trigger 4 ipd pre diabetes

Post on 23-Jan-2016

8 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

ppt

TRANSCRIPT

Tutorial 6

STEP 1

STEP 2

STEP 3

STEP 4

STEP 5

STEP 7

KESIMPULAN

Group Tutor 4 Group Tutor 4 Group Tutor 6 Group Tutor 6

Tutorial 4:

Asriani ChaniaZeniana Rahayu

Habibie Al AfghaniHaya Septiani LestariNovika Gemala SariRetno Puspita Sari

Sila WalfadilaPutri Nurma Sari

Ajeng SawitriNidya Dwi CahyaniAndi Akbar Malana

Fasilitator :

dr. Rika Amran. MARS

STEP 1

STEP 2

STEP 3

STEP 4

STEP 5

STEP 7

KESIMPULAN

Tutorial 6

STEP 1

STEP 2

STEP 3

STEP 4

STEP 5

STEP 7

KESIMPULAN

Group Tutor 4 Group Tutor 4

TriggerIbu Firda,61 tahun, datang ke dokter untuk melakukan medical

check up karena akan menunaikan ibadah haji tahun ini. Dari beberapa hasil

pemeriksaan laboratorium ternyata didapatkan gula darah sewaktu ibu

Firda 211 mg/dl. Dari anamnesis tidak menemukan keluhan badan terasa

letih, polifagia, poliuria, atau polidipsi. Tidak ada riwayat sakit gula dalam

keluarganya. Selama ini ibu Firda merasa sehat-sehat saja dengan berat

badan stabil di kisaran 64 kg dengan tinggi badan 150cm. Oleh dokter ibu

Firda dianjurkan memeriksakan gula darahnya dilain kesempatan, sekaligus

juga memeriksakan urinnya. Setelah dicek ulang, ternyata didapatkan hasil

gula darah sewaktunya 189 mg% dan pada urin ditemukan tes reduksi (+).

Karena sudah 2 kali diperiksa, akhirnya ibu Firda minta penjelasan ke

dokter, apakah dia memang sakit gula?

04/21/23

Tutorial 6

STEP 1

STEP 2

STEP 3

STEP 4

STEP 5

STEP 7

KESIMPULAN

Group Tutor 4 Group Tutor 4 Group Tutor 6 Group Tutor 6

STEP I. CLARIFY UNFAMILIAR TERM

1.Polifagia : banyak makan

2.Poliurea : banyak mixturisi

3.Polidipsi : banyak minum

4.Tes reduksi : tes untuk melihat apakah ada

glukosa

Tutorial 6

STEP 1

STEP 2

STEP 3

STEP 4

STEP 5

STEP 7

KESIMPULAN

Group Tutor 4 Group Tutor 4 Group Tutor 6 Group Tutor 6

STEP II. DEFINE THE PROBLEM

1. Berapa kadar glukosa normal ?

2. Kenapa pada anamnesa tidak ditemukan gejala klasik ?

3. Analisis nilai-nilai yang terdapat pada trigger ?

4. Apa tujuan pengecekan ulang pada kadar glukosa ? apakah

cukup dengan 2x pemeriksaan ?

5. Apa diagnose untuk ibu firda ?

6. Apa pemeriksaan penunjang diagnose tersebut ?

7. Apa hubungan polifagia, poliurea, polidipsi dengan keadaan

klinis?

8. Apa tindakan yang harus dilakukan untuk bu firda?

9. Apa yang menyebabkan perbedaan nilai pada pemeriksaan

pertama dan kedua ?

Tutorial 6

STEP 1

STEP 2

STEP 3

STEP 4

STEP 5

STEP 7

KESIMPULAN

Group Tutor 4 Group Tutor 4 Group Tutor 6 Group Tutor 6

STEP III. BRAINSTORM POSSIBLE HYPOTESIS OR

EXPLANATION1.

2. Tidak ditemukan gejala klasik karena kerja insulin masih bagus (respon insulin masih baik dakam pemindahan glukosa ke jaringan)

3. Analisis :• Pemeriksaan GDS I : 211 mg/dl (HIPERGLIKEMIA)• Pemeriksaan GDS II : 189 mg/dl (DISGLIKEMIA)• Tanpa adanya gejala klasik• BB : 64 kg TB : 150 cm IMT : 28.4 Obesitas kelas I

•LO•LO•LO•LO•LO•LO

Tutorial 6

STEP 1

STEP 2

STEP 3

STEP 4

STEP 5

STEP 7

KESIMPULAN

Group Tutor 4 Group Tutor 4 Group Tutor 6 Group Tutor 6

•Tes Reduksi (+) apabila kadar glukosa diatas kadar ambang 180mg/dl menggunakan reagen benedict

4. Tujuan : untuk memastikan keadaan hipergikemia dengan GDS/GDP ulang karena tidakditemukan gejala klasik pada GDS ITidak cukup dengan 2X pemeriksaanPerlu pemeriksaan lanjut TTGO dengan 2 jam penahan atau puasa< 140 mg/dl = normal140-199 mg/dl = TGT≥ 200 mg/d = DM

5. Prediabetes dengan kadar glukosa fase disglikemia

Tutorial 6

STEP 1

STEP 2

STEP 3

STEP 4

STEP 5

STEP 7

KESIMPULAN

Group Tutor 4 Group Tutor 4 04/21/23

6.TTGO :•3 hari setelah pemeriksaan GDS II makan dan aktivitas biasa•Setelah malam ke 3 puasa 8 jam•Pemeriksaan GDP•Pemberian glukosa 75 mg/dl dalam 250 ml air•Puasa 2 jam•Pemeriksaan uang GDP /GDS

7. Polifagi, poliuria, polidipsi adalah gejala klasik untuk diagnose DMi.Polifagia insulin terganggu produksi insulin gukosa darah ↑ ke jaringan nutrisi untuk metabolisme sel/ jaringan merangsang pusat lapar di nucklei ventral of hipotalamus LAPARii.Polidipsi glukosa↑ viskositas darah ↑ H2O merangsang pusat haus HAUSiii.Poliuria tereksitasi haus di hipotalamus sering minum ↑ GFR Urine ↑

Tutorial 6

STEP 1

STEP 2

STEP 3

STEP 4

STEP 5

STEP 7

KESIMPULAN

Group Tutor 4 Group Tutor 4 04/21/23

8.Memberikan edukasi terapi non medicamentosaDiet rendah lemak,rendah glukosa

9.Dipengaruhi oleh aktivitas, asupan gizi pada 1 hari dengan hari lainnya tidak sama, sehingga sangat mungkin mempengaruhi nilai GDS I dan GDS II pasien

Tutorial 6

STEP 1

STEP 2

STEP 3

STEP 4

STEP 5

STEP 7

KESIMPULAN

Group Tutor 4 Group Tutor 4 Group Tutor 6 Group Tutor 6

STEP IV.ARRANGE EXPLANATION INTO A TENTATIVE SOLUTION

Tutorial 6

STEP 1

STEP 2

STEP 3

STEP 4

STEP 5

STEP 7

KESIMPULAN

Group Tutor 4 Group Tutor 4 Group Tutor 6 Group Tutor 6

STEP V.LEARNING OBJECTIVE

Mahasiswa mampu mengetahui memahami dan menjelaskan

“PRE DIABET & DMT2” :

1. Etiologi

2. Patologi

3. Patogenesa

4. Gejala

5. Diagnosa

6. DB

7. Penatalaksanaan

8. Komplikasi

9. Analisis Trigger

Tutorial 6

STEP 1

STEP 2

STEP 3

STEP 4

STEP 5

STEP 7

KESIMPULAN

Group Tutor 4 Group Tutor 4 Group Tutor 6 Group Tutor 6

STEP VII.SHARE THE RESULT OF INFORMATION

GATHERING AND PRIVATE STUDY

Tutorial 6

STEP 1

STEP 2

STEP 3

STEP 4

STEP 5

STEP 7

KESIMPULAN

Group Tutor 4 Group Tutor 4 04/21/23

“PREDIABETES” :Etiologi- kondisi abnormalitas metabolisme glukosa yang ditandai dengan peningkatan gula darah.kondisi yang mengawali cascade disfungsi vaskuar sebelum diabetesnya didiagnosis. GejalahipergikemiaUmumnya pasien berusia dekade 4Umumnya penderita gemuk disipidemia

Tutorial 6

STEP 1

STEP 2

STEP 3

STEP 4

STEP 5

STEP 7

KESIMPULAN

Group Tutor 4 Group Tutor 4 04/21/23

Diagnosa Kadar insulin puasa bisa tinggi atau rendah (pada keadaan lanjut) Sering ditemukan usia dekade 4Sering bertubuh gemuk dengan IMT ≥ 23GDP ≥ 110 mg/dl  Diagnosa bandingDMT2

Tutorial 6

STEP 1

STEP 2

STEP 3

STEP 4

STEP 5

STEP 7

KESIMPULAN

Group Tutor 4 Group Tutor 4 04/21/23

Penatalaksanaan a.Edukasi jika normal : Harus dietExerciseMenurunkan BB

b. Prediabetes DietExercisePantau gula darah

c. DMT2EdukasiMeforminPantau gula darah 500 mg 1x per hariSetelah makan selama 1 minggu

Tutorial 6

STEP 1

STEP 2

STEP 3

STEP 4

STEP 5

STEP 7

KESIMPULAN

Group Tutor 4 Group Tutor 4 04/21/23

Pemeriksaan fisik : 1Inspeksi, pasien tampak dengan kelebihan BB (gemuk) Pemeriksaan penunjang :Pemeriksaan Gula Darah GDS 1 211mg/dl(Hiepergikemia tanpa gejala)Karena obesitas lama kelamaan mengakibatkan resistensi insulin sehingga glukosa tidak bias masuk ke jaringan otot ,mengakibatkan glukosa plasma me ↑ hiperglikemia.GDS II 189 mg/dl(Disglikemia)Kompensasi sel β pancreas dalam sekresi insulinHormone adipoknetin yang dihasilkan jaringan adipose untuk sensitivitas insuinKeduanya mengakibatkan glukosa daam plasma dapat berdifusi ke jaringan Kadar gukosa plasma sedikit menurun disglikemia 

Tutorial 6

STEP 1

STEP 2

STEP 3

STEP 4

STEP 5

STEP 7

KESIMPULAN

Group Tutor 4 Group Tutor 4 04/21/23

Pemeriksaan urin Tes reduksi (+) 189 mg/dlKadar glukosa melebihi kadar ambang glukosa di ginjal yang mana normalnya 180mg/dl yang dites melalui uji reagen benedict. Penatalaksanaan : harus dilakukan uji TTGO terlebih dahulu untuk memastikan diagnose pada pasien di trigger dan untuk perencanaan terapi

Tutorial 6

STEP 1

STEP 2

STEP 3

STEP 4

STEP 5

STEP 7

KESIMPULAN

Group Tutor 4 Group Tutor 4 04/21/23

Komplikasi Adapun komplikasi yang dapat kita temukan pada pasien yang menderita DMT2 ialah :a. Retinopatib. pjkc. hipoglikemiad. nefropatie.neuropati , mikroangiopati

Tutorial 6

STEP 1

STEP 2

STEP 3

STEP 4

STEP 5

STEP 7

KESIMPULAN

Group Tutor 4 Group Tutor 4 04/21/23

Analisa data pemeriksaan labor pasien :Anamnesa Nama : Ny.FirdaUsia : 61 thK.U : tidak ada keluhan ,pemeriksaan guna medical check up(analisa : sel β pancreas masih baik dalam menghasikan insulin sehingga tidak ditemukannya gejala klasik yang mengindikasi resistensi insulin.)Onset : (-)F.ringan : (-)F.parah : (-)RPS : (-) Pemeriksaan fisik : 1Inspeksi, pasien tampak dengan kelebihan BB (gemuk)

Tutorial 6

STEP 1

STEP 2

STEP 3

STEP 4

STEP 5

STEP 7

KESIMPULAN

Group Tutor 4 Group Tutor 4 04/21/23

Pemeriksaan penunjang :Pemeriksaan Gula Darah GDS 1 211mg/dl(Hiepergikemia tanpa gejala)Karena obesitas lama kelamaan mengakibatkan resistensi insulin sehingga glukosa tidak bias masuk ke jaringan otot ,mengakibatkan glukosa plasma me ↑ hiperglikemia.GDS II 189 mg/dl(Disglikemia)Kompensasi sel β pancreas dalam sekresi insulinHormone adipoknetin yang dihasilkan jaringan adipose untuk sensitivitas insuinKeduanya mengakibatkan glukosa daam plasma dapat berdifusi ke jaringan Kadar gukosa plasma sedikit menurun disglikemia

Tutorial 6

STEP 1

STEP 2

STEP 3

STEP 4

STEP 5

STEP 7

KESIMPULAN

Group Tutor 4 Group Tutor 4 04/21/23

Pemeriksaan urin Tes reduksi (+) 189 mg/dlKadar glukosa melebihi kadar ambang glukosa di ginjal yang mana normalnya 180mg/dl yang dites melalui uji reagen benedict. Penatalaksanaan : harus dilakukan uji TTGO terlebih dahulu untuk memastikan diagnose pada pasien di trigger dan untuk perencanaan terapi.

Tutorial 6

STEP 1

STEP 2

STEP 3

STEP 4

STEP 5

STEP 7

KESIMPULAN

Group Tutor 4 Group Tutor 4

Kesimpulan• Prediabetes merupakan- kondisi abnormalitas

metabolisme glukosa yang ditandai dengan peningkatan gula darah.kondisi yang mengawali cascade disfungsi vaskuar sebelum diabetesnya didiagnosis.

• Biasanya pasien dengan obesitas perlu dilakukan uji TTGO untuk memastikan nilai kadar GDP/GDS pasien untuk menegakkan diagnosias pasien dengan kondisi normal, TGT ataupun DM

• Pasien perlu mengontrol kadar glukosa tubuh dengan diet dan latihan jasmani adar menurunkan resiko progresitas penyakit ke DM tipe 2

Tutorial 6

STEP 1

STEP 2

STEP 3

STEP 4

STEP 5

STEP 7

KESIMPULAN

Group Tutor 4 Group Tutor 4 Group Tutor 6 Group Tutor 6

top related