toksikologi bag 2pestisida
Post on 16-Jan-2016
24 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Pestisida Pestisida PestPest berartiberarti hama hama cidecide berarti berarti Pembunuh Pembunuh
Fungsi : Fungsi : membunuh bahan-bahan racun yang membunuh bahan-bahan racun yang digunakan untuk membunuh jasad hidup yang digunakan untuk membunuh jasad hidup yang mengganggu tumbuhan, ternak dan sebagainya mengganggu tumbuhan, ternak dan sebagainya yang diusahakan manusia untuk kesejahteraan yang diusahakan manusia untuk kesejahteraan hidupnya. hidupnya.
Penggolongan pestisida Penggolongan pestisida menurut jasad sasaranmenurut jasad sasaran
Insektisida, racun serangga (insekta) Insektisida, racun serangga (insekta) Fungisida, racun cendawan / jamur Fungisida, racun cendawan / jamur Herbisida, racun gulma / tumbuhan Herbisida, racun gulma / tumbuhan
pengganggu pengganggu Akarisida, racun tungau dan caplak (Acarina) Akarisida, racun tungau dan caplak (Acarina) Rodentisida, racun binatang pengerat (tikus Rodentisida, racun binatang pengerat (tikus
dsb.) dsb.) Nematisida, racun nematoda, Nematisida, racun nematoda, dst. dst.
Penggolongan menurut asal dan sifat Penggolongan menurut asal dan sifat kimiakimia
1. Sintetik1. Sintetik1.1. Anorganik : garam-garam beracun seperti arsenat, flourida, 1.1. Anorganik : garam-garam beracun seperti arsenat, flourida,
tembaga sulfat dan garam merkuri.tembaga sulfat dan garam merkuri.1.2. Organik :1.2. Organik :1.2.1. Organo khlorin : DDT, BHC, Chlordane, Endrin dll.1.2.1. Organo khlorin : DDT, BHC, Chlordane, Endrin dll.1.2.2. Heterosiklik : Kepone, mirex dll.1.2.2. Heterosiklik : Kepone, mirex dll.1.2.3. Organofosfat : malathion, biothion dll.1.2.3. Organofosfat : malathion, biothion dll.1.2.4. Karbamat : Furadan, Sevin dll.1.2.4. Karbamat : Furadan, Sevin dll.1.2.5. Dinitrofenol : Dinex dll.1.2.5. Dinitrofenol : Dinex dll.1.2.6. Thiosianat : lethane dll.1.2.6. Thiosianat : lethane dll.1.2.7. Sulfonat, sulfida, sulfon.1.2.7. Sulfonat, sulfida, sulfon.1.2.8. Lain-lain : methylbromida dll.1.2.8. Lain-lain : methylbromida dll.2. Hasil alam : Nikotinoida, Piretroida, Rotenoida dll.2. Hasil alam : Nikotinoida, Piretroida, Rotenoida dll.
Penamaan pestisida (Nomenklatur )Penamaan pestisida (Nomenklatur )
Contoh :Contoh :
I. CarbophenothionI. Carbophenothion
II. Trithion (R)II. Trithion (R)
III. (p-chlorophenylthio) methyl ] III. (p-chlorophenylthio) methyl ] 0 , 0 0 , 0 --diethyl phosphoro dithioatediethyl phosphoro dithioate
IV. IV.
Keterangan:
I. Nama umum (generik) II. Nama dagangIII. Nama kimiaIV. Rumus (struktur) kimia
Cara masuk insektisida Cara masuk insektisida ke dalam tubuh seranggake dalam tubuh serangga
Melalui dinding badan, kulit (kutikel) Melalui dinding badan, kulit (kutikel) Melalui mulut dan saluran makanan Melalui mulut dan saluran makanan
(racun perut) (racun perut) Melalui jalan napas (spirakel) misalnya Melalui jalan napas (spirakel) misalnya
dengan fumigan. dengan fumigan.
Jenis racun pestisidaJenis racun pestisidaDari segi racunnya pestisida dapat dibedakan atas:Dari segi racunnya pestisida dapat dibedakan atas: Racun sistemik, artinya dapat diserap melalui Racun sistemik, artinya dapat diserap melalui
sistem organisme misalnya melalui akar atau daun sistem organisme misalnya melalui akar atau daun kemudian diserap ke dalam jaringan tanaman yang kemudian diserap ke dalam jaringan tanaman yang akan bersentuhan atau dimakan oleh hama akan bersentuhan atau dimakan oleh hama sehingga mengakibatkan peracunan bagi hama. sehingga mengakibatkan peracunan bagi hama.
Racun kontak, langsung dapat menyerap melalui Racun kontak, langsung dapat menyerap melalui kulit pada saat pemberian insektisida atau dapat kulit pada saat pemberian insektisida atau dapat pula serangga target kemudian kena sisa pula serangga target kemudian kena sisa insektisida (residu) insektisida beberapa waktu insektisida (residu) insektisida beberapa waktu setelah penyemprotansetelah penyemprotan
Formulasi PestisidaFormulasi Pestisidapada umumnya adalah dalam bentuk:pada umumnya adalah dalam bentuk:1. 1. Untuk Penyemprotan Untuk Penyemprotan (sprays) (sprays) dan pencelupandan pencelupan
(dipping)(dipping)1.1. 1.1. Emulsifiable / emulsible concentratesEmulsifiable / emulsible concentrates (EC) (EC)1.2. 1.2. Water miscible liquidsWater miscible liquids (S) (S) 1.2a. 1.2a. Water soluble concentratesWater soluble concentrates (WSC) (WSC)1.2b. 1.2b. Soluble concentratesSoluble concentrates (SC) (SC)1.3. 1.3. Wettable powderWettable powder (WP) (WP)1.4. 1.4. Flowable suspensionFlowable suspension (F) (F)1.5. 1.5. Water soluble powdersWater soluble powders (SP) (SP)1.6. 1.6. Ultra Low Volume ConcentratesUltra Low Volume Concentrates (ULV) (ULV)2. 2. Dalam bentuk Dalam bentuk DustDusts (D)s (D)
Cara kerja racunCara kerja racun
1. Racun sel umum / protoplasma, misalnya logam-logam 1. Racun sel umum / protoplasma, misalnya logam-logam berat, arsenat dll.berat, arsenat dll.
2. Racun syaraf :2. Racun syaraf : Mempengaruhi keseimbangan ion-ion K dan Na dalam neuron Mempengaruhi keseimbangan ion-ion K dan Na dalam neuron
(sel syaraf) dan merusak selubung syaraf : DDT dan OK (sel syaraf) dan merusak selubung syaraf : DDT dan OK lainnya lainnya
Menghambat bekerjanya ChE (ensim pengurai Menghambat bekerjanya ChE (ensim pengurai acethylcholineacethylcholine yaitu yaitu Choline EsterasCholine Esterase) : semua OF dan KB e) : semua OF dan KB
3. Racun lain misalnya merusak mitokondria, sel darah 3. Racun lain misalnya merusak mitokondria, sel darah dll.dll.
BEBERAPA CONTOH INSEKTISIDABEBERAPA CONTOH INSEKTISIDA 1.1. Organoklorin (OK)Organoklorin (OK)
2. Organofosfat (OF)2. Organofosfat (OF)
3. 3. Karbamat (KB)Karbamat (KB)
HASIL ANALISA RESIDU HASIL ANALISA RESIDU PESTISIDAPESTISIDA
NoNo KomoditaKomoditass
Asal ContohAsal Contoh Hasil Analisa (mg/kg)Hasil Analisa (mg/kg)
11 PakcoyPakcoy Kec. : Cicendo, Kec. : Cicendo,
Kota : Bandung Kota : Bandung
0,28802 0,28802
22 Cabai Cabai merahmerah
Kec. : Pacet, Kab. : Cianjur Kec. : Pacet, Kab. : Cianjur 1,59125 1,59125
33 Cabai Cabai keritingkeriting
Kec. : Pacet, Kab. : Cianjur Kec. : Pacet, Kab. : Cianjur 0,67074 0,67074
44 BuncisBuncis 0,56279 0,56279
55 Sawi putihSawi putih Kec. : Pacet, Kab. : Cianjur Kec. : Pacet, Kab. : Cianjur 0,08738 0,08738
66 Cabai rawitCabai rawit 0,58066 0,58066
77 TomatTomat Kec. : Pacet, Kab. : Cianjur Kec. : Pacet, Kab. : Cianjur 0,53708 0,53708
88 BayamBayam Kec. : Pacet, Kab. : Cianjur Kec. : Pacet, Kab. : Cianjur 0,00166 0,00166
99 Sawi hijauSawi hijau Tidak terdeteksi dengan Tidak terdeteksi dengan Batas Penetapan (BP) Batas Penetapan (BP)
0,001 0,001
No.No. KomoditasKomoditas Asal ContohAsal Contoh Hasil Analisa (mg/kg)Hasil Analisa (mg/kg)
11 Pir sandongPir sandong Kelurahan Mulyaraya, Kelurahan Mulyaraya, Kec. Kawaluyaan, Kota Kec. Kawaluyaan, Kota BandungBandung
0,089560,08956
22 Pir yaliPir yali Kel. Cicendo, Kec. Kel. Cicendo, Kec. Cicendo, Kota Cicendo, Kota BandungBandung
0,001950,00195
33 Apel merahApel merah 0,003120,00312
44 Jeruk murkotJeruk murkot Tidak terdeteksi dengan Tidak terdeteksi dengan Batas Penetapan (BP) 0,001 Batas Penetapan (BP) 0,001
55 SemangkaSemangka 0,015370,01537
66 StrawberiStrawberi Desa Cibodas, Kamp. Desa Cibodas, Kamp. Cibeuying, Kec. Cibeuying, Kec. LembangLembang
0,154190,15419
77 ManggisManggis Mengandung kadar gula = Mengandung kadar gula = 5,40 %, serat kasar = 45 %, 5,40 %, serat kasar = 45 %, air = 78,26 %, pati = 0,24 %, air = 78,26 %, pati = 0,24 %,
Vit.C = 0,22 %Vit.C = 0,22 %
HASIL ANALISA RESIDU PESTISIDA HASIL ANALISA RESIDU PESTISIDA PADA BUAH-BUAHANPADA BUAH-BUAHAN
No.No. ParameterParameter SatuanSatuan Standar Nasional /Standar Nasional /
BMRBMR
Hasil Hasil PemeriksaanPemeriksaan
11 Residu DeltamterinResidu Deltamterin mg/kgmg/kg 11 Tidak Tidak terdeteksiterdeteksi
22 Kadar AirKadar Air %% -- 11,711,7
33 Kadar LemakKadar Lemak %% -- 1,011,01
44 Kadar kaloriKadar kalori Kkal Kkal -- 210,7872210,7872
55 Kadar ProteinKadar Protein %% -- 0,03950,0395
66 Kadar KarbohidratKadar Karbohidrat %% -- 50,384850,3848
77 Kadar Gula PereduksiKadar Gula Pereduksi %% 13,995813,9958
88 Kadar SeratKadar Serat %% -- 1,9141,914
99 Kadar AbuKadar Abu %% -- 1,111,11
1010 Kadar besi (Fe)Kadar besi (Fe) mg/kgmg/kg -- 9,389,38
1111 Kadar Kalium (K)Kadar Kalium (K) mg/kgmg/kg -- 241,53241,53
1212 Kadar Kalsium (Ca)Kadar Kalsium (Ca) mg/kgmg/kg -- 32,0632,06
1313 Kadar Magnesium (Mg)Kadar Magnesium (Mg) mg/kgmg/kg -- 31,5431,54
1414 Kadar Seng (Zn)Kadar Seng (Zn) mg/kgmg/kg Maks. 40,0Maks. 40,0 13,0413,04
1515 Kadar Timbal (Pb)Kadar Timbal (Pb) mg/kgmg/kg Maks. 1,0Maks. 1,0 00
HASIL ANALISA BERAS ORGANIKHASIL ANALISA BERAS ORGANIK
HASIL ANALISA BERAS ANORGANIKHASIL ANALISA BERAS ANORGANIKNo.No. ParameterParameter SatuanSatuan Standar Nasional /Standar Nasional /
BMRBMR
Hasil Hasil PemeriksaanPemeriksaan
11 Residu ImidaklopridResidu Imidakloprid mg/kgmg/kg 0,050,05 0,086880,08688
22 Kadar AirKadar Air %% -- 12,1712,17
33 Kadar LemakKadar Lemak %% -- 0,90,9
44 Kadar ProteinKadar Protein %% -- 8,33238,3323
55 Kadar KarbohidratKadar Karbohidrat %% -- 55,760355,7603
66 Kadar Gula PereduksiKadar Gula Pereduksi %% 15,5315,53
77 Kadar SeratKadar Serat %% -- 2,012,01
88 Kadar AbuKadar Abu %% -- 0,510,51
99 Kadar Tembaga (Cu)Kadar Tembaga (Cu) mg/kgmg/kg -- 0,780,78
1010 Kadar Besi (Fe)Kadar Besi (Fe) mg/kgmg/kg -- 2,472,47
1111 Kadar Kalium (K)Kadar Kalium (K) mg/kgmg/kg -- 166,33166,33
1212 Kadar Kalsium (Ca)Kadar Kalsium (Ca) mg/kgmg/kg -- 0,000,00
1313 Kadar Magnesium (Mg)Kadar Magnesium (Mg) mg/kgmg/kg -- 15,7915,79
1414 Kadar Seng (Zn)Kadar Seng (Zn) mg/kgmg/kg Maks. 40,0Maks. 40,0 5,085,08
Kadar Timbal (Pb)Kadar Timbal (Pb) mg/kgmg/kg Maks. 1,0Maks. 1,0 00
Waktu Paruh Insektisida yg relatif Waktu Paruh Insektisida yg relatif persisten dlm tanahpersisten dlm tanah
InsektisidaInsektisida Waktu paruh (th)Waktu paruh (th)
OrganoklorinOrganoklorin
DDTDDT
HeptaklorHeptaklor
EndrinEndrin
ToksafenToksafen
AldrinAldrin
DieldrinDieldrin
KlordanKlordan
BHCBHC
3-103-10
7-127-12
4-84-8
1010
1-41-4
1-71-7
2-42-4
22
OrganofosfatOrganofosfat
DifonatDifonat
KlorfenvinfosKlorfenvinfos
KarbofenotionKarbofenotion
0,20,2
0,20,2
0,50,5
KarbamatKarbamat
KarbofuranKarbofuran 0,05-10,05-1
Proses Pengambilan Pestisida oleh MHProses Pengambilan Pestisida oleh MH
PAJANAN
Kontak luar dg sel organ atau jasad hewan atu tanaman
PENYERAPAN
Penerobosan dalam melelui pembatasan kulit, daun, akar, renik, perut, sel, dll
SISTEM ALIRAN
Tubuh, air, darah, getah tanaman, udara
Biomagnifikasi DDD (turunan DDT) di air danau Biomagnifikasi DDD (turunan DDT) di air danau Clear CaliforniaClear California
265x
500x
85.000x
80.000x
Tanda dan Gejala Keracunan Tanda dan Gejala Keracunan PestisidaPestisida
a. Pestisida Golongan Organoklor ( Dicofan 460 EC ; Keltane 250 EC ) Pestisida golongan organoklor bekerja mempengaruhi sistem syaraf
pusat. Tanda dan gejala keracunan pestisida organoklor dapat berupa sakit kepala, rasa pusing, mual, muntah-muntah, mencret, badan lemah, gugup, gemetar, kejang-kejang dan kesadaran hilang.
b. Pestisida Golongan Organofostat ( Basta 150 EC ; Eagle 480 AS ) Apabila masuk kedalam tubuh, baik melalui kulit, mulut dan saluran
pernafasan maupun saluran pencernaan, pestisida golongan organofosfat akan berikatan dengan enzim dalam darah yang berfungsi mengatur bekerjanya saraf, yaitu kholonesterase. Apabila kholonesterase terikat, maka enzim tersebut tidak dapat melaksanakan tugasnya sehingga syaraf terus-menerus mengirimkan perintah kepada otot-otot tertentu. Dalam keadaan demikian otot-otot tersebut senantiasa bergerak tanpa dapat dikendalikan.
Disamping timbulnya gerakan-gerakan otot-otot tertentu, tanda dan gejala lain dari keracunan pestisida organofosfat adalah pupil atau celah iris mata menyempit sehingga penglihatan menjadi kabur, mata berair, mulut berbusa atau mengeluarkan banyak air liur, sakit kepala, rasa pusing, berkeringat banyak, detak jantung yang cepat, mual, muntah-muntah, kejang pada perut, mencret, sukar bernafas, otot-otot tidak dapat digerakkan atau lumpuh dan pingsan.
c. Pestisida Golongan Karbamat ( Sevin 85 S ; Darmafur 3 G )
Cara kerja pestisida Karbamat sama dengan pestisida organofosfat, yaitu menghambat enzim kholonesterase. Tetapi pengaruh pestisida Karbamat terhadap kholonesterase hanya berlangsung singkat karena pestisida Karbamat cepat mengurai dalam tubuh.
d. Pestisida Golongan Senyawa / dipiridil ( Top Star 300 EW )
Senyawa dipirindi dapat membentuk ikatan dan merusak jaringan epithel dari kulit, kuku, saluran pernafasan dan saluran pencernaan, sedangkan larutan yang pekat dapat menyebabkan peradangan.
Tanda dan gejala keracunan senyawa dipirindil selalu terlambat diketahui atau disadari karena gejala baru timbul setelah beberapa lama, 24-72 jam setelah keracunan baru terlihat gejala yang ringan seperti sakit perut, mual, muntah, dan diare karena ada iritasi pada saluran pencernaan, 48-72 jam baru timbul gejala-gejala kerusakan ginjal seperti albunuria, proteinnura, haematuria dan peningkatan kretanin lever, 72 jam-24 hari, tanda-tanda kerusakan pada paru-paru.
e. Pestisida Golongan Arsen ( Score 250 EC ) Keracunan pestisida Arsen pada umumnya melalui
mulut walaupun bisa juga diserap melalui kulit dan saluran pencernaan.
Tanda dan gejala keracunan akut pestisida golongan Arsen adalah nyeri pada perut, muntah, dan diare, sedang keracunan sub akut akan timbul gejala seperti sakit kepala, pusing dan banyak keluar ludah.
f. Pestisida Golongan Antikoagulan ( Klerat ) Pestisida golongan koagulan bekerja
menghambat pembekuan darah dan merusak jaringan-jaringan pembuluh darah. Hal ini mengakibatkan terjadinya pendarahan, terutama di bagian dalam tubuh.
Tanda dan gejala keracunan yang ditimbulkan oleh pestisida antikoagulan meliputi rasa nyeri pada punggung, lambung, dan usus, muntah-muntah, pendarahan pada hidung dan gusi, timbul bintik-bintik merah pada kulit, terdapat darah dalam air seni dan tinja, timbul lebam pada bagian sekitar lutut, sikut, dan pantat serta kerusakan ginjal.
Toksikologi PestisidaToksikologi Pestisida
OrganoklorinOrganoklorin Senyawa-senyawa OK (organokhlorin, Senyawa-senyawa OK (organokhlorin, chlorinated hydrocarbonschlorinated hydrocarbons) sebagian ) sebagian
besar menyebabkan kerusakan pada komponen-komponen selubung sel besar menyebabkan kerusakan pada komponen-komponen selubung sel syaraf (Schwann syaraf (Schwann cellscells) sehingga fungsi syaraf terganggu. ) sehingga fungsi syaraf terganggu.
Peracunan dapat menyebabkan kematian atau pulih kembali. Kepulihan Peracunan dapat menyebabkan kematian atau pulih kembali. Kepulihan bukan disebabkan karena senyawa OK telah keluar dari tubuh tetapi karena bukan disebabkan karena senyawa OK telah keluar dari tubuh tetapi karena disimpan dalam lemak tubuh.disimpan dalam lemak tubuh.
Semua insektisida OK sukar terurai oleh faktor-faktor lingkungan dan Semua insektisida OK sukar terurai oleh faktor-faktor lingkungan dan bersifat persisten, Mereka cenderung menempel pada lemak dan partikel bersifat persisten, Mereka cenderung menempel pada lemak dan partikel tanah sehingga dalam tubuh jasad hidup dapat terjadi akumulasi, demikian tanah sehingga dalam tubuh jasad hidup dapat terjadi akumulasi, demikian pula di dalam tanah. pula di dalam tanah.
Akibat peracunan biasanya terasa setelah waktu yang lama, terutama bila Akibat peracunan biasanya terasa setelah waktu yang lama, terutama bila dosedose kematian ( kematian (lethal doselethal dose) telah tercapai. Hal inilah yang menyebabkan ) telah tercapai. Hal inilah yang menyebabkan sehingga penggunaan OK pada saat ini semakin berkurang dan dibatasi. sehingga penggunaan OK pada saat ini semakin berkurang dan dibatasi.
Efek lain adalah biomagnifikasi, yaitu peningkatan peracunan lingkungan Efek lain adalah biomagnifikasi, yaitu peningkatan peracunan lingkungan yang terjadi karena efek biomagnifikasi (peningkatan biologis) yaitu yang terjadi karena efek biomagnifikasi (peningkatan biologis) yaitu peningkatan daya racun suatu zat terjadi dalam tubuh jasad hidup, karena peningkatan daya racun suatu zat terjadi dalam tubuh jasad hidup, karena reaksi hayati tertentureaksi hayati tertentu
•Organofosfat dan KarbamatOrganofosfat dan Karbamat
menghambat aksi pseudokholinesterase dalam menghambat aksi pseudokholinesterase dalam plasma dan kholinesterase dalam sel darah plasma dan kholinesterase dalam sel darah merah dan pada sinapsisnya. Enzim tersebut merah dan pada sinapsisnya. Enzim tersebut secara normal menghidrolisis asetylcholin secara normal menghidrolisis asetylcholin menjadi asetat dan kholin. Pada saat enzim menjadi asetat dan kholin. Pada saat enzim dihambat, mengakibatkan jumlah asetylkholin dihambat, mengakibatkan jumlah asetylkholin meningkat dan berikatan dengan reseptor meningkat dan berikatan dengan reseptor muskarinik dan nikotinik pada system saraf muskarinik dan nikotinik pada system saraf pusat dan perifer. Hal tersebut menyebabkan pusat dan perifer. Hal tersebut menyebabkan timbulnya gejala keracunan yang berpengaruh timbulnya gejala keracunan yang berpengaruh pada seluruh bagian tubuh.pada seluruh bagian tubuh.
Pada bentuk ini enzim mengalami phosphorylasi.
Tabel : Efek muskarinik, nikotinik dan saraf Tabel : Efek muskarinik, nikotinik dan saraf
pusat pada toksisitas organofosfat.pusat pada toksisitas organofosfat. EfekEfek GejalaGejala
1. Muskarinik1. Muskarinik Salivasi, lacrimasi, urinasi dan diaree (SLUD)Salivasi, lacrimasi, urinasi dan diaree (SLUD) Kejang perutKejang perut Nausea dan vomitusNausea dan vomitus BradicardiaBradicardia MiosisMiosis Berkeringat Berkeringat
2. nikotinik2. nikotinik Pegal-pegal, lemahPegal-pegal, lemahTremorTremorParalysisParalysisDyspneaDyspneaTachicardia Tachicardia
3. sistem saraf pusat3. sistem saraf pusat Bingung, gelisah, insomnia, neurosisBingung, gelisah, insomnia, neurosisSakit kepalaEmosi tidak stabilSakit kepalaEmosi tidak stabilBicara terbata-bataBicara terbata-bataKelemahan umumConvulsKelemahan umumConvulsDepresi respirasDepresi respiras dan gangguan jantungKomadan gangguan jantungKoma
Semua senyawa OF (organofosfat, Semua senyawa OF (organofosfat, organophospatesorganophospates) ) dan KB (karbamat, dan KB (karbamat, carbamatescarbamates) bersifat perintang ChE ) bersifat perintang ChE (ensim (ensim choline esterasecholine esterase), ensim yang berperan dalam ), ensim yang berperan dalam penerusan rangsangan syaraf. penerusan rangsangan syaraf.
Peracunan dapat terjadi karena gangguan dalam Peracunan dapat terjadi karena gangguan dalam fungsi susunan syaraf yang akan menyebabkan fungsi susunan syaraf yang akan menyebabkan kematian atau dapat pulih kembali. kematian atau dapat pulih kembali.
Umur residu dari OF dan KB ini tidak berlangsung lama Umur residu dari OF dan KB ini tidak berlangsung lama sehingga peracunan kronis terhadap lingkungan sehingga peracunan kronis terhadap lingkungan cenderung tidak terjadi karena faktor-faktor lingkungan cenderung tidak terjadi karena faktor-faktor lingkungan mudah menguraikan senyawa-senyawa OF dan KB mudah menguraikan senyawa-senyawa OF dan KB menjadi komponen yang tidak beracun. Walaupun menjadi komponen yang tidak beracun. Walaupun demikian senyawa ini merupakan racun akut sehingga demikian senyawa ini merupakan racun akut sehingga dalam penggunaannya faktor-faktor keamanan sangat dalam penggunaannya faktor-faktor keamanan sangat perlu diperhatikan. Karena bahaya yang perlu diperhatikan. Karena bahaya yang ditimbulkannya dalam lingkungan hidup tidak ditimbulkannya dalam lingkungan hidup tidak berlangsung lama, sebagian besar insektisida dan berlangsung lama, sebagian besar insektisida dan sebagian fungisida yang digunakan saat ini adalah dari sebagian fungisida yang digunakan saat ini adalah dari golongan OF dan KB. golongan OF dan KB.
Parameter yang digunakan untuk Parameter yang digunakan untuk menilai efek peracunan pestisidamenilai efek peracunan pestisida
nilai LDnilai LD50 50 ( (lethal doselethal dose 50 %) 50 %) menunjukkan banyaknya pestisida dalam miligram menunjukkan banyaknya pestisida dalam miligram
(mg) untuk tiap kilogram (kg) berat seekor binatang-uji, (mg) untuk tiap kilogram (kg) berat seekor binatang-uji, yang dapat membunuh 50 ekor binatang sejenis dari yang dapat membunuh 50 ekor binatang sejenis dari antara 100 ekor yang diberi antara 100 ekor yang diberi dosedose tersebut. tersebut.
Yang perlu diketahui dalam praktek adalah LDYang perlu diketahui dalam praktek adalah LD50 50 akut akut oral (termakan) dan LD50 akut dermal (terserap kulit). oral (termakan) dan LD50 akut dermal (terserap kulit).
Nilai-nilai LDNilai-nilai LD5050 diperoleh dari percobaan-percobaan diperoleh dari percobaan-percobaan dengan tikus putih. dengan tikus putih.
Nilai LDNilai LD5050 yang tinggi (di atas 1000) menunjukkan yang tinggi (di atas 1000) menunjukkan bahwa pestisida yang bersangkutan tidak begitu bahwa pestisida yang bersangkutan tidak begitu berbahaya bagi manusia.berbahaya bagi manusia.
LD50 yang rendah (di bawah 100) menunjukkan hal LD50 yang rendah (di bawah 100) menunjukkan hal sebaliknya. sebaliknya.
Nilai LD50 insektisida organofosfatNilai LD50 insektisida organofosfat KomponenKomponen LDLD5050 (mg/Kg) (mg/Kg)
AktonAkton
CoroxonCoroxon
DiazinonDiazinon
DichlorovosDichlorovos
EthionEthion
MalathionMalathion
MecarbanMecarban
Methyl parathionMethyl parathion
ParathionParathion
SevinSevin
SystoxSystox
TEPP TEPP
146146
1212
100100
5656
2727
13751375
3636
1010
33
274274
2,52,5
1 1
LDLD5050 (mg/Kg) Pestisida (mg/Kg) Pestisida
PestisidaPestisida Kijang PiaraanKijang Piaraan KambingKambing
OrganoklorinOrganoklorin
EndrinEndrin
DieldrinDieldrin
ToksafenToksafen
--
75-10075-100
139-240139-240
25-5025-50
100-200100-200
>160>160
OrganofosfatOrganofosfat
DemetonDemeton
ParationParation
MonokrotofosMonokrotofos
DimetoatDimetoat
KlorpirifosKlorpirifos
FenitrotionFenitrotion
--
3333
3838
>200>200
--
727727
1313
4242
3535
--
>500>500
--
KarbamatKarbamat
AminokarbAminokarb
MetomilMetomil
MeksakarbatMeksakarbat
ProfoxurProfoxur
KarbarilKarbaril
1111
1616
2525
225225
300300
--
--
2222
>800>800
--
LCLC50 50 (ppb) Pestisida pada MH(ppb) Pestisida pada MH
PestisidaPestisida Larva NyamukLarva Nyamuk
(LC50,24 jam)(LC50,24 jam)
12 ikan air tawar 12 ikan air tawar
(LC50, 96 jam)(LC50, 96 jam)
OrganoklorinOrganoklorin
DDTDDT
HeptaklorHeptaklor
EndrinEndrin
ToksafenToksafen
AldrinAldrin
DieldrinDieldrin
TiodanTiodan
BHCBHC
7070
5,45,4
1515
--
--
7,97,9
--
2727
2-212-21
--
--
--
--
2-1312-131
3-183-18
OrganofosfatOrganofosfat
AbateAbate
BayteksBayteks
KlontionKlontion
DiazinonDiazinon
DibromDibrom
DikorvosDikorvos
1,61,6
4,24,2
2525
8383
--
7575
--
980-3.404980-3.404
--
--
--
--
PengobatanPengobatan Pengobatan keracunan pestisida ini harus cepat dilakukan Pengobatan keracunan pestisida ini harus cepat dilakukan
terutama untuk toksisitas organophosphat. Bila dilakukan terutama untuk toksisitas organophosphat. Bila dilakukan terlambat dalam beberapa menit akan dapat menyebabkan terlambat dalam beberapa menit akan dapat menyebabkan kematian. kematian.
Diagnosis keracunan dilakukan berdasarkan terjadinya gejala Diagnosis keracunan dilakukan berdasarkan terjadinya gejala penyakit dan sejarah kejadiannya yang saling berhubungan. penyakit dan sejarah kejadiannya yang saling berhubungan.
Pada keracunan yang berat , pseudokholinesterase dan aktifits Pada keracunan yang berat , pseudokholinesterase dan aktifits erytrocyt kholinesterase harus diukur dan bila kandungannya jauh erytrocyt kholinesterase harus diukur dan bila kandungannya jauh dibawah normal, kercaunan mesti terjadi dan gejala segera dibawah normal, kercaunan mesti terjadi dan gejala segera timbul.timbul.
Pengobatan dengan pemberian atrophin sulfat dosis 1-2 mg i.v. Pengobatan dengan pemberian atrophin sulfat dosis 1-2 mg i.v. dan biasanya diberikan setiap jam dari 25-50 mg. Atrophin akan dan biasanya diberikan setiap jam dari 25-50 mg. Atrophin akan memblok efek muskarinik dan beberapa pusat reseptor memblok efek muskarinik dan beberapa pusat reseptor muskarinik. muskarinik.
Pralidoxim (2-PAM) adalah obat spesifik untuk antidotum Pralidoxim (2-PAM) adalah obat spesifik untuk antidotum keracunan organofosfat. Obat tersebut dijual secara komersiil dan keracunan organofosfat. Obat tersebut dijual secara komersiil dan tersedia sebagai garam chlorin.tersedia sebagai garam chlorin.
top related