to bedah buku zaim

Post on 02-Jul-2015

175 Views

Category:

Documents

19 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

BEDAH BUKU TIDAK SYAR’INYA BANK SYARIAH KARYA ZAIM SAIDI :TANGGAPAN AGUSTIANTO

• Tidak bisa dibantah, dinar dirham memililikikeunggulan dibanding mata uang lain lainnya.Dinar adalah mata uang yang paling stabil,kebal inflasi, bahkan nilainya cendrung terusmeningkat.

• Banyakpoin yang perlu didukung dalam buku ini, al.• Penerapan dinar dirham sebagai mata uang dan alat bayar• Memerangi Riba dalam sistem keuangan• Kembali kepada Muamalat yang benar.• Bank syariah belum sepenuhnya melaksanakan syariah

FiqhFiqh MuamalahMuamalah tidaktidak bisabisa dipelajaridipelajaridaridari perspektifperspektif IlmuIlmu FiqhFiqh sematasemata, ,

tetapitetapi harusharus bersamaanbersamaandengandengan pendekatanpendekatan

IlmuIlmu--ilmuilmu syariahsyariah lain. lain.

Catatan Penting untuk Buku ini :

Qawa’id Fiqh

IJTIHAD Intiqa’iy

ReaktualisasiFiqh Muamalah

KERANGKA METODOLOGI SYARIAHUNTUK INOVASI PRODUK BANK SYARIAH

Ushul Fiqh

TarikhTasyri’

Falsafah Tasyrikdan maqashid

syariahIJTIHAD Insya’iy

DisiplinDisiplin IlmuIlmu‐‐IlmuIlmu SyariahSyariah dalamdalamMemahamiMemahami FiqhFiqh MuamalahMuamalah

Komposisi Pembiayaan Syariah

• Buku ini mengkritisi dominannya akadmurabahah dalam pembiyaan bank syariah

• Pandangan ini juga banyak dianut oleh parapemerhati ekonomi syariah.

• Kekeliruan pandangan ini, karena tidak sesuaidengan Alquran Shad : 24.

• Penulis berkali‐kali menuliskan bahwapembiayaan murabahah sama denganpenciptaan kredit.(hlm 177‐180)

• “Ada penelikungan lain yang memungkikanperbankan syariah beroperasi de facto samadengan perbankan lainnya, meskipun de jurediabsahkan karena dalil kesepakatan (akad)”

• Pandangan tersebut masih banyak terdapatdalam masyarakat awam, khususnya bagimereka yang tidak mendalami fikihmuamalah dengan baik.

• Pendapat ini memiliki kesalahan yang sangatfatal dan “berbahaya”. Kalau menggunakanbahasa Ibnu Hazm, pendapat tersebutBATHIL.

• Pendapat tersebut sama dengan pendapat /pandangan orang‐orang musyrik dan Yahudi yangmenganggap (margin) jual beli sama dengan riba.Karena pandangan inilah maka turun ayat Al‐quran 2:275.

• Para ulama ulumul quran dan ushul fiqh sepakat,bahwa ayat itu diturunkan untuk membantahpendapat yang menyamakan jual beli denganbunga yang dianut kaum musyrikin dan Yahudi.

• Jual beli yang menggunakan margin, (denganbay’ taqsith) jelas memiliki perbedaan yangsangat mendasar dengan riba.

• Jual beli memiliki underlying asset yangjelas,sbgmahallulaqd, sedangkan bunga tidak.

BUNGA/RIBABUNGA/RIBAJUALJUAL--BELI MURABAHAHBELI MURABAHAHNoNo

UangUang sbgsbg objekobjek, , nasabahnasabahberhutangberhutang uanguang ((qardhqardh))

BarangBarang sbgsbg objekobjek, , nasabahnasabah berhuberhutang tang karenakarena membelimembeli barangbarang..

11

Sektor moneter dan riil terpisah, Sektor moneter dan riil terpisah, tidak ada keharusan mengaitkan tidak ada keharusan mengaitkan sektor moneter dan riilsektor moneter dan riil

Sektor moneter terkait dengan Sektor moneter terkait dengan sektor riil, sehingga menyeNtuh sektor riil, sehingga menyeNtuh langsung sektor riillangsung sektor riil

22

TidakTidak selaluselalu mendorongmendorongpercepatanpercepatan arusarus barangbarang, , karenakarenatidaktidak mewajibkanmewajibkan adanyaadanya barangbarang, , tidaktidak mendorongmendorong produktifitasproduktifitasyang yang padapada akhirnyaakhirnya menciptakanmenciptakanunemploymentunemployment

Mendorong percepatan arus Mendorong percepatan arus barang, mendorong produktifitas barang, mendorong produktifitas dan entrepreneurship, yang pada dan entrepreneurship, yang pada gilirannya meningkatkan gilirannya meningkatkan employment employment

33

PertukaranPertukaran uanguang dengandengan uanguangPertukaran barang dengan uangPertukaran barang dengan uang44

BungaBunga berubahberubah sesuaisesuai tingkattingkatbungabunga

Margin tidak berubahMargin tidak berubah55

TidakTidak adaada akadakad jualjual belibeli, , tetapitetapiuanguang langsunglangsung sbgsbg komoditaskomoditas

Akad jual beli dan memenuhi Akad jual beli dan memenuhi rukun jual belirukun jual beli

66

TerjadiTerjadi compound interestcompound interestBila macet, tidak ada bunga Bila macet, tidak ada bunga berbungaberbunga

77

BUNGA/RIBABUNGA/RIBAJUALJUAL--BELI MURABAHAHBELI MURABAHAHNoNo

Denda/bungaDenda/bungaJika nasabah tidak mampu Jika nasabah tidak mampu membayar, tidak ada denda membayar, tidak ada denda (QS.2:283)(QS.2:283)

88

Denda /bunga berbunga cendrung Denda /bunga berbunga cendrung menzalimi/eksploitasi,tidak menzalimi/eksploitasi,tidak mendidik. Denda bunga menjadi mendidik. Denda bunga menjadi pendapatan bankpendapatan bank

Jika nasabah dinilai mampu, tetapi Jika nasabah dinilai mampu, tetapi tidak bayar, dikenakan denda tidak bayar, dikenakan denda untuk mendidik. Dananya utk untuk mendidik. Dananya utk sosial, bukan pendapatan bank sosial, bukan pendapatan bank

99

Tidak ada pemindahan Tidak ada pemindahan kepemilikankepemilikan

Terjadi pemindahan kepemilikan, Terjadi pemindahan kepemilikan, barang sekaligus sbg jaminanbarang sekaligus sbg jaminan

1010

Bunga membuka peluang/menjadi Bunga membuka peluang/menjadi lahan spekulasilahan spekulasi

Tidak membuka jalan spekulasiTidak membuka jalan spekulasi1111

Tidak sah, haram & jauh dari Tidak sah, haram & jauh dari berkah, mendapat laknatberkah, mendapat laknat

Sah, halal dan penuh berkahSah, halal dan penuh berkah1212

1313أحل هللا البيعأحل هللا البيعو و حرم الرباحرم الرباو و

Over supply of money (inflasi dan Over supply of money (inflasi dan devaluasi)devaluasi)

Uang sebagai alat tukar Uang sebagai alat tukar (purchasing power)(purchasing power)

1414

Kitab “Fiqh al‐Riba”(Dirasah Muqaranah wa Syamilah 

lit Tathbiqati al‐Mu’ashirah)Dr. Abdul ‘Azhim Jalal Abu Zaid,

(Penerbit Muassasah Ar‐Risalah Nasyirun , Beirut Lebanon, 2004)

تدل ھذه األية على أن البيع المؤجل والزيادة فى الثمن فيه ابتداء ألجل التـأجيل حالل بحكم الشرع

فلو باع شخص سلعة بثمن مؤجل زائد عن ثمنھا حاال لجاز ذالك

Ayat ini menunjukkan bahwa jual beli kredit dengan penambahan harga (karena cicilan) adalah halal menurut 

hukum syariah. Maka, jika seseorang menjual suatu barang dengan harga yang dibayar secara tangguh (cicilan) dimana harganya bertambah dari harga cash (sekarang), 

maka jual beli itu boleh.(Hlm. 84)

كما لو قال بعتكھا بمائة حالة أو بمأئة و عشرين ألى سنة أو مقسطة فيجوز ذالك

Sebagaimana jika sesorang berkata,”Saya menjualbarang ini kepadamu seharga 100 cash (saat inidibayar) atau 120 cicilan setahun (secara kredit), 

maka hal itu boleh.(Hlm.84)

أما وجه الداللة فھو نزوله ردا على من شابه بين البيع بالربا بداعي حصول الزيادة فيھما لقاء األجل ) المؤجل(

فجواز الزيادة في البيع المؤجل ھي سبب جادل به المشركون في أمر الربا و حرمته ذالك أنھم عدوا الزيا دة

فى الربا كالزيادة في الثمن بالبيع المؤجل. والحكم بالحل على البيع .واألية نص في التفريق بينھما

وبالحرمة على الربا

والقول بمساواة البيع للربا تأتي عند زاعمھا من حيث أن ) العوض(كال منھما يأتي بالربا لكن االول ربح السلعة

والثاني الزيادة بال عوض

PendapatPendapat yang yang menyamakanmenyamakan jualjual belibeli dengandengan ribaribakarenakarena memandangmemandang tiaptiap--tiaptiap daridari keduanyakeduanya

mendatangkanmendatangkan ribariba ((tambahantambahan) ) adalahadalah SALAHSALAHPadahalPadahal yang yang pertamapertama adalahadalah ( (البيعالبيع)) keuntungankeuntungandaridari barangbarang ((iwadhiwadh) ) sedangkansedangkan yang yang keduakedua ( (الرباالربا))

adalahadalah tambahantambahan tanpatanpa ‘‘iwadhiwadh ((hlmhlm. . 8484))

تدل ھذه األية على أن البيع المؤجل والزيادة فى الثمن فيه ابتداء ألجل التـأجيل حالل بحكم الشرع

فلو باع شخص سلعة بثمن مؤجل زائد عن ثمنھا حاال لجاز ذالك

Ayat ini menunjukkan bahwa jual beli kredit dimana harga bertambah karena penundaan waktuadalah halalmenurut hukum syara’. Maka jikaseseorangmenjual barang dengan harga yang lebih tinggi dari harga cash karena kredit, maka

jual beli tersebut boleh.

Boleh jual beli kredit, sekalipunpenjualmenjadikan tambahanharga, sebagai kompensasi penundaanwaktu. Hal ini merupakan

pendapat jumhurulama, di antaranya, Imam mazhab yang empat,jugapendapat jamaahulama salaf, seperti Abdullah bin Abbas, Sa’id bin Musayyab, Thawusbin Kaisan, Al‐Auza’iy, ‘Atha’, Qatadah, Imam Az‐Zhuhry, Imam Ast‐Taury, An‐Nakha’iy, Hakam

bin “Utaibah, Hammad bin Abi Sulaiman, dll.

يجوز البيع بثمن األجل أو مقسط ولو جعل البائع مقابل األجل زيادة فى الثمن وبھذا قال جماھير العلماء منھم األئمة األربعة وھو قول جماعة من

السلف منھم عبدهللا بن عباس و سعيد بن المسيب و طاوس بن كيسان واألوزاعى و عطاء وقتادة والزھري والثورى والنخعى والحكم ين عتيبة

و حماد بن أبي سليمان وغيرھم

Menurut buku “Al‐Muamalah al‐Maliyah al‐Mushirah fi Dhou‐il fiqh wa al‐Syariah” tulisan Rawwas Qal’ah Jay, bahwa hadits tersebut tidak bisa dijadikan hujjah 

dan statusnya haditsnya dha’if(Halaman. 79)

BerikutBerikutungkapannyaungkapannya

: وال حجة لھم بھذا الحديث ألنه ضعيف قال في تحفة األحوذي تفرد محمد بن عمر بھذا اللفظ وقد روي ھذا الحديث عن عدة من “

الصحابة من طرق ليس في واحد منھا ھذا اللفظ فا الظاھر ان ھذة الرواية بھذاللفظ ليست صالحة لالحتجاج

HaditsHadits iniini tidaktidak bisabisa menjadimenjadi hujjahhujjah ((dalildalil) ) merekamereka, , karenakarenastatus status haditsnyahaditsnya dha’ifdha’if. . PengarangPengarang kitabkitab haditshadits ““TuhfahTuhfah alal--AhwazyAhwazy” ” mengatakanmengatakan, “ , “ RedaksiRedaksi ((lapazlapaz) ) haditshadits iniini hanyahanya

diriwayatkandiriwayatkan oleholeh Muhammad bin Muhammad bin UmarUmar sendiriansendirian. . SesungguhnyaSesungguhnya hadishadis iniini diriwayatkandiriwayatkan oleholeh banyakbanyak sahabatsahabat

daridari berbagaiberbagai jalanjalan, , namunnamun tidaktidak seorangpunseorangpun yang yang menyebutkanmenyebutkan lapazlapaz haditshadits sepertiseperti iniini..

JelasnyaJelasnya, , riwayatriwayat haditshadits dengandengan bunyibunyi redaksiredaksi sepertiseperti iniinitidaktidak patutpatut menjadimenjadi hujjahhujjah ((dalildalil syariahsyariah))(Muhammad (Muhammad RawwasRawwas Qal’ahQal’ah, hlm., hlm.7979--8080))

PenjelasanMuhammad Qal’ah tersebutsejalan dengan ucapan Ali bin Abi Thalib

من ساوم بثمنين احداھما عاجل واألخر نظرةفليسم احداھما قبل صفقة

SiapaSiapa sajasaja yang yang menawarmenawar dengandengan duadua hargaharga, , salahsalah satunyasatunya kontankontandandan lainnyalainnya kreditkredit, , makamaka hendaknyahendaknya diadia memilihmemilih salahsalah satunyasatunya

SebelumSebelum berlangsungberlangsung kesepakatankesepakatan ((BukuBuku AlAl--SiyasahSiyasahalal--IqtishodiyahIqtishodiyah alal--MutslaMutsla, , AbdurAbdur RahmanRahman AlAl--MalikiMaliki))

3 Perspektif Ulama ttg Hubungan Deposan, Bank dan Nasabah 

Pembiayaan

• 1. Al‐Mudharib Yudharib (ada 3 pihak)• 2. Wakalah (Hanya ada Shahibul Mal dan Mudharib. Bank Hanya sebagai intermediasi (wakil dari Shahibul Mal)

• 3. Penitipan (Wadi’ah)

Hal 170‐171

• Penulis mencampuradukkan istilah pinjamandan jual beli. Padahal keduanya sangatberbeda, sebagaimana yang telah dijelaskandi muka.

• Semua pernyataan‐pernyataan ini tidaksesuai dengan studi fikih muamalahyang benar.

• Bay muajjal atay bay taqsith dibenarkandalam syariah Islam. Dr.Nazih hammadsecara khusus sudah menulis bukuakademis tentang keabsahan bay’taqsith tersebut

Hal 192 Syirkah dan Mudharabah

• Dengan keharusan semua mitra untuk terlibatdalam usaha model syirkat, tidakmemungkinkan adanya “investor tidur”seperti dalam sistemmodern.

• Pandangan ini bertentangan dengan konsepmudharabah musytarakah atau syirkahmuhashah. Bahkan Shahibul Mal dalamMudharabah adalah investor tidur.

JENIS‐JENIS SKEMA BAGI HASIL

SYIRKAH

IKHTIAR

JABR

INAN

MUFAWADAH

Asykhas/’amal & Amwal

Amwal

Asy-Khas

AMLAK

UQUD

Mubahah Api (energi) , Air & Rumput (Hutan)

Mutanaqishah

Sy+wa’ad bay

ABDAN

Muzaraah

Sy+MudhrbhSy+Iqtina’Sy+Bay TaqsthSy + IMBT

Mushana’ah

WujuhMudarabah

Musahamah

Taushiah

Tadhamun

Muhashah

MB

M-Sy

M-Muw

M-MBT

MM/MS

Syirkah MuntahiyahBit Tamlik

Ta’awuniyah

SMBT SMBTDW MMBT

Agustianto

• Ada dua hal pokok lain dalam syirkat yangsecara prinsipil membedakannya dengansistemkontrak bisnis kapitalistik.

• Pertama, syirkat tidak mengenal hakmayoritas. Semua mitra dalam suatu syirkatmemiliki hak kontraktual yang sepenuhnyasama, terlepas dari nilai saham atau jumlahmodal yang disetorkannya.

Hal 193

• Membandingkan pengertian dan praktik qirad sertasyirkat yang sebenarnya ini dengan yangdikembangkan oleh perbankan syariah akan terlihatsungguh jauh api dari panggang!

• Kedua bentuk kontrak yang berbeda inidicampuradukkan dan diubah menjadi “prinsip bagihasil” dan “penyertaan modal” untuk di sesuaikandengan bentuk‐bentuk kontraktual kapitalistik.

Syirkah terus berkembang dalam sejarahSyirkah terus berkembang dalam sejarah

Syirkah dinamis dan terus berkembangSyirkah dinamis dan terus berkembang

Sejarah SSejarah Syirkahyirkah abad abad 1515‐‐1717

Syirkah abad 20

• Di bank syariah tidak ada sewa menyewa uangdan penciptaan kredit dgn bungasebagaimana pada bank konvensiobal. Karenaseluruh transaski wajib dilandasi “iwadh”,yang jelas underlying assetnya.

• Membutakan mata dari eksisnya iwadh yangnyata itu, lagi‐lagi akan menjerumuskan diripada paradigma Yahudi dan Musyrik.

• Sekali lagi pandangan tersebut bertentangandengan spirit Alquran yang membedakanantara bunga dan jual beli.

• Bank Syariah melakukan jual beli murabahahbit taqsith, yang secara pasti memilikiunderlying sektor riil (ma’qud alaih) yangnyata.

Uang Kertas, Dinar dan Dirham

• Dalam sejarah Islam dikenal praktik fulus,bahkan Umar bin Khattab pernahmengusulkan penggunaan mata uang darikulit onta.

Hal 224 

• Uang kertas merupakan janji utang (dayn).Karenanya, menurut syariah, uang kertas tidakdapat digunakan sebagai alat tukar.

• Hal. 226. Pertama, landasan fikih yangmengkategorikan uang kertas sebagai riba danharam hukumnya sebagai alat tukar danpembayar zakat mal.

Ulama Hanafi : Ibnu Abidin

• Dirham dijadikan bernilai hanya menurut Istilah saja. Olehkarena itu, apabila pasar telah berpaling, maka istilah tersebuttidak sah lagi, dan dirham tersebut bukan termasuk nilai hargalagi.* Sebab dalil pengukuan tersebut,dirham tersebutsebagai nili harga adalah al‐urf sedangkan ‘uruf tergantungkepadapasar.

• *ibnu Abidin, Rad al‐Mukhtar’ala al‐Durr al‐Mukhtar, op.cit.,juz.4 hlm.25, kitab al‐buyu. Dan lihat, Al‐Thahtawi, Hasyiah al‐Thahatawi ‘ala al‐Dur al‐Mukhtar, op.cit, juz 3, hlm 140‐141,kitabal‐Buyu,bab al‐sharf.

• Al‐Sharkhasi mengatakan : “fulus yang berlakudan beredar di pasar telah anggap sebagai nilaiharga secara istilah pasar. Dan sebenarnyatransaksi hanya berhubungan dengan nilai hargasecara istilah pasar. Dan sebenarnya transaksihanya berhubungan dengan nilai harga yangterdapat pada tanggungan, baik kebendaan uangtersebut ditentukan maupun tidak, sebagaimanahukumnyapada dinar dan dirham.

• Begitulah fulus telah menjadi harga menurutistilah dan al‐’urf, sehingga hukumnya dapatdisamakan dengan dinar dan dirham, sebagaisarana perantara dalam tukar menukar. Olehkarena itu, nilai fulus tersebut menjadi utangyang ada pada dzimmah (tanggungan) dantidak dapat ditentukan kebendaannya saatmenukar barang dagangan maupun layanan.

• Al‐Kasanimengatakan:• Andaikata dua orang saling jual beli sebuah barang dengan

menentkan kebendaan uang, misalnya penjual berkata : saya jualkepada kamu baju ini, atau gandum ini, dengan fulus ini, makahukumnya sah dan boleh membayar dengan benda fulus‐yangnilainya sama dengan harga yang disepakati‐lain. Sebab, meskipunpada dasarnya fulus hanya sebagai uang bantu, tapi al‐’urf danistilah pasar telah mengakuinya. Dan salah satu keistimewaan nilaiharga, tidak terikat dengan kebendaan. Begitu pula hukumnyaapabila tukar menukar teresebut antara dirham dan fulus yangditentukan kebendaannya, sebagaimana halnya dinar dan dirham.*

• *Al‐Kasani, Badai’u al‐Shanai’, op.cit., juz.5, hlm. 236, kitab al‐buyu,pasal:wa ammahukmual‐bay’i

Ulama Syafi’i

• Ulama Syafi’I berpendapat sangat pentingnyaperan al‐’urf dalam hal uang sebagai nilaiharga. Oleh sebab itu, menurut mereka,apapun yang telah menjadi istilah pasarsebagai satuan hitungan dan sarana perantarauntuk saling tukar menukar, maka bolehdijadikan sebagai uang pokok, sekalipunbentuknya dinar dan dirham al‐magsyusahataupun al‐fulus.

Kesalahan Definisi

• Halaman 92• Penambahan dalam utang‐ piutang adalahriba al‐ fadl. Jadi, orang yang meminjamkanRp 1 jt dan meminta kembali piutangnyasebesar, misalnya, Rp 1,2 jt,berarti telahmemakan Riba al‐ fadl.

• Bentuk tersebut bukan riba fadhl, tetapi ribaqardh. Penulisan konsep dan definisi initampaknya tidak tepat.

حدثنا محمد بن عبد الملك الواسطي ، قثنا يزيد بن هارون ، حدثنا محمد بن عبد الملك الواسطي ، قثنا يزيد بن هارون ، --أنبا يحيى بن سعيد ، أن نافعا ، أخبره أن عمرو بن ثابت أنبا يحيى بن سعيد ، أن نافعا ، أخبره أن عمرو بن ثابت : : قال قال

العتواري ذكر لعبد اهللا بن عمر أنه سمع أبا سعيد الخدري ، العتواري ذكر لعبد اهللا بن عمر أنه سمع أبا سعيد الخدري ، « « : : يحدث أنه سمع رسول اهللا صلى اهللا عليه وسلم يقول يحدث أنه سمع رسول اهللا صلى اهللا عليه وسلم يقول

» » الدينار بالدينار ، والدرهم بالدرهم ليس بينهما فضل الدينار بالدينار ، والدرهم بالدرهم ليس بينهما فضل ، فمشى ابن عمر معه ومعه نافع إلى أبي سعيد الخدري حتى ، فمشى ابن عمر معه ومعه نافع إلى أبي سعيد الخدري حتى دخل عليه ، فسأله عن الحديث فقال أبو سعيد وأشار بأصبعه دخل عليه ، فسأله عن الحديث فقال أبو سعيد وأشار بأصبعه

بصر عيني ، وسمع أذني رسول اهللا بصر عيني ، وسمع أذني رسول اهللا : : إلى عينيه وأذنيه ، فقال إلى عينيه وأذنيه ، فقال الدينار بالدينار والدرهم الدينار بالدينار والدرهم « « : : صلى اهللا عليه وسلم يقول صلى اهللا عليه وسلم يقول

»»بالدرهم ليس بينهما فضل ، وال يباع عاجل بآجل بالدرهم ليس بينهما فضل ، وال يباع عاجل بآجل

• Riba fadhl terdapat pada pertukaran barangdengan barang atau mata uang yang disebutdengan riba buyu’.(jual beli barter dan sharf).

• Riba fadhl dilarang menurut Ulama Ushul Fiqhdengan alasan sadd zari’ah

• Riba fadhl disebut juga riba khafiy dan ribaghiru hakiki.

• Halaman 95• Misalnya ia menyatakan kepada pembeli “anda boleh memperpanjang tempo tapidengan tambahan harga” anda bolehmembayar lebih cepat dan saya akanmemberikan diskon (selisih harga)”, Transaksiini menjadi haram hukumnya. Dalam hal initermasuk riba, yaitu Riba al‐ fadl.

Ibnu Al Arabi Al Maliki, dalam kitabnya Ahkam Al Qur’an,  

menjelaskan:والربا في اللغة ھوالزيادة والمراد به في اآليةكل زيادة لم يقابلھا عوض

“Pengertian riba secara bahasa adalah tambahan, namun yang dimaksud riba dalam ayat Qur’ani yaitu setiap penambahan yang diambil tanpa adanya satu transaksi pengganti atau penyeimbang yang dibenarkan syariah.”

‘Iwadh ada 3 macam :Jual Beli, Bagi Hasil dan Ijarah

• Pertambahan uang dalam Bisnis Islam hanyaboleh dalam 3 hal :

• 1. Jual‐Beli• 2. Bagi Hasil• 3. Ijarah/Jasa.

◌ ◌AdaAda SektorSektor RiilRiil//’’iwadhiwadh//

Underlying assetUnderlying asset

1111//1010//20102010

RibaRiba

RibaRiba NasiahNasiahRibaRiba JaliJali

RibaRiba Quran Quran RibaRiba HakikiHakikiRibaRiba DuyunDuyun

RibaRiba FadhlFadhlRibaRiba KhafiKhafi

RibaRiba SunnahSunnahRibaRiba MajaziMajaziRibaRiba BuyuBuyu’’

RibaRibaAlAl--JahiliyahJahiliyah

RibaRibaAlAl--QardQard

((RibaRiba in loans)in loans)

RibaRibaBerlipatBerlipat GandaGanda

RibaRibaNasiahNasiah

Hukum – Hukum Syariah TentangMata Uang Kertas

• Para ulama berpendapat tentang hukum‐hukummata uang kertas sebagai moneter yang berlaku danmereka mempersamakannya dengan emas dan perakdari segi nilai harga.

• Pendapat inilah yang dikukuhkan dan diadopsi olehal‐majami’ al‐fiqihiyah (lembaga penetapan hukumfiqih) di berbagai negara muslim.

Ahmad Hasan :

• Ketika mata uang kertas yang beredar sekarang telahmengambil alih fungsi emas dan perak dalamperekonomian, maka zakat pun menjadi suatukewajiban selama mata uang kertas tersebut laku dipasar. Sebab, pada dasarnya yang menjadi istilahpasar adalah nilai harga yang terkandung, bukanpada kebendaan mata uang tersebut. Ini artinya,selama mata uang tersebut laku di pasar, maka iamengambil alih fungsi emas dan perak.(Al‐Awraq an‐Naqdiyyah fil Iqtishad al‐Islamiy. )

• Di sisi lain, kewajiban zakat pada emas danperak, tidaklah dipandang dari sudutkebendaan, tetapi kewajiban tersebutberdasarkan bahwa emas dan perak adalahkomoditi yang berkembang. Bukan karenabendanya, tapi krena nilainya.

• Al‐Bujairimi* mengatakan : “sesungguhnyakewajiban zakat pada emas dan perak,terletak pada keperluan terhadap manfaatnilai yang terkandung pada keduanya, bukanpada kebendaannya.

• *Al‐Bujairimi, Hasyiah al‐Bujairimi ‘ala Minhajial‐Thullab, op.cit., juz. 2, hlm. 30, kitab al‐zakat, bab zakat al‐naqdi.

• Seandainya kita memperhatikan nash‐nash tentangkewajiban zakat, niscaya kita akan menemukanhikmah tentang kewajiban tersebut. Sebab Allah SWTtelah menyebutkan sifat harta, ketika Diamenjelaskan tentang kewajiban zakat, denganfirmanNya:“Dalam harta mereka terdapat kewajiban (zakat)untuk orang‐orang (miskin) yang meminta dan orangyang tidak mempunyai apa‐apa (yang tidak maumeminta).”QS. Al Ma’arij (70): 24‐25

• Dengan kesepakatan seluruh al‐‘uqala (orang‐orang yang berakal), mata uang kertas adalahharta, bahkan ia termasuk harta yang sangatberharga yang mengambil alih fungsi dinardan dirham. Oleh sebab itu, berdasarkan nashdi atas zakatpun diwajibkan pada mata uangkertas tersebut.

• Hadis tadi telah menyebutkan kalimat “harta”(amwalihim) yang bersifat umum. Maka,orang yang memiiliki depostito yg telahmencapai nishab dan haul, termasuk dalamancaman hadis tersebut terhadap orang yangtidak menunaikan zakat.

• Manakala mata uang kertas telahmenggantikan fungsi mata uang emas danperak, maka nash kewajiban zakat di atas punberlaku untuk mata uang kertas. Pendapatinilah yang dikukuhkan oleh al‐Majami’ al‐fiqhiyah (Lembaga‐Lembaga Fatwa Hukum)dunia.

• Majlis al‐Majma’ al‐Fiqihi al‐Islami padasidang yang dilaksanakan di Makkah Al‐Mukarramah pertemuan tahun 1402 H, yangmenguatkan keputusan Majma ‘al‐Fiqih al‐Islami di Oman. Keputusan No.9 D.3/7/86,tentang hukum‐hukum mata uang kertas danperubahan nilai mata uang.

• Sidang Majma ‘al‐Fiqihiy al‐Islami yang dilaksanakanpada pertemuan seminar ketiga, di Oman, ibukotakerajaan Yordan al‐Hasyimiyah, mulai tanggal 8 s/d13 safar 1407 H / 11‐16 1986 M. telah menelitisecara seksama hukum‐hukum mata uang kertas danperubahan nilai mata uang, maka memutuskan:tentang hukum‐hukum mata uang kertas.

“Mata uang kertas adalah moneter yang sah, yangmengandung sifat nilai harga yang utuh. Oleh sebabitu, seluruh hukum emas dan perak, seperti laranganriba, kewajiban zakat dan yang lainnya berlakuterhadapmata uang kertas”.

• Mahmud Khalidi, Zakatun Nuqud al‐waraqiyahal‐mu’asharah, hlm 78‐80,

• Ada beberapa konsekuensi dari pendapat yangmengatakan bahwa mata uang kertas tidaksah sbg moneter, al : meniadakan fungsibebeapa hukum yang ditetapkan oleh syariah,tentunya hal tersebut bertentangan dengansyariah (HARAM).

• Oleh sebab itu apabila kita melihat mata uangkertas sebagai moneter yang tidak sah berartizakat tidak diwajibkan atas seluruh moneteryang ada di dunia.Hal tsb tentunya telahmembatalkan pelaksanaan kewajiban zakatsebagai rukun Islam

• Sedangkan hal tersebut sangat bertentangandengan syariah Islam (HARAM).

• Kesimpulan : haram berpendapat bahwa matauang kertas tidak sah sebagai alat pembayarzakat. (halaman 226‐227 buku Al‐Awraq al‐Maliyah fil Iqtishad al Islami.)

Ada Udang Di Balik Bank Islam

• Yang benar adalah ada Udang dibalikpengharaman uang kertas dan ada emas dibalik mempersamakan BS dengan BK.

Sekian

top related