the document was created from a file 'g:cdcd fiksskripsi … · 2017. 3. 15. · guru kelas...
Post on 30-Nov-2020
0 Views
Preview:
TRANSCRIPT
29
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
3.1.1 Setting Penelitian
Penelitian yang digunakan ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK).
Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian praktis, bertujuan untuk
memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam pembelajaran di kelas dengan cara
melakukan tindakan-tindakan. Upaya tindakan untuk perbaikan dimaksudkan
sebagai pencarian jawaban atas permasalahan yang dialami guru dalam
melaksanakan tugasnya sehari-hari. Jadi, masalah-masalah yang diungkap dan
dicarikan jalan keluar dalam penelitian adalah masalah yang benar-benar ada dan
dialami oleh guru. Peneliti menggunakan jenis penelitian Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) yang berkolaborasi dengan guru kelas. Penelitian ini menggunakan
beberapa siklus yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi
dan refleksi. Dalam penelitian ini peneliti tidak berperan sebagai pengajar tetapi
berperan sebagai peneliti dalam perencanaan dan observasi, sedangkan
pelaksanaan tindakan dilakukan oleh guru kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
dilakukan oleh guru untuk memperbaiki keadaan yang kurang memuaskan dan
untuk meningkatkan mutu pembelajaran di kelas.
Tempat penelitian adalah SDN Randulawang 03 Kecamatan Jati, Kabupaten
Blora. SDN Randulawang 03 memiliki 6 kelas yang tersebar dari kelas 1-6. Setiap
kelas rata-rata memiliki siswa antara 20-30 siswa. Penelitian dilakukan pada mata
pelajaran IPS semester II tahun pelajaran 2015-2016. SDN Randulawang 03
terletak di Desa Randulawang, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora. Suasana SDN
Randulawang 03 masih asri karena terletak di sebuah desa. Didukung letak
sekolahan yang jauh dari kebisingan suara kendaraan membuat siswa dapat
belajar dengan tenang.
30
Tenaga pengajar dan karyawan yang dimiliki SDN Randulawang 03 sudah
memadahi, terlihat bahwa SDN Randulawang 03 memiliki 1 Kepala Sekolah, 6
guru kelas yang tersebar dari kelas 1 sampai kelas 6, guru agama islam, guru olah
raga, pegawai perpustakaan, staf TU, dan penjaga sekolah. Semua memiliki peran
dan ambil bagian dalam tugasnya masing-masing sebagai guru maupun karyawan.
Dari beberapa guru, sudah ada 6 guru yang PNS, 4 guru tetap dan yang lain
sebagai guru tidak tetap. Walaupun masih ada guru tidak tetap, SDN
Randulawang 03 masih memperhatikan kesejahteraan guru dengan memberi gaji
sesuai dengan standar yang disepakati daerah.
3.1.2 Karakteristik Subjek Penelitian
Karakteristik subjek penelitian ini adalah siswa kelas III SDN Randulawang
03 Kecamatan Jati Kabupaten Blora yang berjumlah 24 siswa dengan jumlah
siswa laki-laki sebanyak 11 siswa, sedangkan siswa perempuan sebanyak 13
siswa. Semua siswa dalam kondisi normal, tidak ada yang memiliki riwayat
penyakit berbahaya. Siswa kelas III berasal dari latar belakang yang berbeda-
beda. Semua anak bersuku Jawa dan asli orang Jati, yang membedakan dalam
perilaku adalah didikan orang tua dan latar belakang ekonomi keluarga. Sebagian
besar siswa kelas III adalah anak dari petani. Kebanyakan orang tua siswa
menyerahkan pendidikan anaknya secara penuh kepada sekolah, karena mereka
kurang memperhatikan pendidikan anaknya. Proses belajar mengajar berlangsung
mulai pukul 07.00 sampai dengan pukul 12.10 (Senin-Kamis), 07.00 sampai 10.30
(Jumat dan Sabtu). Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah seluruh
siswa kelas III yang berjumlah 24 siswa. Penelitian dilaksanakan bekerjasama
dengan guru kelas dan mengajar sebanyak 6 kali dalam dua siklus dengan
menyesuaikan jadwal belajar di SDN Randulawang 03 Kecamatan Jati Kabupaten
Blora.
31
3.2 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai seseorang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Sugiyono (2010: 38-39).
Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan 2 variabel yaitu
variabel independen atau sering disebut variabel bebas dan variabel dependen atau
sering disebut variabel terikat. Hal ini yang diteliti adalah model role playing,
scenario, dan hasil belajar IPS.
3.2.1. Variabel Bebas (x)
Variabel independen atau variabel bebas adalah merupakan variabel yang
mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran role playing. Jadi, role playing mengkondisikan murid pada situasi
tertentu di luar kelas, meskipun saat itu pembelajaran terjadi di dalam kelas.
Selain itu, role playing sering kali dimaksudkan sebagai suatu bentuk aktivitas
dimana pembelajar membayangkan dirinya seolah-olah berada di luar kelas dan
memainkan peran orang lain.
3.2.2 Variabel Terikat (y)
Variabel dependen atau variabel terikat adalah merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel
terikat dalam penelitian ini adalah media scenario permainan dan hasil belajar.
Keduanya saling terikat karena dalam pembelajaran IPS terdapat uraian materi
yang harus menggunakan scenario permainan agar anak mengembangkan
imajinasi dan penghayatan dalam pembelajaran dan mempengarui hasil belajar
menjadi meningkat.
32
3.3 Prosedur Penelitian / Rencana Tindakan
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang menggunakan
model spiral dari Kemmis dan MC. Taggart. Penelitian ini akan menggunakan 2
siklus, setiap siklus akan ada 4 tahap yaitu: tahap perencanaan, tindakan,
pengamatan, dan refleksi. Model tersebut digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas Wijaya Kusumah & Dedi
Dwitagama (2010: 21).
3.3.1 Pelaksanaan Siklus I
Rencana pelaksanaan siklus 1 terdiri dari beberapa tahap sebagai berikut:
1. Perencanaan (Planning)
Tahap perencanaan dimulai dari penemuan masalah dan kemudian
merancang tindakan yang akan dilakukan. Secara lebih rinci langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut:
a. Menemukan masalah peneliti yang ada di lapangan. Pada fase ini dilakukan
melalui diskusi dengan guru kelas, maupun melalui observasi di dalam kelas.
b. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan model role playing
33
c. Melakukan koordinasi dan bekerjasama dengan guru kelas untuk
mengungkapkan permasalahan yang terjadi sehubungan dengan penelitian
yang akan dilaksanakan.
d. Menyiapkan alat dan bahan pelajaran untuk melakukan pengamatan.
e. Menyusun lembar observer terhadap guru, untuk mengamati aktivitas
pembelajaran yang berlangsung di kelas.
2. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Penelitian tindakan kelas ini merupakan implementasi kegiatan
pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang ada yaitu model PTK dengan
tahapan dan skenario pembelajaran yang telah didesain sebelumya yaitu dengan
menggunakan pembelajaran Role Playing.
3. Pengamatan (Observasi)
Observasi merupakan upaya mengamati pelaksanaan tindakan. Observasi
dilakukan bersamaan dengan pelaksaan pada setiap pertemuan di siklus I yaitu
pertemuan 1, 2, dan 3. Observasi untuk mengamati guru dan siswa. Observasi
terhadap proses tindakan yang sedang dilaksanakan untuk mendokumentasikan
pengaruh tindakan yang dilaksanakan berorientasi ke masa yang akan datang,
dan memberikan dasar bagi kegiatan refleksi yang lebih kritis. Hasil observasi
dari siklus I bisa digunakan peneliti untuk perbaikan di siklus selanjutnya.
Pada saat pembelajaran berlangsung peneliti melakukan observasi sebagai
sarana untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan pelaksanaan tindakan
penelitian. Observasi dilakukan oleh observer untuk mengamati kegiatan
pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran Role Playing. Observer
menggunakan lembar observasi untuk mengumpulkan data aktifitas pembelajaran
baik yang dilakukan oleh guru maupun siswa. Untuk siswa yaitu perhatian siswa
dalam memahami materi yang disampaikan, keaktifan siswa dalam memainkan
scenario yang sudah ada dan membuat data dalam laporan. Untuk guru yaitu
persiapan, membuka pelajaran, memotivasi siswa, penguasaan materi, penyajian
sesuai dengan uraian materi, bimbingan yang diberikan pada siswa dan evaluasi.
34
4. Refleksi (Reflecting)
Refleksi merupakan bagian yang penting dalam langkah proses penelitian
tindakan, disebabkan dengan kegiatan refleksi memantapkan kegiatan atau
tindakan untuk mengatasi permasalahan, dengan memodifikasi perencanaan
sebelumnya sesuai dengan apa yang ditimbulkan di lapangan. Refleksi berfungsi
sebagai sarana untuk menyamakan data, koreksi data, dan validasi data. Data-data
yang diperoleh kemudian dipergunakan tim untuk menyusun siklus selanjutnya
Suharsimi Arikunto (2013).
Refleksi dilakukan di akhir pertemuan 1, 2, dan 3 pada siklus I. Dilakukan
untuk memaknai dari kegiatan pembelajaran dan mengimplementasikan dalam
kehidupan. Jika dalam siklus I ditemukan kekurangan-kekurangan, akan
diperbaiki dalam siklus II. Sedangkan kelebihan di siklus I bisa dipertahankan
dalam siklus 2.
3.3.2 Pelaksanaan Siklus II
Berdasarkan hasil refleksi yang diidentifikasi pada proses pembelajaran
siklus I serta diskusi dengan kolabolator, maka peneliti menyusun rencana
pembelajaran seklus II dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Perencanaan (Planning)
a. Permasalahan diindentifikasi dan dirumuskan berdasarkan refleksi siklus I.
b. Merancang RPP, Lembar Observasi, dan soal-soal.
2. Pelaksanaan dan Observasi
Kegiatan pembelajaran pada siklus II terdiri dari 3 pertemuan. Setiap
pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Pada siklus II materi yang
diajarkan adalah tentang pengelolaan uang. Pada pertemuan pertama rencana yang
disusun membahas tentang kegunaan uang. Pertemuan kedua rencana yang
disusun membahas tentang pentingnya mengelola uang. Pada pertemuan ketiga
membahas tentang cara mengelola uang. Dalam pertemuan ketiga ini juga
dilaksankan evaluasi akhir siklus.
35
3. Pengamatan (Observasi)
Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pada setiap
pertemuan di siklus siklus II, yaitu pertemuan 1, 2, dan 3. Observasi untuk
mengamati guru dan siswa. Hal-hal yang diamati adalah sebagai berikut:
1. Pengamat mengamati proses perbaikan pembelajaran yang difokuskan pada
kegiatan guru dalam pembelajaran.
2. Pengamat mencatat temuan-temuan selama proses pembelajaran.
3. Untuk siswa yaitu perhatian siswa dalam memahami materi yang
disampaikan, keaktifan siswa dalam melakukan skenario pembelajaran,
kemampuan dalam mengumpulkan data dan membuat kesimpulan dalam
laporan.
4. Untuk guru yaitu persiapan, membuka pelajaran, memotivasi siswa,
penguasaan materi, penyajian sesuai dengan uraian materi, bimbingan yang
diberikan pada siswa dan evaluasi.
4. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi tersebut, guru dapat merefleksi diri tentang
kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Dengan demikian peneliti akan dapat
mengetahui efektifitas kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Sebagaimana
siswa mengalami peningkatan pada siklus II. Seperti yang diharapkan hasil
refleksi yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:
1. Guru telah melakukan perbaikan pelajaran sesuai dengan perencanaan
pembelajaran.
2. Siswa aktif dan giat selama proses pembelajaran.
3. Siswa berani dalam bertanya dan mengungkapkan pendapat dalam
pembelajaran.
Secara sungguh-sungguh siswa mengerjakan tugas dan aktif mengikuti
pembelajaran.
36
3.4 Data dan Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif yaitu
data yang berbentuk angka yang digunakan dalam menentukan hasil belajar siswa.
Teknik pengumpulan data merupakan cara atau prosedur yang digunakan untuk
mengumpulkan sebuah data atau informasi. Dalam penelitian ini terdiri dari :
1. Teknik Tes
Wijaya Kusuma & Dedi Dwitagama (2010: 78) mengatakan bahwa “Tes
adalah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada seseorang dengan
maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan skor
angka”. Tes dalam penelitian ini yaitu menggunakan soal pilihan ganda yang
digunakan untuk mengetahui hasil belajar IPS siswa kelas III semester 2 dengan
menggunakan model role playing (bermain peran)
2. Teknik Nontes
Teknik nontes dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dan
dokumentasi yang dapat dilihat sebagai berikut:
a. Observasi
Dalam penelitian ini, observasi dilakukan di SDN Randulawang 03 selama
proses pemebelajaran berlangsung yang dilakukan oleh peneliti dari awal sampai
akhir pembelajaran. Adapun kisi-kisi lembar observasi perilaku guru dan siswa
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
37
Tabel 3.1
Lembar Observasi Perilaku Guru
No Aspek yang DiamatiKeterangan
Ya Tidak
1 Guru membuka pelajaran dengan salam dan doa bersama.
2 Guru melakukan absensi siswa.
3 Guru melakukan apersepsi dan motivasi.
4 Guru memeriksa kesiapan belajar siswa dan menyiapkan alat
peraga.
5 Guru menginformasikan tujuan pembelajaran.
6 Guru mengingatkan materi sebelumnya dan mengaitkan dengan
materi yang akan diajarkan.
7 Guru membagi siswa dalam 6 kelompok.
8 Guru memfasilitasi siswa untuk membagi peran.
9 Guru memfasilitasi siswa dengan alat peraga.
10 Guru memberi penjelasan mengenai cara memainkan peran.
11 Guru memfasilitasi siswa untuk menentukan langkah-langkah
memainkan peran.
12 Guru memfasilitasi siswa untuk menarik kesimpulan dari
permainan.
13 Guru memfasilitasi siswa untuk mengevaluasi hasil kerjanya.
14 Guru membimbing siswa untuk melakukan kegiatan
pembelajaran.
15 Guru memfasilitasi siswa dalam presentasi kelompok.
16 Guru memberi kesempatan siswa yang belum mengerti untuk
bertanya.
17 Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran.
18 Melakukan tindak lanjut (PR, evaluasi)
19 Melakukan refleksi, dan memberikan pesan moral.
20 Menyampaikan salam penutup.
38
Tabel 3.2
Lembar Observasi Respon Siswa
No Aspek yang DiamatiKeterangan
Ya Tidak
1 Siswa memberi salam dan berdoa bersama.
2 Siswa mempersiapkan buku dan alat tulisnya.
3 Siswa memperhatikan guru saat menjelaskan
tujuan pembelajaran dan langkah-langkah
pembelajaran.
4 Siswa bersedia bekerjasama dalam kelompoknya.
5 Siswa mampu menjalin kerjasama di dalam
kelompok.
6 Siswa mampu memerankan pelakon dalam
materi.
7 Siswa mampu mengumpulkan informasi-
informasi dan membuat hipotesa..
8 Siswa mampu menguji hipotesa.
9 Siswa mampu membuat laporan terhadap hasil
kerja kelompok lain.
10 Siswa berani memberi komentar terhadap
kelompok lain.
11 Siswa aktif dalam setiap pembelajaran
12 Siswa mampu membuat kesimpulan.
13 Siswa percaya diri mengerjakan soal evaluasi
yang diberikan guru.
b. Wawancara
Wijaya Kusumah (2012:77) mengatakan bahwa “wawancara adalah
metode pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara lisan kepada
subjek yang diteliti”. Wawancara dilakukan pada guru dan siswa kelas III SDN
Randulawang 03 (Murtini S.Pd.), wawancara dilakukan guna mendapatkan
39
informasi tentang permasalahan yang dihadapi guru dan siswa selama proses
pembelajaran berlangsung terutama dalam mata pelajaran IPS.
c. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan informasi dan data yang lebih
lengkap yaitu berupa foto, data yang dimaksud yaitu: data tentang siswa, guru,
media dan alat peraga yang digunakan pada saat proses pembelajaran
berlangsung.
3.5 Alat Pengumpulan Data
Dalam melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) ini yang harus
dilakukan oleh peneliti yaitu membuat berbagai input instrumen, seperti
merancang rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa (LKS),
lembar evaluasi dan kisi-kisi soal evaluasi siklus I dan II. Selain itu peneliti juga
harus menyiapkan lembar observasi guru dan siswa yang nantinya akan dilakukan
oleh peneliti. Kisi-kisi soal evaluasi siklus I dan II dapat dilihat pada tabel 4
berikut ini:
40
Tabel 3.3
Kisi-kisi Butir Soal IPS Materi Pembelajaran Jual Beli di Lingkungan
Rumah dan Sekolah, dan Uang Kelas III SDN Randulawang 03
StandarKompetensi
KompetensiDasar
Indikator Nomer ItemUji Validitas
ValidTidakValid
2.Memahamijenispekerjaandanpenggunaanuang
2.3Memahamikegiatan jualbeli dilingkunganrumah dansekolah
-Mengidentifikasikegiatan jual belidi lingkunganrumah dansekolah
1, 2, 7, 10,18,19,20,24,25
1, 2, 7, 10,18,20, 25
24, 19
-Menyebutkantempat kegiatanjual beli dilingkungan rumahdan sekolah
3, 8, 11, 16,17, 4, 6, 13,14, 15
3, 8, 11, 16,17, 4, 6, 15
13,14
-Menyebutkanjenis barangkebutuhan sehari-hari
5, 9, 12, 21,22, 23
5, 9, 12, 22,23
21
2.4Mengenalsejarah danpenggunaanuang
-Menjelaskanpengertian dariuang
1, 2, 6, 7,12,13, 17,21, 24, 25
2, 6, 7, 12,17, 21, 24,
1, 13, 25
-Menyebutkanmacam –macamdan kegunaanuang
3, 4, 8, 9, 18,19, 22
3, 4, 8, 9,19, 22
18
-Menyebutkanmacam-macamalat pembayaranselain uang
5, 10, 11, 14,15, 16, 20,23
5, 10, 11,15, 16, 20,
23
14
41
Berdasarkan tabel 4 di atas, dalam kolom Kompetensi Dasar 2.3
Memahami kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah, terdapat 22 soal
yang valid yaitu 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 22,
23, dan 25. Sedangkan soal yang tidak valid adalah nomor 14, 19, 24. Hasil
perhitungan ini terdapat pada kolom Corrected Item Total Coreliation yang
nilainya lebih dari 0,388. Dari 22 soal yang valid hanya 20 soal dengan tingkat
kesukaran tertinggi yang akan digunakan sebagai soal evaluasi dengan
mengeliminasi dua soal valid yaitu nomor 13 dan 22 karena soal valid ini dalam
tabel Corrected Item Total Coreliation nilainya paling rendah diantara 22 soal
valid. Sedangkan dalam kolom Kompetensi Dasar 2.4 Mengenal sejarah dan
penggunaan uang terdapat 22 soal yang valid yaitu 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12,
13, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25. Sedangkan soal yang tidak valid adalah
nomor 1, 14, 15. Dari 22 soal yang valid hanya 20 soal dengan tingkat kesukaran
tertinggi yang akan digunakan sebagai soal evaluasi dengan mengeliminasi dua
soal valid yaitu nomor 13 dan 18 karena soal valid ini dalam tabel Corrected Item
Total Coreliation nilainya paling rendah diantara 22 soal valid.
3.6 Uji Instrumen
3.6.1 Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2009), validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalitan suatu instrument. Uji validitas instrumen
dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen tiap item soal yang
nantinya akan digunakan dalam tes individual setelah pembelajaran dengan
menggunakan model role playing berbantuan media benda konkrit. Uji validitas
dilakukan pada siswa kelas III SDN Randulawang 02 dengan peserta tes sebanyak
24 siswa, dengan jumlah responden (N) = 24, maka nilai rtabel = 0,388 dengan
taraf signifikasi 5% (Purwanto 2014:219). Untuk menghitung nilai corrected item
to total correlation menggunakan aplikasi SPSS versi 16.0. Berikut ini merupakan
uji validitas siklus I dan siklus II yang dilakukan dikelas III SDN Randulawang 02
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
42
Tabel 3.4
Uji Validitas Butir Soal Siklus 1
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
soal1 13.83 41.188 .557 .893
soal2 13.71 41.955 .453 .895
soal3 13.67 41.362 .566 .893
soal4 13.67 42.058 .450 .895
soal5 13.75 41.674 .488 .894
soal6 13.79 41.737 .472 .895
soal7 13.79 41.476 .513 .894
soal8 13.79 41.650 .486 .894
soal9 13.75 41.413 .530 .893
soal10 13.71 40.824 .638 .891
soal11 13.88 41.679 .481 .895
soal12 13.71 41.433 .538 .893
soal13 13.71 42.216 .411 .896
soal14 13.67 42.928 .308 .898
soal15 13.67 41.971 .465 .895
soal16 13.83 41.101 .571 .893
soal17 13.88 41.766 .468 .895
soal18 13.67 40.754 .669 .891
soal19 13.88 43.071 .265 .899
soal20 13.88 40.549 .662 .890
soal21 13.67 41.971 .465 .895
soal22 13.71 43.955 .138 .902
soal23 13.88 41.418 .523 .894
soal24 13.67 42.319 .407 .896
soal25 13.88 41.071 .578 .892
Dari hasil uji validitas diatas, ada tiga soal yang tidak valid yaitu soal nomor 14,
19, dan 22 karena Corrected Item-Total Correlation di bawah 0,388.
43
Tabel 3.5
Uji Validitas Butir Soal Siklus II
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
soal1 13.71 43.955 .138 .902
soal2 13.87 41.418 .523 .894
soal3 13.67 42.319 .407 .896
soal4 13.87 41.071 .578 .892
soal5 13.75 41.674 .488 .894
soal6 13.79 41.737 .472 .895
soal7 13.79 41.476 .513 .894
soal8 13.79 41.650 .486 .894
soal9 13.87 40.549 .662 .890
soal10 13.71 40.824 .638 .891
soal11 13.87 41.766 .468 .895
soal12 13.67 40.754 .669 .891
soal13 13.87 43.071 .265 .899
soal14 13.67 42.928 .308 .898
soal15 13.67 41.971 .465 .895
soal16 13.83 41.101 .571 .893
soal17 13.87 41.679 .481 .895
soal18 13.71 41.433 .538 .893
soal19 13.71 42.216 .411 .896
soal20 13.75 41.413 .530 .893
soal21 13.67 41.971 .465 .895
soal22 13.83 41.188 .557 .893
soal23 13.71 41.955 .453 .895
soal24 13.67 41.362 .566 .893
soal25 13.67 42.058 .450 .895
Dari hasil uji validitas diatas, ada tiga soal yang tidak valid yaitu soal nomor 1,14, dan 15 karena Corrected Item-Total Correlation di bawah 0,388.
44
Setelah melakukan uji validitas, selanjutnya dilakukan uji kesukaran soal.
Tingkat kesukaran adalah angka yang menunjukkan proporsi peserta didik yang
menjawab betul suatu butir soal (Slameto dalam Wardani 2012). Semakin besar
tingkat kesukaran, berarti soal itu semakin mudah, demikian juga sebaliknya
semakin rendah tingkat kesukaran berarti soal itu semakin sukar.
Tingkat kesukaran soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya
dinyatakan dalam bentuk indeks. Indeks tingkat kesukaran (P) dapat dihitung
dengan rumus:
Di mana:
P = Indeks kesukaran
B = jumlah peserta didik yang menjawab benar
N = Jumlah seluruh peserta didik
Untuk mengukur nilai tingkat kesukaran (TK) suatu soal, item instrumen
merentang antara 0 sampai 1. Nilai 0 digunakan apabila siswa menjawab salah,
sementara siswa yang menjawab benar diberi nilai 1. Berikut merupakan
pembagian kategori tingkat kesukaran menurut Purwanto (2013:101).
Tabel 3.6Kriteria Tingkat Kesukaran Instrumen
Rentang Kriteria0,00-0,32 Sukar0,33-0,66 Sedang0,67-1,00 Mudah
=
45
Berdasarkan hasil analisis tingkat kesukaran soal yang diujikan pada siswa
kelas III SDN Randulawang 02 dengan jumlah keseluruhan 24 siswa adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.7
Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Item Soal
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Siklus I Siklus II
0,00 – 0,32 Sukar 0 0
0,33 – 0,66 Sedang
1, 2, 5, 6, 7, 8, 9,
10, 11, 12, 16, 17,
20, 23, 25
2, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
10, 11, 16, 17,
19, 20, 22, 23
0,67 – 1,00 Mudah 3, 4, 15, 18, 21 3, 12, 21 24, 25
Dari tabel 8 di atas, hasil analisis tingkat kesukaran menunjukkan bahwa
tidak ada item soal yang sukar pada siklus I dan II. Pada siklus I terdapat 15 item
soal berkategori sedang yaitu nomor 1, 2, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 16, 17, 20, 23,
25 dan 5 soal berkategori mudah yaitu nomor 3, 4, 15, 18, dan 21. Sedangkan
pada siklus II terdapat 15 item soal berkategori sedang yaitu nomor 2, 4, 5, 6, 7, 8,
9, 10, 11, 16, 17, 19, 20, 22, 23 dan 5 soal berkategori mudah yaitu nomor 3, 12,
21 24, dan 25.
3.6.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil
pengukuran yang konstan dan ajeg (Wardani, dkk 2010:344). Uji reliabilitas
dilakukan menggunakan SPSS versi 16.0.Sebagai perkiraan koefisien reliabilitas
berdasarkan nilai alfa dapat diinterpertasikan dalam tabel berikut ini:
46
Tabel 3.8
Rentang Indeks Reliabilitas
No Indeks Interprettasi
1 0,80-1,00 Sangat reliable
2 <0,80-0,60 Reliabel
3 <0,60-0,40 Cukup reliable
4 <0,40-0,20 Agak reliable
5 <0,20 Kurang reliable
Tabel 3.9Reliabilitas Soal Siklus 1
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.898 25
Dari pengujian reliabiitas di atas, diketahui bahwa alpha 0,898.
Berdasarkan kategori reliabilitas, maka dapat dikatakan bahwa reliabilitas data
berada pada kategori sangat reliabel.
Tabel 3.10
Reliabilitas Soal Siklus 2
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.898 25
Dari pengujian reliabititas di atas, diketahui bahwa alpha 0,898.
Berdasarkan kategori reliabilitas, maka dapat dikatakan bahwa reliabilitas data
berada pada kategori sangat reliabel.
47
3.7 Indikator Kinerja
Indikator keberhasilan dari penelitian yang dilakukan pada siswa kelas III
SDN Randulawang 03 melalui model pembelajaran role playing (bermain peran)
berbantuan media benda konkrit pada mata pelajaran IPS, siswa yang telah
mendapatkan nilai ≥66 maka dapat dikatakan berhasil atau tuntas dan secara
klasikal apabila 90% seluruh siswa kelas III dapat dikatakan tuntas jika
memperoleh nilai diatas KKM yaitu ≥66.
3.8 Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu skor
hasil belajar siswa pada kegiatan pembelajaran siklus I dan siklus II. Data tersebut
diolah dengan menganalisis ketuntasan hasil belajar IPS siswa. Kriteria ketuntasan
minimal di SDN Randulawang 03 untuk mata pelajaran IPS di kelas III adalah
≥ 66. Jadi, siswa dikatakan tuntas apabila nilainya ≥ 66. Setelah itu data diolah
dan dianalisis secara komparatif untuk melihat adanya perbedaan dan peningkatan
hasil belajar IPS siswa. Selain hasil belajar, analisis data komparatif juga
menganalisis hasil observasi guru dan siswa saat pembelajaran berlangsung.
top related