tugas fistum_unsur hara tmbuhan.docx
Post on 30-Dec-2014
211 Views
Preview:
TRANSCRIPT
UNSUR HARA ESENSIAL TUMBUHAN
FISIOLOGI TUMBUHAN
(Dosen : Yulianti Hidayah, S.P, M.Pd)
MAKALAH
Oleh :
Raudhatul Jannah. A
30611D4001
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA BANJARMASIN
(STKIP PGRI BANJARMASIN)
KAMPUS BANJARBARU
© 2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan karunia-Nya dalam mengerjakan tugas pembuatan makalah untuk
mata kuliah Fisiologi Tumbuhan yang diampu oleh Ibu Yulianti Hidayah, S.P,
M.Pd. Karena berkat rakmat dan ridho-Nya pula saya dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul “Unsur Hara Esensial”
Saya sangat menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan sekalipun telah diupayakan semaksimal mungkin, mengingat
keterbatasan kemampuan yang saya miliki, untuk itu saya mengharapkan kritik
dan saran yang membangun.
Akhir kata saya memohon maaf atas segala kekurangan yang ada dalam
penulisan makalah ini dan sekali lagi saya berharap semoga dengan tersusunnya
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi saya pribadi dan pembaca serta bagi
semua pihak yang berkepentingan, Amin.
Banjarbaru, 19 April 2013
Raudhatul Jannah. A
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar belakang..............................................................................................1
B. Tujuan..........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
A. Pengertian unsur hara esensial.....................................................................2
B. Pengukuran konsentrasi unsur hara dalam jaringan tumbuhan....................4
C. Fungsi unsur hara esensial bagi tumbuhan...................................................5
D. Gejala kekurangan unsur hara pada tumbuhan..........................................11
BAB III PENUTUP................................................................................................15
Kesimpulan.....................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan, perkembangan dan produksi suatu tanaman ditentukan
oleh dua faktor utama yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Salah
satu faktor lingkungan yang sangat menentukan lajunya pertumbuhan,
perkembangan dan produksi suatu tanaman adalah tersedianya unsur-unsur
hara yang cukup di dalam tanah.
Kadar hara dalam tanaman biasanya menurun sejalan dengan
pertumbuhan dan apabila penurunan ini cukup banyak maka laju
pertumbuhan menjadi kurang daripada tanaman yang berkadar hara lebih
tinggi. Kadar hara yang menyebabkan laju pertumbuhan tanaman mulai
menurun dibandingkan dengan tanaman yang mempunyai kadar hara lebih
tinggi selagi faktor-faktor tumbuh lainnya berada dalam keadaan
memuaskan dinamakan kadar hara genting (critical nutrient
concennatrion). Makin lama tanaman berada di bawah kadar genting dan
makin awal hal ini terjadi pada musim tumbuh, makin berkuranglah
pertumbuhan atau hasilnya.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk mengetahui dan
memahami :
1. Apa yang dimaksud unsur hara esensial.
2. Pengukuran konsentrasi unsur hara dalam jaringan tumbuhan.
3. Fungsi unsur hara esensial bagi tumbuhan.
4. Gejala kekurangan unsur hara pada tumbuhan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian unsur hara esensial
Pertumbuhan tanaman tidak hanya dikontrol oleh faktor dalam
(internal), tetapi juga ditentukan oleh faktor luar (eksternal). Salah satu
faktor eksternal tersebut adalah unsur hara esensial. Unsur hara esensial
adalah unsur-unsur yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman.
Apabila unsur tersebut tidak tersedia bagi tanaman, maka tanaman
akan menunjukkan gejala kekurangan unsur tersebut dan pertumbuhan
tanaman akan terganggu.
Gambar. Unsur hara esensial yang diperlukan tanaman
Adapun unsur hara esensial tersebut adalah:
1. Unsur hara makro.
Unsur makro adalah unsur esensial dengan konsentrasi 0,1% (1000 ppm) atau
lebih. Unsur hara makro diambil tanaman dari udara dengan melaui stomata pada
daun tanaman maupun dari tanah melalui akar tanaman. Unsur hara hara diambil
2
tanaman dari udara adalah karbon dan oksigen yang jumlahnya tidak terbatas,
sedangkan hydrogen, nitrogen, fospor, kalium, kalsium, magnesium dan belerang
diambil tanaman dari dalam tanah, yang jumlahnya terbatas.
2. Unsur hara mikro.
Unsur hara mikro adalah unsur esensial dengan konsentrasi kurang dari 0,1%.
Unsur hara mikro adalah unsur hara essensial yang dibutuhkan oleh tanaman
dalam jumlah sedikit. Walaupun dibutuhkan dalam jumlah sedikit, namun
keberadaan unsur hara mikro ini tidak dapat diabaikan. Seelain kekurangan unsur
hara mikro dapat meninbulkan dampak bagi tanaman, kelebihan unsur hara mikro
juga tidak dikehendaki oleh tanaman karena kelebihan unsur hara mikro dapat
menjadi racun bagi tanaman.
Unsur hara makro antara lain: C, H, O, N, P, K, S, Ca, dan Mg.
Sedangkan yang termasuk unsur hara mikro adalah : Fe, B, Mn, Cu, Zn,
Mo, dan Cl. Beberapa unsur ada yang esensial bagi tanaman tertentu,
misalnya Na, Si dan Co. Karbon diambil oleh tumbuhan dalam bentuk gas
CO2 , hidrogen diambil dalam bentuk air (H2O), sedangkan oksigen selain
dalam bentuk CO2 dan H2O juga dapat diambil dalam bentuk O2, maupun
senyawa lainnya. Unsur C, H, dan O merupakan penyusun utama
makromolekul, seperti: karbohidrat, lipid, protein dan asam nukleat.
Setelah C, H, dan O, nitrogen merupakan unsur hara makro terpenting.
Nitrogen merupakan komponen dari asam-asam amino (juga protein),
klorofil, koenzim dan asam nukleat. Nitrogen sering merupakan unsur
pembatas pertumbuhan. Walaupun gas N2 menyusun 78 % atmosfir bumi,
tumbuhan tidak dapat menggunakannya secara langsung.
Pertumbuhan, perkembangan dan produksi suatu tanaman ditentukan
oleh dua faktor utama yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Salah
satu faktor lingkungan yang sangat menentukan lajunya pertumbuhan,
perkembangan dan produksi suatu tanaman adalah tersedianya unsur-unsur
hara yang cukup di dalam tanah. Diantaranya 105 unsur yang ada di atas
permukaan bumi, ternyata baru 16 unsur yang mutlak diperlukan oleh
suatu tanaman untuk dapat menyelesaikan siklus hidupnya dengan
3
sempurna. Unsur-unsur tersebut terdiri dari 9 unsur makro dan 7 unsur
mikro. Sembilan unsur makro dan tujuh unsur mikro inilah yang disebut
sebagai unsur -unsur esensial.
Tiga kriteria yang harus dipenuhi sehingga suatu unsur dapat disebut sebagai
unsur esensial:
a. Unsur tersebut diperlukan untuk menyelesaikan satu siklus hidup tanaman
secara normal.
b. Unsur tersebut memegang peran yang penting dalam proses biokimia
tertentu dalam tubuh tanaman dan peranannya tidak dapat digantikan atau
disubtitusi secara keseluruhan oleh unsur lain.
c. Peranan dari unsur tersebut dalam proses biokimia tanaman adalah secara
langsung dan bukan secara tidak langsung.
Tanah merupakan suatu sistem yang kompleks, berperan sebagai
sumber kehidupan tanaman yaitu air, udara dan unsur hara. Tembaga (Cu),
seng (Zn), besi (Fe) dan mangan (Mn) merupakan beberapa contoh unsur
hara mikro yang esensial bagi tanaman karena walaupun diperlukan dalam
jumlah relatif sedikit tetapi sangat besar peranannya dalam metabolisme di
dalam tanaman (Cottenie 1983).
Pemupukan yang tidak diikuti dengan peningkatan produksi karena
hanya memenuhi beberapa unsur hara makro saja, sementara unsur mikro
yang lain tidak terpenuhi. Padahal meskipun dibutuhkan dalam jumlah
yang lebih sedikit, unsur mikro ini tidak kalah pentingnya dengan unsur
hara makro sebagai komponen struktural sel yang terlibat langsung dalam
metabolisme sel dan aktivitas enzim.
B. Pengukuran konsentrasi unsur hara dalam jaringan tumbuhan
Berdasarkan jumlah yang diperlukan kita mengenal adanya unsur hara
makro dan unsur hara mikro. Unsur hara makro diperlukan oleh tanaman
dalam jumlah yang lebih besar (0.5-3% berat tubuh tanaman). Sedangkan
unsur hara mikro diperlukan oleh tanaman dalam jumlah yang relatif kecil
(beberapa ppm/ part per million dari berat keringnya).
4
Ketersediaan unsur-unsur esensial didalam tanaman sangat ditentukan
oleh pH, N pada pH 5.5 – 8.5, P pada pH 5.5 – 7.5 sedangkan K pada pH
5.5 – 10 sebaliknya unsur mikro relatif tersedia pada pH rendah. Hal ini
disebabkan karena pada pH tersebut semua unsur hara esensial baik makro
maupun mikro berbeda dalam keadaan yang siap untuk diserap oleh akar
tanaman sehingga dapat menjamin pertumbuhan dan produksi tanaman
(Darmawan 1982).
Kandungan unsur hara dalam tumbuhan dihitung berdasarkan total
beratnya per satuan berat bahan kering tumbuhan, disajikan dengan
satuan ppm atau persen. Bahan kering tumbuhan adalah bahan tumbuhan
setelah seluruh air yang terkandung didalamnya dihilangkan. Secar praktis,
jika jaringan tumbuhan segar dipanaskan dengan suhu C selama 2 hari
sudah cukup untuk menghilangkan semua air yang terkandung dalam
jaringan tersebut.
Pengukuran konsentrasi unsur hara dalam jaringan tumbuhan, tanah
atau larutan hara dapat dilakukan dengan alat spektrometer serapan atomik
(atomic absorption spectrometer) atau dengan alat yang canggih yang
disebut spektrometer emisi optikal (optical emission spectrometer).
Prinsip kerja dari alat spektrometer emisi optikal adalah dengan
menguapkan unsur-unsur yang akan diukur pada suhu di atas 5000 K
maka elektron-elektron pada unsur tersebut akan mengalami eksistasi,
pindah dari orbit asal ke orbit yang lebih tinggi. Saat elektron-elektron
tersebut kembali ke orbit asal akan dilepaskan energi dalam bemtuk
gelombang elektromagnetik yang akan berbeda-beda panjang
gelombangnya untuk unsur yang berbeda. Energi untuk masing-masing
panjang gelombang (yang berasal dari masing-masing unsur) diukur
dengan spektrometer. Keunggulan alat ini adalah mampu mengukur
konsentrasi 20 jenis unsur dalam suatu larutan dengan teliti hanya dalam
waktu kurang dari 1 menit.
Sebagai patokan kasar, batas konsentrasi unsur hara dalam jaringan
tumbuhan yang menyebabkan pertumbuhan tertekan sebesar 10% dari
5
pertumbuhan maksimum disebut sebagai “batas kritis” bagi unsur hara
tersebut. Suatu tumbuhan dikatakan kekurangan (deficent) unsur hara
tertentu jika pertumbuhan terhambat, yakni hanya mencapai 80% dari
pertumbuhan maksimum, walaupun semua unsur hara esensial lainnya
tersedia berkecukupan.
Jika jaringan tumbuhan mengandung unsur hara tertentu dengan
konsentrasi yang lebih tinggi dari konsentrasi yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan maksimum, maka pada kondisi ini dikatakan tumbuhan
dalam kondisi konsumsi mewah (luxury consumption). Pada konsentrasi
yang terlalu tinggi, unsur hara esensial dapat juga menyebabkan keracunan
bagi tumbuhan. Jadi bukan hanya logam berat yang dapat meracuni
tumbuhan.
C. Fungsi unsur hara esensial bagi tumbuhan
Seperti manusia dan mahkluk hidup lainnya, tanaman juga
membutuhkan makanan yang seringkali disebut hara tanaman (plant
nutrient). Namun berbeda dengan manusia yang menggunakan bahan
organic sebagai sumber makanannya, tanaman menggunakan bahan
anorganik untuk mendapatkan energi dan pertumbuhannya.
Melalui proses fotosintesis, tanaman mengumpulkan karbon dari
atmosfir, ditambah air diubah menjadi bahan organik dengan bantuan sinar
matahari. Unsur yang diserap untuk pertumbuhan dan metabolisme
tanaman inilah yang disebut dengan hara tanaman.
Dengan memanfaatkan unsur-unsur hara, tanaman dapat memenuhi
siklus hidupnya. Fungsi suatu unsur hara tidak dapat digantikan oleh unsur
lainnya dan apabila tidak tersedia unsur hara tertentu, maka kegiatan
metabolisme terganggu atau bahkan berhenti sama sekali. Kekurangan
unsur hara akan menampakkan gejala spesifik pada suatu organ tertentu
yang biasa disebut gejala kahat. Gejala kahat ini akan hilang apabila unsur
hara tanaman ditambahkan ke tanah atau disemprotkan dalam bentuk
cairan melalui daun.
6
Berikut ini adalah fungsi-fungsi unsur hara esensial bagi tumbuhan.
1. Karbon (C)
Tumbuhan berklorofil mengambil unsur karbon berupa CO2 dari
udara bebas (atmosfir). CO2 diperlukan pada proses fotosintesis sebagai
unsur yang diubah menjadi senyawa organik.
2. Hidrogen (H)
Keberadaan hydrogen bagi tanaman sangat penting, yaitu sebagai
sumber energy dalam peruses fotosintesis baik fotosistem I maupun
fotosistem II, hydrogen ini diperoleh tanaman bersamaan dengan air
dengan bantuan cahaya biru dari cahaya matahari maka unsur H akan lepas
dari H2O, melalui sitem yang disebut hidrolisis. Hydrogen ini juga
berfungsi sebagai penyusun molekul organik yang merupakan salah satu
bahan untuk membuat karbohidrat (C6H12O6), dimana karbihidrat
merupakan sumber energy berikutnya bagi tanaman, yaitu penghasil ATP
melalui system glikolisis. Selain terlibat dalam proses fotosintesis, air juga
berfungsi sebagai pelarut senyawa anorganik, organik, gula, pengangkut
hara tumbuhan, reaksi biokimia, dan hidrasi sel.
3. Oksigen (O)
Peran oksigen pada tumbuhan terutama untuk proses metabolisme.
Oksigen diserap tumbuhan melalui proses respirasi yang terjadi pada
malam hari.
4. Nitrogen (N)
Nitrogen (N) merupakan hara makro utama yang sangat penting untuk
pertumbuhan vegetative (untuk memperbesar, mempertinggi, dan
menghijaukan daun), nitrogen juga berfungsi untuk menyusun klorofil dan
daun. Nitrogen diserap oleh tumbuhan dalam bentuk ion NO3- atau NH4+
dari tanah. Nitrogen merupakan penyusun dari banyak senyawa esensial
bagi tumbuhan, misalnya asam-asam amino. Karena setiap molekul
protein tersusun dari asam-asam amino dan setiap enzim adalah protein,
7
maka nitrogen juga merupakan unsur penyusun protein dan enzim. Selain
itu, nitrogen terkandung juga dalam klorofil, hormon sitokinin, dan auksin.
Nitrogen merupakan unsur hara utama bagi pertumbuhan vegetatif
tumbuhan. Penambahan N yang cukup juga menambah jumlah cabang
produktif.
5. Fosfor (P)
Tumbuhan menyerap fosfor dalam bentuk ion ortofosfat primer
(H2PO4-) dan ion ortofosfat sekunder (HPO42-). Komponen P masih dapt
diserap dalam bentuk lain, yaitu pirofosfat dan metafosfat. Kemungkinan
P juga diserap dalam bentuk senyawa fosfat organik yang larut air,
misalnya asam nukleat dan phitin. Fosfor merupakan bagian yang esensial
dari berbagai gula fosfat yang berperan dalam reaksi-reaksi pada fase
gelap fotosistesis, respirasi, dan berbagai proses metabolisme lainnya.
Fosfor juga merupakan bagian dari nukleotida (dalam RNA dan DNA) dan
fosfolipida penyusun membran. Asam fosfat bertindak sebagai perangsang
akar dan cabang yang baik terutama pada tumbuhan muda. Unsur P akan
meningkatkan pertumbuhan generatif, sehingga mempengaruhi kecepatan
pertumbuhan tumbuhan dan pembentukan buah.
6. Kalium (K)
Kalium (K) merupakan hara utama ketiga setelah N dan P. Kalium
mempunyai valensi satu yang diserap dalam bentuk ion K+. Kalium
tergolong unsur yang mobil baik dalam sel, dalam jaringan tumbuhan,
maupun dalam xylem dan floem. Kalium berperan sebagai aktivator
berbagai enzim yang esensial dalam reaksi-reaksi fotosintesis dan respirasi
aktivator berbagai enzim yang esensial dalam reaksi-reaksi fotosintesis
dan respirasi, serta untuk enzim yang terlibat dalam sistesis protein dan
pati. Kalium juga merupakan ion yang berperan dalam mengatur tekanan
tur Belerang/ Sulfur (S)
gor sel terutama pada pembukaan dan penutupan stomata.
8
7. Belerang/ Sulfur (S)
Tumbuhan menyerap sulfur dalam bentuk SO42- dari tanah oleh akar.
Sulfur juga diserap oleh tumbuhan dalam bentuk SO2 dari udara lewat
daun. Sebagian besar belerang dalam tumbuhan terdapat sebagai penyusun
asam amino sistein (cysteine) dan methionin (methionin). Senyawa lain
yang mengandung belerang adalah vitamin thiamin (thiamine) dan biotin.
Belerang juga terkandung dalam koenzim A yang merupakan senyawa
esensial untuk respirasi dan sintesis serta penguraian asam-asam lemak
(Fatty acid). belerang juga berfungsi untuk pembentukan bintil akar pada
kacang-kacangan dimana bintil akar tersebut sangat penting untuk
menambat nitrogen ( bekerja sama dengan bakteri rhizobium).
8. Kalsium (Ca)
Unsur kalsium (Ca) diperlukan oleh tumbuhan tinggi dalam jumlah
relatif banyak dan diserap dalam bentuk ion Ca2+ . Peran penting unsur
kalsium yaitu sebagai pengikat antara molekul-molekul fosfolipida atau
antara fosfolipida dengan protein penyusun membran membrane dapat
berfungsi normal pada semua sel. Kalsium juga dapat memacu aktivitas
beberapa enzim dan sekaligus menghambat aktivitas beberapa enzim
lainnya. Unsur K memperkuat sel dan jaringan tumbuhan, sehingga
memperbesar daya ketahanan terhadap gangguan hama dan penyakit.
9. Magnesium (Mg)
Magnesium diserap oleh tumbuhan dalam bentuk ion Mg2+.
Magnesium merupakan unsur penyusun klorofil, aktivator dari berbagai
enzim dalam reaksi fotosintetis, respirasi, dan pembentukan DNA dan
RNA, serta bergabung dengan ATP yang berfungsi dalam berbagai reaksi.
Kekurangan Mg menyebabkan daun kelihatan pucat, gugur, dan
pembungaan berkurang. Sedangkan bila kadar Mg terlalu tinggi akan
meracuni tumbuhan.
10. Besi (Fe)
9
Besi (Fe) merupakan unsur mikro yang diserap dalam bentuk ion feri
(Fe3+) ataupun fero (F2+) yang berfungsi untuk pembentukan klorofil,
protein, enzim, dan berperanan dalam perkembangan kloroplas. Besi juga
dapat diserap dalam bentuk khelat (ikatan logam dengan bahan organik).
Besi merupakan bagian dari enzim-enzim tertentu dan merupakan bagian
dari protein yang berfungsi sebagai pembawa electron pada fase terang
fotosintesis (proses metabolisme) dan respirasi. Kekurangan Fe
menyebabakan terhambatnya pembentukan klorofil dan akhirnya juga
penyusunan protein menjadi tidak sempurna
11. Boron (B)
Unsur boron berfungsi menangkut karbohidrat kedalam tubuh
tanaman dan menghisap unsur kalsium. Selain itu boron berfungsi dalam
perkembangan bagian-bagian tanaman untuk tumbuh aktif. Pada tanaman
penghasil biji unsur ini berpengaruh terhadap pembagian sel. Dan yang
paling nyata ialah perannya terhadap munaikkan mutu tanaman sayuran
dan tanaman buah.
12. Mangan (Mn)
Mangan diserap dalam bentuk ion Mn2+. Seperti mikro nutrien
lainnya, Mn dapat diserap dalam bentuk kompleks khelat dan pemupukan
lewat daun. Mn dalam tumbuhan tidak dapat bertranslokasi dari organ
yang satu ke organ lain yang membutuhkan. Mangan berfungsi sebagai
aktivator dari berbagai enzim. Selain itu, sebagaimana juga klor, mangan
juga berperan dalam menstimulasi pemecahan molekul air pada fase terang
fotosintesis. Mangan juga merupakan komponen struktural dari sistem
membran kloropas.
13. Tembaga (Cu)
Tembaga (Cu) diserap dalam bentuk ion Cu2+ dan mungkin dapat
diserap dalam bentuk senyawa kompleks organik, missal Cu-EDTA (Cu-
ethilen diamine tetra acetate acid) dan Cu-DTPA (Cu- diethilen triamine
10
penta acetate acid). Tembaga terdapat pada berbagai enzim atau protein
yang terlibat dalam reaksi oksidasi dan reduksi, contohnya pada enzim
sitokhrom oksidase (enzim respirasi pada mitokondria).
14. Seng (Zn)
Seng (Zn) diserap oleh tumbuhan dalam bentuk ion Zn2+ dan dalam
tanah alkalis mungkin diserap dalam bentuk monovalen Zn(OH)+. Di
samping itu, Zn diserap dalam bentuk kompleks-khelat, misalnya Zn-
EDTA. Seperti unsur mikro lain, Zn dapat diserap melalui daun. Seng
berpartisipasi dalam pembentukan klorofil dan pencegahan kerusakan
molekulklorofil. Beberapa enzim juga hanya dapat berfungsi jika terdapat
unsur seng yang terikat kuat pada molekul enzim tersebut.
15. Molibdenum (Mo)
Molibdenum diserap dalam bentuk ion MoO4-. Molibdenum
merupakan bagian dari enzim nitrat eduktase yang mereduksi ion nitrat
menjadi ion nitrit. Yang berperan dalam mengikat (fiksasi) N oleh
mikroba pada leguminosa, sebagai katalisator dalam mereduksi N, berguna
bagi tanaman jeruk dan sayuran. Molibdenum dalam tanah terdapat dalam
bentuk Mo S2
16. Klor (Cl)
Klor merupakan unsur yang diserap dalam bentuk ion Cl- oleh akar
tanaman dan dapat diserap pula berupa gas atau larutan oleh bagian atas
tanaman, misalnya daun. Kadar Cl dalam tanaman sekitar 2000-20.000
ppm berat tanaman kering. Kadar Cl yang terbaik pada tanaman adalah
antara 340-1200 ppm dan dianggap masih dalam kisaran hara mikro. Klor
dalam tanah tidak diikat oleh mineral, sehingga sangat mobil dan mudah
tercuci oleh air drainase. Sumber Cl sering berasal dari air hujan, oleh
karena itu, hara Cl kebanyakan bukan menimbulkan defisiensi, tetapi
justru menimbulkan masalah keracunan tanaman.
11
Fungsi penting dari unsur klor adalah menstimulasi pemecahan
molekul air pada fase terang fotosintesis atau sebagai pemindah hara
tanaman, meningkatkan osmosis sel, mencegah kehilangan air yang tidak
seimbang, memperbaiki penyerapan ion lain, untuk tanaman kelapa dan
kelapa sawit dianggap hara makro yang penting. Juga berperan dalam
fotosistem II dari proses fotosintesis, khususnya dalam evolusi oksigen.
Selain itu klor juga dilaporkan esensial untuk proses pembelahan sel.
D. Gejala kekurangan unsur hara pada tumbuhan
Jika ketersediaan unsur hara esensial kurang dari jumlah yang
dibutuhkan tanaman, maka tanaman akan terganggu metabolismenya yang
secara visual dapat terlihat dari penyimpangan-penyimpangan pada
pertumbuhannya. Gejala kekurangan unsur hara ini dapat berupa
pertumbuhan akar, batang atau daun yang terhambat (kerdil) dan klorosis
pada berbagai organ tanaman.
Gejala yang ditampakkan tanaman karena kekurangan suatu unsur
hara dapat menjadi petunjuk kasar dari fungsi unsur hara yang
bersangkutan. Pengetahuan tentang gejala kekurangan masing-masing
unsur hara dapat digunakan oleh petani dalam menentukan jenis pupuk
yang harus digunakan dan merupakan peringatan bagi petani untuk segera
melakukan pemupukan agar tanaman dapat tumbuh normal kembali.
Walaupun kekurangan unsur hara dapat menyebabkab gangguan pada
fungsi dan pertumbuhan akar, gejala yang umum dilaporkan adalah gejala
yang tampak pada bagian tajuk tanaman, karena gejala pada tajuk ini lebih
mudah diamati dan memberikan manfaat praktis bagi petani.
Gejala kekurangan suatu unsur hara yang ditampakkan tanaman tidak
selalu sama. Gejala tersebut dapat berbeda, tergantung spesies tanaman,
tingkat keseriusan masalah, dan fase pertumbuhan tanaman. Di samping
itu, tanaman dapat mengalami kekurangan dau unsur hara atau lebih pada
saat yang bersamaan, sehingga gejala yang ditampakkan oleh tanaman
menjadi lebih kompleks.
12
Pada dasarnya gejala kekurangan unsur hara tergantung pada 2 hal
utama, yakni: [1] fungsi dari unsur hara tersebut dan [2] kemudahan unsur
hara tersebut untuk ditranslokasikan dari daun tua ke daun muda.
Kemudahan suatu unsur hara untuk ditranslokasikan tergantung pada
solubilitas (kelarutan) dari bentuk kimia dari unsur tersebut di dalam
jaringan tanaman dan kemudahannya untuk dapat masuk ke dalam
pembuluh floem.
Beberapa unsur dengan mudah dapat ditranslokasikan dari daun tua ke
daun muda dan organ penampung (storage organ) seperti organ
reproduktif atau umbi. Unsur-unsur tersebut adalah nitrogen, fosfor,
kalium, magnesium, klor dan belerang; sedangkan sekelompok unsur
lainnya lebih sulit untuk ditranslokasikan, misalnya boron, besi dan
kalsium. Mobilitas unsur-unsur seng, mangan, tembaga dan molybdenum
tergolong sedang.
Untuk unsur-unsur yang mudah untuk ditranslokasikan, gejala
kekurangannya pertama akan terlihat pada daun-daun tua , dan sebaliknya
untuk untuk unsur-unsur yang sulit ditranslokasikan, gejala kekurangan
mula-mula tampak pada daun-daun muda.
No
.Gejala
Unsur yang
kurang
1 Terlihat pada daun tua
Merata pada seluruh daun tua
Tajuk berwarna hijau terang, daun tua menguning,
mengering, menjadi berwarna coklat muda. NITROGEN
Tajuk berwana hijau gelap, sering membentuk
warna merah atau ungu FOSFOR
Tidak merata pada daun-daun tua
Daun mengalami klorosis, warna daun kadang
memerah, ujung dan tepi daun menggulung MAGNESIUM
Daun mengalami klorosis, terdapat bercak jaringan
13
mati
Bercak berukuran kecil, biasanya pada bagian
ujung, tepid an jaringan antara tulang daun. KALIUM
Bercak tersebar meluas, bercak tidak hanya pada
jaringan antar tulang daun, tetapi juga pada tulang
daun primer dan sekunder SENG
2 Terlihat pada daun muda
Tunas pucuk (terminal) mati, yang diikuti oleh
distorsi pada ujung pangkal daun muda.
Daun muda pada titik tumbuh melengkung yang
kemudian mengering pada bagian ujungnya. KALSIUM
Daun muda pada titik tumbuh menjadi berwarna
pucat terang pada bagian pangkalnya, kemudian
daun terpilin. BORON
Tunas pucuk tetap hidup tetapi daun muda menjadi
layu atau mengalami klorosis.
Daun muda menjadi layu tapi tidak mengalami
klorosis. TEMBAGA
Daun muda tidak layu tetapi mengalami klorosis,
dengan atau tanpa bercak jaringan mati
- Bercak tersebar merata pada daun muda, tetapi
tulang daun terkecil tetap hijau MANGAN
- Tidak terdapat bercak, tulang daun dan jaringan
antara tulang daun berwarna hijau muda BELERANG
- Tidak terdapat bercak, tulang daun tetap hijau,
sedangkan bagian daun lain mengalami klorosis. BESI
14
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Unsur hara esensial adalah unsur-unsur yang diperlukan bagi
pertumbuhan tanaman. Apabila unsur tersebut tidak tersedia bagi tanaman,
maka tanaman akan menunjukkan gejala kekurangan unsur tersebut dan
pertumbuhan tanaman akan terganggu. Unsur hara esensial meliputi unsur
hara makro dan unsur hara mikro.
Unsur hara makro adalah unsur esensial dengan konsentrasi 0,1%
(1000 ppm) atau lebih. Unsur hara makro diambil tanaman dari udara
dengan melaui stomata pada daun tanaman maupun dari tanah melalui
akar tanaman. Yang termasuk unsur hara makro antara lain: C, H, O, N, P,
K, S, Ca, dan Mg.
Unsur hara mikro adalah unsur esensial dengan konsentrasi kurang
dari 0,1%. Unsur hara mikro adalah unsur hara essensial yang dibutuhkan
oleh tanaman dalam jumlah sedikit. Walaupun dibutuhkan dalam jumlah
sedikit, namun keberadaan unsur hara mikro ini tidak dapat diabaikan.
Yang termasukunsur hara mikro antara lain: Fe, B, Mn, Cu, Zn, Mo, dan
Cl.
15
DAFTAR PUSTAKA
Bio, Sitra, 2008. http://117sitrabio.blogspot.com/2012/11/penyerapan-unsur-hara-
pada-tumbuhan.html, diakses tanggal 18 April 2013
Lakitan, Benyamin. 2010. “Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan”. PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta
Pratiwi, D.A, dkk, 2006. “Biologi untuk SMA kelas XII”. Erlangga, Jakarta
Prayudimarta, 2012. “Unsur Hara Esensial”
http://prayudimarta.wordpress.com/2012/06/15/unsur-hara-esensial/, diakses
tanggal 18 April 2013
top related