toksoplasmosis 3 a
Post on 21-Jan-2018
94 Views
Preview:
TRANSCRIPT
TOKSOPLASMOSIS
Dr. Wisda Widiastuti, SpPD
Universitas Baiturrahmah
PENDAHULUAN
Peny zoonosis Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondii (1908) binatang pengerat
(ctenodactylus gondii) di lab. Tunisia dan pada
kelinci di lab Brazil
Thn 1973 parasit ini ditemukan pada neonatus
dengan ensefalitis transmisi intrauterin
transplasental
Siklus hidup seksual ditemukan pada kucing
(Hutchison)
Ditemukan di daerah iklim panas dan lembab
EPIDEMIOLOGI
Prevalensi zat anti T. gondii (+) pada manusia :
Di Indonesia 2-63%
Eskimo 1 %
Elsavador dan Amerika Tengah 90%
Prevalensi zat anti T. gondii pada binatang :
Kucing 25-73%
Babi 11-36%
Kambing 11-61%
Anjing 75%
Ternak lain 10%
Di Amerika Serikat 3-70% org dws sehat terinfeksi,
bayi baru lahir 3500
Pada pasien HIV (+) 45%
Eropa barat dan Afrika (HIV +) 50-78%
Ensenfalitis toxoplasma (HIV +) di AS 16%,
Perancis (37%)
Keadaan ini dipengaruhi oleh :
Kebiasaan makan makan daging kurang matang
Banyaknya kucing peliharaan
Tikus dan burung sebagai hospes perantara buruan
kucing
Vektor lipas dan lalat yang memindahkan ookista dari
tinja kucing ke makanan
Kucing mengeluarkan 10 juta ookista/hari
selama 2 minggu
matang 1-5 hari
dapat hidup > 1 tahun di tanah panas dan lembab,
Mati pada suhu 45-550C, (dikeringkan, dicampur
formalin, amonia atau lar Yodium))
ETIOLOGI
Toxoplasma gondii adalah parasit intraselular
menginfeksi burung dan mamalia
Hospes definitif kucing
Daur seksual sel epitel usus kecil kucing
Daur seksual (gametogoni, sporogoni) hasilkan
ookista tinja
Hospes perantara mamalia dan burung
Ookista tertelan hospes perantara di jaringan
terbentuk kelompok tropozoit membelah aktif
takizoit
Takizoit menginfeksi dan bereplikasi di seluruh sel
manusia kecuali sel darah merah
Kecepatan takizoit < kista bradizoit (membelah
perlahan)
Hospes perantara siklus seksual (-), hanya btk
kista jaringan (stadium istirahat)
Takizoit dieliminasi oleh respon immun penjamu
Kista jaringan bradizoit >> (7-10 hr stlh infeksi
sistemik takizoit) di berbagai organ menetap tu
di SSP dan otot
Infeksi aktif pada penjamu immunokompromais
pembebasan spontan parasit di dlm kista
bertransformasi cepat takizoit di SSP
Kucing (hospes definitif) makan hospes perantara
yang terinfeksi terbentuk stadium seksual (sel
epitel usus kecil) ookista (masa prapaten 3-5 hr)
Kucing makan tikus yang mengandung takizoit
masa prapaten (5-10 hr)
Bila ookista lsg ditelan kucing masa prapaten 20-24
hr
Kucing lebih mudah terinfeksi oleh kista jaringan dp
ookista
Manusia dg infeksi akut takizoit msk ke sel
berinti
Bentuk takizoit bulan sabit panjang 4-8
mikron inti ditengah
Takizoit parasit obligat intraselluler
Takizoit berkembang biak di sel secara endodiogeni
sel penuh takizoit sel pecah, takizoit masuk
ke sel-sel sekitar atau difagositosis oleh makrofag
Kista jaringan dibentuk di sel hospes bila takizoit
membentuk dinding
Kista jaringan ditemukan selamanya di otak btk
(bulat atau lonjong), otot jantung dan otot lurik
(mengikuti btk otot)
Gbr. Siklus hidup toksoplasmosis
PATOGENESIS
Ookista atau bradizoit mengandung sporozoid
msk dalam proses pencernaan parasit bebas
Bradizoit resisten terhadap pepsin dan menginvasi
TGI
Di eritrosit parasit alami transformasi marfologi
jumlah tropozoit invasif meningkat
Dari TGI parasit menyebar berbagai organ, tu
jaringan limfatik, otot lurik, miokardium, retina,
plasenta dan SSP menginfeksi sel berreplikasi
dan menginvasi sel berdekatan.
Terjadi kematian sel dan nekrosis fokal yang
dikelilingi respon inflamasi akut
Penjamu Immunokompeten
Infeksi dikontrol oleh imunitas selluler dan
immunitas humoral
Respon immun thd takizoit berupa induksi
antibodi parasit, aktivasi makrofag dg perantara
radikal bebas, produksi interferon gamma dan
stimulasi limfosit T sitotoksik
Limfosit spesifik antigen bunuh parasit
ekstraselluler maupun sel target yang terinfeksi
parasit infeksi akut (proses pembersihan takizoit)
Infeksi menetap dengan kista yg
mengandung bradizoit infeksi subklinis
(penjamu imunokompeten)
Kista tidak mengalami degenerasi dan
ruptur di SSP
Proses degeneratif dg perkembangan kista
baru menstimulus menetapnya titer
antibodi
Penjamu Immunokompromais atau
janin
Faktor2 imun kontrol peny. rendah tropozoit menetap dan penghancuran progresif berjalan kegagalan organ (necrotizing encephalitis, pneumonia dan miokarditis )
Proses degeneratif dan perkembangan kista baru mengandung bradizoit sumber infeksi pada penjamu imunokompromais
Pasien HIV/AIDS
Defisiensi immun (kualitatif dan kuantitatif)
progresif dari subset limfosit T (T helper)
Sel molekul CD4 reseptor sel primer thd
HIV dan menurun ke level kritis (<200/ul)
rentan infeksi oportunistik
Kontrol viremia plasma dan th/ ARV efektif
meningkatkan survival walaupun CD4
tidak meningkat siknifikan
Jadi infeksi oportunistik spt Toxoplasma
gondii terjadi bila th/ ARV tidak efektif
Disebabkan penurunan kadar sel CD4,
gangguan produksi IL-12, interferon
gamma, serta sel CD154 menurun
Imunitas seluler dan imunitas humoral
kontrol infeksi
Substansi pertahanan tbh yg ptg
interferon gamma dan IL 12
Rute penularan
Toksoplasma kongenital In utero melalui
plasenta dari ibu terinfeksi primer wkt hamil
Toksoplasma akuisita mkn daging mentah atau
kurang matang (sate) bila daging mengandung
kista jaringan atau takizoit toksoplasma, ookista
dari tinja kucing tertelan (lalat/kecoa)
Infeksi di laboratorium jarum suntik, alat
kesehatan dan saat otopsi
Infeksi via donor organ yg terinfeksi
Transfusi darah
PATOLOGI
Terjadi kerusakan sel dan nekrosis fokal
Akibat replikasi takizoit yg menginduksi respon inflamasi mononuklear diseluruh jaringan atau sel yg terinfeksi KHAS !!!
Pewarnaan histologik rutin takizoit (-)
Pewarnaan immunofloresen (antibodi spesifik antigen parasit) organisme atau antigen (+)
Kista matur proses inflamasi tidak terdeteksi
Kista menetap diotak sampai mengalami ruptur
Organ yang terkena KGB, Mata, SSP, Paru, Jantung, otot lurik, pankreas, lambung dan ginjal
GAMBARAN KLINIS
Kerusakan yang terjadi pada tubuh tergantung
pada :
Umur
Virulensi strain toksoplasma
Jumlah parasit
Organ yang diserang
Untuk mempermudah penatalaksanaan dibagi 4
kategori :
Infeksi akut pada pasien imunokompeten
Infeksi akut pada pasien imunokompromais
Toksoplasmosis Mata pada org dewasa
Infeksi kongenital
INFEKSI AKUT PADA PASIEN IMUNOKOMPETEN
Dewasa 10-20% kasus bergejala
Manifestasi klinik tersering limfadenopati
di leher, mulut atau pembesaran pada 1 gugus
kelenjar,
biasanya terpisah,
jrg > 3 cm, tidak nyeri,
kekenyalan bervariasi dan
tidak bernanah
Klinis jelas biopsi kelenjar tes serologis
Adenopati kelenjar mesentrial atau retroperitoneal
dapat sebabkan nyeri abdomen
Demam, malaise, keringat malam, nyeri otot, sakit
tenggorokan, eritema makulopapular,
hepatomegali, splenomegali
Korioretinitis unilateral self limiting
Hepatits, miokarditis, polimiositis, atau FUO
INFEKSI AKUT TOKSOPLASMOSIS PADA PASIEN
IMUNOKOMPROMAIS
Risiko tinggi, berat dan fatal
SSP ensefalitis, meningoensepalitis, SOL
(Space occupaying lession), Miokarditis,
Pneumonitis
Transplantasi jantung dan sumsum tulang
Pasien HIV CD4 < 100/ml Ensefalitis (80%)
Mata (50%), paru2(26%), darah tepi (3%), jantung
(3%), sumsum tulang (3%) dan kandung kemih
(1%)
PASIEN HIV/AIDS
Gejala klinis Ensefalitis Toksoplasmosis
gangguan mental (75%), defisit neurologis (70%),
sakit kepala (50%), demam (45%), tubuh terasa
lemah serta gangguan nervus kranialis
Korioretinitis penurunan tajam penglihatan, rasa
nyeri pada mata, melihat benda berterbangan,
serta fotofobia, nekrosis multifokal atau bilateral
dan N. Optikus (10%)
Gejala lain panhipopituari dan diabetes
insipidus, gangguan gastrointestinal dengan nyeri
perut, asites serta diare
Kegagalan multiorgan
Pemeriksaan Fisik
Pembesaran KGB yg kenyal, tidak nyeri,
berkonfluens sering di leher
Demam rgn, hepatosplenomegali dan rash pada
kulit
Funduskopi multple yellowish white dg batas
tidak jelas
ET gangguan mental, kejang, kelemahan otot
multple, ggn n. cranialis, ggn serebelum,
meningismus serta movement disorder
TOKSOPLASMOSIS MATA DEWASA
Koriorenitis >> akbt infeksi kongenital
Unilateral infeksi baru
Bilateral waktu lahir
Gejala : Penglihatan kabur, skotoma, nyeri,
fotofobia dan epifora, ggn sentral bila makula
terlibat membaik peradangan visus membaik tdk
sempurna
Panuveitis
DD/ tbc, sifilis, lepra atau histoplasmosis
INFEKSI KONGENITAL
Asimtomatis
Gejala terjadi setelah lahir
Tergantung infeksi akut ibu
Trimester I (15-25%), Trimester II (30-54%), Trimester III (60-65%)
Manifestasi klinis : strabismus, koriorenitis, ensefalitis, mikrosefalus, retardasi psikomotor, kejang, anemia, ikterus, hipotermia, trombositopenia, diare dan pneumonitis
TRIAS KARAKTERITIS hidrosefalus, kalsifikasiserebral dan korioretinitis
Retardasi mental, epilepsi dan ggn penglihatan
DIAGNOSIS
Diagnosis pasti
Ditemukan takizoit pada biopsi otak atau
sumsum tulang, Cairan serebrospinal
Isolasi parasit inokulasi pada mencit
Isolasi jaringan kista
Diagnosis penunjang Tes serologi
Tes warna Sabin Feldman
Tes hemaglutinasi tidak langsung (IHA)
Tes zat anti fluoresen tidak langsung (IFA)
Tes elisa deteksi antibodi IgG dan IgM
IgG
IgG
IgM
IgG infeksi lama
IgM infeksi dini, menurun cepat
Limfadenopati IgM (+)
Anti IgE immunosorbent agglutination assay lbh
akurat
CT scan otak ET cincin multiple
MRI
PCR
PENATALAKSANAAN
Obat hanya membunuh btk takizoit
Hanya memberantas infeksi akut
Tidak menghilang infeksi menahun relaps
Obat2 yg digunakan :
Kombinasi PIRIMETAMIN DAN SULFONAMID
selama 3 mgg atau sebulan
Pirimetamin 50-75mg/hr selama 3 hari selanjutnya
25mg/hr(0,5-1mg/kgbb/hr bbrp mgg pada penyakit
berat, Asam folat 2-4 mg/hr
Sulfonamid 50-100mg/kgbb/hrnbbrp mgg & bln
Spiramisin tidak menembus plasenta 100 mg/kgBB/hr selama 30-45 hr
Diberikan pada wanita hamil dengan inf. Primer
Profilaksis transmisi T gondii ke janin
Klindamisin ES : kolitis pseudomembran atau kolitis ulseratif
Kortikosteroid tidak obat tunggal
Klaritromisin
Azitromisin
Obat baru Hidroksinaftokuinon dikombinasi sulfadiazin kista jaringan
Asimtomatik tidak diterapi
diberikan bersama pirimetamin
PENCEGAHAN
1. Pencegahan infeksi primer
Edukasi kesehatan
Mkn daging belum matang (Kista tdk infektif dipnskan
dg suhu 60C atau diasap)
Cuci tgn stlh memegang daging mentah ( tk jagal dan
tk masak) cuci bersih dengan sabun
Hidup bersama kucing diberi makanan matang dan
cegah berburu tikus dan burung
Makanan ditutup rapat
Sayur lalap dicuci bersih
2. Pencegahan transmisi vertikal dalam penyakit
kongenital
Imunitas maternal akibat toksoplasmosis
diturunkan sblm konsepsi
Belum tersedia vaksin toksoplasmosis
Skrining serologik utk deteksi inf maternal akut
Bila terjadi inf akut maternal terapi anti
T.gondii dan pemeriksaan lanjutan
kemungkinan infeksi janin dan aborsi
ditawarkan
3. Pencegahan penyakit pada individu yg
imunokompromais
Profilaksis dengan kotrimoksazol
Pemeriksaan IgG T. gondii sblm dilakukan
transplantasi organ
Resipien yg menerima donor seropositif
diberi terapi anti T. gondii selama 2 bulan
Pdrt HIV dg seronegatif hrs dihindari dari
pajanan parasit
top related