tipe pengapian cdi ac dan dc pada sepeda motor
Post on 08-Dec-2015
422 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
TIPE PENGAPIAN CDI AC DAN DC
Sistem pengapian motor adalah komponen-komponen dari sebuah kendaraan bermotor yang
berfungsi menghasilkan loncatan bunga api melalui busi untuk membakar campuran udara dan
bahan bakar dalam silinder mesin motor
Sistem pengapian yang baik adalah bunga api yang dihasilkan kuat, waktu pengapian tepat,
ketahanan yang cukup. Sementara itu induksi tegangan pada koil detentukan oleh empat faktor,
yaitu kuatnya medan magnet, kondisi medan magnet, kondisi tahanan lilitan primer dan
sekunder, serta pemutusan kemagnetan pada coil primer. Sedangkan kinerja optimal mesin
(engine) ditentukan oleh tiga faktor utama, yaitu tekanan kompresi yang tinggi, waktu pengapian
yang tepat dan nyala api yang kuat, serta sistem penghasil campuran bahan bakar dan udara yang
tepat atau optimal.
Pengukuran pengapian dan kelistrikan pada motor dilakukan dengan mengukur tegangan DC,
tegangan AC, arus DC, tahanan, dan pengetesan hubungan. Pengukuran tegangan DC dilakukan
dengan cara menghubungkan kabel pengetesan warna merah ke terminal positif dan kabel
pengetesan warna hitam ke terminal negatif tester. Posisikan selektor switch pada salah satu
daerah DCV (Volt DC) dengan tahanan 2,5, 10, 25, 50, atau 500. Setelah pada salah satu besaran
angka tersebut, Anda akan dapat membaca hasil pengukuran dengan mudah.
Pengukuran tegangan AC dilakukan dengan menghubungkan kabel-kabel pengukuran tester dan
setel selector switch pada posisi ACV (Volt AC) dengan tahanan 10, 25, 250, atau 1000. Lalu
hubungkan kabel pengukur secara paralel dengan bagian yang akan diperiksa dan bacalah skala
VAC (ACV) yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk.
Beda sistem pengapian AC dan DC
Mengetahui jenis pengapian sepeda motor sangat penting untuk melakukan
perbaikan kelistrikan maupun menerapkan berbagai aplikasi pendukung kelistrikan
semisal kunci rahasia, alarm dan pekerjaan penting lainnya. Selain itu, dengan
mengetahui seluk beluk pengapian sepeda motor akan lebih mudah melakukan trouble
shooting atau analisa kerusakan.
Kurangnya pengetahuan tentang jenis pengapian bisa berakibat fatal terhadap
proses perbaikan, analisa kerusakan bahkan terhadap keselamatan kerja. Adapun
untuk pemasangan aplikasi yang lain semisal pemasangan kunci rahasia dan alarm
justru bisa merusak salah satu komponen system pengapian itu sendiri maupun
komponen yang akan di aplikasi. Untuk itu disini kami paparkan perbedaan signifikan
terkait jenis pengapian AC dan pengapian DC
Pengapian AC Pengapian DC
Tidak ada sekering pengapian Ada sekering pengapian
Suplay arus didapat dari spull CDI Suplay arus didapat dari aki
Kabel kunci kontak lebih dari 2 kabel Kabel kunci kontak kebanyakan 2 kabel
Contoh kendaraan : grand, supra, tiger, prima,
f1Z, RX King dll.
Contoh kendaraan : shogun, thunder,
megapro, supra 125 dll
1. Sistem pengapian DC (Direct Current) CDI
Sumber arus sistem pengapian DC-CDI adalah baterai atau aki. sistem
pengapian DC-CDI menghasilkan percikan api yang kuat dan relatif stabil
walaupun putaran mesin rendah. sistem pengapian DC-CDI mempunyai DC
(DC Converter) yang terdapat dalam CDI unit yang berfungsi mengubah
tegangan baterai atau tegangan pengisian baterai menjadi 225 Volt DC. Jika
tegangan baterai rendah, sistem pengapian DC-CDI dapat menggunakan
tegangan pengisian baterai.
SISTEM PENGAPIAN CDI-DC
Bagi seorang pemula banyak yang belum mengerti benar dengan sistem pengapian Jenis ini
termaksud saya....Baik AC maupun DC....cuma kali ini kita akan membahas pengapian dengan
sistem CDI-DC....next kita bahas yang AC....ok lanjut.....
Sistem pengapian CDI ini menggunakan arus yang bersumber dari baterai. Prinsip dasar CDI-DC
adalah seperti Skema di bawah ini :
Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa baterai memberikan suplai tegangan 12V
ke sebuah inverter (bagian dari unit CDI). Kemudian inverter akan menaikkan tegangan menjadi
sekitar 350V. Tegangan 350V ini selanjutnya akan mengisi kondensor/kapasitor. Ketika
dibutuhkan percikan bunga api busi, pick-up coil akan memberikan sinyal elektronik ke switch
(saklar) S untuk menutup. Ketika saklar telah menutup, kondensor akan mengosongkan
(discharge) muatannya dengan cepat melalui kumparan primaer koil pengapian, sehingga
terjadilah induksi pada kedua kumparan koil pengapian tersebut.
Jalur kelistrikan pada sistem pengapian CDI dengan sumber arus DC ini adalah arus pertama kali
dihasilkan oleh kumparan pengisian akibat putaran magnet yang selanjutnya disearahkan
dengan menggunakan kiprok (Rectifier) kemudian dihubungkan ke baterai untuk melakukan
proses pengisian (Charging System). Dari baterai arus ini dihubungkan ke kunci kontak, CDI unit,
koil pengapian dan ke busi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :
Cara kerja sistem pengapian CDI dengan arus DC yaitu pada saat kunci kontak di ON-kan, arus
akan mengalir dari baterai menuju sakelar. Bila sakelar ON maka arus akan mengalir ke
kumparan penguat arus dalam CDI yang meningkatkan tegangan dari baterai (12 Volt DC
menjadi 220 Volt AC). Selanjutnya, arus disearahkan melalui dioda dan kemudian dialirkan ke
kondensor untuk disimpan sementara. Akibat putaran mesin, koil pulsa menghasilkan arus yang
kemudian mengaktifkan SCR, sehingga memicu kondensor/kapasitor untuk mengalirkan arus
ke kumparan primer koil pengapian. Pada saat terjadi pemutusan arus yang mengalir pada
kumparan primer koil pengapian, maka timbul tegangan duksi pada kedua kumparan yaitu
kumparan primer dan kumparan sekunder dan menghasilkan loncatan bunga api pada busi
untuk melakukan pembakaran campuran bahan bakar dan udara....Sistem pengapian DC paling
Familyar di kalangan dragster baik liaran maupun resmi...karna arusnya yang stabil tidak
mengikuti putaran RPM mesin.....
2. Sistem pengapian CDI AC (Alternating current)
Sistem pengapian AC atau yang biasa yang kita kenal dengan CDI
(Capasitor Dischange Ignition) yang berfungsi mengatur pengapian secara
elektronik. Pada CDI, sinyal pulser diterima diode penyerah arus, lalu
dicekal resistor dan diterima beberapa kapasitor, sebelum dilepas ke koil
yang kemudian memercikkan api busi.
Sistem pengapian AC bisa diartikan sederhana sebagai sistem pengapian yang bersumber dari
motor(kumparan listrik yang terjadi karena medan magnet yang dialirkan ke spul) dan
menyambung ke CDI dan Coil. Disini fungsi Baterai/aki dapat dihilangkan dalam proses
pengapiannya.
SISTEM PENGAPIANAC
Ketika kruk as berputar yang diiringi magnetnya (flywheel magnet), maka akan menciptakan
gelombang magnet yang menghasilkan arus listrik AC dalam bentuk induksi listrik dari spul
pengapian . Arus listrik kemudian diteruskan ke CDI dengan tegangan sebesar 100 - 400 volt.
Arus yang diterima kemudian dirubah menjadi arus searah oleh diode, lalu arus tersebut
disimpan dalam kondensor yang berad di CDI. Berikut detail gambar sistem pengapian AC
pada sepeda motor :
Deatail komponen CDI unit dapat kita perhatikan dibawah ini. Kapasitor mengubah arus menjadi
1 arah.
Dalam proses pengapian pengapian, pulsa generator memberi arus sinyal. Arus sinyal ini
kemudian diteruskan ke gerbang SCR. Perhatikan gambar dibawah ini:
Karena adanya trigger/pemicu dari gate tersebut, maka SCR menjadi aktif (on) dan mengalirkan
gelombang listrik dari anoda ke katoda.
Karena aktifnya SCR tersebut, mengakibatkan kapasitor mengeluarkan arus yang cepat. Lalu
arus tersebut menyalur ke kumparan primer/spul CDI untuk menghasilkan tegangan sekitar 100 -
400 volt sebagai tegangan induksi sendiri . Karena induksi diri dari lilitan primer tersebut,
Terjadilah induksi dalam lilitan sekunder yang teganganan sebesar 15 KV - 20 KV. Tegangan
tinggi tersebutlah yang mampu membakar bahan bakar oleh busi.
top related