tinjauan kritis terhadap pma ri no 3 tahun 2012 tetang pendidikan keagamaan islam
Post on 02-Jan-2016
52 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
TINJAUAN KRITIS TERHADAP PMA RI NO 3 TAHUN 2012
TETANG PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM
Dr. H. M. Tata Taufik M. Ag
Sosialisai PMA Kanwil Kemenag Jabar
Bandung, 17 Mei 2012
KESETARAAN DIKNAS Berawal dari pengakuan terhadap Gontor
oleh depag (1998) lalu mendiknas (th 2000), pada era reformasi awal,
Diknas mengadakan penyetaraan dengan menawarkan surat penawaran, diteruskan dengan verifikasi TIM (nov 8 th 2002) penyetaraan setelah sebelumnya kita rapat di Gontor membuat kisi-kisi penyetaraan.
Kemudian workshop kemualiminan bersama direktorat SMA.
Lahirlah SK penyetaraan buat pesantren-pesantren KMI/TMI ala Gontor.
SEJARAH LAHIRNYA PP MU’ADALAHSK Mendiknas
EDARAN DIKNAS & DEPAG
UNESCO INTERNATIONAL CONFERENCE ON
EDUCATION7th session, Geneva, 8-11 September 2004
Dilaporkan bahwa KMI/TMI sebagai salah satu alternatif pendidikan di Indonesia yang hasilnya tidak kalah dengan SMA
AWAL KERANCUANKelahiran sisdiknas (hasil perjuangan supaya pesantren masuk sisdiknas)
Kelahiran PP 55 2007 sebagai tafsir sisdiknas
PMA 2012
Tidak melibatkan pesantren dalam perumusannya
Melalui tahapan yg tidak nyamanDan akhirnya masih blm mengakomodir
UU SISDIKNAS 2003 PASAL 30(1) Pendidikan keagamaan diselenggarakan oleh
Pemerintah dan/atau kelompok masyarakat dari pemeluk agama, sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
(2) Pendidikan keagamaan berfungsi mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agamanya dan/atau menjadi ahli ilmu agama.
(3) Pendidikan keagamaan dapat diselenggarakan pada jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal.
(4) Pendidikan keagamaan berbentuk pendidikan diniyah, pesantren, pasraman, pabhaja samanera, dan bentuk lain yang sejenis.
(5) Ketentuan mengenai pendidikan keagamaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.(Depag memasukkan pesantren muadalah di pasal ini).
PP55 TH 2007 Pendidikan Keagamaan Islam Pasal 14(1) Pendidikan keagamaan Islam berbentuk
pendidikan diniyah dan pesantren.(2) Pendidikan diniyah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.
(3) Pesantren dapat menyelenggarakan 1 (satu) atau berbagai satuan dan/atau program pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal.
PARAGRAF 3PESANTREN
Pasal 26(1) Pesantren menyelenggarakan pendidikan dengan tujuan
menanamkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, akhlak mulia, serta tradisi pesantren untuk mengembangkan kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik untuk menjadi ahli ilmu agama Islam (mutafaqqih fiddin) dan/atau menjadi muslim yang memiliki keterampilan/keahlian untuk membangun kehidupan yang Islami di masyarakat.
(2) Pesantren menyelenggarakan pendidikan diniyah atau secara terpadu dengan jenis pendidikan lainnya pada jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, menengah, dan/atau pendidikan tinggi.
(3) Peserta didik dan/atau pendidik di pesantren yang diakui keahliannya di bidang ilmu agama tetapi tidak memiliki ijazah pendidikan formal dapat menjadi pendidik mata pelajaran/kuliah pendidikan agama di semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan yang memerlukan, setelah menempuh uji kompetensi sesuai ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
MASALAH YG MUNCUL PADA PP55 Pp55 lebih menuju pada pendirian
diniyah formal Pembahasan pesantren lebih terkesan
sebagai wadah dari pada satuan pendidikan, hal ini dilanjutkan pada PMA.
Pendidikan pesantren yg ada tidak tercakup di pp55 termasuk muadalah.
Terkesan dapat menghilangkan kekhasan pesantren dengan adanya UN di diniyah formal.
PERJAUANGAN YG DILAKUKAN Rapat Forum Muadalah menyikapi RPMA
sejak th 2008, 2009, 2010, 2011. 2012 Menghadap mentri mengajukan
perubahan dan usulan. Menahan supaya PMA jangan diterbitkan
dulu sebelum ada perubahan. (dengan lobi-lobi)
Mendesak mentri supaya menerbitkan PMA tentang pesantren.(17 Maret2011 menghadap lagi ke kemenag dengan usulan yg sama).
DRAF PMA TH 2008-2009 Hanya berisi syarat pendirian diniyah
dan pesantren Yang pertama dikritisi adalah PP55 2007
supaya dirubah, dan diadakan uji materi Kemenag berjanji akan memperbaiki isi
PP55 dengan PMA. (rapat tim dengan Sekjen Depag).
POINT-POINT YANG DIKRITISI DALAM DRAFT PMA Klasifikasi Pesantren: salaf dan khalaf
tidak ada Meleburnya Pesantren muadalah sebagai
diniyah formal, (Peralihan, Pasal 43) Pesantren sebagai wadah dan satuan
pendidikan. Paragraf 1 pasal 35 dan paragraf 2 pasal 41
Masalah UN bagi salafiyah dan khalafiyah serta pengakuannya (hasil reformasi; pesantren dengan keterangan dari kyai bisa melanjutkan ke PT).
KAJIAN TERHADAP PMA 2012 PMA 2012 mengingkari realitas pendidikan pesantren
yg berjalan sementara ini. (konsep klasipikasi pesantren)
PMA 2012 mengembangkan konsep pesantren sebagai wadah, sehingga tumpang tindih dengan konsep yayasan sebagai penyelenggara pendidikan. (realitas yg nampak bahwa pesantren sebagai wadah, sebetulnya bukan wadah karena wadahnya tetap yayasan, dan pesantren sebagai model pendidikan yg ditawarkan kepada ummat secara sistemik dan integral)
PMA lebih memperhatikan pada pembentukan diniyah sebagai lembaga pendidikan formal maupun informal dan non formal tersendiri dari pada mengakui sistem pesantren dan diniyah yg sedang berlaku serta membuat regulasi yg memihak kepada realitas.
PESANTREN SEBAGAI WADAH DAN SATUAN PENDIDIKAN (PMA 3 2012)
Statement ini menafikan keberadaan PP Ashriyah sebagai satuan pendidikan
PMA
KERUGIAN BAGI PP SALAFIYAH D KHALAFIYAH Alumni pesantren salafiyah tidak ada
legalitas. Pesantren salafiyah hanya sebatas pelaku
program kesetaraan (paket ABC). Pesantren ashriyah dan muadalah melebur
menjadi MD formal UN Bagi pesantren akan menghilangkan ke
khasan pesantren. Pesantren ashriyah tidak menjadi satuan
pendidikan. Walaupun pesantren salafiyah menjadi
satuan pendidikan, tapi aturan mainnnya tidak jelas.
POLEMIK DENGAN PESANTREN
Diniyah, pesantren,
Diniyah Formal & Non Formal
Diniyah Non Formal
Diniyah Formal/muadalah
Pesantren?
Pesantren?
Salafiyah
Ashriyah
UU Sisdikna
s
PP 55 2007
PMA 2012
Tata laksana dan lulusannya tidak jelas
SKEMA YG DIHARAPKANPesantren
Pesantren salafiyah
Dengan segala variannya
Pesantren Modern
Model mualimin
Diakui kesetaraannya dg lulusan pendidikan formal oleh peraturan menteri yang mengacu pada pp 19 pasal 93 dan pasal 95
Sebagai satuan
Pendidikan
PMA 2012 DALAM MEDIA Republika pasca terbit PMA 2012 Wamen.
ITILAH SALAFIYAH DAN KHALAFIYAH TANGGAPAN TERHADAP WAMEN
Wamen menyatakan dalam peraturan pemerintah tidak ada pesantren modern atauy pesantren salafiyah, yang ada hanya pesantren saja.
Padahal istilah itu biasa dipakai dalam pendataan depag dan beberapa peraturan Pondok Pesantren Khalafiyah atau ‘Ashriyah’
terdapat dalam berbagai peraturan depagAda juga di data depag tipologi
pesantren Dalam PMA 2012 jelas disebutkan
pesantren salafiyah (lihat Paragraf 1 pasal 35)
PERJUANGAN PMA DALAM SMS From: +628123142132 Received: May 9, 2012 6:44 PM Subject: Td malam pma terus dibahas
di... Td malam pma terus dibahas di pondok
masalik huda kajen sampai skrg ini belum selesai, bahkan kiyai nyuruh nolak kalau depag sosialisasi PMA di kajen, insyallah klo pembahasan PMA selesai saya beri info, SyUKRON.Subhan salim.
SMS From: +628123142132 Received: May 8, 2012 7:49 AM Subject: Tadi sy matur bpk kyai sahal... Tadi sy matur bpk kyai sahal mahfud ,
beliau siap membekap kesepakatan kita yg telah tanda tangani bersama di gontor, syukron. Subhan pati. Subanallah.
SOLUSI YG DITAWARKAN Perubahan PMA sesuai karakteristik
pesantren, dinaungi pp 19. lihat pp 19 pasal 93 dan 95
Atau PMA khusus tetang pendidikan keagamaan pesantren.
Atau Peraturan dirjen yg mengatur dan mengakui muadalah tetap diterbitkan.
SO WHAT? Pelajaran bagi kita semua untuk belajar
aktif mengikuti perkembangan regulasi. Regulasi berbasis data dan berbasis
kebutuhan harus dikembangkan Pengawalan terhadap UU setelah
diundangkan sebelum menerbitkan PP dan PM.
Pemihakan kepada kepentingan rakyat dan realitas untuk menuju yg terbaik.
Wallahu a’lam.
top related