ....................................................................... 108
Tabel 3.11 Kisi-Kisi Angket Penilaian Stakeholder (Sasaran) ......................... 110
Tabel 3.12 Kisi-Kisi Skala Penilaian Responden .............................................. 111
Tabel 3.13 Norma dan Skor Skala Penilaian Responden .................................. 112
Tabel 3.14 Kisi-Kisi Penilaian Kompetensi Menulis Naskah Ketoprak ......... 113
Tabel 4.1 Kebutuhan Dosen Pengampu terhadap Buku Pengembangan ......... 125
Tabel 4.2 Kebutuhan Mahasiswa akan Buku Menulis Naskah Ketoprak ......... 128
Tabel 4.3 RPS Menulis Kreatif Aspek Menulis Naskah Ketoprak………........ 133
Tabel 4.4 Karakteristik Isi Buku dalam Perspektif Mahasiswa ........................ 152
Tabel 4.5 Karakteristik Isi Buku dalam Perspektif Dosen Pengampu ……….. 155
Tabel 4.6 Detail Buku berdasarkan Kajian Kontekstual ……………………... 159
Tabel 4.7 Kisi-kisi Instrumen Uji Ahli ............................................................. 216
Tabel 4.8 Item Instrumen Uji Ahli Pengembangan Buku Ajar …………........ 218
Tabel 4.9 Item Instrumen Uji Ahli Menulis Kreatif …………………….......... 220
Tabel 4.10 Item Instrumen Uji Ahli Ketoprak ..…………………………......... 222
Tabel 4.11 Item Instrumen Uji Pembelajaran (Discovery Learning) ….…........ 224
Tabel 4.12 Kisi-kisi Instrumen Uji Kelompok Kecil ........................................ 226
Tabel 4.13 Item Instrumen Uji Kelompok Kecil …………………………....... 227
xviii
Tabel 4.14 Kisi-kisi Instrumen Uji Kelayakan Buku Kelompok Besar ............ 229
Tabel 4.15 Item Instrumen Uji Kelayakan Buku Kelompok Besar …….......... 230
Tabel 4.16 Kisi-kisi Instrumen Uji Keefektifan Buku ....................................... 231
Tabel 4.17 Item Penilaian Uji Keefektifan Buku .............................................. 232
Tabel 4.18 Skor Skala Item Penilaian Naskah Ketoprak Mahasiswa ................ 233
Tabel 4.19 Penilaian Ahli Buku Ajar pada Komponen Isi Buku ....................... 236
Tabel 4.20 Penilaian Ahli Buku Ajar pada Komponen Penyajian Buku ........... 237
Tabel 4.21 Penilaian Ahli Buku Ajar pada Komponen Kebahasan ................... 238
Tabel 4.22 Penilaian Ahli Buku Ajar pada Komponen Kegrafikan .................. 239
Tabel 4.23 Penilaian Ahli Menulis Kreatif pada Komponen Isi Buku ............. 241
Tabel 4.24 Penilaian Ahli Menulis Kreatif pada Komponen Penyajian Buku .. 242
Tabel 4.25 Penilaian Ahli Menulis Kreatif pada Komponen Kebahasaan ........ 243
Tabel 4.26 Penilaian Ahli Menulis Kreatif pada Komponen Kegrafikan .......... 244
Tabel 4.27 Penilaian Ahli Ketoprak pada Komponen Isi Buku ......................... 246
Tabel 4.28 Penilaian Ahli Ketoprak pada Komponen Penyajian Buku ............. 248
Tabel 4.29 Penilaian Ahli Ketoprak pada Komponen Kebahasan ..................... 249
Tabel 4.30 Penilaian Ahli Ketoprak pada Komponen Kegrafikan .................... 250
Tabel 4.31 Penilaian Ahli Discovery Learning pada Komponen Isi Buku ....... 252
Tabel 4.32 Penilaian Ahli Discovery Learning pada Penyajian Buku ….......... 254
Tabel 4.33 Penilaian Ahli Discovery Learning pada Komponen Kebahasaan .. 255
Tabel 4.34 Penilaian Ahli Discovery Learning pada Komponen Kegrafikaan .. 256
Tabel 4.35 Penilaian Kelompok Dosen pada Komponen Isi Buku …………… 261
Tabel 4.36 Penilaian Kelompok Dosen pada Komponen Penyajian Buku …… 262
Tabel 4.37 Penilaian Kelompok Dosen pada Komponen Kebahasaan ……….. 263
Tabel 4.38 Penilaian Kelompok Dosen pada Komponen Kegrafikaan ……….. 264
Tabel 4.39 Penilaian Kelompok Mahasiswa pada Komponen Isi Buku …….... 265
Tabel 4.40 Penilaian Kelompok Mahasiswa pada Komponen Penyajian Buku. 266
Tabel 4.41 Penilaian Kelompok Mahasiswa pada Komponen Kebahasaan ….. 266
Tabel 4.42 Penilaian Kelompok Mahasiswa pada Komponen Kegrafikaan ….. 267
Tabel 4.43 Frekuensi Nilai Kelayakan Buku per Item Penilaian ………….….. 270
Tabel 4.44 Frekuensi Penilaian Total Partisipan ……………………………… 282
xix
Tabel 4.45 Hasil Analisis Deskriptif Skala Kelayakan Buku ……...…………. 284
Tabel 4.46 Uji Normalitas …………………………………………………….. 289
Tabel 4.47 Uji Homogenitas ………………………………………………..… 289
Tabel 4.48 Analisis Statistik Pasangan Pretest-Posttest per Item …………….. 290
Tabel 4.49 Analisis Korelasi Pasangan Pretest-Posttest per Item …………….. 291
Tabel 4.50 Analisis Perbedaan Pasangan Pretest-Posttest per Item ……...…… 292
Tabel 4.51 Analisis Statistik Pasangan Pretest-Posttest per Aspek ………...… 299
Tabel 4.52 Analisis Korelasi Pasangan Pretest-Posttest per Aspek ………..…. 299
Tabel 4.53 Analisis Perbedaan Pasangan Pretest-Posttest per Aspek ………... 300
Tabel 4.54 Analisis Statistik Pasangan Pretest-Posttest Total ………………... 302
Tabel 4.55 Analisis Korelasi Pasangan Pretest-Posttest Total ……………...…302
Tabel 4.56 Analisis Perbedaan Pasangan Pretest-Posttest Total …………..…. 302
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. SAP, silabus, dan RPS
Lampiran 2. Verbatim wawancara mahasiswa dan dosen
Lampiran 3. Cheklist observasi proses pembeajaran
Lampiran 4. Angket survei mahasiswa
Lampiran 5. Instrumen Penilaian Ahli Buku Pengayaan
Lampiran 6. Instrumen uji validitas kelompok kecil mahasiswa dan dosen
Lampiran 7. Instrumen uji validitas kelompok besar mahasiswa
Lampiran 8. Instrumen penilaian keefektifan kelompok besar mahasiswa
Lampiran 9. Naskah ketoprak mahasiswa pretest dan posttest
Lampiran 10. Surat Keterangan pembimbingan tesis
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kegiatan pembelajaran merupakan aktivitas yang kompleks dan
melibatkan banyak komponen. Adapun komponen pembelajaran antara lain yaitu:
pendidik, peserta didik, dan bahan ajar. Bahan ajar menjadi salah satu komponen
yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran. Bahan ajar ini sangat berperan
dalam proses pembelajaran sehingga menghasilkan output pembelajaran bermutu.
Depdiknas (2008) mendefinisikan bahan ajar sebagai komponen isi pesan dalam
kurikulum yang harus disampaikan kepada peserta didik. Komponen pesan ini
memiliki beragam bentuk seperti fakta, konsep, prinsip/kaidah, dan problema.
Komponen bahan ajar berperan sebagai isi atau materi yang harus dikuasai
oleh siswa dalam proses pembelajaran. Sebelumnya, (Depdiknas, 2006) telah
mengartikan bahan ajar sebagai materi pembelajaran (instructional materials)
berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus diperlajari. Definisi
tersebut mempertegas bahan ajar sebagai komponen subtansial dalam kegiatan
pembelajaran. Tanpa adanya bahan ajar, proses pembelajaran tidak akan berjalan
maksimal karena tidak ada materi yang dapat diolah.
Kehadiran bahan ajar memiliki peran fundamental dalam kegiatan
pembelajaran. Bahan ajar menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan
pembelajaran. Bahan ajar digunakan untuk memudahkan proses pembelajaran
sehingga tercapai tujuan pembelajaran. Bahan ajar yang minim dan tidak tepat,
2
berpotensi mengakibatkan proses pembelajaran tidak berjalan secara optimal.
Oleh karena itu, Kraja (2012) menegaskan bahwa bahan ajar memiliki fungsi vital
yang mendukung tercapainya tujuan pendidikan dan pembelajaran.
Menilik peran dan fungsi bahan ajar yang sangat vital, diperlukan upaya
untuk terus mengembangkannya di dalam dunia pendidikan. Pengembangan
bahan ajar menjadi kebutuhan subtansial bagi pendidik maupun peserta didik.
Pengembangan bahan ajar dapat berfungsi untuk meningkatkan kinerja pendidik.
Bagi peserta didik, pengembangan bahan ajar dapat mengoptimalkan proses
penyerapan materi pembelajaran. Berdasarkan fungsi tersebut, pengembangan
bahan ajar diperlukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Pengembangan bahan ajar menjadi tanggung jawab dan kewajiban
pendidik. Hal ini selaras dengan tuntutan kompetensi pendidik, yaitu: kompetensi
pedagodik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesi.
Pengembangan bahan ajar menjadi upaya dalam meningkatkan profesionalitas dan
kompetensi pendidik. Senada dengan hal itu, Peraturan Pemerintah (PP) nomor 19
tahun 2005 pasal 20 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan
pendidik untuk mengembangkan bahan ajar. Peraturan tersebut menegaskan
bahwa pendidik wajib berpartisipasi dalam pengembangan bahan ajar.
Pengembangan bahan ajar merupakan upaya untuk meningkatkan mutu
pendidikan. Podjiastuti (2000) mengartikan pengembangan bahan ajar sebagai
sebuah usaha mendesain materi dalam wujud benda atau bahan untuk belajar
siswa selama proses pembelajaran. Melalui definisi tersebut, upaya
pengembangan dapat membentuk bahan ajar menjadi lebih operasional sehingga
3
dapat dimanfaatkan secara langsung dalam proses pembelajaran. Pengembangan
bahan ajar dapat memberikan manfaat untuk pendidik maupun peserta didik.
Lebih lanjut, pengembangan bahan ajar memiliki banyak manfaat dan
fungsi, antara lain: (1) membentuk bahan ajar yang tepat dan aplikatif sehingga
dapat dijadikan pedoman dalam aktivitas belajar peserta didik; (2) dapat dijadikan
sebagai senjata bagi pendidik untuk membantu proses penyampaian materi; dan
(3) sebagai alat evaluasi pencapaian dan penguasaan hasil belajar. Selain itu,
pengembangan bahan ajar merupakan upaya untuk meningkatkan mutu
pembelajaran. Secara luas, pengembangan bahan ajar dapat membantu proses
pembelajaran menjadi lebih optimal bagi pendidik dan peserta didik. Proses
belajar yang optimal memudahkan tercapainya tujuan pembelajaran.
Pengembangan bahan ajar sangat dibutuhkan pada mata kuliah menulis
kreatif terutama untuk kompetensi menulis naskah ketoprak. Alasannya, antara
lain: (1) nilai kompetensi menulis naskah ketoprak mahasiswa lebih rendah
dibandingkan kompetensi menulis kreatif lainnya; (2) produksi karya naskah
ketoprak mahasiswa sangat kurang dari segi kuantitas maupun kualitas; (3)
referensi terhadap kompetensi menulis naskah ketoprak di lapangan sangatlah
minim; dan (4) belum ada buku pengayaan menulis naskah ketoprak yang
dikembangkan. Alasan tersebut menjadi dasar bahwa pengembangan bahan ajar
menulis naskah ketoprak yang berwujud buku pengayaan, urgent dilakukan.
Sebagai bagian kecil mata kuliah menulis kreatif, waktu pembelajaran
menulis menulis ketoprak relatif minim. Materi kompetensi menulis naskah
ketoprak hanya mendapat jatah yang kurang dari tiga kali pertemuan. Kurangnya
4
kuantitas waktu pertemuan ini harusnya dapat diatasi melalui proses pembelajaran
yang berkualitas. Sayangnya, proses pembelajaran pada kompetensi menulis
naskah ketoprak tidak berjalan secara optimal. Dosen merasa kesulitan dalam
mengajar kompetensi menulis naskah ketoprak. Hal ini diakibatkan oleh
kurangnya bahan ajar dalam pembelajaran kompetensi menulis naskah ketoprak.
Berdasarkan observasi, belum ada pengembangan bahan ajar yang lebih
operasional dalam proses pembelajaran kompetensi menulis naskah ketoprak.
Bahan ajar yang menjadi pedoman pembelajaran masih sangat mentah hanya
berupa RPS atau SAP Silabus. Belum ada bahan ajar yang berupa buku ajar
menulis naskah ketoprak baik berupa buku teks, buku referensi, maupun buku
pengayaan. Selama ini, buku yang digunakan sebagai pegangan pembelajaran
menulis naskah ketoprak lebih mengarah pada materi pementasan drama. Buku
tersebut kurang mendukung dalam proses pembelajaran kompetensi menulis
naskah ketoprak. Fakta tersebut menunjukkan bahwa bahan ajar kompetensi
menulis naskah ketoprak yang digunakan sangat minim dan kurang tepat.
Bahan ajar yang minim dan kurang tepat tersebut menjadi permasalahan
pelik dalam pembelajaran menulis naskah ketoprak. Permasalahan tersebut
menimbulkan berbagai dampak negatif bagi dosen pengampu dan mahasiswa.
Dampak yang timbul bagi dosen pengampu, antara lain: (1) dosen merasa
kesulitan dalam menyampaikan materi menulis naskah ketoprak; (2) dosen
kebingungan membagi materi yang dapat diajarkan dalam waktu singkat; (3)
materi yang diberikan bersifat umum dan kurang aplikatif untuk dipelajari; dan
(4) kurangnya bahan ajar menurunkan motivasi dosen dalam mengajar.
5
Dampak kurangnya bahan ajar bagi mahasiswa, antara lain: (1) proses
pembelajaran menjadi kurang maksimal sehingga prestasi belajar mahasiswa pada
kompetensi menulis naskah ketoprak cenderung lemah; (2) bahan ajar yang minim
menyulitkan mahasiswa memahami konsep materi menulis naskah ketoprak; (3)
penguasaan konsep materi yang lemah menghambat mahasiswa mengaplikasikan
skill (keterampilan) menulis naskah ketoprak; (4) pembelajaran yang kurang
terarah menurunkan motivasi belajar menulis naskah ketoprak mahasiswa; dan (5)
mahasiswa menjadi kurang antusias untuk membuat karya naskah ketoprak.
Bahan ajar yang minim menyulitkan pencapaian kompetensi mahasiswa
dalam menulis naskah ketoprak. Adapun indikator pencapaian kompetensi
mahasiswa dalam menulis naskah ketoprak yaitu: (a) memahami konsep dasar
materi menulis naskah ketoprak; (b) mendalami materi unsur-unsur pembangun
naskah ketoprak; (c) latihan menyusun dan mengembangkan naskah ketoprak per
bagian dari unsur pembangun naskah ketoprak; dan (d) praktik menulis naskah
ketoprak secara lengkap dan mandiri. Berdasarkan observasi menunjukkan
permasalahan di lapangan terhadap pencapaian indikator yang tidak sempurna
pada kompetensi tersebut dikarenakan faktor ketersediaan bahan ajar yang minim.
Pengembangan bahan ajar menjadi alternatif solusi terhadap permasalahan
pembelajaran menulis naskah ketoprak. Pengembangan bahan ajar dapat
membentuk proses pembelajaran menulis naskah ketoprak yang lebih berkualitas.
Melalui pengembangan bahan ajar, dosen memiliki bekal yang matang dalam
mengajarkan materi menulis naskah ketoprak. Di sisi berbeda, pengembangan
bahan ajar memudahkan mahasiswa dalam mencapai kompetensi menulis
6
ketoprak yang diharapkan. Secara lebih luas, pengembangan bahan ajar
mendukung tercapainya tujuan pembelajaran menulis naskah ketoprak.
Pengembangan bahan ajar menulis naskah ketoprak dilakukan dengan cara
membuat bahan ajar lebih operasional. Kajian lapangan menunjukkan, belum ada
buku sebagai pedoman dalam pembelajaran menulis naskah ketoprak. Terkait hal
tersebut, langkah operasionalisasi bahan ajar dilakukan dengan mengembangkan
buku pengayaan menulis naskah ketoprak. Buku pengayaan menulis naskah
ketoprak dapat dijadikan pedoman pembelajaran bagi dosen maupun mahasiswa.
Kehadiran buku pengayaan berfungsi mendorong proses pembelajaran menulis
naskah ketoprak yang lebih berkualitas.
Pengembangan buku pengayaan menulis naskah ketoprak bermakna
sebagai upaya menyusun materi pengetahuan dan keterampilan menulis naskah
ketoprak. Depdiknas (2006) mendefinisikan buku pengayaan sebagai buku yang
terdiri dari pengetahuan atau keterampilan untuk membantu pendidik maupun
peserta didik dalam proses belajar kompetensi tertentu. Definisi tersebut
menegaskan bahwa buku pengayaan memiliki fungsi sebagai alat bantu dalam
mempelajari sebuah kompetensi tertentu. Pengembangan buku pengayaan dapat
membantu mahasiswa mencapai indikator dalam menulis naskah ketoprak.
Kehadiran buku pengayaan memiliki fungsi yang strategis dalam
pembelajaran menulis naskah ketoprak. Fungsi tersebut antara lain: (a) membantu
dosen mengajar kompetensi menulis naskah ketoprak menjadi lebih efektif; (b)
dapat menyiasati minimnya waktu belajar menulis naskah ketoprak di dalam kelas
melalui proses pembelajaran yang berkualitas; (c) memfasilitasi mahasiswa untuk
7
belajar kompetensi menulis naskah ketoprak secara mandiri; (d) membantu
mahasiswa tidak sekadar menghafal materi melainkan lebih terampil menulis
naskah ketoprak; dan (e) buku pengayaan juga dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat umum yang ingin belajar menulis naskah ketoprak.
Sayangnya, pengembangan buku pengayaan yang mampu mencapai
fungsinya tidaklah mudah. Kraja (2012) mengungkapkan bahwa pengembangan
buku pengayaan memerlukan pertimbangan yang matang. Buku pengayaan harus
mampu melayani proses belajar peserta didik dan merespon perkembangan jaman.
Lebih lanjut Kraja memaparkan bahwa buku pengayaan harus memenuhi empat
kriteria yaitu: (a) basic criterion terkait dengan isi dan materi buku; (b) perfection
criterion terkait dengan kelengkapan dan kemenarikan buku; (c) didactic criterion
terkait dengan transfer of learning (muatan edukasi) buku; dan (d) scientific
criterion terkait keabsahan buku. Agar mampu memenuhi kriteria tersebut, perlu
diterapkan strategi dalam pengembangan buku pengayaan.
Penerapan strategi memiliki maksud agar buku yang dikembangkan dapat
lebih bersifat kontekstual. Kontekstual memiliki makna untuk menjangkau
harapan dan kebutuhan lapangan. Buku yang mampu menjangkau harapan dan
kebutuhan lapangan akan lebih mudah diterima oleh sasaran pengembangan.
Dengan adanya penerimaan dari sasaran pengembangan, materi buku akan lebih
mudah untuk diserap dan dipahami. Terserapnya materi dalam buku menjadi
indikasi keberhasilan bagi pengembangan buku pengayaan. Dinamika tersebut
menjelaskan pentingnya strategi dalam pengembangan buku pengayaan.
Penerapan strategi tersebut membuat buku yang dikembangkan lebih fungsional.
8
Strategi pengembangan buku pengayaan menulis naskah ketoprak
dilakukan dengan menerapkan prinsip pembelajaran penemuan (discovery
learning). Discovery learning merupakan teknik pemahaman konsep, arti, dan
hubungan melalui proses intuitif yang akhirnya membentuk suatu simpulan (Syah,
2004). Bruner berargumen discovery learning dapat menghasilkan pembelajaran
yang optimal dan mendasar dengan menfasilitasi peserta didik untuk
menyelesaikan masalah secara mandiri (Kluge, 2011). Penerapan prinsip
discovery learning pada pengembangan buku pengayaan menulis naskah ketoprak
dirasa menjadi strategi yang tepat.
Discovery learning menjadi salah satu strategi pembelajaran yang terbukti
efektif digunakan untuk menguasai sebuah konsep pengetahuan dan keterampilan.
Beberapa penelitian menunjukkan discovery learning terbukti efektif dalam
meningkatkan perfomansi akademik peserta didik (Yang, Cheng, Ching, & Chan,
2012; Akanmu & Fajemidagba, 2013). Sebelumnya, Kluge (2011) dalam studi
metaanalisisnya mengungkapkan bahwa beberapa temuan fakta penelitian
mengenai discovery learning, antara lain: (1) cocok digunakan untuk semua
elemen peserta didik dari tingkat bawah hingga tingkat atas (sekolah dasar hingga
perguruan tinggi); (2) dapat diterapkan pada semua jenis gender (laki-laki dan
perempuan); dan (3) discovery learning berhasil diterapkan pada peserta didik
dengan tingkat intelegensi rendah (dalam skor IQ average) dan tinggi.
Discovery learning cukup banyak diterapkan dalam dunia pendidikan
karena memiliki banyak keunggulan, antara lain: (a) membantu peserta didik
meningkatkan proses kognitif, pengetahuan, dan keterampilan secara utuh melalui
9
usaha penemuan yang aktif; (b) pengetahuan yang diperoleh melalui metode ini
sangat pribadi dan ampuh karena menguatkan pengertian, ingatan, dan transfer of
learning siswa; (c) menimbulkan rasa senang, kepuasan, dan motivasi instrinsik
siswa; dan (d) memicu siswa lebih kreatif dan mandiri (Budiningsih 2005: 43).
Selain sebagai strategi pembelajaran, discovery learning telah banyak
diaplikasikan dalam media atau instrumen pembelajaran. Reid, Zhang, & Chen
(2003) mengadaptasi discovery learning sebagai sebuah instrumen pembelajaran
the ad hoc strategies-oriented approach berbasis komputer. Penelitian lanjutan
menunjukkan bahwa instrumen itu terbukti efektif meningkatkan pemahaman
intuitif (intuitive undertanding) peserta didik. Pemahaman intuitif tersebut
membantu peserta didik untuk memecahkan persoalan secara mandiri, aktif, dan
kreatif (Zhang, Chen, & Reid, 2004). Penelitian tersebut menegaskan prinsip
discovery learning sangat fungsional diterapkan dalam instrumen pembelajaran.
Meski cenderung digunakan pada pembelajaran konseptual, prinsip
discovery learning juga efektif meningkatkan keterampilan. Waterman (2013)
menerapkan prinsip discovery learning dalam sebuah brainscape program.
Program brainscape merupakan sebuah sinkronisasi web dan mobile flashcard
yang didesain dari adaptasi prinsip discovery learning dan konsep confidence
based-repetition (CBR). Program brainscape diujicobakan pada dua partisipan
dewasa, dengan pekerjaan manager dan kepala sekolah. Melalui metode
eksperimen case study A-B, program brainscape terbukti efektif meningkatkan
keterampilan berpidato partisipan (declarative skill). Penelitian tersebut menjadi
bukti, discovery learning mampu diterapkan untuk meningkatkan keterampilan.
10
Bertolak pada beberapa hasil penelitian tersebut, discovery learning layak
dijadikan sebagai strategi pengembangan buku pengayaan menulis naskah
ketoprak. Aplikasi prinsip discovery learning diasumsikan mampu membawa
keuntungan bagi pengembangan buku pengayaan menulis naskah ketoprak, antara
lain: (a) menarik minat dan motivasi pembaca; (b) menstimulasi pikiran kritis dan
kreatifitas pembaca; (c) menghantarkan pembaca pada pemahaman konsep materi
yang utuh; dan (d) meningkatkan keterampilan menulis naskah ketoprak pembaca.
Ada enam tahap aplikasi prinsip discovery learning yang diterapkan dalam
pengembangan buku pengayaan menulis naskah ketoprak. Tahap tersebut, yaitu:
(1) tahap stimulation dilakukan dengan memberi rangsangan (stimulasi) pada
peserta didik; (2) tahap problem statement dilakukan dengan memberi suatu
permasalahan sehingga dapat diidentifikasi oleh peserta didik; (3) tahap data
collecting dilakukan dengan memberi kesempatan peserta didik mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber; (4) tahap data processing dilakukan dengan
memberi ruang peserta didik memproses informasi yang diperoleh; (5) tahap
verification dilakukan dengan memancing antusiasme peserta didik membuktikan
(konsep) informasi yang diperolehnya; dan (6) tahap generalization dilakukan
dengan mendorong peserta didik untuk dapat menarik simpulan dan transver of
learning pengetahuan yang telah dipelajari (Budiningsih, 2005).
Penerapan enam tahap discovery learning diharapkan membawa dampak
positif pada buku pengayaan yang dikembangkan. Dampak positif yang
diharapkan, antara lain: (a) aplikasi stimulation diharapkan mampu memicu
motivasi, antusiasme, dan peran aktif pembaca; (b) aplikasi problem statement
11
diharapkan dapat memicu pikiran kritis dan kreatif pembaca; (c) aplikasi data
collecting diharapkan dapat memberi peluang pembaca memperoleh informasi
dari berbagai sumber; (d) aplikasi data processing diharapkan dapat menguatkan
pemahaman, pengetahuan, dan ingatan pembaca; (e) aplikasi verification
diharapkan dapat membangkitkan aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif
pembaca; dan (f) aplikasi generalization diharapkan dapat memudahkan pembaca
mengaktualisasikan keterampilan (skill) menulis naskah ketoprak.
Permasalahan yang telah dipaparkan menjadi rujukan pengembangan buku
pengayaan menulis naskah ketoprak berbasis discovery learning. Pengembangan
buku pengayaan tersebut memberi harapan kemajuan pada bidang penulisan
naskah ketoprak. Tidak hanya sekadar berpartisipasi dalam pengembangan bahan
ajar, tetapi juga diharapkan dapat meningkatkan produksi naskah ketoprak.
Peningkatan produksi naskah ketoprak dapat dijadikan usaha partisipasi budaya
lokal Jawa dalam genre karya sastra tertulis. Ketoprak tidak hanya dapat dinikmati
dalam bentuk karya pentas tetapi juga dapat dinikmati dalam bentuk karya tertulis.
Pengembangan buku pengayaan menulis naskah ketoprak dapat dikatakan
sebagai upaya menjaga eksistensi ketoprak sebagai seni budaya Jawa. Seperti
diketahui ketoprak merupakan kesenian Jawa yang familiar dan memiliki banyak
fungsi. Purnomo (2007) menyatakan ketoprak sarat nilai seperti nilai budaya, nilai
indigenous, nilai pendidikan, nilai historis, dan nilai religiusitas. Oleh karena itu,
sangat perlu bagi lingkungan akademisi mengambil andil dalam menjaga
eksistensi ketoprak. Terlebih bagi Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa FBS
Unnes yang menjunjung nilai-nilai konservasi budaya.
12
Sebenarnya, seni ketoprak tetap eksis dan berkembang di Prodi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Jawa Unnes. Ketoprak menjadi salah satu program unggulan
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa FBS Unnes. Hal ini terbukti dengan
adanya unit kegiatan mahasiswa (UKM) ketoprak yang mendapat dukungan
penuh dari Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Unnes. UKM ketoprak dapat
menjadi ruang gerak bagi mahasiswa untuk mengaktualisasikan kreativitas di
bidang seni ketoprak. Mahasiswa dapat menjaga eksistensi seni ketoprak melalui
berbagai kejuaraan yang diraihnya. Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Jawa FBS Unnes memiliki banyak prestasi di bidang pementasan ketoprak.
Ironisnya, prestasi mahasiswa di bidang pementasan ketoprak tidak
diimbangi dengan prestasi di bidang penulisan naskah ketoprak. Baik dari segi
kuantitas maupun kualitas, produksi naskah ketoprak mahasiswa relatif minim.
Mahasiswa cenderung menggunakan naskah ketoprak karya seniman profesional
untuk pementasan. Ironi tersebut tentunya menjadi kondisi yang tidak ideal bagi
perkembangan ketoprak. Oleh karena itu, pengembangan buku pengayaan menulis
naskah ketoprak dapat berperan sebagai solusi dari permasalahan di lapangan.
Secara luas, penelitian ini dapat dijadikan media implementasi
pelaksanaan kurikulum KKNI 2014. Acuan kurikulum KKNI, The International
Commissionon on Education for the Twenty-first Century merumuskan salah satu
misi pendidikan tinggi adalah jangkauan komunitas lokal ke masyarakat global.
Artinya, perguruan tinggi dituntut untuk dapat mengembangkan nilai-nilai budaya
lokal. Pengembangan buku pengayaan menulis naskah ketoprak berbasis
discovery learning menjadi salah satu wujud upaya mencapai misi tersebut.
13
Menilik fungsinya yang sangat besar, penelitian dan pengembangan buku
pengayaan menulis naskah ketoprak berbasis discovery learning urgent dilakukan.
Penelitian ini selaras dengan misi pendidikan tinggi yang beracuan pada
kurikulikum KKNI 2014. Hasil penelitian diharapkan mampu memberi kontribusi
positif dalam pengembangan ilmu pendidikan, khususnya pendidikan bahasa dan
sastra Jawa. Selain itu, secara khusus hasil penelitian dapat dimanfaatkan
mahasiswa untuk meningkatkan keterampilan menulis naskah ketoprak.
1.2 Identifikasi Masalah
Hasil tinjauan lapangan menunjukkan pembelajaran kompetensi menulis
naskah ketoprak tidak berjalan secara maksimal. Hal ini terbukti dari adanya
masalah berikut: (1) nilai kompetensi menulis naskah ketoprak mahasiswa lebih
rendah dibandingkan kompetensi menulis lainnya; (2) produksi naskah ketoprak
mahasiswa sangat kurang dari segi kuantitas maupun kualitas; (3) adanya
kesenjangan prestasi mahasiswa di bidang pementasan ketoprak dan penulisan
naskah ketoprak; dan (4) dosen maupun mahasiswa cenderung mengabaikan
pembelajaran menulis naskah ketoprak dibanding kompetensi menulis lainnya.
Munculnya permasalahan dalam pembelajaran menulis naskah ketoprak
dilatarbelakangi beberapa kondisi berikut: (a) bahan ajar yang digunakan masih
sangat mentah dan belum operasional; (b) pedoman pembelajaran hanya berupa
RPS atau SAP Silabus; (c) referensi materi menulis naskah ketoprak sangatlah
minim; (d) waktu pembelajaran kompetensi menulis naskah ketoprak sangat
kurang karena tidak lebih dari tiga kali pertemuan; dan (e) kualitas dan kuantitas
pembelajaran menulis naskah ketoprak relatif minim.
14
Pengembangan bahan ajar menjadi alternatif solusi dari permasalahan
pembelajaran menulis naskah ketoprak. Pengembangan bahan ajar ini lebih
dispesifikasikan pada pengembangan buku pengayaan menulis naskah ketoprak.
Pengembangan buku pengayaan menulis naskah ketoprak menjadi upaya
mengoperasionalkan bahan ajar yang masih sangat mentah. Buku pengayaan
menulis naskah ketoprak dikembangkan dengan mengaplikasikan prinsip
discovery learning agar mudah dipahami dan dipelajari secara mandiri.
1.3 Pembatasan Masalah
Cakupan masalah penelitian ini dibatasi dan lebih difokuskan pada
kebutuhan pengembangan bahan ajar kompetensi menulis naskah ketoprak. Telah
teridentifikasi sebelumnya, masalah dalam pembelajaran menulis naskah ketoprak
sebagai akibat minimnya bahan ajar. Bahan ajar yang masih sangat bersifat
mentah dan kurang operasional menjadikan pembelajaran kurang berkualitas.
Kondisi tersebut membuat dosen maupun mahasiswa mengalami kesulitan dalam
pembelajaran menulis naskah ketoprak.
Pengembangan bahan ajar lebih dispesifikasikan pada pengembangan
buku pengayaan menulis naskah ketoprak. Spesifikasi ini dilakukan karena
minimnya buku sebagai pedoman dalam pembelajaran menulis naskah ketoprak.
Pengembangan buku pengayaan menulis naskah ketoprak menjadi wujud
operasionalisasi bahan ajar. Penerapan prinsip discovery learning menjadi strategi
pengembangan agar buku mudah diterima dan dipelajari. Buku dikembangkan
dengan memerhatikan kebutuhan dan karakterisitik sasaran pengembangan.
15
1.4 Rumusan Masalah
Diketahui sebelumnya, masalah penelitian ini dibatasi pada pengembangan
buku pengayaan menulis naskah ketoprak berbasis discovery learning. Guna
memudahkan alur penelitian, batasan masalah dirumuskan dalam tiga pertanyaan
sebagai berikut.
(1) Bagaimanakah kebutuhan dan karakteristik buku pengayaan menulis naskah
ketoprak berbasis discovery learning?
(2) Bagaimanakah penyusunan dan pengembangan buku pengayaan menulis
naskah ketoprak berbasis discovery learning?
(3) Bagaimanakah validitas dan keefektifan buku pengayaan menulis naskah
ketoprak berbasis discovery learning?
1.5 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan buku pengayaan menulis
naskah ketoprak berbasis discovery learning. Secara lebih rinci, tujuan penelitian
dibagi dalam tiga wilayah berikut.
(1) Mendeskripsikan kebutuhan dan karakteristik buku pengayaan menulis
naskah ketoprak berbasis discovery learning.
(2) Menyajikan penyususnan dan pengembangan buku pengayaan menulis
naskah ketoprak berbasis discovery learning.
(3) Menunjukkan hasil uji validitas dan keefektifan buku pengayaan menulis
naskah ketoprak berbasis discovery learning.
16
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat bermanfaat baik dari segi teoritis maupun praktis.
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi dalam pengembangan
ilmu pendidikan, khususnya ilmu bahasa dan sastra Jawa di bidang kajian
penyusunan buku ajar, menulis kreatif, dan ketoprak. Secara praktis, penelitian ini
dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa, dosen, praktisi ketoprak, pengelola
penerbitan, dan peneliti lain. Lebih lanjut, manfaat praktis dirinci sebagai berikut.
(1) Mahasiswa dapat memanfaatkan hasil penelitian sebagai sumber referensi
pembelajaran kompetensi menulis naskah ketoprak. Selain itu, produk
penelitian dapat digunakan mahasiswa untuk meningkatkan keterampilan
menulis naskah ketoprak.
(2) Dosen dapat memanfaatkan hasil penelitian sebagai alternatif referensi dalam
mengajarkan materi kompetensi menulis naskah ketoprak.
(3) Pengelola penerbitan diharapkan mampu memanfaatkan hasil penelitian
sebagai acuan dalam menerbitkan buku, sehingga produk yang dihasilkan
dapat memiliki jangkauan manfaat yang lebih luas.
(4) Peneliti lain dapat menggunakan hasil penelitian sebagai bahan referensi dan
refleksi sehingga dapat mengembangkan penelitian selanjutnya yang lebih
baik. Penelitian terkait tema: pengembangan buku ajar, menulis kreatif,
ketoprak, dan discovery learning.
top related