topik 7 jolly, rizka, devi
Post on 12-Dec-2015
232 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Jumlah Cairan Tubuh1
• 80% Berat badannyaBayi
• 60% Laki-laki muda• 50% Perempuan mudaOrang Dewasa
• 40% - 50% berat badannyaOrang berusia di atas 65 tahun
DISTRIBUSI CAIRAN TUBUH
Total Body Water Distribusi
50% Dalam Otot
20% Dalam Kulit
20% Organ Lain
10% Dalam Darah
Total Body Water Dipengaruhi
Usia
Berat Badan
Jenis Kelamin
Komposisi Kompartemen Cairan1
Komposisi Kompartemen
Cairan
CES
PLASMA DARAH
CAIRAN INTERSTISTIAL
CIS
- Ion Kalium Intraselular ( Tinggi)- Ion natrium Intraselular (rendah)
- Protein (Tinggi)-Ion Natrium-Ion Klorida- Ion Bikarbonat
- Ion Kalium-Kalsium-Fosfat -Magnesium-Sulfat-Asam Organik
Homeostasis CES Perlu Dipertahankan2
Karena CES merupakan 1/3 dari semua cairan tubuh manusia beserta komponennya.
• Alasan 1
Homeostasis CES tersebut bekerja untuk mempertahankan agar cairan tubuh bersifat netral secara listrik dan stabil secara osmotik. • Alasan 2
HOMEOSTASIS CES
Tubuh mempertahankan homeostasis CES (yang terdiri atas air dan zat-zat yang terlarut didalamnya) dengan cara mengatur Volume dan muatan zat-zat terlarut dan beban osmotic.
Berbagai zat terlarut dalam CES ada yang bersifat sebagai elektrolit (kation: Na+, K+, Ca2+, H+; anion: Cl- , HCO3-, HPO43-),adapula yang non-elektrolit (tidak bermuatan – protein, urea, glukosa, O2, CO2).
Homeostasis zat-zat terlarut dipertahankan melalui mekanisme:
1. transport ion-ion (electrolit),
2. perpindahan air (dari satu kompartemen ke kompartemen lainnya), dan fungsi ginjal.
Kompartemen CES3
Kompartemen CES
Satu Pertiga H2O total tubuh
Cairan Interstisium
Plasma Cairan Transel
Cairan Limfe
Ket : CES minor
Komponen cairan3
Kompartemen Cairan Tubuh
• Mengacu pada cairan dalam sel Tubuh, 2/3 cairan tubuh
Kompartemen Cairan
Intraselular (CIS)
• Terdiri dai seluruh cairan tubuh diluar sel, mengandung 1/3 air tubuh
• Terdiri dari aian Intersial, Plasma Darah, dan Cairan Transeluler
Kompartemen Cairan
Ekstraselular (CES)
CES (Cairan Ekstraselular)
Plasma darah dan Cairan Interstisial punya isi yang sama Ion Na, C2, dalam Jumlah Besar. K, Ca, Mg, PO, SO4, Asam Organik dalam jumlah sedikit.
Plasma mengandung lebih banyak protein daripada cairan Interstisial.
Cairan Transluler Terdiri dari cairan Cerebrospinal, Cairan Sinoval, Cairan dalam Peritoneum, Perikardiak, Dan Rongga Pleura, Cairan dalam Rongga mata, Cairan dalam sistem pernafasan, pencernaan dan Urinaria
PERGERAKAN CAIRAN ANTARKOMPARTEMEN CES
Antara Plasma Dan Cairan Interstisial• Pergerakan Air menembus membran sel kapilar diatur oleh
tekanan Hidrostatik dan Osmotik• Perpindahan dua arah hanya dapat terjadi sesuai dengan
prinsip Starling Landis• Peningkatan hidrostatik kapilar atau penurunan tekanan
osmotik koloid plasma mengakibatkan semakin banyak cairan yang bergerak dari kapiler ke cairan interstisial.
• Penurunan hidrostatik kapilar atau peningkatan tekanan osmotik koloid plasma menyebabkan pergerakan cairan dari interstisial kedalam kapilar
Keseimbangan air
• Asupan air•Makanan yang di telan•Air atau minuman lai yang dikonsumsi•Air metabolik
• Keluaran air •Ginjal •Kulit•Evaporasi paru – paru•Saluran gastrointestinal
Respons Homeostasis
Struktur dan Fungsi Nefron Ginjal
Dengan ADH TANPA ADH
Albumin dalam plasma arah berfungsi sebagai pembentuk tekanan osmotik dalam darah.
Hal ini menjaga tekanan osmotik di dalam sel darah dan plasma darah sama, sehingga tidak terjadi perpindahan cairan plasma
darah ke darah.
Kekurangan albumin dapat menyebabkan menurunnya tekanan osmotik darah.
Penyebab Tekanan Osmotik Darah Menurun
Penurunan kadar albumin
Peningkatan kadar garam mineral(Tortora, 2012)
Penurunan tekanan osmotik koloid plasma mengakibatkan semakin banyak cairan bergerak dari kapiler menuju cairan interstisial. Sehingga, volume darah yang beredar akan berkurang dan keseimbangan CES akan terganggu.
(Sloane, 2004)
Edema?
Edema Pembengkakan jaringan tubuh oleh adanya penumpukan cairan interstitial yang berlebihan.
Berdasarkan tempat terakumulasinya, dibagi menjadi:
1. Edema Intraselular
2. Edema Ekstraselular
a) Kebocoran abnormal cairan dari plasma ke ruang interstisial dengan melintasi kapiler
b) Kegagalan limfatik untuk mengembalikan cairan dari interstisial ke dalam darah
Gangguan proses metabolik
jaringan dan tidak adanya
nutrisi sel
Gagal memenuhi kebutuhan nutrisi sel
Gangguan kerja pompa ion,
meningkatkan tekanan osmotik
Pergerakan cairan dari luar
ke dalam sel
Peningkatan Asupan Garam dalam Cairan Tubuh Peningkatan asupan garam dalam cairan tubuh mengakibatkan peningkatkan volume CES.
Hal ini terjadi karena ketika menahan garam, ginjal secara otomatis menahan H2O, karena H2O mengikuti ion natrium secara otomatis.
Semakin banyak garam terdapat di CES, semakin banyak H2O di CES.
Peningkatan volume CES dapat berakibat pada peningkatan tekanan darah dan juga CES tidak dalam keadaan homeostasis.
Penyimpangan volume CES yang menyertai perubahan jumlah garam memicu respon-respon kompensasi ginjal yang cepat memulihkan jumlah Na+ dan volume CES ke normal.
PEMASUKAN NACl DALAM
TUBUH
HORMON YANG BERPERAN DALAM MERESPONS MASUKAN GARAM YANG
BERLEBIH ANGIOTENSIN II
◦ Mekanisme : Menstimulasi sekresi aldosterone◦ Efek : Mengurangi air yang keluar melalui urin
ALDOSTERONE◦ Mekanisme : Meningkatkan reabsorbsi Na+ dan Cl- dalam urin, Meningkatkan reabsorbsi air via osmosis◦ Efek : Mengurangi air yang keluar melalui urin
ATRIAL NATRIURETIC PEPTIDE (ANP)◦ Mekanisme : Meningkatkan ekskresi Na+ dan Cl- melalui urin◦ Efek : Meningkatkan pengeluaran air melalui urin
ANTIDIURETIC HORMON (ADH) / VASOPRESSIN◦ Mekanisme : Meningkatkan permeabilitas sel meningkatkan reabsorbsi air◦ Efek : Mengurangi pengeluaran air melalui urin
BufferCampuran larutan dua senyawa kimia yang meminimalkan perubahan pH ketika asam/basa ditambah atau dikeluarkan dari cairan tersebut.
Sistem dapar tubuh:
1. Sistem dapar H2CO3:HCO3-
2. Sistem dapar protein
3. Sistem dapar hemaglobin
4. Sistem dapar fosfat
Peran pernafasan dalam membantu menjaga keseimbangan asam basa dan reaksi kimia kerja buffer bikarbonat
Peran pernafasan dalam membantu menjaga keseimbangan asam basa dan reaksi kimia kerja buffer bikarbonat
ALKALOSIS RESPIRATORIK ASIDOSIS RESPIRATORIK
CO2 yang keluar sedikit (akibat hipoventilas)
CO2 di paru-paru meningkat
H2CO3 meningkat[H+] meningkat
Asidosis Respiratorik
CO2 yang keluar banyak (akibat hiperventilasi) CO2 menurun
H2CO3 menurun[H+] menurun
Alkolisis Respiratorik
Gangguan Keseimbangan Asam-Basa Respiratorik
ASIDOSIS METABOLIKPenurunan [HCO3
-]
Penyebab:
Diare akut
Diabetes mellitus
Olahraga yang terlalu berat
Asidosis uremia akibat gagal ginjal
ALKALOSIS METABOLIK
Peningkatan [HCO3-]
Penyebab:
Muntah (hilangnya getah lambung yang asam)
Ingesti obat alkali
Gangguan Keseimbangan Asam-Basa Metabolik
Cara Ginjal Membantu Mempertahankan pH CES Secara Umum
Peran ginjal dalam mempertahankan keseimbangan asam basa sangat rumit, namun proses sekresi H+ oleh tubulus, selain dapat menurunkan kadar H+ di CES, juga dapat meningkatkan ion bikarbonat yang kembali ke cairan ekstrsel sehingga proses bufer di cairan CES dapat dipertahankan.
Mekanisme Ginjal Mempertahankan PH CES
Ginjal mempertahankan pH dengan ekskresi H+ ekskresi HCO3- dan sekresi amonia (NH3).
Mekanisme Pengaturan pH di Tubulus Proksimal Terjadi sekresi H+ dengan 2 cara:
a. Sekresi dengan pompa H+ ATP ase
b. Sekresi dengan secondary active transport.
Na+/ K+ ATP ase yang memompa
Na+ ke dalam darah
antiport H+/Na ATPase yang
mendifusikan Na+ menuju sel
menyekresikan H+ menuju lumen
Mekanisme Ginjal Mempertahankan PH CES
Mekanisme Pengaturan pH di Tubulus Distal Alfa- intercalated cell adalah sel yang berfungsi untuk sekresi H+, reabsorbsi K+ dan HCO3-. Memiliki 2 pompa yaitu pompa H+ ATPase dan antiport H+ / K+ATPase.
CO2 + H20 dengan katalis enzim
karbonat anhidrase
Asam karbonat yang terbentuk
terurai jadi HCO3- dan H+
Mekanisme Ginjal Mempertahankan PH CES Beta-intercalated cell adalah sel yang berfungsi untuk
reabsorbsi H+, sekresi K+ dan HCO3-.
CO2 + H2O Asam karbonat
H+ + HCO3-
Ion bikarbonat disekresikan ke
lumen
Ion klorin direabsorpsi
H+ diserap darah
Cara Ginjal Membantu Mempertahankan pH CES Secara Umum
Cara Ginjal Membantu Mempertahankan pH CES Secara Umum
Daftar PustakaSilverthorn D. Human physiology. 1st ed. San Francisco: Pearson/Benjamin Cummings; 2004.
Martini F, Ober W. Fundamentals of anatomy & physiology. San Francisco, CA: Pearson Benjamin Cummings; 2006.
Sherwood L. Human physiology. 1st ed. Pacific Grove, Calif.: Brooks/Cole; 2001.
Tortora GJ. Principles of anatomy & physiology. 13th ed. Hoboken, NJ: Wiley; 2012.
Saladin, K. (2007). Anatomy & physiology. New York, N.Y.: McGraw-Hill.
top related