tugas 4 cooling tower
Post on 25-Jul-2015
1.335 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Alat penukar kalor merupakan salah satu cara yang ditempuh untuk
meningkatkan efisiensi thermal. Adapun beberapa jenis alat penukar kalor yang
digunakan adalah Superheater, Ekonomizer, Feed Water Heater, kondensor, Heat
Exchanger dan lain sebagainya.
Kondensor adalah alat pada sistem refrigerasi yang digunakan untuk
melepaskan kalor. Untuk melepaskan kalor yang dibawa oleh air dari kondensor
di dalam sistem refrigerasi digunakan sebuah menara pendingin.
Menara pendingin mendinginkan air dengan mengontakkan air tersebut
dengan udara. Air masuk ke bagian puncak dari menara pendingin dan
didistribusikan ke bagian bafel-bafel (packing yang terbuat dari kayu) yang tepat
berada bawah pendistribusi tersebut. Luas permukaan air yang besar dibentuk
dengan memercikkan air ke bawah dari satu bafel ke bafel yang lainnya. Bafel
atau bahan pengisi biasanya terbuat dari kayu. Sebuah menara pendingin dapat
mendinginkan air yang melewatinya mendekati temperatur wet bulb udara
sekeliling.
Menara pendingin (bahasa Inggris: cooling tower) adalah alat penghilang
panas yang digunakan untuk memindahkan kalor buangan ke atmosfer. Menara
pendingin dapat menggunakan penguapan air atau hanya menggunakan udara saja
untuk mendinginkannya. Menara pendingin umumnya digunakan untuk
mendinginkan air yang dialirkan pada kilang minyak, pabrik kimia, pusat
pembangkit listrik, dan pendinginan gedung. Menara yang digunakan bervariasi
dalam ukurannya.
1.2 Tujuan Penyusunan
Adapun tujuan penyusunan dalam makalah ini adalah untuk mempelajari atau
mengetahui karateristik dari cooling tower.
Cooling tower Page IV-1
1.3 Permasalahan
a. Mengetahui dan memahami jenis-jenis dari cooling tower
b. Mengetahui dan memahami sistem kerja dari cooling tower
c. Mengetahui dan memahami bagian-bagian atau komponen dari cooling
tower
d. Mengetahui dan memahami perawatan umum pada cooling tower beserta
komponennya.
1.4 Batasan Masalah
Makalah ini membahas tentang jenis-jenis mencakup jenis-jenis dari Cooling
Tower, Sistem kerja dari Cooling Tower, bagian-bagian atau komponen dari
Cooling Tower, serta perawatan umum Cooling Tower beserta komponennya.
1.5 Metode Penyusunan
Metode penyusunan yang digunakan penyusun untuk mendapatkan informasi
maupun data dalam penyusunan makalah ini adalah dengan dua metode, yaitu :
a. Studi Lapangan atau Survey
Suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan survey langsung ke
lapangan yakni melihat kondisi cooling tower secara langsung.
b. Studi Kepustakaan
Suatu cara pengumpulan data melalui perpustakaan, buku, majalah, dan
internet yang berhubungan dengan judul yang tertulis.
1.6 Sistematika Penyusunan
Adapun sistematika penyusunan dalam penyusunan makalah ini adalah dimulai
dari bab I sampai dengan bab 4, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan ini penyusun menjelaskan tentang latar belakang alat
penghilang panas yaitu cooling tower. Adapun bab ini meliputi : latar belakang,
tujuan penyusunan, permasalahan, batasan masalah, metode penyusunan, dan
sistematika penyusunan.
Cooling tower Page IV-2
BAB II ISI
Pada bab Isi ini penyusun menjelaskan lebih terperinci tentang cooling tower
sehingga lebih mudah dalam memahaminya (berisi tentang pembahasan
permasalahan). Dalam bab ini mencakup jenis-jenis dari Cooling Tower, Sistem
kerja dari Cooling Tower, bagian-bagian atau komponen dari Cooling Tower,
serta perawatan umum Cooling Tower beserta komponennya.
BAB III PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi tentang pembahasan dari keseluruhan materi yang telah diuraikan.
BAB V KESIMPULAN
Dalam bab ini akan mencakup inti-inti dari bab-bab sebelumnya.
Cooling tower Page IV-3
BAB II
ISI
2.1 Jenis-jenis dari Cooling Tower
Jenis cooling tower dapat dibedakan berdasarkan pada aliran udara yang
melewati packing. Terdapat beberapa jenis cooling tower, yaitu :
Jenis atmosferik
Jenis mechanical draft
Perbandingan antara luasan tanah yang diperlukan dengan beberapa tipe
dari pendingin air untuk beban panas yang sama yaitu :
Cooling pond 1000
Spray filled tower 15
Wood filled tower 4
Mechanical draft conterflow 1,5
Mechanical draft crossflow 1 sampai 2
2.1.1 Jenis Atmosferik
Merupakan jenis cooling tower yang paling sederhana. Jenis cooling tower
ini sangat bergantung pada kondisi udara atmosfer yang bertiup secara horizontal
serta bergantung pada kondisi cuaca. Dengan demikian cooling tower ini
sebaiknya ditempatkan pada lokasi yang cukup terbuka luas. Jenis cooling tower
ini memiliki beberapa tipe, yaitu :
a. Cooling ponds
Cooling ponds adalah suatu cara pendinginan air yang sederhana, mudah
dan murah tetapi sangat tidak efisien dalam perpindahan panasnya. Tipe ini
mempunyai kolom (ponds) yang besar. Sehingga memerlukan luasan tanah yang
besar. Proses perpindahan panas terjadi pada permukaan air dengan cara kontak
langsung antara air dengan udara.
Cooling tower Page IV-4
Udara Udara
Air
Basin
Gb. 4.2-1. Cooling ponds
b. Spray filled tower
Jenis menara ini cukup tinggi dan mempunyai louvers dimana udara yang
bergerak, melalui menara pendingin dalam arah mendatar saling berpotongan
dengan aliran air yang disemprotkan ke bawah.
Gb. 4.2-2. Spray filled tower
c. Wood filled tower
Tipe ini hampir sama dengan spray filled tower hanya saja ada penmabahan
packing atau baffling untuk meningkatkan percikan air dan menyediakan luas
permukaan air untuk kontak antara udara dengan air. Air jatuh dari packing satu
ke packing yang lainnya dan udara masuk secara horizontal.
Cooling tower Page IV-5
d. Natural draft tower
Pada tipe ini udara mengalir karena dihisap oleh cerobong (chimney) yang
besar diatas packing. Ketinggian dari cerobong pada menara pendingin ini, sekitar
50 hingga 100 meter. Kemampuan cerobong untuk menarik udara ini disebabkan
oleh perbedaan tekanan udara atmosfir yang disebabkan oleh ketinggian cerobong
dan pengaruh besarnya perbedaan kerapatan antara udara dingin dengan udara
panas yang keluar. Jenis menara pendingin ini juga dipengaruhi oleh keadaan
udara maupun cuaca sekelilingnya. Tipe ini tepat digunakan untuk mesin daya
kapasitas besar dimana memakai pendinginan air dalam jumlah yang besar.
Menara pendingin jenis natural draft atau hiperbola menggunakan
perbedaan suhu antara udara ambien dan udara yang lebih panas dibagian dalam
menara. Begitu udara panas mengalir ke atas melalui menara (sebab udara panas
akan naik), udara segar yang dingin disalurkan ke menara melalui saluran udara
masuk di bagian bawah. Tidak diperlukan fan dan disana hampir tidak ada
sirkulasi udara panas yang dapat mempengaruhi kinerja. Kontruksi beton banyak
digunakan untuk dinding menara. Menara pendingin tersebut kebanyakan hanya
digunakan untuk jumlah panas yang besar sebab struktur beton yang besar cukup
mahal.
Terdapat dua jenis utama menara natural draft:
1. Menara aliran melintang : udara dialirkan melintasi air yang jatuh dan bahan
pengisi berada diluar menara.
2. Menara dengan aliran yang berlawanan arah : udara dihisap melalui air yang
jatuh dan oleh karena itu bahan pengisi terletak dibagian dalam menara,
walaupun desain tergantung pada kondisi tempat yang spesifik.
Cooling tower Page IV-6
Gb. 4.2-3. Natural draft tower
2.1.2 Jenis Mechanical Draft
Tipe menara ini menciptakan arus udara sendiri dengan menggunakan kipas
(fan) yang digerakkan oleh motor listrik. Jenis menara pendingin ini tidak
bergantung pada keadaan cuaca maupun udara sekelilingnya. Dimana dengan
beroperasinya sistem ini suhu air keluar menara dapat lebih stabil. Tipe
mechanical draft ada dua jenis, yaitu :
1. Forced draft tower
Menara pendingin ini mempunyai fan yang diletakkan di bagian samping
bawah dari menara. Udara dihembuskan oleh kipas masuk ke dalam menara
sehingga udara dipaksa naik ke bagian atas dari menara untuk melepas
kalor.
Cooling tower Page IV-7
Gb. 4.2-4. Forced draft tower
2. Induced draft tower
Untuk menara pendingin tipe ini fan yang ada dipasang pada bagian atas
dari struktur menara pendingin sehingga udara yang mengalir ditarik keatas
untuk dibuang.
Tipe induced draft tower dibedakan lagi menjadi dua, yaitu :
a. Crossflow
Adalah menara pendingin yang mempunyai arah dari aliran udara dan
air saling tegak lurus. Udara mengalir lewat samping dari air yang jatuh
ke bawah.
Cooling tower Page IV-8
Gb. 4.2-5. Crossflow tower
b. Counterflow
Pada menara pendingin tipe ini air didinginkan dalam arah berlawanan
dengan arah aliran udara di dalam menara pendingin. Udara yang ditarik
oleh fan mempunyai arah vertikal ke atas sedangkan air yang
didinginkan mengalir jatuh ke bawah.
Gb. 4.2-6. Counterflow tower
Cooling tower Page IV-9
2.2 Sistem Kerja dari Cooling Tower
Menara pendingin (cooling tower) merupakan suatu peralatan yang
digunakan untuk menurunkan suhu aliran air dengan cara mengekstraksi panas
dari air dan mengemisikannya ke atmosfir. Menara pendingin menggunakan
penguapan dimana sebagian air diuapkan ke aliran udara yang bergerak dan
kemudian dibuang ke atmosfir. Sebagai akibatnya, air yang tersisa didinginkan
secara signifikan. Menara pendingin mampu menurunkan suhu air lebih dari
peralatan-peralatan yang hanya menggunakan udara untuk membuang panas,
seperti radiator dalam mobil, dan oleh karena itu biayanya lebih efektif dan efisien
energinya.
Gb. 4.2-7. Diagram skematik sistem menara pendingin
Sistem kerja cooling tower adalah air panas yang masuk pada bagian atas
cooling tower didistribusikan secara merata di dalam cooling tower, lalu akan
jatuh ke bawah dikarenakan gaya gravitasi atau pancaran air diarahkan ke bawah.
Air yang masuk dan udara melalui filling arahnya berlawanan. Disana terjadi
perpindahan panas dan perpindahan massa, dimana perpindahan panas dan
perpindahan massa terjadi dari air ke udara. Udara yang banyak memiliki
kandungan air (jenuh) disirkulasikan dengan kipas sehingga udara yang belum
Cooling tower Page IV-10
jenuh masuk ke dalam cooling tower. Air dingin yang ditampung di bak
penampung digunakan kembali untuk proses lainnya.
Di bawah ini merupakan penjelasan tentang bagaimana komponen dari
menara pendingin bekerja.
2.2.1 Distribusi Air
Air panas dari sistem air dingin dikirim ke bagian atas menara pendingin
oleh pompa kondensor melalui pipa distribusi. Dalam sebuah menara terbuka, air
panas disemprotkan melalui nozel ke media perpindahan panas (mengisi) di dalam
menara pendingin. Beberapa menara pakan saluran melalui perpipaan bertekanan,
yang lain menggunakan penampung distribusi air dan pakan nozel oleh gravitasi.
Dalam sebuah menara loop tertutup, air dari loop kondensor mengalir melalui
tabung di menara dan tidak terkena udara luar. Air untuk pendingin tabung
beredar hanya di menara.
Di menara terbuka, hasil tampungan air dingin di dasar berkumpul dalam
menara air dingin setelah itu telah melewati media perpindahan panas. Air dingin
dipompa kembali ke kondensor untuk melengkapi loop pendingin air. Di menara
tertutup, air kondensor dingin ketika bergerak melalui perpipaan di menara dan
kembali ke chiller.
2.2.2 Heat Transfer
Menara pendingin menggunakan proses penguapan untuk melepaskan
limbah panas dari sistem HVAC. Dalam sebuah menara terbuka, air panas dari
kondensor yang melambat dan tersebar dalam pengisi. Sejumlah air panas
diuapkan di dalam daerah pengisi, atau melalui tabung tertutup, yang
mendinginkan air.
Cooling tower Page IV-11
2.2.3 Aliran Air
Volume udara besar yang mengalir melalui bantuan media transfer panas
dapat meningkatkan tingkat penguapan dan kapasitas pendinginan menara. Kipas
menara pendingin menghasilkan aliran udara ini. Ukuran kipas menara pendingin
dan laju aliran udara yang dipilih untuk mencapai pendinginan yang diinginkan
pada kondisi desain-air suhu kondensor, laju alir air, dan bola lampu suhu basah.
Menara pendingin memiliki fans propeller atau blower. fans kecil dapat
dihubungkan langsung ke motor penggerak, tapi desain paling memerlukan
pengurangan kecepatan menengah yang disediakan oleh sabuk daya atau gigi
reduksi. Dan drive sistem fan beroperasi dalam hubungannya dengan sistem
kontrol untuk mengontrol start/stop dan kecepatan. Ketika ditambahkan ke motor
kipas, kontrol kecepatan kipas dan lebih tepat mengatur suhu air saat
meninggalkan menara.
2.2.4 Drift Eliminator
Ketika udara bergerak melalui pengisi, tetesan kecil air pendingin dapat
keluar dari menara pendingin sebagai carry-over atau drift. Perangkat disebut drift
eliminator untuk menghapus tetesan terbawa di atas air. Pada menara pendingin-
drift, tetesan dapat melawan arah angin permukaan dari menara pendingin drift
eliminator.
2.3 Bagian-bagian atau Komponen dari Cooling Tower
2.3.1 Komponen Dasar Cooling Tower
Komponen dasar sebuah menara pendingin meliputi rangka dan wadah,
bahan pengisi, kolam air dingin, eliminator aliran, saluran masuk udara, louvers,
nosel dan fan.
Cooling tower Page IV-12
Rangka dan wadah
Hampir semua menara memiliki rangka berstruktur yang menunjang tutup
luar (wadah/casing), motor, fan, dan komponen lainnya. Dengan rancangan yang
lebih kecil, seperti unit fiber glass, wadahnya dapat menjadi rangka.
Bahan Pengisi
Hampir seluruh menara menggunakan bahan pengisi (terbuat dari plastik
atau kayu) untuk memfasilitasi perpindahan panas dengan memaksimalkan kontak
udara dan air. Terdapat dua jenis bahan pengisi :
1. Bahan pengisi berbentuk percikan/splash fill : air jatuh di atas lapisan
yang berurut dari batang pemercik horizontal, secara terus menerus pecah
menjadi tetesan yang lebih kecil, sambil membasahi permukaan bahan
pengisi. Bahan pengisi percikan dari plastik memberikan perpindahan
panas yang lebih baik daripada bahan pengisi percikan dari kayu.
2. Bahan pengisi berbentuk film : terdiri dari permukaan plastik tipis
dengan jarak yang berdekatan dimana diatasnya terdapat semprotan air,
membentuk lapisan film yang tipis dan melakukan kontak dengan udara.
Permukaannya dapat berbentuk datar, bergelombang, berlekuk, atau pola
lainnya. Jenis bahan pengisi film lebih efisien dan memberi perpindahan
panas yang sama dalam volume yang lebih kecil daripada bahan pengisi
jenis splash.
Kolam air dingin
Kolam air dingin terletak pada atau dekat bagian bawah menara, dan
menerima air dingin yang mengalir turun melalui menara dan bahan pengisi.
Kolam biasanya memiliki sebuah lubang atau titik terendah untuk pengeluaran air
dingin. Dalam beberapa desain, kolam air dingin berada di bagian bawah seluruh
bahan pengisi. Pada beberapa desain aliran yang berlawanan arah pada forced
draft, air di bagian bawah bahan pengisi disalurkan ke bak yang berbentuk
lingkaran yang berfungsi sebagai kolam air dingin. Sudu-sudu fan dipasang di
bawah bahan pengisi untuk meniup udara naik melalui menara. Dengan desain ini,
Cooling tower Page IV-13
menara dipasang pada landasannya, memberikan kemudahan akses bagi fan dan
motornya.
Drift eliminators
Alat ini menangkap tetes-tetes air yang terjebak dalam aliran udara supaya
tidak hilang ke atmosfir.
Saluran udara masuk
Ini merupakan titik masuk bagi udara menuju menara. Saluran masuk bisa
berada pada seluruh sisi menara (desain aliran melintang) atau berada dibagian
bawah menara (desain aliran berlawanan arah).
Louvers
Pada umumnya, menara dengan aliran silang memiliki saluran masuk
louvers. Kegunaan louvers adalah untuk menyamakan aliran udara ke bahan
pengisi dan menahan air dalam menara. Beberapa desain menara aliran
berlawanan arah tidak memerlukan louver.
Nozel
Alat ini menyemprotkan air untuk membasahi bahan pengisi. Distribusi air
yang seragam pada puncak bahan pengisi adalah penting untuk mendapatkan
pembasahan yang benar dari seluruh permukaan bahan pengisi. Nosel dapat
dipasang dan menyemprot dengan pola bundar atau segi empat, atau dapat
menjadi bagian dari rakitan yang berputar seperti pada menara dengan beberapa
potongan lintang yang memutar.
Fan
Fan aksial (jenis baling-baling) dan sentrifugal keduanya digunakan dalam
menara. Umumnya fan dengan baling-baling/propeller digunakan pada menara
induced draft dan baik fan propeller dan sentrifugal dua-duanya ditemukan dalam
Cooling tower Page IV-14
menara forced draft. Tergantung pada ukurannya, jenis fan propeller yang
digunakan sudah dipasang tetap atau dengan dapat dirubah-rubah/ diatur. Sebuah
fan dengan baling-baling yang dapat diatur tidak secara otomatis dapat digunakan
di atas range yang cukup luas sebab fan dapat disesuaikan untuk mengirim aliran
udara yang dikehendaki pada pemakaian tenaga terendah. Baling-baling yang
dapat diatur secara otomatis dapat beragam aliran udaranya dalam rangka
merespon perubahan kondisi beban.
2.3.2 Material untuk Menara
Pada mulanya menara pendingin dibuat terutama dari kayu, termasuk
rangka, wadah, louvers, bahan pengisi dan kolam air dingin. Kadangkala kolam
air dingin terbuat dari beton. Saat ini, telah digunakan berbagai macam bahan
untuk membangun menara pendingin. Bahan-bahan dipilih untuk meningkatkan
ketahanan terhadap korosi, mengurangi perawatan, dan turut mendukung
kehandalan dan umur layanan yang panjang. Baja yang sudah digalvanis, berbagai
kelas stainless steel, fiber glass, dan beton sangat banyak digunakan dalam
pembuatan menara, juga alumunium dan plastik untuk beberapa komponen.
Rangka dan wadah
Menara yang terbuat dari kayu masih tersedia, namun beberapa komponen
dibuat dari bahan yang berbeda, seperti wadah casing fiber glass disekitar rangka
kayu, saluran masuk udara louvers dari fiber glass, bahan pengisi dari plastik dan
kolam air dingin dari baja. Banyak menara (wadah dan kolam) nya terbuat dari
baja yang digalvanis atau, pada atmosfir yang korosif, menara dan/atau dasarnya
dibuat dari stainless steel. Menara yang lebih besar kadangkala terbuat dari beton.
Fiber glass juga banyak digunakan untuk wadah dan kolam menara pendingin,
sebab dapat memperpanjang umur menara pendingin dan memberi perlindungan
terhadap bahan kimia yang berbahaya.
Cooling tower Page IV-15
Bahan pengisi
Plastik sangat banyak digunakan sebagai bahan pengisi, termasuk PVC,
polypropylene, dan polimer lainnya. Jika kondisi air memerlukan penggunaan
splash fill, splash fill kayu yang sudah diberi perlakuan juga banyak digunakan.
Disebabkan efisiensi perpindahan panasnya lebih besar, bahan pengisi film dipilih
untuk penggunaan yang sirkulasi airnya bebas dari sampah yang dapat
menghalangi lintasan bahan pengisi.
Nosel
Plastik juga digunakan luas untuk nosel. Banyak nosel terbuat dari PVC,
ABS, polipropilen, dan nylon yang diisi kaca.
Fan
Bahan yang biasa digunakan untuk fan adalah alumunium, fiber glass dan
baja yang digalvanis celup panas. Baling-baling fan terbuat dari baja galvanis,
alumunium, plastik yang diperkuat oleh fiber glass cetak.
2.4 Perawatan Umum Cooling Tower beserta Komponennya
Perawatan cooling tower perlu dilakukan untuk mencegah timbulnya
kerugian-kerugian yang cukup besar dan pada gilirannya akan menimbulkan
permasalahan pada rusaknya peralatan yang mengakibatkan sistem tidak dapat
dipakai lagi. Hampir diseluruh belahan dunia, cooling tower merupakan salah satu
peralatan yang harus dijaga operasionalnya. Terlebih bila lokasi kita berada pada
daerah tropis yang sifatnya panas namun juga tingkat kelembaban dan polusi yang
tinggi.
Masalah yang berpotensial muncul dalam sistem pendinginan adalah :
Korosi, deposit kerak, dan pertumbuhan mikrobiologi ( jamur dan lumut ).
Korosi
Korosi adalah proses elektrokimia, proses anodik yang terjadi dalam
sistem dimana beda potensial metal dan keberadaan oksigen yang terlarut dalam
Cooling tower Page IV-16
media akan membentuk radikal bebas yang sangat reaktif terhadap besi. Kondisi
ini akan diperparah oleh keberadaan chemical lain yang terlarut dalam media (air).
Kerak
Kerak adalah endapan yang melekat dalam sistem perpindahan panas,
material endapan yang terlarut dalam air secara spesifik dikenal sebagai
‘hardness’. Material atau hardness ini akan membentuk kerak bila konsentrasinya
tinggi dan atau temperatur yang cukup tinggi. Semakin tebal kerak yang terbentuk
dalam sistem pendingin, maka effisiensi cooling tower akan semakin kecil dan
bila dibiarkan tanpa kontrol maka saluran air pendingin akan menjadi buntu.
Lumpur
Lumpur biasanya terbentuk dari endapan yang tidak dapat membentuk
kerak seperti :
1. Suspensi dari besi atau garam kesadahan yang terbawa dalam air make
up
2. Material organik alami dari air make up
3. Partikel yang terbawa dari udara
4. Additive organik yang terbawa dari proses yang rusak
5. Hasil dari korosi migrasi.
Mikroorganisma
Sistem pendingin air, biasanya menggunakan sirkulasi dimana kontak
dengan udara adalah hal yang utama dalam transfer panas, hal ini memungkinan
kontak yang sangat besar dengan spora algae, jamur dan bakteri (mikroorganisma)
dari udara. Adakalanya lumpur dan mikroorganisma bersinergi membentuk
endapan tebal pada permukaan basin cooling tower.
Cooling tower Page IV-17
Menara pendingin adalah penukar panas yang menggunakan air dan udara
untuk mentransfer panas dari sistem pendingin udara dengan lingkungan luar.
Umumnya, digunakaan untuk menghilangkan panas dari kondensor air yang
meninggalkan chiller. Menara pendingin biasanya terletak di atap. Karena sering
tidak terlihat, maka sering diabaikan oleh teknisi operasi-dan-perawatan sehingga
berpotensi menghasilkan efisiensi sistem pendinginan yang lebih rendah.
2.4.1 Pemeliharaan Cooling Tower
Menara pendingin sering ditempatkan di lokasi berbahaya. Hal ini dapat
menciptakan lingkungan kerja yang berbahaya. Pastikan untuk menerapkan
langkah-langkah yang memadai dalam pencegahan dan prosedur. Selain itu, selalu
mengikuti lock-out dan tag out prosedur keselamatan.
Agar didapatkan operasi yang efisien, selalu berkonsultasi dengan panduan
manual produsen untuk menara-pendingin. Berikut adalah beberapa rekomendasi
untuk operasi setiap menara pendingin yang lebih efisien :
Menerapkan program perawatan pencegahan (prevention): ini termasuk
pengolahan air rutin dan pemeliharaan sistem mekanik dan listrik.
Mengurangi suhu air yang meninggalkan menara: Suhu air yang
meninggalkan menara pendingin harus sedingin chiller produsen akan
memungkinkan untuk memasukkan air kondensor. pendingin baru biasanya
toleransi terhadap suhu dingin untuk air kembali dari menara pendingin. Periksa
dengan perwakilan produsen chiller Anda atau manual dan mengatur suhu
kondenser-air masuk (sama dengan suhu pendingin meninggalkan menara)
serendah mungkin.
Mengoperasikan menara pendingin secara simultan: air langsung melalui
semua menara terlepas dari jumlah chiller operasi. Mengoperasikan menara
bersamaan akan menggunakan lebih sedikit energi dalam kebanyakan situasi dari
menara pengoperasian individual. Neraca air distribusi antara beberapa menara
(atau sel dalam kandang menara tunggal) dan di dalam setiap menara atau sel. Air
sering mengalir ke bawah hanya satu sisi menara, atau satu menara mungkin
Cooling tower Page IV-18
memiliki aliran lebih dari sebuah menara yang berdekatan. Hal ini meningkatkan
suhu air kembali ke chiller dan mengurangi efisiensi menara.
Pertimbangkan air reset strategi kondensor: Himpunan titik suhu air yang
meninggalkan menara pendingin harus minimal 5° F (diatur sesuai dengan desain)
lebih tinggi dari suhu basah-bulb ambien.
Tutup katup bypass sebelum memulai menara kipas pendingin : Pastikan
urutan control untuk mencegah yang masuk menara dari mulai sebelum menara
pendinginan katup bypass tertutup sepenuhnya. Jika katup bypass tidak
sepenuhnya tertutup, air panas yang meninggalkan chiller ke dalam air kembali
ke chiller, menambah beban yang tidak perlu untuk kompresor.
Trend log suhu air yang meninggalkan menara : Gunakan tren penebangan
kemampuan untuk melacak suhu air yang meninggalkan menara. Lebih tinggi dari
suhu normal dapat menunjukkan bahwa menara di tidak beroperasi dengan benar.
Pengolahan yang efektif untuk air: pengolahan air yang efektif menghilangkan
bakteri berbahaya dan bio-film dan skala kontrol, padatan, dan korosi. Aliran
blowdown berkesinambungan dari sebagian kecil dari sirkulasi air untuk
menguras guna menghilangkan padatan terlarut-tidak cukup dengan sendirinya
untuk mengendalikan skala dan korosi dan selalu tidak efektif dalam
mengendalikan kontaminasi biologis. Program perawatan-kimia rutin selalu
disarankan untuk mengendalikan organisme biologis dan korosi.
Mencegah atau membersihkan nozel semprot tersumbat : Alga dan sedimen
yang mengumpul di lembah air serta padatan yang berlebihan yang masuk ke
dalam air pendingin dapat menyumbat nosel penyemprot. Hal ini menyebabkan
distribusi air tidak merata, aliran udara tidak rata melalui isi, yang mengurangi
penguapan. Masalah ini menunjukkan pengolahan air yang tidak tepat dan
saringan tersumbat.
Pastikan aliran udara yang memadai : Aliran udara melalui menara akan
mengurangi transfer panas dari air ke udara. Aliran udara yang kecil dapat
disebabkan oleh puing-puing di dalam pemasukan atau outlet menara atau di isi,
kipas dan mounting motor dan keselarasan kipas, pemeliharaan gearbox kecil,
pitch kipas tidak tepat, kerusakan baling-baling, atau getaran yang berlebihan.
Cooling tower Page IV-19
Berkurangnya aliran udara akibat kinerja fan yang buruk pada akhirnya dapat
mengakibatkan kegagalan motor atau kipas.
Pastikan memadai kinerja pompa : Sebuah loop-tertutup menara pendingin
menggunakan pompa untuk mengangkut air ke tabung untuk pendinginan. Aliran
air yang tepat adalah penting untuk mencapai perpindahan panas yang optimal.
Tabel Jadwal Pemeliharaan Cooling Tower
Deskripsi KomentarFrekuensi pemeliharaan
Pemakaian cooling tower/urutan
Hidukan/urutan menara pendingin yang tidak perlu
Harian
Inspeksi visual secara keseluruhan
Inspeksi visual lengkap secara keseluruhan untuk memastikan semua peralatan beroperasi dan sistem keselamatan di tempat
Harian
Kondisi fan motor Periksa kondisi motor fan melalui analisis suhu atau getaran dan dibandingkan dengan nilai-nilai dasar.
Mingguan
Bersihkan layar hisap
Secara fisik membersihkan layar dari semua reruntuhan
Mingguan
mengoperasikan make-up water float switch
Mengoperasikan beralih secara manual untuk memastikan operasi yang benar
Mingguan
Getaran Periksa getaran yang berlebihan di motor, kipas angin, dan pompa
Mingguan
Periksa struktur menara
Periksa isi longgar, koneksi, kebocoran, dll
Mingguan
Periksa sabuk dan puli
Sesuaikan semua sabuk dan puli Mingguan
Uji sampel air Uji konsentrasi yang tepat padatan terlarut, dan kimia. Sesuaikan blowdown dan bahan kimia yang diperlukan. Mingguan untuk menara terbuka dan bulanan untuk sistem tertutup Lakukan.
mingguan (Terbuka)Bulanan (Tertutup)
Periksa pelumasan Yakinkan bahwa semua bearing dilumasi
Bulanan
Cooling tower Page IV-20
Deskripsi KomentarFrekuensi pemeliharaan
Periksa pendukung motor dan baling-baling
Periksa keausan berlebihan dan aman pengikatan
Bulanan
Motor alignment Mensejajarkan motor kopling memungkinkan untuk mentransfer torsi yang efisien
Bulanan
Periksa drift eliminators, louvers, and pengisi
Carilah posisi yang tepat Bulanan
Periksa nozel yang menyumbat
Membuat air yakin mengalir melalui pipa yang berada di panas sumur
Setiap tahun
Bersihkan menara Hapus semua debu, scale, dan ganggang dari kolam menara, isi, dan nosel semprot
Setiap tahun
Periksa bantalan Periksa bantalan dan sabuk drive untuk dipakai. Menyesuaikan, memperbaiki, atau mengganti yang diperlukan.
Setiap tahun
Kondisi motor Memeriksa kondisi motor melalui analisa suhu dan getaran
Setiap tahun
Cooling tower Page IV-21
BAB III
PEMBAHASAN
Alat Penukar Kalor merupakan salah satu cara yang ditempuh untuk
meningkatkan efisiensi thermal. Adapun beberapa jenis alat penukar kalor yang
digunakan adalah Superheater, Ekonomizer, Feed Water Heater, kondensor, Heat
Exchanger dan lain sebagainya.
Kondensor adalah alat pada sistem refrigerasi yang digunakan untuk
melepaskan kalor. Untuk melepaskan kalor yang dibawa oleh air dari kondensor
di dalam sistem refrigerasi digunakan sebuah menara pendingin.
Menara pendingin (cooling tower) merupakan suatu peralatan yang
digunakan untuk menurunkan suhu aliran air dengan cara mengekstraksi panas
dari air dan mengemisikannya ke atmosfir. Menara pendingin menggunakan
penguapan dimana sebagian air diuapkan ke aliran udara yang bergerak dan
kemudian dibuang ke atmosfir. Sebagai akibatnya, air yang tersisa didinginkan
secara signifikan. Menara pendingin mampu menurunkan suhu air lebih dari
peralatan-peralatan yang hanya menggunakan udara untuk membuang panas,
seperti radiator dalam mobil, dan oleh karena itu biayanya lebih efektif dan efisien
energinya.
Cooling tower dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu jenis atmosferik dan
mechanical draft. Jenis atmosferik merupakan jenis cooling tower yang paling
sederhana. Sedangkan jenis mechanical draft merupakan tipe menara yang dapat
menciptakan arus udara sendiri dengan menggunakan kipas (fan) yang digerakkan
oleh motor listrik. Perbedaan diantara kedua jenis ini ialah dalam hal
ketergantungan dengan kondisi udara dan cuaca. Dalam jenis atmosferik, sangat
bergantung pada kondisi udara atmosfer yang bertiup secara horizontal serta
bergantung pada kondisi cuaca. Sedangkan dalam jenis mechanical draft, tidak
Cooling tower Page IV-22
bergantung pada keadaan cuaca maupun udara sekelilingnya. Kemudian dalam
sistem ini suhu air keluar menara dapat lebih stabil.
Sistem kerja cooling tower adalah air panas yang masuk pada bagian atas
cooling tower didistribusikan secara merata di dalam cooling tower, lalu akan
jatuh ke bawah dikarenakan gaya gravitasi atau pancaran air diarahkan ke bawah.
Air yang masuk dan udara melalui filling arahnya berlawanan. Disana terjadi
perpindahan panas dan perpindahan massa, dimana perpindahan panas dan
perpindahan massa terjadi dari air ke udara. Udara yang banyak memiliki
kandungan air (jenuh) disirkulasikan dengan kipas sehingga udara yang belum
jenuh masuk ke dalam cooling tower. Air dingin yang ditampung di bak
penampung digunakan kembali untuk proses lainnya.
Dalam penguraian komponen-komponen cooling tower, terdapat komponen-
komponen dasar meliputi rangka dan wadah, bahan pengisi, kolam air dingin,
eliminator aliran, saluran masuk udara, louvers, nosel dan fan.
Material yang digunakan menara pendingin sangat mempengaruhi
performansi suatu menara pendingin. Pada mulanya menara pendingin dibuat
terutama dari kayu, termasuk rangka, wadah, louvers, bahan pengisi dan kolam air
dingin. Kadangkala kolam air dingin terbuat dari beton. Saat ini, telah digunakan
berbagai macam bahan untuk membangun menara pendingin. Bahan-bahan dipilih
untuk meningkatkan ketahanan terhadap korosi, mengurangi perawatan, dan turut
mendukung kehandalan dan umur layanan yang panjang. Baja yang sudah
digalvanis, berbagai kelas stainless steel, fiber glass, dan beton sangat banyak
digunakan dalam pembuatan menara, juga alumunium dan plastik untuk beberapa
komponen.
Adapun untuk mencegah timbulnya kerugian-kerugian yang cukup besar
dan pada gilirannya akan menimbulkan permasalahan pada rusaknya peralatan
yang mengakibatkan sistem tidak dapat dipakai lagi, maka diperlukan perawatan
cooling tower. Masalah yang berpotensial muncul dalam sistem cooling tower
adalah korosi, deposit kerak, dan pertumbuhan mikrobiologi (jamur dan lumut).
Perawatan cooling tower pada prinsipnya adalah perawatan sistem
pendingin, mulai dari tandon air, perpipaan, cooling tower sampai pada cooling
Cooling tower Page IV-23
point (pendingin alat produksi). Perawatan dengan bahan kimia harus diperhatikan
aspek keseimbangan antara mencegah pembentukan kerak dengan keberhasilan
menahan/mencegah terbentuknya korosi. Penentuan dosis chemical didasar pada
total volume sistem, make up/air yang dikonsumsi, jenis cooling tower, tata letak
dan sistem perpipaan serta analisa air yang dipakai. Adakalanya terbentuk
endapan yang berlebihan, hal ini terjadi karena kondisi solid dalam air yang
terlalu tinggi. Bila pembentukan lumpur terbentuk pada sistem terbuka pada
bagian sisi dari cooling tower, maka perawatan cukup dengan membersihkan
lumpur yang mengendap secara manual. Mikroorganisma dihambat dengan
memberikan chemical yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisma
tersebut.
Cooling tower Page IV-24
BAB 1V
KESIMPULAN
4.1 Alat Penukar Kalor merupakan salah satu cara yang ditempuh untuk
meningkatkan efisiensi thermal.
4.2 Menara pendingin (cooling tower) merupakan suatu peralatan yang
digunakan untuk menurunkan suhu aliran air dengan cara mengekstraksi
panas dari air dan mengemisikannya ke atmosfir.
4.3 Menara pendingin mampu menurunkan suhu air lebih dari peralatan-
peralatan yang hanya menggunakan udara untuk membuang panas.
4.4 Cooling tower dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu jenis atmosferik dan
mechanical draft.
4.5 Sistem kerja cooling tower adalah air panas yang masuk pada bagian atas
cooling tower didistribusikan secara merata di dalam cooling tower, lalu
akan jatuh ke bawah dikarenakan gaya gravitasi atau pancaran air diarahkan
ke bawah.
4.6 Komponen-komponen dasar pada cooling tower meliputi rangka dan wadah,
bahan pengisi, kolam air dingin, eliminator aliran, saluran masuk udara,
louvers, nosel dan fan.
4.7 Material yang digunakan menara pendingin sangat mempengaruhi
performansi suatu menara pendingin. Hali ini dilakukan untuk
meningkatkan ketahanan terhadap korosi, mengurangi perawatan, dan turut
mendukung kehandalan dan umur layanan yang panjang.
4.8 Dilakukan perawatan cooling tower untuk mencegah timbulnya kerugian-
kerugian yang cukup besar dan pada gilirannya akan menimbulkan
permasalahan pada rusaknya peralatan yang mengakibatkan sistem tidak
dapat dipakai lagi.
Cooling tower Page IV-25
4.9 Perawatan cooling tower pada prinsipnya adalah perawatan sistem
pendingin, mulai dari tandon air, perpipaan, cooling tower sampai pada
cooling point (pendingin alat produksi).
4.10 Masalah yang berpotensial muncul dalam sistem cooling tower adalah
korosi, deposit kerak, dan pertumbuhan mikrobiologi (jamur dan lumut).
Cooling tower Page IV-26
DAFTAR PUSTAKA
Anonym.2010. Cooling Tower. (online) tersedia: http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?
page=16&submit.x=7&submit.y=14&submit=next&qual=high&submitval=next&
fname=%2Fjiunkpe%2Fs1%2Fmesn%2F2005%2Fjiunkpe-ns-s1-2005-24400057-
6570-cooling_tower-chapter2.pdf (15 Desember 2010 pukl 16.30 WIB)
Anonim.2010.Chapter%20-%20Cooling%20Towers%20(Bahasa
%20Indonesia).pdf. (online) tersedia :
http://www.betterbricks.com/DetailPage.aspx?ID=538 (18 Desember 2010 pukul
20.00 WIB)
Perry's 'Chemical Engineers Handbook, Edisi 6, Green, Don W. et al, McGraw-Hill, New
York, 1984.
Anonym.2010. Water Treatment System For Cooling Tower. (online) tersedia:
http://kynas-coating.com/seputar-korosi/38-water-treatment-maintenance-system-for-
cooling-tower.html (14 Desember 2010 pukul 19.30 WIB)
Cooling tower Page IV-27
top related